k01-t04-Persamaan Dan Perbedaan Dari Perjanjian Dan Kontrak

download k01-t04-Persamaan Dan Perbedaan Dari Perjanjian Dan Kontrak

of 13

description

kontrak

Transcript of k01-t04-Persamaan Dan Perbedaan Dari Perjanjian Dan Kontrak

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DARI PERIKATAN, PERJANJIAN, PERSETUJUAN, DAN KONTRAK

PENGANTAR ILMU HUKUMPERSAMAAM DAN PERBEDAAN DARI PERIKATAN,PERJANJIAN PERSETUJUAN DAN KONTRAKKELOMPOK 1

Budi Prakoso (1106099515)Rainandri Rahma A H (1406633821)Siti Fadilla (1406633903)Anggit Puspa Kinanthi (1406633954)Tria Noviaty (1406634004)Andi Ruziqna Salsabila (1406634074)Destiana Dwi (1406634156)Kamilia Rahma R (1406634225)Andre Ignatius S (1406634282)Alfan Anugrah (1406634364)

PROGRAM VOKASIADM.ASURANSI DAN AKTUARIA-BUNIVERSITAS INDONESIA2014

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul Perbedaan dan Persamaan dari Perikatan, Persetujuan, Perjanjian, dan Kontrak. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah hokum, Bapak Ketut, yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan yang penulis miliki. Maka dari itu kritik dan saran dari para pembaca tentunya sangat bermanfaat dalam membangun pengerjaan makalah berikutnya.Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebihbaik lagi.

Depok, Oktober 2014

Tim Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar1Daftar Isi2Bab I3Pendahuluan31.1.Latar Belakang31.2.Rumusan Masalah31.3.Tujuan41.4.Manfaat4Bab 252.1. Pengertian Perikatan52.2 Pengertian Persetujuan62.3. Pengertian Perjanjian72.4. Pengertian Kontrak72.5. Persamaan dan Perbedaan Perikatan, Persetujuan, Perjanjian,dan Kontrak8Bab 3113.1Kesimpulan113.2.Saran11Daftar Pustaka12

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPerikatan, persetujuan, perjanjian, dan kontrak bukan lagi kata yang asing dalam pendengaran masyarakat pada umumnya. Namun masih banyak dari mereka yang menganggap bahwa perikatan, persetujuan, perjanjian, dan kontrak merupakan hal yang sama. Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa perikatan, persetujuan, perjanjian, dan kontrak memiliki persamaan dan juga perbedaan.Perikatan adalah hubungan hukum yang terjadi diantara dua orang(pihak) atau lebih,yakni pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi. Persetujuan adalah pernyataan setuju (atau pernyataan menyetujui); pembenaran (pengesahan, perkenan, dan sebagainya)Perjanjian dinamakan juga persetujuan atau Overeenkomsten yaitu suatu kata sepakat antara dua pihak atau lebih mengenai harta benda kekayaan mereka, yang bertujuan mengikat kedua belah pihak.Kontrak adalah peristiwa di mana seseorang berjanji kepada orang lain di mana dua orang saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu.Dilihat dari definisi perikatan, persetujuan, perjanjian, dan kontrak tersendiri mereka sudah memiliki arti yang sebenarnya berbeda. Makalah ini akan membahas pengertian, perbedaan, dan persamaan dari perikatan, persetujuan, perjanjian, dan juga kontrak.

1.2. Rumusan Masalah1. Apakah pengertian dari perikatan?2. Apakah pengertian dari persetujuan?3. Apakah pengertian dari perjanjian?4. Apakah pengertian dari kontrak?5. Apakah persamaan dari perikatan, persetujuan, perjanjian, dan kontrak?6. Apakah perbedaan dari perikatan, persetujuan, perjanjian, dan kontrak?

1.3. TujuanTujuan dari penyusunan makalah ini adalah dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum, dan agar mahasiswa dapat menjelaskan isi dari makalah ini dengan baik dan benar.1.4. ManfaatManfaat dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perbedaan dan persamaan perikatan, persetujuan, perjanjian, dan kontrak.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perikatan

Perikatan adalah hubungan hukum yang terjadi diantara dua orang(pihak) atau lebih, yakni pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi.Hukum perikatan hanya berbicara mengenai harta kekayaan bukan berbicara mengenai manusia.Hukum kontrak bagian dari hokum perikatan. Harta kekayaan adalah objek kebendaan. Pihak dalam perikatan ada dua yaitu pihak yang berhak dan pihak yang berkewajiban.

Dasar Hukum Perikatan

Dasar hokum perikatan berdasarkan KUHP perdata tiga sumber adalah sebagai berikut:a. Perikatan yang timbul dari persetujuan,b. Perikatan yang timbul dari undang-undang.c. Perikatan terjadi bukan perjanjian,tetapi terjadi karena perbuatan melanggar hokum.

Asas-Asas dalam Hukum Perjanjian

a. Asas Kebebasan Berkontrak.Segala sesuatu perjanjian yang dibuat adalah sah bagi para pihak yang membuatnya dan berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.

b. Asas Konsensualisme.Perjanjian itu lahir pada saat tercapainya kata sepakat antara pihak mengenai hal-hal yang pokok dan tidak memerlukan sesuatu formalitas.

Untuk Sahnya Suatu Perjanjian Diperlukan 4 Syarat:1) Kata sepakat antara pihak yang mengikat diri.2) Cakap untuk membuat suatu perjanjian.3) Mengenai suatu hal tertentu.4) Suatu sebab yang halal.

Wanprestasi dan Akibat-AkibatnyaTimbul apabila salah satu pihak tidak melakukan apa yang diperjanjikan.Empat kategori bentuk dari wansprestasi:1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya.2. Melaksanakan apa yang dijanjikannya,tetapi tidak sebagaimana yang dijanjikan.3. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat.4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya.

Akibat-akibat wansprestasi1) Membayar kerugian yang diderita oleh kreditur.2) Pembatalan perjanjian atau pemecahan perjanjian.3) Peralihan resiko.

Hapusnya PerikatanAda 10 cara penghapusan suatu perikatan adalah sebagi berikut:

1. Pembayaran merupakan setiap pemenuhan perjanjian secara sukarela.2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan.3. Pembaharuan utang.4. Perjumpaan utang atau kompensasi.5. Percampuran utang.6. Pembebasan utang.7. Musnahnya barang yang terutang.8. Batal/pembatalan.9. Berlakunya suatu persyaratan batal.10. Lewat waktu.

2.2 Pengertian Persetujuan

Definisi persetujuan dapat kita temui dalam Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Di dalam pasal tersebut disebutkan bahwa suatu persetujuan adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih.

2.3. Pengertian Perjanjian

Ahli hukum mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai pengertian perjanjian, 1. Abdulkadir Muhammad mengemukakan bahwa perjanjian adalah suatu persetujuan dengan dua orang atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu hal mengenai harta kekayaan. 2. Ahli hukum mengemukakan bahwa suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seseorang yang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal yang menimbulkan perikatan berupa suatu rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang diucapkan atau ditulis. 3. J.Satrio perjanjian dapat mempunyai dua arti, yaitu arti luas dan arti sempit, dalam arti luas suatu perjanjian berarti setiap perjanjian yang menimbulkan akibat hukum sebagai yang dikehendaki oleh para pihak termasuk didalamnya perkawinan, perjanjian kawin, dll. Dalam arti sempit perjanjian disini berarti hanya ditujukan kepada hubungan-hubungan hukum dalam lapangan hukum kekayaan saja, seperti yang dimaksud oleh buku III kitab undang-undang hukum perdata.

2.4. Pengertian KontrakPerlu di ketahui bahwasanya hukum kontrak itu merupakan bagian dari hukum perikatan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa hukum kontrak itu sebagai hukum perjanjian yang tertulis, akan tetapi pembagian antara hukum kontrak dengan hukum perjanjian itu sendiri di tidak diuraikan, hanya d kenal sebagai perikatan yang lahir dari perjanjian dan yang lahir dari undang-undang. Untuk lebih jelasnya bisa di baca pada uraian berikut ini.

Perikatan bersumber dari perjanjian dan undang-undang, perikatan yang bersumber dari undang-undang dibagi menjadi 2, yaitu dari undang-undang saja dan dari undang-undang kaena perbuatan manusia. Selanjutnya, perikatan yang lahir dari undang-undang karena perbuatan manusia dapat dibagi dua, yaitu perbuatan yang sesuai hukum dan perbuatan yang melanggar hukum.Kontrak atau perjanjian ini merupakan suatu peristiwa hukum di mana seorang berjanji kepada orang lain atau dua orang saling berjanji untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.Di dalam kontrak kita mengenal istilah kontrak sepihak, yaitu dimana seseorang menjanjikan kepada orang lain untuk memberikan sesuatu sedangkan orang yang menerima sesuatu itu tidak memberikan balasan (kontra prestasi).

Dalam kontrak biasanya janji-janji para pihak itu saling berlawanan, misalnya dalam perjanjian jual beli, dalam jual beli ada pihak yang menginginkan barang ada dan ada pihak lain yang menginginkan uang, apabila kedua belah pihak menginginkan hal yang sama yaitu uang maka itu bukan di namakan jual beli. Ada juga di dalam kontrak itu janji yang tidak saling berlawanan, misalnya dalam perjanjian pendirian perseroan terbatas (PT) di mana para pihak mempunyai kehendak yang sama, yaitu menyetorkan uang sebagai modal (saham) perseroan, dan masing-masing pihak mengharapkan keuntungan dari PT terebut.

2.5. Persamaan dan Perbedaan Perikatan, Persetujuan, Perjanjian,dan KontrakUntuk mengetahui perbedaan dan persamaan persetujuan, perikatan, perjanjian dan kontrak ada baiknya kami paparkan definisi masing-masing. Definisi persetujuan dapat kita temui dalam Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Di dalam pasal tersebut disebutkan bahwa suatu persetujuan adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih. Mengenai perikatan, disebutkan dalam Pasal 1233 KUHPerdata bahwa perikatan lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-undang.Prof. Subekti, S.H. dalam bukunya Hukum Perjanjian (hal. 1) membedakan pengertian antara perikatan dengan perjanjian. Subekti menyatakan bahwa hubungan antara perikatan dan perjanjian adalah bahwa perjanjian itu menerbitkan perikatan. Perjanjian adalah sumber perikatan, di samping sumber-sumber lain. Suatu perjanjian juga dinamakan persetujuan, karena dua pihak itu setuju untuk melakukan sesuatu. Demikian menurut Subekti.Berikut definisi Subekti mengenai perikatan:Suatu perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu.Adapun perjanjian didefinisikan sebagai berikut:Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada seorang lain atau di mana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.Kemudian, definisi kontrak (contract) menurut Blacks Law Dictionary, diartikan sebagai suatu perjanjian antara dua orang atau lebih yang menciptakan kewajiban untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu hal yang khusus. Selain itu, Ricardo Simanjuntak dalam bukunya Teknik Perancangan Kontrak Bisnis (hal. 30-32) menyatakan bahwa kontrak merupakan bagian dari pengertian perjanjian. Perjanjian sebagai suatu kontrak merupakan perikatan yang mempunyai konsekuensi hukum yang mengikat para pihak yang pelaksanaannya akan berhubungan dengan hukum kekayaan dari masing-masing pihak yang terikat dalam perjanjian tersebut. Jadi, dari pendapat para sarjana hukum tersebut di atas, persamaan yang dapat kita simpulkan antara lain:

Persetujuan sama dengan perjanjian; Baik persetujuan/perjanjian, perikatan maupun kontrak melibatkan setidaknya 2 (dua) pihak atau lebih. Dasar hukum persetujuan/perjanjian, perikatan maupun kontrak, mengacu pada KUHPerdata.Mengenai perbedaannya, dari definisi-definisi yang telah dipaparkan di atas, kita dapat melihat perbedaannya adalah pada tahapan dan implikasinya. Secara singkat, perjanjian/persetujuan menimbulkan perikatan. Perikatan itu kemudian disebut sebagai kontrak apabila memberikan konsekuensi hukum yang terkait dengan kekayaan dan mengikat para pihak yang saling mengikatkan diri dalam perjanjian. Menurut Ricardo, sebelum memiliki konsekuensi hukum, suatu perjanjian tidak sama artinya dengan kontrak.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanJadi, dari pendapat para sarjana hukum tersebut di atas, persamaan yang dapat kita simpulkan antara lain: Persetujuan sama dengan perjanjian; Baik persetujuan/perjanjian, perikatan maupun kontrak melibatkan setidaknya 2 (dua) pihak atau lebih. Dasar hukum persetujuan/perjanjian, perikatan maupun kontrak, mengacu pada KUHPerdata.Mengenai perbedaannya, dari definisi-definisi yang telah dipaparkan di atas, kita dapat melihat perbedaannya adalah pada tahapan dan implikasinya. Secara singkat, perjanjian/persetujuan menimbulkan perikatan. Perikatan itu kemudian disebut sebagai kontrak apabila memberikan konsekuensi hukum yang terkait dengan kekayaan dan mengikat para pihak yang saling mengikatkan diri dalam perjanjian. Menurut Ricardo, sebelum memiliki konsekuensi hukum, suatu perjanjian tidak sama artinya dengan kontrak.

3.2.SaranMenyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.

Daftar Pustaka

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4e3b8693275c3/perbedaan-dan-persamaan-dari-persetujuan,-perikatan,-perjanjian,-dan-kontrak

http://gemaisgery.blogspot.com/2010/06/pengertian-perikatan.html

http://ilmuhukumuin-suka.blogspot.com/2013/09/pengertian-hukum-kontrak.html

12