K3 PAHLAWAN

7
PRA – RK3K KESELAMATAN KERJA PAKET PEKERJAAN : Pemugaran Taman makam Pahlawan Satria Bhakti Jambi TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dan Sasaran system manajemen K3 adalah menciptakan suatu system Keselamatan dan Kesehatan ditempat kerja dengan melibatkan unsur Manajemen, Tenaga Kerja, Kondisi dan Lingkungan Kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat yang Aman, Efesien dan Produktif. 1. Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja CV. Rafin Jaya . Untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja CV. RAFIN JAYA sebagai salah satu Perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Kontruksi untuk Pekerjaan Sipil dan Arsitek memiliki komitmen yang tinggi, sebagaimana strategi Perusahaan dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai berikut : Peningkatan kemampuan sumber daya manusia dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Mewujudkan tempat kerja yang Aman dan Nyaman untuk mencegah dan mengurangi resiko Kecelakaan Kerja. Memberi jaminan kesehatan kerja kepada karyawan/tenaga kerja. Mematuhi Perundang-undangan yang berlaku untuk keselamatan kerja. Mengutamakan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap pekerja. Menerapkan system keselamatan dan kesehatan kerja. Pengendalian terhadap barang berbahaya. Hal ini wajar karena CV. RAFIN JAYA sebagai Kontraktor dibidang Kontruksi memahami pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, karena dengan System Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik maka indikasi keberhasilan Perusahaan akan Jasa Kontruksi yaitu “BMWLU” atau yang biasa disebut : “Biaya, Mutu, Waktu dan Lingkungan Umum” dapat terpenuhi. Disamping itu CV. RAFIN JAYA memahami dasar hukum yang berkaitan dengan system manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagaimana diatur dalam peraturan Perundang-undangan sebagai berikut : Undang-undang No.01/1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. KEPMENAKER No.05/Men/1996 tentang system manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Peraturan-peraturan lain yang berlaku yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Transcript of K3 PAHLAWAN

Page 1: K3 PAHLAWAN

PRA – RK3KKESELAMATAN KERJA

PAKET PEKERJAAN : Pemugaran Taman makam Pahlawan Satria Bhakti Jambi

TUJUAN DAN SASARANTujuan dan Sasaran system manajemen K3 adalah menciptakan suatu system Keselamatan dan Kesehatan ditempat kerja dengan melibatkan unsur Manajemen, Tenaga Kerja, Kondisi dan Lingkungan Kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat yang Aman, Efesien dan Produktif.

1. Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja CV. Rafin Jaya .

Untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja CV. RAFIN JAYA sebagai salah satu Perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Kontruksi untuk Pekerjaan Sipil dan Arsitek memiliki komitmen yang tinggi, sebagaimana strategi Perusahaan dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai berikut :

Peningkatan kemampuan sumber daya manusia dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Mewujudkan tempat kerja yang Aman dan Nyaman untuk mencegah dan mengurangi resiko Kecelakaan Kerja.

Memberi jaminan kesehatan kerja kepada karyawan/tenaga kerja. Mematuhi Perundang-undangan yang berlaku untuk keselamatan kerja. Mengutamakan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap pekerja. Menerapkan system keselamatan dan kesehatan kerja. Pengendalian terhadap barang berbahaya.

Hal ini wajar karena CV. RAFIN JAYA sebagai Kontraktor dibidang Kontruksi memahami pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, karena dengan System Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik maka indikasi keberhasilan Perusahaan akan Jasa Kontruksi yaitu “BMWLU” atau yang biasa disebut : “Biaya, Mutu, Waktu dan Lingkungan Umum” dapat terpenuhi.Disamping itu CV. RAFIN JAYA memahami dasar hukum yang berkaitan dengan system manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagaimana diatur dalam peraturan Perundang-undangan sebagai berikut :

Undang-undang No.01/1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. KEPMENAKER No.05/Men/1996 tentang system manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja.

Peraturan-peraturan lain yang berlaku yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Untuk melaksanakan Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan system manajemen, maka CV. RAFIN JAYA membentuk Struktur Organisasi K3 yang diimplementasi dalam setiap pelaksanaan pekerjaan.

1.1 Struktur Organisasi proyek terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Kepala Proyek

Page 2: K3 PAHLAWAN

1.2 Tugas dan Fungsi Pelaksana K3

Pelaksana K3 adalah manajemen/Pimpinan/Supervisor/Pengawas dan Pelaksana K3 OH&S Manager di Proyek, mempunyai tugas dan fungsi :

Memahami Peraturan yang terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Membuat system prosedur dalam upaya penanganan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja. Menetapkan standar baku Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Melakukan indikasi resiko yang mungkin timbul dalam hal Keselamatan dan

Kesehatan Kerja. Melakukan evaluasi terhadap kebutuhan untuk Keselamatan dan Kesehatan

Kerja. Mengevaluasi kebutuhan peralatan untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Menyusun Form Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

1.3 Tugas dan Fungsi Pimpinan/Manager di Proyek : Merencanakan system Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Menerapkan system Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Melakukan monitoring tehadap aplikasi system Keselamatan dan Kesehatan

Kerja. Melakukan sosialisasi terhadap system Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Menyediakan perangkat keras kebutuhan penerapan system Keselamatan dan

Kesehatan Kerja. Memberikan pelatihan kepada tenaga kerja terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja. Mengambil tindakan nyata terhadap system Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

1.4 Tugas dan Fungsi Personil :

Pelaksana K3

Pembantu Pelakasana

K3

Staf Adm. & Keuangan

Proyek

Staf Adm. Teknik ProyekPelaksana/

Superintendent

Ass. Pelaksana/

Superintende

Page 3: K3 PAHLAWAN

Bekerja sesuai prosedur kerja aman seperti yang tertulis dalam manual K3/OH&S ini.

Memakai alat pelindung diri pada saat bekerja sebagaimana yang dianjurkan oleh pelaksana.

Melaporkan suatu kondisi tidak aman kepada Atasan. Menjaga lingkungan tempat kerja sebagaimana seharusnya.

1.5 Tugas dan Fungsi Pelaksana K3 : Memilih pengetahuan yang baik tentang peraturan Undang-undang K3/OH&S

Indonesia. Memastikan bahwa prosedur kerja aman berlaku Efektif, Diketahui, Dimengerti

dan Diterapkan. Menyediakan laporan bulanan untuk jajaran manajemen yang memuat analisis

gejala statistic dan informasi berikut : Ringkasan tentang semua kecerdasan. Semua incident penting. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Memberikan program induksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja kepada karyawan baru.

Melakukan inspeksi lapangan secara terus menerus untuk mengindentifikasi tindakan dan keadaan yang tidak aman.

Menyampaikan saran berharga lini manajemen tentang masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Membantu penyelidikan pergerakan dan mengumpulkan laporan lengkap tepat pada waktunya.

Membantu Pelatihan K3/OH&S bagi semua tingkatan karyawan.

1.6Indentifikasi bahaya dan evaluasi potensi bahaya keselamatan. Tahapan indentifikasi dan potensi bahaya Keselamatan dapat ditunjukan dengan diagram berikut :

Tahapan Identifikasi Tahapan Solusi

P

R

O

Y

E

K

Identifikasi

Check ListIdentifikasi

Potensi

Klasifikasi Potensi

Check ListKlasifikasi

Potensi

Tinggi

Sedang

Rendah

Eliminasi

Substitusi

EngineeringAdministrasi

Page 4: K3 PAHLAWAN

1.7Penanganan kejadian kecelakaan : Kejadian kecelakaan dapat diklarifikasikan menjadi :

Kasus pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)Mencakup kasus yang hanya memerlukan perawatan sesekali dan hanya untuk luka kecil karena goresan, terpotong, terbakar, robek dan sejenisnya yang sebenarnya tidak memerlukan perawatan medis.

Kasus ditangani DokterMencakup perawatan kecelakaan yang dilakukan oleh para Dokter, tenaga Medis Profesional atau orang biasa.

Kasus Kecewlakaan kerja RinganMerupakan kasus yang karena kecelakaan atau sakit maka :

Karyawan ditugaskan unutk melakukan pekerjaan lain sementara waktu. Karyawan bekerja sesuai pekerjaannya, tetapi tidak sehari penuh. Karyawan bekerja sesuai pekerjaannya, tetapi tidak melakukan semua

kewajiban yang berkaitan dengan pekerjaannya.

1.8Hilangnya waktu karena kecelakaan Kecelakaan jenis ini adalan kecelakaan yang mewngakibatkan adanya ketidakmampuan bekerja, sedikit selama sehari penuh atau satu giliran kerja setelah kecelakaan kerja.

2. Promosi K3/OH&S Kegiatan promosi K3/OH&S dilakukan untuk memberitahukan dan mensosialisasikan K3/OH&S kepada seluruh anggota organisasi Proyek dan para tamu proyek yang bersifat pemberitahuan berupa gambar dan tulisan singkat tentang K3/OH&S.

2.1 Ijin kerja pada pekerjaan yang berbahaya Untuk memastikan perlindungan tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi dan atau pekerjaan yang berbahaya atau pekerjaan dalam ketinggiandan kedalaman baik di air maupun di tanah, maka pekerja wajib mendapatkan ijin kerja dari pelaksana K3dan disetujui oleh kepala Proyek agar dapat dipastikan siapa personil yang mengerjakan termasuk kompetensinya.

2.2 Pemeriksaaan kesehatan tenaga kerja awal kerja Dalam rangka memastikan perlindungan dan pemeliharan kesehatan tenaga kerja dan personil proyek, maka perlu setiap tenaga kerja diperiksa kesehatan pada awal tugas untuk sebagai dasar diagnosa tinjauan pemeriksaan berkala bagi perkermbangan kesehatan tenaga kerja.

Alat pelindung diriAlatpelindung diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya.

Syarat-syarat alat pelindung diri : Enak dipakai Tidak mengganggu kerja Memberikan perlindungan yang efektif sesuai dengan jenis bahaya

Page 5: K3 PAHLAWAN

ditempat kerja.

Jenis alat pelindung : Pelindung Kepala = Safety Helmet Pelindung Mata = Spectacle Goggles Pelindung Kaki = Sepatu Kerja Aman Pelindung Tangan = Sarung Tangan Pelindung Pernafasan = Respirator/Masker Pelindung Pendengaran = Ear Muff Pelindung Ditempat Ketinggian = Safety Belt Pelindung Badan = Pakaian Kerja

2. Penanganan Material/Bahan Khususnya Bahan Berbahaya & Beracun (B3) Pengadaan dan Pembelian Bahan/Material Proyek harus mengikuti Prosedur Sumber Daya Bahan/Logistic dan Jasa (PNK-MU-04-01 s/d PNK-MU-04-04) yang telah ditetapkan oleh perusahaan lihat Prosedur terlampir.

3.1Penyimpanan Bahan / Material. Tempat penyimpanan Bahan atau gudang dibuat gambar denahnya dan diatur agar dipisahkan bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan bahan lainya.

3. Pelaporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pelaksana K3 wajib untuk membuat pelaporan tentang kejadian, kegiatan, perkembangan dan Kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja kepada kepala proyek dan biro coorporasi bagian mutu dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta kepada instansi yang terkait yaitu Dinas Tenaga Kerja Setempat.Adapun kewajiban pelaporan K3 tersebut adalah :

Laporan setiap kejadian kecelakaan dan penyakit akibat kerja Setiap tejadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, Pelaksana K3 harus

membuat laporan Khusus kepada kepala Proyek dan Tim P2K3. Laporan penyelidikan kejadian kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Hasil laporan Penyelidikan Kecelakaan Kerja dari lapangan atau tempat

kejadian dilaporkan kepada manajemen dalam hal ini kepada tim P2K3 kantor Pusat untuk selanjutnya diminta Arahan upaya Penanganan dan Rehabilitasi akibat Kecelakaan Kerja tersebut.

Laporan periodic kinerja K3/OH&S Proyek. Laporan periodic hasil Kinerja K3 proyek yang harus dilakukan oleh pelaksana

K3 proyek yaitu antara lain : Laporan bulanan Kepada Tim P2K3 Pusat Laporan bulanan Keperluan Proyek :

Judul Daftar isi Laporan kejadian Kecelakaan Laporan kondisi peralatan penunjang K3 Laporan hasil tindakan Pencegahan Kecelakaan Kerja Laporan hasil inspeksi K3.

Jambi, 27 Juni 2012CV. Rafin Jaya

Page 6: K3 PAHLAWAN

Drs. RaihaniDirektur