JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t...

130
ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN PEMBAYARAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011) Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Disusun Oleh: Fitria NIM: 208081000046 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434H/2013M

Transcript of JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t...

Page 1: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS,

PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP

KEBIJAKAN PEMBAYARAN DEVIDEN PADA

PERUSAHAAN DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

(Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011)

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana

Disusun Oleh:

Fitria

NIM: 208081000046

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1434H/2013M

Page 2: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh
Page 3: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh
Page 4: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh
Page 5: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

i

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Fitria

NIM : 208081000046

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen Keuangan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya:

1. tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin

pemilik karya.

4. tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti saya

telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenakan sanksi berdasarkan

aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Ciputat, 20 Mei 2013

Fitria

Page 6: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fitria

Tempat / Tanggal Lahir : Ternate, 25 Juli 1989

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat :

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

1996 – 2001 : SDN Sukaluyu 03 Bandung

2001 – 2004 : SMP 06 Assyafi’iyah Bekasi

2004 – 2007 : SMAN 1 Kota Ternate

2008 – 2013 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

iii

Abstract

This study aimed to analyze the effect of the Liquidity Ratio (CR,QR), Aktivity

(ITO,TATO), Profitability (ROA,EPS), and Capital Structure (DAR,DER). Tool using

multiple linear regression analysis of the 15 companies that were taken by purposive

sampling in Jakarta Islamic Index melalui secondary data on each company’s financial

statements are to be sampled. Studi period in 2008 to 2011.

By using test-f that liquidity variables (CR, QR), Activities (ITO, TATO),

profitability (ROA, EPS), and Capital Structure (DAR, DER) simultaneously affect the

House of Representatives at a significant level with a probability of 0.000 and f -count at

4.786. While using a t-test that the variable CR, ITO, TATO, EPS, DAR and DER partially

has no effect on the House of Representatives, whereas QR and ROA partial effect on the

House of Representatives at a significant level in the company's 0,05 in Jakarta Islamic Index

(JII). Par value Adjusted R Square (𝑅2) is equal to 33.9% while the remaining 66.1% is

influenced by other factors not included in our model.

Keywords: Dividend Payout Ratio, Liquidity, Activity, Profitability and Capital Structure

(DER)

Page 8: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

iv

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio Likuiditas (CR,QR),

Aktivitas (ITO,TATO), Profitabilitas (ROA,EPS), dan Struktur Modal (DAR,DER) terhadap

kebijakan deviden (DPR). Alat analisis menggunakan regresi linear berganda terhadap 15

perusahaan yang diambil secara purposive sampling di Jakarta Islamic Index melalui data

sekunder laporan keuangan pada setiap perusahaan yang menjadi sampel. Periode penelitian

pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.

Dengan menggunakan uji-f bahwa variabel Likuiditas (CR,QR), Aktivitas

(ITO,TATO), Profitabilitas (ROA,EPS), dan Struktur Modal (DAR,DER) secara simultan

berpengaruh terhadap DPR pada tingkat signifikan dengan probabilitas sebesar 0,000 dan f-

hitung sebesar 4.786. Sedangkan menggunakan uji-t bahwa variabel CR, ITO dan TATO,

EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap DPR, sedangkan QR,

dan ROA secara parsial berpengaruh terhadap DPR pada tingkat signifikan 0.05 pada

perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII). Nilai Adjusted R Square (𝑅2) yaitu sebesar 33,9%

sedangkan sisanya yaitu 66,1% dipengaruhi oleh faktor lain seperti ROE, ROI, DTA, PBV,

NPM, DAN PER yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

Kata kunci: Dividen Payout Ratio, Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas, dan Struktur Modal

(DER)

Page 9: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

v

KATA PENGANTAR

Bismilahirohmanirrohim

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Alhamdulillahrobbil’alamin puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT

yang tiada hentinya melimpahkan rahmat dan hidayatnya kepada seluruh hambanya. Selawat

serta salam tidak lupa kami haturkan kepada junjungan nabi besar kita Muhammad SAW,

beserta pada keluarga dan sahabat – sahabatnya yang telah menuntun umat manusia dari alam

kegelapan menuju ke alam yang terang benderang. Atas rahmat Allah SWT saya dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Pengaruh Rsio Likuiditas, Aktivitas,

Profitabilitas dan Struktur Modal Terhadap Kebijakan Pembayaran Deviden Pada

Perusahaan Jakarta Islamic Index (JII)”. Adapun skripsi ini diajukan guna memenuhi

syarat untuk meraih gelar sarjana.

Perjalanan menuntut ilmu sekitar empat tahun, bukanlah waktu yang singkat, banyak

hal yang telah didapatkan baik itu dari para dosen pengajar maupun teman – teman

seperjuangan. Perjalanan panjang ini telah sampai kepada tujuan yang telah di cita – citakan

oleh penulis. Banyak sekali orang – orang yang terlibat dan membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini baik yang bersifat materil maupun dukungan dan doa.

Penulis mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan menyusun skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini memberikan informasi bagi masyarakat dan juga bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Penulis ingin sekali mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Rasa terima kasih ini terutama ingin

penulis tujukan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta yaitu umi dan aba yang senantiasa memberikan kasih dan

cintanya yang teramat besar untukku setiap harinya, umi dan aba yang tidak kenal lelah

dalam mendidik dan membesarkan penulis serta rela bekerja keras untuk

Page 10: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

vi

menyekolahkanku hingga sekarang. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan

dan kebahagiaan serta kemuliaan kepada umi dan aba juga semoga penulis dapat

membanggakan keduannya. Amin

2. Adikku fatma, fadel dan fira yang selalu memberiku dorongan dan doa agar skripsiku

cepat terselesaikan.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan

dosen pembimbing I yang telah mengarahkan dan memotivasi selama penulis menggali

ilmu di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Pudek I Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan

Bisnis yang selalu memberikan arahan, motivasi, dan nasihat selama proses belajar dan

mengajar.

5. Bapak Suhendra,S.Ag., MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk berkarya.

6. Ibu Amalia, SE, MM, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini serta memberikan

motivasi yang begitu besar bagi penulis.

7. Bapak Arief Mufraini, Lc, M.Si, selaku dosen yang telah memberikan banyak kemudahan

kepada penulis dalam menyelesaikan Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKSBT).

8. Segenap dosen pengajar yang telah mengajarkan ilmu manajemen, semoga baktinya

dijadikan amalah sholeh. Amin

9. Staf tata usaha FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam

mengurus kebutuhan administrasi dan lain-lain.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan di Lembaga Dakwa Kampus (LDK), LDK yaitu Fatma,

Dian, Indah, Niar, Ima, Ida, Ima, Wulan, Fia, Anis, Amalia Larasati, Febi, Amalia, Eli,

Maria Ulfa, Eva Fauziah, Putri Psi, Putri Fst, Siti, Ka Devi, Ka Tri, Ka Uni, Ka Febri, Ka

Fitri, Paisal, Azis, Deni, Agung, Fadli, Ka Kurnia, Bang Zamal, yang selalu mendukung

dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi.

11. Untuk teman – teman kosanku Lis, Tati, Sinta, Dila, Nungse, Fitri Apriani terima kasih

atas semua dukungannya.

12. Kawan-kawan seperjuangan di FEB Manajemen B angkatan 2008 yaitu Sylvia, Azizah,

Fika, Ayu, Dewi, Dian, Juliana, Dzaki, Rani, Lisa, Hendri, Indra, Rizal, Sukron, Farits,

Danang, Dayat, Juli, Ikhsan, Mundir, Lukman, dan seluruh kawan-kawan Manajemen

angkatan 2008 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, suatu kebahagiaan telah

Page 11: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

vii

dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Terima kasih banyak atas

motivasi yang diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan.

Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan, maupun kritikan yang

konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Akhirnya hanya kepada Allah semua ini

penulis serahkan, karena hanya dengan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis

sendiri.

Jakarta, Mei 2013

Penulis

Page 12: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

viii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif

Lembar Pengesahan Uji Skripsi

Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi .............................................................................. i

Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................................... ii

Abstract ........................................................................................................................... iii

Abstrak ............................................................................................................................ iv

Kata Pengantar ................................................................................................................ v

Daftar Isi ......................................................................................................................... viii

Daftar Tabel .................................................................................................................... xi

Daftar Gambar ................................................................................................................ xii

Daftar Lampiran .............................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 10

A. Landasan Teoritis .......................................................................................... 10

1. Pengertian Pasar Modal ............................................................................ 10

2. Pengertian Dividen ................................................................................... 14

3. Jenis-jenis Dividen ................................................................................... 15

4. Prosedur Pembayaran Dividen ................................................................. 16

Page 13: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

ix

B. Kebijakan Dividen ........................................................................................ 17

1. Pengertian Kebijakan Dividen ................................................................ 17

a. Teori-teori Kebijakan Dividen .......................................................... 18

b. Macam-macam Kebijakan Dividen................................................... 24

c. Dividen Payout Ratio ........................................................................ 25

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembayaran Dividen ................ 26

C. Rasio Likuiditas ............................................................................................ 28

D. Rasio Aktivitas ............................................................................................... 29

E. Rasio Profitabilitas ......................................................................................... 30

F. Struktur Modal ............................................................................................... 33

G. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 35

H. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 42

I. Hipotesis ........................................................................................................ 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 47

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 47

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................ 47

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 49

D. Metode Analisis Data .................................................................................... 50

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 58

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................................ 64

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 64

1. Jakarta Islamic Index .............................................................................. 64

2. Instrumen Saham Syariah ....................................................................... 68

Page 14: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

x

B. Analisis dan Pembahasan .............................................................................. 69

C. Interpretasi Hasil Penelitian .......................................................................... 86

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .......................................................... 90

A. Kesimpulan ................................................................................................... 90

B. Implikasi ....................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 92

LAMPIRAN................................................................................................................... 96

Page 15: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

xi

DAFTRA TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu 20

4.1 daftar Sampel Penelitian 49

4.2 Posisi Angka Durbin Wetson 52

4.3 Descriptive Statistics 70

4.4 Uji Kolmogorov Smirnov 75

4.5 Uji Multikolinearitas 76

4.6 Output Durbin Wetson 77

4.7 Hasil Uji Durbin Wetson 77

4.8 Coefficients 80

4.9 Anova 81

4.10 Hasil Uji T 82

4.11 Model Summary 85

Page 16: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

xii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pemikiran 45

4.1 Histogram 73

4.2 P-plot 74

4.3 Scatter plot 79

Page 17: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perusahaan yang Listed dan Membagikan Deviden di JII 96

Lampiran 2 Data Mentah Deviden Payout Ratio 97

Lampiran 3 Data Mentah Current Ratio 98

Lampiran 4 Data Mentah Quick Ratio 99

Lampiran 5 Data Mentah Inventory Turnover 100

Lampiran 6 Data Mentah Total Inventory Turnover 101

Lampiran 7 Data Mentah Return on Asset 102

Lampiran 8 Data Mentah Earning Per Share 103

Lampiran 9 Data Mentah Debt to Asset Ratio 104

Lampiran 10 Data Mentah Debt to Equity Ratio 105

Lampiran 11 Descriptive Statistics 106

Lampiran 12 Variabel Entered/Removed 106

Lampiran 13 Model Summary 106

Lampiran 14 Anova 107

Lampiran 15 Coefficients 107

Lampiran 16 Coefficients Correlation 108

Lampiran 17 Residuals Statistics 109

Lampiran 18 Histogram 109

Lampiran 19 P-Plot 110

Lampiran 20 Scatterplot 110

Lampiran 21 Tabel T 111

Lampiran 22 Table F 112

Lampiran 23 Tabel Durbin Wetson 113

Page 18: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan investasi dapat diartikan sebagai kegiatan penanaman modal atau

dana yang dilakukan pada saat sekarang (current) dalam berbagai wujud aktiva

untuk memperoleh penghasilan di masa yang akan datang (future). Di dalam

kamus pasar modal Indonesia disebutkan bahwa investasi adalah penggunaan

modal untuk memperoleh tambahan penghasilan baik melalui kegiatan yang

menghasilkan barang dan atau jasa, ataupun melalui kegiatan pembelian surat

berharga untuk memperoleh capital gain (Sabar Warsini,2009: 1-2)

Tujuan investasi adalah untuk memperoleh penghasilan sehingga

meningkatkan nilai aset. Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap

ini, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), tingkat

resiko (rate of risk), dan ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan.

Apabila dana cukup tersedia , maka investor menginginkan pengembalian yang

maksimal dengan resiko tertentu. Umumnya hubungan antara resiko dan tingkat

pengembalian yang diharapkan bersifat linier, artinya semakin tinggi tingkat

resiko, maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan (Abdul

Halim, 2005:4-5).

Investasi dapat dikelompokkan menjadi investasi langsung (direct

investment) dan investasi tidak langsung (indirect investment). Investasi langsung

adalah investasi pada aset atau faktor produksi untuk melakukan usaha (bisnis).

Page 19: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

2

Misalnya investasi perkebunan, perikanan, pabrik, toko dan jenis usaha lainnya.

Pada umumnya jenis inivestasi ini disebut juga investasi pada sektor riil, atau

investasi yang jelas wujudnya, mudah dilihat dan diukur dampaknya terhadap

masyarakat secara keseluruhan. Sedangkan investasi tidak langsung adalah

investasi bukan pada aset atau faktor produksi, tetapi padaaset keuangan seperti

deposito, investasi pada surat berharga (sekuritas), seperti saham dan obligasi.

Investasi pada aset keuangan juga bertujuan untuk mendapat manfaat di masa

depan. Manfaat masa depan dari investasi ini lebih dikenal dengan istilah balas

jasa investasi, berupa deviden atau capital gain (Henry Faizal, 2009:10-11).

Saat ini dikenal dengan investasi syariah. Terdapat beberapa prinsip umum

dalam investasi syariah diantaranya: prinsip halal dan thayyib, transparansi guna

menghindari kondisi yang gharar dan berbau maysir, prinsip keadilan dan

persamaan, dan dari segi penawaran maupun permintaan investor dan pemilik

usaha maupun bursa sertaself regulating organization lainnya tidak boleh

melakukan hal-hal yang menyebabkan gangguan yang disengaja atas mekanisme

pasar (Ahmad Rodoni, 2009:39-40).

Investasi yang berkembang dewasa ini yaitu investasi di pasar modal.

Sejarah pembentukan pasar modal di Indonesia bermula pada zaman VOC yang

berlanjut hingga masa Indonesia modern. Setelah kemerdekaan tahun 1945

Indonesia mulai melakukan pembangunan di berbagai bidang, namun kenyataan

yang dihadapi dalam pembangunan pasca-Orde lama pemerintah memerlukan

dana yang teramat besar, sehingga pemerintah mengupayakan perhimpunan dana

terutama melalui pinjaman luar negeri. Tetapi pemerintah menyadari bahwa

Page 20: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

3

pinjaman ini bukan merupakan cara yang strategis untuk pembangunan, potensi

dana masyarakat Indonesia harus dioptimalkan (Irsan dkk, 2008).

Pasar modal Indonesia mengalami pasang surut hingga pemerintah sempat

membekukan kegiatan pasar modal karena perang dunia ke II. Tahun 1950

Pemerintah Indonesia mengeluarkan obligasi, ini mendorong untuk mengaktifkan

kembali pasar modal di Indonesia. Dengan UU No. 15/1952 tentang Bursa dan

Keputusan Menteri Keuangan No. 189737/UU tanggal 1 November 1951. Hingga

tanggal 3 Juni 1952 dibuka kembali Bursa Efek Jakarta, setelah terhenti selama

kurang lebih 12 tahun. Dengan dibukanya kembali Bursa Efek Jakarta, aktivitas

pasar modal semakin berkembang, hanya keadaan ini berlangsung sampai tahun

1958 (Kamaruddin Ahmad, 2004:21).

Pemerintah mulai mengaktifkan kembali pasar modal di Indonesia pada

tahun 1976 dan dikeluarkannya Keppres no.52 tahun 1976 tentang pasar modal.

Kemudian pada tanggal 10 Agustus 1977 pemerintah membentuk Badan

Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) dan PT Danareksa. Kemudian pasar modal

Indonesia mengalami perkembangan dengan adannya SK Menteri keuangan pada

tanggal 23 Desember 1987 yang memberikan kekuatan lebih besar bagi

pengembangan pasar modal (Martono, 2010: 182).

Pasar modal merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, namun

yang diperjualbelikan adalah modal atau dana. Jadi pasar modal mempertemukan

penjual dana dan pembeli dana yang lazim disebut investor, pembeli dana disini

baik perorangan maupun kelembagaan atau badan usaha yang bersifat produktif.

Sedang penjual dana adalah perusahaan yang memerlukan dana atau tambahan

Page 21: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

4

modal untuk keperluan usahanya. Pasar modal juga disebut sebagai Securitas

Exchange atau Stock Market (Yulfasni, 2005)

Pasar modal memiliki peranan besar dalam perekonomian negara karena

pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena menyediakan fasilitas

atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki

kelebihan dan pihak yang memerlukan dana. Pasar modal dikatakan memiliki

fungsi keuangan karena pasar modal membuka kemungkinan dan kesempatan

bagi pemilik dana untuk memperoleh imbalan, sesuai dengan karakteristik yang

dipilihnya (Moeljadi, 2006).

Salah satu instrumen pasar modal adalah saham, dimana saham merupakan

surat berharga sebagai bukti penyeraan atau kepemilikan individu atau institusi

atas suatu perusahaan. Saham merupakan surat berharga yang bersifat ekuitas

yang mempunyai implikasi bahwa kepemilikan mencerminkan kepemilikan

perusahaan, saham tidak mempunyai jatuh tempo dan pendapatan tetap. Terdapat

empat konsep tentang nilai suatu saham yaitu nilai nominal, nilai buku, nilai

pasar, dan nilai fundamental atau instrinsik (Sabar Warsini, 2009:69-70).

Struktur modal adalah kombinasi dari berbagai sumber dana jangka

panjang yang digunakan perusahaan dengan menggambarkan biaya modal (cost of

capital) yang menjadi beban perusahaan tersebut. Struktur modal sangat

berpengaruh dalam pencapaian tujuan perusahaan untuk memaksimumkan balas

jasa investasi (return), sekaligus meminimumkan resikonya (risk)nya. Struktur

Page 22: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

5

modal yang optimum adalah kombinasi modal (capital) perusahaan dengan biaya

rata-rata tertimbang yang paling kecil (Henry Faizal, 2009:134).

Sistem keuangan merupakan salah satu kreasi yang paling penting dalam

peradaban masyarakat modern. Tugas utamanya adalah mengalihkan dana dari

penabung kepada peminjam untuk kemudian digunakan membeli barang dan jasa-

jasa disamping untuk investasi sehingga ekonomi dapat tumbuh dan

meningkatkan standar kehidupan. Oleh karena itu sistem keuangan memiliki

peran yang sangat prinsipil dalam perekonomian dan kehidupan (Dahlan, 2001:1).

Akbar dan Husaini (2006:94) menyatakan bahwa laporan keuangan akan

melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu tertentu maupun

operasinyaselama suatu periode di masa lalu. Akan tetapi nilai sebenarnya dari

laporan keuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat di

gunakan untuk membantu meramalkan keuntungan dan deviden di masa depan.

Rasio-rasio keuangan dirancang untuk membantu kita mengevaluasi suatu laporan

keuangan.

Darmawan Sjahrial (2006:38) mengatakan bahwa rasio keuangan yang

biasa digunakan terdiri dari enam (6) kategori yaitu rasio likuiditas, rasio

aktivitas, rasio utang, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan dan rasio penilaian.

Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan beberapa rasio saja.

Akbar dan Husaini (2006:119) menyatakan terdapat beberapa penggunaan

analisis rasio, dimana analisis rasio ini digunakan oleh tiga kelompok yaitu:

Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan,

dan kemudian meningkatkan operasi perusahaan. Analis kredit, termasuk petugas

Page 23: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

6

pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang menganalisis rasio-rasio untuk

membantumemutuskan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya.

Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, resiko dan prospek pertumbuhan

perusahaan.

Rasio keuangan membantu kita untuk mengidentifikasi beberapa

kelemahan dan kekuatan keuangan perusahaan. Secara matematis, rasio keuangan

tak lebih dari rasio di mana pembilang dan penyebut diambil dari data keuangan .

tujuan dari penggunaan suatu rasio saat menganalisis informasi yang akan

dianalisis agar rasio dari dua perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan atau

juga suatu perusahaan dengan batas – batas waktu berbeda (Arthur Keown,

2007:74).

Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan yakni

likuiditas, aktivitas, profitabilitas dan struktur modal terhadap kebijakan

pembayaran deviden (DPR) pada perusahaan public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia, khususnya saham syariah sebagai populasi yang penulis pilih.

Deitiana (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Deviden Kas” penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan pembayaran

deviden kas dengan metode regresi. Variabel – variabel yang diteliti dalam

penelitian ini adalah Debt Equity Ratio, Earnings per Share, Price Earning

Ratio, Return on Asset, Current Ratio, Net Profit Margin, Inventory Turn Over

dan Return on Equity. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 21 perusahaan

selama periode 2003 – 2007.

Page 24: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

7

Hasil penelitian ini menunjukan tidak terdapat pengaruh yang signifikan

Debt Equity Ratio, Return on Investment,Current Ratio, Net Profit Margin,

Inventory Turnover, dan Return on Equity terhadap Devidend Payout Ratio,

sedangkan Earnings per Share dan Price Earnings Ratio terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap Denidend Payout Ratio.

Purwanti dan Sawitri (2008) melakukan penelitian yang diberi judul

“Dampak Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Deviden” penelitian ini bertujuan

menganalisis pengaruh rasio keuangan dan kebijakan pembayaran deviden dengan

menggunakan lima variabel independen (Earning Per Share, Debt to Equity

Ratio, Price Book Value, Return on Investment, dan Total Asset Turn Over).

Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dan hipotesisinya uji

T dan F, terdapat 14 perusahaan yang terdaftar selama periode 2005 – 2009.

Hasilnya menunjukan bahwa DER, ROI, TATO berpengaruh terhadap

deviden tunai, sementara EPS dan PBV tidak mempunyai pengaruh terhadap

deviden tunai. Sedangkan secara simultan 5 variabel Earning Per Share, Debt

to Equity Ratio, Price Book Value, Return on Investment, dan Total Asset Turn

Over striving pengaruh deviden. Dari semua ini tidak ada satu variabel yang

memiliki pengaruh dominan untuk menjadi suatu representative karena krisi

ekonomi global.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

menganalisis pengaruh rasio Likuiditas (CR, QR), Aktivitas (TATO, ITO),

Profitabilitas (ROA. EPS), Struktur Modal (DAR, DER) terhadap kebijakan

pembayaran deviden (DPR) dalam bentuk skripsi dengan judul

Page 25: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

8

“Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas, dan

Struktur ModalTerhadap Kebijakan Pembayaran DevidenPada Perusahaan

di Jakarta Islamic Index”.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh rasio Likuiditas (CR,QR), Aktivitas

(ITO,TATO), Profitabilitas (ROA,EPS), dan Struktur Modal (DAR,DER)

secara simultan terhadap kebijakan pembayaran deviden (DPR) pada

perusahaan di Jakarta Islamic Index.

2. Apakah terdapat pengaruh rasio Likuiditas (CR,QR), Aktivitas

(ITO,TATO), Profitabilitas (ROA,EPS), dan Struktur Modal (DAR,DER)

secara parsial terhadap kebijakan pembayaran deviden (DPR) pada

perusahaan di Jakarta Islamic Index.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh rasio Likuiditas (CR,QR), Aktivitas

(ITO,TATO), Profitabilitas (ROA,EPS), Struktur Modal (DAR,DER)

secara simultan terhadap kebijakan pembayaran deviden (DPR) pada

perusahaan di Jakarta Islamic.

2. Untuk menganalisis pengaruh rasio Likuiditas (CR,QR), Aktivitas

(ITO,TATO), Profitabilitas (ROA,EPS), Struktur Modal (DAR,DER)

secara parsial terhadap kebijakan pembayaran deviden (DPR) pada

perusahaan di Jakarta Islamic.

Page 26: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

9

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi manajemen perusahaan penelitian ini diharapkan dapat membantu

dalam menentukan kebijakan deviden yang tepat dengan melihat faktor –

faktor yang dapat mempengaruhi deviden itu sendiri. Selain itu juga

diharapkan dapat menjadi pertimbangan manajemen perusahaan dalam

memutuskan kebijakan lainnya seperti keputusan pendanaan dan

keputusan investasi yang terkait dengan keputusan deviden.

2. Bagi akademis penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai

rasio – rasio keuangan yang berpengaruh terhadap kebijakan pembayaran

deviden, sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang

lebih mendalam serta sebagai dasar penelitian selanjutnya tentang

kebijakan deviden.

3. Bagi investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanafaat untuk

pengambilan keputusan investasi di pasar modal khusunya instrumen

saham. Dengan menganalisi rasio-rasio keuangan yang berpengaruh

terhadap kebijakan pembayaran, investor juga diharapkan dapat

memperkirakan pendapatan deviden terutama deviden kas yang akan

diterima oleh pemegang saham.

Page 27: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal (capital market) adalah pasar kuangan untuk dana-dana

jangka panjang dan merupakan pasar konkret. Dana jangka panjang adalah

dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit

suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek

diperdagangkan yang disebut bursa efek. Bursa efek (stock exchange) adalah

suatu system terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek

yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung (Sigit dan

Totok,2006:279).

Sedangkan menurut Undang-Undang Pasar Modal pasal 1 no.8 tahun

1995 tentang pasar modal: pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan

dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang

berhubungan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek.

UUPM tidak membedakan apakah kegiatan pasar modal tersebut

dilakukan dengan prinsip-prinsip syariah atau tidak. Dengan demikian,

berdasarkan UUPM kegiatan pasar modal Indonesia dapat dilakukan tidak

sesuai dengan prinsip syariah. Pihak-pihak atau institusi yang terlibat di dalam

pasar modal yaitu pemerintah, perusahaan emiten, lembaga penunjang emisi

seperti penjamin emisi, perusahaan penilai, akuntan publik, notaris dan

Page 28: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

11

konsultan hukum, kemudian perantara perdagangan efek, dan para pemodal

baik perorangan maupun lembaga, masing-masing memiliki kewenangan

(Kamaruddin Ahmad, 2004:26).

Yulfasni (2005:2) mengatakan Pasar modal dapat memainkan peranan

penting dalam suatu perkembangan ekonomi suatu negara, karena suatu pasar

modal berfungsi sebagai berikut:

1. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke

dalam kegiatan-kegiatan yang produktif.

2. Sumber pembiayaan yang mudah, murah dan cepat bagi dunia usaha dan

pembangunan nasional.

3. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan

kesempatan kerja.

4. Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi.

5. Memperkokoh beroperasinya mekanisme market dalam menata sistem

moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana “open market

operation” sewaktu-waktu oleh bank sentral.

6. Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu “rate” yang “reasonable”.

7. Sebagai alternatif investasi bagi para pemodal.

Pasar modal syariah tidak mengenal kegiatan perdagangan semacam

short selling, beli atau jual dalam waktu yang amat singkat untuk

mendapatkan keuntungan antara selisih jual dan beli.

Konsep atau teori yang mendasari keputusan – keputusan keuangan

tersebut dapat diterapkan oleh siapa saja baik individu ataupun pemerintah.

Page 29: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

12

Penerapan teori keuangan dalam lingkup perusahaan sering disebut sebagai

keuangan perusahaan (corporate finance) atau secaraumum manajemen

keuangan (financial manajement). Sebelum membahas mengenai keuangan

perusahaan atau manajemen keuangan, maka terlebih dahulu harus kita

pahami yang dimaksud dengan keputusan keuangan (Suad Husnan,1996:3)

Manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara

menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kekayaan. Konsekuensinya,

semua pengambilan keputusan harus difokuskan pada penciptaan kekayaan.

Demikian kita akan berhadapan dengan keputusan keuangan seperti ketika

memperkenalkan produk baru, kapan melakukan investasi dalam aset baru,

kapan melakukan pinjaman dari bank kapan menermitkan saham atau obligasi

dan lain – lian. Dalam memperkenalkan teknik pengambilan keputusan, kita

akan lebih menekankan logika yang mendasari teknik – teknik itu (John dkk,

1998:4).

Weston dan Copeland (1996:5) menyatakan bahwa Para manajer keuangan

dilibatkan dan harus berinteraksi dengan keputusan ini. Bidang yang terutama

dianggap sebagai fungsi keuangan dalam suatu perusahaan adalah:

a. Analisis aspek keuangan dari seluruh keputusan.

b. Berapa banyak investasi yang akan diperlukan untuk menghasilkan

penjualan yang diharapkan akan dicapai oleh perusahaan. Keputusan

ini mempengaruhi sisi kiri neraca (keputusan investasi).

c. Bagaimana cara memperoleh dana dan menyediakan untuk

pembiayaan aktiva – aktiva yang dibutuhkan perusahaan untuk

Page 30: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

13

menghasilkan produk dan jasa yang penjualannya menghasilkan

pendapatan. Bidang ini merupakan keputusan pembiayaan atau

keputusan struktur modal perusahaan.

d. Analisis perkiraan neraca tersebut.

e. Analisis perkiraan perhitungan rugi laba tertentu: pendapatan dan

biaya. Dalam perhitungan rugi laba yang sangat singkat untuk EP

company, penjualan dikurangi seluruh biaya sama dengan laba bersih.

Ada banyak macam biaya sebagian melibatkan pengeluaran kas yang

besar pada awalnya dan biaya dikenakan pada operasi tahun – tahun

berikutnya.

f. Analisis operasi arus kas dari seluruh jenisnya. Aspek ini telah

semakin ditekankan dalam tahun – tahun terakhir dan telah

memunculkan laporan keuangan utama yang ketiga, laporan arus kas,

yang dapat diturunkan dari neraca dan perhitungan rugi laba.

Menurut Atmaja (2008) keuangan perusahaan (corporate finance)

merupakan bidang keuangan yang berhubungan dengan operasi suatu

perusahaan dari sudut pandang perusahaan tersebut. Keuangan perusahaan

dapat dibagi menjadi dua sisi. Pertama, sisi aktiva (assets), meliputi keputusan

investasi (investment decision). Kedua, sisi passiva (liabilities and equity),

meliputi keputusan pendanaan (financing decision).

Menurut Moeljadi (2006:12), tujuan suatu perusahaan adalah untuk

memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan

menaikkan jumlah kekayaan para pemilik modal. Oleh karena itu, dalam teori

Page 31: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

14

manajemen keuangan modern disebutkan bahwa tujuan perusahaan adalah

untuk memaksimalkan kekayaan para pemegang saham (to maximize the

wealth of its stockholders), yang diterjemahkan ke dalam tujuan

memaksimalkan harga saham (maximizing the price of the firm’s common

stock). Karnanya perlu di ambil berbagai keputusan keuangan (financial

decision) yang relevan dan mempunyai pengaruh bagi peningkatan nilai

perusahaan. Keputusan – keputusan keuangan itu terdiri dari keputusan

investasi (investment decision), keputusan pendanaan (financing decision),

dan keputusan deviden (devidend decision).

Keputusan investasi merupakan langkah awal untuk menentukan jumlah

aktiva yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan sehingga keputusan

investasi ini merupakan keputusan terpenting yang dibuat oleh perusahaan.

Sedangkan keputusanpendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber

pembiayaan perusahaan atau dikenal dengan pembelanjaan perusahaan, dan

keputusan deviden menyangkut pertimbangan antara laba ditahan dengan

pembayaran deviden itu sendiri.

2. Pengertian Dividen

Definisi dividen pada beberapa literatur pada dasarnya memiliki inti

yang sama yaitu bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada

pemegang saham. Adapun penjelasan mengenai pengertian deviden pada

beberapa literatur adalah sebagai berikut:

Page 32: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

15

Dividen adalah keuntungan perusahaan yang berbentuk perseroan

terbatas yang diberikan kepada para pemegang saham (Weston dan Copeland,

1996-121).

Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang

saham biasa (earning available for common stockholders) yang dibagikan

kepada para pemegang saham biasa dalam bentuk tunai. Laba ditahan adalah

bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa yang ditahan

oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali dalam suatu proyek tertentu,

dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan perusahaan (Warsono, 2003:271).

Besarnya dividen yang diberikan ditentukan dalam rapat anggota

umum pemegang saham (RUPS) dan dinyatakan dalam suatu jumlah atau

persentase (%) tertentu atas nilai nominal saham dan bukan atas nilai

pasarnya.

3. Jenis – jenis Dividen

Warsono (2003:272) menyatakan bahwa jenis – jenis dividen

suatuperusahaan terbagi dalam tiga macam, diantaranya:

a. Dividen tunai (cash devidend)

Dividen tunai merupakan deviden yang lebih disenangi

investor dibandingkan dengan deviden saham. Dividen tunai ini

dibagikan oleh perusahaan dalam bentuk uang tunai. Deviden tunai

diterima oleh para pemegang saham biasa melalui cek atau

terkadang mereka menginvestasikannya kembali dalam saham

biasa di perusahaan.

Page 33: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

16

b. Deviden saham (stock devidend)

Deviden saham adalah pembayaran deviden dalam bentuk

saham. Sering kali deviden saham ini digunakan sebagai pengganti

dari deviden tunai atau perlengkapan dari deviden tunai.

Perusahaan yang akan memberikan deviden saham biasanya

mengumumkan besarnya deviden tersebut dalam persentase

tertentu.

c. Deviden kekayaan (Property devidend)

Deviden kekayaan adalah distribusi pro rata suatu aset fisik.

Aset tersebut biasanya berupa produk yang dihasilkan perusahaan.

Deviden kekayaan diberikan apabila jumlah pemegang saham

perusahaan masih sedikit dan perusahaan menghasilkan sesuatu

yang mudah didistribusikan.

4. Prosedur Pembayaran Dividen

Menurut Eugene dan Houston (2001:84-85) dalam pembayaran

dividen terdapat beberapa tahapan atau prosedur yaitu sebagai berikut:

a. Tanggal pengumuman (date of declaration).

Declaration date adalah tanggal keputusan untuk membagikan

dividen pada RUPS, atau tanggal pada saat direksi perusahaan

mengumumkan rencana pembayaran deviden.

b. Tanggal pencatatan pemegang saham(date of record).

Tanggal pencatatan adalah tanggal dimana pemilik saham

ditentukan, sehingga diketahui kepada siapa dividen dibagikan.

Page 34: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

17

Pemegang saham yang mencatatkan dirinya pada tangal ini adalah

pemegang saham yang memperoleh dividen pada tanggal

pembayaran.

c. Tanggal pemisah dividen (ex-devidend date).

Sebelum tanggal pencatatan, perusahaan sudah harus diberitahukan

apabila terjadi transaksi jual beli atas saham tersebut. Oleh sebab

itu pada bursa internasional disepakati adanya exdevidend date

yaitu 3 hari sebelum tanggal pencatatan. Setelah pencatatan, saham

tersebut tidak lagi memiliki hak atas deviden pada tanggal

pembayaran.

d. Tanggal pencatatan (date of payment).

Pada tanggal ini, dividen dibayarkan kepada para pemegang saham.

Setelah memegang dividen, kas didebet dan piutang dieleminasi.

Pembayaran dividen akan dikenakan pemotongan pajak

penghasilan.

B. KEBIJAKAN DIVIDEN

1. Pengertian Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan

pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran deviden menentukan jumlah laba

yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin

sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Alokasi

Page 35: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

18

penentuan laba sebagai laba ditahan dan pembayaran deviden merupakan

aspek utama dalam kebijakan dividen (John dkk, 1998: 496).

Kebijakan dividen adalah kebijakan yang diambil manajmen

perusahaan untuk memutuskan membayarkan sebagian keuntungan

perusahaan kepada pemegang saham daripada menahannya sebagai laba

ditahan untuk diinvestasikan kembali agar mendapatkan capital gain. Capital

gain adalah keuntungan modal yang akan diperoleh pemegang saham jika

menginvestasikan kembali pendapatannya dalam jangka panjang (Sri,

2010:64).

a. Teori-teori kebijakan dividen

Dibawah ini terdapat enam teori kebijakan deviden menurut Eugene dan

Joel (2001)

1) Residual Devidend Theory, pembayaran deviden dilakukan jika

perusahaan memiliki dana sisa setelah membiayai investasi – investasi

yang memiliki Net Present Value yang positif dengan menggunakan

pendapatan perusahaan yang ditahan (retained earnings). Dengan kata

lain, pembayaran deviden merupakan prioritas terakhir perusahaan.

Apabila perusahaan tidak memiliki dana sisa maka tidak akan ada

pembayaran deviden.

Argumen yang mendukung pendekatan ini adalah bahwa

manajemen percaya dan yakin perusahaan memiliki uang yang

dibutuhkan untuk bersaing secara efektif dan oleh karena itu harga

saham meningkat Keputusan pembiayaan investasi dengan pendanaan

Page 36: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

19

internal yaitu laba ditahan lebih disukai dari pada pendanaan eksternal

karena biaya yang dikeluarkan akan lebih murah.

Dasar dari kebijakan ini adalah bahwa investor lebih menyukai

perusahaan menahan dan menginvestasikan kembali laba dari pada

membagikannya dalam bentuk deviden apabila laba yang

diinvestasikan kembali tersebut dapat menghasilkan return yang lebih

tinggi daripada return rata – rata yang dapat dihasilkan investor dari

investasi lain dengan resiko yang sebanding.

2) Indifference Theory, teori ini dilandasi anggapan bahwa deviden bukan

faktor yang relevan terhadap nilai saham. Teori ini berpendapat bahwa

hanya pendapatan yang relevan bagi pemegang saham. Karena itu,

deviden dibayar atau tidak dibayar tidak ada pengaruhnya bagi

kemakmuran para pemegang saham.

3) Irrelevance Devidend Theory, deviden hanya menunjukan sisa

pendapatan dan bukan variabel keputusan yang akan mempengaruhi

nilai perusahaan.Haltersebut menunjukan bahwa dalam dunia yang

sempurna (ada kepastian, tidak ada pajak, tidak ada biaya transaksi dan

tidak ada pasar lain yang sempurna) nilai dari perusahaan tidak

dipengaruhi oleh distribusi deviden. Pandangan teori ini adalah

konsisten dengan teori residu yang fokusnya pada keputusan investasi

untuk memaksimalkan nilai saham.

Menurut teori ini devidend payout ratio adalah tidak relevan,

selanjutnya nilai perusahaan ditentukan oleh earning power dari aset

Page 37: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

20

perusahaan. Sementara itu keputusan apakah laba yang diperoleh akan

dibagikan dalam bentuk deviden atau akan ditahan tidak

mempengaruhi nilai perusahaan. Sesuai dengan teori ini maka

perusahaan tidak harus mempunyai deviden.

4) Relevance Devidend Theorymenyatakan bahwa pemegang saham

menyukai dividen sekarang dan nilai pasarnya. Dasar pemikirannya

adalah bahwa investor umumnya menghindari resiko dan dividen yang

diterima sekarang mempunyai risiko yng lebih kecil daripada dividen

yang diterima dimasa yang akan datang. Pembayaran dividen sekarang

dipercaya dapat mengurangi ketidakpastian investor.

Sebaliknya jika dividen dikurangi atau tidak dibayarkan,

tingkat ketidakpastian investor akan meningkat dan menyebabkan

peningkatan pengembalian yang diinginkan serta mengurangi nilai

saham. Dalam praktek, tindakan manajer keuangan dan pemegang

saham cenderung menunjang kepercayaan bahwa kebijakan dividen

mempengaruhi nilai saham. Karenanya sesuai teori relevansi deviden,

maka setiap perusahaan harus mengembangkan kebijakan deviden

untuk dapat memenuhi sasaran dari pemilik dan maksimalisasi

kekayaan yang dicerminkan dengan harga saham perusahaan.

5) Bird in the Hand Theory,menganggap deviden yang diterima

merupakan sesuatu yang sudah pasti di tangan sehingga memiliki

resiko yang lebih rendah dibandingkan capital gain. Mereka juga

berpendapat bahwa investor lebih menyukai deviden karena lebih pasti

Page 38: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

21

pendapatannya, daripada mengharapkan sesuatu pendapatan yang

belum pasti jika menginvestasikan kembali deviden pada investasi

tertentu. Penganut teori ini lebih menyukai pembayaran deviden tinggi

karena akhirnya dapat menghasilkan harga saham yang juga tinggi.

Dalam hal ini tidak semua investor berkepentingan untuk

menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama

dengan memiliki resiko yang sama. Oleh sebab itu, tingkat resiko

pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya ditentukan

oleh dividen payout ratio tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi

baru.

6) Dividend Signaling Theory, telah banyak diamati dalam berbagai

penelitian bahwa peningkatan dividen pada umumnya disertai atau

diikuti dengan peningkatan harga saham perusahaan dan begitu pun

sebaliknya. Hal itulah yang mengindikasikan bahwa investor akan

lebih memilih dividen daripada capital gain. Jadi, adanya reaksi

investor atas kebijakan dividen sebagaimana tercermin dalam

perusahaan harga saham tidaklah menunjukan bahwa dividen diatas

capital gain, namun lebih disebabkan karena adanya

informationcontent didalm kebijakan dividen. Inilah yang dinamakan

signaling hypothesis yaitu teori yang menyatakan bahwa investor

memandang perubahan dividen sebagai sinyal prediksi laba manajer

perusahaan.

Page 39: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

22

Dengan demikian manajemen merasa enggan untuk

mengurangi dividen, apabila dianggap sebagai memburuknya kinerja

perusahaan di masa mendatang. Kesimpulan ini didukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Aharony & Swary (1980) dan Muslikh

(1995) bahwa peningkatan pembayaran dividen dapat meningkatkan

harga saham sebaliknya pembayaran dividen yang menurun akan

menurunkan harga saham di pasar modal. Selanjutnya Ross (1978) dan

Miller&Rock (1985) mengatakan bahwa dividen yang tinggi

merupakan sinyal positif yang dapat meningkatkan profitabilitas

perusahaan di masa yang akan datang (Sri Hasnawati, 2008:230).

Signal atau isyarat adalah suatu tindakan yang diambil

manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang

bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Dividend

signaling theory pertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya (1979).

Teori ini dikembangkan untuk menjelaskan bahwa para insider

(manajemen) memiliki informasi yang lebih baik mengenai kondisi

perusahaan dibandingkan dengan outsider (pemegang saham). Kondisi

tersebut menimbulkan asymmetric information.

Asimetri informasi adalah situasi dimana manajer memiliki

informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek

perusahaan daripada yang dimiliki investor atau para manajer

mengetahui lebih banyak tentang perusahaan yang sebenarnya

dibanding pemodal – pemodalnya. Perusahaan yang memiliki kinerja

Page 40: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

23

bagus dapat menggunakan dividen sebagai salah satu signaling devices

yang terpercaya dan sulit ditiru oleh perusahaan yangkinerjanya lemah.

Dividen merupakan signaling devices yang relatif mahal dan tidak

memungkinkan perusahaan kinerja lemah menirunya (Ahmad dan

Rosidi, 2007:102).

Jadi, hanya perusahaan yang memiliki kinerja yang bagus yang

dapat menghasilkan laba dan mendanai kegiatan investasinya

walaupun membayar dividen yang cukup besar, sedangkan perusahaan

yang lemah akan mengalami penurunan laba karena tidak dapat

membiayai kegiatan investasinya jika terus menerus membayar

dividen. Karenanya investor memahami sinyal yang diberikan

perusahaan melalui pembagian dividen, investor akan memberikan

penilaian yang lebih bagi perusahaan yang membayar dividen yang

tinggi (Suhartini, 2009: 107).

Teori signaling juga menunjukan bahwa dividen juga

merupakanindikasi kepercayaan perusahaan terhadap profitabilitas

sekarang dan masa depan (Brav, Graham, Harvey, dan Michaely,

2005) karena dimulainya pembagian dividen menisyaratkan komitmen

jangka panjang untuk pembayaran konsisten. Dua asumsi yang

mendasari dividen sebagai sinyal. Pertama, manajemen

perusahaanmerasa enggan untuk merubah kebijakan dividennya.

Oleh karena itu, apabila terjadi kenaikan pembagian dividen

yang dilakukan oleh manajemen, investor luar akan menganggap

Page 41: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

24

sebagai suatu sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek dimasa

datang. Kedua, kedalam informasi yang dimiliki investor dan

manajemen berbeda. Manajemen biasanya memiliki informasi yang

lebih mendalam tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya. Oleh

karena itu, dapat dikatakn bahwa dividendsignaling theory berdasarkan

pada asimsi bahwa dividen diperlukan untuk memberikan informasi

positif dari manajer yang mempunyai informasi lengkap tentang

kondisi perusahaan yang sesungguhnya kepada investor akan

informasi tentang kondisi perusahaan.

b. Macam – macam kebijakan deviden

Berbagai macam kebijakan deviden menurut (Dewi Astuti: 2004) adalah

sebagai berikut:

1. Kebijakan deviden biasa (tetap)

Pada kebijakan deviden biasa atau regular devidend policy,

perusahaan membayar deviden per lembar saham dalam jumlah rupiah

yang tetap setiap periode. Kebijakan ini meniadakan keragu-raguan

pemegang saham (investor) sekaligus menginformasikan bahwa

perusahaan dalam keadaan baik dan lancar. Dengan kebijakan ini

pembayaran deviden per lembar saham hampir tidak pernah turun.

2. Kebijakan deviden dengan persentase tetap pembayaran deviden tunai.

Kebijakan ini dikenal dengan nama constan-payout-

ratiodevidend policy. Dengan kebijakan ini perusahaan kurang dapat

memperkirakan jumlah pembayaran deviden yang akan dilakukan

Page 42: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

25

setiap periode. Jumlah pembayaran deviden dengan persentase tetap

dari EPS akan mempengaruhi posisi harga saham di pasar. Pada saat

laba menurun maka pembayaran deviden juga menurun dan hal ini

akan menyebabkan harga saham menurun juga.

3. Kebijakan deviden rendah plus ekstra

Kebijakan ini dikenal dengan nama low-reguler-and-ekstra-

devidend policy. Menurut kebijakan ini perusahaan membayar deviden

tunai secara rutin setiap periode dalam jumlah yang tetap dan rendah,

jika laba perusahaan periode yang bersangkutan sangat baik maka

jumlah pembayaran regular (biasa) yang tetap ini menjamin kepastian

bagi pemilik saham dan karena jumlahnya rendah, hal ini juga akan

menentramkan perusahaan. Bila ada laba yang sangat bagus

perusahaan akan membayarkan ekstra deviden bagi pemegang saham.

Pembayaran ekstra ini akan disambut baik oleh pasar dan akan

menaikkan harga saham.

c. Devidend payout ratio (DPR)

Menurut Bambang Riyanto (2001: 266)devidend payout ratio

(DPR) adalah persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada

pemegang saham sebagai “Cash devidend”.

Deviden hanya dapat dibayarkan jika saldo laba ditahan positif.

Jadi, walaupun dalam tahun berjalan diperoleh laba, suatu perusahaan

tidak boleh membagikan deviden jika saldo laba ditahan pada akhir tahun

masih negatif. Devidend payout ratio merupakan antara devidend per

Page 43: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

26

share (DPS) dengan earning per share (EPS).Devidend payout ratio dapat

dihitung dengan menggunakan rumus deviden tunai perlembar dibagi

dengan laba perlembar saham (Dewi Astuti:2004).

Devidend payout ratio merupakan perbandingan antara DPS

dengan DPR, jadi perspektif yang dilihat adalah pertumbuhandevidend per

share (DPS) terhadap pertumbuhan earning per share (EPS).

d. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembayaran deviden

Menurut Bambang Riyanto (2001: 267-268) faktor-faktor yang

mempengaruhi pembayaran deviden perusahaan dapat disebutkan antara

lain sebagai berikut:

1. Posisi likuiditas perusahaan

Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor

penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan

untuk menetapkan besarnya deviden yang akan dibayarkan kepada

para pemegang saham. Oleh karena deviden merupakan “cash

outflow”, maka makin kuatnya posisi likuiditas perusahaan, berarti

makin besar kemampuannya untuk membayar deviden.

2. Kebutuhan dana untuk membayar utang

Apabila suatu perusahaan akan memperoleh utang baru atau menjual

obligasi baru untuk membiayai perluasan perusahaan, sebelumnya

sudah harus direncanakan bagaimana caranya untuk membayar

kembali utang tersebut. Apabila perusahaan menetapkan bahwa

pelunasan utangnya akan dikembalikan dari laba ditahan, berarti

Page 44: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

27

perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk

keperluan tersebut, yang ini berarti bahwa hanya sebagian kecil saja

dari pendapatan atau earning yang dapat dibayarkan sebagai deviden,

dengan kata lain perusahaan harus menetapkandevidend payot ratio

yang rendah.

3. Tingkat pertumbuhan perusahaan

Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar

kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan

tersebut. Makin besar kebutuhan akan dana untuk waktu mendatang

dalam membiayai pertumbuhannya, perusahaan tersebut biasanya lebih

senang untuk menahan “earning”nya daripada dibayarkan sebagai

deviden kepada para pemegang saham dengan mengingat batasan-

batasan biayanya. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa makin

cepat tingkat pertumbuhan perusahaan makin besar dana yang

dibutuhkan, makin besar kesempatan untuk memperoleh keuntungan,

makin besar bagian dari pendapatan yang ditahan dalam perusahaan,

yang berarti makin rendahdevidend payout ratio.

4. Pengawasan terhadap perusahaan

Perusahaan yang mempunyai kebijakan hanya membiayai ekspansinya

dengan dana yang berasal dari sumber intern saja. Kebijakan tersebut

dijalankan atas dasar pertimbangan bahwa kalau ekspansi dibiayai

dengan dana yang berasal dari hasil penjualan saham baru akan

melemahkan pengawasan dari kelompok dominan di dalam

Page 45: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

28

perusahaan. Demikian pula kalau membiayai ekspansi dengan utang

akan memperbesar resiko finansialnya. Mempercayakan pada

pembelanjaan intern dalam rangka usaha mempertahankan

pengawasan terhadap perusahaan, berarti mengurangidevidend payout

ratio.

C. Rasio Likuiditas

Darsono Prawironegoro (2009: 55) menyatakan bahwa likuiditas ialah

kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajibannya yang jatuh

tempo.Kemampuan itu dapat diwujudkan apabila jumlah harta lancar lebih

besar daripada jumlah hutang lancar.

Kasmir (2009: 132), menyebutkan bahwa tujuan dan manfaat dari rasio

Likuidtas antara slain:

1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau

hutang yang segara jatuh tempo pada saat ditagih.

2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan.

3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan.

4. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan

perencanaan kas dan hutang.

5. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya

dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.

Page 46: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

29

Maka dari itu, perusahaan yang liquid adalah perusahaan yang mampu

memenuhi semua kewajibannya yang jatuh tempo dan perusahaan yang tidak

liquid adalah perusahaan yang tidak mampu untuk memenuhi semua

kewajibannya yang jatuh tempo.Perusahaan yang tidak liquid akan kehilangan

kepercayaan dari pihak luar terutama pihak kreditur dan pemasok dan dana

dari pihak dalam yaitu karyawannya.

Irham Fahmi (2011: 59) menyebutkan terdapat dua indikator untuk

mengukur likuiditas yang umum digunakan, yaitu current ratio (rasio lancar)

dan quick ratio (rasio cepat). Current ratio adalah hasil perbandingan antara

asset lancar dengan hutang lancar.Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai

bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu

perusahaan, sesuai dengan pembahasan tersebut maka rumus pengukuran

current ratio yaitu aktiva lancar dibagi utang lancar.Sedangkan quick ratio

merupakan hasil perbandingan antara asset lancar setelah dikurangi persediaan

dengan hutang lancar.

D. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Berikut

ini beberapa jenis – jenis rasio aktivitas yaitu (Kasmir, 2009: 172):

1. Receivable Turn Over

Perputaran piutang (receivable turn over) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur berapa dalam penagihan piutang selama satu

Page 47: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

30

periode.Perhitungan untuk mencari receivable turn over adalah penjualan

kredit dibagi dengan piutang.

2. Inventory Turn Over

Perputaran persediaan (inventory turn over) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam

persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode.

3. Fixed Assets Turn Over

fixed assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu

periode. Rumus untuk mencari fixed assets turn over ialah penjualan

dibagi dengan total asset tetap.

4. Total Assets Turn Over

Total assets turn over (TATO) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan

mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

Sesuai dengan pembahasan diatas, maka rumus TATO yang digunakan

adalah penujualan dibagi dengan total aktiva.

Namun dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur

aktivitas adalah Total Asset Turn Overdan Inventory Turn Over.

E. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis rasio yang menunjukan

profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukan

profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Bersama – sam rasio ini akan

Page 48: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

31

menunjukan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan (Horne dan

John,1998:222).

Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan

keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Penggunaan rasio

profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara

berbagai komponen yang ada di laporan keuangan neraca dan laba rugi.

Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi, tujuannya adalah

agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik

penurunan atau kenaikan (Warsono,2003:37).

Profitabilitas juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi

perusahaan. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan

menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dengan harapan akan

mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Rasio profitabilitas digunakan

untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau

seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Rasio ini

menggambarkan tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan oleh manajemen,

karenannya hal ini akan sangat diperhatikan oleh pemilik perusahaan. Dalam

mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaan ada

empat jenis rasio profitabilitas yang sering digunakan yaitu: Gross Profit

Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, dan Return on

Investment, (Irham Fahmi, 2011:68).

Page 49: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

32

Namun dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur

profitabilitas adalah: return on asset dan earning per share. Return on asset

adalah tingkat pengembalian investasi atas investasi perusahaan pada aktiva,

rumus yang digunakan dalam menghitung ROA yaitu earning after tax dibagi

total assets. Sedangkan earning per share, laba per lembar saham biasa

(earning per share of common stock) atau disebut juga rasio nilai buku

merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai

keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen

belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio

yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Sesuai dengan

pembahasan di atas maka rumus pengukuran EPS adalah laba saham

biasadibagi jumlah lembar saham yang beredar.

Asril Arilaha (2009) mengemukakan bahwa profitabilitas perusahaan

adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat

pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Perusahaan yang

memiliki stabilitas keuntungan dapat menetapkan tingkat pembayaran deviden

dengan yakin dan mensinyalkan kualitas atas keuntungan mereka. Oleh karena

itu, semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin besar deviden yang

diberikan kepada investor.

Kebijakan pembayaran deviden yang berfluktuasi, besarnya deviden

yang dibayarkan berdasarkan pada tingkat keuntungan setiap akhir periode.

Apabila tingkat keuntunggan tinggi, maka besarnya deviden yang dibayarkan

juga tinggi dan sebaliknya. Menurut Brigham dan Joel (2001) menyatakan

Page 50: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

33

bahwa besar keuntungan perushaan akan menentukan manakah yang relatif

lebih efektif, membagikan keuntungan dalam bentuk deviden atau

memanfaatkan keuntungannya di kemudian hari. Perusahaan kemungkinan

besar akan membagikan keuntungan dengan persentase yang lebih besar

dibandingkan dengan perusahaan dalam kondisi yang sebaliknya. Deviden

yang rendah lebih mudah dipertahankan apabila keuntungan cenderung

menurun.

F. Struktur Modal

Ada beberapa pengertian struktur modal. Menurut Weston dan

Copeland bahwa “Capital structure or the capitalization of the firm is the

permanent financing represented by long-term debt, preferred stock and

shareholders’s equity”, yang artinya struktur modal atau kapitalisasi

perusahaan adalah pendanaan tetap yang diwakili oleh utang jangka panjang

saham preferen dan euitas pemegang saham. sedangkan Joel G. Siegel dan

Jae K. Shim mengatakan bahwa struktur modal adalah komposisi saham biasa,

saham preferen, dan sebagainya, laba ditahan dan hutang jangka panjang yang

dipertahankan oleh kesatuan usaha dalam mendanai aktiva. Sehingga dapat

dimengerti bahwa struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi

finansial perusahaan yaitu modal yang dimiliki bersumber dari hutang jangka

panjang (long-term debt) dan modal sendiri (shareholders equity) yang

menjadi sumber pembiayaan perusahaan (Irham Fahmi, 2011: 106).

Struktur modal adalah kombinasi atau perimbangan antara utang dan

modal sendiri (saham preferen dan saham biasa) yang digunakan perusahaan

Page 51: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

34

untuk merencanakan mendapatkan modal. Definisi ini mengandung arti bahwa

perusahaan harus mengambil keputusan permodalan yang paling optimal

sehingga antara utang dan ekuitas benar – benar kombinasi yang dapat

menghasilkan keuntungan bagi perusahaan yang akhirnya memaksimalkan

nilai perusahaan (Sri Hasnawati, 2008:1-2).

Terdapat empat faktor utama yang mempengaruhi keputusan struktur

modal menurut Sri Hasnawati (2008:2) di antaranya:

1. Resiko bisnis atau resiko inheren dengan operasi perusahaan, jika

perusahaan tidak mempergunakan utang. Semakin tinggi resiko bisnis

perusahaan, maka semakin rendah rasio utang optimalnya.

2. Posisi perpajakan perusahaa. Salah satu alasan utama menggunakan utang

adalah bunganya yang dapat menjadi pengurang pajak, yang selanjutnya

akan mengurangi biaya utang efektif.

3. Fleksibilitas keuangan, atau kemampuan untuk memperoleh modal dengan

persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk, yang merupakan hal

yang vital bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan.

4. Konservatisme atau keagresifan manajemen. Beberapa manajer lebih

agresif dari yang lainnya, sehingga beberapa perusahaan cenderung

menggunakan utang sebagai usaha untuk mendorong keuntungan.

Suharli (2006: 247) menyatakan bahwa perusahaan yang

leverageoperasi atau keuangannya tinggi akan memberikan deviden yang

rendah. Hal tersebut dikarenakan struktur modal yang lebih tinggi dimiliki

oleh hutang menyebabkan pihak manajemen akan memprioritaskan pelunasan

Page 52: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

35

kewajiban terlebih dahulu sebelum membagikan deviden. Sehingga semakin

besar jumlah hutang maka semakin kecil jumlah deviden yang dibayarkan.

Struktur modal dalam penelitian ini diproksi dengan variabel debtto

assets ratio dan debt to equity ratio.Debt to assets ratio merupakan rasio

hutang yang digunakan untuk membayar perbandingan antara total hutang

dengan total aktiva. Apabila rasionya tinggi artinya pendanaan hutang

semakin banyak, maka semakin sulit perusahaan untuk memperoleh tambahan

pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi seluruh

hutangnya dengan aktiva yang dimilikinya dan sebaliknya.Sedangkan debt to

equity ratio merupakan perbandingan antara Semakin besar rasio ini maka

akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar resiko yang

ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi (Kasmir, 2009: 156-158).

G. Penelitian Terdahulu

Untuk mendukung penelitian ini, berikut akan dikemukakan beberapa

hasil penelitian yang berhubungan dengan variabel penelitian. Penelitian

terdahulu ini diambil dari berbagai jurnal dan skripsi yang telah diterbitkan oleh

lembaga penelitian maupun instansi – instansi pendidikan. Adapun penelitian

terdahulu dijelaskan sebagai berikut:

Michell Suharli (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap kebijakan Deviden Tunai

Dengan Likuiditas sebagai Variabel Penguat” Penelitian ini bermaksud menguji

pengaruh profitabilitas dan kesempatan investasi terhadap kebijakan jumlah

dividen kas perusahaan publik di Jakarta dengan menggunakan likuiditas sebagai

Page 53: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

36

variabel penguat (variabel moderator). Profitabilitas diukur dengan return on

investment (ROI), kesempatan investasi diproksikan oleh fixed assets, dan

likuiditas sebagai variabel moderat diproksikan oleh current ratio di Bursa Efek

Jakarta.. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan di Indonesia yang

listing di BEJ dan membagikan dividen pada tahun 2002-2003.

Hasil penelitian ini adalah kebijakan jumlah pembagian dividen

perusahaan dipengaruhi oleh profitabilitas dan diperkuat oleh likuiditas

perusahaan. Likuiditas dapat digunakan sebagai variabel penguat (variabel

moderator) karena memberikan hasil yang signifikan dalam mempengaruhi

profitabilitas dan kesempatan investasi, tetapi dari kedua variabel independen

hanya profitabilitas yang dapat mempengaruhi kebijakan jumlah pembagian

dividen perusahaan. Kebijakan jumlah pembagian dividen perusahaan dipengaruhi

oleh profitabilitas dan diperkuat oleh likuiditas perusahaan.

Agung Satmoko dan Sri Isworo Ediningsih (2009) dalam penelitiannya

yang berjudul “faktor-faktor yang mempengaruhi dividen kas perusahaan

manufaktur di bursa efek indonesia”. Penelitian ini dilakukan selama tahun 2000

– 2005 dengan sampel 17 perusahaan yang dilih melalui purposive sampling,

penelitian ini menggunakan regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis maka

Variabel ROI, Cash Ratio, Current Ratio, DTA dan Earnings Per Share secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Cash Dividend. Besarnya

pengaruh variabel Return of Investment (ROI), Cash Ratio (CsR), Current Ratio

(CR), Debt Total Asset (DTA), dan Earnings Per Share (EPS) terhadap Cash

Dividend yaitu sebesar 74,3%, sedangkan sisanya sebesar 25,7% dipengaruhi oleh

Page 54: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

37

variabel lain diluar model. Secara parsial variabel CsR, CR dan DTA berpengaruh

tidak signifikan terhadap dividen kas serta variabel ROI dan EPS berpengaruh

signifikan terhadap dividen kas. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap

cash dividen adalah EPS, hal ini dikarenakan nilai koefisien beta variabel tersebut

paling besar.

Tita Deitiana (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Deviden Kas” penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan

pembayaran deviden kas dengan metode regresi. Variabel – variabel yang

diteliti dalam penelitian ini adalah Debt Equity Ratio, Earnings per Share,

Price Earning Ratio, Return on Asset, Current Ratio, Net Profit Margin,

Inventory Turn Over dan Return on Equity. Sampel dalam penelitian ini

sebanyak 21 perusahaan selama periode 2003 – 2007.

Hasil penelitian ini menunjukan tidak terdapat pengaruh yang signifikan

Debt Equity Ratio, Return on Investment,Current Ratio, Net Profit Margin,

Inventory Turnover, dan Return on Equity terhadap Devidend Payout Ratio,

sedangkan Earnings per Share dan Price Earnings Ratio terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap Denidend Payout Ratio.

Norhayati Mohamed, Wee Shu Hui,dkk (2009) dalam penelitiannya yang

berjudul “Empirical Analysis of Determinants of Dividend Payment: Profitability

and Liquidity (Analisis Empiris dari faktor yang menentukan pembayaran

dividen)”Penelitian ini secara empiris menganalisis faktor penentu pembayaran

dividenuntuk200 perusahaan teratas dalam hal kapitalisasi pasar, yang tercatat di

Page 55: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

38

bursa efek malaysia. Penelitian ini menggunakan metode regresi, selama periode

2003-2005, hasil dari tes deskriptif dan statistik mengungkapkan bahwa dividen

memang merupakan variabel penting bagi perusahaan, ditemukan bahwa

perusahaan dibayarkan sekitar 40 persen dari pendapatan dividen. Dan

Rata-rata, sekitar seperempat dari arus kas operasi mereka gunakan untuk

membayar dividen.

Kedua, EPS, ROE dan CFPs merupakan penentu signifikan pembayaran

dividen. Studi sebenarnya memisahkan pengaruh laba dan arus kas pada

pembayaran dividen.Ketiga, EPS dan ROE, apakah digunakan bersama-sama atau

secaraterpisahadalah indikator yang bergunaprofitabilitas.Ini mendukung fakta

bahwa perusahaan-perusahaan yang menguntungkan dan cair akan

lebih mungkin untuk dividen.

Anupam Metha (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “An Empirical

Analysis of Determinants of Dividend Policy - Evidence from the UAE

Companies” (Analisis Empiris dari Faktor Pembayaran Dividen: Fakta dari

Perusahaan UAE). Penelitian ini menelitifaktor-faktor penentudividend

payoutuntuk semua perusahaandi bidangreal estate, sektor energi, sektor

konstruksi, sektor telekomunikasi, perawatan kesehatan dansektor

industri(kecualiBankdan kekhawatiraninvestasi) yang terdaftar di Bursa EfekAbu

Dhabiuntuk jangka waktu5tahundari tahun 2005-2009. Studi ini

menganalisisberbagaipenentukebijakan dividen: Profitabilitas, Risiko,, Likuiditas,

UkurandanLeverageperusahaankorelasidan menggunakan metoderegresi

bergandauntuk mengetahuivariabel yang palingpenting yang digunakanoleh

Page 56: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

39

perusahaanUEAdalam membuatdividenkeputusan. Studi ini memberikan

buktibahwa profitabilitasdan ukuranadalah pertimbanganyang paling penting

darikeputusanpembayaran dividenoleh perusahaanUEA.

Hasil penelitian ini mirip dengan penelitian lain yang dilakukan di negara-

negara berkembang yang semakin besar ukuran perusahaan, semakin besar

pembayaran dividen. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang

mempertimbangkan hanya 5 tahun dan pengaruh beberapa faktor penentu seperti

tingkat pertumbuhan, pertumbuhan EPS dan dividen masa lalu belum diambil

untuk pertimbangan. Meneliti pengaruh tingkat pertumbuhan penjualan,

kepemilikan insider, kepemilikan institusional, belanja modal, pertumbuhan EPS

dan beta dapat dieksplorasi dalam penelitian masa depan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian ini

terfokus pada saham-saham perusahaan yang termasuk ke dalam JII (Jakarta

Islamic Index) selama 4 tahun berturut turut yaitu dari periode 2008-2011.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebijakan pembayaran deviden (DPR)

perusahaan-perusahaan Jakarta Islamic Index yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Page 57: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

40

Tabel 2.1

Penelitian Terdahuluan

No Peneliti Judul Metode

Analisis

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Didik

Indarwant

a (2007)

Profitabilitas

Sebagai Penentu

Kebijakan

Pembayaran

Deveden

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

Dengan menggunakan

uji-f variabel deviden

tunai. Variabel bebas

lainnya tidak

berpengaruh.

ROA

berpengaruh

signifikan

Hanya dua

tahun

penelitian

2 Michell

Suharli

(2007)

Pengaruh

Profitability dan

Investment

Opportunity Set

Terhadap

kebijakan

Deviden Tunai

Dengan

Likuiditas sebagai

Variabel Penguat

Regresi

berganda

Likuiditas dan

profitabilitas memiliki

pengaruh positif

terhadap kebijakan

deviden. Sedangkan

hutang memiliki

pengaruh negatif

terhadap deviden.

Menggunak

an variabel

CR sebagai

variabel

penguat.

Dua tahun

penelitian,

perusahaan

di BEI,

3 Agung

Satmoko

dan Sri

Isworo

Ediningsih

(2009)

faktor-faktor yang

mempengaruhi

dividen kas

perusahaan

manufaktur di

bursa efek

indonesia

Metode

regresi

berganda

Variabel ROI, Cash

Ratio, Current Ratio,

DTA dan Earnings Per

Share secara simultan

berpengaruh signifikan

terhadap Cash

Dividend. Secara

parsial variabel CsR,

CR dan DTA

berpengaruh tidak

signifikan terhadap

dividen kas serta

variabel ROI dan EPS

berpengaruh signifikan

terhadap dividen kas

Menggunak

an CR dan

EPS,

dimana CR

tidak

signifikan

terhadap

deviden kas.

Menggunak

an lima

tahun

penelitian,

hanya

menggunak

an lima

variabel

4 Tita

Deitiana

(2009)

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi

Kebijakan

Pembayaran

Deviden Kas

Metode

regresi

Tidak terdapat

pengaruh yang

signifikan Debt Equity

Ratio, Return on

Investment, Current

Ratio, Net Profit

Margin, Inventory

Turnover, dan Return

on Equity terhadap

Devidend Payout Ratio,

sedangkan Earnings

EPS, CR,

dan DER

tidak

berpengaruh

secara

signifikan

Menggunak

an lima

tahun

penelitian,

memakai

sembilan

variabel,

ROA tidak

berpengaruh

.

Page 58: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

41

per Share dan Price

Earnings Ratioterdapat

pengaruh yang

signifikan terhadap

Denidend Payout Ratio.

5 Norhayati

Mohamed,

Wee Shu

Hui,dkk

(2009)

Empirical

Analysis of

Determinants of

Dividend

Payment:

Profitability and

Liquidity

Regressio

n method

Dividen

merupakan variabel

yang penting,

ditemukan bahwa

perusahaan dibayarkan

sekitar 40 persen dari

pendapatan dividen.

Dan

Rata-rata, sekitar

seperempat dari arus

kas operasi mereka

gunakan untuk

membayar dividen.

serta EPS, ROE dan

CFPs merupakan

penentu signifikan

pembayaran dividen.

Menggunak

an EPS dan

ROE,

hasilnya

signifikan,

kalau

skripsi saya

tidak

signifikan.

Menggunak

an tiga

tahun

penelitian,

bursa efek

malaysia.

6 Anupam

Metha

(2012)

An Empirical

Analysis of

Determinants of

Dividend Policy -

Evidence from the

UAE Companies

multiple

regression

techniques

Studi ini memberikan

bukti bahwa

profitabilitas dan

ukuran adalah

pertimbangan yang

paling penting dari

keputusan pembayaran

dividen oleh perusahaan

UEA. Hasil penelitian

ini mirip dengan

penelitian lain yang

dilakukan di negara-

negara berkembang

yang semakin besar

Ukuran perusahaan,

semakin besar

pembayaran dividen.

EPS, ROE

dan CR

memberikan

hasil yang

tidak

signifikan.s

Mengambil

data dari

bursa efek

Abu Dhabi,

(BEJ)

Sumber: Kumpulan Penelitian Terdahulu

Page 59: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

42

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan bagian dari tinjauan pustaka yang

berisikan rangkuman atas semua dasar-dasar teori yang dijadikan landasan dalam

penelitian ini. Penelitian ini bermaksud untuk menguji analisis pengaruh variabel

likuiditas, aktivitas, profitabilitas, dan struktur modal terhadap kebijakan

pembayaran deviden pada perusahaan Jakarta Islamic Index yang terdaftar di

Bursa Efek Jakarta (BEI) periode 2008 - 2011.

Untuk memprediksi pendapatan deviden tidak dapat dipertimbangkan

faktor-faktor kebijakan manajemen, karena kebijakan manajemen merupakan

keputusan yang berhubungan dengan pihak intern perusahaan. Satu-satunya

informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan adalah laporan keuangan

yang menunjukan kinerja keuangan yang dihasilkan oleh manajemen perusahaan.

Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam deviden, semua

pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang sama. Pembagian deviden

untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar deviden

untuk saham preferen. Dan besar kecilnya pendapatan deviden tersebut

dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor fundamental.

Sehingga perlu diidentifikasi faktor – faktor tersebut yang mungkin berpngaruh

terhadap deviden, faktor-faktor fundamental yang akan mempengaruhi deviden

dalam dalam penelitian ini adalah Likuiditas (CR, QR), Aktivitas (TATO, ITO),

Profitabilitas (ROA. EPS), Struktur Modal (DAR, DER), yang akan digunakan

sebagai variabel bebas (independen), dan kebijakan pembayaran deviden (DPR)

sebagai variabel terikat (dependen).

Page 60: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

43

Penelitian ini mengambil perusahaan – perusahaanyang membagikan

devidendan terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) sebagai sampel selama periode

2008 – 2011. Dalam menentukan sampel pada penelitian ini peneliti

menggunakan purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih secara cermat

sehingga relevan dengan rancangan penelitian dan diharapkan dapat mewakili

masing – masing karakteristik populasi. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari pusat referensi pasar

modal.

Dalam penelitian ini, menghitung sebagian rasio keuangan yang akan

dihitung dengan menggunakan Softwere Microsoft Exel 2008 dengan memasukan

rumus masing – masing dan kemudian dihitung masing – masing variabel

tersebut. Setelah didapatkan hasilnya, data-data diformat Exel tersebut dikonversi

kedalam SPSS Releas Versi 16.0 for Windows untuk selanjutnya dilakukan

pengujian persyaratan analisis yaitu Uji Normalitas data untuk mengetahui apakah

data berdistribusi normal atau tidak dimana tidak terjadi autokorelasi,

multikolonieritas dan heteroskedastisitas. Jika tidak dengan analisi Regresi

Berganda, Uji F, Uji T, dan Adj 𝑅2.

Dari penjabaran diiatas maka akan dilakukan perhitungan yang

berdasarkan sampel yang diteliti yaitu pada perusahaan yang tercatat di Jakarta

Islamic Index periode 2008-2011. Dari hasil penghitungan data yang

menggunakan Uji analisi Regresi Berganda, Uji F, Uji T, Adj 𝑅2. Maka dapat

diketahui bagaimana pengaruh variabel Likuiditas (CR, QR), Aktivitas (TATO,

ITO), Profitabilitas (ROA. EPS), Struktur Modal (DAR, DER) secara simultan

Page 61: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

44

terhadap kebijakan pembayaran deviden (DPR) di Jakarta Islamic Index dan untuk

mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi deviden payout

ratio (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.

Serta bagaimana pengaruh variabel secara parsial terhadap kebijakan

pembayaran deviden (DPR) di Jakarta Islamic Index. Untuk memudahkan

kerangka pemikiran peneliti, maka dapat dilihat gambar 2.1 Likuiditas (CR, QR),

Aktivitas (TATO, ITO), Profitabilitas (ROI. ROE), Struktur Modal (DAR,

DER)sebagai berikut.

Page 62: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

45

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Perusahaan yang listed di JII(Periode 2008-2011)

Varianel Dependen (Y)

Kebijakan deviden (DPR)

Variabel Independent (X)

Likuiditas (CR, QR), Aktivitas

(TATO, ITO), Profitabilitas (ROA.

EPS), Struktur Modal (DAR, DER)

Uji Model Regresi

Uji Asumsi Klasik

Normalitas, Multikolonearitas,

Autokolerasi, Heteroskedastisitas

Uji F Uji T Adj 𝑹𝟐

Hasil Analisis dan

Pembahasan

Kesimpulan dan saran

Page 63: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

46

I. HIPOTESIS

1. H0: 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3, 𝑏4, 𝑏5….𝑏𝑛= 0 tidak terdapat pengaruh rasio Likuiditas (CR,

QR), Aktivitas (TATO, ITO), Profitabilitas (ROA. EPS), Struktur Modal (DAR,

DER) secara simultan terhadap kebijakan pembayaran deviden (DPR) pada

perusahaan yang listed di Jakarta Islamic Index.

𝐻𝑎 : 𝑏1≠𝑏2 atau 𝑏2≠𝑏3 atau 𝑏3≠𝑏4 atau 𝑏4….≠ 0 terdapat pengaruh rasio

Likuiditas (CR, QR), Aktivitas (TATO, ITO), Profitabilitas (ROA. EPS),

Struktur Modal (DAR, DER) secara simultan terhadap kebijakan pembayaran

deviden (DPR) pada perusahaan yang listed di Jakarta Islamic Index.

2. H0:𝑏𝑖= 0 tidak terdapat pengaruh rasio Likuiditas (CR,QR), Aktivitas

(ITO,TATO), Profitabilitas (ROA,EPS), Struktur Modal (DAR,DER) secara

parsial terhadap kebijakan pembayaran deviden (DPR) pada perusahaan yang

listed di Jakarta Islamic Index.

𝐻𝑎 : 𝑏1≠ 0 terdapat pengaruh rasio Likuiditas (CR,QR), Aktivitas (ITO,TATO),

Profitabilitas (ROA,EPS), Struktur Modal (DAR,DER) secara parsial terhadap

kebijakan pembayaran deviden (DPR) pada perusahaan yang listed di Jakarta

Islamic Index.

Page 64: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat

untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini di pilih karena dianggap sebagai

tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan berupa

laporan keuangan yang dijadikan sampel adalah sperusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index periode 2008-2011.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Menurut Mudrajad Kuncoro (2009: 123), populasi adalah suatu kelompok

dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang

merupakan sumber data yang diperlukan. Populasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dan

membagikan deviden tahun 2008-2011.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili

populasi penelitiannya. Sedangkan proses pemilihan sampel merupakan

suatu rangkaian kegiatan yang berurutan. Metode pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Purposive sampling adalah salah satu cara di mana peneliti memilih

Page 65: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

48

sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota

sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian(Kuncoro, 2009).

Beberapa kriteria yang telah ditetapkan untuk memperoleh sampel

penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) yang telah

menyampaikan laporan keuangan per 31 Desember secara rutin selama

empat tahun sesuai dengan periode penelitian yang diperlukan, yaitu

2008, 2009, 2010, dan 2011.

b. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) yang

menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan informasi yang

diperlukan, yaitu Current ratio(CR), Quick ratio(QR), Total asset turn

over (TATO), Inventory turn over (ITO), Returnon Assets(ROA),

Earning per Share(EPS), debtto assets ratio(DAR),debt to equity ratio

(DER), dan devidend payout ratio (DPR).

c. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) yang secara

terus menerus membagikan deviden kas selama empat tahun penelitian

yaitu tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011.

d. Terdapat 15 Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)

dan terus menerus membagikan deviden selama empat tahun berturut –

turut.

Page 66: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

49

Tabel 4.1

Daftar Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan Keterangan

1 AALI PT. Astra Astra Agro Lestari Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

2 ANTM PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

3 INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

4 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

5 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

6 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

7 UNTR PT. United Tractors Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

8 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

9 ITMG PT. Indo Tambangraya Megah Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

10 SGRO PT. Sampoerna Agro Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

11 LSIP PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

12 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

13 ASRI PT. Alam Sutera Realty Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

14 BUMI PT. Bumi Resources Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

15 ASII PT. Astra International Tbk Membagikan Dividen selama 4 tahun berturut-turut

Sumber:www.idx.co.id

C. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis data

Untuk keperluan penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

yang diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan Jakarta Islamic

Index yang go public di BEI. Dan melalui kepustakaan dengan membaca

dan mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah dan literatur-literatur dari

kepustakaan yang erat hubungannya dengan objek penelitian.

Page 67: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

50

2. Sumber data

Sumber data yang diperoleh dari pusat referensi pasar modal (PRPM)

gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni IDX statistik selama periode

penelitian 2008-2011. Selain itu data tersebut diperoleh melalui

www.idx.co.id dan website setiap perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Pengujian persyaratan analisis

Pengujian ini digunakan sebagai persyaratan dalam penggunaan model

analisis regresi linier. Dalam regresi linier, untuk memastikan agar

model tersebut BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) dilakukan

pengujian sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji data berdistribusi normal atau data

tidak berdistribusi normal, data yang baik adalah data yang

berdistribusi normal. Salah satu cara termudah untuk melihat

normalitas residualnya adalah dengan melihat grafik histogram

yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan

melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk

Page 68: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

51

jumlah sampel yang kecil, maka untuk melihat data yang telah

memenuhi uji normalitas adalah dengan menggunakan normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis

lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan

garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis

yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya. (Imam Ghozali, 2009:147).

b. Uji Multikolonieritas

Menurut Imam Ghozali (2009:95) menyatakan bahwa uji

multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi dengan

melihat nilai tolerance ≤ 0.10 dan lawannya nilai variance

inflation factor (VIF) ≥ 10 berarti data tidak ada masalah

multikolonearitas.

a. Uji Autokorelasi

Menurut Imam Ghozali (2009:99) uji autokorelasi bertujuan

menguji apakah dalam model regresi liniear ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji ada

Page 69: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

52

tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji

Durbin-Waston (DW test). Untuk mengetahui ada tidaknya

autokorelasi maka berikut ini adalah tabel autokorelasi Durbin-

Waston (Damodar Gujarati, 1995:216).

Tabel 4.2

Posisi Angka Durbin Waston

Hipotesis Nol Keputusam Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < dw < dl

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada kesimpulan dl < dw < du

Tidak ada korelasi negative Tolak 4-dl < dw < 4

Tidak ada korelasi negative Tidak ada kesimpulan 4-du < dw < 4-dl

Tidak ada autokorelasi, positif

atau negative

Tidak terjadi

autokorelasi

du < dw < 4-du

Sumber: Imam Gozali: 111

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Data yang baik yaitu homoskedastisitas

adalah kesamaan varians dan residual. Cara untuk mendeteksi

ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat hasil output

Page 70: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

53

SPSS melalui grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel

terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar

analisis:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), mengindikasikan telah

terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2009:125).

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis yang mengukur

pengaruh antar variabel dan melibatkan lebih dari satu variabel bebas

(Danang, 2009:9). Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi

linear berganda dengan model dasar sebagai berikut:

Y = 𝐚 + 𝐛𝟏𝐗𝟏 + 𝐛𝟐𝐗𝟐 + 𝐛𝟑𝐗𝟑 + 𝐛𝟒𝐗𝟒 + 𝐛𝟓𝐗𝟓 + 𝐛𝟔𝐗𝟔 + 𝐛𝟕𝐗𝟕 + 𝐛𝟖𝐗𝟖

+ e

Page 71: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

54

DPR = 𝐚 + 𝐛𝟏CR + 𝐛𝟐QR + 𝐛𝟑TATO + 𝐛𝟒ITO + 𝐛𝟓ROA + 𝐛𝟔EPS

+ 𝐛𝟕DAR +𝐛𝟖DER + e

Keterangan:

DPR = Merupakan perbandingan anyata deviden yang dibayarkan

dengan jumlah saham yang beredar.

CR = Rasio antara aktiva lancar terhadap hutang lancar.

QR = Rasio antara aktiva lancar dikurang persediaan terhadap

kewajiban lancar.

TATO = Rasio antara penjualan terhadap total aktiva.

ITO = Rasio antara penjualan terhadap persediaan.

ROA = Rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap total asset.

EPS = Rasio antara laba setelah pajak terhadap jumlah saham yang

beredar.

DAR = Rasio antara total hutang terhadap total aktiva.

DER = Rasio antara hutang terhadap ekuitas.

a = nilai konstanta

b = koefisien regresi

e = faktor pengganggu

3. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen (X)

secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen (Y). (Imam Ghozali, 2006:88). Rumunya adalah

sebagai berikut:

Page 72: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

55

F = 𝑅2/K

(1 – R) / (N – K – 1)

Dimana: R2 = Koefisien regresi

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel independen

setelah didapat Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , maka untuk menginprestasikan hasilnya

berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Apabila Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka H0 ditolak dan Hа diterima, yang

berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

b. Apabila Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , berarti H0 diterima dan Hа ditolak, yang

berarti variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

Menurut Suliyanto (2011:61) nilai F hitung digunakan untuk

menguji ketepatan model (goodness of fit). Uji F ini juga sering disebut

sebagai uji simultan, untuk menguji apakah variabel bebas yang

digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel

tergantung atau tidak. Untuk menyimpulkan apakah model masuk dalam

kategori cocok (fit) atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan uji-f pada

tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan analisis (α) 5% dengan

ketentuan degree of freedom (df1) = k – 1, degree of freedom (df2) = n –

Page 73: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

56

k. Dengan n sebagai jumlah data, dan k sebagai jumlah variabel (

Variabel bebas dan variabel tidak bebas )

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0: β = 0, tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Hа: β ≠ 0, terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

4. Uji Signifikan Parsial (Uji T)

Uji statistik T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu

variabel individu independen (exsplanatory) secara individu dalam

menerangkan variabel dependen (Imam Ghozali, 2006:88). Rumusnya

adalah sebagai berikut:

Dimana: r = koefisien regresi

n = Jumlah data

setelah diperoleh Tℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 maka untuk menginprestasikan hasilnya

berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Jika Tℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >T𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , berarti H0 ditolak dan Hа diterima, artinya

variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

T= Koefisien Regresi (bi)

Koefisien deviasi (bi)

Page 74: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

57

b. Jika Tℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <T𝑡𝑎𝑏 𝑒𝑙 , berarti H0 diterima dan H1 ditolak, artinya

variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

c. Jika nilai sig> 5% berarti H0 diterima dan Hа ditolak, artinya

variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

d. Jika nilai sig< 5% berarti H0 ditolak dan Hа diterima, artinya

variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

Menurut Suliyanto (2011:55), nilai t hitung digunakan untuk menguji

pengaruh secara parsial (per variabel) terhadap terikatnya. Apakah

variabel tersebut memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel

terikatnya atau tidak. Untuk mencari nilai t-tabel yaitu dengan

menggunakan persamaan degree of freedom df : α,(n-k) dimana n

sebagai jumlah pengamatan (ukuran sampel) dan k sebagai jumlah

variabel. Masing-masing variabel dikatakan signifikan apabila

memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari t-tabel.

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0: β = 0, tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Hа: β ≠ 0, terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Page 75: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

58

5. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerapkan variasi variabel dependen. Nilai

R2 yang kecil berarti kemampuan variasi variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat teratas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependenImam Ghozali (2009:87).

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen DPR (Dividend Payout Ratio)

a. Deviden kas merupakan deviden yang dibayarkan secara tunai oleh

perusahaan kepada setiap pemegang saham. Pada waktu rapat pemegang

saham perusahaan memutuskan bahwa sejumlah tertentu dari laba

perusahaan akan dibagi dalam bentuk cash devidend. Perusahaan hanya

berkewajiban membayar deviden setelah perusahaan tersebut

mengumumkan akan membayar deviden. Deviden dibayarkan kepada

pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham.

Berikut ini pengertian dan rumus variabel dependen dan

independent menurut Warsono (2003), dsevidend payout ratio yaitu

deviden kas tahunan dibagi laba tahunan atau deviden per lembar saham

dibagi laba per lembar saham. Untuk menghitung besarnya devidend

payout ratio digunakan rumus berikut:

Page 76: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

59

DPR = deviden tunai per lembar

Laba per Lembar Saham

Perusahaan dengan rasio penahanan laba tinggi (DPR rendah) pada

umumnya mempunyai tingkat pertumbuhan lebih tinggi daripada

perusahaan dengan rasio penahanan lebih rendah (DPR tinggi).

2. Variabel Independen

a. Current Ratio

Current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang

yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan

kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi

kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Variabel manifest

ini diberi simbol 𝑋1. Secara matematis current ratio dapat dihitung

dengan rumus:

Besarnya hasil perhitungan rasio lancar menunjukan besarnya

kewajiban lancar yang dijamin dengan aktiva lancar. Ini berarti

semakin besar rasio lancar, maka likuiditas perusahaan semakin tinggi.

CR = Aset lancar

Hutang lancar

Page 77: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

60

b. Quick Ratio (QR)

Quick ratio menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

atau membayar kewajiban atau hutang lancar (hutang jangka pendek)

dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan

(inventory). Variabel manifest ini diberi simbol 𝑋2. Secara matematis,

quick ratio dapat dihitung dengan rumus:

besarnya hasil perhitungan rasio cepat menunjukan besarnya

kewajiban lancar yang dijamin dengan aktiva lancar di luar persediaan.

Dengan karakteristiknya bahwa aktiva lancar di luar persediaan relatif

mudah dicairkan, maka jaminan likuiditas perusahaan dengan indikator

ini lebih dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, semakin

tinggi rasio cepat, faktor keamanan bagi perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknya akan semakin tinggi.

c. Inventory Turn Over

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana

yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar

dalam suatu periode. Rumusan untuk mencari inventory turn over

adalah:

QR = Aset lancar – persediaan

Kewajiban lancar

ITO = Penjualan

Persediaan

Page 78: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

61

Besarnya hasil perhitungan ITO menunjukan tingkat kecepatan

persediaan menjadi kas atau piutang dagang, semakin tinggi ITO maka

akan semakin cepat persediaan perusahaan menjadi kas atau piutang.

d. Total Assets Turn Over (TATO)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan aktiva

perusahaan dalam menciptakan penjualan. Untuk menghitung besarnya

TATO digunakan rumus berikut:

Besarnya hasil perhitungan rasio perputaran aktiva total menunjukan

tingkat kecepatan seluruh aktiva perusahaan menjadi kas atau piutang.

Semakin tinggi rasio perputaran seluruh aktiva, maka semakin efektif

perusahaan dalam mendayagunakan seluruh aktiva yang dimilikinya.

e. Return on Assets (ROA)

Return on asset merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas

jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran

tentang efektivitas manajemen. Variabel manifest ini diberi simbol 𝑋5.

Kasmir (2009: 203) untuk mengukur return on assset dapat dihitung

dengan rumus:

Laba setelah pajak Total aktiva

TATO = Penjualan

Total aktiva

Roa =

Page 79: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

62

Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, begitu juga

sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas

dari keseluruhan operasi perusahaan.

f. Earning per Share(EPS)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa besar

kemampuan per lembar saham menghasilkan laba.Besarnya hasil

perhitungan laba per lembar saham menunjukan laba yang dapat

dibukukan oleh perusahaan untuk setiap unit saham biasa yang

digunakannya. Rumus yang digunakan dalam mengitung EPS yaitu

sebagai berikut:

g. Debt to Asset Ratio (DAR)

Debt to asset ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.

dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh

hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap

pengelolaan aktiva. variabel manifest ini diberi simbol 𝑋7. Menurut

Kasmir (2009: 156). Semakin tinggi rasio utang suatu perusahaan

mengindikasikan bahwa dengan struktur modal tersebut, resiko

keuangan yang ditanggung para pemegang saham biasa semakintinggi.

Rumus yang digunakan untuk menghitung debt to asset ratio adalah:

EPS = Laba saham biasa

Jumlah lembar saham beredar

Page 80: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

63

h. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

hutang denga ekuitas. Variabel manifest ini diberi simbol 𝑋8. Tingkat

penggunaan hutang dari suatu perusahaan dapat ditunjukan oleh salah

satunya menggunakan rasio hutang terhadap ekuitas (DER), yaitu rasio

jumlah hutang terhadap jumlah modal sendiri. Semakin tinggi DER

mengindikasikan bahwa dengan stuktur modal tersebut, resiko

keuangan yang ditanggung oleh para pemegang saham biasa semakin

tinggi. Dalam mengukur debt to equity ratio dapat dengan rumus:

DAR = Total hutang

Total aktiva

DER = Total hutang

Ekuitas pemilik

Page 81: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

64

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Jakarta Islamix Index

Pasar modal syariah (Islamic Stock Exchange) adalah kegiatan yang

berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaanpublicyang

berkaitan dengan efek yang diterbitkan serta lembaga profesi yang berkaitan

dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya tidak

bertentangan dengan syariat Islam (Rodoni dan Hamid: 2008,123).

Di Indonesia secara historis keberadaan pasar modal syariah dimulai

dan diperkenalkan pada pertengahan tahun 1997 melalui instrumen reksadana

syariah. Berkat adanya kerja sama antara PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan

PT Danareksa Investment Manajement (DIM) pada bulan juli 2000 berhasil

dibentuk Jakarta Islamic Index (JII). Kemudian pembentukan ini diikuti

dengan peluncuran Obligasi Syariah Mudharabah oleh PT Indosat di

penghujung tahun 2002. Namun secara resmi, peluncuran pasar modal syariah

di Indonesia terjadi pada tanggal 14 dan 15 Maret 2003, setelah melalui

penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Pengawas Pasar Modal

dengan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (Burhanuddin,

2010:132).

Fungsi pasar modal syariah menurut MM.Metwally adalah sebagai

berikut: (Heri Sudarsono, 2008:186).

Page 82: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

65

a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan

bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya.

b. Memungkinkan bagi pemegang saham menjual sahamnya guna

mendapatkan likuiditas.

c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk

membangun dan mengembangkan lini produksinya.

d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek

pada harga saham.

e. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja

kegiatan bisnis sebagimana tercermin pada harga saham.

Instrumen yang dilarang dalam pasar modal syariah menurut Abdul

Hamid (2009:48) diantaranya sebagai berikut:

a. Saham Istimewa (Preferred Stock)

Saham istimewa adalah saham yang memberikan hak lebih besar

daripada saham biasa dalam deviden pada waktu perseroan

dilikuiditas.

b. Forward Contract

Forward contract merupakan salah satu jenis transaksi yang

diharamkan bertentangan dengan syariah. Forward contract

merupakan bentuk jual beli hutang yang didalamnya terdapat unsur

riba, sedangkan transaksi jual beli dilakukan sebelum tanggal jatuh

tempo.

Page 83: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

66

c. Option

Option adalah transaksi yang tidak disertai dengan underlying asset

atau real aset, dengan kata lain objek yang ditransaksikan tidak

dimiliki oleh pihak penjual. Option termasuk dalam kategori gharar

(penipuan/spekulasi) dan maysir (judi).

d. Transaction Margin on Trading

Transaksi ini adalah dimana pembeli membayar sebagian harga

secara tunai, yang sisanya dilunasi dari pinjaman kepada bank

melalui perantara dengan syarat surat berharga tersebut dijadikan

jaminan bagi pialang untuk melunasi harga pinjaman.

e. Transaction Short – Shelling

Transaksi ini merupakan suatu bentuk transaksi jual beli dimana

penjualan terhadap surat berharga yang belum dimiliki pada waktu

akad.

Ruang lingkup kegiatan usaha emiten yang bertentangan dengan

prinsip hukum Islam adalah (Ahmad Rodoni, 2009:73).

a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau

perdagangan yang dilarang.

b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk

perbankan dan asuransi konvensional.

c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan

makanan dan minuman yang tergolong haram.

d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta menyediakan

barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Page 84: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

67

Dalam rangka kegiatan pasar modal syariah ada beberapa lembaga

penting yang sacara langsung terlibat dalam kegiatan pengawasan dan

perdagangan, yaitu: BAPEPAM, Dewan Syari’ah Nasional (DSN), Bursa

Efek, Perusahaan Efek, Emiten, profesi dan lembaga penunjang pasar modal

serta pihak terkait lainnya. Khususnya untuk kegiatan pengawasan akan

dilakukan secara bersama oleh BAPEPAM dan DSN.

Adapun tahapan atau seleksi untuk saham yang masukdalam index

syariah antara lain (Heri Sudarsono, 2008:201):

a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3

bulan kecuali termasuk dalam 10 kapitalis besar).

b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah

tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva

maksimal sebesar 90%.

c. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan

rata-ratakapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama

satu tahun terakhir.

d. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan tingkat

likuiditas rata – rata nilai perdagangan regurel selama satu tahun

terakhir.

Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan

komponen index pada awal bulan januari dan juli setiap tahunnya. Sedangkan

perubahan pada jenis usaha emiten akan di monitor secara terus-menerus

Page 85: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

68

berdasarkan data-data public dan media. Index harga saham setiap hari

dihitung menggunakan harga saham terahir yang tersedia di bursa.

2. Instrumen Saham Syari’ah

Menurut (Nurul dan Mustafa: 2007) saham merupakan surat bukti

kepemilikan atas sebuah perusahaan yang melakukan penawaran umum (go

public) dalam nominal ataupun persentase tertentu. Sedangkan menurut

(Andri: 2009) saham atau stock merupakan surat bukti atau tanda kepemilikan

bagian modal pada suatu perusahaan terbatas. Sedangkan saham syariah

adalah sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu perusahaan yang

diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha maupun cara pengelolaannya

tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Dalam islam, saham pada hakikatnya merupakan modifikasi sistem

persekutuan modal dan kekayaan, yang dalam istilah fiqh dienal dengan nama

syirkah. Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan antara saham syariah dan non

syariah, Namun saham dibedakan menurut kegiatan usaha dan tujuan

pembelian saham tersebut. Saham menjadi halal jika dikeluarkan oleh

perusahaan yang egiatan usahanya bergerak di bidang yang halal atau dalam

niat pembelian saham untuk invetasi bukan spekulasi. Agar lebih aman, saham

yang dilisting dalam Jakarta Islamic Index merupakan saham – saham yang

insya Allah sesuai syariah, dikataan demikian karena emiten yang terdaftar

dalam Islamic Index akan selalu mengalami proses penyaringan

(Burhanuddin, 2010:136).

Page 86: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

69

B. Analisis dan Pembahasan

Analisis data di lakukan dengan cara yakni analisis deskriptif dan model

regresi linear berganda, data yang tersedia untuk variabel dependen yaitu

Devidend Payout Ratio dan variabel independen yang terdiri dari Likuiditas (CR,

QR), Aktivitas (TATO, ITO), Profitabilitas (ROA, EPS), dan Struktur Modal

(DAR, DER).

Analisis dilakukan dengan menguji pengaruh kedelapan variabel

independen terhadap variabel dependen Devidend Payout Ratio secara ssimultan

melalui Uji F, secara parsial melalui Uji T dan untuk mengetahui variabel mana

yang lebih dominan mempengaruhi Devidend Payout Ratio.

Analisis pertama yang dilakukan adalah memilih perusahaan yang sesuai

dengan kriteria sampel yaitu perusahaan yang terdaftar (listed) di Jakarta Islamic

Index pada periode 2008 -2011, mempunyai data yang lengkap untuk variabel

yang diteliti dan membagikan deviden selama periode penelitian. Data mengenai

sampel dapat dilihat dalam lampitan 1.

Setelah didapatkan data perusahaan yang akan dilakukan sampel kemudian

dihitung data tersebut dapat dilihat pada lampiran 2 sampai 10. Dari data tersebut

dilakukan uji f dan uji t dengan menggunakan model regresi linear berganda.

Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dapat dilihat pada

lampiran 11.

Penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu metode pengamatan

dengan maksud tertentu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Page 87: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

70

data sekunder yang diperoleh dari pusat referensi pasar modal,

www.idx.co.id dan alamat website dari setiap perusahaan.

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan

fenomena atau karakteristik dari data. Statistik deskriptif berkaitan

dengan pengumpulan dan peringkat data, yang menggambarkan

karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian Analisis

Pengaruh Rasio Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas dan Struktur Modal

Terhadap Kebijakan Pembayaran Deviden Pada Perusahaan Jakarta

Islamic Index.

Analisis ini menjelaskan karakteristik target populasi terutama

mencakup mean, standar eror,nilai ekstrim yaitu nilai minimum dan

nilai maksimum serta standar deviasi.

Tabel 4.3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

CR 60 .01 5.00 1.5028 1.18431

QR 60 .01 3.70 1.0282 .80524

ITO 60 .10 2.11 .8247 .56220

TATO 60 .06 1.50 .7347 .42765

ROA 60 .03 .52 .2010 .11027

EPS 60 250.00 1250.00 6.3575E2 208.46531

DAR 60 .13 .84 .3793 .18969

DER 60 .22 2.75 .9577 .65370

DPR 60 .08 .74 .3544 .15484

Valid N

(listwise) 60

(sumber: Data diolah)

Page 88: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

71

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui seluruh variabel yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri dari (variabel independen) pada perusahaan Jakarta

Islamic Index yang terdaftar di BEIkurung waktu penelitian selama 4 tahun yakni

tahun 2008-2011 memiliki sampel sebanyak 60 data pengamatan (15 perusahaan

X 4 tahun = 60 pengamatan). Dengan deskripsi dan nilai sebagai berikut:

Current Ratio (CR) memiliki nilai rata-rata 1.5028 dan nilai standar

deviasi sebesar 1.18431, nilai minimum dari Current Ratio 0.01, dan nilai

maksimum sebesar 5.00. Nilai rata – rata yang lebih besar dari standar deviasi

menunjukan bahwa data terdisatribusi dengan baik.

Quick Ratio memiliki nilai rata - rata sebesar 1.0282 dan nilai standar

deviasi sebesar 0.80524, nilai minimum dari Quick Ratio sebesar 0.01, dan nilai

maksimum sebesar 3.70. Nilai rata – rata yang lebih besar dari standar deviasi

menunjukan bahwa data terdistribusi dengan baik.

Inventory Turn Over (ITO) memiliki nilai rata – rata sebesar 0.8247 dan

nilai standar deviasi sebesar 0.56220, nilai minimum dari Inventory Turn Over

sebesar 0.10 dan nilai maksimum sebesar 2.11. Nilai rata – rata yang lebih besar

dari standar deviasi menunjukan bahwa data terdistribusi dengan baik.

Total Asset Turn Over (TATO) memiliki nilai rata – rata sebesar 0.7347

dan nilai standar deviasi sebesar 0.42765, nilai minimum dari Total Asset Turn

Over 0.06 dan nilai maksimum sebesar 1.50. Nilai rata – rata yang lebih besar dari

standar deviasi menunjukan bahwa data terdistribusi dengan baik.

Return on Asset (ROA) memiliki nilai rata – rata sebesar 0.2010 dan nila

standar deviasi sebesar 0.11027, nilai minimum dari Return on Asset 0.03 dan

Page 89: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

72

nilai maksimum 0.52. Nilai rata – rata yang lebih besar dari standar deviasi

menunjukan bahwa data terdistribusi dengan baik.

Variabel Earning per Share (EPS) memiliki nilai rata – rata sebesar

6.35752 dan nilai standar deviasi sebesar 208.46531, nilai minimum dari Earning

per Share 250.00 dan nilai maksimum 1250.00. Nilai rata – rata yang lebih besar

dibandingkan standar deviasi menunjukan bahwa data terdistribusi dengan baik.

Debt Assset Ratio (DAR) memiliki nilai rata – rata sebesar 0.3793 dan

nilai standar deviasi sebesar 0.18969, nilai minimum dari Debt Asset Ratio 0.13

dan nilai maksimum 0.84. Nilai rata – rata yang lebih besar dari standar deviasi

menunjukan bahwa data terdistribusi dengan baik.

Debt Equity Ratio (DER) memiliki nilai rata – rata sebesar 0.9577 dan

nilai standar deviasi sebesar 0.65370, nilai minimum dari Debt Equity Ratio 0.22

dan nilai maksimum 2.75. Nilai rata – rata yang lebih besar dari standar deviasi

menunjukan bahwa data terdistribusi dengan baik.

Deviden Payout Ratio (DPR) memiliki nilai rata – rata sebesar 0.3544 dan

nilai standar deviasi sebesar0.15484, nilai minimum dari Deviden Payout Ratio

0.08 dan nilai maksimum 0.74.Nilai rata – rata yang lebih besar dari standar

deviasi menunjukan bahwa data terdistribusi dengan baik.

a. Pembahasan

terhadap model regresi linear berganda ini, agar valid perlu dilakukan

uji asumsi klasik. Adapun yang harus dilakukan dan terpenuhi agar

model terbebas dari asumsi klasik antara lain tidak terjadi:

Page 90: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

73

b. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data

normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis

grafik. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat

histogram yang membandingkan antara data yang diteliti dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana terlihat

pada gambar berikut:

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa

grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Namun

Page 91: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

74

demikian jika hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil

yang meragukan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang handal

adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot

terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya

mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana di tampilkan pada gambar 4.2

berikut:

Gambar 4.2

Berdasarkan grafik normal plot, menunjukan bahwa model regresi layak

dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal plot terlihat titik – titik

menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal sehingga memenuhi asumsi normalitas.

Page 92: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

75

Tabel 4.4

Uji Kolmogorov Smirnov

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel hasil uji kolmogorov smirnov diatas bahwa data

variabel CR, QR, ITO, TATO, ROA, EPS, DAR, DER, dan DPR mempunyai

nilai signifikan masing-masing berurutan sebesar 0.148, 0.547, 0.231, 0.336,

0.611, 0.096, 0.129, 0.240, 0.430 dimana hasilnya menunjukan tingkat signifikan

lebih besar dari = 0,05. Hal ini berarti bahwa nilai data tersebut signifikan.

Sehingga H0 diterima, artinya bahwa data berasal distribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Salah satu asumsi model regresi linier berganda adalah tidak terjadi

korelasi yang signifikan antar variabel bebasnya.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CR QR ITO TATO ROA EPS DAR DER DPR

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Normal

Parametersa

Mean 1.5028 1.0282 .8247 .7347 .2010 6.35752 .3793 .9577 .3544

Std.

Deviation 1.18431 .80524 .56220 .42765 .11027 2.084652

.1896

9 .65370 .15484

Most Extreme

Differences

Absolute .147 .103 .134 .122 .098 .159 .151 .133 .113

Positive .147 .099 .134 .110 .098 .159 .151 .133 .113

Negative -.104 -.103 -.129 -.122 -.056 -.095 -.094 -.130 -.060

Kolmogorov-Smirnov Z 1.140 .798 1.039 .943 .759 1.232 1.171 1.029 .873

Asymp. Sig. (2-tailed) .148 .547 .231 .336 .611 .096 .129 .240 .430

Page 93: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

76

Tabel 4.5

Uji Multikolinieritas

Coefficients

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa VIF berkisar antara 1.824 – 3.311

atau diatas 1 dan kurang dari 8 dan nilai tolerance berkisar antara 0.548 – 0.302

atau mendekati angka 1. Angka VIF dan tolerance tersebut menunjukan bahwa

tidak terdapat multikolinearitas antara variabel independen. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa model regresi ini layak dipakai untuk melakukan

pengujian dalam penelitian dan tidak terdapat problem multikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi

Tujuan pengujian autokorelasi adalah untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi antara anggota dari observasi yang disusun menurut time series atau cross

section. Asumsi autokorelasi didefinisikan sebagai terjadinya korelasi diantara

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constan

t)

CR .548 1.824

QR .744 1.344

ITO .884 1.131

TATO .645 1.550

ROA .715 1.398

EPS .890 1.123

DAR .392 2.554

DER .302 3.311

a. Dependent

Page 94: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

77

data pengamatan, dimana muncul suatu data dipengaruhi oleh data sebelumnya.

Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian diuji dengan uj

i Durbin-Watson (DW-test). Berdasarkan output SPSS 16.00, maka hasil uji

autokorelasi pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Output Durbin-Watson SPSS 16.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .655a .429 .339 .12587 2.072

a. Predictors: (Constant), DER, ITO, EPS, TATO, QR, ROA, CR, DAR

b. Dependent Variable: DPR

Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi berdasarkan tabel

autokorelasi yang menyebutkan bahwa nilai Uji Durbin-Watson = 2.072

sedangkan dalam tabel DW untuk “k”=8 dan N=60 besarnya DW tabel: dl (batas

luar) = 1,297; du (batas dalam) = 1,893; 4-du = 2,107; dan 4-dl = 2,703 maka dari

perhitungan disimpulkan bahwa DW-test terletak pada daerah uji. Hal ini dapat

dilihat pada gambar

Tabel 4.7

Hasil Uji Durbin Watson

Hipotesis Nol Keputusam Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < 1.941 < 1.297

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada kesimpulan 1.297<1.941<1.893

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4-1.297<1.941<4

Tidak ada korelasi negatif Tidak ada kesimpulan 4-1.893<1.941<4-1.297

Tidak ada autokorelasi,

positif atau negatif

Tidak terjadi

autokorelasi

1.893<2.072<4-1.893

Page 95: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

78

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain.

Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka dapat

disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross

section mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data

yang mewakili berbagai ukuran.

Dalam penelitian ini untuk melihat Grafik Plot antara nilai prediksi

variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dan residualnya SRESID. Deteksi ada

tau tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis:

a. jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah

terjadi Heteroskedastisitas.

b. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Page 96: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

79

Gambar 4.3

Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik – titik menyebar secara

acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi,

sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Deviden payout ratio

berdasarkan masukan variabel independen Likuiditas (CR,QR), Aktivitas

(ITO,TATO), Profitabilitas (ROA,EPS), dan Strukturm Modal (DAR,DER).

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Dari hasil analisis uji asumsi klasik didapatkan hasil bahwa semua variabel

yang diteliti terbebas dari gejala multikolinearitas. Setelah dilakukan uji asumsi

Page 97: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

80

klasik yang dilakukan dengan hanya menggunakan satu variabel dependen yaitu

deviden payout ratio dan delapan variabel independen yaitu Likuiditas (CR,QR),

Aktivitas (ITO,TATO), Profitabilitas (ROA,EPS), dan Struktur Modal

(DAR,DER).

C. Model Regresi

Tabel 4.8

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .035 .094 .374 .710

CR .004 .019 .032 .221 .826 .548 1.824

QR .063 .024 .325 2.651 .011 .744 1.344

ITO .017 .031 .060 .534 .596 .884 1.131

TATO -.064 .048 -.177 -1.347 .184 .645 1.550

ROA .779 .176 .555 4.432 .000 .715 1.398

EPS 9.2155 .000 .124 1.106 .274 .890 1.123

DAR .149 .138 .183 1.082 .284 .392 2.554

DER .011 .046 .047 .242 .810 .302 3.311

a. Dependent Variable: DPR

Y = 0.035 + 0.004X1 + 0.063X2 + 0.017X3 - 0.064X4 + 0.779X5 + 9.215X6 +

0.149X7 + 0.011X8

Page 98: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

81

D. Hasil Uji F

Tabel 4.9

Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .607 8 .076 4.786 .000a

Residual .808 51 .016

Total 1.415 59

a. Predictors: (Constant), DER, ITO, EPS, TATO, QR, ROA, CR,

DAR

b. Dependent Variable: DPR

Pengujian secara simultan pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa variabel

independen Likuiditas (CR,QR), Aktivitas (ITO,TATO), Profitabilitas

(ROA,EPS) dan Struktur Modal (DAR,DER) secara simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen deviden payout ratio.

F tabel = Fα (k-1) , (n-k)

= F 0.05 (9-1), (60-9)

= F 0.05 (8), (51=2.13)

Berdasarkan nilai F hitung pada printout diperoleh nilai sebesar 4.786,

dengan demikian dapat diketahui bahwa F hitung (4.786) lebih besar dari F tabel

(2.13), karena F hitung lebih besar dari F tabel maka, Ho ditolak. Dari nilai

signifikan F juga diperoleh nilai 0.000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Karena nilai

signifikan lebih kecil dari α maka Ho ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan

Page 99: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

82

bahwa secara simultan seluruh variabel bebas mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen dividen payout ratio.

Hasill ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Didik

Indarwati (2007). Dalam penelitiannya mengenai profitabilitas sebagai penentu

kebijakan dividen di Bursa Efek Indonesia, menghasilkan bahwa pengaruh secara

parsial variabel ROA yang berpengaruh signifikan pada level kurang dari 5%

(ditunjukan dengan sig.F 0.032).

E. Hasil Uji t

Tabel 4.10

Hasil uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .035 .094 .374 .710

CR .004 .019 .032 .221 .826 .548 1.824

QR .063 .024 .325 2.651 .011 .744 1.344

ITO .017 .031 .060 .534 .596 .884 1.131

TATO -.064 .048 -.177 -1.347 .184 .645 1.550

ROA .779 .176 .555 4.432 .000 .715 1.398

EPS 9.215E5 .000 .124 1.106 .274 .890 1.123

DAR .149 .138 .183 1.082 .284 .392 2.554

DER .011 .046 .047 .242 .810 .302 3.311

a. Dependent Variable: DPR

Page 100: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

83

2. Pengujian Hipotesis

Pembahasan didalam penelitian ini menggunakan satu variabel dependen

yaitu DPR dan delapan variabel independen yaitu Likuiditas (CR,QR), Aktivitas

(ITO,TATO), Profitabilitas (ROA,EPS), dan Struktur Modal (DAR,DER).

a. Pengaruh antara CR dengan Dividend Payout Ratio

Karena nilai t-hitung 0.221 lebih kecil dari t-tabel 2.0003, maka Ho

diterima. Nilai sig 0.826 lebih besar dari = 0.05, maka Ho diterima. Artinya CR

tidak mempunyai pengaruh terhadap DPR. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Tita (2009) menyatakan bahwa CR tidak berpengaruh terhadap

DPR.

b. Pengaruh QR dengan Dividend Payout Ratio

Karena nilai t-hitung 2.651 lebih besar dari t-tabel 2.0003, maka Ho

ditolak. Nilai sig 0.011 lebih kecil dari = 0.05, maka Ho ditolak. Artinya QR

mempunyai pengaruh terhadap DPR. Hal ini sejalan dengan penelitian Didik

(2007) yang menyatakan terdapat pengaruh QR terhadap DPR.

c. Pengaruh ITO dengan Dividend Payout Ratio

Karena nilai t-hitung 0.534 lebih kecil dari t-tabel 2.0003, maka Ho

diterima. Nilai sig 0.596 lebih besar dari = 0.05, maka Ho diterima. Artinya

ITO tidak mempunyai pengaruh terhadap DPR. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Tita (2009) yang menyatakan tidak terdapat

pengaruh ITO terhadap DPR

Page 101: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

84

d. Pengaruh TATO dengan Dividend Payout Ratio

Karena nilai t-hitung -1.347 lebih kecil dari t-tabel 2.0003, maka Ho diterima.

Nilai sig 0.184 lebih besar dari = 0.05, maka Ho diterima. Artinya TATO

tidak mempunyai pengaruh terhadap DPR. Hal ini sejalan dengan penelitian

Dwi Purwanti dan Peni Sawitri (2008) yang mengatakan bahwa TATO tidak

berpengaruh terhadap DPR.

e. Pengaruh ROA dengan Dividend Payout Ratio

Karena nilai t-hitung 4.432 lebih besar dari t-tabel 2.0003, maka Ho ditolak.

Nilai sig 0.000 lebih kecil dari = 0.05, maka Ho ditolak. Artinya ROA

mempunyai pengaruh terhadap DPR. Hal ini sejalan dengan penelitian Didik

Indarwati (2007) yang menyatakan bahwa ROA mempunyai pengaruh terhadap

DPR.

f. Pengaruh EPS dengan Dividend Payout Ratio

karena nilai t-hitung 1.106 lebih kecil dari t-tabel 2.0003, maka Ho diterima.

Nilai sig 0.274 lebih besar dari = 0.05, maka Ho diterima. Artinya EPS tidak

mempunyai pengaruh terhadap DPR. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh

Agung Satmoko dan Sri Isworo Ediningsih (2009) yang menyatakan bahwa

EPS tidak mempunyai pengaruh terhadap DPR.

g. Pengaruh DAR dengan Dividend Payout Ratio

Karena nilai t-hitung 1.082 lebih kecil dari t-tabel 2.0003, maka Ho diterima.

Nilai sig 0.284 lebih besar dari = 0.05, maka Ho diterima. Artinya DAR

mempunyai pengaruh terhadap DPR. Hal ini sesuai dengan Agung Satmoko

Page 102: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

85

dan Sri Isworo Ediningsih (2009) yang menyatakan bahwa DAR tidak

mempunyai pengaruh terhadap DPR.

h. Pengaruh DER dengan Dividend Payout Ratio

Karena nilai t-hitung 0.242 lebih kecil dari t-tabel 2.000, maka Ho diterima.

Nilai sig 0.810 lebih besar = 0.05, maka Ho diterima. Artinya DER tidak

mempunyai pengaruh terhadap DPR. Hasil ini sesuai dengan penelitian Michell

(2009) yang menyatakan bahwa DER tidak terdapat pengaruh terhadap DPR.

F. Uji DW

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Determinasi (𝑅2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .655a .429 .339 .12587 2.072

a. Predictors: (Constant), DER, ITO, EPS, TATO, QR, ROA, CR, DAR

b. Dependent Variable: DPR

Berdasarkan tabel 4.11 kedelapan variabel bebas tersebut diperoleh 𝑅2 atau nilai

koefisien determinasi (adjusted 𝑅2) sebesar 0.339 atau 33.9%. Hal ini berarti

bahwa hanya 33.9% dari variabel dependen yaitu dividen kas dapat dijelaskan

oleh variabel Likuiditas (CR,QR), Aktivitas (ITO,TATO), Profitabilitas

(ROA,EPS), dan Struktur Modal (DAR,DER) sedangkan sisanya yaitu sebesar

66.1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diuji dalam penelitian

ini, misalnya ROE, ROI, DTA, PBV, NPM dan PER

Page 103: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

86

G. Interpretasi Hasil Penelitians

Y = 𝐚 + 𝐛𝟏𝐗𝟏 + 𝐛𝟐𝐗𝟐 + 𝐛𝟑𝐗𝟑 + 𝐛𝟒𝐗𝟒 + 𝐛𝟓𝐗𝟓 + 𝐛𝟔𝐗𝟔 + 𝐛𝟕𝐗𝟕 + 𝐛𝟖𝐗𝟖 + e

Y = 0.035 + 0.004X1 + 0.063X2 + 0.017X3 - 0.064X4 + 0.779X5 + 9.215X6 +

0.149X7 + 0.011X8

Dari hasil persamaan tersebut menunjukan bahwa selama periode penelitian

konstanta sebesar 0.035 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap

konstan, maka rata – rata dividen kas yang didapat oleh pemegang saham sebesar

0.035 rupiah. Sedangkan tanda positif pada CR, QR, ITO, ROA, EPS, DAR dan

DER sesuai dengan konsep teori yang mendasarinya, dimana jika CR,QR, ITO,

ROA, EPS, DAR dan DER semakin meningkat maka DPR juga meningkat.

Sementara variabel TATO yang bertanda negatif menunjukan hubungan dengan

DPR juga negatif. TATO menunjukan jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap

aktiva. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan pada bab sebelumnya. Dengan

demikian semakin tinggi rasio perputaran TATO menunjukan bahwa investasi

yang ditanamkan dalam kas rendah.

1. Interpretasi pengaruh Likuiditas (CR) terhadap DPR

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar

(0.221) dengan hasil nilai signifikan sebesar 0.826. Karena nilai signifikan

lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, dimana tidak ada

pengaruh antara variabel CR dengan variabel DPR. Alasan CR mempunyai

tanda positif, karena semakin meningkatnya rasio CR maka akan berpendapat

pada pendapatan perusahaan. Hal ini bisa terjadi dikarenakan perusahaan

mampu memenuhi kewajiban jangka pendek, sehingga bila nilai rasio

Page 104: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

87

Likuiditas meningkat, maka kemampuan perusahaan untuk meningkatkan

pendapatan dan laba pun akan meningkat. Hal ini mempengaruhi keputusan

dividen, dimana dividen akan diberikan apabila perusahaan memiliki laba.

2. Interpretasi pengaruh Likuiditas (QR) terhadap DPR

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar

(2.651) dengan hasil nilai signifikan sebesar 0.011. karena nilai signifikan lebih

bkecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh

antara variabel QR dengan variabel DPR. Alasan QR mempunyai tanda positif,

karena semakin meningkatnya QR maka akan berdampak pada keamanan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pun semakin tinggi.

3. Interpretasi pengaruh Aktivitas (ITO) terhadap DPR

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar

(0.534) dengan hasil nilai signifikan sebesar 0.596. Karena nilai signifikan

lebih besar dari 0.05 maka hipotesis Ha ditolak dan Ho diterima berarti tidak

ada pengaruh antara variabel ITO dengan variabel DPR, dimana besarnya hasil

perhitungan ITO menunjukan tingkat kecepatan persediaan menjadi kas.

Karena ITO mempunyai tanda positif maka semakin tinggi ITO akan semakin

cepat persediaan perusahaan menjadi kas, sehingga hal ini mempengaruhi

keputusan dividen.

4. Interpretasi pengaruh Aktivitas (TATO) terhadap DPR

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar

(-1.347) dengan hasil nilai signifikan sebesar 0.184. Karena nilai signifikan

lebih besar dari 0.05 maka hipotesis Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak

Page 105: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

88

ada pengaruh antara variabel TATO dengan variabel DPR. TATO menunjukan

tingkat jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap aktiva. Hal ini sesuai dengan

teori yang dijelaskan pada bab sebelumnya. Dengan demikian semakin tinggi

rasio perputaran TATO menunjukan bahwa investasi yang ditanamkan dalam

kas rendah.

5. Interpretasi pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap DPR

Dari hasil perhitungan secara parsial diperoleh nilai t hitung (4.432)

dengan hasil nilai signifikan sebesar 0.000. Karena nilai signifikan lebih kecil

dari 0.05 maka hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada pengaruh

antara variabel ROA dan variabel DPR. Alasan ROA mempunyai tanda positif,

karena semakin meningkatnya rasio ROA maka berdampak pada pendapatan

perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori Weston dan Brigham yang menyatakan

bahwa pemegang saham (investor) dalam jangka panjang akan melihat

keuntungan yang benar – benar akan diterima dalam bentuk dividen. Semakin

tinggi ROA berarti semakin efektif aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba

bersih. Dengan semakin besarnya laba yang diperoleh perusahaan maka

perusahaan mempunyai potensi yang lebih besar untu membagikan dividen

kepada para pemegang saham.

6. Interpretasi pengaruh Profitabilitas (EPS) terhadap DPR

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar

(1.106) dengan nilai signifikan sebesar 0.274. Karena nilai signifikan lebih

besar dari 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima berarti tidak ada pengaruh

antara variabel EPS dan variabel DPR. Sesuai dengan teori yang dipaparkan

Page 106: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

89

dalam bab sebelumnya, apabila EPS meningkat berarti manajemen dalam

perusahaan berhasil memuaskan pemegang saham. Hal ini dikarenakan

pembentukan perhitungan rasio – rasio keuangan terutama EPS merupakan

pembentukan nilai jangka pendek. Dimana perubahan EPS secara langsung

dipengaruhi oleh harga saham. Sehingga apabila dilakukan perhitungan nilai

EPS secara realtime pada perdagangan saham, perubahan EPS akan berbanding

lurus dengan perubahan harga saham. Yang artinya setiap perubahan harga

saham akan secara langsung mempengaruhi perubahan nilai EPS.

7. Interpretasi pengaruh Struktur Modal (DAR) terhadap DPR

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar

(1.082) dengan hasil nilai signifikan sebesar 0.284. Karena nilai signifikan

lebih kecil dari 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima berarti tidak ada

pengaruh antara variabel DAR dengan variabel DPR. Alasan DAR mempunyai

tanda positif, karena semakin tinggi ratio utang suatu perusahaan

mengindikasikan bahwa rasio keuangan yang ditanggung para pemagang

saham biasa pun semakin tinggi.

8. Interpretasi pengaruh Struktur Modal (DER) terhadap DPR

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung (0.242)

dengan hasil nilai signifikan 0.810. Karena nilai signifikan lebih besar dari 0.05

maka Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti tidak ada pengaruh antara

variabel DER dengan variabel DPR. Alasan DER mempunyai tanda positif,

karena dengan besarnya jumlah utang yang dimiliki perusahaan maka

perusahaan dapat melakukan kebijakan dividen. Sehingga peningkatan nilai

ratio DER akan memiliki nilai searah.

Page 107: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

90

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang talah dilakukan pada bab

sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan uji f

disimpulkan bahwa variabel Likuiditas (CR,QR), Aktivitas (ITO,TATO),

Profitabilitas (ROA,EPS), dan Struktur Modal (DAR,DER) secara simultan

berpengaruh terhadap DPR pada tingkat signifikan dengan probabilitas

sebesar 0,000 dan f-hitung sebesar 4.786. Nilai 𝑅2 atau nilai koefisien

determinasi adalah sebesar 33.9% dari variabel dependen yaitu dividen

payout ratio dapat dijelaskan oleh variabel independen Likuiditas

(CR,QR), Aktivitas (ITO,TATO), Profitabilitas (ROA,EPS), dan Struktur

Modal (DAR,DER) sedangkan sisanya yaitu 66.1% dijelaskan oleh faktor

lain diluar variabel yang diteliti.

2. Berdasarkan analisi regresi berganda dengan menggunakan uji-t bahwa

variabel CR, ITO, TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak

mempunyai pengaruh terhadap DPR, sedangkan variabel QR dan ROA

secara parsial berpengaruh terhadap DPR pada tingkat signifikan 0.05.

Page 108: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

91

3. Implikasi

Peneliti menyadari ssepenuhnya, bahwa masih banyak keterbatasan dalam

penelitian ini antara lain:

1. pemilihan variabel yang diduga berpengaruh terhadap kebijakan divien

hanya terdiri dari delapan aspek saja (current ratio, quick ratio, inventory

turnover, total assets turnover, return on assets, earning per share, debt to

assets ratio, debt to equity ratio). Hal ini memungkinkan terabaikannya

variabel lain yang justru dapat mempunyai lebih pengaruh terhadap

kebijakan dividen.

2. Periode pengamatan yang hanya empat tahun yaitu dari tahun 2008 sampai

dengan 2011, sehingga data tidak dapat menjelaskan proyeksi kebijakan

jangka panjang dan sampel yang diperoleh adalah jumlahnya terbatas.

Page 109: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

92

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamarudin. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta,

Rineka Cipta, 2004.

Ambarwati, Sri Dwi Ari. Manajemen Keuangan Lanjut.Yogyakarta, Graha Ilmu,

2010.

Astuti, Dewi. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta, Ghalia Indonesia,

2004.

Asril, Arilaha Muhammad. Pengaruh Free Cash Flow, Likuiditas, Profitabilitas

dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Deviden. Jurnal Keuangan

dan Perbankan, Vol. 13, No. 1, hal 78-87,2009.

Atmaja, Lukas Setia. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Edisi 1.

Yogyakarta: Andi, 2008.

Brigham, Eugene. F and Joel F. Houston. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan,

Edisi Indonesia, Buku II. Jakarta: Erlangga, 2001.

Burhanuddin. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah.Yogyakarta, Graha

Ilmu, 2010.

Deitiana, Tita. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran

Deviden Kas. VolII, Jurnal Bisnis dan Akuntasi, Jakarta, 2009.

Fadah, Isti. Analisis Faktor-Faktor Penentu Kebijakan Deviden Kas Dan Biaya

Keagenan Serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada

Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta). The 1st PPM

National Conference on Management Research “Manajemen di Era

Globalisasi” Sekolah Tinggi Manajemen PPM, 2007.

Fadhila, Akbar Riza dan Prima Naomi. Bukti Empiris Pensinyalan Deviden Pada

Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2002-

2006. Jurnal Eksekutif, Vol. 6, No. 1, 2009.

Fahmi, Irham. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2011.

Faizal, Henry Noor. Investasi. Jakarta, PT Index, 2009.

Fauz, Ahmad dan Rosidi. Pengauh Aliran Kas Bebas, Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang dan Colleteral Assets

Terhadap Kebijakan Deviden. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol. 8,

No. 2, 2007.

Ghozali, Imam.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2004.

Page 110: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

93

Gujarati, Damodar N.“Basic Econometrics. Singapore”: Mc Graw Hill, Inc.1995.

Hamid, Abdul. Buku Panduan Penulisan Skripsi.Jakarta, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, UIN 2010.

Halim, Abdul. Analisis Investasi. Jakarta, Salemba Empat, 2005.

Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah. Cet 1. Jakarta, Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009.

Hasnawati, Sri. Analisis Dampak Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan

Publik Di Bursa Efek Jakarta. Vol. 13, No. 2. 2008.

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syariah.

Ed Revisi, Cet 2, Jakarta, Kencana, 2007.

Husnan, Suad. Manajemen Keuangan (Teori dan Penerapan) Keputusan Jangka

Panjang. Yogyakarta, BPFE, 1996.

Indarwanta, Didik. Profitabilitas Sebagai Penentu Kebijakan Pembayaran

Deviden. Vol. II, Jurnal, Yogyakarta, 2007.

Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Ed. 1-2, Jakarta, Rajawali Pers, 2009.

Keown, Arthur J. Manajemen Keuangan: Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Edisi

Kesembilan. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2007.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan

Ekonomi. Yogyakarta: UPP AMP KPN, 2009.

Martono. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta, EKONISIA, 2010.

Merton, H. Miller dan Franco Modigliani. Dividen Policy, Grow, and The

Valiation og Share. Journal pf Bisiness, October, 1961.

Metha, Anupam. An Empirical Analysis of Determinants of Dividend Policy-

Evidence from the UAE Companies. Dubai, Institute of Management

Technology, 2012.

Moeljadi. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Jilid 1,

Malang, Bayumedia Publishing, 2006.

Mohamed Norhayati, Wee Shu Hui, dan Normah Hj Omar. Empirical Analysis of

Determinants of Dividend Payment: Profitability and Liquidity.

Institute&Faculty og Accountancy, Malaysia,2009.

Page 111: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

94

Myron, J. Gordon dan John Lintner. Distribution of Incomes of Corporations

Among Dividend Retained Earning and Texas. American Economics

Review, 1956.

Nasaruddin, Irsan, Indra Surya, dan Ivan Yustiavan. Aspek Hukum Pasar Modal

Indonesia. Jakarta, Kencana, 2008.

Prawironegoro, Darsono. Manajemen Keuangan: Pendekatan Praktis Kajian

Pengambilan Keputusan Bisnis Berbasis Analisis Keuangan. Jakarta,

Nusantara Consulting, 2009.

Purwanti, Dwi dan Peni Sawitri. Dampak Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan

Deviden. Jakarta. 2008.

Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Cet 7. Yogyakarta,

BPFE, 2001.

Rodoni, Ahmad. Analisis Teknikal dan Fundamental Pada Pasar Modal. Jakarta,

Center For Social Ekonomics Studies (CSES), 2005.

Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta, Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009.

Rodoni, Ahmad. Dan Abdul Hamid. Lembaga Keuangan Syariah, Cet 1, Jakarta,

Zikrul Hakim, 2010.

Satmoko, Agung dan Sri Isworo Ediningsih. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Deviden Kas pada Peusahaan Manufaktur di BEI. Surabaya, FE UPN,

2009.

Setiady, Akbar dan Husaini Usman. Pengantar Statistika. Jakarta, Bumi Aksara,

2006.

Shanti, J.C., Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Sebelum dan Sesudah Pembayaran Deviden

Kas. Vol. 21, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Surabaya, 2010.

Sharpe, F. William dan Gordon, J. Alexsander. Investasi. Jakarta, PT Index

Kelompok Gramedia, 2005.

Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. FEUI, Jakarta, 2001.

Sjahrir, Analisis Bursa Efek. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1995.

Sjahrial, Darmawan. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta, Mitra Wacana

Media, 2006.

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Kencana, Jakarta, 2009.

Page 112: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

95

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta, 2008.

Suharli, Michelll. Studi Empiris Mengenail Pengaruh Profitabilitas, Laverage,

Dan Harga Saham Terhadap Jumlah Deviden Tunai (Studi Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003).

Jurnal MAKSI, Vol. 6, No. 2. 2007.

Suhartini, Yati. Dampak Pegumuman Deviden Pada Pasar Saham (Studi Empiris

Pada Pasar Saham Di BEI). Jurnal Akmenika Vol. 4. 2009.

Suharyadi, dan Purwanto S.K. Statistik Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.

Ed Pertama, Jakarta, Salemba Empat, 2004.

Suliyanto, “Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan SPSS”. 2011.

Triandaru. Sigit dan Totok Budisantoso. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.

Jakarta, Salemba Empat, 2006.

Van Horne, James. C and John M. Wachowicz, Jr. Prinsip-Prinsip Manajemen

Keuangan, Edisi 9, Edisi Indonesia.Jakarta, Salemba Empat, 1998.

Warsini, Sabar. Manajemen Investasi. Jakarta, Semestra Media, 2009.

Warsono. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang, Banumedia Publishing,

2003.

Weston, J. Fred dan Copeland. Manajemen Keuangan. Jakarta, binarupa Aksara,

1996.

Weston, J. Fred dan Eugene Brigham. Manajemen Keuangan. Edisi Tujuh, Buku

II, Jakarta, Erlangga, 1985.

Yulfansi. Hukum Pasar Modal. Jakart, IBLAM, 2005.

www.google.com

Page 113: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

96

Lampiran 1

PERUSAHAAN YANG LISTED DAN MEMBAGIKAN DIVIEN DI JII

No Nama Peusahaan Kode 2008 2009 2010 2011

1 PT Astra Agro Lestari Tbk AALI 505.00 905.00 830.00 995.00

2 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 57.47 25.38 70.71 90.99

3 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 150.00 225.00 263.00 293.00

4 PT Kalbe Farma Tbk KLBF 12.50 25.00 70.00 95.00

5 PT Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR 215.19 308.45 306.26 330.89

6 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 296.94 288.06 322.59 371.05

7 PT United Tractors Tbk UNTR 320.00 330.00 590.00 820.00

8 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR 315.00 399.00 444.00 250.00

9 PT Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG 1.345.00 1.964.00 1.202.00 2.336.00

10 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO 90.00 45.00 108.00 87.30

11 PT PP London Sumatera Indonesia Tbk LSIP 208.00 209.00 61.00 100.00

12 PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA 8.03 10.02 17.08 17.28

13 PT Alam Sutera Realty Tbk ASRI 0.69 1.05 4.03 6.13

14 PT Bumi Resources Tbk BUMI 50.60 27.68 41.78 14.31

15 PT Astra International Tbk ASII 870.00 830.00 470.00 1.980.00

Page 114: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

97

Lampiran 2

Data Mentah Tingkat Dividen Payout Ratio Perusahaan JII Tahun 2008-2011

No Kode DPR

2008 2009 2010 2011

1 AALI 0.27 0.11 0.40 0.62

2 ANTM 0.40 0.40 0.40 0.45

3 INTP 0.15 0.31 0.30 0.29

4 KLBF 0.14 0.18 0.27 0.62

5 SMGR 0.50 0.50 0.27 0.49

6 TLKM 0.56 0.34 0.25 0.48

7 UNTR 0.23 0.27 0.21 0.52

8 UNVR 0.51 0.50 0.50 0.63

9 ITMG 0.59 0.70 0.74 0.52

10 SGRO 0.38 0.30 0.45 0.30

11 LSIP 0.30 0.40 0.08 0.32

12 WIKA 0.30 0.30 0.35 0.25

13 ASRI 0.20 0.19 0.24 0.18

14 BUMI 0.14 0.29 0.31 0.15

15 ASII 0.38 0.33 0.13 0.37

Page 115: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

98

Lampiran 3

Data Mentah Tingkat Current Ratio Perusahaan JII Tahun 2008-2011

No Kode CR

2008 2009 2010 2011

1 AALI 1.43 1.50 1.55 1.60

2 ANTM 1.01 2.35 3.81 3.91

3 INTP 0.17 0.25 0.37 0.50

4 KLBF 3.00 3.30 5.00 3.65

5 SMGR 1.90 2.76 2.81 2.84

6 TLKM 0.54 0.60 0.91 0.95

7 UNTR 1.63 1.65 1.56 1.71

8 UNVR 1.00 0.04 0.85 0.85

9 ITMG 1.49 1.97 1.83 2.36

10 SGRO 1.15 1.34 1.65 1.87

11 LSIP 1.70 1.40 2.39 4.83

12 WIKA 0.01 0.01 0.01 0.01

13 ASRI 0.02 0.02 0.01 0.01

14 BUMI 1.17 0.96 1.56 1.10

15 ASII 1.32 1.36 1.26 1.36

Page 116: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

99

Lampiran 4

Data Mentah Tingkat Quick Ratio Perusahaan JII Tahun 2008-2011

No Kode QR

2008 2009 2010 2011

1 AALI 1.20 1.08 1.18 1.90

2 ANTM 2.12 0.30 0.79 0.37

3 INTP 0.15 0.02 0.09 0.06

4 KLBF 0.25 2.01 0.55 3.70

5 SMGR 2.06 1.10 1.35 1.50

6 TLKM 0.71 0.70 0.89 0.90

7 UNTR 1.39 1.59 1.70 1.68

8 UNVR 0.18 0.06 0.90 0.80

9 ITMG 1.50 2.56 1.97 2.40

10 SGRO 1.14 1.98 1.57 1.49

11 LSIP 1.37 2.61 0.40 0.21

12 WIKA 0.03 0.01 0.08 0.04

13 ASRI 0.34 0.05 0.01 0.06

14 BUMI 1.07 0.87 1.47 1.03

15 ASII 0.99 1.09 0.96 1.11

Page 117: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

100

Lampiran 5

Data Mentah Tingkat Inventory Turnover Perusahaan JII Tahun 2008-2011

No Kode ITO

2008 2009 2010 2011

1 AALI 0.21 0.13 1.06 1.03

2 ANTM 1.09 0.27 0.71 0.61

3 INTP 0.15 1.08 1.19 1.23

4 KLBF 1.05 0.11 1.34 0.33

5 SMGR 1.06 1.54 1.60 1.65

6 TLKM 1.04 1.15 1.25 1.30

7 UNTR 2.01 2.06 2.09 2.11

8 UNVR 0.48 1.13 0.12 0.12

9 ITMG 0.35 0.29 0.10 1.09

10 SGRO 0.41 0.80 1.01 0.94

11 LSIP 0.63 0.62 0.13 1.12

12 WIKA 1.04 0.19 1.07 1.08

13 ASRI 0.28 0.69 1.09 1.05

14 BUMI 0.14 0.16 0.26 0.25

15 ASII 0.16 0.15 0.92 1.16

Page 118: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

101

Lampiran 6

Data Mentah Tingkat Total Asset Turnover Perusahaan JII Tahun 2008-2011

No Kode TATO

2008 2009 2010 2011

1 AALI 1.25 0.98 1.06 0.08

2 ANTM 0.28 0.09 0.65 0.68

3 INTP 0.07 0.06 0.72 0.76

4 KLBF 1.38 1.50 0.62 1.34

5 SMGR 0.56 0.78 0.92 0.83

6 TLKM 0.50 0.66 0.34 0.69

7 UNTR 1.13 1.19 1.15 1.18

8 UNVR 0.54 1.20 1.19 1.25

9 ITMG 1.34 0.25 0.53 0.15

10 SGRO 1.06 0.06 0.08 0.92

11 LSIP 0.78 0.65 0.64 0.68

12 WIKA 1.13 1.15 0.95 0.93

13 ASRI 0.14 0.11 0.16 0.22

14 BUMI 0.06 1.04 1.05 1.04

15 ASII 1.12 0.11 1.07 1.03

Page 119: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

102

Lampiran 7

Data Mentah Tingkat Return on Asset Perusahaan JII Tahun 2008-2011

No Kode ROA

2008 2009 2010 2011

1 AALI 0.40 0.22 0.23 0.33

2 ANTM 0.13 0.06 0.14 0.17

3 INTP 0.15 0.21 0.21 0.26

4 KLBF 0.12 0.14 0.18 0.24

5 SMGR 0.24 0.26 0.23 0.26

6 TLKM 0.12 0.12 0.12 0.20

7 UNTR 0.12 0.16 0.13 0.17

8 UNVR 0.37 0.41 0.39 0.52

9 ITMG 0.35 0.38 0.25 0.46

10 SGRO 0.29 0.18 0.22 0.22

11 LSIP 0.27 0.21 0.25 0.31

12 WIKA 0.04 0.06 0.08 0.00

13 ASRI 0.03 0.03 0.07 0.11

14 BUMI 0.19 0.06 0.11 0.08

15 ASII 0.19 0.18 0.19 0.17

Page 120: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

103

Lampiran 8

Data Mentah Tingkat Earning Per Share Perusahaan JII Tahun 2008-2011

No Kode EPS

2008 2009 2010 2011

1 AALI 512.00 479.00 527.00 516.00

2 ANTM 780.00 650.00 890.00 1100.00

3 INTP 590.00 430.00 600.00 740.00

4 KLBF 365.00 400.00 597.00 832.00

5 SMGR 511.00 484.00 725.00 815.00

6 TLKM 690.00 755.00 1120.00 1200.00

7 UNTR 524.00 764.00 890.00 710.00

8 UNVR 473.00 515.00 845.00 985.00

9 ITMG 250.00 503.00 511.00 442.00

10 SGRO 490.00 609.00 712.00 610.00

11 LSIP 631.00 552.00 445.00 578.00

12 WIKA 515.00 618.00 507.00 498.00

13 ASRI 430.00 521.00 631.00 360.00

14 BUMI 505.00 599.00 620.00 514.00

15 ASII 553.00 697.00 980.00 1250.00

Page 121: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

104

Lampiran 9

Data Mentah Tingkat Debt to Asset Ratio Perusahaan JII Tahun 2008-2011

No Kode DAR

2008 2009 2010 2011

1 AALI 0.18 0.15 0.15 0.17

2 ANTM 0.21 0.18 0.22 0.29

3 INTP 0.24 0.19 0.15 0.13

4 KLBF 0.24 0.26 0.18 0.21

5 SMGR 0.23 0.20 0.22 0.26

6 TLKM 0.52 0.49 0.43 0.41

7 UNTR 0.51 0.43 0.46 0.41

8 UNVR 0.49 0.52 0.50 0.53

9 ITMG 0.38 0.34 0.34 0.32

10 SGRO 0.27 0.21 0.25 0.27

11 LSIP 0.35 0.21 0.18 0.14

12 WIKA 0.75 0.71 0.70 0.73

13 ASRI 0.42 0.46 0.52 0.54

14 BUMI 0.60 0.78 0.75 0.84

15 ASII 0.50 0.45 0.48 0.51

Page 122: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

105

Lampiran 10

Data Mentah Tingkat Debt to Equity Ratio Perusahaan JII Tahun 2008-2011

No Kode DER

2008 2009 2010 2011

1 AALI 0.45 1.21 1.19 0.34

2 ANTM 1.30 0.23 0.28 0.59

3 INTP 0.35 1.24 1.17 1.15

4 KLBF 1.40 0.39 0.23 0.27

5 SMGR 0.38 0.26 0.29 0.35

6 TLKM 1.40 1.22 0.98 0.69

7 UNTR 1.07 1.76 0.84 0.45

8 UNVR 0.99 1.10 1.18 1.15

9 ITMG 0.61 0.60 0.54 0.46

10 SGRO 1.43 0.36 0.34 0.36

11 LSIP 0.58 0.27 0.22 0.76

12 WIKA 2.15 2.65 2.43 2.75

13 ASRI 0.72 0.84 1.07 1.16

14 BUMI 1.02 2.10 2.15 2.35

15 ASII 1.21 0.31 1.10 1.02

Page 123: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

106

Lampiran 11

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

CR 60 .01 5.00 1.5028 1.18431

QR 60 .01 3.70 1.0282 .80524

ITO 60 .10 2.11 .8247 .56220

TATO 60 .06 1.50 .7347 .42765

ROA 60 .03 .52 .2010 .11027

EPS 60 250.00 1250.00 6.3575E2 208.46531

DAR 60 .13 .84 .3793 .18969

DER 60 .22 2.75 .9577 .65370

DPR 60 .08 .74 .3544 .15484

Valid N

(listwise) 60

Lampiran 12

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 DER, ITO, EPS,

TATO, QR, ROA,

CR, DARa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: DPR

Lampiran 13

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .655a .429 .339 .12587 2.072

a. Predictors: (Constant), DER, ITO, EPS, TATO, QR, ROA, CR, DAR

b. Dependent Variable: DPR

Page 124: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

107

Lampiran 14

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .607 8 .076 4.786 .000a

Residual .808 51 .016

Total 1.415 59

a. Predictors: (Constant), DER, ITO, EPS, TATO, QR, ROA, CR,

DAR

b. Dependent Variable: DPR

Lampiran 15

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .035 .094 .374 .710

CR .004 .019 .032 .221 .826 .548 1.824

QR .063 .024 .325 2.651 .011 .744 1.344

ITO .017 .031 .060 .534 .596 .884 1.131

TATO -.064 .048 -.177 -1.347 .184 .645 1.550

ROA .779 .176 .555 4.432 .000 .715 1.398

EPS 9.215E-5 .000 .124 1.106 .274 .890 1.123

DAR .149 .138 .183 1.082 .284 .392 2.554

DER .011 .046 .047 .242 .810 .302 3.311

a. Dependent Variable: DPR

Page 125: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

108

Lampiran 16

Coefficient Correlationsa

Model DER ITO EPS TATO QR ROA CR DAR

1 Correlations DER 1.000 -.038 .169 -.446 .277 .229 .311 -.523

ITO -.038 1.000 -.242 -.097 -.003 .185 .023 .185

EPS .169 -.242 1.000 -.068 -.005 .032 -.061 -.195

TAT

O -.446 -.097 -.068 1.000 -.150 -.296 -.387 -.075

QR .277 -.003 -.005 -.150 1.000 -.138 -.147 -.117

ROA .229 .185 .032 -.296 -.138 1.000 .157 .179

CR .311 .023 -.061 -.387 -.147 .157 1.000 .256

DAR -.523 .185 -.195 -.075 -.117 .179 .256 1.000

Covariances DER .002

-5.395E-

5 6.414E-7 .000 .000 .002 .000 -.003

ITO -5.395E-

5 .001

-6.249E-

7 .000

-1.856E-

6 .001 1.359E-5 .001

EPS 6.414E-7

-6.249E-

7 6.940E-9

-2.714E-

7

-9.000E-

9 4.693E-7

-9.465E-

8

-2.241E-

6

TAT

O .000 .000

-2.714E-

7 .002 .000 -.002 .000 .000

QR .000

-1.856E-

6

-9.000E-

9 .000 .001 .000

-6.460E-

5 .000

ROA .002 .001 4.693E-7 -.002 .000 .031 .001 .004

CR .000 1.359E-5

-9.465E-

8 .000

-6.460E-

5 .001 .000 .001

DAR -.003 .001

-2.241E-

6 .000 .000 .004 .001 .019

a. Dependent Variable: DPR

Page 126: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

109

Lampiran 17

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation N

Predicted Value .1732 .6571 .3544 .10139 60

Std. Predicted Value -1.786 2.985 .000 1.000 60

Standard Error of

Predicted Value .022 .071 .048 .011 60

Adjusted Predicted

Value .1596 .7133 .3548 .10363 60

Residual -.26381 .30451 .00000 .11703 60

Std. Residual -2.096 2.419 .000 .930 60

Stud. Residual -2.266 2.517 -.002 1.001 60

Deleted Residual -.30847 .32950 -.00042 .13597 60

Stud. Deleted Residual -2.366 2.663 -.001 1.019 60

Mahal. Distance .889 17.870 7.867 3.832 60

Cook's Distance .000 .097 .018 .023 60

Centered Leverage

Value .015 .303 .133 .065 60

a. Dependent Variable: DPR

Lampiran 18

Page 127: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

110

Lampiran 19

Lampiran 20

Page 128: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

111

Lampiran 21

Page 129: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

112

Lampiran 22

Page 130: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …€¦ ·  · 2015-08-03Sedangkan menggunakan uji -t bahwa variabel CR , ITO dan TATO, EPS, DAR dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh

113

Lampiran 23