JURNAL SKRIPSI
Click here to load reader
description
Transcript of JURNAL SKRIPSI
HUBUNGAN MANFAAT SUMBER BELAJAR DENGAN MINAT BACA
KELUARGA DESA SEI KAMAH II KECAMATAN SEI DADAP
KABUPATEN ASAHAN
Oleh :
Purya Mandraini
ABSTRAK
Sumber belajar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi minat baca
seperti manfaat, kajian teori, sistematis penyusunan, kemudahan mendapatkannya.
Pada saat sekarang ini yang terjadi yaitu kurangnya budaya membaca pada
masyarakat, menganggap membaca adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
ketika berada dijenjang pendidikan.
Penelitian bertujuan mengetahui hubungan manfaat sumber belajar dengan
minat baca keluarga pada program bina baca keluarga Desa Sei Kamah II Kecamatan
Sei Dadap Kabupaten Asahan.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif assosiatif, dengan sampel 32 orang.
Pengumpulan data dengan dokumentasi dan angket, teknik analisis data
menggunakan teknik deskriftif korelasional dengan korelasi product moment, regresi
linier, uji determinasi dan uji hipotesis.
Hasil analisis korelasi sebesar rxy = 0,884, persamaan regresi = 13,8 + 0,76 x,
pengaruh manfaat sumber belajar dengan minat baca keluarga sebesar 78,14%.
Perhitungan hipotesis thitung > ttabel yaitu 10,33 > 2,042. Maka disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara manfaat sumber belajar dengan minat baca
keluarga.
Kata kunci : Manfaat Sumber Belajar, Minat Baca, Bina Baca Keluarga.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu proses
untuk menuju pendewasaan, pada
hakikatnya pendidikan diperoleh melalui
proses yang terdapat di dalam suatu
masyarakat dan individu di dalamnya.
Sehingga pendidikan itu tidak hanya
berupa pendidikan formal yang
diperoleh di lembaga pendidikan saja,
tetapi lebih bersifat menyeluruh, yaitu
adanya pendidikan informal dan
nonformal yang sebenarnya membantu
tercapainya kesuksesan pembentukan
kedewasaan individu. Semua ini karena
pada dasarnya pendidikan formal,
informal, dam nonformal merupakan
suatu kesatuan yang saling berhubungan
sehingga terdapat kesinambungan yang
tidak dapat dipisahkan dalam kaitannya
untuk menciptakan manusia yang
sempurna dalam hal penguasaan iptek
dan pengoptimalan potensi.
Minat merupakan masalah yang
paling penting di dalam pendidikan,
apalagi bila dikaitkan dengan aktivitas
seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Minat yang ada pada diri seseorang akan
memberi gambaran dalam aktivitas
untuk mencapai suatu tujuan. Minat
merupakan suatu keinginan yang
dimiliki oleh seseorang untuk
memperoleh subjek khusus, aktivitas,
pemahaman, dan keterampilan untuk
tujuan perhatian ataupun pencapaian
yang diinginkan oleh seseorang tersebut.
Minat juga dikaitkan dengan perasaan
seseorang tentang suka atau senang
terhadap suatu objek atau aktivitas.
Secara sederhana minat berarti
kecendrungan dan keterkaitan yang kuat
faktor-faktor internal lain pada diri
seseorang, seperti perhatian, keinginan,
motivasi dan kebutuhan terhadap
sesuatu.
Minat baca warga Sumatera Utara
(Sumut) yang sangat rendah. Bahkan
dari 13 juta jumlah penduduk di Sumut,
hanya 1% yang memiliki minat baca. Itu
artinya, 99% warga Sumut tidak
berminat membaca. Ini berdasarkan data
dari Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Sumatera Utara (BPAD
Sumut). Hal itu diungkapkan Ketua TP
PKK Propinsi Sumatera Utara (Propsu),
Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho
pada seminar BPAD Dalam Peningkatan
Minat Baca dan Pembinaan
Perpustakaan di Aula BPAD, Jalan
Brigjen Katamso. (Maruntung, 2011).
Adapun usaha pemerintah dalam
membantu menumbuhkan minat baca
masyarakat adalah dengan dibentuknya
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di
daerah-daerah, diresmikannya Rumah
Baca Pesisir di kompleks SDN Pesisir
Lama I, Kelurahan Panjunan, Kecamatan
Lemahwungkuk kota Cirebon Jawa
Barat, Perpustakaan Keliling, dan lain
sebagainya dimana program kegiatan ini
ditangani oleh Departemen Sosial dalam
ruang lingkup Pendidikan Non Formal.
Minat membaca merupakan suatu
keinginan seseorang yang kuat untuk
melakukan kegiatan menambah ilmu
pengetahuan. Program yang
dilaksanakan oleh pemerintah yaitu
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
sehingga instansi pendidikan melakukan
upaya pemerataan pendidikan yang
semua lapisan masyarakat dapat
merasakan pendidikan. Namun jika tidak
diberengi dengan minat dari masyarakat
yang menjadi tujuan, maka usaha
tersebut akan sia-sia, tidak mencapai
tujuan secara maksimal. Oleh karena itu
minat masyarakat sangat diperlukan
guna mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Minat baca dipengaruhi oleh aspek
sumber belajar itu sendiri. Setiap sumber
belajar selalu membawa pesan yang
dapat dimanfaatkan atau dipelajari oleh
para pemakainya. Manfaat sumber
belajar misalnya memberikan infromasi
yang terbaru, membantu pembaca dalam
menghadapi masalah hidup, menjadikan
kehidupan lebih baik lagi. Dan
memberikan kreasi baru yang dapat
digunakan sebagai penambah pemasukan
dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
Karena seseorang akan melakukan suatu
kegiatan apabila merasa ada manfaat
yang akan dapat digunakan dalam hidup.
Adapun identifikasi masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Kurangnya pemahaman masyarakat
akan pentingnya membaca.
2. Minimnya buku yang terdapat pada
lembaga tersebut.
3. Kesibukan masyarakat yang cukup
padat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
4. Jauhnya tempat tinggal dari lokasi
pelaksanaan program Bina Baca.
Berdasarkan pada uraian dalam
latar belakng dan identifikasi pada
pendahuluan di atas, maka dapat
dirumskan masalah yang akan diteliti
sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi manfaat sumber
belajar yang pada program Bina Baca
Keluarga di Desa Sei Kamah II
Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
Asahan?
2. Seberapa tinggi minat baca warga
masyarakat di program Bina Baca di
Desa Sei Kamah II Kecamatan Sei
Dadap Kabupaten Asahan?
3. Apakah ada hubungan antara manfaat
sumber belajar dengan minat baca
keluarga pada program Bina Baca
Keluarga Di Desa Sei Kamah II
Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
Asahan?
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Profil Bina Baca Keluarga
Bina Baca Keluarga adalah salah
satu program pendidikan yang
dilaksanakan oleh pemerintah pada jalur
pendidikan nonformal. Program ini
dirancang guna meningkatkan budaya
membaca pada masyarakat. Bina Baca
Keluarga ini sama halnya dengan
perpustakaan desa, hanya saja letaknya
berada di rumah penduduk sedangkan
perpustakaan desa terletak di kantor
kepala desa.
Bina Baca Keluarga pada
penelitian ini terletak di jalan pendidikan
desa Sei Kamah II Kecamatan Sei Dadap
Kabupaten Asahan. Dengan
beranggotakan 32 keluarga.
2. Manfaat Sumber Belajar
Manfaat sumber belajar antara lain
sebagai berikut:
a. Memberikan pengalaman yang lebih
konkrit dan langsung, Hal ini juga
membantu kita dalam menghemat
biaya dalam mendapatkan ilmu
pengetahuan.
b. Dapat menyajikan sesuatu yang
tidak mungkin diadakan, dikunjungi,
atau dilihat secara langsung, misal
model, denah, foto, film, dan lain-
lain.
c. Dapat menambah dan memperluas
cakrawala sains yang ada dalam
kelas, misalnya buku teks, foto film,
nara sumber dan lain-lain.
d. Dapat memberikan informasi yang
akurat dan terbaru, misalnya buku
teks, buku bacaan, majalah dan lain-
lain. Dapat membantu memecahkan
masalah pendidikan baik makro
maupun mikro dalam lingkup mikro.
e. Dapat memberikan motivasi positif,
lebih-lebih bila diatur dan dirancang
secara tepat.
f. Dapat merangsang untuk berpikir
secara lebih kritis, merangsang
untuk bersikap lebih positif dan
merangsang untuk berkembang
lebih jauh, misalnya dengan
membaca buku teks, buku bacaan,
melihat film, dan lain sebagainya
yang dapat merangsang pemakai
untuk berpikir, menganalisa, dan
berkembang lebih lanjut.
3. Minat Baca
Minat baca merupakan suatu
kecenderungan kepemilikan keinginan
atau ketertarikan yang kuat dan disertai
usaha-usaha yang terus menerus pada
diri seseorang terhadap kegiatan
membaca yang dilakukan secara terus
menerus dan diikuti dengan rasa senang
tanpa paksaan, atas kemauannya sendiri
atau dorongan dari luar sehingga
seseorang tersebut mengerti atau
memahami apa yang dibacanya
4. Hubungan Manfaat Sumber
Belajar dengan Minat Baca
Dalam hal ini sumber belajar
berperan penting dalam meningkatkan
minat baca pada seeorang. Karena pada
penjelasan sebelumnya bahwa minat
baca dipengaruhi oleh ketersediaan
sumber bacaan, maka dari itu sumber
bacaan yang tersedia hendaknya yang
mampu menarik perhatian warga belajar,
bisa saja dalam segi bentuk yang
menarik, kemudian dari isi materi
bacaan yang dirasa nyata manfaatnya
bagi warga belajar, dan kemudian
sumber bacaan yang mudah didapatkan.
Tidak semua sumber belajar mudah
dipahami oleh penggunanya, oleh karena
itu pihak pegelola hendaknya melakukan
perhatian yang lebih dalam penyediaan
sumber belajar.
Seseorang akan lebih tertarik
dengan kegiatan membaca apabila
mereka melihat adanya manfaat yang
didapatkan dari kegiatan membaca
tersebut. Mereka akan lebih tertarik jika
manfaatnya tersebut secara langsung
terasa dan dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari mereka misal
dapat membantu dalam memecahkan
masalah, menjadikan kehidupan mereka
lebih baik, dan mampu menjadikan
mereka lebih berpikir positif dalam
menyikapi berbagai hal.
C. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Metode pada penelitian ini yaitu
dengan metode deskriptif asosiatif,
dengan menggunakan rumus korelasi
product moment :
rxy –
√{ }{ }
Keterangan:
r = koefisien korelasi x dan y
∑x = jumlah skor distribusi
∑y = jumlah skor total
∑xy = jumlah pearkalian skor x dan y
N = jumlah reponden
∑x² = jumlah kuadrat skor distribusi x
Kemudian untuk uji keberartian dengan
menggunakan uji t, yaitu dengan rumus:
√
√
Keterangan:
t :Harga yang dihitung dan
menunjukkan nilai standard deviasi
dan distribusi t (tabel t)
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah sampel
2. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua
jenis instrumen penelitian yaitu angket
dan dokumentasi.
- Angket
Digunakan untuk mengungkapkan
pendapat responden mengenai hal
yang diteliti, dengan menggunakan
jenis angket tertutup dimana
jawaban telah disiapkan oleh
peneliti. Jumlah soal sebanyak 12
butir pertanyaan untuk variabel
manfaat sumber belajar dan 13 butir
pertanyaan untuk variabel minat
baca.
- Dokumentasi
Adalah cara untuk mendapatkan
informasi dan data melalui tulisan-
tulisan yang didokumentasikan atau
disimpan. Dokumentasi ini
digunakan antaranya untuk
mendapatkan data-data yang
berhubungan dengan penelitian yang
dilaksanakan pada tempat peneliti,
baik data-data primer yang berasal
dari tempat penelitian dan data-data
yang mendukung untuk penelitian
ini.
D. HASIL PENELITIAN
Uji Kecenderungan Manfaat Sumber
Belajar
Interval
Kelas
Frekuensi (%) Kategori
39 20 62,5 Tinggi
30 s/d 38 11 34,4 Sedang
21 s/d 29 1 3,13 Kurang
21 0 0 Rendah
Jumlah 32 100
Berdasarkan uji kecenderungan
hasil penelitian yang didapatkan di
lapangan dikemukakan untuk manfaat
sumber belajar yang termasuk dalam
kategori tinggi sebesar 62,5%, kategori
sedang sebesar 34,4%, kategori kurang
sebesar 3,13% dan kategori rendah 0%.
Dengan demikian dapat dikemukakan
kesimpulan data kategori manfaat
sumber belajar pada penelitian ini
termasuk tinggi yang dibuktikan dengan
perolehan frekuensi absolute tersebar
62,5%.
Uji Kecenderungan Minat Baca
Keluarga
Interval
Kelas
Frekuensi (%) Kategori
42,25 23 71,86 Tinggi
32,5 s/d
41,25
9 28,13 Cukup
26 s/d
31,5
0 0 Kurang
26 0 0 Rendah
Jumlah 32 100
Dari hasil penelitian yang
dilakukan minat baca termasuk pada
kategori tinggi sebesar 71,86%, kategori
sedang sebesar 28,13%, kategori kurang
sebesar 0% dan kategori rendah 0%.
Dengan demikian dapat dikemukakan
kesimpulan data kategori minat baca
pada penelitian ini termasuk tinggi yang
dibuktikan dengan perolehan frekuensi
absolute tersebar 71,86%.
Tabel Rangkuman Hasil Analisis
Korelasi X dengan Y dan Uji
Keberartiannya
Korelasi Koefisien
Korelasi
(r)
Koefisien
Determinasi
(r)2
thitung ttabel
rxy 0,884 0,78 10,33 2,042
Dari hasil penelitian hubungan
manfaat sumber belajar (X) dengan
minat baca keluarga (Y) sebesar = 0,884
dengan koefisien determinasi sebesar =
0,78 hal ini menyatakan bahwa
hubungan antara manfaat sumber belajar
dan minat baca memiliki hubungan yang
sangat tinggi. Melalui perhitungan uji t
diperoleh harga thitung sebesar = 10,33.
Sedangkan nilai ttabel sebesar = 2,042.
Ternyata perbandingan harga hitung
(10,33 > 2,037). Hal ini membuktikan
bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara manfaat sumber belajar
dan minat baca keluarga dengan
membentuk hubungan linier.
E. PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
1. Manfaat Sumber Belajar
Manfaat sumber belajar adalah
memberikan informasi yang lebih akurat,
memberikan pengetahuan yang tidak
bisa dikunjungi dan disediakan langsung,
memberikan informasi yang baru,
menjadikan lebih berpikir positif,
membantu dalam memecahkan masalah.
Syukur (dalam Prastowo, 2012)
Berdasarkan uji kecenderungan
hasil penelitian yang didapatkan di
lapangan dikemukakan untuk manfaat
sumber belajar yang termasuk dalam
kategori tinggi sebesar 62,5%, kategori
sedang sebesar 34,4%, kategori kurang
sebesar 3,13% dan kategori rendah 0%.
Dengan demikian dapat dikemukakan
kesimpulan data kategori manfaat
sumber belajar pada penelitian ini
termasuk tinggi yang dibuktikan dengan
perolehan frekuensi absolute tersebar
62,5%.
Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa secara keseluruhan responden
penelitian ini memiliki kecenderungan
untuk menyatakan bahwa manfaat
sumber belajar adalah kategori tinggi.
Hal ini menyatakan bahwa sumber
belajar yang tersedia memberikan
pengalaman yang baru, kemudian
pengetahuan yang didapatkan sering
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari, mempermudah dalam mendapatkan
ilmu pengetahuan, dapat menambah
kreasi baru dalam melakukan sesuatu
hal, informasi yang disampaikan akurat
dan terbaru, warga belajar berpendapat
bahwa mereka merasa terbantu dalam
mencukupi kebutuhan sehari-hari
mereka, dan menjadikan mereka lebih
berpikir ke arah yang lebih positif dalam
suatu hal, dan warga belajar berpendapat
dapat membantu mereka menuju ke
kehidupan yang lebih baik. Kenyataan
ini adalah sebagai fakta yang harus
menjadi perhatian bahwa manfaat
sumber belajar adalah salah satu faktor
penting yang harus diperhatikan bagi
kelangsungan proses pendidikan
masyarakat terkhusus dalam program
meningkatkan budaya membaca
masyarakat.
2. Minat Baca
Minat baca adalah unsur perhatian,
kemauan, dorongan dan rasa senang
untuk membaca. Perhatian bisa dilihat
dari perhatiannya terhadap kegiatan
membaca, mempunyai kemauan yang
tinggi untuk membaca, dorongan dan
rasa senang yang timbul dari dalam diri
maupun dari pengaruh orang lain. Semua
itu merupakan aktivitas yang dilakukan
dengan penuh ketekunan dan cenderung
menetap. Herman (dalam Bangun, 2014)
Dari hasil penelitian yang
dilakukan minat baca termasuk pada
kategori tinggi sebesar 71,86%, kategori
sedang sebesar 28,13%, kategori kurang
sebesar 0% dan kategori rendah 0%.
Dengan demikian dapat dikemukakan
kesimpulan data kategori minat baca
pada penelitian ini termasuk tinggi yang
dibuktikan dengan perolehan frekuensi
absolute tersebar 71,86%.
Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa secara keseluruhan responden
penelitian ini memiliki kecenderungan
untuk menyatakan bahwa minat baca
keluarga adalah kategori tinggi.
Kenyataan ini terbukti dengan adanya
pendapat mereka bahwa lebih memilih
membaca dan sedikit bersantai, dan
mereka mengungkapkan memang
tertarik dengan kegiatan membaca, dan
pasangan mereka memberikan respon
yang baik terhadap kegiatan membaca
yang mereka lakukan, kemudian warga
belajar mengungkapkan bahwa mereka
sering melakukan peminjaman buku
dalam waktu seminggu, dan itu atas
kemauan mereka sendiri, hal tersebut
dilakukan karena mereka merasakan
manfaat dari kegiatan membaca tersebut
yaitu dengan menjadikan kehidupan
mereka ke arah yang lebih baik, dan
mereka meyakini akan mampu
mencukupi kebutuhan dan mampu
bekerja lebih baik lagi dengan cara
menambah pengetahuan melalui
membaca.
3. Hubungan Manfaat Sumber
Belajar dengan Minat Baca
Keluarga Desa Sei Kamah II Kec.
Sei Dadap Kab. Asahan
Untuk hubungan manfaat sumber
belajar dan minat baca peneliti
menemukan hubungan sebesar 0,884
dengan indeks determinasi sebesar
71,86% hal ini menyatakan adanya
hubungan antara manfaat sumber belajar
dengan minat baca. Dan menurut tabel
korelasi hubungan antara manfaat
sumber belajar mempengaruhi minat
baca dari hasil penelitian yang
ditemukan terdapat dalam kategori
sangat tinggi.
Hubungan manfaat sumber belajar
dengan minat baca dalam kategori tinggi
karena setiap orang akan tertarik dengan
bacaan yang berhubungan dengan
kehidupannya sehari-hari, misalnya yang
berdekatan dengan profesi yang
dikerjakan dan membantu dalam
pekerjaannya. Seseorang akan tertarik
untuk membaca sesuatu yang belum
pernah dibaca, ilmu yang terkandung
dalam bacaan belum diketaui. Dan
kemudian seseorang akan senang
melakukan membaca apabila mereka
menemukan pemecahan masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya.
Manfaat sumber belajar
mempengaruhi minat baca sebesar
71,86% Hal ini tentunya menjadi
perhatian bahwa minat baca sebenarnya
harus diupayakan dapat tercapai dengan
baik, dari hasil penelitian hendaknya
upaya yang dilakukan dipertahankan
yaitu dengan memperhatikan kebutuhan-
kebituhan masyarakat akan bacaan yang
sesuai dengan kehidupan masyarakat itu
sendiri, agar dapat dirasakan secara
langsung manfaat dari sumber belajar
yang tersedia.
F. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Manfaat sumber belajar menurut
warga belajar Bina Baca Keluarga
berada pada kategori tinggi dengan
nilai rata-rata 62,5%. Hal ini
dibuktikan oleh tanggapan warga
belajar mengenai manfaat yang
didapatkan dari sumber belajar yang
tersedia diantaranya yaitu
mendapatkan pengetahuan yang
baru, informasi yang akurat dan
membantu dalam memecahkan
masalah.
b. Minat baca warga belajar Bina Baca
Keluarga berada pada kategori
tinggi dengan nilai 71,86%. Hal ini
dibuktikan dengan pernyataan warga
belajar yang melakukan kegiatan
membaca karena merasa butuh akan
pengetahuan, membaca merupakan
kegiatan yang dilakukan atas dasar
kemauan sendiri tanpa ada paksaan
dari orang lain dan melakukan
kegiatan membaca setiap minggu.
c. Hubungan antara manfaat sumber
belajar dengan minat baca keluarga
sebesar = 0,884 dengan koefisien
determinasi sebesar = 0,78. Melalui
perhitungan uji t diperoleh harga
thitung sebesar = 10,33. Sedangkan
nilai ttabel sebesar = 2,042. Ternyata
perbandingan harga hitung (10,33 >
2,042). Maka terdapat hubungan
positif dan signifikan antara manfaat
sumber belajar dengan minat baca
keluarga.
2. Saran
Berdarkan kesimpulan dan
implikasi hasil penelitian di atas, maka
peneliti mengajukan saran-saran sebagai
berikut:
a. Kepada pengelola Bina Baca
Keluarga sumber belajar yang
tersedia sebaiknya terus
dipertahankan ataupun ditingkatkan
pengelolaannya agar terus
memberikan manfaat bagi
masyarakat sekitar. Peningkatan ini
dapat dilakukan dengan
memperhatikan kebutuhan-
kebutuhan yang dekat dengan
masyarakat agar mampu lebih
meningkatkan minat baca
masyarakat dan menjadi masyarakat
yang memiliki pengetahuan tinggi
sehingga mudah melakukan
pemenuhan kebutuhan hidup. Perlu
dilakukannya publikasi kepada
seluruh warga masyarakat agar
mereka mengetahui adanya lembaga
yang tidak secara langsung
memberikan manfaat yang dapat
membantu mereka dalam
mempermudah dalam pemenuhan
kebutuhan hidup.
b. Kepada warga belajar Bina Baca
Keluarga hendaknya terus
mempertahankan dan meningkatkan
kegiatan membaca, karena dengan
membaca akan menjadikan kita
masyarakat yang terus berkembang
dalam melakukan pemenuhan
kebutuhan dalam hidup.
c. Diharapkan kepada peneliti lainnya,
untuk mengkaji faktor-faktor lain
yang diduga berhubungan dengan
minat baca, misal sikap pengelola
lembaga, ketersediaan sumber
belajar, letak geografisnya, dan lain
sebagainya. Sehingga peningkatan
minat baca dapat terus tercipta
dengan baik.
G. DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Hendra P. 2014. Upaya Tutor
Untuk Menumbuhkan Minat Baca
Warga Belajar Paket C Di
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
Kota Binjai. Medan : Unimed.
Skrispsi tidak diterbitkan.
Prastowo, Andi. 2012. Pengembangan
Sumber Belajar. Yogyakarta :
Pustaka Insan Madani
Sugiono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan, Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi.
Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana. 2001. Pendidikan Luar
Sekolah. Bandung : Falah
Production.
Tarigan, 2005. Membaca Sebagai
Sesuatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa