Jurnal Pa Aplikasi Wisata Kota Bandung Menggunakan Metode Location Based Service (Lbs) Pada Android
-
Upload
suryadi-ady -
Category
Documents
-
view
57 -
download
1
description
Transcript of Jurnal Pa Aplikasi Wisata Kota Bandung Menggunakan Metode Location Based Service (Lbs) Pada Android
-
Aplikasi Wisata Kota Bandung
Menggunakan Metode Location-Based Services (LBS)
pada Android
Akbar Nuzul Putra
1,Toufan D. Tambunan, S.T.
2, Kurniawan Nur Ramadhan, S.T.
3
1,2,3 Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Telkom Bandung [email protected], [email protected], 3 [email protected]
Abstrak
Aplikasi mobile Wisata Kota Bandung (selanjutnya disebut: TOURISMO) adalah aplikasi yang
digunakan untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang info lokasi-lokasi wisata (di Bandung,
Jawa Barat, Indonesia) beserta rute jalannya. Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile berbasis teknologi
Location Based Service (LBS) yang dibangun di atas platform Android, dengan menggunakan IDE Eclipse
dan Google API dalam pengembangannya.
Dalam pencarian posisi pengguna, aplikasi ini memanfaatkan Global Positioning System (GPS) yang
telah terintegrasi dengan handset. Map dan Driving Route merupakan fasilitas utama yang diterapkan
dengan bantuan Google Maps API.
Database info lokasi di Bandung diambil menggunakan data sekunder dimana data diambil dari
berbagai sumber. Data yang tersimpan yaitu lokasi wisata sejarah dan wisata taman.
Kata kunci: Mobile, Android, GPS (Global Positioning System), Map, Driving Route, Google Maps API, LBS
(Location Based Service)
Abstract
Bandung City Tour mobile applications (hereinafter: TOURISMO) is an application used to provide
information to users about the tourist sites info (at Bandung, West Java, Indonesia) route along the way.
This application is a mobile application technology based Location Based Service (LBS) are built on the
Android platform, using the Eclipse IDE and the Google API in its development.
In search of the user's position, the application makes use of Global Positioning System (GPS) which
has been integrated with the handset. Route Map and Driving is a major facility that is applied with the
help of Google Maps API.
Database info location in Bandung is taken to use secondary data where the data is taken from
various sources. Data stored on the historical tourist sites and tourist parks.
Keyword: Mobile, Android, GPS (Global Positioning System), Map, Driving Route, Google Maps API,
LBS (Location Based Service)
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Bandung yang merupakan ibukota Jawa Barat
ialah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah
Jakarta dan Surabaya. Julukannya sebagai kota Paris
Van Java (Paris dari Jawa) menyebabkan banyak
orang dari berbagai penjuru baik itu dari Indonesia
maupun dunia datang untuk melihat langsung
keanekaragaman segala obyek wisata di kota yang
juga dijuluki Kota Kembang ini. Tak sedikit pula
para orang tua yang mensekolahkan anak-anaknya di
Bandung, karena Bandung juga terkenal dengan
universitas-universitasnya yang memiliki kualitas
lebih dibandingkan kota-kota lainnya.
Seiring dengan teknologi yang terus
berkembang seakan tidak ada titik akhir, hal itu
menjadi sebuah peluang bagi para pengembang
Information Technology (IT). Apalagi saat ini
teknologi handphone berkembang sangat signifikan.
Sebagian besar orang telah bergantung pada mobile device untuk memperoleh informasi.
Informasi merupakan kebutuhan utama bagi
sebagian besar manusia. Dengan menggunakan
perangkat bergerak (mobile device), informasi bisa
didapatkan dimanapun berada dalam waktu singkat.
Di antaranya yaitu informasi tentang lokasi wisata.
Lokasi wisata merupakan tempat tujuan sebagian besar orang untuk mengisi waktu liburan.
Namun sering kali para wisatawan kesulitan
dalam menemukan lokasi wisata yang ada,
khususnya di kota Bandung. Sehingga banyak lokasi
wisata sepi dari pengunjung karena tidak diketahui
oleh wisatawan. Tentu saja ini berakibat pada perkembangan lokasi wisata tersebut.
Ditambah lagi dengan kondisi lalu-lintas di
kota Bandung yang relatif padat. Tentu saja akan
menghabiskan banyak waktu untuk menuju lokasi
wisata yang akan dituju. Sehingga waktu akan terbuang sia-sia selama diperjalanan.
Berdasarkan beberapa masalah di atas, maka
untuk membantu wisatawan dalam menemukan
lokasi wisata di kota Bandung, dibangunlah sebuah
-
aplikasi wisata. Aplikasi ini nantinya dapat
memberikan informasi tentang lokasi wisata, seperti:
deskripsi singkat, alamat dan fasilitas yang tersedia
di lokasi wisata tersebut. Tidak hanya itu, aplikasi
wisata juga dapat menampilkan peta yang dapat
membantu wisatawan dalam menemukan rute
terdekat menuju lokasi wisata yang akan dituju
melalui Google Maps APIs.
1.2 Rumusan Masalah Masalah-masalah pada proyek akhir ini dapat
dirumuskan menjadi:
a. Bagaimana membuat aplikasi mobile dengan menggunakan teknologi Location Based
Service (LBS) di platform Android?
b. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat menampilkan peta dan rute perjalanan menuju
lokasi wisata di kota Bandung?
c. Bagaimana membuat media penyimpan database konten informasi lokasi wisata kota
Bandung yang dapat diakses oleh user melalui
mobile device Android dan dapat diupdate oleh admin melalui web?
1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan proyek akhir ini adalah:
a. Membuat aplikasi mobile dengan menggunakan teknologi Location Based
Service (LBS) di platform Android.
b. Membuat sistem untuk mengambil data objek lokasi wisata di kota Bandung berdasarkan
koordinat posisi mobile device yang didapatkan
dari GPS, dan peta yang didapatkan dengan
menggunakan Google Maps API, serta dapat menentukan petunjuk arah jalan (rute) dengan
menggunakan Google Maps Direction.
c. Membuat media penyimpan database konten informasi lokasi wisata kota Bandung yang
dapat diakses oleh user melalui mobile device
Android dan dapat diupdate oleh admin melalui web.
1.4 Batasan Masalah Agar pembahasan masalah tetap berada dalam
batasan yang diinginkan dan tidak menyimpang
terlalu jauh melewati batas yang akan dibahas dari
permasalahan sebenarnya, maka diperlukan sebuah
pembatasan dengan ruang lingkiup antara lain:
a. Aplikasi dibuat di atas platform Android sehingga hanya dapat dijalankan pada mobile
device yang menggunakan platform Android.
b. Proyek Akhir ini tidak membahas keamanan database dan keamanan jaringan yang
digunakan untuk kebutuhan aplikasi.
c. Penyimpanan data informasi lokasi wisata menggunakan MySQL.
d. Aplikasi ini hanya menampilkan sebagian data/sampel dari lokasi wisata yang termasuk
dalam kategori Wisata Sejarah dan Wisata
Taman.
e. Data lokasi-lokasi yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu data yang diambil melalui
berbagai sumber seperti internet, majalah, dsb.
2. Tinjauan Pustaka 2.1. Android
Android adalah sistem operasi mobile
menggunakan versi modifikasi dari kernel Linux.
Pada awalnya dikembangkan oleh Android Inc,
sebuah perusahaan yang kemudian dibeli oleh
Google, dan akhir-akhir ini oleh Open Handset Alliance. (Indosat, 2011)
Android merupakan software berbasis kode
komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka
(open source) sehingga programmer bisa membuat
aplikasi baru di dalamnya, terdapat Android Market
yang menyediakan ribuan aplikasi baik yg gratis
maupun berbayar, serta memiliki aplikasi native
Google yang terintegrasi, seperti push email GMail, Google Maps, dan Google Calendar.
2.2. Location-Based Service (LBS) Location-Based Service (LBS) memberikan
layanan personalisasi kepada pengguna perangkat
bergerak (mobile device) yang disesuaikan dengan
lokasi mereka saat ini. LBS membuka pasar baru
bagi pengembang, operator jaringan selular, dan
penyedia layanan untuk mengembangkan dan
memberikan nilai tambah layanan: memberikan
informasi kondisi lalu lintas saat ini, menambahkan
informasi rute perjalanan, membantu menemukan
lokasi wisata terdekat, dan banyak lagi. (Mahmoud,
2004)
2.2.1. Komponen LBS Terdapat lima komponen pendukung utama
dalam teknologi Layanan Berbasis Lokasi, antara
lain:
a. Piranti Mobile Piranti Mobile adalah salah satu komponen penting dalam LBS. Piranti ini berfungsi
sebagai alat bantu (tool) bagi pengguna untuk
meminta informasi. Hasil dari informasi yang
diminta dapat berupa teks, suara, gambar dan
lain sebagainya. Piranti mobile yang dapat digunakan bisa berupa PDA, smartphone,
laptop. Selain itu, piranti mobile dapat juga
berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan
seperti halnya alat navigasi berbasis GPS.
b. Jaringan Komunikasi Komponen kedua adalah jaringan komunikasi.
Komponen ini berfungsi sebagai jalur
penghubung yang dapat mengirimkan data-data
yang dikirim oleh pengguna dari piranti
mobile-nya untuk kemudian dikirimkan ke
penyedia layanan dan kemudian hasil
permintaan tersebut dikirimkan kembali oleh
penyedia layanan kepada pengguna.
-
c. Komponen Positioning (Penunjuk Posisi/Lokasi)
Setiap layanan yang diberikan oleh penyedia
layanan biasanya akan berdasarkan pada posisi
pengguna yang meminta layanan tersebut. Oleh
karena itu diperlukan komponen yang
berfungsi sebagai pengolah/pemroses yang
akan menentukan posisi pengguna layanan saat
itu. Posisi pengguna tersebut bisa didapatkan
melalui jaringan komunikasi mobile atau juga
menggunakan Global Positioning System (GPS).
d. Penyedia layanan dan aplikasi Penyedia layanan merupakan komponen LBS
yang memberikan berbagai macam layanan
yang bisa digunakan oleh pengguna. Sebagai
contoh ketika pengguna meminta layanan agar
bisa tahu posisinya saat itu, maka aplikasi dan
penyedia layanan langsung memproses
permintaan tersebut, mulai dari menghitung
dan menentukan posisi pengguna, menemukan
rute jalan, mencari data di Yellow Pages sesuai
dengan permintaan, dan masih banyak lagi
yang lainnya.
e. Penyedia data dan konten Penyedia layanan tidak selalu menyimpan
seluruh data dan informasi yang diolahnya.
Karena bisa jadi berbagai macam data dan
informasi yang diolah tersebut berasal dari
pengembang/pihak ketiga yang memang
memiliki otoritas untuk menyimpannya.
Sebagai contoh basis data geografis dan lokasi
bisa saja berasal dari badan-badan milik
pemerintah atau juga data-data
perusahaan/bisnis/industri bisa saja berasal dari
Yellow Pages, maupun perusahaan penyedia
data lainnya. (Ferinata, Nugraha, & Setiawan,
2010)
3. Analisis Dan Perancangan 3.1. Gambaran Umum Sistem
Sistem yang digunakan pada aplikasi
TOURISMO dititik-beratkan pada pengambilan
koordinat bumi perangkat mobile. Dalam
pengambilan koordinat, sistem memanfaatkan GPS.
Kemudian untuk mendapatkan peta dan rute, sistem
menggunakan Google Map APIs dengan
memberikan parameter koordinat bumi. Setelah
mengirim parameter tersebut ke GoogleMap, maka
GoogleMap server akan membalas berupa peta statik
(gambar). Dalam pencarian rute, sistem
mengirimkan dua koordinat bumi sebagai alamat
awal dan alamat tujuan, kemudian
GoogleMapDirection server akan membalas berupa
data rute dalam bentuk JSON yang selanjutnya akan
sistem akan memparsing data tersebut dan
ditampilkan kepada pengguna.
Dalam pencarian lokasi wisata sejarah di kota
Bandung, sistem terhubung ke server database
dengan mengirimkan parameter koordinat bumi
perangkat mobile. Setelah mengirimkan parameter
tersebut ke server database, maka server akan
membalas berupa data lokasi-lokasi terdekat dalam
bentuk JSON yang selanjutnya akan diparsing oleh
sistem dan ditampillkan kepada pengguna, begitupun
dengan pencarian lokasi spesifik, hanya berbeda
parameternya saja.
3.2. Perancangan Sistem (atau Produk) 3.2.1. Perancangan Arsitektur Sistem
Satelit GPS
Send Map, Address
Send Coordinate UserSend Data
Lokasi Wisata
Request Coordinate User
Send Coordinate User, Direction
Database GoogleDatabase TourismoAdmin
User
Request Data
Lokasi Wisata
Gambar 3.1
Skenario implementasi
TOURISMO merupakan sebuah perangkat
lunak yang berfungsi untuk melakukan pencarian
lokasi wisata pada perangkat Android. Untuk
melakukan pencarian, aplikasi ini menggunakan
metode Location-Based Services (L-BS). Sedangkan
data lokasi wisata disimpan di dalam database
MySQL pada Database Tourismo. TOURISMO
dihubungkan oleh sebuah web service untuk mengambil data dari Database Tourismo.
Informasi lokasi wisata dapat diakses dari
mana saja selama terhubung dengan internet.
Sehingga informasi dapat dapat diperoleh tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.
Terdapat dua aktor yang berinteraksi di dalam
aplikasi wisata ini. Aktor tersebut yaitu User dan
Admin. User hanya dapat melihat dan menggunakan
informasi lokasi wisata melalui aplikasi yang telah
tertanam pada perangkat Android. Sedangkan admin
dapat menambah, mengubah dan menghapus
informasi lokasi wisata pada Database Tourismo.
a. Modul Location Based Service Pada aplikasi TOURISMO, modul Location
Based Service sangat diperlukan untuk
mengetahui posisi pengguna dengan
memanfaatkan GPS yang terintegrasi dengan
device Android, aplikasi dapat mengetahui dimana letak posisi pengguna berada. GPS
akan memberikan posisi berupa koordinat bumi yang dikenal dengan latitude dan longitude.
-
b. Modul Google Maps API Fitur utama dari aplikasi TOURISMO yaitu
menampilkan peta yang dapat digunakan
sebagai acuan pengguna dalam mencari arah,
jalan, dan letak lokasi. Oleh karena itu Google
Map API-lah yang sangat tepat untuk
memperoleh peta/map.
c. Modul JSON Parsing JavaScript Object Notation atau yang disingkat
JSON, berperan sangat penting dalam aplikasi
TOURISMO. Setiap sistem melakukan koneksi
ke server, maka balasan yang diterima oleh
sistem yaitu berupa teks dengan format JSON.
Oleh karena itu, modul JSON Parsing sangat
diperlukan. Metode yang digunakan yaitu
dengan menggunakan DOM yang memanfaatkan kelas DocumentBuilder untuk memparsingnya, karena akan lebih mudah
untuk memparsing file JSON dalam ukuran
besar. Hasil JSON yang telah diparsing akan
dimasukkan ke dalam kelas Vector yang akan
diproses ke tahap selanjutnya.
3.2.2. Perancangan Fungsionalitas Sistem a. Use Case Diagram (Diagram Use Case)
Gambar 3.2
Diagram Use Case
-
b. Class Diagram
Gambar 3.3
Class Diagram
-
3.2.3. Perancangan Basis Data a. Entity Relationship Diagram (ERD)
infolokasi kategorimemiliki
id_wisata
nama_wisata
alamat
deskripsi
fasilitas
harga_tiket
langitudeid_kategori
nama_kategori
nlatitude 1
Gambar 3.3
ER Diagram
3.3. Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat
Lunak
a. Pemilihan Perangkat Keras yang Digunakan Adapun perangkat keras yang digunakan untuk
membangun aplikasi ini adalah:
1) Perangkat Keras Tahap Pembangunan Aplikasi
Tabel 3.1
Perangkat keras tahap pembangunan No. Perangkat Keras Spesifikasi
1. Notebook Toshiba Satellite
L740
2. RAM 6 GB DDR3
3. Harddisk 500 GB SATA
4. Processor Intel Core i3
5. VGA Intel HD Graphic
2) Perangkat Keras Tahap Implementasi Tabel 1.2
Perangkat keras tahap implementasi No. Perangkat Keras Spesifikasi
1. Mobile Device Berbasis Android
b. Pemilihan Perangkat Lunak yang Digunakan
Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk
membangun aplikasi ini adalah:
a. Perangkat Lunak Tahap Pembangunan Aplikasi
Tabel 1.3
Perangkat lunak tahap pembangunan aplikasi No. Perangkat Lunak Kegunaan
1. Windows 7 Ultimate
Service Pack 1, 32-bit
Sistem Operasi
2. Eclipse IDE
3. Android SDK Emulator
4. Microsoft Word 2007 Dokumentasi
5. Microsoft Visio 2007 Pembuatan diagram
6. Jude Community 5.1.1 Pembuatan diagram
b. Perangkat Lunak tahap Implementasi Tabel 1.4
Perangkat lunak tahap implementasi No. Perangkat Lunak Kegunaan
1. Android OS Min Version 1.6 Sistem Operasi
4. Implementasi dan Pengujian 4.1. Proses Masuk ke Aplikasi Tourismo
Saat aplikasi ter-instal di handset Android, icon
aplikasi akan muncul di menu utama Android.
Saat user membuka aplikasi, akan muncul
Splashscreen sekitar 5 detik. Kemudian pengguna
akan masuk ke halaman utama. Langkah tersebut
harus dilakukan pengguna untuk menikmati seluruh
fitur aplikasi TOURISMO. Splashscreen aplikasi
yaitu sebagai berikut.
Gambar 4.1
Splashscreen aplikasi TOURISMO
4.2. Pengujian Pengujian yang dilakukan terdiri dari beberapa
pengujian, berikut penjelasan dari setiap pengujian.
4.2.1. Pengujian Fungsional Sistem Tabel 4.1
Test Skenario menampilkan daftat lokasi wisata
No.
Test
Procedure /
Step
Expected
Result
and
Result
Status
1 Menampilkan
daftar lokasi
wisata.
Pengguna dapat
melihat daftar lokasi
wisata beserta
detailnya.
Result :
Pengguna dapat
melihat daftar lokasi
wisata beserta
detailnya.
OK
2 Menampilkan
daftar lokasi wisata.
Pengguna dapat
melihat daftar lokasi wisata beserta
detailnya.
Result :
Muncul pesan error.
OK
-
Tabel 4.2
Test Skenario Mencari Rute dari
Current Position ke Lokasi Wisata
No. Test Procedure/
Step
Expected Result
and Result Status
1 Mencari rute dari current position
ke lokasi tertentu
Pengguna dapat melihat peta dan
rute dari posisi
pengguna ke lokasi
wisata yang dituju.
Result :
Pengguna dapat
melihat peta dan
rute dari posisi
pengguna ke lokasi
wisata yang dituju.
OK
2 Mencari rute dari
current position
ke lokasi tertentu
Pengguna tidak
dapat melihat peta
dan rute dari posisi
pengguna ke lokasi
wisata yang dituju.
Result :
Muncul pesan error
OK
4.2.2. Pengujian Waktu Akses
Pengujian waktu akses yaitu pengujian waktu
yang dibutuhkan untuk mengambil content aplikasi
baik itu dari server Google Maps atau server
Tourismo. Waktu akses relatif tergantung pada
jaringan provider yang digunakan oleh user. Khusus untuk pengambilan koordinat melalui GPS, apabila
pengguna berada di dalam gedung/bangunan, waktu
akses relatif lama, bahkan kadang tidak ada respon
sedikitpun. Oleh karena itu disarankan apabila
menggunakan di GPS tidak di dalam bangunan.
Berikut adalah pengujian waktu menggunakan
koneksi Androis Internet Service melalui provider
TELKOMSEL.
Tabel 4.4
Pengujian waktu akses
Nama Akses Waktu Akses
(detik)
Loading pengambilan data lokasi
wisata
5
Getting Location via GPS (di luar
bangunan)
5
Getting Location via GPS (di dalam rumah biasa)
30
Getting Location via GPS
(di dalam rumah bertingkat/gedung)
60
Getting Location via GSM
Localization
5
Loading Map 8
5. Penutup 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil pengujian fungsional
yang telah dilakukan, aplikasi Mobile Bandung
Guidance memiliki karakteristik-karakteristik
sebagai berikut :
a. TOURISMO merupakan sebuah aplikasi yang menggunakan teknologi Location Based
Services (LBS) pada perangkat bergerak
dengan platform Android.
b. TOURISMO dapat memberikan informasi mengenai lokasi wisata yang ada di kota
Bandung kepada user beserta dengan peta dan
rute jalan menuju lokasi wisata tersebut.
c. Aplikasi yang berjalan pada platform Android juga dapat terhubung dengan MySQL melalui perantara Modul JSON Parsing.
5.2. Saran Untuk pengembangan kedepannya yang lebih baik
untuk Aplikasi TOURISMO ini, ada beberapa saran
yang dapat digunakan, yaitu:
a. Agar user diberikan fasilitas untuk menambahkan lokasi yang diinginkannya
melalui perangkat android.
b. Selain itu, juga ditambahkan fasilitas untuk memberikan rating pada lokasi wisata, dan juga
dapat terhubung dengan berbagai media sosial.
c. Aplikasi TOURISMO sebaiknya dijalankan pada device Android yang memiliki perangkat
GPS untuk mendapatkan lokasi User yang
lebih akurat.
d. Pada pengembangan selanjutnya, aplikasi TOURISMO dapat di upload ke Play Store.
Daftar Pustaka
Ferinata, A., Nugraha, A., & Setiawan, H. (2010).
Perancangan dan Implementasi Aplikasi
Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi
Location Based Service Menggunakan Platform BlackBerry. 14.
Gartina, I., & dkk. (2009). Analisis dan Desain
Sistem Informasi. Bandung: Politeknik Telkom.
Google. (2011, Desember 7). Google APIs Add-On -
Google Project for Android. Diambil kembali
dari Google Inc.:
http://code.google.com/android/add-
ons/google-apis/index.html
Mahmoud, Q. H. (2004, Maret). J2ME and
Location-Based Service. Diambil kembali dari ORACLE Sun Developer Network:
http://developers.sun.com/mobility/apis/articles/location/
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (Andi Mattalatta). (2009). Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Jakarta.
Nugroho, E. P., Ratnasari, K., Ramadhani, K. N., &
Putro, B. L. (2009). Rekayasa Perangkat
Lunak. Bandung: Politeknik Telkom.
Ramadhan, K. N., Nugrogo, E. P., & Putra, B. L.
(2009). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Politeknik Telkom.
Wahono, R. S., & Dharwiyanti, S. (2003). Pengantar
Unified Modeling Language (UML). Kuliah
Umum IlmuKomputer.com,