JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS...

68
METODE DAKWAH IKATAN REMAJA MASJID FATHULLAH (IRMAFA) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM PENINGKATAN IBADAH ANGGOTA SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan untuk mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) S Oleh : LARAS UTAMI NIM. 103051028534 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Transcript of JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS...

Page 1: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

METODE DAKWAH IKATAN REMAJA MASJID FATHULLAH

(IRMAFA) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM

PENINGKATAN IBADAH ANGGOTA

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan untuk mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

S

Oleh :

LARAS UTAMI

NIM. 103051028534

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

METODE DAKWAH IKATAN REMAJA MASJID FATHULLAH

(IRMAFA) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM

PENIGKATAN IBADAH ANGGOTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh :

LARAS UTAMI

NIM. 103051028534

Dibawah Bimbingan :

Drs. Study Rizal LK, MA

NIP. 150 262 876

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVESITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008

Page 3: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya yang menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta,

Laras Utami

Page 4: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Pengesahan panitia ujian

Skripsi berjudul Metode Dakwah Ikatan Remaja Masjid Fathullah ( IRMAFA )

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Peningkatan Ibadah Anggota telah

diujikan dalam sidang munaqasyah fakultas dakwah dan komunikasi uin syarif

hidayatullah jakarta pada.............................................. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sosial islam (s.sos.i) pada

program studi komunikasi dan penyiaran islam.

Jakarta, …………………….

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris

Merangkap Anggota,

Dr. H. Murodi, MA Umi Musyarofah, MA

NIP: 150 268 782

NIP: 150 281 980

Anggota,

Penguji I

Penguji II

Drs. M. Lutfi, MA Drs.

Wahidin Saputra, MA

NIP: 150 268 782

NIP: 150 276 299

Pembimbing

Dr H. A. Wahib Mu’thi

Page 5: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………….……….........….……......i

DAFTAR ISI……………………………………..……………….....……...........iv

DAFTAR TABEL.................................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii

BABI . PENDAHULUAN………………………….……………………….........1

A. Latar Belakang Masalah………………...…......…………… …........…1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………….......…...…..……….....5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………...……….……………........6

D. Metodologi Penelitian…………… …………….....……………….......7

E. Sistematika penulisan…………………… ….....………..………........11

BAB II. TINJAUAN TEORI………………………......…………..…............12

A. M

Metode Dakwah

1. Pengertian Metode Dakwah...............................................

2. Bentuk-bentuk Metode Dakwah.............................................

akwah………………………..……........14

C. Ibadah ………………………… ………….………………....…….18

1. Pengertian Peningkatan Ibadah …………........……… ......… 19

2. Ruang Lingkup Ibadah……………………… .…..……...........20

3. Bentuk-Bentuk Ibadah ……………… …………… ..………..21

Page 6: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

D. Pengertian Remaja Masjid.................................

BAB III . GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN…… …….......…29

A. Sejarah singkat berdirinya IRMAFA………………. …… .…….......29

B. Visi dan Misi serta tujuan IRMAFA…………………… ……............31

C. Struktur Organisasi IRMAFA……………………… …………..........33

D. Program Kerja IRMAFA…………………………… ……….............35

BAB IV. METODE DAKWAH IRMAFA ......................................................40

A.Metode yang digunakan IRMAFA.........................................................40

a.Metode Ceramah.....................................................................41

b.Metode Tanya Jawab...............................................................43

c.Metode Halaqoh......................................................................45

B.Pandangan anggota IRMAFA terhadap metode yang digunakan untuk

peningkatan ibadah................ .....................................................46

C.Faktor Pendukung dan Penghambat IRMAFA dalam Peningkatan

Ibadah pada Anggotanya…………………….… ……..................... ..52

BAB V. PENUTUP……………………………… ………………………......57

A. Kesimpulan……………… ………………………………….........57

B. Saran-saran….……………………… ……………………….........59

Page 7: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

DAFTARPUSTAKA…………………………….........

LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................

Page 8: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat lebih cepat jika

dibandingkan dengan kegiatan dakwah. Manusia sekarang ini pada umumnya

disibukkan oleh kebutuhan yang semakin beranekaragam, sehingga banyak

manusia mengalami krisis moral,dan meninggalkan ibadah serta amal shaleh

lainnya dan juga karena dakwah masih dipahami secara sempit oleh orang awam

yang identik dengan berdakwah yang umum dilakukan di atas podium

sebenarnya juga bisa dilakukan baik secara lisan, tulisan atau di contohkan dalam

perbuatan sehari-hari.

Sejalan dengan arus informasi semakin luas sehingga menimbulkan

berbagai dampak, baik dampak positif, maupun dampak negatif. Pada realitas

yang ada, dampak negatif lebih mendominasi dan yang menjadi korban

kebanyakan adalah kalangan remaja :

Menurut Zakiah Drajat dalam bukunya Ilmu Jiwa Agama mengatakan

”Remaja adalah masa peralihan yang ditempuh oleh seseorang dari anak-anak

menuju dewasa”. 1

Sedangkan ciri-ciri remaja menurut Yaumil Agoes Achir di antaranya adalah:

•••• Remaja ingin cepat mandiri

•••• Remaja ingin kelihatan tegar dan stabil

•••• Remaja senang berkumpul dengan teman-teman sebaya

1 Zakiah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : PT.Bulan Bintang,1996),Cet-5, h.69.

Page 9: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

•••• Remaja membangun kelompok baru. 1

Dalam masa transisi atau peralihan ini remaja sangat rawan terpengaruhi

oleh hal-hal yang negatif. Apalagi pada zaman sekarang ini kehidupan masyarakat

cenderung mengikuti nilai-nilai hidup yang berat, yang belum tentu dengan nilai-

nilai agama Islam.

Hal ini di perkuat oleh Ismail Yusanto dalam bukunya yang berjudul Islam

Idiologi, Refleksi Cendikiawan Muda sebagai berikut.

Pemuda Islam sekarang ini hidup dalam suatu lingkungan disekitarnya

berlangsung tatanan kehidupan sosial yang tidak Islami, disertai proses

diIslamisasi yang demikian deras melalui media, di satu sisi mereka tetap menjadi muslim tetapi disisi lain pikiran, perasaan dan tingkah laku dalam cara berpakaian,

bergaul, dan bermuamalah telah banyak dicemari oleh pikiran, perasaan dan tingkah laku yang tidak Islami yang kebanyakan bersumber dari khasanah pikiran

orang nonmuslim. Dibidang budaya misalnya, berkembang weternisasi yang berati amoralisme. Bagi mereka tidak ada tabu termasuk sek bebas, pakaian tidak

senonoh, sepanjang tidak menganggu orang lain. Bila tidak waspada pemuda Islam saat ini ajarannya.2

Untuk menghadapi problematika umat yang ditimbulkan oleh arus

informasi global hendaknya dakwah, baik lisan maupun tulisan dapat

mengimbanginya dengan informasi ajaran Islam. Maka untuk menyampaikan atau

menginformasikan ajaran agama dalam rangka mencerdaskan umat agama dalam

memahami ajaran agama. Para dai perlu mempelajari keadaan masyarakat dan

menumbuhkan minat masyarakat untuk mempelajari dan mengikuti ajaran agama

dengan tanpa adanya kesalah pahaman dan paksaan.

1 Yaumil Agoes Achir, Meningkatkan hubungan Remaja dan Orang Tua, (jakarta Pustaka

Antara, 1992),h.83.

2 Ismail Yusanto, Islami Ideologi : Refleksi Cendikiawan Muslim, (Surabaya : Al-

Izzah,1990), h.35.

Page 10: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat at-Taubah ayat 71:

��������☺� ����

��������☺� ���� ���������

����� � ���! "#���� $ %&��'()*�+ ,���-��.☺� ��/�

����.����+�� 01�� 2-3�☺� ��

%&�☺ 45�+�� 6�$�6789 ��

%&��:��+�� 6�$�⌧<=> ��

%&��� �?�+�� @���

AB�!��C�D�� $ .EGH� *�I!

���K⌧��LM-.C N��� 3 =�/5

@��� O>+P�� �Q ,3.R 0STU Artinya:

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian

mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka

menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,

mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-

Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha

Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Dari penjelasan di atas, dakwah pada hakekatnya adalah menyeru kepada

umat manusia untuk setuju kepada jalan kebaikan memerintahkan yang ma’ruf

dan mencegah dari yang mungkar dalam rangka memperoleh kebaikan di dunia

dan sejahtera diakhirat.

Dengan inisiatif untuk membentuk suatu wadah dimana wadah tersebut

bisa menampung aspirasi sekaligus membina para remaja yang berkualitas yang

dapat di andalkan demi membangun serta menigkatkan kegiatan-kegiatan yang

positif dalam lingkungan masyarakat.

Berangkat dari keprihatinan, melihat kondisi remaja serta didasari rasa

tanggung jawab terhadap generasi muda dan umat. Kemudian para remaja dan

tokoh masyarakat sepakat membentuk IRMAFA.

Page 11: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Para tokoh masyarakat sangat prihatin dengan kondisi kehidupan remaja

setempat. Keprihatinan mereka, karena para remaja mulai enggan mendatangi

tempat-tempat pengajian yang sebelumnya ketika usia anak-anak sangat

bersemangat.

Dalam pelaksanaan kegiatan dakwah Ikatan Remaja Masjid

Fathullah menggunakan beberapa metode dakwah agar pesan dakwah yang

disampaikan da’i dapat diterima dengan baik

Untuk menjalankan aktivitas dakwahnya dalam peningkatan

ibadahnya, Ikatan Remaja Masjid Fathullah (IRMAFA) menggunakan

beberapa metode yakni Al-Hikmah (Bijaksana), Al-Mau’idzatil Hasanah

(Nasehat, Pelajaran yang baik), Al-Mujadalah billati hiya ahsan (Diskusi,

bertukar fikiran dengan yang baik ) diaplikasikan lewat metode ceramah,

metode tanya jawab, metode halaqoh atau membaca bersama.

Dengan demikian, maka dapat dirumuskan bahwa pengertian dakwah

Islam adalah upaya mempengaruhi orang lain agar mereka bersikap dan

bertingkah laku Islami.3

Sejalan dengan pengertian dakwah diatas maka strategi atau metode yang

dilakukan dalam mengajak tersebut. Haruslah pula dengan materi dan tujuan

kemana ajakan tersebut diajukan. Pemakaian strategi atau metode yang benar

merupakan sebagian dari keberhasilan dari dakwah itu sendiri. Sebaliknya bila

strategi dan metode yang digunakan dalam menyampaikan sesuatu tidak sesuai

dan tidak pas, akan mengakibatkan hal yang tidak di inginkan.

3 Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah, (Jakarta : Pustaka Firdaus,1999),h.3.

Page 12: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Melihat fenomena kompleknya permasalahan kehidupan remaja, maka

Organisasi IRMAFA dan seorang da’i sudah mempunyai metode dalam

menangani semua permasalahan tersebut.

Menurut Slamet Muhairin Abda dalam bukunya: Prinsip-Prinsip

Metodologi Dakwah mengatakan ”Bahwa ada dua metode dalam berdakwah yaitu

metode tradisonal seperti ceramah dan metode moderen seperti diskusi, seminar.”

Dari sekian banyak ormas dan pengajian remaja yang penulis rasa beda

dengan pengajian remaja pada umumnya dan diangkat dijadikan penelitian dalam

bentuk skipsi dengan judul : ”Metode Dakwah Ikatan Remaja Masjid

Fathullah (IRMAFA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Peningkatan

Ibadah Anggota Periode 2007-2008.

B.Pembatasan dan Perumusan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan masalah diatas, maka untuk lebih

memberi arahan yang tepat dalam pembahasan skripsi ini, peneliti membatasi

permasalahan pada metode dakwah IRMAFA dan adapun masalah yang akan

dibahas dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Metode dakwah apa saja yang diberikan pada anggota IRMAFA dalam

peningkatan ibadahnya ?

2. Bagaimana Pandangan para anggota IRMAFA terhadap metode yang

disampaikan ?

3. Faktor pendukung dan penghambat IRMAFA dalam peningkatan ibadah

anggotanya ?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Page 13: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

1. Tujuan penelitain

a. Untuk mengetahuai metode dakwah apa saja yang digunakan

IRMAFA dalam peningkatan ibadah anggota.

b. Untuk sumbangsih pemikiran dalam rangka mengajak dan memperluas

cakrawala Islam.

c. Untuk mengetahui aktivitas para anggota IRMAFA selama berada

didalam wadah organisasi IRMAFA

d. Untuk mengetahui manfaat yang dirasakan para anggota IRMAFA

terhadap metode yang di gunakan.

2. Manfaat peneliti

a. Secara akademis

Dengan penelitian ini akan memberikan gambaran dan pengetahuan

tentang metode serta pendekatan yang digunakan dalam menyampaikan

pesan-pesan dakwah dan juga dapat menambahkan wawasan

pengetahuan bagi penulis dan peniliti mengharapkan dapat membantu

bagi para pembaca, tokoh masyrakat, lembaga-lembaga pendidikan,

sosial dan dakwah untuk bisa memberikan sumbangan pemikirannya

untuk memperluas cakrawala Islam.

b. Secara praktis

Secara praktis penelitian ini dapat berguna untuk memberikan masukan

serta sumbangan saran guna menambah wawasan kepada praktisi

dibidang kelembagaan agama, khususnya kepada Organisasi IRMAFA

dalam membina serta mencetak kader-kader dakwah dan dapat

berinteraksi dalam masyarakat guna meneruskan misi dalam dakwah

Page 14: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Islam dan dapat juga dijadikan bahan acuan pedoman bagi pengelola

masjid.

D. Metodologi penelitian

Metode yang digunakan dalam peneliti ini metode kuantitaf. Dengan

menggunakan pendekatan deskriptif–analisis, yaitu membahas suatu

permasalahan dengan menggunakan satu perspektif tertentu dan terlebih dahulu

memaparkan objek bahasan secara objektif.

1. Subjek dan objek penelitian

Subjek penelitian ini adalah IRMAFA sedangkan objeknya adalah metode

dakwah yang disampaian IRMAFA kepada anggotanya.

2.Teknik pengumpulan data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitaian ini penulis

menggunakan teknik-teknik sebagai mana berikut :

a. Observasi, Karl Weick mendefinisikan observasi sebagai ” pemilihan,

pengumpulan, pencatatan dan pengadaan serangkaian perilaku dan

suasana yang berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan

empiris”.4 Teknik ini digunakan untuk dapat mengamati secara langsung

tentang metode dakwah yang di tetapkan oleh IRMAFA

b. Wawancara dipergunakan untuk mengumpulkan informasi-informasi yang

dapat dijadikan bahan untuk merumuskan peneliti ini. Wawancara adalah

suatu alat pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada orang

4 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Kominikasi (Jakarta: Remaja Rosdakarya,2004),

Cet.Ke-11,h.83.

Page 15: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

yang berhubungan langsung dengan peneliti tersebut untuk mendapatkan

informasi.5

c. Dokumentasi, analisis dokumen ini merupakan pengumpulan informasi

melalui pengujian arsip dan dokumen.6 Dengan metode ini, penulis

mengumpulkan data yang diperoleh dari arsip dan dokumen yang dimliki

oleh IRMAFA . Metode ini dilakukan apabila penulis tidak mendapatkan

data dari observasi dan wawancara.

d. Angket/Quesioner, adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan memberikan angket yang berisikan pertanyaan kepada responden.7

Metode ini dipakai untuk memperoleh informasi atau gambaran dari

responden yang tentu saja lebih kepada pendapat pribadinya mengenai

pandangan mereka tentang metode dakwah yang digunakan IRMAFA

untuk peningkatan ibadah para anggota IRMAFA.

Adapun data yang penulis ambil dari penyebaran angket hanyalah sebagai

pemuat data serta untuk mengetahui respon atau pandangan para aggota IRMAFA

terhadap metode dakwah yang diberikan oleh IRMAFA. Selain itu penggunaan

angket yang dipakai oleh penulis adalah sebagai sempel yang bertujuan untuk

menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber. Hal ini didasarkan

pada pendapat Moleong yang mengatakan bahwa pada penelitian kualitaif tidak

ada sempel acak, tetapi sampel bertujuan.8

5 Sutrisno Hadi,Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi Offset, 1999), h. 49.

6 Consuleo G. Sevilla, Pengantar Metode Penelitan ( Jakarta : UI Press, 1993), h.8

7 Sudjana, Metode Statiska ( Bandung : Tarsito,1996), Edisi Ke-6, h.8.

8 Laxy,J,Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.224.

Page 16: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Dengan populasi sebanyak 100 orang , untuk keperluan penelitian ini,

maka penulis mengambil sampel sebanyak 15% dari 100 0rang atau sebanyak 50

orang. Persentase tersebut diambil dengan berpedoman kepada pendapat

suharsimi Arikunto : ” Apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil

semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika

jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau lebih, tergantug

setidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari seri waktu, tenaga dan dana.9

Data yang diperoleh dari penyebaran angket kepada responden dijadikan

sebagai teknik analisa data yaitu suatu proses penyederhanaan data kedalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.10

Oleh karena itu dalam

penelitian ini penulis menggunkan analisa non statistik, yaitu mengambil

keputusan-keputusan yang benar , melalui proses pengumpulan, penyusunan

penyajian dan penganalisaan data hasil penelitian atas hasil yang berupa kata-kata.

Untuk mempermudah penelitian dalam menghitung jumlah jawaban dari

responden yang berupa angket, maka penulis menggunakan rumus frekuensi

dengan menghitung prosentase berpedoman standar sebagi berikut :

P= N

F x 100%

P = Besar Persentase

F = Frekuensi ( jumlah jawaban responden )

N = Jumlah Responden

9 Suhasimi Arikunto, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta : Bumi aksara, 1)

hal.57

10

Masri Surya Rimbun dan Sofyan Efendi, Metodologi Penelitian Survey ( jakarta :

LP3ES, 1995),h. 263.

Page 17: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Adapun mengenai teknik penulisan skripsi ini, penulis berpijak pada buku

pedoman penulisan karya ilmiah ( Skripsi, Tesis dan Disertasi ) yang diterbitkan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press tahun 2007.

e. Studi literatur digunakan untuk melengkapi buku-buku bacaan lainnya

yang mendukung terhadap masalah yang diteliti.

E.Sistematika Penulisan

Laporan hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk karya tulisan skripsi

dengan sistematika penulisan seperti di bawah ini :

BAB I : Pendahuluan, dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis, bab ini berisikan tentang Metode

Dakwah,Pengertian Metode Dakwah, Bentuk-bentuk Metode Dakwah, Ibadah,

Pengertian peningkatan ibadah, Ruang lingkup ibadah, Bentuk-bentuk

ibadah,Pengertian Remaja Masjid.

BAB III : Gambaran Umum Ikatan Remaja Masjid Fathullah (IRMAFA)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bab ini berisikan tentang latar belakang

berdirinya IRMAFA, visi dan misi serta tujuan dari IRMAFA, struktur

organisasi IRMAFA, program kerja IRMAFA.

BAB IV : Metode Dakwah IRMAFA Dalam Peningkatan Ibadah Para

Anggotanya, bab ini menjelaskan tentang metode dakwah dalam peningkatan

ibadah anggota, bagaimana pandangan para anggota IRMAFA terhadap metode

Page 18: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

dakwah yang di sampaikan, faktor pendukung dan penghambat IRMAFA dalam

peningkatan ibadah para anggotanya.

BAB V : penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 19: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Metode Dakwah

1. Pengertian Metode Dakwah

Kata metode berasal dari bahasa Latin methodus yang berarti cara.11

Dalam bahasa Yunani methodus berarti cara atau jalan. sedangkan dalam bahasa

Inggris method dijelaskan dengan metode atau cara.12

Adapun kata metode dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik

untuk mencapai maksud ( dalam ilmu pengetahuan ) cara kerja yang bersistem

untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

ditentukan.13

Dengan demikian metode adalah cara yang sistematis untuk mencapai

suatu tujuan.

Sedangkan kata dakwah secara lughawi berasal dari bahasa arab, yaitu

da’wat yang membentuk katanya disebut isim mashdar. Kata ini berasal dari fi’il

( kata kerja ) da’a atau yad’uw yang artinya memanggil, menyeru atau

mengajak.14

Dakwah menurut istilah para ulama memberikan definisi yang bermacam-

macam antara lain :

11

Prent, Kamus Latin-Indonesia,( Jogjakarta: Kanisius, 1969), h.232

12

Rayner Hardjono, Kamus Popular Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama,2002), h. 244 13

Tim Penyusun Kamus Besar dan Pengembangan Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai

Pustaka,1998),Cet. Ke-1, h.581

14

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia ( Jakarta: Yayasan Penyelenggara atau

Panafsiran al-Qur’an,1973),h.127

Page 20: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

1) Pendapat Bakhial Khauli yang dikutip oleh Ghazali Darussalam, ”

Dakwah adalah satu proses menghidupkan peraturan – peraturan Islam

dengan maksud memindahkan umat dari satu keadaan kepada keadaan

yang lain”.15

2) Pendapat Toha Yahya Oemar, ” Dakwah adalah mengajak manusia

dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah

Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagian mereka di dunia dan

akhirat”.16

3) Pendapat Syekh Ali Mahfud, ” Dakwah adalah mengajak manusia

untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh

mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar

mereka mendapat kebahagian di dunia dan akhirat”.17

4) Pendapat Dr. H. Hamzah Ya’qub, ”Dakwah adalah mengajak umat

manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk

Allah dan Rasulnya ”.18

5) Masdar Helmy mengatakan bahwa, ”Dakwah adalah mengajak dan

menggerakan manusia agar menaati ajaran-ajaran Allah ( Islam)

15

Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, ( Malaysia: Nur Niaga,

1996), Cet. Ke-1, h. 10

16

Toha Yahya Oemar , Ilmu Dakwah,( Jakarta: Wijaya, 1992), Cet. Ke-5, h.1

17

Syekh Ali Makhfud, Hidayat al-Mursyidin, Terjemahan Chodijah Nasution, (

Yoyakarta: Tiga A, 1970), h.17

18

Hamzah Ya’Qub, Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadersip, ( Bandung:

Diponegoro,1992), h. 13

Page 21: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

termasuk amar’ma’ruf nahi mungkar untuk bisa memperoleh

kebahagian didunia dan akhiran”.19

Dengan demikian dakwah adalah mengajak umat manusia kepada jalan yang benar yaitu dengan menjalankan ajaran-

ajaran agama Islam demi mandapat kebahagaiaan dunia dan akhirat.

Dari pengertian tentang metode dan dakwah, maka dapat memberikan kesimpulan bahwa metode dan dakwah, adalah

cara-cara atau jalan tertentu yang dipakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran dakwah Islam demi mencapai

suatu tujuan.

2. Bentuk-bentuk Metode Dakwah

Begitu banyak ayat al-Qur’an yang mengungkapkan masalah dakwah.

namun, dari sekian banyak ayat itu, yang di jadikan pedoman utama dalam prinsip matode dakwah pada umunya

merujuk pada surat an-Nahl ayat 125:

Dari ayat tersebut menunjukan bahwah metode dakwah itu meliputi tiga cakupan yaitu ” dakwah bi al-Hikmah,

dakwah al Mau’idzatil Hasanah, dan dakwah bi al- Mujadalah”.

Menurut Ahmad Mustafa al- Maraghi pembagian metode dakwah yang

terdapat dalam surat an-Nahl ayat 125 sebagai berikut :

1. Al-Hikmah ( Bijaksana)

2. Al-Mau’idzatil hasanah ( Nasehat, Pelajaran yang baik )

3. Al-Mujadalah billati hiya ahsan (Diskusi, bertukar fikiran dengan

yang baik

a) Metode Al-Hikmah ”kebijaksanaan yang adil”

Yaitu suatu cara atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang da’i kepada

mad’unya dengan kebijaksanaan, sikap kasih sayang dan proporsinya.20

menurut Imam Abdullah bin Ahmad Mahmud an- nasaf :

19

Masdar Helmy,Dakwah dalam Alam Pembangunan, (Semarang: CV Toha Putra), h.31 20

Ghazali Darussalam,Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, (Malaysia: Nur Niaga SDN

BHD,1999),Cet ke-1,h.28.

Page 22: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

������ اي �� ��� �� ������� ا���� و ه� ا�� ��� ا���� ����

ا��ی� ������

artinya :

Dakwah dengan bil-Hikmah adalah dakwah dengan menggunakan

perkataan yang benar dan pasti yaitu dalil yang menjelaskan kebenaran dan

menghilangkan keraguan.

Menurut Prof. Toha jahya Omar, al-Hikmah adalah kebijaksanaan, artinya

meletakkan sesuatu pada tempatnya dan kitalah yang harus berfikir, berusaha

menyusun dan mengatur cara-cara dengan menyesuaikan kepada keadaan zaman,

asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang Alllah SWT.21

Sedangkan menurut Dr. Ali abdul Halim Mahmud menyimpulka bahwah

yang dimaksud dengan hikmah di dalam adalah berbuat yang tepat denan cara

pada waktu tang tepat.22

Aplikasi dakwah dengan hikmah sebagaimana di contohkan oleh

Rasulullah denan cara berlaku dan santunan walaupun terhadap musuh ( non

muslim )tapi ada kalanya Rasululla memeberikan komando untuk mengangkat

senjata memerangi musuh. Jadi ada kalanya berdakwah scara siriah (tertutup ),

tapi ada pula masszanya untuk berdakwah scara jahriyah ( terbuka ).

Dari beberapa pengertian diatas, dapat dipahami bahwa al-hikmah adalah

merupakan kemampuan pada dai dalam memilih, dan menjelaskan teknik dakwah

dengan kondisi mad’u. disamping itu juga al-hikmah merupakan kemampuan cara

21

Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum Dan Berdakwah Di Indonrsia

(Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996 )Cet, Ke-1, hal. 36.

22

Cahyadi Takariawan, Yang Tegar Di Jalan Dakwah (yogyakarta : Talenta 1990) hal.

38.

Page 23: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

dai dalam menjelaskan ajaran Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi

logis dan bahasa yang komunikatif. oleh karena itu al-hikmah adalah sebagai

sebuah sistem yang menyatakan antara kemampuan teoritis dan praktis dalam

berdakwah.

b) Metode Al-Mau’izhatil hasanah ”nasehat yang

baik”

Menurut Ahmad Mustafa Al-marghi, al-Mau’izatil hasanah adalah melalui dalil-

dalil yang zhani ( meyakinkan ) yang melegakan bagi orang awam. Ini sasarannya

adalah orang – orang awam. Materi yang disampaikan kepada mereka harus

sesuai dengan daya tangkap mereka.23

Yaitu suatu cara penyampaian pesan oleh seorang da’i kepada mad’unya

dengan memberikan nasehat-nasehat yang baik atau memberi peringatan, kata-

kata ucapan atau teguran yang baik dan tidak menyinggung persaan mad’u

sehingga mad’u tidak merasa dipaksa dalam menerima pesan-pesan dakwah.24

Menurut Imam Abdullah bin Ahmad Mahmud an- nasaf :

� �����ان� � � ا�� ��� ��� �� و���� ������� ���� � � ا�%$ �#! ا��"�! وه� ا��

artinya: al-Mau’izhatil Hasanah yaitu perkataan-perkataan yang tidak

tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau mengatakan nasehat dan menghendaki

manfaat kepada mereka atau dengan al-quran.

Jadi kalau kita telusuri kesimpulan dari Al-Mau’izhatil hasanah, akan

mengandung arti kata yang masuk kedalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan

23

Al- wisnal Imam Zaidallah, Strategi Dakwah Dalam Pembentukan Dai dan Khalifah

Profesional, ( jakarta : kalam Mufa,2002) Cet.Ke-2,hal.74.

24

Ibid., h.29.

Page 24: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

kedalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak membongkar atau membuka

kesalahan orang lain sebab kelemahan kelembutan dalam menasehati seringkali

dapat melukakan hati yang kasar dan menggunakan kalbu yang lain, ia lebih

mudah melahirkan kebaikan dari pada larangan dan ancaman.

c) Metode Al-Mujadalah billati hiya ahsan ” berdebat,

berdiskusi”

Menurut ahmad Musatafa Al-Maraghi, Mujadalah hiya ahsan adalah

percakapan dan bertukar pikiran untuk memuaskan bagi orang-orang yang

menentang.25

Mujadalah Yaitu penyampaian dakwah yang dilakukan dengan cara

berdebat atau bertukar pikiran secara baik. Bertukar pikiran disini dapat dilakukan

dalam berbagai bentuk dialog, diskusi, seminar dan lain-lain. Dengan tujuan satu

sama lain mengerti serta ajaran-ajaran yang satu dengan yang lainnya secara luas

untuk menghapuskan sifat sombong kepada ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh

seseorang.26

Dalam tafsir Jalalain disebutkan :

25

A. Mustafa Al-Maraghi, Tafsir jalalain, ( Beyrut : Darul Ihya Turus al-rabiy )hal : 158.

26

Ibid., h. 30.

Page 25: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

�د�! ا��� ه�ح"& آ�����إ�� ا, �����+ وا����ء و(�د�� ����� ه� اح"& ا���%�

ا�� ح/�+

artinya: Berdebat yang baik yaitu mengajak ke jalan Allah SWT dengan

menggunakan ayat – ayat Nya dan hujjah Nya.27

Dari pengertian di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa mujadalah

merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sirnegis, yang

tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan,menerima pendapat yang

digunakan dengan memberikan ergumentasi dan bukti yang kuat.

Dari ketiga metode diatas dapat disesuaikan dengan kondisi dan tingkat

kepahaman masing-masing jamaahnya, karena metode dakwah yang tidak tepat

akan berakibat semakin jatuhnya seorang da’i dari jamaahnya dan bahkan

implikasinya yang lebih parah akan semakin menjauhkan mereka dari ajaran

agama. Metode dakwah juga bukanlah satu-satunya kunci kesuksesan akan tetapi

keberhasilan dakwah ditunjang dari seperangkat baik pribadi da’i, subjek dakwah

atau pun lainnya.

B. Ibadah

1. Pengertian Peningkatan ibadah

Peningkatan ibadah terdiri atas dua kata yaitu peningkatan dan ibadah.

Peningkatan kata dasarnya adalah ” tingkat ” yang berarti kemajuan. kata tingkat

mendapatkan awalan ” peng ” dan akhiran ” an ” menjadi peningkatan yang

berarti proses atau cara atau perbuatan meningkatkan suatu usaha atau suatu

kegiatan.

27

Jalaluddin Al-Mahally Dan As-Suyuthy, Tafsir Jalalain, (Semarang: Toha Putra) Cet

Ke_1, hal 226.

Page 26: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Ibadah secara bahasa (terminologi) dalam Eksiklopedi Islam yang berati

mematuhi, tunduk, dan berdo’a.

Sedangkan menurut istilah ibadah adalah kepatuhan atau ketundukan pada

Dzat yang memiliki puncak keagungan, Tuhan Yang Maha Esa, Ibadah mencakup

segala bentuk kegiatan ( perbuatan dan perkataan) yang dilakukan pada setiap

mukmim muslim dengan tujuan untuk mencari keridoan Allah SWT.28

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan ibadah sebagai : ” Perbuatan

untuk menyatakan bakti kepada Allah yang didasari ketaatan mengerjakan

perintah-Nya dan mematuhi larangan-Nya.”Atau dengan kata lain ”Segala usaha

lahir dan batin, sesuai dengan perintah Tuhan, untuk mendapatkan kebahagiaan

dan keselarasan hidup, baik terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun

terhadap alam semesta”.29

Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa peningkatan ibadah adalah

proses cara kerja atau suatu usaha atau kegiatan untuk menuju suatu peningkatan

kerja atau usaha yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam sebagai bukti ketataan

kepada Allah SWT,yang didasari dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi

larangan-Nya.

2. Ruang lingkup ibadah

Ibadah di bagi menjadi 2 bagian, yaitu Ibadah mahdoh dan Ibadah

Ghorioh nmahdoh. Ibadah Mahdoh adalah segala jenis Ibadah yang tata caranya

28

H. Baihaqi A,K., “Fiqh Ibadah”, (Bandung : Mas Bandung,1996), cet ke-1, h.31

29 Depdiknas, “kamus besar bahasa indonesia”,.h.364.

Page 27: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

telah di tetapkan oleh Allah SWT ( Khusus ) atau tersebut. Contohnya Sholat,

Puasa, Zakat dan sebagainya.

Sedangkan ghoiroh mahdoh adalah segala jenis ibadah kepada Allah

dalam pengertian yang luas semua perbuatan yang diperintahkan Allah SWT baik

perbuatan yang berhubungan dengan Allah SWT, semua manusia, dan alam

lingkungan , misalnya berzikir kepada Allah, menolong orang yang kesusahan

seseuai dengan kemampuan kita, memelihara lingkungan dan sebagainya.Seperti

yang tertera dalam surat An-nisa ayat 36:

W��XYZ����� @��� [\�� W���</LZ]�^ _�R/� �`a�b⌧@ W

Uc�d��/���� ��/��� ����fgZR/5 >4b/���

$h6i�-�5� �� $h.☺��j� � ���� Uck,3�fg.☺� ���� D�l��m����

>�n $h6i�-�5� �� D�l��m���� 47���o� �� 47�R�89 ����

47��.o� ��/� Uc����� U^b/Ygg �� ����� Z�367��

���3���.☺�+�! 3 =�/5 @��� [\ q7���r 1�� ��s[t �\��u�+� �D��x) 02�U

Artinya:

”Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan

sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang

jauh dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”

Ditinjau dari segi ruang lingkupnya, ibadah dapat dibagi menjadi dua

macam, yaitu Ibadah Khashashah dan Ibadah Ammah.

1. Ibadah Khashashah adalah ibadah yang ketentuan dan cara

pelaksanaannya secara khusus ditetapkan oleh Nash, seperti sholat,

zakat, puasa dan haji.

Page 28: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

2. Ibadah Ammah adalah semua perbuatan yang dilakukan dengan niat

yang baik dan semata-mata karena Allah SWT, seperti makan dan

minum, bekerja, amar ma’ruf nahi munkar, berlaku adil, berbuat baik

kepada orang dan sebagainya.30

Dengan ibadah seorang hamba akan selalu merasa dekat dengan

Tuhannya, bahkan ibadah dapat menolong batinnya dari kesusahan. Banyak hal

yang dapat dipetik dari ibadah. Dari segi sosial, ibadah merupakan pengakuan

akidah setiap anggota masyarakat dan kekuatan jiwa mereka yang berimplikasi

terhadap persatuan dan kesatuan umat Islam.

3. Bentuk-Bentuk Ibadah

Dilihat dari segi bentuk dan manfaatnya, ibadah terbagi kepada

beberapa bagian :

a. Ibadah yang trerdiri atas perbuatan dan ucapan lidah seperti berdzikir, bertasbih, bertauhid, bertahlil, bersholawat dan sebagainya.

b. Ibadah yang terinci perkataan dan perbuatan seperti sholat, zakat, puasa dan haji.

c. Ibadah yang tidak di tentukan teknik pelaksaaannya seperti menolong

orang lain, berjihat,membela diri, mendirikan madrasah, masjid, rumah

sakit dan sebagainya.

d. Ibadah yang pelaksanaannya dalam bentuk menahan diri seperti puasa

ihram dan i’tikaf.

e. Ibadah yang sifatnya mengugurkan hak seperti membebaskan

seseorang dari kewajiban membayar hutangnya kepada kita

memaafkan kesalahan yang dilakukan orang lain kepada kita dan

sebagainya.31

Ibadah Islam adalah bentuk ibadah tertentu yang telah digariskan oleh

Islam sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bentuk

peribadatan yang telah menentukan waktunya, ketentuan-ketentuannya maupun

30

A.Rahman Ritonga,M.A., “ Fiqh Ibadah”,(Jakarta: Gaya Media Pratama : 2002),cet

ke-2 h. 62 31

Al-Habsy dan Muhammad Baqir,” Fiqh Praktis Menurut Al-Qur’an, As-Sunnah dan

Pendapat para Ulama”,(Bandung : Mizan,1999), cet ke-4, h.27.

Page 29: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

cara-cara pengalamannya sudah pasti atau kekal. Adapun ibadah-ibadah yang

dimaksudkan itu adalah sholat,zakat,puasa dan haji.

Sebagaimana umat muslim lainnya, anggota IRMAFA juga memiliki

kewajiban untuk melaksanakan ibadah sebagaimana yang telah ditentukan oleh

Allah SWT dan Rosul-Nya. Tidak ada perbedaan yang mendasar dalam

melaksanakan ibadah, tata cara dan pelaksanaannya sama seperti umat muslim

lainnya. Dalam penelitain ini peneliti hanya memfokuskannya pada pelaksanaan

ibadah sholat, zakat dan puasa para anggotanya sebagai landasan untuk

memperoleh jawaban penelitian. Pilihan ini dikarenakan, ibadah-ibadah tersebut

merupakan ibadah sehari-hari yang dapat dengan mudah peneliti lihat dan amati

saat observasi.

1. Sholat

Menurut bahasa sholat adalah do’a, sedangkan menurut istilah sholat

adalah ibadah yang mengandung perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai

dengan takbir dan diakhiri dengan salam.32

Sholat adalah kewajiban umat Islam yang paling utama sesudah

megucapkan dua kalimat syahadat. Sholat merupakan pembeda antara orang

muslim dengan non muslim.

Dari unsur religius sholat merupakan hubungan antra hamba dengan

khaliknya, yang didalamnya terkandung kenikmatan munajat, pernyataan

’ubudiyah, penyerahan segala urusan kepada Allah SWT, keamanan dan

ketentraman serta peroleh keuntungan. Disamping itu sholat merupakan suatu cara

untuk memperoleh kemenangan serta peroleh keuntungan. disamping itu sholat

32

A. Rohman Ritonga, M.A.,”Fiqh Ibadah”., ( Jakarta: Gaya Media Pratama: 2002), cet

ke-2 h.62.

Page 30: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

merupakan suatu cara untuk memperoleh kemenangan serta menahan seseorang

dari perbuatan jahat dan kesalahan.

Secara individu sholat merupakan pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah

SWT. Selain itu sholat juga merupakan peristirahatan diri dan ketenangan jiwa

sesudah melakukan kehidupan dunia. kali ini terlihat dari penetapan waktu sholat

yang harus di pelihara oleh setiap muslim dan tata tertib yang terdapat di

dalamnya.

Segala macam ibadah di dalam Islam, segala macam larangan, baik yang

dapat di pahami dengan mudah dan tujuannya maupun yang tidak, namun harus

diakui dan di yakini bahwa ibadah sholat itu mengandung rahasia-rahasia yang

dalam serta hikmah-hikmah yang besar dalam menghasilkan manfaat dan faedah

bagi yang mengerjakannya, diantara rahasia – rahasia dan hikmah yang

terkandung dalam sholat adalah :

1) Mengingatkan kepada Allah SWT, menghidupkan rasa takut kepada-

Nya, tunduk kepada-Nya dan menumbuhkan di dalam jika rasa

kebenaran rasa ketinggian Allah Swt, serta mengesakan kebesaran dan

keagungan-Nya.

2) Mendidik dan melatih kita menjadi orang yang tenang, orang yang dapat

menghadapi segala kesusahan dengan hati yang tentram dan tenang.

3) Menjadi penghalang untuk mengerjakan kemungkaran dan keburukan.33

Diantara ibadah Islam, Sholat yang membawa manusia dekat kepada Allah

SWT karena di dalamnya terdapat dialog antara manusia dengan Tuhan dan

dialog itu berlaku antara dua pihak yang saling berkaitan. Terdapat banyak

33

Zakiyah Drajat dfu7Zakiyah Drajat ,”Dasar-dasar agama Islam”.( Jkarta: PT. Bulan

Bintang, 1996), cet ke-10, h. 199

Page 31: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

petunjuk dari al-Qur’an maupun hadits, tentang rahasia sholat bagi perilaku

manusia diantaranya surat Al-Ankabut ayat 45.

�^�:�� ���� My0��I! .E�b /5

%z�� 47��j,3� �� 4Q�s�!��

6�$�6789 �� W {&/5 6�$�6789 ��

$D|��: 0z�� �����}⌧A� ��

2-3�☺� ���� 3 �-�<�s��� a���

L� ~t�! 3 N����� �Q67���+ ���

�������9: 0/U

Artinya: ”Bacalah apa yang telah di wahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Al-

Qur’an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari

(Perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah

(sholat) adalah lebih besar ( Keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain ) dan

Allah mengetahui apa engkau kerjakan.”(QS.Al-Ankabut: 45)

2. Zakat

Zakat ialah nama atau sebutan dari sesuatu hak Allah ta’ala yang

dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin. Dinamakan zakat, karena didalamnya

terkandung harapan untuk memperoleh keberkahan, memberikan jiwa dan

memupuknya dengan berbagai kebijaksanaan. Zakat menurut bahasa ialah tumbuh

suci, dan berkah. Sedangkan menurut istilah zakat adalah kadar harta tertantu,

yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat .34

Zakat merupakan ladang amal bagi yang mengerjakannya Allah berfirman dalam

surat Al-Baqoroh ayat 261:

�^�=� �cd�s@��� ����5�A��+ Q� �����! h/c U^b/Y.C a���

U^�.☺⌧< �l�Y.R Z��u�����! .��E.C [^/����.C h/c U�^�<

E*�E��C �l�W���� El�Y.R 3

34 H. Silaiman,”Fiqih Islam”,(Bandung: PT. Simar BAru,1994) cet ke-27, h 192.

Page 32: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

N����� ����[��+ 1.☺� �����}�� 3 N����� ��,C�� Q /7��

0��TU �����! U ”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang

menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat

gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas

(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”

Manusia disamping sebagai mahluk individu, ia pun sebagai mahluk

sosial, kehidupannya selalu berkait dengan orang lain. Ia tidak dapat hidup tanpa

bantuan masyarakatnya. Walaupun seseorang mempunyai kepandaian, namun

hasil materi yang diperolehnya tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak lain, baik

secara langsung disadari atau tidak. Zakat mamiliki hikmah-hikmah yang

tersembunyi diataranya:

a. Mengikis sifat-sifat kekikiran dari dalam jiwa seseorang serta melatihnya

untuk berjiwa dermawan.

b. Menciptakan kemenangan dan ketentraman bukan hanya terhadap

penerima tetepi juga kepada yang membarikan.

c. Zakat bila diberikan kepada mustahiknya secara ikhlas, disamping

memberikan keuntungan terkahap kebaikan diakhirat, juga dapat

menambah harta yang tersisa dengan pemanfaatan yang lebih baik.35

Zakat sebagai amal kebaikan, disamping memiliki dimensi ibadah juga

memiliki dimensi sosial. Hal ini menunjukan bahwa zakat disamping sebagai

salah satu bentuk kegiatan taqarrub kepada Allah, zakat juga salah satu bentuk

35

Teungku Muhammad Hasbi as Shiddiqi,” Kuliah si tinjau dari Segi Hukum dan

Hikmah”,(SEmarang: Pustaka Rizki Putrea,2000),cet ke-1,h.213.

Page 33: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

kegiatan sosial. Zakat digunakan untuk kepentingan umum dalam menanggulangi

problem-problem sosial bencana, serta kelompok masyarakat yang memerlukan.

3.Puasa

Puasa menurut bahasa artinya menahan diri dari sesuatu seperti

makan,minum hawa nafsu, berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya.

Sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang

membatalkan puasa satu hari lamanya, mulai dari tebit fajar sampai terbenam

matahari dengan niat dan beberapa syarat.36

Menurut Al-Qura’an puasa itu merupakan kewajiban universal, artinya

puasa juga diwajibkan kepada umat sebelum nabi Muhammad SAW sesuai

dengan firman Allah SWT Surat al-Baqoroh ayat 183:

�.�P+�*H��+ �cd�s@��� W��������� f7�j�< ���Y�b67��

����b,�9 �� �.☺⌧< f7�j�< h6:�� %�d�s@��� 1�� ���Y/7�Es ���3N7.� ����5�j: 0T2U�����+�

Artinya :

”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana

diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

Pelaksanaan puasa merupakan rukun Islam yang ke-empat yang

diperintahkan Allah SWT kepada semua orang yang beriman kepada-Nya, oleh

kerena itu puasa adalah ibadah langsung yang dipertanggung jawabkan kepada

Allah atau Ibadah yang menyangkut aspek hablu’minallah.

Dalam Islam tidak ada ibadah yang diperintahkan Allah SWT yang tidak

mengundang hikmah. Puasa sebagai ibadah menahan makan dan minum serta

36 H.Sulaiman, “ Fiqh Islam ”, op.cit.,h.220

Page 34: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

hubungan seksual dan bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt,

mengandung hikmah bagi yang melaksanakannya.

Puasa menurut Zakiah Drajat, mengundang hikmah terhadap rohani dan

jasmani manusia. Hikmah terhadap rohani antara lain melatih rohani agar disiplin

mengendalikan dan mengintrol hawa nafsu agar tidak semena-mena

memunculkan keinginannya.

Dalam puasa disamping dilatih menahan hawa nafsu juga ditanamkan nilai

moral yang luhur kepada sesamanya yaitu manusia disiapkan menjadi manusia

yang berjiwa sosial dan gemar beramal sholeh, tidak suka berbuat hal-hal yang

merugikan rohani dan akhlak. Adapun hikmah terhadap jasmani ialah bahwa

puasa dengan menahan makan dan minum, disamping membangun kekuatan dan

ketahan rohani juga mempertinggi tubuh manusia tubuh manusia bersumber dari

perut yang menampung semua apa yang dimakan dan diminum.37

4.Haji

Haji menurut bahasa adalah mengunjungi Baitullah untuk menjalankan

ibadah. Sedangkan menurut istilah sengaja mengunjugi mekkah ( Ka’bah) untuk

mengerjakan ibadah yang terdiri atas tawaf, sa’i,wukuf dan ibadah-ibadah lainnya,

guna memenuhi perintah Allah SWT dan mengharapkan keridhaan-Nya.38

Ibadah haji dilakukan pada waktu tempat dan cara yang telah ditetapkan

Allah SWT , hai ini menunjukan bahwa adanya penentuan dalam konsep ibadah

haji untuk keseragaman muslim dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT.

Adapun ibadah haji ditekankan dan wajibkan muslim yang mampu yang tidak

37

A.Rohman Ritonga, M.A., “ Fiqh Ibadah ” ,op.cit., h.155

38

Slamet Abidin dan Moh. Suyono, HS., “fiqh Ibadah”,( Bandung : PT.Putaka

Setia,1998),hal 261

Page 35: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

merupakan paksaan bagi seseorang yang kurang mampu untuk menunaikan

ibadah haji tersebut.

Berkumpulnya kaum muslim dari berbagai bangsa dan bahasa

menimbulkan ikatan persatuan diantara meraka dan rasa solidaritas terhadap

meraka yang tertindas. hal ini merupakan salah satu hikmah haji yang ada,

manusia semakin banyak menampakan penghambaan diri kepada Allah SWT.

Haji adalah forum pertemuan agung yang banyak orang saling mendapat

manfaat untuk kehidupan dan perdagangan, sehingga memberikan kontribusi

besar bagi masyarakat Islam.

C.Remaja Masjid

Anak remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. ia tidak

termasuk golongan anak, tapi tidak pula termasuk gologan orang dewasa

atau golongan orang tua. remaja adalah mereka yang berada pada masa

peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12

tahun sampai 21 tahun. menurut Monks remaja akan mengalami periode

perkembangan fisik dan psikis sebagai berikut :

a. Masa remaja awal (12-15 tahun)

b. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)

c. Masa remaja akhir (18-21 tahun)39

39

F.J.Knoers, Monks, A.M.P. Haditono, Sri Rahayu, Psikologi Perkembangan :

Pengantar dalam Berabagai Bagiannya, ( Yogyakarta: Gajah Mada Uninersity Perss,1998),h.12

Page 36: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Asal kata Remaja Masjid terdiri dari ”Remaja dan Masjid” remaja masjid dapat diartikan sebagai perkumpulan remaja

dan pemuda yang mempelajari dan menjalani dan menggambarkan agama Islam dengan menggunakan masjid sebagai pusat kegiatannya.40 Remaja masjid merupakan suatu umat yang terdiri dari orang-orang atau kelompok yang

berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang berbasis di masjid sebagai pusat kegiatan.

Berkenaan dengan itu harus pula diketahui adanya 5 unsur yang dominan pada remaja masjid kelima unsur ini juga

menjadikan spesifikasi remaja masjid terhadap bentuk asosiasi atau kelompok lain ke-5 unsur tersebut adalah :

a.Keanggotaan

Remaja masjid beranggotakan sekumpulan remaja Islam dengan usia antara 12-30

tahun. anggota yang sudah tidak remaja lagi tidak berarti mengubah status,

keanggotaan dapat berubah apabila anggota tersebut meninggal dunia atas

permintaan sendiri, dikeluarkan, murtad, dan melanggar peraturan dasar dan

peraturan rumah tangga organisasi.

b.Keorganisasian

Remaja masjid adalah sebuah organisasi otonom dan independen, maksudnya

dalam keotonomianya ia benar-benar mandiri, tidak tergantung pada siapapun

remaja masjid tersebut atas swadaya remaja itu sendiri, walaupun mereka belum

bisa. berswasembada. namun tidak mengurangi keindependennya terhadap yang

lain, termasuk kepada pengurus masjid yang menjadi tempatnya bernaung.

c.Kegiatan

Remaja masjid mempunyai kegiatan yang sifatnya hanya keagamaan, melainkan

jika mencakup kegiatan non keagamaan.

d.Tujuan

Remaja masjid bertujuan untuk memakmurkan masjid. tujuan ini memang

tidak secara ekspilit dikemukakan. tujuan inilah yang sesungguhnya menjadi

identitas remaja masjid. tanpa adanya tujuan untuk memakmurkan masjid, maka

remaja masjid tidak mempunyai arti yang luas, tidak hanya kepentingan masjid

40

Ita R.Jelita, Perkembangan Ramja Masjid DKI Jakarta, ( jakarta: IKIP, 1970-1990) h.

15

Page 37: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

yang diutamakan, melainkan jika aspirasi remaja dan kehidupan berguna bagi

sosial masyarakat sekitar.

e.pemikiran dan landasan

remaja masjid berdasarkan atas motifasi ketawaan kepada allah swt landasan

mutlak dimilki para anggota remaja masjid. ketaqwaan ini dikonsekwensikan

pada sikap bersama kepada allah swt dan hari akhir, mendirikan sholat, dan

menunaikan zakat.41

41 Ibid.,hal. 15

Page 38: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

BAB III

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya IRMAFA

IRMAFA merupakan nama organisasi remaja yang terletak di lingkungan

kampus UIN Syarif Hidayatullah jakarta khususnya ditengah-tengah perumahan

dosen UIN Syarif Hidayahullah

IRMAFA juga bergerak dalam kegiatan keorganisasian dan keagamaan

yang tertujukan kepada remaja khususnya dan umumnya untuk masyarakat

sekitar, dan pun kegiatan ini berbasiskan di masjid fathullah jalan Ir. Juanda

komplek UIN Syarif Hidayatullah No.95 Lantai 2.42

Misbahuddin selaku ketua IRMAFA mengatakan bahwa Awal berdirinya

IRMAFA sekitar tanggal 1 juni 1997 bertepatan dengan 25 Muharam 1418 H

pada saat itu para pengurus masjid dan tokoh masyarakat yaitu Bapak M.Nuzul

Wibawa, Bapak Ahmad Munjib, Bapak Athiyah Fitri, Ibu Ida Farida dan Ibu

Lisfah Sentosa Aisyah memutuskan untuk membentuk suatu wadah yang bisa

menampung aspirasi sekaligus membina remaja yang berkualitas yang dapat di

andalkan demi membangun serta meningkatkan kegiatan-kegiatan yang positif

dalam lingkungan masyarakat.

42

.Misbahuddin, Ketua IRMAFA, wawancara pribadi, 18 juni 2007.

Page 39: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Berdasarkan musyawarah tersebut maka terbentuklah suatu organisasi

remaja yang bernamakan Ikatan Remaja Masjid Fathullah yang disingkat dengan

揑RMAFA揑.

Hingga sekarang organisasi remaja Ikatan Remaja Masjid Fathullah

(IRMAFA) sudah memasuki tahun yang ke 10 atau periode yang ke-8 yang

pernah menjabat sebagai ketua dengan rincian diantaranya :

1. Periode pertama, Sdr, M.Nuzul Wibawa (1997-1999)

2. Periode ke dua, Sdr, Ali Fahruddin (1999-2001)

3. Periode ke tiga, Sdr, Dedy sa’dallah (2001-2003)

4. Periode ke empat,Sdr, Faisal Anwar (2003-2004)

5. Periode ke lima, Sdr, Ahmad Asturi (2004-2005)

6. Periode ke enam, Sdr, M.Abdul.Rahman (2005-2006)

7. Periode ke tujuh, Sdr, M.Wahyuddin (2006-2007)

8. Periode ke delapan, Sdr,Khairun.E.K (2007-2008)43

Sejak berdirinya kegiatan yang dilakukan IRMAFA selama 10 tahun ini

banyak sekali peningkatan – peningkatan dari tiap periode walaupun sifatnya

bertahab.

Walaupun IRMAFA sudah berjalan selama 10 tahun IRMAFA masih

perlu banyak belajar dari organisasi remaja masjid yang telah mapan dan eksis

sebelumnya, agar terwujud sesuai dengan harapan kita semua sebagai organisasi

yang bisa menjadi suritauladan yang baik bagi oraganisasi yang lain.44

B. Visi, Misi dan Tujuan IRMAFA

43

Dokumentasi Statuta Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

44 Wawancara Pribadi dengan Misbahuddin, Ketua IRMAFA, Jakarta 18 januari 2008

Page 40: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Dalam sebuah organisai, Visi dan Misi mempunyai peran yang sangat

penting dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Visi dan misi juga

memberikan pandangan yang jelas arah dan tujuan yang akan dicapai dan

memberikan identitas atau ciri khas dari sebuah organisasi.

Adapun Visi dari organisasi IRMAFA ini adalah:

揑 Terwujudnya generasi muda dan berilmu dan bertaqwa yang memperjuangkan

nilai-nilai islam serta peduli terhadap persoalan umat �.45

Adapun Misi dari organisasi IRMAFA ini adalah :

1. Melaksanakan pembangunan yang terpadu antara spiritual, moralitas,

intelektualitas dan solidaritas sosialmenuju terciptang insan islami.

2. Membentuk remeja yang mandiri, berkepribadian, sehat jasman dan

rohani, memiliki keluasan wawasan pengetahuan, keagamaan, kenegaraan

dan berakhlak mulia.

3. Menciptakan remaja yang berkualitas yang mengisikehidupannya sesuai

dengan ajaran agamadan keilmuan yang kuat.

4. Megoptimalkan kualitas remaayang kritis serta dapat aktifdalam

mengembnagkan masyarakat khusunya remajaitu sendiri.

5. Membantu masyarakat khusunya remajamelalui program-program

pendayagunaan yang dapat dipertanggung jawabkan.46

Oleh sebab itu perlu disusun garis besar perjuangan dalam rangka

memberikan arah bagi kemajuan organisasi dengan mempertimbangkan berbagai

45

Wawancara Pribadi dengan Abdul Wahid ,SH,I Dewan Pertimbangan Organisasi

IRMAFA Jakarta, 4 Februari 2008.

46 Draft MUA IRMAFA tahun 2008 h.15

Page 41: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

hal, seperti kondisi objektif yang di hadapi sehingga misi organisasi dapat

terwujudkan secara bertahap, berencana terpadu dan terus-menerus. 47

Selain Visi dan Misi terdapat Tujuan dari dibentuknya Ikatan Remaja

Masjid Fathullah, adalah sebagai berikut :

1. Ingin menyatukan para remaja yang berada diwilayah tersebut,menjalin

tali silahturahmi dan ukhuwah islamiah terhadap para remaja dankepada

masyarakat sekitar.

2. Berusaha membrantas kebodohan terutama dalam hal pemahaman dan

pengetahuan agama para remaja yang masih minim sekali dengan

kematangan pengetahuan agama seseorang akan dapat memfilter dirirnya

dari hal-hal yang tidak baik.

3. Meningkatan kesadaran remaja dalam mempertebal rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.

4. Menigkatkan kualitas dan profesionalitas sumberdaya remaja.

5. Meningkatan kretifitas remaja dalam segala bidang

6. Meningkatkan sinergi dan profesional dalam rasa kebersamaan

7. Meningkatkan kinerja struktur organisasi remaja IRMAFA

8. Mengembangkan dan meningkatkan berbagai asset yang ada di lingkungan organisasi IRMAFA

9. Mengembangkan pelatihan yang dapat meningkatkan berbagai keterampailan yang memiliki remaja.

10. Meningkatkan keilmuan dan bersikap untuk mempersiapkan serta menumbuhkan kedewasaan berfikir dan bersikap untuk mempersiapkan

mental kemandirian dalam menghadapi tuntunan dimasa yang akan datang.48

C. Struktur Organisasi Ikatan Remaja Masjid Fathullah ( IRMAFA )

Organisasai remaja ikatan remaja masjid fathullah yang memprioritaskan

program kerja dan kegiatan-kegiatan itu untuk meningkatkan kualitas dari sumber

daya insani remaja itu sendiri, sehingga dapat membantu remaja dalam

menghadapi dan mengatasi kekurangan dan kegoncangan jiwa yang terjadi akibat

perkembangan dan tantangan yang mereka hadapi.

47

Wawancara Pribadi dengan Abdul Wahid, SH,I Dewan Pertimbangan Organisasi

IRMAFA Jakarta 4 Februari 2008. 48 Darft MUA IRMAFA tahun 2008 h.16.

Page 42: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Struktur Organisasi merupakan gambaran atau bentuk global dalam suatu

pegurusan sangatlah di pelukan untuk menghindari kesimpang siuran tugas dan

tanggumg jawab yang dibebankan kepada seluruh pengurus suatu organisasi.

Adapun Struktur Organisasi IRMAFA Terdiri Atas :

Page 43: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

D. Program Kegiatan Dakwah IRMAFA

Sebagai upaya untuk menggerakan dan meningkatkan peran dan

keberadaan IRMAFA, maka harus didukung oleh gerak dan kreativitas sebagai

upaya untuk mencapai tujuan dan cita-cita.

Program kerja harus disusun secara sistematis, realitas terarah dan

terencana sehingga menunjukan adanya penigkatan kualitas menuju cita-cita

organisasi dengan terciptanya suasana ilmiah, dinamis, dan inovatif sesuai dengan

kondisi remaja.

Serta tersalurnya aktivitas anggota menuju insan Islami yang produktif

dan terbentuknya SDM yang mapan dan mandiri sesuai dengan bidang dan

profesinya.

Fungsi pembagian kerja adalah sebagai landasan operasional IRMAFA

dan memberikan arahan bagi pelaksanaan aktifitas dan kreatifitas anggota.49

Pembagian kerja pengurus diantaranya :

1. Ketua Umum :

1. Menjalankan dan memelihara roda kegiatan Irmafa

2. Mengadakan evaluasi pengurus setiap satu bulan sekali

3. Mengadakan kerjasama dengan berbagai institusi

4. Membuat forum keluarga besar alumni irmafa

5. Mengadakan evaluasi setiap kegiatan

2. Sekretaris Umum :

49 Ibid.,hal 17

Page 44: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

1. Membuat struktur organisasi dan membuat time schedulue kegiatan secara

keseluruhan.

2. Menyusun keadministrasian serta melangkapi menjaga fasilitas atau

inventaris organisasi.

3. Membuat dan mengatur nomor surat, baik keluar dn kedalam irmafa dan

tiap departemen.

4. Membuat jadwal piket kesektretariatan.

5. Membuat kartu tanda anggota (kta) irmafa.

6. Mengadakan lemari untuk small librar

3. Bendahara Umum :

1. Membuat laporan keuangan secara berkala

2. Mengusahakan sumber dana dan pendapatan organisasi

3. Membuat laporan keuangan keseluruhan pada musyawarah umum anggota

( mua )

4. Menarik iuran anggota

5. Membuat anggaran dana kegiatan selama satu tahun

6. Mencari dan menghubungi donatur tetap Irmafa

4. Ketua Departemen :

1. Bertanggung jawab kepada ketua umum

2. Pemegang kebijakan dalam departemen yang bersangkutan

3. Mewakili ketua umum bila berhalanagan dalam kegiatan yang sesuai

dengan departemen yang bersangkutan

4. Membuat kebijakan yang menyangkut kegiatan-kegiatan

5. Menjabarkan secara operasional dan mengkoordinir program kerja

Page 45: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

6. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksaan kegiatan.50

5.Seketaris Departemen :

1. Mewakili sekertaris umum jika berhalangan sesuai dengan bidang kegiatan

pada departemen bersangkutan dan mewakili ketua departemen bila

berhalangan hadir.

2. Pemegang kebijaksanaan umum dalam bidang kesekretariatan departemen

3. Menertibkan dan mengatur system keskretariatan departemen yang

bersangkutan

4. Membuat time schedule kegiatan departemen yang secara keseluruhan

5. Menyusun keadministrasian serta melengkapi fasilitas departemen

6. Bendahara Depertemen :

1. Bertanggung jawab kepada bendahara umum

2. Mewakili bendahara umum bila berhalangan hadir

3. Bertanggung jawab terhadap administrasi keuangan departemen

7. Departemen Ilkad ( Keilmuan dan Kaderisasi ) :

Departemen ini diarahkan pada pembinaan dan pembekalan bagi generasi

muda dan peningkatan kualitas keorganisasian, keagamaan dan transpormasi ilmu

pengetahuan anggota.

Pengoptimalan informasi dan komunikasi baik intern maupun ekstren :

1. MC Qiraatul kutub

2. MC jum'at

3. Kuliah hubuh dan dhuhur

50 ibid.,hal.19-20

Page 46: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

4. Penerbitan mading ic

5. Training remaja masjid

6. Pelatihan menulis bersama flp

7. Halaqoh pembelajaran

8. Training organisasi

9. Galaran seni dan sastra

8. Departemen Sosial dan Jaringan Antar Remaja Masjid ( Sosjarm ) :

Departemen ini diarhkan pada pembinaan dan pembekalan bagi generasi

muda dan peningkatan kualitas keorganisasian, keagamaan dan transpormasi ilmu

pengetahuan anggota.

Pengoptimalan informasi dan komunikasi baik intern maupun ekstern:

1. Talk Show / Lomba Kuis ditv

2. Kerjasama Dengan Kampoeng Ternak

3. Diskusi Dan Pengajian Mingguan

4. Mabit IRMAFA (januari 2007)

5. Mabit Muharam 1428 H Bersama LDK Syahid

6. OBRAS Ramadhan 1427 H

7. Sahur Bersama Dhu'afa

8. Ifthor Jama'i

9. Mengadakan Donor Darah Bekerjasama Deangan PMI DKI

10. Aneka Lomba Anak-Anak

9. Dapartemen Seni Sdan Olah Raga ( Senior ) :

Page 47: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Departemen ini diarahkan pada pembinaan bakat dan penyaluran

kreatifitas generasi muda ( khususnya anggota) dalam bidang seni dan olahraga :

1. Pelatihan Marawis

2. Pelatihan Keterampilan Merangkai Mute

3. Festifal

4. Festival Fathullaha (FESFA)

10. Departemen Pengembangan Ekonomi ( Paeko ) :

Departemen ini diarahkan untuk memberdayakan anggota irmafa dalam

bidang perekonomian agar dapat menghasilkan income.

1. Pembuatn Seragam (jaket) IRMAFA

2. Kajian Ekonomi Islam

3. Bazaar

4. Mabit Ekonomi Syari'ah (MABES)

11.Departemen Keputrian Irmafa ( Kepri ) :

1. Diskusi Keputrian Irmafa (DKI) Baik Reguler Maupun DKI Spesial

Ramadhan

2. Kreasi Unggulanku (KrU)

3. Pesatren Kilat ( SANLAT ) Tingkat SMA

4. Talk Show

5. Dialok Interaktif

6. Talk Show Remaja Islam51

51 .Draft MUA IRMAFA tahun 2008 h. 25.

Page 48: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

BAB IV

METODE DAKWAH IRMAFA

A. Metode yang digunakan IRMAFA

Dalam pelaksanaan kegiatan

dakwah Ikatan Remaja Masjid Fathullah menggunakan beberapa metode

dakwah agar pesan dakwah yang disampaikan da’i dapat diterima dengan

baik oleh jama’ahnya.

Bila juru dakwah terjun kemedan dakwah, maka mereka akan

berhadapan dengan suatu komunitas sosial yang bersifat heterogen baik

fikiran, adat istiadat maupun prinsip-prinsip berbagai individu masing-

masing harus dihadapi dengan cara yang berbeda-beda pula, golongan yang

dimaksud adalah :

pertama ada golongan cendikiawan yang dapat berfikir secara kritis, cepat dapat

menangkap persoalan. kedua golongan awam atau orang kebanyakan yang belum

dapat berfikir secara kritis dan mendalam, belum dapat menangkap pengertian

yang tinggi-tinggi ketiga golongan yang tingkat kecerdasannya diantara kedua

golongan tersebut, mereka suka membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas-batas

tertentu, tidak sanggup mendalam benar. 52

52.Muhammad Natsir, Fqhud Da’wah. ( jakarta: Media DA’wah, 2000) cet.1 h.162.

Page 49: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Dengan demikian pelaksanaan dakwah memerlukan metode atau

cara penyampaian, agar para da’i dapat menyampaikan materi dakwahnya

dengan baik dan benar serta dapat dimengerti oleh mad’unya. Kemajuan

teknologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi pola pikir dan cara

bertindak seseorang. Oleh karena itu matode dakwah digunakan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat.

Metode dakwah yang dapat dilakukan oleh seorang da’i dapat

merujuk kepada metode dakwah Islam yang telah digariskan oleh Allah

SWT.

Untuk menjalankan aktivitas

dakwahnya dalam peningkatan ibadahnya, Ikatan Remaja Masjid Fathullah

(IRMAFA) mengaplikasikan beberapa metode yakni metode ceramah,

metode tanya jawab, metode halaqoh atau membaca bersama, yang akan

diuraikan dibawah ini :

A.Metode Ceramah

Metode ceramah ini sangat sesuai dengan model penyampaian informasi

atau pesan agama yang bersifat pengetahuan yang sifatnya memberikan ilmu

agama secara mendalam.

Metode ceramah adalah sesuatu teknik atau metode dakwah yang banyak

diwarnai oleh ciri karakteristik bicara oleh seorang da’i pada suatu aktivitas

dakwah. Ceramah dapat pula bersifat propaganda, kampanye berpidato(Retorika),

khutbah, sambutan, mengajar dan sebagainya. 2

2 Asmuni, Syukur, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Isalam, (Surabaya: Alklas, 1983), h.

104.

Page 50: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Cara penyampaian materi metode ceramah ini dalam bentuk uraian dan

penjelasan secara lisan oleh da’i yang sedang dibahas, sedangkan jama’ah duduk

melihat, mendengarkan dan menyimak apa yang disampaikan da’i.

Metode ini yang paling sering digunakan pada kegiatan-kegiatan IRMAFA

dalam menyampaikan materi kepada para anggota IRMAFA. Metode ceramah

yang diaplikasikan bersifat edukatif yang menitik beratkan kepada arahan-arahan

dan nasehat yang baik sehingga mudah dipahami oleh jama’ahnya. sedangkan

materi yang disampaikan biasanya diambil dari suatu kejadian atau peristiwa yang

sedang marak dibicarakan orang, seperti wacana politik, ekonomi, sosial dan

pengembangan diri remaja dari kejadian tersebut bisa diambil suatu hikmah atau

pelajaran yang baik dalam kehidupan sehari-hari.Kegiatan ceramah ini diadakan

dimasjid fathullah setiap sebulan dua kali dan setiap kegiatan ceramah diawali

dengan pembacaan surat Yasin bersama-sama.

Selain itu metode ceramah ini dimaksudkan untuk membuka kesempatan

bagi anggota IRMAFA untuk ikut bergabung mengikuti kegiatan yang diadakan

oleh IRMAFA. Seperti kegiatan Qiro’atul Kutub, MC Jum’ah, kuliah subuh dan

dzuhur. Semua kegiatan ini untuk melatih keberanian anggota IRMAFA dalam

bidang tabliq, ceramah dan berani menghadapi masyarakat atau mad’u ketika

sedang ceramah.Dan dengan metode ini juga diharapkan akan ditemukan bibit

unggul dalam bertabliq atau ceramah.

Menurut Misbahuddin, metode ceramah ini diharapkan dapat

membangkitkan semangat serta mengembangkan bakat bertabliq atau ceramah

pada anggota IRMAFA dengan memberikan kesempatan bagi setiap anggota

yang ingin berkreasi dalam bidang ceramah yang tentunya sesuai dengan

Page 51: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

kaidah agama Islam berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunah, dengan kegiatan

yang sudah diadakan oleh IRMAFA.53

Metode ceramah yang digunakan mengambil pemikiran dari Q.S.an-Nahl :

125 yaitu bilhikmah dan mauizhah hasanah,untuk menyampaikan materi-

materi da’i harus bijaksana sehingga dapat menarik simpatik dari remaja dan

materi yang disampaikan berupa nasehat-nasehat yang diberikan dengan

sebanyak-banyaknya akan tetapi metode ini tetap saja mempunyai kelebihan

dan kelemahan:

Kelebihan metode ceramah yang digunakan IRMAFA :

1. Dalam waktu relatif singkat dapat menyampaikan materi dakwah

sebanyak-banyaknya.

2. Da’i lebih mudah menguasai seluruh audien

3. Bila diberikan dengan baik, dapat menstimulir audien untuk mempelajari

materi kandungan yang telah diceramahkan

Kekurangan metode ceramah yang digunakan IRMAFA :

1. Dai sukar untuk mengetahui pemahaman audien terhadap materi yang

disampaikan.

2. Metode ceramahnya bersifat berkomunikasi satu arah (one way

communiction channel)

3. Sukar menjajaki pola pikir audien dan pusat perhatian.

4. Dai cenderung bersifat otoriter.

53

Misbahuddin Ketua Ikatan Remaja Masjid Fathullah,Wawancara Pribadi,Ciputat,19 juni 2007

Page 52: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

B. Metode Tanya Jawab

Menurut Abdul Wahid, Metode Tanya Jawab adalah penyampaian materi

dakwah dengan cara mendorong sasarannya (objek dakwah) untuk menyatakan

suatu masalah yang dirasa belum dimengerti dan da’inya sebagai penjawabnya. 54

Metode ini dimaksudkan untuk melayani masyarakat sesuai dengan

kebutuhannya. sebab dengan bertanya berarti orang ini mengerti dan dapat

mengamalkannya. Oleh karena itu jawaban pertanyaan sangat diperlukan

kejelasan dan pembahasan sedalam-dalamnya metode ini sering juga dilakukan

oleh Rasulullah SAW dengan malaikat Jibril AS, dan demikian juga para sahabat

disaat tidak mengerti tentang sesuatu agama.

Biasanya Da’i dalam menyampaikan materi dengan metode tanya jawab ini

diselingi dengan metode ceramah, agar mudah dipahami dan di mengerti oleh

para anggota IRMAFA. Materi dakwah yang dapat disajikan dengan metode tanya

jawab ini adalah persoalan tentang kehidupan yang lagi hangat di perbincangkan

dan tentang fiqh dan ahlak.materi ini di berikan bertujuan untuk menambah

wawasan keilmuan, terutama ilmu-ilmu keIslaman dalam berbagai aspek.

Dalam metode ini mad’u bertanya tentang sesuatu masalah yang dirasakan

belum dimengerti ketika da’i menjelaskan materi, dan yang menjawab atas

pertanyaan mad’u adalah da’i yang menyampaikan materi tersebut. metode tanya

jawab ini diapliksikan untuk melayani kebutuhan jama’ah atau mad’u dan

menjelaskan tentang hal-hal yang berkenaan dengan materi yang dibahas, juga

untuk mengurangi kesalah pahaman jama’ah.5

54

Abdul Wahid, Dewan Pertimbangan Organisasi,Wawancara Pribadi,Ciputat 19

februari 2008. 5 Asmuni, Syukur, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Isalam, (Surabaya: Alklas, 1983), h.

124.

Page 53: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Metode tanya jawab lebih akurat apabila digunakan sebagai pendalaman

materi dalam kegiatan pengajian. Dalam kegiatan yang sedemikian rupa terjalin

hubungan yang mantap antar da’i dengan mad’unya, utama sekali masalah

pamahaman ajaran agama secara lengkap.

Metode ini yang bersumber dari Q.S. an- Nahal :125 mujadalah bil lahi

hiya ahsan. jadi yang menerapkan metode ini haruslah dengan cara baik dan tidak

saling menjatuhkan. Metode ini merupakan pelengkap dari metode ceramah.

Metode ini sangat bagus untuk merangsang daya pikir remaja dan

mendorong agar anggota giat dan membaca buku, akan tetapi metode ini juga

mempunyai kelebihan dan kekurangan diantaranya:

Kelebihan Metode Tanya Jawab yang digunakan diantaranya :

1. Tanya Jawab dapat dipentaskan di radio, televisi dan sebagainya

2. Dapat dipergunakan sebagai komunikasi dua arah

3. Bila Tanya Jawab sebagai kegiatan ceramah, maka audien dapat hidup

(aktif).

4. Perbedaan pendapat dapat terjawab atau didiskusikan diforum tersebut.

5. Da’i memikirkan dengan mudah megetahui ketingkatan pengetahuan dan

pengalaman audien

Kekurangan metode tanya jawab yang digunakan IRMAFA :

1. Bila terjadi perbedaan pendapat antara da’i dengan mad’u maka akan

memakan waktu yang lama untuk menyelesaikan.

2. Bila jawaban da’i kurang menjurus pada sasaran pertanyaan mad’u dapat

menduga yang bukan-bukan kepada da’i.

Page 54: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

3. Agak sulit mengerti atau menyimpulkan seluruh isi pembicaran.

C. Metode Halaqoh atau Membaca Bersama

Metode Halaqoh yaitu ustadz membacakan kitap tertentu, sementara

jama’ah mendengarkan, lalu membaca bersama dan menirukan. Jadi dalam

metode ini da’i membaca kitab terlebih dahulu kemudian jama’ah menirukan apa

yang akan dibaca da’i.

Dengan diaplikasikannya metode ini diharapkan agar jama’ahnya yang

kurang dalam membaca dapat menirukan apa yang dibaca da’i, terutama dalam

membaca huruf hijaiyah, makhroj huruf, dan panjang pendek bacaan. Metode ini

juga diselingi dengan metode ceramah, jadi setelah da’i setelah memabca dan

jama’ah menirukan apa yang akan dibaca da’i, kemudian dilanjutkan dengan

penjelasan dan uraian yang sedang dibahas disampaikan da’i dengan ceramah.

materi yang biasa disajikan dalam metode halaqoh ini adalah tafsir dan hadis.

B. Pandangan Anggota IRMAFA terhadap Metode yang digunakan untuk

peningkatan ibadah.

Kegiatan dakwah yang disampaikan IRMAFA yang tentu saja menjadi

acuan baru bagi IRMAFA untuk memberikan dampak positif bagi murid

khususnya dalam berdakwah. Setidaknya dengan adanya kegiatan ini para anggota

IRMAFA menjadi lebih mendalami ilmu agama dengan berbagai cara metode

para anggota untuk mensyiarkan agama Islam.

Untuk mengetahui sejauh mana para anggota IRMAFA lebih menyukai

metode dakwah yang di gunakan IRMAFA, maka penulis memberikan angket

yang berisikan pandanagan mereka tentang metode yang di berikan oleh

IRMAFA, pandangan para anggota dapat kita lihat dalam bentuk tabel di bawah

Page 55: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

ini . Adapun hasil angket yang berkenaan dengan pandangan para anggota

IRMAFA terhadap metode ceramah ini adalah sebagai berikut :

TABEL 1

Pandangan anggota IRMAFA terhadap Metode Ceramah

No

Metode Ceramah

Frekuensi

Prosentase

a.

b.

c.

Suka

Biasa Saja

Tidak Suka

37

4

9

74

8

18

Jumlah

50 100

Dari tabel diatas dapat diketahui suatu kesimpulan bahwah 37

orang atau 74% menjawab suka, 4 orang atau 8% biasa saja, dan 9 orang

atau 18% menjawab tidak suka dengan metode ceramah yang disampaikan

da’i. dapat dilihat bahwah 74% dari jama’ah menjawab suka dengan

metode ceramah, yang berarti metode ini cocok untuk diaplikasikan di

kegiatan IRMAFA. Hal ini disebabkan karena meraka hanya mendengar

dan memahami apa yang disampaikan da’i jadi tidak terlalu membosankan,

apalagi materi ceramah yang disampaikan merupakan informasi-informasi

ringan seputar keagamaan yang mudah dicerna dan diserap oleh jama’ah

TABEL 2

Pandangan anggota IRMAFA terhadap Metode Tanya Jawab

No.

Metode Tanya Jawab

Frekuensi

Prosentasi

Page 56: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

a.

b.

c.

Suka

Biasa Saja

Tidak Suka

25

14

11

50

28

22

Jumlah 50 100

Dari tebel diatas sapat disimpulakan bahwah 25 jama’ah atau 50%

menjawab suka, 14 jama’ah atau 28% menjawab biasa saja, dan 11 jama’ah

atau 22% menjawab tidak suka dengan metode tanya jawab. Dapat diliht

bahwa 50% suka deangan metode tanya jawab, karena para anggota merasa

bahwa metode ini sangat membantu jama’ah untuk bertnay tentang sesuatu

hal atau mati ytang jama’ah anggpa belum di mengerti. Sehingga dari

jawaban da’i dapat mereka terima dan dimnegerti mad’u juga karena da’i

dalam memeberikan jawaban mengunkan bahsa yang mudah di mnegrti

oleh mad’u. Sedangkan 28% menjawab tidak suka, karanea dalam metode

ini ada sebagaian tdaka berani bertanya langsun kepdfa da’i dan measa

malu atau malas karena akanmemakan waktu lama jika bertanya tentang

masalah yang belum dimengerti, sehingga mereaka hanya mendengar dan

menyimak apa yang disampaiakn da’i.

TABEL 3

Pandangan anggota IRMAFA terhadap Metode

Halaqoh atau Membaca bersama

No. Metode Halaqoh Frekuensi Prosentasi

Page 57: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

a.

b.

c.

Suka

Biasa saja

Tidak suka

31

13

6

62

26

12

Jumlah 50 100

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwah 31 orang atau 62%

mejawab suka, 13 orang atau 26% menjwab biasa saja, dan 6 orang atau

12% menjawab tidak suka dengan metode halaqoh, dapat dilihat bahwah

62% menjawab suka dengan metode halaqoh san membaca bersama, karena

dengan metode ini jama’ah, melihat langsug ayat al-qur’an dan Hadist

kemudian mengikuti apa yang dibaca da’i, sehingga jama’ah yang kurang

lancar dalam memeca dapat melancarkan bacaanya terutama pada

makrojnya huruf dan panjang pendek bacaan al-Qur’an dan juga dapat

mengetahui makna dari bacaan yang ibacanya. Sedangkan 26% mejawab

biasa saja berarti tidak ada masalah dengan metode tersebut dan 12%

menjawab tidak suka, karena denan metode ini menibulkan rasa kantuk dan

tidak bergairah, juga karena cara membacanya sangat lambat dan metode

ini biasanya dilakukan setelah sholat subuh.

Dari ketiga metode dakwah yang diaplikasikan IRMAFA ternyata para

anggota mempunyai penilaian yang berbeda. Kebanyakan dari jama’ah

lebih menyukai metode ceramah dari pada metode tanya jawab dan metode

halaqoh atau membaca bersama.

Page 58: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Adapun dari hasil angket mengenai metode yang paling disukai para

anggota IRMAFA dari ketiga metode tersebut dalah :

TABEL 4

Pandangan para anggota IRMAFA terhadap metode yan paling disukai

No Metode yang disukai Frekuensi Prosentasi

a.

b.

c.

Metode Ceramah

Metode Tanya Jawab

Metode Halaqoh atau membaca

bersama

29

14

7

58

28

14

Jumlah 50 100

Dari tabel diatas menunjukan lebih dari setengah jama’ah lebih

menyukai metode ceramah yakni 58%, dikarenakan hanya mendengar dan

memahami apa yang disampaikan da’i apalagi materi yang disampaikan

tentang informasi-informasi ringan seputar keagamaan jadi lebih mudah di

mengerti. Begitu juga dengan kedua metode yang kurang disukai metode

tanya jawab 28% dan halaqoh atau membaca bersama 14%. Dikarenakan

kegiatan diluar kampus yang begitu banyak para anggota yang pada

umumnya mahasiswa UIN Syarihidayatullah jadi waktu tidur malam yang

kurang cukup banyak.

TABEL 5

Efektivitas Metode Dakwah dalam Peningkatan Ibadah

Page 59: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

no Jawaban Frekuensi Presentase

1.

2.

3.

Efektif

Kurang Efektif

Tidak Efektif

36

14

0

72

28

0

Jumlah 50 100

Tabel diatas menunujukan bahwah 72% anggota jama’ah

menyatakan afektif, karena semua metode dakwah itu ada kekurangan dan

ada kelebihannya jadi tergantung kitanya lebih suka kemana, disamping itu

sebagian kecil jama’ah menyatakan kurang efektif 28%.

Jika sebagian anggota menanyakan metode dakwah itu efektif lalu

bagaimana dengan perkembangan peningkatan ibadah anggota IRMAFA,

kita dapat melihat tabel di bawah ini.

TABEL 6

Perkembangan Peningkatan Ibadah Anggota IRMAFA

No Jawaban Frekuensi Persentasi

1.

2.

3.

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

50

0

0

100

0

0

Jumlah 50 100

Tabel diatas menyatakan bahwasanya 100% anggota IRMAFA

menyatakan metode dakwah yang disampaikan sangat baik dan bermanfaat

bagi kelangsungan hidup untuk peningkatan ibadah yang lebih baik.

Page 60: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Untuk kita lebih mengerahui bagaimana kegiatan ibadah anggota untuk

menjalankazn sholt lima waktu kita dapat melihat tabel dibawah ini.

TABEL 7

Kegiatan Anggota IRMAFA dalam Menjalankan Sholat 5 Waktu

No. jawaban Frekuensi Presentasi

1.

2.

3.

Selalu

Kadang-kadang

Tidak Pernah

42

8

0

84

16

0

Jumlah 50 100

Tabel di atas menunjukan bahwah 84% menjawab selalu dan 8 orang

atau 16% menjawab kadang-kadang serta tidak ada yang menjawab tidak

pernah disini dapat kita lihat bahwa 84% menjawab selalu, karena mereka

menyadari bahwa sholat adalah perintah Allah dan sangat besar manfaatnya

untuk kita sendiri dan kesadaran remaja sudah mulai menambah bahkan

agama sudah menjadi kebutuhan sehingga kewajiban sholat selalu meraka

kerjakan. kemudian 16% yang menjawab kadang-kadang karena meraka

belum menyadari betapa pentingnya untuk melaksanakan sholat 5 waktu.

Sedangkan mengenai frekuensi remaja dalam melaksanakan

sholat 5 waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

TABEL 8

Frekuensi Rensponden Dalam Melaksanakan Sholat 5 Waktu

No Jawaban Frekuensi Prosentasi

Page 61: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

1.

2.

3.

Lima kali

Empat kali

Dua kali

39

7

4

78

14

8

Jumlah 50 100

Dari tabel ini dapat di lihat bahwa frekuensi remaja dalam

melaksanakan sholat 5 waktu dapat dikaregorikan tinggi. Hak ini terbatas

78% diantara mereka aktif mengikuti ceramah yang disampaikan da’i

betapa pentingnya melakasanakan sholat 5 waktu, sehingga menjawab 4 kali

atau 2 kali belum menyadari pentingnya sholat. Mengenai sikap remaja jika

sedang melakukan suatu kegiatan kemudian tiba waktu sholat.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat IRMAFA dalam Peningkatan Ibadah pada

Anggotanya

Dalam perkembangannya IRMAFA telah banyak mengalami

kemajuan dan perkembangan, hal tersebut sangat wajar terjadi di dalam

sebuah organisasi. Karena hal tersebut mempunyai hambatan–hambatan

yang dialami dalam melaksanakan sebuah kegiatan atau keberhasilan suatu

usaha tergantung dari faktor– faktor yang mendukung dari suatu organisasi

yang dijadikan sebuah alat untuk mendukung kearah yang lebih maju.

Adapun faktor-faktor pendukung IRMAFA dalam meningkatkan

ibadah adalah :

1. Lokasi masjid Fathullah sebagai pusat kegiatn IRMAFA yang berada

ditengah-tengah pemukiman masyarakat yang mudh di lalui oleh

kendaraan.

Page 62: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

2. Memiliki SDM yang saip pakai sebagai genaerasi penerus, bila mana

terjun ke masyarakat mum seudah siap menghadapi persoalan-persoalan

hidup.

3. Kreativitas ketua serta seluruh stafnya atau pengurus dalam

menuangkan pikiranya dan semangatnya dalam melaksanakan

kegiatan yang ada..

4. Adanya kerja sama antara para anggota IRMAFA dalam

meningkatkan semua kegiatan yang telah direncanakan.

5. Fasilitas dan sarana pribadatan tersedia, sehingga mempermudah

dalam melaksanakan suatu kegiatan.

6. Perhatian masyrakat yang sangta tinggi dan antusias sekali dlam

setiap kegiatan yang selalu diadakan oleh IRMAFA.

7. Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, dan Dewan pembina

IRMAFA dalam program kegiatan pelaksanaan peningktan ibadah

dalam bentuk pertimbanagnnya terhadap kegiatan –kegiatan

tersebut.

Demikian beberapa faktor pendukung kegiatan IRMAFA yang

merupakan pemicu semangat dan menunjukan seluruh aktifitas yang ada di

IRMAFA tersebut.

Hambatan – hambatan dalam suatu kegiatan merupakan suatu ujian

dalam mencapai kemajuan atau perbaikan, dan hambatan-hambatan

tersebut bisa datang dari dalam maupun dari luar organisasi. Organsasi

tersebut terdiri dari kumpulan manusia maka hambatan atau kendala itu

Page 63: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

akan timbul dari manusia itu sendiri. Kendala dan hambatan yang dialami

IRMAFA adalah:

1. Kurangnya komunikasi yang intens antar pengurus satu dengan

pengurus yang lainnya ketika akan mengadakan suatu acara atau

menjalankan suatu program kerja.

2. Ikatan komunikasi intern pengurus yang kurang terjalin dengan baik,

sehingga menyebabkan kurang memahami satu sama lain dan kurang

melewati kebersamaan

3. Banyaknya aktivitas di luar selain di Irmafa yang menyebabkan kami

kurang optimal dalam menjalankan program-program yang

diberikan.

Page 64: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Setelah melihat kegiatan dakwah yang berlangsung di IRMAFA dapat ditarik

kesimpulan bahwah metode dakwah yang di gunakan IRMAFA untuk

peningkatan ibadah sebagai berikut :

1. IRMAFA sebagai salah satu lembaga dakwah yang menggunakan tiga

metode dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah, yaitu : metode

ceramah, metode tanya jawab, metode halaqoh dan membaca bersama

yang di gunakan ternyata berdasarkan penelitian ini. IRMAFA bisa

dikatakan dapat diterima dengan baik oleh anggota. Dari ketiga metode

tersebut mayoritas dari jam’ah lebih menyukai metode ceramah karena

yang disampaikan merupakan informasi-informasi ringan seputar

keagamaan yang mudah di cerna oleh jamaah. Keberhasilan metode

dakwah dapat diketahui dari pandangan jama’ah terhadap metode yang

diberikan pada mereka. Berdasarkan analisa dan interpretasi data

mengenai pandangan jama’ah tentang metode dakwah yang diberikan oleh

IRMAFA menunjukan bahwa metode dapat di terima dengan baik.

2. Keberhasilan metode dakwah yang digunakan IRMAFA karena

mempengaruhi aplikasi metode dakwah dari segi mad’u atau sasaran

dakwah, situasi dan kondisi tempat kegiatan berlangsung, materi dakwah,

fasilitas apa saja yang tersedia dan da’i sebagai pelaku dakwah yang

menyampaikan ajaran agama Islam. Begitu pula faktor pendukung yang

Page 65: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

menunjang jalannya suatu kegiatan dakwah, namun juga tidak luput dari

suatu kendala atau hambatan yang dihadapi oleh IRMAFA. Dari adanya

suatu kendala atau hambatan IRMAFA dapat selalu termotivasi untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan dakwahnya.

B. Saran-saran.

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan dalam turut membantu dan

mengembangkan yang mungkin dengan mempertinggi mutu serta kualitas

kegiatan dakwah IRMAFA maka penulis dapat memberikan saran antara lain :

1) Bagi pengurus dan anggota IRMAFA sebagai organisasi remaja Islam dan

kegiatan-kegiantan keagamaan lainnya seharusnya mementingkan

kominukasi antar pengurus dan para anggotanya, karena komunikasi

merupakan sautu hal yang sangat urgen dalam sebuah organisasi dan dapat

menentukan berhasil atau tidaknya suatu program.

2) Untuk para anggota IRMAFA diharapkan dapat lebih mengemas metode

dakwah dengan lebih baik dan sajian yang berbeda agar metode dakwah

dapat dirasa menyenangkan dan menyesuaikan dengan tujuan Islam.

Dalam bentuk kegiatan-kegiatan keIslaman.

3) Untuk semua pengurus dan anggota IRMAFA untuk selalu berkarya

berahlak Islam agar remaja muslim tidak berkalah saing dengan manusia-

manusia lain untuk menghadapi era galobalisasi ini.

4) Dan yang terakhir untuk selalu menjaga terjalinnya tali silah turahmi

kepada umat manusia (habluminanas) tanpa melihat latar belakangnya

kebudayaan, suku, dan ras untuk mengajak kejalan Allah( hablumunallah).

Page 66: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar Muhammad Drs., Terjemahan Subulus- Salam (Surabaya: al- Iklas).

Achir,Yaumil Agoes Menigkatkan Hubungan Remaja Dan Orang Tua, (Jakarta :

Pustaka Antara,1992).

Al-Qahthani Said Bin Ali, Dakwah Iskam Dan Dakwah Bijak, (Jakarta : Gema Insani Press, 1994), Cet.Ke-1.

Al-Mahally Jalaluddin Dan As-Suyuthy Tafsir Jalalain, (Semarang: Toha Putra)

Cet Ke-1.

Arbi, Armawati Dakwah dan Komunikasi, ( UIN Jakarta Press 2003 ).

Arifin, H.M, Psikologi dan beberapa aspek Kehidupan Rohaniah Manusia,

(Jakarta :Bulan Bintang, 1976 ).

Asy-Syarifain Al-Haramain Kadim,Al-Quran dan Terjemahannya.

Ashari E. S., Pokok – Pokok Pikiran Tentang Islam, ( Jakarta : Usaha Enterpises,

1979)

Consuleo Sevilla G., Pengantar Metode Penelitan ( Jakarta : UI Press, 1993).

Darussalam Ghazali,Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, (Malaysia: Nur Niaga SDN BHD,1999),Cet ke-1 .

Drajat Zakiyah, Pembinaan Remaja,, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1976 ), Cet. Ke–2.

Fakhrudin,H. Ensiklopedia qur'an,(jakarta : Rineka cipta, 1996),cet-1, jilid II .

Gazalba Sidi, Masjid Pusat Ibadah Dan Kebudayaan Islam, (Jakarta : Pustaka Al-

Husna,1989) Cet-5.

Ghazali Bahri M., Dakwah Komunikatif Memebangun Krangka Dasar Ilmu

Komunikasi Dakwah, (Jakarat: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet. Ke-1.

Gunarsa Singgih D. dan Ny Singgih D. Gunarsa “Psikologi Perkembangan Anak

dan Remaja”.(Jakarta: BPK Gunung Agung Mulya,1986), cet. Ke-4.

Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum Dan Berdakwah Di

Indonrsia (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996 Cet, Ke-1, hal.35.)

Habib . Syafa'at M, Buku Pedoman Dakwah, ( Jakarta : Widjaya, 1982 )

Jelita R Ita, Perkembangan Remaja Masjid DKI Jakarta,(Jakarta : Ikip, 1970-

1990).

Page 67: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Knoers, F.j. Monks, A.M.P. Haditono, Siti Rahayu, Psikologi Perkerkembangan :

Pengantar dalam Berbagai Bagiannya,( Yogjakarta: Gajah Mada University Perss, 1998).

Latif , Nasarudin H. M. S, Teori dan prajtek Dakwah Islami, ( Jakarta : Firma ).

Mahmud,Yunus Kamus Arab Indonesia, ( Jakarta : Yayasan Penyelenggara

Penerjemah Penefsiran Al – Qur'an ).

Meolong Lexy, J, , Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-7.

Mubarok Ahmad, Psikologi Dakwah, (Jakarta : Pustaka Firdaus,1999).

Muhammad. Abu Bakar Drs, Terjemahan Subulus- Salam (Surabaya: al- Iklas).

Partanto Pius A. dan M. Dahlan al- Barry, Kamus Ilmiah Popular, (Surabaya :

Arkola).

Poerwadarminta WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta : PN. Balai

Pustaka. 1976 ), Cet. Ke- 5, h. 813.

Rakhmat.Jalaludin M. Drs Sc., Metode Penelitian Kominikasi (Jakarta: Remaja

Rosdakarya,2004), Cet.Ke-11.

Saepuddin Ahmad M, Masjid Pemuda Dan Masyarakat Mimbar Ulama,(1997).

Sarwono Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, ( Jakarta : Rajawali Press, 1991 ), Cet. Ke – 2.

Sutrisno Hadi,Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi Offset, 1999).

Sudjana, Metode Statiska ( Bandung : Tarsito,1996), Edisi Ke-6 .

Suhasimi,Arikunto Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta : Bumi aksara, 1)

Suryarimbun Masri dan Efendi Sofyan, Metodologi Penelitian Survey ( jakarta :

LP3ES, 1995).

Soerjono Soekarno, Mengenalkan Dan Memehami Masalah Remaja, (Jakarta

Pustaka Antara, 1996) Cet. Ke-4.

Syukur,Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Isalam, (Surabaya: Alklas, 1983).

Willis,Sofyan S. Problem Remaja dan Pemecahannya, ( Bandung : Aksara,1981),

Cet, Ke – 3.

Yakan. Fathi Pemuda Dan Revolusi, (Jakarta : Media Dakwah, 1990), Cet. Ke-3.

Page 68: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21206/1/LARAS... · Pada era globalisasi dan informasi, perubahan masyarakat

Yusanto Ismail, Islami Ideologi : Refleksi Cendikiawan Muslim, (Surabaya : Al-Izzah,1990).

Zubaidi Natsir, Fungsi Masjid Di Zaman Modern Di Pertanyakan, (Suara

Masjid,1989).