Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54)...

28
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010 InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 33 EVALUASI PERBANDINGAN VOLUME PRODUKSI DAN PENJUALAN SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN ISO 9001 PADA PT HI-LEX PARTS INDONESIA H. Juanda,SE.,SH.,MM. (Ketua STIE PPI) Abstrak Penyebab besarnya perbandingan sebelum penerapan manajemen sistem mutu international standard for organization (ISO) 9001 : 2000 adalah pada bagian ordering, pembelian bahan baku quantity untuk rata rata pemakaian 2 sampai 2,5 bulan dan tidak ada sistem yang menjamin penerimaan barang. Pada bagian produksi, time proses belum terukur semua dan sistem pengecekan belum ada check sheet record, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata. Pada bagian quality control (QC), adanya klaim atau keluhan pelanggan yang masih tinggi. Pada bagian delivery banyak pengiriman yang masih tidak tepat waktu. Penyebab besarnya perbandingan sesudah penerapan manajemen sistem mutu (international standard for organization (ISO) 9001 : 2000) adalah pada bagian ordering, pembelian bahan baku quantity untuk rata rata pemakaian maximal 1,5 bulan, dan evaluasi serta bimbingan pemasok dilaksanakan. Pada bagian produksi, dibuatnya time proses, sistem pengecekan proses, dan pengiriman ke seksi lain ada surat jalan. Pada bagian quality control (QC) klaim atau keluhan pelanggan berkurang. Pada bagian delivery, pengiriman menjadi tepat waktu karena proses-proses sebelumnya diatur sudah diatur dengan baik. Kata kunci : Volumen Produksi ; Penjualan ; International Standard for Organization (ISO) 9001 A. Latar Belakang Masalah Didalam era globalisasi sekarang ini, telah terbentuk suatu sistem di dalam bidang perekonomian dan perdagangan yaitu sistem perdagangan bebas antar Negara, terjadilah suatu persaingan ketat antara perusahaan lokal maupun perusahaan asing. Persaingan yang terjadi, sangatlah mendorong masing-masing perusahaan untuk menjadi posisi yang teratas. Mulai dari persaingan harga, pelayanan, ataupun kualitas produk yang baik. Perusahaan terus berusaha untuk bersaing, supaya mendapatkan pasar yang seluas-luasnya. Belakangan ini, sudah banyak perusahaan yang menerapkan manajemen sistem mutu (International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000). Dengan menerapkan sistem tersebut, suatu perusahaan pun dapat bersaing secara global tentunya.

Transcript of Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54)...

Page 1: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 33

EVALUASI PERBANDINGAN VOLUME PRODUKSI DAN PENJUALANSEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN ISO 9001

PADA PT HI-LEX PARTS INDONESIA

H. Juanda,SE.,SH.,MM.(Ketua STIE PPI)

Abstrak

Penyebab besarnya perbandingan sebelum penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 adalah pada bagianordering, pembelian bahan baku quantity untuk rata – rata pemakaian 2 sampai 2,5bulan dan tidak ada sistem yang menjamin penerimaan barang. Pada bagian produksi,time proses belum terukur semua dan sistem pengecekan belum ada check sheetrecord, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata. Pada bagian quality control (QC),adanya klaim atau keluhan pelanggan yang masih tinggi. Pada bagian delivery banyakpengiriman yang masih tidak tepat waktu.

Penyebab besarnya perbandingan sesudah penerapan manajemen sistem mutu(international standard for organization (ISO) 9001 : 2000) adalah pada bagianordering, pembelian bahan baku quantity untuk rata – rata pemakaian maximal 1,5bulan, dan evaluasi serta bimbingan pemasok dilaksanakan. Pada bagian produksi,dibuatnya time proses, sistem pengecekan proses, dan pengiriman ke seksi lain adasurat jalan. Pada bagian quality control (QC) klaim atau keluhan pelanggan berkurang.Pada bagian delivery, pengiriman menjadi tepat waktu karena proses-prosessebelumnya diatur sudah diatur dengan baik.Kata kunci : Volumen Produksi ; Penjualan ; International Standard for

Organization (ISO) 9001A. Latar Belakang Masalah

Didalam era globalisasi sekarang ini, telah terbentuk suatu sistem di dalambidang perekonomian dan perdagangan yaitu sistem perdagangan bebas antar Negara,terjadilah suatu persaingan ketat antara perusahaan lokal maupun perusahaan asing.Persaingan yang terjadi, sangatlah mendorong masing-masing perusahaan untukmenjadi posisi yang teratas. Mulai dari persaingan harga, pelayanan, ataupun kualitasproduk yang baik.

Perusahaan terus berusaha untuk bersaing, supaya mendapatkan pasar yangseluas-luasnya. Belakangan ini, sudah banyak perusahaan yang menerapkanmanajemen sistem mutu (International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000).Dengan menerapkan sistem tersebut, suatu perusahaan pun dapat bersaing secaraglobal tentunya.

Page 2: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 34 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Berdasarkan penguraian yang telah dijelaskan di atas, Maka dari itu penelitiberminat untuk mengevaluasi dan membahas perbandingan volume produksi danvolume produksi sebelum dan sesudah penerapan manajemen sistem mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000) Pada PT. HI-LEXPARTS INDONESIA. Peneliti memilih pengevaluasian dan pembahasaanPerbandingan Volume Produksi dan Volume Penjualan Sebelum dan SesudahPenerapan Manajemen Sistem Mutu (International Standard for Organization (ISO)9001 : 2000) Pada PT. HI-LEX PARTS INDONESIA., karena peneliti beranggapandengan adanya penerapan manajemen sistem mutu (International Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000) maka volume produksi dan volume penjualan akanmeningkat yang disebabkan keinginan pelanggan yang semakin bertambah.

B. Kajian Teoritis

1. Produksi

Proses produksi adalah suatu aktivitas membuat produk jadi dari bahanbaku yang melibatkan 5M (Man, Money, Material, Machine, Method). Prosesproduksi biasanya terdiri dari beberapa sub proses produksi, misalnya pengolahanbahan baku menjadi komponen, proses perakitan komponen menjadi subassembling dan proses perakitan sub assembling menjadi produk jadi. Kegiatanproduksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumberdaya produksi menjadi barang dan jasa untuk dijual. Jadi, tanggung jawabmanajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubahsumber daya menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan-keputusan yangberkaitan dengan kegiatan dan pengendalian sistem produksi akan menentukanpeningkatan efisiensi operasinya, perencanaan dan pengawasan kuantitas sertakualitas produknya, dan kemampuan sistem tersebut. Produksi merupakankonsep yang lebih luas daripada pengolahan karena pengolahahan ini hanyalahsebagai bentuk khusus dari produksi.

Pengertian produksi menurut Basu Swastha DH. (1995 : 280) adalah:“ Pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkanoleh konsumen, hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa”.

Menurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yangdiolah untuk menjadi suatu output yang dapat berguna”.

Sedangkan pengertian produksi menurut Sofyan Assauri (1999 : 11)adalah: “Secara umum adalah suatu kegiatan atau proses yang mentranformasikaninput menjadi output, dalam arti luas adalah suatu kegiatan yangmentransformasikan input menjadi output yang tercakup semua aktivitas yangmenghasilkan barang jadi dan jasa serta kegiatan lain yang menunjang. Dalam artisempit adalah suatu kegiatan yang menghasilkan barang baik setengah jadimaupun bahan industri”.

Page 3: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 35

Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan produksi itu adalahpengelolahan input berupa sumber – sumber untuk menjadi output berupa barangataupun jasa.

2. Sifat Proses Produksi

Penggolongan proses menurut Basu Swastha DH. (1995 : 282) produksiberdasarkan sifat proses produksi menentukan jenis atau bentuk pokok yangdipakai dalam pengolahan suatu produk. Berdasarkan sifatnya, proses produksidapat dibedakan menjadi empat macam yaitu.

a. Proses extraktif adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Seperti : proses penambangan batu bara, bijibesi, biji eas, pengeboran minyak, dan sebaginya.

b. Proses analistik adalah suatu proses pemisahan dari suatu ahan menjadibeberapa macam barang yang hamper menyerupai bentuk / jenis aslinya.

c. Proses fabrikasi adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadibeberapa bentuk. Seperti contoh : proses pembuatan pakaian, sepatu, jenismebel tertentu, dan sebagainya.

d. Proses sintetik adalah mengkombinasikan beberapa bahan kedalam suatubentuk produk. Seperti dalam pengolahan baja, gelas/kaca, produkakhirnya sangat berbeda dengan aslinya.

Menurut Basu Swastha DH. (1995 : 283) beberapa macam proses produksidapat ditentukan menurut periode waktu dalam mana fasilitas produksi digunakan.Dalam hal ini, proses produksi digolongkan menjadi dua macam yaitu:

a. Proses produksi terus menerus, istilah proses terus menerus digunakanuntuk menunjukan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yanglama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akandipakai. Dalam hal ini, banyak atau semua mesin akan melaksanakanoperasi yang sama dalam waktu tidak terbatas. Contoh proses terus –menerus adalah : produksi mobil, dimana perubahan model hanya terjadisekali dalam satu tahun. Istilah proses terus - menerus ini juga terdapatdidalam industri yang hanya mempunyai satu saat operasi yaitu pada pagisampai sore hari, sedangkan malam hari tidak beroperasi. Selain itu jugaterdapat dalam industri yang mempunyai kegiatan terus – menerus tanpaberhenti selama periode waktu yang lama seperti : pabrik textile.

b. Proses terputus – putus, hal ini terdapat dalam keadaan manufaktur dimanamesin – mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhentidan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda. Jadi, alatyang sama dapat digunakan untuk membuat beberapa macam produksesuai dengan keinginan sesuai dengan pesanan konsumen, sebagaicontohnya alat – alat untuk pengecoran logam, setiap saat, bentuk alat inidapat dirubah.

Page 4: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 36 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Menurut Basu Swastha DH. (1995 : 284) masalah – masalah yang dihadapioleh manajer produksi adalah :

a. Perencanaan produksi, adalah menciptakan barang dan jasa sesuai dengankebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat.

b. Organisasi produksi, merupakan tanggung jawab untuk memproduksibarang berada pada bagian produksi, didalam bagian tersebut terdapat paraspesialis yang ahli dalam perencanaan, supervise, atau pelaksanaan tahap –tahap dalam proses produksi.

c. Pengendalian produksi, merupakan serangkaian prosedur yang bertujuanmengkoordinir semua elemen proses produktif (pekerja, mesin, peralatan,dan material) ke dalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikanhasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinanwaktu tercepat.

d. Pengendalian persediaan bahan baku, merupakan masalah yang cukupdominant dibidang produksi.

Pengertian penjualan menurut Gunawan Adisaputro dkk (1990 : 4) adalah“Suatu proyeksi teknis daripada permintaan langsung, potensial untuk waktutertentu, jadi penjualan adalah suatu usaha untuk mengetahui dengan jelas dantepat mengenai jumlah produk yang akan dijual pada masa yang akan datangberdasarkan pengalaman pada masa lalu”

Sedangkan menurut Gerald A. Michaelson dkk (2004 : 267) adalah:“Diplomasi tingkat akhir dalam keterlibatan bisnis, dimana semua aktivitas adauntuk mendukungnya”

Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan penjualan adalah prosestransaksi dari suatu aktivitas yang telah terjadi, dan telah disepakati sebelumnyayang menguntungkan, dari kedua belah pihak antara produsen dan konsumen.

3. Manajemen Sistem Mutu (International Standard for Organization (ISO)

9001 : 2000)

Pengertian Manajemen Sistem mutu (International Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000) menurut Vincent Gaspersz (2004 : 6) adalah“Suatu cara untuk meningkatkan performasi secara terus menerus pada setiaplevel operasi atau proses”

a. Pengertian manajemen sistem mutu menurut Alfrits B. Tumiwa (2006 : 14)adalah:“Mengelola organisasi secara menyeluruh untuk mendapatkan keunggulan

setiap dimensi produk dan jasa yang penting bagi pelanggan”Pengertian mutumenurut nevizond chatab (1997 : 2000) adalah “Gambaran dan karakteristikmenyeluruh dari barang atau jasa, yang menunjukan kemampuannya dalammemuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat”.

Page 5: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 37

Menurut Bambang H. Hadiwiardjo dkk (2000 : 17) adalah “Perpaduanantara sifat-sifat dan karakteristik yang menentukan sampai seberapa jauhkeluaran dapat memenuhi kebutuhan pembeli”.

Sedangkan pPengertian mutu menurut Barry Render dkk (2001 : 92)adalah “Totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yamg menunjukankemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tampak jelasmaupun tersembunyi”.

Dengan demikian dapat simpulkan bahwa mutu adalah keunggulanataupun kualitan yang dapat memberikan kepuasan yang dibutuhkan olehkonsumen

Ada berbagai jenis pengertian International Standard for Organization(ISO) 9001 : 2000 yang peneliti kutip dari beberapa buku, antara lain:a. Pengertian International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000

menurut M. Nur Nasution (2004 : 293) adalah:“Model sistem jaminan kualitas dalam desain pengembangan, produksi,instalasi, dan pelayanan”.

b. Pengertian International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000menurut Nevizond Chatab (1997 : 9) adalah:“Sistem mutu-model untuk pemastian mutu dalam desain, pengembangan,produksi, pemasangan dan pelayanan”.

c. Menurut Nevizond Chatab (1997 : 8), International Standard forOrganization (ISO) 9001 mempunyai 16 klausal yang paling, yaitu sebagaiberikut :1) Peran manajemen, yang meliputi 5 klausal sebagai berikut :

a) Tanggung jawab manajemenb) Sistem mutuc) Tindakan Koreksi dan pencegahand) Audit mutu internale) Pelatihan

2) Pengendalian proses, yang meliputi 6 klausal sebagai berikut :a) Pengendalian rancanganb) Pengendalian dokumen dan datac) Identifikasi dan mampu telusur produkd) Pengendalian prosese) Penanganan, penyimpangan, pengemasan, pengawetan dan

penyerahanf) Pelayanan.

3) Verifikasi, yang meliputi 6 klausal sebagai berikut :a) Inspeksi dan pengujianb) Pengendalian alat inspeksi, ukur dan pengujianc) Status inspeksi dan uji

Page 6: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 38 InoVasi Volume 3; Mei 2010

d) Pengendalian produk yang tidak sesuaie) Pengendalian rekaman mutuf) Teknik statistic

4) Berhubungan dengan pihak luar, (misalnya untuk pembelian barangaatau dengan pihak penerima jasa), yang meliputi 3 klausal sebagaiberikut :a) Tinjauan kontrakb) Pembelianc) Pengendalian produk pasokan pelanggan.

C. Evaluasi dan Pembahasan

1. Pendahuluan

PT. HI-LEX PARTS INDONESIA yang telah memproduksi berbagaimacam produknya yang dimulai dari perusahaan tersebut itu berdiri hinggasekarang. Berbagai peristiwa yang telah dialami oleh perusahaan tersebut, mulaidari menurunnya jumlah order produksi hingga kenaikan pemesanan produk olehpelanggan, atau pun bertambahnya jumlah pelanggan yang memesan produk yangdibutuhkan dari perusahaan tersebut. Kejadian yang paling dikhawatirkan olehperusahaan tersebut adalah krisis ekonomi yang terjadi sekitar tahun 1997, inimerupakan situasi yang paling menegangkan untuk semua perusahaan diindonesia.

Namun PT. HI-LEX PARTS INDONESIA telah bertahan dari situasi dankondisi tersebut. Perusahaan ini telah bertahan sebab perusahaan ini melakukanexport produknya ke berbagai negara di luar negeri, disamping itu juga PT. HI-LEX PARTS INDONESIA berusaha meningkatkan kualitas mutu produknya,dengan suatu standarisasi manajemen sistem mutu (International Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000), PT. HI-LEX PARTS INDONESIA melakukanhal tersebut supaya dapat mempertahankan jumlah produk yang dijual denganharga terjangkau tetapi mutu dari produk yang dihasilkan tidak menurun.

2. Besarnya Volume Produksi dan Volume Penjualan Sebelum dan SesudahPenerapan Manajemen Sistem Mutu (International Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000).

Berbagai jenis produk yang diproduksi dan di jual ke pelanggan lokalmaupun pelanggan internasional, merupakan produk yang memiliki mutu sesuaistandarisasi dari manajemen sistem mutu (International Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000). Berikut adalah data produksi :

Page 7: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 39

Tabel 1Data Volume Produksi dan Volume Penjualan

(1994 – 2000)(unit)

TAHUNPRODUKSI PENJUALAN

PLASTIK KARET METAL PLASTIK KARET METAL

1994 86.301 4.228.730 12.945.091 85.882 4.208.230 12.882.338

1995 91.024 4.460.179 13.653.609 90.621 4.440.411 13.593.095

1996 102.603 5.027.567 15.390.512 102.264 5.010.917 15.339.541

1997 111.363 5.456.793 16.704.467 110.946 5.436.345 16.641.873

1998 92.731 4.543.802 13.909.598 92.376 4.526.439 13.856.446

1999 126.051 6.176.514 18.907.696 125.751 6.161.812 18.862.690

2000 166.401 8.153.645 24.960.138 166.026 8.135.296 24.903.967Sumber : Data yang telah diolah

3. Evaluasi

Dari hasil data yang telah didapat dan telah diproses untuk dievaluasi,seperti data volume produksi dan penjualan dari tahun 1994 hingga tahun 2000 digunakan untuk pengavaluasian didalam bab IV dan untuk lebih jelasnya PT. HI-LEX PARTS INDONESIA menerapkan manajemen sistem mutu (InternaationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000) pada tahun 1997, dan sistemtersebut dapat mempengaruhi mutu produk yang kemudian perusahaan pelangganmelihat dan terpengaruhi bahwa produk yang dijual oleh dari PT. HI-LEX PARTSINDONESIA memiliki mutu yang baik dengan harga yang terjangkau. Maka dariitu perusahaan pelanggan berkomitmen untuk terus memesan produk yangdibutuhkan dari dari PT. HI-LEX PARTS INDONESIA tersebut, berikut adalahevaluasi lebih lanjut dari hasil data yang sudah didapat.

a. Evaluasi Perbandingan Volume Produksi Sebelum dan SesudahPenerapan Manajemen Sistem Mutu (International Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000)

Selanjutnya dari data volume produksi tahun 1994 hingga tahun 2000,peneliti mencoba mengevaluasi perbandingan volume produksi dari tahun 1994hingga tahun 1996 dan menjumlahkan volume produksi dari tahun 1997 hinggatahun 2000, yang bertujuan untuk mengetahui penyebab besarnyaperbandingan volume produksi sebelum dan sesudah penerapan manajemensistem mutu (International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000) danuntuk lebih jelasnya PT. HI-LEX PARTS INDONESIA menerapkanmanajemen sistem mutu (Internaational Standard for Organization (ISO) 9001 :2000) pada tahun 1997 INDONESIA.

Page 8: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 40 InoVasi Volume 3; Mei 2010

1) Evaluasi Perbandingan Volume Produksi Plastik Sebelum danSesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000).

Berikut adalah evaluasi perbandingan volume produksi plastiksebelum dan sesudah penerapan manajemen sistem mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000) dari tahun 1994 hinggatahun 2000, dan untuk lebih jelasnya PT. HI-LEX PARTS INDONESIAmenerapkan manajemen sistem mutu (Internaational Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000) pada tahun 1997:

Tabel 2.Perbandingan Volume Produksi Plastik

Sebelum Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

(1994 – 1996)(unit)

Tahun PLASTIK1994 86.3011995 91.0241996 102.603Total 279.928

Sumber : Data yang telah diolah

Tabel 3.Perbandingan Volume Produksi Plastik

Sebelum Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

(1998 – 2000)(unit)

Tahun PLASTIK1997 111.3631998 92.7311999 126.0512000 166.401Total 496.546

Sumber : Data yang telah diolah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik berikut:

Page 9: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 41

Gambar 2. Grafik

Perbandingan Volume Produksi PlastikSebelum dan Sesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu

(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

0

100000

200000

300000

400000

500000

Sebelum ISO 9001 : 2000 Sesudah ISO 9001 : 2000

Keterangan :

a) Volume produksi plastik sebelum penerapan manajemen sistemmutu international standard for organization (ISO) 9001 : 2000sebesar 279928 unit hal ini disebabkan pada bagian orderingplastik, pembelian bahan baku quantity untuk rata – ratapemakaian 2 sampai 2,5 bulan dan tidak ada sistem yangmenjamin penerimaan barang. Pada bagian produksi plastik, timeproses belum terukur semua dan sistem pengecekan belum adacheck sheet record, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata.Pada bagian quality control (QC) plastik, adanya klaim ataukeluhan pelanggan yang masih tinggi. Pada bagian deliveryplastik banyak pengiriman yang masih tidak tepat waktu.

b) Volume produksi plastik sesudah penerapan manajemen sistemmutu international standard for organization (ISO) 9001 : 2000sebesar 496546 unit hal ini disebabkan pada bagian orderingplastik pembelian bahan baku quantity untuk rata – ratapemakaian maximal 1,5 bulan, dan evaluasi serta bimbinganpemasok dilaksanakan. Pada bagian produksi plastik, dibuatnyatime proses, sistem pengecekan proses, dan pengiriman ke seksilain ada surat jalan. Pada bagian quality control (QC) plastikklaim atau keluhan pelanggan berkurang. Pada bagian deliveryplastik, pengiriman menjadi tepat waktu karena proses-prosessebelumnya diatur sudah diatur dengan baik.

Page 10: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 42 InoVasi Volume 3; Mei 2010

2) Evaluasi Perbandingan Volume Produksi Karet Sebelum danSesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

Berikut adalah evaluasi perbandingan volume produksi karetsebelum dan sesudah penerapan manajemen sistem mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000) dari tahun 1994 hinggatahun 2000, dan untuk lebih jelasnya PT. HI-LEX PARTS INDONESIAmenerapkan manajemen sistem mutu (Internaational Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000) pada tahun 1997:

Tabel 4.Perbandingan Volume Produksi Karet

Sebelum Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

(1994 – 1996)(unit)

Tahun KARET

1994 422.8730

1995 4.460.1791996 5.027.567Total 13.716.476

Sumber : Data yang telah diolah.

Tabel 5.Perbandingan Volume Produksi Plastik

Sebelum Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

(1998 – 2000)(unit)

Tahun KARET1997 5.456.7931998 4.543.802

1999 6.176.5142000 8.153.645Total 24.330.754

Sumber : Data yang telah diolah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik berikut:

Page 11: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 43

Gambar 3. Grafik

Perbandingan Volume Produksi KaretSebelum dan Sesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu

(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

Sebelum ISO 9001 : 2000 Sesudah ISO 9001 : 2000

Keterangan :

a) Volume produksi karet sebelum penerapan manajemen sistemmutu international standard for organization (ISO) 9001 : 2000sebesar 13716476 unit hal ini disebabkan pada bagian orderingkaret, pembelian bahan baku quantity untuk rata – rata pemakaian2 sampai 2,5 bulan dan tidak ada sistem yang menjaminpenerimaan barang. Pada bagian produksi karet, time prosesbelum terukur semua dan sistem pengecekan belum ada checksheet record, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata. Padabagian quality control (QC) karet adanya klaim atau keluhanpelanggan yang masih tinggi. Pada bagian delivery karet banyakpengiriman yang masih tidak tepat waktu.

b) Volume produksi karet sesudah penerapan manajemen sistemmutu international standard for organization (ISO) 9001 : 2000sebesar 24330754 unit hal ini disebabkan pada bagian orderingkaret, pembelian bahan baku quantity untuk rata – rata pemakaianmaximal 1,5 bulan, dan evaluasi serta bimbingan pemasokdilaksanakan. Pada bagian karet, produksi dibuatnya time proses,sistem pengecekan proses, dan pengiriman ke seksi lain ada suratjalan. Pada bagian quality control (QC) karet klaim atau keluhanpelanggan berkurang. Pada bagian delivery karet pengirimanmenjadi tepat waktu karena proses-proses sebelumnya diatursudah diatur dengan baik.

Page 12: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 44 InoVasi Volume 3; Mei 2010

3) Evaluasi Perbandingan Volume Produksi Metal Sebelum danSesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

Berikut adalah evaluasi perbandingan volume produksi metalsebelum dan sesudah penerapan manajemen sistem mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000) dari tahun 1994 hinggatahun 1996 tahun 2000 dan untuk lebih jelasnya PT. HI-LEX PARTSINDONESIA menerapkan manajemen sistem mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000) pada tahun 1997:

Tabel 6.Perbandingan Volume Produksi Metal Sebelum

Penerapan Manajemen Sistem Mutu (International Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000) (1994 – 1996)

(unit)Tahun METAL

1994 12.945.091

1995 13.653.6091996 15.390.512Total 41.989.212

Sumber : Data yang telah diolah.

Tabel 7.Perbandingan Volume Produksi Metal

Sebelum Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

(1998 – 2000)(unit)

Tahun METAL1997 1.704.4671998 13.909.598

1999 18.907.6962000 24.960.138Total 74.481.899

Sumber : Data yang telah diolah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik berikut :

Page 13: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 45

Gambar 4. GrafikPerbandingan Volume Produksi Metal

Sebelum dan Sesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000).

01000000020000000300000004000000050000000600000007000000080000000

Sebelum ISO 9001 : 2000 Sesudah ISO 9001 : 2000

Keterangan :

a) Volume produksi metal sebelum penerapan manajemen sistemmutu international standard for organization (ISO) 9001 : 2000sebesar 13716476 unit hal ini disebabkan pada bagian orderingmetal pembelian bahan baku quantity, untuk rata – ratapemakaian 2 sampai 2,5 bulan dan tidak ada sistem yangmenjamin penerimaan barang. Pada bagian produksi metal, timeproses belum terukur semua dan sistem pengecekan belum adacheck sheet record, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata.Pada bagian, quality control (QC) metal adanya klaim ataukeluhan pelanggan yang masih tinggi. Pada bagian deliverymetal banyak pengiriman yang masih tidak tepat waktu.

b) Volume produksi metal sesudah penerapan manajemen sistemmutu international standard for organization (ISO) 9001 : 2000sebesar 24330754 unit hal ini disebabkan pada bagian orderingmetal pembelian bahan baku quantity untuk rata – ratapemakaian maximal 1,5 bulan, dan evaluasi serta bimbinganpemasok dilaksanakan. Pada bagian metal produksi dibuatnyatime proses, sistem pengecekan proses, dan pengiriman ke seksilain ada surat jalan. Pada bagian, quality control (QC) metalklaim atau keluhan pelanggan berkurang. Pada bagian deliverymetal, pengiriman menjadi tepat waktu karena proses-prosessebelumnya diatur sudah diatur dengan baik.

Page 14: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 46 InoVasi Volume 3; Mei 2010

b. Evaluasi Perbandingan Volume Penjualan Sebelum dan SesudahPenerapan Manajemen Sistem Mutu (International Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000).

Kemudian dari data volume penjualan tahun 1994 hingga tahun 2000,peneliti mencoba mengevaluasi perbandingan volume penjualan dari tahun1994 hingga tahun 1996 dan menjumlahkan volume penjualan dari tahun 1997hingga tahun 2000, yang bertujuan untuk mengetahui penyebab besarnyaperbandingan volume penjualan sebelum dan sesudah penerapan manajemensistem mutu (International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000) PadaPT. HI-LEX PARTS INDONESIA.

1) Evaluasi Perbandingan Volume Penjualan Plastik Sebelum danSesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000).

Berikut adalah evaluasi perbandingan volume penjualan plastiksebelum dan sesudah penerapan manajemen sistem mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000) dari tahun 1994 tahun 2000,dan untuk lebih jelasnya PT. HI-LEX PARTS INDONESIA menerapkanmanajemen sistem mutu (Internaational Standard for Organization (ISO)9001 : 2000) pada tahun 1997:

Tabel 8.Perbandingan Volume Penjualan Plastik

Sebelum Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

(1994 – 1996)(unit)

Tahun PLASTIK1994 85.8821995 90.6211996 102.264Total 278.767

Sumber : Data yang telah diolah.

Page 15: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 47

Tabel 9.Perbandingan Volume Penjualan Plastik

Sebelum Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

(1998 – 2000)(unit)

Tahun PLASTIK1997 110.9461998 92.3761999 125.7512000 166.026Total 495.099

Sumber : Data yang telah diolah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik berikut:

Gambar 5. GrafikPerbandingan Volume Penjualan Plastik

Sebelum dan Sesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000).

0

100000

200000

300000

400000

500000

Sebelum ISO 9001 : 2000 Sesudah ISO 9001 : 2000

Keterangan :

a) Volume penjualan plastik sebelum penerapan manajemen sistemmutu international standard for organization (ISO) 9001 : 2000sebesar 278767 unit hal ini disebabkan pada bagian orderingplastik, pembelian bahan baku quantity untuk rata – ratapemakaian 2 sampai 2,5 bulan dan tidak ada sistem yangmenjamin penerimaan barang. Pada bagian produksi plastik, timeproses belum terukur semua dan sistem pengecekan belum adacheck sheet record, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata.Pada bagian quality control (QC) plastik adanya klaim atau

Page 16: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 48 InoVasi Volume 3; Mei 2010

keluhan pelanggan yang masih tinggi. Pada bagian deliveryplastik banyak pengiriman yang masih tidak tepat waktu.

b) Volume penjualan plastik sesudah penerapan manajemen sistemmutu international standard for organization (ISO) 9001 : 2000sebesar 495099 unit hal ini disebabkan pada bagian orderingplastik pembelian bahan baku quantity untuk rata – ratapemakaian maximal 1,5 bulan, dan evaluasi serta bimbinganpemasok dilaksanakan. Pada bagian produksi plastik dibuatnyatime proses, sistem pengecekan proses, dan pengiriman ke seksilain ada surat jalan. Pada bagian, quality control (QC) plastikklaim atau keluhan pelanggan berkurang. Pada bagian deliveryplastik, pengiriman menjadi tepat waktu karena proses-prosessebelumnya diatur sudah diatur dengan baik.

2) Evaluasi Perbandingan Volume Penjualan Karet Sebelum danSesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

Berikut adalah evaluasi perbandingan volume penjualan karetsebelum dan sesudah penerapan manajemen sistem mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000) dari tahun 1994 tahun 2000,dan untuk lebih jelasnya PT. HI-LEX PARTS INDONESIA menerapkanmanajemen sistem mutu (Internaational Standard for Organization (ISO)9001 : 2000) pada tahun 1997:

Tabel 10.Perbandingan Volume Penjualan Karet

Sebelum Penerapan Manajemen Sistem Mutu (International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

(1994 – 1996)(unit)

Tahun KARET1994 4.208.2301995 4.440.4111996 5.010.917Total 13.659.558

Sumber : Data yang telah diolah.

Page 17: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 49

Tabel 11.Perbandingan Volume Penjualan Karet

Sebelum Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

(1998 – 2000)(unit)

Tahun KARET1997 5.436.3451998 4.526.4391999 6.161.8122000 8.135.296Total 24.259.892

Sumber : Data yang telah diolah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik berikut:

Gambar 6. Grafik

Perbandingan Volume Penjualan KaretSebelum dan Sesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu

(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000).

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

Sebelum ISO 9001 : 2000 Sesudah ISO 9001 : 2000

Keterangan :

a) Volume penjualan karet sebelum penerapan manajemensistem mutu international standard for organization (ISO)9001 : 2000 sebesar 13659558 unit hal ini disebabkan padabagian ordering karet, pembelian bahan baku quantity untukrata – rata pemakaian 2 sampai 2,5 bulan dan tidak ada sistemyang menjamin penerimaan barang. Pada bagian produksikaret, time proses belum terukur semua dan sistempengecekan belum ada check sheet record, serta pengirimankeseksi lain tidak terdata. Pada bagian, quality control (QC)

Page 18: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 50 InoVasi Volume 3; Mei 2010

karet adanya klaim atau keluhan pelanggan yang masih tinggi.Pada bagian delivery karet banyak pengiriman yang masihtidak tepat waktu.

b) Volume penjualan karet sesudah penerapan manajemen sistemmutu international standard for organization (ISO) 9001 :2000 sebesar 24259892 unit hal ini disebabkan pada bagianordering karet pembelian bahan baku quantity untuk rata –rata pemakaian maximal 1,5 bulan, dan evaluasi sertabimbingan pemasok dilaksanakan. Pada bagian produksi karetdibuatnya time proses, sistem pengecekan proses, danpengiriman ke seksi lain ada surat jalan. Pada bagian qualitycontrol (QC) karet klaim atau keluhan pelanggan berkurang.Pada bagian delivery karet, pengiriman menjadi tepat waktukarena proses-proses sebelumnya diatur sudah diatur denganbaik.

3) Evaluasi Perbandingan Volume Penjualan Metal Sebelum danSesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000).

Berikut adalah evaluasi perbandingan volume penjualan Metalsebelum dan sesudah penerapan manajemen sistem mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000) dari tahun 1994 tahun 2000,dan untuk lebih jelasnya PT. HI-LEX PARTS INDONESIA menerapkanmanajemen sistem mutu (Internaational Standard for Organization (ISO)9001 : 2000) pada tahun 1997:

Tabel 12.Perbandingan Volume Penjualan Metal

Sebelum Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

(1994 – 1996)(unit)

Tahun METAL1994 12.882.3381995 13.593.0951996 15.339.541Total 41.814.974

Sumber : Data yang telah diolah.

Page 19: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 51

Tabel 13.Perbandingan Volume Penjualan Metal

Sebelum Penerapan Manajemen Sistem Mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000)

(1998 – 2000)(unit)

Tahun METAL1997 16.641.8731998 13.856.4461999 18.862.6902000 24.903.967Total 74.264.976

Sumber : Data yang telah diolah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik berikut:

Gambar 7. Grafik

Perbandingan Volume Penjualan MetalSebelum dan Sesudah Penerapan Manajemen Sistem Mutu

(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000).

01000000020000000300000004000000050000000600000007000000080000000

Sebelum ISO 9001 : 2000 Sesudah ISO 9001 : 2000

Keterangan :

a) Volume penjualan metal sebelum penerapan manajemensistem mutu international standard for organization (ISO)9001 : 2000 sebesar 41814974 unit hal ini disebabkan padabagian ordering metal, pembelian bahan baku quantity untukrata – rata pemakaian 2 sampai 2,5 bulan dan tidak ada sistemyang menjamin penerimaan barang. Pada bagian produksimetal, time proses belum terukur semua dan sistempengecekan belum ada check sheet record, serta pengirimankeseksi lain tidak terdata. Pada bagian quality control (QC)metal adanya klaim atau keluhan pelanggan yang masih

Page 20: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 52 InoVasi Volume 3; Mei 2010

tinggi. Pada bagian delivery metal banyak pengiriman yangmasih tidak tepat waktu.

b) Volume penjualan metal sesudah penerapan manajemensistem mutu international standard for organization (ISO)9001 : 2000 sebesar 74264976 unit hal ini disebabkan padabagian ordering metal pembelian bahan baku quantity untukrata – rata pemakaian maximal 1,5 bulan, dan evaluasi sertabimbingan pemasok dilaksanakan. Pada bagian produksimetal, dibuatnya time proses, sistem pengecekan proses, danpengiriman ke seksi lain ada surat jalan. Pada bagian qualitycontrol (QC) metal klaim atau keluhan pelanggan berkurang.Pada bagian delivery metal, pengiriman menjadi tepat waktukarena proses-proses sebelumnya diatur sudah diatur denganbaik.

4. Analisa dan Pembahasan

Dari hasil evaluasi perbandingan volume produksi dan volume penjualansebelum dan sesudah penerapan manajemen sistem mutu (International Standardfor Organization (ISO) 9001 : 2000) pada PT. HI-LEX PARTS INDONESIA,didapat bahwa terdapat penyebab besarnya perbandingan - perbandingan volumeproduksi dan volume penjualan sebelum dan sesudah penerapan manajemensistem mutu (International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000) padaPT. HI-LEX PARTS INDONESIA dari hasil evaluasi diatas bahwa :

a. Volume produksi plastik sebelum penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar 279928unit hal ini disebabkan pada bagian ordering plastik, pembelian bahanbaku quantity untuk rata – rata pemakaian 2 sampai 2,5 bulan dan tidakada sistem yang menjamin penerimaan barang. Pada bagian produksiplastik, time proses belum terukur semua dan sistem pengecekan belumada check sheet record, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata. Padabagian quality control (QC) plastik, adanya klaim atau keluhan pelangganyang masih tinggi. Pada bagian delivery plastik banyak pengiriman yangmasih tidak tepat waktu.

b. Volume produksi plastik sesudah penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar 496.546unit hal ini disebabkan pada bagian ordering plastik pembelian bahan bakuquantity untuk rata – rata pemakaian maximal 1,5 bulan, dan evaluasi sertabimbingan pemasok dilaksanakan. Pada bagian produksi plastic, dibuatnyatime proses, sistem pengecekan proses, dan pengiriman ke seksi lain adasurat jalan. Pada bagian quality control (QC) plastik klaim atau keluhan

Page 21: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 53

pelanggan berkurang. Pada bagian delivery, pengiriman menjadi tepatwaktu karena proses-proses sebelumnya diatur sudah diatur dengan baik.

c. Volume produksi karet sebelum penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar13716476 unit hal ini disebabkan pada bagian ordering karet, pembelianbahan baku quantity untuk rata – rata pemakaian 2 sampai 2,5 bulan dantidak ada sistem yang menjamin penerimaan barang. Pada bagian produksikaret, time proses belum terukur semua dan sistem pengecekan belum adacheck sheet record, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata. Padabagian quality control (QC) karet adanya klaim atau keluhan pelangganyang masih tinggi. Pada bagian delivery karet banyak pengiriman yangmasih tidak tepat waktu.

d. Volume produksi karet sesudah penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar24330754 unit hal ini disebabkan pada bagian ordering karet, pembelianbahan baku quantity untuk rata – rata pemakaian maximal 1,5 bulan, danevaluasi serta bimbingan pemasok dilaksanakan. Pada bagian karet,produksi dibuatnya time proses, sistem pengecekan proses, dan pengirimanke seksi lain ada surat jalan. Pada bagian quality control (QC) karet klaimatau keluhan pelanggan berkurang. Pada bagian delivery karet pengirimanmenjadi tepat waktu karena proses-proses sebelumnya diatur sudah diaturdengan baik.

e. Volume produksi metal sebelum penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar13716476 unit hal ini disebabkan pada bagian ordering metal pembelianbahan baku quantity, untuk rata – rata pemakaian 2 sampai 2,5 bulan dantidak ada sistem yang menjamin penerimaan barang. Pada bagian produksimetal, time proses belum terukur semua dan sistem pengecekan belum adacheck sheet record, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata. Padabagian, quality control (QC) metal adanya klaim atau keluhan pelangganyang masih tinggi. Pada bagian delivery metal banyak pengiriman yangmasih tidak tepat waktu.

f. Volume produksi metal sesudah penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar24.330.754 unit hal ini disebabkan pada bagian ordering metal pembelianbahan baku quantity untuk rata – rata pemakaian maximal 1,5 bulan, danevaluasi serta bimbingan pemasok dilaksanakan. Pada bagian metalproduksi dibuatnya time proses, sistem pengecekan proses, dan pengirimanke seksi lain ada surat jalan. Pada bagian, quality control (QC) metal klaim

Page 22: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 54 InoVasi Volume 3; Mei 2010

atau keluhan pelanggan berkurang. Pada bagian delivery metal, pengirimanmenjadi tepat waktu karena proses-proses sebelumnya diatur sudah diaturdengan baik.

g. Volume penjualan plastik sebelum penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar 278.767unit hal ini disebabkan pada bagian ordering plastik, pembelian bahan bakuquantity untuk rata – rata pemakaian 2 sampai 2,5 bulan dan tidak adasistem yang menjamin penerimaan barang. Pada bagian produksi plastik,time proses belum terukur semua dan sistem pengecekan belum ada checksheet record, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata. Pada bagianquality control (QC) plastik adanya klaim atau keluhan pelanggan yangmasih tinggi. Pada bagian delivery plastik banyak pengiriman yang masihtidak tepat waktu.

h. Volume penjualan plastik sesudah penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar 495.099unit hal ini disebabkan pada bagian ordering plastik pembelian bahan bakuquantity untuk rata – rata pemakaian maximal 1,5 bulan, dan evaluasi sertabimbingan pemasok dilaksanakan. Pada bagian produksi plastik dibuatnyatime proses, sistem pengecekan proses, dan pengiriman ke seksi lain adasurat jalan. Pada bagian, quality control (QC) plastik klaim atau keluhanpelanggan berkurang. Pada bagian delivery plastik, pengiriman menjaditepat waktu karena proses-proses sebelumnya diatur sudah diatur denganbaik.

i. Volume penjualan karet sebelum penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar13.659.558 unit hal ini disebabkan pada bagian ordering karet, pembelianbahan baku quantity untuk rata – rata pemakaian 2 sampai 2,5 bulan dantidak ada sistem yang menjamin penerimaan barang. Pada bagian produksikaret, time proses belum terukur semua dan sistem pengecekan belum adacheck sheet record, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata. Padabagian, quality control (QC) karet adanya klaim atau keluhan pelangganyang masih tinggi. Pada bagian delivery karet banyak pengiriman yangmasih tidak tepat waktu.

j. Volume penjualan karet sesudah penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar24.259.892 unit hal ini disebabkan pada bagian ordering karet pembelianbahan baku quantity untuk rata – rata pemakaian maximal 1,5 bulan, danevaluasi serta bimbingan pemasok dilaksanakan. Pada bagian produksikaret dibuatnya time proses, sistem pengecekan proses, dan pengiriman ke

Page 23: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 55

seksi lain ada surat jalan. Pada bagian quality control (QC) karet klaim ataukeluhan pelanggan berkurang. Pada bagian delivery karet, pengirimanmenjadi tepat waktu karena proses-proses sebelumnya diatur sudah diaturdengan baik.

k. Volume penjualan metal sebelum penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar41.814.974 unit hal ini disebabkan pada bagian ordering metal, pembelianbahan baku quantity untuk rata – rata pemakaian 2 sampai 2,5 bulan dantidak ada sistem yang menjamin penerimaan barang. Pada bagian produksimetal, time proses belum terukur semua dan sistem pengecekan belum adacheck sheet record, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata. Pada bagianquality control (QC) metal adanya klaim atau keluhan pelanggan yangmasih tinggi. Pada bagian delivery metal banyak pengiriman yang masihtidak tepat waktu.

l. Volume penjualan metal sesudah penerapan manajemen sistem mutuinternational standard for organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar74.264.976 unit hal ini disebabkan pada bagian ordering metal pembelianbahan baku quantity untuk rata – rata pemakaian maximal 1,5 bulan, danevaluasi serta bimbingan pemasok dilaksanakan. Pada bagian produksimetal, dibuatnya time proses, sistem pengecekan proses, dan pengirimanke seksi lain ada surat jalan. Pada bagian quality control (QC) metal klaimatau keluhan pelanggan berkurang. Pada bagian delivery metal, pengirimanmenjadi tepat waktu karena proses-proses sebelumnya diatur sudah diaturdengan baik.

m. Perbandingan volume produksi dan volume penjualan ssebelum dansesudah penerapan manajemen sistem mutu (International Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000), untuk lebih jelasnya lihatlah tableberikut:

Page 24: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 56 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Tabel 14Perbandingan Volume Produksi dan Penjualan

(1994 – 2000)(unit)

Sumber : Data yang telah diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masih terdapat produk plastik,karet, dan metal yang belum terjual, untuk plastik pada tahun 1994 sebesar 419unit, tahun 1995 sebesar 403 unit, tahun 1996 sebesar 339 unit, tahun 1997sebesar 417 unit, tahun 1998 sebesar 355 unit, tahun 1999 sebesar 300 unit, dantahun 2000 sebesar 375 unit. Untuk karet pada tahun 1994 sebesar 20500 unit,tahun 1995 sebesar 19768 unit, tahun 1996 sebesar 16650 unit, tahun 1997sebesar 20448 unit, tahun 1998 sebesar 17363 unit, tahun 1999 sebesar 14702unit, dan tahun 2000 sebesar 18349 unit. Untuk metal pada tahun 1994 sebesar62753 unit, tahun 1995 sebesar 60514 unit, tahun 1996 sebesar 50971 unit, tahun1997 sebesar 62594 unit, tahun 1998 sebesar 17363 unit, tahun 1999 sebesar45006 unit, dan tahun 2000 sebesar 56171 unit.

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Dari data volume produksi sebelum dan volume penjualan sesudahpenerapan manajemen sistem mutu (International Standard for Organization (ISO)9001 : 2000) pada PT. HI-LEX PARTS INDONESIA yang telah diolah dan yangtelah dievaluasi oleh peneliti serta berbagai permasalahaan yang ada, serta hasilpengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap manajemen sistem mutu(ISO 9001 : 2000) dan volume penjualan di PT. HI-LEX PARTSINDONESIA,maka dapat disimpulkan bahwa:

TAHUNPRODUKSI YANG TIDAK TERJUAL PENJUALAN

PLASTIK KARET METAL PLASTIK KARET METAL PLASTIK KARET METAL

1994 86301 4228730 12945091 419 20500 62753 85882 4208230 12882338

1995 91024 4460179 13653609 403 19768 60514 90621 4440411 13593095

1996 102603 5027567 15390512 339 16650 50971 102264 5010917 15339541

1997 111363 5456793 16704467 417 20448 62594 110946 5436345 16641873

1998 92731 4543802 13909598 355 17363 53152 92376 4526439 13856446

1999 126051 6176514 18907696 300 14702 45006 125751 6161812 18862690

2000 166401 8153645 24960138 375 18349 56171 166026 8135296 24903967

Page 25: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 57

a. Dari volume produksi dapat diketahui :

Tabel 15Volume Produksi Sebelum dan Sesudah ISO 9001 : 2000

(1994 – 2000)(unit)

Keterangan Plastik Karet Metal

Sebelum ISO 9001 : 2000 279928 13716476 41989212

Sesudah ISO 9001 : 2000 496546 24330754 74481899Sumber : Data yang telah diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa volume produksi plastik sebelumpenerapan manajemen sistem mutu (International Standard for Organization(ISO) 9001 : 2000 sebesar 279928 unit, sedangkan sesudah penerapanmanajemen sistem mutu (International Standard for Organization (ISO) 9001 :2000 sebesar 496546 unit. Volume produksi karet sebelum penerapan manajemensistem mutu (International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar13716476 unit, sedangkan sesudah penerapan manajemen sistem mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar 24330754unit. Volume produksi metal sebelum penerapan manajemen sistem mutu(International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar 41989212unit, sedangkan sesudah penerapan manajemen sistem mutu (InternationalStandard for Organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar 74481899 unit.

b. Dari volume penjualan dapat diketahui :

Tabel 16Volume Penjualan Sebelum dan Sesudah ISO 9001 : 2000

(1994 – 2000)(unit)

Plastik Karet Metal

Sebelum ISO 9001 : 2000 278767 13659558 41814974Sesudah ISO 9001 : 2000 495099 24259892 74264976

Sumber : Data yang telah diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa volume penjualan plastiksebelum penerapan manajemen sistem mutu (International Standard forOrganization (ISO) 9001 : 2000 sebesar 278767 unit, sedangkan sesudahpenerapan manajemen sistem mutu (International Standard for Organization(ISO) 9001 : 2000 sebesar 495099 unit. Volume penjualan karet sebelumpenerapan manajemen sistem mutu (International Standard for Organization(ISO) 9001 : 2000 sebesar 13659558 unit, sedangkan sesudah penerapanmanajemen sistem mutu (International Standard for Organization (ISO) 9001 :

Page 26: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 58 InoVasi Volume 3; Mei 2010

2000 sebesar 24259892 unit. Volume penjualan metal sebelum penerapanmanajemen sistem mutu (International Standard for Organization (ISO) 9001 :2000 sebesar 41814974 unit, sedangkan sesudah penerapan manajemen sistemmutu (International Standard for Organization (ISO) 9001 : 2000 sebesar74264976 unit.

Penyebab besarnya perbandingan volume produksi dan volume penjualansebelum dan sesudah penerapan manajemen sistem mutu (International Standardfor Organization (ISO) 9001 : 2000) adalah:

a. Sebelum penerapan manajemen sistem mutu international standard fororganization (ISO) 9001 : 2000, pada bagian ordering, pembelian bahanbaku quantity untuk rata – rata pemakaian 2 sampai 2,5 bulan dan tidak adasistem yang menjamin penerimaan barang. Pada bagian produksi, timeproses belum terukur semua dan sistem pengecekan belum ada check sheetrecord, serta pengiriman keseksi lain tidak terdata. Pada bagian qualitycontrol (QC), adanya klaim atau keluhan pelanggan yang masih tinggi.Pada bagian delivery banyak pengiriman yang masih tidak tepat waktu.

b. Sesudah penerapan manajemen sistem mutu (international standard fororganization (ISO) 9001 : 2000), pada bagian ordering, pembelian bahanbaku quantity untuk rata – rata pemakaian maximal 1,5 bulan, dan evaluasiserta bimbingan pemasok dilaksanakan. Pada bagian produksi, dibuatnyatime proses, sistem pengecekan proses, dan pengiriman ke seksi lain adasurat jalan. Pada bagian quality control (QC) klaim atau keluhan pelangganberkurang. Pada bagian delivery, pengiriman menjadi tepat waktu karenaproses-proses sebelumnya diatur sudah diatur dengan baik.

Diketahui bahwa setiap tahun masih terdapat produk plastik, karet, dan metalyang belum terjual.

2. Saran

Dari semua hal-hal yang telah didapat oleh peneliti, mengenai evaluasiperbandingan volume produksi dan volume penjualan sebelum dan sesudahpenerapan manajemen sistem mutu (International Standard for Organization (ISO)9001 : 2000), saran yang dapat diberikan oleh peneliti didalam penelitian adalah :

a. Sebaiknya tidak ada produk yang tidak terjual, untuk plastik, karet,maupun metal.

b. Untuk menekan jumlah produk yang tidak terjual, hendaknya perusahaanmemproduksi hanya sesuai dengan jumlah pesanan dari pelanggan saja.

c. Untuk data klaim atau keluhan dari pelanggan pada bagian quality control(QC) dalam sebaiknya dalam bentuk grafik misalnya, hal ini untukmempermudah pengamatan seberapa tinggi keluhan pelanggan.

Page 27: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 59

d. Pada bagian delivery hendaknya jangan terpaku pada satu jalur pengirimansaja, tetapi semestinya ada jalan alternative lain yang terhindar darihambatan macet, banjir, dan sebagainya.

Page 28: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 6.-H.-Juanda.pdfMenurut Herlina (2001 : 54) “Berbagai macam bahan-bahan dasar yang diolah untuk menjadi suatu output yang dapat

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 60 InoVasi Volume 3; Mei 2010

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Prayogo. 1992. Pengantar Manajemen Operasional I. Persada Sakti, semarangAdisaputro, Gunawan. dkk. 1990. Anggaran Perusahaan. BPFE, Yogyakarta :Assauri, Sofyan. 1999.Manajemen Produksi dan Operasi. CV. Karya, Jakarta.Chatab, Nevizond. 1997. Mendokumentasikan Sistem Mutu ISO. Andi, Yogyakarta.Gaspersz, Vincent. 2004. Total Quality Manajement.H. Hadiwiyardjo, Bambang. Dkk. 2000. ISO 9000 (Sistem Manajemen Mutu).

YudistiraHani, T., Handoko. 1997. Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. BPFE,

Yogyakarta.Hendra, A. 1991. Manajemen Operasional, (Proses Produksi Dasar). Andromeda,

Bandung.Herlina. 2001. Pengantar Bisnis (Dasar – Dasar Berbisnis). Sekar, Surabaya :Michaelson, A. 2004.Gerald, Sun Tzu (Strategi Untuk Penjualan). Batam Centre

Karisma Publishing Group, Batam.Nasution, M. Nur. 2004. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Control). Ghalia,

Indonesia.Nazir, Moh. 1998. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia, JakartaRender, Barry. dkk. 2001.Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. Salemba 4, Jakarta.Sudaryono, A. 1998. Dasar – Dasar Bisnis. Cahaya, Jakarta.Swastha, Basu, DH. 1995. Pengantar Bisnis Modern, (Pengantar ekonomi

Perusahaan Modern). Liberty, Yogyakarta.Tumiwa, Alfrits B. 2006. Total Quality Manajement LPFE USAKTI, Jakarta Barat.Zidan, M. 2001. Kegiatan Produksi Oleh Perusahaan Industri Dan Jasa. Cipta

Mandiri, Lampung.