K- 1-Tanah
-
Upload
lindri-roesly-fiamelda -
Category
Documents
-
view
36 -
download
2
description
Transcript of K- 1-Tanah
DASAR-DASAR ILMU TANAHDASAR-DASAR ILMU TANAH
Prof. Dr. Ir. Dedik Budianta, MS.Prof. Dr. Ir. Dedik Budianta, MS.
Pengertian TanahPengertian Tanah
Berbeda-beda tergantung latar belakang Berbeda-beda tergantung latar belakang pengetahuan dan pendidikanpengetahuan dan pendidikan
Tanah itu sangat beragam, berbeda diantara Tanah itu sangat beragam, berbeda diantara satu tempat dengan tempat lainnyasatu tempat dengan tempat lainnya
Tanah harus dipandang sebagai satu-kesatuan Tanah harus dipandang sebagai satu-kesatuan utuh dalam suatu tubuh alamutuh dalam suatu tubuh alam
Tanah Tanah Bagian atas dari regolit yang Bagian atas dari regolit yang
mengalami pelapukan biokimia, dapat mengalami pelapukan biokimia, dapat dibedakan dari bawahnya, karena :dibedakan dari bawahnya, karena :
1.1. Kandungan BOKandungan BO
2.2. Akar-akar tumbuhan & makhluk Akar-akar tumbuhan & makhluk hiduphidup
3.3. Pelapukan yang intensifPelapukan yang intensif
4.4. Lapisan yang mendatar Lapisan yang mendatar
RegolitRegolit
Bahan yang lepas-lepas, Bahan yang lepas-lepas, tidak padu (kompak) dan tidak padu (kompak) dan kelihatan sudah melapuk yang kelihatan sudah melapuk yang berada diatas betuan dasar berada diatas betuan dasar ((bed bed rock) yang luas rock) yang luas
Untuk mempelajari suatu Untuk mempelajari suatu tanah harus melalui profil tanah harus melalui profil tanahtanah
Profil TanahProfil Tanah
Irisan vertikal tanah beserta Irisan vertikal tanah beserta semua horison-horisonnya semua horison-horisonnya sampai bahan induknyasampai bahan induknya
Solum Solum Seluruh horison diatas Seluruh horison diatas bahan induk (A+B)-Cbahan induk (A+B)-C
Horison A
Horison B
Horison C
Top soil
Sub soil
Bahan induk
Solum
Top SoilTop Soil Tanah atas dan tanah olahTanah atas dan tanah olah
– Penimbunan bahan organikPenimbunan bahan organik– Pelapukan intensifPelapukan intensif– Akar tumbuh dan Akar tumbuh dan
berkembangberkembang– Terdiri lapisan O dan ATerdiri lapisan O dan A– Terdapat horison eluviasi Terdapat horison eluviasi
(pencucian)(pencucian)
Sub SoilSub SoilTanah berkembangTanah berkembang
– Mengandung sedikit BOMengandung sedikit BO– Mengalami cukup pelapukanMengalami cukup pelapukan– Merupakan daerah (zone) Merupakan daerah (zone)
penimbunan liat (clay)penimbunan liat (clay)– Lapisan BLapisan B– Horison illuviasiHorison illuviasi
Bahan induk ( horison C)Bahan induk ( horison C)- Belum mengalami - Belum mengalami
pelapukanpelapukan
- Sangat kompak/keras- Sangat kompak/keras
Mineral (anorganik) : 1-6 % BOMineral (anorganik) : 1-6 % BO
Tanah Tanah Organik (gambut) 80 % BOOrganik (gambut) 80 % BO
Tanah :Tanah :1.1. Sebagai hasil pelapukan biokimia alamSebagai hasil pelapukan biokimia alam
Pandangan pedolog (ilmu tanah murni)Pandangan pedolog (ilmu tanah murni)
2. Sebagai tempat dimana tumbuhan dapat hidup 2. Sebagai tempat dimana tumbuhan dapat hidup
Pandangan edafolog (ilmu tanah terapan)Pandangan edafolog (ilmu tanah terapan)
Batasan Tanah Secara EdafologisBatasan Tanah Secara Edafologis
TanahTanah
Sebagai suatu tubuh alam, terjadi dalam bentuk profil, Sebagai suatu tubuh alam, terjadi dalam bentuk profil, berasal dari suatu campuran yang berubah-ubah dari berasal dari suatu campuran yang berubah-ubah dari pecahan-pecahan mineral dan mineral-mineral yang pecahan-pecahan mineral dan mineral-mineral yang mengalamipelapukan & sisa-sisa bahan organik, yang mengalamipelapukan & sisa-sisa bahan organik, yang meliputi bumi dengan air, memberikan kekuatan meliputi bumi dengan air, memberikan kekuatan mekanik & sebagian makanan kepada tumbuhanmekanik & sebagian makanan kepada tumbuhan
Komponen utama Komponen utama tanah ada 4 macamtanah ada 4 macam
Udara 25%Mineral 45 %
Air 25% Organik 5 %
Faktor-Faktor Pembentuk Faktor-Faktor Pembentuk TanahTanah
Ket : ik : iklimKet : ik : iklim
m : jasad hidupm : jasad hidup
bi : bahan indukbi : bahan induk
w : waktuw : waktu
t : topografit : topografi
Di Daerah Tropika BasahDi Daerah Tropika Basah
Perkambangan Tanah lebih Perkambangan Tanah lebih cepat karena proses cepat karena proses
pelapukan intensif.pelapukan intensif.
Misal : IndonesiaMisal : Indonesia
Tanah : f (b.i, w, ik, m, t)
• Genesis Tanah (Pedogenesis)Genesis Tanah (Pedogenesis)Proses pembentukan & perkembangan tanahProses pembentukan & perkembangan tanah
• PelapukanPelapukanProses penghancuran/pelarutan dari batuan/mineral Bahan indukProses penghancuran/pelarutan dari batuan/mineral Bahan induk
Pelapukan di tropis > non tropis, karena curah hujan & suhu tinggiPelapukan di tropis > non tropis, karena curah hujan & suhu tinggi
• Hasil PelapukanHasil Pelapukan Senyawa yang lebih sederhanaSenyawa yang lebih sederhana Unsur hara yang dibutuhkan tanamanUnsur hara yang dibutuhkan tanaman
Bahan Induk Profil Tanah
PelapukanPelapukan
• FisisFisis
Proses mekanika, Proses mekanika, dimana batuan dimana batuan masif masif pecah pecah menjadi menjadi
fragmen-fragmen fragmen-fragmen berukuran kecilberukuran kecil
• KimiaKimia
Menyebabkan Menyebabkan timbulnya timbulnya perubahan perubahan dalam ciri & dalam ciri & komposisi komposisi batuan & batuan & mineralmineral
Biologi mineralBiologi mineral
Proses:Proses:1.1. Larutan : airLarutan : air
Misal : Halit (NaCl)Misal : Halit (NaCl)2. 2. Hidrasi : air menempelHidrasi : air menempel
Hematit humitHematit humit
FeFe22OO33 + 3H + 3H22O 2FeO 2Fe22OO33.2H.2H22OO(lt)(lt) (L)(L)
3. Hidrolisis :diklibrasi oleh HOH3. Hidrolisis :diklibrasi oleh HOHOrtoklas As. Silikat Ortoklas As. Silikat +KOH+KOH
KAlSiKAlSi33OO88 +H +H22O 2FeO 2Fe22OO3 3 +KOH+KOH
4. Oksidasi : penambahan O4. Oksidasi : penambahan O22 dalam dalam mineralmineral
FeO + OFeO + O22 2Fe 2Fe22OO33
5. Reduksi : perpindahan O25. Reduksi : perpindahan O2
2Fe2Fe22OO33 – O – O22 4FeO 4FeO
BatuanBatuan
1. Beku (Igneons Rock)1. Beku (Igneons Rock)
Dibentuk oleh proses solidifikasi magma cair yang berasal Dibentuk oleh proses solidifikasi magma cair yang berasal dari dalam bumidari dalam bumi
Plutruic jauh di bawah tanahPlutruic jauh di bawah tanah Intrusif sedangIntrusif sedang Ekstrusif di permukaan bumiEkstrusif di permukaan bumi
A. Beku asam (andesit, granit)A. Beku asam (andesit, granit)B. Beku basa (basalt, gabbro)B. Beku basa (basalt, gabbro)
2. Endapan2. Endapan
Terbentuk karena endapan-endapan (angin, air) yang terakumulasi di Terbentuk karena endapan-endapan (angin, air) yang terakumulasi di permukaan bumipermukaan bumiContoh : batuan kapurContoh : batuan kapur
batuan debubatuan debu batuan pasirbatuan pasir
3. Metamorf3. Metamorf
Dihasilkan dari transformasi batuan beku/endapan dibawah Dihasilkan dari transformasi batuan beku/endapan dibawah pengaruh suhu, tekanan, gas.pengaruh suhu, tekanan, gas.
Contoh : - Gneiss dari granitContoh : - Gneiss dari granit
- Slate dari shale- Slate dari shale
- Marmer dari kapur- Marmer dari kapur
- Sclist dari shale- Sclist dari shale
- Quatzite dari pasir- Quatzite dari pasir
Klasifikasi Batuan Kandungan SiKlasifikasi Batuan Kandungan Si
1. Asam : 65-75% silika1. Asam : 65-75% silika
Granit, regolit, pasir & gueissGranit, regolit, pasir & gueiss
2. Intermedian : 55-65% silika2. Intermedian : 55-65% silika
Lyenist, diorit &andesitLyenist, diorit &andesit
3. Basa : 40-45% silika3. Basa : 40-45% silika
Gabro, basalt, kapur dan diabaseGabro, basalt, kapur dan diabase
Macam-Macam Bahan IndukMacam-Macam Bahan Induk
1.1. Residual (Sedentary)Residual (Sedentary)
Bahan induk darimana suatu tanah itu berasal dan berkembang yang Bahan induk darimana suatu tanah itu berasal dan berkembang yang berasal dari situ.berasal dari situ.
a.a. BekuBeku
b.b. SedimentSediment
c.c. MetamorfMetamorf
2.2. AngkutanAngkutan
Fragmen batuan & mineral yang terangkut keluar dari tempat asalnya.Fragmen batuan & mineral yang terangkut keluar dari tempat asalnya.
a. Air : alluvial (air mengalir), lacustrime (danau), marine (laut)a. Air : alluvial (air mengalir), lacustrime (danau), marine (laut)
b. Angin : loess & acalinb. Angin : loess & acalin
c. Es : moraine, till plain, antwash plainc. Es : moraine, till plain, antwash plain
3. 3. Bahan induk cumulase (organik) : peatBahan induk cumulase (organik) : peat