JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN …. Zainuddin Hamidy Hs (1959), al-qur'andan terjemahanya oleh...
-
Upload
hoangquynh -
Category
Documents
-
view
243 -
download
0
Transcript of JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN …. Zainuddin Hamidy Hs (1959), al-qur'andan terjemahanya oleh...
METAFORA DALAM SURAH ALI-IMRAN DAN AL JUMU'AH
(Analisis Terjemahan AI-Qur'an Mahmlld Yunus)
Skripsi
Diajllkan Kepada Fakultas Adab dan Humaniol'a
Guna Memenuhi Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Sast/'a
OIeh:
ERIKDIKWAN
NIM:I02024024412
JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMAN][ORA
DIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H / 2007 M
METAFORA DALAM SURAH ALI-IMRAN DAN AL JUMU'AH
(Analisis Terjemahan AI-Qur'an Mahmud Yunus)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Hlllmaniora
Guna Memenuhi Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Sastra
Oleh:
Erik Dikwan
NIM: 102024024412
Dibawah Bimbingan,/i
DR. H. A. Syatori Ismail MA
NIP:150 274 620
JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIEF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 Hl2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul METAFORA DALAM SURAH ALI IMRAN DAN
AL JUMU'AH (Analisis Terjemahan AI-qur'all Mahll1lUd YUIIUS) telah diujikan
dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Maret 2007. Skripsi telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program
pada Jurusan Ta~jamah.
Strata I (S I)
Jakarta. 12 Maret 2007
Sidallg Muuaqasyah
Ketua Merallgkap Allggota
~~;fNIP. 150231 354
Pellgllji
DR. H. A. Sayllti A. NaslItioll, MANIP. 150268589
Sekretllris Merangkap AIIggOt8
!\hmad Syaekhlldc1.in. M.At.:NIP. 150303001
Auggota
Pe:mbhnbRng
~~-t12Dr. H,A. Syatori Ismail
NIP. 150274620
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah swt pencipta semua makhluk yang mengetahui apa-apa
yang ada di langit dan di bumi, yang nyata maupun yang tersembunyi, baik dalam
keadaan terang benderang maupun keadaan gelap gulita. Kami memuji, memohan
pertolongan, ampunan dan perlindungan kepada-Nya dad kejahatan jiwa dan
keburukan amal perbuatan kami. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan
kepada rasulullah saw, yang telah membawa manusia kepada kesempumaan akhlak,
juga bagi keluarganya, para sahabat dan para pengikut beliiau dari masa terdalmlu
hingga masa yang akan datang.
Kiranya itulah kalimat pengawal yang pantas penulis ungkapkan sebagai rasa
syukur yang tak terhingga dengan terselesaikannya skripsi ini. Putus asa sempat
terbesit, tatkala satu persatu ternan sepeJjuangan lebih dul'll meninggalkan bangku
kuliah dengan mengenakan toga, tapi dengan melihat mereka membangkitkan
semangat dan memberikan motivasi kepada diri penulis untuk segera mengejar,
walaupun hambatan-hambatan menerpa diberbagai arah, namun tulisan demi tulisan
terkumpul menjadi sebuah skripsi. Penulis sadar, skripsi ini tidak akan rampung tanpa
adanya pertolongan dan hidayah dad Allah swt, karena Dia-Iah yang telah
memberikan sedikit ilmu dan akal bagi penulis untuk berpikir.
Penulis menyadari, penulisan shipsi inipun tidak akan terselesaikan tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu hanya ucapan terima kasih yang
sebesar-besamya yang dapat penulis ucapkan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Ikhwan Azizi Selaku ketua Jurusan Tarjamah yang telah banyak
meluangkan waktunya dalam membimbing dan sebagai konsultan bagi penulis
selama menempuh studi di Jmusan Tarjamah.
3. Bapak Dr. B.A. Syatori IsmaiL Selaku dosen pembimbing dalanl menyusun
shipsi ini yang telah meluangkan waktU11ya untuk mengoreksi, membimbing
serta mengarahkan penulis guna mendapatkan skripsi yang lebih baik.
4. Segenap dosen yang telah membimbing dengan ilmunya kepada penulis selama
menempuh perkuliahan di Jurusan Tmjamah Fakultas Aclab dan Hmuaniora UIN
Syarif Hiclayatullah Jakarta.
5. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Aclab dan Humaniora
yang telah membantu penuis untuk menclapatkan reierensi berupa kepustakaan
dengan mengizinkan untuk memakai fasilitasnya.
6. Ayahancla bapak Nana Putrawan clan Decleh Hemi Ibuncla yang telah
membesarkan, menyayangi, mendididk penulis clengml ikhlas. Langkahmu adalah
sejarah masa depanku. Perjuanganmu adalah teladan masa hidupku. Kakanda
Asep Herdyawan yang telah meminjamkan komputemya selama pengerjaan
shipsi ini selesai. Semoga Allah memberkahi, yang selalu memberi motivasi dan
do'a yang tiada henti-hentinya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
bangktt perkuliahan.
7. Ternan-ternan sepetjuangan, keluarga Besar Tarjamah lmgkatan 2002, Cerita
perjalanan kita tidak alran pernah berakhir.
Symoga amal danjasa baik mereka diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan
pahala yang berlipat ganda, Amiin ya robbal 'alamin. Selanjutnya penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 1 Februari 2007
Penulis
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR lSI iv'
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .
B. Pcmbahasan dan Pcrumusan Masalah 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7
D. Mctodologi Pcnelitian 7
E. Sistematika Penulisan 9
BAB II KERANGKA TEORI
A. Teori Terjemah Secara Umum
1. Dcfinisi Terjcmah 1f
2. Klasifikasi Terjemahan 12
3. Prinsip-prinsip Penerjemahan 13
B. Penerjemahan AI-Qur'an
1. Definisi Terjemahan AI-Qur'an 15
2. Macam-macam Terjemah AI-Qur'an 16
a. Tcrjcmah Harfiyah 16
b. Terjemah Tafsiriyah 17
1). Kcabsahan Tc~jcmah Hafsiriyyah 18
2). Kcabsahan Tcrjcmah Tafsiriyyah 19
3. Syarat -syarat PcnCljcmahan AI-Qur'an 20
4. TCljcmah AI-qur'an kc da1am Bahasa-bahasa Dunia 22
C. Mctafora dalam AI-Qur'an
1. Dcfinisi Mctafora ('Amstal) Sccara Umum 24
2. Kcdudukan Mctafora dalam AI-Qur'an 26
3. Facdah-facdah 'Amstal.. 27
BAB III BIOGRAFI MAHMUD YUNUS DAN KARYA PENERJEMAHAN
A. Riwayat Mahmud yunus , ,.. 30
B. Karya-karya Mahmud Yunus 33
C. Latar Bclakang Mcncrjcmahkan AI-Qur'an 37
BAB IV ANALISIS PENERJEMAHAN AYAT-AYAT METAFORA DALAM
SURAH ALI-IMRAN DAN AL-JUMU'AlI 38
BAB V PENUTUP
A. Kcsimpulan 46
B. Saran-Saran 46
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belalmng Masalah
AI-Qur'an merupakan risalah Allah kepada seluruh manusia melalui perantaraan
rasul-Nya dengan lafadz dan maknanya. AI-qur'an adalah mukjizat yang paling besar
yang merupakan petunjuk manusia. AI-qur'an juga merupakan sumber ilmu pengetahuan
yang tidak akan kering walaupun digali seCal'a terus menerus, termasuk dala1l1 bidang
pendidikan dan peneJjemahan. 1
AI-Qur'an akan memberi nilai positif dala1l1 kehidupan kita, jika kita akrab dall
mencintainya, yaitu dengan membaca, berusaha memahami kandungarmya dan
mengaplikasikan dalam kehidupan sesuai dengan ketentuannya. Karena al-qur'an
merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak akan kering walaupun kita menggali
terus-menerus.
AI-Qur'an merupakan mukjizat yang diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi
Muha1l1mad saw yang terkandung didalalnnya petunjuk dan rahrnah bagi ala1l1 semesta.
Siapa yang berpegang teguh padanya pasti baginya memperoleh kebahagiaan dan
kemulian baik didunia maupun diakhirat.
Selain itu, al-qur'all sebagai acuan konstitusi kehidupan bagi manusia sekaligus
pembeda bagi yang haq dan yang bathil malm mau tidak man rnanusia harus rnengkaji
dan mengaplikasikan dalarn aktivitas sehari-hari, derni terwujudnya cita-cita kodrati
manusia, untuk mencal'i keballagiaan hidup didlmia dan akhirat.
Hakikat manusia daIam pandangan aI-qur'an adalah amalnya, karyanya yang
tertuang dalam nilai-nilai kemanusiaan. Manusia menampakkan dirinya dengan hasil
karya yang tercipta melalui kebudayaan. Kebudayaan merupakan penjelmaan kesatuan
eksistensi diri manusia sebagai hamba Allah adalah karya nyata dari manusia sebagai
khalifah Allah dimuka bumi. Salah satu karya manusia adalah terjemah bahasa.
Sebagai petnnjuk bagi umat manusia, al-qur'an harns dipanami oleh seluruh umat
manusia baik bangsa Arab maupun 'Ajam (bukan Arab). Untuk mengatasi masalah ini
maka al-qur'an perlu diterjemahkan dalam bahasa lain. Ini bertujuan agar manusia
mengerti dan memahami isi yang terkandung di dalamnya, tetapi teIjemahan al-qur'an
keindahan bahasa aslinya yaitu bahasa Arab.
Kesukaran dalam memahami al-qur'an yang ditulis dengan menggunakan bahasa
Arab, memberikan motivasi dan inspirasi pada sebagian ulama dim para pakar bahasa di
dunia umtuk mengalihbahasakan al-qu'ran ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa
Indonesia.
Di Indonesia telah banyak teIjemahan al-qur'an yang dicetak dan dikembangkan
oleh para ahIi bahasa, semuanya mempunyai tujuan yang sarna, yaitu agar aI-qur'an dapat
dipahami dan dimengelii pesan dan makna yang terkandung didalanmya oleh kaum
muslim yang tidak mengerti bahasa al-qur'an.
Diantara terjemahan al-qur'an yang telah beredar yaitu Tafsir al-qur'an oleh Prof.
H. Mahmud Yunus (I 950),Tafsir al-Furqan oleh A. Hasan (1956), Tafsir al-qur'an oleh
H. Zainuddin Hamidy Hs (1959), al-qur'an dan terjemahanya oleh Tim Departemen
Agama RI (1982), Bacaan Mulia oleh H.BJassin (1975), dan masih banyak lagi yang
I . 2amnya.
Ragam penerjemahan Mahmud Yunus adalah ragam peneljemahan harfiah. Gaya
penerjemahan Mahmud Yunus lebih sesuai dan tepat sebagaimana aslinya, jadi sama
sekali tidak berbeda dengan kalimat aslinya. Beliau juga ingin mencoba memberikan
penerjemahan yang terbilang tekstual' jadi sesuai dan tidak merubah arti dari teks aslinya.
Dengan cara menyerupalcan sesuatu yang ghaib dengan yang nyata, yang abstrak
dengan yang kongkrit, dan dengan menganalogikan sesuatu dengan hal yang serupa.
Betapa banyak makna menjadi indah, menarik dan mempesona oleh tamtsil. Karena itu
maIm tamtsillebih mendorong jiwa untuk menerima malma yang dimaksud dan membuat
akal merasa puas dengarmya. Dan tamtsil adalah salah satu Uslub Quran dalam
mengungkapkan berbagai penjelasan dan segi-segi kemukjizatannya.3
Hakikat yang tinggi makna dan tujumlliya akan lebih menarik jika dituangkan
dalam kerangka ucapan yang baik dan mendekatkan kepada pemahaman, melalui analogi
dengan sesuatu yang telah diketahui secara yakin. Tamtsil (membuat perumpamaan,
permisalan) merupakan kerangka yang dapat menampilkan makna-makna dalam bentuk
hidup dan mantap dalam pikiran.
Didalam aI-qur'an, Allah membuat tamtsil bagi manusia dari diri mereka sendiri
bukan dari diri-Nya. Agm' mereka dapat mengetahui apa yang mereka belum ketahui,
sebab dari situlah akan ditemukan suatu kebenaran yang hakiki mengenai kekuasaan
Allah, yang Maha Pencipta lagi Maha Kuasa atas segala sesuatu. Disamping itu tamtsil
2 Muhammad Amin Suma, Study Ilmu-ilmu Alquran, (Jakarta; Pustaka Firdaus, 2000), Cet, ke-I,h.150-151
3 Manna Khalil al-qattan, Studi Ilmu-ilmu Alquran, (Bogor; Litera Antar Nusa, 1996), Cet, ke-3,
juga sebagai sarana untuk meginterpretasikan permasalahan atau peristiwa yang belum
dipahami oleh manusia.4
Sebagaimana Allah berfirman dalam ayat dibawah ini :
Artinya: "dan janganlah seperti perempuan yang menguraikan pintalan menjadi benang
cerai berai, sesudah (tadinya dipintalnya dengan) kuat. Kamu gunakan sumpahmu untuk
melakukan penipuan diantara kamu " (An-Nahi: 92)
Perumpamaan orang yang ingkar janji adalah ibarat tenunan yang diurai oleh
perempuan bodoh itu. Orang yang ingkar diumpamakan seorang perempuan bodoh yang
mengurai tenunannya, seperti ia tidak akan mengambil manfaatnya.
,:!«;;J " ..
......... ~I';·'l~
Artinya: "perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya taurat, kemudiaan
mereka tidak memikulnya, adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang teba!'
Amatlah buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu "(Al-
Jumuah:5)
4 Fuad Kauma, Tamtsil Alquran Memahami Pesan-pesan Moral dalam Ayat-ayat Tamtsil,
Perumpamaan orang yang diberikan petunjuk, namun mereka tidak mengamalkan isinya
antm'a lain tidak membenm'kan kedatangan Muhammad saw. Mereka diumpamakan
keledai yang membawa kitab-kitab tebal keledai adalah binatang bodoh.
Dalam bahasa Arab, metafora (perumpamaan) sering disebut dengan kata syibh.
Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung5 contoh
Pemuda adalah bunga bangsa. Sedangkan metafora dalam ilmu Balaghah sering juga
disebut sebagai tasbih tamtsU6 atau bisa diartikan dengan pemakaiml kata-kata bukan arti
sebenamya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Contoh Rakyat adalah tiang negara. 7 Dikatakan tasybih tamtsil apabila wajah syibehnya
berupa gambaran yang dirmlgkai dari keadaml beberapa hal. Contohnya:
"Dan seakan-akan bulan sabit itu hurufnun dari perak yang tenggelam dari piring besar
yang biru. "
As-smi menyerupakan keadaan bulan sabit yang berkilau yang berbentuk
melengkung dan terletak dilangit yang bim dalam keadaan huruf nuun yang terbuat dari
perak dan disimpan didalam piring besar biru. Wajah sibeh nya adalah gambaran yang
diambil dari beberapa hal, yakni adanya sesuatu yang putih berbentuk melengkung
terletak di suatu tempat yang berwama biru.
Sedangkan dalam al-qur'an metafora sering disebut sebagai 'Amtsal al-qur'an
yang berarti perumpamaml-perumpmaan yang disajikan dalam bentuk kisah-kisah orang
5 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 1984), h.139.6 Ali AI-Jarim dan Musthafa Usman, Ai-Ba/gatu Wadhihah, (Bandung: Sinar Bam Algensindo,
2000), hA3
terdahulu, sifatnya informative dan bagaimana Allah menjelaskan sesuatu ajaran melalui
perumpamaan dengan tujuan agar lebih mudah dicema.8
Karena pembahasan ini membahas terjemahan al-qur'an Mahmud Yunus dalam
surah Ali-Imran dan AI-Jumuah, maka penulis akan menguraikarl secara global tentang
surah Ali-Imran. Ali-Imran terdiri dari 200 ayat, termasuk golongan surat Madaniyyah.
Surah ini dinamakan surat Ali-Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang didalam
kisah disebutkan kelahiran Nabi Isa a.s. persamaan kejadiaunya dengan Nabi Adam a.s.,
kenabian dan beberapa mu'jizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam putri 'Imran,
ibu dari Nabi Isa a.s.
Sedangkan isi pokok dari kandungan surah Ali Imran adalah keimanan, dalil-dalil
dan aIasan-alasan yang membantah orang Nasrani yang mempertuhankan Nabi Isa a.s.,
ketauhidan adalah dasar yang dibawa oleh seluruh Nabi. Hukum, musyawarah, larangan
melakukan riba. Kisah-kisah, kisah keluarga lnu'an, perang Badar dan perang Uhud dan
pelajaran yang dapat diambil daripadanya.
Surah Al Jumu'ah terdiri dari 11 ayat, termasuk golongan surat Madaniyah,
naman surah Al jumuah diambil dari kata Al Jumu'ah yang terdapat pada ayat 9 pada
surat ini yang artinya "hari Jum'at". Kandungan surat ini adalah menjelaskan sifat orang
munafik dan sifat-sifat buruk pada umll1nnya, diantaranya berdusta, bersumpah palsu dan
penakut, menagjak orang-orang mukmin supaya taat dan patuhkepada Allah dan
Rasulnya dan supaya bersediamenafkahkan harta untuk menegakkan agamanya sebelum
datang ajal.
Dengan adanya penerjemahaan al-qur'an yang sangat berbeda itu, maka penulis
sangat tertarik melakukan penelitian dan mempelajari lebih dalam mengenai Metafora
dalam Surat Al-Jumu'ah dan Ali-Irnran khususnya terjemahan Mahmud Yunus.
Mengacu pada ungkapan diatas, penulis menganalisa Alquran surat Al-Jumu'ah yang
mengandung Metafora. Dengan judul METAFORA DALAM SURAH AL-JUMU'AH
DAN ALI-IMRAN (Analisis Terhadap Terjemahan Alquran Prof. H. Mahmud Yunus)
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Setelah mengungkap latar belakang masalah diatas, maka Penulis merasa perlu
untuk memberikan pembatasan dan pemmusan masalah agar skripsi ini tidak terlampau
meluas dari pembahasan, yaitu ayat-ayat metafora yang ada dalam al-qur'an. Hal ini juga
disesuaikan dengan metodologi dan keterbatasan penulis.
Sedangkan pemmusannya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana eksistensi terjemahan ayat-ayat metafora Mahmud Yunus?
2. Apa karakteristik penerjemallan ayat-ayat metafora Mahmud Yunus?
3. Apa keistimewaan penerjemahan ayat-ayat metafora Mahmud Yunus?
C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan.
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui keistimewaan ayat-ayat metafora.
2. Untuk mempetjelas makna yang tersirat dan tersurat.
3. Menelaah tetjemahan Mahmud Yunus dan DEPAG dalam ayat metafora.
Adapun kegunmaan dalam penelitian iui adalah:
a. secara teoritis
selain memperkaya, penelitian ini bertujuan untuk mencarl manfaat yang dapat
menambah pengetahuan bagi penulis khususnya, para mahasiswa dan bagi masyrakat
luas pada umunya, khususnya tentang ayat-ayat metafora yang terdapat dalam surah Ali
lmran dan Al Jumu'ah.
a). Memberi motivasi untuk lebih mengenal bentuk-bentuk penterjemahan al-qur'an.
b. Secara Praktis.
a). Sumbangan Literatur untuk Fakultas Adab khususnya untuk perpustakaan Adab.
b). Sebagai acuan atau referensi untuk mahasiswali Fakultas Adab dan Humaniora pada
umunya, untuk jurusan bahasa pada khususnya.
D. Metode Penelitian.
I. Metode Pembahasan
Pembahasan ini menggunakan metode diskriptif, yaitu dengan cara
mengumpulkan data-data dari Alquran dan membaca terjemahcm Alquran yang dibuat
oleh Mahmud Yunus berulang-ulang serta mengumpulkan ayat-ayat metafora daIam
Surat AI-Jumu'ah dan Ali-lmran terjemahan Mahmud Yunus.
2. Metode Pengumpulan Data.
Skripsi ini merupakan pembahasan naskah yang datanya diperoleh melalui
sumber literer (library research) yaitu kajian literature melalui kepustakaan. Yaitu
merujuk pada terjemahan al-qur'an Mahmud Yunus sebagai bahan primer dengan jalan
terjemahan AI-qur'an Mahmud Yunus kemudian menganalisa. Sedangkan untuk bahan
sekunder adalah dengan mengumpulkan dari berbagai literature yang relevan dengan
pokok permasalahan, baik dari arikiel, majalah, internet maupun buku-buku lain yang
berkaitan.
3. Metode Penulisan
Metode penulisan skripsi mangacu pada buku pedoman penulisan skripsi, tesis
dan desertasi yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press bekerja sarna dengan Logos, cet. I,
tahun 2000.
a. Mengumpulkan dan mengeluarkan ayat-ayat metafora yang terdapat dalam surah Al
Jumu'ah dan Ali hnran terjemahan al-qur'an Mahmud Yunus.
b. Menganalisa ayat-ayat metafora yang terdapat dalam surah Ali lmran dan Al Jumu'ah
teljemahan Mahmud Yunus.
4. Metode Analisa
Langka-Iangkah penulis dalarn menganalisa ayat-ayat metafora yang terdapat
dalarn surah Ali lmran dan Al Jumu'ah teljemahan Mahmud Yunus menggunalcan
analisis semantik.
E. Sistematika Penulisan.
Dalarn penulisan skripsi ini, Penulis menyusunnya dalam beberapa bab dan sub
bab. Untuk mempemudall pemaharnan malca Penulis membuat sistematika penulisan
sebagai berikut:
Bab Pertama terlebih dahulu diuraikan pendahuluan yang memuat latar belalcang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, metode
nenelitian dan sistematika nenulisan.
Bah Kedua berisikan Kerangka teori yaitu meliputi: pengertian teljemah,
berisikan definisi, macam-macam terjemahan al-qur'an, syarat penerjemah al-qur'an,
peneIjemahan al-qur'an kedalam bahasa Asing. Metafora dalam surah AI-Jumu'ah
berisikan definisi, kedudukan metafora dalam al-qur'an dan lain-lain.
Bah Ketiga Biografi Mahmud Yunus dan Karya-karya Malnnud Yunus.
Bah Keempat Analisa terjemahan Mahmud Yunus terhadap ayat-ayat Metafora
dalam Surat AI-Jumu'ah dan Ali-Imran.
Bah Kelima adalah penutup, yang berisikan kesimpulan dan Rekomendasi
BABII
KERANGKA TEORI
A. Teori Terjemah Secara Umum
1. Definisi terjemah
Eugene A. Nida dab Charles R. Taber, dalam buku mereka The Theory
and Practice of Translation, mendefinisikan penerjernahan sebagai berikut:
Meneljemahkan merupakan kegiatan menghasilkal1 kembali di dalarn bahasa penerima
barang yang sedekat-dekatnya dan sewajarnya, sepadan del1gan pesan dalarn bahasa
sumber, pertarna-tarna menyangkut maknanya dan kedua menyangkut gayanya.9
Savory (1968) mengemukakan halcikat penerjemahan didalarn bukunya
The Art of Translation dengan menerjemah menjadi mungkin dengan adanya gagasan
yang sepadan dibalik ungkapan verbal yang berbeda. lo
Newmark, sepelti yang dikutip oleh Rochyah Machali, mengatakan, bahwa yang
dimaksud dari peneIjemahan: Rendering the meaning ofa text into another language in
the way that the author intended the text. (MeneIjemahkan makl1a suatu teks kedalarn
bahasa lain sesuai dengan yang dimaksudkan pengarang). II
Catford dalarn bukunya A Linguistic Theory ofTranslation juga mengutarakan
definisi penerjemahan tersebut: The replacement oftextual material in one language (Sl)
9 A, Widysmsrtsys, Seni Menerjemahkan, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), h.llto Zuchridin Smyawinata dan Sugeng Haeiyanto, Translation Bahasan teori dan penuntun Praktis
Meneljemahkan, (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 1111n __ I-_._L ... " __ 1-_1: n_J r> .'n , __ .T-. /T_L __ -,- __ T"'T" ,, , ,_ ................. " __ • TT • , ,.
by equivalent material in another language (FI) (mengganti bahan teks dalam bahasa
snmber dengan bahan teks yang sepadan dengan bahasa sasaran).12
J. Levy, agak berlainan dari catford dalam menyatakan definisi penerjemahan. Yang
ia tonjolkan adalah terjemah sebagai salah satu keterampilan, dimana kejelasan dari
penerjemah tampak tercel1nin dalam opininya. Dalam bukunya Translation as A Decision
process, seperti yang dikutip Nurachman Hanafi ia menyatakan: Translatian is a creative
process with always leaves the translater a freedom of choice betwen several
approximately equivalent passibilities of realizing situational meaning. (Teljemahaan
merupakan proses kreatif yang memberikan kebebasan bagi penerjemah buat memilih
padanan yang dekat dalam mengungkapkan makna yang sesuai dengan situasi).13
Menerjemahkan dapat diartikan sebagai memindahkan suatu amanat yang berasal
dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, dengan memperhatikan maksud yang terdapat
dalam bahasa sumber.
Bisa dikesimpulkan bahwa apa yang dikemukakan oleh para ahli linguistik terdapat
adanya tiga persamaan, yaitu:
a. adanya perubahan dari bahasa satu ke bahasa lain.
b. adanya makna atau pesan yang dipertahaukan.
c. adanya kewajiban bagi penterjemah untuk mempeltahaukan padanan.
2. Klasifikasi Penerjemahan
Pada dasamya, kegiatan peneljemahan dibagi menjadi dua bagian,
kegiatan terjemah Iisan dan tulisan. Terjemah lisan (live translation) dan terjemah tulisan
12 J.C. Calford, A Linguistic Theory o/Transtation, (London: Oxfi)rd University Press, J979), cet.Ke-4, h. 20
11 ... T
(written translation) adalah dua kegiatan yang sangat berbeda dan memerlukan
keterampilan khusus yang berlainan pula.
Pada penerjemahan lisan, sang penerjemah dituntut untuk terampil dalam
mengalih bahasa dan ujaran secara langsunng, cepat dan tepat tanpa dibeti kesempatan
sekejappun untuk memperbaiki unsur-unsur bahasa dan ujaran yang salah atau yang tidak
tepat padanan katanya. Seorang teljemah lisan disyaratkan memiliki kemampuan
berbicara yang lancar dan fasih, baik dalam bahasa sumber maupun bahasa sasaran,
berpengatahuan luas, dan mampu menafsirkan apa-apa yang diujarkan oleh penutur yang
diterjemahkan.
Pada terjemahan tulisan, sang penerjemah masih diberi kesempatan untuk
memperbaiki kembali unsur-unsur bahasa yang salah atau yang menurut anggapannya
kurang tepat padanan terjemahannya. Kefasihan berbicara seorang peneJjemah tulisan
tidaklah meJ1iadi syarat mutlak. Penguasaan kedua bahasa sumber dan bahasa sasaran
secara fasifpun tidak menjadi hambatan untuk menjadi penerjemah tilisan yang baik.14
3. Prinsip-Prisip Peneljemahan
Para ahli terjemah memberikan prinsip-ptinsip dasar bagi seorang
penerjemah secara berbeda, namun penulis lebih cendrung memilih pendapat Ian Finlay,
seperti yang dikutif Suhendra Yusuf sebagai landasan teoritis karena pendapatnya lebih
komperehensif dibandingkan dengan yang lain. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a. Memiliki pengetahuan bahasa sumber yang sempurna dan up-to date.
14 Suhendra Yusuf, Teori Teljemoh Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik dan Sosiolongislik,
b. memahami materi yang akan diterjemahkan.
c. Mengetahui telminologi-temlinologi padanan terjemahan di dalam bahasa
sasaran.
d. Berkemampuan mengekpresikan, mengaresiasikan, dan merasalean gaya, irama,
nuansa, dan register kedua babasa sumber dan bahasa sasaran. Hal demikian alean
sangat membantu menciptalean mood atau keadaan yang diinginkan penulis
aslinyaY
Keempat prinsip tersebut penulis anggap sudab mewaleili prinsip-prinsip
penerjemahan yang ditawarkan oleh para palear lainnya. Karena tanpa pengetahuan yang
up-to date seorang peneljemah alean kesulitan dalam memabami objek-objek terjemab
apalagi bila objek itu merupakan studi-studi baru. Namun begitu, walau seorang
penerjemab memiliki banyak pengetahuan tapi tidak memahami objek teljemabarmya
juga alean mustahil teljadi proses penerjemaban. Ditambah lagi, apalagi ia mengetabui
padanan telminologi-terminologi objek penerjemabarmya malm hasil teljemaban alean
makin sempuma. Karena diantara masalab-masakab yang sering dihadapi oleh seorang
penerjemah adalab ketika ia menerjemabkan istilab-istilah atau terminologi objek
penerjemaban, bila ia menguasai maka proses penerjemaban akan berjalan lancar dan bila
tidale menguasai alean sebaliknya. Akhimya, walau seorang peneljemab memiliki ketiga
prinsip penerjemaban sebelumnya, tapi ia tidale mampu mengapresiasikan dalam bentuk
tulisan (terjemahan) maka semua kerja kerasnya juga alean sis-sia. ltulah kiranya yang
dibutuWcan seorang penerjemab dalanl proses menerjemaWcan.
1~ ... . • • F.r
B. Penerjemahan al-qur'an
1. Definisi Terjemah al-Qur'an
Secara harfiyah, terjemah berarti menyalin atau memindahkan sesuatu
pembicaraan dari suatu bahasa ke bahasa yang lain, atau singkatnya mengalih bahasakan
dari satu bahasa ke bahasa yang lain. 16
Menurut Muhammad Husain al-Dzahabi, kata terjemah digunakan untuk dua
macam pengertian, yaitu:
a. mengalih atau memindahkan suatu pembicaraan dari satu bahasa ke
bahasa lain, tanpa menerangkan makna bahasa asal yang diterjemaWmn.
b. menafsirkan suatu pembicaraan dengan menenmgkan maksud yang
terkandung di dalanmya, dengan menggunakan bahasa lain. 17
Apa yang telah diungkapkan diatas dapat disimpulkan bahwa terjemah adalah
memindaWcan bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan memperhatiakan maksud yang
terkandung didalam bahasa sumber atau dengan kata lain mengalih ballasakan
serangkaian pembicaraan dari bahasa satu ke bahasa lain, dengan tujuan memahami
maksud yang terkandung di dalam bahasa asal.
Kata teljemah dalam bahasa Arab juga umum diartikan dengan biografi (riwayat
hidup seseorang). Misalnya dalam ungkapan tarjamah ai-imam al-Bukhari dan
tarjamahan ai-Imam Hanafi, yang masing-masing bermii Imam Bukhari dan biografi
Imam Bukhari.
16 Tim Penyususn Kamus Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan danKebudayaan, Kamus Besal' Bahasa Indonesia, (J'\iarta: Balai Pustaka, 1989), h. 938
17 Muhammad Husayn al-Dzahabi, al-Tafsil' >Va al-Mufassil'un, ({t, k}:{t, p}, 1976), h.23
2. Macam-macam Terjemah al-qur'an
a. Terjemah Harfiyah
Sesnai pengertian terjemah yang telah dijabarkan, maka pembagian terjemahan
dibagi kedua bagian, yaitu: Terjemah harfiyah juga disebut dengan teljemahall lafziyyah
adalah terjemahan yang mengacu kepada teIjemahan secara literal, kata demi kata,
kemudian mengacu kepada pegalihan kata-kata dad bahasa asli ke bahasa lain yang
sepadan, susunan kata-kata harns sesuai dengan bahasa lain dan begitupun gaya
bahasanya disesuaikan dengan bahasa lain. IS
Muhammad Husain a1-Dzahabi, membedakan teljemah harfiyah kedalarn dua
bentuk:
I. Terjemah harfiyah bi al-Mitsl adalall teIjemahan yang dilakukan apa
adanya, terkait dengan SUSlillan dan struktm bahasa asal yang
diterjemahkan.
2. Terjemahan bi Ghair al-MUsI adalah terjemahan yang pada dasarnya sarna
dengan teljemahan harfiyyah Bi al-MUsI, hanya saja sedikit lebih longgar
ketedkatannya dengan susunan dan struktur bahasa asal yang
d· . ahk 19IterJem an.
l' Manna Khalil AI-Qattan, Mabahitsfi Ulum A/-Qur'an, (Beirut:Muassasah Al-Risalah, 1983), h.313
19 Muhammad Husyn al-Dzahabi, Gp. Cit, h.24
b. Teljemah Tafsiriah
Menurut Amir Abdul Aziz, teljemah tafsiriyyah adalah penafsiran atau ilustrasi
terjemahan. Kemudian mengaeu pada penjelasan arti kata dalam bahasa-bahasa lain tanpa
membatasi susunan kata-kata asli atau perimbangan organisasi bahasanya20
Teljemahan Tafsiriyyah bisa disebut juga dengan terjemahan maknawiyah yaitu
tetjemahan yang dilakukan oleh mutarjim (seorang penerjemah) dengan lebih
mengutamakan maksud atau isi yang terkandung dalam bahasa asal yang diterjemahkan.
Terjemahan tafsiriyyah atau terjemah maknawiyyah tidak terkait dengan struktur atau
susunan gaya bahasa yang diterjemahkan.
Perlu diketahui teljemah tafsiriyyah atau maknawiyyah berbeda dengan tafsir.
Menurut Muhammad Husayn al-Dzahabi, perbedaan antara te~jemah tafsiriyyah dengan
tafsir terietak pada dua hal:
Pertama: terietak pada bahasa yang digunakan. Bahasa tafsir dimungkinkan sarna
dengan bahasa asli (al-qur'an yang diterjemahkan), sedangkan terjemah tafsiriyyah
menggunakan bahasa yang berbeda dari bahasa asli yang diterjemahakan.
Kedua: dalam tafsir, pembaea kitab (bnku tafsir) dimungkinkan melaeak teks
aslinya jika terdapat keraguan di dalamnya. Berbeda dengan teljemahan tafsiriyyah yang
tidak mudah untnk mengeeek keasliaunya jika terdapat keraguan atau kesalahan yang
dijumpai pembaea.21
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjemah harfiyyah begitu identik
dengan terjemahan leterlek atau dalam bahasa Inonesia disebut dengan terjemahan IUnls,
yakni teljemahan yang dilakukan dengan eara menyalin kata demi kata atau word ofword
20 Amir Abdul Aziz, Dirasat Fi 'Ulum Alquran, (Beimt: Daar AI-Furqan, 1983), h.23121 .. E.__ '. _ _ • , _, ........... _ •. _'.' r.. rr·, '- ......
translation. Terjemahan harfiyah terikat dengan struktur dan SUSl1nan bahasa asal yang
diterjemahkan dan bersifat kaku. Sedangkan terjemah tafsiriyah sama persis dengan
terjemahan bebas dan bersifat luwes. Kekakuan terjemah harfiyyah dan keluwesan
tarjamah tafsiryah akan semakin terasa jika digunakan clalam menerjemahkan Alquran.
Sebagai eontoh ayat dibawah ini:
Artinya: "Janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah
kamu terlalu mengulur kannya, karena itu kamujadi tercela dan menyesal" AI-Israa:29.
Jika diteljemahkan seeara harfiyyah, maka pengertiannya berarti Allah melarang
seseorang membelenggu atau mengikat tangan diatas punclaknya. Padahal yang climaksud
clengan ayat ini adalah larangan bersifat pelit clalam membelanjakan harta clijalan Allah
clan melarang bersifat boros.
I). Keabsahan Terjemah Harfiah
Kemukjizatan al-qur'an terletak pacla ballasa al-qur'an yakni bahasa Arab
merupalmn alctivitas ketaatan, hanya clengan membaea kalimat-·kalimat, huruf-huruf serta
susunan katanya yang sesuai dalam al-qur'an. Para ulama memandang bahwa ilmu
al-qur'an telah cliwahyukan keclalam bahasa Arab, terjemahan mana saja ticlak dapat
menandingi bahasa al-qur'an. Maim dari terjemahan kata demi kata tidak dibenarkan
clikarenakan tidak adanya idiom-idiom dan frase-frasenya yang digunakan, maka akan
menyimpang dari aspek-aspek kemukjizatan al-qur'an. Berclasarkan pembahasan ini,
clisimpulkan oleh sebagian ulama bahwa teljemahan seeara literal tidak cliperbolehkan.
AI-Qur'an adalah kalam Allah swt yang tidak ada bandingannya, yang merupakan
firman-Nya, dan membacanya adalah ibadah. Tidak ada seorangpun yang mengklaim
bahwa terjemahan ai-qur'an sesuai dengan firman Allah s,iVt yang sebenarnya.
Sesungguhnya Allah swt tidak berfirman kecuali apa yang dapat kita pahami melalui
bahasa Arab.22
2). keabsahan Terjemah Tafsiriah
Tarjamah tafsiriyyah adalah pokok kajian yang tidak mudah dilaksanakan, karena
tidak ada suatu bahasapun yang sesuai benar dengan bahasa Arab, baik istilah-istilah
maupun kata-katanya yang dijelaskan oleh ulama balaghah (retorika) dan ahli-ahli
bahasa lainnya.23
AI-Syatibi menyebutkan adanya kesesuaian makna asal dengan makna kedua.
Menurut pandangannya, penafsiaran Alquran adalah asli dan otentik serta penjelasan
maknanya bagi masyarakat umum dan bagi mereka yang belum memahami Alquran dan
belum mampu menangkap malma-makna yang dikandungnya.24 cara ini diperbolehkan,
menurut kesepakatan ulama. Kesepakatan dan persetujuan menjadi otoritas untuk
mementukan kredibilitas dan kevalidan terjemah menurut maknanya yang asli.
Walaupun begitu, terjemahan makna yang orisinil tidak akan bebas dari pergeseran
(distorsi), karena kata tertentu dalam al-qur'an cendrung mempunyai dua pengertian atau
lebih. Penerjemahan mungkin saja menempatkan kata yang mengisaratkan suatu
pengertian, padallal ia tidak menemukan suatu kata yang tepat de:ngan bahasa Arab yang
kemungkinan mempunyai malu1a ganda.
22 Amir Abdul Aziz, Dirasat Fi 'Ulum Alquran, (Beirut: Dar al-Furqan, 1983), h.23123 Manna Khalil al-qattan, Mabahitsfi 'Ulum Alquran. (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1983), h.
314
AI-Qur'an kadang-kadang menggunakan kata-kata tertentu dalam mengartikan
metaforis (majazi). Penerjemah dapat mengajukan kata yang sinonim dengan kata Arab
dalam malenanya yang asli. Kesimpulan ada kemungkinan tel:jadi kesalahan-kesalahan
malena.
Menurut sebagian pendapat, terjemahan malma al-qur'an telall dilakukan pada masa
Nabi Muh=ad saw sebagai solusi bagi mereka yang tidak mengerti bahasa al
qur'an.25 ini terbukti, khsusnya dari peristiwa sejarah, ketika nabi menyampaikan misi ke
Bizantium dibawah kekuasaan hiraklius, ayat-ayat al-qur'an juga disertakan dalam misi
itu, tetapi ayat-ayat tersebut tidak diterjemahkan. Abu SofYan ketika menceritakan hal itu,
mengatakan bahwa para penerjemall diundang ke istana ketika pembicaraan berlangsung
antara raja dan Abu SofYan.
3. Syarat-syarat penerjemahan al-qur'an
Kegiatan menerjemah, apalagi menerjemahkan al-qur'an kedalam bahasa Asing,
bukan merupakan perbuatan mudah yang dilakukan oleh sembarangan orang kecuali
orang-orang yang berminat dan berbakat untuk menjadi seorang penerjemall. Untuk
meerjemahkan al-qur'an dalam bahasa-bahasa lain, seorang mutarjim harns memenuhi
beberapa syarat.
Syarat-syarat mutarjim yang dikemukakan oleh al-Dzahabi26 adalah sebagai berikut:
a. Mutarjim al-qur'an haruslah memenuhi prasyarat yang dimiliki oleh para mufasir,
seperti: i'tikad baik, niat yang tulus ( husn al-niyyah), menguasai ilmu-ilmu yang
25 Ahmad Von Denffer, 'VI"m Alquran. The Islamic Foundation, (Leicester: {Ip}, 1983), h.143-144 7" _~ .
diperlukan diantaranya; ilmu kalam, ilmu fikih, ushul fiqih, ilmu akhlak, dll. Agar
terhindar dari kesalahan dan kekeliman dalam meneljemahkan.
b. Mutarjim al-qur'an hams memiliki akidah islamiyyah yang kuat dan lums (shihat
al-i'tikad)
c. Mutarjim hams menguasai dengan baik dua bahasa yang bersangkutan, yakni
bahasa asal yng diterjemahkan dan bahasa terjemah itu sendiri.
d. Sebelum meneljemahkan al-qur'an, penerjemah hams lebih dulu menulis ayat-ayat
al-qur'an yang akan diterjemahkan agar memudahkan pembaca mengecek makna
yang sesunggguhnya apabila terdapat kesalahan dalam teljemahan al-qur'an yang
diragukan kebenarannya dan dalam rangka mempertahankan otentisitas leks aI
qur'an.
Dibanding ketiga syarat yang disebutkan diatas, malca syarat keempatlah yang lebih
mendapat perhatian oleh para mutaljim.
Sedangkan syarat-syarat yang dikemukakall oleh Ali aI-Shabuni yallg hams
dipenuhi oleh mutarjim al-qur'an baik secara literal maupun tematik, sebagai berikut:
a.Seorang penerjemah haiuS menguasai secara benar gaya dall karakteristik bahasa
bahasa yallg alcan diterjemahkan.
b. penerjemah hams menguasai dua bahasa: bahasa asli dan bahasa terjemah.
Versi terjemahan harus otentik dan sedapat mungkin sesuai dengan bahasa aslinya.
a). Untuk menyempumakan terjemah beserta selumh makna asli dan tujuan
tujuan yang terkandung di dalamnya, maka ada dna syarat yang hams
dipenuhi;
1). Eksislensi kata-kata dalam bahasa terjemah sesuai dengan kala-kata tunggal yang
diperoleh dalam nahasa aslilnya.
2). Penggabungan dua bahasa dalam ucapan-ucapan yang tersembunyi dan hubungan
erat antar kalimat untuk melahirkan kontruksi kalimat sempurna. Apa yang telah
diuraikan diatas oleh al-Dzahabi dan Ali al-shabuni masing-masing mempunyai
persamaan, yaitu bahwa penerjemah harus menguasai dua bahasa yakni, bahsa
sumber dan bahasa sasaran.
4. Teljemahan al-qur'an ke dalam bahasa-bahasa Dunia
Hampir semua bahasa yang dipakai oleh umat islanl di dunia memiliki teljemahan
alquran. Jika ballasa tidalc berkembang, banyak kata-kata Arab diambil alih secara
emplisit kedalam terjemah untuk disesuaikan dengan kata-kata bahasa lain. Bahkan
bahasa yang SUdall berkembang, seperti bahasa Persia, Turki atau 'urdu. Pengenalan
istilah dari bahasa melahirkan sejumlah kata-kata yang sudah urnum dikenal diseluruh
dunia Islam. Kata-kata Arab dipinjam dan digunakan secara leluasa dalam bahasa-bahasa
lain.27
Menjadi keinginan setiap muslim untuk dapat membaca dan memahami a1-qur'an
dalam bahasa aslinya (bahasa Arab). Tetapi tidak semua orang mampu memallami dan
mengerti bahasa tersebut. Untuk dapat memahaminya maka dapat dicapai dengan cara
menteljemah al-qur'an.
Pada tahun 1689 Marraci telah membuat terjemah al-qur'an versi bahasa latin
dengan teks Arab, dan dipilih sedemikian rupa untuk memberik~m kesan buruk tentang
islam di Eropa. Marraci adalah seorang Roma Khatolik yang sangat pandai dan
terpelajar.28Dalam meneljemahkan al-qur'an itu jelas tujuarmya ialah untuk me~elek-
jelekan Islam dikalangan Eropa, dengan mengambil pendapat ulama-ulanla Islam sendiri
27 Abdullah Yusuf' Ali, Holy Quran: Translation and commentmy, (U.S.A: Amana Corporation,1983, h.xii
" -
yang menurut pendapatnya menunjukkan kerendahan Islam. Tel:jemahan al-qur'an ini
dipersembahkan kepada "Emperor Romawi" dan dia memperkenalkannya dengan sebuah
pengantar yang mengandung "Bantahan terhadap al_qur'an".29
Mengingat Marraci bertujuan untuk menjekek-jelekan Islam. Maim ini sangat
menarik perhatian dan dianggap sebagai terjemahan yang paling baik dalam bahasa
Inggris dan dimasukkan dalam seri "Chandos Classices" serta mendapat pujian dan restu
dari Sir E. Deniso.3o
J.M. Rodwel untuk menyusun surah-Surall al-qur'an dalam urutan berdasarkan
turunnya terjemahan itu terbit pada tahun 1861. Dia berusaha untuk memberi ungkapan
ungkapan secara jujur tetapi catatannya merupakan pikiran-pikiran seseorang "Pendeta"
Kristen yang lebih memperlihatkan pendapatnya kekeurangan-kekurangan aI-qur'an dari
pada kelebihan al-qur'an.
Tel:jemahan E.H. Palmer diterbitkan pada tahun 1876 dan dinilai kurang bennutu
ballasanya. Ia tidak memahami keindahan dan keagungan gaya bahasa al-qur'an yang
ditulis dalam bahasa Arab. Bagi dia gaya bahasa Arab itu kasar dan tidak teratur, oleh
karena itu orang-orang menilai bahwa tel:jemahannya sangat sembrono dan tidak teliti.
Karena luasnya tujuan-tujuan yang tidak balk yang dilakukan oleh Orientalist Barat
yang bukan Islam dalam penterjemahan al-qur'an, ini menyebabkan penulis Muslim
berusaha untuk menerjemahkan al-qur'an kedalam Bahasa Inggris. Diantaranya adalah,
Dr. Muhammad Abdul Hakim Chan dari Patiala pada tahun 1905. Mirza Heirat dari
Delhi pada tahun 1919. Ahmadiyah Lahore menel:jemahkan terjemahan Maulvi
Muhantmad Ali pada tahun 1917.
~: Abdullah Yusuf'Op. Cit, h.x~
Terjemahan-terjemahan itu adalah terjemahan ilmiah yang diberi catatan-catatan
yang luas, pendahuluan, dan indeks yang cukup. Tetapi bahasa Inggrisnya sangat lemah
dan kurang menarik bagi mereka yang kurang mengerti bahasa Arab.
Al-Qur'an juga ditetjemahkan kedalam bahasa Urdu, Persia, Turki, Tamil, Pastho,
Beggali, Indonesia, dan berbagai kepulauan Timur serta beberapa bahasa Afrika,
Tionghoa dan Jepang.
Terjemahan Urdu pertama dibuat oleh Syah Abdul Qadir dati Delhi. Sedangkan
terjemahan al-qur'an dalam bahasa Indonesia dibuat pada pertengan abad ke-17 oleh
abdul Ra'uf Al-Fansuri dengan gaya bahasa Melayu. Walaupun dalam terjemahan itu
belum sempuran dari sudut kebahasaan akan tetapi merupakan pekerjaan mulia bagi
perintisnya.
C. Metafora dalam al-Qur'an
1, Definisi Meta/ora (Amtsal) Secara Umum
Dalam bahasa Arab, metafora ( perumpamaan) sering disebut dengan kata
'amtsal. Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara
langsung,31 Contohnya "dunia ini panggung sandiwara".
'Amtsal adalah bentuk jamak dari "matsala ", Kata matsala, mitsl, dan matsil
adalah sama dengan kata syabaha, syibh, dan syabih, baik lafadz maupun malmanya. Jadi
arti lughawi "amtsal" adalah membuat perbandingan, perumpamaan, dan permisalan,32
31 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 1984), h.139~... - _ • • .". • fT" • ... 6' 1 ..... ,,____ ,,-.,o,..,~ L ""
Sedangkan menurut Abduraluuan an-Nahlawi, am/sal adalah sifat sesuatu yang
dapat menjelaskan dan menyingkap halcikat sesuatu itu, atau apa yang dimaksud untuk
menjelaskan, baik sifat maupun karalcteristik.
Dalam sastra "matsal" adalah suatu ungkapan yang dihikayatkan dan sudah
populer dengan malcsud menyerupalcan keadaan yang terdapat dalam perkataan itu
dengan keadaan sesuatu yang karenanya perkataan itu diuc.apkan.33 Malcsudnya,
menyerupalcan sesuatu (seseorang, keadaan) dengan apa yang terkandtmg dalam
perkataan itu, misalnya:
Seperti pengembala yang berteriak kepada binatang yang hanya mendengar
panggilan dan teriakan, mereka tuli, bisu, dan buta mereka tiada mempunyai pikiran.34
Malcsudnya, perumpamaan orang yang menyem orang-orang kafir kepada kebenaran
adalah seperti pengembala yang terialc. Rasul dan para da'i diibaratkan dengan
pengembala, sedangkan para pengikut tradisi usang (orang kafir) itu seperti binatang.
Mereka mendengar panggilan dan terialcan tetapi tidalc memahami atau tidak dapat
memanfaatkan suara panggilan itu.
Menurut Zamakhsari dalam al-Kasysyafuya, matsal berarti al-Milsl atau an-Nazir
(yang serupa atau sebanding). Kemudian setiap perkataan yang berlaku dan populer
untuk menyerupalcan sesuatu (orang, keadaan atau sebagainya) dengan mauridnya
perkataan itu disebut sebagai matsa!. Kemudian matsal dipalcai atau dipinjam jika
perkataan itu dianggap penting dan mempunyai keanehan.
33 Manna Khalil al-Qattan, Silldy Ilmu-ilmu Alquran, (Bogar: Pustaka Litera Antal' Nusa, 1996),402
" .
Amtsal juga dapat berarti menonjolkan sesuatu makna yang abstrak dalam bentuk
indrawi agar mel\iadi indah dan menarik. Dengan pengertian ini matsal tidak diharuskan
mempunyai rnaurid sebagaimana tidak diharuskan pula bagi rnqjaz murakkab.
Dari definisi-definisi yang telah disebutkan diatas penulis menarik kesimpulan
bahwa metafora atau 'amtsal adalah suatu analogi perbandingan antara yang abstrak dan
yang kongkrit agar mencapai makna yang abstrak dalam bentuk iudrawi agar mencapai
indah dan menarik.
2. kedudukan Arntsal dalarn Al-Qur 'an
Ibnu Qayyim mendefinisikan arntsal Alquran dengan menyerupakilll sesuatu
dengan sesuatu yang lain dalam hal hukumnya, dan mendekatkan sesuatu yang abstrak
(rna 'qui) dengan yang indrawi (kongkrit, rnahksus), atau mendekatkan salah satu dari dua
makhsus yang lain dan mengilllggap salah satunya sebagai yang lain.
Matsal-matsal al-qur'an yang disebutkan oleh para pangarang dan peneljemah, kita
a1(an menemui bahwa mereka mengemukakan ayat-ayat yang berisi penggambaran
keadaall sesuatu hal dengan keadaan lain, baik penggambaran itu dengan cara isti 'arah
maupun dengan tasybih sarih (penyerupaan yang jelas), ayat-ayat yang menunjukkan
malma yang menarik, singkat, dan padat. Lain kata ayat-ayat yillig dapat dipergunakan
bagi sesuatu yang menyerupai dengan ayat yang berkaitan dengan ayat itu. Sebab Allah
swt mengungkapkan ayat itu secara langsung, tanpa sumber yang lllendahulninya.
Dengan delllikian, maka arntsal al-qur 'an tidak dapat diartikan secara etimologis,
Juga tidak tepat diartikan dengan kitab-kitab kebahasaan yang dipakai oleh para
pengubah arntsal, sebab Amtsal al-qur'an bukanlah perkataan-perkataall yang digunakan
untuk menyerupakan sesuatu dengan isi perkataan itu, juga tidal( tepat diartikilll dengan
arti matsal menumt ulama Bayan, karena diantara amtsal al-qur'an ada yang bukan
isti' arah dan penggunaan tidak begitu populer.
Penulis berkesimpulan untuk mendefinisikan mengenai 'amtsal al-qur'an adalah
menonjolkan makna dalam bentuk perkataan yang memllik dan padat selia mempunyai
pengaruh mendalam terhadap jiwa, baik bempa tasybih maupun perkataan bebas (lepas,
bukan tasybih).
3. Hilanah-hilanah Amtsal
Amtsal memberiakn konteribusi yang cukup besar dalam daya pikir bagi
umat islam dalam mendalami pemahaman terhadap al-qur'an. Untuk mengetahui betapa
besar urgensi amtsal al-qur'an maka penulis utaralcan beberapa faedah amtsal, Manna'
Qattan mengemukakan dalam kitabnya Mabahits fi 'ulumil Quran sebagai berikut:
1. Menonjolkan sesuatu yang ma'bul (yang hanya bisa dijangkau akal, abstrak)
dalam bentuk kongkret yang dapat dirasalcan indra manusia, sehingga akal dapat
menerimanya, sebab pengertian abstralc tidak akan tertal1am dalam benah kecuali
jika ia dituangkan dalam bentuk il1drawi yang dekat dengan pemahaman.
Misalnya firman Allah mengenai keadaan orang yang menafkahkan harta dengan
riya; ia tidak akan mendapatkan pahala sedikitpun dari perbuatannya. (Q.S. 2:262)
2. Menyingkap hakikat-hakikat dan mengemukakan yang tidak nampak seakan-akan
sesuatu yang tampak. Misalnya dalam (Q.S. 2:275)
3. Mengumpulkan makna yang menerik lagi indah dalam ungkapan yang padat.
4. mendorong orang yang diberi matsal untuk berbuat sesuai dengan isi matsal, jika
ia merupakan sesuatu yang disenangi jiwa. Misalnya firman Allah SWT mengenai
orang yang menafkahkan halia dijalan Allah, ia akan memberikan kebaikan yang
banyak. (Q.S. 2: 261)
5. Untuk menjauhkan (tanfir, kebalikan no.4), jika isi matsal berupa sesuatu yang
dibencijiwa. Misalnya fimlan Allah swt tentang larangan bergunjing (Q.S. 49:12)
6. Untuk memuji orang yang diberi matsal. Sepelii firman-Nya tentang para sahabat,
artinya: demikianlah perumpamaan mere1ca dalam Taurat dan perumpamaan
(matsal) mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya
maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah ia dan tegak
IUrlis di atas pokoknya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya,
karena Allah menjengkelkan hati orang-orang kafir, (dengan kekuatan orang
orang mukmin). "QS. 48:29) demikianlah keadaan para sahabat. Pada mulanya
mereka hanya golongan minoritas, kemudian tumbuh berkembang hingga
keadaannya semakain Imat dan mengagumkan hati karena kebesaran mereka.
7. Untuk menggambarkan dengan matsal itu sesuatu yang mempunyai sifat yang
dipandang buruk oleh orang banyak. Misalnya tentang keadaan orang yang
dikaaruniai kitabullah tetapi ia tersesat jalan sehingga tidak menganlalkannya.
(QS.7:175-176)
8. Amtsal lebih berpengaruh pada jiwa, lebih efektif dalam memberikan nasehat,
lebih kuat dalam memberikan peringatan dan lebih dapat memuaskan hati:
Misalnya firman Allah dalam QS. 39:27
Demikianlah beberapa faedah yang terdapat dalam mempelajari amtsal ini sehingga
kita dapat menemukan urgensi dalam al-qur'an. Dari uraian diatas dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
Amtsal merupakan salah satu cara untuk menyampaikan isi kandungan al-qur'an
kedalam hati sanubari pembacanya.
\
Penggumaan amtsal itu disamping untuk memudahkan pemahaman juga untuk
memudahkan mengingatnya.
Pengetahuan tentang amtsal penting sekali bagi mufasir, karena ia merupakan
suatu perlengakapan dalam mangadakan pengkajian dan penafsiran terhadap isi
al-qur'an.
RAHIll
RIOGRAFI MAHMUD ¥UNUS
A. Riwayat Hidup Mahmud ¥unus
Mahmud ¥unus dilahirkan "di Sungayang Batu Sangkar, Sumatra Bat'at, pada
hari Sabtu 10 Februari 1899 (10 RaJ.lladhan 1316)". Ayahnya bemaJ.lla ¥unus bin Incek
dan ibunya bemaJ.lla Hafsah binti Muhammad Thahir. Buyutnya dari pihak ibu adalah
"seorang ulaJ.lla besar di Sungayang Batu Sangkar, bernaJ.lla Muhatumad Ali gelar Angku
Kolok".35
Batu sangkar, SumatraBarat, 10 Februari 1899 Jakatia, 16 Januari 1982. tokoh
muslim Indonesia yang banyak mengemukakatl ide-idenya untuk memajukan agama
islaJ.ll di Indonesia, khususnya dibidang pendidikan agaJ.lla Islam. Ayahnya bernaJ.lla
Hafsah binti Muhammad Tahir. Dari silsilah keturunatmya, Mahmud ¥unus dalah
keturunan seorang ulaJ.lla besar di desanya, yakni dari pihak buyutnya yaJ.lg bemaJ.lla
Buya Muhatumad Ali dengan gelatO Angku Kolok.36
Sejak usia tujuh tahun Mahmud Yunus mulai mengenal dan mendalaJ.lli Alquran
dan bahasa arab secara sungguh-sungguh dari kakeknya. MuhaJ.llmad Tahir. Pada masa
itu tingkat sekolalah dasar barn mencapai kalas tiga dan Mahmud ¥unus sempat
menempuh pendidikan sekolah dasar ini saJ.llpai kelas tiga tersebut. Dengan bekal ilmu
pengetahuan agama yang diperoleh oleh kakeknya, Mahmud Yunus meneruskan ke
Madrasah Diniyah yang dipimpin oleh syekh H M. Thaib Vmar. Berkat ketekunan dan
35 H. Harun Naslltion, Ensiklopedia Islam Indonesia. (Djarnbatan: Jakarta, 1992, h. 59236 Dahlan, Abdul Azis, Ensiklopedia }Jukum Islam, (Ichtial' Baru V,rn Hoeve, Jakarta, 1996,
L 1 Ar A
keuletan belajar, dalam waktu hanya empat tahun ia telah dapat mengajarkan ilmu yang
diperoleh kepada orang lain. Khususnya kepada santri yang belajar di surau tersebut. Ia
sanggup mengajarkan kitab-kitab mutakhir seperti Mahalli, Alfiyah Ibn Malik, dan
Jamal-Jawami, ketika gurunya (syekh H m. Thaib Umar) tersebut berhenti mengajar
karena sakit, ia ditunjuk sebagai gantinya.
Setelah mengabdi beberapa tahun di madarasah tersebut, pada tahu 1924
Mahmud Yunus memperoleh kesempatan untuk memperdalam ilmu pengetahuannya ke
Universitas aI-Azhar, Cairo, dan memperoleh ijazah setahun berikutnya. Kemudian ia
melanjutkan studinya ke Univeritas Darul Hum Ulya, Cairo. Dengan mengambil
spesialisasi tadris, hingga berhasil memperoleh ijazah pada ta'hun 1930. ia tercatat
sebagai orang indonesia pertama yang belajar di Universitas tersebut.
Ketika ia kembali dari Timur Tengah, Waktunya bertepatan dengan bangkitnya
semangat pembaharuan Islam di Minangkabau. Iapun mengabdi diri diberbagai
perguruan Islam antara lain al-Jami'ah al-IslamiyaIl di Batu Sangkar (1931-1932), Kuliah
Mu'alimin Islamiyah (atau NormaIlslam) di Padang (1943-1946). Ia ikut mendirikan
Majlis Islam Tinggi (MIT) Sumatra Barat (1946) dan pemah mengajar agama di
Akademi Pamongpraja di Bukit tinggi (1948-1949). Tahun 1957 ia mendirikan Akademi
Dinas Hmu Agama (ADIA), yang sekarang bemama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kemudian pada tahun 1960-1963 ia menjadi dekan Fakultas Tarbiyah lAIN Syarif
Hidayatullah Jak311a dan tahlm 1966-1971 menjadi rector lAIN Imam Bonjol di Padang.
Atas jasa-jasanya dibidang pendidikan agama ini. lAIN syarif Hidayatullah Jakarta
menganugrahkan gelar doktor honoris causa kepadanya pada taImn 1977.37
37 11,,·'-;
Ia pernah memangku beberapa jabatan dilembaga pemerintahan untuk bidang
pendidikan. Tahun 1945-1946 ia terpilih menjadi anggota Komite Nasiona1 untuk
Sumatra Barat dan pemeriksa agama Sumatra Barat dan pemeriksa agama pada jawatan
Pengajaran agama Sumatra Barat. Pada 1946-1949 ia memegang jabatan kepa1a bagian
Islam Propinsi Sumatra di Pematang Siantar (sekarang masuk dalam propinsi Sumatra
Utara). Tahun 1947 ia menjabat sebagai inspektur agama padajawatan PP &K (sekarang
Kanwil Departemen Pendidikan Nasional) Propinsi Sumatra di Bukitinggi. Iapun pemah
dipercaya untuk menjabat sebagai sekretaris menteri agama pada masa pemerintah
Darurat Republik Indonesia (1949). Tahun 1950 ia diserahi tugas sebagai pegawai tinggi
diperbatukan pada Kementerian Agama di Yogyakarta, setahun kemudian ia diangkat
sebagai kepala penghubung pendidikan agama pada 1956 ia diangkat sebai kepala
lembaga pendidikan agama pada jawatan Pendidikan Agama.
Beliau sering juga berkunjung ke luar negeri, baik sebagai tugas yang diberikan
pemerintall kepada beliau maupun atas undangan untuk menghadiri berbagai muktamar,
sebagai berikut: ke Singapura sebagai salah seorang utusan MIT untuk menghadiri
Muktamar Ali Ulama (1943), ke sembilan Negara Islam: Mesir, Arab Saueli, Suriah ,
Libanon, Yordan, Irak, Turki, Tunisia dan Maroko elalam rangka rnempelajari pendidikan
agama (1961), ke Arab Saudi untuk menghadiri Sidang Majlis A'ia Istisyari AI- Jamiyah
AI-Islamiyah eli Medinah Munawarah (1962 dan 1969), ke Mesir memenuhi undangan
Majma Buhutsul Islamiyah Universitas AI-Azhar untuk menghaeliri muktamar yang
kesatu (1964) yang kedua (1965) yang ketiga (1966) dan yang keempat (1967), dimana
beliau mengucapkan pidatonya yang berjudul AI-Israiliyat Tafsir Wal-Haelits.38
Mahmud Yunus juga dikenal sebagai pendiri organisasi Sumatra Thawalib, yang
menerbitkan majalah Islam al-Basyir (1920) dan pendiri persatuan Guru-guru Agama
Islam (PGAI). Tahun 1952-1956 ia menjadi anggota Minangkabau Raad dan berhasil
memasukkan pendidikan agama ke sekolah-sekolah umum.
Akhirnya pada tanggal 16 januari 1982, dalam usia 83 tahun, Mahrnud Yunus
berpulang ke rahmatullah di kediamannya, kelurahan kebon kosong, kemayoran, Jakarta
pusat. Sehari kemudian ia dimakamkan pada pemakaman lAll\[ Syarif Hidayatullah
Jakarta.
B. Karya-karya MAHMUD YUNUS
Sebagaimana yang telah dijelaskaan diatas, selain seorang yang alctif dalam dunia
pendidikan, beliau juga seorang penulis yang handal, yakni menuangkan gagasan dan
pemikiran dalam bentuk tulisan. Karya -karyanya berbagai cabang ilmu, antara lain.
Tauhid, fiqh, perbandingan agama, tafsir, hadis, bahasa Arab, politik, IImu jiwa
pendidikan dan sebagainya. Karya-karyanya ada yang berbentuk bahasa Arab dan ada
juga dalam bahasa Indonesia. Paling tidak sudah 76 karya yang telah dibubukan, dan 27
diantanya dalam bahasa Arab.
Dibawah ini hasil buah pemikiran Mahmud Yunus:
1. Bidang Alquran atau Tafsir
a. Tafsir Alquran ai-Karim.
b. Terjemah Alquran tanpa tafsir, untuk memudahkan dan. memahami alquran.
c. Marilah ke Alquran, pelajaran untuk tingkat Tsanawiyah dan PGA. Buku ini
ditulis bersama H. I1yas M. Ali
d. Kesimpulan isi Alquran , ul1tuk mubaligh dan umum.
e. Allah dan makhluknya. Buku ini berisi tentang ilmu tauhid.
f. Ta'Iim untuk Ilmu Alquran, untuk ibtida'iyah, sebanyak 2 jiJ.id.
g. AlifBa Ta 'wa Juz, Amma, sebanyak I jilid untmk ibtidaiyah.
h. Juz 'amma wa tarjamatuhu, untuk tingkat tsanawiyah.
I. Mudkhalfi Taftir Alquran, untuk Perguman Tinggi.
J. Tafsir Al-Fatihah, untuk perguman tinggi. Ditulis bersama temannya.
k. Muhadharah fi Ii "Al- Isma'iliyah fi al-Tafsir wa al-Hadirs, untuk perguman
tinggi.
1. Tafsir Ayat Al-Akhlak, tmtuk SLTA dan perguruan tinggi.
2. Bidang Fiqh
a. Marilah sembahyang, pelajara shalat untuk anak-anak SD, sebanyak empat jilid.
b. Puasa dan Zakat, untuk anak-anak SD.
c. Haji ke Mekkah, cara-cara mengerjakan haji untuk anak-anak SD.
d. Hukum Warisan dalam Islam, untuk tingkat 'Aliyah.
e. Kumpulan Doa-doa Rasulullah saw, untuk tingkat 'Alyah.
f. Doa-doa Rasulullah saw, untuk tingkat Tsanawiyah.
g. Kajian Sembahyang (Shalat), untuk tingkat 'Aliyah, Mahasiswa, dan Umum
h. Hukum Perkawinan dalam Islam Menurut empat mazhab.
i. Soal Jawab Hukum Islam dalam Empat Mazhab.
J. Manasik Haji, untuk orang dewasa.
k. Al-Figh al-Wadhiib, untuk tingkat tsanawiyah.
1. Al-Masa'il al-Fighiyah 'ala al-Madzhab al-Arba 'ah, (perbandingan empat
Madzhab), untuk perguruan tinggi.
m. Mabadi' al-Figh al-Wadhiib, untuk ibtidaiyah.
n. Mudzakirat Ushul Fiqh, untuk tingkat Aliyah.
o. Tarikh al-Figh al-Islami, untuk perguruan tinggi.
3. Bidang Tauhid
a. Keimanan dan Akhlak, untuk anak-anak SD, sebanyak 4 jilid.
b. Beriman dan Budi Pekerti, unmtuk tingkat anak-anak SD
c. Perbandingan Agama, untuk tingkat Aliyah.
d. Daru al-Tauhic/, untuk tingkat Ibtidaiyah dan Tsanawiyah.
e. Al-Adyah, untuk Perguruan Tinggi
4. Bidang Bahasa Arab
a. Metodik Khusus Bahasa 'Arab, untuk Fakultas Tarbiyah \ PGTA
b. Darul Al-Lughah al- 'Arabiyah, untuk tingkat Ibtidaiyah dan Tsanawiyah,
sebanyak 4 jilid.
c. Al-Muhadatsah al- 'Arabiyah, untuk Tsanawiyah, ditul:is bersama temannya
bernama Mukhtar Yahya.
d. Al-Mukhtarat Ii al-Muthala'al wa al-MahJudzat, untuk tingkat'Aliyah.
e. Qomus 'Arabi Indunisi, untuk 'Aliyah dan Perguruan tinggi
5. Bidang Pendidikan
a. Pemimipin Pelajaran Agama, untuk agama.
b. Pelajaran Umum Ilmu Mendidik, ditulis bersama st. M. Sa'id.
c. Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, untuk Fakultas Tarbiyah\PGA
d. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, untuk Fakultas Tarbiyah\PGA
e. Sejarah Pendidikan Islam dari Zaman Rasullah, Khalifah Rasyidin, Bani
Umayyah, Bani 'Abbasiyah, sampai zaman Mamluk dan Utsmani, Turki, untuk
Fakultas Tal'biyah.
f. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.
g. Perbandingan Pendidikan Mendalam di Negara-negara Islam dan Intisari
Pendidikan Barat.
h. Ilmu Jiwa Anak-anak, untuk kuliah dan kursus-kursus.
I. Ilmu an-NaJs, untuk Mahasiswa Fakultas Tarbiyah.
J. At-tarbiyah wa al-ta'lim, untuk Fakultas Tarbiyah, buku Illi ditulis bersama
temaunya, Muhammad Qasyim Bakri.
k. Akhlak, untuk tingkat 'Aliyall.
1. Moral Pembangunan dalam Islam, untuk tingkat'Aliyah.
m. Beberapa Kisah Pendek, untuk anak-anak SD.
n. Riwayat Rasul Dua Puluh Lima, ditulis bersama Rasyidin dan Zubaer Ustman.
o. Sejarah Islam Minangkabau Dalam Penyelidikan.
p. AI-Syukur al- 'Arabiyahfi al- 'Arabiyah, untuk 'Aliyah.
q. Khulasha Tarikh Nayat Ustdz Mahmud Yunus.
6. Lain-lain
a. Lagu-Iagu Baru \ Not Angka-angka, ditulis bersanla Kasim 51. M. Syah.
b. Ilmu Musthalahat ai-Nadirs, ditulis bersama Malnnud 'Aziz.
c. Pedoman dakwah Islamiyah, Kuliah untuk Dakwah.
d. Dasar-dasar negara Islam (Ilmu Politik).
Kmya-karya Mahmud Yunus diatas menunjukkan bahwa beliau memang seorang
tokoh yang mempunyai kompetensi keilmuan yang komprehensif. Artinya kemahiran
beliau mencakup berbagai cabang ilmu agmna. Namun demikian, dari semua karya-karya
beliau jika dilihat dm'i fungsi dan tujuannya, temyata sebagian besar karyal1ya kalau
boleh dikatakan keseluruhannya tennasuk bidang pel1didikan agama Islam di sekolah dari
tingkat SD\MI sampai ketingkat Perguruan Tinggi. Oleh sebab itu, maka sangatlah wajar
dan tepat jika lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkenan menganugrahkan buku Rektor
Honoris Causa (Rektor KehOimatan) kepada mahmud Yunus daImn bidang ilmu
Tarbiyah (Pendidikan).
c. Latar Belakang Mencrjemahkan al-Qur'an.
Untuk kegiatan penerjemahan Alquran, telah banyak dilakukml oleh ulmna di
Indonesia, bukan saja kedalmn bahasa Indonesia melainkan kebahasa daerah seperti
Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Makasar, dan lain-lain. Pada awaI abad kedua puluh,
terjemah yang terbit adaIah "tafsir alguran al-karim berbahasa indonesia yang ditulis oleh
Mahmud YunuS.,,39 ia menulis tafsirnya dengml tulis3l1 Jawa y3l1g umum digunaIcan pada
awal abad keduapuluh, yaitu kedalam bahasa Melayu atau bahasa Indonesia y3l1g
ditulisk3l1 dalmn bentuk tulisan Arab.
Latar belak3l1g MallffiUd Yunus menerjemahkan alqur3l1 adaIah ketika beliau
menjadi mahasiswa di Universitas Islam al-Azhar, Mesir. Ia memperoleh dorongan dari
seor3l1g dosen yang mengajar disana. Dosen tersebut menga.talcan bal1wa dengan
penerjemahan dapat membantu muslim non Arab untuk memahm~ni ajar3l1-ajaran Islmn.
39 n:J 1.. ~(v·,
Dan usahanya untuk menerjemahkan alquranjuga merupalean leegiatan ymmg bermanfaat
dan mabmud Yunus mengemuleakan bahwa "interpretasi dosennya tersebut telah
membuat beliau untuk melanjutkan penulisannya dalaIll menerjemahlean alquran,,,40
karena penerjemahan alqurml ini dapat membantu mereka ymlg SaIlla sekali tidak
memahaIlli bahasa Arab. Pada bulan November 1922, Mahmud Yunus telah memulai
menulis tafsimya secara berangsur-angsur saIllpai pada juz lee tiga. Bimbingan Mahmud
Yunus sendiri. Namun penulisan tersebut berhenti pada Juz ke empat saja. Kemudian
pada tahun 1935 penulisan tersebut kembali dibuatmoleh H.M. Karim Bakry. Penulisan
ini saIllpai merampungkan juz ke delapan belas, sedangkan sisanya dirampungkan sendiri
oleh Mahmud Yunus saIllpai tahun 1938.
Usaha untuk memahami kandungan alquran adalah lewat tetjemahan leitab suci ini
kedalaIll bahasa sasaran, inilah usaha untuk memajulean pendidikan pengajarml agaIlla
Islam, termasuk juga bagi masyarakat Islmn yang tidak memahami bahasa Arab, yang
menjadi salah satu faktor yang memotifasi Mahmud Yunus untule menerjemahkan
alquran.
Obsesi untuk menerjemahkan alquran juga dilatarbelakaI1gi oleh terjemahan
alquran ke bahasa Inggris oleh Abdullah Yusuf Ali, seorang penerjemahan dm'i India
pada tahun 1930-an, yang berjudul "The Holy Quran,,41 terjemahml tersebut haIllpir dapat
dikatakan bergaya puitis dengan kalimat-kalimat yang indah yang memberikan makna
keindahan dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Arab.
Minatnya terhadap studi bahasa alquran serta bahasa Arab, telah memberikan
hasrat besar dalam diri Mahmud Yunus untuk menuliskan tafsir selia teljemahan alqurml
40 Ibid. h. 59341 Howard M. Federspiel, Kajian Al-Quran Di Indonesia Dari Mahmucl Yunus sampai Qurays
C'•• :\..~L... f1.,,fr_~_. T_I __ .... _ 1(\{\£'\ I. ,-.,c.J1
yang kemudian karta yang monumental sendiri yang tetap populer sampai saat inL
Penulisan ini dimulai pada November 1922 yang dilakukan berangsur-angsur, juz demi
juz, sampai selesai tiga puluh juz.
Mahmud Yunus dikenal sebagai tokoh pendidikan , disamping itu ia juga sebagai
mutarjim alquran, sebagaimana yangn telah diungkapkan diatas. Dalam kapasitasnya
sebagai penerjemah, Mahmud Yunus berusaha untuk menerjemahkan alquran yang
mempunyai keindahan bahasa yang memang digunakan dalam bahasa itu, Maka dari itu
beliau mencoba meneIjemahkan alquran kedalambahasa Indonesia, baik yang
berhubungan dengan ayat-ayat pendidikan, pengajaran, etika atau sopan-santun dengan
ayat-ayat yang lainnya.
BABIV
ANALISIS TERHADAP AYAT-AYAT METAFORA SURAT AL-JUMU'AH dan
ALI-IMRAN DALAM AL-QUR'AN TERJEMAHAN MAHMUD YUNUS
Pada bab terdahulu telah dijelaskan tentang definisi terjemah al-quran dan
biografi Mahmud Yunus seoranng sastrawan Indonesia yang telah menerjemablcan
alquran. Dalam menerjemabkan alquran, Malunud Yunus meneljernabkan seeara barfiah,
lebib sesuai dan tepat sebagaimana kalimat aslinya. Beliau juga ingin meneoba
memberikan penerjemahan yang terbilang tekstnal, jadi sesuai dan tidalc mernbah arti dari
teks aslinya.
Karena banyak ayat-ayat yang membiearakan metafora atau perumpamaan, maka
dalam bab ini penulis akan menganalisis alquran terjemahan Mahmud Yunus tentang
ayat-ayat metafora, banya pada beberapa bagian saja, sesuai deng,m rnang lingkup yang
telab ditentukan pada bab terdahulu, yaitn Amtsal dalam Surah Al ]umu'all.
Diantara tamtsil yang dibadirkan al-qur'an mengilustrasilcan fenomena alam,
tinglcab laku, statns, amalan, siksa, pahala, dan ideologi umat manusia selama hidup di
dunia. Oleb karena itu, alquran membuat segala maeam pernmpanlaan dari berbagai visi.
Semua itu adalah untuk lcepentingan umat manusia, agar mereka menyadari kalau
lcebenaran yang hakiki banyalab datang dari sisi_Nya.42 Adapun ayat-ayat metafora yang
terdapat dalam surat al-jumu' ah dan Ali Imran diantaranya sebabagai berikut:
42 Fuad Kauma, Tamtsil AI-Quran, Memahami Pesan-pesan Moral Dalam ayat-ayat Tamtsil,(V/'\(n,,,,lr,,,..-t,,,. 7I.K;h..... n., .....~l,~ '1f\f\I\\ __ ,- 1 L '"
'I~' , ~ "-Irlli:,f 'I';" Ui 1~'2 lj,1''';;·'.1 ,,{ ~"~JIi1'~ ~ 11 'I~'u--" u4) ~ -:! • ~ ~ r r-> Jy ~ <,):'., (.)-'-"
... .:;; .... " '" "",JI / J'$i.... is -;;I'" -' ..- • J -:: -' '" . -::,.. .... .,.'"
Q~I i~1 <..>~ :14lllj ~I<;"J~ I.}!£ u!.~I~~1
Artinya: "Umpama orang·orang yang dipikulkan Taurat kepadanya (diberati, supayamengamalkan isinya), kemudian merekat tiada memikulnya (mengikuti perintahnya),adalah mereka seperti Hemar (kuda beban) yang memikul kitab. (itulah) sejahat-jahatcontoh bagi kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Allah tidak menunjuki kaum yanganiaya. (Al-Jumuah: 5)
ANALISIS
Pada ayat ini Allah swt menyatakan kemurkaanNya kepada orang-orang Yahudi
yang telah diturunkan kepada mereka kitab Taurat untuk diamalkan, tetapi mereka tidalc
melaksanakan isinya. Mereka itu tidak mengetahui apa yang dipikulnya itu. Bahkan
mereka lebih bodoh dari keledai, karena keledai memang tidak mempunyai akal untuk
memahaminya sedangkan mereka itu dipergunakan untuk menyelewengkan Taurat
dengan mengurangi, menambah atau merubahnya kepada arti yang mereka inginkan.
Alangkah buruknya perumpamaan yang diberikan kepada mereka. ltu tidak lain,
karena mereka itu mendustakan ayat-ayat Allah yang dibawa aleh Rasul mereka. Allah
awt tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim terhadap dirinya
sendiri, yang bergelimang dosa sehingga matanya tidalc dapat melihat cahaya kebenaran,
hatinya merana tidak dapat merasakan hal·hal yang benar, bahkan dia berada dalam
kegelapan yang menyebabkan tidak dapat melihat jalan samapai tujuan.
Dalam ayat ini penulis pikir tidak ada perbedaan tmjemahan Mahmud Yunus
dengan terjemahan Depag. Artinya perbedaan disisni adalah bukmmya perbedaan yang
melenceng maksud dan maknanya, melainIcan hanya perbedaan dal:nn menerjemahkan.
Dalam terjemahan Mahmud Yunus "menggunakan kata "Hemar" sedangkan dalarn
terjemahan Depag menggunakan Kata "keledai". lni merupakan perbadaan dalarn
menerjemahkan dengan menggunakan sinonim yang lain. Contoh lain, Mahmud Yunus
"sejahat-jahat contoh", Depag "buruknya perumpamaan".
Hal ini sarna juga dengan orang-orang islam yang memegang dan menaruh kitab
Alquran diatas rumahnya, tetapi mereka tidak mengerti membacanya dan tidak menurut
peraturannya. janganlah leita seperti keledai itu. Mudah-mudahan Allah menunjuki kita,
Amin.
Artinya:Engkau masukkan malam kedalam siang (lebih lama malam) dan engkaumasukkan siang kedalam malam (lebih lama siang). Engkau keluarkan yang mati dariyang mati (anak burung dari telurinduknya) dan engkau keluarkanyang mati dari padayang hidup (telur dari perut burung) dan engkau beri rezeki siapa yang engkaukehendaki tanpa terhitung. (Ali Imran: 27)
ANALISIS
Kalimat metafora yang terdapat pada ayat tersebut diatas yaitu "masukkan malam
kedalam siang, masukkan siang ke dalam malam, keluarkan yang mati dari yang hidup
dan keluarkan yang mati dari yang hidup ". Kata masukkan merupakan metafora, karena
kata masukkan pada kalimat tersebut adalah kata yang tidak memiliki arti yang
sebenarnya. PerIu diketahui bahwa arti kata "masuk" dalarn kamus besar bahasa
Indonesia adalah datang/pergi kedalam, contoh ruang, kamar dl1.43 Jadi makna masuk
pada konteks ayat tersebut adalah mengeluarkan anak ayam dati telur dan telur dari
ayam. Dan juga dapat diartikan bergeliriran kekuasaan diantam bangsa-bangsa dan
timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut hukum Allah.
Terjemahan Mahmud Yunus dalam surat Ali-Imran khususnya pada ayat metafora
Illi tidak ada perbedaan yang mencolok akan tetapi Mahmud Yunus menambahkan
"masukkan malam kedalam siang (lebih lama malam), masukkam malam kedalam siang
(lebih lama siang).
Ini dikuatkan dengan al-qur'an dan Tafsirnya. Memasukkan bagian malam kepada
siang, lalu menjadi pendeklah waktu malam itu dibanding dengan siang yang lebih
panjang. Dan Allah masukkan bagian siang kedalam bagian malam, yang menyebabkan
waktu malam menjadi panjang dan waktu siang menjadi pendek.44
Dalam ayat ini juga Allah menyatakan bahwa dia mengeluarkan yang hidup dari
yang mati seperti mengeluarkan batang kelapa dari bijinya, mengeluarkan manusia dari
nutfah, atau mengeluarkan burung dari telur. Demikiall Allah mellgeluarkan yang mati
dari yang hidup seperti mengeluarkan orang bodoh dari orang yang alim, orang kafir dari
orang yang mukmin, biji kelapa dari pohon kelapa, atau mengeluarkan telur dari burung.
Allah menggunakall lafaz "yang hidup" dalam arti law,m "yang mati". Baik yang
hidup itu seperti hidup hewan dan tumbuh-tumbuhan ataupun maknawiyah sepelti ilmu
dan iman. Firman Allah "Allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati", adalah suatu
kenyataan kellyataan, bahwa Allahlah yang memiliki pemerintahan yang dia berikan
kepada orang-orang yang dikehendakiNya.
43 Tim Penyusun Kamus Pusal Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, KamusBesar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Puslaka , 1988). Cel-I, h. 972
J&., 1 ......T"""T'\Ar< TTlT " __ .~1,~""'~1()(\.I:::
Artinya: Umpama barang yang mereka najkahkan waktu hidup di dunia, seumpamaangin yang mengandung (dingin/panas) yang (berhembus) menimpa tanaman satu kaumyang menganiaya dirinya, lalu dibinasakannya. Allah tiada menganiaya mereka, tetapimereka menganiaya dirinya. (Ali-Imran: II7)
ANALISIS
Perhatikan bahwa temyata kita berada dihadapan kebun yang siap panen. Tetapi,
tiba-tiba angin dingin bersalju berhembus kencang menerpa dan membakarnya (menjadi
kering) membakar kebun itu dengan hawanya yang sangat dingin. Tiba-tiba saja tanaman
dikebwl itu sudah hancnr luluh.
lni adalah pandangan sekilas yang tergambar padanya segala sesuatu secara
lengkap, tampak kehancnran dan kebinasaan, dan terbayang oleh kita seakan-akan kebun
itu berada didepan pintu! Begitulah nafkah yang dibelanjakan oleh orang-orang kafir di
dunia, walaupun tampaknya harta itu dibelajakan untuk kebajikan. Demikian pula
perumpamaan kenikmatan ditangan mereka yang berupa harta kekayaan dan anak-anak.
Semuanya akan musnah dan hilang sima kecuali kekayaan hakiki yang ada balasamlya
nanti.
Mahmud Yunus menerjemahkap "barang" kalau dalam KBBI kata "barang"
pengertiannya adalah segala sesuatu yang berwujud. Sedang dalam terjemahan Depag
menerjemahkan "harta". Dalam KBBI harta, barang-barang yang menjadi kekeyaan. Jadi
jelas bahwa Mahmud Yunus tidak melenceng dari maksud Alquran, karena antara barang
dan hmia mempunyai pengertian yang sama.
Artinya: Maka apabila telah ditunaikan sembahyang, bertebaranlah kamu dimuka bumidan carilah karunia (rezeki) Allah dan ingatlah akan Allah sebanyak-banyaknya, mudahmudahan kamu menang (sukses). (Al-Jumuah: I 0).
ANALISIS
Kalimat metafora yang terdapat pada ayat tersebut diatas yaitu "bertebaranlah di
muka bumi". Kata beliebaranlab merupakan metafora, karena kata bertebaranlab pada
kalimat tersebut adalah kata yang tidak memiliki alii yang sebenamya. Perlu kita ketahui
babwa alii kata "tebar" dalmn kamus besar babasa Indonesia adalab sesuatu yang
ditebar.45 Jadi makna tebar pada konteks ayat tersebut bukanlah sesuatu yang ditebar
seperti apa yang didefinisikan menurut KBBI, yaitu bertebaranlah. Tetapi disini Allab
mengumpamakan kepada manusia untuk mencal'i rejeki yang halal untuk kelangsungan
hidup di dunia.
Terjemaban Mabmud Yunus dalmn surab AI-Jumu'ah khususnya pada ayat
metafora ini smna sekali tidak ada pelencengan, hanya saja ada perbedaan alltara al-
qur'an terjemaban Depag dan terjemaban Mabmud Yunus, itupun tidak terlalu mencolok
perbedaannya. Perbedaannya hanya pada kata "menang" pada terjemaban Mabmud
Yunus dan "beruntung" pada terjemahan Depag. Dalmn KBBI kata "menang" adalah
dapat mengalabkan, sedangkan "beruntung" adalab mendapat laba. Jadi kata beruntung
dan menang mempunyai pengertian yang smna yaitu smna-smna mendapat?
45 Purwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pn Balai Pustaka 1976), h.070
Pada ayat ini diterangkan bahwa setelah selesai melakukan shalat Jum'at boleh
bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan urusan duniawi, bemsaha mencari rezki
yang halal, sesudah menunaikan yang bermanfaat untuk akhirat. Hendaklah mengingat
Allah sebanyak-banyaknya didalam mengerjakan usahanya dengan menghindarkan diri
dari kecurangan.
AItinya: Jangan engkau terpedaya oleh karena bolak-baliknya orang-orang kafir dalamnegeri. (Ali-Imran: 196)
ANALISIS
Dalam ayat seratus sembilan puluh enam ini, kalimat yang mengandung metafora
adalah "bolak-baliknya orang kafir dalam negeri" karena kalau secara sepintas saja kita
telaah kalimat tersebut maka yang ada dalam pikiran kita adalah bahwa orang kafir selalu
mondar-mandir. Padahal tidak demikian maksudl1ya. Jadi Allah memperingatkan kepada
manusia agar tidak terpedaya oleh bujukan dan tipuan siapapun, jadi dari ayat ini dapat
dipahami bahwa kaum muslimin tidak boleh terpedaya oleh kehidupan mewah orang-
orang kafir yang tujnan hidupnya hanyalah mencari kekayaan dunia semata.
Mahmud Yunus menerjemahkan "bolak-balik" kalaudalam KBBI kata "bolak-
balik" adalah bergerak dari satu arah ke arah lain. Sedang dalam teljemahan al-qur'an
Depag meneljemahkan "kebebasan bergerak" lepas untuk berpindah dari tempat". Jadi
jelas bahwa Mahmud Yunus tidak melenceng dari maksud al-qur'an, karena antara bolak-
balik dengan kebebasan bergerak mempunyai arti yang sarna yaitu bebas melakukan apa
saJa.
Orang kafir melakukan apa saja untuk mengajak, merayu agar kita mengikuti
mereka dari cara halus maupun paksa, contoh yang kongkrtit saja sekarang banyak kaum
muda kita melakukan perayaan Valentine, valentine mempakan budaya yang dilakukan
oleh orang kafir setiap tanggal 14 Februari. Bukankah jelas keterangan yang
menerangkan bahwa kaum muslim jika mengikuti orang kafir merupakan bagian dari
orang kafir tersebut.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metafora sebagai penganalogian perbandingan anatara yang abstrak dan yang
nyata atau sebagai penjelas isi kandungan al-qur'an yang masih abstrak.
2. Metafora sebagai sarana untuk menginterpretasikan permasalahan atau peristiwa
yang belum dipahami oleh umat manusia, yang dapat melahirkan sesuatu yang dapat
dipahami dengan akal dalam bentuk rupa yang dapat dirasakan dengan panca indra,
mengungkap haldkat-hakikat dan megemukakan sesuatu yang jauh dari pikiran sebagai
mengemukakakan dan mengemukakan sesuatu yang dekat dengan pikiran.
3. al-Qur'an teljemahan MalmlUd Yunus khususnya dalam surah AI-Jumuah dan
Ali-lmran sama sekali tidak ada yang keluar dari makna yang dimaksud. Dalam
menerjemahlcan Mahmud Ynnus sangat tekstual, sehingga terjemahannya sesuai dengan
aslinya.
B. Saran-saran
Karena keterbatasa pikiran dan tenaga skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempumaan, serta masih banyaknya pembahasan-pembahasan yang belum diteliti, oleh
karena itu penelitian terhadap "Karya Mahmud Yunus" ini rnasih dirasa perlu untuk
dilanjutkan oleh para peneliti lain yang tertarik dengan pembah.as<m ini, khususnya yang
berkecimpung didunia penterjemahan.
Sebagai penutup dari skripsi ini, penulis memberikan beberapa saran untukm
semua pihak, khususnya yang berkecimpung dalam dunia penterjemahan, hal-halsebagi
berikut:
1. Al-Qur'an sebagai pedoman dan petunjuk hidup umat manusia, perlu kiranya
untuk digali terns kandungan maknanya dan rahasia-rahasianya dari berbagai sisi atau
disiplin ilmu, karena al-qur'an seperti intan yang semakin digosok semakin mengkilap,
semakin digali kandungannya semakin banyak yang kita ketahuL
2. kemajuan yang sangat cepat, kita sebagai umat muslim harnslah selektif dan
menahan emosi karena banyaknya tangggapan atau tulisan yang menyudutkan agama
islam, terlebih Negara kita dicap sebagai Negara teroris. Dengan bemmnculan
tangggapan yang miring terhadap agama ballkan munculnya gambar karikatur Nabi
Muhammad yang menjelekkan, kiranya kita perlu untuk mawas diri agar kita tak terpecall
belah orang-orang yang non muslim
3. Karya-karya Mal1ffiud Yunus kiranya perlu mendapat tempat pengajar,m al-qur'an
baik dikalangan pendidikan maupun dimasyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Abu, Syahbah, Muhammad, Prof, Dr,. Pengantar Study Al-qur 'an, Jakarta: StudiaPress,1998.
Ali, Abdullah, Yusuf, Holy Qur 'an Translation and Commentary, U.S.A: AmanaCorporation, 1983.
AI-Qattan, Khalil, Manna, Study Ilmu-Ilmu Al-qur 'an, Bogor : Pustaka Litera AntarNusa,1996, Cel, ke-3.
AI-Dzahabi, Husyain, Muhammad, al-Tafsir wa al-Musaflrun, j.l, (t,lk) (t,p), 1976.
Anis, Ibrahim, et, al,. Al-Mu 'jam al-Washit, Surabaya : Angkasa, 1972.
At-Tarmidzi, Abi, Abdullah, al-Amtsal Min al-Kitab wa al-Sunnah, Beirut, Libanon :Muassasatul Kutub at-Tsaqofiah, 1989, Cet, ke-1.
Ash shidieqi, Hasbi, Muhammad, Ilmu-Ilmu Al-qur'an, Media-media Pokok DalamMenafsirkan Al-Qur 'an, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1993.
As-Shaleh, Subhi, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur 'an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993.
As-Suyuthi, Jalaludin, AI-Imam, Rahasia Susunan Surah Al-Qur 'an, 'Jakarta : Amani,1996, Cet, ket-J.
Aziz, Abdul, Amir, Dirasat fl, Ulum Al-Qur 'an, Beirut: Daar al-Furqan, 1983.
Bakry, Oemar, Kamus Arab-Indonesia-Inggris, Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1995,Cet, ke-9.
Dayyab, Bek, Hifni, et aI., Kaidah Tata Bahasa Arab, Nahwu, Shoro/, Balaghah, Bayan,Maani, Bade " Jakarta: Darnl Ulum Press, 1995.
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: DanaBadan Wakaf, 1995.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, JakartaBalai Pustaka, 1988.
Suma, Muhammad, Amin, H, . Siudy Ilmu-ilmu AI-Qur 'an, Jakmia : Pustaka Firdaus2000, Cet, ke-l.
Sumardjo, Jakob, Lintasan Saslra Indonesia Modern I, Bandung : Citra Aditya, 1992.
Syahidin, Melode Pendidikan AI-Qur 'an Teori dan Ap/ikasi, Jakarta : Misaka Ghaliza,1999.
Teeuw A, Saslra Baru Indonesia, Flores: Nusa Indah, 1980, Jilid 1.
Ushama, Thmneem, Dr, . Melodologi Taftir AI-Qur 'an Kajian Krilis, Obyelaif, danKomprehensif, Jakarta: Riora Cipta, 2000, Cet, ke-l.
Usman, Mustafa, Balaaghalul Wadihah, Bandung : Sinar Bam Aigensindo, 2000Widyamartaya, A, Seni Meneljemahkan, Yogyakarta: Kanisius, 1989.
Yunus, Mahmud, Prof. , Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Yayasan PenyelenggaraPenteJjemahan Pentshihan AI-qur'an, 1973, Cet, ke-l.
Yusuf, Suhendra, Teori Terjemah Penganlar Ke Arah Pendekalan Linguislik danSosia/inguislik, Bandung: MandarMaju, 1994.
Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto (ed), Translalion Bahasa Teary danPenuntun Pralais Menerjemahkan, Yogyakarta: Kanisius, 2003.