k3_lengkap

77
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Nurmalinda (2008) dengan judul “Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan”. Hasil analisis menunjukkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta lingkungan kerja secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar 0,000. Koefisien determinasi (R 2 ) variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0,916 yang berarti Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta lingkungan kerja berpengaruh sebesar 91,6% dan sisanya 8,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Hasil uji parsial Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memiliki pengaruh positif (7,873) dan lebih dominan dibandingkan dengan lingkungan kerja yang memiliki pengaruh positif (5,329) terhadap produktivitas kerja karyawan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta lingkungan kerja berpengaruh highly significant terhadap produktivitas kerja karyawan dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berhubungan sedang dengan peranan pimpinan. Penelitian Rini (2007) dengan judul "Analisis Pengaruh Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Keamanan Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Semen Gresik (Persero) Tbk" dilakukan untuk mengetahui apakah Universitas Sumatera Utara

Transcript of k3_lengkap

Page 1: k3_lengkap

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Penelitian Terdahulu

Penelitian Nurmalinda (2008) dengan judul ldquoAnalisis Pengaruh Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan PT Sinar Sosro Tanjung Morawa Medanrdquo Hasil analisis menunjukkan

bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta lingkungan kerja secara

serempak mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar 0000 Koefisien determinasi

(R2) variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0916 yang berarti

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta lingkungan kerja berpengaruh sebesar

916 dan sisanya 84 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam

penelitian ini Hasil uji parsial Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memiliki

pengaruh positif (7873) dan lebih dominan dibandingkan dengan lingkungan kerja

yang memiliki pengaruh positif (5329) terhadap produktivitas kerja karyawan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta

lingkungan kerja berpengaruh highly significant terhadap produktivitas kerja

karyawan dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berhubungan

sedang dengan peranan pimpinan

Penelitian Rini (2007) dengan judul Analisis Pengaruh Penerapan Program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Keamanan Kerja Karyawan Bagian

Produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk dilakukan untuk mengetahui apakah

Universitas Sumatera Utara

program K3 yang terdiri dari pengendalian secara teknis (X1) keserasian pekerja

dengan peralatan kerja (X2) kesempurnaan alat pelindung diri (X3) pemeliharaan

rumah tangga perusahaan (X4) serta pengarahan teknis (X5) secara bersama-sama

mempunyai pengaruh signifikan terhadap keamanan kerja karyawan bagian produksi

PT Semen Gresik (Persero) Tbk (Y) dan untuk mengetahui dari kelima program

tersebut (X1 X2 X3 X4 X5) manakah yang dominan berpengaruh signifikan terhadap

keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk

Penelitian ini koefisien determinan (R2) = 0606 menunjukkan bahwa pelaksanaan

program K3 (X) secara simultan berpengaruh signifikan sebesar 606 terhadap

keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk

sedangkan sisanya sebesar 394 dipengaruhi oleh faktor - faktor lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini Hasil penelitian juga menunjukkan adanya

pengaruh signifikan penerapan program K3 (X) terhadap keamanan kerja (Y)

karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan nilai Fhitung=

28945 dan tingkat signifikansi 0000 (Plt005) sehingga dapat dikatakan hipotesis

pertama terbukti kebenarannya Selain itu berdasarkan uji t menunjukkan adanya

pengaruh signifikan penerapan program K3 (X) terhadap keamanan kerja (Y)

karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan tingkat

signifikansi 0021 lt 005 dan dari perbandingan nilai R2 menunjukkan bahwa

variabel keserasian pekerja dengan peralatan kerja (X2) memiliki pengaruh dominan

terhadap keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero)

Universitas Sumatera Utara

Tbk dengan nilai R2 sebesar 0195 sehingga dapat dikatakan hipotesis kedua terbukti

kebenarannya

22 Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

221 Pentingnya Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

Pemeliharaan sumber daya manusia dimaksudkan sebagai suatu kegiatan

manajemen untuk mempertahankan stamina sumber daya manusia dalam melakukan

pekerjaan dalam perusahaan Dengan demikian yang bersangkutan tidak mengalami

gangguan kerja selama melakukan tugas yang dibebankan kepadanya Untuk

memelihara stamina perlu dilakukan usaha perlindungan fisik jiwa dan raga

karyawan dari berbagai ancaman yang merugikan Upaya pemeliharaan perlu

dilakukan terus menerus tanpa henti selama yang bersangkutan masih mempunyai

hubungan kerja dengan perusahaan

Menurut Sedarmayanti (2009) ldquoFaktor-faktor yang mendorong perlunya perusahaan melakukan pemeliharaan sumber daya manusia adalah 1 Sumber daya manusia merupakan modal utama perusahaan yang bila tidak

dipelihara dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan 2 Sumber daya manusia adalah manusia biasa yang mempunyai kelebihan

keterbatasan emosi dari perasaan yang mudah berubah dengan berubahnya lingkungan sekitarrdquo

Sumber daya manusia yang kurang mendapat perhatian dan pemeliharaan

perusahaan akan menimbulkan keresahan turunnya semangat dan kegairahan kerja

merosotnya loyalitas dan prestasi yang bersangkutan Dengan menurunnya semangat

dan kegairahan kerja maka akan mengakibatkan tingginya tingkat kemangkiran

karyawan yang merugikan perusahaan sendiri Kondisi yang lebih parah dengan tidak

Universitas Sumatera Utara

dipeliharanya sumber daya manusia adalah meningkatnya turn ndash over Banyaknya

karyawan yang keluar meninggalkan perusahaan akan menjadi pukulan terbesar bagi

keberadaan perusahaan apalagi bila yang keluar merupakan tenaga potensial dan ahli

dibidang pekerjaannya

Fungsi pemeliharaan sumber daya manusia dalam perusahaan adalah

semacam nilai tambah yang diberikan kepada sumber daya manusia dalam

pemeliharaan fisik jiwa dan raganya Fungsi pemeliharaan ini dapat memacu sumber

daya manusia untuk bekerja tekun giat baik dan menguntungkan perusahaan Fungsi

ini merupakan nilai tambah dan melengkapi nilai ndash nilai yang sudah diberikan

perusahaan kepada mereka seperti pemberian kompensasi pemberian motivasi dan

sebagainya serta sebagai penguat (reinforcement) terhadap usaha pembinaan sikap

dan pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya

222 Kegiatan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

Kegiatan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia yang dilakukan

perusahaan melakukan sasaran utama yaitu tetap bertahannya sumber daya manusia

dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya Sumber daya manusia akan

terdorong tetap bekerja memberikan tenaganya kemampuan pikiran dan waktunya

bagi kemajuan perusahaan Menurut Sedarmayanti (2009) kegiatan pemeliharaan

sumber daya manusia bertujuan untuk

1 Meningkatkan loyalitas sumber daya manusia terhadap perusahaan

2 Meningkatkan motivasi dan disiplin kerja

Universitas Sumatera Utara

3 Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja

4 Meningkatkan rasa aman rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya manusia

dalam melakukan pekerjaan

5 Meningkatkan kinerja sumber daya manusia

6 Menurunkan tingkat kemangkiran sumber daya manusia

7 Menurunkan tingkat turn over sumber daya manusia

8 Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan

Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata

yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya pemeliharaan yang dapat

dilakukan perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu

1 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat ekonomis

2 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat penyediaan fasilitas

3 Pemeliharaan sumber daya manusia yang berupa pemberian pelayanan

Malayu (2005) menyatakan bahwa ada beberapa metode pemeliharaan

terhadap karyawan yaitu komunikasi insentif kesejahteraaan karyawan kesadaran

dan keselamatan kerja serta hubungan industrial Pancasila Pemeliharaan sumber

daya manusia dalam hal ini adalah pemeliharaan pegawai yang berarti

mempertahankan mereka agar tetap mau bersama organisasi dan memelihara sikap

kerja sama serta kemampuan kerja para pegawai tersebut

Universitas Sumatera Utara

23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya

selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka

(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai

suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari

faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya

mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya

kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia

mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang

kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan

perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang

lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang

memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya

Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya

berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai

makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian

pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)

Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga

berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita

sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan

untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat

Universitas Sumatera Utara

Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai

pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi

bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin

disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan

kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari

faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit

akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai

cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam

meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut

Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin

kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur

2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo

Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo

Universitas Sumatera Utara

Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada

kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan

melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih

sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang

sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang

dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian

Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja

seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan

berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit

kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi

lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi

penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam

kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis

Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan

kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan

diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran

dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan

Universitas Sumatera Utara

kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk

mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh

232 Tujuan Keselamatan Kerja

Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain

1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat

Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan

kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan

kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif

Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan

a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang

b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen

c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi

d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim

e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian

f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra

perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara

substansial

Universitas Sumatera Utara

2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat

Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat

kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash

penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan

dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang

menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan

barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan

kehidupan kerja yang bermutu rendah

Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

Universitas Sumatera Utara

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut

1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik sosial dan psikologis

Universitas Sumatera Utara

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 2: k3_lengkap

program K3 yang terdiri dari pengendalian secara teknis (X1) keserasian pekerja

dengan peralatan kerja (X2) kesempurnaan alat pelindung diri (X3) pemeliharaan

rumah tangga perusahaan (X4) serta pengarahan teknis (X5) secara bersama-sama

mempunyai pengaruh signifikan terhadap keamanan kerja karyawan bagian produksi

PT Semen Gresik (Persero) Tbk (Y) dan untuk mengetahui dari kelima program

tersebut (X1 X2 X3 X4 X5) manakah yang dominan berpengaruh signifikan terhadap

keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk

Penelitian ini koefisien determinan (R2) = 0606 menunjukkan bahwa pelaksanaan

program K3 (X) secara simultan berpengaruh signifikan sebesar 606 terhadap

keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk

sedangkan sisanya sebesar 394 dipengaruhi oleh faktor - faktor lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini Hasil penelitian juga menunjukkan adanya

pengaruh signifikan penerapan program K3 (X) terhadap keamanan kerja (Y)

karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan nilai Fhitung=

28945 dan tingkat signifikansi 0000 (Plt005) sehingga dapat dikatakan hipotesis

pertama terbukti kebenarannya Selain itu berdasarkan uji t menunjukkan adanya

pengaruh signifikan penerapan program K3 (X) terhadap keamanan kerja (Y)

karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan tingkat

signifikansi 0021 lt 005 dan dari perbandingan nilai R2 menunjukkan bahwa

variabel keserasian pekerja dengan peralatan kerja (X2) memiliki pengaruh dominan

terhadap keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero)

Universitas Sumatera Utara

Tbk dengan nilai R2 sebesar 0195 sehingga dapat dikatakan hipotesis kedua terbukti

kebenarannya

22 Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

221 Pentingnya Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

Pemeliharaan sumber daya manusia dimaksudkan sebagai suatu kegiatan

manajemen untuk mempertahankan stamina sumber daya manusia dalam melakukan

pekerjaan dalam perusahaan Dengan demikian yang bersangkutan tidak mengalami

gangguan kerja selama melakukan tugas yang dibebankan kepadanya Untuk

memelihara stamina perlu dilakukan usaha perlindungan fisik jiwa dan raga

karyawan dari berbagai ancaman yang merugikan Upaya pemeliharaan perlu

dilakukan terus menerus tanpa henti selama yang bersangkutan masih mempunyai

hubungan kerja dengan perusahaan

Menurut Sedarmayanti (2009) ldquoFaktor-faktor yang mendorong perlunya perusahaan melakukan pemeliharaan sumber daya manusia adalah 1 Sumber daya manusia merupakan modal utama perusahaan yang bila tidak

dipelihara dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan 2 Sumber daya manusia adalah manusia biasa yang mempunyai kelebihan

keterbatasan emosi dari perasaan yang mudah berubah dengan berubahnya lingkungan sekitarrdquo

Sumber daya manusia yang kurang mendapat perhatian dan pemeliharaan

perusahaan akan menimbulkan keresahan turunnya semangat dan kegairahan kerja

merosotnya loyalitas dan prestasi yang bersangkutan Dengan menurunnya semangat

dan kegairahan kerja maka akan mengakibatkan tingginya tingkat kemangkiran

karyawan yang merugikan perusahaan sendiri Kondisi yang lebih parah dengan tidak

Universitas Sumatera Utara

dipeliharanya sumber daya manusia adalah meningkatnya turn ndash over Banyaknya

karyawan yang keluar meninggalkan perusahaan akan menjadi pukulan terbesar bagi

keberadaan perusahaan apalagi bila yang keluar merupakan tenaga potensial dan ahli

dibidang pekerjaannya

Fungsi pemeliharaan sumber daya manusia dalam perusahaan adalah

semacam nilai tambah yang diberikan kepada sumber daya manusia dalam

pemeliharaan fisik jiwa dan raganya Fungsi pemeliharaan ini dapat memacu sumber

daya manusia untuk bekerja tekun giat baik dan menguntungkan perusahaan Fungsi

ini merupakan nilai tambah dan melengkapi nilai ndash nilai yang sudah diberikan

perusahaan kepada mereka seperti pemberian kompensasi pemberian motivasi dan

sebagainya serta sebagai penguat (reinforcement) terhadap usaha pembinaan sikap

dan pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya

222 Kegiatan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

Kegiatan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia yang dilakukan

perusahaan melakukan sasaran utama yaitu tetap bertahannya sumber daya manusia

dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya Sumber daya manusia akan

terdorong tetap bekerja memberikan tenaganya kemampuan pikiran dan waktunya

bagi kemajuan perusahaan Menurut Sedarmayanti (2009) kegiatan pemeliharaan

sumber daya manusia bertujuan untuk

1 Meningkatkan loyalitas sumber daya manusia terhadap perusahaan

2 Meningkatkan motivasi dan disiplin kerja

Universitas Sumatera Utara

3 Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja

4 Meningkatkan rasa aman rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya manusia

dalam melakukan pekerjaan

5 Meningkatkan kinerja sumber daya manusia

6 Menurunkan tingkat kemangkiran sumber daya manusia

7 Menurunkan tingkat turn over sumber daya manusia

8 Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan

Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata

yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya pemeliharaan yang dapat

dilakukan perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu

1 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat ekonomis

2 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat penyediaan fasilitas

3 Pemeliharaan sumber daya manusia yang berupa pemberian pelayanan

Malayu (2005) menyatakan bahwa ada beberapa metode pemeliharaan

terhadap karyawan yaitu komunikasi insentif kesejahteraaan karyawan kesadaran

dan keselamatan kerja serta hubungan industrial Pancasila Pemeliharaan sumber

daya manusia dalam hal ini adalah pemeliharaan pegawai yang berarti

mempertahankan mereka agar tetap mau bersama organisasi dan memelihara sikap

kerja sama serta kemampuan kerja para pegawai tersebut

Universitas Sumatera Utara

23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya

selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka

(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai

suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari

faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya

mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya

kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia

mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang

kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan

perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang

lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang

memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya

Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya

berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai

makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian

pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)

Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga

berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita

sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan

untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat

Universitas Sumatera Utara

Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai

pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi

bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin

disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan

kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari

faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit

akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai

cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam

meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut

Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin

kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur

2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo

Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo

Universitas Sumatera Utara

Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada

kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan

melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih

sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang

sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang

dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian

Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja

seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan

berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit

kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi

lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi

penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam

kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis

Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan

kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan

diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran

dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan

Universitas Sumatera Utara

kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk

mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh

232 Tujuan Keselamatan Kerja

Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain

1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat

Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan

kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan

kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif

Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan

a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang

b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen

c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi

d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim

e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian

f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra

perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara

substansial

Universitas Sumatera Utara

2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat

Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat

kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash

penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan

dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang

menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan

barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan

kehidupan kerja yang bermutu rendah

Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

Universitas Sumatera Utara

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut

1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik sosial dan psikologis

Universitas Sumatera Utara

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 3: k3_lengkap

Tbk dengan nilai R2 sebesar 0195 sehingga dapat dikatakan hipotesis kedua terbukti

kebenarannya

22 Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

221 Pentingnya Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

Pemeliharaan sumber daya manusia dimaksudkan sebagai suatu kegiatan

manajemen untuk mempertahankan stamina sumber daya manusia dalam melakukan

pekerjaan dalam perusahaan Dengan demikian yang bersangkutan tidak mengalami

gangguan kerja selama melakukan tugas yang dibebankan kepadanya Untuk

memelihara stamina perlu dilakukan usaha perlindungan fisik jiwa dan raga

karyawan dari berbagai ancaman yang merugikan Upaya pemeliharaan perlu

dilakukan terus menerus tanpa henti selama yang bersangkutan masih mempunyai

hubungan kerja dengan perusahaan

Menurut Sedarmayanti (2009) ldquoFaktor-faktor yang mendorong perlunya perusahaan melakukan pemeliharaan sumber daya manusia adalah 1 Sumber daya manusia merupakan modal utama perusahaan yang bila tidak

dipelihara dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan 2 Sumber daya manusia adalah manusia biasa yang mempunyai kelebihan

keterbatasan emosi dari perasaan yang mudah berubah dengan berubahnya lingkungan sekitarrdquo

Sumber daya manusia yang kurang mendapat perhatian dan pemeliharaan

perusahaan akan menimbulkan keresahan turunnya semangat dan kegairahan kerja

merosotnya loyalitas dan prestasi yang bersangkutan Dengan menurunnya semangat

dan kegairahan kerja maka akan mengakibatkan tingginya tingkat kemangkiran

karyawan yang merugikan perusahaan sendiri Kondisi yang lebih parah dengan tidak

Universitas Sumatera Utara

dipeliharanya sumber daya manusia adalah meningkatnya turn ndash over Banyaknya

karyawan yang keluar meninggalkan perusahaan akan menjadi pukulan terbesar bagi

keberadaan perusahaan apalagi bila yang keluar merupakan tenaga potensial dan ahli

dibidang pekerjaannya

Fungsi pemeliharaan sumber daya manusia dalam perusahaan adalah

semacam nilai tambah yang diberikan kepada sumber daya manusia dalam

pemeliharaan fisik jiwa dan raganya Fungsi pemeliharaan ini dapat memacu sumber

daya manusia untuk bekerja tekun giat baik dan menguntungkan perusahaan Fungsi

ini merupakan nilai tambah dan melengkapi nilai ndash nilai yang sudah diberikan

perusahaan kepada mereka seperti pemberian kompensasi pemberian motivasi dan

sebagainya serta sebagai penguat (reinforcement) terhadap usaha pembinaan sikap

dan pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya

222 Kegiatan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

Kegiatan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia yang dilakukan

perusahaan melakukan sasaran utama yaitu tetap bertahannya sumber daya manusia

dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya Sumber daya manusia akan

terdorong tetap bekerja memberikan tenaganya kemampuan pikiran dan waktunya

bagi kemajuan perusahaan Menurut Sedarmayanti (2009) kegiatan pemeliharaan

sumber daya manusia bertujuan untuk

1 Meningkatkan loyalitas sumber daya manusia terhadap perusahaan

2 Meningkatkan motivasi dan disiplin kerja

Universitas Sumatera Utara

3 Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja

4 Meningkatkan rasa aman rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya manusia

dalam melakukan pekerjaan

5 Meningkatkan kinerja sumber daya manusia

6 Menurunkan tingkat kemangkiran sumber daya manusia

7 Menurunkan tingkat turn over sumber daya manusia

8 Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan

Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata

yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya pemeliharaan yang dapat

dilakukan perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu

1 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat ekonomis

2 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat penyediaan fasilitas

3 Pemeliharaan sumber daya manusia yang berupa pemberian pelayanan

Malayu (2005) menyatakan bahwa ada beberapa metode pemeliharaan

terhadap karyawan yaitu komunikasi insentif kesejahteraaan karyawan kesadaran

dan keselamatan kerja serta hubungan industrial Pancasila Pemeliharaan sumber

daya manusia dalam hal ini adalah pemeliharaan pegawai yang berarti

mempertahankan mereka agar tetap mau bersama organisasi dan memelihara sikap

kerja sama serta kemampuan kerja para pegawai tersebut

Universitas Sumatera Utara

23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya

selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka

(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai

suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari

faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya

mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya

kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia

mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang

kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan

perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang

lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang

memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya

Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya

berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai

makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian

pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)

Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga

berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita

sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan

untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat

Universitas Sumatera Utara

Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai

pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi

bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin

disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan

kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari

faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit

akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai

cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam

meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut

Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin

kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur

2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo

Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo

Universitas Sumatera Utara

Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada

kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan

melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih

sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang

sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang

dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian

Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja

seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan

berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit

kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi

lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi

penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam

kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis

Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan

kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan

diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran

dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan

Universitas Sumatera Utara

kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk

mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh

232 Tujuan Keselamatan Kerja

Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain

1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat

Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan

kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan

kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif

Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan

a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang

b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen

c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi

d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim

e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian

f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra

perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara

substansial

Universitas Sumatera Utara

2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat

Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat

kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash

penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan

dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang

menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan

barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan

kehidupan kerja yang bermutu rendah

Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

Universitas Sumatera Utara

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut

1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik sosial dan psikologis

Universitas Sumatera Utara

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 4: k3_lengkap

dipeliharanya sumber daya manusia adalah meningkatnya turn ndash over Banyaknya

karyawan yang keluar meninggalkan perusahaan akan menjadi pukulan terbesar bagi

keberadaan perusahaan apalagi bila yang keluar merupakan tenaga potensial dan ahli

dibidang pekerjaannya

Fungsi pemeliharaan sumber daya manusia dalam perusahaan adalah

semacam nilai tambah yang diberikan kepada sumber daya manusia dalam

pemeliharaan fisik jiwa dan raganya Fungsi pemeliharaan ini dapat memacu sumber

daya manusia untuk bekerja tekun giat baik dan menguntungkan perusahaan Fungsi

ini merupakan nilai tambah dan melengkapi nilai ndash nilai yang sudah diberikan

perusahaan kepada mereka seperti pemberian kompensasi pemberian motivasi dan

sebagainya serta sebagai penguat (reinforcement) terhadap usaha pembinaan sikap

dan pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya

222 Kegiatan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

Kegiatan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia yang dilakukan

perusahaan melakukan sasaran utama yaitu tetap bertahannya sumber daya manusia

dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya Sumber daya manusia akan

terdorong tetap bekerja memberikan tenaganya kemampuan pikiran dan waktunya

bagi kemajuan perusahaan Menurut Sedarmayanti (2009) kegiatan pemeliharaan

sumber daya manusia bertujuan untuk

1 Meningkatkan loyalitas sumber daya manusia terhadap perusahaan

2 Meningkatkan motivasi dan disiplin kerja

Universitas Sumatera Utara

3 Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja

4 Meningkatkan rasa aman rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya manusia

dalam melakukan pekerjaan

5 Meningkatkan kinerja sumber daya manusia

6 Menurunkan tingkat kemangkiran sumber daya manusia

7 Menurunkan tingkat turn over sumber daya manusia

8 Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan

Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata

yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya pemeliharaan yang dapat

dilakukan perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu

1 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat ekonomis

2 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat penyediaan fasilitas

3 Pemeliharaan sumber daya manusia yang berupa pemberian pelayanan

Malayu (2005) menyatakan bahwa ada beberapa metode pemeliharaan

terhadap karyawan yaitu komunikasi insentif kesejahteraaan karyawan kesadaran

dan keselamatan kerja serta hubungan industrial Pancasila Pemeliharaan sumber

daya manusia dalam hal ini adalah pemeliharaan pegawai yang berarti

mempertahankan mereka agar tetap mau bersama organisasi dan memelihara sikap

kerja sama serta kemampuan kerja para pegawai tersebut

Universitas Sumatera Utara

23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya

selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka

(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai

suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari

faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya

mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya

kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia

mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang

kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan

perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang

lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang

memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya

Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya

berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai

makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian

pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)

Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga

berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita

sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan

untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat

Universitas Sumatera Utara

Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai

pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi

bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin

disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan

kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari

faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit

akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai

cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam

meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut

Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin

kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur

2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo

Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo

Universitas Sumatera Utara

Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada

kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan

melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih

sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang

sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang

dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian

Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja

seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan

berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit

kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi

lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi

penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam

kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis

Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan

kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan

diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran

dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan

Universitas Sumatera Utara

kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk

mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh

232 Tujuan Keselamatan Kerja

Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain

1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat

Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan

kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan

kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif

Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan

a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang

b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen

c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi

d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim

e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian

f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra

perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara

substansial

Universitas Sumatera Utara

2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat

Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat

kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash

penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan

dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang

menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan

barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan

kehidupan kerja yang bermutu rendah

Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

Universitas Sumatera Utara

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut

1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik sosial dan psikologis

Universitas Sumatera Utara

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 5: k3_lengkap

3 Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja

4 Meningkatkan rasa aman rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya manusia

dalam melakukan pekerjaan

5 Meningkatkan kinerja sumber daya manusia

6 Menurunkan tingkat kemangkiran sumber daya manusia

7 Menurunkan tingkat turn over sumber daya manusia

8 Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan

Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata

yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya pemeliharaan yang dapat

dilakukan perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu

1 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat ekonomis

2 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat penyediaan fasilitas

3 Pemeliharaan sumber daya manusia yang berupa pemberian pelayanan

Malayu (2005) menyatakan bahwa ada beberapa metode pemeliharaan

terhadap karyawan yaitu komunikasi insentif kesejahteraaan karyawan kesadaran

dan keselamatan kerja serta hubungan industrial Pancasila Pemeliharaan sumber

daya manusia dalam hal ini adalah pemeliharaan pegawai yang berarti

mempertahankan mereka agar tetap mau bersama organisasi dan memelihara sikap

kerja sama serta kemampuan kerja para pegawai tersebut

Universitas Sumatera Utara

23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya

selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka

(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai

suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari

faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya

mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya

kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia

mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang

kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan

perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang

lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang

memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya

Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya

berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai

makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian

pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)

Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga

berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita

sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan

untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat

Universitas Sumatera Utara

Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai

pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi

bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin

disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan

kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari

faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit

akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai

cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam

meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut

Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin

kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur

2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo

Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo

Universitas Sumatera Utara

Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada

kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan

melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih

sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang

sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang

dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian

Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja

seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan

berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit

kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi

lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi

penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam

kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis

Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan

kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan

diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran

dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan

Universitas Sumatera Utara

kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk

mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh

232 Tujuan Keselamatan Kerja

Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain

1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat

Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan

kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan

kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif

Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan

a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang

b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen

c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi

d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim

e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian

f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra

perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara

substansial

Universitas Sumatera Utara

2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat

Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat

kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash

penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan

dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang

menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan

barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan

kehidupan kerja yang bermutu rendah

Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

Universitas Sumatera Utara

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut

1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik sosial dan psikologis

Universitas Sumatera Utara

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 6: k3_lengkap

23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya

selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka

(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai

suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari

faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya

mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya

kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia

mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang

kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan

perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang

lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang

memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya

Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya

berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai

makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian

pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)

Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga

berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita

sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan

untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat

Universitas Sumatera Utara

Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai

pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi

bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin

disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan

kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari

faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit

akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai

cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam

meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut

Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin

kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur

2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo

Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo

Universitas Sumatera Utara

Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada

kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan

melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih

sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang

sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang

dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian

Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja

seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan

berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit

kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi

lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi

penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam

kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis

Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan

kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan

diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran

dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan

Universitas Sumatera Utara

kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk

mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh

232 Tujuan Keselamatan Kerja

Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain

1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat

Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan

kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan

kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif

Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan

a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang

b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen

c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi

d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim

e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian

f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra

perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara

substansial

Universitas Sumatera Utara

2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat

Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat

kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash

penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan

dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang

menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan

barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan

kehidupan kerja yang bermutu rendah

Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

Universitas Sumatera Utara

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut

1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik sosial dan psikologis

Universitas Sumatera Utara

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 7: k3_lengkap

Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai

pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi

bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin

disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan

kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari

faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit

akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai

cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam

meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut

Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin

kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur

2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo

Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo

Universitas Sumatera Utara

Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada

kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan

melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih

sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang

sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang

dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian

Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja

seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan

berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit

kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi

lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi

penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam

kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis

Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan

kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan

diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran

dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan

Universitas Sumatera Utara

kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk

mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh

232 Tujuan Keselamatan Kerja

Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain

1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat

Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan

kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan

kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif

Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan

a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang

b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen

c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi

d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim

e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian

f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra

perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara

substansial

Universitas Sumatera Utara

2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat

Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat

kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash

penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan

dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang

menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan

barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan

kehidupan kerja yang bermutu rendah

Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

Universitas Sumatera Utara

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut

1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik sosial dan psikologis

Universitas Sumatera Utara

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 8: k3_lengkap

Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada

kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan

melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih

sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang

sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang

dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian

Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja

seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan

berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit

kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi

lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi

penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam

kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis

Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan

kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan

diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran

dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan

Universitas Sumatera Utara

kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk

mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh

232 Tujuan Keselamatan Kerja

Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain

1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat

Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan

kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan

kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif

Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan

a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang

b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen

c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi

d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim

e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian

f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra

perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara

substansial

Universitas Sumatera Utara

2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat

Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat

kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash

penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan

dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang

menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan

barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan

kehidupan kerja yang bermutu rendah

Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

Universitas Sumatera Utara

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut

1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik sosial dan psikologis

Universitas Sumatera Utara

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 9: k3_lengkap

kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk

mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh

232 Tujuan Keselamatan Kerja

Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain

1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat

Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan

kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan

kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif

Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan

a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang

b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen

c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi

d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim

e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian

f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra

perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara

substansial

Universitas Sumatera Utara

2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat

Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat

kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash

penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan

dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang

menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan

barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan

kehidupan kerja yang bermutu rendah

Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

Universitas Sumatera Utara

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut

1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik sosial dan psikologis

Universitas Sumatera Utara

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 10: k3_lengkap

2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat

Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat

kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash

penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan

dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang

menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan

barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan

kehidupan kerja yang bermutu rendah

Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

Universitas Sumatera Utara

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut

1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik sosial dan psikologis

Universitas Sumatera Utara

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 11: k3_lengkap

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut

1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik sosial dan psikologis

Universitas Sumatera Utara

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 12: k3_lengkap

2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya

seefektif mungkin

3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja

6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja

atau kondisi kerja

7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan

dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara

1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus

bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)

2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan

sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya

sesuai dengan cara yang telah ditentukan

3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar

yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target

4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja

tanpa disertai suatu peraturan

Universitas Sumatera Utara

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 13: k3_lengkap

5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama

6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin

dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu

mengetahuinya dan mau mencegah segera

7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan

lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja

dengan prilaku baik dan selamat

8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan

dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup

234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa

dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash

psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan

perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para

pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen

stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik

yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan

para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang

indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang

mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 14: k3_lengkap

keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk

mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)

a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja

Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja

yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan

perbedaan tersebut

1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut

jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi

dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada

perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat

Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai

kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu

pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada

perusahaan ndash perusahaan menengah

2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai

penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku

pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib

sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan

dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami

kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu

cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik

Universitas Sumatera Utara

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 15: k3_lengkap

tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami

kecelakaan dibanding yang lain

3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan

pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu

Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini

b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan

Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa

badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah

mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik

asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu

kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya

terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan

pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja

dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri

plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya

lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga

kerja mereka dimasa depan

c Kehidupan kerja berkualitas rendah

Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi

tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash

minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan

Universitas Sumatera Utara

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 16: k3_lengkap

keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri

penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian

d Stres pekerjaan

Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan

keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada

henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama

stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila

dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa

tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu

depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja

bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak

dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui

risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus

berada dalam keadaan tidak pasti

e Kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang

bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi

reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman

yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya

semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan

gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan

kesehatan

Universitas Sumatera Utara

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 17: k3_lengkap

235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

1 Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan

pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan

semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih

2 Air minum dan kesehatan

Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa

dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting

karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat

kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung

untuk menyegarkan diri dengan air kotor

3 Urusan rumah tangga

Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan

mengurangi kemungkinan kecelakaan

4 Ventilasi pemanas dan pendingin

Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai

oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu

efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu

udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk

menghitung suhu efektif

Universitas Sumatera Utara

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 18: k3_lengkap

5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk

Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat

untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan

tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada

umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja

dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada

umumnya dapat dihindari

6 Pencegahan kecelakaan

Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya

apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia

7 Pencegahan kebakaran

Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus

ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman

kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik

8 Gizi

Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang

masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian

menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang

dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan

9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja

Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-

tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 19: k3_lengkap

kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau

dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan

236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja antara lain

a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah

tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu

tahun

b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan

dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat

insiden

c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja

yang hilang karena kecelakaan atau penyakit

d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan

meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan

kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash

bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik

perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada

tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan

diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha

Universitas Sumatera Utara

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 20: k3_lengkap

tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada

penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja

e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan

membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu

melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash

perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash

kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja

f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah

pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi

sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila

ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang

mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi

keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi

dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan

g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang

dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang

sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang

bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas

(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama

waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja

dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang

diharapkan)

Universitas Sumatera Utara

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 21: k3_lengkap

h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para

pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur

umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya

penyakit ndash penyakit

i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya

melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam

lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi

yang terinci tersebut

j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan

penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan

tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya

adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang

berbahaya

k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash

penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik

individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang

penyakit tertentu

Universitas Sumatera Utara

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 22: k3_lengkap

237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam

pelaksanaannya antara lain

1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja

2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan

5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen

lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja

7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan

Kerja

8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk

merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di

bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya

9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja

Universitas Sumatera Utara

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 23: k3_lengkap

238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan

strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada

beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen

program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu

1 Pendekatan keorganisasisian

a Merancang pekerjaan

b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2 Pendekatan teknis

a Merancang kerja dan peralatan kerja

b Memeriksa peralatan kerja

c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi

3 Pendekatan individu

a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja

b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif

Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana

Universitas Sumatera Utara

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 24: k3_lengkap

Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat

terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut

1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)

Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja

bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran

karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi

karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan

pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh

para pimpinan perusahaan

2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan

Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung

jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu

kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah

seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan

kerja

Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur

program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih

banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek

teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line

employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan

memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan

kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang

Universitas Sumatera Utara

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 25: k3_lengkap

keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur

program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka

berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan

bukan yang negatif

3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman

Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang

seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah

dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja

Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih

mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis

untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya

haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap

memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk

mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan

sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang

bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)

Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat

Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini

menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja

sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan

Universitas Sumatera Utara

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 26: k3_lengkap

Tujuan utama dari human engineering adalah

a Untuk meningkakan prestasi kerja

b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi

lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan

4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman

Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses

mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa

cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui

a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi

b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama

untuk on the job training

c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung

d Pembentukan panitia keselamatan kerja

e Penyelenggaraan education session secara berkala

f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan

pentingnya masalah keselamatan kerja

5 Menganalisis kecelakaan

Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya

pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang

dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi

hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang

Universitas Sumatera Utara

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 27: k3_lengkap

Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta

pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan

6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja

Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk

mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang

penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya

berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir

Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari

frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan

perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja

dengan lebih hati ndash hati

7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja

Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari

pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah

dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan

program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan

Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)

tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

1 Pengendalian secara teknis (engineering control)

Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan

dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi

(1995) pengendalian ini meliputi

Universitas Sumatera Utara

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 28: k3_lengkap

a Pengaturan sistem ventilasi

b Sistem penerangan yang memadai

c Perlengkapan pengamanan mesin

2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)

Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa

ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang

suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan

baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien

aman dan nyamanrdquo

Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan

keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus

diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan

geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka

sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain

peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan

Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang

cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus

dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan

diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan

Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan

utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 29: k3_lengkap

kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu

emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo

3 Kesempurnaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai

setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi

pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat

pelindung diri adalah

a Enak dan nyaman dipakai

b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak

pekerja

c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi

bahaya

d Memenuhi syarat estetika

e Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah

Universitas Sumatera Utara

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 30: k3_lengkap

a Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala

secara langsung

b Tali Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi

ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)

c Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari

benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

d Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet

tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb

e Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan

f Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan

menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter

Universitas Sumatera Utara

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 31: k3_lengkap

g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising

h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

i Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)

j Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(misal pekerjaan menggerinda)

k Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu

hujan atau sedang mencuci alat)

4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan

Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan

(Industrial Housekeeping) adalah

ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana

kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan

kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus

dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada

diperusahaanrdquo

Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 32: k3_lengkap

Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja

yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan

sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan

5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja

Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa

pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan

pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan

agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat

dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran

cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi

kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain

1 Perencanaan yang tepat

Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan

perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang

mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin

perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana

kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat

ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan

karyawan

Universitas Sumatera Utara

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 33: k3_lengkap

2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik

Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan

suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan

kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih

3 Peralatan pelindung diri

Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan

peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi

pengaman pelindung telinga dan paru-paru

4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja

Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan

keselamatan kerja

5 Penerangan

Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang

berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang

gelap

6 Ventilasi dan pengaturan suhu

Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja

yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan

Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan

kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah

pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut

Universitas Sumatera Utara

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 34: k3_lengkap

diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya

Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain

pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan

penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini

dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang

mungkin terjadi

Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh

kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat

dikurangi melalui

1 Seleksi dan alat yang lain

2 Penyebaran poster dan propaganda

3 Pelatihan keselamatan

4 Program insentif dan program penguatan yang positif

5 Komitmen manajer puncak

6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan

9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres

Universitas Sumatera Utara

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 35: k3_lengkap

Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang

mendukung yaitu

1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak

2 Ditunjuknya direktur keselamatan

3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman

4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan

6 Menganalisis penyebab kecelakaan

7 Kontes keselamatan

8 Melaksanakan peraturan

Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul

(2009) adalah

1 Manajemen organisasi

2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

3 Identifikasi terhadap bahaya

4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja

5 Pelatihan

6 Motivasi

7 Investigasi kecelakaan

8 Analisis dan pencatatan kecelakaan

9 Program kesehatan industri

Universitas Sumatera Utara

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 36: k3_lengkap

24 Teori tentang Kecelakaan Kerja

241 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker

1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan

suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat

menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat

mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda

Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan

1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki

2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda

3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang

melebihi ambang batas tubuh atau struktur

242 Penyebab Kecelakaan

Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu

1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan

seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat

dimana ada kaca jendela jatuh

Universitas Sumatera Utara

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 37: k3_lengkap

2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa

diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan

antara lain berupa

a Alat pengaman yang tidak sempurna

b Peralatan yang rusak

c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin

d Tempat penyimpanan yang tidak aman

e Kurangnya pencahayaan

f Tidak berfungsinya ventilasi udara

Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja

dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau

pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan

kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash

aspek pshchological dilingkungan kerja

3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat

kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi

dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan

prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau

pengkombinasian dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 38: k3_lengkap

Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja

1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)

Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan

pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja

Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu

a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri

b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami

kecelakaan

c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka

resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja

d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan

Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang

mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam

Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja

(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam

industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan

perlindungan secara hukum

2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino

bahwa penyebab kecelakaan adalah

a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek

Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan

terjadi kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 39: k3_lengkap

b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya

kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental

Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang

akhirnya mengakibatkan kecelakaan

c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara

fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai

mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya

3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen

mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan

penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama

akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan

sebagai berikut

Manajemen Kurang kontrol

Sumber Penyebab utama

Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)

Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004

Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Universitas Sumatera Utara

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 40: k3_lengkap

243 Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara

1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan

harus didekati dengan dua aspek yaitu

a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan

sebagainya)

b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan

dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal

berikut

a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja

material dan struktur perencanaan

b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada

dalam perusahaan

c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang

kecelakaan dan keselamatan kerja

d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada

pada area yang membahayakan

3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja

dapat dicegah dengan 12 hal berikut

a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan

Universitas Sumatera Utara

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 41: k3_lengkap

dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri

tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan

pemeriksaan kesehatan

b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi

mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan

industri dan alat pelindung diri (APD)

c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi

d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya

pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya

e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor

lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan

f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang

mengakibatkan kecelakaan

g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang

terjadi

h Pendidikan

i Latihan ndash latihan

j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat

k Asuransi

l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 42: k3_lengkap

Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan

kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan

manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)

Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan

Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah

kecelakaan kerja meliputi

1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja)

2 Penyempurnaan ergonomis

3 Pengawasan atau kebiasaan kerja

4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai

5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna

Universitas Sumatera Utara

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 43: k3_lengkap

6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum

7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang

manajer yang profesional

244 Biaya Kecelakaan

Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk

memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini

jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung

perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari

1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja

2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan

dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan

mendiskusikan penyebabnya

3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan

4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan

pelaporan

5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka

6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba

karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada

kecelakaan

Universitas Sumatera Utara

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 44: k3_lengkap

245 Pengukuran Kecelakaan

Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak

digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency

rate)

1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi

suatu kecelakaan (per satu juta man hours)

Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut

2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu

juta man hours

Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut

25 Teori tentang Keamanan Kerja

251 Keamanan Kerja

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan

kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya

sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal

dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan

aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi

pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan

kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan

(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam

Universitas Sumatera Utara

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 45: k3_lengkap

wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera

tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat

mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan

bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari

segala kemungkinan kecelakaan

Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi

terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ

tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh

lingkungannya

Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan

terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan

gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja

alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap

fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan

penugasan pekerjaanrdquo

Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam

mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan

emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang

melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 46: k3_lengkap

Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja

biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul

dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu

Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan

tidak aman antara lain sebagai berikut

1 Suhu dan kelembapan udara

2 Kebersihan udara

3 Penerangan dan kuat cahaya

4 Kekuatan bunyi

5 Cara kerja dan proses kerja

6 Udara gas-gas yang bertekanan

7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan

8 Keadaan lingkungan setempat

Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak

aman diantaranya

1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai

2 Peralatan rusak

3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan

4 Gudang yang tidak aman

5 Penerangan yang tidak memadai

6 Ventilasi tidak memadai

7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar

Universitas Sumatera Utara

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 47: k3_lengkap

Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh

seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur

penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa

materil maupun nonmateril

a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai

berikut

1 Baju kerja

2 Helm

3 Kaca mata

4 Sarung tangan

5 Sepatu

b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai

berikut

1 Buku petunjuk penggunaan alat

2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya

3 Himbauan-himbauan

4 Petugas keamanan

Universitas Sumatera Utara

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 48: k3_lengkap

Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman

yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain

1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya

seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan

kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi

dengan cara tertentu

2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya

3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin

perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-

fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu

kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula

4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam

jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan

kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi

lainnya yang tidak tepat

5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak

penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur

sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu

banyak berbedaan)

6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem

penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau

Universitas Sumatera Utara

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 49: k3_lengkap

mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran

hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa

7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang

robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat

pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia

Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah

1 Menyingkirkan segala bahaya

Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat

itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat

itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya

2 Peringatan

Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang

keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas

kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara

menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi

peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit

lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang

perkataan ldquobahayardquo

3 Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan

keadaan-keadaan yang tidak aman itu

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 50: k3_lengkap

Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan

dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja

peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk

para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei

terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan

keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut

1 Kekerasan di tempat kerja

2 Keamanan Internetintranet

3 Pemulihan gangguanbencana bisnis

4 Kejahatan kerah putih

5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan

6 Pencurian karyawan umum

7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis

8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer

252 Prosedur Keamanan Kerja

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)

wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan

kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya

kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman

dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja

sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain

Universitas Sumatera Utara

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 51: k3_lengkap

a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja

Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm

masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya

253 Sistem Kerja yang Aman

Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara

cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak

lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal

untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman

sudah diantisipasi dan diterapkan

Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa

sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem

kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis

Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja

yang aman sebagai berikut

1 Mengindentifikasi bahaya dari

a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan

sistem hidrolik dan pegas yang ditekan

Universitas Sumatera Utara

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 52: k3_lengkap

b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi

beracun

c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi

internal

d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit

dilingkungan yang tidak lazim

2 Menyingkirkan bahaya

a Mengubah proses dan atau materialnya

3 Menyediakan pelindung

a Pengaman

b Alat Pelindung Diri (APD)

4 Mengembangkan sistem kerja yang aman

a Dalam bentuk tertulis

b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja

5 Menyediakan pelatihan yang sesuai

6 Menyediakan perlengkapan khusus

a Tali ndash temali pelindung

b Alat bantu pernafasanmasker

c Sumbat telinga

d Anjungan kerja yang aman

7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti

Universitas Sumatera Utara

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 53: k3_lengkap

Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu

1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)

2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)

3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)

4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)

5 T ndash Training (pelatihan)

6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)

7 M ndash Monitoring (pemantauan)

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan

keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa

mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya

Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya

adalah

1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain

a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)

i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja

ii Tata ruang

b Peredaran udara (Ventilasi)

c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)

2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu

a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas

b Kondisi alat-alat kerja

Universitas Sumatera Utara

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 54: k3_lengkap

c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan

3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain

a Kondisi mental fisik

b Kebiasaan kerja baik dan aman

c Pemakaian alat-alat pelindung diri

4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain

a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman

b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang

c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-

tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman

hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik

Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi

yang tidak aman

Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak

baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak

manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat

meminimalkan kondisi tidak aman tersebut

Universitas Sumatera Utara

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 55: k3_lengkap

254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan

kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap

kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja

yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim

dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya

disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan

pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi

dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan

keamanan yang signifikan di tempat kerja

Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih

luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan

fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka

atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal

Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan

kesejahteraan para individu secara keseluruhan

Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan

fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah

mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan

keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam

suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat

kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 56: k3_lengkap

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU

No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu

1 mencegah dan mengurangi kecelakaan

2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5 memberikan pertolongan pada kecelakaan

6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban

debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan

getaran

8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikhis peracunan infeksi dan penularan

9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan

proses kerjanya

14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau

batang

Universitas Sumatera Utara

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 57: k3_lengkap

15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan

penyimpanan barang

17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat

dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini

1 Lingkungan kerja

a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja

yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)

b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin

bejana-bejana dan lain-lain)

c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki

alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai

yang baik)

d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan

tempat untuk mesin)

e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman

pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)

Universitas Sumatera Utara

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 58: k3_lengkap

2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja

Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering

mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja

(contoh Peledakan mesin-mesin disel)

3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja

meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja

melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan

menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau

alat yang digunakan

4 Menggunakan alat pelindung

Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat

pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja

kacamata sarung tangan dan lain-lain

26 Teori tentang Produktivitas Kerja

261 Pengertian Produktivitas

LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas

masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai

a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan

dalam unit umum

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 59: k3_lengkap

Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yaitu

a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

dipergunakan (input)

b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini

c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial

yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset

manajemen dan tenaga kerja

Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu

konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak

barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber

riil yang main sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan

tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya

manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi

dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total

Universitas Sumatera Utara

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 60: k3_lengkap

Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan

teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang

timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan

Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan

segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto

1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya

produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output

bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan

kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik

dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam

wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting

dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama

karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya

yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-

faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)

Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas

mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan

sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau

Universitas Sumatera Utara

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 61: k3_lengkap

kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya

Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana

keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok

harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan

mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran

bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-

unsur yang relevan sebagai sistem

Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian

sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari

ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara

secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan

kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang

mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target

yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 62: k3_lengkap

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya

Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya

tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat

akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan

dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek

yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam

penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah

keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya

semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang

tenaga kerja

262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu

1 Pelatihan

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan

cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 63: k3_lengkap

menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan

pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas

2 Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk

menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan

3 Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang

dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga

akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja

Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge

skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi dua golongan yaitu

1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik

individu kelehan dan motivasi

2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan

waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan

keluarga

Universitas Sumatera Utara

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 64: k3_lengkap

263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan

Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria

untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain

1 Sisi input

a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi

b Sikap tentang mutu yang tinggi

c Keterampilan kerja tinggi

d Pengalaman kerja luas

e Kesehatan fisik prima

2 Sisi proses

a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah

b Waktu kerja lembur bertambah

c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil

d Kerusakan atau kesalahan rendah

e Derajat respons tinggi

f Kecermatan semakin tinggi

g Kelengkapan proyek semakin tinggi

3 Sisi output

a Kepuasan konsumen semakin tinggi

b Peningkatan penjualan barang

c Penerimaan dari investasi semakin meningkat

d Output per karyawan semakin tinggi

Universitas Sumatera Utara

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 65: k3_lengkap

e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat

f Keuntungan semakin besar

4 Sisi Outcome

a Pangsa pasar yang semakin besar

b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar

c Keluhan pelanggan semakin kecil

d Semakin besarnya peluang karier karyawan

e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan suatu indikator sebagai berikut

1 Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang

karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk

menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka

2 Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu

yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi

masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 66: k3_lengkap

3 Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat

dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya

4 Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya

pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih

baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan

5 Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang

pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang

terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri

6 Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang

memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan

Universitas Sumatera Utara

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 67: k3_lengkap

27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan

Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi

produktivitas perorangan yang tinggi yaitu

a Yang pertama sedikitnya meliputi

1 Tingkat pendidikan dan keahlian

2 Jenis teknologi dan hasil produksi

3 Kondisi kerja

4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental

b Kelompok kedua mencakup

1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas

2 Keanekaragaman tugas

3 Sistem insentif

4 Kepuasan kerja

5 Keamanan kerja

6 Kepastian pekerjaan

7 Perspektif dari ambisi dan promosi

Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash

beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya

dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya

mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang

lebih penting adalah kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 68: k3_lengkap

Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk

meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April

1986)

1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga

sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan

pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya

Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan

adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang

dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun

dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja

tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah

dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi

2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu

bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam

perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam

dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan

produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas

kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan

ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya

Universitas Sumatera Utara

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 69: k3_lengkap

menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan

dapat lebih baik

3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi

Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai

pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa

dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya

untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari

hati-kehati

4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan

Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita

gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila

melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila

kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu

bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga

memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-

was atau ragu-ragu lagi

5 Upah yang baik

Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan

jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan

terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-

Universitas Sumatera Utara

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 70: k3_lengkap

tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi

kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa

bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia

membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras

6 Pekerjaan yang menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau

menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada

dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita

akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita

mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan

kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan

Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi

7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan

perusahaan

Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja

mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat

Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan

pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi

perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi

perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat

Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si

Universitas Sumatera Utara

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 71: k3_lengkap

pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar

pekerjaannya

8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja

Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan

pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini

merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya

mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal

ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si

pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan

yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan

terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus

sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang

baik oleh bawahannyapekerja

9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala

pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya

Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk

mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena

kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi

jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar

Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana

menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja

Universitas Sumatera Utara

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 72: k3_lengkap

10 Disiplin kerja yang keras

Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain

tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian

pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin

kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan

membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur

dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau

pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin

dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh

dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para

pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan

senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama

dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam

pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan

pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan

para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu

Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

produktivitas kerja yaitu

1 Pengaturan jam kerja

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam

kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan

pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 73: k3_lengkap

pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi

kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang

tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi

Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan

menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal

ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu

yang penting untuk kesejahteraan karyawan

Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi

karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga

mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang

dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra

bonus dan sebagainya

2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja

Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang

apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh

suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai

upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai

kompensasinya

a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift

Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor

yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang

konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-

Universitas Sumatera Utara

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 74: k3_lengkap

hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi

sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya

pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda

menurut jenis pekerjaannya

b Kenyamanan kerja

Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis

pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-

beda Contoh

i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing

yang dapat disalahtafsirkan

ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan

kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa

belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya

cenderung lebih kecil

iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi

kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan

sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia

lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal

ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi

produktivitas

Universitas Sumatera Utara

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 75: k3_lengkap

iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih

menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal

ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash

bawahan

c Keamanan kerja

Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi

hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam

menjalankan pekerjaan

Sebagai contoh

i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan

bahaya

ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit

iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan

hal yang fatal bagi lingkungan sekitar

iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja

d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)

Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap

teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul

dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada

Universitas Sumatera Utara

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 76: k3_lengkap

peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban

dalam mengikuti suatu teknologi baru

Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)

dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket

utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja

dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan

teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya

akan disepakati

i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi

Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan

teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin

peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana

dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan

untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba

teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk

memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah

kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang

harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang

dialami

Universitas Sumatera Utara

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 77: k3_lengkap

ii Teknologi K3 yang telah teruji

Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti

a Penggunaan bahan label menurut waktu

b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali

c Penempatan instrumen pada tempat yang aman

d Keterampilan kerja telah teruji

e Menetapkan standar kerja baru

f Asuransi bagi pekerja

Universitas Sumatera Utara