K6 Perilaku Sakit
-
Upload
nurul-arsy-m -
Category
Documents
-
view
248 -
download
0
Transcript of K6 Perilaku Sakit
PERILAKU SAKITPERILAKU SAKIT
DR. Rawuh Edy Priyono
HASILHASIL SKRT SKRT
21,13 % === Mengalami masalah
kesehatan
13,44 % === Menyatakan Sakit
12,17 % === Berobat
Pada realitasnya, amat mungkin seseorang secara objektif mengalami
suatu tanda pada organ tubuhnya yang menunjukkan gejala ke arah suatu
penyakit tertentu, namun secara subjektif tidak mengakuinya bahkan
menganggapnya sebagai suatu kewajaran yang tidak perlu diributkan
(disease but no illness)
PPerilaku Sakiterilaku Sakit
Perilaku orang sakit dalam mengenali gangguan kesehatan, mendefinisikan, dan mengintepretasikan gejala yang dialami,
serta upaya yang dilakukan untuk penyembuhannya
STATUS KESEHATANSTATUS KESEHATANSUBJEKTIF-OBJEKTIFSUBJEKTIF-OBJEKTIF
OBJEKTIF
SUBJEKTIFSEHAT SAKIT
SEHAT Normal/Sehat Pengingkaran
SAKIT Pura-pura Sakit
Menurut Berger realitas (subjektif) itu sebenarnya adalah perkara
pendefinisian, yang tergantung pada siapa dan bagaimana merumuskannya (Berger & Kellner, 1985; Cavallaro,
2004)
Senada dengan hal tersebut, Dubos (Hardon, et al., 1996). menunjukkan
bahwa standar sehat dan sakit bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain,
sehingga memiliki batasan yang bervariasi
DiseaseDisease Memiliki makna sebagai penyakit yaitu problem
kesehatan dalam perspektif objektif (tenaga) medis seperti dokter.
Penyakit diidentifikasi sebagai sesuatu yang tidak beres berkaitan dengan fungsi organ tubuh atau jiwa seseorang.
Penyakit diidentikkan sebagai suatu kondisi patologis yang dibuktikan dengan hasil tes laboratorium atau bentuk pemeriksaan klinis lainnya.
Keadaan ini mengandung arti bahwa penyakit dapat mengancam kehidupan, sehingga diperlukan tindakan untuk mengatasi persoalan tersebut
Illness Illness
Merupakan keadaan sakit yaitu pengalaman sakit dalam pandangan (subjektif) pasien atau masyarakat.
Sebagai suatu konsep kebudayaan, setiap masyarakat mendefinisikan penyakit dalam cara yang berbeda-beda.
Gejala-gejala yang dirasakan, akan diterima sebagai bukti adanya penyakit dalam suatu masyarakat, meskipun mungkin diabaikan pada masyarakat yang lain.
Pada umumnya masyarakat memandang seseorang sebagai sakit jika mulai kehilangan nafsu makan, gairah bekerja, atau hilangnya kekuatan sehingga orang menjadi lemah dan harus tinggal di tempat tidur (ambruk)
Sickness
Lebih bermakna pada hubungan sosial yaitu ketidakmampuan seseorang dalam menjalankan peranan sosial aktivitas sehari-hari dari sisi pandangan masyarakat.
TAHAPAN SAKITTAHAPAN SAKIT(Suchman)(Suchman)
I. Pengenalan Gejala
II. Asumsi Peranan Sakit
III. Kontak dengan Pelayanan Medik
IV. Ketergantungan Pasien
V. Pemulihan
Pengenalan GejalaPengenalan Gejala
Merasakan ada suatu gejalaMencoba dg pengobatan sendiriMenerima, menunda, menolak, keadaan
tersebut
AsumsiAsumsi Peranan SakitPeranan Sakit
Melepaskan peran orang normalMeminta pembenaran thd org sekitarMeneruskan pengobatan awamMenerima keadaan sakit atau menolaknya
Kontak dengan Pelayanan MedikKontak dengan Pelayanan Medik
Mencari nasehat profesional medikMencari pembenar pada profesional medikMembicarakan cara pengobatanMenerima keadaan tersebut atau mencari
nasehat profesional medik lainnya (konfirmasi)
PemulihanPemulihanMelepas peran orang sakitKembali ke peran orang normalMenolak keadaan ini dan melanjutkan peran
sebagai orang sakit kronisPura-pura sakit
Parson mengenai peran sakit Parson mengenai peran sakit ((the sick rolethe sick role), ),
(1). orang sakit dibebaskan dari peran sosial normatif; (2). orang sakit tidak bertanggung jawab atas keadaannya; (3). orang sakit harus berupaya untuk sembuh karena keadaan sakit itu tidak menyenangkan; (4). orang sakit harus mencari upaya penyembuh yang berkompeten (Wolinsky, 1988; Hamilton, (ed.), 1990; Waitzkin, 1993).
HATUR NUHUN