JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik...

10
JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT Diajukan Oleh: Dimas Luthfi Hardianto NPM : 130511338 Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Peradilan Pidana FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2017

Transcript of JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik...

Page 1: JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik melalui layanan pesan singkat ada yang dituntut menggunakan KUHP dan Undang-Undang ITE.

JURNAL

PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS PENCEMARAN NAMA BAIK

MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT

Diajukan Oleh:

Dimas Luthfi Hardianto

NPM : 130511338

Program Studi : Ilmu Hukum

Program Kekhususan : Peradilan Pidana

FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2017

Page 2: JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik melalui layanan pesan singkat ada yang dituntut menggunakan KUHP dan Undang-Undang ITE.

HALAMAN PENGESAHAN

JURNAL

PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS PENCEMARAN NAMA BAIK

MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT

Diajukan Oleh:

Dimas Luthfi Hardianto

NPM : 130511338

Program Studi : Ilmu Hukum

Program Kekhususan : Peradilan Pidana

Telah disetujui Oleh Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing Tanggal:

Dr. Al. Wisnubroto, S.H., M.Hum Tanda tangan:

Mengetahui,

Dekan,

FX. Endro Susilo, S.H., LL.M.

Page 3: JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik melalui layanan pesan singkat ada yang dituntut menggunakan KUHP dan Undang-Undang ITE.

PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS PENCEMARAN NAMABAIK MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT

Dimas Luthfi HardiantoFakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Email: [email protected]

The development of information technology – to some extent – causes the emergence of new type ofcriminal activity. One of them is the crime of defamation through short message service (SMS). InIndonesia, the suspect of SMS-based defamation can be processed through the criminal code(KUHP) or the Information and Technology Legislation. This dualism of law implementation canprovide negative impacts such as, lowering the trust of the society toward the law apparatus andalso the emergence of negative assessment toward the law institution. Furthermore, the ambiguoussource of law itself can enhance the possibility of vigilance among the society or create a socialjealously. Hence, the writer believes that it is important to review the implementation of criminalcode (KUHP) and the Information and Technology Legislation within the case of defamation viaSMS. This undergraduate thesis is constructed using the normative legal research. This type ofresearch enable the writer to examine the implementation of positive law. The distinction of lawimplementation within the case of SMS-based defamation can be caused by various opinion. First aSMS which sent to someone, do not qualify as public as an important condition for the defamation.The second opinion, if the defamation using media electronic, it must be using Information andTechnology Legislation

Keywords: dualism, law implementation, defamation, short message service1. PENDAHULUAN

Teknologi informasi dankomunikasi saat ini telah mengalamiperkembangan dari masa ke masa.Perkembangan teknologi dan komunikasimemberi kemudahan bagi manusia untukmelakukan aktivitas guna memenuhikebutuhan dan melakukan interaksi ataukomunikasi dengan individu lainnyadimanapun mereka berada. Teknologitelekomunikasi terus mengalamiperubahan seiring perkembangan zaman.Bentuk alat komunikasi terus mengalamiperubahan seiring dengan perkembanganzaman. Pada tahun 1871 Antonio Meuccimenemukan sound telegraph, alat yangmemungkinkan seseorang berkomunikasidalam bentuk suara dengan perantarakabel. Pada tahun 1876 AlexanderGraham Bell mengembangkannyamenjadi sebuah telepon1. Teknologitelepon hingga saat ini terusdikembangkan, sehingga dengan adanya

1 http://www.penemu.co/2015/05/penemu-telepon-sebenarnya-antonio-meucci.html diaksespada tanggal 19 September 2016 pukul 22.49

telepon bisa menghubungkan masyarakatdi seluruh dunia menjadi lebih mudah dancepat, bahkan dapat mendorongperkembangan teknologi baru. Teleponberkembang pesat dengan ditemukannyatelepon genggam atau Hp (handphone)yang dapat digunakan untuk melakukanpanggilan dan mengirimkan pesan singkatatau Short Message Service yangdisingkat sebagai SMS, sehingga manusiadapat dengan mudah berkomunikasidengan cara cepat dan biaya yang murah.Berdasarkan Survei, pengguna Hp diIndonesia telah mencapai 281,9 jutaorang. Jumlah tersebut menggambarkanbahwa setiap orang di Indonesiamemegang ponsel sebanyak 1,13 unit2.Seiring dengan perkembangannya,teknologi telekomunikasi akan membawadampak pada pergeseran nilai, norma,kesusilaan dan dapat mendorongtimbulnya perubahan pola tindak pidanamenjadi lebih modern dengan

2https://www.goodnewsfromindonesia.org/2016/01/21/data-terbaru-ternyata-jumlah-ponsel-di-indonesia-melebihi-jumlah-populasi diakses padatanggal 20 September 2016 pukul 00.20

Page 4: JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik melalui layanan pesan singkat ada yang dituntut menggunakan KUHP dan Undang-Undang ITE.

menggunakan fitur yang disediakan olehHp yaitu layanan pesan singkat/ SMS.Salah satunya yaitu kejahatan yangdilakukan dalam bentuk pencemarannama baik melalui SMS. Dalam hukumpositif Indonesia, terdapat beberapaperaturan Perundang-Undangan yangmengatur tentang pencemaran nama baik,antara lain, dalam KUHP Bab XVItentang penghinaan yang termuat dalamPasal 310 sampai dengan 321 danUndang-Undang Republik IndonesiaNomor 11 Tahun 2008 Tentang InformasiDan Transaksi Elektronik (ITE) Pasal 27ayat (3).

Berdasarkan peraturanperundang-undangan yang mengatur danberdasarkan fakta hukum dan fakta sosial,terdapat permasalahan hukum yang belumdikaji lebih lanjut, yaitu adanya perbedaanpenerapan hukum terhadap pelakupencemaran nama baik melalui layananpesan singkat. Pelaku pencemaran namabaik melalui layanan pesan singkat adayang dituntut menggunakan KUHP danUndang-Undang ITE. Contoh kasusterkait permasalahan hukum tersebutadalah putusan nomor70/PID.B/2010/PN.SMP, tentangpencemaran nama baik melalui layananpesan singkat/ di kabupaten Sumenep,Provinsi Jawa Timur, Moh. Hisyam AlsIcank menghina Desi Familia dengankata-kata yang tidak pantas karena Icankmerasa sakit hati setelah cintanya ditolakoleh Desi. Terdakwa dinyatakan bersalahdengan melanggar pasal 315 KUHP.Kasus yang kedua berdasarkan putusannomor 232/Pid.B/2010/PN.Kdl, diKendal, Jawa Tengah, Terdakwa Drs.Prabowo MM. Bin Tjasana PramonoSaputro melalukan penghinaan melaluilayanan pesan singkat/ SMS kepada NurDewi Alfiyana. Terdakwa merasa kesalpada korban, karena terus menerusmeneror terdakwa. Korban terus-menerusmenelepon dan mengirim SMS padaterdakwa. Terdakwa yang merasa kesalakhirnya mengirim SMS pada korbanyang isinya bersifat menghina korban.

Korban merasa sakit hati, lalu korbanmelaporkan kepada Polisi. Terdakwadinyatakan bersalah dengan melanggarpasal 27 ayat (3) Undang-Undang ITE.Kasus ketiga berdasarkan putusan nomor45/Pid.Sus/2013/PN.Pt, terjadi padatahun 2013 di Kabupaten Pati, Jawatengah, Nunung Setyaningrum, SH BintiKarlan mencaci maki Siti Asiyah AlMbak Sis Binti Sutiyono melalui layananpesan singkat/ SMS. Terdakwa mencacimaki korban dikarenakan rasa cemburudan mengira bahwa korban berhubungandengan suami terdakwa. Perbuatanterdakwa dituntut pasal 27 (3) Undang-Undang ITE. Terdakwa dijatuhi pidanapenjara 3 bulan dengan percobaan selama6 bulan.

Dari ketiga contoh kasus diatas,terlihat perbedaan penerapan hukumterhadap kasus pencemaran nama baikyang dilakukan melalui SMS. Terjadinyaperbedaan dalam penerapan hukum akanmenimbulkan dampak sepertikepercayaan masyarakat pada penegakhukum menjadi berkurang, munculnyapandangan negatif terhadap institusiperadilan, masyarakat menjadi mainhakim sendiri akibat instansi peradilanyang tidak diikutsertakan dalam masalahyang berhubungan dengan pidana, danmunculnya kecemburuan sosial. Makadari itu, permasalahan tersebut perludikaji lebih lanjut agar kedepannya tidakada lagi perbedaan dalam penerapanhukum terhadap tindak pidanapencemaran nama baik melalui layananpesan singkat/SMS. Berdasarkanpersoalan yang sudah dipaparkan diatas,penulis tertarik untuk melakukanpenulisan hukum dengan judul PerbedaanPenerapan Hukum Dalam KasusPencemaran Nama Baik Melalui LayananPesan Singkat.

a. Rumusan MasalahMengapa terjadi perbedaan penerapanhukum dalam kasus pencemarannama baik melalui layanan pesansingkat?

Page 5: JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik melalui layanan pesan singkat ada yang dituntut menggunakan KUHP dan Undang-Undang ITE.

b. Tujuan PenelitianUntuk mengetahui mengapa terjadiperbedaan penerapan hukum dalamkasus pencemaran nama baik melaluilayanan pesan singkat?

2. Tinjauan Pustakaa. Sebab Akibat Perbedaan

Penerapan HukumPerbedaan penerapan hukum

dipengaruhi oleh beberapa sebab,salah satunya disebabkan karena tidakadanya pedoman pemidanaan bagihakim dalam menjatuhkan pidana.Menurut Sudarto, pedoman untukpemberian pidana akan memudahkanhakim dalam menetapkanpemidanaannya setelah terdakwaterbukti telah melakukan perbuatanyang didakwakan. Hakim mempunyaikebebasan untuk memilih pidanayang akan dijatuhkan. Hukum positiftidak memberi pedoman secara pasti.Kebebasan hakim dalam menetapkanpidana tidak boleh sedemikian rupa,sehingga memungkinkan terjadinyaketikdaksamaan yang mencolok, halyang bisa mendatangkan perasaantidak enak di hati masyarakat.Pedoman dalam pemberian pidanadalam KUHP sangat diperlukan,sebab dapat mengurangiketidaksamaan3.

Menurut Muladi, disampinghal-hal yang bersumber pada hukum,ada juga faktor lain yang menjadipenyebab perbedaan penerapanhukum, yaitu faktor yang bersumberdari diri hakim sendiri, baik yangbersifat internal maupun eksternal.Faktor tersebut antara lainmenyangkut pengaruh latar belakangsosial, agama, dan pengalaman. Haltersebut tidak dapat dipisahkankarena sudah terpaku sebagai atribut

3 Sudarto, 1977, Hukum Dan Hukum Pidana,Alumni, Bandung, hlm. 614 Muladi dan Barda Nawawi Arief. 2005, Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Alumni,Bandung,hlm. 58

peradilan yang disebut insanperadilan atau human equation ataupersonality of Judge. Sesuatu yangtidak diharapkan akan terjadi apabilaperbedaan penerapan hukum tidakdapat diatasi, yaitu akan timbulnyademoralisasi dan sikap anti-rehabilitasi di kalangan terpidanayang dijatuhi pidana yang lebih beratdaripada yang lain di dalam kasusyang sebanding4.

Perbedaan penerapan hukumtentu akan menimbulkan beberapaakibat, seperti kurangnyakepercayaan masyarakat terhadapaparat penegak hukum, masyarakatmemandang negatif institusiperadilan dan masyarakat menjaditidak mengikutsertakan instansiperadilan dalam menyelesaikanmasalah yang berhubungan denganpidana sehingga menjadi main hakimsendiri, serta munculnyakecemburuan sosial. Dengan adanyaperbedaan penerapan hukum, tidakheran jika ada masyarakat yangmempertanyakan apakah pengadilantelah melaksanakan tugasnya untukmenegakkan hukum dengan adil.

b. Jenis dan Perkembangan DelikPencemaran Nama BaikR. Soesilo memberikan penjelasanbahwa KUHP membagi 6 macampenghinaan yaitu5:1) Penistaan atau smaad diatur

dalam Pasal 310 ayat (1) KUHP,Menurut R. Soesilo, supaya dapatdihukum menurut Pasal 310 ayat(1) KUHP, maka penghinaan ituharus dilakukan dengan caramenuduh seseorang telahmelakukan perbuatan tertentudengan maksud agar tuduhan itutersiar atau diketahui oleh banyak

5 R. Soesilo, 1991. Kitab Undang-Undang HukumPidana (KUHP) Serta Komentar-KomentarnyaLengkap pasal Demi Pasal, Penerbit Politeia,Bogor, hlm. 226

Page 6: JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik melalui layanan pesan singkat ada yang dituntut menggunakan KUHP dan Undang-Undang ITE.

orang. Perbuatan yangdituduhkan itu tidak perlu suatuperbuatan yang boleh dihukumseperti mencuri, menggelapkan,berzina dan sebagainya, cukupdengan perbuatan biasa, sudahtentu suatu perbuatan yangmemalukan .

2) Penistaan dengan Surat atausmaadachrift diatur dalam Pasal310 ayat (2) KUHP. Menurut R.Soesilo, pasal ini menjelaskantuduhan yang dilakukan dengantulisan atau surat atau gambardapat dituntut dengan Pasal 310(2) KUHP.

3) Fitnah atau laster diatur dalamPasal 311 KUHP

4) Penghinaan Ringan ataueenvoudige belediging diaturdalam Pasal 315 KUHPPenghinaan seperti ini dilakukandi tempat umum yang berupakata-kata makian yang sifatnyamenghina. Menurut R. Soesilo,bila penghinaan dilakukandengan menuduh suatu perbuatanterhadap seseorang termasukdalam Pasal 310 atau 311.Apabila dilakukan denganmengatakan kata-kata kasarseperti “anjing”, “asu”,“bajingan”, dan lain-lain makamasuk dalam Pasal 315 dandinamakan penghinaan ringanatau eenvoudige belediging.Supaya dapat dihukum, kata-katapenghinaan harus dilakukan didepan umum, baik secara tertulisataupun lisan . Jika tidakdilakukan di depan umum,supaya dapat dihukum maka:a) Orang yang dihina harus

berada disitu melihat danmendengarnya sendiri.

b) Bila dilakukan dengan suratatau tulisan, maka harusdialamatkan ataudisampaikan kepada yangdihina.

c) Kata-kata atau kalimat yangsifatnya dapat disebutmenghina tergantung tempatdan waktu, sepertimengucapkan maling kepadapencuri. Meskipunmengatakan kebenaran, tetapidapat menimbulkankebenaran.

d) Penghinaan yang dilakukandengan perbuatan sepertimeludahi di mukanya, suatusodokan, dorongan,tempelengan, dorongan yangsebenarnya merupakanpenganiayaan, tetapi biladilakukan tidak seberapakeras, dapat menimbulkanpula penghinaan.

5) Mengadu secara fitnah ataulasterlijke aanklacht yang diaturdalam Pasal 317 KUHP. MenurutR. Soesilo, pemberitahuan ataupengaduan yang menyerangkehormatan atau nama baik yangdiadukan. Pengaduan ataupemberitahuan yang kurang betulsecara tidak disengaja, tidakdihukum. Pengaduan yangdilakukan secara tertulis yangdimaksud dalam pasal ini, tidakmensyaratkan tanda tangan,sehingga menyampaikan suratkaleng yang palsu menimbulkanjuga kejahatan dalam pasal 317.Perbuatan ini ditujukan untukmenyerang nama baik orangbiasa. Sehingga dibutuhkanaduan dari orang itu untukmenuntut (delik aduan).Pengaduan atau pemberitahuanyang dilakukan tidak denganmaksud untuk menyerangkehormatan atau nama baikseseorang dikenakan pasal 220KUHP.

6) Tuduhan secara memfitnah ataulasterajke verdarhtmaking diaturdalam Pasal 318 KUHP. MenurutR. Soesilo, dalam praktik banyak

Page 7: JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik melalui layanan pesan singkat ada yang dituntut menggunakan KUHP dan Undang-Undang ITE.

terjadi. Dalam pasal ini yangdiancam hukuman ialah orangyang dengan sengaja melakukansuatu perbuatan yangmenyebabkan orang lain secaratidak benar terlibat dalam suatutindak pidana. Misalnya dengandiam-diam menaruh barangcurian di rumah orang lain.Supaya dengan maksud supayaorang itu dituduh melakukankejahatan .

Dalam Undang-Undang ITE,pencemaran nama baik diatur dalamPasal 27 ayat (3) unsur “muatanpenghinaan dan/atau pencemarannama baik” sebagaimana yang diaturdalam Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang ITE mengacu pada KUHP,khususnya Pasal 310 dan Pasal 311KUHP. Dalam KUHP diatur dengantegas bahwa penghinaan merupakandelik aduan. Dalam penjelasan Pasal45 ayat (5) Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 19 Tahun 2016tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008tentang Informasi dan TransaksiElektronik menegaskan tindak pidanapenghinaan dan pencemaran namabaik dalam bidang InformasiElektronik dan Transaksi Elektronikbukan semata-mata sebagai tindakpidana umum, melainkan sebagaidelik aduan. Penegasan mengenaidelik aduan dimaksudkan agar selarasdengan asas kepastian hukum danrasa keadilan masyarakat.

c. Aturan Hukum Positif tentangPencemaran Nama Baik

Pencemaran nama baik dalamKitab Undang-Undang HukumPidana (KUHP) dikenal sebagaipenghinaan yang diatur dalam babXVI. Menurut R. Soesilo, menghinaadalah menyerang kehormatan dannama baik seseorang, yang diserangbiasanya merasa malu. Maksud dari“kehormatan” disini adalah nama

baik seseorang, bukan kehormatandalam lapangan seksual. Perbuatanmenyinggung kehormatan dalamlapangan seksual ini tidak termasukdalam kejahatan “penghinaan” akantetapi masuk dalam kejahatan“kesopanan” atau “kesusilaan”.Apabila seseorang merasa telahdicemarkan nama baiknya oleh persdalam pemberitaan media massa,menurut Undang-undang No. 40Tahun 1999 tentang Pers, dapatditafsirkan bahwa pers telahmenyalahi atau melanggar Pasal 5ayat (1), selanjutnya pihak yangmerasa dirugikan dapat menggunakanHak Jawabnya sebagaimana diaturdalam Pasal 5 ayat (2) dan hakKoreksi sebagaimana diatur dalamPasal 5 ayat (3) yang wajib dipenuhioleh pers atau pers memilikikewajiban koreksi seperti ditentukandalam Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Pers. Undang-Undang Perstelah mempertegas pers untukmemiliki sikap yang bertanggungjawab.

Pencemaran nama baik jugadiatur dalam Undang-Undang Nomor11 Tahun 2008 Tentang Informasidan Transaksi Elektronik. DalamUndang-Undang ITE, ketentuanpenghinaan dan pencemaran namabaik diatur dalam Pasal 27 ayat (3).Dalam Undang-Undang Nomor 19Tahun 2016 tentang Perubahan atasUndang-Undang Nomor 11 Tahun2008 tentang Informasi dan TransaksiElektronik, ketentuan pidanamengenai penghinaan dan/ataupencemaran nama baik diatur dalamPasal 45 ayat (3), Pidananya diubahmenjadi lebih ringan, yaitu pidanadengan pidana penjara paling lama 4(empat) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp. 750.000.000 (tujuh ratuslima puluh juta rupiah)

Page 8: JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik melalui layanan pesan singkat ada yang dituntut menggunakan KUHP dan Undang-Undang ITE.

d. Delik Pencemaran Nama Baik danPerlindungan terhadap HakKebebasan Berpendapat

Undang-Undang Dasar 1945secara langsung dan tegasmemberikan jaminan kebebasanuntuk berserikat atau berorganisasi(freedom of assembly), dan kebebasanmenyatakan pendapat (freedom ofexpression) yang diatur dalam Pasal28E ayat (3). Jaminan tersebut tidakhanya untuk warga negara Indonesia.Tetapi bagi setiap orang yang artinyatermasuk juga orang asing yang ada diIndonesia. Pasal 28E ayat (3)Undang-Undang Dasar 1945memberikan ruang bagi individuuntuk berserikat, berkumpul, danmengeluarkan pendapat secarapribadi maupun berkelompok.Kebebasan mengeluarkan pendapatmerupakan aktivitas yang sangatwajar terjadi. Aktivitas sosial iniselalu berkembang mengikutiperkembangan teknologi danmasyarakat.

Hukum memberikankebebasan dan batasan untukberpendapat. Batasan itu diatur dalampasal 28J ayat (2) Undang-UndangDasar 1945. Pembatasan untukberpendapat dituangkan dalam Pasal310 ayat (1) KUHP dan Pasal 27 ayat(3) Undang-Undang ITE yangmemuat larangan berpendapat atauaktivitas sosial yang disosiatif berupapencemaran nama baik dengan caramenyerang kehormatan seseorangsecara lisan maupun tertulis.

3. METODE PENELITIANa. Jenis penelitian

Jenis penelitian hukum merupakanjenis penelitian normatif. Fokuspenelitian ini berdasarkan padaperaturan perundang-undanganmengenai penerapan hukum dalamkasus pencemaran nama baik melaluilayanan pesan singkat.

b. Sumber DataDalam penelitian hukum normatifdata berupa data sekunder, terdiriatas:1) Bahan hukum primer berupa

peraturan perundang-undanganyang berkaitan dengan kajianpenerapan hukum dalam kasuspencemaran nama baik melaluilayanan pesan singkat, sebagaiberikut:a) Undang-Undang Dasar 1945

Pasal 28D, Setiap orangberhak atas pengakuan,jaminan, perlindungan dankepastian hukum yang adilserta perlakuan yang sama dihadapan hukum.

b) Kitab Undang-UndangHukum Pidana, dalam babXVI Pasal 310 sampai Pasal321 yang mengatur mengenaipenghinaan.

c) Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 11 Tahun2008 Tentang Informasi DanTransaksi Elektronik, dalambab VII mengenai perbuatanyang dilarang, Pasal 27 ayat(3) yang mengatur mengenaipencemaran nama baik.

d) Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 19 Tahun2016 tentang Perubahan atasUndang-Undang Nomor 11Tahun 2008 tentangInformasi dan TransaksiElektronik, Pasal 45 ayat (3)yang mengatur mengenaipencemaran nama baik.

2) Bahan Hukum Sekunder, berupafakta hukum, putusan pengadilan,doktrin, asas-asas hukum, danpendapat hukum dalam literatur,jurnal, hasil penelitian, dokumen,surat kabar, internet dan majalahilmiah.

c. Cara Pengumpulan DataUntuk memperoleh data primer,dilakukan dengan Studi kepustakaan

Page 9: JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik melalui layanan pesan singkat ada yang dituntut menggunakan KUHP dan Undang-Undang ITE.

dan Wawancara yaitu mengadakantanya jawab secara lisan dengan ibuNi Wayan Wirawati., S.H., M.Si.,selaku Hakim di Pengadilan NegeriSleman, bapak Daniel KristantoSitorus., S.H. selaku Jaksa PenuntutUmum Kejaksaan Negeri Sleman danbapak Dion Agung N. S.H selakuPenyidik Polda DIY.

d. Analisis dataAnalisis data yang digunakan dalampenelitian adalah analisis data secarakualitatif terhadap bahan hukumprimer yang dilakukan dengandeskripsi hukum positif, sistematisasihukum positif, analisis hukum positif,interpretasi hukum positif dan menilaihukum positif.

e. Proses berpikirProses berpikir yang digunakanadalah deduktif, yaitu bertolak dariproposisi umum yang kebenarannyatelah diketahui dan berakhir padasuatu kesimpulan yang bersifatkhusus. Dalam hal ini yang umumberupa peraturan perundang-undangan mengenai perbedaanpenerapan hukum dalam kasuspencemaran nama baik melaluilayanan pesan singkat. Khususnyaberupa hasil penelitian menganiperbedaan penerapan hukum dalamkasus pencemaran nama baik melaluilayanan pesan singkat.

4. HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan hasil wawancara

Penulis dengan para narasumber yangbersangkutan, terdapat perbedaanpendapat antara aparat penegak hukumterkait penyebab perbedaan penerapanhukum dalam kasus pencemaran namabaik menurut Bapak Dion Agung, selakupenyidik Polda DIY bahwa dalam kasuspencemaran nama baik melalui layananpesan singkat BAP dibuat denganmenggunakan Undang-Undang ITEdikarenkan Undang-Undang ITE adalah

lex specialis dari KUHP dan pencemarannama baik dilakukan melalui mediaelektronik. Perbedaan penerapan hukumdalam kasus pencemaran nama baikmelalui layanan pesan singkat menurutbeliau dikarenakan tidak adanya unsurdimuka umum dalam Undang-UndangITE sebagaimana yang ada pada KUHP.Unsur Mentransmisikan ialahmengirimkan dari satu tempat atau orangke tempat atau orang lain. Jika unsur iniditerapkan secara harfiah makapengiriman SMS dari satu orang kepadaorang lain yang berisi penghinaan telahmemenuhi unsur mentransmisikan. Akantetapi tidak ada unsur penghinaan karenapenghinaan tersebut tidak diketahuiumum. Sehingga sebuah layanan pesansingkat yang dikirimkan kepadaseseorang, tidak masuk dalam kualifikasidi muka umum sebagai salah satu syaratpenting dalam tindak pidana Penghinaan.

Menurut Jaksa Penuntut umumpada Kejaksaan Negeri Sleman, BapakDaniel Kristanto Sitorus yang berpangkatjaksa Pratama, menjelaskan bahwa,Penerapan pasal dalam kasus pencemarannama baik juga dihubungkan dengan caraataupun media yang digunakan dalamperbuatan melawan hukum si pelaku.Pasal mana yang tepat untuk diterapkanatas perbuatan melawan hukum si pelakuatau terdakwa dihubungkan denganunsur-unsur pasal yang paling tepat atausetidak-tidaknya mendekati keseluruhanunsur-unsur dari pasal. Selain itu,Penuntut umum melakukan telaahperbuatan dari tersangka dengan melihatantara perbuatan dengan niat harus sama.Adanya perbedaan penerapan hukumterhadap dua Undang-undang dalamkasus yang sama sangat dimungkinkan.Karena jaksa tidak terikat oleh pasal yangdisangkakan terhadap tersangka pada saatpenyidikan. Jaksa akan mengkajiperbuatan mana yang tepat dengan unsur-unsur mana juga yang lebih tepat. Jikapencemaran nama baik itu menggunakanSMS, lebih tepat dan lebih konkret,penuntut umum akan menggunakan

Page 10: JURNAL PERBEDAAN PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS … · pesan singkat. Pelaku pencemaran nama baik melalui layanan pesan singkat ada yang dituntut menggunakan KUHP dan Undang-Undang ITE.

Undang-Undang ITE dikarenakanpencemaran nama baik dilakukan denganmenggunakan media elektronik.

5. KESIMPULANTerjadinya perbedaan penerapan hukumdalam kasus pencemaran nama baikmelalui layanan pesan singkat disebabkanadanya perbedaan pendapat oleh aparatpenegak hukum, Pendapat yang pertama,pengiriman layanan pesan singkat darisatu orang kepada orang lain yang berisipenghinaan telah memenuhi unsur“mentransmisikan”. Akan tetapipenghinaan tersebut tidak diketahuiumum. Intinya, sebuah layanan pesansingkat yang dikirimkan kepadaseseorang, tidak masuk dalam kualifikasidi muka umum sebagai salah satu syaratpenting dalam tindak pidana Penghinaan.Pendapat yang kedua, dalam kasuspencemaran nama baik melalui layananpesan singkat lebih tepat untukmenggunakan Undang-Undang ITEdikarenakan pencemaran nama baikdilakukan dengan menggunakan mediaelektronik. perbedaan pendapat tersebutyang menjadi penyebab adanya perbedaanpenerapan hukum dalam kasuspencemaran nama baik melalui layananpesan singkat

6. REFRENSI

BUKU:C.S.T. Kansil, 2002, Pengantar IlmuHukum dan Tata Hukum Indonesia, BalaiPustaka, Jakarta

Sudarto, 1977, Hukum Dan HukumPidana, Alumni, Bandung

Muladi dan Barda Nawawi Arief. 2005,Teori-teori dan Kebijakan Pidana,Alumni, Bandung

R. Soesilo, 1991. Kitab Undang-UndangHukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap pasal Demi Pasal,Penerbit Politeia, Bogor

PERUNDANG-UNDANGANUndang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia 1945.

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 8 Tahun 1981 tentangHukum Acara Pidana

Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 40 Tahun 1999 tentangPers

Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 11 Tahun 2008 tentangInformasi dan TransaksiElektronik

Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 19 Tahun 2016 tentangPerubahan Atas Undang-UndangNomor 11 Tahun 2008 tentangInformasi dan TransaksiElektronik

PUTUSAN PENGADILANPutusan Pengadilan Negeri Sumenep

dengan Nomor:70/PID.B/2010/PN.SMP

Putusan Pengadilan Negeri Kendaldengan Nomor:232/Pid.B/2010/PN.Kdl

Putusan Pengadilan Negeri Pati denganNomor: 45/Pid.Sus/2013/PN.Pt

KAMUSKamus Besar Bahasa Indonesia,2001, Cetakan ke-1 Edisi III, PenerbitBalai Pustaka, Jakarta.WEBSITEhttp://www.penemu.co/2015/05/penemu-telepon-sebenarnya-antonio-meucci.htmldiakses pada tanggal 19 September 2016pukul 22.49

https://www.goodnewsfromindonesia.org/2016/01/21/data-terbaru-ternyata-jumlah-ponsel-di-indonesia-melebihi-jumlah-populasi diakses pada tanggal 20September 2016 pukul 00.20