JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...

134
“ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING LOAN (NPL), INFLASI DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)(PADA BANK PERSERO PERIODE 2009 -2014) Disusun oleh: Mukhammad Luthfi NIM 108081000003 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015M/1436H

Transcript of JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...

Page 1: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

“ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON

PERFORMING LOAN (NPL), INFLASI DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO

(LDR), TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)”

(PADA BANK PERSERO PERIODE 2009 -2014)

Disusun oleh:

Mukhammad Luthfi

NIM 108081000003

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015M/1436H

Page 2: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan
Page 3: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan
Page 4: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan
Page 5: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan
Page 6: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

Data Pribadi

Nama lengkap : Mukhammad Luthfi

Panggilan : Luthfi

Tempat&tanggal lahir : Jakarta, 7 April 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl.Gudang air Gg.H Siin 2 Rt 006/002 No.33A

Kel.Rambutan-Ciracas, Dki Jakarta

Prov. Banten Kode Pos 13438

HP : 085695474085/081212754853

Status : Single

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2008 – 2015 : Program Sarjana (S-1) Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2005 – 2008 : SMA T Darul Amal Sukabumi

2002 – 2005 : SMP T Darul Amal Sukabumi

1996 – 2002 : SD Negeri 04 Kampung Rambutan

1995 – 1996 : TK alkafi Jakarta Timur

Pendidikan Informal

Seminar-seminar

Language English Center (LEC)

Sekolah Sepak Bola (SSB) Cirendeu

Pengalaman Organisasi

1. Koordinator Departemen Seni dan Budaya BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2010/2011.

2. Koordinator Ta’aruf Divisi Perlengkapan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2010/2011

Page 7: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

vi

Pengalaman Bekerja

Magang sebagai SPB disebuah Perusahaan PT Djarum selama 3 Bulan

(event Grand Opening) bertempat di Tangerang.

Magang/KKN Sebagai Crew disebuah Perusahaan PT Kynia selama 1

Bulan bertempat di Bintaro jakarta Selatan.

Keahlian

Komputer : Microsoft Office (Word, Excel, Power Point)

Olahraga : Sepak Bola, Futsal, Badminton, Renang

Page 8: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

vii

ABSTRACT

This research is performed on order to test the influence of the variable

Third Party Funds (TPF), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan

(NPL),Capital Adequacy Ratio (CAR), a n d Infalasi , toward Return On Asset

(ROA). Methodology research as the sample used purposive sampling, The

sample used in this study is the PT Bank PerseroTbk. from 2009 to 2014. Data

analysis with multi liniear regression of ordinary least square and hypotheses

test used t-statistic and F- statistic at level of significance 5%, a clasic

assumption examination which consist of data normality test,

multicolinearity test, heteroskedasticity test and autocorrelation test is also

being done to test the hypotheses. During research period show as variabel and data research was normal

distributed. Based on test, multicolinearity test, heterosskedasticity test and

autocorrelation test classic assumption deviation has no founded, this

indicate that the available data has fulfill the condition to use multi linear

regression model. This result of research show that variable Inflation, did not

influence ROA. Variable CAR and LDR positif influence toward ROA, Variable

NPL negative influence toward ROA. Prediction capability from these four

variable toward ROA is 75,% where the balance 25% is affected to other factor

which was not to be entered to research model. Key Words : Return On Asset (ROA), Capital adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Inflasi dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

Page 9: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

viii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy ratio

(CAR) Loan to Deposit Ratio (LDR), NON Performing loan (NPL),Inflasi dan

terhadap Return On Asset (ROA)

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Bank Persero Tbk. periode 2009-

2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan

persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk

menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik untuk menguji keberartian

pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5%. Selain itu juga

dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian

berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel yang

menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan data yang tersedia telah

memenuhi syarat menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Inflasi tidak menunjukkan pengaruh

terhadap ROA. Variabel CAR, LDR, berpengaruh positif terhadap ROA,

sedangkan variabel NPL berpengaruh negatif terhadap ROA. Kemampuan dari

keempat variabel tersebut terhadap ROA dalam penelitian ini sebesar 75%,

sedangkan sisanya 25% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke

dalam model penelitian. Kata Kunci: Return On Asset (ROA), Capital Adequacy ratio, Non

Performing Loan (NPL), Inflasi dan Loan Deposit Ratio (LDR).

Page 10: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh

Capital Adequacy Ratio, Loan Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL),

Inflasi tehadap Return On Asset (ROA) (PT. Bank Persero, Tbk 2009-2014). Adapun

skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat untuk meraih gelar Sarjana.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusun skripsi ini sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

tepat waktu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat

untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan pengetahuan yang

penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi atas kelemahan dan

kekurangan yang ditemui dalam skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga

terselesaikannya skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi

dukungan baik moril dan materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara

khusus, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda tercinta Syaefuloh Nasir dan Ibunda

tercinta Muhaimillah, yang senantiasa memberi banyak bantuan baik moril dan

materil hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT

Page 11: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

x

memberikan kesehatan dan kebahagiaan serta kemuliaan kepada mereka dan

semoga penulis dapat membahagiakan keduanya. Aamiin.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., MA selaku dosen pembimbing I dan Bapak

Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku dosen pembimbing II, yang telah

meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., MA selaku Dekan FEB, Ibu Leis Suzanawaty,

SE,M.Si selaku Wadek I FEB, Ibu Yulianti, SE., M.Si selaku Wadek II FEB, dan

Bapak Herni Ali HT, SE., MM selaku Wadek III FEB, yang telah memberikan

jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Muniaty Aisyah, Dr., Ir., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen, Ibu Titi

Dewi Warninda, SE, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Manajemen dan Bapak.ali

rahma,SE.,M.EC selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis, terima kasih

atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk berkarya.

5. Segenap dosen pengajar yang telah mengajarkan ilmu, semoga amal baktinya

dijadikan amalan sholeh. Aamiin.

6. Staf tata usaha dan akademik FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya

Ibu Siska, Pak Ismet, Ibu Umi, Pak Alfred, Pak Sopyan, Pak Ali yang telah

membantu penulis dalam mengurus kebutuhan administrasi dan lain-lain.

7. Keluarga besar penulis yang senantiasa menanti kelulusan, terimakasih atas doa,

semangat dan motivasi yang selalu diberikan. Sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

8. Sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis,

serta selalu ada dalam keadaan susah dan senang. Semoga persahabatan kita

Page 12: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

xi

tidak akan pernah ada akhir. Aamiin.

9. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini, semoga

mendapatkan sebaik-baiknya balasan dari Allah SWT.

Atas segala kontribusinya, penulis mendoakan semoga mendapat balasan

dari Allah SWT dengan sebaik-baiknya balasan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini, akan tetapi

semoga dapat memberi manfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 10 Mei 2015

Mukhammad Luthfi

Page 13: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

xii

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 12

A. Landasan Teori ........................................................................... 12

1. Pengertian Bank ...................................................................... 12

2. Tugas dan Fungsi Bank ..........................................................

Page 14: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

xiii

3. Laporan Keuangan .................................................................. 13

4. Analisis Rasio Keuangan ........................................................ 16

5. Pengertian Profitabikitas Perbankan ....................................... 17

6. CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) ................................... 18

7. NON PERFORMING LOAN (NPL)………………………... 20

8. INFLASI . ............................................................................... 24

9. LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) ....................................... 36

B. Keterkaitan antara Variabel bebas dan Variabel Terikat............... 37

C. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 40

D. Kerangka Berpikir ......................................................................... 48

E. Hipotesis ........................................................................................ 50

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 52

A. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 52

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 52

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 53

D. Metode Analisis Data .................................................................... 54

E. Operasional Variabel .................................................................... 65

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 69

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 69

1. Sejarah Perkembangan Perbankan di Indonesia ...................... 69

2. Bank Persero di Indonesia ......................................................... 70

B. Hasil Analisis dan Pembahasan .................................................... 78

1. Analisis Deskriptif .................................................................... 78

2. Pengujian Asumsi Klasik .......................................................... 8

Page 15: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

xiv

a. Uji Normalitas……………….………………………… 80

b. Uji Multikolinieritas………………………..…………. 83

c. Uji Heteroskedesitas……………………………..……. 84

d. Uji Autokolerasi……………………………………..… 87

3. Pengujian Hipotesis ................................................................... 91

a. Uji F……….………………………………………..…. 91

b. Uji t……….………………………………………….. 93

4. Koefisien Determinasi (R Square)…………………………..… 99

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 102

A. Kesimpulan ................................................................................... 102

B. Implikasi ........................................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 104

LAMPIRAN .................................................................................................... 107

Page 16: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

xv

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Rata-rata Nilai Variabel per tahun ..................................................... 4

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................. 43

4.1 Hasil Statistik Deskriptif ...................................................................... 78

4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ........................................................... 83

4.3 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................... 84

4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................. 86

4.5 Hasil Uji Durbin Watson ...................................................................... 87

4.6 Pengobatan Uji Durbin Watson .......................................................... 88

4.7 Pengobatan Uji Durbin Watson .......................................................... 89

4.8 Pengobatan Uji Durbin Watson .......................................................... 90

4.9 Pengobatan Uji Durbin Watson .......................................................... 90

4.10 Pengobatan Uji Durbin Watson .......................................................... 91

4.11 Hasil Uji F .............................................................................................. 92

4.12 Hasil Uji t ............................................................................................... 93

4.13 Hasil Uji adjusted R square (R2

adj) ...................................................... 100

Page 17: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

xvi

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Kerangka pemikiran ............................................................................. 49

3.1 Posisi angka Durbin Watson ................................................................ 60

4.1 Hasil uji normalitas dengan histogram ............................................... 81

4.2 Hasil uji normalitas dengan grafik P-Plot .......................................... 82

4.3 Hasil uji heteroskedastisitas dengan scatterplot ................................. 85

Page 18: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1. Data-data variabel penelitian dari tahun 2009-2014 ........................... 107

2. Deskriptif Statistik .................................................................................. 111

3. Model Regresi, Anova, dan Koefisien ................................................... 112

4. Hasil Uji Normalitas Data ...................................................................... 113

5. Hasil Uji Multikolinearitas dan Autokorelasi ...................................... 114

6. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 116

Page 19: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian

suatu negara memiliki peranan cukup penting, bahkan dalam kehidupan

masyarakat modern sehari-hari sebagian besar melibatkan jasa dari sektor

perbankan. Hal tersebut dikarenakan sektor perbankan mengemban fungsi utama

sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

unit-unit ekonomi yang kekurangan dana. Melalui sebuah bank dapat dihimpun

dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan selanjutnya dari dana yang

telah terhimpun tersebut, oleh bank disalurkan kembali dalam bentuk pemberian

kredit kepada sektor bisnis atau pihak lain yang membutuhkan. Semakin

berkembang kehidupan masyarakat dan transaksi-transaksi perekonomian suatu

negara, maka akan membutuhkan pula peningkatan peran sektor perbankan

melalui pengembangan produk-produk jasanya. (Hempel, 1994 dalam Bachruddin,

2006).

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan

usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Page 20: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

2

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa bank

adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, dan aktivitasnya pasti

berhubungan dengan masalah keuangan.

Krisis moneter yang berkepanjangan selama beberapa tahun ini telah berubah

menjadi krisis ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena semakin

banyaknya perusahaan yang tutup, perbankan yang dilikuidasi dan meningkatnya

jumlah tenaga kerja yang menganggur, mengingatkan bahwa betapa besar

dampak ekonomi yang akan ditimbulkan apabila terjadi kegagalan usaha

perbankan.

Untuk itu perlu dilakukan serangkaian analisis yang sedemikian rupa sehingga

kemungkinan kesulitan keuangan dan bahkan kegagalan usaha perbankan dapat

dideteksi sedini mungkin. Rendahnya kualitas perbankan antara lain tercermin

dari lemahnya kondisi internal sektor perbankan, lemahnya manajemen bank,

moral Sumber Daya Manusia (SDM), serta belum efektifnya pengawasan yang

dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Kuantitas bank yang banyak menciptakan

persaingan yang semakin ketat dan kinerja bank yang menjadi rendah karena

ketidakmampuan bersaing di pasar, sehingga banyak bank yang sebenarnya

kurang sehat atau bahkan tidak sehat secara financial. Secara sederhana dapat

Page 21: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

3

dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-

fungsinya dengan baik.

Dengan menjalankan fungsi-fungsi tersebut diharapkan dapat memberikan

pelayanan yang baik kepada masyarakat serta bermanfaat bagi perekonomian

secara keseluruhan.Sehat tidaknya suatu perusahaan atau perbankan, dapat dilihat

dari kinerja keuangan terutama kinerja profitabilitasnya dalam suatu perusahaan

perbankan tersebut.Tingkat kinerja keuangan bank dapat dinilai dari beberapa

indikator. Salah satu sumber utama indikatornya adalah laporan keuangan bank

yang bersangkutan. Laporan keuangan yang dihasilkan bank diharapkan dapat

memberikan informasi tentang kinerja keuangan dan pertanggungjawaban

manajemen bank kepada seluruh stakeholder bank (Achmad dan Kusuno, 2003).

Penilaian terhadap kinerja suatu bank pada dasarnya dapat dilakukan dengan

menganalisis laporan keuangan bank yang bersangkutan. Dari laporan keuangan

tersebut dapat diperoleh adanya suatu informasi tentang posisi keuangan, aliran

kas, dan informasi lain yang berkaitan dengan kinerja bank yang bersangkutan.

Berdasarkan laporan itu akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim

dijadikan sebagai dasar penilaian tingkat kinerja bank. Informasi mengenai

kondisi suatu bank dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait, baik dari pihak

bank sendiri, pihak luar bank (seperti kreditur, investor, dan nasabah), dan Bank

Indonesia selaku otoritas pengawasan bank.

Page 22: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

4

Salah ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

Return On Asset (ROA). Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14

Desember 2001, rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba

sebelum pajak terhadap total aset (total aktiva). Semakin besar ROA akan

menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian

(return) semakin besar.

Jika pihak bank dapat menjaga kinerjanya dengan baik, terutama tingkat

profitabilitas yang tinggi serta dapat memenuhi ketentuan prudentialbanking

dengan baik, maka kemungkinan nilai saham dari bank yang bersangkutan di pasar

sekunder Jika pihak bank dapat menjaga kinerjanya dengan baik, terutama tingkat

profitabilitas yang tinggi serta dapat memenuhi ketentuan prudentialbanking

dengan baik, maka kemungkinan nilai saham dari bank yang bersangkutan di pasar

sekunder.

Berikut ini adalah rata-rata nilai perbandingan variabel penelitian per tahun

yang mencakup ROA, CAR, NPL,INFLASI dan LDR periode 2009-2014 yang

diambil dari data publikasi Bank Indonesia.

Tabel 1.1

Rata-rata Nilai Variabel per tahun (%)

Variabel 2009 2010 2011 2012 2013 2014

ROA 2,72 3,08 3,6 3,8 3,87 3,69

CAR 13,81 15,36 15,03 14,57 15,97 17,44

NPL 3,46 2,8 2,55 2,21 3,844 4,79

INFLASI -0,33 0,92 0,57 0,54 0,6983 0,53

LDR 62,15 71,88 74,16 75,57 79,87 87,78

Page 23: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

5

Tabel 1.1 diatas menujukan bahwa ROA pada tahun 2009-2010 mengalami

peningkatan sebesar 0,36% dari 2,72% menjadi 3,08%. Sedangkan, pada tahun

2010-2011 ROA mengalami peningkatan sebesar 0,52% dari 3,08% menjadi 3,6%.

Kemudian pada tahun 2011-2012 ROA kembali mengalami peningkatan sebesar

0,2% dari 3,6% menjadi 3,8% dan pada tahun 2012-2013 ROA juga mengalami

peningkatan sebesar 0,07% dari 3,8% menjadi 3,87%.sedangkan ROA pada tahun

2013-2014 mengalami peningkatan sebesar 0,07% dari 3,87% menjadi 3,69% Hal

ini menunjukan bahwa tingkat profitabilitas yang diperoleh Bank Persero

cenderung meningkat dari tahun ke tahun hanya di tahun 2009-2014 ROA

mengalami peningkatan.

Tabel 1.1 diatas menunjukan bahwa CAR pada tahun 2009-2010terjadi

penurunan sebesar 1,55% dari 13,81% menjadi 15,36%. Kemudian pada tahun

2010-2011 CAR juga kembali mengalami penurunan namun tidak sebesar tahun

sebelumnya yakni sebesar 0,33% dari 15,36% menjadi 15,03%. Tetapi pada tahun

2011-2012 CAR mengalami peningkatan sebesar 0,46% dari 15,03% menjadi

14,57%. Kemudian pada tahun 2012-2013 CAR kembali mengalami peningkatan

sebesar 1,4% dari 14,57% menjadi 15,97% tetapi pada tahun 2013-2014 CAR

mengalami peningkatan sebesar 1,47 dari 15,97 menjadi 17,44 Hal ini menunjukan

bahwa variabel CAR mengalami perubahan secara fluktuatif setiap tahunnya.

Namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA karena ROA Bank

Persero cenderung naik setiap tahunnya.

Page 24: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

6

Pada tabel 1.1 di atasNPL pada tahun 2009-2010 mengalami penurunan

sebesar 0,66% dari 3,46% menjadi 2,8%. NPL pada tahun 2010-2011 mengalami

peningkatan sebesar 0,25% dari 2,8% menjadi 2,55%. Pada tahun 2011-2012 NPL

kembali meningkat sebesar 0,34% dari 2,55% menjadi 2,21%. pada tahun 2012-

2013 sebesar 1,634 dari 2,21% menjadi 3,844.pada tahun 2013-2014 sebesar

0,946% dari 3,844 menjadi 4,79 Dari data di atas dapat dilihat perubahan nilai

NPL yang cenderung meningkat setiap tahunnya, hanya pada tahun 2010-2011

saja NPL mengalami penurunan. Namun ROA mengalami peningkatan dari tahun

2009-2013.

Selain dari pengaruh rasio-rasio dalam bank itu sendiri, ada kemungkinan

profitabilitas perbankan dapat dipengaruhi oleh kondisi dari luar rasio keuangan

bank itu sendiri seperti Inflasi.

Pada tabel 1.1 di atas inflasi pada tahun 2009-2010 mengalami penurunan

sebesar 0,59% dari 0,33% menjadi 0,92%. inflasi pada tahun 2010-2011

mengalami peningkatan sebesar 0,35% dari 0,92% menjadi 0,57%. Pada tahun

2011-2012 inflasi kembali meningkat sebesar 0,03% dari 0,57% menjadi 0,54%.

Dari data di atas dapat dilihat perubahan nilai inflasi yang cenderung meningkat

setiap tahunnya, hanya pada tahun 2012-2013 saja inflasi mengalami penurunan

sebesar 0,3383% dari 0,54% menjadi 0,6983%.pada tahun 2013-2014 sebesar

0,1783 dari o,6983 menjadi 0,52.

Page 25: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

7

Setelah itu hal salah satu peristiwa moneter yang sangat penting dan yang

dijumpai di hampir suatu negara di dunia adalah inflasi. Inflasi adalah

kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus.

(Boediono:2001:161). Jika laju inflasitinggi tidak terkendali maka dapat

mengganggu upaya perbankan dalam pengerahan dana masyarakat, karena tingkat

inflasi yang tinggi menyebabkan tingkat suku bunga riil menjadi menurun. Fakta

demikian akan mengurangi hasrat masyarakat untuk menabung sehingga

pertumbuhan dana perbankan yang bersumber dari masyarakat akan menurun.

Begitu juga dengan penyaluran dana dapat menurun sehinnga mengurangi

pendapatan perbankan yang berdamapak pada profitabilitas bank itu sendiri. Dapat

ditambahkan, laju inflasi yang sangat tinggi (hyperinflation) akan menimbulkan

ketidakpastian dalam berusaha sehingga akan menggangu kegiatan operasional

perbankan seperti pembuatan anggaran belanja dan perencanaan kredit yang akan

mempengaruhi keadaan keuangan bank-bank(Aulia Pohan, 2008:54).

Pada tabel 1.1 di atas LDR pada tahun 2009-2010 mengalami peningkatan

sebesar 9,38% dari 62,15% menjadi 71,88%. LDR pada tahun 2010-2011

jugamengalami peningkatan sebesar 2,28% dari 71,88% menjadi 74,16%. Pada

tahun 2011-2012 LDR masih mengalami peningkatan sebesar 1,41% dari 74,16%

menjadi 75,57%.Pada tahun 2012-2013 LDR kembali meningkat sebesar 4,3%

dari 75,57% menjadi 79,87%.pada tahun 2013-2014 sebesar 7,91% dari 79,87%

menjadi 87,78% Dilihat dari rasio LDR yang terus meningkat dari tahun ke tahun

Page 26: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

8

namun masih berkisar pada angka 62,15%- 79,87% pada periode tahun 2009-

2014. Data di atas menggambarkan bahwa LDR bank persero masih dibawah

harapan Bank Indonesia, dimana seharusnya angka loan to deposit ratio (LDR)

berada di sekitar 85%-110%.

Disamping itu, Penelitian ini juga memberikan manfaat yang paling

dominan terhadap Bank Persero, diharapkan dengan hasil yang didapat dari

penenelitian ini manajemen Bank Persero mampu menjalankan fungsinya

sebagai intermediasi dan mampu mengevaluasi hasil operasi perusahaan dalam

mengambil keputusan sehubungan dengan intermediasi bank.

Berdasarkan fenomena yang terjadi maka Penulis termotivasi untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh CapitalAdequacyRatio

(CAR), NonPerformingLoan (NPL), Inflasi, Loan to Deposit Ratio (LDR)

terhadap Return On Assets (ROA) Bank Persero Periode 2009 – 2014.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas menengenai pengaruh

CapitalAdequacyRatio (CAR), NonPerformingLoan (NPL), Inflasi, Loan to

Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Assets (ROA) padaBank Persero maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. a. Apakah terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial

terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Persero?

Page 27: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

9

b. Apakah terdapat pengaruh Non Performing Loan (NPL) secara parsial

terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Persero?

c. Apakah terdapat pengaruh Inflasi secara parsial terhadap Return On Assets

(ROA) pada Bank Persero?

d. Apakah tedapat pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On

Assets (ROA) pada Bank Persero?

2. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), NonPerformingLoan

(NPL), Inflasi, Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan terhadap

Return On Assets (ROA) pada Bank Persero?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Untuk Menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Inflasi dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap

Return On Assets (ROA) Bank Persero.

b. Untuk Menganalisis variabel Independent Capital Adequacy Ratio (CAR),

Non Performing Loan (NPL), Inflasi dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

terhadap Return On Assets (ROA) yang paling dominan mempengaruhi

Return On Assets (ROA) pada Bank Persero.

Page 28: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

10

2.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

Penelitian ini memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi penulis

tentang bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Inflasi dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap

Return On Assets (ROA) pada Bank Persero.

b. Bagi Akademisi

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi

bagi peneliti sendiri maupun bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk

meneliti tentang pengaruh CapitalA dequacy Ratio (CAR), Non Performing

Loan (NPL), Inflasi dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On

Assets (ROA).

c. Bagi Perbankan

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat

bagi manajemen perbankan sebagai bahan acuan dalam menjalankan

fungsinya sebagai intermediasi dan membantu mengevaluasi hasil

operasi perusahaan dalam mengambil keputusan sehubungan dengan

intermediasi bank.

Page 29: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

11

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan dasar ataupun acuan penelitian sejenis yang diharapkan dapat

berguna bagi pengembangan penelitian selanjutnya dalam bidang

perbankan dimasa yang akan datang.

Page 30: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Bank

Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut

ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.(Kasmir, 2003:11).

Dari pengertian diatas, dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas

perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan, sehingga berbicara

mengenai bank tidak lepas dari masalah keuangan.

Bank adalah lembaga keuangan yang menerima dana dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. (Frederic S. Mishkin,

2008:9).

Pengertian menurut UU. 7 Tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana

telah diubah dengan UU NO. 10 Tahun 1998 adalah:

a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf

hidup masyarakat banyak.

Page 31: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

13

b. Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7/1992 tentang Perbankan).

c. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya

dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lain yang

dipersamakan dengan hal itu (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7/1992

tentang Perbankan).

2. Tugas dan Fungsi Bank

Pada dasarnya tugas pokok bank menurut UU No.19 tahun 1998 adalah

membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan memelihara stabilitas

nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas

kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan fungsi

bank pada umumnya (Siamat, 2005:276) :

a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam

kegiatan ekonomi.

b. Menciptakan uang.

c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.

d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.

3. Laporan keuangan

Laporan Keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan

disiapkan oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan

eksternal yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang

Page 32: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

14

merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen

kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Laporan keuangan merupakan

ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

Dalam rangka peningkatan transparansi kondisi keuangan, berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, bank

wajib menyusun danmenyajikan laporan keuangan dalam bentuk dan cakupan

yang tediri dari (Siamat, 2005) :

a. Laporan Tahunan dan Laporan keuangan Tahunan

Laporan Tahunan adalah laporan lengkap mengenai kinerja suatu bank

dalam kurun waktu satu tahun. Laporan Keuangan Tahunan adalah Laporan

keuangan akhir tahun bank yang disusun berdasarkan standar akuntansi

keuangan yang berlaku dan wajib diaudit oleh Akuntan public. Laporan

Keuangan Tahunan adalah:

1) Neraca, menggambarkan posisi keuangan dari sati kesatuan usaha yang

merupakan keseimbangan antara aktiva, utang, dan modal pada suatu

tanggal tertentu.

2) Laporan laba rugi merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan dan beban

dari satu kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.

3) Laporan perubahan equitas adalah laporan perubahan modal dari satu

kesatuan usaha selama satu periode tertentu yang meliputi laba

komprehensif, investasi dan distribusi dari dan kepada pemilik.

Page 33: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

15

4) laporan arus kas berisi rincian seluruh penerimaan dan pengeluaran kas

baik yang berasal dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan dari

satu kesatuan usaha selama satu periode tertentu.

b. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan

Laporan ini adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar

akuntansi keuangan yang berlaku dan dipublikasikan setiaptriwulan.

c. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Laporan ini adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan laporan

bulanan bank umum yang disampaikan kepada Bank Indonesia dan

dipublikasikan setiap bulan.

d. Laporan Keuangan Konsolidasi

Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan atau

memiliki anak perusahan, wajib menyusun laporan keuangan konsolodasi

berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan yang berlaku serta

menyampaikan laporan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia.

Tujuan laporan keuangan, menurut “Kerangka Dasar Penyusunan dan

Penyajian Laporan Keuangan” (IAI,2002), adalah sebagai berikut:

1) Laporan keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva,

utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu.

2) Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan.

Page 34: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

16

3) Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi

keuangan perusahaan.

4) Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan

relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

4. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan adalah metode analisis untuk mengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu

ataupun secara kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir, 2002:64). Rasio

keuangan menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah

tertentu dengan jumlah yang lain dalam laporan keuangan, dan dengan

menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi

gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi

keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan

dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar

(Munawir,1990:64).

Dengan menggunakan analisa rasio dimungkinkan untuk dapat

menentukan tingkat kinerja suatu bank dan kesehatannya dengan menggunakan

perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas suatu bank. Perhitungan

rasio untuk menilai posisi kinerja suatu bank, akan memberikan gambaran yang

jelas tentang baik dan buruknya operasional suatu bank, yang dilihat dari posisi

keuangannya dalam neraca dan laba rugi.

Page 35: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

17

5. Pengertian Profitabilitas Perbankan

Menurut Slamet Riyadi (2006:32), Profitabilitas adalah perbandingan laba

(setelah pajak) dengan modal (Modal inti) atau laba (sebelum pajak) dengan total

assets yang dimiliki bank pada periode tertentu. Agar perhitungan rasio mendekati

pada kondisi yang sebenarnya (real), maka posisi modal atau assets dihitung

secara rata-rata selama periode tersebut. Profitabilitas adalah ukuran spesifik dari

performance sebuah bank, dimana ia merupakan tujuan dari manajemen

perusahaan dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang saham, optimalisasi

dari berbagai tingkat return, dan meminimalisir risiko yang ada (Hasan, 2003:16).

Tujuan analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkat efisiensi

usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan (Kuncoro,

2002:36). Kinerja keuangan perusahaan dari sisi manajemen, mengharapkan laba

bersih sebelum pajak (earning before tax) yang tinggi karena semakin tinggi laba

perusahaan semakin flexible perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional

perusahaan, sehingga EBT perusahaan akan meningkat bila kinerja keuangan

perusahaan meningkat. Analisis rasio profitabilitas ini menggunakan ROA.

Return on Asset merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total

asset.Semakin besar Return on Asset menunjukkan kinerja keuangan yangsemakin

baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar. Apabila Return on Asset

meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat,sehingga dampak akhirnya

Page 36: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

18

adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham (Husnan,

1998). Perhitungan ROA terdiri dari :

a. Menghitung Earning Before Tax (EBT) laba perusahaan (bank) sebelum

dikurangi pajak.

b. Menghitung keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh bank yang terdiri dari

aktiva lancar dan aktiva tetap. Secara matematis ROA dapat dirumuskan

sebagai berikut:

6. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki

bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko,

misalnya kredit yang diberikan. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat

kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva

produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi (Menurut ketentuan Bank

Indonesia, Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai nilai minimal sebesar 8%)

berarti bahwa bank tersebut mampu membiayai operasi bank, dan keadaan yang

menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi yang cukup besar bagi

profitabilitas bank (ROA) yang bersangkutan (Dendawijaya, 2003).

Page 37: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

19

Modal bank terdiri dari dua komponen yaitu modal inti dan modal

pelengkap.Modal inti adalah modal yang berasal dari para pemilik bank, yang

terdiri dari modal yang disetor oleh para pemegang saham, cadangan dan laba

ditahan. Sedangkan modal pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap,

penyisihan penghapusan aktiva produktif, modal pinjaman, dan pinjaman

subordinasi. Kebutuhan modal minimum bank dihitung berdasarkan ATMR

(Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) yang merupakan penjumlahan ATMR aktiva

neraca dan ATMR aktiva administratif.

ATMR aktiva neraca diperoleh dengan cara mengalikan nilai nominal

aktiva yang bersangkutan dengan bobot risiko masing-masing aktiva. ATMR

aktiva administratif diperoleh dengan cara mengalikan nilai nominal rekening

administratif yang bersangkutan dengan risiko. Semakin tinggi CAR maka

semakin baik kondisi sebuah bank (Tarmidzi Achmad, 2003). Jika nilai CAR

tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang

menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi

profitabilitas (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono , 2002).Besarnya nilai CAR

suatu bank dapat dihitung dengan rumus :

Page 38: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

20

7. Non Performing Loan (NPL)

Kredit macet merupakan bagian dari pengelolaan kredit bank, karena kredit

bermasalah itu sendiri merupakan risiko yang dihadapi bisnis perbankan. Menurut

Mudrajat Kuncoro (2002:462) “Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet

adalah suatu keadaan dimana nasabah tidak sanggup membayar sebagian atau

seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang diperjanjikannya”. Sedangkan

menurut Dendawijaya (2005) “kredit macet yaitu pengembalian pokok pinjaman

dan pembayaran bunganya telah mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak

jatuh tempo menurut jadwal yang diperjanjikannya”. Dari kedua pendapat diatas

dapat disimpulkan bahwa kredit macet adalah kredit yang sejak jatuh tempo tidak

dapat dilunasi oleh debitur sebagaimana mestinya sesuai dengan perjanjian.

Pengertian jatuh tempo tersebut sesuai dengan tingkat kolektibitas bank yang

bersangkutan.

Peningkatan Non Performing Loan (NPL) yang terjadi berpengaruh

terhadap menurunnya likuiditas bagi sektor perbankan, karena tidak ada dana yang

masuk baik berupa pembayaran pokok maupun bunga pinjaman dari kredit-kredit

yang macet, sehingga bila hal ini dibiarkan maka akan berpengaruh terhadap

hilangnya pendapatan dari sektor kredit dan bank kehilangan kepercayaan dari

masyarakat masyarakat karena tidak mampu mengelola dana nasabah dengan

aman. Bank Indonesia menetapkan kriteria rasio NPL gross kurang dari 5%. Rasio

Page 39: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

21

NPL sesuai dengan SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 dapat dihitung dengan

rumus :

Kredit yang diberikan oleh bank mengandung risiko, sehingga dengan

demikian dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas-asas perkreditan

yang sehat. Untuk mengurangi risiko tersebut, jaminan pemberian kredit dalam

arti keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi

hutangnya sesuai dengan yang diperjanjikan merupakan faktor yang sangat

penting yang harus diperhatikan oleh bank.

Tingkat kesehatan bank merupakan hal terpenting yang harus diusahakan

oleh manjemen bank. Pengelola bank diharuskan memantau keadaan kualitas

aktiva produktif yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kesehatannya.

Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada

tingkat kolektibilitas kreditnya. Maksud dari kolektabilitas kredit yaitu gambaran

dari keadaan pembayaran utang pokok serta angsuran dan bunga pinjaman serta

tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat

berharga atau penanaman lainnya. Penggolongan kolektibilitas aktiva produktif

sampai sejauh ini hanya terbatas pada kredit yang diberikan. Ukuran utamanya

Page 40: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

22

adalah ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan debitur

baik ditinjau dari usaha maupun nilai agunan kredit yang bersangkutan

(Syahyunan, 2002).

Berdasarkan surat keputusan direksi bank Indonesia No. 30/267/KEP/DIR,

Tanggal 27 Februari 1998 tentang kualitas produktif dan pembentukan cadangan,

ditetapkan 5 Golongan kolektibilitas kredit yaitu : Lancar, Dalam Perhatian

khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet dengan kriteria sebagai berikut :

1) Lancar (Pass)

a. Kredit dengan angsuran pokok, dimana tidak terdapat tunggakan angsuran

pokok, tunggakan bunga atau cerukan karana penarikan kredit.

b. Kredit dengan angsuran untuk KPR

1. Tidak terdapat tunggakan angsuran pokok

2. Terdapat tunggakan angsuran pokok tetapi melampaui satu bulan

c. Kredit tanpa angsuran atau kredit rekening koran, dimana kredit belum jatuh

tempo, dan tidak terdapat tunggakan bunga.

2) Dalam perhatian khusus (Special Mention)

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok, dan belum melampaui 3 bulan, baik

kredit yang ditetapkan masa angsurannya bulanan.

Page 41: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

23

b. Terdapat tunggakan bunga belum melampaui 3 bulan, bagi kredit yang masa

angsurannya bulanan.

c. Terdapat cerukan karena penarikan, tetapi jangka waktunya belum

melampaui 15 hari kerja.

d. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur .

e. Dokumen pinjaman lemah.

3) Kurang lancar (Sub standar)

a. Kredit dengan angsuran di luar KPR, terdapat tunggakan pokok yang :

1. Melampaui 1 bulan dan belum melampaui 2 bulan bagi kredit masa

angsurannya kurang 1 bulan.

2. Melampaui 3 bulan dan belum melampaui 6 bulan bagi kredit yang

masa angsurannya ditetapkan bulanan, dua bulanan, dan tiga bulanan.

3. Terdapat cerukan akibat penarikan yang jangka waktunya telah

melampaui 15 hari kerja tetapi belum melampaui 30 hari kerja.

b. Kredit dengan angsuran untuk KPR terdapat tunggakan angsuran pokok yang

telah melampaui 4 bulan tetapi belum melampaui 6 bulan.

c. Kredit tanpa angsuran, terdapat tunggakan bunga yang melampaui 4 bulan

belum melampaui 6 bulan.

Page 42: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

24

4) Diragukan (Doubt Ful)

5) Macet (Loss)

8. Inflasi

a. Pengertian inflasi

Menurut Case and Fair(2007:63) inflasi adalah peningkatan tingkat

harga secara keseluruhan. Terjadi ketika banyak harga meningkat secara

serentak. Inflasi diukur dengan menghitung peningkatan harga rata-rata

sejumlah besar barang selama beberapa periode waktu.

Sedangkan menurut Nopirin (2000:174) Inflasi adalah proses kenaikan

harga-harga umum barang-barang secara terus menerus. Ini tidak berarti bahwa

harga-harga berbagai macam barang itu dengan persentase yang sama. kenaikan

yang terjadi hanya sekali saja (meskipun dengan persentase yang cukup besar)

bukanlah merupakan inflasi.

Menurut Nopirin (2000:174) Kenaikan harga ini diukur dengan

menggunakan indeks harga. Beberapa indeks harga yang sering digunkan

utntuk mengukur inflasi antara lain:

1.) Indeks biaya hidup (consumer price index)

Indeks biaya hidup mengukur biaya/pengeluaran untuk membeli

sejumlah barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga untuk keperluan

hidup.an keseluruhan. Besarnya persentasse ini dapat berubah dari tahun

ketahun.oleh

Page 43: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

25

Angka penimbang biasaanya didasarkan atas besarnya persentase

pengeluaran untuk barang tertentu terhadap pengeluaran keseluruuhan.

Besarnya persentasse ini dapat berubah dari tahun ketahun. Oleh karena itu

perlu direvisi apabila ternyata terdapat perubahan. Laju inflasi dapat

dihitung dengan cara menghitung persentase kenaikan/penurunan indeks

harga ini tahun ketahun (atau dari bulan kebulan).

2.) Indeks harga perdagangan besar ( wholesale price index)

Inedeks perdagangan besar menitikberatkan pada sejumlah barang

pada tingkat perdagangan besar. Ini berarti harga bahan mentah, bahan

baku atau setengah jadi massuk dalam perhitungan indeks harga. Biasanya

perubahan indeks harga dan sejalan/searah dengan indeks biaya hidup

3.) GNP deflator

GNP deflator adalah sejenis indeks yang lain. Berbeda dengan dua

indeks diatas, dalam cakupan barangnya. GNP deflator mencakup jumlah

barang dan jasa yang masuk dalam perhitungan GNP, jai lebih banyak

jumlahnya bila dibandingkan dengan dua indeks diatas. GNP deflator

diperoleh dengan membagi GNP nominal (atas dasar harga berlaku)

dengan GNP riil (atas dasar harga konstan).

Page 44: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

26

b. Jenis inflasi

Menurut Nopirin (2000:176) jenis inflasi dapat dibedakan berdasarkan :

1. Inflasi menurut sifatnya

Menurut sifatnya inflasi dapat digolongkan menjadi 3 kategori yaitu:

a. Inflasi merayap (creeping inflation)

Biasanya creeping inflationditandai dengan laju inflasi yang rendah

(kurang dari 10%. Kenaikan harga berjalan secra lambat, dengan

persentse yang kecil serta dalam jangka yang relatif lama.

b. Inflasi menengah (galloping inflation)

Galloping inflationditandai dengan kenaikan harga yang cukup

besar (biasanya double digit atau bahkan triple digit) dan kdangkala

berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai siat

akselerasi. Artinya, harga-harga minggu/bulan ini lebih inggi dari

minggu/bulan lalu dan seterusnya. Efeknya terhadap perekonomian lebih

besar dari pada inflasi yang merayap (galloping inflation)

c. Inflasi tinggi (hyper inflation)

Merupakan inflasi yang paling parah akibatnya. Harga-harga naik

sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk

menyimpan uang. Nilai uang merosot dengan tajam sehingga ingin

ditukarkan dengan barang. Perputaran uang makin cepat, harga naik secra

akselerasi. Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerntah mengalami

Page 45: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

27

defisit anggaran belanja (misalkan ditimbulkan karenaa adanya perang)

yang dibelanjai/ditutup dengan mencetak uang.

2. Inflasi menurut sebabnya

Sebelum kebijaksanaan untuk mengatasi inflasi diambil, perlu telebih

dahulu diketahui faktro-faktor yang menyebabkan inflasi.

Menurut teori kuantitas sebab utama timbulnya inflasi adalah

kelebihan permintaan yang disebabkan karena penambahan jumlah uang

beredar.

a. Demand-pull inflation

Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total

(agregate demand), sedangkan produksi telah berada pada keadaan

kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh.

Dalam keaadaan hampir mendekati kesempatan kerja penuh, kenaikan

permintaan total disamping menaikan harga dapat juga menaikan hasil

produksi (output). Apabila kesempatan kerja penuh (full-

employment)telah tercapai; penambahan permintaan selanjutnya hanyalah

akan menaikan harga saja (sering disebut dengan inflasi murni). Apabila

kenaikan permintaan ini menyebabkan keseimbangan GNP berada di

atas/melebihi GNP pada kesemptan kerja penuh maka akan terdapat

aanya „inflationary gap”. Infltionary gap inilah yang dapat menimbulkan

inflasi.

Page 46: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

28

b. Cost-push Inflation

Berbeda dengan demand full inflation, Cost-push

Inflationbiasanya ditanai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi.

Jadi, inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul biasanya

dimulai dengan adanya penurunan alam penawaaran total (agregate

supply)sebab akibat kenaikan biaya produksi.

Kenaikan biaya produkdapat timbul karena beberapa faktor

diantarnya :

a) Perjuangan serikat buruh yang berhasil untuk menunut kenaikan upah.

b) Suatu industri yang sifatnya monopolistis, manajer dapat

menggunakan kekuasaanya di pasar untuk menentukan harga (yang

lebih tinggi).

c) Kenaikan harga bahan baku industri. Salah satu contoh yang tak asing

lagi adalah krisis minyak yang terjadi pada tahun 1972-1973 yang

mengakibatkan terjadinya kenaikan harga minak. Biaya produksi naik,

akibatnya timbul stagflasi, akni inflasi yang disertai dengan stagnasi.

c. Faktor-faktor penyebab inflasi

Masalah kenaikan harga-harga yang berlaku di berbagai negara

diakibatkan oleh bnyak faktor. Dinegara-negar inustri pada umumnya inflasi

bersumber dari salah satu atau gabungan dari dua masalh berikut : ( Sadono

Sukirno, 2011:14)

Page 47: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

29

a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-

perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.

Keiningan untuk mendapatkan barang yan mereka butuhkan akan

mendorong para konsumen meminta barang barang itu pada harga yang

lebih tinggi. Sebaliknya, para pengusaaha akan mencoba menahan

barangnya dan hanya menjual kepada pembeli-pembeli yang bersedia

membayar paa harga yang lebih tinggi, kedua-dua kecenrungan ini akan

meyebabkan kenaikan harga-harga.

b. Pekerja-pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.

Apabila para pengusaaha mulai menghadapi kesukaran dalam

mencari tambahan pekerja untuk menambah produksinya, pekerja-pekerja

yang ada akan terdorong untuk menuntut kenaikan upah. Apabila tuntutan

kenaikan upah berlaku secara meluas, akan terjadi kenaikan biaya produksi

dari berbagi barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian. Kenaikan

biayan produksi tersbut akan mendorong perusahaan-perusahaan menaikkan

harga-harga barang mereka.

Disamping itu inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari

kenaikan harga-harga barang yang diimpor, penambahan penawaaan uang

yang berlebihan tanpa iikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran

barang, dan kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintahan

yang kurang bertanggung jawab.

Page 48: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

30

d. Efek inflasi

Menurut Nopirin (2000:181-183) Inflasi dapat mempengaruhi

distribusi pendapaan, alokasi faktor produksi serta produk nasional. Efek

terhadap distribusi pendapatan disebut dengan: equity effect, sedangkan efek

terhadap alokasi faktor produksi, dan produk nasional masing-masing disebut

dengan efficiency dan output effects.

1. Efek tehadap pendapatan (equity effect)

Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan

ada pula yang diuntungkandengan adanya inflasi.

Seorang yang memperoleh pendapatan tetap akan dirugikan oleh

adanya inflasi. Misalnya seorang yang memperoleh pendapatan tetap

Rp500.000,00 pertahun sedang laju inflasi sebesar 10%, akan menderita

kerugian penurunan pendapatan riil sebesar laju inflasi tersebut, yakni

Rp50.000,00.

Demikian juga orang yang menumpuk kekayaan dalam bentuk uang

kas akan menderita kerugian adanya inflasi. Contoh lain, yang dirugikan

karena adanya inflasi adalah barang/pihak yang memberikan pinjaman

uang dengan bunga lebih rendah dari laju inflassi. Misalnya, dia memberi

pinjaman Rp10.000,00 dengan bunga pertahun. Apabila laju inflasi sebesar

15% per tahun, maka sebenarnya nilai riil pinjamannya akan menjai lebih

Page 49: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

31

rendah. Dengan demikain inflasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan

dalam pola pembagian pendapatan dan kekayaan masyarakat.

2. Efek terhadap efisiensi (Efficiency Effect)

Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi.

Perubahn ini dapat terjai melalui berbagai macam barang yang kemudain

dapat mendorong terjainya perubahan dalam produksi beberapa barang

tertentu. Deengan adanya inflasi permintaan akan barang tertentu

mengalami kenaikan yang lebih besar dari barang lain, yang kemudian

mendorong kenaikan produksi barang tersebut. Kenaikan produksi barang

ini pada gilirannya akan mengubah pada alokasi faktor produksi yang

sudah ada.ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi dapat mengakibatkan

alokasi faktor produksi menjadi tidak efisien.

3. Efek terhadap Output (Output Effects)

Inflasi mungkin dapat menyebabkan terjadinya kenaikan produksi.

Alasannya alam keadaan inflassi biasaanya kenaikan haga barang

mendahului kenaikan upah sehingga keuntungan pengusaha naik. Kenaikan

keuntungan ini akan mendorong kenaikan produksi. Namun apabila laju

inflasi ini cukup tingggi (hyper inflation)dapat mempunyai akibat

sebaliknya, yakni penurunan output.dalam keadaan inflasi yang tinggi, nilai

uang riil turun dengan drastis masyarakat cenderung tidak menyukai uang

kas, transaksi mengarah ke barter, yang biasanya diikuti dengan turunnya

Page 50: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

32

produksi barang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan langsung anatara inflassi dengan output. Inflassi bisa dibarengi

dengan kenaikan output, tetapi bisa juga dibarengi dengan penurunan

output.

e. Indikator Inflasi

Menurut Mandala Manurung dan Prathama Rahardja (2004:164) ada

beberapa indikator ekonomi makro yang digunakan untuk mengetahui inflasi

selama satu periode tertentu yaitu:

a. Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah angka indeks yang

menunjukan tingkat harga barang dan jasa harus dibeli konsumen dalam

suatu periode tertentu. Angka IHK diperoleh dengan menghitung harga-

harga barang dan jasautama yang dikonsumsi masyarakat dalam satu

periode tertentu. Masing-masing harga barang dan jasa tersebut diberi

bobot (weighted)berdasarkan tingkat keutamaanya. Barang dan jasa yang

dianggap paling penting diberi bobot paling besar.

Di Indonesia, perhitungan IHK dilakukan dengan memperhitungkan

sekitar beberapa ratus komoditas pokok. Untuk lebih mencerminkan

keadaan yang sebenarnya, perhitungan IHK dilakukan dengan melihat

perkembangan regional, yaitu dengan mempertimbangkan tingkat inflasi

kota-kota besar, terutama ibukota propinsi di Indonesia.

Page 51: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

33

Inflasi =

x 100%

b. Indeks Harga Perdagangan Besar (Wholesale Price Index)

Jika inflasi melihat dari sisi konsumen, maka Indeks Harga

Perdagangan Besar (IHPB) melihat inflasi dari sisi produsen. Oleh karena

itu IHPB sering juga disebut sebagai indeks harga produsen (producer

price index). IHPB menunjukan tingkat harga yang diterima produsen

berbagai tingkat produksi. Prinsip menghitung inflasi berdasarkan data

IHPB adalah sama dengan cara berdasarkan IHK

Inflasi =

x 100%

c. Indeks Harga Implisist (GDP Deflator)

Walaupun sangat bermanfaat, IHK dan IHPB memberikan gambaran

laju inflasi yang terbatas. Sebab jika dilihat dari metode perhitungannya,

kedua indikator tersebut hanya melengkapi beberapa puluh kota saja.

Sama halnya dengan dua indikator sebelumnya, perhitungan inflasi

berdasarkan IHI dilakukan dengan menghitung perubahan angka indeks.

Inflasi =

x 100%

f. Cara mengatasi inflasi

Ada beberapa cara untuk mengatasi inflasi yaitu : Nopirin (2000:184)

1) Kebijaksnaaan moneter

Page 52: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

34

Sasaran kebijaksnaan moneter dicapai melalui pengaturan jumlah

uang beredar (M). salah satu komponen jumlah uang adalah uang giral

(demand deposit). Uang giral dapat terjadi melalui dua cara, pertama

apabila seseorang memasukan uang kas ke bank dalam bentuk giro.

Kedua, apabila seseorang memperoleh pinjaman dari bank tidak diterima

kas tetapi dalam bentuk giro. Deposito yang timbul dengan cara kedua

sifatnya lebih inflatordaripada cara pertama. Sebab cara pertama hanyalah

pengalihan bentuk saja dari uang kas ke uang giral.

Bank sentral dapat mengatur uang giral ini melalui penetapan

cadangan minimu. Untuk menkan laju inflassi cadangan minimum ini

dinaikan sehingga jumlah uang menjadi lebih kecil. Disamping cara ini,

bank sentral dapat menggunakan apa yang disebut denga tingkat diskonto

(discount rate). discount rate adalah tingkat diskonto untuk pinjaman

yang diberikan oleh bank sentral pada bank umum. Pinjaman ini biasanya

berujud tambahnya cadangan bank umum yang ada pada bank central.

discount rateini bagi bank umum merupakan biaya untuk pinjaman yang

diberikan oleh bank sentral. Apabila tingkat diskonto dinaikan oleh bank

sentral maka gairah bank umum untuk meminjam makin kecil sehingga

caangan yang ada pada bank sentral juga mengecil. Akibatnya,

kemampuan bank umum memberikan pinjaman pada masyarkat makin

kecil sehingga jumlah uang berdar turun dan inflasi dapat dicegah.

Page 53: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

35

Instrumen lain yang dapat dipakai untuk mencegah inflasi adalah

politik pasar terbuka (jual/beli surat berharga). Dengan cara menjual surat

berharga bank sentral dapat menekan perkembnagn jumlah uang beredar

sehingga laju inflasi dapat lebih mudah.

2) Kebijaksanaan fiskal

Kebijakan fiskal ,enyangkut pengaturan tentang pengeluaran

pemerinah serta perpajakan yang secra langsung dapat mempengaruhi

harga. Inflasi dapat icegah melalui penurunan permintaan total.

Kebijaksanaan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah

serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga

inflasi dapat ditekan.

3) Kebijaksanaan yang berkaitan dengan output

Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah

outputini dapat dicapai misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea

masuksehinnga impor barang cenerung meningkat. Bertambahnya jumlah

barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.

4) Kebijaksnaan Penentuan Harga dan Indexing

Ini dilakukan dengan penentuan ceiling harga, serta mendasarkan

paa indeks harga tertentu untuk gaji ataupun upah (dengan demikian

gaji/upah secara riil tetap). Kalau indeks harga naik, maka gaji/upah juga

dinaikan

Page 54: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

36

9. Loan to Deposit Ratio ( LDR )

LDR adalah rasio antar seluruh jumlah kredit yang diberikan terhadap

dana pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan

keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana

yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi (Kasmir,

2004).Dendawijaya(2003) dalam bukunya Manajemen Perbankan mendefinisikan

Loan to DepositRatio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang

diberikan bankdengan dana yang diterima oleh bank. Likuiditas bagi suatu bank

berarti bahwa bank tersebut memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk

memenuhi semua kewajibannya (Siamat, 2005).

Loan to Deposit Ratio (LDR) dijadikan variabel independen

yangmempengaruhi ROA didasarkan didasarkan hubungannya dengan tingkat

risiko bank yang bermuara pada profitabilitas bank (ROA). Rasio LDR digunakan

untukmengukur kemampuan bank tersebut apakah mampu membayar hutang-

hutangnya dan membayar kembali kepada deposannya, serta dapat memenuhi

permintaan kredit yang diajukan. Menurut peraturan Bank Indonesia, besarnya

LDR adalah 110%. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (Kasmir, 2004) :

Page 55: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

37

B. Keterkaitan antar Variabel Bebasdengan Variabel Terikat

1. Pengaruh CAR Terhadap ROA

Modal Bank harus dapat digunakan untuk menjaga kemungkinan

timbulnya risiko kerugian sebagai akibat pergerakan aktiva bank sebagai financial

intermediary, sedangkan pergerakan pasiva ke arah aktiva akan menimbulkan

berbagai resiko, dan peningkatan peranan aktiva bank sebagai penghasil

keuntungan harus dijaga. Besarnya modal suatu bank akan mempengaruhi tingkat

kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank (Sinungan, 2000). CAR merupakan

indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai

akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko

dengan kecukupan modal yang dimilikinya (Dendawijaya, 2003).

Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk

menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Atau

dengan kata lain, maka semakin tinggi kecukupan modalnya untuk menanggung

risiko kredit macetnya, sehingga kinerja bank semakin baik, dan dapat

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank yang bersangkutan yang

berujung pada meningkatnya laba (ROA). Dengan demikian dapat dirumuskan

bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Hal tersebut sesuai

dengan hasil penelitian dari Restiyana (2010) dan Diana Puspitasari (2009) yang

menyatakan bahwa rasio CAR memilikipengaruh positifdansignifikan terhadap

ROA.

Page 56: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

38

2. Pengaruh NPL Terhadap ROA

Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang dipergunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan pengembalian

kredit oleh debitur (Darmawan, 2004). NPL mencerminkan risiko kredit, semakin

tinggi tingkat NPL maka semakin besar pula risiko kredit yang ditanggung oleh

pihak bank (Ali,2004). Akibat tingginya NPL perbankan harus menyediakan

pencadangan yang lebih besar sehingga pada akhirnya modal bank ikut terkikis.

Padahal besaran modal sangat mempengaruhi besarnya ekspansi kredit. Besarnya

NPL menjadi salah satu penyebab sulitnya perbankan dalam menyalurkan kredit

(Sentausa, 2009).

3. Pengaruh Inflasi Terhadap ROA

Jika laju inflasi tinggi tidak terkendali maka dapat mengganggu upaya

perbankan dalam pengerahan dana masyarakat, karena tingkat inflasi yang tinggi

menyebabkan tingkat suku bunga riil menjadi menurun. Dapat ditambahkan, laju

inflasi yang sangat tinggi (hyperinflation) akan menimbulkan ketidakpastian

dalam berusaha sehingga akan menggangu kegiatan operasional perbankan seperti

pembuatan anggaran belanja dan perencanaan kredit yang akan mempengaruhi

keadaan keuangan bank-bank (Aulia Pohan, 2008:54).

Page 57: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

39

4. Pengaruh LDR Terhadap ROA

LDR merupakan ukuran likuiditas yang mengukur besarnya dana yang

ditempatkan dalam bentuk kredit yang berasal dari dana yang dikumpulkan oleh

bank (terutama masyarakat). Apabila hasil pengukuran jauh berada diatas target

dan limitnya, berarti tidak tertutup kemungkinan bank akan mengalami kesulitan

likuiditas yang pada gilirannya akan menimbulkan tekanan pada pendapatan bank

(Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Semakin tinggi rasio LDR, memberikan indikasi

semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Dengan

adanya likuiditas yang rendah, maka akan menghasilkan tingkat profitabilitas yang

tinggi. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai

kredit menjadi semakin besar (Ahmad Faisol, 2007). Hal ini sesuai dengan

penelitian Restiyana (2010) dan Diana Puspitasari (2009) bahwa LDR memiliki

pengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas.

Page 58: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

40

C. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang relevan dan menjadi landasan dalam

penelitian ini antara lain:

Budi Ponco (2008) Melakukan penelitian dengan judul Analisis CAR, NPL,

BOPO, NIM, dan LDR terhadap ROA periode 2004 – 2007 . Variabel yang digunakan

adalah CAR, NPL, BOPO, NIM, LDR, dan ROA. Dalam penelitiannya tersebut

variabel CAR, NIM, dan LDR memiliki pengaruh yang positif dan signifikanterhadap

ROA. NPL memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap ROA.

Variabel BOPO mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan.

Neni Supriyanti melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh Inflasi

dan Suku Bunga BI terhadap Kinerja Keuangan PT. Bank Mandiri Tbk berdasarkan

Rasio Keuangan (periode 2003-2007). Variabel yang digunakan adalah inflasi,

sukubunga BI, ROA, ROE dan NIM. Dalam penelitiannya tersebut variabel inflasi dan

suku bunga BI memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA.

Nesrine Ayadi and Younes Boujelbene (2012) melakukan penelitian dengan

judul The Determinants of the Profitability ofthe Tunisian Deposit Banks (study kasus

pada : twelve commercial banks in Tunisia period 1995 to 2005). Variabel yang

digunakan adalah LOAN, LIQ, EQAS, SIZE, CONC, ASSGDP, MACPASS,

MACGDP, GDPGGR, Inflasi dan ROA. Dalam penelitian tersebut variabel EQAS,

SIZE dan MACGDP memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Sedangkan ASSGDP dan MACPASS memiliki pengaruh negative dan signifikan

Page 59: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

41

terhadap ROA. Kemudian BLOAN dan CONC memiliki pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap ROA.Sedangkan GDPGGR dan Inflasi memiliki pengaruh negative

dan tidak sinifikan terhadap ROA.

Restiyana melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh CAR, NPL,

BOPO, LDR dan NIM terhadap Profitabilitas Perbankan (study kasus pada : Bank

Umum di Indonesia periode 2006-2010). Variabel yang digunakan adalah CAR, NPL,

BOPO, LDR, NIM dan ROA. Dalam penelitian tersebut varibel CAR, LDR dan NIM

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan variabel NPL dan

BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

Diana Puspitasari (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh

CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR dan Suku Bunga SBI terhadap ROA (studi kasus

pada : Bank Devisa periode 2003-2007). Variabel yang digunakan adalah CAR, NPL,

PDN, NIM, BOPO, LDR, Suku Bunga SBI dan ROA. Dalam penelitian tersebut

variabel PDN memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA.

Sedangkan Suku Bunga SBI tidak menunjukkan pengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap ROA. Variabel CAR, NIM, dan LDR memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel NPL dan BOPO berpengaruh negative

dan signifkan terhadap ROA.

Maharani Ika Lestari (2007) melakukan penelitian dengan judul Kinerja Bank

Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (studi kasus

pada : Bank Devisa dan Bank Non Devisa periode 2002-2006). Variabel yang

digunakan adalah inflasi, nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap US Dollar, suku bunga

SBI, ROA, ROE dan LDR. Dalam penelitian tersebut variabel inflasi, nilai tukar (kurs)

Page 60: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

42

Rupiah terhadap US Dollar dan suku bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap

rasio ROA,ROE dan LDR.

Page 61: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

43

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

N

NO

Penulis Judul

Data dan

Variabel

Model

Analisis

Kesimpulan

1. Adiyah Randy

(2014)

Pengaruh CAR,

NPL, LDR, NIM

dan BOPO

terhadap

profitabilitas

perbankan (studi

kasus pada bank

umum yang

listed di bursa

efek Indonesia

tahun 2014)

Capital

Aduquancy

Ratio

(CAR)

(X1), Non

Performing

Loan (NPL)

(X2), Loan

to Deposit

Ratio

(LDR)

(X3), Net

Interest

Margin

(NIM) (X4),

dan BOPO

(X5)

Regresi

Linear

Berganda

Bahwah Variabel CAR dan

LDR berpengaruh positif

tetapi tidak signifikan

terhadap ROA serta

variabel NPL memiliki

pengaruh negatif tidak

signifikan terhadap

ROA,sementara variabel

BOPO berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap

ROA dan NIM memiliki

pengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA

.Kemampuan prediksi dari

kelima variabel independen

terhadap ROA.

Page 62: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

44

tehadap

Return on

Asset

(ROA) (Y1)

2. Nasrine Ayadi

and Younes

Boujelbene

(2012)

The

Determinants of

the Profitability

of the Tunisian

Deposit Banks

BLOAN

(X1), LIQ

(X2), EQAS

(X3), SIZE

(X4),

CONC

(X5),

ASSGDP

(X6),

MACPASS

(X7),

MACGDP

(X8),

GDPGGR

(X9), Inflasi

(X10) dan

ROA (Y).

variabel EQAS, SIZE dan

MACGDP memiliki

pengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA.

Sedangkan ASSGDP dan

MACPASS memiliki

pengaruh negative dan

signifikan terhadap ROA.

Kemudian BLOAN dan

CONC memiliki pengaruh

positif dan tidak signifikan

terhadap ROA. Sedangkan

GDPGGR dan Inflasi

memiliki pengaruh negative

dan tidak sinifikan terhadap

ROA.

Page 63: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

45

3. Restiyana

(2011)

Analisis

pengaruh CAR,

NPL, BOPO,

LDR dan NIM

terhadap

Profitabilitas

Perbankan

CAR (X1),

NPL (X2),

BOPO

(X3), LDR

(X4), NIM

(X5) dan

ROA (Y).

Regresi

Linear

Berganda

varibel CAR, LDR dan NIM

memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap

ROA. Sedangkan variabel

NPL dan BOPO memiliki

pengaruh negative dan

signifikan terhadap ROA.

4. Diana

Puspitasari

(2009)

Analisis

pengaruh CAR,

NPL, PDN,

NIM, BOPO,

LDR dan Suku

Bunga SBI

terhadap ROA

CAR (X1),

NPL (X2),

PDN (X3),

NIM (X4) ,

BOPO

(X5), LDR

(X6), Suku

Bunga SBI

(X7) dan

ROA (Y).

Ordinary

Least

Square

variabel PDN memiliki

pengaruh negative dan tidak

signifikan terhadap ROA.

Sedangkan Suku Bunga SBI

tidak menunjukkan

pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap ROA.

Variabel CAR, NIM, dan

LDR memiliki pengaruh

positif dan signifikan

terhadap ROA, sedangkan

variabel NPL dan BOPO

berpengaruh negative dan

Page 64: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

46

signifkan terhadap ROA.

5. Budi Ponco

(2008)

Analisis CAR,

NPL, BOPO,

NIM, dan LDR

terhadap ROA

CAR (X1),

NPL (X2),

BOPO(X3),

NIM (X4),

LDR (X5),

danROA(Y)

.

Regresi

Linear

Berganda

variabel CAR, NIM, dan

LDR memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan

terhadap ROA. NPL

memiliki pengaruh yang

negatif dan tidak signifikan

terhadap ROA. Variabel

BOPO mempunyai

pengaruh yang negatif dan

signifikan.

6. Neni

Supriyanti

(2008)

Analisis

pengaruh Inflasi

dan Suku Bunga

BI terhadap

Kinerja

Keuangan PT.

Bank Mandiri

Inflasi (X1),

suku bunga

BI(X2),

ROA(Y1),

ROE(Y2)

dan

NIM(Y3).

Regresi

Linear

Berganda

variabel inflasi dan suku

bunga BI memiliki

pengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap ROA.

Page 65: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

47

Tbk

berdasarkan

Rasio Keuangan

7. Maharani Ika

Lestari (2007)

Kinerja Bank

Devisa dan Bank

Non Devisa dan

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhin

ya

Inflasi

(X1), nilai

tukar (kurs)

Rupiah

terhadap US

Dollar (X2),

suku bunga

SBI (X3),

ROA(Y1),

ROE(Y2)

dan

LDR(Y3)

Uji Beda

Dua Rata-

rata

danRegresi

Linear

Berganda.

variabel inflasi, nilai tukar

(kurs) Rupiah terhadap US

Dollar dan suku bunga SBI

tidak berpengaruh signifikan

terhadap rasio ROA,ROE

dan LDR

Sumber: Berbagai penelitian terdahulu

Page 66: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

48

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang

dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran sistematis dari

kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah

yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat disajikan dalam bentuk bagan, deskripsi

kualitatif, dan atau gabungan keduanya (Abdul Hamid, 2010:15).

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 67: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

49

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Bank Indonesia

Laporan Keuangan Publikasi Bank

PERSERO

Independen :

X1 : CAR

X2 : NPL

X3 : LDR

X4 : Inflasi

Kesimpulan dan Impliksasi

1. Uji Hipotesis:

a. Uji F

b. Uji t

2. Adjusted R Square

(R2

adj)

Uji Asumsi Klasik:

a. Normalitas

b. Multikolinearitas

c. Heteroskedastisitas

d. Autokorelasi

e. Autok orelasi

Uji Regresi Berganda

Dependen :

Y : ROA

Page 68: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

50

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab akibat dari

kinerja variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dapat dibedakan dalam

hipotesis deskriptif, hipotesisargumentatif, hipotesis kerja, dan hipotesis statistik atau

hipotesis nol. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis statistik

atau hipotesis nol yang bertujuan untuk memeriksa ketidakbenaran sebuah dalil atau

teori yang selanjutnya akan ditolak melalui bukti-bukti yang sah (Abdul Hamid,

2010:16). Adapun alasan dalam menggunakan hipotesis ini karena penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan alat-alat statistik, karakteristik ini

sama dengan yang dimiliki hipotesis statistik yang juga menggunakan alat-alat analisis

dalam membuktikan dugaan objek-objek yang diteliti.

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis di bawah ini

pada dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang harus

dibuktikan kebenarannya, adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penulisan ini

adalah sebagai berikut:

1. Ha1 : Terdapat pengaruh antara capital adequacy ratio (CAR) secara parsial

terhadap return on asset (ROA).

Ha2 : Terdapat pengaruh antara non performing loan (NPL) secara parsial terhadap

return on asset (ROA).

Ha3 :Terdapat pengaruh antara inflasi secara parsial terhadap return on asset

(ROA).

Page 69: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

51

Ha4 :Terdapat pengaruh antara loan to deposit ratio (LDR) secara parsial terhadap

return on asset (ROA).

2.Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Inflasi, Loan to

Deposit Ratio (LDR) secara simultan berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA).

Page 70: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terfokus pada capital adequacy ratio (CAR),

non performing loan (NPL), inflasi dan loan to deposite ratio(LDR), terhadap

return on assets (ROA) dan terdaftar di Bank Indonesia (BI). Periode yang diteliti

dari tahun 2009 sampai tahun 2014. Data yang diambil merupakan data bulanan.

Sedangkan jenis data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah data

sekunder runtun waktu (time series).

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:115).

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2009:116). Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah

Bank Umum Milik Pemerintah atau Bank Persero.

Adapun teknik atau metode pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sampel berdasarkan kemudahan (Convenience Sampling).

Convenience Sampling berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak

menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif (Abdul Hamid,

Page 71: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

53

2010:18).Metode ini dipilih karena peneliti mengambil data yang mudah dan

cepat didapat yaitu publikasi Bank Indonesia dalam website-nya.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan informasi dan data pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk data yang

sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah Oleh pihak lain, biasanya sudah

dalam bentuk publikasi (Muhamad, 2008:102). Peneliti menggunakan data

sekunder berupa data runtun waktu (time series) dengan skala bulanan

(monthly) yang diambil dari rasio keuangan bank persero yang terdiri dari rasio

ROA, CAR,dan LDR pada website www.bi.go.id. Disamping itu diperoleh data

bulanan historis Inflasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada website

www.bps.co.id. dengan rentang waktu Januari 2009 sampai Desember 2014.

2. Studi kepustakaan (Library Research)

Untuk dapat memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat

memecahkan permasalahan, maka penulis melakukan studi kepustakaan yaitu

dengan mengumpulkan jurnal, buku, artikel, dan sumber-sumber lain yang

berhubungan dengan penelitian ini.

Page 72: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

54

3. Pengamatan Langsung (Field Research)

Pengumpulan data dan keterangan seperti laporan keuangan dan data

lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Diperoleh dari Bank Indonesia.

Pencarian data dilakukan dengan membuka website resmi Bank Indonesia

www.bi.go.id yang mempublikasikan laporan keuangan dan penelitian

pendukung yang diperlukan untuk penelitian ini, serta website resmi Badan

Pusat Statistik (BPS) www.bps.co.id.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh antara capital adequacy

ratio (CAR), non performing loan (NPL), inflasi dan loan to deposite ratio

(LDR), terhadap return on assets (ROA). Penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program komputer

(software) SPSS versi 19.0 dan Microsoft Excel 2010. Berikut adalah metode

yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini:

1. Statistik Deskriptif

Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan untuk

memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam

menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik

deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta

penyajiannya yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi baik secara

grafik dan atau numerik. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data

Page 73: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

55

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan

minimum (Ghozali, 2011:19).

2. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan dasar dari teknis analisis regresi. Dalam

penggunaan regresi linear rentan dengan beberapa permasalahan yang sering

timbul, sehingga akan menyebabkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan

menjadi kurang akurat. Oleh karena itu dilakukan pengujian sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel

terikat mempunyai distribusi normal. Menurut Singgih (2012:230), tujuan

dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi, error yang dihasilkan mempunyai distribusi normal atau tidak.

Maksud data distribusi normal adalah data akan mengikuti arah garis

diagonal dan menyebar disekitar garis diagonal. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji normalitas adalah (Singgih, 2012:233):

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model tidak memenuhi asumsi normalitas.

Page 74: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

56

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan

analisis grafik. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji ini adalah

sebagai berikut:

1) Histogram

Jika histogram standardized regression residual membentuk

kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut dinyatakan normal.

2) Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)

Menurut Ghazali (2005:161), metode yang lebih handal adalah

dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya.

3) Metode Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas menggunakan uji statistik non parametrik

Kolmogorov-Smirnov merupakan uji normalitas menggunakan fungsi

distribusi kumulatif.Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal

jika K hitung < K tabel atau nilai Sig. > alpha (Suliyanto, 2011:75).

Page 75: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

57

b. Multikolinearitas

Yaitu munculnya peluang diantara beberapa variabel bebas untuk

saling berkorelasi, pada praktiknya multikolinieritas tidak dapat dihindari.

Menurut Santoso (2012:234), tujuan uji multikolinearitas adalah menguji

apakah pada sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar-

variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat

problem Multikolinearitas (Multiko).

Imam Ghozali (2011) mengukur multikolinieritas dapat dilihat dari

nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).Tolerance mengukur

variabilitas variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah

sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1/tolerance. Nilai cut off yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai

tolerance< 0.10 atau sama dengan VIF > 10. Hipotesis yang digunakan

dalam pengujian multikolinieritas adalah:

a) H0: VIF > 10, terdapat multikolinieritas

b) Ha: VIF < 10, tidak terdapat multikolinieritas

c. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas yaitu kondisi dimana semua residual atau error

mempunyai varian yang tidak konstan atau berubah-ubah menurut

Nachrowi dan Usman (2006:109). Untuk mengetahui apakah suatu data

bersifat heteroskedastisitas atau tidak, maka perlu pengujian.Dalam

Page 76: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

58

penelitian ini, peneliti menggunakan uji heteroskedastisitas dengan analisis

grafik. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji ini adalah sebagai

berikut:

1) Metode Grafik dengan Scatterplot

Pengujian heteroskedastisitas untuk penelitian ini menggunakan

grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji

heteroskedastisitas (Singgih, 2012:240):

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Salah satu kelemahan pengujian secara grafis adalah tidak jarang kita

ragu terhadap pola yang ditunjukkan grafik.Oleh karena itu, untuk

memperkuat penulis melakukan pengujian heteroskedastisitas dengan

metode metodeGlejser untuk mendukung bahwa dalam model regresi ini

tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

2) Metode Glejser

Uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser dilakukan dengan

meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya.Jika

tedilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai

Page 77: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

59

mutlak residualnya.Jika terdapat pengaruh variabel bebas yang signifikan

terhadap nilai mutlak residualnya maka dalam model terdapat masalah

heteroskedastisitas.

Gejala heteroskedastisitas ditujukan oleh koefisien regresi dari

masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolute residualnya.Jika

nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (Sig. > α), maka dapat

disimpulkan model tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau

dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila t hitung < t tabel. (

Suliyanto, 2011:102)

d.Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1. Uji autokorelasi bertujuan untuk

mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi

yang diuraikan menurut waktu (time-series) atau ruang (cross section).

Salah satu penyebab munculnya masalah autokorelasi adalah adanya

kelembaman (inertia) artinya kemungkinan besar akan mengandung saling

ketergantungan (interdependence) pada data observasi periode sebelumnya

dan periode sekarang (Suliyanto, 2011:125).

Page 78: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

60

Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistik Durbin–

Watson (DW test) (Ghozali,2005:95). DurbinWatson test dilakukan dengan

membuat hipotesis:

Ho: tidak ada autokorelasi (r =0)

Ha: ada auto korelasi (r≠0)

Untuk mengambil keputusan ada tidaknya otokorelasi, ada

pertimbangan yang harus dipatuhi, antara lain:

a. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan (4-du), maka

koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.

b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah (dl) maka koefisien

autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif.

c. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisisen autokorelasi <

0, berarti terjadia utokorelasi negatif.

d. Bila nilai DW terletak antara (du) dan (dl) atau DW terletak antara (4-

du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

Posisiangka Durbin-Watson dapat diperjelas pada gambar 3.1

Positive

autocorelation

No

Decision

No-auto

corelation

Nodecision Negative

Autocorrelation

0 dl du 4-du 2 4-dl 4

Page 79: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

61

3. Pengujian Hipotesis

Dari perhitungan dengan SPSS 19 akan diperoleh keterangan atau hasil

mengenai Uji F, koefisien determinan (R2) dan Uji T untuk menjawab

perumusan masalah penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan

dengan hal tersebut yaitu sebagai berikut :

1) Uji F (Uji Simultan)

Uji-F Menurut Nachrowi & Hardius (2006:17) Uji-F digunakan

untuk menguji koefisien bersama-sama, sehingga nilai dari koefisien

regresi tersebut dapat diketahui secara bersama. Menurut Suliyanto

(2011:55), Uji F hitung digunakan untuk menguji pengaruh secara

simultan variabel bebas terhadap variabel terikatnya atau untuk menguji

ketepatan model (goodness of fit). Jika variabel bebas memiliki

pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat maka model

persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya, jika

tidak terdapat pengaruh secara simultan maka masuk dalam kategori

tidak cocok atau not fit.

Adapun cara pengujian dalam uji F ini, yaitu dengan

menggunakan suatu tabel yang disebut dengan Tabel ANOVA (Analysis

of Variance) dengan melihat nilai signifikasi (Sig< 0,05 atau 5 %). Jika

nilai signifikasi > 0.05 maka H1 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikasi

< 0.05 maka H1 diterima.

Page 80: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

62

Selain itu, dapat juga dilihat dari nilai F hitung dan F tabel. Jika

Fhitung> Ftabel maka variabel bebas secara simultan berpengaruh

terhadap variabel terikatnya di mana Ftabel dengan derajat bebas, df: α,

(K-1), (n-K). n = jumlah pengamatan, k = jumlah variabel (Suliyanto,

2011:62).

2) Uji t

Menurut Nachrowi & Hardius (2006 : 18) setelah melakukan uji

koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah

menghitung koefisien regresi secara individu, dengan menggunakan

suatu uji yang dikenal dengan sebutan Uji-t. Menurut Santoso

(2012:225) Uji t digunakan untuk menguji signifikasi konstanta dan

setiap variabel independen. Menurut Suliyanto (2011:55), nilai t hitung

digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial (per variabel)

terhadap terikatnya. Apakah variabel tersebut memiliki pengaruh yang

berarti terhadap variabel terikatnya atau tidak. Uji t digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen

secara individual (parsial) terhadap variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikasi 0.05 maka variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2011).

Page 81: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

63

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai

R square berada diantara 0 – 1, semakin dekat nilai R square dengan 1 maka

garis regresi yang digambarkan menjelaskan 100% variasi dalam Y.

Sebaliknya, jika nilai R square sama dengan 0 atau mendekatinya maka garis

regresi tidak menjelaskan variasi dalam Y.

Menurut Suliyanto (2011:55), koefisien determinasi merupakan

besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin

tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas

dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya. Koefisien

determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas

yang dimasukkan dalam model regresi di mana setiap penambahan satu

variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan meningkatkan

nilai R2 meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi

kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah

disesuaikan, Adjusted R Square (R2

adj).

Koefisien determinasi yang telah disesuaikan(R2

adj) berarti bahwa

koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel dan

ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi

Page 82: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

64

yang disesuaikan maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu

dapat naik atau turun oleh adanya penambahan variabel baru dalam model.

5. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu

variabel dependen dengan variabel independen. Tujuan regresi berganda adalah

memprediksi besar variabel tergantung (dependent variable) menggunakan data

dari dua atau lebih variabel bebas (independent variable) yang sudah diketahui

besarnya. Bila hanya ada satu variabel dependen dan satu independen, disebut

analisis regresi sederhana. Sedangkan apabila terdapat beberapa variabel

independen, analisisnya disebut dengan analisis regresi berganda (Winarno,

2009:41).

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda karena

menggunakan empat variabel bebas yaitu capital adequacy ratio (CAR), non

performing loan (NPL), inflasi dan loan to deposite ratio(LDR)serta satu

variabel terikat yaitu return on assets(ROA). maka persamaan regresinya

adalah sebagai berikut:

YReturn On assets= β0 + β1CARt + β2NPLt + β₃Inflasit +β₄LDR t + e

Keterangan:

Y = Return On Assets

β0 = Intercept

β1NPLt = Tingkat Capital Adequacy Ratio

Page 83: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

65

β2CARt = Tingkat Non Performing Loan

β3ROAt = Tingkat Inflasi

β₄SBIt = Tingkat Loan to Deposite Ratio

e = Tingkat kesalahan atau gangguan

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel merupakan definisi dari serangkaian variabel yang

digunakan dalam penulisan (Abdul Hamid, 2010:20). Pengertian operasional

variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati (di

observasi) dari definisi operasional tersebut dapat ditentukan alat pengambilan

data yang cocok dipergunakan. Definisi dari variabel-variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah :

Return On Asset (Y)

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah Return on Asset

(ROA) yang merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset.

Semakin besar Return on Asset menunjukkan kinerja keuangan yangsemakin

baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar. Apabila Return on

Asset meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat,sehingga

Page 84: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

66

dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh

pemegang saham (Husnan, 1998). Data diperoleh dari Statistik Perbankan

Indonesia (SPI) pada laporan kegiatan kinerja Bank Persero periode januari

2009 sampai desember 2014 yang dipublikasi oleh Bank Indonesia. Data

dalam bentuk satuan persen (%).

2. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen adalah variabel yang secara bebas berpengaruh

terhadap variabel dependen, dalam penelitian ini variabel independen terdiri

dari 4 variabel yaitu:

1) Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan variabel bebas pertama

(X1) dalam penelitian ini. CAR digunakan untuk mengukur kecukupan

modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. Semakin tinggi CAR

maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko

dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi

(Menurut ketentuan Bank Indonesia, Capital Adequacy Ratio (CAR)

mempunyai nilai minimal sebesar 8%) berarti bahwa bank tersebut mampu

membiayai operasi bank, dan keadaan yang menguntungkan tersebut dapat

memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas bank (ROA)

yang bersangkutan (Dendawijaya, 2003). Data diperoleh dari Statistik

Page 85: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

67

Perbankan Indonesia (SPI) pada laporan kegiatan kinerja Bank Persero

periode januari 2009 sampai desember 2014 yang dipublikasi oleh Bank

Indonesia. Data dalam bentuk satuan persen (%).

2) Non Performing loan (NPL)

Non Performing Loan (NPL) merupakan variabel bebas kedua (X2)

rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-

cover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur (Darmawan,

2004). NPL mencerminkan risiko kredit, semakin tinggi tingkat NPL maka

semakin besar pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank (Ali,

2004). Akibat tingginya NPL perbankan harus menyediakan pencadangan

yang lebih besar sehingga pada akhirnya modal bank ikut terkikis.Padahal

besaran modal sangat mempengaruhi besarnya ekspansi kredit.Besarnya

NPL menjadi salah satu penyebab sulitnya perbankan dalam menyalurkan

kredit (Sentausa, 2009).

3) Inflasi

Inflasi merupakan variabel bebas ketiga (X3) dalam penelitian ini.

Menurut Case and Fair (2007:63) inflasi adalah peningkatan tingkat harga

secara keseluruhan. Terjadi ketika banyak harga meningkat secara

serentak.Inflasi diukur dengan menghitung peningkatan harga rata-rata

sejumlah besar barang selama beberapa periode waktu. Data yag diperoleh

dari Badan Pusat Statitik (BPS), periode Januari 2009 sampai dengan

Desember 2014 berupa persentase (%).

Page 86: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

68

4) Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan variabel bebas keempat

(X4) dalam penelitian ini dimana LDR adalah rasio antar seluruh jumlah

kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit

yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak

mampu menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun banyak maka

akan menyebabkan bank tersebut rugi (Kasmir, 2004). Menurut peraturan

Bank Indonesia, besarnya LDR adalah antara 85% - 110%. Data diperoleh

dari Statistik Perbankan Indonesia (SPI) pada laporan kegiatan kinerja

Bank Persero periode januari 2009 sampai desember 2014 yang dipublikasi

oleh Bank Indonesia. Data dalam bentuk satuan persen (%).

Page 87: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Perbankan di Indonesia

Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak

perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh

perkembangan internal dunia perbankan, juga tidak terlepas dari pengaruh

perkembangan di luar dunia perbankan, seperti sektor riil dalam perekonomian,

politik, hukum dan sosial. Perkembangan faktor-faktor internal dan eksternal

perbankan tersebut menyebabkan kondisi perkembangan perbankan di

Indonesia secara umum dapat dikelompokkan dalam empat periode. Masing-

masing periode mempunyai ciri-ciri khusus yang tidak dapat disamakan dengan

periode lainnya. Serangkaian paket-paket deregulasi di sektor riil dan moneter

yang di mulai sejak tahun 1980-an serta terjadinya krisis ekonomi di Indonesia

sejak akhir tahun 1990-an adalah dua peristiwa utama yang telah menyebabkan

empat periode kondisi perbankan di Indonesia sampai dengan saat ini

(Triandaru, 2009:73).

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 telah menyederhanakan sistem

perbankan dengan menghilangkan perbedaaan fungsi-fungsi operasional bank

secara struktural sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun

Page 88: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

70

1967 yang telah membedakan fungsi bank umum, bank pembangunan, bank

tabungan, bank koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), termasuk fungsi-

fungsi bank-bank pemerintah yang masing-masing didirikan dengan undang-

undang. Dengan dikeluarkannya UU No. 7 Tahun 1992, sistem perbankan

hanya mengenal dua jenis bank, yaitu Bank Umum dan BPR. Kedua jenis bank

tersebut berdasarkan undang-undang dapat melakukan perbankan konvensional

(conventional banking) dan perbankan syariah (syariah complaint bank)

(Dahlan Siamat, 2005:34).

1. Bank Persero di Indonesia

Bank persero atau yang lebih sering dikenal dengan Bank BUMN

adalah bank umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah.

Pada awalnya Bank Persero didirikan dengan Undang-undang tersendiri dimana

pembagian tugas untuk masing-masing bank berbeda-beda. Namun dalam

kegiatan operasionalnya Bank Persero tetap tunduk pada Undang-undang

tentang perbankan.

Bank Persero yang sebelumnya berjumlah 7 bank diperkecil jumlahnya

menjadi hanya 4 bank. Langkah ini dilakukan sebagai akibat dari restrukturisasi

yang dilakukan oleh pemerintah di awal dekade 2000-an sebagai dampak

terjadinya krisis perbankan. Kebijakan pemerintah terhadap Bank Persero

dilakukan dengan menggabungkanBank Bumi Daya, Bank Pembangunan

Indonesia, Bank Dagang Negara dan Bank Ekspor Impor Indonesia yang

Page 89: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

71

dilebur menjadi Bank Mandiri. Sementara Bank Tabungan Negara, Bank

Negara Indonesia 46 dan Bank Rakyat Indonesia tetap terus beroperasi seperti

sebelumnya. Bank Ekspor Impor Indonesia berubah menjadi Bank Ekspor

Indonesia yang kemudian tidak lagi beroperasi sebagai bank dan berubah fungsi

menjadi lembaga pembiayaan ekspor.

Komposisi kepemilikan Bank Persero juga ikut mengalami perubahan,

dimana saham Bank Persero tidak lagi sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah.

Beberapa Bank Persero telah menjadi bank publik melalui penjualan sebagian

sahamnya melalui pasar modal antara lain: Bank BNI, Bank Mandiri, dan Bank

BRI.

Berikut ini adalah profil singkat dari 4 Bank Persero di Indonesia, yaitu:

a. Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 oktober 1998, sebagai bagian dari

program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah

Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu: Bank Bumi

Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank

Pembangunan Indonesia yang dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-

masing dari keempat legacybanks memainkan peran yang tidak terpisahkan

dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini,

Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan

kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Page 90: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

72

Setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi

secara menyeluruh. Pada saat itu bank Mandiri menutup 194 kantor cabang

yang paling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah

gabungan 26.600 karyawan menjadi 17.620 karyawan.

Semenjak didirikan kinerja Bank Mandiri terus meningkat, hal ini

dapat terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp 1,18 Triliun di tahun

2000 hingga mencapai Rp 5,3 triliun di tahun 2004. Selain itu, Bank

Mandiri juga mencatat prestasi penting dengan melakukan penawaran

saham perdana pada 14 juli 2003 sebsar 20% atau ekuivalen dengan 4

Miliar lembar saham.

Proses transformasi yang telah dijalankan oleh Bank Mandiri

sejak tahun 2005-2010 secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja

bank Mandiri, tercermin dari peningkatan berbagai parameter finansial.

Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net

konsolidasi yang turun dari sebesar 15,43% di tahun 2005 menjadi 0,62%

di tahun 2010. Selain itu laba bersih Bank Mandiri yang juga tumbuh

sangat signifikan dari Rp 0,6 triliun di tahun 2005 menjadi Rp 9,2 Triliun

di tahun 2010.

Bank Mandiri juga berhasil mencatat sejarah dalam peningkatan

kualitas layanan. Selama empat tahun berturut-turut pada tahun 2007,

2008, 2009 dan 2010, Bank Mandiri berhasil menempati posisi sebagai

Page 91: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

73

service leader perbankan nasional berdasarkan survey Marketing

Research Indonesia (MRI) dengan menempati urutan pertama pelayanan

prima. Selain itu, Bank Mandiri juga mendapat apresiasi dari berbagai

pihak dalam hal penerapan Good Corporate Governance.

Salah satu upaya untuk mewujudkan visi transformasi lanjutan,

Bank Mandiri melakukan penawaran umum terbatas (right issue) pada

awal tahun 2011 dalam rangka meningkatkan struktur permodalan. Pada

kuartal III tahun 2011 permodalan Bank Mandiri telah mencapai Rp 59,7

Triliun sehingga menjadi bank pertama di Indonesia yang meraih predikat

sebagai Bank Internasional sesuai dengan criteria Arsitektur Perbankan

Indonesia. Pada periode ini, mandiri dapat menegaskan diri sebagai

lembaga keuangan di Indonesia dengan asset terbesar mencapai Rp 501,9

Triliun, penyalur kredit terbesar mencapai Rp 297,5 Triliun, serta

penghimpun dana masyarakat terbesar mencapai Rp 376,4 Triliun.

Kualitas kredit Bank Mandiri juga dapat terjaga dengan baik yaitu

sebesar 2,56% untuk NPL gross dan 0, 66% untuk NPL netto. Bank

Mandiri pada kuartal III tahun 2011 memperkerjakan 27.305 karyawan

dengan 1.526 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan 7

kantor cabang/perwakilan/anak perusahaan di luar negeri.

Page 92: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

74

b. Bank Rakyat Indonesia

Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank milik pemerintah

yang tergolong besar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

didirikan di Purwokerto, Jawa tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

dengan nama De Poerwokertosche Hulp En Spaarbank Der Inlandssche

Hoofden yang artinya adalah Bank Bantuan dan Simpanan Milki Kaum

Priyayi purwokerto. Suatu lemabaga keuangan yang melayani orang-orang

kebangsaan Indonesia (Pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16

desember 1895 yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Berdasarkan Undang-Undang No.14 tahun 1967 tentang Undang-

Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No.13 tahun 1968 tentang

Undang-Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank

Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang

Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank

yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia.

Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No.21 tahun 1968 menetapkan

kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasrkan Undang-Undang Perbankan No.7

tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No.21 tahun 1992 status BRI

berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilkian BRI saat itu masih 100%

di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, pemerintah

Page 93: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

75

Indonesia memeutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga

menjadi perusahaan public dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Yang masih digunakan sampai saat ini.

Sejak didirikan tahun 1895 sampai sekarng ini Bank Rakyat

Indonesia tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada

masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada

golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada

perkembangan penyaluran kredit usaha kecil (KUK) pada tahun 1994

sebesar Rp 6.419,8 Milyar yang meningkat menjadi Rp 8.231,1 Milyar

pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September

sebesar Rp 20.466 Milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan

yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia

mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1

kantor pusat BRI, 12 kantor wilayah, 12 kantor Inspeksi/SPI, 170 kantor

cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang pembantu, 1 Kantor Cabang

Khusus, 1 NewYork Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 kantor

perwakilan hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 kantor Mobil Bank, 193

P.Point, 3.705 BRI unit dan 357 pos pelayanan desa.

c. Bank Negara Indonesia

Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara

Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan dimilki oleh

Page 94: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

76

pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat

pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan pemerintah Indonesia, yakni

ORI atau Oeang Republik Indonesia. Pada malam menjelang tanggal 30

Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini,

tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara

hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 juli ditetapkan sebagai Hari

Bank Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan

dari pemerintah Belanda sebagi Bank Sentral pada tahun 1949. Pemerintah

membatasi peranan bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau

bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank

pembangunan dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank

devisa dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955 status

BNI diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini

melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari

identitass perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan

mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia

lebih dikenal sebagai BNI 46.

Page 95: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

77

Status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara

Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik

diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun

1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan

kemajuan lingkungan sosial budaya serta teknologi dicerminkan melalui

penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke

masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap

perbaikan kualitas kinerja secara terus menerus.

d. Bank Tabungan Negara

Pada tahun 1897 dengan pendirian perseroan yang didirikan dengan

nama “Postspaar Bank”. Pada masa pendudukan jepang di Indonesia

kegiatan bank ini dibekukan dan digantikan dengan Tyokin Kyoku. Setelah

proklamasi kemerdekaan Indonesia, bank ini diambil alih oleh pemerintah

Indonesia dan diubah menjadi kantor tabungan pos. Lalu pada tahun 1950

namanya diubah menjadi Bank Tabungan Pos (Undang-Undang darurat

tahun 1950). Pada tahun 1963 nama Bank Tabungan Pos diubah menjadi

Bank Tabungan Negara atau BTN sesuai dengan Perpu No.4 tahun 1963

dan Undang-Undang No.4 tahun 1964.

Pada tahun 1968 BTN menjadi bank milik Negara sesuai degan

Undang-Undang No.20 tahun 1968. Tahun 1989 Bank BTN beroperasi

sebagai bank umum dan mulai menerbitkan obligasi. Tahun 1992 status

Page 96: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

78

hukum Bank Tabungan Negara menjadi perusahaan perseroan dan 2 tahun

setelahnya Bank Tabungan Negara mendapat izin sebagai bank devisa.

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Statistik Deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dapat dilihat

dari nilai rata-rata (mean), ukuran penyebaran data dari rata-ratanya (standar

deviasi), nilai maksimum dan minimum. Berikut adalah hasil statistik deskriptif

penelitian yang dapat dilihat pada tabel 4.1:

Tabel 4.1

Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 72 .0257 .0423 .034025 .0042878

CAR 72 .1277 .1861 .158497 .0148067

NPL 72 .0221 .0584 .036571 .0087360

INFLASI 72 .0241 .0917 .055106 .0179227

LDR 72 .6955 .8984 .808854 .0562446

Valid N (listwise) 72

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.1 di atas, dapat dilihat nilai N=72 merupakan banyaknya

data sampel (data bulanan selama 6 tahun). Dari tabel tersebut menunjukkan

bahwa variabel terikat (dependent) return on asset memiliki nilai minimum

0,0257 pada bulan September 2009 maksimumnya 0,0423pada bulan Februari

2012. Nilai rata-rata (mean) return on assetsebesar 0,034025 dan ukuran

penyebaran data dari rata-ratanya (standar deviasi) sebesar 0,0042878.

Page 97: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

79

Variabel bebas capital adequacy ratiomemiliki nilai minimum 0,1277

pada bulan November tahun 2009 sedangkan untuk nilai maksimumnya sebesar

0,1861 pada bulan Januari 2013. Nilai rata-rata (mean) capital adequacy ratio

sebesar 0,158497 dan ukuran penyebaran data dari rata-ratanya (standar

deviasi) sebesar 0,0148067.

Variabel bebas Non performing loanmemiliki nilai minimum 0,0221

pada bulan Desember tahun2012 sedangkan untuk nilai maksimumnya sebesar

0,0584 pada bulan Sebtember 2014. Nilai rata-rata (mean) non performing

loansebesar 0,036571dan ukuran penyebaran data dari rata-ratanya (standar

deviasi) sebesar 0,0087360.

Variabel bebas Inflasi memiliki nilai minimum 0,0241 pada bulan

Januari 2010 sedangkan untuk nilai maksimumnya sebesar 0,0917 pada bulan

Agustus 2012. Nilai rata-rata (mean) Inflasi sebesar 0,055106 dan ukuran

penyebaran data dari rata-ratanya (standar deviasi) sebesar 0,0170227.

Variabel bebas Loan to deposit ratio memiliki nilai minimum 0,6955

pada bulan Desember 2009 sedangkan untuk nilai maksimumnya sebesar

0,8984 pada bulan Januari 2014. Nilai rata-rata (mean)Loan to deposit

ratiosebesar 0,808854 dan ukuran penyebaran data dari rata-ratanya(standar

deviasi) sebesar 0,0562446.

Page 98: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

80

2. Pengujian Asumsi Klasik

Suatu model dinyatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai

sifat-sifat best linear estimator (BLUE).Disamping itu, suatu model dikatakan

cukup baik dan dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian

ekonometrik yang melandasinya.

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada

agar dapat menentukan model analisis yang paling tepat digunakan. Uji asumsi

klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat

menentukan model analisis yang paling tepat digunakan. Uji asumsi klasik

dalam penelitian ini terdiri dari Uji normal P Plot untuk menguji normalitas data

secara statistik, Uji Multikolinearitas dengan menggunakan korelasi parsial, Uji

Autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson statistik, serta Uji

heteroskedastisitas dengan melihat hasil olah data berupa Scatterplot.

Dalam penelitian ini, data-data yang telah diperoleh adalah untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel capital adequacy ratio, non

performing loan, loan to deposit ratio dan inflasi terhadap return on asset.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan

variabel terikat mempunyai distribusi normal. Maksud data distribusi normal

adalah data akan mengikuti arah garis diagonal dan menyebar disekitar garis

diagonal.Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual

Page 99: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

81

yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau

tidak.Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual

terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan analisis grafik

dan uji Kolmogorov-Smirnov.

Berikut adalah hasil dari uji ini:

c. Analisa Grafik Histogram

Gambar 4.1

Sumber: Data diolah

Berdasarkan gambar diatas histogramRegression Residual

membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut

dinyatakan normal atau data berdistribusi normal.

Page 100: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

82

2.Analisa Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)

Gambar 4.2

Grafik P-P Plot

Sumber: Data diolah

Berdasarkan grafik diatas, titik-titik mengikuti atau merapat ke

garis diagonal maka data dalam penelitian ini normal atau

berdistribusi normal.

Page 101: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

83

3). Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.2

Uji Kolmogorov-Smirnov

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, maka dapat disimpulkan data dalam

penelitian ini berdistribusi normal dilihat dari nilai Sig. > α atau 0,910> 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Yaitu munculnya peluang diantara beberapa variabel bebas untuk

saling berkorelasi, pada praktiknya multikolinearitas tidak dapat

dihindari.Mengukur multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Korelasi

Partial.Ujiini dilakukan dengan membandingkan antara koefisien

determinasi ( ) keseluruhan dengan nilai koefisen korelasi parsial semua

variabel bebasnya.Jika nilai koefisien determinasi lebih besar dari nilai

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized

Residual

N 72

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .97142265

Most Extreme

Differences

Absolute .066

Positive .051

Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .562

Asymp. Sig. (2-tailed) .910

a. Test distribution is Normal.

Page 102: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

84

koefisien korelasi semua variabel bebasnya maka model tersebut tidak

mengandung gejala multikolinier.

Berikut adalah hasil dari uji Multikolinearitas pada tabel 4.3:

Tabel 4.3

Uji Multikolinieritas dengan Nilai Tolerance dan VIF (Variance

Inflation Factor)

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

CAR .584 1.712

NPL .926 1.080

INFLASI .761 1.315

LDR .624 1.604

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, nilai Tolerance variabel bebas CAR =

0,584, NPL = 0,926, Inflasi = 0,761 dan LDR =0,624. Sedangkan nilai VIF

variable CAR =1,712, NPL = 1,080, Inflasi =1,315 dan LDR =1,604.

Dapat disimpulkan bahwa model regresi dinyatakan tidak terjadi

multikolinearitas karena nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas yaitu kondisi dimana semua residual atau error

mempunyai varian yang tidak konstan atau berubah-ubah. Untuk mengetahui

apakah suatu data bersifat heteroskedastisitas atau tidak, maka perlu

Page 103: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

85

pengujian. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan

metode analisis grafik Scatterplot danmetode Park. Berikut adalah hasil dari

metode yang dilakukan:

1. Metode Analisis Grafik Scatterplot

Berikut adalah tampilan scatterplot pada gambar 4.3 di bawah ini:

Gambar 4.3

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tampilan Scatterplot pada gambar 4.3 di atas

maka dapat disimpulkan bahwa plot menyebar secara acak diatas

maupun dibawah angka nol pada sumbu Regression Studentized

Residual. Oleh karena itu pada model regresi yang dibentuk

dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Page 104: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

86

2. Metode Glejser

Uji Glejser jika dilihat berdasarkan hasil SPSS, maka yang kita lihat

adalah hasil sig.dari ouputt jika sig. > 5%, berarti H0 tidak dapat

ditolak berarti tidak terjadi heteroskedastisitas atau

homoskedastisitas. Dari hasil pengolahan data, informasi yang

dipeoleh dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4

Uji Heteroskedastisitas Metode Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.002 .002 -1.050 .297

CAR .046 .013 .495 3.476 .114

NPL -.024 .018 -.156 -.1379 .173

INFLASI -.021 .010 -.272 -2.184 .221

LDR -.002 .003 -.065 -.473 .638

a. Dependent Variable: ABRESID

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dari empat variabel independent

(CAR,NPL,INFLASI,LDR) diperoleh hasil nilai Sig. > 5%. Karena

nilai Sig. > 5% maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

heteroskedastisitas dan hasil uji dapat dilanjutkan.

Page 105: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

87

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu

(time-series) atau ruang (cross section). Salah satu penyebab munculnya

masalah otokorelasi adalah adanya kelembaman (inertia) artinya

kemungkinan besar akan mengandung saling ketergantungan

(interdependence) pada data observasi periode sebelumnya dan periode

sekarang.

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

otokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson (DW). Berikut adalah hasil uji

Autokorelasi dengan metode Durbin Watson (DW) pada tabel 4.5 di bawah

ini:

Tabel 4.5

Uji Durbin Watson (DW)

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 .890

a. Predictors: (Constant), CAR, LDR, NPL,NPL, Inflasi

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Data diolah

Berdasarkan pada tabel 4.5 diatas nilai Durbin-Watson (DW) sebesar

0,890. Jika dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson dengan jumlah

observasi (n)=72 dan jumlah variabel independen 4 (k=4) diperoleh nilai

tabel dl (lower)=1,502 dan du (upper)=1,736. Oleh karena itu nilai

Page 106: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

88

DW=0,890 berada dibawah dl=1,502, maka dapat disimpulkan terjadi

autokorelasi positif.

Oleh karena adanya autokorelasi maka nilai standar error dan nilai t-

statistik tidak dapat dipercaya sehingga diperlukan pengobatan. Pengobatan

autokorelasi tergantung dari nilai ρ yang dapat diestimasi dengan beberapa

cara seperti di bawah ini:

1. Nilai ρ diestimasi dengan Durbin-Watson d

2. Nilai ρ diestimasi dengan Theil-Nagar d

(

)

(

)

3. The Cohrane-Orcutt two-step Procedures

Tabel 4.6

Pengobatan Uji Durbin Watson (DW)

S

u

m

Sumber : Hasil Output SPSS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .001 .021 .068 .946

Ut_1 .538 .103 .531 5.211 .000

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Page 107: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

89

Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh nilai ρ pada iterasi pertama

sebesar 0,538 (yaitu koefisien variabel Ut_1).

Tabel 4.7

Pengobatan Uji Durbin Watson (DW)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.723 .286 -9.506 .000

pLnCAR_1 .474 .106 .346 4.482 .000

pLnNPL_1 -.234 .034 -.444 -6.910 .000

pLnINFLASI_1 -.006 .008 -.048 -.770 .444

pLnLDR_1 1.197 .147 .633 8.133 .000

a. Dependent Variable: pLnROA_1

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan hasil output SPSS memberikan nilai β*2 sebesar 0,474,

nilai β*3 sebesar -0,234, nilai β*4 sebesar -0,006 dan nilai β*5 sebesar 1,197

, sedangkan nilai β*1=β1(1-ρ)=(0.001)*(1-0,538)=0,00046

Page 108: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

90

Tabel 4.8

Pengobatan Uji Durbin Watson (DW)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .041 .026 1.617 .110

LagUt .938 .040 .943 23.602 .000

a. Dependent Variable: Ut

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh nilai ρ = 0,938 pada iterasi

kedua. Berdasarkan pada perhitungan di atas diperoleh nilai ρ menurut

berbagai metode seperti terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9

Pengobatan Uji Durbin Watson (DW)

Metode Nilai ρ

Durbin-Watson d 0,555

Theil-Nagar d 0,55981

Cochrane-Orcutt Step 1 0,538

Cochrane-Orcutt Step 2 0,938

Sumber: Hasil output SPSS

Ketiga metode ternyata menghasilkan nilai ρ yang hampir sama. Untuk

itu penulis memilih metode Cohrane-Orcutt Step 2 untuk mentranformasikan

persamaan regresi.

Page 109: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

91

Tabel 4.10

Pengobatan Uji Durbin Watson (DW)

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 2.001

a. Predictors: (Constant), lnLDR@, lnCAR@, lnINFLASI@, lnNPL@

b. Dependent Variable: lnROA@

Sumber : Hasil outpus SPSS

Membandingkan hasil regresi persamaan asli sebelum ada

transformasi dan hasil regresi setelah transformasi ternyata dapat

dibandingkan . Pada persamaan asli nilai Durbin-Watson sebesar 0,890 dan

terjadi autokorelasi positif, sedngkan pada tabel 4.10 menunjukkkan bahwa

nilai Durbin-Watson sebesar 2,001 dengan nilai n=72 dan k=4 maka

diperoleh:

Nilai dl=1,502 dan 4-dl=2,498

Nilai du=1,736 dan 4-du=2,264

Hasil perhitungan pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai DW-test

beada pada daerah antara du dan 4-du, 1,736< 2,001< 2,264 maka dapat

disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala autokorelasi baik

secara positif maupun negatif.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji F

Uji Fhitungdigunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel

bebas terhadap variabel terikatnya atau untuk menguji ketepatan model

Page 110: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

92

(goodness of fit). Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan

(bersama-sama) terhadap variabel terikat maka model persamaan regresi

masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya, jika tidak terdapat pengaruh

secara simultan maka masuk dalam kategori tidak cocok atau not fit.

Adapun cara pengujian dalam uji F ini,yaitu dengan menggunakan

suatu tabel yang disebut dengan Tabel ANOVA (Analysis of Variance)

dengan melihat nilai signifikasi (Sig< 0,05 atau 5 %). Jika nilai signifikasi >

0.05 maka H1 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikasi < 0.05 maka H1

diterima. Berikut adalah tabel ANOVA pada tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.11

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .001 4 .000 54.172 .000a

Residual .000 67 .000

Total .001 71

a. Predictors: (Constant), INFLASI, CAR, NPL,NPL, LDR

b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.6 di atas nilai Fhitung diperoleh 54,172 dengan

tingkat signifikansi 0,000, karena tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05

maka H0 ditolak atau H1diterima. Dapat disimpulkan bahwa capital

adequacy ratio,loan to deposit ratio, non performing loan dan inflasi

berpengaruh simultan terhadap return on asset.

Page 111: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

93

b. Uji t

Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka

langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara individu

atau uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel

dependen yang diuji pada tingkat signifikasi 0.05 maka variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Berikut adalah hasil pengujian hipotesis dengan uji t pada tabel 4.7 di

bawah ini:

Tabel 4.12

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.012 .004 -3.192 .002

CAR .101 .022 .350 4.509 .000

NPL -.193 .030 -.393 -6.379 .000

INFLASI -.007 .016 -.030 -.422 .660

LDR .047 .006 .612 8.135 .000

a. Dependent Variable: ROA

.

Page 112: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

94

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, maka diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut:

Dimana :

Y = Return on asset (dalam persentase)

X1 = Capital adequacy ratio (dalam persentase)

X2 = Non Performing Loan (dalam persentase)

X3 = Inflasi (dalam persentase)

X4 = Loan to deposit ratio (dalam persentase)

Adapun interpretasi penulisan terhadap hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Berdasarkan pada persamaan regresi di atas,apabila X1, X2, X3, X4

bernilai 0,maka niali Y adalah -0,012 maksudnya dalah jika bank

PERSERO (sampel yang di ambil) tidak melalukan opersional

perbankan selama tahun penelitian dapat dikatakan bahwa dalam

periode 2009-2014 jumlah Return On Asset berjumlah sebesar 0,012%

2) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan Return on Asset

(ROA)

Berdasarkan pada persamaan regresi di atas, CAR (X1) =0,101

maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% CAR (X1) akan

Y = -0.012 + 0.101 CAR - 0.193 NPL-0.007 INLASI + 0.047 LDR

Page 113: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

95

menyebabkan meningkatkan nilai ROA (Y) sebesar 0,101%

berdasarkan nilai nilai t hitung dan t tabel dapat simpulkan bahwa

capital adequacy ratio berpengaruh signifikan terhadap return on

asset.

CAR adalah untuk mengukur kecukupan modal yang di miliki

bank untuk menunjang aktifitas aktiva yang mengandung atau

menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. semakin tinggi

CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk

menanggung resiko dari setiap kredit atau aktifa produktif yang

beresiko .jika nilai CAR tinggi (Menurut ketentuan Bank Indonesia,

Captal Adequacy Ratio (CAR) mempunyai nilai minimal sebesar 8%

berarti bahwa bank tersebut mampu membiayai operasi bank dan

keadaan yang menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi

yang cukup besar bagi profitabilitas bank (ROA) yang bersangkutan

(Dendawijaya, 2003).

Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari

Werdaningtyas (2002), Desfian (2003), dan Mahardian (2008) yang

menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh

positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Page 114: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

96

3) Pengaruh Non Performing Loan (NPL) dengan Return On Asset

(ROA)

Berdasarkan pada persamaan regresi di atas, NPL (X3)= -0,193

maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% NPL (X3) akan

menyebabkan turunnya nilai ROA (Y) sebesar 0,193%. Berdasarkan

nilai signifikansi dan nilai t hitung dan t tabel diatas dapat disimpulkan

bahwa NPL berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar Non

Performing Loan (NPL) maka Return On Asset (ROA) yang diperoleh

akan semakin kecil. Peningkatan Non Performing Loan (NPL) akan

mempengaruhi profitabilitas bank, karena semakin tinggi Non

Performing Loan (NPL) maka akan semakin buruk kualitas kredit

bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar,

dan oleh karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan

operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba (ROA)

yang diperoleh bank. Non Performing Loan (NPL) yang rendah

mengindikasikan kinerja keuangan bank semakin baik.

Page 115: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

97

Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Mawardi

(2005) yang menunjukkan bahwa Non Performing Loan (NPL)

berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

4) Pengaruh Loan Deposit Ratio (LDR) dengan Return On Asset

(ROA)

Berdasarkan pada persamaan regresi di atas, LDR (X2) = 0,047

maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% LDR (X2) akan

menyebabkan meningkatnya nilai ROA (Y) sebesar 0,047%.

Berdasarkan nilai signifikansi dan nilai t hitung dan t tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa loan deposit ratio berpengaruh signifikan terhadap

return on asset.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika kemampuan

bank dalam menyalurkan kredit terhadap dana pihak ketiga yang

terkumpul adalah tinggi, maka semakin tinggi pula kredit yang

diberikan pihak bank dan juga akan meningkatkan laba bank yang

bersangkutan, dengan kata lain kenaikan Loan to Deposit Ratio (LDR)

akan meningkatkan Return On Asset (ROA), sehingga kinerja

keuangan bank akan semakin baik (dengan asumsi bank tersebut

mampu menyalurkan kredit dengan efektif sehingga jumlah

kreditmacetnya akan kecil). Penelitian yang dilakukan oleh Restiyana

Page 116: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

98

(2011) dan Suroso (2010) yang menunjukkan bahwa LDR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

1) Uji t terhadap variabel capital adequacy ratio

Hasil perhitungan yang didapat pada tabel 4.7 variabel capital adequacy

ratio secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai lebih

kecil dari α (0,000 < 0,05). Sedangkan nilai t hitung X1 = 4,509 dan t

tabelsebesar 1,671 (df (n – k) 72 – 4 = 68, α = 0,05), sehingga t hitung > t

tabel (4,509 > 1,671). Maka Ho ditolak atau menerima H1 sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel capital adequacy ratio berpengaruh

signifikan terhadap return on asset.

2) Uji t terhadap variabel non performing loan

Hasil perhitungan yang didapat pada tabel 4.7 variabel non performing

loan secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai lebih

kecil dari α (0,000 < 0,05). Sedangkan nilai -t hitung X2 = -6,379 dan- t

tabel sebesar -1,671 (df (n – k) 72 – 4 = 68, α = 0,05), sehingga -t hitung

< -t tabel (-6,379 < -1,671). Maka Ho ditolak atau menerima H1 sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel non performing loan berpengaruh

signifikan terhadap return on asset.

3) Uji t terhadap variabel inflasi

Hasil perhitungan yang didapat pada tabel 4.7 variabel inflasi secara

statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai lebih besar dari α

Page 117: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

99

(0,660 > 0,05). Sedangkan nilai -t hitung X3 = -0,422 dan -t tabel sebesar

-1,671 (df (n – k) 72 – 4 = 68, α = 0,05), sehingga -t hitung > -t tabel ( -

0,422 > -1,671). Maka Ho diterima atau menolak H1 sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

return on asset.

4) Uji t terhadap variabel loan deposit ratio

Hasil perhitungan yang didapat pada tabel 4.7 variabel loan deposit ratio

secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil

dari α (0,000 < 0,05). Sedangkan nilai t hitung X1 = 8,135 dan t tabel

sebesar 1,671 (df (n – k) 72 – 4 = 68, α = 0,05), sehingga t hitung > t

tabel (8,135 > 1,671). Maka Ho ditolak atau menerima H1 sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel loan deposit ratio berpengaruh signifikan

terhadap return on asset.

c. Uji Adjusted R Square (R2

adj)

Koefisien determinasi atau R square (R2) merupakan besarnya

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi

koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya.Koefisien

determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas

yang dimasukkan dalam model regresi di mana setiap penambahan satu

variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan meningkatkan

Page 118: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

100

nilai R2 meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi

kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah

disesuaikan, Adjusted R Square (R2

adj).

Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien

tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel dan ukuran

sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang

disesuaikan maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik

atau turun oleh adanya penambahan variabel baru dalam model.

Selengkapnya mengenai hasil uji Adj R2 dapat dilihat pada tabel 4.8 di

bawah ini:

Tabel 4.13

Uji Adjusted R Square (R2adj)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .874a .764 .750 .0021451

a. Predictors: (Constant), CAR, LDR, NPL, INFLASI

b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data diolah

Besarnya angka Adjusted R Square adalah 0,750 atau sebesar 75%.

Dapat disimpulkan bahwa pengaruhcapital adequacy ratio, loan to deposit

ratio, non performing loan, dan inflasiterhadap return on asset adalah 75%,

sedangkan sisanya sebesar 25% (100% - 75%) dipengaruhi oleh variabel-

Page 119: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

101

variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini seperti dana

pihak ketiga, kredit, non performing financing, PDB, tingkat pengangguran,

kurs dan lainnya. Adapun angka koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai

sebesar 0,874 atau sebesar 87,4% yang menandakan bahwa hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat adalah kuat karena memiliki nilai lebih

dari 0,5 (R > 0,5) atau 0,874 > 0,5.

Page 120: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

102

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pengaruh capital

adequacy ratio, non performing loan, inflasi dan loan to deposit ratio terhadap

return on asset menggunakan data time series oleh PT. Bank Persero pada tahun

2009-2014. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda,

dari pembahasan yang telah diuraikan di atas berdasarkan data yang penulis

peroleh dari penelitian sebagaimana yang telah dibahas dalam skripsi ini maka,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan analisis regresi berganda ditemukan bahwa variabel capital

adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio (LDR) berpengaruh positif

terhadap return on assets (ROA), sedangkan non performing loan (NPL)

berpengaruh negatif terhadap return on assets (ROA), dan Inflasi tidak

berpengaruh terhadap return on assets (ROA).

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka terdapat beberapa

implikasi yang perlu memperoleh penekanan. Hasil penelitian ini merupakan

informasi yang perlu dipertimbangkan oleh bank umum, akademis dan nasabah.

Peneliti menyarankan untuk diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Page 121: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

103

1. Bagi Perbankan

Dengan adanya temuan bahwa capital adequacy ratio, non performing

loan dan loan to deposit ratio berpengaruh terhadap return on assets,

sedangkan inflasi tidak berpengaruh terhadap return on assets dengan tingkat

kontribusi yang berbeda-beda. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk

evaluasi perkembangan sistem perbankan konvensional khususnya Bank

Persero serta sebagai bahan awal kajian dalam menentukan metode

kebijakanmoneter. Penelitian ini diharapkan menjadi informasi yang akan

menambah wawasan dan pengetahuan bagi nasabah bank. Sehingga dapat

dijadikan pedoman sebagai pengambilan keputusan dalam berinvestasi yang

dapat memberikan tingkat keuntungan yang sesuai dengan harapan investor

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini akan menambah kepustakaan di bidang manajemen

perbankan dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah

wawasan pengetahuan, khususnya tentang return on asset. Untuk penelitian

selanjutnya sebaiknya memperbanyak jumlah variabel dari faktor internal

maupun eksternal bank, misalnya: dana pihak ketiga, kredit, non performing

financing, PDB, tingkat pengangguran, kurs dan lainnya. Selain itu juga bisa

dengan menambah instrumen profitabilitas seperti return on equity.

Page 122: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

104

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, imam. ”Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19”.5

edition badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2011

Hamid, Abdul. ”buku Pedoman penulisan Skripsi”. FEB UIN Jakarta, Jakarta, 2010

Hasibuan, Drs.H.Malayu S.P.,2007, Dasar-Dasar Perbangkan, PT Bumi Akasara,

Jakarta.

Hermawan Darmawi. “Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial”. PT. Bumi

Aksara, Jakarta, 2006.

Kasmir.”Dasar-Dasar Perbankan”.1 edition . Cet 2. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta. 2003

Kasmir. 2008.” Bank &Lembaga Keuangan Lainnya”.Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

Kuncoro, Mudrajad,”Manajemen Perbankan “.Yogyakarta.”, BPFE, 2002.

Lukman, Dendawijaya.”manajemen bank “. Ghalia Indonesia, Bogor, 2005

Malayu, Hasibuan . “Dasar- Dasar Perbankan “ .Bumi Aksara. Jakarta. 2008

Mankiw, Gregory. “Teori Makro Ekonomi “. 5 edition. Erlangga. Jakarta. 2003

Martono , “Bank dan Lembaga Keuangan Bank”. Ekonisia, 2010

Mishkin, Frederic. “The Economics of Money, Banking and Financial Markets”,

Eighth Edition , Colombia university. 2007.

Mishkin, Frederic.’Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar keuangan”.8

edition,salemba Empat,jakarta, 2008

Nachrowi, dan hardius Usman. “Pendekatan Populer dan praktis Ekonometrika untuk

analisis ekonomi dan keuangan “.Fakultas ekonomi Universitas indonesia .

Jakarta. 2006

Page 123: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

105

Prayudi, Arditya.”Pengaruh Capital Adequecy Ratio (CAR) , Non Performing Loan

(NPL), BOPO, Return on Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM)

terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR)”. 2010

Puspopranoto, Sawaldjo.”keuangan perbangkan dan Pasar Keuangan :Konsep ,teori

,dan Realita “. Pustaka LP3ES Indonesia .Jakarta. 2004.

Riyadi, Selamet. ”Banking Assets and liability Management”. 3 edition ,lembaga

Penerbit FEUI , Jakarta , 2006.

Santoso, singgih. “Aplikasi SPSS pada statistik Parametrik“, Elex media

Komputindo. Jakarta. 2012.

Siamat, dahlan .” Manajemen lembaga Keuangan :kebijakan moneter dan Perbankan

“.5 edition .Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia .Jakarta .2005.

Sudarmanto, Gunawan ,” Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS “ .graha Ilmu

.Yogyakarta. 2005.

Suliyanto,” Ekonometrika Terapan :Teori & Aplikasi dengan SPSS “. Andi ,

yogyakarta. 2011.

Akbar, Masithah dan Ida Mentayani. “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi

Intermediasi Studi pada Bank Umum Swasta Kalimantan Selatan”. Jurnal,

Manajemen dan Akuntansi Vol. 11 No. 2. 2010.

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas, 2005, Analisis Rasio CAMEL

Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan

Perioda 2000-2002, Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.7,No.2.

Dendawijaya, Lukman. 2005. “Manajemen Perbankan”. Jakarta: PenerbitGhalia

Indonesia.

Dwi Astuti, Febri.“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga Deposito

Pada Bank-Bank Umum Pemerintah di Indonesia”, Skripsi IPB, Bogor,

2006.

Ferdian, Ilham Reza. 2008.” SBI, Instrumen Moneter atau Instrumen Investasi”.

Republika.Senin 21 Juli 2008.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”. 5th

edition, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Page 124: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

106

Sunyanto, Danang .”Praktik SPSS untuk kasus “.Nuha Medika ,Yogyakarta ,2011.

Undang-Undang RI nomor 7 Tahun 1992.

Undang-Undang Perbangkan no.10 tahun 1998.

Veithal rivai dan Andria permata Veithal .”Credit management handbook :teori

,konsep ,,prosedur dan aplikasi panduan prktis mahasiswa ,bankir,, dan

nasabah .”.Ed1-2,PT Raja Gafindo Persada ,Jakarta ,2007.

www.bi.go.id

Page 125: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

107

Lampiran 1 : Data-data Variabel Penelitian dari Tahun 2009-2014

DATA BANK PERSERO

Tahun Bulan ROA CAR NPL INFLASI LDR

2009

1 2.89 15.7 4.3 -0.0700 71.45

2 2.92 15.62 4.53 0.2100 73.06

3 2.74 15.53 4.97 0.2200 73.4

4 2.63 14.85 5.03 -0.3100 73.68

5 2.6 14.57 5.13 0.0400 74.5

6 2.68 14.21 4.66 0.1100 74.79

7 2.64 13.81 4.81 0.4500 75.64

8 2.64 13.51 4.8 0.5600 75.64

9 2.57 13.27 4.36 1.0500 74.64

10 2.67 13.11 4.49 0.1900 79.95

11 2.63 12.77 4.28 -0.0300 73.68

12 2.72 13.81 3.46 -0.3300 69.55

2010

1 2.9 15.67 3.19 0.8400 70.08

2 2.77 15.62 3.26 0.3000 73.38

3 3.05 15.1 3.07 -0.1400 73.75

4 2.95 14.46 3.14 0.1500 74.97

5 2.87 14.17 3.36 0.2900 76.53

6 2.96 14.19 3.01 0.9700 75.63

7 3.03 13.8 3.01 1.5700 77.63

8 3 13.45 3.09 0.7600 79.18

9 3.02 14.04 2.97 0.4400 78.23

Page 126: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

108

10 3.06 14.27 3.16 0.0600 77.99

11 3.13 14.89 3.71 0.6000 77.89

12 3.08 15.36 2.8 0.9200 71.54

2011

1 3.32 16.33 3.2 0.8900 74.3

2 3.67 17.93 3.28 0.1300 77.88

3 3.82 17.47 3.14 -0.3200 77.67

4 3.76 17.56 3.21 -0.3100 79.83

5 3.59 16.96 3.52 0.1200 80.47

6 3.8 16.43 3.3 0.5500 81.79

7 3.56 17.16 3.37 0.6700 81.83

8 3.56 16.87 3.39 0.9300 84.19

9 3.72 15.6 3.18 0.2700 83.18

10 3.67 16.54 3.21 -0.1200 80.95

11 3.6 15.33 2.99 0.3400 81.51

12 3.6 15.03 2.55 0.5700 74.75

2012

1 3.76 16.21 2.96 0.7600 76.58

2 4.23 16.46 2.85 0.0500 79.9

3 3.67 16.07 2.73 0.0700 81.16

4 3.59 15.37 2.79 0.2100 82.48

5 3.58 15.6 2.74 0.0700 80.91

6 3.67 14.82 2.61 0.6200 81.51

7 3.64 14.53 2.66 0.7000 82.18

8 3.64 14.66 2.63 0.9500 82.88

9 3.71 14.85 2.48 0.0100 83.84

Page 127: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

109

10 3.74 14.46 2.69 0.1600 83.72

11 3.82 14.62 2.42 0.0700 82.71

12 3.8 14.59 2.21 0.5400 79.84

2013

1 3.49 18.61 2.966 0.0000 81.84

2 3.4 18.47 2.824 0.0000 84.21

3 3.74 18.25 2.929 0.0000 85.54

4 3.63 17.24 2.975 0.0000 84.73

5 3.62 17.51 3.175 0.0000 85.9

6 3.7 16.61 4.05 0.0000 86.99

7 3.69 16.41 4 0.0000 88.06

8 3.68 16.35 4.088 0.0000 87.48

9 3.71 16.17 4.143 0.0000 88.72

10 3.74 16.4 4.193 0.0000 88.07

11 3.74 16.7 3.913 0.0000 89.29

12 3.87 15.91 3.844 0.0000 86.7

2014

1 3.54 18.6 4.21 0.685 89.84

2 3.43 17.98 4.255 0.6458 89.64

3 3.82 17.84 4.37 0.61 89.64

4 3.81 17.27 4.359 0.6041 88.98

5 3.67 16.91 4.708 0.61 88.53

6 3.74 16.81 5.09 0.5583 88.46

7 3.67 16.9 4.771 0.3775 88.75

8 3.67 17.58 5.832 0.3325 87.73

9 3.74 17.31 5.84 0.3775 86.45

Page 128: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

110

10 3.71 17.48 4.737 0.4025 85.97

11 3.75 17.56 4.946 0.5191 85.66

12 3.75 17.08 4.375 0.6966 83.73

Sumber: Laporan Keuangan Publikasi Bank Indonesia

Page 129: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

111

Lampiran 2 : Tabel Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 72 .0257 .0423 .034025 .0042878

CAR 72 .1277 .1861 .158497 .0148067

NPL 72 .0221 .0584 .036571 .0087360

INFLASI 72 .0241 .0917 .055106 .0179227

LDR 72 .6955 .8984 .808854 .0562446

Valid N (listwise) 72

Page 130: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

112

Lampiran 3: Tabel Model Regresi, Anova dan Koefisien

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .874a .764 .750 .0021451

a. Predictors: (Constant), CAR, LDR, NPL, INFLASI

b. Dependent Variable: ROA

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .001 4 .000 54.172 .000a

Residual .000 67 .000

Total .001 71

a. Predictors: (Constant), INFLASI, CAR, NPL,NPL, LDR

b. Dependent Variable: ROA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.012 .004 -3.192 .002

CAR .101 .022 .350 4.509 .000

LDR .047 .006 .612 8.135 .000

NPL -.193 .030 -.393 -6.379 .000

INFLASI -.007 .016 -.030 -.422 .660

a. Dependent Variable: ROA

Page 131: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

113

Lampiran 4: Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized Residual

N 72

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .97142265

Most Extreme Differences

Absolute .066

Positive .051

Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .562

Asymp. Sig. (2-tailed) .910

a. Test distribution is Normal.

Page 132: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

114

Lampiran 5: Uji Multikolinieritas dan Autokorelasi

Uji Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

CAR .584 1.712

NPL .926 1.080

INFLASI .761 1.315

LDR .624 1.604

a. Dependent Variable: ROA

Uji D-W

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 .890

a. Predictors: (Constant), CAR, LDR, NPL,NPL, Inflasi b. Dependent Variable: ROA

Pengobatan Uji D-W

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .001 .021 .068 .946

Ut_1 .538 .103 .531 5.211 .000

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Page 133: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

115

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.723 .286 -9.506 .000

pLnCAR_1 .474 .106 .346 4.482 .000

pLnNPL_1 -.234 .034 -.444 -6.910 .000

pLnINFLASI_1 -.006 .008 -.048 -.770 .444

pLnLDR_1 1.197 .147 .633 8.133 .000

a. Dependent Variable: pLnROA_1

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .041 .026 1.617 .110

LagUt .938 .040 .943 23.602 .000

a. Dependent Variable: Ut

Metode Nilai ρ

Durbin-Watson d 0,555

Theil-Nagar d 0,55981

Cochrane-Orcutt Step 1 0,538

Cochrane-Orcutt Step 2 0,938

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 2.001

a. Predictors: (Constant), ln LDR@, lnCAR@, lnINFLASI@, lnLDR@

b. Dependent Variable: lnROA@

Page 134: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ... Koordinator Departemen Seni dan

116

Lampiran 6: Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.002 .002 -1.050 .297

CAR .046 .013 .495 3.476 .114

NPL -.024 .018 -.156 -.1379 .173

INFLASI -.021 .010 -.272 -2.184 .221

LDR -.002 .003 -.065 -.473 .638

a. Dependent Variable: ABRESID