I DEWA NYOMAN SUPARIASA, MPS Ketua Jurusan / Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang
jurusan gizi fakultas ilmu kesehatan universitas muhammadiyah ...
Transcript of jurusan gizi fakultas ilmu kesehatan universitas muhammadiyah ...
EVALUASI MANAJEMEN PENYELENGGARAAN MAKANAN
INSTITUSI DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI
Prof. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Sebagai Salah satu Syarat
Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Kesehatan Bidang Gizi
Diajukan Oleh :
MAYA RIQI RATNA
J 300 060 027
JURUSAN GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
2
ABSTRAK
PROGRAM STUDI III GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH, 17 JULI 2009 MAYA RIQI RATNA EVALUASI MANAJEMEN PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI Prof. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA 5 bab 47 hal, 2 gambar, 10 lampiran Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada pasien. Kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan bagian dari kegiatan instalasi Gizi Rumah Sakit Ortopedi sebagai unit pelayanan gizi rumah sakit. untuk memenuhi asupan zat gizi pada pasien. Asupan zat gizi adalah banyaknya zat gizi yang masuk kedalam tubuh sehingga dapat menjaga atau menentukan kesehatan tubuh. Tubuh manusia melakukan pemeliharaan kesehatan dengan mengganti jaringan yang rusak untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Seperti halnya makanan yang disediakan oleh instalasi gizi makanan tersebut sudah diperhitungkan jumlah dan mutu gizi dan harus dihabiskan pasien agar penyembuhan berjalan sesuai dengan program yang ditetapkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi manajemen pelayanan gizi institusi. Penelitian ini bersifat diskriptif yaitu mengevaluasi manajemen penyelenggaraan makanan institusi di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.Cara pengambilan datanya yaitu dengan metode Comstock. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit Ortopedi meliputi perencanaan anggaran, perencanaan menu, perencanaan kebutuhan makanan, pembelian bahan makanan, penerimaan, penyimpanan, persiapan bahan makanan, pengolahan makanan dan distribusi dengan cara sentralisasi. Siklus menu yang digunakan di rumah sakit adalah siklus menu 10 hari. Pendistribusian makanan pagi jam 06.30 siang jam 12.00 dan makan malam 17.00. Evaluasi makan pasien di rumah sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta masih ditemukan sisa makanan pasien dikarenakan faktor kebosanan terhadap suatu makanan yang mengakibatkan keinginan pasien untuk membeli makanan dari luar.
Sebaiknya dalam pemberian makanan ke pasien lebih dikombinasikan atau tidak terdapat pengulangan makanan dalam waktu dekat, agar pasien selalu tertarik untuk makan makanan dari rumah sakit dan tidak membeli makanan dari luar. Kata Kunci : Evaluasi manajemen penyelenggaraan makanan institusi Daftar Pustaka : 8 (1992-2006)
ii
3
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Evaluasi Manajemen
Penyelenggaraan Makanan Institusi Di Rumah Sakit Prof. Dr. R. Soeharso
Ortopedi Surakarta ”
Ini telah memperoleh persetujuan:
Surakarta, Juli 2009
Pembimbing I Pembimbing II
(Gini Ratmanti, SKM, M.Kes) (Eni Purwani, SSi.,M.Si.)
Program Studi Diploma III Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ketua Program Studi Gizi
(Dwi Sarbini, SST, M.Kes)
iii
4
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah berjudul " Evaluasi Manajemen Penyelenggaraan
Makanan Institusi Di Rumah Sakit Prof. Dr. R. Soeharso Ortopedi
Surakarta " ini telah dipertahankan di depan penguji.
Surakarta, Juli 2009
Tim Penguji
1. Ketua Penguji : Gini Ratmanti, SKM, M.Kes ( )
2. Penguji I : Achmad Fahrudin, SKM ( )
3. Penguji II : Dwi Sarbini, SST, M.Kes ( )
Mengesahkan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dekan,
Arif Widodo, A.Kep., M.Kes
iv
5
MOTTO
Dan mintalah pertolongan (Kepada Allah) dengan sabar dan solat.
“Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, Kecuali bagi orang-orang yang
khusuk”.
(QS.Al Baqarah : 45)
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, apabila kamu telah selesai
dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap".
(Q.S. Al-Nasyroh, 6-8)
Kejarlah apa yang bermanfaat untukmu, dan mintalah pertolongan kepada Allah.
Jangan mudah menyerah dan jangan pernah berkata
‘Kalau saja aku melakukan yang begini pasti akan begini’
Tapi katakanlah, ‘Allah telah mentakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki pasti
akan Dia lakukan’.
(Al-Hadist)
v
6
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas
segala rahmad, hidayah, dan kemudahan-Nya. Karya kecil ini kupersembahkan untuk orang-
orang tercinta :
Bapak dan Ibu. Hormat dan bakti ananda buat Bapak ibu. Ssemoga ananda bisa memenuhi
harapan Bapak dan Ibu. perjuangan, pengorbanan, kesabaran, cinta, kasih
sayangnya…selama ini, tak kan pernah mampu ananda balas. Semoga Allah membalas
keikhlasan Bapak dan Ibu dengan kebaikan yang berlipat-lipat. Amin
Adikku tersayang Trima kasih untuk Doa yang selalu dipanjatkan untuk aku dan Semangat
untuk terus berjuang meraih cita-cita. Aku bahagia menjadi bagian dari keluarga ini.
Sahabat terbaikku (mbak lala dan mas hafid) kalian selalu ada saat aku butuhkan. canda
tawa, pengertian, kasih sayang, persahabatan dan kebersamaan kita selama ini, semoga tak
kan pernah berakhir
vi
7
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan memanjatkan kehadirat Allah SWT, akhirnya mampu
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Evaluasi manajemen
penyelenggaraan makanan institusi di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta”. Tanpa izin, kemudahan, ridho-Nya, niscaya Karya Tulis
Ilmiah ini tidak dapat selesai, puji syukur hamba pada Sang Pencipta.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dimaksudkan untuk melengkapi syarat dalam
memperoleh gelar Ahli Madya Jurusan Gizi Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari
bahwa tidak sedikit bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang
diberikan kepada penulis. Penulis menyampaikan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Arif Widodo, A.Kep., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Dwi Sarbini, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Gizi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
3. Gini Ratmanti, SKM, M.Kes, selaku pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan, perhatian dan pengarahan.
4. Eni Purwani, SSi.,M.Si. selaku pembimbing dua yang telah memberikan
pengarahan dan perhatian.
5. Seluruh staf pengajar (Bapak/ibu Dosen) Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
6. Yekti Herinawati, S.SIT selaku Kepala Instalasi Gizi di Rumah Sakit
Ortopedi Surakarta.
7. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, dukungan
dan doanya.
vii
8
8. Adikku tersayang (Yuda), Terima kasih untuk semuanya.
9. Teman-temanku Gizi Terima kasih atas bantuan dan dorongan hingga
Karya Tulis Ilmiah ini selesai.
10. Semua pihak yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu yang telah
membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya hanya mengingat Allah yang Maha sempurna. Penulis
menyadari adanya kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah ini, maka segala kritik
dan saran yang bersifat membangun selalu penulis harapkan. Semoga hasil
penulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkannya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Surakarta, Juli 2009
viii
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 5
A. Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit ............................... 5
B. Macam Makanan .................................................................... 13
C. Asupan Zat Gizi ..................................................................... 14
D. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Peraturan
Makanan Orang Sakit .............................................................. 18
ix
10
E. Evaluasi Asupan Makanan ..................................................... 20
F. Klasifikasi Menu Makanan Indonesia .................................... 22
G. Pola Menu Seimbang ............................................................. 23
H. Kerangka Teori....................................................................... 26
I. Kerangka Konsep ................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 27
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 27
C. Subjek Penelitian .................................................................... 27
D. Definisi Operasional .............................................................. 28
E. Jenis Data ............................................................................... 30
F. Pengumpulan Data ................................................................. 31
G. Pengolahan Data dan Analisa Data ........................................ 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 32
A. Gambaran Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit
Ortopedi Surakarta .................................................................. 32
B. Evaluasi Asupan Makan Bangsal Anggrek dan Bougenville 37
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 46
A. Kesimpulan ............................................................................ 46
B. Saran ....................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Kerangka Teori ................................................................ 26
Gambar 2. Bagan Kerangka Konsep ............................................................ 26
xi
12
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Rata-rata asupan makan pagi pasien ........................................... 37
Tabel 2 Rata-rata asupan makan siang pasien ......................................... 40
Tabel 3 Rata-rata asupan makan malam pasien ....................................... 42
Tabel 4 Rata- rata asupan makan pasien .................................................. 45
xii
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data
Lampiran 2 Asupan Makan Pasien di Bangsal Anggrek
Lampiran 3 Asupan Makan Pasien di Bangsal Bougenville
Lampiran 4 Asupan Makan Pasien Yang Berasal Dari Rumah Sakit
Lampiran 5 Asupan Makan Pagi Pasien
Lampiran 6 Asupan Makan Siang Pasien
Lampiran 7 Asupan Makan Malam Pasien
Lampiran 8 Standar Porsi
Lampiran 9 Standar Menu
Lampiran 10 Siklus Menu
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada pasien. Kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan
bagian dari kegiatan instalasi Gizi Rumah Sakit Ortopedi sebagai unit
pelayanan gizi rumah sakit untuk memenuhi asupan zat gizi pada pasien.
Asupan zat gizi adalah banyaknya zat gizi yang masuk kedalam tubuh
sehingga dapat menjaga atau menentukan kesehatan tubuh. Tubuh manusia
melakukan pemeliharaan kesehatan dengan mengganti jaringan yang rusak
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (Rosary, 2002).
Asupan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan
gizi adalah jumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang untuk hidup
sehat. Kebutuhan zat gizi masing – masing orang berbeda, salah satunya
karena faktor genetika. Kegunaan perhitungan kebutuhan gizi adalah sebagai
evaluasi konsumsi pangan dan gizi. Sedangkan kecukupan gizi yang
dianjurkan (recommended dietary allowances / RDA) adalah jumlah zat gizi
yang diperlukan seseorang atau rata – rata kelompok orang agar hampir
semua orang dapat hidup sehat (Karyadi, 1992).
Pasien selain dari pengobatan diperlukan asupan makanan dan
harus menghabiskan makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan agar
1
2
mendapatkan tingkat penyembuhan yang optimal. Seperti halnya makanan
yang disediakan oleh instalasi gizi makanan tersebut sudah diperhitungkan
jumlah dan mutu gizi dan harus dihabiskan pasien agar penyembuhan berjalan
sesuai dengan program yang ditetapkan. Pasien yang tidak menghabiskan
makanan dalam waktu yang lama akan menyebabkan pasien mengalami
defisiensi zat gizi. Ini berarti pelayanan gizi tidak tercapai (Persagi, 2004).
Penyebab timbulnya penurunan selera makan pasien diantaranya
adalah menyediakan makanan yang kurang memperhatikan sifat organoleptik,
lingkungan fisik yang kurang mendukung, komunikasi perawat dan dokter
yang kurang memadai dan rasa sakit yang diderita pasien. Dalam hal sosial
budaya yaitu orang sakit yang dirawat di rumah sakit berasal dari kelompok
masyarakat yang berbeda beda, baik adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan dan
nilai-nilai yang mereka anut, bahkan mungkin juga pandangan hidup.
Keseluruhan faktor ini secara bersama sama membentuk perilaku manusia
terhadap makan (Moehyi (1997); Budiyanto (2002)).
Hasil penelitian dari Immawati (2006) disimpulkan bahwa rata-rata
pasien Di rumah sakit Moewardi dengan makanan biasa tidak menghabiskan
makanan. Berdasarkan hal tersebut penulis melaksanakan penelitian tentang
evaluasi makan pasien di Rumah Sakit Prof. Dr. R. Soeharso Ortopedi
Surakarta yang mendapatkan makanan biasa. Berdasarkan hasil survey awal
yang dilaksanakan hasilnya adalah masih didapatkan sisa makan pasien pada
waktu surve meskipun hanya sisa 20%. Alasan pemilihan bangsal Anggrek
dan Bougenville karena pada bangsal ini lebih banyak yang mendapatkan
3
makanan yang biasa, dengan rata – rata pasien yang menderita penyakit patah
tulang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana manajemen penyelenggaraan makanan
institusi di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengevaluasi manajemen penyelenggaraan makanan institusi
makanan institusi di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus adalah
a. Mengetahui proses penyelenggaraan makanan institusi
b. Menghitung asupan energi.
c. Menghitung asupan protein.
d. Menghitung asupan lemak.
e. Menghitung asupan karbohidrat.
f. Menghitung prosentase asupan energi dibandingkan dengan standar
rumah sakit.
4
g. Menghitung prosentase asupan protein dibandingkan dengan standar
rumah sakit.
h. Menghitung prosentase asupan lemak dibandingkan dengan standar
rumah sakit.
i. Menghitung prosentase asupan karbohidrat dibandingkan dengan
standar rumah sakit.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang manajemen
penyelenggaraan makanan institusi di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta.
2. Bagi Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Sebagai bahan masukan bagi ahli gizi Rumah Sakit khususnya
rawat inap tentang evaluasi manajemen penyelenggaraan makanan institusi
di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk memberikan informasi tentang evaluasi manajemen
penyelenggaraan makanan institusi di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada pasien. Hal ini termasuk pencatatan dan evaluasi dalam
rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diit yang
tepat.
Penyelenggaraan makanan rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan
untuk menyediakan makanan yang kualitasnya baik jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai bagi pasien yang
membutuhkan.
Sasaran penyelenggaraan makanan dirumah sakit adalah pasien. Sesuai
dengan kondisi Rumah Sakit dapat juga dilakukan penyelenggaraan bagi
pengunjung (pasien rawat jalan atau keluarga pasien). Pemberian makanan
yang memenuhi gizi seimbang serta habis termakan merupakan salah satu cara
untuk mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari rawat inap.
(PGRS, 2006)
5
6
Proses penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit meliputi :
1. Perencanaan anggaran
Perencanaan anggaran adalah kegiatan perhitungan jumlah biaya
yang diperlukan untuk penyediaan bahan makanan bagi konsumen yang
dilayani dirumah sakit.
2. Perencanaan menu dan siklus menu
Perencanaan menu dan siklus menu adalah tersedianya beberapa
buah susunan menu yang dilengkapi dengan pedoman menurut klasifikasi
pelayanan yang ada di rumah sakit atas dasar kebijakan dan ketetapan
rumah sakit.
3. Perhitungan kebutuhan bahan makanan
Perhitungan kebutuhan bahan makanan adalah kegiatan
penyusunan kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk pengadaan
bahan makanan
Tercapainya usulan anggaran dan kebutuhan makanan untuk pasien dalam
1 tahun anggaran.
4. Cara pemesanan
Pemesanan adalah penyusunan permintaan (order), bahan makanan
berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata-rata, jumlah konsumen
atau pasien yang dilayani Tujuannya adalah: Tersedianya daftar pesanan
bahan makanan sesuai standar atau spesifikasi yang ditetapkan.
7
Pembelian
Pembelian bahan makanan merupakan salah satu kewajiban bagi pengelola
penyelenggaraan makanan. Pemelian bahan makanan juga merupakan
langkah penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengawasan harga
makanan secara keseluruhan.
Pada proses pembelian bahan makanan temrasuk semua kegiatan
transaksi bahan makanan mentah sampai ke konsumen melalui penjual
eceran maupun pedagang besar. Pembelian bahan makanan harus melalui
ketetapan yang berlaku semua pemesanan, penerimaan dan pengeluaran
bahan dan harus dicatat dengan cermat, teratur dan berkala. Terdapat
beberapa macam proses pembelian bahan makanan yang dapat diterapkan
yaitu:
1) Pembelian langsung ke pasar (the open market of buying)
Pembelian ini digolongkan sebagai pemelian setengah resmi, karena
banyak hal-hal yang merupakan kesepakatan antara pembeli dan
penjual, yang tidak dapat dikendalikan secara pasti.
2) Pembeliaan dengan pelelangan (the formal competitive of bid)
pembelian bahan makanan dengan pelelangan adalah cara pembelian
yang resmi dan mengikuti prosedur pembelian yang telah ditetapkan.
3) Pembelian dengan musyawarah (the negosation of buying)
Cara pembelian ini termasuk pembelian setengah resmi pembelian ini
hanya dilakukan untuk bahan makanan yang hanya tersedia pada
8
waktu-waktut tertentu, jumlahnya terbatas dan merupakan bahan
makanan yang dibutuhkan klien.
4) Pembelian yang akan datang (future contract).
Pembelian ini dirancang untuk bahan makanan yang telah terjamin
pasti, terpecaya mutu, keadaan dan harganya karena produk bahan
makanan yang dibatasi, maka pembeli berjanji membeli bahan
makanan tersebut dengan kesepakatan harga saat ini tetapi bahan
makanan dipesan sesuai dengan waktu dan kebutuhan pembeli dan
institusi.
5) Kontrak tanpa tanda tangan (unsign contanc = quction)
- Firm at the opening of price (FOP).
Dimana harga bahan makanan ditetapkan menurut harga saat ini.
- Subject approval of price (SAOP)
Dimana harga bahan makanan ditetapkan pada transaksi
berlangsung (Mukrie, 1990).
5. Penerimaan
Penerimaan adalah kegiatan yang meliputi pemeriksaan / penelitian
pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas dan kuantitas bahan
makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah
ditetapkan Tujuanya adalah tersedianya bahan makanan yang siap untuk
diolah.
Penerimaan bahan makanan merupakan kelanjutan dari proses
pembelian bahan makanan. Dalam pelaksanaan penerimaan bergantung
9
pada besar kecilnya institusi. Oleh karena itu fungsi unit penerimaan dapat
digolongkan sebagai salah satu pengawasan yang kegiatannya dilakukan
pada awal pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan makanan di suami
institusi.
Ada beberapa tugas dari unit penerimaan antara lain:
1) Pengecekan bahan makanan
Cek bahan makanan segera setelah bahan makanan datang. Bahan
makanan segera harus didahulukan dalam pengecekan penerimaan
bahan makanan. Pengecekan meliputi pemeriksaan faktur penerimaan,
tanggal pengiriman, jumlah, berat, tanggal kadaluarsa, satuan dan
ukuran.
2) Cek bahan makanan baik segar atau kering dengan tandan agar bahan
makanan mudah diketahui bahwa bahan makanan tersebut sudah
diperiksa dan tanggal bahan makanan diterima, sehingga memudahkan
dalam penggunaan sistem FIFO (First in First Out).
3) Menandatangani faktur pembelian bahan makanan sesuai dengan yang
diterima.
4) Mengisi formulir penerimaan, dan membuat laporan penerimaan
harian dan membuat berita acara penerimaan bahan makanan secara
tertulis.
5) Membuat laporan bahan makanan yang didiskualifikasi kepada atasan
yang bersangkutan.
6) Melakukan pencatatan semua bahan makanan yang diterima.
10
7) Jika tidak langsung dipergunakan segera menyimpan bahan makanan
yang diterima ke bagian penyimpanan kering dan segar.
6. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan,
memelihara keamanan bahan makanan kering dan basah baik kualitas
maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering dan basah, serta
pencatatan dan pelaporannya.
Tujuannya adalah tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas
dan kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan (PGRS, 2006).
7. Persiapan
Persiapan adalah serangkaian kegiatan yang dalam penanganan
bahan makanan yaitu meliputi berbagai proses antara lain membersihkan,
memotong, mengupas, mengocok, merendam dan sebagainya (PGRS,
2006). Tujuannya adalah mempersiapkan bahan-bahan makanan, serta
bumbu-bumbu sebelum dilakukan kegiatan pemasakan.
Pada proses produksi yang perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan
makanan adalah proses persiapan, pada proses persiapan merupakan tahap
awal atau titik awal dari proses untuk mendapatkan makanan jadi, untuk
itu pada tahap ini perlu sekali dilakukan pengamanan bahan makanan.
Pengamanan makanan meliputi pengamanan untuk mempertahankan zat
gizi pada makanan dan pengamanan makanan terhadap bahaya pathogen
(Mukrie, 1990).
11
8. Pengolahan
Pengolahan adalah suatu kegiatan mengubah (memasak, bahan
makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan
aman untuk dikonsumsi. (PGRS, 2006).
Tujuannya adalah:
1. Mengurangi resiko kekurangan zat-zat gizi bahan makanan.
2. Meningkatkan nilai
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan
penampilan warna.
4. Bebas dari organisme dan zat berbahaya untuk tubuh.
Pada proses pengolahan hal yang penting harus diperhatikan untuk
menghindari terjadinya kontaminasi adalah penjamah makanan, cara
pengolahan makanan dan tempat pengolahan makanan.
9. Distribusi dan penyajian makanan
Distribusi adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai
dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang dilayani
(makanan biasa ataupun makanan khusus).
Tujuan : konsumen mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang
berlaku.
Di rumah sakit terdapat 3 sistem penyaluran makanan yang biasa
dilaksanakan di rumah sakit yaitu sistem yang dipusatkan (sentralisasi)
sitem yang tidak dipusatkan (desenteralisasi) dan kombinasi antara
sentralisasi dan desentralisasi.
12
Keuntungan dari sentralisasi adalah:
- Tenaga lebih hemat, sehingga lebih menghemat biaya dan
pengawasan.
- Pengawasan dapat dilakukan dengan mudah dan diteliti.
- Makanan dapat disampaikan langsung ke pasien dengan sedikit
kemungkinan kesalahan pemberian.
- Ruangan pasien terhindar dari keributan pada waktu pembagian
makanan serta bau masakan.
- Pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat.
Kelemahan dari sentralsiasi adalah:
- Memerlukan tempat, peralatan dan perlengkapan makanan yang lebih
banyak (tempat harus luas, kereta pemanas mempunyai rak).
- Adanya tambahan biaya untuk peralatan, perlengkapan serta
pemeliharaan.
- Makanan sampai ke pasien sudah agak dingin,
- Makanan mungkin sudah tercampur serta kurang menarik, akibat
perjalanan dari dapur utama ke dapur ruangan.
Keuntungan cara desentraliasi
- Tidak memerlukan tempat yang luas, peralatan makan yang ada di
dapur ruangan tidak banyak.
- Makanan dapat dihangatkan kembali sebelum dihidangkan ke pasien.
- Makanan dapat disajikan lebih rapi dan baik serta dengan porsi yang
sesuai dengan kebutuhan pasien.
13
Kelemahan desentralisasi
- Memerlukan tenaga lebih banyak di ruangan dan pengawasan secara
menyeluruh agak sulit.
- Makanan dapat rusak bila petugas lupa untuk menghangatkan kembali
- Besar porsi sukar di awasi khususnya bagi pasien yang menjalankan
diet.
- Pengawasan harus lebih banyak dilakukan
- Ruangan pasien dapat terganggu oleh keributan pembagian makanan
serta bau makanan.
B. Macam Makanan
a. Makanan Biasa
Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka
ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur, dan aroma yang normal.
Susunan makanan mengacu pada Pola Menu Seimbang dan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa sehat.
Makanan Biasa diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya
tidak memerlukan makanan khusus (diet). Walau tidak ada pantangan
secara khusus, makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk yang mudah
dicerna dan tidak merangsang pada saluran cerna.
b. Makanan Lunak
Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang
mudah dikunyah, ditelan dan dicerna dibandingkan makanan biasa.
14
Makanan ini mengandung cukup zat – zat gizi, asalkan pasien mampu
mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup. Menurut keadaan penyakit,
makanan lunak dapat diberikan langsung kepada pasien atau sebagai
perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
c. Makanan Saring
Makanan saring adalah makanan semi padat yang mempunyai
tekstur lebih halus dari makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan
dicerna. Menurut keadaan penyakit, makanan saring dapat diberikan
langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari makanan cair
kental ke makanan lunak.
d. Makanan cair
Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair
hingga kental. Makanan ini diberikan kepada pasien yang mengalami
gangguan mengunyah, menelan dan mencernakan makanan yang
disebabkan oleh menurunnya kesadaran, suhu tinggi, rasa mual, muntah.
Pasca pendarahan saluran cerna, serta pra dan pasca bedah makanan dapat
diberikan secara oral atau parenteral.
(Almatsier, 2006)
C. Asupan Zat Gizi
Asupan zat gizi adalah banyaknya zat gizi yang masuk kedalam tubuh
sehingga dapat menjaga atau menentukan kesehatan tubuh. Tubuh manusia
15
melakukan pemeliharaan kesehatan dengan mengganti jaringan yang rusak
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
langsung terhadap keadaan gizi seseorang karena konsumsi yang tidak sesuai
dengan kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas dapat menimbulkan gizi
kurang (Rosary, 2002).
Kebutuhan gizi adalah jumlah zat gizi minimal yang diperlukan
seseorang untuk hidup sehat. Kebutuhan zat gizi masing – masing orang
berbeda, salah satunya karena faktor genetik. Kegunaan perhitungan
kebutuhan gizi adalah sebagai evaluasi konsumsi pangan dan gizi.
Perencanaan menu atau konsumsi pangan, perencanaan produksi dan
ketersediaan pangan. Sedangkan kecukupan gizi yang dianjurkan
(recommended dietary allowances / RDA) adalah jumlah zat gizi yang
diperlukan seseorang atau rata – rata kelompok orang agar hampir semua
orang (97,5 % populasi) dapat hidup sehat.
Kebutuhan gizi seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor
sebagai berikut.
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya materi penyusun
badan dan bagian – bagiannya. Laju pertumbuhan tercepat terjadi sebelum
kelahiran dan sewaktu bayi. Keperluan tubuh akan zat gizi esensial pada
waktu bayi lebih utama dibandingkan dengan masa lain selama kehidupan.
Pertumbuhan berikutnya adalah masa kanak-kanak. Pada usia ini kegiatan
16
fisik mulai meningkat. Kekurangan zat gizi pada dua masa ini akan
menimbulkan gangguan pertumbuhan fisik dan mental. Kebutuhan zat gizi
dan energi menjadi bervariasi seiring dengan laju pertumbuhan.
Sampai masa remaja (10-20 tahun), kebutuhan zat gizi sangat
penting untuk perkembangan tubuh, seperti terbentuknya tulang dan otot
yang kuat, simpanan lemak yang cukup untuk melindungi tubuh dan
organnya, kulit yang sehat, rambut yang mengkilap, serta gigi yang sehat.
2. Umur
Semakin tua umur manusia maka kebutuhan energi dan zat – zat
gizi semakin sedikit. Pada usia dewasa, zat gizi diperlukan untuk
penggantian jaringan tubuh yang rusak, meliputi perombakan dan
pembentukan sel. Pada masa ini aktivitas fisik mulai meningkat, yaitu
untuk melakukan pekerjaan atau bekerja.
Bekerja memerlukan pengeluaran energi cukup besar sehingga
harus diimbangi dengan masukan energi makanan. Sementara pada usia
tua (manula) kebutuhan energy dan zat – zat gizi hanya digunakan untuk
pemeliharaan. Setelah usia 20 tahun, proses metabolisme berangsur –
angsur turun secara teratur. Pada usia 65 tahun, kebutuhan energi
berkurang 20% dari kebutuhan pada usia 25 tahun.
3. Jenis Kegiatan Fisik dan Ukuran Tubuh
Makin banyak aktivitas fisik yang dikerjakan maka makin banyak
energi yang diperlukan. Untuk melakukan aktivitas fisik yang sama, orang
yang berbadan besar membutuhkan energi yang lebih banyak daripada
17
orang yang berbadan kecil. Akan tetapi, aktivitas fisik lebih berpengaruh
terhadap pengeluaran energi dari pada perbedaan ukuran tubuh.
4. Keadaan sakit dan penyembuhan
Pada keadaan sakit (infeksi, deman dan lain – lain) terjadi
perombakan protein tubuh. Oleh karena itu, agar kondisi tubuh kembali
normal maka pada periode penyembuhan diperlukan peningkatan
konsumsi protein. Kondisi sakit tidak saja memerlukan peningkatan
konsumsi protein, tetapi juga peningkatan zat – zat gizi lain seperti air,
vitamin, mineral, karbohidrat dan lemak.
5. Keadaan Fisiologis Khusus
a. Keadaan hamil
b. Keadaan menyusui
Pelaksanaan diet pasca bedah tidak menimbulkan permasalahan,
melainkan selera makan pasien akan tumbuh secara beransur – angsur dan
yang diperlukan hanyalah perhatian agar diet yang diberikan itu seimbang.
Dalam periode pasca bedah, tujuan kita adalah memberikan diet yang
bervariasi dengan jumlah protein dan kalori yang mencukupi, begitu
pasien mempunyai selera makan. Penerapan diet TKTP ini memungkinkan
terjadinya penambahan berat badan pada pasien – pasien pasca bedah yang
sebelumnya mengalami kekurangan gizi atau penurunan berat badan.
Apabila pasien hanya menjalani pembedahan yang ringan tanpa
mengenal fraktur gastrointestinalis, mungkin dia dapat makan sesuai
dengan keinginannya. Namun, pengaruh pembiusan umum yang diperoleh
18
harus turut dipertimbangkan. Pada mulanya selera makan pasien masih
sedikit. Pembiusan umum dan mungkin pula rasa nyeri post operasi sering
membuat pasien merasa letih dan menimbulkan rasa mual (Mary, 2000).
Pengaruh makanan terhadap kehidupan manusia, baik untuk
memelihara makanan dan diet untuk penyembuhan penyakit merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan upaya pengobatan dan
penyembuhan penyakit. Rasa tidak senang, rasa takut karena sakit,
ketidakbosanan gerak karena adanya penyakit dapat menimbulkan rasa
putus asa, hal ini akan menyebabkan hilangnya nafsu makan, rasa mual
sehingga mempengaruhi asupan zat gizi penderita (Moehyi, 1999).
D. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Peraturan Makanan
Orang Sakit.
Orang yang dirawat di rumah sakit berarti memisahkan orang sakit
dari kebiasaan hidupnya sehari- hari, dan memasuki lingkungan yang masih
asing baginya. Perubahan juga terjadi dalam hal makanan.
Beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian dalam
penyelenggaraan pengaturan makanan bagi orang sakit di rumah sakit.
1. Faktor psikologis
Perawatan di rumah sakit menyebabkan orang sakit harus
menjalani kehidupan yang berbeda dengan apa yang dialami sehari – hari
di rumah. Apa yang dimakan, dimana orang tersebut makan, bagaimana
makanan disajikan, dengan siapa orang tersebut makan, sangat berbeda
19
dengan yang telah menjadi kebiasan hidupnya. Hal ini ditambah dengan
hadirnya orang-orang yang masih asing baginya yang mengelilinginya
setiap waktu, seperti dokter, perawat, atau petugas paramedis lainnya.
Kesemuanya itu dapat membuat orang sakit mengalami tekanan
psikologis, yang dapat pula membawa perubahan perangan pada orang
sakit
2. Faktor Sosial Budaya
Tingkat budaya yang diwarisi dari orang tua pasien, bukan saja
menentukan macam makanan dan cara mengolah makanan pasien sehari –
hari, akan tetapi juga sikap dan kesukaan pasien terhadap makanan.
Tingkah budaya yang beraneka ragam inilah yang dihadapi oleh petugas
rumah sakit dalam memberikan makanan. Oleh karena itu, pemilihan jenis
makanan, macam hidangan yang disajikan kepada orang sakit, harus
dipilih sedemikian rupa sehingga kepada orang sakit, harus dipilih
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu mengarah kepada pilihan atau
kesukaan satu kelompok masyarakat saja.
3. Keadaan Jasmaniah Orang Sakit
Kondisi fisik orang sakit yang paling baik adalah pada waktu
bangun pagi, setelah mendapat istirahat penuh dan dapat tidur nyenyak
pada malam harinya. Oleh karena itu, makanan yang diberikan pada waktu
pagi perlu diperhatikan agar orang sakit dapat makan dalam jumlah yang
cukup, sehingga jika waktu makan siang nafsu makan tidak begitu baik,
orang sakit tidak akan menjadi terlalu lemah. Hal ini berbeda dengan
20
pendapat yang lazim di lingkungan keluarga, bahwa makan pagi cukup
seadanya saja.
4. Keadaan Gizi Orang Sakit
Pemeriksaan keadaan gizi orang sakit pada waktu pasien mulai
masuk rumah sakit, jarang dilakukan. Data yang tersedia biasanya adalah
umur orang sakit, jenis kelamin, yang kesemuanya itu dapat digunakan
untuk mendapatkan gambaran kasar keadaan gizi orang sakit
(Moehyi, 1999).
E. Evaluasi Asupan Makanan
Evaluasi merupakan salah satu implement fungsi manajemen evaluasi.
Evaluasi ini bertujuan menilai pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
dan kebijaksanaan yang disusun sehingga dapat dicapai sasaran yang
dikehendaki.
Metode pengumpulan data yang dapat digunakan:
a. Metode Taksiran Visual Comstock
b. Metode recall 24 jam
c. Food recards
d. Welghing Metohod
e. Food Frequency questionuire
f. Dietary history
21
Penelitian ini akan menggunakan Metode Taksiran Visual Comstock
Metode pengamatan asupan makanan harian/ comstok atau metode
taksiran visual adalah para penaksir (estimator) menaksir secara visual
banyaknya sisa makanan yang ada untuk setiap golongan makanan atau jenis
hidangan. Hasil estimasi tersebut bisa dalam bentuk berat makanan yang
dinyatakan dalam gram atau dalam bentuk skor bila menggunakan skala
pengukuran.
Metode taksiran visual dengan menggunakan skala pengukuran
dikembangkan oleh Comstock dengan menggunakan skala 6 point (persen sisa
makanan), dengan kriteria sebagai berikut:
1. Skala 0 jika dikonsumsi seluruhnya oleh pasien (100% habis)
2. Skala 1 jika tersisa ¼ porsi (75% habis)
3. Skala 2 jika ½ porsi (50% habis)
4. Skala 3 jika tersisa ¾ porsi (25% habis)
5. Skala 4 jika hanya dikonsumsi sedikit ± 1 sendok makan (5%habis)
6. Skala 5 jika tidak dikonsumsi sama sekali/ utuh (0% habis)
Untuk memperkirakan berat sisa makanan yang sesungguhnya, hasil
pengukuran dengan skala Comstock tersebut kemudian dikonversi kedalam
persen (%) dan dikalikan dengan berat awal (Murwani, 2001).
Menurut Comstock (1991) dalam Murwani, (2001), metode taksiran
visual mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari metode taksiran
visual antara lain yaitu memerlukan waktu yang singkat, tidak memerlukan
alat yang banyak dan rumit, menghemat biaya, dapat mengetahui sisa makanan
22
menurut jenisnya. Sedangkan kekurangan dari metode taksiran visual antara
lain yaitu diperlukan penaksir (estimator) yang terlatih, teliti, terampil,
memerlukan kemampuan dalam menaksir (over estimate), atau kekurangan
dalam menaksir (under estimate).
F. Klasifikasi Menu Makanan Indonesia
Menu makanan Indonesia sangat beragam dan telah mengalami
perkembangan.Di lihat dari waktu penyajian menu Indonesia sehari-hari dapat
digolongkan menjadi makan pagi, makan siang dan makan malam.
1. Menu Makan Pagi
Dihidangkan antara pukul 06.00 – 08.00 pagi. Makan sangat
penting karena pada waktu antara makan pagi dan makan malam lebih
kurang selama 8 jam atau selama tidur menyebabkan tubuh kita
memperoleh makanan.
2. Menu Makan Siang
Pada umumnya makan siang dihidangkan sekitar pukul 12.00 –
14.00. waktu makan siang biasanya merupakan waktu makan yang utama
sehingga susunan hidangannya lebih lengkap dari pada waktu yang lain.
Susunan hidangannya harus tetap mengandung gizi. Dapat juga hanya
terdiri dari satu macam lauk dan satu macam sayur, akan tetapi sebaiknya
dimasak dengan lengkap. Misalnya telur tidak hanya didadar, tetapi dapat
dimasak menggunakan bumbu-bumbu tertentu.
23
3. Menu Makan Malam
Makan malam dihidangkan sekitar 18.00 – 20.00. menu yang
dihidangkan dapat sama atau hampir sama dengan menu makan siang.
Tetapi pada waktu-waktu tertentu dapat pula dibuat istimewa, misalnya
malam Minggu. Dapat pula disajikan menu yang sama dengan siang hari,
tetapi ada yang dikurangi atau ditambah. Misalnya jika ada beberapa lauk
atau sayur yang telah habis.
Cara menyusun menu antara makan pagi, makan siang, dan makan
malam hampir sama, hanya saja biasanya orang Indonesia lebih
mengutamakan makan siang.
Sebelum pemerintah mengadakan pembaruan atau revolusi gizi
pada tahun 1963, susunan menu tradisional sudah mendarah daging dan
dipakai untuk menyusun hidangan keluarga sejak lama. Susunan tersebut
menurut Marwanti, 2000 biasanya terdiri atas kelompok-kelompok, yaitu:
a. Kelompok makanan pokok sebagai sumber karbohidrat;
b. Kelompok lauk pauk
c. Kelompok sayur – mayur dan sayuran
d. Kelompok pencuci mulut.
G. Pola Menu Seimbang
Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk
sekali makan atau untuk sehari. Kata “menu” bisa diartikan “hidangan”.
Misalnya menu/ hidangan makan pagi berupa roti isi mentega dan pindakas,
24
seri jeruk dan kopi susu. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari
beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel
tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Kehadiran
atau ketidakhadiran suatu zat gizi esensial dapat mempengaruhi ketersediaan,
absorpsi, metabolisme, atau kebutuhan zat gizi lain. Adanya saling
keterkaitan antar zat-zat gizi ini menekankan keanekagaraman makanan dalam
menu sehari-hari.
Pola Menu 4 Sehat 5 Sempurna digali dari pola menu yang pada
umumnya sejak dahulu telah dikenal masyarakat di seluruh tanah air.Menurut
Almatsier pada umumnya menu di Indonesia terdiri atas makanan sebagai
berikut:
1. Makanan pokok untuk memberi rasa kenyang: nasi, jagung, ubi jalar,
singkong, talas, sagu, serta hasil olah, seperti mie, bihun, macaroni, dan
sebagainya.
2. Lauk untuk memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok yang pada
umumnya mempunyai rasa netral, lebih enak:
a. Lauk hewani: daging, ayam, ikan dan kerang, telur dan sebagainya.
b. Lauk nabati: kacang-kacangan dan hasil olah, seperti kacang kedelai,
kacang hijau, kacang merah, tahu, tempe dan oncom.
25
3. Sayuran untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan
makanan karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah: sayur daun-
daunan, umbi-umbian, kacang-kacangan dan sebagainya.
4. Buah untuk “mencuci mulut”: papaya, nanas, pisang, jeruk, dan
sebagainya.
26
H. Kerangka Teori
I. Kerangka Konsep
Penyelenggaraan Makanan RS
Asupan Makan Pasien
Sisa Makan Pasien
Penyelenggaraan Makanan RS
Pasien Asupan makan
Sisa Makan Pasien
Faktor psikologi
Faktor Jasmani
Faktor sosial budaya
Keadaan Gizi
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian diskriptif observasional yaitu
menggambarkan manajemen penyelenggaraan makanan institusi dengan
melihat asupan makan pasien di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bangsal Bedah Anggrek dan
Bougenville Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan Desember – Juli 2009.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pasien rawat inap kelas III di bangsal
Anggrek dan Bougenvil di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta yang mendapatkan makanan biasa. Pasien yang dapat makanan
biasa awal penelitian sejumlah 32 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
27
28
Kriteria inklusi :
1. Mendapatkan makanan biasa dengan makanan pokok berupa nasi, lauk
nabati, lauk hewani dan sayur.
2. Kesadaran baik
3. Dapat berkomunikasi
4. Bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi
1. Mendapat makanan cair / bubur / saring
2. Kesadaran tidak baik
3. Tidak dapat berkomunikasi
4. Tidak bersedia menjadi responden
D. Definisi Operasional
1. Makanan biasa adalah makanan yang diberikan kepada pasien yang
berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus. Walau tidak
ada pantangan secara khusus, makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk
yang mudah dicerna dan tidak merangsang pada saluran cerna. Makanan
pokok yang diberikan berupa nasi, lauk nabati, lauk hewani dan sayur.
2. Sisa makanan adalah semua atau bagian dari makanan yang disajikan
kepada pasien dan benar - benar dapat dimakan, tetapi tidak habis dimakan
atau tidak dimakan dan dibuang sebagai sampah.
3. Evaluasi Asupan Makanan adalah Proses mengamati, mengukur dan
membandingkan sisa makanan yang disajikan dirumah sakit. Metode
29
Comstock adalah para penaksir (estimator) menaksir secara visual
banyaknya sisa makanan yang ada untuk setiap golongan makanan atau
jenis hidangan yang dipastikan berasal dari pasien, skala yang digunakan
adalah menggunakan skala 6 point (persen sisa makanan), dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Skala 0 jika dikonsumsi seluruhnya oleh pasien (100% habis)
b. Skala 1 jika tersisa ¼ porsi (75% habis)
c. Skala 2 jika ½ porsi (50% habis)
d. Skala 3 jika tersisa ¾ porsi (25% habis)
e. Skala 4 jika hanya dikonsumsi sedikit ± 1 sendok makan (5% habis)
f. Skala 5 jika tidak dikonsumsisama sekali/ utuh (0% habis)
4. Standar porsi adalah standar makanan yang diberikan Rumah Sakit
Ortopedi Surakarta yang diperoleh dari penimbangan sebelum penyajian.
5. Asupan zat gizi adalah banyaknya zat gizi yang masuk kedalam tubuh
sehingga dapat menjaga atau menentukan kesehatan tubuh.
Kategori asupan zat gizi menurut Soeharjo meliputi:
< 90% = kurang
90 – 110 % = baik
> 110% = lebih
6. Kebutuhan gizi adalah jumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang
untuk hidup sehat. Jumlah zat gizi yang disajikan menggunakan standar
rumah sakit yang sudah ditentukan.
30
E. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulkan
langsung. Pada penelitian ini data primer digunakan untuk menghitung
asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat. Pada data primer diperoleh
dari pengukuran Comstock dengan menggunakan skala 6 point (persen
sisa makanan), dengan kriteria sebagai berikut:
a. Skala 0 jika dikonsumsi seluruhnya oleh pasien (100% habis)
b. Skala 1 jika tersisa ¼ porsi (75% habis)
c. Skala 2 jika ½ porsi (50% habis)
d. Skala 3 jika tersisa ¾ porsi (25% habis)
e. Skala 4 jika hanya dikonsumsi sedikit ± 1 sendok makan (5% habis)
f.. Skala 5 jika tidak dikonsumsi sama sekali/ utuh (0% habis)
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan
oleh pihak lain meliputi:
a. Standar porsi
b. Sejarah singkat Rumah Sakit Ortopedi Surakarta dan gambaran Umum
Rumah Sakit
31
F. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara perhitungan dan wawancara.
Perhitungan ini dilakukan dengan cara menaksir sisa makanan yang ada diatas
plato dengan menggunakan taksiran visual skala Comstock.
G. Pengolahan data dan Analisa Data
Data yang diambil dari pasien dikumpulkan kemudian dilakukan
analisis secara deskriptif.
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Ortopedi
Surakarta
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada pasien. Kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan
bagian dari kegiatan instalasi Gizi Rumah Sakit Ortopedi Surakarta sebagai
unit pelayanan gizi rumah sakit. Bentuk penyelenggaraan makanan yang
dilakukan oleh instalasi Gizi Rumah Sakit Ortopedi Surakarta untuk
menyelenggaraan makanan pasien saat ini adalah dengan system swakelola,
dimana instalasi Gizi sebagai unit pelayanan gizi bertanggung jawab untuk
melaksanakan semua kegiatan penyelenggaraan makanan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Mekanisme kerja penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit Ortopedi
Surakarta meliputi.
1. Perencanaan Anggaran Belanja
Penyusunan anggaran belanja makanan adalah suatu kegiatan
penyusunan anggaran biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan
makanan bagi konsumen/pasien yang dilayani.
32
33
Tujuannya adalah tersedianya taksiran anggaran belajar makanan
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan
makanan bagi konsumen atau pasien yang dilayani sesuai standar
kecukupan gizi.
Perencanaan anggaran belajar diinstalasi gizi Rumah Sakit
Ortopedi Surakarta dilakukan setahun sekali.
2. Perencanaan Menu
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang
akan diolah memenuhi selera konsumen/pasien dan kebutuhan zat gizi
yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Perencanaan menu di Rumah Sakit
Ortopedi Surakarta ini yaitu dengan menggunakan siklus menu 10 hari.
Hari ke 31 memakai menu khusus.
3. Perhitungan kebutuhan bahan makanan
Perhitungan kebutuhan bahan makanan adalah kegiatan
penyusunan kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk pengadaan
bahan makanan. Langkah – langkah dalam perhitungan kebutuhan bahan
makanan yang ada di Istalasi Gizi Rumah Sakit Ortopedi Surakarta yaitu:
Jumlah pasien x berat kotor x disesuaikan dengan menu yang akan
di masak besok.
Menuliskan bahan yang akan dipesankan kepada pembeli pada
buku permintaan yang di serahkan kepada rekanan.
34
4. Pemesanan dan Pembelian bahan makanan
Pemesanan adalah penyusunan permintaan atau order bahan
makanan berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata – rata jumlah
konsumen atau pasien yang di layani.
Pemesanan bahan makanan baik makanan kering ataupun makanan
basah di tulis pada bon pemesanan. Bahan makanan basah seperti buah,
sayuran, daging dll di pesan setiap hari. Pada pemesanan bahan makanan
kering di lakukan setiap 1 bulan sekali karena bahan makanan kering dapat
bertahan cukup lama.
Pembelian adalah salah satu kegiatan pengadaan di dalam upaya
memenuhi kebutuhan makanan. Cara pembelian bahan makanan yang
dilakukan di Rumah Sakit dengan cara sistem lelang melalui rekanan.
5. Penerimaan
Penerimaan adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan atau
penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang macam kualitas dan kuantitas
bahan makanan yang di terima sesuai dengan pesanan. Serta spesifikasi
yang telah di tetapkan. Penerimaan bahan makanan di lakukan oleh salah
satu dari ahli gizi yang bertugas memeriksa, meneliti, mencatat,
menetapkan dan melaporkan macam, jumlah dan kualitas bahan makanan
yang di terima sesuai dengan pemesanan dan spesifikasi yang ada. Jika
terjadi kerusakan atau tidak sesuai dengan spesifikasi maka barang akan di
kembalikan.
35
Dalam melakukan penerimaan bahan makanan di bagi menjadi 2
kelompok yaitu penerimaan bahan makanan kering dan penerimaan bahan
makanan basah. Masalah yang terkadang di hadapi yaitu, pada
penerimaaan tidak sesuai dengan jumlah sehingga pihak rekanan akan
mengirimkan kembali.
6. Penyimpanan
Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata,
menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering dan basah baik
kualitas maupun kuantitas. Penyimpanan bahan makanan yang ada di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Ortopedi Surakarta terbagi menjadi dua yaitu
penyimpanan bahan makanan basah dan penyimpanan bahan makanan
kering.
Penyimpanan bahan makanan basah yang ada di Instalasi Gizi
dilakukan dengan di simpan di dalam sebuah almari es yang cukup besar.
Bahan makanan basah yang biasanya di simpan di almari es adalah
sayuran dan buah – buahan.
Penyimpanan bahan makanan kering yang ada di Instalasi Gizi di
lakukan dengan di simpan di sebuah gudang penyimpanan bahan makanan
kering yang mempunyai ruangan cukup luas dengan keadaan yang sudah
cukup layak baik di lihat dari segi luas bangunan, sirkulasi udara dll.
Bahan makanan kering yang biasanya di simpan di gudang tersebut antara
lain beras, gula pasir, telur, kecap, teh dll.
36
7. Persiapan bahan makanan
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam
penanganan bahan makanan yaitu meliputi berbagai proses antara lain
membersihkan, memotong, mengupas, merendam dll.
Tujuan adalah mempersiapkan bahan – bahan makanan serta
bumbu – bumbu sebelum dilakukan pemasakan.
Persiapan bahan makanan yang dilakukan di instalasi gizi Rumah
Sakit Ortopedi Surakarta sudah sesuai karena sudah melalui proses mulai
dari membersihkan bahan makanan, memotong bahan makanan, mengupas
bumbu – bumbu yang akan digunakan, merendam dll.
Pada saat persiapan ini disesuaikan dengan menu yang akan
disajikan. Jadi semua bahan – bahan yang dibutuhkan sudah dipersiapkan
terlebih dahulu beserta alat/ peralatan yang dibutuhkan sudah siap.
8. Pengolahan bahan makanan
Pengolahan bahan makanan adalah merupakan suatu kegiatan
memasak bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan,
berkualitas dan aman dikonsumsi.
Tujuan
1. Mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan
penampilan makanan.
4. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya bagi tubuh
37
Pada saat pengolahan tenaga pengolah sudah memakai clemek dan
tutup kepala. Sehingga dapat mengurangi / mencegah terjadinya
kontaminasi dalam proses pengolahan makanan.
9. Distribusi
Pendistribusian makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran
makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang
dilayani (makanan biasa maupun khusus). Penyaluran makanan di Rumah
Sakit Ortopedi Surakarta di lakukan dengan cara sentralisasi. Penyaluran
makanan pada bangsal Anggrek dang Bougenville dengan cara
sentralisasi yaitu dengan menggunakan alat makan seperti plato
b. Evaluasi Asupan Makan Bangsal Anggrek dan Bougenvile
1. Evaluasi Asupan Makan Pagi
Data asupan makan pasien diperoleh dari perhitungan taksiran
visual Comstock. Data asupan makan ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1
Rata – rata asupan makan pagi pasien
Jenis Makanan
Evaluasi E P L KH
Nasi 308,14 7,25 1,47 66,55 Lauk Hewani 105,06 6,66 7,14 3,34 Lauk Nabati 63,16 4,721 5,11 0,545
Sayur 29,085 1,51 0,995 4,335 Berdasarkan dari tabel diatas diketahui bahwa rata – rata asupan
makan pagi pasien dapat dilihat dari jenis makanan seperti nasi, lauk
hewani, lauk nabati dan sayur. Rata – rata asupan nasi pada makan pagi
38
yaitu energi 308,14 Kkal, protein 7,25 gram, lemak 1,47 gram dan
karbohidrat 66,55 gram. Pada lauk hewani yaitu energi 105,06 Kkal,
protein 6,66 gram, lemak 7,14 gram dan karbohidrat 3,34 gram. Energi
pada lauk nabati yaitu 63,16 Kkal, protein 4,721 gram, lemak 5,11 gram
dan karbohidrat 0,545 gram. Sedangkan pada sayur memiliki energi
29,085 Kkal, protein 1,51 gram, lemak 0,995 gram dan karbohidrat
4,335gram.
Asupan makanan yang diberikan kepada pasien sudah ditentukan
macamnya sesuai dengan keadaan pasien. Pasien pada penderita penyakit
tulang umumnya tidak memiliki kelainan pada lambungnya, oleh karena
itu pada penelitian ini yang di evaluasi adalah pada makanan biasa. Habis
atau tidaknya suatu makanan yang diberikan kepada pasien itu tergantung
pada beberapa hal. Orang yang dirawat dirumah sakit berarti memisahkan
orang sakit dari kebiasaan hidupnya sehari hari dan memasuki lingkungan
yang masih asing baginya. Faktor yang perlu diperhatikan seperti faktor
psikologis, faktor sosial budaya, faktor jasmaniah dan keadaan gizi orang
sakit.
Penyajian makan pagi yang ada dirumah sakit umumnya disajikan
antara pukul 06.00 – 08.00 pagi. Dilihat rasanya makanan yang disajikan
cukup enak. Karena hampir sebagian besar makanan yang diberikan
kepada pasien tidak ada pengurangan bumbu masakan. Sehingga masakan
lebih banyak dihabiskan oleh pasien. Tetapi ada juga yang dimakan oleh
pihak keluarga, dikarenakan ada rasa kejenuhan atau kebosanan pada diri
39
pasien dengan makanan yang disajikan sehingga pasien juga memakan
makanan dari luar rumah sakit.
Tekstur masakan juga sudah sesuai. Tidak terlalu empuk dan juga
tidak terlalu keras. Sehingga dapat diterima oleh pasien. Seperti pada hari
pertama nasi sudah sesuai teksturnya, nasi tidak terlalu keras ataupun tidak
terlalu lembek. Telur rebus yang dihidangkan teksturnya juga sudah
sesuai, tahu goreng dan urapan juga demikian, begitu juga pada makanan
yang lain juga sudah sesuai.
Penampilan hidangan juga ada kombinasi warna. Telur rebus yang
berwarna putih, tahu goreng yang berwarna kecoklatan dan urapan yang
berwarna hijau. Maka sudah cukup menarik dalam hal penampilan,begitu
juga pada hari kedua dan ketiga hidangan yang disajikan juga menarik.
Agar pasien tertarik untuk memakannya.
Hidangan makan pagi ini sudah beraneka ragam karena sudah
terdiri atas makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati dan sayuran seperti
yang telah dijelaskan diatas.
2. Evaluasi asupan makan siang
Data asupan makan pasien diperoleh dari perhitungan taksiran
visual Comstock. Data asupan makan ini dapat dilihat pada tabel berikut:
40
Tabel 2
Rata – rata asupan makan siang pasien
Jenis Makanan
Evaluasi E P L KH
Nasi 398,59 9,378 1,89 86,08 Lauk Hewani 114,75 8,71 8,494 0,298 Lauk Nabati 85,15 8,96 3,63 6,098
Sayur 28,148 1,022 0,213 6,156 Buah 53,7575 0,567 0,262 14,109
Berdasarkan dari tabel diatas diketahui bahwa rata – rata asupan
makan siang pasien dapat dilihat dari jenis makanan seperti nasi, lauk
hewani, lauk nabati dan sayur. Rata – rata asupan nasi pada makan siang
yaitu energi 398,59 Kkal, protein 9,378 gram, lemak 1,89 gram, dan
karbohidrat 86,08 gram. Pada lauk hewani yaitu energi 114,75 Kkal,
protein 8,71 gram, lemak 8,494 gram, dan karbohidrat 0,298 gram. Energi
pada lauk nabati yaitu 85,15 Kkal, protein 8,96 gram, lemak 3,63 gram
dan karbohidrat 6,098 gram. Energi pada sayur memiliki yaitu 28,148
Kkal, protein 1,022 gram, lemak 0,213 gram dan karbohidrat 6,156 gram.
Sedangkan pada buah memiliki kandungan energi 53,7575 Kkal, protein
0,567 gram, lemak 0,262 gram dan karbohidrat 14,109 gram.
Asupan makanan yang diberikan kepada pasien sudah ditentukan
macamnya sesuai dengan keadaan pasien. Pasien pada penderita penyakit
tulang umumnya tidak memiliki kelainan pada lambungnya, oleh karena
itu pada penelitian ini yang di evaluasi adalah pada makanan biasa. Habis
atau tidaknya suatu makanan yang diberikan kepada pasien itu tergantung
pada beberapa hal. Orang yang dirawat dirumah sakit berarti memisahkan
41
orang sakit dari kebiasaan hidupnya sehari hari dan memasuki lingkungan
yang masih asing baginya.
Penyajian makan siang yang ada di rumah sakit umumnya
disajikan antara pukul 12.00 – 14.00. dilihat dari rasanya makanan yang
disajikan cukup enak. Karena hampir sebagian besar makanan yang
diberikan kepada pasien tidak ada pengurangan bumbu masakan. Sehingga
masakan lebih banyak dihabiskan oleh pasien. Tetapi ada juga yang
dimakan oleh pihak keluarga, dikarenakan ada rasa kejenuhan atau
kebosanan pada diri pasien dengan makanan yang disajikan sehingga
pasien juga memakan makanan dari luar rumah sakit.
Tekstur masakan juga sudah sesuai. Tidak terlalu empuk dan juga
tidak terlalu keras. Sehingga dapat diterima oleh pasien. Seperti pada nasi
sudah sesuai teksturnya, nasi tidak terlalu keras atau pun tidak terlalu
lembek. Bergedel daging yang dihidangkan teksturnya juga sudah sesuai,
tidak terlalu keras dan tempe goreng juga tidak terlalu keras. Sayur soto
yang dihidangkan juga sudah sesuai karena hanya berupa kuah dan
sayuran hijau. Sedangkan buah yang diberikan teksturnya juga masih
bagus, begitu juga pada makanan yang lain teksturnya juga sudah sesuai.
Penampilan hidangan contohnya pada hari pertama kurang
menarik. Bergedel daging yang berwarna coklat dan tempe goreng yang
juga berwarna kecoklatan, membuat suatu hidangan itu kurang menarik
untuk dilihat. Karena warna yang ditampilkan itu sama. Sebaiknya lebih
dikombinasikan agar tidak ada kesamaan warna, dengan demikian
42
makanan akan terlihat lebih menarik. Makan siang yang di hidangkan pada
hari kedua dan dan ketiga sudah cukup menarik karena ada kombinasi
warna.
Hidangan makan siang ini sudah beraneka ragam karena sudah
terdiri atas makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati dan sayuran. Seperti
yang telah disajikan diatas.
3. Evaluasi asupan makan malam
Data asupan makan pasien diperoleh dari perhitungan taksiran
visual Comstock. Data asupan makan ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Rata – rata asupan makan malam pasien
Jenis Makanan
Evaluasi E P L KH
Nasi 307,77 7,24 1,46 52,01 Lauk Hewani 109,14 7,92 7,45 1,5975 Lauk Nabati 77,56 5,03 6,78 0,37
Sayur 31,88 0,97 1,45 4,42
Berdasarkan dari tabel diatas diketahui bahwa rata – rata asupan
makan malam pasien dapat dilihat dari jenis makanan seperti nasi, lauk
hewani, lauk nabati dan sayur. Rata – rata asupan nasi pada makan malam
yaitu energi 307,77 Kkal, protein 7,24 gram, lemak 1,46 gram, dan
karbohidrat 52,01 gram. Pada lauk hewani yaitu energi 109,14 Kkal,
protein 7,92 gram, lemak 7,45 gram, dan karbohidrat 1,5975 gram. Energi
pada lauk nabati yaitu 77,56 Kkal, protein 5,03 gram, lemak 6,78 gram
43
dan karbohidrat 0,37 gram. Sedangkan pada sayur memiliki energi 31,88
Kkal, protein 0,97 gram, lemak 1,45 gram dan karbohidrat 4,42 gram.
Asupan makanan yang diberikan kepada pasien sudah ditentukan
macamnya sesuai dengan keadaan pasien. Pasien pada penderita penyakit
tulang umumnya tidak memiliki kelainan pada lambungnya, oleh karena
itu pada penelitian ini yang di evaluasi adalah pada makanan biasa. Habis
atau tidaknya suatu makanan yang diberikan kepada pasien itu tergantung
pada beberapa hal. Orang yang dirawat dirumah sakit berarti memisahkan
orang sakit dari kebiasaan hidupnya sehari hari dan memasuki lingkungan
yang masih asing baginya. Faktor yang perlu diperhatikan seperti faktor
psikologis, faktor sosial budaya, faktor jasmaniah dan keadaan gizi orang
sakit.
Penyajian makan malam yang ada dirumah sakit umumnya
disajikan antara pukul 18.00 – 20.00 malam.Tapi sesuai dengan kenyataan
yang ada makanan disajikan kira – kira pukul 17.00. Dilihat rasanya
makanan yang disajikan cukup enak. Karena hampir sebagian besar
makanan yang diberikan kepada pasien tidak ada pengurangan bumbu
masakan. Sehingga masakan lebih banyak dihabiskan oleh pasien. Tetapi
ada juga yang dimakan oleh pihak keluarga, dikarenakan ada rasa
kejenuhan atau kebosanan pada diri pasien dengan makanan yang
disajikan sehingga pasien juga memakan makanan dari luar rumah sakit.
Tekstur masakan contohnya pada hari pertama juga sudah sesuai.
Tidak terlalu empuk dan juga tidak terlalu keras. Sehingga dapat diterima
44
oleh pasien. Seperti pada hari pertama nasi sudah sesuai teksturnya, nasi
tidak terlalu keras ataupun tidak terlalu lembek. Telur asin yang
dihidangkan teksturnya juga sudah sesuai, tahu goreng dan sayur podo
moro juga demikian, begitu juga dengan tekstur makanan yang lain juga
sudah sesuai.
Penampilan hidangan juga ada kombinasi warna. Telur asin yang
berwarna putih, tahu goreng yang berwarna kecoklatan dan sayur podo
moro yang berwarna hijau. Maka sudah cukup menarik dalam hal
penampilan pada makan malam hari pertama dan kedua. Agar pasien
tertarik untuk memakannya. Sedangkan pada hari ketiga kurang menarik
karena dari segi warna kurang ada kombinasi.
Hidangan makan malam ini sudah beraneka ragam karena sudah
terdiri atas makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati dan sayuran seperti
yang telah dijelaskan diatas.
4. Prosentase Asupan makan pasien dibandingkan dengan standar rumah
sakit
Data asupan makan pasien diperoleh dari perhitungan taksiran
visual Comstock. Data asupan makan ini dapat dilihat pada tabel berikut
45
Tabel 4
Rata – rata Asupan Makan Pasien
Jumlah Pasien
Jenis asupan
Rata-rata Asupan selama 3
hari
Standar gizi RS
% asupan Kategori
32 E 1918,51 2500 82,82 Kurang P 75,32 75 97,99 Baik L 49,72 55 90,15 Baik
KH 307,97 350 88,98 Kurang
Berdasarkan dari tabel diatas diketahui bahwa asupan energi dan
karbohidrat kategori kurang yaitu sebanyak 32 orang dengan prosentase
energy 82,82% dan karbohidrat 88,98%. Sedangkan asupan protein dan lemak
sudah baik yaitu sebanyak 32 orang dengan prosentase protein 97,99% dan
lemak 90,15%.
Asupan makanan dari rumah sakit yang kurang buka berarti pasien
tidak suka dengan makanan yang diberikan, melainkan ada factor kebebasan
dan keinginan pasien untuk makan dari luar. Makanan yang diberikan dari
rumah sakit sudah sesuai dari segi rasa dan tekstur.
46
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses penyelenggaraan makanan yang ada di Rumah Sakit Ortopedi
Surakarta sudah sesuai karena dimulai dari perencanaan sampai pada
pendistribusian makanan.
2. Rata – rata energi dibandingkan dengan standar rumah sakit untuk makan
pagi sebesar 505,45 Kkal (20,22%), makan siang sebesar 680,3955 Kkal
(27,22%) dan makan malam 526,35 Kkal (21,05 %).
3. Rata – rata protein dibandingkan dengan standar rumah sakit untuk makan
pagi sebesar 20,14 gram (26,85%), makan siang sebesar 28,637 gram
(38,18%) dan makan malam sebesar 21,16 gram (28,21%).
4. Rata – rata lemak dibandingkan dengan standar rumah sakit untuk makan
pagi sebesar 14,72 gram (26,64%), makan siang sebesar 14,489 gram
(26,34% ) dan makan malam sebesar 17,14 gram (31,16 %).
5. Rata – rata karbohidrat dibandingkan dengan standar rumah sakit untuk
makan pagi sebesar 74,77 gram (21,36%), makan siang sebesar 112,741
gram (32,21%) dan makan malam sebesar 58,39 gram (16,68%).
46
47
5. Saran
Sebaiknya dalam pemberian makanan ke pasien lebih dikombinasikan
atau tidak terdapat pengulangan makanan dalam waktu dekat, agar pasien
selalu tertarik untuk makan makanan dari rumah sakit dan tidak membeli
makanan dari luar.
48
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Darwin Karyadi & Muhilai, 1992. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Moehyi, S. 1999. Pengaturan Makanan Dan Diit untuk Penyembuhan Penyakit.
PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Mukrie, N. A., dkk. 1990. Manajemen Pelayanan Gizi Institusi. Dasar Depkes RI.
Jakarta. Rosary, Y. A. 2002. Hubungan Antara Asupan Energi dan Asupan Protein
dengan Status Gizi pada Manusia Lanjut di Keluarga Jebres Surakarta. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Tidak Dipublikasikan.
Yayuk Farida Baliwati, dkk. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Penerbit :
Swadaya. Jakarta. Budiyanto, A.K., Gizi dan Kesehatan, Malang: Bayu Media & UMM Press, 2002. Dirjen Pelayanan Medik. th. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta.
49
50
TABEL
ASUPAN MAKAN PASIEN DI BANGSAL ANGGREK
Nama Jenis Asupan Rata – rata Asupan
Standar RS % Asupan Kategori
MA
Energi 1846,73 2500 73,86 Kurang Protein 74,33 75 99,11 Baik Lemak 47,56 55 86,47 Kurang
Karbohidrat 289,14 350 82,61 Kurang
RH
Energi 1503,36 2500 60,13 Kurang Protein 58,53 75 78,04 Kurang Lemak 40,05 55 72,82 Kurang
Karbohidrat 235,96 350 67,42 Kurang
RO
Energi 1790,305 2500 71,61 Kurang Protein 70,01 75 93,34 Baik Lemak 44,50 55 80,91 Kurang
Karbohidrat 286,002 350 81,71 Kurang
MS
Energi 1789,60 2500 71,58 Kurang Protein 73,33 75 97,77 Baik Lemak 48,39 55 87,98 Kurang
Karbohidrat 274,88 350 78,54 Baik
ST
Energi 1983,76 2500 79,35 Kurang Protein 77,69 75 103,58 Baik Lemak 49,38 55 89,78 Kurang
Karbohidrat 316,79 350 90,51 Baik
YS
Energi 1971,92 2500 78,88 Kurang Protein 76,20 75 101,6 Baik Lemak 47,32 55 86,04 Kurang
Karbohidrat 319,61 350 91,32 Baik
MU
Energi 2121,99 2500 100 Baik Protein 81,24 75 100 Baik Lemak 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 345,56 350 100 Baik
JK
Energi 1518,67 2500 60,74 Kurang Protein 63,44 75 84,58 Kurang Lemak 43,04 55 78,25 Kurang
Karbohidrat 227,80 350 65,08 Kurang
TR
Energi 2044,66 2500 81,78 Kurang Protein 78,84 75 105,12 Baik Lemak 48,79 55 88,71 Kurang
Karbohidrat 332,26 350 94,93 Baik
KS
Energi 1979,16 2500 79,16 Kurang Protein 77,74 75 103,65 Baik Lemak 49,82 55 90,58 Baik
Karbohidrat 314,76 350 89,93 Kurang
Lampiran 2
51
Nama Jenis Asupan Rata – rata Asupan
Standar RS % Asupan Kategori
NK
Energi 2050,49 2500 82,02 Kurang Protein 79,84 75 106,45 Baik Lemak 50,23 55 91,33 Baik
Karbohidrat 332,73 350 95,06 Baik
TA
Energi 1723,51 2500 68,94 Kurang Protein 68,57 75 91,43 Baik Lemak 43,88 55 79,78 Kurang
Karbohidrat 272,83 350 77,95 Kurang
NS
Energi 1616,19 2500 64,64 KurangProtein 60,33 75 80,44 Kurang Lemak 39,93 55 72,6 Kurang
Karbohidrat 262,32 350 74,95 Kurang
KO
Energi 1671,56 2500 66,86 Baik Protein 67,79 75 90,39 Kurang Lemak 44,35 55 80,64 Kurang
Karbohidrat 259,33 350 74,09 Baik
TK
Energi 2121,99 2500 100 Baik Protein 81,24 75 100 Baik Lemak 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 345,56 350 100 Baik
MO
Energi 2121,99 2500 100 Baik Protein 81,24 75 100 Baik Lemak 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 345,56 350 100 Baik
YK
Energi 2121,99 2500 100 Baik Protein 81,24 75 100 Baik Lemak 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 345,56 350 100 Baik
SP
Energi 2121,99 2500 100 Baik Protein 81,24 75 100 Baik Lemak 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 345,56 350 100 Baik
52
TABEL
ASUPAN MAKAN PASIEN DI BANGSAL BOUGENVILL
Nama Jenis Asupan Rata – rata Standar RS % Asupan Kategori
AS
Energi 1625,79 2500 65,03 Kurang Protein 61,55 75 82,06 Kurang Lemak 40,68 55 73,96 Kurang
Karbohidrat 216,83 350 61,95 Kurang
JO
Energi 1733,16 2500 69,33 Kurang Protein 70,59 75 94,12 Baik Lemak 46,39 55 84,34 Kurang
Karbohidrat 267,53 350 76,44 Kurang
MP
Energi 1973,62 2500 78,94 Kurang Protein 77,52 75 103,36 Baik Lemak 49,65 55 90,27 Baik
Karbohidrat 313,87 350 89,67 Kurang
RS
Energi 1980,29 2500 79,21 Kurang Protein 76,93 75 102,57 Baik Lemak 48,10 55 87,45 Kurang
Karbohidrat 319,29 350 91,23 Baik
RA
Energi 1988,06 2500 79,52 Kurang Protein 78,09 75 104,12 Baik Lemak 49,87 55 90,67 Baik
Karbohidrat 316,65 350 90,47 Baik
ML
Energi 2016,76 2500 80,67 Kurang Protein 79,09 75 105,45 Baik Lemak 50,06 55 91,02 Baik
Karbohidrat 321,37 350 91,82 Baik
IM
Energi 2121,99 2500 100 Baik Protein 81,24 75 100 Baik Lemak 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 345,56 350 100 Baik
YD
Energi 2121,99 2500 100 Baik Protein 81,24 75 100 Baik Lemak 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 345,56 350 100 Baik
MN
Energi 2121,99 2500 100 Baik Protein 81,24 75 100 Baik Lemak 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 345,56 350 100 Baik
FH
Energi 1926,74 2500 77,07 Kurang Protein 76,54 75 102,05 Baik Lemak 49,59 55 90,16 Baik
Karbohidrat 303,46 350 86,70 Kurang
Lampiran 3
53
Nama Jenis Asupan Rata – rata Asupan
Standar RS
% Asupan Kategori
RN
Energi 2026,49 2500 81,04 Kurang Protein 79,84 75 106,45 Baik Lemak 50,23 55 91,33 Baik
Karbohidrat 332,73 350 95,06 Baik
FR
Energi 2121,99 2500 100 Baik Protein 81,24 75 100 Lebih Lemak 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 345,56 350 100 Kurang
AY
Energi 2121,99 2500 100 BaikProtein 81,24 75 100 Lebih Lemak 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 345,56 350 100 Kurang
HM
Energi 2121,99 2500 100 Baik Protein 81,24 75 100 Lebih Lemak 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 345,56 350 100 Kurang
ASUPAN MAKAN PASIEN YANG BERASAL DARI RUMAH SAKIT
Nama Jenis Asupan Asupan Zat Gizi Rata – rata Asupan Standar RS % Asupan Kategori
Hari 1 Hari 2 Hari 3
AS
Energi 2187,4 1405,58 1284,41 1625,79 2500 65,03 Kurang Protein 78,37 52,378 53,915 61,55 75 82,06 Kurang Lemak 58,36 26,14 37,551 40,68 55 73,96 Kurang
Karbohidrat 347,20 250,09 188,1897 216,83 350 61,95 Kurang
MA
Energi 1877,2 2015,26 1647,73 1846,73 2500 73,86 Kurang Protein 72,52 76,30 74,1589 74,33 75 99,11 Baik Lemak 57,10 43,25 42,34 47,56 55 86,47 Kurang
Karbohidrat 275,62 341,98 249,82 289,14 350 82,61 Kurang
RH
Energi 1785,6 1405,58 1318,908 1503,36 2500 60,13 Kurang Protein 68,92 52,378 54,288 58,53 75 78,04 Kurang Lemak 56,45 26,14 37,551 40,05 55 72,82 Kurang
Karbohidrat 260,46 250,09 197,34 235,96 350 67,42 Kurang
RO
Energi 1994,4 1213,207 2163,308 1790,305 2500 71,61 Kurang Protein 72,62 48,37 89,048 70,01 75 93,34 Baik Lemak 56,3 27,29 49,921 44,50 55 80,91 Kurang
Karbohidrat 308,3 202,208 347,4997 286,002 350 81,71 Kurang
MS
Energi 1747,8 2015,26 1605,753 1789,60 2500 71,58 Kurang Protein 67,64 76,30 76,051 73,33 75 97,77 Baik Lemak 55,80 43,25 46,148 48,39 55 87,98 Kurang
Karbohidrat 253,14 341,98 229,506 274,88 350 78,54 Baik
Lampiran 4
ASUPAN MAKAN PASIEN YANG BERASAL DARI RUMAH SAKIT
Nama Jenis Asupan Asupan Zat Gizi Rata – rata Standar RS % Asupan Kategori Hari 1 Hari 2 Hari 3
ST
Energi 1984,2 2015,26 1951,82 1983,76 2500 79,35 Kurang Protein 72,7 76,30 84,06 77,69 75 103,58 Baik Lemak 56,56 43,25 48,321 49,38 55 89,78 Kurang
Karbohidrat 305,43 341,98 302,9851 316,79 350 90,51 Baik
YK
Energi 1742,7 2015,26 2157,81 2121,99 2500 100 Baik Protein 63,7 76,30 88,6095 81,24 75 100 Baik Lemak 48,8 43,25 49,911 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 270,36 341,98 346,4997 345,56 350 100 Baik
MU
Energi 2187,4 2015,26 2163,308 2121,99 2500 100 Baik Protein 78,36 76,30 89,048 81,24 75 100 Baik Lemak 58,36 43,25 49,921 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 347,4997 345,56 350 100 Baik
JK
Energi 1536,5 1213,21 1806,308 1518,67 2500 60,74 Kurang Protein 61,3 48,37 80,648 63,44 75 84,58 Kurang Lemak 53,6 27,29 48,221 43,04 55 78,25 Kurang
Karbohidrat 210,8 202,208 270,3997 227,80 350 65,08 Kurang
KS
Energi 1764,4 2015,26 2157,81 1979,16 2500 79,16 Kurang Protein 68,44 76,30 88,473 77,74 75 103,65 Baik Lemak 56,37 43,25 49,846 49,82 55 90,58 Baik
Karbohidrat 255,8 341,98 346,4997 314,76 350 89,93 Kurang
ASUPAN MAKAN PASIEN YANG BERASAL DARI RUMAH SAKIT
Nama Jenis Asupan Asupan Zat Gizi Rata – rata Standar RS % Asupan Kategori Hari 1 Hari 2 Hari 3
NK
Energi 2187,4 2015,26 1948,81 2050,49 2500 82,02 Kurang Protein 78,37 76,30 84,848 79,84 75 106,45 Baik Lemak 58,36 43,25 49,071 50,23 55 91,33 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 308,9997 332,73 350 95,06 Baik
TR
Energi 2187,4 2015,26 1931,231 2044,66 2500 81,78 Kurang Protein 78,37 76,30 81,858 78,84 75 105,12 Baik Lemak 58,36 43,25 44,752 48,79 55 88,71 Kurang
Karbohidrat 347,20 341,98 307,603 332,26 350 94,93 Baik
TA
Energi 2187,4 1405,58 1577,56 1723,51 2500 68,94 Kurang Protein 78,37 52,378 74,96 68,57 75 91,43 Baik Lemak 58,36 26,14 47,15 43,88 55 79,78 Kurang
Karbohidrat 347,20 250,09 221,21 272,83 350 77,95 Kurang
NS
Energi 2187,4 1376,77 1284,41 1616,19 2500 64,64 Kurang Protein 78,37 48,72 53,913 60,33 75 80,44 Kurang Lemak 58,36 23,89 37,551 39,93 55 72,6 Kurang
Karbohidrat 347,20 251,56 188,1897 262,32 350 74,95 Kurang
KO
Energi 1764,4 1443,97 1806,308 1671,56 2500 66,86 Baik Protein 68,44 54,31 80,648 67,79 75 90,39 Kurang Lemak 56,37 28,47 48,221 44,35 55 80,64 Kurang
Karbohidrat 255,8 251,80 270,3997 259,33 350 74,09 Baik
ASUPAN MAKAN PASIEN YANG BERASAL DARI RUMAH SAKIT
Nama Jenis Asupan Asupan Zat Gizi Rata – rata Standar RS % Asupan Kategori Hari 1 Hari 2 Hari 3 TK Energi 2187,4 2015,26 2163,308 2121,99 2500 100 Baik
Protein 78,37 73,30 89,048 81,24 75 100 Baik Lemak 58,36 43,25 49,921 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 347,4997 345,56 350 100 Baik JO Energi 1536,5 2015,26 1647,33 1733,16 2500 69,33 Kurang
Protein 61,3 76,30 74,1589 70,59 75 94,12 Baik Lemak 53,6 43,25 42,34 46,39 55 84,34 Kurang
Karbohidrat 210,8 341,98 249,82 267,53 350 76,44 Kurang MO Energi 2187,4 2015,26 1605,753 2121,99 2500 100 Baik
Protein 78,37 76,30 76,051 81,24 75 100 Baik Lemak 58,36 43,25 46,148 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 229,506 345,56 350 100 Baik YK Energi 1742,7 1443,97 1318,908 2121,99 2500 100 Baik
Protein 63,7 54,31 54,288 81,24 75 100 Baik Lemak 48,8 28,47 37,551 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 270,36 251,80 197,34 345,56 350 100 Baik SP Energi 1984,2 2015,26 1951,82 2121,99 2500 100 Baik
Protein 72,7 76,30 84,06 81,24 75 100 Baik Lemak 56,56 43,25 48,321 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 305,43 341,98 302,9851 345,56 350 100 Baik
ASUPAN MAKAN PASIEN YANG BERASAL DARI RUMAH SAKIT
Nama Jenis Asupan Asupan Zat Gizi Rata – rata Standar RS % Asupan Kategori Hari 1 Hari 2 Hari 3
MP
Energi 1747,8 2015,26 2157,81 1973,62 2500 78,94 Kurang Protein 67,64 76,30 88,6095 77,52 75 103,36 Baik Lemak 55,80 43,25 49,911 49,65 55 90,27 Baik
Karbohidrat 253,14 341,98 346,4997 313,87 350 89,67 Kurang
RS
Energi 1994,4 2015,26 1931,231 1980,29 2500 79,21 Kurang Protein 72,62 76,30 81,858 76,93 75 102,57 Baik Lemak 56,3 43,25 44,752 48,10 55 87,45 Kurang
Karbohidrat 308,3 341,98 307,603 319,29 350 91,23 Baik
RA
Energi 1785,6 2015,26 2163,308 1988,06 2500 79,52 Kurang Protein 68,92 76,30 89,048 78,09 75 104,12 Baik Lemak 56,45 43,25 49,921 49,87 55 90,67 Baik
Karbohidrat 260,46 341,98 347,4997 316,65 350 90,47 Baik
ML
Energi 1877,2 2015,26 2157,81 2016,76 2500 80,67 Kurang Protein 72,52 76,30 88,473 79,09 75 105,45 Baik Lemak 57,10 43,25 49,846 50,06 55 91,02 Baik
Karbohidrat 275,62 341,98 346,4997 321,37 350 91,82 Baik
IM
Energi 2187,4 2015,26 2163,308 2121,99 2500 100 Baik Protein 78,37 76,30 89,048 81,24 75 100 Baik Lemak 58,36 43,25 49,921 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 347,4997 345,56 350 100 Baik
ASUPAN MAKAN PASIEN YANG BERASAL DARI RUMAH SAKIT
Nama Jenis Asupan Asupan Zat Gizi Rata – rata Standar RS % Asupan Kategori Hari 1 Hari 2 Hari 3
YD
Energi 2187,4 2015,26 2163,308 2121,99 2500 100 Baik Protein 78,37 76,30 89,048 81,24 75 100 Baik Lemak 58,36 43,25 49,921 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 347,4997 345,56 350 100 Baik
MN
Energi 2187,4 2015,26 2163,308 2121,99 2500 100 Baik Protein 78,37 76,30 89,048 81,24 75 100 Baik Lemak 58,36 43,25 49,921 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 347,4997 345,56 350 100 Baik
FH
Energi 2187,4 2015,26 1577,56 1926,74 2500 77,07 Kurang Protein 78,37 76,30 74,96 76,54 75 102,05 Baik Lemak 58,36 43,25 47,15 49,59 55 90,16 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 221,21 303,46 350 86,70 Kurang
RN
Energi 2187,4 2015,26 1984,81 2026,49 2500 81,04 Kurang Protein 78,37 76,30 84,848 79,84 75 106,45 Baik Lemak 58,36 43,25 49,071 50,23 55 91,33 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 308,997 332,73 350 95,06 Baik
FR
Energi 2187,4 2015,26 2163,308 2121,99 2500 100 Baik Protein 78,37 76,30 89,048 81,24 75 100 Lebih Lemak 58,36 43,25 49,921 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 347,4997 345,56 350 100 Kurang
ASUPAN MAKAN PASIEN YANG BERASAL DARI RUMAH SAKIT
Nama Jenis Asupan Asupan Zat Gizi Rata – rata Standar RS % Asupan Kategori Hari 1 Hari 2 Hari 3
AY
Energi 2187,4 2015,26 2163,308 2121,99 2500 100 Baik Protein 78,37 76,30 89,048 81,24 75 100 Lebih Lemak 58,36 43,25 49,921 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 347,4997 345,56 350 100 Kurang
HM
Energi 2187,4 2015,26 2163,308 2121,99 2500 100 Baik Protein 78,37 76,30 89,048 81,24 75 100 Lebih Lemak 58,36 43,25 49,921 50,51 55 100 Baik
Karbohidrat 347,20 341,98 347,4997 345,56 350 100 Kurang
Lampiran 5
Makan Pagi
Nama Jenis Makanan HARI
Rata‐rata I II III
E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH MA Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 89,25 2,1 0,425 19,275 267,75 6,3 1,275 57,825
Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,74 109,67 6,91 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 21,275 13,625 18,375 0,1 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
RH Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 5,5 6,54 7,44 4,74 109,67 6,91 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 1,16 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 6,41 0,575 0,074 1 30,87 1,57 1,06 4,615
RO Nasi 357 8,4 1,7 77,1 - - - - 357 8,4 1,7 77,1 238 5,6 1,13 51,4 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 - - - - 112,2 6,54 7,44 7,44 68,2 4,66 4,64 1,72 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 - - - - 85,1 5,45 7,35 7,35 56,73 3,63 4,9 0,08 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 - - - - 11 1,15 0,15 0,15 20,13 1,36 0,68 2,81
MS Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,5 1,7 77,1 - - - - 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 47,4 109,67 6,9 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 11 1,15 0,15 2 30,87 1,57 1,06 4,615
ST Nasi 178,5 4,2 0,85 38,55 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 7,74 109,67 6,9 7,47 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 6,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 24,7 1,47 0,95 32,175 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
YK Nasi 178,5 4,2 0,85 38,55 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 7,74 109,67 6,9 7,47 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 6,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 24,7 1,47 0,95 32,175 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
MU Nasi 178,5 4,2 0,85 38,55 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 7,74 109,67 6,9 7,47 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 6,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 24,7 1,47 0,95 32,175 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
2
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II III E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
JK Nasi - - - - - - - - - - - - - - - - Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 - - - - 112,2 6,54 7,44 4,74 68,2 4,66 7,64 1,72 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 - - - - 85,1 5,45 7,35 0,4 56,73 3,63 4,9 0,08 Sayur - - - - - - - - 11 1,15 0,15 2 20,13 1,36 0,68 2,81
TR Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,47 109,67 6,9 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
KS Nasi 178,5 4,2 0,85 38,55 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,47 109,67 6,9 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
NK Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,47 109,67 6,9 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
TA Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,47 109,67 6,9 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
NS Nasi 357 8,4 1,7 77,1 - - - - 178,5 4,2 0,85 38,55 178,5 4,2 0,85 38,55 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 - - - - 112,2 6,54 7,44 4,47 68,2 4,66 4,64 1,72 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 - - - - 85,1 5,45 7,35 0,4 56,73 3,63 4,9 0,08 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 - - - - 5,5 0,575 0,075 1 20,13 1,36 0,68 2,81
KO Nasi 178,5 4,2 0,85 38,55 - - - - - - - - 59,9 1,4 0,28 12,85 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 - - - - 112,2 6,54 7,44 4,74 68,2 4,66 7,64 1,72 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 - - - - 85,1 5,45 7,35 0,4 56,73 3,63 4,9 0,08 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 - - - - 11 1,15 0,15 2 20,13 1,36 0,68 2,81
TK Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,47 109,67 6,9 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
3
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II IIIE P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
MO Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,47 109,67 6,9 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
YK Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,47 109,67 6,9 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
SP Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,47 109,67 6,9 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
4 Makan Pagi
Nama Jenis Makanan HARI
Rata‐rata I II III
E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
AS Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,74 109,67 6,91 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 74,13 5,51 6,01 0,65 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615 JO Nasi 357 8,4 1,7 77,1 89,25 2,1 0,425 19,275 148,75 3,5 0,708 32,125 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,74 109,67 6,91 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 52,86 4,15 4,18 0,55 Sayur 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 14,4 0,59 0,425 2,47
MP Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,74 109,67 6,91 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 74,13 5,51 6,01 0,65 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615 RS Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,74 109,67 6,91 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 74,13 5,51 6,01 0,65 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 11 1,15 0,15 2 32,86 1,76 1,08 4,95 RA Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,74 109,67 6,91 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 74,13 5,51 6,01 0,65 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 11 1,15 0,15 2 32,86 1,76 1,08 4,95
ML Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,74 109,67 6,91 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 74,13 5,51 6,01 0,65 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615
5
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II III E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
IM Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81 YD Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
MN Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81 FH Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,74 109,67 6,91 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 74,13 5,51 6,01 0,65 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615 RN Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 92,4 7,44 6,48 0,42 124,4 6,74 8,44 5,5 112,2 6,54 7,44 4,74 109,67 6,91 7,45 3,55 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 52,2 5,65 3,35 1,16 85,1 5,45 7,35 0,4 74,13 5,51 6,01 0,65 Sayur 49,4 2,94 1,9 6,435 37,7 1,2 1,2 6,41 5,5 0,575 0,075 1 30,87 1,57 1,06 4,615 FR Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
6
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II III E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
AY Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
HM Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
7 Lampiran 6
Makan Siang
Nama Jenis Makanan HARI
Rata‐rata I II III
E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH MA Nasi 223,12 5,25 10,625 481,875 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 371,87 3,75 1,77 80,31
Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
RH Nasi 223 5,25 10,625 481,875 446,25 10,5 2,125 96,375 - - - - 223,08 5,25 10,625 48,19 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 - - - - 84,18 5,92 6,43 0,1575 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 - - - - 65,47 6,195 3,023 4,38 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 - - - - 19,25 0,78 0,12 4,04 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,15 14,3
RO Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 223,12 5,25 10,625 48,19 446,25 10,5 2,125 96,375 371,87 8,75 1,77 80,31 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 0,695 0,111 1,411 36,15 0,935 0,32 7,885 28,76 0,858 0,19 6,204 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
MS Nasi 223 5,25 10,625 481,875 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 371,87 8,75 1,77 80,31 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 21,25 0,4725 0,07 46,575 12,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
ST Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 334,69 7,875 1,594 72,281 409,06 9,625 1,948 88,34 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
8
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II IIIE P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
YK Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
MU Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
JK Nasi 223,12 5,25 10,625 481,875 223,12 5,52 10,625 48,19 446,25 10,5 2,125 96,375 297,496 7 1,416 64,251 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 21,67 0,7008 0,167 4,651 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
TR Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
KS Nasi 223 5,25 10,625 481,875 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 371,87 8,75 1,77 80,31 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 21,25 0,4725 0,07 46,575 12,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 24,22 0,9325 0,204 51,215 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
NK Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
9
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II IIIE P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
TA Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 223 5,25 10,625 481,875 371,87 8,75 1,77 80,30 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
NS Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 - - - - 297,5 7 1,416 64,25 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 - - - - 61,78 4,059 4,905 0,0775 Sayur N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 - - - - 65,47 6,195 3,023 4,38 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 - - - - 19,25 0,778 0,121 4,045 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 - - - - 42,975 0,45 0,12 11,25
KO Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 371,87 8,75 1,77 80,30 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 24,22 0,9325 0,204 51,215 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
TK Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
MO Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Sayur N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
YK Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
10
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II III E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
SP Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 - 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 - 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
11
Makan Siang
Nama Jenis Makanan HARI
Rata‐rata I II III
E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
AS Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 ‐ ‐ ‐ ‐ 297,5 7 1,417 64,25 Lauk H 160,16 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 ‐ ‐ ‐ ‐ 84,19 5,92 6,43 0,1575 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 ‐ ‐ ‐ ‐ 65,46 6,195 3,023 4,38 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 ‐ ‐ ‐ ‐ 19,25 0,79 0,121 4,046 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 ‐ ‐ ‐ ‐ 42,975 0,45 0,15 11,25 JO Nasi 223 5,25 10,625 481,875 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 371,83 8,75 1,77 80,31 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 21,25 0,4725 0,07 46,575 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 24,22 0,9325 0,204 51,215 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
MP Nasi 223 5,25 10,625 481,875 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 371,83 8,75 1,77 80,31 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 21,25 0,4725 0,07 46,575 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 24,22 0,9325 0,204 51,215 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3 RS Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 ‐ 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3 RA Nasi 223 5,25 10,625 481,875 446,25 10,3 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 371,83 8,75 1,77 80,31 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 o,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 ‐ 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
12
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II III E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
ML Nasi 223 5,25 10,625 481,875 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 371,83 8,75 1,77 80,31 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Lauk N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 ‐ 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3 IM Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Sayur N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 ‐ 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3 YD Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Sayur N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 ‐ 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
MN Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Sayur N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 ‐ 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3 FH Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Sayur N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 ‐ 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
13
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II III E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
RN Nasi 223 5,25 10,625 481,875 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 371,83 8,75 1,77 80,31 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Sayur N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 ‐ 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3 FR Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Sayur N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 ‐ 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3 AY Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Sayur N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 ‐ 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
HM Nasi 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 446,25 10,5 2,125 96,375 Lauk H 160,15 10,33 12,81 0,0525 92,4 7,44 6,48 0,42 103,5 9,4 7 ‐ 118,68 9,06 8,76 0,315 Sayur N 119,6 9,15 7 6,35 76,8 9,435 2,069 6,8 74,5 9,15 2 6,35 90,3 9,245 3,69 6,5 Sayur 42,5 0,945 0,14 9,315 15,26 1,39 0,222 2,822 36,15 0,935 0,32 7,885 31,30 1,09 0,23 6,674 Buah 86,925 0,6 0,15 23,4 42 0,75 0,3 10,35 34,5 0,375 ‐ 9,15 54,475 0,575 0,3 14,3
14 Lampiran 7
Makan Malam
Nama Jenis Makanan HARI
Rata‐rata I II III
E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH MA Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 297,5 7 1,42 64,25
Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
RH Nasi 178,5 4,2 0,85 38,55 - - - - 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 - - - - 121,15 10,93 8,61 0,0525 77,78 5,823 5,35 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 - - - - 85,1 5,45 7,35 0,4 56,73 3,63 4,9 0,26 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 - - - - 44,11 1,068 2,576 4,588 25,76 0,89 1,247 3,306
RO Nasi 178,5 4,2 0,85 38,55 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 112,2 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 18,662 0,06825 0,0245 49,373 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 29,844 0,557 1,218 4,679
MS Nasi 178,5 4,2 0,85 38,55 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 238 5,6 1,13 51,4 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 8,96 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 5,45 0,4 Sayur 16,58 0,808 0,578 2,666 26,76 0,536 1,056 4,512 22,055 0,534 1,288 2,294 21,79 0,626 0,626 3,157
ST Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 267,75 6,3 1,275 57,825 327,25 7,7 1,55 70,675 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,5 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 33,083 0,801 1,932 3,441 31,001 0,98 1,381 4,425
YK Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
MU Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
15
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II III E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
JK Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
TR Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,956 7,68 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 42,55 2,725 3,675 0,2 70,92 4,54 6,125 0,33 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 33,083 0,801 1,932 3,441 31,001 0,98 1,381 4,428
KS Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
NK Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,5 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,25 8,956 7,68 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
TA Nasi 357 8,4 1,7 77,1 - - - - 178,5 4,2 0,85 38,5 178,5 4,2 0,85 38,55 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 - - - - 121,15 10,93 8,61 0,0525 77,78 5,823 5,35 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 - - - - 85,1 5,45 7,35 0,4 56,73 3,63 4,9 0,26 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 - - - - 44,11 1,068 2,576 4,588 25,76 0,89 1,247 3,306
NS Nasi 357 8,4 1,7 77,1 - - - - 178,5 4,2 0,85 38,5 178,5 4,2 0,85 38,55 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 - - - - 121,15 10,93 8,61 0,0525 77,78 5,823 5,35 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 - - - - 85,1 5,45 7,35 0,4 56,73 3,63 4,9 0,26 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 - - - - 44,11 1,068 2,576 4,588 25,76 0,89 1,247 3,306
KO Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
TK Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
16
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II III E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
MO Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
YK Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
SP Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 - 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
17 Makan Malam
Nama Jenis Makanan HARI
Rata‐rata I II III
E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
AS Nasi 357 8,4 1,7 77,1 ‐ ‐ ‐ ‐ 357 8,4 1,7 77,1 238 5,6 1,13 51,4 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 ‐ ‐ ‐ ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 77,78 5,82 4,93 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 ‐ ‐ ‐ ‐ 85,1 5,45 7,35 0,4 56,73 3,36 4,9 0,26 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 ‐ ‐ ‐ ‐ 44,11 1,068 2,576 4,588 26,76 0,89 1,244 3,31 JO Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
MP Nasi 178,5 4,2 0,85 38,55 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 16,58 0,808 0,578 2,666 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 29,15 0,804 1,40 2,41 RS Nasi 178,5 4,2 0,85 38,55 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 238 5,6 1,13 51,4 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 42,55 2,725 3,675 0,2 42,55 4,54 6,125 0,33 Sayur 18,662 0,06825 0,0245 49,373 26,76 0,536 1,056 4,512 33,083 0,801 1,932 3,441 26,16 0,47 1,004 4,29 RA Nasi 178,5 4,2 0,85 38,55 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
ML Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 15,975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
18
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II III E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
IM Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81 YD Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
MN Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81 FH Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81 RN Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 178,5 4,2 0,85 38,55 297,5 7 1,42 64,25 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81 FR Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
19
Nama Jenis Makanan HARI Rata‐rata
I II III E P L KH E P L KH E P L KH E P L KH
AY Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
HM Nasi 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 357 8,4 1,7 77,1 Lauk H 112,2 6,54 7,44 4,74 103,5 9,4 7 ‐ 121,15 10,93 8,61 0,0525 112,28 8,96 7,68 1,5975 Lauk N 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 85,1 5,45 7,35 0,4 Sayur 33,16 1,616 1,156 5,332 26,76 0,536 1,056 4,512 44,11 1,068 2,576 4,588 34,68 1,073 1,596 4,81
2
3
4