Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

18
PEMBENIHAN IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) DI BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN (BPBI) SINGAPARNA TASIKMALAYA, JAWA BARAT ARTIKEL PRAKTEK KERJA LAPANG MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN BUDIDAYA PERAIRAN Oleh : Miftahul Rahmawati 0610852009 FAKULTAS PERIKANAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2007

description

Jurnal Gurame

Transcript of Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

Page 1: Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

PEMBENIHAN IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)DI BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN (BPBI)

SINGAPARNA TASIKMALAYA, JAWA BARAT

ARTIKEL PRAKTEK KERJA LAPANGMANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

BUDIDAYA PERAIRAN

Oleh :

Miftahul Rahmawati0610852009

FAKULTAS PERIKANANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2007

Page 2: Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

PEMBENIHAN IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)DI BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN (BPBI)

SINGAPARNA TASIKMALAYA, JAWA BARAT

Praktek Kerja Lapang Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar SarjanaPada Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya

Oleh :

Miftahul Rahmawati0610852009

PengelolaProgram Alih Jenjang

(Ir. SRI ANDAYANI, MS)M.Sc)Tanggal :

Mengetahui,Ketua Jurusan MSP

(Ir. ABDUL QOID, MS)Tanggal :

Menyetujui,Dosen Pembimbing

(Ir. M. FADJAR,

Tanggal :

Page 3: Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

PEMBENIHAN IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)DI BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN SINGAPARNA, TASIKMALAYA,

JAWA BARAT.Miftahul Rahmawati 1,M Fadjar 2

AbstrakPraktek kerja lapang ini dilaksanakan dari tanggal 16 Mei sampai 18 Juli 2006 di

Balai Pengembangan benih Ikan Singaparna, Tasikmalaya, jawa Barat. Metode praktekkerja lapang yang digunakan adalah metode deskriptif observatif. Data yang diambilmeliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data primer dilakukan secaraobservasi, wawancara dan kegiatan aktif di lapngan.

Tujuan dari Praktek kerja lapang ini mendapatkan dan menerapkannya secaralangsung di lapangan sehinggalebih memahami dan menerapkan teori khususnya dipembenihan ikan gurame.

Kegiatan pembenihan meliputi pemeliharaan induk, seleksi induk, pemijahaninduk, penetasan telur, pemeliharaan larva dan kultur pakan alami.

Teknik pembenihan secara massal alami di BPBI Singaparna tergolong berhasildengan SR 67,77 %. Kendala yang dihadapi dalam budidaya ikan gurame adalahpertumbuhannya yang relatif lambat dan harga benih yang mahal.

Kata Kunci : Pembenihan, Ikan Gurame, PKL.

HATCHERY TECHNIQUE OF GOURAMY (Osphronemus gouramy)IN DEVELOPMENT BOARD OF FISH HATCHERY SINGAPRNA,

TASIKMALAYA, WEST JAVA.Miftahul Rahmawati 1,M Fadjar 2

AbstractThis practical work was done on May 16th until July 18th 2006 in Development

Board of Fish Hatchery Singaparna, Tasikmalaya, West Java. The method used wasobservation and descriptive method. The data which was taken including primary andsecondary datas. The techniques of collection primary data was conducted by observationand active participation.

The purpose of this practical work was to observe and obtain the experience in thefield so that it would be easier to understand and be more skill in applying the theoryespecially in the field of hatchery technique of gouramy.

The hatching activities including keeping and selecting the mature shrimp,spawning, hatching egg, keeping the larvae and natural food culture.

Keyword : Hatchery, Gouramy, Practical work.

1. Mahasiswi Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya, Malang2. Dosen Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya, Malang

Page 4: Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

PENDAHULUAN

Latar BelakangGurame (Osphronemus

gouramy) termaksud anggota familiAnabantidae atau lebih dikenal dengannama betok-betokan. Ikan yang kononditemukan pertama kali di KepulauanSunda Besar (yang sekarang dikenalsebagai Jawa Barat) ini masih satukerabat dengan ikan tambakan dan ikansepat. Sebenarnya, gurame bukan jenisikan baru karena ikan ini telahdikonsumsi oleh masyarakat sejaktahun 1800-an.

Kelemahan ikan gurame jikadibandingkan dengan ikan air tawar lainadalah masa pemeliharaannya yangdapat mencapai 18 bulan (1,5 tahun).Bahkan jika dilakukan dari telur sampaiukuran konsumsi, pemeliharaannyadapat mencapai 2 tahun. Terlalu lamabagi bisnis di tingkat petani Indonesia.Maka, untuk mengatasinya, ada tahapanproduksi pada ikan gurame. Dilihat darisegi bisnis, budidaya ikan gurametermaksud usah perikanan yangmenguntungkan jika dibandingkandengan jenis ikan air tawar lainnya. Halini ditandai dengan harga jual ikangurame yang lebih mahal dan lebihstabil dipasaran.

Sebagai ikan konsumsi, guramememiliki permintaan pasar yang cukupbesar. Untuk Jakarta saja, permintaanyamencapai 2 ton per hari. Belum lagikota-kota lainnya. Masalahnya, pasokanyang ada belum sepenuhnya memenuhipermintaan yang ada. Dengan begitu,jelas terlihat bahwa potensi usaha ikangurame ukuran pedaging masih sangatbesar.

TujuanTujuan yang ingin dicapai pada

pelaksanaan magang kali ini adalah :Untuk menambah pengetahuan

dan ketrampilan dalam usahapembenihan ikan gurame, mengenaldan terlibat secara langsung padakegiatan pembenihan ikan gurame,serta untuk mengetahui kendala ataupermasalahan yang terjadi padabudidaya ikan gurame serta carapenyelesaiannya.

. Lokasi ini dipilih karena BPBISingaparna merupakan salah satutempat pembenihan ikan gurame yangmemiliki fasilitas yang mendukunguntuk mengembangkan budidaya ikangurame.

Praktek Kerja Lapang inidilaksanakan dari tanggal 16 Meisampai 8 Juli 2006, di BalaiPengembangan Benih Ikan (BPBI)Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat.

METODE KERJA

Metode yang dilakukanmeliputi semua partisipasi aktif dalammengikuti seluruh rangkaian kegiatanpembenihan dengan tujuan untukmelakukan:Pengumpulan Data Primer

Data primer diperoleh melaluipengamatan dan mengikuti langsungkegiatan budidaya ikan gurame, ataudiskusi mengenai kegiatan budidayaikan gurame dengan karyawan ataupegawai BPBI Singaparna dilapangan.Kegiatan budidaya yang diikutimeliputi pemeliharaan induk,pemijahan, penetasan telur,pemeliharaan larva, pemeliharaanbenih, kultur pakan alami,pengendalian hama dan penyakit sertapengelolaan kualitas air.

Page 5: Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

Ciri fisikIndukjantanIndukbetinaDahiBerculaTidak

berculaDasarsirip dadaTerangHitam/gelapTutup

insangKekuning-kuninganPutih sedikit

cokelatInsangsirip,ekorHampir rataBentukbusurGerakanLincahLamban

Pengumpulan Data SekunderData sekunder diperoleh melalui

informasi-informasi tertulis yang telahdisesuaikan dengan kondisi yang adadilapangan. Informasi-informasitersebut meliputi studi literatur yangmeliputi seluruh kegiatan pembenihanikan gurame yang dilakukan dan data-data administrative serta informasilainnya yang berhubungan dengan BalaiPengembangan Benih Ikan (BPBI)Singaparna.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemeliharaan Induk

Induk ikan gurame yangdigunakan di BPBI Singaparnadiperoleh dari petani yang berasal daridaerah Tasikmalaya. Jenis gurame yangdigunakan adalah gurame soang/angsa(geese gourami)

Wadah pemeliharaan indukyang digunakan di BPBI Singaparnaberupa kolam semi permanen yangberbentuk persegi panjang denganukuran 31,2 m x 16,8 m x 1 m dengandinding tembok dan dasar tanah. Selainuntuk tempat pemeliharaan induk kolamini juga sekaligus dijadikan sebagaikolam pemijahan. Persiapan wadahpemijahan dan pemeliharaan induk ikangurame dimulai dari pengeringankolam, pengolahan tanah dasar,perbaikan saluran air (kamalir),pemasangan sosog, pemasangan bahansarang (ijuk) dan kemudian dilakukanpengisian air. Sebelum induk ditebarke kolam pemijahan, terlebih dahuludilakukan seleksi. Seleksi ini bertujuanuntuk memilih induk yang baiksehingga dapat dihasilkan benih yangberkualitas. Induk hasil seleksiselanjutnya ditebar ke kolam pemijahansecara hati-hati untuk menghindari

kerusakan dan luka pada tubuh ikan.Jumlah induk gurame yang ditebar dandipijahkan terdiri dari 54 ekor indukbetina dan 25 ekor induk jantan,dengan perbandingan 1 : 2. Pemijahandilakukan secara massal alami denganpadat tebar 6 m2/ekor induk.Tabel 1. Perbedaaan induk jantan danbetina ikan gurame

Pakan untuk induk ikan gurameyang diberikan adalah daun sente danpelet apung. Pemberian pakandilakukan pada pagi hari sekitar pukul08.30-10.00 WIB dengan frekuensipakan satu kali sehari sebanyak 1 - 3 %dari bobot tubuh. Selain diberikan daunsente, induk gurame diberi pakantambahan berupa pelet apung setiap 1minggu dua kali sebanyak 0,5 - 1 %dari bobot tubuh.

Tujuan dari pemberian pakantambahan tersebut adalah untukmelengkapi kandungan nutrisi. Karenajika hanya memakan pakan daun sentepertumbuhan ikan gurame menjadilambat.

Pengelolaan kuailitas air yangdilakukan di BPBI Singaparna adalahdengan sistem air mengalir, airdialirkan dari saluran irigasi ke kolammelalui saluran pemasukan dan padasaluran pembuangan dipasang pipaparalon berdiameter 3 inci untuk

Page 6: Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

mengatur ketinggian air sehingga airdidalam kolam tidak meluap atau banjir.Pemeriksaan air dilakukan setiap pagihari terutama pada saluran pemasukanprimer ataupun pada saluran pemasukan

akan berhamburan dan melayang-layang dipermukaan air. Sementarainduk jantan akan memunguti telur-telur tersebut dengan mulutnya lalumemasukkannya ke dalam sarang. Satu

kolam karena sering terhambat oleh kali periode peneluran tergantungkotoran sampah dan bekas batang senteyang terbawa arus air.

Hama dan penyakit padabudidaya ikan gurame seringmenimbulkan kegagalan serta kerugianbesar bagi para petani. Tidak jarangmereka menghentikan usahanya karenapermasalahan tersebut.

Timbulnya serangan penyakitpada ikan yang dipelihara merupakanhasil interaksi yang tidak serasi antaraikan, kondisi lingkungan dan organismepenyakit. Interaksi yang tidak serasi iniakan menyebabkan stres pada ikansehingga mekanisme pertahanan diriyang dimilikinya menjadi lemah danakhirnya mudah diserang penyakit.

Oleh karena itu, perananmanusia sangat penting dalam upayamencegah terjadinya serangan hamadan penyakit tersebut, yaitu dengan caramemelihara keserasian interaksi antaratiga komponen diatas.

Sistem pemijahan yangdilakukan adalah sistem pemijahansecara masal dengan jumlah induk 79ekor dengan perbandingan 1 : 2, yangterdiri dari 25 ekor induk jantan dan 54ekor induk betina.

Proses pemijahan biasanyaberlangsung sekitar pukul 15.00-18.00WIB yang ditandai dengan adanyainduk jantan dan induk betina secarabersamaan didepan mulut sosog.Apabila pasangan sudah siapmelangsungkan pemijahan maka indukjantan akan membuat sarang. Setelahsarang terbentuk proses pemijahan akanberlangsung. Induk betina akanmengeluarkan telur, telur-telur tersebut

kondisinya, seekor induk betina dapatmenghasilkan 2000-7000 butir telur.Telur dalam sarang akan dibuahi olehinduk jantan dengan caramenyemprotkan spermanya ke telur-telur tersebut.

Sarang yang telah terisi telurditandai dengan kondisi sarang yangtertutup. Untuk memastikan sarangyang telah berisi telur dilakukandengan melihat adanya ikan-ikanseribu disekitar sarang dan terciumnyabau amis (lemak).

Pemanenan Telur,Penetasan Telurdan Pemeliharan Larva

Apabila sudah dapat dipastikanbahwa sarang telah berisi telur,makasarang tersebut diambil dandipindahkan ke tempat penetasan telur.Pengambilan sarang yang sudah berisitelur dilakukan setiap 2 hari sekaliyaitu pada pukul 07.30-08.00 WIBdengan cara turun langsung ke dalamkolam. Pengambilan telur dilakukansecara hati-hati agar tidak terjadikerusakan fisik telur. Cara mengambiltelur yaitu dengan mengangkat sarangkemudian dimasukkan ke dalam emberyang telah berisi air.

Wadah untuk penetasan telurdan pemeliharaan larva yaitu di bakfiber glass. Bak fiber glass yangdigunakan berukuran 1m x 1,5 m x 0,4m sebanyak 4 buah, berukuran 0,9 m x0,9 m x 0,5 m sebanyak 8 buah danyang berukuran 1 m x 1 m x 0,4 msebanyak 3 buah. Wadah ini selaindigunakan sebagai tempat penetasantelur juga digunakan untuk wadahpemeliharaan larva.

Page 7: Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

Pengapuran2

(gr/m )PemberianGaram

2

(gr/m )Pemupukan2

(gr/m )1010100151515015151501515250101015015152501515150101015015152501515250

Sebelum digunakan, bak fiberdibersihkan terlebih dahulu, kemudiandibilas dengan air. Setelah bersih bakfiber tersebut diisi air hingga ketinggian10 cm, bak yang telah terisi airkemudian diberi larutan methylene blue(MB) sebanyak 0,1 ppm dan diberiaerasi dengan kekuatan lemah.

Pencucian telur dimaksudkanuntuk memisahkan telur dari kotorandan gelembung lemak dengan cara

hari dan setelah pemeliharaan tersebutlarva sudah bisa dipindahkan ke bakpendederan I.

Pendederan BenihWadah yang digunakan untuk

pendederan I adalah bak semenberbentuk persegi panjang yang terbuatdari semen dengan ukuran 4 m x 2,5 mx 1 m sebanyak 10 buah dan bakukuran 4,70 m x 2,70 m x 0,45 m

membuka sarang terlebih dahulu sebanyak 10 buah. Sebelum dilakukansehingga telur terpisah dari ijuk. Setelahterpisah dari ijuk, telur diambilmenggunakan serokan secara hati-hatisupaya telur tidak rusak atau pecah.Telur kemudian ditampung di wadahberupa baskom volume 20 liter yangtelah diisi air bersih untuk dicuci.Sarang yang telah di ambil telurnyadibersihkan dan dijemur untukdigunakan lagi sebagai bahan sarang.

Telur yang dibuahi akanberwarna kuning mengkilat sedangkantelur yang tidak dibuahi berwarnakuning keruh (pucat). Telur yang tidakdibuahi dan yang dibuahi dipisahkandengan cara membuang telur yang tidakdibuahi dengan menggunakan sendok.Tujuan dari pemisahan telur tersebutadalah untuk menjaga kualitas air dansupaya pergerakan larva tidakterganggu karena larva yang tidakdibuahi akan ditumbuhi jamur.

Telur akan menetas setelah 24-36 jam pada suhu normal 26-280C.Setelah telur menetas kemudiandilanjutkan dengan pemeliharaan larva.Pemeliharaan larva dilakukan pada bakfiber yang juga digunakan sebagaiwadah penetasan.

Selama masa pemeliharaan,larva tidak diberi pakan karena larvamendapat cadangan makanan darikuning telurnya. Masa pemeliharaanlarva dalam bak fiber adalah selama 10

penebaran larva, dilakukan persiapanwadah yang meliputi: pembersihanbak, pengeringan bak, pengapuran,pemberian garam, pemupukan danpengisian air dan pemberian Daphnia.Tabel 2. Dosis pengapuran, pemberiangaram dan pemupukan

Sebelum ditebar terlebih dahuludilakukan aklimatisasi dengan carabaskom yang berisi larva diapungkandan dimiringkan dalam air media padabak pendederan agar air media masukkedalam baskom selama 10 menit atausampai suhu air didalam baskom

Page 8: Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

03-06-2006150012-06-2006125083,303-06-200650070012-06-200642567591,909-06-200640020-06-20062005009-06-200680023-06-20066007515-06-200650023-06-20062505015-06-2006132027-06-

Tanggaltebar

tebarTanggalpanen

panenSR

dengan suhu air dalam bak pendederansama. Setelah itu larva dibiarkan keluardengan sendirinya. Padat penebaranpada bak pendederan I adalah 100-300ekor/m2.

Pakan yang diberikan untukbenih ikan gurame selama pemeliharaanadalah pakan alami dan pakan buatan.Jenis pakan alami yang diberikan yaituDaphnia sp, sedangkan pakan buatanyang diberikan adalah pakan buatan(pelet) dengan frekuensi 1 kali sehariyang diberikan pada pagi hari.

Untuk menambah nafsu makanbenih, diberikan vitamin B kompleksebanyak 2 butir/bak untuk setiappemberian pakan. Selain itu, untukantibodi (ketahanan tubuh), benihdiberikan vitamin C sebanyak 2gram/bak untuk setiap pemberianpakan. Pemberian tambahan vitamin inibertujuan untuk memperkaya gizidaripada pakan sehingga kesehatanbenih dapat terjaga. Kedua jenis vitaminini diberikan dengan cara dicampurkanpada pakan.

Benih dipanen setelah 14 haripemeliharaan di bak pendederan.Pemanenan dilakukan denganmenurunkan air secara perlahan.Setelah ketinggian air hanya 5 cm,benih yang terkumpul di paralonditangkap dengan cara salah satu lubangparalon dimasukkan ke dalam serokandan ujung satunya lagi ditutup dengantangan. Paralon kemudian diangkatsehingga benih terkumpul dalamserokan kemudian ditampung dalambaskom yang sudah diisi air dan diberiaerasi.Tabel 3. Tingkat kelangsungan hidup(SR) benih ikan gurame

Benih yang telah dipanenbiasanya dibeli oleh petani.Pengepakan dilakukan denganmenggunakan kantong plastiktransparan berukuran panjang 1 m,lebar 0,5 m. Plastik dirangkap duauntuk menghindari kebocoran danbagian bawah diikat di bagiantengahnya supaya tidak ada sudut mati.

Kantong plastik ini diisi airsebanyak 10 liter dan diberi larutanmethylene blue (MB) sebanyak 0,1ppm. Benih yang telah dihitungdimasukkan kedalam kantong plastikmenggunakan serokan halus secaraperlahan agar benih tidak stres danluka. Kantong plastik yang telah berisibenih diberi gas (O2) denganperbandingan antara air dan oksigenadalah 1 : 3, kemudian plastik diikatdengan menggunakan karet gelang.

Kultur Daphnia sp dan PenanamanSente

Wadah yang digunakan untukkultur Daphnia sp adalah bak semenberbentuk persegi panjang denganukuran 5 m x 2,5 m x 1 m. Sebelumdigunakan bak terlebih dahulu disirammenggunakan air dan bak dikeringkanselama 3 hari. Kemudian bak diisi airsetinggi 30-40 cm. Pemupukandilakukan dengan pemberian pupukkandang berupa kotoran ayam

Page 9: Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

sebanyak 1-2 kg/100 liter air media.Pemupukan susulan dilakukan bilakondisi air media sudah berwarna jernihdengan kotoran ayam sebanyak 0,25-0,5kg/100 liter air media. Penebaraninokulan Daphnia sp dilakukan satuhari setelah pemupukan sebanyak 1-2sendok makan yang diambil dari bakkultur Daphnia sp yang lain.

Pemanenan dilakukan secarabertahap yaitu mulai umur 1 minggudari penanaman. Lama penanamanberkisar antara 14-28 hari denganmelakukan pemupukan susulan.Pemanenan dilakukan dengan caramenyerok Daphnia sp pada kolamkultur menggunakan serokan halus.Jumlah Daphnia sp yang dipanendisesuaikan dengan jumlah kebutuhanbenih.

Beberapa hal yang harusdilakukan dalam kultur tanaman senteadalah persiapan lahan, penanaman danpemeliharaan, serta pemanenan.Beberapa tahapan yang harus dilakukandalam persiapan lahan adalah:Pembersihan rumput pada lahan yangakan ditanam, pembuatan lubangukuran 40 cm x 40 cm x 30 cm denganjarak antara lubang 0,5-1 meter,pengapuran dengan dosis 50 g/lubang,pemupukan , yaitu berupa pupukkandang 2 kg, pupuk urea 50 g/lubang,pupuk TSP 50 g/lubang. Kapur, pupukkandang, urea dan TSP dicampurdengan tanah, kemudian dimasukkan kedalam lubang tanam dan dibiarkanselama 2-3 hari.

Bibit tanaman sente dapatdiperoleh dari anakan sekitar tanamaninduk yang sudah mencapai tinggisekitar 20-40 cm. Agar tanaman tumbuhsubur, maka dilakukan pemupukansusulan setiap tiga bulan sekali denganmenggunakan pupuk kandang berupakotoran ayam sebanyak 0,5 kg/lubang,

pupuk urea 25 g/lubang dan pupukTSP 25 g/lubang.

Setelah umur 3 bulan, tanamansente sudah mulai dapat diambildaunnya sebagai pakan ikan. Setiappohonnya diambil satu pelepah daundengan interval waktu pengambilansetiap 10 hari. Adapun usia produktiftanaman sente berkisar antara 3 bulansampai 3 tahun.

PROSPEK USAHA

PemasaranProduk yang dihasilkan di

BPBI Singaparna adalah benih ikangurame ukuran biji ketimun (1,2-1,5cm) yang berumur 24 hari. Benih yangdihasilkan berwarna hitam dan putih(albino). Benih gurame ukuran bijiketimun dijual dengan harga Rp.100,00/ekor. Permintaan benih gurameterus meningkat yang ini dapat dilihatdari banyaknya pembeli yang memesanbenih ke BPBI Singaparna.

Hingga saat ini daerah tujuanpemasaran di BPBI Singaprana unitproduksi Ceungceum tidak hanya didaerah Tasikmalaya saja, tetapi telahdipasarkan keluar daerah sepertiSubang, Bogor, Bandung, Cianjur,Garut, Kuningan, Sumedang, dandaerah Jawa Barat lainnya.

Analisa UsahaAnalisis usaha merupakan

perhitungan biaya komponen-komponen usaha. Dalam analisis usahaini perhitungannya meliputi biayainvestasi, biaya tetap, biaya variabel,penerimaan dan keuntungan,perimbangan penerimaan (R/C),pulang pokok (BEP), masapengembalian modal (PP), dan hargapokok produksi (HPP).

Page 10: Jurnal Pembenihan Ikan Gurame

UraianHargaBiaya investasi (Rp)34.625.000,-Biaya tetap (Rp)16.287.500,-Biaya variabel Rp)3.390.000,-Penerimaan per tahun(Rp)32.000.000,-Keuntungan (Rp)12.323.000,-R/C ratio1,62Payback period

(tahun)2,8 tahunBEP

(Rp)18.097.222,-BEP

(unit)15.366ekorHarga pokok

produksi (Rp)61,-/ekor

Hasil analisis usahamenunjukkan bahwa usaha pembenihanikan gurame ini masih menguntungkan.Hal ini berdasarkan R/C Ratio sebagaialat ukur yang digunakan untukmengetahui untung rugi atau kelayakanusaha ini, dimana diperoleh nilaiRp.1,62. Hal ini menunjukkan bahwasetiap biaya Rp.1 yang dikeluarkanakan menghasilkan penerimaan sebesarRp.1,62. Jadi usaha ini sangatmemungkinkan untuk dikembangkan.Rincian tentang komponen dalamanalisa usaha dapat dilihat pada Tabel4.

Tabel 4. Analisis usaha pembenihan

ikan gurame adalah pertumbuhannyayang relatif lambat dan harga benihyang mahal.

SaranAgar keberhasilan pembenihan

ikan gurame berjalan sebagaimanayang diharapkan, maka pemberianpakan serta pengelolaan kualitas airmemegang peranan penting, disampingitu diharapkan kedisiplinan dankesabaran dalam menjalankan usahaini.

DAFTAR PUSTAKA

Ikan gurame di BPBI Singaparna

Matiarno, L. A. 2001. BudidayaGurame. Agro Media. Jakarta.Prihartono, R. E. 2004. Penebar

Gurame dan Solusinya.Penebar Swadaya. Jakarta

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanTeknik pembenihan secara

massal alami di BPBI Singaparnatergolong berhasil dengan SR 67,77 %.Kendala yang dihadapi dalam budidaya