JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah...

63
KEEFEKTIFAN MODEL TEAM PRODUCT DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA DAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V MI AL AZHARY KABUPATEN BANYUMAS Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Titi Astuti 1401413209 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah...

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

KEEFEKTIFAN MODEL TEAM PRODUCT

DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA DAN MENULIS PUISI

PADA SISWA KELAS V MI AL AZHARY

KABUPATEN BANYUMAS

Skripsi

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Titi Astuti

1401413209

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

ii

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

iii

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

iv

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Team Product dalam Pembelajaran

Berbicara dan Menulis Puisi pada Siswa Kelas V MI Al Azhary Kabupaten

Banyumas”, oleh Titi Astuti 1401413209, telah dipertahankan di hadapan sidang

Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal 14 Agustus 2017.

PANITIA UJIAN

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib).

2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya yang tepat dan setiap kata ada tempatnya

yang tepat (Boy Candra).

3. Kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi itu, kita sendirilah yang

menciptakannya (Stephen King).

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua

orang tuaku tercinta, Ibu Urifah dan Bapak

Maskur.

Untuk Adikku Agus Prayoga dan semua

keluarga besar yang telah memberikan

semangat dan doa.

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

vi

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Keefektifan Model Team Product dalam Pembelajaran Berbicara dan

Menulis Puisi pada Siswa Kelas V MI Al Azhary Kabupaten Banyumas”. Skripsi

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya pihak-pihak yang

telah membantu dan mendukung penulis, penulisan skripsi ini tidak akan

terwujud. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa

Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang menjadi ketua panitia dalam ujian skripsi Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan kepada penulis

untuk melaksanakan penelitian hingga penyusunan skripsi.

4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang yang telah mengizinkan penulis dalam

pelaksanaan penelitian.

5. Drs. Suwandi, M.Pd., dan Mur Fatimah, S.Pd., M.Pd., dosen pembimbing

yang telah membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis selama

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

vii

penyusunan skripsi.

6. Dosen Jurusan PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah banyak membekali penulis dengan ilmu

pengetahuan.

7. Muakhiroh, S.Pd. I., Kepala MI Al Azhary Kabupaten Banyumas dan Moh.

Ali Ma’ruf, S.Sos. I., Kepala MI Ma’arif NU Pancurendang Kabupaten

Banyumas yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

8. Yuli Rohayati, S.Pd. I., dan Yuli Setiana Aji, S.Pd., guru kelas V MI Al

Azhary Kabupaten Banyumas, serta Mei Fitriani, S.Pd. I., guru kelas V MI

Ma’arif NU Pancurendang Kabupaten Banyumas yang telah membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Siswa kelas V MI Al Azhary dan siswa kelas V MI Ma’arif NU

Pancurendang Kabupaten Banyumas yang telah turut berpartisipasi dalam

pelaksanaan penelitian.

10. M. Rizqy Alfiardhi, Tetti, Novia, Dina, Avisha, Izdihar, Ashri, Ima, dan Silvi

yang saling menyemangati dan memotivasi.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Tegal, Juli 2017

Penulis

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

viii

ABSTRAK

Astuti, Titi. 2017. Keefektifan Model Team Product dalam Pembelajaran

Berbicara dan Menulis Puisi pada Siswa Kelas V MI Al Azhary

Kabupaten Banyumas. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing:

Drs. Suwandi, M.Pd. dan Mur Fatimah, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci: keterampilan berbicara; menulis puisi; model team product

Pembelajaran bahasa Indonesia meliputi empat keterampilan berbahasa

yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada

pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis puisi bebas,

siswa masih mengalami kesulitan belajar yaitu sulit menemukan ide atau gagasan

yang akan dikembangkan dalam bahasa tulis. Oleh karena itu, guru perlu memiliki

sikap kreatif dan inovatif dengan menerapkan model yang lebih menarik perhatian

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Salah satu model yang sesuai dengan

karakteristik siswa sekolah dasar adalah penggunaan model team product yang

membantu merangsang imajinasi siswa dalam menulis puisi siswa secara

berkelompok. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji keefektifan model team

product pada pembelajaran berbicara dan menulis puisi pada siswa kelas V MI Al

Azhary Kabupaten Banyumas. Desain penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental dengan

bentuk nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu

siswa kelas V MI Al Azhary Kabupaten Banyumas. Sampel pada penelitian ini

menggunakan semua anggota populasi (sampling jenuh). Anggotanya berjumlah

42 orang siswa yang terdiri dari 22 orang siswa dari kelas VA dan 20 orang siswa

dari kelas V B. Variabel bebas penelitian ini yaitu model team product sedangkan

variabel terikatnya yaitu keterampilan berbicara dan menulis puisi. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dokumentasi,

wawancara, observasi dan tes. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini

yaitu pedoman wawancara, dokumentasi, lembar observasi, dan soal tes.

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji independent sampel t-

test, data keterampilan berbicara siswa menunjukkan bahwa thitung > ttabel (4,563 >

2,021) dan signifikansinya 0,000 < 0,05. Sementara itu, data menulis puisi siswa

menunjukkan bahwa thitung > ttabel (3,422 > 2,021) dan signifikansi 0,001 < 0,05,

sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan keterampilan berbicara dan hasil

menulis puisi pelajaran bahasa Indonesia antara siswa kelas V yang mendapatkan

pembelajaran dengan model team product dibandingkan dengan yang

menggunakan model konvensional. Berdasarkan hasil uji hiptesis menggunakan

rumus uji one sampel t-test, data keterampilan berbicara siswa menunjukkan

bahwa thitung > ttabel (6,480 > 1,721). Hasil uji hipotesis hasil menulis puisi siswa

menunjukkan bahwa thitung > ttabel (6,219 > 1,717). Berdasarkan data tersebut dapat

disimpulkan penggunaan model team product efektif terhadap keterampilan

berbicara dan hasil menulis puisi bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas.

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Judul ................................................................................................................... i

Pernyataan Keaslian Tulisan .............................................................................. ii

Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii

Pengesahan ......................................................................................................... iv

Motto dan Persembahan ..................................................................................... v

Prakata ................................................................................................................ vi

Abstrak ............................................................................................................... viii

Daftar Isi ............................................................................................................. ix

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

Daftar Bagan ...................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ................................................................................................. xv

Bab

1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah .......................................................................... 9

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................. 9

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 10

1.4.1 Tujuan Umum .................................................................................... 10

1.4.2 Tujuan Khusus ................................................................................... 10

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 11

1.5.1 Manfaat Teoritis ................................................................................ 11

1.5.2 Manfaat Praktis ................................................................................... 11

2. KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 13

2.1 Landasan Teori .................................................................................. 13

2.1.1 Pengertian Belajar .............................................................................. 13

2.1.2 Pengertian Pembelajaran ................................................................... 16

2.1.3 Pengertian Berbicara .......................................................................... 18

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

x

2.1.4 Pengertian Menulis ............................................................................ 20

2.1.5 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar .................................................... 22

2.1.6 Pembelajaran Bahasa Indonesia ........................................................ 24

2.1.7 Karakteristik Materi Menulis Puisi ................................................... 26

2.1.8 Model Pembelajaran Kooperatif ........................................................ 27

2.1.9 Model Pembelajaran Team Product .................................................. 29

2.1.10 Penerapan Model Pembelajaran Team Product dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia ................................................................................ 30

2.2 Kajian Empiris ................................................................................... 31

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 35

2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 37

3. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 39

3.1 Metode Penelitian .............................................................................. 39

3.1.1 Desain Penelitian ............................................................................... 39

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 41

3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 41

3.3.1 Populasi ............................................................................................. 42

3.3.2 Sampel ............................................................................................... 43

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................ 43

3.4.1 Variabel Bebas ................................................................................... 43

3.4.2 Variabel Terikat ................................................................................. 44

3.5 Definisi Operasional .......................................................................... 44

3.5.1 Model Team Product ......................................................................... 44

3.5.2 Pembelajaran Berbicara ..................................................................... 45

3.5.3 Menulis Puisi ..................................................................................... 45

3.6 Data Penelitian ................................................................................... 46

3.6.1 Jenis Data ........................................................................................... 46

3.6.2 Sumber Data ...................................................................................... 47

3.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 48

3.7.1 Wawancara Tidak Terstruktur .......................................................... 48

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

xi

3.7.2 Observasi .......................................................................................... 49

3.7.3 Dokumentasi ..................................................................................... 50

3.7.4 Tes ..................................................................................................... 50

3.8 Instrumen Penelitian .......................................................................... 51

3.8.1 Pedoman Wawancara ........................................................................ 51

3.8.2 Lembar Observasi .............................................................................. 52

3.8.3 Soal Tes ............................................................................................. 53

3.9 Teknik Analisis Data ......................................................................... 62

3.9.1 Deskriptif Data .................................................................................. 62

3.9.2 Uji Prasyarat Analisis ........................................................................ 63

3.9.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ................................................. 65

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 68

4.1. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 68

4.1.1 Kelas Eksperimen .............................................................................. 69

4.1.2 Kelas Kontrol ..................................................................................... 71

4.2 Deskripsi Data ................................................................................... 74

4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Independen .......................................... 74

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Dependen ............................................. 75

4.3 Analisis Data Hasil Penelitian ........................................................... 81

4.3.1 Uji Prasyarat Analisis Data Tes Awal (pretest) ................................ 82

4.3.2 Uji Prasyarat Analisis Data Tes Akhir (posttest) .............................. 85

4.4 Analisis Akhir (Uji Hipotesis) ........................................................... 90

4.4.1 Uji Perbedaan Berbicara Siswa ......................................................... 90

4.4.2 Uji Perbedaan Menulis Puisi Siswa ................................................... 92

4.4.3 Uji Keefektifan Berbicara Siswa ....................................................... 93

4.4.4 Uji Keefektifan Menulis Puisi Siswa ................................................ 94

4.5 Pembahasan ....................................................................................... 95

4.5.1 Perbedaan Keterampilan Berbicara Siswa dengan Penggunaan

Model Team Product ......................................................................... 96

4.5.2 Perbedaan Hasil Menulis Puisi Siswa dengan Penggunaan Model

Team Product .................................................................................... 97

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

xii

4.5.3 Keefektifan Model Team Product terhadap Berbicara Siswa ............ 98

4.5.4 Keefektifan Model Team Product terhadap Menulis Puisi Siswa .... 99

5. PENUTUP ......................................................................................... 101

5.1 Simpulan ............................................................................................ 101

5.2 Saran .................................................................................................. 104

5.2.1 Bagi Guru .......................................................................................... 104

5.2.2 Bagi Sekolah ...................................................................................... 105

5.2.3 Bagi Peneliti Lain .............................................................................. 105

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 106

LAMPIRAN ....................................................................................................... 109

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Pedoman Penilaian Berbicara ................................................................... 45

3.2 Hasil Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ...................................................... 56

3.3 Kategori Reliabilitas ................................................................................. 57

3.4 Hasil Uji Reliabilitas Soal Uji Coba ......................................................... 58

3.5 Kategori Indeks Tingkat Kesukaran Soal ................................................. 59

3.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal ............................................................ 60

3.7 Kategori Indeks Daya Beda Soal .............................................................. 61

3.8 Hasil Analisis Daya Beda Soal ................................................................. 61

4.1 Hasil Pengamatan Penggunaan Model Team Product bagi Siswa ........... 75

4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Variabel Berbicara Siswa ............................... 76

4.3 Deskripsi Data Awal Menulis Puisi (Pretest) ........................................... 78

4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal (Pretest) .......................................... 79

4.5 Deskripsi Data Tes Akhir Siswa ............................................................... 80

4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir (Posttest) ........................................ 81

4.7 Hasil Uji Normalitas Data Tes Awal Kelas Eksperimen .......................... 82

4.8 Hasil Uji Normalitas Data Tes Awal Kelas Kontrol ................................ 82

4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Tes Awal .................................................... 83

4.10 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Tes Awal (Pretest) .......................... 84

4.11 Hasil Uji Normalitas Data Berbicara Kelas Eksperimen .......................... 85

4.12 Hasil Uji Normalitas Data Berbicara Kelas Kontrol ................................ 86

4.13 Hasil Uji Normalitas Menulis Puisi Kelas Eksperimen ............................ 87

4.14 Hasil Uji Normalitas Menulis Puisi Kelas Kontrol .................................. 87

4.15 Hasil Uji Homogenitas Data Berbicara .................................................... 88

4.16 Hasil Uji Homogenitas Data Menulis Puisi .............................................. 89

4.17 Hasil Uji Perbedaan Data Berbicara Siswa .............................................. 91

4.18 Hasil Uji Perbedaan Data Menulis Puisi Siswa ........................................ 92

4.19 Hasil Uji Keefektifan Data Berbicara Siswa ............................................ 94

4.20 Hasil Uji Keefektifan Menulis Puisi Siswa .............................................. 95

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

2.1 Kerangka Berpikir .................................................................................... 36

3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Grup Design ........................... 40

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pedoman Penelitian ................................................................................... 110

2. Populasi Siswa Kelas V MI Al Azhary ..................................................... 111

3. Daftar Nama Siswa Kelas VA MI Al Azhary Kelas Eksperimen ............. 112

4. Daftar Nama Siswa Kelas VB MI Al Azhary Kelas Kontrol .................... 113

5. Daftar Nama Siswa Kelas V MI Ma’arif Pancurendang Kelas Uji Coba ... 114

6. Daftar Nilai Siswa Kelas Eksperimen UAS Tahun 2016/2017 ................ 115

7. Daftar Nilai Siswa Kelas Kontrol UAS Tahun 2016/2017 ........................ 116

8. Hasil Uji Prasyarat Analisis Nilai UAS Semester Gasal .......................... 117

9. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur ................................................... 119

10. Silabus Pembelajaran ................................................................................ 120

11. Pengembangan Silabus Kelas Eksperimen ............................................... 121

12. Pengembangan Silabus Kelas Kontrol ...................................................... 125

13. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 1 ........................................................ 129

14. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2 ......................................................... 148

15. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 1 ................................................................ 167

16. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 2 ................................................................ 186

17. Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................................. 206

18. Lembar Validasi Oleh Penilai Ahli ........................................................... 208

19. Lembar Validasi Oleh Penilai Ahli ............................................................ 210

20. Pedoman Penilaian Menulis Puisi ............................................................. 212

21. Rekapitulasi Nilai Tes Uji Coba 1 ............................................................. 215

22. Hasil Uji Validitas Data Uji Coba 1 .......................................................... 217

23. Hasil Uji Reliabilitas Data Uji Coba 1 ....................................................... 218

24. Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Data Uji Coba 1 ........... 219

25. Rekapitulasi Nilai Tes Uji Coba 2 ............................................................ 220

26. Hasil Uji Validitas Data Uji Coba 2 .......................................................... 222

27. Hasil Uji Reliabilitas Data Uji Coba 2 ...................................................... 223

28. Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Data Uji Coba 2 ........... 224

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

xvi

29. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest ............................................................ 225

30. Soal Pretest dan Posttest ........................................................................... 226

31. Data Nilai Tes Awal Siswa Kelas Eksperimen ......................................... 227

32. Data Nilai Tes Awal Siswa Kelas Kontrol ................................................ 229

33. Hasil Uji Normalitas Tes Awal Kelas Eksperimen ................................... 231

34. Hasil Uji Normalitas Tes Awal Kelas Kontrol ......................................... 232

35. Hasil Uji Homogenitas Tes Awal ............................................................. 233

36. Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Tes Awal .................................................. 234

37. Data Nilai Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen ........................................ 235

38. Data Nilai Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol ............................................... 237

39. Hasil Uji Normalitas Data Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen ............... 239

40. Hasil Uji Normalitas Data Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol ...................... 240

41. Hasil Uji Homogenitas Data Tes Akhir Siswa .......................................... 241

42. Hasil Uji Perbedaan/Hipotesis Data Tes Akhir Menulis Puisi Siswa ....... 242

43. Hasil Uji Keefektifan Data Tes Akhir Menulis Puisi Siswa ..................... 243

44. Pedoman Penilaian Berbicara ................................................................... 244

45. Data Nilai Berbicara Siswa Kelas Eksperimen ......................................... 247

46. Data Nilai Berbicara Siswa Kelas Kontrol ................................................ 249

47. Hasil Uji Normalitas Data Berbicara Siswa Kelas Eksperimen ............... 251

48. Hasil Uji Normalitas Data Berbicara Siswa Kelas Kontrol ...................... 252

49. Hasil Uji Homogenitas Data Berbicara Siswa .......................................... 253

50. Hasil Uji Perbedaan/Hipotesis Data Berbicara Siswa ............................... 254

51. Hasil Uji Keefektifan Data Berbicara Siswa ............................................. 255

52. Lembar Pengamatan Pembelajaran Model Team Product Bagi Guru di

Kelas Eksperimen ...................................................................................... 256

53. Lembar Pengamatan Pembelajaran Model Konvensional Bagi Guru di

Kelas Kontrol ............................................................................................ 258

54. Lembar Pengamatan Pelaksanaan Model Team Product Bagi Siswa di

Kelas Eksperimen ...................................................................................... 260

55. Lembar Pengamatan Pelaksanaan Model Konvensional Bagi Siswa di

Kelas Kontrol ............................................................................................ 264

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

xvii

56. Hasil Tulisan Puisi Bebas Siswa Kelas Eksperimen ................................. 268

57. Hasil Tulisan Puisi Bebas Siswa Kelas Kontrol ....................................... 270

58. Surat Ijin Penelitian dari PGSD Unnes UPP Tegal ................................... 272

59. Surat Ijin Penelitian dari KESBANGPOL ................................................ 273

60. Surat Ijin Penelitian dari BAPPEDALITBANG ....................................... 274

61. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Uji Coba Instrumen .................... 275

62. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................................... 276

63. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .................... 277

64. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .......................... 278

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan kajian pertama dalam penelitian dan merupakan bab

pertama dalam skripsi yang mengantarkan pembaca untuk mengetahui apa yang

akan diteliti, mengapa dan untuk apa penelitian dilakukan. Bagian pendahuluan

membahas tentang hal-hal yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian.

Pada bagian pendahuluan akan membahas mengenai latar belakang masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitan, dan manfaat penelitian.

Penjelasan selengkapnya sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, perlu adanya

usaha yang disebut pendidikan. Sejalan dengan hal itu, pendidikan hadir untuk

mengubah mutu sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 1

bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan

merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan individu, dan menjadi

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

2

hak tiap individu untuk memperoleh pendidikan serta pendidikan mempengaruhi

perkembangan potensi yang ada dalam diri individu. Dalam upaya memenuhi hak

tiap individu untuk memperoleh pendidikan dan mengembangkan potensi yang

ada dalam diri individu, pemerintah memiliki lembaga strategis dalam

penyelenggaraan pendidikan, yaitu sekolah. Dewantara (1962) dalam Munib,

Budiyono, dan Suryono (2012:30) mengemukakan bahwa pendidikan umumnya

berarti daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,

karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak.

Driyakara (1980) dalam Mikarsa, Taufik, dan Prianto (2009:1.2)

menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda.

Pengangkatan manusia ke taraf insani harus diwujudkan di dalam seluruh proses

atau upaya-upaya pendidikan. Oleh karena itu, tujuan utama pendidikan yaitu

untuk mengangkat derajat manusia ke arah yang lebih baik sesuai dengan

martabat dan kemampuannya. Proses pendidikan terjadi jika komponen-

komponen yang ada di dalam sistem bergerak dan saling terkait. Komponen inilah

yang nantinya menjadi satu kesatuan dalam mencapai suatu tujuan.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab 1 Pasal 1

Ayat 20 menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Interaksi yang

dihasilkan antara siswa, guru, dan sumber belajar bertujuan untuk meningkatkan

intensitas dan kualitas siswa. Pandangan terhadap peserta didik kini telah

mengalami banyak perubahan. Artinya peserta didik tidak lagi dianggap sebagai

sosok yang pasif menerima informasi. Maraknya arus informasi dan komunikasi

di era gobal ini telah mempengaruhi peserta didik memiliki tingkat pengetahuan

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

3

yang berbeda. Perbedaan konteks belajar yang dialami peserta didik tersebut

menjadikan mereka berbeda pula perkembangannya secara individual, khususnya

pada perkembangan psikisnya. Di samping itu perbedaan individual juga terjadi

akibat cara mereka berinteraksi atau berkomunikasi dengan lingkungannya.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VII Pasal

33 Ayat 1, yang berisi: Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara menjadi bahasa

pengantar dalam pendidikan nasional. Dalam proses pendidikan, bahasa

memegang peranan yang sangat penting. Bahasa digunakan sebagai alat

komunikasi baik secara lisan maupun tertulis, seperti yang sudah tertuang dalam

Undang-Undang tersebut bahwa bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa

pengantar pada dunia pendidikan. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan

nasional, kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia tersebut seharusnya bisa

menjadi media strategis sekaligus pesan dalam mencerdaskan bangsa. Agar

pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu

harus memperhatikan peserta didik, gurunya serta bagaimana proses

pembelajarannya. Guru merupakan peran utama bagi penentu kualitas pendidikan.

Guru dituntut untuk dapat menjalankan tugasnya secara profesional. Guru harus

menguasai bidang ilmu dan keterampilan yang diajarkan serta karakteristik anak

didik sehingga guru dapat menentukan model pembelajaran yang tepat untuk

peserta didik.

Berdasarkan Standar isi kurikulum KTSP 2006 menyatakan bahwa

standar kompetensi bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal

siswa yang menggambarkan penguasaan, pengetahuan, keterampilan berbahasa

dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Ruang lingkup mata

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

4

pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan

kemampuan yang meliputi aspek-aspek seperti mendengar, berbicara, membaca

dan menulis.

Menurut Nida (1957) dalam Tarigan (2015:1) keterampilan bahasa

mempunyai empat komponen, yaitu: (1) keterampilan menyimak (listening skills);

(2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca (reading

skills); (4) keterampilan menulis (writing skills). Berbicara adalah suatu

keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang didahului

oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara

atau berujar dipelajari.

Dalam memperoleh keterampilan berbahasa dapat melalui suatu

hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil belajar menyimak

bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu belajar membaca dan menulis. Berbicara

sebagai suatu cara berkomunikasi sangat mempengaruhi kehidupan-kehidupan

individual. Siswa saling bertukar pendapat, gagasan, perasaan, dan keinginan,

dengan bantuan lambang-lambang yang disebut kata-kata. Hal ini efektif bagi

siswa dalam mendirikan hubungan mental, emosional dengan siswa lainnya.

Menurut Powers (1951:263) dalam Tarigan (2015:40) satu-satunya cara,

tempat manusia dapat mengemukakan beberapa pendekatan, untuk mengetahui

keseluruhan suatu pokok pembicaraan adalah dengan jalan mengetahui segala hal

yang dikatakan oleh orang-orang yang mempunyai pendapat-pendapat yang

berbeda. Dengan kata lain, suatu kelompok menampilkan suatu ide mereka secara

berbeda, tetapi tujuan akhir yang dicapai itu sama. Hal ini dapat dijadikan sebagai

pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa.

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

5

Menurut Mulgrave (1954:3-4) dalam Tarigan (2015:16) berbicara adalah

suatu alat untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau

penyimak. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa berbicara adalah suatu aktivitas

mengungkapkan buah pikiran, gagasan, dan perasaan kepada orang lain secara

lisan. Dengan berbicara seseorang dapat bertukar pengalaman, bertukar pikiran

saling menghibur, saling memberi petunjuk dan penjelasan kepada orang lain.

Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan

berbahasa mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kehidupan manusia

dan banyak orang berasumsi menulis merupakan bagian yang paling tinggi

kesulitannya. Keterampilan menulis ini menjadi cara berkomunikasi secara tidak

langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain, karena dalam bentuk

tertulis bukan lisan seperti berbicara.

Keterampilan berbicara dan menulis mempunyai banyak persamaan. Jika

siswa berbicara sebelum dapat menulis, setelah dapat menulis dengan lancar hal

yang pertama dilakukan yaitu berlatih secara berulang-ulang menulis hal-hal yang

ingin diungkapkan ke dalam tulisan. Kemudian siswa tersebut belajar

mengembangkan keterampilan menulis dengan ide-ide yang ada dalam pikirannya

sendiri, sehingga siswa dapat memahami proses dalam mengatur ide-idenya

sebelum dia mulai menulis sesuatu menjadi sebuah karangan. Menurut Maulana

(2015:258) mengolah pengalaman adalah sebuah proses dalam menulis puisi,

proses kreatif penulisan puisi sama dengan menulis puisi itu sendiri. Menulis puisi

pada dasarnya merupakan ekspresi dari beberapa pengalaman, yaitu mengolah

pengalaman sebagai sumber penciptaan puisi itu.

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

6

Melihat karakteristik pelajaran bahasa Indonesia menjadikan siswa

merasa kesulitan dalam memahami setiap materi yang dipelajari. Selain itu, model

pembelajaran yang digunakan oleh guru cenderung monoton, yaitu menggunakan

model konvensional yang dalam pembelajarannya terpusat pada guru. Siswa

hanya berperan sebagai objek belajar yang harus menguasai semua materi yang

disampaikan oleh guru. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi pasif dalam

kegiatan pembelajaran dan cenderung sulit untuk menguasai materi.

Untuk menumbuhkan minat dan menambah keterampilan perlu adanya

pengelolaan pembelajaran yang baik. Salah satunya dengan menggunakan variasi

model pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan yang disesuaikan

dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Namun pada kenyataannya,

pembelajaran di sekolah yang berlangsung saat ini sepenuhnya masih berpusat

pada guru, proses pembelajaran masih mengutamakan model ceramah, siswa

hanya duduk diam dan mendengarkan materi yang disampaikan guru, serta

kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Usaha guru untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan menulis puisi

pada siswa salah satunya melalui penggunaan model pembelajaran yang kreatif

dan inovatif. Dengan digunakannya berbagai model pembelajaran akan membantu

meningkatkan kemampuan berfikir siswa dalam mengikuti pembelajaran, selain

itu juga akan terjadi pembelajaran dua arah antara guru dan siswa karena siswa

dituntut aktif di dalam pembelajaran. Hal ini selaras dengan model pembelajaran

Team Product. Menurut Huda (2016: 130), dinamakan Team Product karena

setiap kelompok diminta untuk berkreasi atau menciptakan sesuatu. Misalnya,

guru mengelompokkan siswa untuk menulis sebuah esai, menggambar mural,

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

7

mengerjakan tugas, membuat presentasi di kelas, mendaftar solusi-solusi alternatif

tentang masalah tertentu, atau menganalisis puisi.

Beberapa penelitian mengenai penerapan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Team Product telah dilaksanakan sebelum penelitian ini.

Salah satu penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti (2014) dengan judul “Keefektifan Model

Team Product dalam Pembelajaran Keterampilan Berpidato Persuasif Siswa

Kelas X SMK Negeri 1 Karanganyar Kebumen”. Hasil penelitian menunjukan

bahwa adanya perbedaan yang signifikan pada keterampilan berpidato persuasif

antara siswa kelas X SMK Negeri 1 Karanganyar Kebumen yang mendapat

pembelajaran menggunakan model Team Product dengan siswa yang mendapat

pembelajaran menggunakan model ceramah. Model Team Product efektif

digunakan dalam pembelajaran keterampilan berpidato persuasif pada kelas X

SMK N 1 Karanganyar.

Studi pendahuluan di MI Al Azhary Kabupaten Banyumas hasil observasi

dan wawancara dengan guru kelas V, pada hari Kamis, 5 Januari 2017 diperoleh

informasi yaitu: 1) Siswa di kelas V MI Al Azhary Kabupaten Banyumas

berjumlah 44 dan merupakan MI yang kelasnya paralel; 2) KKM untuk mata

pelajaran bahasa Indonesia di MI Al Azhary Kabupaten Banyumas yaitu kelas 75;

3) Rata-rata nilai hasil UAS semester gasal di MI Al Azhary Kabupaten

Banyumas yaitu kelas VA 76,91 sedangkan kelas VB 79,00; 4) Model

pembelajaran yang dilakukan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih

belum variatif, guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional; 5)

Keterampilan berbicara dan menulis puisi masih tergolong rendah.

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

8

Penggunaan model pembelajaran konvensional lebih memfokuskan pada

aspek kognitif, sehingga pengembangan afektif dan psikomotorik siswa belum

optimal. Penggunaan model pembelajaran tersebut merupakan hasil belajar

kognitif siswa yang tergolong rendah. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut

yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan

karakteristik perkembangan siswa, kebutuhan siswa, materi pelajaran, serta

ketersediaan sumber belajar. Selain memperhatikan siswa, guru juga perlu

menguasai model pembelajaran yang akan diterapkan agar proses pembelajaran

dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal

sehingga rencana pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.

Penggunaan model Team Product masih jarang dilakukan di sekolah

dasar, khususnya untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti bermaksud

untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana keefektifan penggunaan model

Team Product pada pembelajaran bahasa Indonesia. Hal tersebut dilatarbelakangi

oleh keefektifan penggunaan suatu model pembelajaran yang bergantung pada

beberapa aspek karakteristik materi. Penelitian ini menggunakan materi yang

terdapat pada kelas V semester II, yaitu materi menulis puisi bebas. Materi ini

dipilih oleh peneliti karena materi ini cocok untuk keaktifan siswa dalam melatih

keterampilan berbicara di kelompok, kemudian siswa selain berlatih dalam hal

berbicara juga berlatih menuangkan ide pemikirannya kedalam suatu karangan

atau peneliti lebih fokus kedalam karangan puisi, yaitu puisi bebas.

Sesuai Undang-Undang, karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran,

serta berbagai keterampilan yang perlu dimiliki siswa melalui pembelajaran

bahasa Indonesia mengharuskan adanya penggunaan model pembelajaran yang

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

9

kreatif, inovatif, mengaktifkan siswa, dan efektif. Oleh sebab itu, peneliti

melakukan penelitian penggunaan model pembelajaran Team Product, agar dapat

diketahui keefektifannya dalam pembelajaran berbicara dan menulis puisi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Keefektifan Model Team Product dalam Pembelajaran Berbicara

dan Menulis Puisi pada Siswa Kelas V MI Al Azhary Kabupaten Banyumas”.

1.2 Pembatasan Masalah

Setiap penelitian yang akan dilakukan perlu adanya pembatasan masalah.

Pembatasan masalah diperlukan untuk menghindari kesalahan maksud, tujuan,

serta agar lebih efektif dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu, pembatasan

masalah pada penelitian ini yaitu :

(1) Variabel bebas pada penelitian ini yaitu model Team Product, sedangkan

variabel terikatnya yaitu keterampilan berbicara dan menulis puisi siswa kelas

V MI Al Azhary Kabupaten Banyumas.

(2) Materi yang digunakan terbatas pada menulis puisi bebas.

(3) Populasi penelitian terbatas hanya pada siswa kelas VA dan VB semester 2

MI Al Azhary yang berjumlah 44 siswa.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan rumusan persoalan yang perlu dipecahkan

melalui penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah

penerapan model Team Product efektif dalam pembelajaran berbicara dan menulis

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

10

puisi siswa kelas V MI Al Azhary Kabupaten Banyumas daripada menggunakan

pembelajaran konvensional?”.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian

yang digunakan. Penelitian dikatakan berhasil apabila tujuan peneliti tercapai.

Terdapat dua jenis tujuan dalam penelitian ini, yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus penelitian. Tujuan umum adalah tujuan yang bersifat umum dan luas

cakupannya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat khusus dan

lebih sempit cakupannya. Berikut ini penjelasan mengenai tujuan umum dan

tujuan khusus penelitian.

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum adalah tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian secara

umum. Tujuan umum dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk menguji

keefektifan model Team Product dalam pembelajaran berbicara dan menulis puisi

pada siswa kelas V MI Al Azhary Kabupaten Banyumas.

1.4.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dirumuskan dalam bentuk butir–butir yang secara spesifik

mengacu pada penelitian. Tujuan khusus penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsi

ada tidaknya perbedaan keterampilan berbicara pada siswa kelas V materi menulis

puisi bebas antara pembelajaran yang menggunakan model Team Product dengan

yang menggunakan model konvensional; (2) Mendeskripsi ada tidaknya

perbedaan hasil menulis puisi pada siswa kelas V materi menulis puisi bebas

antara pembelajaran yang menggunakan model Team Product dengan yang

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

11

menggunakan model konvensional; (3) Mendeskripsi penerapan model Team

Product lebih baik terhadap keterampilan berbicara pada siswa kelas V materi

menulis puisi bebas; (4) Mendeskripsi penerapan model Team Product lebih baik

terhadap hasil menulis puisi pada siswa kelas V materi menulis puisi bebas.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.

Manfaat teoritis yaitu manfaat dalam bentuk teori yang diperoleh dari penelitian

ini. Manfaat praktis adalah manfaat yang diperoleh secara praktis dari penelitian

ini, yaitu manfaat dalam bentuk praktis yang ditujukan kepada pihak-pihak yang

terlibat dalam penelitian ini. Meliputi manfaat bagi siswa, guru, sekolah, dan

peneliti. Penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat teoritis dan manfaat praktis

akan dijelaskan sebagai berikut.

1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

berkaitan dengan objek yang diteliti, antara lain menyediakan informasi tentang

model Team Product terhadap keterampilan berbicara dan menulis puisi pada

siswa kelas V materi Menulis Puisi. Selain itu, dijadikan sebagai rujukan bagi

para guru dan para peneliti lain untuk menerapkan model Team Product di

sekolah, khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi Menulis Puisi.

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak yang terkait yaitu: guru, sekolah, dan peneliti. Penjelasan

selengkapnya akan dijabarkan sebagai berikut.

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

12

1.5.2.1 Bagi Guru

Manfaat praktis yang diperoleh guru dalam penelitian ini yaitu

memperluas wawasan guru tentang berbagai model pembelajaran yang diharapkan

dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas serta dapat meningkatkan

kompetensi guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik anak SD

yang masih senang bermain agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan

serta variasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

1.5.2.2 Bagi Sekolah

Manfaat penelitian bagi sekolah yaitu diharapkan dapat memberikan

kontribusi kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran bahasa

Indonesia, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa selanjutnya

berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut dalam memberdayakan lembaga

pendidikan dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif dan penerapan model

yang sesuai dengan materi pembelajaran agar nantinya tercipta pembelajaran yang

lebih bermakna.

1.5.2.3 Bagi Peneliti

Manfaat penelitian bagi peneliti yaitu mendapatkan pengalaman

melaksanakan penelitian dibidang pendidikan khususnya mengenai pengujian

keefektifan pembelajaran menggunakan model Team Product serta meningkatkan

ketrampilan peneliti dalam melakukan pembelajaran berbicara dan menulis puisi.

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

13

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka merupakan bab kedua dalam skripsi yang mengantarkan pembaca

untuk mengetahui teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, disajikan pada

bagian kajian teori. Pada bagian ini akan dijelaskan pula tentang hasil penelitian

yang relevan berupa penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain,

penelitian tersebut dijadikan acuan dalam penyusunan skripsi. Terdapat pula

kerangka kerangka berfikir dan hipotesis penelitian yang berupa jawaban

sementara atas rumusan masalah. Uraian selengkapnya akan dijelaskan sebagai

berikut.

2.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan dasar pijakan bagi peneliti dalam melakukan

penelitian. Di dalam landasan teoritis memuat teori-teori yang dikemukakan oleh

para tokoh/ahli. Teori-teori tersebut yaitu belajar, pembelajaran, keterampilan

berbicara, menulis puisi, karakteristik siswa SD, pembelajaran bahasa Indonesia,

karakteristik materi menulis puisi, hakikat model pembelajaran kooperatif, hakikat

model pembelajaran Team Product, dan penerapan model pembelajaran Team

Product dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Berikut uraian selengkapnya.

2.1.1 Pengertian Belajar

Gagne (1977:3) dalam Rifa’i dan Anni (2012:66) menyatakan bahwa

belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

14

selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses

pertumbuhan. Menurut Slavin (1994:152) dalam Rifa’i dan Anni, belajar

merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.

Menurut Aunurrahman (2012:141) belajar yang kita harapkan bukan

sekedar mendengar, memperoleh atau menyerap informasi yang disampaikan

guru. Belajar harus menyentuh kepentingan siswa secara mendasar. Belajar harus

dimaknai sebagai kegiatan pribadi siswa dalam menggunakan potensi pikiran dan

nuraninya baik terstruktur maupun tidak terstruktur untuk memperoleh

pengetahuan, membangun sikap dan memiliki keterampilan tertentu.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah serangkaian kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah

laku secara keseluruhan pada diri individu sehingga mampu berinteraksi dengan

lingkungannya.

2.1.1.1 Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar merupakan ketentuan yang harus dijadikan

pegangan atau pedoman di dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Prinsip belajar

dianggap penting karena berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar siswa.

Menurut Slameto (2010:27-28) calon guru/pembimbing seharusnya sudah dapat

menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat

dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara

individual.

Menurut Slameto (2010:27-28) susunan prinsip-prinsip belajar yaitu

berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar: (1) dalam belajar setiap

siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

15

untuk mencapai tujuan instruksional; (2) belajar harus dapat menimbulkan

reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan

instruksional; (3) belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif; (4)

belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. Sesuai hakikat belajar:

(1) belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya; (2) belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan

discovery; (3) belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian

yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang

diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respons yang diharapkan.

Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari: (1) belajar bersifat keseluruhan

dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa

mudah menangkap pengertiannya; (2) belajar harus dapat mengembangkan

kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapainya.

Sesuai syarat keberhasilan belajar: (1) belajar memerlukan sarana yang cukup,

sehingga siswa dapat belajar dengan tenang; (2) repetisi, dalam proses belajar

perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ keterampilan/sikap itu mendalam pada

siswa.

2.1.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Keberhasilan belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut Rifa’i dan Anni (2012: 81), faktor-faktor yang memberikan kontribusi

terhadap proses belajar adalah kondisi internal dan eksternal peserta didik.

Kondisi internal meliputi (1) kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh, (2)

kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual emosional, dan (3) kondisi sosial,

seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Kondisi eksternal meliputi:

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

16

variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon),

tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat.

2.1.2 Pengertian Pembelajaran

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab 1 Pasal 1

Ayat 20 menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan

guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Winkel (1991)

dalam Siregar dan Nara (2011:4), pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang

dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan

kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian

intern yang dialami siswa.

Gagne (1985) dalam Siregar dan Nara (2011:4), mendefinisikan

pembelajaran sebagai peraturan peristiwa secara seksama dengan tujuan terjadi

pembelajaran dan membuatnya berhasil daya guna. Berdasarkan beberapa

pengertian pembelajaran tersebut, pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan

yang dilakukan oleh guru kepada siswa agar timbul hubungan timbal balik saat

pembelajaran berlangsung. Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran

tersebut, pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru

kepada siswa agar timbul hubungan timbal balik saat pembelajaran berlangsung.

2.1.2.1 Komponen Pembelajaran

Komponen merupakan bagian dari suatu kesatuan kegiatan atau program.

Pembelajaran bagian dari program pendidikan yang terdiri dari beberapa

komponen sehingga dalam prosesnya berjalan secara bersamaan dan saling

mendukung untuk mencapai tujuan tertentu. Bila pembelajaran tersebut ditinjau

dari pendekatan sistem, maka dalam prosesnya akan melibatkan berbagai

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

17

komponen. Menurut Rifa’i dan Anni (2012:159), komponen-komponen tersebut

antara lain:

a) Tujuan, tujuan yang diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan

pembelajaran adalah instructional effect berupa pengetahuan, dan

keterampilan atau sikap; b) Subyek Belajar, subyek belajar dalam

pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan

sebagai subyek sekaligus obyek; c) Materi Pelajaran, merupakan

sistem pembelajaran berada dalam Silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dan buku sumber; d) Strategi Pembelajaran,

merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang

diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran; e)

Media Pembelajaran, merupakan alat/ wahana yang digunakan

guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian

pesan pembelajaran; f) Penunjang, komponen penunjang

pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran,

bahan pelajaran dan semacamnya.

2.1.2.2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Dalam melaksanakan pembelajaran agar dicapai hasil yang optimal perlu

diperhatikan beberapa prinsip pembelajaran. Prinsip pembelajaran dibangun atas

dasar prinsip-prinsip yang ditarik dari teori psikologi terutama teori belajar dan

hasil penelitian dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu akan meningkatkan

kualitas pembelajaran dengan cara memberikan dasar-dasar teori untuk

membangun sistem intruksional yang berkualitas tinggi. Prinsip-prinsip

pembelajaran akan dijelaskan dibawah ini.

Prinsip pembelajaran dikemukakan oleh Gagne (1977) dalam Siregar dan

Nara (2011:14), sebagai berikut:

a) Menarik perhatian (gaining attention): hal yang menimbulkan

minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang baru, aneh,

kontradiksi atau kompleks; b) Menyampaikan tujuan pembelajaran

(informing learner of the objective): memberitahukan kemampuan

yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti pelajaran; c)

Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating

recall or prior learning): merangsang ingatan tentang pengetahuan

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

18

yang telah dipelajari menjadi prasyarat untuk mempelajari materi

yang baru; d) Menyampaikan materi pelajaran (presenting the

stimulus): menyampaikan materi-materi pembelajaran yang telah

direncanakan; e) Memberikan bimbingan belajar (providing

learner guidance): memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

membimbing proses/alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman

yang lebih baik; f) Memperoleh kinerja/penampilan siswa (eliciting

performance): siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah

dipelajari atau penguasaannya terhadap materi; g) Memberikan

balikan (providing feedback): memberitahu seberapa jauh

ketepatan performance siswa; h) Menilai hasil belajar (assessing

performance): memberikan tes/tugas untuk mengetahui seberapa

jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran; i) Memperkuat retensi

dan transfer belajar (enhancing retention and transfer):

merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan

memberikan rangkuman, mengadakan review atau mempraktikan

apa yang telah dipelajari.

2.1.3 Pengertian Berbicara

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran,

gagasan, dan perasaan. Menurut Mulgrave (1954:3-4) dalam Tarigan (2015:16)

berbicara adalah suatu alat untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan yang

disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pendengar atau

penyimak.

2.1.3.1 Tujuan Berbicara

Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat

menyampaikan pikiran secara efektif, sebaiknya pembicara memahami makna

segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Siswa harus mampu mengevaluasi

efek komunikasinya terhadap pendengarnya dan harus mengetahui prinsip-prinsip

yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik secara umum maupun

perorangan. Selain itu juga berbicara memiliki tujuan lain yaitu: 1)

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

19

memberitahukan dan melaporkan; 2) menjamu dan menghibur; 3) membujuk,

mengajak, mendesak, dan meyakinkan (Tarigan, 2015:16-17).

Menurut Brooks (1964:30) dalam Tarigan (2015:17) prinsip berbicara,

antara lain:

(a) Membutuhkan paling sedikit dua orang; (b) Mempergunakan

bahasa yang dipahami bersama; (c) Menerima atau mengakui suatu

bahasa daerah; (d) Saling berpartisipasi; (e) Menghubungkan antar

pembicara dengan lingkungannya; (f) Berhubungan dengan masa

kini; (g) Berhubungan dengan suara/ bunyi bahasa dan

pendengaran (vocal and auditory apparatus); (h) Secara tidak

pandang bulu menghadapi serta memperlakukan apa yang nyata

dan apa yang diterima sebagai dalil.

2.1.3.2 Keterampilan Berbahasa

Nida (1957) dalam Tarigan (2015:1), menyatakan bahwa keterampilan

bahasa mempunyai empat komponen, yaitu: (1) keterampilan menyimak (listening

skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca

(reading skills); (4) keterampilan menulis (writing skills).

Setiap keterampilan berhubungan erat sekali dengan tiga keterampilan

lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memeroleh keterampilan

berbahasa, biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada

masa kecil belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu belajar

membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan

suatu kesatuan, merupakan catur tunggal.

2.1.3.3 Berbicara sebagai suatu keterampilan berbicara

Linguis dalam Tarigan (2015: 3) berkata bahwa speaking is language.

Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan

siswa, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

20

tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. Berbicara sudah tentu

berhubungan erat dengan perkembangan kosakata yang diperoleh siswa, baik

melalui kegiatan menyimak ataupun membaca. Pada penelitian ini berbicara

dihubungkan dengan menulis.

2.1.3.4 Berbicara sebagai suatu cara berkomunikasi

Manusia adalah makhluk sosial dan tindakan pertama dan paling penting

adalah tindakan sosial, suatu tindakan tepat saling menukar pengalaman, saling

mengemukakan dan menerima pikiran, saling mengutarakan perasaan atau saling

mengekspresikan. Sehingga, untuk menghubungkan manusia dengan manusia

lainnya maka diperlukan komunikasi. Anderson dalam Tarigan (2015:9)

mengemukakan adanya 8 prinsip dasar, yaitu:

1) bahasa adalah suatu sistem; 2) bahasa adalah vokal (bunyi

ujaran); 3) bahasa tersusun dari lambang-lambang mana suka

(arbitrary symbols); 4) setiap bahasa bersifat unik, bersifat khas; 5)

bahasa dibangun dari kebiasaan-kebiasaan; 6) bahasa adalah alat

komunikasi; 7) bahasa berhubungan dengan kebudayaan

tempatnya berada; 8) bahasa itu berubah-ubah.

2.1.4 Pengertian Menulis

Menurut Suparno dan Yunus (2008:1.3) dalam Dalman (2015:4) menulis

merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan

menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Tarigan (2005: 21) dalam

Dalman (2015:4), menyatakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan

lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh

seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut

dan dapat memahami bahasa dan grafis itu.

Menurut Yunus, dkk (2013: 1.3) menulis merupakan suatu aktivitas

menuangkan pikiran secara sistematis ke dalam bentuk tertulis atau kegiatan

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

21

memikirkan, menggali, dan mengembangkan suatu ide dan menuangkannya

dalam bentuk tulisan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa menulis adalah salah satu komponen keterampilan berbahasa dalam bahasa

Indonesia dan proses penyampaian pikiran, angan-angan, perasaan dalam bentuk

lambang/tanda/tulisan yang bermakna.

2.1.4.1 Puisi Anak

Puisi anak adalah puisi yang tidak mengikuti pola tertentu, seperti jumlah

bait, jumlah baris, ada tidaknya sampiran (Rosdiana, 2011:7.9). Puisi untuk

dikonsumsi anak, yang isinya sesuai dengan lingkungan anak, usia anak, dan

memiliki nilai-nilai yang dapat membentuk sikap, budi pekerti yang luhur, serta

memiliki nilai seni yang sesuai dengan karakteristik anak.

Puisi anak berfungsi sebagai media anak dalam mengekspresikan apa

yang dirasakan anak, serta dikemas dengan kesederhanaan bentuk, pemakaian

bahasa dan gaya penyampaiannya secara langsung. Perkembangan puisi anak

sampai saat ini tidak sepesat perkembangan puisi orang dewasa. Puisi anak

sampai saat ini yang ada yaitu puisi berjenis pantun, syair, perpaduan antara

pantun dan syair, dan puisi bebas. Pada penelitian ini peneliti akan mengkaji

materi menulis puisi.

2.1.4.2 Menulis Puisi

Menulis puisi adalah mengekspresikan sebentuk pengalaman dengan

media kata-kata. Pengalaman yang diekspresikannya itu bisa berupa pengalaman

hubungan manusia dengan Tuhan, dengan dirinya sendiri, dengan sesama,

maupun dengan alam. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menulis puisi

merupakan sebuah kegiatan rohani yang mengekspresikan hubungan manusia

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

22

dengan segala hal, baik secara fisik maupun metafisik (Maulana, 2015:246). Guru

mengajarkan siswanya menulis puisi dengan benar, serta siswa dapat memiliki

tingkat apresiasi yang tinggi terhadap karya sastra di Indonesia.

Siswa mengerjakan tugas untuk menulis puisi berawal dari

pengalamannya sendiri yang kemudian mereka tuangkan ke dalam kata-kata dan

kata-kata tersebut di rangkai sedemikan rupa menjadi kata-kata yang indah.

Kualitas puisi yang baik itu bergantung pada intensitas penghayatan sang penulis

terhadap apa yang ditulisnya. Selain itu, menulis puisi harus menguasai bahasa

dan kosa kata, yang dapat dijadikan alat untuk berekspresi atau berkomunikasi

melalui bentuk tertulis.

2.1.5 Karakteristik siswa SD

Rifa’i dan Anni (2012:3), menjelaskan bahwa pada saat guru merumuskan

tujuan pembelajaran, guru menggunakan gagasan dan informasi mengenai

karakteristik siswa. Masalah yang dihadapi oleh guru yaitu pemahaman terhadap

guru, seperti masalah perbedaan kemampuan, kekuatan dan kelemahan, serta

tahap-tahap perkembangan siswa. Berkaitan dengan pendidikan anak usia sekolah

dasar, guru perlu memahami dengan benar sifat dan karakteristik siswa agar dapat

mendidik dan mengajar dengan baik dan benar, sehingga potensi dan kemampuan

yang dimiliki siswa dapat terbina/terbimbing serta terasah dengan optimal.

Menurut Piaget dalam Rifa’i dan Anni (2012:32-35), perkembangan kognitif

mencakup empat tahap, yaitu:

1) Tahap Sensori Motorik (0-2 tahun), yaitu tahap bayi menyusun pemahaman dunia; 2) Tahap Praoperasional (2-7 tahun), yaitu tahap dimana pemikiran lebih bersifat simbolis, egosentris dan lebih bersifat intuitif, sehingga tidak melibatkan pemikiran operasional; 3) Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun), yaitu tahap dimana anak mampu mengoperasikan berbagai logika, namun masih dalam bentuk

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

23

benda konkret; 4) Tahap Operasional Formal (7-15 tahun), yaitu tahap dimana anak sudah mampu berpikir abstrak, idealis, dan logis.

Berdasarkan teori tersebut, siswa usia sekolah dasar berada pada tahap

operasional konkret, dimana siswa sudah mampu mengoperasionalkan berbagai

logika, namun masih dalam bentuk benda konkret dan belum bisa berpikir secara

abstrak.

Karakteristik pertama siswa sekolah dasar, yaitu senang bermain. Guru

harus menyajikan pembelajaran yang bermuatan permainan. Permainan

pembelajaran dapat menarik perhatian siswa dan memahami materi pelajaran, dan

kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Bermakna dapat

dicapai dengan berbagai model pembelajaran sesuai kebutuhan dan karakteristik

siswa.

Karakteristik kedua siswa sekolah dasar, yaitu senang bergerak. Tidak

seperti orang dewasa yang dapat duduk berjam-jam, siswa sekolah dasar dapat

duduk dengan tenang paling lama 30 menit. Oleh karena itu, guru dituntut untuk

merancang model dan model yang memungkinkan siswa terlibat aktif dalam

pembelajaran.

Karakteristik ketiga siswa sekolah dasar, yaitu senang bekerja dalam

kelompok. Pembelajaran secara berkelompok menuntut guru untuk merancang

model atau model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bekerja atau

belajar dalam kelompok. Melalui pembelajaran seperti ini, diharapkan siswa dapat

berbaur dengan kelompoknya dan belajar bagaimana bersosialisasi dengan

individu lainnya, serta pada akhirnya siswa dapat menyesuaikan diri dalam

kehidupan bermasyarakat.

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

24

Karakteristik keempat siswa sekolah dasar, yaitu senang merasakan atau

melakukan atau meragakan sesuatu secara langsung. Berdasarkan perkembangan

kognitif, usia siswa sekolah dasar memasuki tahap operasi konkret. Hal ini

menjadikan siswa senang belajar dengan terlibat secara langsung dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan karakteristik siswa SD yang disebutkan, guru perlu

mengajak siswa untuk ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran,

berdasarkan pengalaman sehingga siswa dapat kreatif dalam menuangkan idenya.

Guru dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, juga siswa diajak

untuk terlibat secara langsung dan penuh dalam pembelajaran yang bermakna dan

berkesan bagi siswa. Kebermaknaan ini penting karena dapat menarik perhatian

siswa dalam pembelajaran yang dapat memacu ide dan kreatifitas siswa.

2.1.6 Pembelajaran Bahasa Indonesia

Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia

lainnya. Interaksi ini membutuhkan alat, sarana atau media, yaitu bahasa. Menurut

Kridalaksana (1997) dalam Rosdiana, dkk (2011:1.4), Bahasa adalah sistem

lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok

sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri.

Menurut Santoso, dkk (2008:1.2) arti bahasa dalam bahasa Inggris disebut

language berasal dari bahasa Latin yang berarti “Lidah”. Secara universal

pengertian bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran.

Berdasarkan hal ini, disimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi antara

anggota masyarakat berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap

manusia.

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

25

2.1.6.1 Pembelajaran Bahasa

Pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas yang sistemik,

sistematis, dan terencana. Dikatakan sistemik karena di dalamnya terdapat

seperangkat subsistem yang saling berkaitan dan berinteraksi secara fungsional

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran

dikatakan sistematis karena dalam pelaksanaannya terdapat tatanan dan tahapan

yang bersifat prosedural dan berhubungan. Selanjutnya dikatakan terencana

karena dalam pembelajaran terlihat jelas dan tegas adanya dasar, arah/tujuan, dan

sasaran yang ingin dicapai. Untuk melaksanakan pembelajaran perlu perencanaan

yang dipersiapkan dan evaluasi sebagai tindak lanjut untuk mengetahui berhasil

tidaknya pembelajaran tersebut.

2.1.6.2 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Menurut kurikulum 2004, yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),

mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

siswa berkomunikasi baik lisan maupun tulis, sebagai alat untuk mempelajari

rumpun pelajaran lain, berpikir kritis dalam berbagai aspek kehidupan, serta

mengembangkan sikap menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan

apresiatif terhadap karya sastra Indonesia (Mulyasa, 2003:89) dalam Solchan

(2011:11.6).

Untuk kelas rendah, pembelajaran bahasa Indonesia menekankan pada

aspek peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan, sedangkan

untuk kelas tinggi menekankan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi

lisan dan tulis. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang

telah ditentukan dalam kurikulum. Ruang lingkup standar kompetensi mata

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

26

pelajaran Bahasa Indonesia SD terdiri atas aspek mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis. Pembelajaran perlu direncanakan agar semua aspek

keterampilan berbahasa ditambah unsur kebahasaan dan sastra dapat diajarkan

secara terpadu. Dari penjelasan tersebut, standar kompetensi yang menjadi fokus

tersebut harus menjadi pusat aktivitas pembelajaran dan penilaian.

2.1.7 Karakteristik Materi Menulis Puisi

Pembelajaran apresiasi sastra bertujuan agar siswa mengapresiasi dan

berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan, menyimak, membaca, dan

melisankan hasil sastra berupa dongeng, puisi, dan drama pendek, serta

menuliskan pengalaman dalam bentuk cerita dan puisi (Depdiknas, 2003). Hal ini

berarti bahwa siswa diharapkan mampu berapresiasi sastra secara aktif dan kreatif.

Menulis puisi merupakan bagian dari pembelajaran apresiasi sastra yang

perlu dimiliki siswa. Kompetensi dasar menulis puisi di kelas V semester 2

Sekolah Dasar yaitu “menulis puisi bebas” dengan indikator pembelajaran, yaitu

“siswa mampu menentukan gagasan pokok puisi, menentukan hal-hal yang

menarik dari pengalaman dan mampu menulis puisi bebas”. Kompetensi dasar

tersebut mengisyaratkan sebuah proses. Melalui tahapan proses menulis, siswa

diajak dan diarahkan untuk menemukan hal-hal yang dipikirkannya. Hal-hal yang

dipikirkan siswa tidak lepas dari pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya.

Tahapan yang bermula dari pemunculan gagasan sampai menjadi suatu karya

disebut dengan proses menulis kreatif.

Menulis puisi termasuk ke dalam menulis kreatif. Hal ini sesuai dengan

Piaget dalam Rifa’i dan Anni (2012:34), usia siswa sekolah dasar (7-11 tahun) ada

pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini anak mampu mengoperasionalkan

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

27

berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda konkret. Siswa sekolah dasar

selalu ingin berbuat sesuatu, mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat. Oleh karena

itu, guru harus mengembangkan kreatifitas siswanya secara berkelompok melalui

model Team Product yang akan menghasilkan sebuah karya sastra berupa puisi.

2.1.8 Model Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. Untuk

mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya model-

model pembelajaran yang dipandang dapat membantu guru dalam proses belajar

mengajar. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelompok maupun tutorial (Suprijono,

2013:46).

Sejalan dengan pendapat di atas, model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan sebuah pembelajaran di kelas. Model pembelajaran sejatinya harus

mempermudah proses belajar siswa. Selain siswa itu, model pembelajaran harus

memberikan kesenangan kepada siswa, agar mereka merasa nyaman dalam proses

belajar. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan meningkatkan

keterampilan siswa dalam mendalami suatu materi tertentu dan sekaligus

membentuk karakter siswa secara tidak langsung.

2.1.8.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua

jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk lebih dipimpin oleh guru atau

diarahkan oleh guru (Suprijono, 2011:54). Seperti yang dijelaskan oleh Abdulhak

(2001) dalam Majid (2015:174) bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

28

melalui sharing proses antara peserta didik, sehingga dapat mewujudkan

pemahaman bersama antara peserta didik itu sendiri.

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode

pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pembelajaran

(Slavin, 2011:4). Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip kooperatif

berlangsung dalam interaksi saling percaya, terbuka, dan rileks di antara anggota

kelompok memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan memberi

masukan di antara siswa untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan

moral, serta keterampilan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, pembelajaran juga lebih baik

digunakan dalam model ini, siswa diajak untuk lebih aktif lagi dalam kegiatan

pembelajaran serta dapat saling membantu antar teman dalam kualitas interaksi

dan komunikasi. Persaingan juga menjadi tidak begitu terasa dengan kegiatan

pembelajaran yang memerlukan satu sama lain siswa. Oleh sebab itu, Cooperative

Learning sangat baik untuk dilaksanakan karena untuk mendorong siswa agar

dapat bekerja sama dengan baik dan saling tolong menolong mengatasi tugas yang

dihadapinya.

2.1.8.2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Majid (2015:175), pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa

tujuan, diantaranya:

1) meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model kooperatif ini memiliki keunggulan dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit; 2) agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belakang; 3) mengembangkan keterampilan sosial siswa, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

29

memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok.

2.1.8.3 Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri atau karakteristik sebagai

berikut: a) Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar; b)

Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang, dan

rendah (heterogen); c) Apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari

ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda; d) Penghargaan lebih

berorientasi pada kelompok daripada individu (Ibrahim dalam Majid, 2015:176).

2.1.9 Model Pembelajaran Team Product

Model Team Product merupakan model informal pembelajaran

kooperatif. Menurut Huda (2016:130), dinamakan Team Product karena setiap

kelompok diminta untuk berkreasi atau menciptakan sesuatu. Dalam model Team

Product semua hal atau kegiatan yang dilakukan oleh setiap kelompok haruslah

berbentuk sebuah produk, baik itu abstrak maupun konkret. Untuk memastikan

adanya tanggung jawab pada setiap siswa atau individu, guru dapat memberikan

peran atau tugas yang berbeda-beda pada masing-masing anggota dalam setiap

kelompok untuk menciptakan satu produk kelompok.

2.1.9.1 Pelaksanaan Model Team Product

Menurut Yuniarti (2014:18) pelaksanaan model Team Product sebagai

berikut: (1) siswa membuat kelompok; (2) setiap kelompok terdiri atas empat

anggota; (3) siswa secara berkelompok memilih topik yang akan dipresentasikan;

(4) siswa mengumpulkan informasi mengenai topik yang akan dipilih; (5) siswa

secara berkelompok membuat karya kreatif; (6) siswa membuat catatan penting;

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

30

(7) siswa berlatih membacakan puisi di depan teman-temannya, dengan banyak

berlatih siswa dapat menambah keterampilan berbicara di kelompok yang lebih

baik; (8) tahapan yang terakhir adalah siswa berpresentasi di depan kelas

mengenai produk yang dibuat secara berkelompok, kemudian kelompok yang lain

menilainya.

2.1.10 Penerapan Model Pembelajaran Team Product dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia

Penerapan model pembelajaran Team Product menciptakan kreasi dan

produk atau suatu hasil karya kelompok sehingga siswa dapat menuangkan hasil

pemikirannya berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota.

Pada model Team Product ini ada suatu bentuk kerja sama untuk mencapai

tujuan, serta akan muncul kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan

kelompoknya.

Penerapan model Team Product pada materi menulis puisi ini

menciptakan puisi berdasarkan hasil pemikiran masing-masing siswa yang

kemudian dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Pada model ini siswa akan dilatih

bertukar ide atau pendapat secara berkelompok untuk meningkatkan keterampilan

berbicara siswa didepan teman-temannya. Serta melalui model ini diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menulis puisi.

Suatu pembelajaran tingkat keberhasilannya sangat tinggi jika model,

strategi dan metode yang digunakan lebih kreatif dan bervariatif. Hal ini cukup

beralasan karena pembelajaran bahasa Indonesia selama ini belum mencapai hasil

yang diinginkan, yaitu mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Oleh karena

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

31

itu, model Team Product akan sangat membantu guru dalam pengajaran tingkah

laku yang bersifat permanen dalam diri siswa dan tingkah laku potensial yang

diakibatkan adanya pembelajaran yang baik dalam Bahasa Indonesia.

2.2 Kajian Empiris

Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri

Medan yang bernama Sihombing (2016) dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Cooperative Type Team Product (TP) Terhadap Hasil Belajar

pada Materi Aransemen Lagu Daerah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sumbul”,

hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Team

Product (TP) terhadap hasil belajar siswa pada materi aransemen lagu daerah

kelas X SMA Negeri 1 Sumbul. Presentase pengaruh model pembelajaran Team

Product (TP) terhadap hasil belajar diperoleh hasil sebesar 41,9%.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri

Padang yang bernama Sukma (2007) dengan judul “Peningkatan Kemampuan

Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri Sumbersari III Malang dengan Strategi

Pemetaan Pikiran” dengan hasil sebagai berikut: (a) pada tahap pemunculan

gagasan, siswa telah mampu memunculkan gagasan yang akan dijadikan sebagai

gagasan pokok, (b) pada tahap pengembangan gagasan, siswa telah mampu

mengembangkan gagasan secara rinci, logis, menggunakan imajinasi dan gambar,

(c) pada tahap penulisan, siswa telah mampu menulis judul, menyusun kata,

mengembangkan kata menjadi kalimat, menata kalimat menjadi puisi dengan

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

32

memperhatikan kesesuaian isi dengan judul, diksi, imajinasi dan manajemen, serta

merevisi puisi, dan (d) pada tahap penyajian, siswa telah mampu membaca puisi

dengan memperhatikan lafal, intonasi, dan ekspresi.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2016) dengan judul

“Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Product Terhadap

Peningkatan Sikap Sosial Siswa dalam Pembelajaran Fisika Kelas X IPS SMA

Negeri 1 Prembun Tahun Pelajaran 2015/2016” diperoleh simpulan bahwa rerata

sikap sosial siswa kelas eksperimen 78,38% yang termasuk kategori tinggi dengan

gain 0,35 dengan kategori sedang. Penilaian sarana belajar diperoleh presentase

sebesar 88,54% dengan kategori sangat baik. Rerata total keterlaksanaan proses

pembelajaran ditinjau dari kegiatan guru sebesar 3,61 sedangkan dari kegiatan

siswa sebesar 3,52 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil

tersebut maka model pembelajaran kooperatif tipe Team Product efektif terhadap

peningkatan sikap sosial siswa dalam pembelajaran fisika.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri

Yogyakarta yang bernama Wijayanti (2014) dengan judul “Peningkatan

Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode Bercerita Siswa Kelas V Sekolah

Dasar 1 Pedes, Sedayu, Bantul Tahun Ajaran 2013/2014”, hasil penelitian bahwa

metode bercerita dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siklus I sebesar

7,28 pada kondisi awal 65,18 meningkat menjadi 72,46 dan pada siklus II

meningkat sebesar 14,84 pada kondisi awal 65,18 meningkat menjadi 80,02.

Jumlah siswa yang memenuhi nilai KKM mengalami peningkatan.

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah yang bernama Hasanah (2016) yang berjudul

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

33

“Hubungan Antara Keterampilan Berbicara Siswa dengan Hasil Belajar Bahasa

Indonesia”, hasil penelitian menunjukan hasil penilaian tes keterampilan berbicara

siswa yang telah dilakukan menunjukan nilai rata-rata sebesar 62 dan terdapat

hubungan antara keterampilan berbicara dengan hasil belajar bahasa Indonesia

Siswa kelas I MI Unggulan Al Amanah Bedahan Depok.

Keenam, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri

Semarang yang bernama Reni (2013) yang berjudul “Peningkatan Keterampilan

Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik dengan Media Lagu pada Siswa Kelas V

SDN Gajahmungkur 02 Semarang”, hasil penelitian menunjukan bahwa teknik

akrostik dengan media lagu dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas

siswa, dan keterampilan menulis puisi. Peneliti menyarankan agar guru

menerapkan model pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Ketujuh, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri

Padang yang bernama Ningsih (2013) dengan judul “Peningkatan Keterampilan

Berbicara Melalui Metode Bermain Teka-Teki Siswa Kelas X MAS-TI Tabek

Gadang Kabupaten Lima Puluh Kota”, hasil penelitiannya yaitu penggunaan

metode bermain teka-teki dalam pembelajaran berbicara dapat meningkatkan

keterampilan berbicara siswa, khususnya dalam menceritakan pengalaman dengan

pilihan kata dan ekspresi yang tepat.

Kedelapan, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri

Yogyakarta bernama Kinani (2013) dengan judul “Peningkatan Keterampilan

Menulis Puisi Bebas Menggunakan Model Active Learning Teknik Imajinasi

Siswa Kelas V SD Godegan Srandakan Bantul”, hasil penelitian menunjukan

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

34

bahwa penggunaan model active learning teknik imajinasi dapat meningkatkan

proses pembelajaran dan hasil keterampilan menulis puisi bebas siswa kelas V SD

Godegan. Hal ini dibuktikan pada observasi pratindakan, siswa tampak mengeluh

saat diminta untuk menulis puisi, ramai sendiri, dan tidak ikut aktif selama

pembelajaran. Setelah pemberian tindakan pada siklus I dan II siswa mulai

mengalami banyak peningkatan dalam menulis puisi bebas.

Kesembilan, penelitian yang dilakukan oleh Larson dan Maier (2000)

dalam penelitiannya yang berjudul “Co-Authoring Classroom Texts; Shifting

Participant Roles in Writing Activity”, dari hasil penelitian tersebut disimpulkan

bahwa salah satu keberhasilan pembelajaran menulis adalah dengan mengaktifkan

peran guru dan siswa (kelompok siswa) dalam proses kegiatan menulis.

Kesepuluh, penelitian yang dilakukan oleh Rodriguez (2006) dalam

penelitiannya yang berjudul “Experiences with Poetry, Pedagogy, and Participant

Observation: Writing with Students in a Study Abroad Program” menunjukan

bahwa menulis puisi merupakan cara yang efektif untuk merefleksikan

pengalaman lintas-budaya. Menulis puisi sebagai metode untuk merenungkan dan

mewakili pengalaman yang pernah dialami dalam bentuk tulisan yang puitis.

Dalam penelitian ini juga dijelaskan bahwa menulis puisi menjadikan siswa

berpikir kritis.

Keberhasilan penerapan model pembelajaran team product pada

penelitian-penelitian tersebut menjadi salah satu faktor pendorong bagi peneliti

untuk melakukan penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut memiliki kesamaan

baik pada penggunaan model team product ataupun pada variabel yang

mempengaruhi yaitu keterampilan berbicara dan menulis puisi. Proses penelitian

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

35

dilakukan pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil

penelitian yang diperoleh yaitu dengan membandingkan keterampilan berbicara

dan menulis puisi siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian

yang relevan digunakan sebagai acuan dan diharapkan dapat memberikan

kontribusi dalam penelitian ini.

2.3 Kerangka Berfikir

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VII Pasal

33 Ayat 1, yang berisi: Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara menjadi bahasa

pengantar dalam pendidikan nasional. Bahasa Indonesia di sekolah digunakan

sebagai bahasa pengantar sejak SD sampai Perguruan Tinggi, dan menjadi

pelajaran pokok yang diajarkan di SD. Berdasarkan data hasil belajar siswa kelas

V MI Al Azhary Kabupaten Banyumas, tampak bahwa hasil belajar belum

optimal.

Dilihat dari prosesnya, pembelajaran bahasa Indonesia umumnya

menggunakan model konvensional seperti ceramah, tanya jawab, dan penugasan.

Pembelajaran jarang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, suasana

belajar yang terkesan kaku di dalam kelas. Guru mengejar penyampaian materi

yang banyak tanpa memperhatikan pemahaman siswa, hal inilah yang

menyebabkan siswa pasif dan bosan. Guru memonopoli kegiatan pembelajaran

atau yang sering disebut dengan teacher centered. Siswa hanya mengandalkan

guru sebagai satu-satunya sumber belajar, sehingga proses pembelajaran yang

terjadi hanya satu arah.

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

36

Hasil tersebut menyebabkan keterampilan berbicara dan menulis puisi

pada siswa dalam mengikuti pembelajaran menjadi kurang optimal. Salah satu hal

yang dapat dilakukan agar pembelajaran bahasa Indonesia lebih menarik yaitu

dengan menerapkan model pembelajaran Team Product. Penerapan model Team

Product akan membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena

melalui model ini belajar secara berkelompok membuat suatu produk atau suatu

karangan, misalnya puisi.

Peneliti mengujicobakan pembelajaran menggunakan model Team Product

pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

Peneliti membandingkan keterampilan berbicara dan menulis puisi antara kelas

yang diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan dengan harapan dapat

memberi masukan bagi guru sebagai bahan pertimbangan untuk mengatasi

masalah dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi menulis puisi

bebas. Dari uraian tersebut, digambarkan alur pemikirannya yaitu sebagai berikut:

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Materi Menulis Puisi Bebas

Kelompok Eksperimen

Pembelajaran Model Team Product

Berbicara dan Menulis Puisi

Belajar

Kelompok Kontrol

Pembelajaran Konvensional

Berbicara dan Menulis Puisi

Dibandingkan

Ada atau tidak ada perbedaan pembelajaran berbicara dan menulis puisi yang

pembelajarannya menggunakan model Team Product dan yang menggunakan

pembelajaran konvensional

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

37

Gambar 1.1. Bagan Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2014:99). Berdasarkan kerangka berpikir tersebut,

dapat dirumuskan hipotesis penelitian, yaitu sebagai berikut:

Ho1 Tidak terdapat perbedaan pembelajaran berbicara siswa kelas V pada

materi menulis puisi bebas yang proses belajarnya menerapkan model

pembelajaran Team Product dengan siswa kelas V yang menerapkan

model konvensional. Ho1 : µ1 = µ2

Ha1 Terdapat perbedaan pembelajaran berbicara siswa kelas V pada materi

menulis puisi bebas yang proses belajarnya menerapkan model Team

Product dengan siswa kelas V yang menerapkan model konvensional. Ha1

: µ1 ≠ µ2

Ho2 Tidak terdapat perbedaan hasil menulis puisi siswa kelas V pada materi

menulis puisi bebas yang proses belajarnya menerapkan model Team

Product dengan siswa kelas V yang menerapkan model konvensional. Ho2

: µ1 = µ2

Ha2 Terdapat perbedaan hasil menulis puisi siswa kelas V pada materi menulis

puisi bebas yang proses belajarnya menerapkan model Team Product

dengan siswa kelas V yang menerapkan model konvensional. Ha2 : µ1 ≠ µ2

Ho3 Penerapan model Team Product tidak lebih baik terhadap pembelajaran

berbicara siswa kelas V pada materi menulis puisi bebas. Ho3 : µ1 ≤ µ2

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

38

Ha3 Penerapan model Team Product lebih baik terhadap pembelajaran

berbicara siswa kelas V pada materi menulis puisi bebas. Ha3 : µ1 ˃ µ2

Ho4 Penerapan model Team Product tidak lebih baik terhadap hasil menulis

puisi siswa kelas V pada materi menulis puisi bebas. Ho4 : µ1 ≤ µ2

Ha4 Penerapan model Team Product lebih baik terhadap hasil menulis puisi

siswa kelas V pada materi menulis puisi bebas. Ha4 : µ1 ˃ µ2

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

68

BAB 5

PENUTUP

Penutup merupakan kajian kelima dalam penelitian. Pada bab ini akan dipaparkan

simpulan dan saran. Simpulan merupakan ringkasan dari uraian hasil penelitian.

Saran merupakan anjuran yang diberikan peneliti kepada pihak-pihak terkait yang

didasarkan pada hasil penelitian. Saran dalam penelitian ini berupa saran bagi

guru, siswa, sekolah, dan peneliti selanjutnya. Penjelasan selengkapnya yaitu

sebagai berikut.

5.1 Simpulan

Penelitian telah dilaksanakan pada pembelajaran bahasa Indonesia materi

menulis puisi dengan menggunakan model Team Product pada siswa kelas V MI

Al Azhary. Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan, maka simpulan penelitian ini sebagai berikut.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan keterampilan berbicara

siswa kelas V pada materi menulis puisi bebas antara yang menggunakan model

Team Product dan yang menggunakan pembelajaran konvensional. Penghitungan

hasil uji hipotesis menggunakan Independent Sample t Test melalui program SPSS

versi 21 yang menunjukkan bahwa model Team Product berpengaruh secara

signifikan terhadap keterampilan berbicara siswa yang ditandai dengan diperoleh

hasil 4,563 > 2,021 (thitung > ttabel) dan nilai signifikansi yang diperoleh 0,000 <

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

69

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H01 ditolak dan Ha1 diterima. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada perbedaan keterampilan berbicara siswa kelas V pada

materi menulis puisi bebas antara yang menggunakan model Team Product dan

yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Penghitungan hasil uji hipotesis menggunakan rumus Independent

Samples t Test melalui program SPSS versi 21 yang menunjukkan bahwa model

Team Product berpengaruh secara signifikan terhadap menulis puisi pada siswa

yang ditandai dengan diperoleh nilai perhitungan 3,422 > 2,021 (thitung > ttabel) dan

nilai signifikansi yang diperoleh 0,001 < 0,05 maka dapat H02 ditolak. Jadi dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil menulis puisi siswa antara kelas

eksperimen yang menggunakan model Team Product dan kelas kontrol yang

menggunakan model konvensional.

Hasil uji pihak kanan diperoleh bahwa model Team Product efektif pada

pembelajaran berbicara siswa kelas V pada mata pelajaran bahasa Indonesia

materi menulis puisi bebas. Keefektifan model Team Product pada pembelajaran

berbicara siswa dibuktikan dengan rata-rata nilai di kelas eksperimen lebih tinggi

daripada di kelas kontrol. Kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai berbicara

siswa sebesar 76,85, sedangkan di kelas kontrol sebesar 70,06. Nilai signifikansi

kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Diketahui nilai thitung sebesar 6,480 dan nilai ttabel

sebesar 1,721. Nilai thitung sebesar 6,480 lebih besar dari nilai ttabel 1,721 (6,480 >

1,721), maka dapat disimpulkan bahwa H03 ditolak dan Ha3 diterima atau

keterampilan berbicara siswa pelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi

bebas pada siswa kelas V yang mendapat pembelajaran menggunakan model

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

70

Team Product lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional.

Setelah menguji keefektifan model Team Product terhadap berbicara siswa.

Hasil uji pihak kanan diperoleh bahwa model Team Product lebih efektif

atau lebih baik pada hasil menulis puisi siswa kelas V pada mata pelajaran bahasa

Indonesia materi menulis puisi bebas. Keefektifan model Team Product pada

menulis puisi siswa dibuktikan dengan rata-rata nilai di kelas eksperimen lebih

tinggi daripada kelas kontrol. Kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai

menulis puisi siswa sebesar 82, sedangkan di kelas kontrol sebesar 74,50. Nilai

signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Diketahui nilai thitung sebesar 2,946

dan nilai ttabel sebesar 1,721. Nilai thitung sebesar 6,219 lebih besar dari nilai ttabel

1,717 (6,219 > 1,717), maka dapat disimpulkan bahwa H04 ditolak dan Ha4

diterima atau menulis puisi bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas pada

siswa kelas V yang mendapat pembelajaran menggunakan model Team Product

lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional.

Berdasarkan hasil serangkaian pengujian, diketahui bahwa berbicara

siswa kelas V MI Al Azhary pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan model

Team Product lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Artinya,

pembelajaran pada kelas eksperimen yang menerapkan model Team Product lebih

efektif dari pembelajaran kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran

konvensional. Hasil menulis puisi siswa kelas V MI Al Azhary pada pembelajaran

bahasa Indonesia dengan model Team Product lebih baik daripada dengan model

konvensional.

Pada pengujian tersebut diketahui bahwa terdapat perbedaan berbicara

siswa kelas V MI Al Azhary antara kelas eksperimen yang menggunakan model

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

71

pembelajaran Team Product dengan kelas kontrol yang menggunakan model

konvensional. Pengujian tersebut juga memperoleh hasil terdapat perbedaan

menulis puisi siswa kelas V MI Al Azhary antara kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran Team Product dan kelas kontrol yang

menggunakan model konvensional.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan, model Team Product terbukti

efektif terhadap berbicara dan menulis puisi siswa kelas V pada pembelajaran

bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas. Peneliti memberikan beberapa saran

sehubungan dengan penggunaan model Team Product dalam pembelajaran. Saran

yang diberikan didasarkan pada hasil penelitian dan ditujukan kepada berbagai

pihak yang terkait, yakni bagi guru, sekolah, dan peneliti selanjutnya. Saran yang

peneliti sampaikan yaitu sebagai berikut.

5.3.1 Bagi Guru

Guru diharapkan mulai menggunakan model Team Product dalam

pembelajaran tertentu, hasil penelitian menunjukan bahwa model Team Product

efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, dalam rangka

meningkatkan keterampilan berbicara dan menulis puisi yang lebih maksimal,

guru disarankan agar menjadikan model Team Product sebagai salah satu

alternative model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas.

Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan model Team Product pada saat

pembelajaran dengan rinci dan jelas, agar siswa benar-benar memahami tata cara

pelaksanaan model Team Product. Selain itu model ini dapat menambah

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

72

pengetahuan mengenai model pembelajaran yang menyenangkan dan tidak

membosankan untuk siswa. Guru dalam menggunakan model Team Product perlu

diperhatikan dengan kebutuhan siswa dan kesesuaian materi yang diajarkan. Guru

juga perlu merencanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan, sehingga proses

pembelajaran optimal dan sesuai harapan.

5.2.2 Bagi Sekolah

Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model Team Product

efektif atau lebih baik pada pembelajaran berbicara dan menulis puisi siswa kelas

V dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas di MI Al

Azhary Kabupaten Banyumas. Saran peneliti bagi sekolah yaitu pihak sekolah

mendukung para guru untuk mengikuti seminar pendidikan atau diklat, sehingga

guru dapat menambah pengetahuan mengenai cara mengefektifkan proses

pembelajaran di kelas.

5.2.3 Bagi Peneliti Lanjutan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian

pelanjutnya yang masih berkaitan dengan penerapan model Team Product.

Peneliti lanjutan diharapkan dapat mengkaji lebih mendalam mengenai

kelemahan, kelebihan dan teori-teori mengenai model Team Product.

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

_______. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pres.

Hasanah, Niswatun. 2016. Hubungan Antara Keterampilan Berbicara Siswa

dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia. Skripsi. Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Tersedia di http://uinjkt.ac.id (diakses pada 28

Februari 2017).

Huda, Miftahul. 2016. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan

Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Joanne Larson dan Maryrita Maier. 2000. Co – Authoring Classroom Texts;

Shifting Participant Roles in Writing Activity. National Council Of

Teachers Of English. Tersedia di http://eric.ed.gov (diakses pada 28

Februari 2017).

Kinani, Ristu. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas

Menggunakan Model Active Learning Teknik Imajinasi Siswa Kelas V SD

Godegan Srandakan Bantul. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Tersedia di http://eprints.uny.ac.id (diakses pada 28 Februari 2017).

Majid, Abdul. 2015. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Maulana, Soni Farid. 2015. Apresiasi dan Proses Kreatif Menulis Puisi. Bandung:

Nuansa Cendekia.

Mikarsa, Hera Lestari. dkk. 2009. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Munib, Achmad. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Press. Ningsih, Ayu Gustia. 2013. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode

Bermain Teka-Teki Siswa Kelas X MAS-TI Tabek Gadang Kabupaten Lima

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

74

Puluh Kota. Skripsi. Universitas Negeri Padang. Tersedia di http://ejournal.unp.ac.id (diakses pada 28 Februari 2017).

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: PT. BPFE-YOGYAKARTA. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Mediakom. Puspitasari, Julianti. 2016. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

Product Terhadap Peningkatan Sikap Sosial Siswa dalam Pembelajaran Fisika Kelas X IPS SMA Negeri 1 Prembun Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Purworejo. Tersedia di http://ejournal.umpwr.ac.id (diakses pada 5 Januari 2017).

Reni, Desy Pratika. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui

Teknik Akrostik dengan Media Lagu pada Siswa Kelas V SDN Gajahmungkur 02 Semarang. Tesis. Universitas Negeri Semarang. Tersedia di http://lib.unnes.ac.id (diakses pada 28 Februari 2017).

Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta. Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:

Universitas Negeri Semarang Press. Rodriguez, Karen. 2006. Experiences With Poetry, Pedagogy, And Participant

Observation: Writing With Students in a Study Abroad Program.University Of Illinois at Urbana – Champaign U.S.A. Tersedia di http://ijea.asu.edu (diakses pada 28 Februari 2017).

Rosdiana, Yusi. 2011. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka. Santosa, Puji dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:

Universitas Terbuka. Sihombing, Devi Friska Romauli. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran

Cooperative Type Team Product (TP) Terhadap Hasil Belajar pada Materi Aransemen Lagu Daerah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sumbul. Skripsi. Universitas Negeri Medan. Tersedia di http://digilib.unimed.ac.id (diakses pada 5 Januari 2017).

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

PT. Ghalia Indonesia. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/31305/1/1401413209.pdf1. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (Ali bin Abi Thalib). 2. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya

75

Slavin, Robert E. 2011. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.

Yogyakarta: Graha ilmu. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Alfabeta. _______. 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukma, Elfia. 2007. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SD

Negeri Sumbersari III Malang dengan Strategi Pemetaan Pikiran. Skripsi: Universitas Negeri Padang. Tersedia di http://journal.uny.ac.id (diakses pada 5 Januari 2017).

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. T. W, Solchan. dkk. 2011. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tarigan, Henry Guntur. 2015. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa. Thoifah, I’anatut. 2015. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif.

Malang: Madani. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Tersedia di http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/undang-undang-no-20-tentang-sisdiknas.pdf (diakses pada 5 Januari 2017)

Wijayanti, Prabantara Esti. 2014. Peningkatan Keterampilan Berbicara

Menggunakan Metode Bercerita Siswa Kelas V Sekolah Dasar 1 Pedes, Sedayu, Bantul, Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta. Tersedia di http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/13955 (diakses pada 28 Februari 2017).

Yuniarti, Eva. 2014. Keefektifan Metode Team Product Dalam Pembelajaran

Keterampilan Berpidato Persuasif Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Karanganyar Kebumen. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta. Tersedia di http://eprints.uny.ac.id (diakses pada 1 Januari 2017).

Yunus. dkk. 2013. Keterampilan Menulis. Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka.