Jurnal Pa Aplikasi Wisata Kota Bandung Menggunakan Metode Location Based Service (Lbs) Pada Android

download Jurnal Pa Aplikasi Wisata Kota Bandung Menggunakan Metode Location Based Service (Lbs) Pada Android

of 9

description

Jurnal Pa Aplikasi Wisata Kota Bandung Menggunakan Metode Location Based Service (Lbs) Pada Android

Transcript of Jurnal Pa Aplikasi Wisata Kota Bandung Menggunakan Metode Location Based Service (Lbs) Pada Android

  • Aplikasi Wisata Kota Bandung

    Menggunakan Metode Location-Based Services (LBS)

    pada Android

    Akbar Nuzul Putra

    1,Toufan D. Tambunan, S.T.

    2, Kurniawan Nur Ramadhan, S.T.

    3

    1,2,3 Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Telkom Bandung [email protected], [email protected], 3 [email protected]

    Abstrak

    Aplikasi mobile Wisata Kota Bandung (selanjutnya disebut: TOURISMO) adalah aplikasi yang

    digunakan untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang info lokasi-lokasi wisata (di Bandung,

    Jawa Barat, Indonesia) beserta rute jalannya. Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile berbasis teknologi

    Location Based Service (LBS) yang dibangun di atas platform Android, dengan menggunakan IDE Eclipse

    dan Google API dalam pengembangannya.

    Dalam pencarian posisi pengguna, aplikasi ini memanfaatkan Global Positioning System (GPS) yang

    telah terintegrasi dengan handset. Map dan Driving Route merupakan fasilitas utama yang diterapkan

    dengan bantuan Google Maps API.

    Database info lokasi di Bandung diambil menggunakan data sekunder dimana data diambil dari

    berbagai sumber. Data yang tersimpan yaitu lokasi wisata sejarah dan wisata taman.

    Kata kunci: Mobile, Android, GPS (Global Positioning System), Map, Driving Route, Google Maps API, LBS

    (Location Based Service)

    Abstract

    Bandung City Tour mobile applications (hereinafter: TOURISMO) is an application used to provide

    information to users about the tourist sites info (at Bandung, West Java, Indonesia) route along the way.

    This application is a mobile application technology based Location Based Service (LBS) are built on the

    Android platform, using the Eclipse IDE and the Google API in its development.

    In search of the user's position, the application makes use of Global Positioning System (GPS) which

    has been integrated with the handset. Route Map and Driving is a major facility that is applied with the

    help of Google Maps API.

    Database info location in Bandung is taken to use secondary data where the data is taken from

    various sources. Data stored on the historical tourist sites and tourist parks.

    Keyword: Mobile, Android, GPS (Global Positioning System), Map, Driving Route, Google Maps API,

    LBS (Location Based Service)

    1. Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang Bandung yang merupakan ibukota Jawa Barat

    ialah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah

    Jakarta dan Surabaya. Julukannya sebagai kota Paris

    Van Java (Paris dari Jawa) menyebabkan banyak

    orang dari berbagai penjuru baik itu dari Indonesia

    maupun dunia datang untuk melihat langsung

    keanekaragaman segala obyek wisata di kota yang

    juga dijuluki Kota Kembang ini. Tak sedikit pula

    para orang tua yang mensekolahkan anak-anaknya di

    Bandung, karena Bandung juga terkenal dengan

    universitas-universitasnya yang memiliki kualitas

    lebih dibandingkan kota-kota lainnya.

    Seiring dengan teknologi yang terus

    berkembang seakan tidak ada titik akhir, hal itu

    menjadi sebuah peluang bagi para pengembang

    Information Technology (IT). Apalagi saat ini

    teknologi handphone berkembang sangat signifikan.

    Sebagian besar orang telah bergantung pada mobile device untuk memperoleh informasi.

    Informasi merupakan kebutuhan utama bagi

    sebagian besar manusia. Dengan menggunakan

    perangkat bergerak (mobile device), informasi bisa

    didapatkan dimanapun berada dalam waktu singkat.

    Di antaranya yaitu informasi tentang lokasi wisata.

    Lokasi wisata merupakan tempat tujuan sebagian besar orang untuk mengisi waktu liburan.

    Namun sering kali para wisatawan kesulitan

    dalam menemukan lokasi wisata yang ada,

    khususnya di kota Bandung. Sehingga banyak lokasi

    wisata sepi dari pengunjung karena tidak diketahui

    oleh wisatawan. Tentu saja ini berakibat pada perkembangan lokasi wisata tersebut.

    Ditambah lagi dengan kondisi lalu-lintas di

    kota Bandung yang relatif padat. Tentu saja akan

    menghabiskan banyak waktu untuk menuju lokasi

    wisata yang akan dituju. Sehingga waktu akan terbuang sia-sia selama diperjalanan.

    Berdasarkan beberapa masalah di atas, maka

    untuk membantu wisatawan dalam menemukan

    lokasi wisata di kota Bandung, dibangunlah sebuah

  • aplikasi wisata. Aplikasi ini nantinya dapat

    memberikan informasi tentang lokasi wisata, seperti:

    deskripsi singkat, alamat dan fasilitas yang tersedia

    di lokasi wisata tersebut. Tidak hanya itu, aplikasi

    wisata juga dapat menampilkan peta yang dapat

    membantu wisatawan dalam menemukan rute

    terdekat menuju lokasi wisata yang akan dituju

    melalui Google Maps APIs.

    1.2 Rumusan Masalah Masalah-masalah pada proyek akhir ini dapat

    dirumuskan menjadi:

    a. Bagaimana membuat aplikasi mobile dengan menggunakan teknologi Location Based

    Service (LBS) di platform Android?

    b. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat menampilkan peta dan rute perjalanan menuju

    lokasi wisata di kota Bandung?

    c. Bagaimana membuat media penyimpan database konten informasi lokasi wisata kota

    Bandung yang dapat diakses oleh user melalui

    mobile device Android dan dapat diupdate oleh admin melalui web?

    1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan proyek akhir ini adalah:

    a. Membuat aplikasi mobile dengan menggunakan teknologi Location Based

    Service (LBS) di platform Android.

    b. Membuat sistem untuk mengambil data objek lokasi wisata di kota Bandung berdasarkan

    koordinat posisi mobile device yang didapatkan

    dari GPS, dan peta yang didapatkan dengan

    menggunakan Google Maps API, serta dapat menentukan petunjuk arah jalan (rute) dengan

    menggunakan Google Maps Direction.

    c. Membuat media penyimpan database konten informasi lokasi wisata kota Bandung yang

    dapat diakses oleh user melalui mobile device

    Android dan dapat diupdate oleh admin melalui web.

    1.4 Batasan Masalah Agar pembahasan masalah tetap berada dalam

    batasan yang diinginkan dan tidak menyimpang

    terlalu jauh melewati batas yang akan dibahas dari

    permasalahan sebenarnya, maka diperlukan sebuah

    pembatasan dengan ruang lingkiup antara lain:

    a. Aplikasi dibuat di atas platform Android sehingga hanya dapat dijalankan pada mobile

    device yang menggunakan platform Android.

    b. Proyek Akhir ini tidak membahas keamanan database dan keamanan jaringan yang

    digunakan untuk kebutuhan aplikasi.

    c. Penyimpanan data informasi lokasi wisata menggunakan MySQL.

    d. Aplikasi ini hanya menampilkan sebagian data/sampel dari lokasi wisata yang termasuk

    dalam kategori Wisata Sejarah dan Wisata

    Taman.

    e. Data lokasi-lokasi yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu data yang diambil melalui

    berbagai sumber seperti internet, majalah, dsb.

    2. Tinjauan Pustaka 2.1. Android

    Android adalah sistem operasi mobile

    menggunakan versi modifikasi dari kernel Linux.

    Pada awalnya dikembangkan oleh Android Inc,

    sebuah perusahaan yang kemudian dibeli oleh

    Google, dan akhir-akhir ini oleh Open Handset Alliance. (Indosat, 2011)

    Android merupakan software berbasis kode

    komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka

    (open source) sehingga programmer bisa membuat

    aplikasi baru di dalamnya, terdapat Android Market

    yang menyediakan ribuan aplikasi baik yg gratis

    maupun berbayar, serta memiliki aplikasi native

    Google yang terintegrasi, seperti push email GMail, Google Maps, dan Google Calendar.

    2.2. Location-Based Service (LBS) Location-Based Service (LBS) memberikan

    layanan personalisasi kepada pengguna perangkat

    bergerak (mobile device) yang disesuaikan dengan

    lokasi mereka saat ini. LBS membuka pasar baru

    bagi pengembang, operator jaringan selular, dan

    penyedia layanan untuk mengembangkan dan

    memberikan nilai tambah layanan: memberikan

    informasi kondisi lalu lintas saat ini, menambahkan

    informasi rute perjalanan, membantu menemukan

    lokasi wisata terdekat, dan banyak lagi. (Mahmoud,

    2004)

    2.2.1. Komponen LBS Terdapat lima komponen pendukung utama

    dalam teknologi Layanan Berbasis Lokasi, antara

    lain:

    a. Piranti Mobile Piranti Mobile adalah salah satu komponen penting dalam LBS. Piranti ini berfungsi

    sebagai alat bantu (tool) bagi pengguna untuk

    meminta informasi. Hasil dari informasi yang

    diminta dapat berupa teks, suara, gambar dan

    lain sebagainya. Piranti mobile yang dapat digunakan bisa berupa PDA, smartphone,

    laptop. Selain itu, piranti mobile dapat juga

    berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan

    seperti halnya alat navigasi berbasis GPS.

    b. Jaringan Komunikasi Komponen kedua adalah jaringan komunikasi.

    Komponen ini berfungsi sebagai jalur

    penghubung yang dapat mengirimkan data-data

    yang dikirim oleh pengguna dari piranti

    mobile-nya untuk kemudian dikirimkan ke

    penyedia layanan dan kemudian hasil

    permintaan tersebut dikirimkan kembali oleh

    penyedia layanan kepada pengguna.

  • c. Komponen Positioning (Penunjuk Posisi/Lokasi)

    Setiap layanan yang diberikan oleh penyedia

    layanan biasanya akan berdasarkan pada posisi

    pengguna yang meminta layanan tersebut. Oleh

    karena itu diperlukan komponen yang

    berfungsi sebagai pengolah/pemroses yang

    akan menentukan posisi pengguna layanan saat

    itu. Posisi pengguna tersebut bisa didapatkan

    melalui jaringan komunikasi mobile atau juga

    menggunakan Global Positioning System (GPS).

    d. Penyedia layanan dan aplikasi Penyedia layanan merupakan komponen LBS

    yang memberikan berbagai macam layanan

    yang bisa digunakan oleh pengguna. Sebagai

    contoh ketika pengguna meminta layanan agar

    bisa tahu posisinya saat itu, maka aplikasi dan

    penyedia layanan langsung memproses

    permintaan tersebut, mulai dari menghitung

    dan menentukan posisi pengguna, menemukan

    rute jalan, mencari data di Yellow Pages sesuai

    dengan permintaan, dan masih banyak lagi

    yang lainnya.

    e. Penyedia data dan konten Penyedia layanan tidak selalu menyimpan

    seluruh data dan informasi yang diolahnya.

    Karena bisa jadi berbagai macam data dan

    informasi yang diolah tersebut berasal dari

    pengembang/pihak ketiga yang memang

    memiliki otoritas untuk menyimpannya.

    Sebagai contoh basis data geografis dan lokasi

    bisa saja berasal dari badan-badan milik

    pemerintah atau juga data-data

    perusahaan/bisnis/industri bisa saja berasal dari

    Yellow Pages, maupun perusahaan penyedia

    data lainnya. (Ferinata, Nugraha, & Setiawan,

    2010)

    3. Analisis Dan Perancangan 3.1. Gambaran Umum Sistem

    Sistem yang digunakan pada aplikasi

    TOURISMO dititik-beratkan pada pengambilan

    koordinat bumi perangkat mobile. Dalam

    pengambilan koordinat, sistem memanfaatkan GPS.

    Kemudian untuk mendapatkan peta dan rute, sistem

    menggunakan Google Map APIs dengan

    memberikan parameter koordinat bumi. Setelah

    mengirim parameter tersebut ke GoogleMap, maka

    GoogleMap server akan membalas berupa peta statik

    (gambar). Dalam pencarian rute, sistem

    mengirimkan dua koordinat bumi sebagai alamat

    awal dan alamat tujuan, kemudian

    GoogleMapDirection server akan membalas berupa

    data rute dalam bentuk JSON yang selanjutnya akan

    sistem akan memparsing data tersebut dan

    ditampilkan kepada pengguna.

    Dalam pencarian lokasi wisata sejarah di kota

    Bandung, sistem terhubung ke server database

    dengan mengirimkan parameter koordinat bumi

    perangkat mobile. Setelah mengirimkan parameter

    tersebut ke server database, maka server akan

    membalas berupa data lokasi-lokasi terdekat dalam

    bentuk JSON yang selanjutnya akan diparsing oleh

    sistem dan ditampillkan kepada pengguna, begitupun

    dengan pencarian lokasi spesifik, hanya berbeda

    parameternya saja.

    3.2. Perancangan Sistem (atau Produk) 3.2.1. Perancangan Arsitektur Sistem

    Satelit GPS

    Send Map, Address

    Send Coordinate UserSend Data

    Lokasi Wisata

    Request Coordinate User

    Send Coordinate User, Direction

    Database GoogleDatabase TourismoAdmin

    User

    Request Data

    Lokasi Wisata

    Gambar 3.1

    Skenario implementasi

    TOURISMO merupakan sebuah perangkat

    lunak yang berfungsi untuk melakukan pencarian

    lokasi wisata pada perangkat Android. Untuk

    melakukan pencarian, aplikasi ini menggunakan

    metode Location-Based Services (L-BS). Sedangkan

    data lokasi wisata disimpan di dalam database

    MySQL pada Database Tourismo. TOURISMO

    dihubungkan oleh sebuah web service untuk mengambil data dari Database Tourismo.

    Informasi lokasi wisata dapat diakses dari

    mana saja selama terhubung dengan internet.

    Sehingga informasi dapat dapat diperoleh tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.

    Terdapat dua aktor yang berinteraksi di dalam

    aplikasi wisata ini. Aktor tersebut yaitu User dan

    Admin. User hanya dapat melihat dan menggunakan

    informasi lokasi wisata melalui aplikasi yang telah

    tertanam pada perangkat Android. Sedangkan admin

    dapat menambah, mengubah dan menghapus

    informasi lokasi wisata pada Database Tourismo.

    a. Modul Location Based Service Pada aplikasi TOURISMO, modul Location

    Based Service sangat diperlukan untuk

    mengetahui posisi pengguna dengan

    memanfaatkan GPS yang terintegrasi dengan

    device Android, aplikasi dapat mengetahui dimana letak posisi pengguna berada. GPS

    akan memberikan posisi berupa koordinat bumi yang dikenal dengan latitude dan longitude.

  • b. Modul Google Maps API Fitur utama dari aplikasi TOURISMO yaitu

    menampilkan peta yang dapat digunakan

    sebagai acuan pengguna dalam mencari arah,

    jalan, dan letak lokasi. Oleh karena itu Google

    Map API-lah yang sangat tepat untuk

    memperoleh peta/map.

    c. Modul JSON Parsing JavaScript Object Notation atau yang disingkat

    JSON, berperan sangat penting dalam aplikasi

    TOURISMO. Setiap sistem melakukan koneksi

    ke server, maka balasan yang diterima oleh

    sistem yaitu berupa teks dengan format JSON.

    Oleh karena itu, modul JSON Parsing sangat

    diperlukan. Metode yang digunakan yaitu

    dengan menggunakan DOM yang memanfaatkan kelas DocumentBuilder untuk memparsingnya, karena akan lebih mudah

    untuk memparsing file JSON dalam ukuran

    besar. Hasil JSON yang telah diparsing akan

    dimasukkan ke dalam kelas Vector yang akan

    diproses ke tahap selanjutnya.

    3.2.2. Perancangan Fungsionalitas Sistem a. Use Case Diagram (Diagram Use Case)

    Gambar 3.2

    Diagram Use Case

  • b. Class Diagram

    Gambar 3.3

    Class Diagram

  • 3.2.3. Perancangan Basis Data a. Entity Relationship Diagram (ERD)

    infolokasi kategorimemiliki

    id_wisata

    nama_wisata

    alamat

    deskripsi

    fasilitas

    harga_tiket

    langitudeid_kategori

    nama_kategori

    nlatitude 1

    Gambar 3.3

    ER Diagram

    3.3. Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat

    Lunak

    a. Pemilihan Perangkat Keras yang Digunakan Adapun perangkat keras yang digunakan untuk

    membangun aplikasi ini adalah:

    1) Perangkat Keras Tahap Pembangunan Aplikasi

    Tabel 3.1

    Perangkat keras tahap pembangunan No. Perangkat Keras Spesifikasi

    1. Notebook Toshiba Satellite

    L740

    2. RAM 6 GB DDR3

    3. Harddisk 500 GB SATA

    4. Processor Intel Core i3

    5. VGA Intel HD Graphic

    2) Perangkat Keras Tahap Implementasi Tabel 1.2

    Perangkat keras tahap implementasi No. Perangkat Keras Spesifikasi

    1. Mobile Device Berbasis Android

    b. Pemilihan Perangkat Lunak yang Digunakan

    Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk

    membangun aplikasi ini adalah:

    a. Perangkat Lunak Tahap Pembangunan Aplikasi

    Tabel 1.3

    Perangkat lunak tahap pembangunan aplikasi No. Perangkat Lunak Kegunaan

    1. Windows 7 Ultimate

    Service Pack 1, 32-bit

    Sistem Operasi

    2. Eclipse IDE

    3. Android SDK Emulator

    4. Microsoft Word 2007 Dokumentasi

    5. Microsoft Visio 2007 Pembuatan diagram

    6. Jude Community 5.1.1 Pembuatan diagram

    b. Perangkat Lunak tahap Implementasi Tabel 1.4

    Perangkat lunak tahap implementasi No. Perangkat Lunak Kegunaan

    1. Android OS Min Version 1.6 Sistem Operasi

    4. Implementasi dan Pengujian 4.1. Proses Masuk ke Aplikasi Tourismo

    Saat aplikasi ter-instal di handset Android, icon

    aplikasi akan muncul di menu utama Android.

    Saat user membuka aplikasi, akan muncul

    Splashscreen sekitar 5 detik. Kemudian pengguna

    akan masuk ke halaman utama. Langkah tersebut

    harus dilakukan pengguna untuk menikmati seluruh

    fitur aplikasi TOURISMO. Splashscreen aplikasi

    yaitu sebagai berikut.

    Gambar 4.1

    Splashscreen aplikasi TOURISMO

    4.2. Pengujian Pengujian yang dilakukan terdiri dari beberapa

    pengujian, berikut penjelasan dari setiap pengujian.

    4.2.1. Pengujian Fungsional Sistem Tabel 4.1

    Test Skenario menampilkan daftat lokasi wisata

    No.

    Test

    Procedure /

    Step

    Expected

    Result

    and

    Result

    Status

    1 Menampilkan

    daftar lokasi

    wisata.

    Pengguna dapat

    melihat daftar lokasi

    wisata beserta

    detailnya.

    Result :

    Pengguna dapat

    melihat daftar lokasi

    wisata beserta

    detailnya.

    OK

    2 Menampilkan

    daftar lokasi wisata.

    Pengguna dapat

    melihat daftar lokasi wisata beserta

    detailnya.

    Result :

    Muncul pesan error.

    OK

  • Tabel 4.2

    Test Skenario Mencari Rute dari

    Current Position ke Lokasi Wisata

    No. Test Procedure/

    Step

    Expected Result

    and Result Status

    1 Mencari rute dari current position

    ke lokasi tertentu

    Pengguna dapat melihat peta dan

    rute dari posisi

    pengguna ke lokasi

    wisata yang dituju.

    Result :

    Pengguna dapat

    melihat peta dan

    rute dari posisi

    pengguna ke lokasi

    wisata yang dituju.

    OK

    2 Mencari rute dari

    current position

    ke lokasi tertentu

    Pengguna tidak

    dapat melihat peta

    dan rute dari posisi

    pengguna ke lokasi

    wisata yang dituju.

    Result :

    Muncul pesan error

    OK

    4.2.2. Pengujian Waktu Akses

    Pengujian waktu akses yaitu pengujian waktu

    yang dibutuhkan untuk mengambil content aplikasi

    baik itu dari server Google Maps atau server

    Tourismo. Waktu akses relatif tergantung pada

    jaringan provider yang digunakan oleh user. Khusus untuk pengambilan koordinat melalui GPS, apabila

    pengguna berada di dalam gedung/bangunan, waktu

    akses relatif lama, bahkan kadang tidak ada respon

    sedikitpun. Oleh karena itu disarankan apabila

    menggunakan di GPS tidak di dalam bangunan.

    Berikut adalah pengujian waktu menggunakan

    koneksi Androis Internet Service melalui provider

    TELKOMSEL.

    Tabel 4.4

    Pengujian waktu akses

    Nama Akses Waktu Akses

    (detik)

    Loading pengambilan data lokasi

    wisata

    5

    Getting Location via GPS (di luar

    bangunan)

    5

    Getting Location via GPS (di dalam rumah biasa)

    30

    Getting Location via GPS

    (di dalam rumah bertingkat/gedung)

    60

    Getting Location via GSM

    Localization

    5

    Loading Map 8

    5. Penutup 5.1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil-hasil pengujian fungsional

    yang telah dilakukan, aplikasi Mobile Bandung

    Guidance memiliki karakteristik-karakteristik

    sebagai berikut :

    a. TOURISMO merupakan sebuah aplikasi yang menggunakan teknologi Location Based

    Services (LBS) pada perangkat bergerak

    dengan platform Android.

    b. TOURISMO dapat memberikan informasi mengenai lokasi wisata yang ada di kota

    Bandung kepada user beserta dengan peta dan

    rute jalan menuju lokasi wisata tersebut.

    c. Aplikasi yang berjalan pada platform Android juga dapat terhubung dengan MySQL melalui perantara Modul JSON Parsing.

    5.2. Saran Untuk pengembangan kedepannya yang lebih baik

    untuk Aplikasi TOURISMO ini, ada beberapa saran

    yang dapat digunakan, yaitu:

    a. Agar user diberikan fasilitas untuk menambahkan lokasi yang diinginkannya

    melalui perangkat android.

    b. Selain itu, juga ditambahkan fasilitas untuk memberikan rating pada lokasi wisata, dan juga

    dapat terhubung dengan berbagai media sosial.

    c. Aplikasi TOURISMO sebaiknya dijalankan pada device Android yang memiliki perangkat

    GPS untuk mendapatkan lokasi User yang

    lebih akurat.

    d. Pada pengembangan selanjutnya, aplikasi TOURISMO dapat di upload ke Play Store.

    Daftar Pustaka

    Ferinata, A., Nugraha, A., & Setiawan, H. (2010).

    Perancangan dan Implementasi Aplikasi

    Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi

    Location Based Service Menggunakan Platform BlackBerry. 14.

    Gartina, I., & dkk. (2009). Analisis dan Desain

    Sistem Informasi. Bandung: Politeknik Telkom.

    Google. (2011, Desember 7). Google APIs Add-On -

    Google Project for Android. Diambil kembali

    dari Google Inc.:

    http://code.google.com/android/add-

    ons/google-apis/index.html

    Mahmoud, Q. H. (2004, Maret). J2ME and

    Location-Based Service. Diambil kembali dari ORACLE Sun Developer Network:

    http://developers.sun.com/mobility/apis/articles/location/

    Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

    Indonesia (Andi Mattalatta). (2009). Undang-

    Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Jakarta.

    Nugroho, E. P., Ratnasari, K., Ramadhani, K. N., &

    Putro, B. L. (2009). Rekayasa Perangkat

    Lunak. Bandung: Politeknik Telkom.

    Ramadhan, K. N., Nugrogo, E. P., & Putra, B. L.

    (2009). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Politeknik Telkom.

    Wahono, R. S., & Dharwiyanti, S. (2003). Pengantar

    Unified Modeling Language (UML). Kuliah

    Umum IlmuKomputer.com,