JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU...
Transcript of JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU...
mgaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Sistt::m Akuntansi
Manajemen Terhadap Kinerja Manajcirial
(Studi Kasus Pada PT.Pertamina UP II Dumai)
Oleh
Fitri Hasanah 104082002611
PE"F)UE(f_}.J(/\ .. .\(J t_'T/\~AA UIN i".' · · · .,
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UIN SYARIF HIDAYATULLA.H JAKARTA
1429 H/2008 M
PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM
AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
(Studi Kasus Pada PT. Pertamina UP II Dlumai)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
sebagai persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Dr. Yahya Hamja, MM NIP: 130.676.334
Oleh:
FITRI HASANAH[
NIM: 104082002611
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing II
Y essi Fitri. SE. Ak., M.Si NIP: 150.377.440
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
Hari ini Selasa Tanggal 02 bulan Mei Tahun Dua Ribu delapan telah dilalrnkan
Ujian Komprehensif atas nama Fitri Hasanah NIM 104082002611 dengan judul
skripsi: "PENGARUH KETIDAKP ASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM
AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERlAL
(Studi Kasus Pada PT. Pertamina UP II Dumai)". Memperhatikan penampilan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Ekonomi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
(UIN) Syai·ifl-Iidayatullah Jakarta.
ffi/J (/)'I
\ '
Jakarta, 02 Mei 2008
Tim Penguji Ujian Kompreheusif
Rahmawati. SE., Ak., M.M Ke tu a
Hepi Prayudiawan. SE., Ak., M.M Sekretaris
'
Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Penguji Ahli
Hari ini Rabu Tanggal 17 bulan September Tahun Dua Ribu Delapan telah
dilakukan Ujian Sidang Skripsi atas nama Fitri Hasanah NIM 104082002611
dengan judul skripsi: "Pengaruh Ketidakpastian Lin~:kungan dan Sistem
Aklllntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT.
Pertamina UP II Dumai)". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut
selama ujian berlangsw1g, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ak:untansi Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 17 September 2008
Tim Penguji
Dr. Yahya Hamja, Peuguji I
Drs. AbduL amid Cebba. Ak., MBA / Penguji Ahli '
DAFTARRIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Fitri Hasanah
Tempat dan Tanggal Lahir : Dumai, 14 oktober 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : JL. Cabe raya no. 41 pondok cabe- pamulang
Telepon/HP : 081388212656
Riwayat Pendidikan
1993-1998
1998-2001
2001-2004
2004-2008
: SD 2 YKPP Dumai
: SL TP YKPP Dumai
: SMU 1 Dumai
: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, September 2008
Penulis (Fitri Hasanah)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untulc mengetahui pengaruh ketidak:pastian lingkungan dan sistem ak:untansi manajemen terhadap kinerja manajerial pada PT. Pertamina UP II Dumai Riau. Penelitian ini menggunak:an data primer melalaui kuesioner dengan skala like1i. Penelitian ini dilak:ukan 1:erhadap manajer dan karyawan PT. Pertamina sebagai responden. Metode pengo:lahan dan analisis data dengan metode analisis jalur atau path analysis methode dengan menggunak:an program SPSS 11,5.
Hasil pengolahan dan analisis data menunjuk:kan bahwa pengaruh ketidakpastian lingkungan secara langsung terhadap kinerja manajerial tidak signifikan yang menunjulckan basil koefisien determinasi sebesar 33,6%. Pengaruh ketidak:pastian lingkungan terhadap sistem akuntansi manajemen memiliki koefisien determinasi sebesar 81,4% dan pengaruh sistem ak:untansi manajemen terhadap kinerja ma11ajerial mendeterminasi sebesar 50,3%. Sedangkan pengaruh secara simultan ketidakpastian lingkungan clan sistem ak:untansi manajemen terhadap kine1ja manajerial culmp signifikan yaitu sebesar 0,745 atau sebesar 74,5%.
Kata Kunci: Ketidak:pastian Lingkungan, Sistem Akuntansii Manajemen, Kinerja Manajerial
Daftar Isi
Lembar Pengesahan Skripsi ..•..................................................................... i
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .............•.....•.....•....•.................. ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi •.........................•..•.•............................. iii
Daftar Riwayat Hid up ...................................•................•......... iv
Abstract .•....••......................•.•...•.•......•..•..•••....••.......•...•..•.... v
Abs tral\:.. ........................................................................................... u ............... u ..... vi
Kata Pengantar ............................................................................................. vii
Daftar isi ............................................................................................................ ix
Daftar Tabel. ................•..........•.......•....•......................•.......•..............•..•..•.... xii
Daft.ar Ga1nbar ................................................................................................................ xiii
Daftar Lampiran .......................•...•..•..........................•................................. xiv
BAB I Pendal1uluan ........... " ...................................................................... l
A. Latar Belakang Penelitian ...................................................... l
B. Perumusan Masalah ................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................... 6
BAB II Tinjaua11 Pustaka ............................................................................... 8
A. Ketidakpastian Lingkungan ........................................... 8
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................ .49
3. Uji Hipotesis ..................................................................... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 66
B. Implikasi ................................................................................. 66
DAFT AR PUSTAKA .................................................................................... 67
LAMP IRAN
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Hal
2.1 Model Penelitian 21
3.1 Diagram Jalur 28
4.1 Struktur Organisasi Pertamina 39
4.2 Grafik Scatterplot 50
4.3 Output Uji Normalitas 52
4.4 Diagram jalur 54
4.5 Diagram Jalur dengan Nilai Tercantum 61
NO
Lampiran 1
Lampiran2
Lampiran 3
Lampiran4
Lampiran 5
Lampiran 6
DAFTAR LAMPIRAN
Keterangan
Kuesioner
Lan1piran hasil uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran hasil uji Multikolinearitas
Lampiran hasil uji Heterokedastisitas
Lampiran hasil uji Nonnalitas
Lampiran hasil uji Hipotesis
BABl
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk
memanfaatkan keman1puan yang ada semaksimal mungkin agar tmggul dalam
persaingan. Oleh karena itu, manajemen perlu memiliki keman1puan untuk
melihat dan menggunakan peluang, mengidentifikasi masalah, dan menyeleksi
serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan tepat. Agar perusahaan
dapat be11ahan dan berkembang dalam bisnis secara cepat dan melniliki
ketidakpastian yang relatif tinggi, maka manajemen harus memiliki cara untuk
membantu mereka dalam mempertahankan keberlangsungan perusahaan
sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai.
Ketidakpastian lingkungan diidentifikasi sebagai faktor penting karena
kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan pengendalian.
Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi yimg tidak pasti karena
tidak terprediksinya kejadian masa mendatang. Oleh karena itu, selain dapat
memprediksi ketidakpastian lingkungan yang terjadi dalam industri para
manajer juga harus mampu memprediksi ketidakpastian liugkungan yang
berada di luar perusahaan, seperti tindakan pesaing, teknologi, dan permintaan
pasar. Sehingga dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi untuk
mencapai kinerja maksimal tentunya manajer memerlukan sesuatu informasi
Gordon dan Narayanan (1984) dalam Nazaruddin (1998) melaporkan
pentingnya tipe informasi yang berorientasi kedepan (future-oriented
iriformation) yang terfokus pada sumber ketidakpastian bagi manajer yang
sedang menghadapi ketidakpastian. Sementara, Chenhall dan Morris (1986)
dalam Nazaruddin (1998) menekankan bahwa dalam kondisi seperti itu
dibutnhkan inforrnasi yang lingkupnya Juas, tepat waktu1 dan agregat. Hal ini
sangat logis karena manajer terdesentralisasi yang dibentuk untuk
menyesuaikan dengan ketidakpastian lingkungan mernbutuhkan informasi
yang bermanfaat untuk mengarahkan dan memecahkan masalah seperti
penetapan harga, pemasaran, kontrol persediaan dan neg;osiasi dengan serikat
pekerja. Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai :matu perangkat yang
dapat diandalkan untuk mengatasi ketidakpastian tersebut. Perangkat itu
berupa suatu sistem yang diciptakan perusahaan, yaitu sistem informasi
akuntansi manajemen.
Menurut Mia dan Chenhall (1994) dalam Nazaruddin (1998) peranan dari
sistem akuntansi manajemen adalah membantu manajer memberikan arahan
serta mengatasi masalah- masalah yang timbul dalam suatu organisasi. Pada
umumnya, desain sistem alcuntansi manjemen hanya terbatas pada informasi
keuangan internal organisasi dengan menggunakan data keuangan historis.
Kondisi keuangan yang memburuk dan kekurangan catatan akuntansi akan
membatasi akses untuk memperoleh informasi yang diperlukan, sehingga
menyebabkan kegagalan pada perusahaan Karena itu diperlukan data eksternal
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. Disamping itn
informasi sistem akuntansi manajemen dapat memudahkan pengguna (para
manajer atau eksekutif) untulc mengontrol biaya, mengukur dan meningkatkan
produktifitas, dan dapat pula memberikan dukungan terhadap proses produksi
(Johnson & Kaplan, 1987 dalam Adia 2002). Perencanaan sistem akuntansi
manajemen merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi perlu
mendapatkan perhatian, hingga bisa membe1ikan kontribusi positif didalam
mendukung keberhasilan sistem pengendalian organisasi.
Salah satu fungsi dari sistem akuntansi manajemen adalal! menyediakan
sumber informasi yang penting untulc membantu manajer mengendalikan
aktivitasnya serta mengurangi ketidakpastian lingkungan dalam nsaha
mencapai tujuan organisasi dengan sukses. Akuntansi manajemen
memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membantu para pekerja,
manajer dan eksekutif dalam membuat keputusan yang lebih baik (Atkinson
dkk. 1995 dalam Adia 2002).
Informasi akuntansi manajemen sebagai salal! satu produk sistem
akuntansi manajemen berperan dalam membantu memprediksi konsekuensi
yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan
pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengendahan dan pengambilan
keputusan. Dengan adanya informasi juga akan meningkatkan kemampuan
manajer untuk memal!ami keadaan linglnmgan yang sebenarnya dan
informasi berfungsi juga didalam mengidentifikasi aktivitas yang relevan
Karakteristik informasi yang bermanfaat berdasarkan perseps1 para
manajerial sebagai pengambilan keputusan dikategorikan kedalam empat sifat
yaitu broad scope, timeliness, agregasi dan informasi yang terintegrasi.
Karakteristik informasi yang tersedia dalam organisasi akan menjadi efektif
apabila mendukung pengguna informasi atau pengambil keputusan. Hal ini
sejalan dengan pendekatan kontijensi (Otley, 1980 dalam Hapsari) bahwa
tingkat ketersediaan daii masing- masing karakteristik informasi sistem
alrnntansi itu tidak selalu sama untuk setiap organisasi tetapi ada faktor
tertentu lainnya yang akan mempengaruhi tingkat kebutuhan terhadap
informasi akuntansi manajemen.
Beberapa studi (Gordon dan Narayan, 1984; Chenhall dan Moris, 1986
dalam Nazamddin 1998) telal1 meneliti hubungan antara ketidakpastian
lingkungan dan struktur sistem alrnntansi manajemen. Hasil penelitian
memutjukkan baliwa ketidakpastian lingkungan yang tinggi menyebabkan
meningkatnya keterganttmgan pada sistem informasi akuntansi manajemen
yang canggih (sophisticated).
Penelitian yang lain menemukan baliawa fungsi sistem akuntansi
manajemen dan kondisi ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh
pada kinerja. Gui (1991) dalam Juniarti (2003) hasil penelitian yang
mengambil sampel 42 manajer pengusalia kecil yang bergerak dalam
pemsaliaan light engineering di Australia menemukan babwa pengaruh sistem
akuntansi manajemen terhadap kinerja tergantung pada ketidakpastian
pengaruh yang positif terhadap kinerja pada lingkungan ketidakpastian yamg
tinggi, sedangkan pada lingkungan ketidakpastian yang rendah mempunyai
hubungan yang negatif.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Fauzia Adia Fitri
dengan judul penelitian pengaruh sistem akuntansi manajemen dan
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajer. Sedangkan peneliti
sekarang mengambil judul Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan
Sistem Aknntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Perbedaan
peneliti sebelumnya dengan peneliti sekarang adalah peneliti sekarang
mengan1bil objek penelitian pada PT. Pertamina, sedangkan peneliti
sebelumnya mengambil objek pada industri perbankan yang ada di Aceh .
Peneliti tertarik memilih topik ini karena ingin mengetahui apakah
ketidakpastian lingkungan dan sistem informasi akuntansi manajemen pada
perusahaan dalam perekonomian yang tidak stabil sekarang ini mempunyai
pengaruh penting dalam mengambil keputusan demi mempertahankan
keberadaan perusahaan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, dapat dirumuskan
masalabnya sebagai berikut:
a. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial?
b. Apakab ketidakpastian lingkungau berpengaruh secara signifikan terhadap
sistem akuntansi manajemen?
c. Apakah sistem akuntansi mauajemen berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja manajerial?
d. Apakah ketidakpastian lingkungan dan sistem akuntansi manajemen
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial?
C. Tujmm dau Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalab
1. Menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.
2. Menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap sistem akuntansi
manajemen.
3. Menguji pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajerial.
4. Menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan dan sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja manajerial.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak di
antaranya:
1. Bagi perusahaan
Memberikan kontribusi praktis untuk organisasi dalam menjalankan
usahanya.
2. Pihak lain
Membeiikan konmbusi pada pengembangan teori terutama berkaitan
dengan peranan ketidakpastian lingkungan dan sistem akuntansi
manajemen terhadap kine1ja manajerial.
3. Penulis
Dapat menyadari betapa pentingnya pemahaman tcntang ketidakpastian
lingkimgan dan sistem akuntansi manajemen dalam perusahaan untuk
meningkatkan ldnerja manajerial.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kctidakpastian Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan yaitu kondisi lingkungan yang berada diluar
perusahaan yang dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan (Otley,
1980 dalam Nazaruddin 1998). Milken (1987) dalam Syam (2006)
menjelaskan bahwa ketidapastian lingkungan terdiri dari tiga tipe; effect
uncertainty, response uncertainty dan stated uncertainly. Effect uncertainty
adalah ketidakmampuan perusahaan untuk memprediksi pengaruh lingkungan
dimasa mendatang terhadap organisasi. Response uncertainty adalah
ketidakmampuan untuk memprediksi konsekuensi dari pilihan- pilihan
keputusan untuk merespon lingkungan. Stated uncertainty merupakan
ketidakpastian yang dipersepsikan. Menurut Miliken (1987) dalam Syam
(2006) ketidakpastian sebagai rasa ketidakmampuan individu untuk
memprediksi secara tepat. Persepsi ketidakpastian lingkungan merupakan
persepsi individual atas ketidakpastian yang berasal dari lingkungan
organisasi.
Ketidakpastian lingkungan mengacu pada persepsi manajer terhadap
faktor- faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan seperti" teknologi,
pesaing, customer dan supplier. Faktor tersebut menurut Chenhall dan Morris
(1986) dalam Nazaruddin (1998) merupalcan faktor yang dapat mempengaruhi
seberapa banyak manajer membutuhkan informasi sistem alcuntansi
Ketidakpastian lingkungan diidentifikasi sebagai faktor penting karena
kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan pengendalian.
Perencanaan menjadi bennasalah dalam situasi operasi yang tidak pasti karena
tidak terprediksinya kejadian masa mendatang. Gordon clan Narayanan (1984)
dalam Nazaruddin (1998) melaporkan pentingnya tipe informasi yang
berorientasi ke depan (future oriented information) yang terfokus pada sumber
ketidakpastian bagi manajer yang sedang menghadapi ketidakpastian.
Gui dan Chia (1994) dalam Juniarti (2003) menegaskan bahwa persepsi
tentang ketidakpastian lebih baik daripada ketidakpastian yang dinyatakan.
Cenhall dan Morris (1986) dalam Nazaruddin (1998) menyatakan bahwa
ketidalcpastian lingkungan yang dipersepsikan merupakan faktor kontijensi
yang penting sebab ketidakpastian lingkungan yang diprecliksi dapat
menyebabkan proses perencanaan dan kontrol menjadi lebih sulit.
Chenhall dan M01ris (1986) dalan1 Nazaruddin (1998) menekankan bahwa
dalam kondisi seperti itu dibutul1kan infonnasi yang lingkupnya luas, tepat
waktu, dan agregat. Informasi ini sangat dibutul1kan karena manajer yang
terdesentralisasi yang dibentuk untulc menyesuaikan d1~ngan ketidakpastian
lingkungan membutul1kan informasi yang bennanfaat umulc mengarahkan dan
memecahkan masalah seperti penetapan harga, pemasaran, !control persediaan,
dan negosiasi dengan serikat pekerja serta stakeholders.
Organisasi yang sulcses akan selal u beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya dan secara proalctif merubah lingkungannya. Pada dasarnya
mempengaruhi operasional perusahaan (Otley, 1980 dalam Nazaruddin 1998).
Jika diterapkan dalam pengawasan akuntansi, ketidakpastian lingkungan
diukur dengan melihat pengaruhnya terhadap penggunaan info1masi dan
karakteristik informasi. Suatu kondisi lingkungan yang pasti dengan mudah
dapat diprediks tidal' terlalu berpengaruh terhadap kinerja sedangkan pada
kondisi lingkungan yang tidak pasti lebih sulit untuk diprediksi.
Ketidal,pastian lingkungan ini pertama kali dipelopori oleh Burn dan
Stalker (1961) dalam Adia (2002) kemudian dikembangkan oleh beberapa
penulis yang menjadikarmya sebagai variabel independen penting dan dengan
variabel ini menjadikan perusahaan dalam posisi yang sulit untulc melakukan
prediksi dan membuat perencanaan serta pengawasan manajerial. Penelitian
Kren (1992) dalam Adia (2002) tidak berhasil menunjukkan bahwa pada saat
perubahan lingkungan tinggi partisipasi akan meningkat. Namun penelitian ini
menemukan bahwa saat perubahan lingkungan tinggi partisipasi almn
dipergunakan secara efektif untuk memperoleh inforrnasi yang berhubungan
dengan tugas.
Pada saat ketidakpastian lingkungan tinggi manajer akan membutuhkan
informasi sistem akuntansi manajemen yang canggih (sophisticated) untul'
menghadapi ketidakpastian lingkungan dan untuk membuat keputusan yang
tepat (Galbraith,1973; Tusman dan Nadler, 1978 dalam Rahayu 1999).
Sebaliknya pada saat ketidakpastian lingkw1gan rendah manajer kurang
memerlul'an informasi dari sistem akuntansi rnanaje:men yang canggih
yang disebabkan oleh penggunaan teknologi produksi yang modern,
deregulasi ekonomi dan penswastaan yang dimiliki oleh pemerintah
menyebabkan para pengambil keputusan merasakan bahwa penggunaan
sistem akuntansi manajerial sangat penting. Disamping persaingan yang
bersifat global, perkembangan produk dan telmologi proses, turun naik nilai
mata uang dan perubahan harga bahan mentah juga merupakan faktor penting
dalam mempertimbangkan penggunaan sistem akuntansi manajemen. Hal ini
disebabkan oleh sistem akuntansi manajemen dapat menyediakan infonnasi
yang terbaru serta mampu mengikuti perkembangan keadaan perdagangan
yang berlangstmg.
B. Sistcm Akuntansi Manajemcn
Sistem akuntansi manajemen adalah suatu mekanisme kontrol organisasi,
serta merupakan alat efektif dalam menyediakan infomtasi bennanfaat guna
memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari berbagai aktivitas yang
bisa dilakukan (Nazaruddin 1998). Salah satu produk yang dihasilkan sistem
akw1tansi manajemen adalah informasi akuntansi manajemen seperti
pengeluaran yang terjadi dalam departemen operasional, perhitungan biaya
produksi, dan jasa aktivitas. huonnasi akuntansi manaj<emen adalah swnber
daya utama infonnasi bagi perusahaan. Secara tradisional infonnasi akw1tansi
manaJemen didominasi oleh infonnasi finansial, tetapi dalan1
perkemba11gan11ya temyata peran informasi 11011 finansial juga menentukan.
lingkungm1 yfil1g kompetitif. Informasi sistem akuntfil1si mfil1ajemen sebagai
salah satu produk akuntfil1si mmrnjemen berperan dalam membantu
memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif
tindakfil1 yfil1g dapat dilakukfil1 pada berbagai aktivitas perencfil1afil1,
pengendalifil1 dan pengambilan keputusfil1. Dismnping itu, informasi sistem
akuntfil1si mfil1ajemen dapat memudahkfil1 pengguna untuk mengontrol biaya,
mengulrur dfil1 meningkatkfil1 produktivitas dfil1 dapat memberikfil1 dukungan
terhadap proses produksi (Johnson dfil1 Kaplfil1 1987 dalam Nazaruddin 1998).
Kesesuaian m1tara informasi dengfil1 kebutul1fil1 pembuat keputusfil1 akfil1
meningkatkfil1 kualitas keputusfil1 yang akm1 dimnbil, pada akhirnya dapat
rneningkatkfil1 kinerja perusal1aan. lnformasi akuntfil1si yang dihasilkfil1 oleh
pihak mfil1ajernen mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yfil1g hmus
dimiliki. Karakteristik kualitatif tersebut alcfil1 membedakfil1 informasi yfil1g
bermfil1faat bagi penggunfil1ya. Dalam pemilihfil1 metode akuntm1si ym1g alcm1
digunakfil1 perusahafil1, karakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar
pertimbfil1gfil1 pemilihfil1 rnetode akuntfil1si yfil1g akfil1 digunakfil1. Menurut
Statement of Financial Accounting (SF AC) No. 2 dalmn Symn (2006)
karakteristik kualitatif dari informasi akuntfil1si adalah sebagai berikut:
a. Relevfil1 adalah kapasitas informasi yfil1g dapa.t mendorong suatu
keputusfil1 apabila dirnfil1faatkfil1 oleh pemakai tmtulc kepentingfil1
memprediksi basil dimasa depm1 ym1g berdasarkfil1 kejadifil1 waktu lalu
dm1 sekarfil1g.
dikumpulkan dan disusun menurut areal fungsional atau jangka waktu yang
berbeda, sehingga info1masi yang teragregasi sangat dibutuhkan dalam
organisasi karena dapat mencegah kemungkinan adanya info1masi yang
overload. Adanya informasi agregasi menyebabkan manajer lebih cepat
merespon setiap permasalahan yang ada dalam pertanggungjawabannya dan
akan lebih meningkatkan tanggung jawab mereka serta info1masi ini juga
be1manfaat bila digunakan tmtulc mengevalusi kine1ja.
Integration menunjulckan informasi unmm menggambarkan pengarul!
interaksi dari berbagai fungsi dalam organisasi. Integrasi mencerminkan
infonnasi yang kompleksitas dan saling keterkaitan ar1tara bagian satu dan
bagian lain (Nazaruddin 1998:147). Informasi yang terintegrasi berperan
sebagai koordinator dalam mengendalikan pengambilan keputusan yang
beraneka ragam. Informasi terintegrasi dari sistem akuntansi manajemen
mencem1inkan bahwa terdapat koordinasi antar segmen sub-unit yang satu
dengan yang lainnya.
Informasi terintegrasi mencakup aspek- aspek sepe1ti ketentuan target atau
aktivitas yang dihitung dari proses interalcsi antar sub-unit satu dengan sub
unit lainnya akan tercerminkan dalam informasi integrasi. Semakin banyak
segmen dalam sub-unit dalam organisasi malrn informasi yang bersifat
integrasi makin dibutuhkan. Begitu pula pendelegasian kebijakan serta
permasalahan kontrol yang akan muncul pada perusahaan desentralisasi,
mungkin alcan dikurangi dengan adanya infonnasi terintegrasi.
a. Kemampuan manajer untuk membuat perencanaan
Perencanaan yang baik dapat meningkatkan fokus dan fleksibilitas
manajer dalam menangani pekerjaannya. Masalah fokus dan fleksibilitas
merupakan dua hal penting dalam lingkungan persaingan yang tinggi dan
dinamis. Kemampuan manajer dalam membuat perencanaan dapat
menjadi salah satu indikator untuk mengukur kinerja manajer (Nazarnddin
1998:149).
b. Kemampuan untuk mencapai target.
Kinerja rnanajer dapat diukur dari kemampuan mereka untuk mencapai
apa yang telah direncanakan. Target harus cukup spesifik, melibatkan
partisipan, realistis dan menantang serta memiliki rentang waktu yang
jelas.
c. Kiprah manajer diluar perusahaan.
Intensitas manajer dalam rnewakili perusahaan untuk berhubungan dengan
pihal( luar menunjukkan kepercayaan perusahaan kepada manajer.
Kepercayaan ini dapat timbul karena beberapa hal, salah satunya adalah
kinerja yang baik dari manajer.
Kinerja sebagai suatu tindakan seseorang untuk memenuhi harapan yang
berhubungan fungsinya atau gambaran reaksi dari pekerjaannya. Pemakai
internal yang paling sering menggunakan informasi adalah para manajer.
Kine1ja manajer sangat tergantung pada keputusan yang diambil berdasarkan
pada informasi sistem alruntansi manjemen. Setiap harapan tentang apa yang
harus dilakukan seseorang berkenaan dengan peranannya dalarn suatu
organisasi.
Kinerja merupakan faktor yang dapat memperbaiki keefektifan organisasi.
Kine1ja ini biasanya ditentukan atas dasar fungsi- fungsi manajemen klasik
melipnti prestasi manajerial dalarn planning, investigating, coordinating,
evalua/ing, supervising, stajjing, negotiating dan representating yang
dikembangkan oleh Mahoney (1963) dalarn Adia (2002).
D. Kerangka Penelitian
Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini mendorong perusahaan
untulc mengimplementasikan strategi yang tepat agar dapat memenangkan
persaingan dan mencapai kine1ja yang lebih baik. Agar perusahaan dapat
bertahan dan berkembang dalarn bisnis secara cepat dan memiliki
ketidakpastian yang relatiftinggi, maka manajemen harus memiliki cara untuk
membantu mereka dalarn mempertahankan keberlangsungan perusahaan,
sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai. Adanya
ketidakpastian yang tinggi diperusahaan, maka perusa11aan membutnhkan
sistem akuntansi manajemen yang sesuai dengan tugas mereka, sehingga
dapat meningkatkan kinerja manajerial. Berdasarkan uraian diatas, penulis
ingin menguji apakah ada pengarull yang signifikan antara ketidakpastian
lingkungan dan sistem ak1mtansi manajemen dengan kine1ja manajerial.
Kerangka pemikiran tersebut terlihat dalam gambar berikut:
P2
Ketidakpastian Lingkungan
E. Hipotesa Penelitian
t el
Sistem Aknntansi
Manajemen
Pl
Gambar2.1 Model Penelitian
P3
Kine1rja manaj1~rial
e2
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, penelitian ini bermaksud menguji
pengaruh ketidakpastian lingkungan dan sistem akuntansi manajemen
terhadap kinerja manajerial dengan rumusan hipotesis berikut ini.
Ho :Tidak terdapat pengaruh ketidakpastia11 lingkungan dan sistem
akuntansi manajemen terhadap kine1ja manajerial
Hai :Terdapat pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja
manajelial
Hai :Terdapat pengaruh ketidal(pastian lingkungan terhadap sistem akuntansi
manajemen
Ha3 :Terdapat pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajerial
Ha4 :Terdapat pengaruh ketidakpastian lingkungan dan sistem akuntansi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. H.uang Lingkup Penelitian
Objek studi penelitian adalah manajer tingkat menengah dan pelaksana
(supervisor dan pekerja) pada PT. Pertamina UP II Dumai. Manajer tingkat
menengah tersebut yaitu manajer perencanaan dan ekonomi, manajer kilang,
manager enginering dan pengembangan, manajer keuangan, manajer umum,
manajer jasa pemeliharaan kilang, kepala bidang sistem informasi dan
komputer, kepala bidang jasa dan sarana umurn. Populasi dalarn penelitian ini
adalah seluruh jajaran yang termasuk dalarn struktur org;anisasi PT. Pertarnina
UP II Dumai. Penelitian ini dilakukan untuk rnengetahui ketidakpastian dan
sistem alcw1tansi manajernen yang berpengaruh pada kinerja rnanajerial.
B. Metode Penentuan Sampel
Telmik penarikan sarnpel dalam penelitian ini adalah judgment
(purposive). Peneliti menggunakan metode ini karena obyek hams diteliti
sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian. Elemen populasi yang
dipilih sebagai sarnpel dibatasi pada elemen yang dapat memberikan informasi
berdasarkan pertimbangan masalah penelitian, yaitu manajer tingkat
menengah dan supervisor (pelaksana dan staff). Metode tersebut dilakukan
dengan mengikuti pernbagian wilayah ke1ja yang ditetapkan PT. Pertamina
UP II Dumai yaitu sebanyak 8 wilayah ke1ja dan mengarnbil sarnpel pada
C. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data-data dan informasi oleh penulis dalam
penyusunan skripsi ini adalah:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari tempat
penulis mengadakan penelitian. Data 1111 dikumpulkan dengan
menggunakan teknik observasi langsung melalui penyebaran kuesioner,
yaitu dengan menyebar daftar pertanyaan dimana responden tinggal
memilih pilihanjawaban yang dianggap paling sesua:i.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-bulrn, jurnal, dan
sumber bacaan lain yang memiliki relevansi dengai1 objek yang diteliti.
Untuk data sekimder, peneliti mengumpulkaxmya dengan studi
kepustakaan dan literatur pada berbagai perpustakaan didalaxn dan diluax·
kampus maupw1 pada toko-toko buku.
D. Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya ialah menganalisis data
berdasarkan metode analisis yang sesuai untuk digWlakan. Kegiatan analisis
dan pengolalian data dengfill melal(ukan tabulasi terhadap kuesioner dengan
memberikan dan menjwnlahkall bobot jawabax1 pada masing-masing
pertanyaan untuk masing-masing variabel.
1. U ji Kualitas Data
Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner,
maka ketersediaan dan ketelitian dari para responden w1tuk menjawab setiap
pertanyaan merupakan suatu ha! yang sangat penting dalam penelitian.
Keabsahan suatu jawaban sangat ditentukan oleh alat ukur yang telah
ditentukan. Untuk itu dalam melalcukan uji kualitas atas data primer, peneliti
melakukan uji validitas dan uji realibilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunalmn w1iuk mengukur sejauh mana vru"iabel yang
digunalcan benar- benru· mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas
berasal dari validity berarti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukm·
dalam melakukan fungsi ukurnya. Syru·at instrwmm yang baik adalah
instrwnen tersebut harus valid. Sebuah instrwnen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang hendak diukur yang val.iditasnya tinggi alcan
mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkwnpul
merupakan data yang dapat dipercaya.
Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antara
skor butir pertanyaan dengru1 total skor konstruk atau vruiabel. Setelah itu
tentukan hipotesis Ho: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan
total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidalc berkorelasi positif
dengan total skor konstruk. Setelal1 menentukan hipotesis Ho dan Ha,
kemudian uji dengan membandingkan r hitung dengan r table untuk
b. Uji Reliabilitas
Setelah menentukan validitas instrumen penelitian, tahap selanjutnya
adalah mengukur reliabilitas data dan instrumen penditian. Uji reliabilitas
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang mempakan indikator
dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pemyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tek:nik cronbach alpha,
dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila memiliki koefisien
k:ehandalan atau alpha: <0,6 tidak reliabel, 0,6-0,7 acceptable, 0,7-0,8
reliabel, dan >0,8 sangat reliabel ( dalam Hendro Wahyudi, 2006).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji MultikolineaJ"itas
Uji multik:olinearitas digunalrnn untuk mengetahui apakah ada
hubungan atau k:orelasi diantara variabel independen. Multik:olinearitas
menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam
penelitian ini uji multikolinearitas digunakan w1tuk menguji apal'ah ada
korelasi atau hubungan diantara vaiiabel ketidalcpastian lingkungan dan
sistem akuntai1si manajemen.
Pedoman suatu model regresi yang ideal adalah tidalc terjadi korelasi
diantara variabel independen (nilai VIF dan tolerar.ce disekitar angka 1
Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini
tidal( orthogonal yalmi variabel orthogonal adalah variabel independen
yang memiliki nilai korelasi antar sesarna variabel independen sarna
dengan no! (Imam Ghozali, 2001: 91 ).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apal<ah dalarn suatu
model regresi terjadi ketidal<sarnaan varians dari residual satu pengarnatan
ke pengarnatan yang lain. Jika varians tersebut tetap mal<a disebut
homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah tidal< terjadi heteroskedastisitas.
Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat melihat grafik plot.
Deteksinya dengan melihat ada tidal<nya pola tertentu pada grafik dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dar1 sumbu X adalah residual
yang telah di-stundendized (Santoso, 2000:210). Pedoman dalarn
mendeteksi uji heteroskedastisitas antara lain: (a) jika ada pola tertentu,
seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar) maka terjadi heteroskedastisitas. Dan (b) jika
tidal< ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah ar1gka
0 (nol) pada sumbu Y, malm tidal< terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji No1malitas
Menguji suatu model regresi yaitu variabel dependen, variabel
independen maupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidal<
n01mal atau paling tidak mendekati n01mal. Untuk mendeteksi normalitas
dapat menggunalcan analisa grafik dengan melihat grafik normal P-P Plot
Of Regression Standardized Residual. Deteksinya dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari graflk.
Pada penelitian ini uji normaltas terlihat dalam grafik berikut yang
merupakan hasil output pengujian n01malitas dengan media bantuan
program SPSS seri 11,5.
Dasar pengambilan keputusan dari analisa grafik tersebut adalah:
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
3. Uji Hipotesis
Analisa data-data tersebut menggunakan metode analisis jalur atau Path
Analysis yang dimaksudkan untnk menganalisis hubungan kausal antar
variabel dimana variabel bebas mempengaruhi variabel tergantung, baik
secara langsung maupun tidak langsung, melalui satu atau lebih variabel
perantara (Jonathan Saiwono, 2007:147). Pada dasamya ai1alisis jalur
merupakan bagian dari analisis regresi linear berganda yang diperluas untuk
menaksir secara eksplisit hubungan kausalitas difilltara vaiiabel-variabel yfillg
Dari gambar diatas dapat dijelaska11 bahwa ketidakpastian lingkungan
dapat berpengarnh langsung terhadap kinerja manajerial. Tetapi dapat juga
berpengaruh tidak langsung yaitu melalui variabel sistem alcuntansi
manajemen terlebih dahulu baru kemudian secara bersama mempengarnhi
kine1ja manajerial. Logikanya semakin tinggi tingkat ketidakpastian
lingkungan malca pernsahaau membutuhkan sist•~m info1masi yang
berhubungan langsung dengan tugas mereka yang pasti akan meningkatkan
kinerja manaje1ial.
Koefisien jalur dalam gambar tersebut dilambangkan dengan simbol 'P'.
nilai yang terkandung dalam simbol ini menunjukkan seberapa kuat pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Total pengaruh hnbungan
dari gambar diatas adalal1 pengaruh langsung dari tingkat ketidakpastian
terhadap kinerja manajerial (Pl) ditambah pengarnh tingkat ketidakpastian
lingkungan terhadap sistem akuntansi manajemen (1'2) dikalikan dengan
pengaruh sistem alcuntansi manajerial terhadap kinerja manajerial (P3 ). Secara
matematis digambarkan LP= Pl+ (P2 x P3).
Hubungan langsung terjadi apabila suatu variabel mempengaruhi variabel
lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel
tadi. Sedangkan hubungan tidak langsung yaitu jika ada variabel ketiga yang
memediasi hubungan kedua variabel tersebut. Kemudian pada setiap variabel
endogen (variabel yang dipengaruhi) terdapat anak panah yang menunjukkan
besamya nilai jumlah variance yang tidak dapat dijelaskan (unexplained
Dalam penelitian ini yru1g tergan1bar dalam diagram jalur diatas terdapat
dua nilai e, yaitu el dan e2. Besarnya nilai el = {(1-R2)2} menggambarkan
jumlall variance vruiabel sistem akWltansi mruiajemen yang tidalc dapat
dijelaskru1 oleh variabel ketidakpastiru1 lingkWlgan. Seclangkan besarnya nilai
e2 = {(1-R2)2} menggambarkan jumlall variance variabel kine1ja manajerial
yang tidak dapat dijelaskru1 oleh variabel ketidalcpastian lingkWlgan dan
sistem akWltansi mruiajemen.
Dalam analisis jalur, koefisien jalur dihitung dengan membuat beberapa
persamaan struktural yru1g ingin dicrui koefisien jalurnya. Pada penelitian ini
persamaan tersebut adalall
Y1= a+ b1X1+e1 ......................................... (l)
Keterangru1 1:
Y1 = Sistem alcWltansi manajemen
X1 = Ketidakpastian lingkWlgan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
e = Error tenn
Y2= a+ b1X1 + b2X2 + e2 .......................... (2)
Keterangan 2 :
Y2 = Kinerja manajerial
X1 = Ketidakpastian lingkungan
a
b
e
= Konstanta I Intercept
= Koefisien regresi
=Unexplained Variance (Error Terms)
E. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan defenisi dari masing- masing variabel yang
digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan
dari masing- masing variabel yang digunak:m dalam penelitian ini antara lain:
a. Ketidakpastian Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan yaitu kondisi lingkungan yang berada
diluar perusabaan yang dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan
(Otley, 1980 dalam Adia Fauziab 2002). Ketidakpastian itu diantaranya
tindalcan kompetitor, telmologi, desain produk, permintaan pasar, jasa
yang tersedia, biaya jasa peraturan pemerintah, tekanan pesaing, tingkat
suku bunga, tingkat laju inflasi dan nilai tukar mata uang asing. Metode
pengukuran menngunakan skala likert yang terdiri dari 5 point penilaian,
yaitu: (1) Sangat setuju, (2) Setuju, (3) Ragu- ragu, (4) Kurang setuju, (5)
Tidak setuju.
b. Sistem Alruntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen adalab suatu mekanisme kontrol
organisasi, serta merupalcan alat yang efektif dalam menyediakan
informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang
mungkin terjadi dari berbagai aktivitas yang bisa dilakukan. Infonnasi
informasi broadscope, timeliness, aggregation dan integrasi. Metode
pengukuran menngunakan skala likert yang terdiri dari 5 point penilaian,
yaitu: (1) Sangat setuju, (2) Setttju, (3) Ragu- ragu, (4) Kurang setuju,
( 5) Tidak setuju
c. Kinerja Manajerial
Kinerja dapat didefenisikan sebagai suatu tindakan seseorang untuk
memenuhi harapan yang berhubungan fungsinya atau gambaran reaksi
dari pekerjaannya. Setiap harapan tentang apa yang harus dilalrnkan
seseorang berkenan dengan peranannya dalam suatu organisasi (Minner,
1988: 14) dalan1 Adia Fauzial1 (2002). Metode pengukuran
menngunakan skala likert yang terdiri dari 5 point penilaian, yaitu: (1)
Sangat setuju, (2) Setuju, (3) Ragu- ragu, ( 4) Kurang setuju, (5) Tidal(
sett1ju.
Lebih jelasnya, vmiabel, sub variabel, dan indikatomya dapat dilihat
pada tabel 3 .3
2.Sistem
Akuntansi
Manajemen
g. Tekanan
pesaing
h. Tingkat suku
bunga
j. Tingkat laju
inflasi
k. N ilai tukar mat a
uang asing ($)
a. Broad scope
b. Timeliness
- Tanggungjawab
perusahaan
- Harga
Produk
- Promosi
- Tempat
- Kenaikan dan
penurunan suku
bung a
- Kenaikan dan
penurunan
inflasi
- Stabilitas rupiah
terhadap dollar
- Informasi ekonomis
- Informasi non
ekonomis
Informasi finansial
- Informasi non
finansial
- Penyampaian
informasi tepat
waktu
Interval
c.Agregasi dan
integrasi
3.Kine1ja a. Perencanaan
Manajerial
b. Investigasi
c. Evaluasi
d. Koordinasi
e. Pengawasan
- lnforrnasi fongsional
setiap bagian
- Infonnasi
la po ran kinerj a
- lnfonnasi sesuai
dengan model
pemsahaan
- Menentukan tnjuan
- Menentukan
kebijakan
- Mengumpulkan
informasi
- Menyiapkan
informasi
- Mengevaluasi
rencana ke1j a
- Mengevaluasi
laporan kerja
- Tukar-menukar
informasi dan
program
- Mengarahkan
karyawan
- Memimpin karyawan
Interval
BABlV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penclitian
l. Sejarah Singkat Perusahaan
Usaha pencarian minyak bumi di Indonesia telah dimulai sejak tahun
1871 dan 1873 yaitu di daerah Langkat, Sumatera Utara. Di daerah Telaga
Tunggal ditemukan semburan minyak bumi yang pertama. Tetapi tonggak
sejarah perminyakan di Indonesia barn dimulai pada tanggal 15 Juni 1985
setelah minyalc bumi tersebut diproduksi secara ekonomi untuk keperluan
pemerintah Kolonil Belanda. Selanjutnya penc:arian minyak bun1i
dilakukan di daerah lain seperti pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Kilm1g minyalc UP II Dumai dibangun pada bulan April atas dasar
persetujuan Turn Key Project antara Pertamina dengan Fm· East Sumitomo
Japan. Pembangunan kilang ini dikukullkan dalam. SK. Direktur Utama
Pertamina nomor 334/KPtsDM/1967. Pelaksanam1 teknis pembangunan
kilang dilalcukan oleh kontraktor asing, Ishikawajima Harima Heavy
Industries (II-IHI) melakukan pekerjaan konstruksi pembuatan kilang
Crude Distillation Unit (CDU) dan fasilitas penunjang pembangkit tenaga
(Utilities), dan T ASEI melalcukan pekerjaan konstruksi pembuatan
fasilitas penunjang operasi laim1ya seperti tmlki-tm1ki produksi, dennaga
atau pelabuhm1 khusus dan perpipaan.
Juli 2001 dan tanggal 9 Juli 2001 berlangsung serah i:erimajabatan Direksi
Pertamina.
Berikut ini susunan struktur organisasi PT. Pertarnina (Persero) UP II
Dumai:
1~AUMft Pif<iNC<NMNDlll
ltE!CflOl>\IA\'
MM'Mfi il~DVKll tt11 it\ 1i\i\111Nti
M.l\\\ltf; l)Llc~&
~\\\lat JMI i!tiic~li
,ijl\\\Jii: Mlli~~lf~>t~ flllii!Vi>l\GI~
,\l,\\\\Jii: l!Ntr ll'i!.\lt!Utl;
GENERAL MANAJER PERTAMINI\ OP II
.ili~.lltt luti&!! OA!<
,ij~\-O~A
M.l~l.ltf; ~\G.W
r lt!11\!A!ill>tV<i
llii\DJJHAiAtiA V.~UIO
Gambar4.l
;l>l\\\lat Vl\UM
Struktur Organisasi PT. Pertamina (Persero) UP II Dumai
.ill~!Jffi Ill.I l!lli'I. '!'AP.Ml(
Rlt.l~\;
it!M!AiIDING liim.i INl-Oi.\1.111 DAN (Qfi<U~ll!All
BBM clan non BBM yang berkualitas sehingga memberi keuntungan
bagi perusahaan.
e. Manajer Enginering clan Pengembangan
Saat ini Manajer Enginering clan Pengembangan clijabat oleh Zainul
Makoenimau.IR, yang bertugas menyecliakan jasa clalam
merencanakan, mengarahkan clan mengevaluasi kegiatan untuk
pemanfaatan teknologi yill1g acla di clunia inclustri bagi kemajuan
kilang.
f. Manajer Keuangan
Saat ini Manajer Keuangill1 clijabat oleh Chaerullah.H. Drs, yill1g
bertugas mengkoorclinir clill1 menyelenggarakan kegiatill1 keuMgill1
meliputi penyusnnill1, penerimaan, pengeluill·aia cla11a serta akuntasi
keuill1gill1 sesuai prinsip-prinsip yang berlaku.
g. Mill1ajer Umum
Saat ini MMajer Umum clijabat oleh Bhill11clill1 CH Sinaga. ST, yill1g
bertugas mengkoorclinir kegiatan hukum, pertanahill1, hubmas clill1
sekuriti untulc menclukung ke!Mcaran operasi kilang serta menjalin
hubungill1 yang harmonis clengill1 pemcla I masyarakat clan menjaga
keill!1Man perusahaan clill1 lingkungill1 sekitarnya.
h. Kepala Biclill1g Sistem Informasi clan Komputer
Saat ini Kabicl SI&K clijabat oleh Wiyono.,MT, yang bertugas
menyelenggarakill1 pengembill1gill1 SI&K cliongill1 memanfaatkan
telmologi kornputer dan kornunikasi serta pengolahan data untuk
rnenigkatkan produktifitas pengolahan rniuyak di UP II Durnai.
1. Kepala Bidang LLIO
Saat ini Kabid LLK3 dijabat oleh Adrus Mar. Drs. MT, yang bertugas
rnengkoordinir dan rnengevaluasi kegiatan PK, LL, K3 untuk
rneajarnin lingkungan kerja yang arnan dan bebas dari kebakaran,
pencernaran dan kecelakaan akibat ke1ja.
J. Kepala Bidang Jasa dan Sarana Urnurn
Saat ini Kabid Jasrurn dijabat oleh Ahdie Harndie AS.H.Drs,MM,
yang be1tugas rnengkoordinir dan rnengendalikan kegiatan penyediaan
material/stock, jasa pernborongan I kontral(, perneliharaan fasilitas
umurn serta jasa angkutan taut untuk kelancaran operasi kilang UP II
Dumai.
k. Manajer JPK
Mengkoordinir, mengawasi dan rnengendalikan JPK UP II dengan
sasaran meningkatkan kehandalan kilang secara efisien sehingga
memberi keuntungan rnal(Simun1 bagi perusahaan
1. Direktur RSPD
Saat ini Direktur RSPD dijabat oleh Akmad Toha,H.Drs.Apt, yang
bertngas rnengkoordinir, mengendalikan dan mengevaluasi seluruh
layanan kesehatan dalam rangka pemeliharaan clan penigkatan derajat
kesehatan pekerja dan keluarga peke1ja guna menunjang kelancaran
m. Kepala PUKK
Mengkoordinir dan mengelola dan bantuan perusahaan untuk
disalurkan kepada usaha kecil dan koperasi di lingkungan Pe1iamina
UP II Dumai dan Sungai Pakning dalam rangka menciptakan iklim
yang kondusifbagi Pertamina UP II Dumai.
3. Visi dan Misi PT. Pertamina
a. Visi
Menjadi perusahaan yang unggul, maju dan terpandang
b. Misi
1. Melakukan perusahaan dalam bidang energi dan petrokimia
2. Merupakan etisitas bisnis yang dikelola secara normal, kompetitif
dan berdasarkan tata nilai unggulan
3. Memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, pelanggan,
pekerja dan masyarakat serta mendukung perkembangan ekonomi
nasional.
B. Hasil Analisis Deskriptif
Data yang digunalcan dalam penelitian ini merupakan data primer yang
diperoleh dengan cara mengirimkan kuesioner sebanyak 48 kepada manajer
tingkat menengah dan staff PT. Pe1iamina UP II Dumai. Nan1un dari 48
kuesioner yang disebarkan, yang kembali sejumlah 40 buah (83%), sedangkan
Tabel 4.1 Gambaran Distribusi Kuesiomff
No Kuesioner Jumlah Persentase (%)
I Kuesioner yang dikirim 48 100
2 Kuesioner yang tidak kembali 8 17
3 Kuesioner yang kembali 40 83
Kuesioner yang dapat diolah 40 83
Sumber: data d1olah
Tabel 4.2 G b am a ran aa a IS es non D t St f tikR d eH
Keterangan .Jumlah Persentase (%)
Jumlah responden 40 100
Jenis Kelamin a. Wanita 6 15 b. Pria 34 85
Tingkat U sia a. 30- 40 tahun 14 35 b.>40 Tahun 26 65
Jabatan a. Middle Manager 9 22,5 b. Supervisor (pelaksana dan staff) 31 77,5
Pendidikan a. SMA 8 20 b.D3 7 17,5 c.Sl 21 52,5 d.S2 4 10
Lama Bekerja
a 4- 6 tahun 6 15 b. 6- 10 tahun 18 45 c. > 10 tahun 16 40
Jumlah Responden 40 JOO Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.2 diatas terlihat proporsi terbesar responden berjenis
kelamin pria sebanyak 34 responden. Sedangkan untuk usia > 40 tahun lebih
besar dari usia yang lain. Untuk jabatan lebih didominasi oleh supervisor yaitu
sebanyak 31 orang. Jenjang SI lebih besar dari jenjang yang lain pada
pendidikan responden, yaitu berjumlah 21 orang. Dan yang beke1ja 6-10
tahuin sangat mendominasi yaitu berjumlah 18 orang.
C. Uji Statistik Data, Pengolahan Data dan Pembahasan
a. Uji Kualitas Data
1 ). Uji Validitas
Uji validitas digunakan untulc mengukur sejauh mana variabel yang
digunakan benar- benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
validitas ini dilakukan dengan menggunakan korelasi antaT skor butir
pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan
hipotesis Ho: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor
konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan
total skor konstruk. Setelah menentukan hlpotesis Ho dan Ha, kemudian
uji dengan membandingkan r hitung (tabel Corrected Item-Total
5%) untuk degree of freedom (dJ) = n-2. Dalam pe:nelitian ini 'n' adalah
jumlah sampel penelitian sebanyak 40 responden. Dengan n=40 malca r
label untuk df-=40-2 atau nilai df dari 38 adalah 0,264. Suatu kuesioner
dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2001 ).
Hasil r hitung dari setiap pertanyaan dalam kuesioner pada penelitian
ini memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel
sebesar 0,264 (lihat tabel 4.3). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan
bahwa masing-masing pertanyaan dalam kuesioner adalah valid dan dapat
digunakan untuk pengolahan data selanjutnya
Tabel. 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
Mean if variance item- alpha Item if item total if item deleted deleted correlation deleted
VAROOOOl 171.3250 150.6865 .3245 .9545 VAR00002 171.3000 147.7026 .5787 .9532 VAR00003 171.2250 148.3327 . 4982 .9536 VAR00004 171.3500 148. 6436 .5216 . 9535 VAR00005 171.2750 147.7942 .5595 . 9533 VAR00006 171. 3500 149. 7205 .4224 .9540 VAR00007 171. 4250 147.5840 .6961 .9527 VAR00008 171.3750 146.1378 . 7799 .9522 VAR00009 173.6750 144.6865 .5801 .9534 VAR00010 173.3250 148.0199 .5636 . 9533 VAROOOll 171.3500 147.4128 • 6358 . 9529 VAR00012 171. 3000 148.3179 .5242 .9535 VAR00013 173.6750 144.6865 .5801 .9534 VAR00014 173. 6750 144.6865 .5801 .9534 VAR00015 171. 3250 150.4814 .3427 . 9544 VAR00016 171. 2750 149.1788 .4396 .9539 VAR00017 173.3250 148.0199 .5636 .9533 VAR00018 173.6750 144.6865 .5801 .9534 VAR00019 173. 3250 148.0199 .5636 .9533 VAR00020 171. 3250 146.4301 .7081 .9525 VAR00021 173. 3250 148. 0199 .5636 .9533 VAR00022 171.3750 147.9327 .6069 .9531 KL 171. 5250 149.3327 . 6968 .9530 VAR00024 171. 4000 149.3231 .4932 .9536 VAR00025 171. 3000 147.7026 .5787 .9532 VAR00026 171. 3250 147.8660 .5775 .9532 VAR00027 171. 3750 147.5224 . 64 63 . 9529 VAR00028 171.3500 147.4641 . 6311 .9529 VAR00029 171.3750 148.4968 .5530 .9533 SAM 171.3750 147 .0096 .6956 .9526 VAR00031 171.4000 148.8615 .5387 .9534 VAR00032 171.2750 148.8199 .47J6 .9538 VAR00033 171. 2500 146.9103 .6267 .9529 VAR00034 171.2750 146.5635 . 6671 .9527 VAR00035 171. 3000 149.8564 .3890 . 9542 VAR00036 171.3250 149.5583 .4251 . 9540 VAR00037 171.3250 146.5327 .6988 .9526 VAR00038 171. 3250 147.9686 .5682 . 9532 VAR00039 171. 3250 146.7891 . 67 54 .9527 VAR00040 171.3500 147.3103 . 64 54 .9529 VAR00041 171.3000 149.3949 . 4294 . 9540 VAR00042 171.4250 149.8404 . 4 633 .9538 VAR00043 171.4000 14 7. 8359 .64:J3 . 9529 VAR00044 171.3750 151.3686 .2816 .9547 KM 171.2500 148.6026 .4816 . 9537
2). Uji Reliabilitas
Hasil dari pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetabui apakah
instrumen penelitian yang dipakai dapat digunakan berkali-kali pada
wal(tu yang berbeda. Reliabilitas sebenarnya adalal1 alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang mernpakan indikator dari variabel atau konstrnk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalali konsisten atau stabil dari waktu ke waldu.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunalrnn teknik cronbach alpha,
dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila memiliki koefisien
kehandalan atau alpha : <0,6 tidak reliabel, 0,6-0,7 acceptable, 0,7-0,8
reliabel, dan >0,8 sangat reliabel ( dalam Hendro Wahyudi, 2006).
Tabel. 4.4 Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Alpha Items
.954 .956
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
N ofitems
45
Tabel 4.4 menunjukkan hasil perhitungan nilai cronbach 's alpha atas
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kues:ioner. Secara general
pe1ianyaan-pertanyaan dalam kuesioner memiliki nilai cronbach alpha
sebesar 0.954. Berdasarkan !criteria sebelumnya menunjukkan baliwa nilai
heteroskedastisitas. Hal ini dibuktikan dengan grafik plot diatas yang
tidalc membentuk pola tertentu yang teratur sehingga penelitian ini
layalc dilakukan pengujian lebih lanjut.
3). Uji Normalitas
Menguji suatu model regresi yaitu variabel dependen, variabel
independen maupun keduanya mempunyai distiibusi normal atau
tidak (Ghozali, 2001:110). Model regresi yang baik adalah
disti·ibusi data normal atau paling tidalc mendekati normal. Untuk
mendeteksi normalitas dapat menggunalcan analisa grafik dengan
melihat grafik normal P-P Plot Of Regression Standardized
Residual. Deteksinya dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik.
Pada penelitian ini uji normaltas terlihat dalam grafik berikut
yang merupalcan hasil output pengujian nonnalitas dengan media
bantuan program SPSS seri 11,5.
Dasar pengambilan keputusan dari analisa grafik tersebut
adalah:
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, malca model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari gar1s diagonal dan tidak
mengikuti arah gans diagonal, malca model regresi tidak
12
10
8
6
>. 4
" c g: 2 CT
£ 0
Histogram
Dependent Variable: kinerja manajerial
Std. Dev = . ff1
Mean= 0.00
...,,,:.~>llll!i!llN = 40.00 -1.50 -.50 .50 1.50 2.50
-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00
Regression Standardized Residual
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Observed Cum Prob
Gambar4.3 Output Uji Normalitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Garnbar 4.3 menunjukkan adanya persebaran data (titik) pada
sumbu diagonal vang sangat mendekati garis diagonal. Pedoman
mengikuti atau mendekati garis normal maka suatu penelitian dapat
dikatakan normal. Pada gambar histogram juga menunjukkan
adanya normalitas dalam penelitian ini. Melihat dari ha! tersebut,
penelitian ini bisa disimpulkan memenuhi uji nonnalitas.
c. Uji Hipotesis
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
jalur atau Path Analysis yang dimaksudkan untuk menganalisis
hubungan !causal antar variabel dimana vaciabel-variabel bebas
mempengaruhi variabel tergantung, baik secara l~mgsung maupun tidak
langsung, melalui satu atau lebih variabel perantara. Pada dasarnya
analisis jalur merupakan bagian dari analisis regresi linear berganda
yang diperluas untuk menaksir secara eksplisit hubungan kausalitas
diantara variabel-variabel yang akan diuji yang telah ditetapkan
sebelurnnya. Dalam setiap penelitian yang menggunakan analisis jalur,
penentuan model diagram jalur merupakan tahap pertama yang sangat
penting dalam memulai analisis ini.
Dalam penelitian ini diagram jalurnya tergambarkan dalam gambar
berikut:
1
Tabel. 4.8 Output Rcgrcsi Pcrsamaan 2
Model Summary(b)
I \ I Arliu•tArl R \ Sid Error of I Model R I R Square \ Sq~~r~ \ the Estimate
I ·1 ,801 (a) I ,642 I ,623 I 2,49003 a Predictors: (Constant), sistem akt manajemen, keticlakpastian lingkungan b Dependent Variable: kinerja manajerial
Sum of S uares
ANOVA(b)
Df iviean S uare
Regression
1
412,090
1
2
1
206,045
1 ~esidual 229,410 37 6,200
101a1 I s41,5oo I 39 I I
F Si
33,2321 ,OOO(a)
a Predictors: (Constant), sistem akuntansi manajemen, ketidakpastian lingkungan b Dependent Variable: kinerja manajerial
Coefficients( a)
Unstandardized I Standardiwd Model Coefficients I Coefficienty t
l~d ! i B I Std. Error Beta I 1 (Constant) 15,411 i 5,6451 07?J ~
Ketidakpastian I ... , . ..,vi , ........
lingkungan , 197 I ,0991 ,:'.361 1,9891 ,054
slstem akt I manajemen ,845 j ,284 \ ,b03 \ 2,976 J ,0051
a Dependent Vanable: kmeria manaienal
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Hasil output regresi pada persamaan I memberikan nilai Standardized
Coefficients Beta untuk ketidakpastian lingkungan terhadap sistem
ak.w1tansi n1a11ajemen sebcsar 0,814 atau 81,4~1c, dan pada tinglcat
signifikansi 0,000. Hal ini berarti pengaruh ketidakpastian lingkungan
terhadap sistem akuntansi manajemen sebesar 81,4 %. Nilai Standardized
Coefficients Beta scbesar 0,814 merupakan nilai Path ataujalur P2.
b = Koefisien regresi
e =Error Terms
Pada persamaan (1) dapat diartikan jika variabel tingkat ketidakpastian
lingkungan (Xl) bertambah 1 satuan, maka variabel sistem akuntansi
manajemen akan bertambah sebesar 0,284. Sedangkan nilai konstanta
sebesar 11,025 menyatakan bahwa jika variabel dianggap konstan, maka
nilai variabel sistem akuntansi manajemen akan konstan sebesar 11,025
Sedangkan pada persanman (2) dapat diartikan jika variabel tingkat
ketidakpastian lingkungan (Xl) bertambah 1 satuan, malca variabel kine1ja
manajerial akan be1iambah sebesar 0.197. Jika variabel sistem akuntansi
manajemen (X2) bertambah 1 satuan, maka variabel kinerja manajerial alcan
bertambah sebesar 0,845. Sedangkan nilai konstanta sebesar 15,411
menyatalcan bahwa jika variabel dianggap konstan, maka nilai variabel
kine1ja manajerial akan konstan sebesar 15,411
Selain nilai jalur 'P', dalam diagram jalur juga terdapat nilai e yaitu el
dan e2. Nilai e menunjukkan besarnya nilai jumlah variance yang tidak
dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel itu. Besarnya nilai el
= {(1-R2)2
} menggambarkan jumlah variance variabel sistem akuntansi
manajemen yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel ketidalcpastian
lingkungan. Sedangkan besarnya nilai e2 = {(l-R2)2} menggambarkan
jumlah variance variabel kinerja manajerial yang tidak dapat dijelaskan oleh
Besarnya nilai el = {(1-R2)2}. Nilai R2 untuk el didapat dari model
summary pada output persamaan 1. Nilai R2 pada persamaan I sebesar
0,662 sehingga nilai el = { (1-0,662)2}. Dengan rumus tersebut didapat nilai
el=0,1142. Nilai el sebesar 0,1142 menggambarkan jumlab variance
variabel sistem akuntansi manajemen yang tidak dapat dijelaskan oleh
variabel ketidakpastian lingkungan sebesar 0,1142 atau 11,42%. Begitu pula
dengan nilai e2 didapat dengan rumus e2 = {(1-R2)2}. Nilai R2 untuk e2
didapat dari model summary pada output persamaan 2. Nilai R2 pada
persamaan 2 sebesar 0,642 sehingga nilai e2 = { (1-0,642)2}. Dengan rumus
tersebut didapat nilai e2=0,1281. Nilai e2 sebesar 0,1281 menggambarkan
jumlah variance variabel ldnerja manajerial yang tidak dapat dijelaskan oleh
variabel ketidakpastian lingkungan dan sistem akuntansi manajemen sebesar
0,1281atau12,81 %.
Setelab mendapatkan nilai-nilai yang terdapat dalam diagram jalur
tersebut, nilai itu dapat dimasukkan ke dalam diagram jalur. Setelah nilai
nilai tersebut dimasukkan, maka diagram jalur tersebut akan tampak sebagai
berikut.
membuktikan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara
signifikan pada kine1ja manajerial.
b. Pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap sistem akuntansi
manajemen (P2).
Besarnya pengaruh langsung ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja
manajerial sebesar 0,814 atau sebesar 81,4 % .. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakuka11 oleh Fauziah Aida Fitri yang
menunjukkan adanya interaksi yang positif antara ketidakpastian
lingkungan terhadap sistem akuntansi manajemen.
c. Pengarnh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial (P3).
Besarnya pengaruh langsung ketidakpastian lingk1mgan terhadap kine1ja
manajerial sebesar 0,503 atau sebesar 50,3 %. I-Iasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ietje Nazaruddin yang
menunjukkan bahwa tingkat keandalan karakteristik sistem akuntansi
manajemen mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial.
d. Pengarnh tidak langsung vaiiabel ketidakpastian lingkungan melalui
sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial
Total pengaruh tidal( langsung didapat dengan mengalikan koefisien
tidak langsungnya yaitu P2 X P3. Nilai P2=0,814 dan nilai P3=0,503
sehingga total pengarnh tidak langsung adalah 0,.814 X 0,503 = 0,409
atau 40,9 %.
e. Total pengaruh ketidakpastian lingkungan dan sistem al=tansi
Dengan demikian basil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Adia Fauziah (2002) yang menyatakan bahwa kinerja
manajerial dipengaruhi secara positif oleh sistem akuntansi manajemen pada
tingkat ketidakpastian yang tinggi. Bila karakteristik informasi sistem
akuntansi manajemen tingkat ketersediaannya tinggi maka akan
meningkatkan kualitas kebijakan yang akan diambil oleh para manajer
sehingga memberikan kontribusi yang positifterhadap kinerja mereka.
Secara teori pada saat ketidakpastian lingkungan tinggi manajer akan
membutuhkan informasi sistem akuntansi manajemen yang canggih untuk
menghadapi ketidakpastian lingkungan dan untuk membuat keputusan yang
tepat, sebalilmya pada saat ketidakpastian lingkungan rendah manajer
kurang memerlukan informasi dari sistem akuntansi manajemen yang
canggih untuk mengan1bil keputusan yang tepat dalam situasi tersebut. Oleh
karena itu perusahaan sangat membutuhkan sistem akuntansi manajemen
yang dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan,
sehingga perusahaan dapat terus berkembang.
Niswonger, Rollinc, Cari S, Warren, dan James M. Reeve. "Prinsip- Prinsip Akuntansi", Erlangga, 2001
Nugroho, Agung, Bhuonu. "Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS'', Penerbit Andi, Y ogyakarta. 2006
Nurhayati "Pengaruh Komitmen Profesional dan Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Keluar: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening", Skripsi. Trisakti School of Management, Jakarta, 2005
Rahayu, Isti "Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajerial'', JAAI, Vol.3, No.2, Desember 1999
Singgih, Santoso. "Latihan SPSS Statistik Parametrik", PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000
Sarwono, Jonathan., "Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS'', Edisi Kesatu, ANDI, Yogyakarta, 2007
Syam, Fazli., Lilis Maryasih., "Sis/em Akuntansi A1anajemen, Persepsi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, Dan Kinerja Organisasi ", Simposium Nasional Akuntasni 9, Padang, 2006
Trisnawati, Rina. "Pengaruh Karakteristik Anggaa Terhadap Kine1ja Manajerial Studi Kasus Manqjer- Manajer Perusahaan Manefaktur di Dati Ji Karanganyar", Empirika, no.25,juni 2000
Wahyudi, Hendro., "Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan", Simposium Nasional Akuntasni 9, Padang, 2006
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAI{ARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL Tcrakrcditasi llcrdasarkan Surat Kcputusan Badan Akrcditasi Nasional
"Prodi Manaj.cn1cn: Terakrcditasi "A"; "Prodi Ilmu Ekono111i & S!udi Pembangunan * Prod1 Akuntansi: Tcrakrcditasi "Il"; "Prodi I-Iubungan lntCrnasional
ida No.95, Ciputat 15412, Indonesia
Un.01/F.8/0T.01.6/ ~ S cj /2008
lzin Penelitian
Kepada Yth: Pimpinan PT. Pertamina UP II Dumai JI. Putri Tujuh Dumai
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa :
Nam a Jurusan/S.emester NIM
Fitri Hasanah Akuntansi I VIII 104082002611
Telp . : (62-21-7493318, 7496006, Fax (62-21) 7496006 Website: www.uinjkt.ac.id email: [email protected]
Jakarta, 02 April 2008
Adalah mahasiswa Faku\tas Ekonomi dan llmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sehubungan dengan penelitian skripsi berjudul "Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Sistem Akutansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial'', mahasiswa tersebut memerlukan izin penelitian di lembaga atau perusahaan yang Bapak/\bu/Saudara pimpin, o\eh sebab itu kami mohon kesediaan Bapak/lbu/Saudara untuk menerima mahasiswa . tersebut dan memberikan bantuannya.
Demikianlah atas perhatian dan bantuan serta kerjasama Bapak/lbu/Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
usan: ~kan FEIS UIN "Syahid" Jakarta;
I - -- -·- f\ '-··-"---: C'LIC' 1 llf\1 uc\l...,hirl 11 1-:::iV-:irt".::l·
An.Dekan Pudek Sidang Akademik,
~~ /"Prof. Dr. Abdul Hamid, MS.t,
NIP. 1~11474891
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Responden
Sa ya yang mengirimkan kuisioner ini :
Nama : Fitri Hasanah
NIM : l 04092002611
Jakarta, 15 Mei 2008
Memerlukan beberapa informasi yang mendukung penditian saya dalam rangka
penulisan skripsi untuk program strata satu (S 1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Judul penelitian yang saya lakukan adalah " Pengaruh sistem akuntansi manajemen dan
ketidakpastian lingkungan terhadap kine1ja manajer".
Penelitian ini akan bermanfaat bagi dunia praktik karena dapat memberikan masukan
tentang pentingnya faktor sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap
kinerja manajer. Oleh karena itu, saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk bersedia menjadi
responden.
Mengingat kesibukan dan waktu yang penting Bapak/Ibu, maka dalam pengisian
kuesioner ini harus membutuhkan waktu kurang dari 15 menit.
Semua data yang saya peroleh akan sayajaga kerahasiaannya dan semata-mata akan saya
gunakan untuk kepentingan akademis. Dukungan dan keriasama Bapak/Ibu akan sangat
membantu saya dalam rnenyelesfilkan skripsi.
Atas kesediaan Bapak/lbu meluangkan waktu untuk rnengisi dan menjawab semua
pertanyaan dalarn eksperirnen ini, saya sampaikan te1ima kasih.
H01mat saya,
Dosen Pembimbing Peneliti
Dr. Yahya Hamja, MM
ANALISIS PENGARUH IKLAN, BRAND IMAGE DAN KUALITAS
PROD UK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PEPSODENT
( Sturli Kasus Pada Masyamkat Cipayung Ciputat)
Skripsi
Diajukan Kepacla Fakultas Ekonomi Dan J[lmu Sosial Untuk Memeuuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
OJ eh:
SRIWAHYUNI NIM:204081002238
/.:_(a~;!f',:!.:.i:j ; ............................................. .
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
VNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IDDAYATULLAH
JAKARTA
2009 Ml 1430H
I ' UTAMA
·-------·-·-· ... . ....... _ .... _,.,_] UIN SYAi-HD J/.\l<ARTA
ANALISIS PENGARUii IKL--.A:N;BR:A:ND-IMAGE~DAN K ALITAS
PRODUKTERHADAPKEPUTUSAN PEMBELIAN PEPSODENT
(Stud i kasus pida masyarakat Cipayuug , Ciputat)
Skripsi
Diajukan kerada Fakultas Ekonomi dan ilmu Sosial
untuk memenuhi syarat-syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh
SRI \VAHYUNI NIM:204081002238
Dibawah bimbingan
'
(Prof .Dr. Abdul Hamid, MS) NIP: 131 474 891
JURUSA:N MANAJEMEN
Pembimbing II
(Heryanto, SE, M.Si) NIP: 131 569 931
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/200 M
Lembar Pengesahan Komprehensif
Hari ini jum'at tanggal 21 November 2008 telah dilakukan ujian komprehensif atas nama SRI WAHYUNI, Nim 204081002238 dengan skripsi yang berjudul" ANALISIS PENGARUH IKLAN, BRAND IMAGE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PEPSODENT" (studi kasus pada masyarakat Cipayung Ciputat). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah bisa dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi pada jurusan manajemen Fakultas Ekonomi dan ilmu Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
./~- )~. "' ~ 4;'(::c,, --
Prof. Dr. AhmacrR doni Ketua
Jakarta 21 November 2008
Tim Pengnji Komprehensif
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
ANALISIS PENGARUH IKLAN, BRAND IMAGE DAN KUALITAS
PRODUKTERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PEPSODENT
(Studi kasus pada masyarakat Cipayung., Ciputat)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan ilmu Sosial
untuk memenuhi syarat-syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing 1
Oleh
SRIWAHYUNI Nltvl:204081002238
Dibawah bimbingan
(Prof .Dr. Abdul Hamid, MS) NIP: 131 474 891
Penguji Ahli
__ (~~ Prof. Dr. Allllla~_4o;i
NIP:l50 317 955
URUSAN MANAJEMEN
Pembimbing II
(Heryanto, SE, M.Si) NIP: 13156993 l
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
{INJVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
NAMA
DAFTARRIWAYATHIDUP
: SRI W AHYUNJ
TEMPATffANGGAL LAI-HR
A GAMA
: KLATEN, 24 NOVENBER 1986
: ISLAM
JENIS KELAMIN
ALAMA T RUMAH
NO.TELP
PENDIDIKAN
1992- 1998
1998 -2001
2001 -2004
2004 - sekarang
:PEREMPUAN
: Cimanggis Rt 03/002 Cipayung Ciputat
: 085697754438
: SDN Nangsri Manisrenggo Klaten Jawa Tengah
:MTsN Prambanan I(]aten Jawa Tengah
: SMK Muhammadiyah Cangkringan 81eman Yogyakarta
: FEIS UIN SyarifHidayatullah Jakarta
PELA TIHAN-PELATIHAN
Workshop Perbankan Syariah" Analisa Peluang Kerja diBank Syariah" 2006
Seminar dan Simulasi Pasar Modal dan Kunjungan ke BEJ 2006
One Day Training : Syariah Marketing: From Strategy to Implementation" 2007
"'
Abstrac
ANALYSIS OF ADVERTISING, BRAND IMAGE AND QUALITY PRODUCT TO PURCHASE DECISION OF PEPSODENT
BY SRIWAHYUNI
This research aims to !mow influence of advertising, brand image and quality product to purchase decision. This research is done on cipayung's society with sample as much I 00 person with statistic quiz that is multiple regression.
Base on result of analysis multiple regression to be know that adve1iising, brand image and quality product influenced to purchase decision of pepsodent. As big as 28, I %. All three variable that influenced good partialy and also as simultan to purchase decision. The most dominant influenced in this research is quality product.
Keyword: Advertising, Brand Image, Quality Product, Purchase Decision
Abstrak
ANALISIS PENGARUH IKLAN, BRAND IMAGE DAN KUALITAS PROD UK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PEPSODENT
OLER SRIWAHYUNI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iklan, brand image dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian penelitian ini dilakukan pada masyarakat cipayung dengn sampel sebanyak I 00 orang dengan uji statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa iklan, brand image dan kualitas produk berpengarnh terhadap keputusan pembelian pepsodent sebesar 28, I%. Ketiga variabel tersebut berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian.pengarnh paling dominan dalan1 penelitian ini adalah kualitas produk.
Kata kunci: Jklan, Brand Image, Kualitas Produk, Keputusan Pembelian
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah SWT atas segala rahmat
clan karunia yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripisi ini, yang merupakan tugas untuk memenuhi salah satu syarat guna
mencapai gelar sarjana Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakaita.
Skripsi ini berjudul "ANALISIS PENGARUH IKLAN, BRAND
IMAGE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIANPEPSODENT" (Stusi kasus pada Masyarakat Cipayung Ciputat).
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan saran dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk belajar tentang ilmu Ekonomi dan ilmu manajemen.
2. Kedua orang tua yang tidak pernah berhenti mendoakan, memberi semangat,
kasih sayang dan cinta yang tulus. Dan juga adikku Fitri yang selalu membuat
hari-hariku ceria meskipun kadang nyebelin.
3. Keluarga besarku diklaten dan jogya yang selalu memberikan doa dan nasehat
serta dukungannya.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid M.S selaku Dekan dan dosen pembimbing I yang
telah banyak memberikan saran, nasehat, petunjuk, ilmu pengetahuan dan dengan
sabar meluangkan waktunya hingga terselesaikan skripsi ini.
5. Bapak Heryanto SE. MSi selaku sekertdosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan saran, nasehat, petunjuk dan ilmu pengetahuimnya dan dengan sabar
meluangkan waktunya hingga terselesaikan skripsi ini.
6. Bapak lndoyarna Nasarudin, selaku ketuajurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
7. Kepada Koordinasi Tehnis dan sekertaris program Non Reguler ..
8. Seluruh Dasen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial ibu Lis, ibu Cut, Pak
Heryanto, Pak Herni, Eel yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama
perkuliahan, terimakasih alas ilmu pemasarannya.
9. Kepada seluruh staff bagian akademik mba Ani, Mba Yuli dan Mba Isma serta
bagian perpustakaan Mas Shandy, terimakasih alas segala. bantuannya.
I 0. Sahabat-sahabatku itoh, Ella, hani dan rere makasih atas dukunganya dan
waktunya menemani mencari bahan-bahan buat skripsi, makasih ya semuanya
cepet lulus juga ya
11. Sahabatku tantik, yanti dan yang lainnya diklaten makasih dukungan dan doanya
selama penyusunan skripsi ini.
12. Seluruh angkatan 2004 khususnya Manajemen A
13. Bual Mba Erma dan Mba Ani makasih banyak yaaa udah diajarin SPSS.
14. Serta teman-teman dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sampaikan satu persatu, terima
kasih banyak atas bantuannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempuma mengingt terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman penulis miliki. Meskipun demikian penulis berusaha sesuai
kemampuan, dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya
penulis dan umumnya bagi para pembaca. Penulis juga mengharapkan adanya
saran yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini.
Jakarta,Desember 2008
Sri Wahyuni
DAFTARISI
LEMEAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... I
LEMEAR PENGESAI-IAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... II
LEMEAR PENGESAHAN SID ANG ........................................................... III
DAFT AR RIW A Y AT I-IIDUP ...................................................................... IV
ABSTRACT ................................................................................................... V
ABSTRAK ..................................................................................................... VI
KATA PENGANTAR ................................................................................... VII
DAFTAR !SI .................................................................................................. IX
DAFTAR TABEL ........................................................................................... X
DAFTARGAMBAR ...................................................................................... XIV
DAFTARLAMPIRAN .................................................................................. XV
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... I
B. Perumusan Masalah .................................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat .................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9
A.Pengertian Manajemen ................................................................ 9
B.Periklanan .................................................................................... 13
C. Merek .......................................................................................... 19
D. Kualitas Produk .......................................................................... 28
E. Keputusan Pembelian .................................................................. 36
F. Kerangka Pemikiran Konseptual... .............................................. 40
G. Penelitian Terdahulu ................................................................... 43
H. Hipotesis ..................................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... .46
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 46
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 46
C. Metod Pengumpulan Data ......................................................... 47
D. Metode Analisis Data ................................................................ 47
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................ 57
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 61
A. Gambaran Um um PT. Unilever Indonesia Tbk ........................ 61
I. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................ 61
2. Visi dan Misi Perusahaan .................................................... 6 I
3. Sejarah Singkat Pepsodent.. ................................................ 62
B. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 66
C. Penemuan dan Pembahasan ...................................................... 69
l. Iklan .................................................................................... 69
2. Brand Image ........................................................................ 78
3. Kualitas Produk .................................................................... 84
4. Keputusan Pembeliau .......................................................... 89
D. Hasil Analisis Data .................................................................... I 03
!. Diskripsi .............................................................................. 103
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................... l 04
a. Autokorelasi .................................................................... I 04
b.Multi Kolinearitas ............................................................ 104
c.Heteroskedastisitas ........................................................... l 06
d.Normalitas ........................................................................ 106
3. Analisis Regresi Berganda .................................................. 107
a. Koefisien Determinasi .................................................. 107
b. Uj i t Hitung (Parsi al) .................................................... 11 O
c. Uji fHitung (simultan) ................................................ 114
BAB V KESlMPULAN DAN IMPLIKASI ............................................... 117
A. Kesimpulan ......................................................................................... 117
B. Implikasi ............................................................................................. 118
DAFT AR PUST AKA ..................................................................................... 119
LAMP IRAN
Daftar Lampiran
Lampiran I. Kuesioner penelitian
Lampiran 2. Hasil kuesioner penelitian
Lampiran 3 : Hasil output SPSS
A. Latar belakang
BABI
PENDAHULUAN
Persaingan yang semakin tajam dalam usaha menjadi hal yang tidak dapat
clihindari. Bahkan saat ini kondisi persaingan telah menjadi Hypercompetition.
Pemenang dalam kompetisi ini adalah perusahaan yang mampu memberikan
kepuasan kepada pasar sasarannya secara lebih efektif dan efisien atau dengan
kata lain ntuk memenangkan persaingan perusahaan dapat mengupayakan dengan
Customer Satisfaction yang lebih besar dibandingkan dengan pesaing atau sering
disebut Superior Customer Satisfaction. Dalam memberikan kepuasan kepada
konsumen alah satu yang perlu dilakukan adalah dengan selalu memberikan yang
terbaik untuk konsumen.
Apalagi untuk produk yang tergolong barang konsumsi seperti pasta gigi.
Pasta gigi merupakan produk konsumsi yang dalam pembeliannya hanya
memerlukan usaha yang minim dalam membendingkannya dan membelinya.
Pepsodent merupakan alah satu produk pasta gigi yang merupakan market leader
dalam kelas produk tersebut. Pepsodent adalah merek terkemuka disebagian besar
Negara Asia dengan Indonesia dan India sebagai pasar terbesar. Sekitar l ,3%
penduduk Indonesia memiliki masalah gigi setiap bulannya yang mencapai rata
rata 3,86% sehari disekolah dan !cantor ( Sumber: Lembaga penelitian dan
Pengembangan Nasional, Dep-Kes-RI: Persepsi dan Motivasi dari masyarakat
peduli Gigi - Survei ekonomi dan Sosial Nasional, 1998). Berbagai iklan
ditayangkan oleh pepsodent untuk meyakinkan masyarakat bahwa produk tersebut
bia memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. S1~bagai market leader
pepsodent hams bisa menjaga kualita produknya agar masyarakat selalu
menggunakan produk pepsodent, selain itu agar posisinya Hdak tergeser oleh para
pesaingnya.kegiatan promosi merupakan salah satu variabel Marketing Mix yang
digunakan untuk melakukan komunikasi dengan pasarnya. Berbagai kegiatan
promosi dilakukan pepsodent untuk menarik perhatian masyarakat. Tujuan utama
kegiatan tersebut adalah untuk menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk
serta mengingatkan konsumen sasarannya tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
program pemasaran. Berbagai alternatif media digunakan untuk mendukung
kelancaran kegiatan promosi. Meskipun suatu barang dikatakan bagus namun
apabila konsumen belum pernah mendengarnya maka konsumen sulit untuk
menerima dan melakukan keputusan pembelian. Secara umum promosi dalam ha]
ini Iklan berkaitan dengan upaya bagaimana orang dapat mengenal produk
perusahaan lalu memahaminya, merubah sikap, menyukai, yakin, kemudian
membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.
Berdasarkan ha! tersebut masyarakat bisa terprovokasi iklan yang dibuat.
Begitu juga dengan masyarakat yang ada dicipayung yang sebagian
masyarakatnya beke1ja secara part-time, jadi peluang mereka untuk melihat iklan
terutama diTV semakin besar sehingga Brand Aware yang sengaja dibentuk oleh
pepsodent lebih cepat terserap oleh masyarakat cipayung. Selain itu pepsodent
yang diposisikan sebagai pasta gigi untuk keluarga dan memberikan perawatan
gigi dan mulut akan memudabkan mereka untuk melakukan keputusan pembelian.
Karena pepsodent konsisten dengan visi dan misinya untuk memberikan
perawatan kesebatan gigi dan mulut kepada masyarakat indonesia terutama anak
anak. Hasil penelitian ini dibarapkan memberikan basil yang sama dengan
penelitian sebelmnnya. Dalam jurnal Andrian D Hagijanto dan skripsi Dian
Fardiana yang membabas tentang iklan memberikan basil positif yang artinya
iklan memang berpengarub terhadap keputusan pembelian suatu produk. Begitu
juga dengan teori yang dikemukakan oleb Frank Jefkins bahwa dalam melakukan
sebuah periklanan jangan hanya sekedar memberikan informasi saja tetapi juga
hams dapat mempengaruhi konsumen agar mereka mau melakukan keputusan
pembelian terhadap produk yang diiklankan.
Media yang digunakan dalam promosipun bermacam-macam diantaranya
media cetak, media elektronik dan sebagainya. Promosi termasuk kedalam
kegiatan pemasaran, promosi dapat dikatakan berhasil apabila produk perusahaan
dapat masuk kedalam ingatan konsumen sasaran, media yang digunakanjuga turut
memberikan kontribusi dalam kegiatan promosi. Promosi tidak hanya dilakukan
pada produk barn saja, bahkan produk yang sudah mempunyai posisi yang kuat
seperti pepsodent pun harus melakukan promosi. Hal ini dilakukakan agar posisi
yang sudah didapat tidak tergeser oleh pesaing. Selain itu juga untuk menunjukan
serta mengingatkan konsumen akan kinerja perusabaan tentang produknya. Pesan
yang disampaikan dalam setiap melakukan promosi tidak boleh berubab dari
waktu ke waktu, karena kalau pesan yang disampaikan berubah konsumen akan
bingung dan sanksi akan produk tersebut.
Dengan promosi yang dilakukan pepsodent akan dikenal oleh masyarakat
d:m akan mendapatkan Image yang baik dari masyarakat,Image produk dapat
terbentuk dari kinerja produk terhadap konsumen, kemampuan produk dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen baik kebutuhan sosial maupun
kebutuhan psikologis.
Brand dapat diartikan sebagai nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan
yang mempunyai maksud untuk mengidentifikasi barang atau jasa pesaing. Merk
merupakan aset tak be1wujud yang bemilai dan harus dikelola dengan baik.
Keberhasilan dalam peugelolaan merek akan menghasilkan Brand Image pada
perusahaan. Apabila perusahaan gaga! dalam mempertahankan Brand Image maka
perusahaan akan mengalami kerugian besar antara lain kehilangan konsumen.
Kegagalan mempe11ahankan Brand Image dapat terjadi kalau produk gaga!
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Brand Equity atau ekuitas merek
dapat membantu suatu produk pada posisi yang kuat dalam persaingan. Namun
kadang-kadang ha! ini tidak dipikirkan oleh perusahaan. Beberapa perusahaan
menganggap merek pada produknya adalah "Just a Name" hanya sekedar nama,
apalah arti sebuah nama tersebut. Padahal sesungguhnya merek adalah sesuatu
yang dibeli konsumen sedang produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan oleh
pabrik seperti apa yang diungkapkan oleh pakar pemasaran Indonesia Hermawan
Kertajaya: perusahaan yang tidak mempedulikan Brand Name-nya seperti orang
tidak mempedulukan nama baiknya. Lain halnya apabila perusahaan sadar bahwa
Brand adalah Equity, malrn Brand akan dibentuk secara benar. Suatu Brand bisa
menjadi suatu kesimpulan bagi konsumen, selanjutnya apabila konsumen
mendengar, melihat atau mengetahui ada pruduk baru yang menggunakan Merek
tersebut dia sudah mempunyai kesimpulan tertentu. Itulah yang disebut Brand
Dinasty. Merupakan keuntungan lanjut dari pembentukan Brand Equity jika ha!
ini terjadi maka perusahaan akan memetik hasil yang berkelanjutan yaitu
pembelian ulang (Repurchase) oleh konsumen jangka panjamg. Dari penelitian ini
diharapkan mem berikan has ii bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
masyarakat melakukan keputusan pembelian adalah karena Brand Image dari
pepsodent. Pepsodent berusaha meningkatkan kualitasnya dengan program
kampanye kesehatanny berupa pemeriksaan gigi gratis, agar masyarakt
mempunyai persepsi yang baik terhadap pepsodent. Hasil penelitian ini
diharapkan sejalan dengan teori karena Brand Image merupakan salah satu Brand
Asset yang harus dikelola dengan baik karena Brand Asset akan memberikan
keuntungan bagi perusahaan dalam jangka panjang.
Untuk itu perusahaan harus memberikan produk yang berkualitas agar
konsumen merasa kebutuhannya terpenuhi. Untuk mengetahui sebuah produk
berkualitas atau tidak hanya kosumen yang dapat memberikan penilaian tersebut.
Kalau sebuah produk sesuai dengan yang diinginkan konsumen maka dapat
dikatakan produk tersebut berkualitas, tapi kalau sebaliknya sebuah produk tidak
sesuai dengan yang diinginkan konsumen malrn produk tersebut bisa dikatakan
tidak berkualitas. Untuk mengetahui produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan
atau tidak maka konsumen perlu melakukan pembelian atas produk tersebut.
Dalam melakukan pembelian suatu produk biasanya konsumen melakukan
pencarian informasi suatu produk yang diinginkan melalui media, keluarga dan
Sebagainya, serta rnernpertirnbangkan beberapa alternative yang tersedia. Dalarn
rnelakukan keputusan pernbelian suatu barang, sering kali konsurnen dipengaruhi
oleh lebih dari dua pihak yang terlibat dalarn proses pertukaran atau
pernbeliannya.
Kualitas produk rnerupakan faktor penting dalarn rnenjalankan suatu usaha
apabila Pepsodent ingin terus bertahan dipasar. Pepsoclent rnerupakan satu
satunya pasta gigi yang memberikan perawatan lengkap untuk perawatan rnasalah
gigi dan mulut diharapkan dapat mernberikan produk yang berkualitas. Penelitian
ini diharapkan dapat mernberikan gambaran bagairnana kual.itas produk pepsodent
dari sisi konsumen sehingga rnasyarakat yakin bahwa pepsodent rnerupakan
produk berkualitas dan produk yang tepat untuk digunakan.
Dengan dasar pemikiran diatas maka penulis te1iarik untuk mengadakan
penelitian guna rnengetahui bagaimana konsumen rnelakukan pembelian dilihat
dari iklan yang ditayangkan, image pepsodent dan kualitas produk pepsodent.
Oleh karena itu penulis rnengambil judul "ANAL/SIS PENGARUH /KLAN,
BRAND IMAGE DAN KUALITAS PRODUK TERHAIDAP KEPUTUSAN
PEJY/BELIAN (Studi kasus pada masvarakat Cipayung, O'putat/".
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
I. Apakah terdapat pengaruh iklan, brand image dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian Pepsodent?
2. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi keputusan
pembelian Pepsodent?
C. Tujuan clan Manfaat
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
I. Untuk menganalisis ada atau tidak hubungan pembelian Pepsodent
terhadap iklan, brand image dan kualitas produk.
2. Menganalisis variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian.
Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini dapat
bermanfaat:
I. Bagi penulis
Dengan adanya penelitian ini penulis dapat melihat sc~jauh mana penerapan
teori yang diperoleh selama kuliah dengan praktek yang sebenamya terjadi.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk lebih
mengoptimalkan persaingan. Serta dapat digunakan sebagai bahan untuk
mengevaluasi kebijakan yang berkaitan dengan iklan, image pepsodent serta
kual itas produk.
3. Bagi akademisi
Penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat berguna sebagai bahan
referensi dan dapat dijadikan studi leteratur untuk penelitian lebih Ian jut bagi yang
berminat
4. Bagi Konsumen
1-!asil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada
konsumen sebelum melakukan pembelian suatu produk.
BABII
TINJAUAN l'USTAKA
A. l'emasaran
1. l'engertian Manajemen l'emasaran
Pemasaran mempunyai penge1tian yang meliputi segala usaha untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap barang atau jasa dengan
tujuan memberikan kepuasan kepada kedua belah pihak.Oleh karena itu
perusahaan harus memproduksi barang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Perusahaan yang memperhatikan kebutuhan konsumen akan lebih
berhasil daripada yang tidak memperhatikan. Pemasaran berhubungan dengan
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu
definisi pemasaran yang mudah diingat adalah memenuhi kt~inginan dan kebuthan
secara menguntungkan.
Menurut ( Joseph P Canon, dkk, 2008:6) Marketing is the performance of activities that seek to accomplish an organization's objectives by anticipating customer or client needs and directing a flow of need - satisfaying goods and services from producer to customer or client.
Asosiasi Pemasaran Amerika (2004) menawarkan Definisi pemasaran
secara formal "Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi clan seperagkat proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada
pelanggan dan mengelola hubungan kepada pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemilik sahamnya". Sedang menurut Kotller dan
Killer (2007:6) Mendefinisikan Manajemen l'emasaran sebagai ilmu dan seni
memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang
unggul. Dfinisi pemasaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Definisi secara
sosial dan Definisi secara Manajerial. Definisi sosial menunjukan peran yang
dimaikan pemasar dalam masyarakat. Disini ada difinisi sosial yang menunjang
tujuan seorang pemasar. Pemasaran suatu proses sosial yang didalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain. Sedang definisi secara manajerial, Pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan
distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Manajemen pemasaran merupakan untuk penting dalam perusahaan karena
dapat menentukan keberhasilan dalam perusahaan. Definisi Pemasaran menurut
Kottler dan Amstrong (2003:7) Pemasaran merupakan prose:s pemberian kepuasan
terhadap konsumen untuk mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran utama
adalah mendapatkan konsumen baru dengan menjanjikan nilai unggul dan
mempe1tahankan konsumen saat ini dengan memberikan kepuasan.
Sedangkan Definisi Pemasaran menurut Swastha dan Sukotjo (1998: 179)
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mcndistribusikan barang
dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun
potensial.
Dari definisi Pemasaran diatas dapat disimpulkan bahwa Pemasaran
adalah proses penyampaian barang atau jasa kepada konsumen yang potensial
dengan penetapan bauran pemasara yang tepat dengan memberikan nilai unggul
kepada pelanggan dengan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan dan
memeberikan kepuasan. Pemasaran tennasuk salah satu kegiatan perekonomian
dan membantu dalam menentukan harga barang atau jasa individu. Dalam kondisi
pemasaran sekarang ini tanpa adanya pemasaran, organisasi sulit mencapai tujuan
konsumsi yang memuaskan.
2. Pengertian Bauran Pemasaran
Marketing Mix (Bauran Pemasaran) merupakan suatu perangkat yang akan
menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan dan semuanya
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang
dipilih.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) menurut Swastha dan Sukotjo
(1998:193) dapat diartikan kombinasi dari empat variabel kegiatan yang
merupakan inti dari pemasaran perusahaan yakni setiap perusahaan hams mampu
memikat konsumen, baik konsumen baru maupun konsumen lama yang potensial.
Untuk menarik konsumen baru perusahaan dapat melakukan kegiatan promosi
yang dapat dilakukan dalam berbagai pilihan media baik media elektronik
maupun media cetak. Dengan kegiatan promosi diharapkan perusahaan
memperoleh konsumen yang Iebih baik. Kotler (2004: 18) Mendefinisikan Bauran
Pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terns menerus mencapai tujuan pemasarannya dipasar
sasarannya. Kismono, Gugup mendefinisikan Bauran Pemasaran adalah kegiatan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang terdiri dari strategi produk
(Product), Harga (Price), Promosi (Promotion), dan Distribusi (Place). Mc Charty
dalam Husein (2003 :31) mengklasifikasikan alat-alat pemasaran itu meqjadi
empat kelompok luas yang disebut Empat-P ( 4P). dalam pemasaran yaitu:
1. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk
mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Kismono, Gugup (2001 :326)
produk dalam istilah pemasaran adalah bentuk fisik barang yang ditawarkan
dengan seperangkat Citra (Image) clan Servis (Service) yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan tertentu atau memberikan manfaat tertentu. Didalam
produk terdapat bbeberapa atribut produk. Salah satunya adalah merek yang
merupakan nama dari bentuk fisik suatu baran yang ditawarkan besera Citra
(Image) yang menyertainya.
2. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah nilai suatu produk atau jasa yang ditukarkan dalam
bentuk moneter. Nilai yang terkandung didalam suatu produk dalam manfaat ini
memiliki ini memiliki dan menggunakan suatu produk.
3. Promosi (Promotion)
Produk yang sudah jadi serta harga yang sudah ditentukan tahap
selaqjutnya adalah memperkenalkan kepada masyarakat dengan cara promosi
sebagai suatu cara agar produk bisa dikenal oleh masyarakat luas. Kismono,
Gugup (2001:314) promosi adalah sesuatu yang dilakukan pemasar untuk
mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran.
Merupakan suatu usaha mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat tentang
sesuatu perusahaan aau untuk mempengaruhi pembeli potensial.
4. Distribusi (Place)
Setelah produk ditentukan harganya dan sudah dikenal masyarakat luas tugas
pemasar selanjutnya adalah menyampaikan produk ketangan onsumen, sehingga
konsumen dapat menikmati produk yang mereka inginkan pada tempat dan wakt
sesuai dengan yang mereka inginkan.
B. Perildanan
Periklanan merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan oleh
perusahaan maupun perseorangan. Dengan periklanan perusahaan dapat mencapai
sasaran dan dapat menyampaikan produknya apalagi ditengah perkembanga
teknologi yang semakin pesat. Iklan melalui media elektronik dapat menjadi salah
satu alternatif media periklanan. Dalam periklanan pihak yang memasang iklan
(Disebut Sponsor) harus mengeluarkan sejumlah biaya a1:as pemasangan iklan
kepada masyarakat sasaran. Berita inilah yang disebut iklan. Iklan bisa membantu
perusahaan mencapai hampir semua sasaran komunikasi. Jklan merupakan sasaran
ampuh untuk membangun kesadaran konsumen, iklan <la.pat befungsi sedagai
media pendidikan dan informasi. Misalnya, digunakan untuk memberitahukan
adanya penarikan suatu produk karena merugikan kesehatanseperti rokok dan
minuman keras. Jklan tersebut tentunya harus dapat membujuk, membangun
reputasi serta meyakinkan kepada siapapun yang telah membeli produk tersebut.
Dalam rangka memperkenalkan atau mempromosikan suatu produk agar
mencapai sasaran yang telah ditentukan, iklan dapat menjadi suatu alternatif
metode komunikasi yang sangat efektif karena bisa menjangkau audiens dalam
jumlah besar. Kegiatan periklana dapat mempengaruhi penjualan dalam jangka
pendek, namun apabila hal tersebut tidak segera te1jadipenjualan pada hari iklan
tersebut, berarti ada sesuatu yang tidak beres dengan iklan tersebut. Hal tersebut
juga menandakan bahwa pesan iklan tidak sampai kepada sasaran. Salah satu
kekuatan terbesar periklanan yatu membangun dan mempertahankan nilai merek.
Membangun nilai merek biasanya dilakukan pada produk yang masih baru
dipasaran, sedangkan memeprtahankan nilai merek biasanya terjadi pada produk
atau merek yang sudah terkenal. Iklan menggunakan suatu ide kreatif yang besar
telah menjadi faktor terpenting untuk mempertahankan kelangsungan hidup merek.
Disamping itu, iklan dapat memberikan nilai tambah dan prestise pada produk,
merek dan perusahaan.
Menurut Joseph P Canon, dkk (2008: 426) Advertising is any paid form of non personal presentatioin of ideas, goods or services by an identified sponsor.
Sementara itu untuk tujuan pemasaran langsung,iklan juga bisa berfungsi
sebagai tenaga pemasaran. Ia bahkan mampu mendorong konsumen untuk
membeli snatu produk tanpa melihat atau mencobanya. Menurut Swastha dan
Sukotjo (1998:223) Mendefinisikan periklanan adalah media komunikasi non
individual dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan
perusahaan, lembaga non laba serta individu-individu. Sedangkan menurut Tom
Branan (2005 :51) Mendefinisikan Iklan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui
suatu media yang dibayar oleh pemasang iklan. Iklan merupakan bentuk
komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi setiap lapisan atau anggota
masyarakat. Ukuran yang digunakan juga sangat beragam, mulai dari Pers hingga
iklan berwama dengan ukuran raksasa.media yang sering digunakan juga sangat
beragam mulai pers hingga kampanye yang membutuhkan anggaran besar
ditelevisi nasional. Pemanfaatan iklan bisa menelan biaya dari iklan yang bernilai
ratusan ribu saja hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Menurut Ferdinan F Mauser dan David J Schward dalam bukunya American Bussiness mendefinisikan iklan sebagai berikut: "Advertising is any form of paid, impersonal presentation of goods, services, or ideas for the pwpose or iducing people to buy or to act favorablion what is called to their attention".
(Mengiklankan produk adalah suatu bentuk bayaran presentasi personal atas
barang-barang, jasa, atau ide-ide dengan jutuan membujuk konsumen untuk
membeli atau berperilaku menguntungkan untuk menarik perhatian konsumen).
Sedangkan menurut Frank Jefkins (1997: 15) Periklanan merupakan salah satu
bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran dalam melakukakn
periklanan ha! yang harus diperhatikan bahwa kegiatan t·ersebut jangan hanya
memberikan informasi semata tetapi juga harus mampu membujuk untuk
melakukan pembelian. Kalau dalam kegiatan periklanan hanya mampu
memberikan informasi semata tanpa mampu membujuk untuk membelinya meka
perusahaan mengalami kerugian karena tujuan akhir dari kegiatan iklan tersebut
adalah mempengaruhi perilaku konsumen agar mau melakukan pembelian. Untuk
iti sebuah iklan hams dirancang dengan menarik agar dapat mempengaruhi
perilaku konsumen sasarannya.
1. Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan yang terntama adalah menjual atau meningkatkan
penjaulan berang atau jasa. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan
penjaulan dengan segera, meskipun banyakjuga penjualan yang barn, terjadi pada
waktu mendatang.
Menurnt Swastha dan Sukotjo (1998) tujuan lain dari periklanan adalah :
I. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang Jain
2. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam
jangka tertentu.
3. Mengaakan hubungan penyalur, misalnya dengan mencatumkan nama
dan alamtnya.
4. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik Janggan barn
2. Media Perildanan
Untuk mencapai audiens sasaran, para pengiklan akan mempergunakan
jenis media baik media elektronik maupun media cetak. Pemilihan jenis media
yang akan digunakan mernpakan salah satu keputusan penting bagi sponsor.
Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak.
Media elektronik, media luar rnangan dan media ini bawah.
I) Media cetak yaiitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan
dengan sejumlah kata, gambar atau foto baik dalam tata wama maupun
hitam putih. Bentuk iklan dalam media cetak biasanya bernpa iklan baris,
iklan display, suplemen, pariwara dan iklan Jayanan masyarakat. Jenis
media cetak tersendiri atas:
..
b. Radio
Radio sebagai media yang hanya bisa dinikmati melalui pendengaran saja.
Radio dapat menjangkau daerah yang luas dan dapat diterima oleh segala lapisan
masyarakat sampai pelosok desapun sekarang masyarakat desa sudah banyak yang
memiliki radio.
3) Media Luar Rauangan yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang
dipasang ditempat-tempat terbuka seperti dipinggir jalan, dipusat
keramaian atau tempat khusus lainnya seperti di dalam bis kola, pagr
tembok dan sebaginya. Jenis media luar ruangan meliputi billboard, baleho,
poster, spanduk, umbul-umbul, balon raksasa.
4) Media Lini Bawah yaitu media-media minor yang digunakan untuk
mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang
digunakan dalam media ini bawah (Kasali, 1992, p. 142), yaitu
a. Pameran
Umumnya pameran terdiri alas 2 jenis yaitu pameran sambil berdagang
dan pameran tanpa berdagang.
b. Direct Mail
Direct mail merupakan segala bentuk periklanan yang digunakan untuk
menjual barang secara langsung kepada konsumen, baik melalui surat, kupon
yang disebarkan diberbagai media cetak maupun melalui tele:pon.
c. Point of Purchase
Point of purchase merupakan display yang mendukung penjualan, dengan
tujuan memberi infonnasi, mengingatkan, membujuk konsumen untuk membeli
secara langsung dan menjajakan produk.
d. Marchandising Schemes
Merchandising Schemes berguna untuk mempertahankan pembelian lewat
celah-celah yang dilupakan. Mislanya konsumen berbelanja diberikan hadiah
ekstra, potongan harga yang dicetak pada kemasan dan kupon hadiah yang
langsung dapat ditukarkan.
e. Kalender
Kalender merupakan salah satu media ini bawah yang sangat populer.
Karena kalender memiliki berbagai fungsi diantaranya sebagai penanggalan,
untuk mencatat janji-janji dan lain-lain. Kalender yang banyak dijumpau antara
lain kalender dompet, kalender meja, kalender buku (agenda), kalender dinding
dan kalender perdagangan dan kalender harian.
C. Merk
1. Pengertian Merk
Di dalam Merk terkandung berbagai muatan yang memberi makna pada
produk bersangkutan. Merek indentik dengan produknya sendiri dan menjadi
senjata ampuh bagi kesukses sebuah produk dalam merebut pasar. Merk dapat
dipakai sebagai alat untuk menciptakan pandangan tertentu dari pembeli baik
melalui periklanan maupun melalui kegiatan promosi lainnya. Menurut Swantha
dan Sukotjo (1995:199) Merk (Brand) adalah suatu nama, istilah, symbol, atau
desain (rancangan), pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang
dihasilkan oleh pesaing.
Menurut kamus istilah pemasaran (Besty-ann Toffler dan Jane Imber:
2002) mendefinisikan Merk adalah tanda, symbol, kata atau kombinasi dari semua
itu yang membedakan produk atau jasa perusahaan lain.
Merek adalah nama, sebutan, tnda, lambang atau kombinasinya yang
dipakai penjual mengenai daro merk barang atau jasa penting (kamus manajemen,
1994) a tau dapat diartikan sebagai metode untuk mengidentifikasikan dan
membedakan berbagai produk dari pesaing (Jeff Madura, 2001:101). Sedangkan
menurut Asosiasi Pamasaran Amerika (AMA) (Marketing
Magazine/09/V/September 2005:20) Mendefinisikan bahwa "Merk adalah sebagai
nama, isitilah, tanda, symbol atau desain atau kombinasi dari hal tersebut yang
dimaksudkan untuk membedakannya dari barang atau jasa yang disediakan
pesaing".
Brand atau Merk adalah nama, istilah, tanda, symbol atau rancangan, atau
kombinasi hal-hal tersebut, yaitu dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang
atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari
pesaing.
Menurut Joseph P Canon, dkk ( 2008: 237) Branding means the use of a name, term, symbol, or design or a combination of these identity a product.
Definisi diatas menunjukan bahwa pada awalnya Brand diperlukan untuk
membedakan dalam memasarkan suatu produk dengan produk lainnya yang
sejenis. Selanjutnya Merk memegang peranan yang cukup lainnya yang sejenis,
selanjutnmya Merk memegang peranan yang cukup penti.ng dalam pemasaran,
yang artinya tidak sekedar sebagai ciri atau identitas suatu produk yang mampu
mendiferensiasikan terhadap produk pesaing, Merk juga merupakan janji penjual
untuk secara konsistensi menyampaian serangkaian ciri, manfaat, dan jasa
tertentu kepada para pembeli. Merek berkaitan erat dengan perseosi, sehingga
pesaingan yang terjadi antar perusahaan adalah pe1iarungan persepsi dan bukan
sekedar pertarungan produk. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan
tambahan berupa jaminan kualitas.
Keller (1993) berpendapat bahwa pemahaman terhadap isi dan struktur
suatu Merk penting dilakukan, karena mereka mempengaruhi munculnya ingatan
ketika konsumen berfikir tentang suatu merk. Tanggapan konsumen adalah
kesadaran Merk ( dalam hubungannya dengan pesan dan pengenalan Merk),
kebaikan, kelemahan dan Keunikan asosiasi merk dalam ingatan konsumen.
Merk merupakan suatu identitas suatu produk dari nama merek yang
digunakan suatu produk konsumen bisa memakai produk tersebut baik atau tidak,
merek mengidentifikasi sumber atau pembuat dan memungkinkan konsumen baik
individual atau organisasi untuk menetapak tanggung jawa.b pada pembuat atau
distributor tersebut. Konsumen bisa mengevaluasi produk tersebut identik secara
berbeda, tergantung pada bagaimana produk tersebut dibe:ri merek. Konsumen
belajar tentang merek melalui pengalaman masa lalu dengan produk dan program
pemasarannya. Mereka menemukan merek mana yang memuaskan kebutuhan
mereka dan mereka yang tidak memuaskan kebutuhannya.
Merek dapat menandakan suatu tingkat mutu te1tentu, sehingga pembeli
puas dapat lebih mudah memilih produk. Kesetiaau merek memberikan
kemampuan untuk diramal dan keamanan permintaan bagi perusahaan sekaligus
menciptakan hambatan perusahaan permintaan bagi perusahaan sekaligus
menciptakan hambatan perusahaan lain memasuki pasar. Menurut Asosiasi
pemasaran yang dikutip oleh Killer (2007) mendefinisikan meek (brand) sebagai
"nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari semuanya, yang
dimaksudkan untuk mengedintifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok
penjual dna mendeferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing.
Merek tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk menciptakan pandangan
tertentu dari pembeli baik melalui periklanan maupun melalui kegiatan promosi
lainnya. Pandangan tersebut didasarkan pada pengalaman masa lalu baik
pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain. Sedangkan menurut Kotler
dan Amstrong (2001 :349) mendefinisikan merek adalah suatu nama, kata, tanda,
simbol atau desain atau kombinasi dari semuanya yang mengidentifikasikan
pembuatan atau penjualan.
Dari definisi tentang merek tersebut di atas dapal: disimpulkan bahwa
merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau kombinasi dari semuanya yang
dimaksudkan untuk membedakannya dari produk yang dihasilkan oleh pesaing.
Konsumen melihat merek sebagai bagian produk yang penting dan merek dapat
menambah nilai produk. Nama merek membantu konsurnen mengidentifikasi
produk yang memberikan manfaat bagi mereka, merek juga memberitahu
konsumen seberapa tinggi kualitas produk. Konsumen yang selalu memberi merek
yang sarna setiap kali rnereka rnelakukan pernbelian. Merek juga rnernberikan
keuntungan bagi penjual. Nama rnerek rnenjadi dasar utama dalam rnengenali
kualitas khusus yang dimiliki produk tersebut.
2. Unsur Merk
Unsur merek adalah alat yang memberi merk dagang yang berfungsi
mengidentifikasi dan rnembedakan merk. Menurut Kotler dan Kilter (2006:341)
ada enam criteria dalarn rnemilih Merk yaitu :
a. Dapat diingat, seberapa mudah merk dapat diigat oleh konsumen
b. Bennakna, sejauh mana unsure merk dapat dipercaya dan sugesti
terhadap kategori yang berhubungan
c. Disukai, bagaimana konsumen menemukan unsure merk itu menarik
secara estetis, apakah disukai secara visual, verbal ataudalarn hal lain.
d. Dapat diubah, dapatkah unsure merk digunakan untuk
memperkenalkan produk baru dalam kategori yang sama atau berbeda,
sejauh mana unsure Merk mempercaya ekuitas Merk sepanjang batas
geografis dan segmen pasar sasaran
e. Dapat diadaptasi, bagaimana cara rnengadaptasikan dan
memutakhirkan merk itu
f. Dapat dilindungi, bagaimana cara melindungi unsure merk itu secara
hukum, sejauhmana dapat dilindungi dari pesaingnya apakah mudah
ditiru.
3. Manfaat Pemerkan (Branding)
Pemerekan (Branding) atas suatu produk mem!Jerikan manfaat baik bagi
pembeli maupun bagi penjual.
a. Manfaat bagi pembeli
I. Membantu mengidentifikasi produk-produk yang disukai dan tidak
disukai
2. Branding mempermudah dalam pengenalan produk baru yang
memuat nama salah satu dari beberapa produk yang sudah ada
3. Membantu usaha promosi perusahaan
4. Melalui Branding (pemerekan) akan membantu mengusahakan
loyalitas pelanggan pada merek
Konsep dasar Branding dapat dilakukan dengan menggunakan dasar
fungsi produk ( Funcional) atau citra brand (Brand image). Pilihan sebuah konsep
brand dipengaruhi oleh asumsi produsen atas tiga faktor: jtmis produk itu sndiri,
intensitas persaingan, dan bagimana konsumen memilih dan mengkonsumsi
produk. Suatu brand image dibangun denganmenciptakan citra dari suatu produk.
Konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan menganggapnya berbeda karena
brand ini memancarkan asosiasi citra tertantu. Para perancang image dari brand
berusaha memnuhi hasrat konsumen untuk menjadi bagian dari kelompok sosial
tertentu yang lebih besar dan dipandang terhormat oleh orang Jain, atau untuk
mendefinisikan diri menurut citra yang diinginkan. Brand Image menjadi pilihan
pada saat persaingan sudah menjadi taraf dimana produk-produk yang ditawarkan
sudah tidak lagi memiliki perbedaan.
4. Ekuitas Merk (Braud Equity)
Selain untuk memudahkan proses identifikasi dan diferensiasi antara satu
produk dengan pilihan produk lainnya Merk mempunyai fungsi penting lainnya,
yaitu sebagai factor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen di dalam
memilih suatu produk, baik berupa barang maupun jasa yang akan dikonsumsi.
Menurut Joseph P Canon, dkk ( 2008: 251) Brand the value of a brand's overall strength in the market.
Suatu merk dapat mempengaruhi perilaku konsumen berdasarkan persepsi
yang terbentuk di dalam benak konsumen mengenai brand image atau kesan merk
yang dimiliki oleh merk tersebut. Berdasarkan ha! tersebut maka perlu dilakukan
pengelolaan terhadap Brand Image, alasna lain yang turut mendukung bahwa
Brand Image perlu diperhatikan adalah kenyataan bahwa Brand Image pada
akhirnya akan mempengaruhi brand equity yang dimiliki oleh suatu merk untuk
melihat pengaruh brand image tersebut perlu untuk diketahui terlebih dahulu
mengenai pengertian Brand Equity.
Brand Equity concept atau konsep ekuitas merk dikemukakan oleh pakar
merk dari Universitas California di Berkeley (Amarika Serikat) David A Aaker,
yang menyatakan bahwa Brand Equity merupakan satu et brand asset dan liability
yang berhubungan dengan sebuah merk, nama dan symbol yang disediakan
sebuah produk atau servis terhadap seorang konsumen. Brand Equity yang tinggi
memberikan sejumlah keuntungan kompetitif antara lain:
I. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena
tingkat kesadaran dan kestiaan merk konsumen yang tinggi.
2. Perilsahaan akan mempunyai pisusu yang lebih kuat dalam negosiasi
dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan
mereka menyediakan merk tersebut.
3. Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya
karena merk tersebut memiliki kualitas yang diyakini lebih tinggi.
4. Perusahaan dapat lebih mudah meluncurkan perluasan merk karena
merk tersebut memiliki kredibilitas tinggi.
5. Merk tersebut memberikan pertahankan terhadap persaingan harga
yang tajam.
Oleh sebab itu suatu merk perlu dikelola dengan cermat agar Brand Equity
tidak mengalami penyusutan. Ini membutuhkan pemeliharaan atau peningkatan
kesadaran merk, kualitas dan fungsi yang diyakini dari merk itu, Asosiasi merk
yang positif, dan lain-lain secara terus menerus.
5. Kesan Merk (Brand Image)
Kesan merk (Brand Image) adalah merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan ingatan akan suatu merk te1tentu. Brand Image terbentuk di
dalam benak konsumen, yakni dimana konsumen menangkap dan menerjemahkan
sinyal-sinyal yang dikirim oleh suatu merek melalui produknya, yaitu berdasarkan
atribut karakteristik atau identitas fisik merk itu sendiri, seperti nama, symbol dan
slogan sinyal itu kemudian dikirim dan disosialisasikan kepada konsumen melalui
program komunikasi merk. Brand Image dimensi kedua dari pengetahuan tentang
merek yang berdasarkan konsumen adalah citra dari sebuah merek. Citra merek
dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dalm benak konsumen ketika
mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul
dalam bentuk pemukiran atau citra te1tentu yang dikaitakn dengan suatu merek,
sama halnya ketika kita berfikir tentang orang lain. Asosiasi ini dpaat
terkonseptualisasi berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan, keunikan. Jenis asosiasi
merek meliputi atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri dari atribut produk,
misalnya warna dan ukuran serta atribut yang tidak berhubungan dengan produk,
misalnya harga, pemakai dan citra perusahaan. Sedangkan manfaat mencakup
manfaat secar fungsional dan manfaat secara simbolis sertai manfaat berdasarkan
pengalaman
6. Strategi membangun Merek
Strategi membangun merek dapat pula mengandalkan merek. Ekuitas
merek berdasarkan perspektif konsumen atas merek tersebut dan menyimpannya
dalam memori perspektif konsumen adalah pengenalan konsumen atas merek
tersebut dan menyimpannya dalam memori mereka beserta. asosiasi merek yang
mendukung, kuat dan unik. Ekuitas merek berdasarkan perspektif konsumen
terdiri dari kesadaran merek (Brand Awareness) dan citra merek (Brand Image).
Kesadaran merek merupakan kemampuan merek untuk mucul dalam benak
konsumen ketika mereka sedang memikirkan produk tertentu dan seberapa
mudahnya nama tersebut dimunculkan.kesadaran merek merupakan dimensi dasar
dalam ekuitas merek. Sebuah merek tidak mempunyai ekuitas sampai konsumen
menyadari keberadaan merek tersebut. Merek baru harus mampu mencapai
kesadaran merek dan mempertahankan kesadaran merek harus dilakukan semua
merek.
r '
PEF1PUi.'1'A\"(/!.J-\N UT A1vfA UIN SY,~'.ilD_:~~KARTl\ I
Tingkat kesadaran merek terdiri dari kenal akan merek sebagai kesadaran
yang cenderung dangkal dan mcngingat merek sebagai kesadaran yang lebih
dalam. Citra merek merupakan jenis asosiasi yang muncul dibenak konsumen
ketika mengingat sebuah merek te1tentu. Asosiasi tersebut dapat mucul dalam
bentuk citra atau pemikiran tertentu yang dikaitakn dengan suatu merek. Asosiasi
ini dapat dikonseptualkan berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan dan keunikan.
Jenis asosiasi merek meliputi atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri dari atribut
yang berhubungan dengan produk, misalnya harga , pemakai dan citra
penggunanya. Sedangkan manfaat mencakup manfaat secara fungsional, manfaat
secara simbolis dan manfaat berdasarkan pengalaman.
Untuk meningkatkan ekuitas merek dilakukan melalui pemilihan nama
merek atau logo yang baik. Usaha yang paling sering dilakukan melalui program
pemasaran dan komunikasi pemasaran agar tercipta asosiasi yang mendukung,
kuat dan unik dibenak konsumen antara merek dan atribut atau manfaatnya.
Produk berkualitas tinggi dan mempresentasikan nilai yang potensial mempunyai
ekuitas merek yang tinggi membutuhkan usaha komunikasi pemasaran yang
efektif dan konsisten untuk membangun dan mempertahankan ekuitas merek.
D. Kualitas Produk
1. Pengertian Produk
Menurut Tjiptono (1995:76) produk adalah pemahaman subyektif dari
pridusen atas sesuatu sebagai usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Menurut Sofyan Assauri yang dikutif oleh Arif Isnaini (2005).
Mendefinisikan produk adalah barang atau jas ayang dihasilkan untuk digunakan
oleh konsumen guna memenahi kebutuhan dna memberikan kepuasan.
Menurut Joseph P Canon, dkk ( 2008: 237) product means the need satisfaying offering of a firm. Sedangkan Quality menurut Joseph P Canon, dkk ( 2008: 251) Quality means a product's ability to satisfY a cuntomer's need or requirment.
Definisi produk menurut William J Stanton yang dikutip oleh Arif Isnaini
(2005) produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (Tangible), dan tidak hanya
nyata (intangible), di dalamnya sudah termasuk warna, harga kemasan, prestige
pabrik, prestige pengencer dan pelayanan dari pabrik serta pengencer yang
mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan
keinginannya.
Menurut kamus istilah pemasaran (Besty-ann dan Toffler, 2002:863)
merupakan sesuatu objek, jasa, kegiatan, seseorang, tempat, organsiasi atau
gagasan yang mempunyai manfaat dan dapat ditawarkan kesuatu pasar untuk
memenuhi kebutuhan dn keinginan. Sedangkan menurut (Teguh Budiarto 1993:62)
produk adalah pemahaman prosedur sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
Dari dedinisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk merupakan alat
pemenuhan kebutuhan, baik yang nyata maupun yang tidak nyata yang di dalam
mengkonsumsinya konsumen mengharapkan kepuasan.
Mutu produk didasrkan atas dasr cara pandang konsumen atas suatu
produk. Ditinjau dari sudut pandang pemasaran mutu produk adalah kemampuan
suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan konsumen, mutu produk
tidak bisa dilihat hanya dengan melihat tampilannya saja tapi mutu suatu produk
c. Specialty goods
Specialty goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik
dan atau identifikasi merk yang unik dimana sekelompok
konsumen bersedia melakukan usaha khsuus untuk membelinya.
d. Unsought goods
Unsought goods merupakan barang-barang yang tidak diketahui
konsumen ataupun kalau diketahui tetapi pada umumnya tidak
terpikirkan untuk membelinya.
2. Klasifikasi Barang lndustri
Barang industri adlah barang yang dikonsumsi oleh industriawan untuk
keperluan Iain yang untuk diubah dan untuk kernbali. Barang industri
dapat diklasifikasikan berdasarkan peranannya dalam proses produksi
dan biaya relatifnya. Ada tiga kelompok barang industri yang dpat
dibedakan (Koltler, 1994:436-438)
a. Material and Parts
Yang tergolong dalam kelompok ini adalah barang yang
seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke dalam proses produk jadi.
b. Capitals Items
Capitals items adalah barang-barang tahan lama (Long Lasting)
yang memberi kemudahan dalam menge:mbangkan dan atau
mengelola produk jadi. Mislanya bangunan serta berbagai
peralatan yang menunjang dalam proses produksi.
c. Supplies and Service
Yang masuk dalam kelompok ini adalah barang-barang tidak tahan
lama (Sho1t Lasting) yang memberi kemudahan dalam
mengembangkan dan atau mengelola keseluruhan produk jadi.
3. Tingkat Produk
Untuk merencanakan penawaran produk kepada konsumen, produsen
perlu mengetahui tingkatan dari produk tersebut. Menurut Kotler
(2002) terdapat lima tingkatan produk yaitu :
a. Manfaat inti (Core Benefit)
Y aitu manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli oleh konsumen.
Pemasar harus memandang dirinya sendiri sebagai manfaat.
Mislanya seorang penumpang pesawat terbang membeli
kenyamanan dalam perjalanan.
b. Produk dasar (Basic Pruduct)
Pada level kedua, pemasar hams mengubah manfaat inti menjadi
produk dasar. Mioslanya sebuah kamar hotel mencakup tempat
tidur, kamar mandi, handuk, meja tulism rneja rias, dan lemari
pakaian.
c. Produk yang diharapkan (Expected Product)
Yaitu serangkaian atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan
oleh pembeli ketika mereka membeli produk tersebut. Mislanya
seorang penumpang pesawat dapat mengharapkan penerbangan
yang nyaman, tempat duduk yang nyaman, pelayanan yang ramah,
lingkungan yang bersih.
d. Produk yang ditingkatkan (Aughmented Product)
Pada level keempat pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan
yang melampaui harapan pelanggan. Misalnya agen penjual tiket
pesawat dapat meningkatkan produknya dengan menye1takan
kemudahan dalam pemesanan tiket.
e. Produk Potensial (Potensial product)
Mencakup semua peningkatan dan transformasi yang pada
akhirnya akan dialami oleh produk tersebut di masa depan. Pada
level inilah perusahaan secara agresif menca.ri berbagai car abaru
untuk memuaskan konsumennya dan membedakan tawarannya.
4. Pengertian Knalitas
Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda mengenai kualitas
produk. Karena kualitas produk. Karena kualitas produk mempunyai banyak ·
criteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Menurut Yamiz (2001:7),
pengertian kualitas produk yang dikutip dari tiga pakar kualitas internasional
adalah:
I. W. Edwads Deming, mendefinisikan kualitas adalah apapun yang
menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Philip B Crosby, mempersepdikan kualitas sebagai nilai nihil cacat,
kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.
3. Joseph M. Juran, mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap
spesifikasi.
Kualitas produk suatu perusahaan merupakan ha! yang penting karena
persepsi konsumen terhadap suatu produk bentuk melalui kualitas produk dalam
memuaskan kebutuhan konsumen. Untuk mempe1iahankan pelanggan baik
pelanggan baru maupun pelanggan potensial sebuah perusahaan harus
menciptakan produk yang berkualitas sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dai suatu produk atau
pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhannya. Jadi suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila dapat
memenuhi kebutuhan. Apabila konsumen merasa puasa rnaka produk tersebut
dapat dikatakan berkualitas. Tetapi apabila sebaliknya, konsumen merasa suatu
produk tidak dapat memenuhi kebutuhan maka produk tersebut dikatakan tidak
berkualitas.
Kotler dan Amstrong (2003 :34 7) mendefinisikan kualitas produk adalah
kemampuan satu produk untuk melakukan fungsi-fungsintya, kemampuan itu
meliputi daya tahan, keandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan
dioperasikan dan diperbaiki dan atribut lain yang berharga pada produk secara
keseluruhan. Sedangkan menurut Heizer dan Render (2005:253) mendefinisikan
kualitas sebagai kemampuan suatu prdoduk atau jasa memenuhi kebutuhan
pelanggan. Sedangkan kualitas sebagaimana yang diambil oleh American Society
for Quality adalah keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang
mampu memuaskan kebnutuhan konsumen baik yang terlihat atau yang tersamar.
Dalam setiap promosinya perusahaan akan selalu memperlihatkan kualitas
produk yang dihasilkan. Menurut Heizer Rinder yang dikutip oleh Sarbi Djafri
(1999), secara uum konsumen memandang kualitas suatu barang atau jasa dari
enam dimensi, yaitu :
a. Operasi
Kualitas menurut konsumen dilihat dari bekerjannya atau operasinya
produk setelah produk dipakai.
b. Keandalan dan ketahanan
Dalam ha! ini kualitas menggambarkan kemungkinan suatu produk
gaga! atau menjadi cepat buruk atau rusak.
c. Kesenian
Kualitas dalam hal ini sangat berhubungan dengan tingkat dimana
suatu produk memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
d. Pelayanan
Dimensi ini mengacu pada keramahan, kecepatan se1ta ketelitian
dalam perbaikan.
e. Penampilan
Dimensi kualitas ini lebih subyektif sifatnya, kbih menggambarkan
perasaan pribadi, seperti variabel sentuhan, suara dan bau.
E. Keputusan Pembelian
Keputusan membeli yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi oleh
beberapa factor, demikian pola konsumen, konsumen terbcntuk karena pengaruh
lingkungan sepe1ii (Buchari Alma 2004:97).
a. Kebudayaan (Culture)
Kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya dengan
demikian selera seorang individu akan mengikuti pola selera yang
dilakukan oleh nenek moyangnya.
b. Kelas social (Social Clas;)
lni merupakan kelompok mempunyai tingkat tertentu, yang memiliki nilai
dan sikap yang berbeda dari kelompok tingkat lainnya.
c. Keluarga (Family)
Keluarga merupakan lingkungan terdekat dengan individu dan sangat
mempengaruhi nilai-nilai serta perilaku seseorang dalam mengkonsumsi
barang tertentu.
d. Klub-klub (Referensi Klub)
Klub-klub seperti ini ialah klub arisan ibu-ibu, klub olahraga, klup rekreasi,
klup profesi. Referensi group ini bisa merupakan group primer, sekunder
atau pemberi aspirasi. Group primer adalah para anggota yang saling
berkomuniksi satu sama lainnya, group sekunder adalah organsiasi yang
tidak terlalu banyak berinteraksi, tatap muka dengan individu seperti
organsiasi serikat pekerja, organsiasi keagamaan scdang group aspirasi
adalah seseorang yang memberi aspirasi para indovidu untuk memiliki
sesuatu.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Konsumen pembelian oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor
budaya, kepribadian, sosial, psikologi, sebagian besr faktor itu tidak bisa
dikendalikan oleh pemasaran, tetapi harus diperhitungkan sebagai karakteristik
yang mempengaruhi perilaku pembelian (Kismoro, gugup 200 I :315)
I. Faktor budaya
Budaya merupakan penentu yang paling fundamenyal dalam membentuk
keinginan dan perilaku seseorang. Anak yang dibesrkan dalam 5 buah masyarakat
mempunyai nilai-nilai dasar, persepsi, perilaku melalui proses sosialisasi yang
melibatkan keluarga dan Jembaga lainnya. Kondisi sub budaya juga dipengaruhi
turut berperan dalam pembentukan perilaku seperti kelompok, keagamaan, suku
bangsa dan wilayah geografis, sementara itu kelas, sosial dalam masyarakat yang
memiliki karakteristik nilai, minat dan tingkah laku yang sama, mempunyai
beberapa dikantor yang ikut mmebentuk masyarakat, pendapat-pendapat wilayah
tempat tinggal.
2. Faktor sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok
referensi, keluarga, status dan peranan sosial dalam masyarakat, kelompok
referensi memberi pengaruh secara langsung bagi pembentukan sikap dan prilaku
kons sedangkan keluarga mereka sumber organsiasi dimana seseorang akan
terlibat dalam pengambilan keputusan.
3. Faktor kepribadian
Setiap orang memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda-beda
sehingga berpengaruh terhadap tingkah lakunya. Peke1jaan dan keadaan ekonomi
seseorang erat kaitannya dengan pola konsurnsi dan pilihan produk. Hal tersebut
juga mernbentuk suatu gaya hidup yang rnerupakan pola hidup seseorang sehari
hari yang dinytakan dalarn kegiatan ekonomi rninat dan opini.
4. Faktor psikologi
Dilihat konsurnsi seseorang secara psikologis untuk faktor rnotivasi,
persepsi, pernbelajaran se1ia keyakinan dan sikap rnotivasi terbentnk karena
dorongan seseorang untuk rnengejar kepuasan. Kepastian pernbelian oleh
konsumen merupakan suatu keputusan akhir diserangkaikan proses-proses
sebelumnya, mulai dari persepsi tentang situasi. Proses pernbelajaran melalui
perubanahn pribadi rnaupun orang lain. Sampai pada keyakinan dan sikap
terhadap perilaku yang akan dilakukannya. Tahap itulah yang secara psikologis
membentuk perilaku dan sikap seseorang dalam menkonsumsi.
Perilaku konsumen adalah hasil interaksi antara kepribadian dan situasi.
Situasi yang relatif sama dalam kurun waktu tentang menghasilkan pola perilaku
tentang yang disebut gaya hidup. Maka dapat diibaratkan bahwa prilaku Hons
adalah sebuah phon, budaya adalah batangnya kepribadian adalah dahannya dan
gaya hidupnya adalah rantingnya.
2. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembeliau
I. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal
maupun eksternal individu.
2. Pencarian infonnasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Pencarian infmmasi suatu produk bisa
diperoleh dari sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga), sumber komersial
Qklan, wiraniaga, penyalur), sumber publik (media massa), sumber
pengalaman (penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk). Melalui
pengumpulan alternatif, konsumen mengetahui tentang merek-merek yang
bersaing dan keistimewaan merek tersebut.
3. Evaluasi alternatif
Para konsymen memiliki sikap yang berbeda dalam memandang atribut
yang dipandang rlevan dan penting. Mereka akan memberikan perhatian
terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi. Dalam melaksanakan niat mernbeli konsumen dapat
membuat 5 sub keputusan pembelian. Diantranya keputusan merek,
keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan
pembayaran.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk konsumen akan mengalami level kepuasan atau
ketidak puasan tertentu. Kepuasan pembeli merupakan seberapa dekat
harapan pembeli alas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli
atas produk tersebut. Jika kine1ja produk lebih rendah dari pada harapan
maka pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan pelanggan puas,
jika melebihi harapan maka pembeli akan sangat puas.
Hal ini sangat ditentukan oleh pengalaman konsumen dalam
mengkonsumsi suatu produk yang ia beli. Apakah ia akan puas atau kecewa. Jadi
tergantung pada jarak ekpektasi dengan kenyataan yang dihadapi. Jika
kenyatannya ia tidak puas maka ia akan kecewa, jika sesuai antara apa yang
diharapkannya dengan yang dialami berarti puas, dan jika kenyatannya lebih
bagus dari yang ia harapkan mak aia akan sangat gembira.
F. Kcranglm Pemikiran Konseptual
Persaingan yang semakin tajam dalam dunia usaha rnenjadi hal tang tidak
dapat dihindari. Pemenang dari persaingan ini adalah perusahaan yang mampu
memberikan produk yang mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Setiap perusahaan harus mampu menarik konsumen baru setiap saat dan
harus mampu mempertahankan pelanggan yang suda ada. Karena
mempertahankan pelanggan Iebih sulit dan memerlukan biaya yang tidak sedikit
dari pada menarik pelanggan lebih sulit dan memerlukan biaya yang tidak sedikit
dari pada menarik pelanggan lebih sulit dan memerlukan biaya yang tidak sedikit
clari pacla menari pelanggan barn. Sesungguhnya persaingan yang terjacli antar
perusahaan adalah pertarungan persepsi bukan sekeclar pertarungan produk. Merk
yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas.
Persepsi yang baik oleh konsumen akan memberikan image yang baik pula
terhadap produk. Sebaliknya konsumen memberikan persepsi yang buruk terhadap
produk maka akan berakibat buruk terhadap produk. Maka perusahaan harus
memberikan produk yang berkualitas yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Untuk menimbulkan tin~kat kesadaran merk (Brand Awareness) salah satu
strateginya yaitu mempromosikan produk dan mebujuk konsumen untuk
mengkonsumsi produk, dan memahami akan beradaan suatu prosuk dipasar.
Dalam mempromosikan suatu produk perusahaan harus :memilih media yang
harus digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Agar tepat pacla sasaran
yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Agar tepat pacla sasaran
yang ditujukan konsmnen bersedia melakukan pembelian terhadap peroduk
sasaran yang tuj uan konsumen bersedia melakukan pembelian terhadap produk
yang dipromosikan.
I !Klan
I PEP SO DENT
1-1 I Q(ualitas Produk I Brand Image I
. I I
Keputusan Pembelian . I
l Uji Validitas dan
Reliabilitas
l Model regresi Linear
1 Uji Asumsi Klasik:
I. Autokorelasi 2. Multikolinearitas 3. Heteroskedastisitas 4. Normalitas
i
I Uj i regresi berganda I !
Uji Hipotesis: I. Uji t (Parsial) 2. Uji f (Simultan)
!
I Kesimpulan
Gambar: 2.6 Kerangka pemildran Konseptual
G. Penelitian Terdahulu
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Diana Fardina yang
membahas tentang "Analisis pengaruh kreativitas tayangan iklan dan pelayanan
penjualan terhadap keputusan pembelian produk Suzuki", dengan basil penelitian
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan sebesar 77,3% berdasarkan koefisien
determinasi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh iklan dan pelayanan penjualan
terhadap keputusan pembelian produk Suzuki sebesar 59,8% dan selebihnya
40,2% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diketahui dan tidak te1masuk
dalam analisis regresi ini.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ridwan yang membahas
tentang "Analisis pengaruh kualitas produk dan Brand Image terhadap keputusan
pembelian Ban Radial Bridgeston, dengan probalitas 0,000< a 0,05, maka
kesimpulannya adalah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian
ban, sedangkan nilai t hitung untuk Brand Image adalah 0,551 dengan probabilitas
(signifikansi) 0,583 < a 0,05, maka kesimpulannya brand image berpengaruh
terhadap keputusan pembelian ban.
Nilai fhitung aalah 13,494 sedang ftabel adalah (a 0,05, mune rator = 2,
denumerator = 97) adalah 3,07. jadi 13,494 > 3,07, kesimpulannya kualitas
produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian ban, kedua variabel tersebut
berguna untuk memprediksi keputusan pembelian. R square (indeks determinasi)
adalah 0,28, kondisi ini menunjukkan pengaruh kualitas produk dan Brand Image
terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 22% sisanya 78% dijelaskan oleh
variabel lain diluar analisis tersebut. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh iklan, Brand
Image dan kualitas produk terhadap keputusan pembe:lian produk Produk
Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang. Pemilihan lokasi penelitian (sampling)
dilakukan secara sengaja dengan responden adalah masyarakat yang layak
dijadikan obyek penelitian dan pernah menggunakan produk tersebut.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel yang dipilih penulis sebagai sumber data yang dibutuhkan untuk
penelitian ini adalah masyarakat yang mengetahui produk yang diteliti yaitu pasta
gigi tersebut. Untuk mengetahui besaran sampel maka digunakan rumus slovin
dengan persentase kelonggaran sebesar I 0% Husein Umar, 2005: 53) yaitu:
N n=----
1 + N(e2)
Dimana:
n =Volume sampel
N = Ukuran sampel
e = Persentasi kelonggaran
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data, penulis menggunakan data primer dan data
sekunder:
I. Data primer yaitu melalui survei lapangan yaitu dengan cara menyebarkan
angket (kuisioner) yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan topik
penelitian kepada responden. Sebelum dilakukan penyebaran kepada I 00
responden terlebih dahulu dilakukan try out untuk menguji pertanyaan
mana saja yang valid.
2. Data sekunder yaitu dengan Rise! Perpustakaan (Library Research) yaitu
penelitian yang dilakukan untuk memperoleh bahan yang diperlukan
antara lain melalui jumal, buku, internet yang berkaitan dengan topik
penelitian tersebut.
D. Metode Analisis Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
instrument yang disusun berbentuk kuisioner yang diisi oleh para responden.
Kuisioner diberikan kepada para pengguna pepsodent penc:egah gigi berlubang.
Pedoman kuisioner disusun sesuai denganjumlah variabel penelitian yaitu:
I. Variabel iklan
2. Variabel brand image
3. V ariabel kualitas produk
4. Variabel keputusan pembelian
Untuk mengetahui pengaruh iklan, brand image dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian pepsodent dilakukan dengan menggunakan skala
likert (RA Likert), mengembangkan prosedur penskalaan dimana suatu kontinum
bipolar. Pada ujung kiri (dengan angka rendah) menggambarkan suatu jawaban
negatif, sedang ttjung kanan (dengan angka besar) menggambarkan positif,
sebagai berikut:
Sangat Tidak Tidak Setuju
Setuju
(STS) (TS)
I 2
Tabel 3.1 Skala Likert
Ragu
(R)
3
Setuju Sangat Setuju
(S) (SS)
4 5
Selanjutnya data diperoleh menggunakan kuisioner, dimana analisisnya
akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dari tabel dianalisis berdasarkan
variabel iklan, brand image dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
setelah dilakukan perhitungan atas hasil kuisioner pengolahan data yang diperoleh
mengenai iklan, brand image dan kualitas produk serta keputusan pembelian,
dilakukan pengujian statistik tinier berganda dan analisis koefisiensi korelasi. ·
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas menunjukan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa
yang ingin diukur, instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (menukur) itu valid.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel tertentu. Daftar
pe11ayaan ini umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Hasil
penelitian yang valid bila tredapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan
data yang diujisesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat dari hasil SPSS pada tabel
engan judul item-total statistic. Menilai kevalidan masing-masing butirpertanyaan
dapat dilihat dari nilai corrected item-total correlation masing-masing bitur
pertanyaan.
Dalam has ii anal is is item ini bhuono agung, menyatakan bahwa validitas
suatu butir pertanyaan dapat dilihat dari hasil out put SPSS pada tabel dengan
judul item-total statistic. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat
dilihat dari nilai correct item-total correlation masing-masing butir pertanyaan.
Suatu butir pe11anyaan dinyatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai
Corected item-Total Co1rnlatoin > r-tabel atau uji validitas sebaiknya dilakukan
secara terpisah dengan lembar kerja yang berbeda antara satu konstruk variabel
yang lain sehingga dapat diketahuia butir pertanyaan mana. yang paling banyak
tidak valid.
Apabila suatu alat ukur dinyatakan valid maka tabap selanjutnya yaitu
pengukuran reliabilitas dari alat. Sebagai ukuran yang menunjukan konsistensi
dari alat ukur dalam mengukur segala yang sama dilain kesempatan. Untuk
melihat reliabilitas maka dihitung Cronchbach Alpha masing-masing instrument
variabel.
Variabel tersebut dikatakan reliabel bila Cronchbach alphanya lebih besar
dari 0,06. Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang
digunakan yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil dan konsisten. Tehnik
yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah koefisien Alpha Cronchbach
denganrumus.
ri: [_!5_][1- L.:a'b] K -1 a 2t
Dimana:
ri : Reliabilitas Instrument
K : Banyaknya butir pertanyaan
a 2t : Varians total
a 2b : Varians butir
2. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis statistik ini bertujuan untuk mengatahui ada atau tidak adanya
hubungan antara dua variabel,yaitu nariabel bebas dan variabel terikat. Dalam hal
ini yang akan dicari adalah hubungan antara Iklan, Brand Image dan Kualitas
Produk sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat.
Rumus koefisien korelasi
Rxy: L: xlyl - (L;xl) (L;X2)
{nL;x!2- (L;x1)2} {nL;y1 2
- ( L;x)'}
Dimana:
R : koefisien korelasi
N:jumlah sampel
X: Pengaruh Iklan, Brand Image dan Kualitas Produk
Y: keputusan pembelian
Dengan ketentuan bahwa
r = 0, berarti hubungan X dan Y tidak ada korelasi (hubungan yang ada sanga
lemah)
r = 1 atau mendekati 1, bera1ti hubungan yang etrjadi sangan kuat (kuat sempuma)
r = ( +) positif, bera1ti kenaikan X yang diikuti oleh kenikan Y dan sebaliknya
penurunan nilai X diikuti oleh penurunan nilai Y
r = ( - ) negativ, berarti kenaikan nilai X akan diikuti oleh penurunan nila Y dan
sebaliknya penurunan nilai X akan diikuti oleh kenaikan nilai Y.
Tabel 3.2
Pedoman untuk memberikan koefisien kordasi
Internal koefisien Tingkat korelasi
0,00 - 0,199 Sangan rendah
0,20- 0,399 Rendah
0,40- 0,599 Sedang
0,60-0,799 Ku at
0,80 - 0, 1000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, metode penelitian, CV. Aljabeta, Bandung, 2002
3. Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear dimaksudkan untuk mengetahui s·~berapa besar tingkat
pengaruh antara variabel bebas (Independent) dengan variabel terikat (Dependent).
Metode ini juga bias digunakan sebagai ramalan sehingga dapatdiperkirakan
antara baik atau buruknya suatu variabel X terhadap naik dan turunnya suatu
tingkat variabel Y bagitupun sebaliknya.
y =a + bl XI + b2 X2 + b3 X3 + e
Dimana:
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstamta
b = Regresi yang menunjukan angka peningkatan ataupm1 penurunan variabel
independent, bila b (+) mana naik dan bila b (-) maka te1jadi penurunan
xi= lklan
x2 =Brand Image
x3 = Kualitas Produk
e =Error
Langkah selanjunya yaitu melakukan pengujian dan pembuktian terhadap
hipotesisi yang telah dibuat pembuktian ini melalui perhitungan dengan
menggunakan program SPSS. Dalam pengujian regresi agar menunjukan
hubungan yang valid atau tidak maka perlu pengujian Asumsi Kalsik pada model
Regresi yang digunakan. Adapun asumsi dasar yang harus dipenuhi antara lain
adalah:
a. Autokorelasi
Merupakan pengujian dalam regresi dimana dependent variabel tidak
berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan dirinya sendiri adalah
bahwa nilai variabel terikat (Dependent Variabel) tidak berhubungan dengan nilai
variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai selanjutnya untuk
mendeteksi gejala Autokorelasi kita menggunakan Uji Durbi Watson (DW). Uji
ini menghasilkan nilai DW hitung dan nilai DW table.
Hipotesisinya:
Ho : Tidak ada korelasi, jika Durbin Wason -2 sampai 2
Autokorelasi positif jika DW > 2 maka terjadi Auokorelasi negative.
Rumus Uji Durbin Wason adalah sebagai berkut:
D = J:(en-en-1) J:e'n
Criteria pengujian:
Ho: Diterimajika nilai DW diantara angka -2 <d< 2 (nilai Durbin Watson hitung
mendekati atau disekitar angka 2)
Untuk mendiagnosis adanya nilai Durbin Watson (Uji DW) dengan ketentuan
sebagai berikut:
ow
Kurang dari 1,10
I, JO dan 1,54
1,55 dan 2,46
2,46 dan 3,90
Lebih dari 2,91
Tabel 3.3
Pedoman um1k memberikan interprestasi
Uji Durbin Watson
Kesimpulan
Ada autokorelasi
Tanpa Kesimpulan
Tidak ada Autokorelasi
Tanpa Kesimpulan
Ada Autokorelasi
Sumber: Algifari, Analisis Regresi, CV. BPFE, Yogyakarta, Hal: 7-9
b. Multikolinearitas
Adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel
variabel dalam regresi. Model regresi yan g baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi antara variabel terikat
maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel onthogonal adalah variabel bebas
yang nilai korelasi antar sesame variabel bebas sama dengan no!. Menurut
Bhuono (2005:58) untuk melihat ada tidaknya Multikolinearitas biasanya dengan
melihat VIF ( Variansce Inflation Factor), ini tidak lebih dari I 0 dan nilai toleransi
kuang dari 0, I untuk masing-masing variabel bebas.
c. Heteroskedastisitas
Asumsi ini digunakan apabila variasi dari factr penggangu selalu sama
pada data pengamatan yang satu terhadap pengamatan lainnya. Jika ini dapat
terpenuhi, berarti variasi factor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat
Homoskedastisitas. Jika asmnsi ini tidak dapat terpenuhi rnaka dapat dikatakan
te1jadi penyimpangan . penyimpangan ini terdapat beberapa factor penggangga
yang disebut sebagai Heteroskedastisitas.
Kemudian menurut pandangan Bhuono (2005:62) untuk mengetahui ada
atau tidaknya Heteroskedastisitas terdapat beberapa cara diantaranya:
I. Dengan melihat grafik Plot antara prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
residunya (SRESID). Deteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dengan
melihat antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang
diprediksi dan smnbu X adalah residunya.
a. Menentukan Ho dan Ha
Ho : p : 0 ( Koefisien regresi tidak signifikan)
Ha : p # 0 ( Koefisien regresi signifikan )
b. Menentukan Level of Significance
Level of significance yang digunakan sebesar 5 % atau (a)= 0,05
c. Menentukan nilai t (t hitung)
Menentukan t hi tung (t-test) dapat dirumuskan sebagai berikut:
T hitung: bi-Wi) Sb
d. Menentukan criteria penerimaan dan penolakan Ho
jika propabilitas > 0,05 ___ __.. Diterima Ho
Jika probabilitas < 0,05 ----+ Diterima Ho
2) Uji F ([/ji Simultan)
Uj i F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independent secara
keseluruhan terhadap variabel dependent. Untuk menguji hipotesa: Ho: PI, p2, P3
= 0, maka langkah-langkah yang dignakan untuk menguji hipotesa tersebut
dengan Uj i f adalah sebagai berikut:
a. Menentukan Ho dan Ha
Ho : p I, p2, p3 = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Independent dengan Variabel Dependent)
Ha : p I, p2, P3 ic 0 (Terdapat pengaruh yang signifikan antara Variabel
Independent dengan Variabel Dependent)
b. Menentukan Level of Significance
Level of Significance yang digunakan adalah sebesar 5% (a)~· 0,05
c. Menentukan nilai F (F hitung)
Menentukan F hitung perumusannya adalah sebagai berikut:
F = R2 I 2 (l -R2)/(n-k-l)n
Dimana:
R 2 = Koefisien Determinasi
N = Jumlah pengamatan atau sampel
K-1 = Jumlah variabel Independent
d. Mentukan criteria penerimaan dan penolakan
Jika probabilitas < 0,05 Maka menolak Ho
Jika probabilitas > 0,05 Maka menerima Ho
E. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel bebas (independent variabel)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Iklan yang dikonotasikan
dengan huruf (XI). Iklan adalah komunikasi individual dengan sejumlah biaya
melalui berbagai media yang dilakukan oleh suatu perusahaan, lembaga non laba
serta individu-individu. Dan Brand Image yang dikonotasikan dengan huruf (X2),
Brand adalah nama, istilah, symbol atau rancangan atau kombinasi ha! tersebut
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau
sekelompok penjual untuk membedakannya dari pesaing. S1:rta Kualitas Produk
sebagai (X3), produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan. Kualitas produk adalah produk yang
menawarkan mutu, kine1ja terbaik, atau hal-hal inovatiflainnya.
2. Variabel terikat (Dependet Variabel)
V ariabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y)
yaitu bagaimana seorang konsumen melakukan pembelian atas suatu barang
tertentu berdasarkan berbagai pertimbangan.
Tabet 3.2.
Variabel Operasional Penelitian
Sub Variabel Sub No. Variabel Indocator Skala
Indikator
1. Iklan Media cetak ~· Surat kabar Ordinal
Maj al ah Tabloid r (.
brosur,
selembaran dll
Media elektronik TV, Radio Ordinal
.Media luar ruang Ordinal
Media lini Pameran Direct Ordinal
bawah mail Point of
purchase
Merchandising
schemes
Kalender
2. Brand Criteria merk Merk Ordinal
Image menggambarkan
mengenai
manfaat produk
Merk
menggambarkan
kualitas dan
kegiatannya
Merk mudah dan
diucapkan,
dikenal dan
diingat Merk
mempunyai ciri-
khas
3. Kualitas Operasi Ordinal
produk keandalan dan
ketahan
kesesuaian
pelayanan
penampilan
4. Keputusan Pengenalan Harga Ordinal
pembelian masalah kemudahan
manfaat Merk
terkenal
Pencarian Sumber pribadi Keluarga Ordinal
informasi sumber komersial te:tangga
teman iklan
TV
Proses evaluasif Harga
manfaat
variasi
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran nmum PT. Unilever Indonesia Tbk
I. Sejarah singkat perusahaan
PT. Unilever Indonesia (Tbk) didirikan pada 5 desember 1923 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta no: 33 yang dibuat oleh Tn. A.I-I Van
Ophuijsen, notaris dibatavia. Akta ini disetttjui oleh gubernur jendral Van
Negerlandsch - indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 desember 1953,
terdaftar di Raad Van Justitie dibatavia dengan no. 302 pada tanggal 22 desember
1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 januari 1934.
Dengan akta No.171 yang dibuat oleh Notaris Ny. Kartini mulyadi
te1tanggal 22 juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia .
dengan akta No. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. te1tanggal 30
juni 1997 nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia Tbk, akta ini
disetqjui oleh menteri kehakiman dengan keputusan No. C2-l .049HT.O l .04TH 98,
tertanggal 23 februari 1998 dan diumumkan diberita negara No. 2620 tanggal 15
mei 1998.
2. Visi dan Misi perusahaan )
Misi Unilever adalah peningkatan vitalitas hidup. Kami memenuhi akan
nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari dengan produk yang membuat
para pemakainya nyaman, berpenampilan dan lebih menikmati hidup.
Jalinan yang mengakar dalam budaya dan pasar setempat diseluruh dunia
telah menghasilkan hubungan yang kuat dengan para pelanggan dun merupakan
dasar yang sangat berguna untuk pertumbuhan kami dimasa mendatang. Kami
akan membawa kekayaan ilmu pengetahuan dan keahlian internasional kami
untuk melayani konsumen setempat, multinasional, multilokal sesungguhnya
dengan sebaik-baiknya.
Keberhasilan jangka panjang kami memerlukan komitmen terhadap
standar pelaksanaan dan produktivitas bennutu tinggi, terhadap kerjasama yang
barns dilakukan secara efektif da terhadap keinginan untuk menerima gagasan
barn dan belajar secara terns menerus.
Kami juga yakin bahwa untuk mencapai keberhasilan diperlukan standar
etika usaha pada masing-masing orang yang beke1ja bersama kami, masyarakat
yang berinteraksi dengan kami serta lingkungan tempat kami melakukan kegiatan
usaha.
Jnilah cara yang kami lakukan dalam mancapai pertumbuhan secara
berkesinambungan dan menguntungkan, menciptakan nilai jangka panjang bagi
para pemegang saham, karyawan dan mitra usaha kami.
3. Sejarah singkat Pepsodent
Pepsodent adalah pasta gigi yang paling terkenal dan tertua diindonesia.
Sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih sekedrur kemanjuran dasar.
Pepsodent adalah pasta gigi pertruma diindonesia yang kembali meluncurkan pasta
gigi berflorida pada tahun 1980-an dan satu-satunya pasta gigi diindonesia yang
secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar
2. Survei pepsodent
Survei tentang kebiasaan dan sikap menunjukan hanya sekitar 34% dari rakyat
indonesia yang menyikat gigi mereka sebelum tidur. Bahkan dari penelitian klinis
ditemukan bahwa pada perhitungan bakteri dipagi hari jmnlahnya berlipat ganda
dua kali lebih cepat pada malam hari ketimbang pada siang hari. Ini mennnjukan
bahwa pertumbuhan bakteri meningkat paling pesat selama malam hari dan dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya lubang. Bukti yang ada dewasa ini juga
mendukung menyikat gigi dengan pasta gigi berflorida sebe lum tidur pada malam
hari karena perlindungan tambahan yang diberikannya untuk waktu yang lebih
lama pada malam hari. Oleh karena itu mengapa pepsodent merasa perlu untuk
menggunakan tema menyikat gigi pada malam hari sebagai kampanye
kesehatannya untuk membuat orang indonesia menyikat gigi mereka sebelum
tidur pada malam hari sebagai bagian dari mencegah gigi berlubang.
a. Menurut WHO pembusukan gigi masih menjadi masalah utama kesehatan
disebagian besar negara industri karena masalah tersebut menyerang 60% -
90% anak-anak usia sekolah dan sebagian besar orang dewasa.
b. Sekitar 63% penduduk indonesia menderita masalah pembusukan gigi
serius, rata-rata 1,89 pembusukan gigi perorang (Sumber: Sesanas 1998
dan SK.RT 1995)
c. Sekitar 1,3% penduduk indonesia memiliki masalah gigi setiap bulan yang
mencapai rata-rata 3,86 sehari disekolah dan kantor (Sumber: Lembaga
Penelitian dan Pengembangan Nasional, DepKes-RI: Persepsi dan
Motivasi dari masyarakat peduli gigi-Survei Ekonomi dan Sos.Nas, 1998)
3. Inovasi yang dilakukan pepsodent
Pada tahun 2006 pepsodent t;:,lah meluncurkan kembali varian lengkap
pepsodent barunya:
I. Pepsodent Complet 12, yang menawarkan manfaat yang lengkap dengan
harga terjangkau. Menawarkan manfaat yang labih banyak kepada para
konsumennya sebagai bagian dari upayanya untuk mencapai misinya
2. Pepsodent Sensitive, yang menawarkan bahan aktif yang menembus gigi
untuk membebaskan rasa sakit akibat syarafyang sensitif didalam gigi dan
gusi
3. Pepsodent Fighter Toothbrush
Dengan semua inovasi ini, pepsodent mancakup seluruh jangkauan perawatan
kesehatan mulut para konsumennya.
4. Produk pepsodent
I. Pepsodent Complet 12
2. Pepsodent Complet Care
3. Pepsodent Gigi Susu Strawbery
4. Pepsodent Gigi susu Orange
5. Pepsodent Herbal
6. Pepsodent Sensitive
7. Pepsodent Whitening
8. Pepsodent White
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini, penulis
menyebarkan kuesioner kepada masyarakat yang menggunakan produk pepsodent.
Sebelum melakukan penyebaran kuesioner kepada respondent, terlebih dahulu
dilakukan Try out terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tujuannya yaitu
untuk mengetahui pertanyaan mana saja yang valid dan pertanyaan mana saja
yang tidak valid. Setelah dilakukan Try out pertanyaan barulah dilakukan
penyebaran kuesioner yang valid. Berikut ini adalah hasil Try Out dari tiap butir
pertanyaan.
Pertanyaan
Q_1
Q_2
Q_3
Q_4
Q_5
Q_6
Q_7
Q_B
Q_9
Tabel 4.1 Hasil Try Out instrument
Pengaruh Iklan, Brand Image dan Knalitas produk terhadap keputusau pembelian
Cronchbach's
Corrected Item-Total Alpha if item
Correfotion Deleted Keterangan
0.341 0.833 Valid dan Reliabel
0.011 0.845 Valid dan Reliabel
0.222 0.836 Valid dan Reliabel
0.459 0.830 Valid dan Reliabel
0.741 0.821 Valid dan Reliabel
Tidak Valid dan
-0.033 0.843 l~eliabel
0.450 0.830 Valid dan Reliabel
0.260 0.836 Valid dan Reliabel
-0.181 0.520 Tidak Valid dan
Q_34 0.283 0.835 Valid dan Reliabel
Q_35 0.376 0.832 Valid dan Reliabel
Q_36 0.402 0.831 Valid dan Reliabel
Sumber: Output SPSS, 2008
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa terdapat 4 pertanyaan yang tidak Valid
karena nilai korelasinya negatif(-), maka penulis menghilangkan pertanyaan yang
tidak Valid tersebut. Sehingga nilai korelasinya menjadi positif(+) semua. Karena
semua pertanyaan sudah valid semua maka pe1tanyaan tersebut penulis anggap
sudah dapat dijadikan acuan untuk penelitian ini, kemudian disebarkan kepada
konsumen pemakai produk pepsodent.
Tabel 4.2 R I' bT C hb h Al h eta 11tas ron ac 1p, a
Cronchbach
Cronchbach's Alpha Based on
Alpha Standardized N of Items
Items
.838 .841 36
Sumber: Output SPSS, 2008
Ketentuan suatu data dikatakan reliabel apabila Cronchbach Alphanya adalah
lebih dari 0,60. basil Try Out kuesioner diatas mempunyan nilai Cronchbach
Alpha sebesar 0.838, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua
pertanyaan diatas reliabel karena nilai Alphanya lebih dari 0,60.
sehingga wajar kalau mereka tidak pernah melihat iklan pepsodent dimajalah,
karcna memang mereka bukan merupakan target market majalah tersebut.
Dapat dikatakan bahwa pembaca majalah ini relative selektif atau terbatas
dibandingkan dengan surat kabar. Tidak semua orang ingin membaca majalah,
biasanya biaya iklan dimajalah lebih mahal daripada surat kabar, namun dapat
dinikmati lebih serta dapat mengemukakan gambar berwarna yang lebih menarik.
Meskipun mereka bukan target market majalah tersebut ada nilai positivnya
bahwa 50% lebih responden mengetahui iklan pepsodent dari sumber lain.
Sehingga dapar dinilai bahwa pepsodent sangat aktif dalam melakukan kegiatan
periklanan.
Berbeda dengan 46 responden yang menyatakan setuju dan 1 responden
yang menyatakan sangat setuju, menurut penulis responden tersebut merupakan
target pasar dari majalah tersebut, dan target pasar pepsodent itu sendiri.
Responden yang tersebut penulis asumsikan sebagai responden yang selektiv,
karena tidak semua orang ingin membaca majalah, selain barganya mahal berita
yang disajikanpun banya hal-bal tertentu.
Pernyataan
STS
TS
R
s
Table 4.5 Iklan TV
Freknensi
0
9
14
60
Persentase
0%
9%
14%
60%
SS 17 17%
Jumlah 100 100% =3 Sumber: Data primer, diolah oleh penulis, 2008
TV merupakan media paling potensiel diantara media lainnya karena
jangkauannya yang labih luas. Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
9 respondent yang menyatakan tidak setuju. Mereka melihat iklan pepsodent
pertama kali bukan dari TV. Bias saja mereka melihat iklan pepsodent pertama
kali dari sumber lainnya. Bisa dari keluarga mereka yang sudah lama
menggunakan pepsodent. Sedangkan 14 responden menyatakan ragu-ragu.
Sedangkan 60 responden menyatakan setuju bahwa mereka malihat iklan
pepsodent pertama kali dari TV. Dan 17 responden menyatakan sangat setuju.
Mereka melihat iklan pepsodent pertama kali juga dari TV. Dari pernyataan diatas
dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menyatakan setuju bahwa mereka
melihat iklan pepsodent pertama kali dari TV. Dijaman yang kemajuan
teknologinya sangat tinggi seperti sekarang ini. TV sudah menjadi kebutuhan
pokok bagi masyarakat karena bisa dijadikan sebagai sumber informasi dan media
hiburan. Jadi menurut penulis pepsodent sudah memilih me:dia yang tepat dalam
melakukan periklanan. Karena TV merupakan media paling efektif dan media
yang paling disukai oleh mesyarakat. Sehingga kesempetan iklan tersebut dilihat
oleh konsumen sasaran lebih besar.
Tabel 4.6 Iklan membujuk untuk menggunakan Pep:sodent
Pernyataan Frekuensi Persentasu
STS 0 0%
TS 14 14%
R 37 37%
s 41 41 %
SS 8 8%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data pmne1~ dwlah oleh penulzs, 2008
Menurut Frank Jefkins (1997: 15) dalam melakukan periklanan ha! yang
harus diperhatikan bahwa kegiatan tersebut jangan hanya memberikan informasi
semata tetapi juga harus mampu membujuk konsumen untuk melakukan
pembelian. Untuk itu iklan harus dirancang secara menarik agar dapat --~
mempengaruhi perilaku konsumen sasarannya.
Dari table diatas dapat diketahui bahwa 61 responden menyatakan setuju
dan 8 responden menyatakan sangat setuju. Bahwa iklan pepsodent
mempengaruhi mereka dalam melakukan pembelian pasta gigi. Sedangkan 14
responden menyatakan tidak setuju bahwa iklan pepsodent tidak mempengaruhi
mereka dalam melakukan keputusan pembelian pasta gigi yang akan
digunakannya, tetapi karena memang mereka membutuhkan produk tersebut. Dan
3 7 respond en menyatakan ragu-ragu. Mereka ragu apakah mereka membeli
produk tersebut karena pengaruh iklan atau karena memang mereka membutuhkan
produk tersebut. lklan adalah sebuah komunikasi persuasif yang mampu
diatas dapat disimpulkan bahwa lebih dari 70 % responden menyatakan bahwa
iklan pepsoden sudah menarik. Meskipun demikian deng;an adanya responden
yang menyatakan tidak setuju dan ragu-ragu maka ha! tersbut bisa menjadi
masukan bagi perusahaan agar terns meningkatkan kreativitas dalarn membuat
iklan.
Tabel 4.8 Ildan pepsoclent ticlak melanggar norma :social
Pernyataan Frekuensi Persentase
STS 0 0%
TS 0 0%
R 17 17%
s 56 56%
SS 27 27%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer, diolah oleh penulis, 2008
Sebuah iklan tidak boleh melanggar norma social ataupun menjatuhkan
nama salah satu pihak. Dari table diatas terdapat 17 responden yang menyatakan
ragu-ragu sedangkan 56 responden menyatakan setuju bahwa iklan pepsodent
tidak melanggar norma social bahkan saat ini justru pepsodent telah menjalankan
kegiatan social dengan pemeriksaan gigi gratis dan telah rnenjalankan program
sekolah yang hingga tahun 2006 telah menjangkau lebih dari 3,2 juta anak berusia
dibawah 12 tahun diseluruh Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan
kebiasaan menyikat gigi secara benar. Itulah salah satu bentuk kepedulian
pepsodent terhadap kesehatan di Indonesia. Meskipun demikian dalam jumal yang
ditulis oleh Andrian D Hagijanto, ada satu iklan Pepsodent yang mendapatkan
prates dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ( YLKI ) yaitu pada versi
iklan dialog seorang ibu dan kakak tentang ketidakmungkinan ia untuk sakit gigi
dan menganggap iklan tersebut mengada-ada, sebab tidak mungkin orang tidak
sakit gigi. Namun karen kepedulian Pepsodent terhadap konsumen, akhirnya iklan
tersebut tidak ditayangkan lagi. Ini dapat menjadi pelajaran bagi Pepsodent agar
lebih hati-hati dalam membuat sebuah iklan sehingga kt~adian tersebut tidak
terulang lagi diwaktu yang akan datang.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Table 4.9 Menambah informasi
Frekuensi Persentrnse
0 0%
19 19%
14 14%
55 55 %
12 12%
100 100%
Sumber: Data primer, dwleh oleh penulis, 2008
Iklan merupakan sasaran ampuh untuk membangun kesadaran konsumen,
iklan dapat membantu perusahaan dalam mencapai semua sasaran komunikasi,
iklan juga berfungsi sebagai media pendidikan dan informasi. Dari tabel diatas
dapat diketahui bahwa 19 responden menyatakan tidak set11ju. Mereka mendapat
info1masi tentang pepsodent bukan dari iklan tetapi bisa dari teman mereka atau
dari sumber Jainnya. Sedangkan 14 responden menyatakan ragu-ragu mereka
menyatakan mendapatkan informasi mengenai pepsodent dari iklan atau dari
teman mereka. Sementara itu 55 responden menyatakansetuju mereka
mendapatkan informasi mengenai pepsodent dari iklan. Sebuah iklan yang baik
harus mampu memberikan informasi mengenai manfaat produk yang ditawarkan.
Dan 12 responden menyatakan sangat setuju mereka mendapatkan informasi
mengenai pepsodent juga melalui iklan. Ini menandakan bahwa iklan Pepsodent
sangat bermanfaat bagi asyarakat sehingga mereka dapat mengetahui informasi
serta keunggulan Pepsodent dibanding produk lainnya.
Tabel 4.10
Iklan dengan memberikan potongan harga
Pernyataan Persentase Frekuensi
STS 5 5%
TS 8 8%
R 15 15 %
s 65 65 %
SS 7 7%
Jumlah 100 100 %
Sumber: Data primer, diolah oleh penulis, 2008
Potongan harga merupakan salah satu alternative yang digunakan
perusahaan untuk mempengaruhi konsumen agar bersedia rnelakukan pembelian
dengan segera. Menurut Fandy Tjiptono (1995: 148) adanya inflasi yang
berkelanjutan dan tingkat harga semakin melonjak dapat menyebabkan konsumen
menjadi selektif terhadap harga dan setiap altematif produk yang ada. Mereka
menjadi semakin selektif dalam berbelanja. Oleh karena itu untuk mendapatkan
perhatian dari konsume perusahaan perlu menurunkan harga salah satunya dengan
memberikan diskon atau potongan harga. Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa terdapat 5 responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Mereka tidak
pernah mendapat potongan harga dari pepsodent. Begitu juga dengan 8 responden
lainnya mereka juga tidak mendapatkan potongan harga dari pepsodent.
Sedangkan 15 responden menyatakan ragu-ragu. Mereka lupa apakah pernah
mendapatkanpotongan harga atau tidak ketika membeli pepsodent. Sedangkan 65
responden menyatakan setuju mereka pernah mendapatkan potongan harga saat
membeli pepsodent. Begitu juga dengan 7 responden yang menyatakan sangat
setuju. Dari pernyataan diatas sebagian besar responden pernah mendapatkan
potongan harga meskipun jumlahnya hanya sedikit. Responden tersebut penulis
asumsikan bahwamereka membeli pepsodent diswalayan bukan diwarung-warung.
Karena biasanya yang sering memberikan diskon adalah swalayan dan sejenisnya.
2. Brand Image (X2)
Tabel 4.11 Merek menggambarkan manfaat
Pernyataan Frekuensi Persentase
STS 0 0%
TS 19 19%
R 35 35 %
s 39 39%
SS 7 7%
I Jumlah 1100 100 ~
Sumber: Data primer dioleh oleh penulis, 2008
Dari tabel diatas tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dan 19 responden menyatakan tidak setuju bahwa pepsodent tidak bisa mengatasi
masalah gigi dan mulut. Itu artinya bahwa pepsodent belum mempunyai imeg
yang baik dimata konsumen tersebut. Sementara itu tersapat 35 responden yang
menyatakan ragu-ragu terhadap pepsodent yang bermanfoat untuk mengatasi
masalah gigi dan mulut. Mereka beranggapan bahwa merek lain juga mempunyai
manfaat yang sama dengan pepsodent yaitu mengatasi masalah gigi dan mulut.
Tredapat 39 responden yang menyatakan setuju dengan manfaat pepsodent untuk
mengatasi masalah gigi dan mulut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pepsodent mempunyai image yang baik dimata konsumen tersebut. Dan terdapat 7
responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pepsodent memang mempunyai
manfaat untuk mengatasi masalah gigi dan mulut. Pepsodent mempunyai image
yang sangat baik dimata konsumen tersebut. Dan responden tersebut beranggapan
bahwa hanya pepsodent yang bisa mengatasi masalah gigi dan mulut.
Dengan demikiandapat disimpulkan bahwa dengan adanya r•esponden yang setuju
dan sangat setuju maka image pepsodent dimata konsumen bisa dikatakan baik.
Namun dengan adanya , maka pepsodent perlu meningkatkan kualitas produk
tersebut. Sehingga konsumen yang tadinya tidak percaya akan manfaat pepsodent
dengan adanya perbaikan kualitas, konsumen mau untuk menggunakan pepsodent.
Tabet 4. 12 Merek menggambarkan lmalitas dan kegiatannya
Pernyataan Freknensi Persentase
STS I 1%
TS 7 7%
R 40 40%
s 48 48%
SS 4 4%
Jnmlah 100 100%
Sumber: Data primer, dioleh oleh penulis, 2008
Suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumennya.apabila masyarakat menganggap suatu
produk dirasakan dapat memenuhi kebutuhan maka dapat dikatakan produk
tersebut berkualitas dan produk tersebut sudah mendapatkan perhatian khusus
dimata konsumen dan mendapat image yang baik.selanjunya perusahaan yang
bersangkutan yang harus menjaga image yang sudah terbentuk tersebut.
Dari tabel diatas akan diketahui apakah pepsodent sudah memberikan
produk yang berkualitas atau belum. Terdapat I respond•en yang menyatakan
sangat tidak setuju, bahwa pepsodent masih sama kualitasnya dengan merek
lainnya. Sementara itu 7 responden menyatakan tidak setuju. Dengan kesimpulan
bahwa pepsodent mempunyai kualitas yang sama dengan merek lainnya. Dan 40
responden menyatakan ragu-ragu apakah pepsodent kualitasnya lebih bagus dari
lainnya atau labih rendah. Sementara itu 48 responden menyatakan setuju bahwa
pepsodent mempunyai kualitas yang lebih baik dari merek lainnya. Sedangkan 4
responden menyatakan sangat setuju mereka beranggapan bahwa pepsodent
merupakan merek yang paling berkualitas. Dari pernyataan diatas dapat
disimpulkan bahwa 50 % labih responden menyatakan setuju bahwa kualitas
pepsodent sudah bagus, itu artinya responden mempunyai persepsi yang baik
terhadap pepsodent.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Tabel 4.13 Merek mndah diingat
Frekuensi Persentase
0 0%
7 7%
22 22%
49 49%
21 21 %
100 100 %
Sumber: Data primer, diolah oleh penulis, 2008
Semakin terkenal sebuah merek, akan semakin mudah konsumen
mengingat nama merek tersebut apalagi jika didukung dengan pelayanan yang
baik, maka selain namanya semakin diingat masyarakat juga akan mendapatkan
image yang baik juga dari masyarakat. Nama suatu merek merupakan sebuah
ekuitas merek, untuk meningkatkan ekuitas merek dilakukan melalui pemilihan
nama merek dan logo yang baik. Agar konsumen mudah dalam mengingat nama
produk tersebut. Sehingga akan menimbulkan tingkat ke:;adaran merek yang
terdiri dari kenal akan merek tersebut sebagai kesadaran yang dangkal dan
mengingat merek tersebut sebagai kesadaran yang lebih o!alam. Dalam a1tikel
yang ditulis M Sugiyanto ketua STMIK Amikom, untuk di Indonesia jika kita
memikirkan merek pasta gigi yang dengan cepat muncl adalah nama Pepsodent
akan muncul yang pertama adalah nama Pepsodent baru diikuti nama lain sepe1ti
Close-Up, Ciptadent dan lain-lain. Ini mernbuktikan bahwa nama Pepsodent lebih
mudah diingat dan diucapkan dari pada narna rnerek lainnya. Dari tabel diatas
terdapat 7 responden yang menyatakan tidak setuju bahwa pepsodent bukan satu-
satunya rnerek yang terkenal, 22 responden menyatakan ragu-ragu apakah
pepsodent satu-satunya merek terkenal atau tidak dibandingkan narna formula
atau lainnya. Dan 49 responden rnenyatakan setuju bahwa narna pepsodent lebih
mudah diingat dan diucapkan dari pada merek lainnya. Begitu juga dengan 21
responden yang menyatakan sangat setuju.
Maka dapat disirnpulkan bahwa sebagian besar responden rnenyatakan
setuju dan sangat setuju bahwa narna pepsodent lebih mudah diingat dibandingkan
nama lainnya.
Tabel 4.14 Merek mempunyai ciri ldtas
Pernyataan Frekuensi Perseutase:
STS 0 0%
TS 19 19 %
R 7 7%
s 39 39 %
SS 35 35 %
Jumlalt 100 100%
, Sumber: Data primer, dio/ah oleh penulis, 2008
Untuk menjangkau semua lapisan masyarakat sasaran pepsodent
mempunyai cirri khas berupa variasi dan ukuran, agar konsumen merasa puas dan
tidak bera!ih dari pesaingnya. Pepsodent merupakan merek pasta gigi dengan
konsep positioning sebagai pasta gigi keluarga indonesia. Pasta gigi ini
mempunyai beragam varian sesuai dengan karakter penggunaan yang berorientasi
kepada kepentingan konsumennya. Sehingga dipasar terdapat banyak jenis
Pepsodent mulai dari tipe Urlium kemasan biasa (aluminium foil, dengan variasi
ukuran tube), tipe tube kemasan plastik, tipe rasa baking soda, tipe untuk
kesehatan gigi dan gusi dan lain-lain. Dari label diatas dapat diketahui bahwa 19
responden menyatakan tidak setuju bahwa merek lainnya juga mempunyai banyak
variasi dan ukurannya juga. Dan 7 responden menyatakan ragu-ragu apakah
pepsodent mempunayi variasi atau tidak. Responden tersebut mungkin hanya
menggunakan satu variasi saja sehingga mereka tidak perlu mengetahui variasi
lainnya. Sementara itu 39 responden menyatakan setuju bahwa pepsodent
memang mempunyai banyak variasi dan ukurannya. Sehingga mereka tidak perlu
khawatir kalau sewaktu merekatidak mempunyai cukup uang untuk mambeli
pepsodent ukuran besar maka mereka hanya perlu membeli pepsodent ukuran
sedang atau kecil. Begitu juga dengan 35 responden yang menyatakan sangat
tidak setuju. Mereka mempunyai pendapat yang sama bahwa pepsodent
mempunyai banyak variasi dan ukurannya, sehingga semua lapisan masyarakat
yang menjadi target market pepsodent dapat tercapai.
3. Kualitas Produk (X3)
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Tabel 4.15 Kemudahan
Frekuensi
0
0
5
57
38
100
Persentase
0%
0%
5%
57%
38 %
100 %
Swnber: Data pmner, dzolah oleh penu/is, 2008
Kemudahan suatu produk pada saat didapatkan merupakan factor
pendukung agar konsumen mau menggunakan produk yang bersangkutan.
Kemudahan pepsodent untuk didapatkan tidak terlepas dari peran distributor.
Meskipun barangnya bau, manajemennya bagus tetapi kalau tidak didukung oleh
distribusi barang yang lancar maka akan menghambat sampainya barang ketangan
konsumen, karena distribusi barang merupakan jalur utama yang harus dilalui
suatu produk dan merupakan perantara antara produsen dan kunsumen. Apabila
suatu poduk mudah didapatkan kemungkinan untuk dibeli lebih besar dari pada
produk yang sulit didapatkan. Dari tabel diatas dapat d isimpulkan bahwa 5
responden menyatakan ragu-ragu mereka kadang sulit mendapatkan pepsodent.
Sementara itu 57 responden menyatakan setuju, bahwa mereka mudah
mendapatkan pepsodent. Dan 38 responden menyatakan sangat setuju, mereka
juga mudah mendapatkan produk pepsodent. Dengan demikian dapat disimpulkan
b:ihwa pepsodent mudah didapatkan oleh konsumen mereka.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Tabel 4.16 Keandalan dan Ketahanan
Freknensi Persent21se
0 0%
4 4%
15 15 %
65 65 %
16 16%
100 100%
Sumber: Data pruner, dwlah oleh penulzs, .?008
Dalam ha! ini kualitas suatu produk digambarkan dari produk tersebut sampai
kekonsumen dalam kedaan bagaimana, apakah masih dalam keadaan sempurna
atau dalam keadaan cacat. Dari tabel diatas dapa disimpulkan bahwa 4 responden
menyatakan sangat tidak setttju. Mereka mereka mendapatkan pepsodent dengan
keasan tidak sempurna. Sementara itu 15 responden menyatakan ragu-ragu
mereka kadang mendapatkan pepsodent yang kemasannya tidak sempurna.
Kemasan dalm ha! ini adalah mungkin pembungkusnya sobek dan kotor.
Sementara itu 65 responden menyatakan setuju, mereka mendapatkan pepsodent
dengan kemasan yang baik, begitu juga dengan 16 responden yang lain juga
menyatakan sangat setuju dengan kesimpulan bahwa mereka selalu mendapatkan
pepsodent dengan kemasan yang sempurna.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Tabel 4.17 Kesesuaiau Produk
Frekuensi
2
9
43
36
IO
100
Persenta.se
2%
9%
43%
36 %
10%
100 %
Sumber: Data primer, diolah oleh penu/is, 2008
Kualitas dalam hal ini sangat berhubungan dengan tingkat dimana suatu
produk dapat memenuhi spesifikasi yang telah ditatapkan sebelumnya. Pepsodent
telah menetapkan sejak awal bahwa produk tersebut mempunyai spesifikasi
sebagai produk yang memounyai manfaat untuk mencegah masalah gigi dan
mulut. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 2 responden menyatakan sangat
tidak setuju bahwa pepsodent dapat mencegah dan mulut. Sementara itu 9
responden menyatakan tidak setuju bahwa pepsodent dapat mencegah masalah
gigi dan mulut. Dan 43 responden menyatakan ragu-ragu, mereka masih ragu
apakah pepsodent dapat mengatasi masalah gigi dan mulut atau tidak.sedangkan
36 responden menyatakan setujubahwa pepsodent dapat mencegah masalah gigi
dan mulut. Dan I 0 responden lainnya menyatakan sangat setuju bahwa pepsodent
dapat mencegah masalah gigi dan mulut. Dari semua jawaban diatas dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan masih ragu akan
kemampuan pepsodent dalam ha! mengatasi masalah gigi dan mulut. Meskipun
demikian ada juga responden yang manyatakan bahwa pepsodent mempunyai
kemampuan untuk mencegah masalah gigi dan mulut. lni bisa menjadi masukan
bagi perusahaan untuk terus melakukan inovasi dengan mencari kekurangan
Pepsodent agar produk selanjutnya kualitasnya lebih baik lagi. Karena kalau ha!
tersebut dibiarkan maka akan mengurangi Image Pepsodent dimata konsumen dan
bisa jadi konsumen tersebut akan berpindah keproduk lainnya. Kalau hal itu
te1jadi maka perusahaan akan mengalami kerugian karena biaya yang digunakan
untuk menarik konsumen baru lebih mahal dari pada biaya untuk
mempertahankan pelanggan.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jnmlah
Tabel 4.18 Penampilan
Frekuensi
0
8
26
57
9
JOO
Persentasc
0%
8%
26%
57%
9%
100 %
Sumber: Data pruner, oleh penulzs, 2008
Penampilan disini lebih pada kemasan dari produk yang bersangkutan.
Dari tabel diatas dapat dilihat dahwa 8 responden yang menyatakan tidak setuju
dengan kesimpulan bahwa kemasan pepsodent tidak menarik. Sementara itu 26
responden menyatakan ragu-ragu dengan kemasan pepsodent, dengan kesimpulan
bahwa kemasan pepsodent kurang menarik. Penulis asmnsikan responden yang
menjawab sangat tidak setuj, setuju dan ragu-ragu merasa kemasan Close-Up,
Ciptadent dan yang lainnya lebih menarik daripad kemasan f>epsodent yang hanya
berupa tulisan dan warna yang kurang menarik. Sementara itu 57 responden
menyatakan setuju bahwa kemasan pepsodent menarik. Sedangkan 9 responden
menyatakan sangat stuju dengan kesimpulan bahwa kemasan pepsodent sangat
menarik. Ini mencerminkan bahwa pepsodent konsisten dengan apa yang telah
ditetapkan sebelumnya yaitu berupa nama, warna, tulisan dan lain-lain, sehingga
akan lebih memudahkan konsumen dalam mengingat Pepsoclent.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Tabel 4. 19 Operasi
Frekuensi
6
16
25
35
18
100
Perseutase
6%
16 %
25 %
35 %
18 %
100 %
Sumber: Data primer, diolah oleh penulis, 2008
Kualitas menurut konsumen dilihat dari bekerjanya atau operasinya
produk setelah dipakai. Apabila setelah produk dipakai dapat memberikan
manfaat maka produk tersebut berkualitas. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
6 respoden menyatakan sangat tidak setuju bahwa pepsodent belum bisa
beroperasi sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Begitu juga dengan
16 responden lainnya. Sementara itu 25 respondent menyatakan ragu-ragu apakah
manfaat yang dirasakan sekarang merupakan hasil dari menggunakan pepsodent
atau bukan. Sedangkan 35 responden menyatakan setuju bahwa manfaat yang
didapat sekarang adalah hasil dari menggunakan pepsodent. 18 responden lainnya
juga menyatakan sangat setuju. Mereka berpendapat bahwa manfaat yang didapat
saat ini adalah hasil dari menggunakan pepsodent.sehinga masalah gigi dan mulut
yang mereka hadapai sebelum menggunakan pepsodent dapat terwujud setelah
menggunakan pepsodenh
4. Keputusan pembelian (Y)
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Tabel 4.20 Harga
Frekueusi
1
10
14
58
17
100
Persentase
1%
10%
14%
58%
17%
100%
Sumber: Data pnmer, d1olah oleh penubs, .?008
Harga adalah sejumlah nilai suatu produk atau jasa yang ditukarkan dalam
bentuk moneter. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 1 responden
yang yang menyatakan sangat tidak setuju dengan harga yang ditetapkan oleh
pepsodent. Mereka berharap pepsodent memberikan harga yang lebih mdari harga
yang ditawarkan saat ini. Begitu juga dengan IO responden yang menyatakan
tidak setju mereka berpendapat bahwa harga pepsodent masih lebih mahal
dibandingkan pesaingnya. Sedangkan 14 responden menyatakan ragu-ragu,
mereka tidak tahu apakah harga pepsodent lebih mahal atau lebih murah
dibandingkan pesaingnya .. sementara itu 58 responden menyatakan setuju, bahwa
harga pepsodent terjangkau oleh mereka. Begitu juga clengan 17 responden
lainnya yang menyatakan sangat setuju, mereka juga menyatakan bahwa harga
yang ditawarkan pepsodent sudah sesuai dengan kemampuan mereka atau dengan
kata lain harga pepsodent sudah terjangkau.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Tabet 4.21 Kemudahan didapatkan
Freknensi
0
0
19
61
30
100
Pe:rsentase
0 !}~
0 '}0
19 %
61 %
30%
100%
Sumber: Data primer, diolah oleh penuli~
Kemudahan suatu produk untuk didapatkan mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian. Apabila sewaktu-waktu konsumen memerlukan
produk tersebut mereka bisa langsung mendapatkannya. Dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa 19 responden menyatakan ragu-ragu tentang kemudahan pepsodent
didapatkan. Bisa jadi saat mereka ingin membeli pepsodent persediaan ditempat
terseut sedang tidak ada. Sedangkan 61 responden menyatakan setuju tentang
bahwa merek lain juga mempunyai manfaat yang sama dengan pepsodent.
Konsumen tersebut akan mempertimbangkan berbagai ha! misalnya: harga,
sebelum mereka membeli pepsodent, Jika pepsodent mempunyai manfaat yang
sama dengan pesaingnya. Sementara itu 13 responden menyatakan ragu-ragu akan
manfaat pepsodent dalam mengatasi masalah gigi dan mulut. Dan 35 responden
menyatakan setuju bahwa pepsodent mempunyai manfaat untuk mengatasi
masalah gigi dan mulut. Sedangkan 11 responden menyatakan sangat setuju
bahwa pepsodent dapat mengatasi masalah gigi dan mulut. Dengan demikian
responden tidak akan ragu untuk melakukan pembelian produk tersebut karena
mereka mendapatkan manfaat dari mengkonsumsi produk tersebut.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Tabel 4.23 Merek terkenal
Frekuensi
0
5
4
52
32
JOO
Persentase
0%
5%
4%
52%
32%
100%
Sumber: Data primer, dolah oleh penulis,2008
Dari table diatas dapat dilihat bahwa 5 responden menyatakan tidak settuu,
mereka membeli pepsodent bukan karena merek terkenal. T1:tapi bias jadi karena
manfaat yang didapat atau karena memang mereka membutuhkan produk tersebut.
Mereka beranggapan bahwa merek lainnya juga sama terkenalnya dengan
pepsodent. Sementara itu 11 responden menyatakan ragu-ragu dan 52 responden
menyatakan setuju mereka menggunakan pepsodent karena mereknya yang sudah
terkenal. Begitu juga denga 32 responden yang menyatakan sangat setuju, alas an
lain mereka menggunakan pepsodent karena merek tersebut merupakan salah satu
merek yang terkenal. Pepsodent merupakan salah satu merek yang bernaung
dibawah Unilever yang merupakan perusahaan terkenal disduruh dunia terutama
dilndonesia. Belajar dari pengalaman Unilever yangberhasil menjdai marker
leader mereka yakin bahwa Pepsodent dapat memenuhi kebutuhan mereka dan
penggunaan Pepsodent sebagai merek terkenal akan memberikan kesan tersendiri
bagi pemakainya.
Table 4.24 Banyak variasi dan nkuran
Pernyataan Frekuensi Perst,ntase
STS 0 0%
TS 22 22%
R 31 31 %
s 43 43%
SS 4 4%
Jumlah JOO 100%
Sumber: Data primer, diolah oleh penulis, 2008
Untuk menjangkau seluruh konsumennya diseluruh lapisan masyarakat,
pepsodent menghadirkannya dalam bebrapa ukuran dan variasi produk. Jadi
masyarakat tinggal memilih variasi mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dari table 2.24 dapat dilihat bahwa terdapat 22 responden yang menyatakan tidak
setuju, mereka brkesimpulan bahwa merek lain juga mempunyai beberapa variasi
dan ukurannya juga. Sementara itu 31 responden menyatakan ragu-ragu, mereka
tidak tahu apakah hanya pepsodent yang memepunyai beberapa variasi dan
ukuran. Sedangkan 43 responden menyatakan setuju bahwa pepsodent memang
mempunyai beberapa variasi dan ukuran. Jadi mereka bias menggunakan produk
tersebut sesuai dengan yang mereka butuhkan begitu juga dengan 4 responden
yang menyatakan sangat setuju. Sebagai produk pasta gigi yang berusaha
menjangkau masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sasarannya. Pepsodent
menghadirkan beberapa variasi produk dan harga serta ukuran yang berbeda-beda.
Sehingga dipasar terdapat beragam jenis Pepsodent mulai dari urlium kemasan
biasa( aluminium foil dengan variasi ukuran tube), tipe tube kemasan plastik, tipe
rasa baking soda, tipe untuk kesehatan gigi dan gusi dan lain-lain. Ini semua
dilakukan Pepsodent dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen sesuai target
pasar Pepsodent.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Tabel 4.25 Kebutuhan
Frekuensi
4
26
10
41
17
100
Persentase
4%
26%
10 %
41 %
17%
100 %
Sumber: Data primer, diolah oleh penulis, :wos
Pemasaran mempunyai pengertian yang meliputi segala usaha untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap barang dan jasa dengan
tujuan memberikan kepuasan kepada kedua belah pihak. Kebutuhan merupakan
tuntutan dasar manusia yang harus dipenuhi.
Dari table 4.25 merupakan proses pemenuhan kebutuhan konsumen akan
pasta gigi yang akan digunakan. Dengan haparan bahwa setelah menggunakan
produk tersebut konsumen mendapatkan manfaat berupa pncegahan masalah gigi
dan mulut. 4 responden menyatakan sangat tidak setuju dan 26 responden
menyatakan tidak setuju juga, mereka berpendapat mereka memang
membutuhkan pasta gigi tetapi tidak harus menggunakan pepsodent untuk
mendapatkan manfaat pencegahan masalah gigi dan mulut.sementara itu 10
responden menyatakan ragu-ragu apakah untuk mendapatkan manfaat tersebut
harus menggunakan pepsodent atau menggunakan merek linnya. Dan 41
responden menyatakan setuju dan 17 respond en menyatakan sangat setuju, bahwa
untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan gigi dan mulut mereka perlu
menggunakan pepsodent.
Table 4.26 Tertarik mengunakan pepsodent
Pernyataan Frekuensi Persentase
STS 2 2%
TS 16 16 %
R 33 33%
s 41 41 %
SS 8 8%
Jnmlah JOO 100%
Sumber: Data primer, diolah oleh penulis, 2008
Sebelum melakukan pembelian suatu produk biasanya konsumen terlebih
dahulu tertarik terhadap salah satu alternative pilihan merek yang tersedia. Mereka
biasanya membandingkan merek mana saja yang bersaing dan keistimewaan serta
kelebihan merek tersebut. Barulah mereka akan memberikan perhatian terbesar
pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Table 4.26 menberikan
informasi mengenai ketertarikan responden untuk menggunakan pepsodent.
Terdapat 2 responden menyatakan sangat tidak setuju. mereka sebenarnya tidak
tertyarik menggunakan pepsodent, namun karena keluarga rnereka menggunakan
merek tersebut sehingga mereka juga ikut menggunakannya .. mereka beranggapan
bahwa pepsodent tidak mempunyai kelebihan diabndingkan rnerek lainnya, semua
pasta gigi memberikan manfaat yang sama dengan merek lainnya sehingga
mereka tidak tertarik untuk menggunakan merek tersebut. Begitu juga dengan 16
responden yang menyatakantidak setuju. sedangkan 33 responden menyatakan
ragu-ragu terhadap keinstimewaan pepsodent diabndingkan merek lainnya.
Sementara itu 41 responden menyatakan setuju bahwa pepsodent mempunyai
keistimewaan jadi masih bias dipertimbangkan dalam pembelian pasta gigi. Dan 8
responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka tertarik menggunakan
pepsodent karena mempunyai keistimewaan dibanding pesaingnya.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
13
41
23
15
8
Table 4.27 Pengaruh keluarga
Frekuensi Persentasi~
13%
41 %
23 %
15 %
8%
100 JOO%
Sumber: Data pruner, dzolah oleh penulzs, 2008
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwaterdapat 13 responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, bahwa mereka menggunakan pepsodent bukan
karena keluarga mereka mengunakannya tetapi karena manfaat yang mereka
harapkan dari menggunakan produk tersebut. Begitu juga dengan 41 responden
yang menyatakan tidak setuju. sedangkan 23 responden menyatakan ragu-ragu
apakah mereka menggunakan pepsodent karena pengaruh keluarga atau kerana
alas an lainnya. Sementara itu 15 responden menyatakan setuju bahwa mereka
menggunakan pepsodent karena pengaruh keluarga mereka yang juga
menggunakan pepsodent. Begitu juga dengan 8 responden yang menyatakan
sangat setuju. mereka menggunakan pepsodent karena pengaruh keluarga yang
juga menggunakan pepsodent.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Table 4.28 Pengaruh iklau
Frekuensi
4
26
11
42
7
JOO
Persentase
4%
26%
11 %
42%
7%
100 %
Sumber: Data primer, diolah oleh penulis, 2008
Periklanan merupakan benh1k komunikasi yang dilakukan perusahaan
maupun individu melalui media yang dipilih dengan tujuan untuk mempengaruhi
konsumen agar mau melakukan pembelian. Dar table 4.28 menunjukan bahwa 42
responden menyatakan setuju bahwa iklan pepsodent mempengaruhi mereka
dalam melakukan pembelian produk tersebut. Sementara itu 7 responden
menyatakan sangat setuju bahwa iklan pepsodent merupakan factor pendekung
dalam melakukan pembelian produk tersebut. Meskipun demikian terdapat 4
responden menyatakan sangat tidak setuju bahwa iklan pepsodent tidak begitu
berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk tersebut. Begitu juga dengan 2
responden yang menyatakan tidak setuju mereka ridak begitu terpengaruh oleh
iklan pepsodent. Tetapi bisa saja yang mempengaruhi mereka dalam melakukan
pembelian produk tersebut adalah harga yang tejangkau, keandalan produk
tersebut mengatasi maalah gigi dan mulut. Sementara itu 11 responden
menyatakan ragu-ragu, apakah iklan pepsodent merupakan factor yang
mempengaruhi mereka dalam melakukan pembelian produk tersebut.
Table 4.29 Pengaruh Ildan Dimedia Massa
Pernyataan Frekuensi Persentase
STS 0 0%
TS 19 19%
R 22 22%
s 40 40%
SS 19 19%
Jumlah 100 100 %
Sumber: Data primer, diolah oleh penuhs, 2008
Media massa sepe1ti Koran dapat dijadikan salah satu alternative media
periklanan karena harganya yang relative labih merah dan kemungkinan dapat
menyampaikan pesan yang lebih panjang dan dapat memberikan informasi yang
lebih jelas tentang produk yang bersangkutan sehingga dapat mempengaruhi
konsumen dengan segera agar mau melakukan pembelian produk yang
bersangkutan. Dari table diatas dapat dilihat pengaruh iklan media massa terhadap
keputusan pembelian prpdofent. Terdapat 19 responden yang menyatakan tidak
setuju terhadap iklan pepsodent dimedia massa mempangaruhi mereka dalam
melakukan pembelian. Sementara itu 22 responden menyatakan ragu-ragu apakah
dia memilih pepsodent karena pengaruh iklan atau karena factor lain seperti
pengaruh keluarga, karena manfaat, karena harga dan lain-lain. Sedangkan 40
responden menyatakan setuju bahwa iklan media massa mem pengaruhi mereka
dalam melakukan pembelian, karena dari iklan media massa mereka bisa
mendapatkan informasi terhadap produk tersebut dan selanjutnya membandingkan
dengan merek lainnya dan setelah itu barn mereka melakukan pembelian. Bagitu
juga dengan I 9 responden yang enyatakan sangat setuju.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Table 4.30 Kebiasaan
Frekuensi
I
13
23
55
8
100
Persentase
!%
13%
23 %
55 %
8%
JOO%
Sumber: Data primer, diolah oleh penulis, 2008
Apabla didalam memutuskan akan membeli suatu barang didasarkan atas
kebiasaan maka konsumen tidak perlu melewati kelima tahap pembelian.
Konsumen yang sudah terbiasa menggunakan produk ternebut biasanya telah
mengetahui manfaat, keinstimewaan dari produk tersebut. Table 4.30 diketahui 55
responden manyatakan setuju bahwa mereka membeli pepsodent karena sudah
terbiasa menggunakan produk terseut. Begitu juga dengan 8 responden juga
rnenyatakan sangat setuju terhadap pernyataan diatas bahwa mereka menbeli
pepsodent karena sudah terbiasa menggunakannya sehingga untuk membeli
pepsodent mereka tidak perlu membandingkan terhadap merek lainnya terlabih
dahulu. Sementara itu I responden menyatakan sangat tidak setuju bahwa mereka
menggunakan pepsodent bukan karena kebiasaan tetapi bisa karena cobc-coba
atau karena hal lain. Dan 13 responden menyatakan tidak setuju mereka
menggunakan pepsodent juga bukan karena kebiasaan menggunakan produk
tersebut. Sedangkan 23 responden menyatakan ragu-ragu, biasanya responden
yang menyatakan ragu-ragu adalah responden yang masih dalam tahap mancari
alternative produk yang akan mereka gunakan.
Penyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Table 4.31 Keyaldnan
Frekuensi
I
IO
30
48
12
100
Pcrsentase
1%
10%
30 %
48%
12 %
JOO%
Sumber: Data prime1~ diolah oleh penulis, .?008
Pada tahap ini konsumen sampai pada level kepuasan atau ketidak puasan.
Kepuasan pembeli merupakan seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk
dengan kine1ja yang dirasakan pembeli alas produk tersebut. Pada table 4.3 I dapat
diketahui bahwa 48 responden menggunakan pepsodent ka.rena keyakinan akan
produk tersebut artinya konsumen merasa puas akan kine1ja produk yang
bersangkutan dan sudah pada level loyalitas, begitu juga dengan 12 responden
mereka menyatakan sangat setuju, mereka juga sudah smpai pada level kepuasan
dan loyalitas. Meskipun demikian terdapat I responden menyatakan sangat tidak
setuju bahwa mereka menggunakan pepsodent bukan karena keyakinan pepsodent
dapat memberikan manfaat tetapi bisa jadi karena rnasih mencoba-coba.
Sementara itu I 0 responden menyatakan tidak setuju mereka membeli pepsodent
bukan karena mereka yakin akan manfaat yang diberikan pepsodent. Dan terdapat
30 responden yang menyatakan ragu-ragu.
Pernyataan
STS
TS
R
s
SS
Jumlah
Table 4.32 Pengarnh Teman
Frekuensi
24
57
12
2
5
100
Persentase
24%
57%
12 %
2%
5%
100 'Vo
Sumber: Data prime1~ diolah oleh penulis, 2008
Seorang teman dapat memberikan pengaruh terhadap seseorang dalm
melakukan pembelian suatu barang. Dan seorang teman dapat menjadi smnber
informasi untuk teman yang lainnya. Dari table 4.32 akan diketahui seberapa
besar pengaruh teman dalam pembelian pepsodent. Dapat diketahui bahwa
terdapat 24 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, mereka membeli
pepsodent bukan karena pengarnh teman mereka yang juga menggunakan merek
tersebut. Tetapi bisa karena kebiasaan, manfaat atau karena pengarnh keluarga.
Sementara itu terdapat 57 responden yang menyatakan tidak setuju, mereka
membeli pepsodent juga bukan karena ajakan teman. Dan terdapat 12 responden
yang menyatakan ragu-ragu, bisa jadi akrena ajakan teman, tetapi bisa saja karena
factor lain. Meskipun demikian terdapat 2 responden yang menyatakan setuju
bahwa mereka membeli pepsodent karena alas an bahwa teman mereka
menggunakan merek tersebut. Begitu juga dengan 5 responden lainnya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat 70 % lebih responden yang membelai
pepsodent bukan karena ajakan teman tetapi bisa jadi karena alas an kebiasaan,
manfaat yang mereka dapatkan dan factor lainnya.
D. Hasil Analisis Data
1. Diskripsi
N
Jklan 100
Brnd.Jmge 100
kwlts.prdk 100
kpt.pmbln 100
Valid N (listwise) 100
Table 4.33 Descriptive Statistics
Minimum Maximum
25.00 39.00
10.00 19.00
16.00 27.00
34.00 55.00
Mean
32.6200
13.9900
21.6200
45.9500
Sumber: Out put SPSS, diolah oleh penulis, 2008
Std. Deviation
2.79531
1.86675
1.89513
4.26253
Table diatas menunjukan diskripsi dari semua variable yang digunakan.
Yakni keputusan pembelian (Y), iklan (XI), Brand Image (X2), Kualitas produk
(X3). Rata-rata keputusan pembelian (Y) sebesar 45,95 dengan standar deviasi
4,262. iklan (XI) mempunyi rata-rata sebesar 32,62 dengan standar deviasi
sebesar 2, 795. brand Image (X2) mempunyai rata-rata sebesar 13,99 dengan
standar deviasi 1,866. dan kualitas produk (X3) mempunyai rata-rata 21,62
dengan standardeviasi 1,895.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Autokorelasi
Table 4.34 Model Summary(b)
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .530(a) .281 .259 3.66957
a Predictors: (Constant), kwlts.prdk, Brnd.lmge, lklan
b Dependent Variable: kpt.pmbln
Durbin-Watson
1.848
Untuk mendeteksi adanya gejala autokorelasi dalam penelitian ini
menggunakan uji durbin-watson (DW). Hasil qji durbin-watson dalam penelitian
ini adalah 1,848. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi dalam persamaan regresi dalam penelitian ini dan layak untuk
digunakan karena criteria penguj ian Ho diterima apabila nilai durbin-watson
diantara angka -2<d<2.
b. Multikolinearitas
Dalam penelitian ini untuk melihat aa atau tidaknya gejala
multikolinearitas dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor). Hasil uji
multikolinearitas ditunjukan pad table 4.35
Table 4.35 M ultikoliuearitas
Model Tolerance VIF
I (Constant)
Iklan .952 1,050
Brand image ,956 1,046
Kualitas ,996 1,004
produk
Sumber: Output SPSS, diolah oleh penulis, 2008
Pada regresi yang terbebas dari multi kolinearitas yaitujika pada nilai VIF
tidak lebih dari 10 (<10) dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 (>0,1). Dari
table diatas dapat diketahui bahwa nilai VIF untuk klan adalah (XI) sebesar 1,050,
Brand Image (Xz) sebesar 1,046, dan kualitas produk (X3) sebesar 1,004.
Sedangkan untuk setiap variadel nilai tolerancenya adalah variable iklan
(XI) memiliki nilai tolerance sebesar 0,952, variable Brand Image (X2) memiliki
nilai tolerance sebesar 0,956 dan variable kualitas produk (X3) memiliki nilai
tolerance sebesar 0,996, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas
dari multikolinearits.
g -2 ·;;; ti> e Ol
cl'! -4
c. Heteroskedastisitas
0
0
0
0 0
-3 -2
Scatterplot
Dependent Variable: kpt.pmbln
0 0
0 0 0 0
00.o
0o
0o.o 0
0 0 0 0 0 "' 0 0 · .• • 0 •·Q>
oo_ o o ·· ... oG:ti?.o o 0¢)6% 000 00
00 ~~·:; 000 0
Q:-O o :o' · o
0 0 0
0 0
0
0
0
-1 0 1
Regression Studenlized Residual
Gambar4.1 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Output SPSS, 2008
00 0
2
0
3
Pada gambar diatas bahwa data tersebar disekeliling garis lurus dan tidak
teratur. Maka dapat dikatakan bahwa persyaratan regresi memenuhi asumsi
heteroskedastisitas berdasarkan gambar diatas. Data tersebar disekitar itik nol dan
tidak adanya duatu po la tertentu pada penyebaran data.
d. Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variable
yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam pengujian normalitas kita dapat
melihat kurva nomal P-plot.
Normal P-P Plot of Regression Standardized R'esidual
1.0
0.8 .c e ll..
§ 0.6 (.)
"O $ g 0.4 c. >< w
0.2
Dependent Variable: kpt.pmbln
0.0 0.2 D.4 o.s o.a Observed Cum Prob
Gambar4.2 Kurva Normalitas
Sumber: Output SPSS,2008
3. Analisis Regresi Berganda
a.Koejisien Determinasi
Table 4.36 Model Summarv b)
·1.0
Adjusted R Std. Error ol'
Model R R Square Square
1 .530(a) .281 .259
a Predrctors: (Constant), kwlts.prdk, Brnd.lmge, lklan
b Dependent Variable: kpt.pmbln
the Estimate
3.66957
Sumber: Output SPSS, 2008
Durbin-Watson
1.848
sedangkan sisanya 72 % disebabkanvariabel lain yang tidak diketahui clan diluar
analisis ini.
Bisa disebabkan oleh factor harga pepsodent yang terjangkau. Karena
adakalanya seorang konsumen membeli suatu produk yang dilihat adalah
harganya. Atau bisa karena manfaat yang diinginkan setelah menggunakan
pepsodent, yaitu untuk perlindungan masalah gigi dan mulut.
Untuk mengetahui persamaan regresi dalam penelitian ini, maka dapat
dilihat pada table 4.39 dibawah ini.
Table 4.39 Coefficients( a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients
8 Std. Error Beta
1 (Constant) 9.106 6.157
lklan .530 .135 .348
Brnd.lmge .515 .202 .226
kwlts.prdk .571 .195 .254
a Dependent Variable: kpt.pmbln
t
1.479
3.922
2.549
2.928
Sumber: Output SPSS, 2008
I Sig.
.142
i .000
.012
.004
Berdasarkan table diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 9,106 + 0,530 (XI)+ 0,515 (X2) + 0, 571 (X3)
Collinearity
Statistics
B j Std. Error
.952 1.050
.956 1.046
.996 1.004
Konstanta sebesar 9, I 06 menyatakan bahwa jika iklan, brand image dan
kualitas produk = 0 maka menunjukan peningkatan keputusan pembelian sebesar
9, 106.
Variable iklan (XI) mempunyai pengaruh yang positifterhadap keputusan
pembelian, dengan koefisien regresi sebesar 0,530 yang an:inya apabila factor
iklan meningkat sebesar 1 satuan maka keputusan pembe:lian pepsodent akan
meningkat sebesar 0,530.
Variable Brand Image (X2) mempunyai pengaruh yang positif terhadap
keputusan pembelian, dengan koefisien regresi sebesar 0,515 yang artinya apabila
factor brand image meningkat sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian akan
eningkat sebbesar 0,515.
Variable kualitas produk (X3) mempunyai pengaruh yang positifterhadap
keputusan pembelian dengan koefisien regresi sebesar 0,571 yang artinya apabila
kualitas produk lebih ditingkatkan 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan
pembelian sebesar 0,571.
b. Uji T hitung (Uji parsial)
I. Hipotesis iklan {XI) terhadap keputusan pembelian
Ho : B1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Variabel X1
dengan variable Y
Ha: Bl i 0, aiiinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variable XI terhadap
Variabel Y
Dengan ketentuan probabilitas
Ho : ditolak, jika probabilitas <a 0,05
Ho : Diterima, jika probabilitas >a 0,05
Variable iklan (XI) meniliki nilai t hitung sebesar 3,922 dengan menentukan
tingkat kesalahan 5 % dan derajad kebebasan ( df) = n- jumlah variable
independent= l 00-3 = 97, didapat t table 2,00 oleh karena nilai t hitung
3,922>2,00 dan jumlah nilai signifikansi 0,000< 0,05 maka Ho ditolak dengan
dernikian ha! ini berarti variable iklan (XI) secara signifikan berpengaruh terhadap
keputusan pernbelian (Y).
Jklan rnerupakan bentuk kornunikasi yang bertujuan untuk rnernpengaruhi
setiap lapisan anggota rnasyarakat. Iklan pepsodent diciptakan untuk dapat
rnenggiring pola piker atau tindakan-tindakan yang diharapkan oleh pepsodent.
Daya pikat iklan pepsodent dibangun untuk ITI(mgingatkan rnasyarakat pada
citraan tertentu.
Ildan pepsodent ditayangkan diCornrnercial break, pada hamper sernua stasiun
TV. Sebab terpaku pada konsep pasta gigi untuk keluarga Indonesia. Maka Brand
A ware diharapkan mampu rnengendap pada segrnennya ditingkat usia yang
beragarn. Sebyek yang paling berpengaruh terhadap ha! ini adalah kaurn
perernpuan dan anak-anak, sebab rnereka paling rnudah perkena pengaruh iklan
suatu produk. Maka kernungkinan iklan ini ditonton oleh anak-anak dan kaurn
perernpuan sangat tinggi. Walaupun para pengarnbil keputusan adalah orang tua,
namun tindakan orang tua untuk rnencoba produk, seringkali karena dorongan dari
anak yang terprovokasi iklan.
2. Hipotesis Brand Image (X2) terhadap keputusan pembe!ian (Y)
Ho : p2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable X2
terhadap variable Y
Ha : p2 t- 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variable X2 terhadap
variable Y
Dengan ketentuan probabilitas
Ho : Ditolakjika probabilitas <a 0,05
Ho : Ditenna jika probablitas > a 0,05
Variable Brand Image (X2) memiliki nilai t hitung 2,549. dengan
menentukan tingkat kasalahan 5 % dan derajad kebebasan (df) = nilai hitung -
jumlah variable independent= 100-3 = 97 didapat t table= 2,00. oleh karena nilai
t hitung (2,549) > t table (2,00) dan nilai signifikansi (0,012) < (0,05). Hal ini
bermii variable Brand Image (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variable
keputusan pembelian.
Suatu merek dapat mempengaruhi konsumen berdasarkan persepsi yang
terbentuk didalam benak konsumen mengenai Brand Image pepsodent atau kesan
merek yang dimiliki oleh merek pepsodent. Kesadaran merek (Brand Aware)
merupakan kemampuan merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika
mereka sedang memikirkan produk tetentu dan seberapa mudah nama tersebut
dimunculkan. Tingkat kesadaran merek terdiri dari kenal akan merek sebagai
kesadaran yang cenderung dangkal dan mengingat merek sebagai kesadaran yang
lebih dalam, untuk di Indonesia, jika kita memikirkan merek pasta gigi yang
dengan cepat muncul dikepala kita maka pepsodent akan muncul yang pertama,
baru disusul dengan Ciptadent dan Close-up dan yang lainnya.
Citra merek merupakan jenis asosiasi yang munsul dibenak konsumen
ketika mengingat sebuah merek tertentu.asosiasi tersebut dapat muncul dalam
bentuk citra atau pemikiran tertentu yang dikaitkan dengan merek tertentu. Jenis
asosiasi merek meliputi atribut manfaat dan sikap. Pepsodent sendiri diasosiasikan
sebagai pasta gigi keluarga yang dapat mengatasi masalah serta melindungi gigi
dan mulut. Image pepsodent yang baik akan mendorong konsumen untuk terus
menggunakan pepsodent.
3. Hipotesis kualitas produk (XJ) terhadap keputusan pembelian (1)
Ho : ~3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable X3
terhadap variable Y
Ha : ~3 oft 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan anrata variable X3 terhadap
variabel Y
Dengan ketentuan probabilitas
Ho: Ditolakjika probabilitas <CL 0,05
Ho: Diterimajika probabilitas >CL 0,05
Variable kualitas produk (X3) memiliki nilai t hitung sebesar 2,928.
dengan menentukan tingkat kesalahan 5 %, derajad kebebasa.n (df) = n - jumlah
variable independent= I 00-3 = 97 didapat t table= 2,00. oleh karena nilai t hitung
(2,928) . t table (2,00) dan nilai signifikansi (0,04) < 0,05. hal ini berarti variable
kualitas produk (X3) secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Kualitas produk suatu perusahaan merupakan hal penting karena persepsi
konsumen terhadap suatu produk terbentuk melalui kualitas produk dalam
memenuhi kebutuhan konsumen. Merek dapat menandakan suatu tingkat mutu,
sehingga pembeli puas dapat lebih mudah memilih produk. Kalau dilihat dari
perusahaan Unilever yang memproduksi pasta gigi pepsdent masyarakat akan
memberikan penilaian positif terhadap kualitas pepsodent. Namun ha! tersebut
juga perlu dibuktikan dengan menggunakan pepsodent terlebih dahulu. Sehingga
konsumen dapat memberikan penilaian tersendiri terhadap kualitas pepsodent.
c. Qii F lzitung (uji simultan)
Sum of
Model Squares
1 Regression 506.038
Residual 1292.712
Total 1798.750
-·
Df
3
96
99
Table 4. 40 ANOVA(b)
MeanSq=r
168.679 12.527
13.466
a Predictors: (Constant), kwlts.prdk, Brnd.lmge, lklan
b Dependent Variable: kpt.pmbln Sumber: Output SPSS, Diolah oleh penulis, 2008
Sig.
.OOO(a)
Dari hasil analisis diatas menghasilkan F hitung sebesar 12,527 dengan
nilai signifikansi sebasar 0,000. karena nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka
model regresi ini layak untuk digunakan dalam memprediksi keputusanpembelian.
Selain itu diperolah nilai f hitung sebesar 12,527 dengan menentukan tingkat
kesalahan 5 % dan derajad kebebasan dfl = 3 (k-1) variable independent (3+1)=
4-1 = 3) dan df2 = 96 (n-k, 100-4)= 96, maka didapat f table sebesar 2, 71. oleh
karena nilai f hitung (12,527) > 2,71 maka dapat disimpulkan bahwa variable
iklan (XI), Brand Image (X2), dan Kualitas Prociuk (X3) berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
Hasil penelitian untuk iklan ( XI) ini sesuai dengan teori maupun hasil
sebelumnya bahwa iklan dapat mempengaruhi masyarakat untuk melakukan
keputusan pembelian, tidak dilihat dari jenis produk apakah itu barang otomotif
atau kebutuhan pokok. Untuk Brand Image (X2) hasil peneliti:m ini sesuai dengan
teori bahwa memang Brand Image berpengaruh terhadap keputusan pembelian
karena Brand Image merupakan Brand Equity yang harus ditingkatkan terus,
Produk berkualitas tinggi dan mempresentasikan nilai yang potensial mempunyai
ekuitas merek yang tinggi dan membutuhkan komunikasi pemasaran yang efektif
dan konsisten untuk membangun dan mempertahankan ekuii:as merek.
Sehingga antara Iklan, Brand Image dan Kualitas Produk mempunyai
keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. lklan pepsodent dirancang dengan
menarik dan segmen yang dibidik adalah menengah keatas dan diposisikan
sebagai perangsang yang diharapkan mampu merubah perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi pasta gigi. Selan itu iklan pepsodent diciptakan untuk
meningkatkan Brand Aware dibenak konsumen, dengan Brand A ware yang lcuat
akan menimbulkan Brand Image. Karena Brand Image dan Brand Aware
merupakan ekuitas merek yang harus ditingkatkan secara terus menerus. Dengan
iklan sebagai perangsang dan didukung dengan ekuitas merek yang selalu
ditingkatkan setta kualitas produk yang baik, maka konsumen akan terus
menggunakan pepsodent, sehingga posisi pepsodent sebagai market leader produk
pasta gigi akan semakin kuat.
A. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan basil penemuan dan pembehasan maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Dari basil uji t diketahui bahwa iklan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Hal ini sesnai dengan hasil penelitian terdahulu oleh Dian
Fardiana (2007) dan Hagijanto (2000). Sedangkan untuk brand image juga
berpengaruh terhadap keputusan pembelian, namun hal ini tidak sesuai
dengan penelitisan terdahulu yang dilakukan oleh Ridwan (2007) . Namun
penelitian terbaru yang dilakukan oleh Verawati Sinaga dan Yulia
Hamdaini Putri (2008) bahwa brand image berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Sementara itu kualitas produk juga berpengaruh
terhadap keputusan pembelian, penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan !eh Ridwan (2007).Hasil penelitian ini ada variable yang
hasilnya berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu pada variable brand
image hasil penelitian yang berba tersebut bias disebabkan karena
perbedaan daerah penelitian dan produk yang dijadikan objek penelitian ..
2) Secara bersama-sama variable iklan, brand image dan kualitas produk
berpengaruh secara signifikan erhadap keputusan pembelian. Variable
yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian dalam
penelitian ini adalah kualitas produk. Karena kualitas produk merupakan
factor penting dalam sebuah bisnis karena dari kualitas produk tersebut
lconsumen akan menentukan produk mana yang akan mereka gunakan.
B. Im plikasi
Berdasarkan analisis data tersebut diketahui bahwa iklan. Brand Image dan
Kualitas Produk adalah signifikan dan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Model regresi ini telah diuji dan terbebas dari gejala Autokorelasi,
Multikolinearitas, Heteroskedastisitas dan Normalitas.
Implikasi yang didapat dari penelitian ini aghar perusahaan meningkatkan
iklan baik pada media cetak maupun media elektronik dan iklan dibuat dengan
menarik agar konsumen yang belum menggunakan pepsodent dapa tertarik untuk
menggunakan pepsodent setelah mlihat iklan yang dibuat. Selain itu juga kegiatan
social yang telah dilaksanakanagar terus dijalankan agar image pepsodent tetap
baik dimata konsumen. Serta terus meningkatkan kualitas prnduk agar konsumen
yang menggunakan pepodent terus bertambah.
DAFT AR PUST AKA
Albary dan Anandyo Pramudito, "Jurnal: Asosiasi Merk Handphone Nokia, Siemens dan Sony Ericson", pp 195-214, 2004.
Alma, Buchari, "Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Retai"l, Edisi Revisi, Cetakan ke-7, Alfabeta, Bandung, 2005.
Algifari, "Analisis Regresi", CV. BPFE, Yogyakai1a
Branan, Tom, "Integrated Marketing Communication", PPm, Jakarta: 2005
Canon, Joseph P, William D. Perreault, JF and E Jerome Mc Carthy, " Basic Marketing: A Global Manajerial Aproach'', Sixteenth Edition, Mc Grawhill, New York: 2008.
Dewi, Kinorika, "Jurnal: Menciptakan Brand Equity Melalui Kepuasan Pelanggan ", pp 16-30, 2003.
Durianto, Darmadi, dkk, "Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Rise! Ekuitas dan Perilaku Merk", PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 2004.
Fardiana, Dian, "Analisis Pengaruh Kreatifitas Tayangan Iklan Pelayanan Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Suzuki", Jakarta: 2005.
Ferdiand, F Mauser, :Selling: A Self Management Approach", 2nd ed, Harcom1 Broce Javanovich inc (New York): 1982.
Frank, Jefkins, "Periklanan ", Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta: 1977
1-lagijanto, D Andrian, "Trilogi Iklan Pastaa Gigi Pepsodent Sebuah Citraan Konjlik sebagai Pembangkit Brand Aware pada Iklan TV'', 2000.
Hamid, Abdul, "Buku Pedoman Penulisan Skripsi ", FEIS UIN Perss, Jakarta: 2007.
Heizer, Jay dan Barry Render, "lvfanajemen Operasi", Edisi 1 Buku 1, Salemba Empat, Jakarta: 2004.
Isnaini, Arif, "Metode dan Strategi Pemasaran ", Mataram NTP Pers, 2005
Kamus Istilah Manajemen LPPM, "Kamus dan Aplikasinya di Indonesia", Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1992.
Quesioner Penelitian
Assalamua' laikum Wr. Wb
Nama
NIM
Fakultas
Jurusan
: Sri Wahyuni
: 204081002238
: Ekonomi clan limn Sosial
:Manajemcn Pemasaran
Sedang mengadakan penelitian untuk tugas akhir Smjana Ekonomi Strata
(SI) dengan judul " Analisis Pengaruh Iklan, Brand Image dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian". Terima kasih alas kesediaan bapak/ibu/sdr/I untuk
meluangkan waktu guna mengisi daftar pertanyaan yang saya ajukan.
PETUNJUK PENGISIAN
Setiap pertanyaan berikut ini terdiri alas 5 pilihan jawaban:
SS : Sangat Setuju
s : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pilih salah satu jawaban yang menurut saudara paling tepat dengan cara
memberikan tanda eek list ('1) pada setiap butir pertanyaan.
Quesioner
PENGARUH IKLAN, BRAND IMAGE DAN KUALITAS PRODUK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PEPSODENT
I. Variabel Xl (Iklan)
NO PERTANYAAN STS TS R s SS
I lklan pepsodent membantu saya dalam
memilih pasta gigi yang akan saya gunakan
2 Saya melihat iklan pepsodent dimedia cetak,
mqjalah dll
3 Say a melihat iklan pepsoclent pe1iama kali
diTV
4 lklan pepsodent membujuk say a untuk
menggunakan produk tersebut
5 Menurut saya iklan pepsodent sudah bagus
6 Menurut saya iklan pepsodent tidak melanggar
norma social
7 lklan pepsodent memberitahu saya mengenai
citra perusahaan yang baik
8 Sa ya pernah mendapat potongan harga
membeli pepsodent
9 Gaya iklan pepsodent sud ah sesuai dengan
produk tersebut
2. Variabel X2 (Brand Image)
NO PERTANYAAN STS T'' ,, R s SS
I Pepsodent bermanfaat untuk mencegah gigi
berlubang
2 Mutu pepsodnet sudah terjamin
3 Saya menggunakan pepsodent karena mudah
diingat
4 Pepsoclent mempunyai banyak variasi
3. Variabel X3 (Kualitas Produk)
NO PERTANYAAN STS TS R s SS
I Pepsodent mudah didapatkan
2 Saya pernah mendapatkan pepsodent yang
kemasan kurang bagus
3 Menurut say a pepsodent dapat mencegah
masalah gigi berlubang
4 Menurut say a kemasan produk pepsodent
sudah cukup baik
5 Menu rut saya pepsodent mempunyai kuaitas
baik karena dapat mencegah gigi berlubang
6 Menurut saya pepsodent mempunyai kualitas
yang sangat bagus dibandingkan pasta gigi
lainnya
4. Variabel Y (Keputusan Pembelian)
NO PERTANYAAN STS TS R s SS
l Menurut saya harga pepsodent sangat l_/
te1jangkau
2 Menurut saya pepsodent mudah didapatkan 0
0 Menu rut saya pepsodent sangat bermanfaat .J 1,/
mencegah masalah gigi berlubang -
4 Menurut saya pepsodent merupakan salah satu
merek terkenal
5 Pepsodent mempunyai beberapa variasi baik
ukuran dan jenisnya
6 Sa ya perlu menggunakan pepsodent untuk
mencegh masalah gigi berlubang
7 Saya tertarik untuk menggunakan pepsodent
8 Saya mengetahui pepsodent dari keluarga saya
yang sudah menggunakannya terlebih dahulu v
9 Saya rnengetahui iklan pepsodent '-./.
10 Saya rnengetahui pepsodent dari media rnassa ,_.
11 Saya yakin dengan pepsodent karena sudah
terbiasa rnenggunakannya
12 Sa ya yakin akan pepsodent dibandingkan
dengan rnerek lainnya -
13 Tarnen saya mengatakan pepsodent berkualitas
,el X1 (lklan) 1 z_5-!rtanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 5 3 4 2 4
4 4 4 3 4 5 3 4 2 4
5 3 2 4 4 5 5 4 3 4
6 4 4 4 4 4 4 3 2 3 7 3 3 3 5 4 3 4 3 5 8 5 4 4 3 5 4 4 3 5
9 4 3 3 5 5 3 5 4 4
10 4 5 3 4 4 4 2 3 2 11 4 3 3 4 5 2 4 3 4
12 1 1 5 5 5 3 5 1 3 13 4 3 3 3 4 5 4 3 3
14 4 4 2 3 3 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 3 2 4 3
16 4 4 2 3 4 4 4 2 4
17 5 5 4 4 5 4 4 4 4
18 1 5 4 5 4 4 4 4 4
19 4 4 2 4 4 4 2 2 4
20 4 4 4 4 4 3 4 4 4
21 4 4 4 4 5 4 4 4 4
22 4 4 3 5 4 4 3 2 4
23 4 4 4 4 4 5 4 2 4
24 4 4 4 4 4 3 4 4 4
25 4 4 4 4 4 3 4 2 4
26 4 5 5 4 4 4 2 2 4
27 4 5 5 4 4 3 2 4 4
28 4 4 4 4 4 3 4 2 4
29 4 4 4 4 4 4 4 2 4
30 4 3 4 3 5 3 4 3 4
31 4 4 3 4 4 3 4 3 4
32 2 4 4 4 4 3 5 3 4
33 2 4 4 4 4 3 4 4 4
34 4 2 4 5 4 3 2 4 2
35 3 4 3 3 5 3 5 2 1
36 4 3 4 5 4 3 5 3 4
37 3 4 4 4 5 3 4 4 4
38 5 3 3 4 5 5 4 4 3
39 4 4 3 4 5 4 4 2 4
40 4 3 3 3 3 5 2 3 4 --41 4 5 3 3 4 3 4 4 4
42 1 3 5 5 5 4 3 3 4
43 4 5 3 4 5 4 4 4 3
44 4 4 3 2 4 3 5 4 4
45 4 4 3 5 4 4 4 2 4
46 5 4 4 3 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 2 4 4 54 4 4 4 4 4 3 3 2 4 -55 4 4 4 5 4 3 4 4 4
56 4 2 4 4 4 4 2 4 1 57 4 4 4 4 4 3 5 2 4
58 4 2 4 4 4 3 2 2 4 59 4 4 2 2 4 3 4 3 5 60 4 4 4 2 3 3 4 3 1
61 5 5 3 4 3 3 4 3 5 62 2 1 4 4 3 4 4 4 4
63 5 5 4 5 3 3 4 2 1
64 4 4 3 4 3 4 4 4 4
65 4 4 3 2 3 4 3 2 2
66 2 2 3 4 5 3 4 3 2
67 4 4 5 4 4 4 4 2 2
68 2 3 4 4 3 3 3 2 3 69 4 4 3 5 4 3 4 2 2
70 3 3 4 3 3 2 5 4 3
71 4 5 3 5 4 4 4 4 3
72 3 4 4 4 2 3 4 5 4
73 5 4 2 2 5 4 4 3 3
74 4 3 3 4 3 4 3 3 4
75 4 3 3 3 5 4 5 4 4
76 4 4 2 4 4 4 4 4 3
77 4 4 2 3 4 4 3 3 4
78 4 4 3 3 4 3 4 4 4
79 5 5 4 4 4 4 4 4 4
80 4 2 5 4 4 3 4 2 4
81 4 4 2 4 5 3 2 2 4
82 1 5 4 5 4 4 2 4 4
83 4 4 4 3 3 4 4 4 4
84 4 4 3 4 4 4 2 4 3
85 4 4 4 5 5 5 2 4 5
86 4 4 3 3 4 4 4 3 5
87 4 4 4 4 5 3 2 2 3
88 4 4 3 5 4 5 4 2 3
89 3 4 2 5 5 4 3 4 4
90 4 4 3 4 4 4 3 4 2
91 3 2 3 3 4 5 3 4 4
92 4 4 5 2 4 3 2 4 5
93 3 2 2 5 4 4 3 3 4
94 4 3 3 4 4 4 4 4 4
95 5 5 3 4 2 2 2 4 3
96 4 4 3 3 3 4 4 4 4
97 4 4 2 4 3 5 5 2 4
98 5 5 3 4 4 3 4 4 4
99 4 4 4 2 4 3 4 4 4
100 3 4 4 3 4 4 5 4 5
so 4 4 4 4 51 3 2 3 2 52 2 4 4 5 53 2 3 4 4 54 2 4 3 4 55 3 3 4 4
' 56 3 2 4 4 57 3 1 4 4 58 4 4 4 5 59 4 4 5 3 60 3 3 1 4 61 3 3 4 4 62 3 3 4 3 63 4 2 3 3 64 4 3 4 5 65 3 3 2 5 66 2 4 4 4 67 2 4 4 5 68 4 3 3 4
69 3 3 4 5 70 4 4 4 4 71 2 3 3 3
72 4 3 2 4
73 3 4 2 4
74 4 5 4 4
75 3 4 2 2
76 3 4 4 3
77 2 5 4 5
78 4 4 3 3
79 3 3 2 4
80 4 4 4 4
81 5 4 2 3
82 5 5 4 3
83 3 4 3 3
84 3 4 2 5
85 4 4 4 5
86 4 4 2 4
87 2 3 3 2
88 4 4 4 4
89 3 3 4 4
90 4 5 4 4
91 5 4 2 3
92 4 3 3 4 93 3 4 1 3
94 4 3 3 4
95 4 3 4 4
96 3 2 4 4
""' c A 0 A
'ariabel X3 (l<ualitas Produk)
lo/Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 1 5 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 5 4 5 3 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 6 4 3 3 4 4 3
7 5 3 4 5 2 4 8 4 2 3 4 5 4 9 5 5 3 3 4 5
10 4 4 3 4 4 3 11 4 3 4 3 4 4 12 5 3 1 4 4 3 13 5 3 3 2 3 3 14 4 4 5 3 4 3 15 5 4 3 4 4 2
16 4 3 4 2 3 3
17 5 3 4 4 4 3 18 5 2 4 5 5 2
19 5 2 4 4 2 4
20 4 3 4 4 5 4
21 4 4 4 4 4 4
22 5 2 3 4 4 4
23 5 5 3 4 4 3
24 4 2 3 4 4 4
25 4 3 4 3 4 1
26 4 3 2 3 2 2
27 4 4 2 4 3 4
28 4 5 4 3 4 4
29 5 2 3 4 4 5
30 4 4 4 4 4 4
31 5 2 3 4 3 3
32 4 2 3 4 4 4
33 4 3 3 5 4 3
34 5 3 4 4 4 5
35 4 2 3 3 5 3
36 4 3 4 4 4 4
37 5 3 3 3 4 3
38 4 2 3 4 4 5
39 5 2 3 3 4 4
40 4 3 3 4 5 4
41 4 2 5 4 4 2
42 5 2 3 3 4 2
43 5 3 3 4 5 3
44 4 5 4 4 4 1 •e • • " A " A
50 4 2 3 4 4 3 51 5 2 3 3 4 2 52 4 4 3 3 4 3 53 4 3 3 4 4 5 54 5 2 4 3 5 4 55 4 3 4 5 4 4 56 4 3 5 4 4 5 57 5 2 3 4 5 2 58 4 3 3 4 5 4 59 5 4 3 4 4 4 60 4 2 4 3 4 4 61 4 3 3 4 4 4 62 5 2 5 4 4 4 63 5 2 4 3 2 3 64 5 2 3 3 4 4 65 4 3 3 4 4 4 66 4 3 3 5 4 4 67 4 3 3 4 4 4 68 4 2 4 4 2 4 69 4 2 4 3 3 4 70 3 3 4 2 2 4 71 4 2 3 4 3 4
72 4 5 2 4 5 3
73 3 4 2 4 4 2
74 3 2 2 5 5 3
75 4 3 5 5 5 2
76 5 3 4 5 4 3
77 5 3 1 4 5 4
78 5 2 4 5 3 4
79 5 2 5 2 4 4
80 4 4 3 4 4 5
81 4 2 4 3 4 3
82 4 3 4 4 4 4
83 3 3 4 3 4 4
84 5 4 3 4 3 4
85 4 4 4 2 4 2
86 4 3 5 3 4 3
87 5 5 3 4 4 3
88 4 2 3 4 3 4
89 5 2 3 2 4 3
90 5 3 4 4 2 3
91 5 2 4 4 3 3
92 4 3 2 4 5 1
93 4 2 4 4 2 3
94 3 3 4 4 4 4
95 5 2 4 :z 3 4
96 4 2 5 3 5 4 n- . ' " ' " '
'' Y (Keputusan Pembelian) tanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 4 2 3 4 4 5 3 2 2 2 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 2 2 1 2 3 4 2 3 4 4 2 5 5 5 2 1 2 5 4 3 3 -4 5 5 3 5 5 5 3 3 2 5 5 4 2 5 3 II 4 4 4 5 3 2 2 3 4 5 4 6 4 4 2 5 5 4 3 2 2 2 4 4 2 7 3 4 3 4 4 5 2 3 3 4 2 4 3 8 4 5 2 5 4 4 3 3 1 4 4 2 4 9 5 5 3 5 3 4 4 3 2 3 4 4 4
10 4 4 2 4 4 5 3 2 2 3 4 5 3 11 4 4 3 5 4 4 3 3 4 5 4 3 3 12 4 3 4 5 5 1 4 1 5 2 3 4 3 13 2 5 1 3 4 2 3 2 2 3 4 3 4 14 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 15 4 4 5 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 16 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 5 17 4 5 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 18 4 4 3 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 19 4 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 21 4 4 4 4 4 4 4 1 4 5 5 4 4 22 5 5 4 5 5 3 5 2 5 2 4 5 4 23 5 5 3 5 5 3 4 2 5 4 5 4 2
24 4 4 3 4 4 3 4 2 4 2 4 3 4 25 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 26 5 5 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 27 3 4 2 4 4 4 4 2 4 2 . 2 4 4
28 5 5 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4
29 5 5 2 5 5 3 5 2 4 5 4 4 4
30 4 4 3 4 5 4 3 3 5 2 4 4 4
31 4 4 4 5 4 4 2 3 2 5 4 5 3 32 2 4 2 5 5 5 2 3 2 5 4 4 4
33 4 5 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2
34 5 4 4 5 4 4 3 3 2 3 4 4 3
35 3 4 2 4 3 3 3 1 3 2 2 2 2
36 4 4 3 5 4 4 4 2 3 4 4 5 4
37 4 5 3 4 5 5 3 2 1 4 4 3 4
38 4 5 3 4 4 4 3 1 2 5 4 4 3
39 5 5 4 4 4 4 2 2 2 3 4 3 3
40 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 2 41 4 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 2 2 42 2 4 3 5 4 4 2 3 2 4 1 5 3 43 4 4 3 5 5 5 1 2 5 2 4 4 2
44 4 4 1 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3
45 4 3 3 4 5 5 4 1 5 4 4 2 5 AC: A A , c c c ,
' c , A A ·'
51 3 4 4 4 3 3 4 2 5 5 4 4 4 52 4 3 4 3 3 3 4 5 4 3 5 4 4 53 4 3 1 5 4 4 4 4 5 4 4 4 2 54 5 4 5 5 4 4 5 4 3 2 3 3 3 55 4 4 4 5 4 4 4 2 3 5 3 2 4 56 3 4 5 3 3 3 2 4 1 5 2 3 2 57 4 5 4 3 5 5 4 3 2 4 4 4 3 58 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 2 59 2 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 3 60 4 4 5 4 2 2 3 4 2 4 2 5 2 61 2 3 2 4 4 1 5 5 4 4 4 3 2 62 2 3 5 3 2 2 4 3 4 4 2 4 4
63 2 3 3 3 1 1 2 1 2 4 3 3 3 64 4 3 3 5 5 2 4 3 1 4 4 4 2 65 4 3 1 5 5 2 3 5 3 5 3 5 3 66 4 3 4 2 2 3 3 5 5 5 4 4 3 67 3 5 3 3 1 2 3 5 5 3 3 5 4
68 2 4 4 2 2 4 3 3 5 2 3 4 3 69 3 5 4 2 3 2 2 3 3 3 4 5 2
70 2 4 4 1 3 2 2 2 2 4 3 2 2
71 4 4 5 4 5 3 1 2 2 3 2 4 4
72 4 4 2 4 4 2 2 2 2 3 4 2 4
73 4 3 2 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4
74 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 2
75 4 4 3 4 4 4 4 2 2 5 3 4 3
76 4 4 4 4 4 1 4 1 1 5 5 3 3
77 4 3 4 5 5 3 4 2 2 5 4 5 4
78 5 5 1 4 5 1 5 1 1 5 3 3 4
79 4 3 3 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3
80 4 5 1 4 4 3 4 2 2 4 3 3 2
81 4 4 3 4 4 3 3 5 5 5 4 3 4
82 5 5 3 5 5 4 4 2 2 2 3 4 4
83 4 4 3 4 4 4 4 1 1 3 2 3 3
84 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
85 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 5 3 4
86 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 4 3 4
87 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 2 2 3
88 5 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 4 3
89 4 5 2 3 4 3 4 2 2 3 2 3 5
90 2 4 5 5 3 2 3 2 4 2 3 3 3
91 3 5 3 5 4 2 3 4 4 3 4 4 4
92 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4
93 4 3 3 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4
94 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4
95 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3
96 5 4 4 4 4 2 5 3 4 4 4 4 4
97 4 4 4 4 2 4 4 4 5 3 3 5 5 no A , , A A A < < A , A A 1
Descriptive Statistics
N I Minimum I Maximum I Mean lklan 100 Brnd.lmge 100 kwlts.prdk 100 kpt.pmbln 100 Valid N (listwise) 100
Variables Entered/Removed(b)
Variables I
Variables Model Entered Removed 1 kwlts.prdk,
Brnd.lmge, lklan(a)
a All requested variables entered. o Dependent Variable: kpt.pmbl
Sum of Model Sau ares 1 Regression 506.038
Residual 1292.712 T-~-• ·------
25.00 39.00 32.6200
10.00 19.00 13.9900
16.00 27.00 21.6200
34.00 55.00 45.9500
Method
Enter
ANOVA(b)
I Mean Sauare I di I
3 168.679
96 13.466 --
I Std. Deviation
2.79531
1.86675
1.89513
4.26253
I ' F ' Sia. '
12.5271 .OOO(a)
l '! f!:llj.fbLI i ~~ I i l a Predictors: (Constant), kwlts.prdk, Brnd.lmge, lklan , Dependent Variable: kpt.pmbln
PENGARUH I(EMAMPUAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN K.ECERDASAN
SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISW A AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
~---- "--· ------·~-
/ PFPPUSTAl<AAN UTAMA l / U1N SYAHID JAKARTA ·----·--·----..
Disusuu Oleh:
Nama : Mora Herina NIM : 204082002326 Jurusan : AkuntansiOHerimu __ ~-~-.··--~·
dari · _.Al T ! : ········gtr··:;·(o"'.::.""'/'(S'{); N:. fodu : ........... cr··::.:·[""':::_"O't)'"'f.i:i
. k . ... C!.ko .......... C! .................. . kloslfikasi : ........................................... .
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EI<:ONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
TAVAU'T'A
PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
SIKAP ETIS MAHASISW A AKUNTANSI
(Studi Kasus Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih
Gelar Saijana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh
MORAHERINA NIM:204082002326
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing II .
Dr. Yahya Hamja MM. NIP.130676334
irf.Ms; NIP. 150370230
JURUSAN AKUNTANSI
FAI(ULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HJ[DAYATULLAH
JAKARTA 200S MI 142(} H
Hali ini Selasa Tanggal 12 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dela.pan telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Mora Heiina l\fIM: 204082002326
dengan judul skiipsi "PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL,
KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL
TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA AKUNTANSI" (Studi Kasus
Universitas Islam Negeii Syarif Hidayatullah Jakarta). Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skiipsi ini sudah
dapat diteiima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilnm Sosial Universitas Islam
Nege1i SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 Agustus 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
(
Drs. Abdul amid Cebba Ak. MBA. Ami in, SE.,Ak.,Msi. Ke tu a Sekretaris
'
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Penguji Ahli
Hari ini Jumat Tanggal 19 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan telah
dilakukan Ujian Skripsi atas nama Mora Herina NIM: 204082002326 dengan
judul skripsi "PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL,
KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL
TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA AKUNTANSI" (Studi Kasus
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu SosiaI Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jaimrta.
Jakarta, 19 September 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
Dr. Yahya Hamja MM. --Amih , SE.,Ak.,MSi. Ketua
Drs. Abdul I amid Cebba Ak. MBA. 'nguji Ahli
Sekretaris
Daftar Riwayat Hidup
Mo1ra Herina
~ Data Pribadi c'.fe\:Il:ilil.~tta.n 'tauggaI •Tuahii .
Panyabungan, 31Januari1986
Jl. Sitalasari Rt 009/03 No 24 Cipinang Muara
}·:'.-·,;",:,::'~:~;:_·c"[":'::-: -':,::>-- -,
~~i~< ~!~££¥~, '.[>.
~ Pendidikan
Jal{arta Timur
021 70404060 0813 800 40 709 [email protected] Indonesia
Single
Perempuan
Islam
SDN 142596 Panyabungan 1992 1998
IPA 2001 Ekonomi 2004
~ Pendidikan Non Formal
1998 2001 2004 2008
ABSTRACT
Mora Herina. The title "Influence of Intelligence Ability, Emotional Intelligence, and Spiritual Intelligence on Ethichal Attitudes of University Accounting Students". Strata One (SI). Major Accounting, concentration Auditing at Faculty of Economics And Social Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. 2008 Ml 1429H
This research aim to know lrifluence of intelligence ability(IQ), emotional intelligence (EQ), and spiritual intelligence (SQ) on ethichal attitudes of university accounting students. Samples are taken by using judgment sampling. The method of data analysis is using path analysis, obtained with spreading of quetioners to 69 respondents have done Auditing subject.
The result of this research shows that independent variable intelligence ability, 0.05<0.182, emotional intelligence, 0.05<0.323, spiritual intelligence, 0.05<0 217 had significantly influence on ethichal attitudes of university accounting students. Based on result of F test, there is 0. 000 significancy level, and based on t test, emotional intelligence, 0.05>0.031, spiritual intelligence, 0.05>0.080 had significantly influence on ethichal attitudes of university accounting students, mean while intelligence ability, 0.05<0.173, has not influence on ethichal attitudes of university accounting student.
Keyword: Intelligence Ability, Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence, Ethichal Attitudes
ABSTRAK
Mora Herina. Judul "Pengarub Kemarnpuan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terbadap Sikap Etis Mabasiswa Akuntansi". Strata I. Jurusan Akuntansi Konsentrasi Auditing Fakulta:; Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullab Jakarta 2008M/ 1429H.
Penelitian ini untuk~ mengetalmi Pengarub Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terbadap Sikap Etis Mabasiswa Akuntansi. Pengarnbilan sampel dilakukan dengan cara judgment sampling. Metode analisis menggunakan Analisis Jalur, data diarnbil dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 69 responden yang telah lulus matakuliah Auditing.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen Kemarnpuan Intelektual 0.05<0.182, variabel Kecerdasan Emosional 0.05<0.323, Kecerdasan Spiritual 0.05<0.217 mempunyai pengaruh yang signifikan Terbactap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi. Berdasarkan basil uji F terdapat basil signifikansinya sebesar 0.000, dan basil uji t Kecerdasan Emosional 0.05>0.031, Kecerdasan Spiritual 0.05>0.080 mempunyai pengarub yang signifikan Terbadap Sikap Etis Mabasiswa Akuntansi, sedangkan Kemampuan Intelektual 0.05<0.173 tidak mempunyai pengarub yang signifikan Terbadap Sikap Etis Mabasiswa Akuntansi.
Kata kunci: Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spi1itual, Sikap Etis
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim ...
Puji dan Syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan
yang berharga, kesempatan mensyukuri nikmat dm1 cobaan yang penuh dengan
pelajaran berharga dan kemmnpuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul "Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan
Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa
Akuntansi".
Shalawat bertangkaikan salmn kepada baginda Muharrnnad SA W,yang telah
menarik ummatnya dari kegelapan ke alam yang terang benderang.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai masalah,
dan menyadm·i sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah semata
mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan, bimbingan
dan pengarahan yang tidak temilai harganya dari pihak lain sehinggga penulis
merasa perlu untuk mengucapkan terimakasih yang sedalmn-dalamnya kepada:
1. Kedua orang tuaku, ayahanda Darwinsyah (cahayaku) dan ibunda Sampe
Lubis (surgaku) yang tak pemah berhenti untuk memberikan curahan doa,
kasih sayang, dorongan sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan
skripsi ini. Kalau ada balasan untuk perbuatan baik yang ananda lakukan
saat ini, semuanya untuk ayah dan mmna.
2. Bapak Dr. Yahya Hmnja MM., sebagai dosen pembimbing I yang selalu
memberi m·ahan dru1 bimbingan setiap pennasalahan dan kesulitan yang
penulis hadapi dalmn menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Amilin SE.,Ak.,MSi., sebagai dosen pembimbing II atas waktu yang
telah diluangkm1 untuk membimbing dan memotivasi penulis.
4. Bapak Drs.Moh.Faisal Badroen MBA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Dan Ilmu Sosial.
5. Bapak Drs.Abdul Hamid Cebba Ak.,MBA., selaku Kajur Akuntansi T'_t __ t~- __ 1 _____ •""-_Tl ____ C'l __ •_t
6. Segenap dosen, karyawan dan petugas perpustakaan Fakultas Ekonomi Dan
Ilmu Sosial atas semua curahan ilmu, bantuan, perhati.an dan pelayanannya.
7. Segenap teman-teman Akuntansi Angkatan 2004, 2005 dan 2006 yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner.
8. Adikku Putri Enjelina, orang yang paling mengerti aku, tempat berbagi
semua cita dan cinta. Semoga ini bisa jadi p(mdorong untuk lebih
bersemangat belajar ya 'put biar impian kita menjadi kenyataan, (masih
ingat kan kalau hanya kita berdua harta ayah dan mama??? So keep on
fighting de'! kakak yakin kamujuga pasti bisa!)
9. Keluarga Cipinang, om Arphan, tante Darsiah, Akmal, Ardha dan Keluarga
Bekasi, om Nirwan, tante Kartini, Nila, Irma, Sari, Tante Der Fitri dan
adikku Faradilla Dhiba, terimakasih untuk suppminya selanm ini dan
semoga ku bisa jadi kebanggaan keluarga kita .... Amin.
I 0. Sahabat-sahabatku: F4 (Lily, Syifa n Mawar dengan kalian Q gak pemah
merasa sendirian di Jakarta yang luas ini), Siti "mumu" Muharromah
makasih buat persaudaraan Qta, iim "dan heu" n Dewi "i_think" Praja Muda
Karana'a cihuyyy juga, Rizki "liskie" n Euis n'Cuy, Hoeda, ukhti mair,
Rissa "Icha", k' Ikhca, nida chantik (u R my first ji'iend), ulfa, nicha, Rni
(kamu yang pertama tahu dan paling tahu berapa bauyak air mata ini sudah
terurai, thanx buat semangat'a) keep in touch yupszz galsz . ...
Dan untuk semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Semoga skripsi ini bennanfaat serta tidak lupa penulis mengharapkan kritik
dan saran sebagai penyempumaan skripsi ini
Jakarta, September 2008
Penulis
(Mora Herina)
DAFTARISI
Daftar Riwayat Hid up...................................................................................... i
Abstract............................................................................................................ ii
Abstrak ............... .............................................................................................. iii
Kata Pengantar ................................................................................................. iv
Daftar Isi . . .. .. . . . . .. .. . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . .. . .. .. . .. . .. . . . . . .. . .. .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . vi
Daftar Tabel ..................................................................................................... viii
Daftar Gambar ............. .... ... .......... ......... .......................................................... 1x
Daftar Lampiran............................................................................................... x
BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian.............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Inteligensi....................................................................................... 9
B. Keman1puan Intelektual (IQ)......................................................... 11
C. Emosi ............................................................................................. 13
D. Kecerdasan Emosional (EQ) ............................... ........................... 13
E. Spititual .... ..................................................... ............... .... ... . ...... ..... 16
F. Kecerdasan Spiritual (SQ) .......................................... ................... 18
G. Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi....................... ............................ 20
H. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 23
I. Pengembangan Hipotesis ................... ........ .......... .... .... .. ............ ... . 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 24
C. Telmik Pengumpulan Data ............................................................ .
D. Metode Analisis ............................................................................ .
E. Uji Hipotesis ................................................................................. .
F. Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................ .
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
25
25
26
28
1. Tempat dan waktu penelitian............................................. 32
2. Sejarah singkat UIN SyarifHidayatullah Jakarta.............. 32
3. Fakultas Ekonomi dan ilmu Sosial UIN SyarifHidayatullah
Jakarta................................................................................ 35
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi data ........................................ ""......................... 36
2. Uji validitas ................................................................... 37
3. Uji reliabilitas ................................................................... 42
4. Hasil Uji hipotesis.............................................................. 43
a. Pengujian hipotesis secara parsial ............................... 44
b. Pengujian hipotesis secara simultan ............................ 46
C. Pembahasan................................................................................... 54
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan .................................................................................... 57
B. Implikasi ... ..................................................................................... 59
C. Saran.............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMP IRAN
DAFT AR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian............................................... 31
Tabel 4.1 Deskripsi Data Penelitian ................................................................ 36
Tabel 4.2 Uji Validitas Kemampuan Intelektual ............................................. 38
Tabel 4.3 Uji Validitas Kecerdasan Emosional ................... ........................... 39
Tabel 4.4 Uji Validitas Kecerdasan Spiritual................................................. 40
Tabel 4.5 Uji Validitas Sikap Etis ....................................... ........................... 41
Tabel 4.6 Reliability Statistics Sikap Etis .......................... :. ........................... 42
Tabel 4. 7 Reliability Statistics Kemampuan Intelektual...... ........................... 42
Tabel 4.8 Reliability Statistics Kecerdasan Spiritual........... ........................... 43
Tabet 4.9 Reliability Statistics Kecerdasan Emosional ....... ........................... 43
Tabel 4.10 Coefficients........................................................ ........................... 44
Tabel 4.11 Correlations........................................................ ........................... 45
Tabel 4.12 ANOV A............................................................. ........................... 47
Tabet 4.12 Model Summary........................................................................... 48
Tabel 4.13 Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Kontribusi Total, dan
Kontribusi Kemampuan Intelektual (X1), Kecerdasan Emosional (X2),
dan Kecerdasan Spiritual (X3) Secara Simultan dan Signifikan
Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Y) ........................... 51
DAFTAR GAMBAR
Garn bar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ........ ......... ........................ .... ....... ..... 23
Gambar 3.1 Diagram Jalur............................................................................... 27
Gambar 4.1 Struktur Hubungan Kausal Xi, X2 dan X3 terhadap Y................. 50
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran4
Lampiran 5
Lampiran6
Lampiran 7
Lampiran 8
LAMP IRAN
Kuesioner Penelitian dan Perincian Responden
Skor Penelitian
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sikap Etis
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Keman1puan Intelektual
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kecerdasan Emosional
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kecerdasan Spiritual
Hasil Pengolahan Data SPSS
Tabel R
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Manusia senantiasa dihadapkan pada kebutuhan untuk membuat
keputnsan yang memiliki konsekuensi bagi diri mereka sendiri maupun orang
lain. Seringkali dilema etika (dilemma ethical) yang berasal dad pilihan yang
membawa kebaikan bagi orang lain. (Boynton dan Jonhson, 2002: 97).
Sejarah anak manusia kemudian menunjukkan bahwa banyak orang
yang berilmu melakukan pelanggaran moral, menodai kejernihan ilmu yang
dimilikinya dengan perilaku yang sangat merugikan masyarakat, seperti KKN,
menjual teori untuk kepentingan penjajahan dan yang membiarkan peranan
ilmu pengetahuan menjadi alat penindasan bagi manusia lain, atau eksploitasi
tanpa batas terhadap alam dan lingkungan hidup hingga merusak ekosistem.
(Harahap, 2005: 104).
Dengan etika berarti adalah adanya kepentingan terhadap
pertimbangan-pertimbangan moral yang terlibat dalam pengambilan
keputusan moral mengenai apa yang secara moral benar dan salah atau secara
moral buruk dan baik. Hal ini mengasumsikan adanya standar moral yang
mempengaruhi keadaan manusia yang tidak ditentukan atau diubah oleh
keputusan dari badan-badan yang berwena:ng, yang dimaksudkan untuk
mengesampingka:n kepentingan diri se:ndiri dan didasarkan pada pertimbangan"
Hampir disepakati oleh semua kalangan bahwa mahasiswa adalah
penyandang predikat sebagai agent moral force (penggerak perubahan moral)
dalam kehidupan berbangsa, bemegara dan bemlasyarakat lebih dari
komponen lain. (Harahap, 2005: 193). Dalam hal ini perubahan yang
dimaksud adalah pembentukan dan pengembangan sikap dan perilaku etis
bagi mahasiswa akuntansi sebagai calon-calon akuntan berikutnya.
Berbagai kasus pelanggaran etika seharusnya. tidak terjadi apabila
setiap akuntan mempunyai pengetahuan, pemahanlan dan kemauan untuk
menerapkan nilai-nilai moral dan etika secara memadai dalam pelalcsanaan
pekerjaan profesionalnya. (Tikollah clan Triyuwono, 2006:1).
Seperti yang pernah terjadi pada salah satu kantor akuntan terkemuka
di luar negeri yang dikenal dengan julukan The Big Four, harus menanggung
malu dikarenalrnn beberapa karyawannya telah membeli saham milik klien
mereka. Hal ini merupakan pelanggaran etika dan aturan profesi yang serius
dalam bidang audit dimana seorang auditor tidak boleh memiliki kepentingan
keuangan dalam perusahaan kliennya. Aturan ini jelas, tetapi sejumlah orang
begitu antusias terhadap klien mereka sehingga ingin berpartisipasi dalam
kesuksesan klien.
Dalam memaiukan penman mereka, para akuntan menghadapi aturan
hukum atau formal dalam berperilaku dan juga unsur moral yang diciptakan
oleh situasi tertentu. Menerima peran tertentu, akuntan pada saat bersamaan
menerima kewajiban yang berhubungan dengan tanggungjawab moral dari
peran tersebut, yang berarti terdapat suatu etika dibelakang posisi dan
pekerjaan tertentu yang perlu diperhitungkan oleh seorang auditor.
Pendidikan di Indonesia selama ini, selalu menekankan arti penting
nilai alcademik, kemampuan otak (Intelligence Quotient) saja, mulai dari
tingkat sekolah dasar sampai ke bangku kuliah, jarang sekali ditemukan
pendidikan tentang kecerdasan emosi (Emotional Quotient) yang mengajarkan
tentang integritas, kejujuran, komitmen, visi, kreatifi:tas, ketahanan mental,
kebijalcsanaan, keadilan, prinsip, kepercayaan, pengua:saan diri atau sinergi,
sebagai fakta terpenting dalam pencapaian suatu tujuan organisasi manapun.
Melihat hasil dari bentukan karakter dan kualitas sumberdaya manusia
era 2000 yang patut dipe1ianyakan, yang berbuntut pada !crisis ekonomi yang
berkepanjangan saat ini ditandai dan dimulai dengan !crisis moral atau "buta
hati" yang terjadi dimana-mana. Meskipun mereka memiliki pendidikan dan
gelar di depan atau di belakang namanya, tapi hanya mengandalkan logika,
namun mengabaikan suara hati yang sebenamya mampu memberikan
informasi maha penting untuk mencapai keberhasilan. (Agustian, 2005:xliii).
Hal yang sama juga terjadi pada kecerdasan spiritual (Spiritual
Quotient). Sejauh ini ilmu pengetalman belum menemukan cara untuk
mendiskusikan masalah makna dan perannya dalam hidup kita. Kecerdasan
spiritual adalah ha! yang canggung bagi para akademisi karena ilmu
pengetahuan yang ada saat ini tidak dilengkapi perangkat untuk mempelajari
sesuatu yang tidak dapat diukur secara objektif. Para ilmuwan telah
bagi kecerdasan spiritual di dalam otak, namun dominasi paradigma IQ telab
menutup penelitian lebih jauh terhadap data-datanya. (Zohar dan Marshall,
2001: 10).
Bertitik tolak dari analisis diatas, maka menurut Harahap (2005: 39)
kompetensi yang dimiliki oleh lulusan pendidikan berbasis etika dan moral
adalab keandalan dalam ha!, kemampuan inteletual (IQ), kecerdasan
emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) dengan ciri-ciri:
I. Memiliki pen'.;\uasaan ilmu yang mumpuni dan kemampuan
mengintegrasikan ilmu yang bersifat ketuhanan dan ilmu yang
mengandalkan logika.
2. Memiliki kemahiran hidup (living skills), sehingga para lulusannya
mempunyai sifat mandiri (self relience) yang tinggi tan pa tergantung
sepenuhnya kepada pihak lain.
3. Memiliki tauhid yang benar sebagai kerangka dasar dalam memandang
hidup dan setiap pe1masalahan.
4. Memiliki keluhuran moral, kesalehan pribadi, dan kesalehan sosial.
Sehingga dari ura!an-uraian diatas penelitian ini ditekankan pada
kemampuan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan
kecerdasan spiritual (SQ) sebagai bagian dari aspek individual yang
mempengaruhi sikap etis mahasiswa akuntansi.
Penelitian tentang kecerdasan emosional pernah dilakukan oleh
Dalam membangun Jaringan Kerja yang menemukan bahwa semakin pandai
seseorang, golongan atau organisasi dalam mengelola pengendalian diri,
semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi dan berinovasi
dalam suatu konsep kecerdasan emosional, maka mereka akan semakin sukses
dalam membuat suatu jalinan kerja yang solid.
Kemudian Hutapea (2005) mengadakan peneliti.an untuk menguji hasil
korelasi dan kontribusi Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Dan
Efikasi Diri Terhadap Kepemimpinan Transformm;ional. Hasil analisis
terhadap 40 responden menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan
antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dan efikasi diri terhadap
kepemimpinan transformasional.
Penelitian Melandy dan Numa (2006) tentang Pengaruh Kecerdasan
Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Kepercayaan Diri
Sebagai V ariabel Pemoderasi, yang menemukan bahwa pengaruh kecerdasan
emosional yang terdiri dari pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi,
empati, dan keterampilan sosial dalam penelitian ini yang memiliki pengaruh
positif adalah pengendalian diri dan empati, sedangkan pengaruh negatif yaitu
pengenalan diri, motivasi dan keterampilan sosial.
Selanjutnya penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian
yang dilakukan oleh Tikolla11 dan Triyuwono (2006), tentang Pengaruh
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Dan Kecerdasan Spiritual
Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi yang menunjukkan bahwa
simultan berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi sedangkan
secara parsial hanya kecerdasan intelektual yang berpengaruh signifikan.
Namun dalam penelitian ini ada sedikit perbedaan dalam beberapa ha!,
diantaranya:
1. Responden penelitian difokuskan pada satu perguruan tinggi Penelitian
sebelumnya dilakukan di dua perguruan tinggi.
2. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2008, penelitian sebelumnya pada
tahun 2006.
3. Variabel penelitian. Peneliti mengganti satu variabel yaitu kecerdasan
intelektnal menjadi kemampuan intelektnal karena untuk mengukur
kecerdasan intelektnal itu sendiri harus dilakukan oleh orang yang
kompeten dibidangnya yaitu Psikolog.
4. Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis menggm1akan
analisis jalur, sedangkan peneliti sebe!Ullll1ya :menggunakan analisis
regresi berganda.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas malca masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan:
1. Apakah kemampuan intelektual (IQ) berpengaruh terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi?
2. Apakah kecerdasan emosional (EQ) berpengaruh terhadap sikap etis
3. Apakah kecerdasan spiritual (SQ) berpengarnh terhadap sikap etis
mahasiswa alrnntansi?
4. Apakah kemampuan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ),
kecerdasan spiritual (SQ) berpengaruh secara simultan terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengungkapkan dan menguji secara empiris pengaruh kemampuan
intelektual (IQ) terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
2. Untuk mengungkapkan dan menguji secara empirfa pengaruh kecerdasan
emosional (EQ) terhadap sikap etis mahasiswa akurrtansi.
3. Untuk mengungkapkan dan menguji secara empiris pengarnh kecerdasan
spiritual (SQ) terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
4. Untuk mengungkapkan dan mengtrji secara empiris pengaruh simultan
kemampuan intelektual (IQ), kecerdasan emosio:nal (EQ), kecerdasan
spiritual (SQ) terhadap sikap etis mahasiswa a!rnntansi.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan basil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi:
1. Mahasiswa, melalui pendidikan yang diperoleh khususnya pendidikan
etika memberi bekal bagi kita sebagai calon-·calon akuntan yang
menjunjung tinggi kode etik dan juga menjadi masukan kepada mahasiswa
2. Pengembangan Akademis, sebagai informasi agar dapat meningkatkan
mutu pendidikan dan memberikan mata kuliah yang berhubungan dengan
etika sehingga dapat menghasilkan lulusan akuntansi yang berkualitas dan
bermoral tinggi.
3. Organisasi Akuntansi, perlu melakukan upaya untuk pengembangan IQ
EQ, dan SQ secara komprehensif dan proporsional dalam pembentukan
akuntan yang memiliki sikap dan perilaku etis yang tinggi.
4. Pembaca, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bacaan untuk
menambah wawasan pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai masukan
bagi penelitian lebih lanjut dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan.
A. Inteligensi
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
Orang berpikir menggnnakan pikiran inteleknya. Terutama dalam
menyelesaikan suatu masalah tertentu. Pendidikan atau lingkungan tidak
begitu berpengaruh kepada inteligensi seseorang, belajar berpikir hanya
diartikan bahwa banyaknya pengetahuan bertambah akan tetapi tidak berarti
bahwa kekuatan berpikir bertambah baik.
Dalam pada itu sigifikansi baru membuktikan bahwa inteligensi pada
anak-anak yang lemah dapat juga dididik dengan cara yang lebih tepat. Juga
kenyataan membuktikan bahwa daya pikir anak-anak yang telah mendapat
didikan dari sekolah, menunjukkan sifat-sifat yang lebih baik daripada anak
yang tidak bersekolah.
Dari batasan yang di atas, Purwanto (2004: 52) mengemukakan bahwa:
1. Inteligensi itu adalah faktor total, berbagai macam daya jiwa erat
bersangkutan di dalarnnya (ingatan, fantasi, perasaan, perhatian, minat,
dan sebagainya turut mempengaruhi inteligensi seseorang)
2. Kita hanya dapat mengetahui inteligensi, dari tingkah laku atau perbuatan
yangtampak
3. Bagi suatu perbuatan inteligensi bukan hanya kemampuan yang dibawa
sejak lahir saja yang penting tetapi faktor lingkung:m dan pendidikan pun
4. Bahwa manusia dalam kehidupannya senantiasa da:rat menentukan tujuan
yang baru, dapat memikirkan dan menggunakan cara untuk mewujudkan
dan mencapai tujuan itu.
Menurut Pmwanto (2004: 52) faktor··faktor yang dapat
mempengaruhi inteligensi, sehingga terdapat perbedaan inteligensi seseorang
dengan yang lain adalah:
1. Pembawaan: Pembawaan ditentukan oleh sifat dan ciri yang dibawa sejak
lahir, yakni dapat tidaknya memecahkan suatu persoalan, pe1tama-tama
ditentukan oleh pembawaan seseorang
2. Kematangan: Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Matang jika ia telah mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya masing-masing
3. Pembentukan: Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang
yang mempengaruhi perkembangan inteligensinya
4. Minat dan pembawaan yang khas: minat mengarahkan pembawaan kepada
sesuatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan seseorang
5. Kebebasan: Kebebasan berarti bahwa manusia dapat memilih metode
metode yang tertentu dalam memecahkan masalahnya.
Semua faktor di atas saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama
lain. Untuk menentukan inteligensi atau tidaknya seorang anak, kita tidak
inteligensi adalah faktor totalitas pribadi seseorang turut serta menentukan
dalam perbuatan inteligensinya.
B. Kemampuan Intelektual (IQ)
Para ilmuwan sosial masih berdebat tentang apa tepatnya yang
membentuk IQ seseorang, tetapi sebagian besar profesional sepakat bahwa itu
dapat diukur menggunakan uji-uji kecerdasan standar, misalnya Wechter
Intelligence Scales, yang mengukur baik kemampuan verbal maupun
nonverbal termasuk ingatan, perbendaharnan kata, wawasan, pemecahan
masalah abstraksi, logika, persepsi, pengolahan inforrnasi dan keterampilan
motorik visual. Faktor inte!igensi umum yang ditunrnkan dari skala-skala ini
yang disebut IQ, dianggap stabil sesudah anak berusia 6 tahun dan biasanya
berkorelasi dengan uji-uji bakat seperti ujian masuk perguruan tinggi.
(Shapiro, 2001: 8)
Sehingga terlihat jelas kalau IQ itu adalab. kadar kemampuan
seseorang atau anak tersebut dalam menyerap hal-hal yang sifatnya
fenomenal, faktual, data dan hitrn1gan.
Adapun William Stem dalan1 Ahmadi (2003: 87) mendefenisikan IQ
itu sendiri adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan
mempergunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya. Hal ini jelas sekali
terlihat terhadap anak-anak yang baru saja masuk sekolah, makin cepat dia
mendapatkan teman baru maka makin cerdaslah dia karena kemampuannya
, I_ _,_ 1 _ __ _ 1 _ __ _.._ __ • _.._ _ __ L _ J ___ 1~ __ 1 ____ - --- L - __ _
Sejalan dengan David Wechsler dalarn Sarwono (2003: 76) yang
mendefenisikan IQ sebagai kemarnpuan individu untuk berpikir dan bertindak
secara terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.
Meskipun semua orang sudah mengetahui batasan suatu inteligensi
atau kecerdasan itu secara umum, nanmn sukar sekali untuk mendefenisikan
ha! ini dengan tepat. Banyak defenisi yang diajnkan oleh ilmuwan, namun satu
sarna lain berbeda, sehingga tidak memperjelas persoalan. Taraf kecerdasan
umum tiap-tiap orar,g berbeda-beda. Hal ini antara lain sudah ditentnkan atau
merupakan pembawaan sejak lahir. Disamping orang-orang yang pandai,
terdapat pula orang-orang bodoh, sedangkan yang terbanyak adalah bertaraf
rata-rata. (Sarwono, 2003: 75).
Banyak diantara orang yang sebenamya memiliki inteligensi yang
cnkup tinggi, tetapi tidak mendapat kemajuan dalam kehidupannya. Ini
disebabkan karena misalnya, kekurangmarnpuan bergaul dengan orang lain
dalarn masyarakat atau kurang memiliki cita-cita yang tinggi sehingga tidak
atau kurang adanya usaha untuk mencapainya. Sebaliknya ada pula seseorang
yang sebenarnya memiliki inteligensi yang sedang saja, dapat lebih maju dan
mendapatkan kehidupan yang lebih layak berkat ketekunan dan keuletan dan
tidak banyak faktor-faktor yang mengganggu atau merintanginya.
Sebagai kesimpulan dapat dikatakan kecerdasan atau inteligensi
seseorang memberi kemungkinan bergerak dan berkembang dalarn bidang
tertentu dalarn kehidupannya. Sampai dimana kemungkinan tadi dapat
direalisasikan, tergantung pula kepada kehendak dan pribadi serta kesempatan
yang ada. (Purwanto, 2004: 59).
C. Emosi
Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari di:sertai oleh perasaan
perasaan tertentu, yaitu perasaan senang, perasaan tidak senang yang disebut
emosi. Beberapa macam emosi antara lain, gembira, bahagia, semu, terkejut,
benci, senang sedih, was-was dan sebagainya.
Pertumbuhan dan perkembangan emosi, seperti juga pada tingkah laku
lainnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar seorang bayi
yang baru lahir dapat menangis, tetapi ia harus mencapai tingkat kematangan
tertentu untuk dapat tertawa namun setelah anak itu sudah lebih besar, maka ia
akan belajar bahwa menangis dan tertawa dapat digunakan untuk maksnd
maksud tertentu. (Hartati, 2003: 76)
D. Kecerdasan Emosional (EQ)
Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan pada 1990 oleh
psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari
University of New Hampshire untuk menerangkan kual:itas-kualitas emosional
yang tampalmya penting bagi keberhasilan. (Shapiro, 2001: 5).
Kecerdasan emosional (EQ) adalah suatu kemampuan yang dimiliki
oleh individu untuk mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to
pengungkapannya (to appropriateness of emotion and its expression) rnelalui
keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, rnotivasi diri, ernpati dan
keterampilan sosial. (Hartati, 2006: 55).
Dalarn konteks peke1jaan EQ adalah kemampuan untuk mengetahui
apa yang kita dan orang lain rasakan, tennasuk cara tepat untuk menangani
masalah. Orang lain yang dimaksudkan disini adalah bisa meliputi atasan,
rekan sejawat, bawahan juga pelanggan. Realitas menuqjukkan, seringkali kita
tidak mampu menangani masalah-masalah emosional di tempat kerja secara
memuaskan. Bukan saja tidak mampu memahami perasaan sendiri, melainkan
juga perasaan orang lain yang berinteraksi dengan kita. Akibatnya sering
terjadi kesalahpahaman dan konflik antar pribadi. (Martin, 2003: 23).
Menurut survey nasional terhadap apa yang diinginkan oleh pemberi
ke1ja, bahwa keterampilan teknik tidak seberapa penting dibandingkan dengan
kemampuan dasar untuk belajar dalam pekerjaan yang bersangkutan.
Diantaranya adalah kemampuan mendengarkan dan berkomunikasi lisan,
adaptasi, kreatifitas, ketahanan mental terhadap kegagalan, kepercayaan diri,
motivasi, kerjasama tim dan keinginan untuk rnemberi kontribusi terhadap
perusahaan. Maka sesuailah apabila EQ juga clidefenisikan sebagai
serangkaian kecakapan untuk melapangkan jalan di clunia yang penuh dengan
liku-liku pennasalahan sosial. (Agustian, 2005: 56).
Studi tentang EQ biasanya berce1U1in pada orang yang berhasil,
tentang atribut apa saja yang rnenyebabkan rnereka sukses. Berbeda clengan
area yang sangat luas seperti ha! kebahagiaan hingga yang sempit seperti
kemampuan bemegosiasi.
Otak EQ cara kerjanya berpikit asosiatif. Jenis pemikiran ini
membantu seseorang menciptakan asosiasi antar hal, misalnya antara lapar
dan nasi, antara rumah dan kenyamanan, antara ibu dan cinta, dan lain-lain.
Pada intinya pemikiran ini mencoba membuat asosiasi antara satu emosi dan
yang lain, emosi dan gejala tubuh, emosi dan lingkungan sekitar. Kelebihan
cara berpikir asosiatif adalah bah'va ia dapat berinteraksi dengan pengalaman
dan dapat terns berkembang melalui pengalaman atau eksperimen. Ia dapat
mempelajari cara-cara barn melalui pengalaman yang be1um pemah dilakukan
sebelumnya, merupakan jenis pemikiran yang dapat mengenali nuansa
ambiguitas. Kelemahan dari otak EQ adalah variasinya sangat individual dan
tidak ada dua orang yang memiliki kehidupan emosional yang sama. (Ratna:
2007).
E. Spiritual
Kata spiritual memiliki akar kata spirit yang berarti roh. Kata ini
berasal dari bahasa latin, spiritus, yang berarti napas. Selain itu kata spiritus
dapat mengandung arti sebuah bentuk alkohol yang dimumikan, sehingga
spiritual dapat diartikan sebagai sesuatu yang murni. Diri kita yang
sebenarnya adalah roh yang bisa diartikan sebagai energi kehidupan, yang
membuat kita dapat hidup, bemapas, dan bergerak. Spiritual berarti pula
segala sesuatu di luar tubuh fisik kita, termasuk pikiran,, perasaan dan karakter
kita. (Ferry, 2007)
Pengetahuan dasar yang perlu dipahami adalah SQ tidak mesti
berhubungan dengan agama. SQ adalah kecerclas:an jiwa yang clapat
membantu seseorang membangun clirinya secara utuh, ticlak bergantung pada
budaya, atau ticlak mengikuti nilai-nilai yang ada. (Zohar dan Marshall, 2001:
9).
Setiap agama di dunia ini mengajarkan prinsip clan telmik untuk
mencapai SQ atau aktualisasi diri. Seringkali kita jusitru menganggap ritual
atau ibadah sebagai tujuan bukan sebagai cara. Kita melakukan ibadah sebagai
sebuah kewajiban yang hams dilalcukan, karena jika kita talmt akan menerima
hukuman dari Tuhan (azab dan neraka), dan jika ki.ta lalmkan kita akan
menerima pahala dan surga. (Ratna, 2007)
Menjalaukan ibadah agama dengan motivasi karena ketakutan (fear
motivation) menunjukkan SQ yang paling bawah, dilanjutkan dengan motivasi
karena hadial1 (reward motivation) sebagai SQ yang lebih baik. Tingkatan
ketiga adalah motivasi karena memahami bahwa kitalah yang membutuhkan
untuk menjalankan ibadah agama kita (internal motivation), dan tingkatan
spiritual tertinggi ketika kita menjalaukan ibadah agama karena kita
mengetahui keberaclaan diri kita sebagai makhluk spiritual clan kebutuhan kita
untuk men ya tu clengan Sang Pencipta berdasarkan kasih (love motivation).
(Ferry, 2007)
berubah sesuai dengan pengalaman dan usia. Meskipun demikian, saat ini
banyak bemmnculan ide untuk membuat standar tes EQ. Namun persoalannya
bagian manakah dari EQ yang harus diukur? Menurut pemikiran Salovey dan
Mayer dalam Martin (2003: 46) dengan model tiga faktomya, EQ harus
mengukur tiga komponen utama yaitu:
1. Kemampuan menilai dan mengekspresikan emosi.
2. Kemampuan mengatur emosi.
3. Kemampuan menggunakan informasi yang berkaitan dengan emosional
berpikir dan bertindak.
EQ memberi kita kesadaran mengenai perasaan milik diri sendiri dan
juga perasaan milik orang lain. EQ memberi kita rasa empati, cinta, motivasi,
dan kemampuan untuk menanggapi kesedihan atau kegembiraan secara tepat.
(Zohar dan Marshall, 2003: 3).
Semakin tepat kita mengkomunikasikan perasaan kita, semakin
nyaman perasaan kita. Keterampilan manajemen emosi memungkinkan kita
menjadi lebih akrab dan mampu bersahabat, berkomuniikasi dengan tulus dan
terbuka kepada orang lain. (Martin, 2003: 25).
Dari pemikiran diatas, terlihat bahwa studi tentang kecerdasan emosi
lebih bersifat teoritis bukan kajian empiris, bahkan kini banyak pakar teori
kecerdasan emosional yang melihat EQ dari kaca mata yang sangat populer.
Mereka mengaitkan variabel EQ dengan berbagai hal, mulai dari temperamen
sampai keterampilan sosial. Akibatnya kini EQ berkembang pesat, mencakup
F. Kecerdasan Spiritual (SQ)
Zohar dan Marshall (2001: 3) mendefenisikan SQ sebagai kecerdasan
untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk
menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih Juas
dan lebih kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
seseorang Jebih bermakna dibandingkan dengan yang Jain. SQ adalah landasan
yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif bahkan SQ
mernpakan kecerdasan tertinggi kita.
IQ memang penting kehadirannya dalam kehidupan manusia, yaitu
agar manusia bisa memanfaatkan teknologi demi efisiensi dan efektifitas. Juga
EQ yang memegang peranan begitu penting dalam rnembangun hubungan
antar manusia yang efektif sekaligus perannya dalam meningkatkan kinerja,
namun tanpa SQ yang mengajarkan nilai-nilai kebenaran, maka keberhasilan
itu tidak akan ada artinya. (Agustian, 2004: 65).
SQ tidak mesti berhubungan dengan agama, bagi sebagian orang SQ
mungkin menemukan cara pengungkapan melalui agama .~ormal tetapi
beragama tidak menjamin SQ tinggi. Banyak orang hmnanis dan ateis
memiliki SQ sangat tinggi sebaliknya banyak orang yang aktif beragama
memiliki SQ sangat rendah. SQ digunakan untuk menjadi kreatif, menjadikan
kita sadar bahwa kita mempunyai masalah eksistensial dan membuat kita
mampu mengatasinya yaitu saat secara pribadi merasa terpuruk, kekhawatiran
dan masalah masa Jalu akibat penyakit dan kesedihan. SQ memungkinkan kita
menjembatani kesenjangan antara diri dan orang lain. SQ menjadikan kita
benar-benar makbluk yang utuh secara intelektual, emosional dan spiritual.
(Zohar dan Marshall, 2001: 5).
SQ adalah fasilitas yang berkembang selama jutaan tahun yang
memungkinkan otak manusia untuk menemukan dan menggunakan makna
dalam memecahkan persoalan. Utamanya persoalan yang menyangkut
masalah eksistensial, yaitu saat seseorang secara pribadi terpuruk, terjebak
oleh kebiasaan, kekhawatiran, dan masalah masa lalu akibat penyakit dan
kesedihan. Dimilikinya SQ seseorang mampu mengatasi masalah hidupnya
dan berdamai dengan masalah tersebut. SQ membe:ri sesuatu rasa yang
"dalam" pada diri seseorang menyangkut perjuangan hidup.
Otak SQ cara kerjanya berpikir w1itif yaitu kemampuan untuk
menangkap seluruh konteks yang mengaitkan antar unsur yang terlibat.
Kemampuan untuk menangkap suatu situasi dan melakukan reaksi
terhadapnya, menciptakan pola dan aturan barn. Kemampuan ini merupakan
ciri utama kesadaran, yaitu kemampuan uutuk mengalami dan menggunakan
pengalaman tentang makna clan nilai yang lebih tinggi. (Ratna: 2007).
SQ yang berkembang dengan baik dapat menjadikan seseorang
memiliki "makua" dalam hidupnya, dengan "makna" hidup ini seseorang akan
memiliki kualitas "menjadi", yaitu suatu modus ekstensi yang dapat membuat
seseorang merasa gembira, menggunakan kemampurumya secara produktif
dan dapat menyatu dengan dw1ia.
Menurnt Ratna (2007) Kecerdasan spiritual bisa didapat Bila SQ
diartikan sebagai rajin beribadah, maka kurang tepat, SQ adalah kemampuan
seseorang memberi makna pada kehidupan. Ciri SQ pada seseorang adalah
kerap berbuat baik, menolong, memiliki empati yarig besar, memaafkan,
mampu memiiih kebahagiaan, memiiiki sense of humor yang baik dan merasa
memikul sebuah misi yang mulia. (Ferry, 2007)
dengan mengikuti training, yang di dalamnya terdapat pelatihan terdiri
dari:
1. Management of anger, latihan untuk bersedia memaafkan orang-orang
yang sudah menyakiti hati. Jadi pemberian maaf tidak lagi hanya di bibir
tapi sampai ke hati.
2. Random act kindness, artinya menolong orang yang tidak dikenal sehingga
tidak ada motiftersembunyi
3. Kesadaran dan kemampuan menemukan misi hidup, orang yang tahu misi
hidupnya akan memikul misi tersebut sehingga merasa hidup ada
tujuannya dan bermakna bagi orang lain.
G. Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi
Sikap diartikan sebagai perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan
pendirian, pendapat keyakinan. (Depdiknas, 2002)
Etika dapat diartikan sebagai asas norma tingkah laku, tata cara
melakukan, sistem perilaku, tatakrama, lebih tegasnya lagi ialah kode etik.
Etis sendiri merupakan pengaplikasikan dari etika atau: lebih banyak bersifat
praktis. (Yatimin, 2006:6).
Sehingga sikap etis mahasiswa akuntansi dapat diartikan sebagai sikap
dan perilaku mahasiswa akuntansi yang sesuai dengan norma-norma sosial
sebagai akademisi yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan
tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan. Hal tersebut tertuang di
dalam kode etik mahasiswa akuntansi.
Menurut buku panduan dan pengajaran Program Saijana Stara I
Fakultas Ekonomi dan Ilnrn Sosial Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta kode etik mahasiswa akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Setiap mahasiswa wajib menjaga ketertiban dan ketenangan suasana
kampus, sehingga tidak mengganggu proses penyelenggaraan pendidikan,
suasana kerja, dan hubungan antara sesama warga kampus
2. Harus bersikap sopan dan menghormati antar sesaina mahasiswa maupun
terhadap pimpinan Universitas, Fakultas, Jurusan :;erta terhadap Dosen,
karyawan maupun pejabat atau tamu resmi yai1g datang ke kampus UIN
3. Berpenampilan dan berpakaian yang rapi, sopan dai1 pai1tas, sesuai dengan
kodratnya dan kepribadian bangsa Indonesia maupun sebagai msan
akademis yang datang ke kampus dengan tujuan belajar serta
mematangkan sikap, watak, karakter dan kepribadiarnya
4. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan tercela yang tidak pantas dilakukan
oleh seorang insan akademik, seperti perbuatai1 yang mengganggu
dikategorikan melakukan tindak kekerasan, perkelahian, permainan yang
mengarah atau dikategorikan sebagai pe1judian, penggunaan narkoba dan
miras, serta perbuatan-perbuatan lainnya yang dapat diancam dengan
sauksi pidana, perdata sesuai ketentuan hukum yang berlaku
5. Setiap mahasiswa wajib menjaga kebersihan dan keserasian lingkungan
kampus dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, dan tidak
membuat coretan ataupun tulisan pada dinding, serta tidak merusak tanam
tanaman yang ada di lingkungan kampus
6. Tidak melakukan perbuatan atau ucapan yang dapat merendahkan
martabat dan kehormatan Pimpinan, Dosen maupurn Karyawan UIN, serta
yang menyinggung pribadi sesama mahasiswa dan orang lain sehingga
dapat menimbulkan kesalahpahaman maupun konflik antar perseorangan
atau pun antar kelompok.
H. Kerangka Pemikiran
IQ EQ
Mahasiswa Akuntansi
Sikap Et is
Path Analysis
Uji Uji t F
Gambar2.1
Bagan Kerangka Pemikiran
I. Pengembangan Hipotesis
Melihat dari penelitian terdahulu dan tinjauan pustaka yang sudah ada,
maka peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hl = IQ secara parsial berpengarnh secara signifikan terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi
H2 = EQ secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi
H3 = SQ secara parsial berpengarnh secara signifikan terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi
H4 = IQ, EQ, dan SQ secara simultan berpengarnh secara signifikan
BAB HI
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalal1 F akultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullall Jakarta. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetalmi pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mallasiswa akuntansi.
Objek penelitiannya adalall mallasiswa akuntansi yang telall lulus atau sedang
mengambil mata kuliall Auditing I. Persyaratan ini didasarkan pada asumsi
ballwa para mallasiswa tersebut telall memallami sikap etis seorang akuntan
yang relatif baik dibandingkan mahasiswa yang belum mengambil mata kuliall
Auditing I.
B. Metode Penentuan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode judgment sampling sebagai
penentuan sampelnya. Menurnt metode ini pengumpulan data berdasarkan
atas strategi kecakapan atau pertimbangan penulis semata dengan kata lain,
sampel yang diambil sesuai dengan karakteristik populasi yang diingiukan.
Siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui
dijadikan elemen-elemen sampel penelitian (Hamid, 2007: 29).
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan guna
mendukung penelitian ini, maka jenis dan sumber pengumpulan data yang
digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah:
1. Penelitian Kepustakaan
Y aitu mengumpulkan data-data teoritis serta mempelajari secara seksama
teori-teori yang berkaitan langsung dengan pennasalahan yang dibahas
sebagai landasan dan dasar untuk lllenganalisis masalah dalam penelitian
ini. Data-data teoritis tersebut berupa buku-buku, jurnal, aiiikel, dan
skripsi.
2. Penelitiai1 Lapangan
Y aitu meminta langsung tai1ggapan responden d.engfill menggunakan
media kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa
akuntansi UIN SyarifHidayatullah Jakaiia.
D. Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey d.engan
analisis korelasional. Metode ini dipilih kai·ena peneliti ingin mengetahui
sejauh mana hubungan filltara variabel X dengai1 variabel Y.
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi yang bertujuan untuk
pencarian data secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat populasi tertentu dan waktu menemukan ada tidaknya hubungan variabel
digunakan metode angket sebagai alat pengumpul data pokok. (Ghozali, 2006:
81)
E. Uji Hipotesis
Penelitian ini akan menggunakan analisis jalur (Path Analysis) sebagai
uji hipotesisnya. Analisis jalur dikembangkan sebagai metode untuk
mempelajari pengaruh secara langsung dan secara tidak langsung dari variabel
bebas terhadap variabel tergantung. (Riduan dan Kuncoro, 2007: 2). s~Juruh
pengujian dan analisis data menggunakan bantuan SPSS 12.0 (Statistical
Program for Special Science)for windows.
Setiap analisis yang dipilih untuk memecahkan permasalahan statistik
tidak Jepas dari asumsi yang harus ditaati, agar kesimpulan yang diperoleh
dapat dipertanggungjawabkan. Persyaratan yang diperlukan dalam analisis
jalur menurut Riduan dan Kuncoro, (2007: 4) adalah:
I. Hubungan antar variabel di dalam penelitian adalah linier, adaptif, dan
bersifat normal.
2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah
3. Variabel diukur maksimal dalam skala interval.
Di dalam analisis jalur dikenal dengan yang na.manya diagram jalur
dan koefisien jalur. Dalam menyusun diagram jalur kita dihadapkan dengan
masalah menetapkan variabel mana yang di dalam penelitian yang merupakan
variabel dibedakan menjadi variabel eksogenus dan variabel endogenus.
Variabel eksogenus adalah variabel yang keragamannya tidak dipengaruhi
oleh penyebab di dalam sistem. Sedangkan variabel endogenus adalah variabel
yang keragamannya terjelaskan oleh variabel eksogenus dan variabel
endogenus lainnya di dalam penelitian.
Keterangan:
kemampuan
intelektual
x, kecerdasan
emosional
x, kecerdasan
spiritual
Gambar 3.1 Diagram Jalur
X1 = variabel eksogen kemampuan intelektual
X2 = variabel eksogen kecerdasan emosional
X3 = variabel eksogen kecerdasan spiritual
Y = variabel endogen sikap etis
s 1 = error term
Sehingga dari diagram jalur diatas bisa dibuat sebuah persaniaan:
Koefisien jalur adalah rasio sampingan baku akibat semua variabel
bebas bersifat konstan. Besarnya koefisien merupakan akibat langsung dari
variabel bebas terhadap variabel tergantung. Notasi untnk koefisien jalur
adalah P·· IJ.
F. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini metode responden yang digunakan peneliti adalah
Skala Likert yang menggunakan ulmran ordinal sebagai nilai skalanya.
Peneliti menghilangkan alternatif pilihan netral, ha! tersebut untuk
menghilangkan keragu-raguan karena peneliti menghendaki alternatif pilihan
yang pasti. Sehingga dapat tercapai hasil yang dapat menggambarkan persepsi
responden yang lebih pasti.
Kemudian jawaban yang didapat akan dibuat skor tertinggi bemilai 4
( empat) dan terendah bemilai 1 (satu). Untnk jawaban sangat tidak sesuai
(STS) = skor 1, tidak sesuai (TS) = skor 2, sesuai (S) == skor 3, sangat sesuai
(SS) = skor 4. Alternatif jawaban yang tersedia mempunyai nilai skor
kebalikan dari pertanyaan positif. Oleh karenanya bila skor yang diperoleh
responden semakin tinggi, berarti pengaruhnya semakin baik atau positif.
Variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sikap etis, adalah sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma-nonna
sosial yang diterima secara umun1 sehubungan dengan tindakan-tindakan
yang bermanfaat dan yang membahayakan. Variabel sikap etis sendiri
•
Jumlah pemyataannya ada 9 pemyataan. Pemyataan merupakan hasil
olahan penulis berdasarkan pengertian etika itu sendiri sebagai asas nonna,
tingkah laku, tata cara melakukan, sistem perilaku, tata krama, lebih
tegasnya lagi adalah kode etik. (Yatimin, 2006: 6)
2. Kemampuan Intelektual (IQ), adalah kemampuan individu untuk berpikir
dan be1tindak secara terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan
secara efektif (Sarwono, 2003: 76). Variabel IQ sendiri mempunyai 3 sub
variabel, yaitu wawasan luas, rasional dan kritis. J umlah pemyataannya
ada 10 pemyataan. Pemyataan merupakan hasil olahan penulis
berdasarkan hal-hal yang diukur pada IQ seperti ingatan, perbendaharaan
kata, wawasan, pemecahan masalah abstraksi, logika, persepsi, pengolahan
info dan keterampilan motorik visual. Shapiro (2001: 8).
3. Kecerdasan Emosional (EQ), adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh
individu untuk mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to
manage our emotional life with intelligence), menjaga keselarasan emosi
dan pengungkapannya (to appropriateness of emotion and its expression)
melalui keterampilan kesadaran diri, pengendaliar1 diri, motivasi diri,
empati dan keterampilan sosial (Hartati, 2006: 55). Variabel EQ sendiri
mempunyai 3 sub variabel, yaitu kesadaran diri, motivasi dan empati.
Jumlah pemyataannya ada 9 pemyataan. Pemyataan merupakan basil
olahan penulis berdasarkan penge1tian EQ seperti yang di atas yaitu
mengatur kehidupan emosi melalui keterampilan kesadaran diri, motivasi
,.
4. Kecerdasan Spiritual (SQ), adalah kecerdasan untuk menempatkan
perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih Iuas dau Iebih
kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseoraug
lebih bermakna dibandingkau dengan yang Iain. V ariabel SQ sendiri
mempunyai 3 sub variabel, yaitu religiusitas, eksistensi diri dau berpikir
e
positif. Jumlah pemyataannya ada 8 pemyataau. Pemyataan merupakan
hasil olahan penulis berdasarkan ungkapan Zohar dan Marshall (200 I: 5)
bahwa SQ menyadarkan bahwa kita mempunyai masalah eksistensial,
serta ciri-ciri orang yang mempunyai SQ yaitu selalu berbuat baik,
memaafkan, mampu memilih kebahagiaau dan me:rasa memikul sebuah
misi mulia. (Ferry, 2007).
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel No. Indikator Skala Sikap Etis Kepatuhan I. Mematuhi aturan yang Ordinal
· berlaku 2. Jarang melanggar peraturan 3. Meniuniung tinin:ri peraturan
Be1moral I. Tahu hal yang baik dan Ordinal buruk
2. Mengerti batasan hal-hal vang baik dan buruk
Sopan santun I. Berbicara dan bertingkah Ordinal laku dengan baik
2. Menggunakan bahasa yang baik ketika berbicara dengan orang lain
Kemampuan Wawasan I. Pintar Ordinal Intelektual Lu as 2. Selalu memiliki infom1asi
dan gagasan 3. Kreatif
Rasional I. Menerima saran orang lain Ordinal 2. Berpikir Logis 3. Mengakui kekurangan 4. Mau dikritik
Kritis I. Suka tantangan Ordinal 2. Berpikiran Terbuka 3. Suka memberikan solusi
Kecerdasan Kesadaran I. Kesadaran emosi Ordinal Emosional Diri 2. Penilaian diri secara teliti
3. Percaya diri Motivasi I. Dorongan prestasi Ordinal
2. Komitmen
Empati I. Memahami Ordinal 2. Orientasi pelavanan
Kecerdasan Religius I. Rajin beribadah Ordinal Spiritual 2. Selalu berbuat baik
3. Merasa dekat dengan Tuhan Eksistensi diri I. Memaknai hidup dengan Ordinal
2. baik Menerima hal baik atau buruk dengan lapang dada
Berpikir I. Belajar dari pengalaman Ordinal positif 2. Mampu memilih
kebahagiannya 3. Objektif
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penellitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No.45
Ciputat Jakarta. Pada dasamya penelitan ini menganalisis sikap etis yang
diterapkan oleh mahasiswa akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial (FEIS).
Telah dikemukakan dalam metode penelitian ini bahwa
pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner dimulai
pada bulan April tahun 2008 sampai dengan awal bulan Mei tahun 2008.
Penyebaran kuesioner ini dilakukan secara rutin.
2. Sejarah Singkat UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang mampu
bersaing di era globalisasi dengan tetap mempunyai komitmen yang tinggi
terhadap nilai-nilai agama, maka program pendidikan di IAIN Jakarta
tidak hanya membina ilmu-ilmu agama mumi tetapi juga berbagai disiplin
keilmuan yang bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu umum dan ilmu
agama yang secara substantif mencanangkan sistem keilmuan yang
kebutuhan dunia akan ilmu dan teknologi yang be1wawasan moral serta
kebutuhan pragmatis akan sumber daya manusia dalam pembangunan.
Konversi mulai dilaknkan pada tahun akademik 1998/ 1999 dengan
dibnkanya Jurusan Psikologi dan Jurnsan Matematika pada Fakultas
Tarbiyab, serta Jurnsan Ekonomi dan Perbankan Islan1 pada Fakultas
Syariab. Pada tabun akademik 2000/2001 dibnka program studi Teknik
Informatika, Agribisnis, Manajemen dan Akuntansi (Ekonomi), yang akan
disusul falrnltas-fakultas laiimya, dalan1 rangka mewujudkan konversi
IAIN menjadi UIN Jakarta.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI No.MA/96/2001
tanggal 19 April 2001 yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan
Nasional, IAIN SyarifHidayatullab telah disetujui dikembangkan menjadi
Universitas. Selain itu Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depaitemen
Pendidikan Nasional melalui suratnya No.1976/D/T/2001 tanggal 18 Juni
2001 yang telah memberikan persetujuan prinsip bagi pengembangan
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejalan dengan itu sesuai dengan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.234/V/2000 tentang
pedoman pendirian Pergurnai1 Tinggi, pengesaban akan dilaknkan melalui
Surat Keputusan (SK) Presiden setelab mendapat persetujuan dari Menteri
Pendidikan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negai·a dan
Menteri Keuangan.
Berdasarkan keputusan bersama Menteri Pendidikan Nasional RI
perubahan bentuk IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan penyelenggaraan
program studi umum pada perguruan tinggi di lingkungan departemen.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Presiden No.31 tahun 2002
berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
UIN Syarif Hidayatullah adalah sebuah Perguruan Tinggi di
Lingkungan Departemen Agama yang dipimpin oleh Rektor yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Agama. UIN secara
fungsional dibina oleh Menteri Agama. Direktur Jenderal Kelembagaan
Agama Islam dan Pembinaan Bidang Ilmu Umum secara teknis akademis
dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan Nasional.
Tugas pokok UIN adalah menyelenggarakan program pendidikan
alrndemik dan profesional dalam bidang Ilmu Agama Islam, yang terpadu
dengan Ilmu pengetahuan Umum dan sejumlah ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang terpadu dengan nilai keislaman, kemanusiaan dan
keindonesiaan. Dalam melaksanakan tugas, Uil..f menyelenggarakan
fungsi:
a. Perumusan visi, misi, dan kebijakan teknis.
b. Penyelenggaraan pendidikan dan pengaJaran penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Ilmu Pengetahuan
Agama Islam, Ilmu pengetahuan Umum, teknologi dan Seni.
c. Pembinaan civitas akademika dan kerjasama dengan perguruan tinggi
dan lembaga-lembaga lain.
d. Penvelen2:1mraan administrasi dan manaiemen UlN.
3. Falmltas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN SyarifHiclayatullah Jakarta
Dalam perkembangannya Fakultas Ekonorni dan Ilrnu Sosial
(FEIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mernbuka program reguler dan
non reguler (Ekstensi) dengan Program Studi Akuntansi clan Manajemen
yang memiliki kurikulum yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Pada tahun akademik 2005/2006 FEIS membuka Program Kelas
Internasional dengan Program Studi yang sama yaitu Akuntansi dan
Manajemen bekerjasama dengan Internasional Islamic University
Malaysia (IIUM). Tetapi berbeda dengan program reguler dan non
reguler, pengantar perkuliahan disampaikan dengan rnenggunakan Bahasa
Inggris.
Sedangkan pada tahun 2006/2007 FEIS secara resmi membuka
dua program studi baru yaitu Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
dan Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Jumlah
mahasiswa FEIS setiap tahunnya mengalami peningkatan, baik program
reguler maupun non reguler. Pada tahun akademik 2006/2007 untuk
program reguler jumlah mahasiswa 1929 orang, sedangkan program non
reguler yang berdiri tahun 2003 jumlah mahasiswanya 445 orang clan
Program Kelas Internasional berjumlah 40 orang. Sedangkan jumlah
tenaga pengajar FEIS terdiri dari pengajar tetap (PNS dan non PNS)
berjumlah 28 orang dan tenaga pengajar tidak tetap (PNS UIN dan non
PNS UIN) berjumlah 82 orang.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini diskripsi data disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Diskripsi Data Penelitian
Responden Jumlah Persentase
Laki-laki 38 55%
Pere!l'puan 31 45%
Semester
4 28 41%
6 23 33%
8 18 26%
Kuesioner yang disebar 70 100%
Kuesioner yang kembali 69 98%
Kuesioner yaug tidak 1 1%
kembali
Tabel di atas menunjukkan responden terbanyak adalah laki-laki
sebesar 55%. Responden dari semester 4 memberikan kontribusi
terbanyak sebesar 41 %. Kuesioner yang disebar s1~banyak 70, kembali
sebanyak 69, dan hanya 1 saja kuesioner yang tidak kembali.
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuJc mengukur sah atau valid tidakuya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pemyataan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.
Validitas ditentukan dengan membandingkan antara r hitung
dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dibandingkan dengan r tabel,
maka instrumen dinyatakan valid dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil
dibandingkan dengan r tabel maka, instrumen dinyatakan tidak valid.
Dalam ha! ini jumlah sampel (n) yang akan diuji adalah sebanyak 69
respond en dengan taraf signifikan (a) 5%, maka terdapat r tabel sebesar
0.250 ( dapat dilihat pada lampiran).
Uji validitas yang digunakan adalah dengan teknik pearson
correlation yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor
totalnya. Menurut Budi (2006: 93) laiteria yang digunakan adalah:
a. Koefisien korelasi dapat bemilai positif atau negatif menunjukkan
arah hubungan.
b. Range koefisien korelasi dimulai dari 0 sampai 1, atau dapat
dinotasikan -1 :5 r :5 1.
c. Nilai koefisien korelasi dapat diinterpretasi secara simetris. Korelasi
antara variabel X terhadap Y adalah sama dengan koefisien korelasi
antai·a variabel Y terhadap X.
1) Uji Validitas Kemampuan fotelektual
Tabel 4.2 JIJ em am man nee U .. K I t I kt ua
Item RHitung R Tabel Keterangan
Kii 0.365 0.250 Valid
KI2 0.356 0.250 Valid
KB 0.423 0.250 Valid
KI4 0.569 0.250 Valid
KI5 0.350 0.250 Valid
KI6 0.501 0.250 Valid
KI7 0.429 0.250 Valid
KI8 0.525 0.250 Valid
KI9 0.246 0.250 Valid
KIIO 0.277 0.250 Valid
Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi pearson di atas
memperlihatkan semua nilai korelasi (r) lebih besar dari r tabel (r product
moment n = 69) sebesar 0.250 berarti item-item dari variabel kemampuan
intelektual tersebut adalah valid. (dapat dilihat pada lampiran 4).
2) Uji Validitas Kecerdasan Emosional
Tabel 4.3 U" V rd· K d E I I.JI a 1 1tas ecer asan mos10na
Item RHitung R Tabel Keterangan
KE! -0.114 0.250 Tidak Valid
KE2 0.357 0.250 Valid
KE3 0.182 0.250 Tidak Valid
KE4 0.247 0.250 Tidak Valid
KE5 0.289 0.250 Valid
KE6 0.548 0.250 Valid
KE7 0.301 0.250 Valid
KE8 0.328 0.250 Valid
KE9 0.393 0.250 Valid
Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi pearson di atas
memperlihatkan tidalc semua nilai korelasi (r) lebih besar dari r tabel (r
product moment n = 69) sebesar 0.250 yaitu pada pemyataan nomor 1, 3
dan 4 dinyatakan tidak valid. (dapat dilihat pada lampiran 5).
3) Uji Validitas Kecerdasan Spiritual
Tabel 4.4 u·· V J"d" K d S . . I l_ll a 1 1tas ecer asan ip1ntna
Item RHitung R Tabet Keterangan
KS! 0.443 0.250 Valid
KS2 0.449 0.250 Valid
KS3 0.501 0.250 Valid
KS4 0.567 0.250 Valid
KS5 0.420 0.250 Valid
KS6 0.413 0.250 Valid
KS7 0.188 0.250 Tiidak Valid
KS8 0.326 0.250 Valid
Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi pearson di atas
memperlihatkan tidak semua nilai korelasi (r) lebih besar dari r tabel (r
product moment n = 69) sebesar 0.250 yaitu pada pernyataan nomor 7
dinyatakan tidalc valid. ( dapat dilihat pada lampiran 6).
4) Uji Validitas Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi
Tabel 4.5 1.11 a I 1tas I ap tis U"'V I'd' S'k E.
Item RHitung R Tabel Keterangan
SE 0.460 0.250 Valid
SE 0.405 0.250 Valid
SE 0.494 0.250 Valid
SE 0.417 0.250 Valid
SE 0.475 0.250 Valid
SE 0.618 0.250 Valid
SE 0.462 0.250 Valid
SE 0.563 0.250 Valid
SE 0.533 0.250 Valid
Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi pearson di atas
memperlihatkan semua nilai korelasi (r) lebih besar dari r tabel (r product
moment n = 69) sebesar 0.250 berarti item-item da:ri variabel sikap etis
tersebut adalah valid. ( dapat dilihat pada lampiran 3).
Berdasarkan dari basil uji validitas, 9 pernyataan variabel X1
dinyatakan valid, pernyataan variabel X2 (pernyataan nomor 2, 5, 6, 7, 8,
dan 9) dinyatakan valid, dan pernyataan variabel X3 (pernyata:an nomor 1,
2, 3, 4, 5, 6, dan 8) dinyatakan valid karena mempunyai nilai koefisien
korelasi (r =hit) > r tabel.
3. Uji Reliabilitas
Kuesioner yang dikumpulkan dan sah untuk dianalisis, selanjutnya
dilakukan pengelompokkan untuk item pemyataan-pemyataan yang
diajukan dan menentukan nilai masing-masing variabel dari sejumlah
pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut. Kemudian,
dilakukan pengujian reliabilitas dengan menggunakan Cronbanch's
Alpha.
Tabel 4.6 Reliability Statistics Sikap Etis
Cronbach's Alpha
.793
Kriteria menyebutkan jika nilai korelasi sama dengan atau lebih
besar dari 0.6 (Nunnaly, 1967 dalam Gozali, 2006) maka butir-butir
pertanyaan reliabel. Terlihat dari hasil analisis bahwa sernua butir
pertanyaan pada kolom Cronbanch 's Alpha mempunyai nilai di atas 0.6
yaitu untuk variabel sikap etis nilainya 0.793.
Tabel 4.7 Reliability Statistics Kemampuan lntelektual
Cronbach's Alpha N of Items
.758 10
Variabel kemampuan intelektual nilainya 0.758. Kecerdasan
Spiritual nilainya, 0.719 kesimpulannya semua butir pernyataan di atas
sudah reliabel.
Tabel 4.8 Reliability Statistics Kecerdasan Spiritual
Cronbach's Alpha N of Items
.719 8
Kecuali variabel kecerdasan emosional yang nilainya 0.566
dikarenakan masih ada pemyataan yang memiliki corrected item
correlation yang minus yaitu pemyataan nomor 1 dan nilai r hitungnya
lebih rendah daripada nilai r tabelnya yaitu pada pemyataan nomor 3
dan4.
Tabel 4.9 Reliability Statistics Kecerdasan Emosional
Cronbach's Alpha N of Items
.566 9
4. Hasil Uji Hipotesis
Hasil pengujian korelasi dan regresi dari SPSS 12 for windows
sebagai berikut:
a. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Model
1
1) Kemampuan Intelektual (X1) Berkontribusi Secara Signifikan
Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akunt:ansi (Y)
(Constant)
TOT_KI
TOT_KE
TOT_KS
Tabel 4.10 Coefficients(a)
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Std. B Error Beta
4.146 3.810
.189 .137 .182
.380 .173 .323
.286 .161 .217
t Sig.
- 1.088 .281
1.377 .173
2.202 .031
1.778 .080
a Dependent Variable: TOT _SE
Tabel 4.10 Coefficient diperoleh variabel Kemampuan
Intelektual nilai sig sebesar 0.173, kemudian dibandingkan dengan
nilai probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih kecil
dari nilai probabilitas sig atau (0.05 < 0.173), maka Kemampuan
Intelektual tidak berkontribusi secara signi.fikan terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi.
2) Kecerdasan Emosional (X2) Berkontribusi Secara Signifikan Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Y)
Tabel 4.10 Coefficient diperoleh variabel Kecerdasan
Emosional nilai sig sebesar 0.031, kemudian dibandingkan dengan
nilai probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih besar
dari nilai probabilitas sig atau (0.05 > 0.031), maka Kecerdasan
Emosional berkontribusi secara signifikan terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi.
3. Kecerdasan Spiritual (X3), Berkontribus:i Secara signifikan Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Y)
Tabel 4.10 Coefficient diperoleh variabel Kecerdasan
Spiritual nilai sig sebesar 0.080, kemndian dibandingkan dengan
nilai probabilitas C.05, temyata nilai probabilitas 0.05 lebih besar
dari nilai probabilitas sig atau (0.05 > 0.080), maka Kecerdasan
Spiritual berkontribusi secara signifikan terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi.
Untuk mengetahui korelasi antara kemampuan intelektual,
kecerdasan emosional clan kecerdasan spiritual dapat dilihat pada
tabel 4.11.
Tabel 4.11 Correlations
TOT SE TOT Kl TOT KE TOT KS Pearson Correlation TOT_SE 1.000 .498 .fi74 .493
TOT_KI .498 1.000 .€i72 .457 TOT_KE .574 .672 1.000 .597 TOT_KS .493 .457 .fi97 1.000
Sig. (1-tailed) TOT_SE .000 .000 .000 TOT_KI .000 .000 .000 TOT_KE .000 .000 .000 TOT_KS .000 .000 .000
N TOT_SE 69 69 69 69 TOT_KI 69 69 69 69 TOT_KE 69 69 69 69 TOT K~ M "° RQ RQ
Berdasarkan perhitungan korelasi dip<~roleh angka variabel
kemampuan intelektual dan kecerdasan emosional sebesar 0.672,
kemampuan intelektual dan kecerdasan spiritual sebesar 0.457 dan
kecerdasan emosional dengan kecerdasan spiritual sebesar 0.597.
Untuk menafsirkan angka tersebut digunalcan !criteria sebagai
berikut:
a. 0 - 0.25 : korelasi sangat lemah ( di1mggap tidak ada)
b. > 0.25- 0.5 : korelasi cukup
c. > 0.5 - 0.75 : korelasi kuat
d. > 0.75 - I : korelasi sangat kuat
Korelasi sebesar 0.672 mempunyai maksud hubungan
antara variabel kemampuan intelektual dan kecerdasan emosional
kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya semakin
tinggi kemampuan intelektual seorang mahasiswa maka ia semakin
cerdas dalam mengelola emosinya. Korelasi <>ntara ketiga variabel
tersebut bersifat signifikan karena angka signifikannya sebesar
0.000 < 0.05 maka hubungan ketiga variabel siignifikan.
b. Pengujian Hipotesis Secara Simultan
Dari hasil pengolahan data program SPSS 12 for windows,
tampak bahwa tabel Model Summary, ANO VA, Coefficient ditunjukkan
oleh Standardized Coefficient, merupakan koefisien regresi biasa.
Berdasarkan pengolahan data tabel ( 4.10 sarnpai dengan 4.13),
koefisienjalur yang diperoleh diuji sebagai berikut:
Tabel 4.12
ANOV/Y..
Sum of Model Squares df lllean Square F SiQ. 1 Regressior 287.395 3 95.798 13.442 .ooo•
Residual 463.243 65 7.127 Total 750.638 68
a. Predictors: (Constant), TOT _KS, TOT _Kl, TOT _KE
b. Dependent Variable: TOT_ SE
Dari tabel 4.12 ANOVA diperoleh nilai F sebesar 13.442 dengan
nilai probabilitas (sig) = 0.000 karnna nilai sig 0.05, maka
keputusannya adalah Ho ditolak artinya signifikan. Jika F secara
manual dihitung dengan rumus F, berdasarkan koefisien R2 pada tabel
4.9 model summmy, nilai F dihitung sebagai berikut:
F= (n-k-I)R2,xk k(I- R1),xk
Keterangan:
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel eksogen (variabel independen)
R2yxk =
F
Rsquare
(69-3-1)0.383
2(1- 0.383) 24.895 = 13.449 1.851
Tabel 4.13
Model Summa'ly
Chanae Statistics
Adjusted ~td. Error o R Square Mode R RSauare R Square he EstimatE Chanqe = Chanoe df1 df2 io. F Chann, 1 .6198 .383 .354 2.670 .383
a.Predictors: (Constant), TOT_KS, TOT_KI, TOT_KE
b.Dependent Variable: TOT_SE
13.442 3 65 .000
Untuk melihat pengamh kemampuan intelektual, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual secara gabungan dapat dilihat dari
hasil perhitungan dalam model summary, khususnya angka Ac{justed
Rsquare- Besamya angka Ac{justed Rsquare adalah 0.354 angka tersebut
dapat digunakan untuk melihat besamya pengamh kemampuan
intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap
sikap etis mahasiswa akuntansi dengan cara menghitung koefisien
determinasi (KD) dengan mengunakan mmus s1ebagai berikut:
KD = 1'2 x100%
KD = 0.354 x 100%
KD =35.4 %
Keterangan :
KD : Koefisien Dete1minasi
r2 : Rsquare
Angka tersebut mempunym maksud bahwa pengaruh
keman1puan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual
secai·a bersama terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi adalah 35.4%.
Adapun sisanya sebesar 64.6% (100% - 35.4%) dipengarnhi oleh
Kerangka hubungan kausal empiris antarajalur (X1 terhadap Y,
X2 terhadap Y, X3 terhadap Y dan X1, X2, X3 terhadap Y) dapat dibuat
melalui persamaan struktural sebagai berikut:
Y = X1 + X 2+ X3 + Pyst
R2 yx!.yx2.yx3 = 0.354
Pye! = .JI - R2 yxlyx2J"3 = .JI-0.354 = 0.804
Keterangan:
pyx 1 = standardized coefficient, koefisienjalur pengaruh langsung
X1 terhadap Y.
pyx2 = standardized coefficient, koefisien jalur pengamh langsung
X2 terhadap Y.
Pyx3 = standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung
X3 terhadap Y.
Pye! besamya pengaruh variabel lain.
R2
= Rsquare
X1 = faktor kemampuan intelektual (variabel eksogen = variabel
bebas).
X2 = faktor kecerdasan emosional (variabel eksogen = variabel
bebas).
X3 faktor kecerdasan spiritual ( variabel ek:sogen = variabel
bebas).
Y = sikap etis mahasiswa akuntansi (variabel endogen = variabel
(pyx3).(ryx3)
= (0.182).(0.498) + (0.323).(0.574) + (0.217).(0.493)
= 0.091+0.185+0.107
= 0.383 (Rsquare)
Berdasarkan tabel 4.12 model summary diperoleh nilai sig Fchange
sebesar 0.000 temyata 0.000 < 0.05, maka keputusannya adalah Ho
ditolak dan Ha diterima sehingga terbukti bahwa kemampuan intelektual,
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berkontribusi secara
simultan dan signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Hasil
penelitian di atas dapat diringkas seperti tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13 Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Kontribusi Total, dan Kontribusi
Kemampuan Intelektual (X1), Kecerdasan Emosional (X:i), dan Keccrdasan Spiritual (X3) Secara Simultan dan Signifikan Terhadap Sikap Etis
Mahasiswa Akuntansi (Y)
Koefisien Kontribusi
Kontribusi Variabel
Jalur Tidak bersama Langsung
Langsung Total
X1 0.182 0.217 - 0.217 -
X2 0.323 0.323 - 0.323 -
X3 0.217 0.217 - 0.217 -
EI 0.785 0.617 - - -
X1,X2, - - - 0.383 danX3
-
Berdasarkan hasil uji hipotesis baik secara parsial maupun
simultan dan tabel 4.13, maka hasil temuan penelitian secara objektif
bahwa:
a. Tidak terdapat adanya pengaruh dari variabel kemampuan intelektual
terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
b. Pengaruh variabel kecerdasan emosional sebesar 0.323 atau 32.2%.
c. Pengaruh variabel kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa
akuntansi sebesar 0.217 atau 21.7%.
d. Terdapat pengarnh lain di luar model analisis jalur ini sebesar 0.646
atau 64.6%.
e. Korelasi antara kemampuan intelektual dengan kecerdasan emosional
sebesar 0.672.
f. Korelasi antara kemampuan intelektual dengan kecerdasan spiritual
sebesar 0.457.
g. Korelasi antara kecerdasan emosional dengan kecerdasan spiritual
sebesar 0.597.
h. Kemampuan Intelektual (X1) yang diukur oleh sikap etis mahasiswa
akuntansi (Y) memiliki kontribusi yang po:iitif terhadap tinggi
rendahnya sikap etis ma11asiswa akuntansi yang dihasilkan, dengan
demikian tinggi rendalmya sikap etis mahasiswa akuntansi dijelaskan
oleh kemampuan intelektual. Besarnya kontribusi kemampuan
intelektual yang secara langsung berkontribusi terhadap sikap etis
Berdasarkan temuan penelitian ini dapat diternukan bahwa hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa kemampuan intelektual
berkontribusi secara signifikan terhadap sikap etis mahasiswa
akuntansi.
1. Kecerdasan Emosional (X2) yang diukur oleh sikap etis mahasiswa
akuntansi (Y) memiliki kontribusi yang positif terhadap tinggi
rendahnya sikap etis mahasiswa akuntansi yang dihasilkan, dengan
demikian tinggi rendahnya sikap etis mahasiswa akuntansi dijelaskan
oleh kecerdasan emosional. Besamya kontribusi kecerdasan emosional
yang secara langsung berkontribusi terhadap sikap etis mahasiswa
akuntansi yang dihasilkan sebesar 0.323 = 32.3%. Berdasarkan temuan
penelitian ini dapat ditemukan bahwa hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa kecerdasan emosional berkontribusi secara
signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
j. Kecerdasan Spiritual (X3) yang diukur oleh sikap etis mahasiswa
akuntansi (Y) memiliki kontribusi yang positif terhadap tinggi
rendahnya sikap etis mahasiswa akuntansi yang dihasilkan, dengan
demikian tinggi rendahnya sikap etis mahasiswa akuntansi dijelaskan
oleh kecerdasan spiritual. Besarnya kontribusi kecerdasan spiritual
yang secara langsung berkontribusi terhadap sikap etis mahasiswa
akuntansi yang dihasilkan sebesar 0. 217 = 21.7%. Berdasarkan
temuan penelitian ini dapat ditemukan bahwa hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berkontribusi secara
signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
k. Secara simultan Kemampuan Intelektual (X1), Kecerdasan Emosional
(X2), dan Kecerdasan Spiritual (X3) yang diukur oleh sikap etis
mahasiswa akuntansi (Y) memiliki kontribusi yang positif terhadap
tinggi rendahnya sikap etis mahasiswa akuntansi yang dihasilkan
sebesar 35.4%. Sisanya yaitu sebesar 64.6% mernpakan pengaruh
yang datang dari faktor-faktor lain. Berdasarkan temuan nenelitian ini
dapat ditemukan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa
kemampuan intelektual berkontribusi secara signifikan terhadap sikap
etis mahasiswa akuntansi.
C. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IQ, EQ, dan SQ secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan ungkapan Zohar dan Marshall (200: 5)
bahwa SQ rnenjadikan kita benar-benar makhluk yang utuh secara intelektual,
emosional dan spiritual serta IQ penting agar manusia bisa memanfaatkan
teknologi, EQ membangun hubungan antar manusia yang efektif, namun tanpa
SQ yang mengajarkan nilai-nilai kebenaran, maka keberhasilan itu tidak akan
ada aitinya. (Agustian, 2004: 65).
Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil pcnelitian Tikollah dan
- - - -- ~- ____ t..<.~-~
~)
berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. · Adanya
pengaruh IQ, EQ, dan SQ secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
sikap etis mahasiswa akuntansi sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh
Shapiro (2001: 9) bahwa EQ bukanlah lawan dari IQ, tetapi keduanya
berinteraksi secara dinamis, baik pada tingkatan konseptual maupun di dunia
nyata. EQ berperan penting bagi peningkatan intelektualitas manusia. (Martin,
2003: 65). Namun SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan
IQ dan EQ secara efektif. (Zohar dan Marshall, 2001: 4). IQ dibutuhkan untuk
memecahkan logika maupun strategis. EQ memberi kita kesadaran mengenai
perasaan milik sendiri dan juga orang lain, SQ memberi kita rasa moral dalam
bergulat dengan ihwal baik danjahat. (Zohar dan Marshall, 2001: 3).
Walaupun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IQ, EQ, dan SQ
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa
akuntansi, tidak demikian dengan pengaruh secara parsiall. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara parsial IQ tidak berpengaruh signifikan terhadap
sikap etis mahasiswa akuntansi, sedangkan EQ dan SQ be1pengaruh
signifikan.
Pengaruh EQ erat hubungannya dengan manajemen emosi yaitu cara
tepat menangani masalah sehingga tepat apa yang dika.takan oleh Goleman
dalam Martin (2003: 26) bahwa IQ hanya memberi kontribusi 20% pada
kesuksesan seseorang, kontribusi EQ justru mencapai 80%. Pengaruh SQ erat
hubungannya dengan kemampuan bawaan untuk membedakan yang benar
\
terdalam dan motivasi tertinggi kita sehingga SQ merupakan kecerdasan
tertinggi kita.
Hasil penelitian ini yang menempatkan IQ sebagai satu-satunya
variabel yang tidak berpengaruh secara parsial terhadap sikap etis mahasiswa
akuntansi tidak sejalan dengan penelitian terdahulu (Tikollah dan Triyuwono,
2006). Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh pengukuran variabel,
dimana dalam penelitian ini IQ diukur melalui skor pernyataan pada
kuesioner, sedangkan penelitian sebelumnya IQ diukur dengan tes inteligensi
CFIT Skala 13 yang dilakukan oleh Psikolog.
A. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Kemampuan Intelektual (X1) yang diukur oleh sikap etis mahasiswa
akuntansi (Y) memiliki kontribusi yang positif terhaclap tinggi rendahnya
sikap etis mahasiswa akuntansi yang dihasilkan, dengan demikian tinggi
rendahnya sikap etis mahasiswa akuntansi dijelaskm1 oleh kemampuan
intelektual. Setiap penambahan satu satuan kemampuan intelektual
terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi yang dihasilkan sebesar 0.182 =
18.2%. Berdasarkan temum1 penelitian ini dapat ditemukm1 bahwa
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa kemampuan intelektual
berkontribusi secara signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
2. Kecerdasan Emosional (X2) yang diukur oleh sikap etis mahasiswa
akuntansi (Y) memiliki kontribusi yang positif terhadap tinggi rendahnya
sikap etis mahasiswa akuntansi yang dihasilkan, dengan demikian tinggi
rendahnya sikap etis mahasiswa akuntansi dijelaskan oleh kecerdasan
emosional. Setiap penan1bahan satu satuan kecerdasan emosional
terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi yang dihasilkan sebesar 0.323 =
32.3%. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat ditemukan bahwa
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa kecerdasan emosional
berkontribusi secara signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
3. Kecerdasan Spiritual (X3) yang diukur oleh sikap etis mahasiswa
akuntansi (Y) memiliki kontribusi yang positif terhadap tinggi rendahnya
sikap etis mahasiswa akuntansi yang dihasilkan, dengan demikian tinggi
rendahnya sikap etis mahasiswa akuntansi dijelaskan oleh kecerdasan
spiritual. Setiap penambahan satu satuan kecerdas<m spiritual terhadap
sikap etis mahasiswa akuntansi yang dihasilkan sebesar 0. 217 = 21.7%.
Berdasarkan temuan penelitian ini dapat ditemuk:m bahwa hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berkontribusi
secara signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
4. Secara simultan Kemampuan Intelektual (X1), Kecerdasan Emosional
(X2), dan Kecerdasan Spiritual (X3) yang diukur oleh :sikap etis mahasiswa
akuntansi (Y) memiliki kontribusi yang positif terhadap tinggi rendahnya
sikap etis mahasiswa akuntansi yang dihasilkan sebesar 35.4%. Sisanya
yaitu sebesar 64.6% merupakan pengaruh yang datang dari faktor-faktor
lain. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat ditemukan bahwa hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa kemampuan intelektual berkontribusi
secara signifikan terhadap sikap etis mahasiswa aktmtansi.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas berikut ini akan
diuraikan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian.
Implikasi tersebut antara lain:
1. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa kemampuan
intelektual memberikan kontribusi yang signifihm terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi sebesar 3.3%. Kontribusi ini dirasa kecil, hasil
temuan ini diperlukan upaya-upaya untuk mening;katkan kemampuan
intelektual. Sesuai dengan salah satu prinsip dasar kode etik akuntan
mengenai kecermatan dan keseksamaan. Dimana keseksamaan meliputi:
a. Ce1mat dan seksama dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Memperhatikan standar teknis dan etika yang dapat diterapkan.
c. Menyelesaikan jasa yang dilaksanakan dengan segera.
d. Seksama dalam perencanaan dan supervisi perikatan yang menjadi
tanggungjawab akuntan.
2. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa kecerdasan
emosional memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi sebesar I 0.4%. Kontribusi ini dirasa kecil, hasil
temuan ini diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kecerdasan
emosional. Kenyataan di lapangan menunjukkan kalau perusahaan dewasa
ini tidak hanya mementingkan keterampilan teknik saja, melainkan
dibutuhkan kemampuan dasar untuk belajar dalam pekerjaan yang
berkomunikasi secara lisan, kreatifitas, adaptasi, ketabanan mental,
kepercayaan diri, motivasi dan ketjasama tim dan keinginan untuk
memberikan ha! terbaik untuk perusahaan. Sehingga orang yang memiliki
kecerdasan emosional yang tinggi lebih bisa menyeimbangkan rasio dan
emosinya yang berdampak pada optimalisasi kerja.
3. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan babwa kecerdasan
spiritual memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sikap etis
mabasiswa akuntansi sebesar 4. 70%. Kontribusi ini dirasa kecil, hasil
temuan ini diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kecerdasan
spritual. Dengan kecerdasan spiritual seseorang dihadapkan pada makna,
nilai, tujuan terdalam dan motivasi tertingginya dimana seseorang itu
diberi kemampuan untuk membedakan yang benar dan salah. Kecerdasan
spiritual memberi kita rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang
kaku diiringi dengan pemabaman sampai pada batasannya. Sehingga
peluang terjadinya sikap dan perilaku mabasiswa akuntansi maupun
akuntan dalam melakukan tugas dan kewajiban profesionalnya tidak hanya
mempertimbangkan rasionalitas yang cenderung menekankan pada hal-hal
yang bersifat menguntungkan dengan mengabaikan hal-hal yang bersifat
etis tidak te1jadi.
C. Saran
1. Bagi perguruan tinggi perlu melakukan upaya untuk membentuk
kemampuan intelektual, kecedasan emosional, dan kecerdasan spiritual
mahasiswanya, dengan pemberian mata kuliah etika yang terpadu dengan
mata kuliah sehingga dapat menghasilkan calon-calon akuntan yang
memiliki sikap dan perilaku etis.
2. Bagi Organisasi Akuntan, perlu melakukan upaya untulc mengembangkan
kemampuan intelektual, kecedasan emosional, dan kecerdaan spiritnal
anggota pelatihan akuntan secara komprehensif, proporsional, dan
berkelanjutan dalam pembentukan akuntan yang memiliki sikap dan
perilaku etis.
3. Kepercayaan yang diberikan masyarakat pada umumnya sangat penting
bagi kemajuan dan perkembangan profesi akuntan publik itu sendiri.
Kepercayaan tersebut bisa menurun disebabkan kes.daan yang menurut
mereka tidak sesuai dengan etika seorang akuntan profesional. Ada
beberapa ha! yang perlu diperhatikan aklmtan publik untuk menjaga
aktivitasnya sesuai dengan prinsip dasar etika pada kode etik profesional
akuntan adalah:
a. Tanggungjawab
b. Kepentingan publik
c. Integritas
d. Objektifitas dan independensi
e. Kecermatan dan Keseksamaan
4. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan
dimensi yang lain, misalnya pada jumlah dan karakteristik responden, uji
hipotesis yang berbeda serta penambahan variabel intervening ataupun
moderating.
DAFT AR PUST AKA
Agustian, Ary Ginanjar. "ESQ", Arga, Jakarta, 2005.
----------------------------."ESQ Power", Arga, Jakarta, 2004
Ahmadi, Abu. "Psikologi Umum", Rineka Cipta, Jakarta, 2003.
Aribowo Prijaksono dan Irianti Emingpraja. "Spiritualitas Dan Kualitas Hidup". Artikel di akses tanggal 13 Desember 2007, dari http://www.sinar harapan.co. id!ekonomi!mandiri/200711215/manol.html.
Belkaoui, Ahmed Riahi. "Accounting Theory, 5th Ed.", Salemba Empat, Jakarta 2002.
Boynton, William C. dan Jonhson, Raymond N. "Modern Auditing, Edisi Ketujuh Jilid I'', Erlangga, Jakarta, 2002.
Budi, Triton Prawira. "SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik ParametriTr', Penerbit ANDI, Y ogyakarta, 2006.
Ferry, Djajaprana. "Antara Agama Dan Spiritual", Artikel di akses tanggal 13 Desember2007,darihttp:llvayasanasshopiah.multiply.com/fournallitemll ll Antara _ Agama _Dan_ Spiritual.
Ghozali, Imam. "Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Cetakan IV", Universitas Diponegoro, Semarang, 2006.
Hamid, Abdul. "Panduan Penulisan Skripsi", Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2007.
----------------."Panduan Pendidikan dan Pengajaran Program Sarjana (Strata!)", Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2004.
Harahap, Syahrin. "Penegakan Modal Akademik Di Dalam Dan Di Luar Kampus", PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2005.
-------------------. "Islam Dan Psikologi", Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah, Jakarta, 2003.
Hutapea, Bonar. "Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional, Dan Efikasis Diri Sebagai Prediktor Terhadap Kepemimpinan Transformasiona/", Jumal Widya Ekonomika Tahun VII No.2, 2005.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, Jakarta, 2002.
Kieso, Donald E. dan Weygandt, Jerry J. "Akuntansi Intermediate, Edisi Kesepuluh Jilid I'', Erlangga, Jakarta, 2002.
Martin, Anthony Dio. "Emotional Quality Management", Arga, Jakarta, 2003.
Melandy RM, Rissya dan Numa Aziza. "Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, Keperaryaan Diri Sebagai Variabel Pemoderisasi", Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 2006.
Mnkhtar. "Kecerdasan Emosional Dalam Membangun Jaringan Ke1ja", Jurnal Widya Ekonomika Tahun V No.2, 2003.
Purwanto M. Ngalim. "Psikologi Pendidikan", Remaja Roda Karya, Bandm1g, 2004.
Raum Eliyawati. "Kecerdasan Spiritual (SQ)". Atikel diakses tanggal 13 Desember 2007, dari http/l:www.conectique.com/trend tips solution/seljlmeandmyself.
Riduan dan Kuncoro, Engkos Ahmad. "Cara Menggunakan Dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis)", Alfabeta, Jakarta, 2007.
Sarwono, Sar!ito W. "Pengantar Umum Psikologi", Bulan Bintang, Jakarta, 2003.
Shapiro, Lawrence E. "Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anal(', Gran1edia Pustaka Utama Jakarta, 2001.
Suharsono. "Membelajarkan Anak-Anak Dengan Cinta", lnisiasi Press, Jakarta, 2003.
Tikollah, Ridwan dan Triyuwono Iwan. "Pengaruh Kecerdasan Jntelektual, Kecerdasan emosional, Dan Kecerdasan Spritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi", Simposim Nasional Akuntansi 9 Padang, 2006.
Yatimin, Abdullah M. "Pengantar Studi Etika", PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006.
Zohar, Danah dan Marshall Ian. "SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berpikir Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan", Mizan, Jakarta, 2001.
Lampiran 1
Responden yang terhormat
Saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak guna
mengisi kuesioner ini. Saya berharap anda menjawab dengan leluasa, sesuai
dengan apa yang anda rasakan, lakukan dengan alami, bukan apa yang seharusnya
atau yang ideal. Anda diharapkan menjawab denganjujur clan terbuka, sebab tidak
ada jawaban benar atau salah. Sesuai dengan kode etik penelitian, kami menjamin
kerahasiaan semua data. Kesediaan anda mengisi kuesione:r ini adalah bantuan
yang tidak ternilai bagi saya. Akhimya, saya samnaikan terimakasih atas
kerjasamanya.
Data responden
Nama Umur Jenis Kelamin : Semester
Petunjuk Pengisian
Peneliti
1. Isilah semua nomor dalam kuesioner ini dengan memberi tanda eek ( .Y ) dan jangan ada yang terlewatkan.
2. Pilihanjawaban untuk pertanyaan SS : Jika pernyataan tersebut sangat sesuai dengan diri anda S : Jika pernyataan tesebut sesuai dengan diri anda TS : Jika pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri anda STS : Jika pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri anda
SIKAPETIS No. Pcrnyataan SS s TS STS
4 3 2 1 1. Saya selalu mematuhi segala ienis oeraturan 2. Saya jarang/ tidak pemah sama sekali melanggar
peraturan 3. Saya sangat menjunjung tinggi peraturan
akademik 4. Saya tahu kalau mengerjakan tugas adalah ha!
baik dan menyontek waktu ujian adalah ha! buruk
5. Saya menge1ii batasan-batasan ha! baik dan buruk
6. Saat berhadapan dengan dosen saya menggunakan bahasa yang sopan
7. Saya bertingkah laku dengan baik di kampus maupun diluar kampns
8. Saya mendengarkan penjelasan dosen di dalam kelas
9. Saya menghonnati adat istiadat tempat yang saya datangi
KEMAMPUAN INTELEKTUAL No. Pernyataan SS s TS STS
4 3 2 1 1. Sava termasuk mahasiswa pintar di kelas 2. Saya selalu mengeluarkan ide-ide cemerlang
dalam setiap diskusi 3. Saya adalah orang yang kreatif 4. Saya berperan serta dalam berbagai infonnasi
dan gagasan di dalam kelas 5. Saya dapat menerima saran dan kritik dari
orang lain 6. Saya selalu beroikir logis dalam setiao ha! 7. Saya suka akan tantangan untuk menyelesaikan
persoalan 8. Saya selalu membuka pikiran saya terhadap
hal-hal baru 9. Saya tidak pernah malu mengakui kekurangan
diri saya 10. Saya tidak pemah mengkritik tanpa memberi
solusi
KECERDASAN EMOSIONAL No. Pernyataan SS s TS STS
4 3 2 1 l. Saya sulit pulih dengan cepat sesudah merasa
kecewa 2. Saya tetap tenang, bahkan dalam situasi yang
membuat orang lain marah 3. Sava daoat mengendalikan hiduo sava 4. Demi sasaran lain yang lebih besar, saya dapat
menunda kesenangan sesaat saya misalnya, menonton TV
5. Saya segera menyelesaikan pekerjaan yang sudah direncanakan tanpa mengnlur waktu
6. Saya biasa mendengarkan keluh kesah orang lain dan mencari jalan keluar persoalannya
7. Saya selalu mengutamakan kebutuhan orang lain vang lebih membutuhkannva daripada saya
8. Saya bisa masuk fakultas ekonomi karena saya berbakat
9. Saya menjunjung tinggi rasa toleransi sekalipun dengan orang vang berbeda visi
KECERDASAN SPIRITUAL No. Pernyataan SS s TS STS
4 3 2 1 l. Saya adalah orang yang rajin beribadah seperti
salat, puasa, zalrnt, mengaji, dll 2. Saya selalu berbuat baik 3. Saya selalu merasa dekat dengan Tuhan 4. Saya merasa senang membantu orang lain 5. Saya bisa menerima dengan lapang dada
kejadian baik atau buruk dalam hidup sava 6. Pengalaman adalah guru yang paling baik bagi
sava 7. Saya bisa memilihjalan kebahagiaan yang saya
inginkan 8. Saya tidak pemah menyala11kan orang lain atas
keiadian buruk yang menimpa saya
Lampiran 2
SE1 SE2 SE 3 SE4 SES SE6 SE7 SES SE9 TOTAL SE Kl1 Kl 2 Kl 3 K14 KIS Kl6 Kl7 Kl 8 Kl 9 Kl10 TOTAL Kl R1 2 1 2 2 3 3 2 3 3 21 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 27 R2 3 2 2 4 4 4 4 3 4 30 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37 R3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 30 R4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 29 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 31 RS 3 2 3 3 3 4 3 3 4 28 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 26 R6 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 26 R7 2 2 3 4 3 3 4 3 4 28 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 28 RB 3 2 4 3 3 4 3 3 3 28 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 29 R9 3 3 3 3 4 4 4 4 3 31 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 33
R10 3 3 3 3 4 4 3 3 4 30 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 36 R11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 36 R12 2 3 3 1 3 4 3 3 3 25 4 3 4 3 3 3 1 4 3 2 30 R13 3 3 4 4 4 4 4 3 4 33 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32 R14 3 3 3 3 4 4 3 3 3 29 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31 R15 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 32 R16 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 26 R17 2 2 3 3 3 4 3 3 3 26 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 25 R18 2 2 3 3 3 3 3 3 3 25 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 R19 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28 R20 3 3 3 3 4 3 4 3 3 29 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 28 R21 3 2 2 3 3 3 3 3 3 25 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28 R22 3 3 4 4 4 4 3 3 4 32 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 36 R23 3 3 2 3 3 4 3 3 4 28 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 32 R24 4 4 3 3 3 4 2 3 3 29 2 2 2 2 3 3 4 4 3 3 28 R25 2 3 3 3 4 4 3 3 4 29 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 32 R26 3 3 2 2 4 3 2 2 3 24 2 2 4 2 3 3 3 3 4 2 28 R27 3 2 1 3 3 3 3 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 R28 3 2 2 4 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31 R29 3 2 3 3 3 3 4 3 3 27 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 32 R30 4 2 3 2 4 4 3 3 4 29 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 31 R31 4 2 3 3 4 4 4 3 3 30 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32 R32 4 1 3 3 3 4 4 3 3 28 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 33 R33 3 2 3 3 3 4 3 3 3 27 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 35 R34 3 3 3 3 4 4 4 4 4 32 2 2 2 3 4 3 3 3 4 4 30 R35 4 4 3 3 3 4 3 4 4 32 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 32 R36 3 2 2 3 3 3 2 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 R37 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 29 R38 3 2 3 3 3 3 2 3 2 24 4 3 2 2 4 4 3 3 4 3 32 R39 2 2 3 3 3 3 3 3 3 25 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 28 R40 3 2 2 3 3 4 3 3 3 26 3 2 2 2 4 3 3 4 4 3 30 R41 4 3 3 3 4 4 3 3 4 31 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32 R42 2 2 3 3 3 4 3 3 3 26 2 2 2 2 4 4 3 4 3 3 29 R43 4 3 3 3 4 4 3 4 4 32 2 3 3 3 4 4 4 i 4 4 4 35 R44 2 3 2 3 3 3 2 2 3 23 2 2 2 3 3 3 21 3 3 3 26 R45 3 2 4 4 3 4 3 4 4 31 3 3 3 3 3 4 4 I 4 4 4 35 R46 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 3 3 3 2 4 4 3 l 3 1 3 29 R47 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 2 2 2 2 3 2 3 I 2 3 2 23 R48 2 2 2 3 3 3 3 3 3 24 2 2 3 3 3 3 3 i 4 4 4 31 R49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 2 3 2 31 2 4 3 28 RSO 2 2 2 3 3 3 2 3 3 23 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 R51 3 3 3 4 3 4 3 4 4 31 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 31 R52 2 2 3 4 4 2 2 2 3 24 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 27 R53 3 3 3 3 4 4 3 3 3 29 3 2 3 3 3 3 i-i 3 2 3 28 R54 2 2 3 3 3 4 4 4 4 29 3 3 3 3 4 3 3 3 4 33 R55 3 3 4 4 3 4 3 3 3 30 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 29 R56 3 3 3 4 3 4 3 3 3 29 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 25 R57 3 2 3 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 34 R58 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33 R59 3 2 3 4 4 4 3 3 4 30 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 30 R60 3 2 3 3 3 3 3 2 3 25 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 R61 3 2 3 4 3 4 3 3 3 28 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31 R62 3 2 3 3 3 3 3 2 1 23 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 R63 3 2 3 3 3 3 2 3 3 25 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 R64 2 2 2 3 3 3 3 2 3 23 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 R65 3 4 3 3 3 3 2 3 3 27 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 R66 3 1 3 3 3 3 3 3 2 24 3 2 2 2 4 3 2 3 4 3 28 R67 2 2 3 2 3 3 3 2 3 23 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 R68 2 1 2 3 4 3 3 3 3 24 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 29 R69 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29
KE1 KE2 KE 3 KE4 KE5 KE6 KE 7 KEB KE 9 TOTAL KE KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS 7 KS 8 TOTAL KS R1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 24 2 3 3 3 3 :1 3 3 23 R2 2 3 4 4 3 4 4 3 4 31 3 4 3 4 4 " 3 4 29 R3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 28 3 3 3 3 3 :! 4 4 26 R4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 29 3 3 4 4 3 " 3 2 26 R5 3 2 3 3 2 3 3 3 3 25 3 4 4 4 3 " 3 3 28 R6 3 2 3 3 2 3 3 3 3 25 3 3 4 4 3 4 3 3 27 R7 2 3 3 3 4 3 3 3 3 27 3 3 3 4 3 :I 4 3 26 RB 4 3 3 2 3 3 4 3 3 28 3 4 3 3 3 4 3 3 26 R9 3 3 4 3 3 3 3 4 3 29 3 4 4 3 3 4 3 3 27
R10 2 2 3 2 4 4 3 3 4 27 4 4 4 4 4 4 3 3 30 R11 1 4 4 4 3 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R12 3 3 3 4 1 2 1 4 4 25 4 4 4 4 3 ~I 4 1 27 R13 2 3 3 2 3 3 3 3 4 26 3 4 4 3 3 4 3 3 27 R14 3 3 3 3 3 3 2 4 3 27 3 3 3 3 3 ~I 4 3 25 R15 1 4 4 4 3 4 4 3 4 31 3 3 3 3 3 4 4 4 27 R16 2 3 4 4 2 3 2 4 4 28 3 4 4 4 4 '· 4 4 31 R17 4 3 2 3 2 3 4 2 2 25 3 3 3 3 3 4. 3 3 25 R18 3 3 2 3 2 3 4 3 3 26 3 3 3 3 4 4 3 3 26 R19 3 2 4 3 2 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 ' -· 3 3 24 R20 3 3 3 3 3 4 3 2 3 27 4 4 4 4 4 3, 3 3 29 R21 3 2 3 3 2 3 2 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 R22 4 4 4 3 2 4 4 4 4 33 3 4 3 4 4 4 2 4 28 R23 3 3 4 3 3 4 4 3 4 31 3 4 4 4 3 4 4 3 29 R24 2 3 3 2 3 3 3 3 2 24 2 3 2 3 3 3 3 3 22 R25 3 3 3 3 4 3 3 3 4 29 3 3 3 3 3 4 4 3 26 R26 2 3 3 3 2 2 2 2 2 21 2 3 2 3 3 2 4 3 22 R27 4 2 3 3 3 3 2 2 4 26 4 4 3 3 2 4 4 3 27 R28 3 3 3 4 3 4 3 4 4 31 4 3 3 3 3 4 4 3 27 R29 3 3 4 3 3 3 2 3 3 27 4 3 4 3 3 3 3 3 26 R30 3 4 4 3 2 4 3 4 2 29 4 3 4 3 3 4 4 3 28 R31 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26 3 4 3 3 3 3 3 3 25 R32 4 3 3 3 3 4 3 3 3 29 3 3 4 4 4 4 3 3 28 R33 2 3 3 4 3 3 3 2 3 26 3 3 3 3 3 3 4 3 25 R34 4 2 3 4 3 3 4 3 4 30 3 3 4 4 4 4 4 4 30 R35 4 4 2 4 3 4 3 3 4 31 4 3 4 4 4 4 4 4 31 R36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 24 R37 4 3 3 2 3 3 3 3 3 27 3 3 4 3 3 3 3 3 25 R38 1 4 3 3 2 2 2 4 4 25 3 3 4 4 3 4 3 3 27 R39 4 3 3 3 3 3 3 4 2 28 3 4 4 4 3 3 4 3 28 R40 4 4 4 3 2 4 2 3 4 30 3 3 3 3 2 4 3 3 24 R41 4 3 3 2 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 4 3 3 25 R42 3 3 3 3 2 4 3 2 3 26 3 3 4 4 3 4 4 3 28 R43 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34 3 4 3 4 4 4 3 4 29 R44 2 2 3 2 2 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 24 R45 2 2 4 3 3 4 3 3 4 28 3 3 4 3 3 4 4 3 27 R46 2 3 4 4 4 4 3 4 4 32 3 3 4 4 3 4 3 3 27 R47 4 2 3 2 1 2 2 2 2 20 2 2 3 3 2 3 3 2 20 R48 3 2 4 3 3 4 3 3 4 29 3 3 4 3 3 4 4 3 27 R49 3 2 3 3 2 2 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 4 4 25 R50 3 3 3 3 3 3 2 3 2 25 2 3 3 3 3 3 3 2 22 R51 4 3 3 3 2 3 3 4 4 29 2 4 3 3 3 4 4 3 26 R52 3 3 3 4 2 3 3 3 3 27 3 3 3 4 4 4 3 4 28 R53 3 3 3 3 3 3 3 2 4 27 4 4 4 4 3 4 4 3 30 R54 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28 4 4 4 4 3 3 4 4 30 R55 3 3 3 3 3 3 2 4 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 24 R56 2 1 3 3 2 3 2 2 3 21 3 3 3 3 2 3 3 2 22 R57 3 3 4 3 3 4 3 4 3 30 3 3 3 3 • 4 4 4 27 R58 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28 3 3 4 3 3 4 4 3 27 R59 4 3 4 2 2 3 3 4 4 29 3 3 3 3 4 4 4 4 28 R60 2 2 3 2 2 3 3 2 3 22 2 3 3 3 3 3 3 3 23 R61 3 3 3 2 3 3 3 4 4 28 3 3 3 3 3 4 3 3 25 R62 3 2 3 3 2 3 3 2 3 24 2 3 3 3 3 3 3 3 23 R63 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 3 3 3 4 4 4 3 3 27 R64 3 3 3 3 2 3 3 3 3 26 2 3 3 3 3 3 3 3 23 R65 2 2 4 3 3 3 3 2 3 25 2 4 4 4 4 4 4 4 _1Q_ R66 3 2 2 3 3 3 3 4 3 26 4 4 4 4 3 4 4 3 30 R67 4 2 3 3 2 4 2 3 3 26 3 3 2 3 2 4 4 3 24 R68 3 3 3 4 3 3 3 2 2 26 2 3 2 4 4 4 3 3 25 R69 3 3 3 3 4 3 3 3 4 29 3 3 3 3 3 4 3 2 24
Lampiran 3
iability
Warnings
1e space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculatecic;f"""l :ed in the analysis. __J
Case Processing Summary
N % ~ses Valid 68 98.6
Excluded• 1 1.4 Total 69 100.0
1. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
~eliability Statistics
;ronbach's Alpha
.793 N of Items
9
Item-Total Statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
:1 24.68 8.968 .460 :2 25.16 8.794 .405 ;3 24.72 9.010 .494 ;4 24.43 9.323 .417 ;5 24.26 9.571 .475 ;5 24.09 8.947 .618 ;7 24.54 9.177 .462 :8 24.54 9.297 .563 ;9 24.40 8.601 .533
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 27.60 11.198 3.346 9
Cronbach's Alpha if Item
Deleted .777 .789 .772 .782 .776 .757 .776 .766 .766
Lampiran 4
liability
Warnings
1e space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculat.:;(i;;;:--"1 ;ed in the analysis. _J
Case Processing Summary
N % as es Valid 69 100.0
Excluded• 0 .0 Total 69 100.0
1. Listwise delelion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
~ronbach1s Aloha
.758 N of Items
10
Item-Total Statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
1 27.12 8.516 .365 2 27.23 8.298 .536 3 27.09 8.345 .423 4 27.13 8.145 .569 5 26.41 8.833 .350 B 26.59 8.333 .501 7 26.57 8.573 .429 B 26.43 7.808 .525 ~ 26.48 9.018 .246 10 26.61 9.183 .277
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 29.74 10.225 3.198 10
Cronbach's Alpha if Item
Deleted .746 .723 .738 .717 .747 .727 .737 .721 .762 .755
Lampiran 5
liability
Warnings
1e space saver method is used. That is, the covariance matrix is not ca'iCulai~;;:--i ;ed in the analysis. _J
Case Processing Summary
N % as es Valid 69 100.0
Excluded• 0 .0 Total 69 100.0
1. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
~ronbach's Aloha
.566 N of Items
9
Item-Total Statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
:1 24.14 7.802 -.114 :2 24.28 6.379 .357 :3 23.93 6.921 .182 :4 24.10 6.769 .247 :5 24.41 6.451 .289 :6 23.90 6.034 .548 :7 24.17 6.587 .301 :0 24.03 6.382 .328 :9 23.86 6.243 .393
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 27.10 7.945 2.819 9
Cronbach's Alpha if Item
Deleted .661 .509 .559 .541 .528 .459 .526 .516 .497
Lampiran 6
liability
Warnings
1e space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated ,:;;:--] ;ed in the analysis. _J
Case Processing Summary
N % as es Valid 69 100.0
Excludeda 0 .o Total 69 100.0
1. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
~ronbach's Aloha
.719 N of Items
8
Item-Total Statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
i1 23.30 4.891 .443 i2 23.04 5.072 .449 i3 22.97 4.734 .501 i4 22.93 4.892 .567 i5 23.16 5.077 .420 i6 22.72 5.114 .413 i7 22.90 5.622 .188 i8 23.20 5.164 .326
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 26.32 6.367 2.523 8
Cronbach's Alpha if Item
Deleted .684 .683 .670 .661 .689 .690 .734 .710
Lampiran 7
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N TOT_SE 27.59 3.322 69 TOT_KI 29.74 3.198 69 TOT_KE 27.10 2.819 69 TOT_KS 26.32 2.523 69
Correlations
TOT SE TOT Kl TOT KE ,_TOT KS Pearson Correlation TOT_SE --1.000 .498 .574 .493
TOT_KI .498 1.000 .672 .457 TOT_KE .574 .672 1.000 .597 TOT_KS .493 .457 .597 1.000
Sig. (1-tailed) TOT_SE .000 .000 .000 TOT_KI .000 .000 .000 TOT_KE .000 .000 .000 TOT_KS .000 .000 .000
N TOT_SE 69 69 69 69 TOT_KI 69 69 69 69 TOT_KE 69 69 69 69 TOT_KS 69 69 69 69
Variables Entered/Removed>
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 TOT_KS,
TOT_Kl,a Enter TOT KE
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: TOT_SE
Model Summarf
Chanrie Statistics Adjusted Std. Error of R Square
Model R R Souare R i::nuare the Estimate Chanae F Chanae df1 df2 Sia. F Channe 1 .61ga .383 .354 2.670 .383 13.442 3 65 .000
a. Predictors; (Constant), TOT_KS, TOT_KI, TOT_KE
b. Dependent Variable: TOT_SE
Sum of Model Squares df Mean Square 1 Regression 287.395 3 95.798
Residual 463.243 65 7.127 Total 750.638 68
a. Predictors: (Constant), TOT_KS, TOT_KI, TOT_KE
b. Dependent Variable: TOT _SE
CoefficientS'
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model 8 Std. Error Beta ( Siq. 1 (Constant) 4.146 3.810 1.088 .281
TOT_l<t .199 .137 .182 1.377 .173 TOT_KE .380 .173 ,323 2.202 .031 TOT_KS .286 .161 .217 1.778 .080
a. Dependent Variable: TOT_SE
Collinearity Diagnostics
Condition Model Dimension Eiaenvalue Index CConstantl 1 1 3.986 1.000 .00
2 .006 24.937 .43 3 .005 28.854 .49 4 .003 36.136 .08
a. Dependent Variable: TOT _SE
Residuals Statistics>
Minimum Maximum Mean Predicted Value 21.81 32.26 27.59 Std. Predicted Value -2.812 2.271 .ODO Standard Error of
.364 1.060 .617 Predicted Value
Adjusted Predicted Value 21.17 31.98 27.57 Residual -4.749 5.856 .000 Std. Residual -1.779 2.194 .ODO Stud. Residual -1.799 2.296 .004 Deleted Residual -4.854 6.417 .025 Stud. Deleted Residual -1.831 2.377 .007 Mahal. Distance .278 9.727 2.957 f"nf"llt 1C': nio:::t!lnri:i nnn ?01 111R
F Siq. 1 3.442 .ooo•
95%C Lower
dance Interval for B onfi Bou -3.4
-.0 .0
-.0
nd 63 85 35
35
Uooer Bound 11.755
.463
.725
.607
Vari, anc e Pronortions
TOT ! ..!5. TOT KE
Std.
.0
.3 .1 .4
0
6 9
5
De1viation 2.056
1.000
.183
2.078
2.610
.978
1.012
2.796
1.023
2.396 .034
.00
.09
.09
.82
N
Collinearit Statistics Tolerance VIF
.544 1.839
.442 2.261
.638 1.568
TOT KS .00 .10 .52
.38
69
69
69
69 69
69
69
69
69
69
69
Casewise Diagnostic$' --Predicted
Charts Case Number Std. Residual TOT SE Value Residua!
1 -1.479 21 24.95 -3.94S•
2 -.455 30 31.22 -1.21!:·
3 .789 30 27.89 2.106
4 -.477 27 28.27 -1.275
5 .536 28 26.57 1.432
6 -.106 26 26.28 ·.283
7 .324 28 27.i4 .864
8 .110 28 27.71 .295
9 .701 31 29.13 1.873
10 .078 30 29.79 .209
11 1.400 36 32.26 3.736
12 -.764 25 27.04 -2.039
13 1.949 33 27.80 5.203
14 .593 29 27.42 1.583
15 1.611 34 29.70 4.301
16 2.035 34 28.57 5.433
17 .391 26 24.96 1.045
18 -.587 25 26.57 -1.566
19 -.069 26 26.18 -.184
20 .377 29 27.99 1.007
21 -.159 25 25.42 -.423
22 -.562 30 31.50 -1.501
23 -1.600 26 30.27 -4.270
24 1.554 29 24.85 4.148
25 .130 29 28.65 .347
26 .108 24 23.71 .289
27 -1.655 23 27.42 -4.419
28 -1.315 26 29.51 -3.510
29 -.334 27 27.89 -.892
30 -.013 29 29.03 -.035
31 1.039 30 27.23 2.774
32 -.529 28 29.41 -1.413
33 -.297 27 27.79 -.793
34 1.200 33 29.80 3.202
35 .434 32 30.84 1:158
36 -1.102 24 26.94 -2.942
37 -.389 26 27.04 -1.039
38 -1.280 24 27.42 -3.417
39 -1.157 25 28.09 -3.088
40 -.780 26 28.08 -2.084
41 1.271 31 27.61 3.394
42 -.568 26 27.52 -1.!l16
43 .008 32 31.98 .022
44 -.624 23 24.66 -1.665
45 .702 31 29.12 1.875
46 1.681 34 29.51 4.488
47 1.568 26 21.81 4.186
48 -1.779 24 28.75 -4.749
49 .484 27 25.71 1.291
50 -.765 23 25.04 -2.043
51 .950 31 28.46 2.536
52 -1.318 24 27.52 -3.518
53 .270 29 28.28 .721
54 -.226 29 29.60 -.604
55 1.216 30 26.75 3.247
56 2.194 29 23.14 5.856
57 .863 32 29.70 2.303
58 -1.029 26 28.75 -2.747
59 .432 30 28.85 1.154
60 -.749 22 24.00 -1.999
61 .076 28 27.80 .202
62 .394 26 24.95 1.051
63 -.516 25 26.38 -1.377
"' "" no ... "'"'"' ,., ''"'"
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
0.8
.c 2 a.. E o.s :::i () ,, J!l "' 0.4 Ill c.. >< w
0.2
Dependent Variable: TOT _SE
o.o--1<"---,..----,-----,,----.-----..---------'
35-
33-
w 30-(/)
I lo I- 27-
0.0
I ?n
0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
0
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: TOT _SE
I ??
0
0
0
I ?4
0 0 0
0 0
0
0 0 GD
0 0 0 0 0
0 0 00 0 0 0
0 0 ® 0
0 0 00
® GDOOOOOO
0 a> 0 0
00 O>
0 0 00 0
0
I ?O
I ?A
0
I 'n
<l•
0
00
0
I
'°
---25 0.381 0.487 ---· 26 0.374 0.478 27 0.367 0.470 -------' 28 0.361 'J.463 i
--29 0.355 0.456 30 0.349 0.449 --------35 0.325 0.418 -4(1 0.304 0.393 45 . 0.:288 0.372 -----