Jurnal_Abdul Goffar.pdf
-
Upload
goffar-al-mubarok -
Category
Documents
-
view
62 -
download
0
Transcript of Jurnal_Abdul Goffar.pdf
1
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Pengendalian Peralatan Listrik Rumah Tangga Melalui Short
Message Service (SMS) dengan Berbasis Mikrokontroller
AT89S51
Hanafiah Husein
Alumni 2013 Angkatan 098 Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Abdul Goffar Al Mubarok
Mahasiswa JurusanTeknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Abstrak Pengendalian peralatan listrik rumah tangga melalui short message service (SMS)
mematikan dan menghidupkan lampu menggunakan 3 buah perangkat, yaitu ponsel sebagai
pengirim SMS, Modem sebagai penerima SMS, dan mikrokontroller AT89S51. Untuk dapat
mematikan dan menghidupkan lampu, alat ini menggunakan 3 buah relay yang berfungsi
sebagai saklat elektronik yang dapat memutus dan menghubungkan arus listrik. Untuk
komunikasi antara modem dan mikrokontroller digunakan kabel serial, sedangkan sintaks
yang digunakan dalam komunikasi antar perangkat tersebut menggunakan AT Command.
Alat ini dibuat dengan menggunakan pengendali mikrokontroller sebagai modul utama, yang
akan membaca SMS yang masuk ke ponsel sebagai suat perintah dalam pengontrolan untuk
direalisasikan keluaran mikrokontroller, serta memerintahkan Modem GSM untuk
mengirimkan SMS balasan status keluaran ke ponsel pengirim. Alat ini sudah diuji dengan
menggunakan 3 buah lampu yang bertegangan 220 volt, dimana setiap lampu mewakili satua
buah jalur keluaran sebagai pengendali ON/OFF. Bentuk pengujiannya adalah dengan
mencoba mematikan atau menghidupkan 3 lampu tersebut, dengan menggunakan kartu
Global System For Mobile Communication (GSM) dan Kartu Code Division Multiplexing
Access (CDMA) dari hasil penelitian ini kartu mana yang bagus untuk mengirim dan
menerima short message service (SMS).
Abstract Control of household electrical appliances through short message service (SMS)
using the lights turn off and turn 3 important pieces of hardware that phone as the sender of
SMS, SMS Modem as a recipient, and a device microcontroller AT89S51. To be able to turn
off and turn on the lights, this tool using 3 relays which serves as an electronic switch that
can disconnect and connect the electrical current. For communication between the devices
using AT Command. This tool is made by using microcontroller driver as the main module,
which will read incoming SMS to a mobile phone as a command in controlling the
microcontroller output to be realized, as well as ordered the GSM Modem to send SMS to
mobile reply sender output status. This tool has been tested by using 3 220 volt lamp voltage,
wherein each light represents a single point as the control output ON/OFF. The test form is
performed to try turning off the lights or turn 3, with card Communications Global System
for Mobile (GSM) and Code Division Multiplexing Access Card (CDMA) from the results of
this study where a good card for sending and receiving short message service (SMS).
Keywords: Mobile Global System For Mobile Communication (GSM), AT89S51
Microcontroller, GSM Modem, Relay Board.
2
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya
teknologi nirkabel (wireless), salah
satunya adalah teknologi Global System
For Mobile Communications (GSM) yang
semakin murah dan dengan kapasitas
jangkauan yang semakin luas,
menyebabkan pemakaian seluler tidak
hanya berada pada salah satu golongan
masyarakat tertentu saja. Namun
pemakaian telepon seluler sudah
menjangkau semua lapisan masyarakat.
Short Message Service (SMS) adalah salah
satu fasilitas yang terdapat pada telepon
seluler yang hampir semua masyarakat
mengenalnya. Selain memiliki biaya
operasional yang cukup murah, fasilitas ini
juga merupakan media komunikasi dan
sarana informasi antar individu yang
cukup memiliki sifar waktu nyata
(realtime) sehingga tidak mengherankan
apabila SMS masih tetap menjadi pilihan
bagi setiap orang sabagai sarana
komunikasi.
Setiap orang tentu mencari
keamanan dan kenyamanan untuk tempat
tinggalnya, seperti pepatah yang
mengatakan bahwa rumah adalah istana
bagi penghuninya. Di sisi lain semakin
banyak masyarakat yang menggunakan
peralatan listrik di rumahnya, namun
terkadan karena aktifitas dan mobilitas
yang tinggi mereka lupa mematikan
peralatan listrik. Tentu hal ini berbahaya
apabila dibiarkan dalam waktu yang lama.
Aktifitas yang padat juga menuntut
penggunaan waktu agar lebih efisien,
supaya waktu yang berharga tidak
terbuang untuk mempersiapkan peralatan
listrik sampai berfungsi dalam kondisi
maksimal.
Kondisi pengendalaian peralatan
instalasi listrik pada kehidupan masyarakat
saat ini masih tergolong konvensional
yaitu relatif hanya menggunakan prinsip
pengontrolan jarak dekat (manual) atau
bisa disebut prinsip pengendalian yang
belum mampu dilakukan pada jarak jauh,
karena itu dibuat sebuah alat pengendali
peralatan rumah yang prinsip
pengendaliannya bisa dilakukan dari jarak
jauh dengan harapan dapat memudahkan
pemilik rumah yang sekarang sebagian
besar sibuk dengan kegiatan di luar rumah
sehingga mempunyai kendala waktu dan
jarak dalam mengendalikan peralatan
rumah tinggal. Oleh karena itu,
pengendalian peralatan listrik di rumah
dari jarak jauh sangat dibutuhkan. Pada
yang bersamaan manusia sudah tidak dapat
dilepaskan dari ponsel yang saat ini sudah
menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat
dunia, hampir seluruh kalangan memiliki
ponsel yang selalu dibawa kemana saja
oleh penggunanya.
Ponsel yang menjadi gadget atau
piranti utama bagi manusia dapat dijadikan
sebagai remote control untuk menyalakan
dan mematikan peralatan listrik dengan
menggunakan fitur SMS. Berdasarkan
hasil analisa teori yang digunakan sebagai
bahan referensi diperlukan rancangan dan
pembuatan suatu sistem yang mampu
bekerja sendiri dengan memanfaatkan
jaringan ponsel reguler (di luar servis
tambahan yang diberikan oleh operator).
Ponsel, mikrokontroller, dan kabel serial
akan dihubungkan menjadi suatu peralatan
gabungan namun sebelumnya
mikrokontroller harus diprogram terlebih
dahulu sesuai dengan perintah yang akan
diberikan, sehingga mikrokontroller
tersebut akan memproses data yang akan
dikirimkan ke ponsel atau modem untuk
mengendalikan peralatan listrik tersebut.
3
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Tujuan
Berdasarkan uraian yang
disampaikan di latar belakang, maka
skripsi ini bertujuan untuk menciptakan
suatu sistem kendali jarak jauh dengan
memanfaatkan teknologi SMS yang dapat
membantu orang yang lupa mematikan
peralatan listrik seperti AC, lampu, dan
peralatan listrik lainnya serta
mengaplikasikan mikrokontroller
AT89S51 sebagai pengontrol pengendali
peralatan rumah tinggal.
Kegunaan
Adapun kegunaan dari pembuatan alat
ini adalah:
1. Menerapkan teori yang sudah
didapat dalam perkuliahan.
2. Membantu mempermudah orang-
orang dengan aktifitas padat.
3. Mampu mencegah kemungkinan
terjadinya peristiwa yang tidak
diinginkan oleh pemilik rumah
ketika tidak dihuni.
KAJIAN TEORI
Kerangka Teoritis
Jaringan GSM
Global System for Mobile
Communication(GSM mulanya singkatan
dari Groupe Spécial Mobile) adalah
sebuah teknologi komunikasi selular yang
bersifat digital. Teknologi GSM banyak
diterapkan pada komunikasi bergerak
(mobile), khususnya ponsel. Teknologi ini
memanfaatkan gelombang mikro dan
pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan
waktu, sehingga sinyal informasi yang
dikirim akan sampai pada tujuan.GSM
dijadikan standard global untuk
komunikasi, selular, sekaligus sebagai
teknologi seluler yang paling banyak
digunakan manusia di seluruh dunia.
GSM, sebagai sistem
telekomunikasi selular digital memiliki
keunggulan yang jauh lebih banyak
dibanding sistem analog, diantaranya
memiliki kapasitas yang lebih besar,
memungkinkan roaming mancanegara,
teknologi yang sudah digital
memungkinkan transfer data, memiliki
sistem keamanan yang lebih baik,
merupakan jaringan yang mobile (bisa
dibawa kemana-mana).
Jaringan CDMA
Code division multiple access
(CDMA)adalah sebuah bentuk
pemultipleksan (bukan sebuah skema
pemodulasian) dan sebuah metode akses
secara bersama yang membagi kanal tidak
berdasarkan waktu (seperti pada TDMA)
atau frekuensi (seperti pada FDMA),
namun dengan cara mengkodekan data
dengan sebuah kode khusus yang
diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada
dan menggunakan sifat-sifat interferensi
konstruktif dari kode-kode khusus itu
untuk melakukan pemultipleksan.
Dalam perkembangan teknologi
telekomunikasi telepon selular terutama
yang berkaitan dengan generasi ke-tiga
(3G), CDMA menjadi teknologi pilihan
masa depan. CDMA juga mengacu pada
sistem telepon seluler digital yang
menggunakan skema akses secara bersama
ini,seperti yang diprakarsai oleh
Qualcomm.
Keunggulan CDMA adalah tidak
membutuhkan banyak frekuensi, karena
hanya membutuhkan satu frekuensi saja
untuk beberapa sektor (cell), serta tidak
membutuhkan equalizer untuk mengatasi
gangguan spektrum sinyal, dapat
bergabung dengan metode akses lainnya,
tidak membutuhkan guard time dan guard
band untuk melihat rentang waktu dan
intervensi antarkanal. CDMA juga tidak
4
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
membutuhkan alokasi dan pengelolaan
frekuensi, dan memiliki kapasitas yang
halus untuk membatasi para pengguna
yang sedang mengakses jaringan, serta
memiliki proteksi dari penyadapan.
Cara Kerja SMS
Ketika SMS dikirim ke suatu nomor
tertentu, SMS yang dikirimkan tidak akan
langsung dikirimkan ke nomor tersebut,
namun akan masuk terlebih dahulu ke
SMS Center(SMSC) operator telepon yang
Anda gunakan. SMS Center sendiri dapat
diartikan sebagai sebuah serveryang
bertanggung jawab pada proses
pengiriman SMS dalam suatu operator.
SMS yang dikirimkan dari suatu ponsel
akan masuk SMSC ini, kemudian baru
diteruskan ke nomor tujuan SMS tersebut.
Bila nomor yang dituju ternyata sedang
mati/offline, SMSC ini akan menyimpan
SMS tersebut untuk sementara waktu,
hingga nomor tujuan hidup kembali.
Lamanya waktu penyimpanan SMS,
sangat tergantung dari lamanya waktu
yang telah ditetapkan oleh operator untuk
menyimpan SMS tersebut. Nomor yang
telah menerima SMS akan mengirimkan
laporan ke SMSC bahwa SMS telah
diterima. Laporan tersebut kemudian akan
diteruskan kembali ke nomor pengirim
SMS.
Gambar 1 Mekanisme pengiriman SMS
AT Command
Merupakan bahasa yang
menghubungkan ponsel dengan
mikrokontroller. AT Command ditetapkan
oleh sebuah organisasi besar, independen,
dan bersifat non-profit yang dinamakan
ATST pada bulan Maret tahun 1999.
(Browse)
Mikrokontroller
Mikrokontroller merupakan suatu
chip (rangkaian terintegrasi yang sangat
kompleks) berfungsi sebagai pemroses
data dari input yang diterima pada suatu
sistem digital. Mikrokontroller digunakan
untuk orientasi pengendalian, seperti
pengukuran temperatur, penampil display
LCD, pemroses sinar digital dan
sebagainya.
Sedangkan bagian dari
mikrokontroller yaitu: central processing
unit (CPU) yang merupakan bagian
terpenting dari suatu mikrokontroller,
random access memory (RAM) yang
digunakan untuk menyimpan data
sementara, EPROM/PEROM/ROM
(Erasable Programmable Read Only
Memory) digunakan untuk menyimpan
program yang bersifat permanen, I/O atau
input/output merupakan unit yang
berfungsi agar mikrokontroller dapat
berkomunikasi dalam format serial atau
paralel, sehingga dapat dengan mudah
berkomunikasi dengan PC dan peralatan
digital lainnya, lalu timer yang berguna
untuk mengatur perwaktuan pada sistem
mikrokontroller, misal untuk delay atau
pencacah, dan terakhir interrupt controller
yang berfungsi mengganti suatu request
pada saat mikrokontroller sedang running.
5
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Mikrokontroller AT89S51
Mikrokontroller yang digunakan
dalam skripsi ini adalah jenis AT89S51.
Mikrokontroller berfungsi sebagai unit
proses utama suatu sistem yang akan
menyimpan pesan atau data yang dikirim
dari komputer. AT89S51 merupakan
istilah yang berlaku untuk rumpun
mikrokontroller yang diproduksi oleh
INTEL pada tahun 1970-an. Yang
termasuk dalam rumpun in adalah 8051,
8031, 8751, 8032, 8052 dan lainnya.
Seiring perkembangan teknologi seri
MCS-51 dengan ATMEL antara lain
tegangan kerja, kecepatan clock, memori
dan pemrogaman memorinya.
Mikrokontroller 8051 merupakan
mikrokontroller 8 bit yang mampu
mengalamati 64k memori program dan
64k memori data yang terpisah sehingga
kapasitasnya mencapai 128k. Arsitektur
yang memisahkan antara memori program
dan data disebut arsitektur Harvard. Fitur
lainnya yaitu memiliki 128 byte RAM
internal, dua timer counter 16 bit, satu
serial port dan empat port paralel I/O dan
lima sumber interupsi yang dikontrol
secara logik.
Gambar 2 Blok diagram Mikrokontroller
AT89S51
Gambar 3 Konfigurasi pin AT89S51
Fungsi masing-masing pin pada
mikrokontroller AT89S51 adalah sebagai
berikut:
1. Port 1 (Pin 1-8)
Port 1 merupakan salah satu port
yang berfungsi sebagai general
purpose I/O dengan lebar 8 bit.
Penyangga keluaran Port 1 mampu
memberikan atau menyerap arus
empat masukkan TTL (sekitar 1,6
mA). Jika “I” dituliskan ke kaki-
kaki Port 1, maka masing-masing
kaki akan di pulled high dengan
pull-up internal sehingga dapat
digunakan sebagai masukkan.
Sebagai masukkan, jika kaki-kaki
Port 1 dihubungkan ke ground (di
pulled low), maka masing-masing
kaki akan memberikan arus karena
6
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
dipulled high secara internal. Pada
port ini terdapat pin MISO, MOSI
dan SCK yang menerima alamat
bagian rendah (low byte) selama
pemrograman dan verifikasi flash.
2. RESET (Pin 9)
Merupakan pin reset yang
digunakan untuk mereset Program
Counter, dan jika RESET bernilai
high, maka nilai interval register
menjadi alamat 0000H.
3. Port 3 (Pin 10-17)
Merupakan port yagn terdiri dari 8
bit masukan dan keluaran dua arah
yang dapat menyerap atau
memberikan arus sebesar 4 input.
Apabila akan digunakan sebagai
input maka port 3 harus dikirim
logika 1. Port 3 juga dapat
difungsikan sebagai fungsi
alternatif seperti berikut :
Tabel 1 Fungsi port 3 mikrokontroller
AT89S51
Port 3 juga menerima masukkan
beberapa sinyal kendali pada saat
pemrograman atau verifikasi
memori flash.
4. XTAL 1 (Pin 19)
Merupakan input ke penguat
inverting osilator dan masukan
rangkaian clock internal.
5. XTAL 2 (Pin 18)
Merupakan keluaran dari penguat
inverting osilator.
6. Pin 20 (GND)
Hubungan ke catu daya 0 atau
ground.
7. Port 2 (Pin 21-28)
Merupakan port I/O dengan lebar
8bit, dan dua arah dengan
dilengkapi pull-up internal.
Penyangga keluaran Port 2 mampu
memberikan atau menyerap arus
empat masukkan TTL (sekitar 1,6
mA). Jika “ I” dituliskan ke kaki-
kaki Port 2 , maka masing-masing
kaki akan di pulled high dengan
pull up internal sehingga dapat
digunakan sebagai masukkan.
Sebagai masukkan, jika kaki-kaki
Port 2 dihubungkan ke ground (di
pulled low), maka masing-masing
kaki akan memberikan arus karena
di pulled high secara internal. Port
2 akan memberikan byte alamat
bagian tinggi (high byte)
selamapengambilan instruksi dari
memori program eksternal dan
selama pengaksesan memori data
eksternal yang mengghunakan
perintah dengan alamat 16bit
(misalnya : MOVX @DPTR).
Dalam aplikasi ini, jika ingin
mengirimkan “I”, maka digunakan
pullup internal yang sudah
disediakan. Selama pengaksesan
memori data eksternal yang
menggunakan perintah dengan
alamat 8-bit (misalnya: MOVX
@R1), Port 2 akan mengirimkan isi
dari SFR P2. Port 2 juga menerima
alamat bagian tinggi selama
pemrograman dan verifikasi flash.
8. PSEN (Pin 29)
Program Store Enable (PSEN)
merupakan pin keluaran pulsa
strobe untuk memori program
eksernal. Pada saat AT89S51
menjalankan perintah dari memori
program eksternal, PSEN akan
diaktifkan dua kali setiap periode
mesin kecuali untuk berhubungan
7
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
dengan memori data eksternal
maka akan dilewati.
9. ALE/PROG (Pin 30)
Address Latch Enable (ALE)
merupakan pulsa keluaran untuk
mengunci addres byte rendah
selama berhubungan dengan
memori eksternal. Pada pemakaian
normal ALE mengeluarkan pulsa
sebesar 1/6 dari frekuensi osilator
dan dapat digunakan sebagai sinyal
clock atau timing perangkat luar.
Pin ALE juga digunakan untuk
memberikan pulsa program selama
proses pemrograman memori flash.
10. EA/ Vpp (Pin 31)
Eksternal Access (EA) bertugas
untuk menjalankan program dari
memori luar (eksternal) lokasi
0000H hingga FFFFH maka harus
dihubungkan ke Ground,
sebaliknya agar program yang
dijalankan berasal dari dalam
(internal) maka EA harus
dihubungkan dengan Vpp. Untuk
fungsi pemrograman, EA
dihubungkan dengan Vpp
umumnya sebesar +12 V.
11. Port 0 (Pin 32-39)
Port 0 merupakan port keluaran
atau masukkan (I/O) bertipe open
drain bidirectional. Sebagai port
keluaran, masing-masing kaki
dapat menyerap arus delapan
masukkan TTL (sekitar 3,8 mA) .
Pada saat “ I “ dituliskan ke kaki-
kaki Port ini, maka kaki-kaki Port 0
dapat digunakan sebagai
masukkan-masukkan berimpedansi
tinggi. Port 0 juga dapat
dikonfigurasikan sebagai bus
alamat/data bagian rendah (low
byte) selama proses pengaksesan
memori data dan program eksternal.
Jika digunakan dalam mode ini
Port 0 memiliki pull-up internal.
Port 0 juga menerima kode-kode
yang dikirimkan kepadanya selama
proses pemrograman dan
mengeluarkan kode-kode selama
proses verifikasi program yang
telah tersimpan dalam flash. Dalam
hal ini dibutuhkan pull-up eksternal
selama proses verifikasi program.
12. Pin 40 (VCC)
Merupakan pin catu daya positif
untuk mikrokontroler sebesar +5V.
Serial RS 232
Merupakan interface standard yang
telah ditetapkan. Standard ini hanya
menyangkut komunikasi data antara
komputer Data Communication Equipment
(DCE) dengan alat-alat pelengkap
komputer DCE untuk menghubungkan
perlengkapan serial. RS232 merupakan
standard komunikasi data serial dengan
kecepatan yang relatif rendah, RS232
digunakan sebagai alat komunikasi antara
PC dengan modem.
Tegangan system yang berkaitan
dengan RS 232 perlu dikonversi dengan
menggunakan IC RS 232. IC ini
mempunyai driver yang membangkitkan
level tegangan yang dibutuhkan oleh RS
232 dan receiver ini khusus membalik
sinyal logic 1 yang diwakili oleh level
tegangan logic rendah untuk komunikasi
RS 232 dal logic 0 diwakili oleh tegangan
logic tinggi.
Sinyal yang diperlukan untuk
komunikasi serial yang dibangkitkan dan
diterima oleh Universal Asyncronous
Receiver/Transmitter (UART). IC RS 232
driver/receiver membentuk tegangan
translasi yang diperlukan antara
CMOS/TTL dan interface RS 232.
Komunikasi RS 232 adalah
asynchronous, yang artinya sinyal clock
tidak dikirim bersamaan dengan data.
8
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Setiap data disinkronisasikan denga
menggunakan star bit dan internal clock
pada setiap sisi untuk menjaga agar tetap
berjalan.
Gambar 4 Konfigurasi pin RS 232
Pengenalan Modem
Modem berasal dari kata modulator dan
demodulator. Modulator merupakan
bagian yang mengubah sinyal informasi ke
dalam sinyal pembawa atau carrier dan
siap untuk dikirimkan, sedangkan
demodulator adalah bagian yang
mengubah sinyal pembawa menjadi sinyal
informasi yang berisi data atau pesan.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pengembangan dan penelitian
dalam pembuatan pengendalian peralatan
listrik rumah tinggal dengan SMS dengan
berbasis mikrokontroller AT89S51
dilakukan di Laboratorium Instalasi Listrik
Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta, Semester 097
bulan Agustus 2012.
Metode Penelitian
Metode penelitian pengiriman SMS
yang diterima oleh modem GSM dengan
menggunaan kartu GSM dan kartu CDMA
dari pengendalian peralatan listrik rumah
tinggal dengan SMS dengan berbasis
mikrokontroller AT89S51 yang
dihubungkan dengan modem GSM melalui
kabel serial.
Perancangan
Proses perancangan pembuatan
pengendalian peralatan listrik dengan
menggunakan SMS berbasis
mikrokontroller AT89S51 ini dibagi
menjadi 2 tahap yaitu menentukan
peralatan listrik yang akan dinyalakan dan
dimatikan serta ruangan rumah yang akan
disimulasikan.
Gambar 5 Contoh rumah yang akan diuji
Gambar 6 Denah rumah yang akan
dipasangkan alat
Pengumpulan Bahan
Pengumpulan materi yang dilakukan
adalah studi pustakan atau pencarian bahan
sebagai bahan referensi, bahan-bahan yang
dicari melalui buku referensi antara lain
buku teori pengenalan mikrokontroller
9
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
AT89S51, dasar-dasar instalasi listrik,
dasar-dasar elektronika, serta bagaimana
cara membuat bahasa assembly.
Langkah-langkah Perancangan Alat
Perencanaan
Kita merencanakan apa yang akan kita
buat dalam pembuatan pengendalian
peralatan listrik menggunakan SMS
sebagai hardware-nya, dan
mikrokontroller AT89S51 sebagai
pengendalinya. Mikrokontroller AT89S51
ini memproses semua perintah yang
diberikan melalui SMS ini untuk
menghidupkan dan mematikan peralatan
listrik seperti lampu, kipas angin, televisi,
dan peralatan lain yang jumlah dayanya
tidak lebih dari 100 watt.
Tahap Pembuatan Komponen
Komponen elektronik yang dibutuhkan
adalah resistor 100-ohm, transistor C945, 2
buah Relay 12VDC, mikrokontroller
AT89S51, IC 1N4148 100o F / 16V.
Gambar 7 Skema rangkaian
Bagian sistem elektronika dirancang
sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan.
Misalnya untuk menggerakkan relay
diperlukan saklar transistor. Kemudian
komponen yang akan digunakan dipelajari
dan dipahami cara kerjanya.
Pembuatan sistem elektronika ini
meliputi tiga tahap:
Desain PCB, misalnya dengan
program Altium DXP.
Pencetakan PCB, bisa dengan
Proboard.
Perakitan dan pengujian
rangkaian elektronika.
Pembuatan Software/Program
Software ini ditanamkan (diunduh)
pada mikrokontroller sehingga alat dapat
berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
Tahap pembuatan program ini
meliputi:
1. Perancangan algoritma atau alur
program
2. Penulisan program dalam Assembly.
3. Compile dan download, yaitu
mentransfer program yang ditulis
ke dalam mikrokontroller.
Bahasa program yang digunakan untuk
memprogram IC mikrokontroller
AT89S51 adalah bahasa assembly. Bahasa
assembly digunakan karena bahwa
assembly bahasa dasar pemrograman yang
mudah digunakan oleh mikrokontroller,
dengan kata lain bahwa assembly adalah
bahasa mesin.
Gambar 8 flowchart proses kompilasi
secara umum
10
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Gambar 9 Preview pembuatan program
dengan bahasa assembly
Untuk memulai membuat program
maka kita dapat menggunakan program
assembly, salah satunya yaitu alds.exe.
setelah program dibuat dalam assembly,
simpan file dengan menggunakan ekstensi
*.asm. Setelah program disimpan, kita
perlu mengubah file yang berekstensi
*.asm menjadi *.hex. Proses merubah
ikstensi file tersebut dapat disebut sebagai
compile. Untuk mengunduh file hex ke
dalam IC mikrokontroller AT89S51
hendaknya menggunakan kabel ISP
downloader yang dihubungkan pada port
patatel printer (DB-25), sedangkan ujung
yang satunya dihubungkan kepada ISP dari
mikrokontroller AT89S51.
Gambar 10 Sistem pengiriman SMS
Pengiriman informasi dimulai
dengan ponsel pengirim yang memberi
perintah melalui SMS, kemudian SMS
akan diteruskan melalui jaringan seluler.
Jaringan seluler ini akan menghubungkan
setiap ponsel dengan sel induknya. Apabila
ponsel tujuan dalam keadaan aktif, maka
SMS akan langsung dapat diterima. Ponsel
penerima yang terhubung dengan kabel
serial akan langsung memberitahukan
bahwa ada SMS yang masuk ke
mikrokontroller AT89S51. Isi dari SMS
tersebut juga akan diteruskan ke
mikrokontroller. Hanya isi dari SMS yang
akan dibaca oleh mikrokontroller.
Isi dari SMS harus dapat
dimengerti dan sesuai dengan format yang
sudah ditentukan; ketidaksesuaian dengan
format maka isi SMS tidak akan
dimengerti sehingga mikrokontroller tidak
akan melakukan instruksi apapun. Namun
ketika isi SMS dimengerti oleh
mikrokontroller, maka mikrokontroller
akan meneruskan perintah. Contoh:
perintah untuk menyalakan lampu, berarti
mikrokontroller akan memberikan perintah
kepada relay board untuk kondisi aktif dan
indikator LED juga akan menyala.
Inti dari perancangan alat ini
terletak pada kemampuan mikrokontroller
yang dapat diprogram sesuai dengan
keinginan. Switch on/off peralatan listrik
dilakukan oleh mikrokontroller dengan
memberi instruksi nilai 1 atau 0 ke relay
board. Dengan demikian maka relay board
yang terhubung dengan listrik akan
berfungsi seperti sakelar listrik inti
menyambung atau memutuskan aliran
listrik.
11
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Gambar 11 Alur simulasi alat
Pada saat pengiriman SMS dimulai
melalui ponsel dan penerima SMS melalui
modem GSM yang dihubungkan dengan
menggunakan kabel serial selanjutnya
akan diproses data SMS tersebut oleh
mikrokontroller AT89S51. Data yang
diproses oleh mikrokontroller AT89S51
ini yang akan memberi perintah pada relay
untuk menyalakan dan mematikan lampu
secara otomatis, dan modem GSM ini akan
mengirimkan feedback kepada nomor
ponsel yang mengirim.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Uji Coba Perangkat Keras
Pengujian perangkat keras
dilakukan terhadap Sistem Minimum pada
mikrokontroller AT89S51, sistem driver
relay, dan sistem secara keseluruhan.
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan
bahwa subsistem bekerja dengan baik agar
sistem secara keseluruhan dapat bekerja
dengan baik.
Hasil Pengujian Sistem Minimum pada
Mikrokontroller AT89S51
Tujuan pengujian ini adalah untuk
mengetahui apakah sistem minimum
sesuai dengan yang direncanakan atau
tidak. Peralatan yang digunakan adalah
catu daya, tangkaian mikrokontroller
AT89S51 dan LED.
Gambar 12 diagram blok sistem minimun
mikrokontroller
Untuk menguji, kita
menghubungkan rangkaian ke catu daya
sebesar 12 volt dan dihibungkan ke LED
sebagai indikator. LED dihubungkan
dengan output dari mikrokontroller,
kemudian keluaran tersebut diukur
tegangannya.
Input Output Keterangan
ON Menyala Berfungsi
OFF Mati Tidak
Berfungsi
Tabel 2 Hasil uji coba sistem minimum
Jika catu daya dalam keadaan ON,
maka LED inframerah pun akan menyala,
sehingga rangkaian mikrokontroller
berfungsi. Sedangkan jika catu daya dalam
keadaan OFF, maka LED inframerah pun
akan mati sehingga rangkaian
mikrokontroller tidak dapat berfungsi.
12
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Hasil Uji Coba Driver Relay
Gambar 13 Rangkaian driver relay
Driver relay terdiri dari komponen
resistor, dioda, transistor, dan relay. Untuk
pengujiannya, rangkaian di atas
dihubungkan ke mikrokontroller (relay
lampu pertama ke port 1.0 dan relay lampu
kedua ke port P1.1) sebagai sumber daya
digunakan power supply untuk
menghidupkan LED sebagai indikator
lampu. Ketika relay ini mendapatkan
sinyal high dari mikrokontroller maka
rangkaian relay dan merutup jalur power
supply sehingga LED akan menyala dan
ketika mendapatkan sinyal low dari
mikrokontroller maka rangkaian relay akan
membuka jalur power supply sehingga
LED akan mati.
Input (Sinyal
dari
Mikrokontroller)
Output
(LED)
Keterangan
Low ON Closed circuit
High OFF Open circuit
Tabel 3 Hasil uji coba driver relay
Uji Coba Keseluruhan Sistem
Perintah Melalui SMS
Perintah untuk menyalakan
peralatan listrik sama dengan berkirim
SMS seperti biasa, namun dengan kode
yang sudah disesuaikan untuk kemudian
SMS dikirimkan dari ponsel ke modem.
Keberhasilan SMS sampai atau tidak
sangat tergantung pada jaringan operator.
Dalam percobaan yang dilakukan,
biasanya setelah 10 detik SMS akan
sampai di ponsel penerima, sekitar 2 detik
kemudian lampu akan menyala.
Kata kunci Keterangan
Z1 Lampu 1 = ON
Z2 Lampu 1 = OFF
Z3 Lampu 2 = ON
Z4 Lampu 2 = OFF
Z5 Lampu 3 = ON
Z6 Lampu 3 = OFF
Tabel 3 Kata kunci kode SMS yang dapat
diterima mikrokontroller
Sesaat setelah SMS diterima oleh
modem penerima, maka mikrokontroller
akan langsung memberi perintah pada
LED di mikrokontroller dan output relay
board. Perintah Z1 dan Z2 digunakan
untuk mengendalikan lampu 1, perintah Z3
dan Z4 digunakan untuk mengendalikan
lampu 2, sedangkan perintah Z5 dan Z6
digunakan untuk mengendalikan lampu 3.
Sekali lagi, keberhasilan perintah sampai
atau tidak ditentukan oleh jaringan
operator.
Berikut ini hasil pengujian alat
dengan operator yang berbeda:
13
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Operator Data Hasil
Percobaan
Tingkat
Keberha
silan 6
sd
8
12
sd
14
18
sd
20
Simpati 15 5 5 5 100%
AS 15 5 5 5 100%
IM3 15 5 5 4 93,3%
Mentari 15 5 4 4 86,6%
XL 15 5 3 4 80%
3 15 5 4 3 80%
Axis 15 5 3 3 73,3%
Esia 15 4 5 3 80%
Flexy 15 4 5 3 80%
Tabel 4 Hasil percobaan alat dengan
penguji beberapa operator
Percobaan dilakukan dalam tiga
periode yaitu antara jam 06.00 sampai
dengan jam 08.00, antara jam 12.00
sampai dengan 14.00, serta jam 18.00
sampai dengan jam 20.00 dengan masing-
masing pengujian 5 kali, sehingga didapat
pengujian sebanyak 15 kali tiap operator.
Dan didapat operator Telkomsel, yakni
simpati dan As sebagai operator yang
memiliki tingkat keberhasilan tertinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian dan percobaan ini adalah
peralatan listrik rumah tangga dapat
dikendalikan dari jarak jauh melalui SMS
dengan memanfaatkan mikrokontroller
AT89S51.
Saran
Untuk pengembangan alat di masa yang
akan datang, perlu pertimbangan
penggunaan modul modem GSM dengan
menggunakan komunikasi data USB yang
memungkinkan komunikasi data yang
lebih mudah dibanding modem serial.
Penggunaan bahasa pemrogaman yang
levelnya lebih tinggi juga diperlukan untuk
memperbanyak fitur dari alat yang dibuat.
Penggunaan alat lebih baik menggunakan
input daya yang sama, sehingga tidak
membutuhkan tambahan adaptor pengubah
tegangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. Atmel AT89S8951. 2002.
http://www.atmel.com.
Budioko, Totok. Teori, Simulasi, dan
Aplikasi Mikrokontroller AT89S51.
Yogyakarta: Gava Media, 2005.
ETSI. Technical Realization of the Short
Message Service (SMS) Pont-to-
Pont (PP) (GSM 03,40). 1996.
http://www.mobilecity.cz/doc/GS
M_03.40_5.3.0.pdf.
Silalahi, Nuraini. Layanan Informasi dan
Telekomunikasi Mobil Nirkabel.
Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2002.
Sudrajat, Iwa. Dasar-Dasar
Mikrokontroller AT89S51. Jakarta:
Politeknik Negeri Jakarta, 2005.
Yeralan, Sencer, dan Ashutosh Ahluwalia.
Programming and Interfacing 8051
Microcontroller. Addison-Wesley
Publishing Company, 1995.