jURNAL MgSO4

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Preeklamsia dan eklamsia merupakan kesatuan penyakit, yang langsung disebabkan oleh kehamilan. Eklamsia merupakan peningkatan yang lebih berat dari peeklamsia. Di Indonesia, eklamsia meupakan salah satu sebab utama kematian ibu dan merupakan sebab kematian perintal yang tinggi. Untuk itu, diagnosis dini preeklamsia yang merupakan tingkat pendahuluan dari eklamsia dan penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. 1.2 Rumusan masalah Resiko kesakitan dan kematian ibu dan anak yang disebabkan eklamsia sangat tinggi. Oleh karena itu, intervensi pada preeklamsia berat sangat penting untuk mencegah terjadinya eklamsia. 1.3 Tujuan Setelah menyelesaikan journal reading ini, diharapkan dapat memahami, menjelaskan serta mengaplikasikan tentang “ Eklamsia ”, baik dari, definisi, patomekanisme, gambaran klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosis, penatalaksanaan, dari eklamsia. 1

description

kesehatan

Transcript of jURNAL MgSO4

Page 1: jURNAL MgSO4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Preeklamsia dan eklamsia merupakan kesatuan penyakit, yang langsung disebabkan oleh

kehamilan. Eklamsia merupakan peningkatan yang lebih berat dari peeklamsia. Di Indonesia,

eklamsia meupakan salah satu sebab utama kematian ibu dan merupakan sebab kematian

perintal yang tinggi. Untuk itu, diagnosis dini preeklamsia yang merupakan tingkat

pendahuluan dari eklamsia dan penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan

angka kematian ibu dan anak.

1.2 Rumusan masalah

Resiko kesakitan dan kematian ibu dan anak yang disebabkan eklamsia sangat tinggi. Oleh

karena itu, intervensi pada preeklamsia berat sangat penting untuk mencegah terjadinya

eklamsia.

1.3 Tujuan

Setelah menyelesaikan journal reading ini, diharapkan dapat memahami, menjelaskan serta

mengaplikasikan tentang “ Eklamsia ”, baik dari, definisi, patomekanisme, gambaran klinis,

pemeriksaan penunjang, diagnosis, penatalaksanaan, dari eklamsia.

1

Page 2: jURNAL MgSO4

BAB II

ABSTRAK

2.1 Tujuan

Magnesium sulfat dapat mencegah terjadinya eklamsia dengan cara menguangi

vasokonstriksi dan iskemia dari pembuluh darah otak. Nimodipine merupakan salah satu

calcium chanel bloker yang memiliki efek vasodilatasi dari pembuluh darah pada otak.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah nimodipine lebih efektif dari pada

magnesium sulfat dalam hal mengatasi kejang pada wanita dengan preeklamsia berat.

2.2 Metode

Dengan merendom 1650 wanita dengan preeklamsia berat secara acak, 819 wanita

mendapatkan nimodipin ( 60 mg oral setiap 4 jam ) dan 831 wanita diberikan magnesium

sulfat intravena sampai 24 jam setelah melahirkan. Untuk mengatasi tekanan darah tinggi

diberikan hydralazin intravena. Dasar dari penelitian ini adalah untuk melihat terjadinya

eklamsia yang ditandai dengan terjadinya kejang tonik-klonik.

2.3 Hasil

Wanita yang diberikan nimodipine lebih memungkinkan mengalami kejang jika

dibandingkan dengan wanita yang diberikan magnesium sulfat secara intravena ( 21 dari 819

orang wanita yang diberikan nimodipine – 2,6 % dan 7 dari 831 – 0,8 % wanita yang

diberikan magnesium sulfat, P = 0,01 ). Untuk kejadian kejang pada wanita antepartum tidak

ada perbedaan yang signifikan diantara kedua kelompok tersebut, tetapi kelompok wanita

yang diberikan nimodipine memiliki rata – rata mengalami kejang setelah melahirkan yang

lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok wanita yang diberikan magnesium sulfat ( 9

dari 819 wanita kelompok nimodipine – 1,1 % dan 0 dari 831 wanita kelompok magnesium

2

Page 3: jURNAL MgSO4

sulfat, P = 0,01 ). Tidak ada perbedaan yang signifikan dari neonatus yang dilahirkan antara

kedua kelompok tersebut. Wanita kelompok magnesium sulfat lebih banyak membutuhkan

hydralazine untuk mengontrol tekanan darahnya dibandingkan dengan wanita kelompok

nimodipine.

2.4 Kesimpulan

Magnesium sulfat lebih efektif dari nimodipine untuk pencegahan terjadinya kejang pada

wanita dengan preeklansia berat.

3

Page 4: jURNAL MgSO4

BAB III

DISKUSI JURNAL

Penelitian ini memperlihatkan bahwa pemberian magnesium sulfat secara parenteral lebih baik

dibandingkan dengan pemberian nimodipine oral dalam hal pencegahan terjadinya eklamsia pada

wanita dengan preeklamsia berat.

Efek pemberian magnesium sulfat juga telah terbukti bermanfaat pada penelitian yang telah

dilakukan oleh “ Magnesium Sulfate for Prevention of Eclampsia “ (MAGPIE) yang

membandingkan penggunaan magnesium sulfat dengan placebo pada wanita dengan preeklamsia

sedang dan berat.

Terdapat hypotesis yang mengatakan bahwa Eklamsia terjadi karena vasokonstriksi dan iskemia

pembuluh darah otak. vasodilator lebih efektif untuk mengurangi terjadinya vasokonstriksi

pembuluh darah otak ( untuk mencegah terjadinya eklamsia ). Hasil penelitian ini tidak

mendukung hipotesis tersebut.

Perubahan hemodinamik cerebral pada pasien dengan preeklamsia dapat mendukung hasil

penelitian yang telah diperoleh. Peningkatan tekanan perfusi cerebral merupakan sebab yang

lebih dominan menyebabkan cedera pada cerebral dibandingkan dengan penurunan aliran darah

ke cerebral. Peningkatan tekanan perfusi cerebral dipercaya dapat mengakibatkan terjadinya

“ cerebral barotrauma “ dan vasogenic edema. Nimodipine dapat meningkatkan tekanan perfusi

cerebral pada pasien dengan preeklamsia, sedangkan magnesium sulfat menurunkan tekanan

perfusi cerebral.

4