Komunikasi Efektif Tiap Usia

15
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI EFEKTIF PADA SETIAP TINGKAT USIA Rr.Setyawati,S.Psi.,M.Si

description

komunikasi efektif

Transcript of Komunikasi Efektif Tiap Usia

Page 1: Komunikasi Efektif Tiap Usia

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI EFEKTIF PADA

SETIAP TINGKAT USIA

Rr.Setyawati,S.Psi.,M.Si

Page 2: Komunikasi Efektif Tiap Usia

KESIAPAN MENDENGAR sebagai dasar komunikasi efektif

1. Duduk tegak, rileks dan menghadap pasien secara muka dengan muka “Saya siap dan mau mendengarkan”

2. Mempertahankan kontak mata kontak mata dokter sejajar dg mata klien, tempat duduk sejajar, kontak mata harus spontan dan wajar.

3. Tubuh dokter membungkuk dan menunjukkan sikap menghormati klien.

4. Mempertahankan sikap tubuh terbuka bersedia menerima dan membantu.

5. Mempertahankan posisi tubuh yang rileks

Page 3: Komunikasi Efektif Tiap Usia

Prinsip komunikasi dengan klien bayi dan anak-anak

Hal penting yang harus dilakukan atau diperhatikan dokter ketika berkomunikasi dengan pasien anak yaitu : 1.Kehadiran seorang dokter2.Berhadapan dengan pasien3.Mempertahankan kontak mata4.Membungkuk kearah pasien5.Mempertahankan sikap terbuka6.Sentuhan kasih sayang dan perhatian7.Ekspresi wajah atau muka dokter8.Gerakan mata dalam memberikan perhatian

Page 4: Komunikasi Efektif Tiap Usia

Prinsip penting yang dilakukan atau diperhatikan dokter ketika bersikap sebagai dokter dengan pasien anak yaitu:

1.Gerakan tubuh, seperti sikap tubuh, ekspresi wajah dan sikap- sikap lainya. Misalnya tersenyum, kontak mata, sedikit membungkuk pada saat berbicara, tidak melipat tangan, tidak menyilang kaki, tidak memasukkan tangan kekantong

2.Jarak saat berinteraksi antara pasien dengan dokter

Page 5: Komunikasi Efektif Tiap Usia

3. Sentuhan, dapat digunakan dalam komunikasi dokter pasien, tetapi harus dilakukan secara tenang sambil menganalisis kondisi pasien dan respon yang mungkin akan diberikan oleh pasien, contohnya bersalaman, menepuk bahu, mengangkat jempol, tepuk tangan untuk memberikan pujian, memegang tangan pasien pada saat pasien sedih dan menangis

4. Berhadapan dengan lawan bicara

5. Sikap tubuh terbuka

6. Memposisikan tubuh kearah/lebih dekat dengan lawan bicara

7. Pertahankan kontak mata sejajar dan natural

8. Bersikap tenang

Page 6: Komunikasi Efektif Tiap Usia

Prinsip komunikasi dengan klien remaja

Teknik Komunikasi:

1. Kehadiran seorang dokter

2. Berhadapan dengan klien

3. Mempertahankan kontak mata

4. Membungkuk kearah pasien

5. Mempertahankan sikap terbuka

6. Ekspresi wajah atau muka dokter

7. Gerakan mata dalam memberikan perhatian

8. Sampaikan pesan dengan jelas dan perhatikan respon klien

9. Pahami kondisi psikologis remaja

Page 7: Komunikasi Efektif Tiap Usia

Prinsip komunikasi klien dewasa

Karakteristik Komunikasi dengan orang dewasa itu:

1. Kematangan fisik, mental dan kemampuan sosial (+)2. Peran & tanggungjawab serta tuntutan sosial telah menuntut individu untuk berkomunikasi dengan

oranglain3 Kemampuan komunikasi baik verbal & non verbal

telah mencapai tahap optimal4. Individu tidak hanya melihat konteks isi pesan, tetapi

mempersepsikan lebih kompleks lagi disesuaikan dengan situasi dan keadaan yang menyertai

5. Kemampuan tersebut memberi keuntungan karena pesan dapat disampaikan secara sederhana, namun dapat menimbulkan kesalahan persepsi dari si penerima pesan

Page 8: Komunikasi Efektif Tiap Usia

Teknik Komunikasi:

1. Kehadiran seorang dokter

2. Berhadapan dengan klien

3. Mempertahankan kontak mata

4. Membungkuk kearah pasien

5. Mempertahankan sikap terbuka

6. Ekspresi wajah atau muka dokter

7. Gerakan mata dalam memberikan perhatian

8. Sampaikan pesan dengan jelas dan perhatikan respon klien

Page 9: Komunikasi Efektif Tiap Usia

Prinsip komunikasi dengan klien lansia

Lansia sering mengalami gangguan komunikasi disebabkan:

1.Penurunan penglihatan

2.Penurunan pendengaran

3.Penurunan wicara

4.Penurunan persepsi

Page 10: Komunikasi Efektif Tiap Usia

Teknik komunikasi pada lansia dengan gangguan penglihatan

1. Posisi yang dapat dilihat oleh klien, jika buta parsial maka beri tahu secara verbal keberadaan dokter.

2. Dokter menyebutkan identitas diri (nama dan perannya)

3. Dokter menggunakan nada normal (kondisi lansia tidak mungkin menerima pesan non-verbal secara visual)

4. Nada suara dokter memberikan peranan besar dan bermakna bagi lansia

Page 11: Komunikasi Efektif Tiap Usia

5. Jelaskan tujuan dari pemeriksaan yang diberikan (sebelum melakukan sentuhan)

6. ketika dokter akan meninggalkan /mengakhiri komunikasi, informasikan kepada lansia.

7. Orientasikan lansia dengan suara-suara yang didengar di sekitarnya

8. Orientasikan lansia pada lingkungan bila lansia dipindahkan ke lingkungan yang asing baginya.

Page 12: Komunikasi Efektif Tiap Usia

PRINSIP KOMUNIKASI PERAWAT DAN LANSIA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN

A. Bentuk Ketulian:

1. Tuli Perseptif

2. Tuli Konduktif: akibat kerusakan struktur penghantar rangsang suara

B. Teknik Komunikasi dengan Lansia dengan gangguan Pendengaran:

1. Orientasikan kehadiran dokter dengan sentuhan

2. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan berbicara dengan perlahan memudahkan memahami gerak bibir

3. Posisi dokter di depan tubuh dan pertahankan sikap tubuh dan mimik wajah yang lazim

Page 13: Komunikasi Efektif Tiap Usia

6. Jangan melakukan pembicaraan ketika pasien sdg menguyah

5.Gunakan bahasa pantomim dan gerakan sederhana dan perlahan

6. Gunakan bahasa isyarat/bahasa jari

7. Jika ada sesuatu yang sulit dikomunikasikan pesan tulisan atau gambar

Page 14: Komunikasi Efektif Tiap Usia

TEKNIK KOMUNIKASI PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN WICARA

Teknik komunikasi:

1.Dokter memperhatikan gerak bibir dan mimik lansia

2.Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang kembali kata-kata yang diucapkan lansia

3.Mengendalikan pembicaraan supaya tidak membahas terlalu banyak topik

Page 15: Komunikasi Efektif Tiap Usia

4. Mengendalikan pembicaraan sehingga menjadi rileks dan perlahan

5. Memperhatikan lebih detail komunikasi sehingga pesan dapat diterima dengan baik

6. Bila perlu bahasa tulisan dan simbol

7. Mediator komunikasi orang terdekat yang mampu mengerti komunikasi lansia.