jurnal mutiara kesehatan

18
Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia Vol. 1, No. 2, Edisi Desember 2005 SEBUAH ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH, MEDAN, TAHUN 2005 Oleh: Suhardiono,S.K.M.,M.Kes. ABSTRAK Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat. Kelurahan Helvetia Tengah, Medan, merupakan salah satu kelurahan yang endemis penyakit DBD dan pada tahun 2004 sebagai kelurahan yang paling tinggi kasus DBD di Kota Medan dengan IR sebesar 25 per 1000 penduduk. Untuk mengetahui faktor risiko perilaku masyarakat terhadap kejadian DBD tersebut dilakukan penelitian yang bersifat survai dengan rancangan sekat lintang (cross-sectional) yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat tentang penyakit DBD dengan kejadian DBD di Kelurahan Helvetia Tengah, Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil uji statistik diketahui ada hubungan tingkat pengetahuan responden dengan kejadian DBD dengan nilai p = 0,015 (p < 0,05), OR = 3,077 (CI 95% = 1,218 – 7,776) dan PR = 2,087, ada hubungan sikap dengan kejadian DBD dengan nilai p = 0,016 (p < 0,05), OR = 2,738 (CI 95% = 1,196 – 6,269) dan PR = 1,829 serta ada hubungan tindakan dengan kejadian DBD dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05), OR = 4,487 (CI 95% = 1,822 – 11,051) dan PR = 2,619. Meningkatnya kejadian DBD disebabkan oleh karena perilaku masyarakat yang kurang baik yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya penyakit DBD. Oleh karena itu perlu peningkatan penyuluhan serta adanya partisipasi masyarakat dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD). Kata kunci: kejadian DBD, faktor risiko 1. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dan dalam UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya (GBHN,1999). Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui ter- ciptanya masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia. 48

description

jurnal kesehatan

Transcript of jurnal mutiara kesehatan

Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia Vol.1,No.2,EdisiDesember2005 SEBUAH ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKATTERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH, MEDAN, TAHUN 2005 Oleh: Suhardiono,S.K.M.,M.Kes. ABSTRAK PenyakitDemamBerdarahDengue(DBD)merupakanmasalahkesehatan masyarakat.KelurahanHelvetiaTengah,Medan,merupakansalahsatukelurahan yang endemis penyakit DBD dan pada tahun 2004 sebagai kelurahan yang paling tinggi kasus DBD di Kota Medan dengan IR sebesar 25 per 1000 penduduk. Untuk mengetahui faktorrisikoperilakumasyarakatterhadapkejadianDBDtersebutdilakukan penelitian yang bersifat survai dengan rancangan sekat lintang (cross-sectional) yang bertujuanuntukmemperolehgambaranmengenaihubungantingkatpengetahuan, sikap,dantindakanmasyarakattentangpenyakitDBDdengankejadianDBDdi Kelurahan Helvetia Tengah, Medan. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwadarihasilujistatistikdiketahuiada hubungantingkatpengetahuanrespondendengankejadianDBDdengannilaip= 0,015 (p < 0,05), OR = 3,077 (CI 95% = 1,218 7,776) dan PR = 2,087, ada hubungan sikapdengankejadianDBDdengannilaip=0,016(p 16. b. Sikapadalahreaksiataurespon masyarakatyangmasihtertutup atau belum berupa tindakan tentang penyakit DBD. Sikapterdiridari10pertanyaan,yang manajikarespondenmemilih pernyataansetujumakadiberiskor3, jikarespondenmemilihpernyataan tidaksetuju/ragu-ragumakadiberiskor 2,danjikarespondenmemilih pernyataan tidak setuju diberi skor 1. Selanjutnyadalamanalisissikap dikategorikanmenjadi2(Notoatmodjo 1985), yaitu: 1. KurangBaik,jikaskortotalnilai pertanyaan sikap < 75%. 2. Baik, jika skor total nilai pertanyaan sikap 75%. Denganaspekpengukuransebagai berikut: 1.KurangBaik,jikanilaipertanyaan respondententangsikapterhadap kejadian DBD 23. 2.Baik,jikanilaipertanyaan respondententangsikapterhadap kejadian DBD > 23. c.Tindakanadalahsesuatutindakan yangdilakukanolehmasyarakat untuk menanggulangi penyakit DBD. Tindakanterdiridari5 pertanyaanyangmanajikaresponden menjawabselalumakadiberiskor2, jikarespondenmenjawabkadang-kadang diberi skor 1 dan jika responden menjawab tidak pernah diberi skor 0. Selanjutnyadalamanalisis tindakandikategorikanmenjadi2 (Notoatmodjo 1985), yaitu: 1. KurangBaik,jikaskortotalnilai pertanyaan tindakan < 75%. 59Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia Vol.1,No.2,EdisiDesember2005 2. Baik, jika skor total nilai pertanyaan tindakan 75%. Denganaspekpengukuransebagai berikut. 1.KurangBaik,jikanilaipertanyaan respondententangpengetahuan terhadap kejadian DBD 8. 2.Baik,jikanilaipertanyaan respondententangpengetahuan terhadap kejadian DBD > 8. 3.KejadianDemamBerdarahDengue adalahsuatukeadaandimana terdapatsatuataulebihanggota keluargayangpernahmenderita penyakit Demam Berdarah Dengue. TerhadapkejadianDemam BerdarahDengueterdiridaribeberapa pertanyaanyangmanajikaresponden menjawabpernahmakadiberiskor1 danjikarespondenmenjawabtidak pernah maka diberi skor 2. 3.6. Teknik Pengumpulan Data 3.6.1. Data PrimerDataprimerdiperolehdengan metodewawancarayangmenggunakan kuesionertentangpengetahuan,sikap, dantindakanmasyarakatterhadap kejadianDBDdiKelurahanHelvetia Tengah, Medan. 3.6.2. Data SekunderDatasekunderdalampenelitian inidiperolehdariinstansi pemerintahan,yaituKelurahandan Puskesmas Helvetia Tengah, Medan. 3.7.TeknikPengolahandan Penyajian Data Datayangtelahdikumpulkan kemudiandiolahsecaramanualdengan bantuankomputerdandisajikandalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 3.8.Teknik Analisa Data Untukmelihathubungandan faktorrisikovariabelperilakudengan kejadianpenyakitDemamBerdarah DenguedigunakanujiChiSquare dengan taraf signifikansi ( = 0,05). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Wilayah PenelitianKelurahanHelvetiaTengah, Medan, merupakan salah satu Kelurahan yangterletakdiKecamatanMedan Helvetia,KotamadyaMedan,Provinsi SumateraUtara,dimanajarakantara kelurahandengankelurahanlainnya hanyadibatasiolehjalan.Luasareal kelurahan secara keseluruhan 1.425 km2 yang sebagian besar tanah dipergunakan adalah untuk pemukiman. Adapunbatas-bataswilayahKelurahan Helvetia Tengah, Medan, adalah sebagai berikut. a.SebelahUtaraberbatasandengan Kelurahan Dwikora. b.SebelahSelatanberbatasandengan Deli Serdang. c.SebelahBaratberbatasandengan Kelurahan Helvetia. d.SebelahTimurberbatasandengan Kelurahan Helvetia Timur. Menurut data yang diperoleh dari KelurahanHelvetiaTengah,Medan, jumlahpendudukseluruhnyasebanyak 27.253jiwayangterdiridari13.536 jiwalaki-lakidan13.717jiwa perempuanyangterdiridari5368 Kepala Keluarga (KK). Untukmengetahuidistribusi pendudukberdasarkanjeniskelamin, kelompok umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1. DistribusiPendudukMenurut JenisKelamindiKelurahan HelvetiaTengah,Medan,Tahun 2005 NoJenis KelaminFrekuensi(%) 1Laki-laki1353649,67 2Perempuan1371750,33 Jumlah27253100 Sumber:KantorKelurahanHelvetiaTengah Medan Tahun 2005 60Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia Vol.1,No.2,EdisiDesember2005 Tabel4.1diatasmenunjukkan bahwadistribusipendudukmenurut jeniskelaminyangpalingbesaradalah perempuan,yaitusebanyak13.717 (50,33%)danyangterkeciladalahlaki-laki sebanyak 13.536 (49,67%). Tabel 4.2. DistribusiPendudukMenurut KelompokUmurdiKelurahan Helvetia Tengah, Medan, Tahun 2005 NoKelompok Umur (tahun) Frekuensi (%) 1 15361,97 22 8 17496,42 39 1522408,22 416 2222948,42 523 2925419,32 630 3724999,17 738 4424739,07 8 451292147,41 Jumlah27253100 Sumber: KantorKelurahanHelvetia Tengah Medan Tahun 2005 Tabel4.2diatasmenunjukkan bahwadistribusipendudukmenurut kelompok umur paling besar 45 tahun, yaitusebanyak12.921orang(47,41%) dan yang terkecil adalah pada kelompok umur1tahunsebanyak536orang (1,97%). Tabel 4.3.DistribusiPendudukMenurut TingkatPendidikandi KelurahanHelvetiaTengah, Medan, Tahun 2005 NoTingkat Pendidikan Frekuensi(%) 1SD1848073,69 2SLTP292711,67 3SLTA325712,99 4Akademi1490,59 5Sarjana2641,05 Jumlah25077100 Sumber: KantorKelurahanHelvetia Tengah Medan Tahun 2005 Tabel4.3diatasmenunjukkan bahwadistribusipendudukmenurut tingkatpendidikanyangpalingbanyak adalahtamatanSD,yaitu18480orang (73,69%)danyangterkeciladalah tamatanAkademisebanyak149orang (0,59%). Tabel 4.4.DistribusiPendudukMenurut JenisPekerjaandiKelurahan HelvetiaTengah,Medan, Tahun 2005 NoTingkat PendidikanJumlah(%) 1PNS64310,87 2TNI/Polri1342,27 3Pegawai Swasta364861,68 3Wirawasta/Pedagang94015,90 4Pertukangan5499,28 Jumlah5914100 Sumber: KantorKelurahanHelvetia Tengah Medan Tahun 2005 Tabel4.4diatasmenunjukkan bahwadistribusipendudukmenurut jenispekerjaanyangpalingbanyak adalahpegawaiswastasebanyak3648 orang (61,68%) dan yang terkecil adalah TNI/Polri, yaitu 134 orang (2,27%). 4.1.2.Sarana dan Organisasi Kemasyarakatan Saranayangdimilikioleh KelurahanHelvetiaTengah,Medan, adalahterdiridari1kantorkepala desa/kelurahan,11unitmesjiddan2 unit mushola serta 7 unit gereja. Sarana pendidikan terdiri dari 4 unit TK, 13 unit SD,1unitSLTP,dan2unitSLTA. Sedangkan sarana kesehatan terdiri dari 1 unit rumah sakit umum, 1 unit apotik, 12unitPosyandu,dan9unittempat praktik dokter. Adapunorganisasi kemasyarakatanyangadadiKelurahan HelvetiaTengah,Medan,yaitu kelompok tim penggerak PKK, organisasi pemuda,majelistaklim,danorganisasi LKMD. 4.2. KarakteristikResponden MenurutTerjadinyaDBDdi dalam Keluarga 4.2.1.DistribusiResponden Berdasarkan Kelompok Umur 61Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia Vol.1,No.2,EdisiDesember2005 Tabel 4.5.Distribusi Frekuensi Responden MenurutKelompokUmurdi KelurahanHelvetiaTengah, Medan, Tahun 2005 NoKelompok Umur (tahun) Frekuensi% 1< 252828,0 225 353232,0 3> 354040,0 Jumlah100100,0 Tabel4.5menunjukkanbahwa distribusirespondenberdasarkan kelompokumurterbesaradalah>35 tahunsebanyak40KK(40,0%)dan terkeciladalah