Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No...
Transcript of Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No...
ISSN : 2303 - 1158
Jurnal Ilmiah
AgrIBANomor : 1 Edisi Maret 2017
DITERBITKAN OLEH FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS IBA PALEMBANG
Jurnal IlmiahAgrIBA
Vol. 5 No. 1 Hal. 1 -87PalembangMaret 2017
I S S N 2303 - 1158
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
ISSN : 2303 - 1158
Jurnal Ilmiah AgrIBA
Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret Tahun 2017
MITRA BESTARI
Dr. Yunita, SP.M.Si
Universitas Sriwijaya, Palembang
Dr. Dessy Adriani, SP,M.Si
Universitas Sriwijaya, Palembang
Dr. Khodijah, SP.,M.Si
Universitas Palembang, Palembang
Dr. Dewi Meidalima. SP.,M.Si
STIPER Sriwigama, Palembang
Dr. Ir. Wiwik Hardaningsih, M.Si
Politeknik Pertanian, Payakumbuh
Dr. Ir. Muzakir. MP
Politeknik Pertanian, Payakumbuh
Dr. Muhammad Yasin, SE.M.P
Universitas Al Khairat, Palu
Dr. Agus Sutarjo, SE.M.Si
Universitas Malahayati, Bandar Lampung
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
JURNAL ILMIAH
AgrIBA
Pelindung :
Rektor Universitas IBA
Dekan Fakultas Pertanian UIBA
Ketua Dewan Redaksi :
M. Ardi Kurniawan, SP.M.P
Anggota Dewan Redaksi :
Dr.Ir. Karlin Agustina, M.Si
Dr. Ir. Novisrayani Kesmayanti, M.Si
Dr. Ir. Evriani Mareza, M.Si
Ir. Arifin, M.P
Ir. Ummi Kalsum, M.P
Chuzaimah,SP.M.Si
Ir. M. Sudirman, M.Si
Ir. Edy Romza, M.P
Ir. Ruli Joko Purwanto, M.P
Ir. Yursida, M.Si
Ir. Nurul Husna, M.Si
Redaksi Pelaksana :
Ahmad Febriyansyah, SP,M.Si
R.A Umikalsum, SP.M.Si
Komala Sari, SP.M.Si
Rahmi Hidayati, SP.MSi
Nur Azmi, SP,M.Si
Kesekretariatan :
Lis Marlina, SE
Haryani
Kgs. Amran
M. Fauzi
Alamat Redaksi :
Fakultas Pertanian UIBA
Jalan Mayor Ruslan Palembang
Telp. (0711) 351 264
Fax. (0711) 350 793
website :
http://www.iba.ac.id
http://www.jurnal-agriba.info
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
ISSN : 2303 - 1158
PENGANTAR REDAKSI
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya sehingga Jurnal Ilmiah AgrIBA
dapat terbit. Volume 5 No. 1 Bulan Maret Tahun 2017 ini memuat 9 (Sembilan) tulisan dengan topik pada
bidang Pertanian.
Sebagai Jurnal ilmiah serial, maka penerbitan majalah ini sangat tergantung pada hasil penelitian maupun kajian
analisis dari para penulis, oleh karenanya kami mengajak para ilmuan untuk dapat mempublikasikannya dalam
Jurnal Ilmilah AgrIBA ini. Kami percaya bahwa melalui Jurnal ini para ilmuan dapat menyumbangkan ilmunya
dalam temuan-temuannya.
Kami sangat berterima kasih kepada para Mitra Bestari yaitu Dr. Yunita, SP.M.Si (Universitas
Sriwijaya, Palembang). Dr. Dessy Adriani, SP,M.Si (Universitas Sriwijaya, Palembang).
Dr.Khodijah, SP.,M.Si (Universitas Palembang, Palembang), Dr. Dewi Meidalima. SP.,M.Si
(STIPER Sriwigama, Palembang), Dr.Ir.Wiwik Hardaningsih, M.Si (Politeknik Pertanian,
Payakumbuh), Dr. Ir. Muzakir. MP (Politeknik Pertanian, Payakumbuh), Dr. Muhammad
Yasin, SE.M.P (Universitas Al Khairat, Palu), Dr.Agus Sutarjo, SE.M.Si (Universitas
Malahayati, Bandar Lampung) yang telah menelaah tulisan-tulisan yang dikirim kepada dewan redaksi.
Kami berharap supaya tetap berpartisipasi dalam penerbitan edisi selanjutnya. Semoga Jurnal Ilmiah AgrIBA
terbitan Fakultas Pertanian Universitas IBA dapat terus berkembang dan bermanfaat bagi para pembaca.
Palembang, Maret 2017
Redaksi
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
ISSN : 2303 - 1158
Petunjukan Penulisan Makalah
Untuk Jurnal Ilmiah AgrIBA
Tulisan di dalam Majalah Ilmiah Pertanian ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dengan gaya bahasa
efektif dan akademis. Naskah dapat berupa hasil hasil penelitian atau kajiian yang informatif untuk menunjang
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Naskah diketik pada kertas HVS ukuran A.4 (21 cm x 29,7 cm) dengan jarak spasi 1 ½, jenis huruf Times New
Roman dengan ukuran font 12dan panjang tulisan berkisar antara 6-15 halaman. Untuk Abstract jarak 1 spasi.
Naskah hasil penelitian mohon di susun atas bagian-bagian sebagari berikut :
Judul, harus seingkat dan menunjukkan identitas subyek, indikasi tujuan studi dan memuat kata-kata kunci. Ditulis
dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Jumlah Kata maksimal 20 kata.
Nama Penulis, dengan disebutkan nama-nama penulis disertai dengan catatan kaki tentang profesi dan instansi
tempat kerja.
Ringkasan (Abstract), merupakan abstrak informatif (bukan abstrak indikatif), merupakan uraian singkat asli,
yang menyajikan data pokok dan informasi penting serta dimuat dalam tulisan asli. Abstrak ditulis dalam Bahasa
Indonesia Atau Bahasa Inggris maksimum 250 kata.
Pendahuluan, berupa latar belakang, alasan pentingnya dilakukan penelitian atau hipotesis yang mendasari,
pendekatan umum dan tujuan diadakannya penelitian, serta telusuran literature terkait.
Bagan dan Metode, berisi penjelasan mengenai bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan, waktu, tempat teknik
dan rancangan percobaan.
Hasil dan Pembahasan, disajikan secara singkat (dapat dibantu dengan tabel, grafik dan foto-foto). Pembahasan
merupakan tinjauan terhadap hasil penelitian secara singkat tapi jelas dan merujuk kepada literatur terkait.
Keterangan dan Tabel atau gambar ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Keterangan dalam bahasa
Inggris ditulis dengan Huruf Miring (Italic).
Kesimpulan dan Saran, merupakan hasil konkrit ataupun keputusan dari penelitian yang dilakukan dan saran tindak
lanjut untuk bahan pengembangan penelitian berikutnya .
Ucapan terima kasih (Acknowledgement), kepada sponsor penelitian secara singkat.
Daftar Pustaka, mencantumkan semua pustaka berikut semua keterangan yang lazim dengan tujuan jika ada
pembaca yang lazim dengan tujuan jika ada pembaca yang membutuhkan dapat dengan mudah di telusurinya.
Naskah lengkap di sampaikan ke alamat Redaksi sejumlah 1(satu) eksemplar, salah satu diantaranya berupa naskah
asli disertai satu CD dengan menyebutkan program yang dipakai. Gambar dan foto hitam putih hendaknya
disertakan.
DAFTAR ISI
EVALUASI TINGKAT PENDAPATAN NELAYAN DI KECAMATAN BANAWA
KABUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH
Ahsan Mardjudo, Ani Khuryatul Abadiyah, Ivon Iskandar Mahi .................................................. 1 - 12
ANALISIS USAHA PENGOLAHAN NUGET JAMUR TIRAM DI DINAS TENAGA
KERJA DAN TRANSMIGRASI UPTD BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI
KECAMATAN SAKO
R.A.Umikalsum ................................................................................................................................ 13 - 20
INDEKS KONDISI KERANG SIMPING (Amusium Pleuronectes) DAN KONDISI
KUALITAS PERAIRAN DI KABUPATEN PEMALANG JAWA TENGAH
Syaeful Anwar................................................................................................................................... 21 – 30
POTENSI WAKTU KERJA DAN ALOKASINYA UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF
PADA RUMAH TANGGA PETANI PADI RAWA LEBAK DI DESA KAPUK
KECAMATAN PEMULUTAN OGAN ILIR
Nur Azmi ........................................................................................................................................... 31 – 41
ANALISIS PERMINTAAN IKAN LELE PADA KONSUMEN RUMAH TANGGA
DI KOTA PALEMBANG
Lia Perwita Sari ............................................................................................................................... 42 – 48
ANALISIS TREND PENGELUARAN KONSUMSI PENDUDUK DI
SUMATERA SELATAN
Rahmi Hidayati................................................................................................................................. 49 – 57
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN
KOLAM AIR TENANG DI SUMATERA SELATAN
Yulia Puspita Sari ............................................................................................................................. 58 – 62
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP MEDIA
TUMBUH DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN
Sastro, Edy Romza dan Arifin ......................................................................................................... 63 - 74
ANALISIS PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN BANDENG
(Chanos chanos Forskal 1775) DI KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH
Rangga Bayu Kusuma Haris, Azis Nurbambang dan Sutrisno Anggoro ........................................ 75 – 87
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
13
ISSN : 2303 - 1158
ANALISIS USAHA PENGOLAHAN NUGET JAMUR TIRAM DI DINAS TENAGA
KERJA DAN TRANSMIGRASI UPTD BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI
KECAMATAN SAKO
Oleh:
R.A Umikalsum*)
*) Dosen Program Studi Agribisnis Fak. PertanianUniversitas IBA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan dari
usaha nuget jamur tiram (2) bagaimana cara pembuatan nuget jamur tiram dan (3) mengetahui
profitabilitas dari usaha pengolahan jamur tiram menjadi nuget di Kecamatan Sako Kota
Palembang. Metode dasar penelitian ini adalah deskripsi analisis dan menggunakan studi
kasus.
Penelitian dilakukan di Dinas tenaga kerja dan transmigrasi UPTD Balai latihan kerja
industri Kecamatan Sako. Metode analisis data yang digunakan antara lain: analisis biaya,
penerimaan, pendapatan dan profitabilitas dari usaha pembuatan nuget dari jamur tiram. Hasil
analisis menunjukkan : (1) Besarnya biaya produksi pada usaha pembuatan nuget jamur tiram
ini adalah : untuk biaya variabel sebesar Rp 4.277.500 dan biaya tetap sebesar Rp 494.000,-
sehingga biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 4.771.500 per bulan, dengan penerimaan
sebesar Rp. 6.521.500 per bulan, dan pendapatan sebesar Rp 1.750.000 per bulan, (2) Tahapan
proses pembuatan nugget jamur tiram yaitu seleksi bahan, penimbangan, pencampuran,
pencetakan, pengukusan, pendinginan dan tahap terakhir penggorengan, pendinginan,
penyimpanan dan pengemasan. Dalam pembuatan nuget jamur tiram ini 1 kg jamur dapat
menghasilkan 1,8 kg nuget. (3) Usaha pembuatan nuget jamur tiram ini secara ekonomi
menguntungkan. Hal ini berdasarkan perhitungan rasio tingkat keuntungan dengan nilai rata-
rata R/C 1,37
Kata kunci: Biaya, Penerimaan, Pendapatan, Pengolahan, Profitabilitas, Nuget Jamur Tiram
PENDAHULUAN
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
adalah salah satu jamur kayu yang sudah
tidak asing lagi bagi masyarakat di
Indonesia. Jamur ini mudah dibudidayakan,
dan jamur inilah yang banyak
dibudidayakan oleh petani jamur di
Indonesia. Budidaya jamur ini memakai
teknologi yang sederhana dan praktis
sehingga dapat dilakukan oleh orang awam.
Budidaya jamur dapat dikategorikan
sebagai budidaya yang ramah lingkungan
karena substrat yang dipakai untuk
budidaya jamur ini menggunakan limbah
pertanian. Budidaya jamur juga merupakan
pemanfaatan sumberdaya hayati lokal
karena jamur tersebut merupakan bahan
alami yang ada di Indonesia tanpa harus
mengimpor.
Budidaya jamur juga merupakan
penganekaragaman pangan karena dari
jamur tiram dapat diciptakan berbagai
produk pangan. Budidaya jamur tiram juga
dapat memberi peluang pekerjaan bagi
masyarakat disekitarnya (Suprapti. 2000).
Jamur tiram mempunyai rasa yang enak
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
14
ISSN : 2303 - 1158
seperti daging ayam, bahkan jamur tiram ini
disukai sebagian besar orang di dunia
karena rasa khasnya dan manfaatnya bagi
kesehatan.
Agroindustri berfungsi meningkatkan
nilai tambah pada suatu produk dan
pengawetan produk pertanian .Menurut
Kusnandar, et al (2010) agroindustri
sangat penting untuk dikembangkan
karena nilai tambah produk-produk
pertanian dari pengolahan bahan baku
menjadi produk setengah jadi dan
pengolahan bahan setengah jadi menjadi
barang jadi banyak dinikmati pihak lain
(yang bukan petani).
Pengolahan hasil pertanian
khususnya komoditas jamur tiram menjadi
salah satu alternatif untuk mengantisipasi
hasil produksi berlimpah yang tidak dapat
dipasarkan karena mutunya rendah. Hasil-
hasil pertanian yang ukuran dan bentuknya
tidak memenuhi standar mutu dapat
dimanfaatkan menjadi berbagai macam
hasil olahan sehingga dapat meningkatkan
nilai tambah. Teknologi pengolahan yang
digunakan sederhana dan dapat diterapkan
ditempat petani sentra produksi. Dengan
teknologi penanganan pasca panen yaitu
pengolahan hasil dapat meningkatkan
kelancaran pemasaran. Penyebab kurang
stabilnya harga komoditas jamur tiram
berkaitan dengan tidak dilakukannya
pengolahan hasil oleh petani guna
memperoleh nilai. Selain mendapatkan nilai
tambah, kegiatan pengolahan hasil juga
membuka peluang bagi pengembangan
agroindustri di pedesaan (Syarief et
al.2003).
Dengan demikian perlu dilakukan
penanganan lebih lanjut agar produk tidak
sampai dibuang percuma. Pengolahan hasil
komoditas menjadi berbagai macam produk
menjadikan daya simpan lebih lama dan
jangkauan pemasarannya lebih luas.
Dengan dilakukan penerapan teknologi
pengolahan yang tepat diharapkan petani
dapat mengadopsi teknologi tersebut
sehingga diperoleh produk olahan
komoditas jamur tiram yang berkualitas,
mendapatkan hasil yang lebih tinggi dan
terbentuk home industri. Sehingga dapat
meningkatkan daya saing dan nilai tambah
dalam mendukung pengembangan
komoditas jamur tiram melalui kajian
teknologi pengolahan hasil jamur tiram
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Seberapa besar biaya, penerimaan dan
pendapatan dalam usaha pembuatan
nuget jamur tiram yang ada di
Kecamatan Sako Kota Palembang ?
2. Bagaimana proses pembuatan nuget
dari jamur tiram yang ada di
Kecamatan Sako Kota Palembang ?
3. Seberapa besar profitabilitas yang
diperoleh pada usaha pembuatan nuget
jamur tiram yang ada di Kecamatan
Sako Kota Palembang ?
C. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui besarnya biaya,
penerimaan dan pendapatan pada usaha
pembuatan nuget jamur tiram yang ada
di Kecamatan Sako Kota Palembang ?
2. Untuk mengetahui bagaimana proses
pembuatan nuget dari jamur tiram yang
ada di Kecamatan Sako Kota
Palembang ?
3. Untuk mengetahui besarnya
profitabilitas pada usaha pembuatan
nuget jamur tiram yang ada di
Kecamatan Sako Kota Palembang ?
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
15
ISSN : 2303 - 1158
Adapun kegunaan dari penelitian ini
adalah :
1. Memberikan informasi dalam
pengelolaan nuget dari jamur tiram
sehingga dapat menimbulkan jiwa
wirausaha pada masyarakat
2. Sebagai informasi bagi pengambil
keputusan untuk perbaikan dan
peningkatan proses pengolahan produk
dari bahan jamur tiram
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti
selanjutnya
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi UPTD
Balai Latihan Kerja Industri yang beralamat
di Jalan Residen H. Akmaluddin
Kecamatan Sako Kenten Palembang.
Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja
(purposive) dengan pertimbangan bahwa
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
UPTD Balai Latihan Kerja Industri adalah
salah satu tempat yang melakukan budidaya
dan mengolah jamur tiram menjadi
beberapa aneka makanan.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Menurut Susilo Rahardjo & Gudnanto
(2011) studi kasus adalah suatu metode
untuk memahami individu yang dilakukan
secara integrative dan komprehensif agar
diperoleh pemahaman yang mendalam
tentang individu tersebut beserta masalah
yang dihadapinya dengan tujuan
masalahnya dapat terselesaikan dan
memperoleh perkembangan diri yang baik.
C. Metode Pengumpulan Data dan
Metode Penarikan Contoh
Data yang dikumpulan dalam
penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data Primer didapat dari
hasil wawancara langsung dengan pengolah
usaha jamur tiram dengan menggunakan
daftar pertanyaan yang telah disusun,
sedangka data sekunder untuk menunjang
penelitian ini diperoleh dari Dinas dan
instransi terkait
D. Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh dilapangan
diolah secara tabulasi dan dijelaskan secara
deskriptif kemudian dilanjutkan dengan
analisa data sebagai berikut:
Untuk menjawab permasalahan pertama,
maka digunakan rumus sebagai berikut :
\
Pn = H x Y
Pd = Pn- BT
BT = BTp + BV
Dimana :
Pn = Penerimaan (Rp/Kg)
Y = Jumlah produksi yang dihasilkan
(Kg/mt)
H = Harga jual (Rp/Kg)
Pd = Pendapatan (Rp/Kg)
BT = Total biaya produksi yang
dikeluarkan (Rp/mt)
BTp = Biaya tetap (Rp/mt)
Bv = Biaya variabel (Rp/mt)
2. Untuk menjawab permasalah kedua
yaitu proses pembuatan nuget dari
jamur tiram dilakukan secara deskriptif
3. Untuk menjawab permasalahan ketiga
yaitu tingkat keuntungan suatu analisis
usahatani dapat dinyatakan melalui R/C
(Revenue cost) atau dikenal sebagai
perbandingan antara penerimaan
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
16
ISSN : 2303 - 1158
usahatani dengan total biaya produksi
yang dapat diukur dari :
R/C ratio = Pn/ BT
Dimana :
Jika R/C > 1, maka usahatani dinyatakan
menguntungkan
Jika R/C = 1, maka usahatani dinyatakan
tidak untung dan tidak rugi
Jika R/C < 1, maka usahatani dinyatakan
tidak menguntungkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Balai Latihan
Kerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
UPTD Balai Latihan Kerja Industri
kecamatan Sako merupakan salah satu
tempat produksi jamur tiram yang didirikan
oleh Bapak Didik Pangarso Setio Wibowo
Industri yang beralamat di jalan Residen H.
Akmaluddin kecamatan Sako Kenten
Palembang yang bergerak dalam bidang
agribisnis usaha budidaya jamur tiram putih
dan baru menjalankan usaha budidaya
jamur tiram putih pada awal tahun 2009.
Pada awal berdirinya, memulai usaha
jamur tiram sebanyak 2000 bibit. Untuk
pertama kalinya, bibit yang dapat
digunakan hanya sebanyak 800 bibit
sedangkan sisanya yaitu sebanyak 1200
bibit yang busuk. Bibit yang digunakan
berasal dari Bandung, Jawa Barat dimana
masa kadaluarsa dari 1 bag log adalah 4 –
5 hari. Sejalan dengan berkembangnya
usaha jamur tiram yang dirintis pak Didik
menggunakan 5000 bag log dimana 1 bag
log berharga Rp. 3.700,- untuk 1 log dapat
menghasilkan 300 gram jamur tiram.
Perharinya, hasil yang diperoleh sebanyak
40 – 150 kg. Penyiraman yang dilakukan
sebanyak 3 kali sehari dan dapat
menghasilkan panen sebanyak 3 kali dalam
1 hari.
B. Nugget Jamur Tiram
Nugget adalah suatu bentuk produk
olahan daging yang terbuat dari daging
giling yang dicetak dalam bentuk potongan
empat persegi dan dilapisi dengan tepung
berbumbu (battered dan breaded). Produk
nugget dapat dibuat dari daging sapi, ayam
dan lain-lain, tetapi yang populer
dimasyarakat adalah nugget ayam. Selain
bahan hewani, nugget dapat dimodifikasi
dengan bahan dasar jamur tiram sehingga
memenuhi kebutuhan gizi terutama protein
nabati dan mineral yang banyak terkandung
didalamnya (Kartika B, 2008).
Salah satu jenis jamur yang bisa
dibuat sebagai makanan siap saji yaitu
jamur tiram putih. Hal ini juga didukung
oleh mulai makin berkembangnya budi
daya jamur tiram di masyarakat dan
harganya juga murah (Anonymous, 2008).
Dalam penelitian ini jamur tiram
diolah menjadi “Nugget Jamur Tiram”.
Pembuatan nugget ini tanpa menambah
bahan pengawet maupun pewarna, jadi
produk ini tetap terjaga kualitasnya
sebagaimana kandungan gizi yang
tergandung didalamnya. Selain itu nugget
jamur tiram ini dapat menggantikan nugget
ayam pada umumnya. Pangan nabati
sebagai alternative pangan pengganti
daging diperlukan untuk mengurangi resiko
timbulnya keluhan kesehatan, dan
memenuhi kebutuhan kelompok vegetarian.
Pada dasarnya nugget jamur sama
dengan nugget ayam atau nugget ikan,
perbedaannya terletak pada bahan baku
yang digunakan. Jamur tiram putih dapat
digunakan sebagai alternatif bahan baku
pembuatan nugget karena tekstur jamur
tiram yang mirip dengan daging ayam.
Hasil pelaksanaan Proses Produksi
menunjukkan bahwa proses pembuatan
nugget jamur tiram di awali dari seleksi
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
17
ISSN : 2303 - 1158
bahan, penimbangan, pencampuran,
pencetakan, pengukusan, pendinginan, dan
tahap terakhir penggorengan, pendinginan,
penyimpanan, dan pengemasan.
C. Alat dan Bahan dalam pembuatan
nugget jamur tiram
Bahan-bahan yang akan digunakan
dalam pembuatan nugget jamur tiram antara
lain jamur tiram, daging ayam giling,
tepung terigu, tepung roti, merica, garam
telur ayam dan penyedap rasa. Bahan-
bahan tersebut mempunyai fungsi masin-
masing yaitu sebagai berikut :
1. Jamur Tiram. Fungsi jamur tiram adalah
bahan dasar pembuatan nugget jamur
tiram. Jamur tiram dipilih yang baik dan
masih segar sehingga dapat
menghasilkan nugget dengan kualitas
baik.
2. Daging ayam giling. Fungsi daging ayam
giling adalah sebagai penambah cita rasa
pada nugget jamur tiram
3. Merica. Fungsi merica sebagai bahan
penyegar, menghangatkan badan,
merangsang semangat, obat perut
kembung, merangsang keluarnya
keringat, memberikan rasa pedas, dan
obat sesak nafas. Selain itu juga sebagai
karminatif, diaforetik, dan analgesik.
4. Garam. Fungsi garam untuk pengawetan
serta berperan sebagai penghambat
mikroorganisme pencemar tertentu.
5. Telur. Fungsi telur untuk penambah cita
rasa, pengembang, pengempuk, dan
Pengental.
6. Tepung Roti. Fungsi tepung roti untuk
campuran isian produk pangan dan
membalut produk pangan sebelum
digoreng.
Alat-alat yang digunakan dalam
pembuatan nugget jamur tiram antara lain
pisau, blender, saringan, baskom, loyang,
panci pengukus, wajan, pengaduk,
timbangan. Sedangkan bahan-bahan yang
digunakan antara lain jamur tiram, daging
ayam giling, tepung terigu, merica, tepung
roti, garam, penyedap rasa, telur ayam.
Dengan rincian takaran yang digunakan
adalah sebagai berikut : Untuk 1 kg jamur
tiram segar, diperlukan tambahan ¼ kg
daging ayam giling, ¼ kg tepung terigu, 1
sendok merica, ¼ tepung roti, 2 sendok
garam, 1 sendok penyedap rasa, 2 butir
telur ayam sedangkan bahan pelapis yang
digunakan adalah 2 butir putih telur ayam
dan Tepung roti
D. Proses Pembuatan
Tahapan proses pembuatan nugget
jamur tiram yaitu seleksi bahan,
penimbangan, pencampuran, pencetakan,
pengukusan, pendinginan, dan tahap
terakhir penggorengan, pendinginan,
penyimpanan, dan pengemasan. Tahapan
proses pembuatan sebagai berikut :
1. Seleksi Bahan
Penyiapan bahan baku yang digunakan
untuk membuat nugget jamur tiram
antara lain jamur tiram, daging ayam
giling, tepung terigu, tepung panir, telur
ayam, merica, garam dan penyedap
rasa.
2. Penimbangan
Tujuan penimbangan yaitu agar produk
yang dibuat sesuai dengan komposisi
dan hasilnya tidak menyimpang
sehingga produk tersebut sudah sesuai
dengan yang dihasilkan.
3. Pencampuran
Tujuan pencampuran adalah
menjadikan semua bahan menjadi satu
atau tercampur rata. Proses
pencampurannya yaitu jamur tiram
yang sudah diperas, daging ayam,
merica garam, penyedap rasa diblender
semua menjadi satu sampai halus dan
rata. Kemudian setelah halus diaduk
rata dengan terigu.
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
18
ISSN : 2303 - 1158
4. Pencetakan
Tujuan pencetakan untuk membuat
produk lebih menarik. Pencetakan
dilakukan menggunakan loyang persegi
empat. Setelah dingin potong sesuai
selera.
5. Pengukusan
Tujuan pengukusan supaya produk
matang untuk tahapan pertama.
Pengukusan dilakukan dengan
menggunakan kompor api sedang
selama 30 menit. Jika menggunakan api
kecil ataupun besar dapat
mempengaruhi adonan seperti tidak
matang merata.
6. Penggorengan
Tujuan penggorengan yaitu
menghasilkan produk yang sudah
matang keseluruhannya dan dapat
langsung dikonsumsi. Proses
penggorengan ini dilakukan hanya
sebentar karena adonan sudah matang
saat pengukusan. Adonan ini
sebelumnya dicelupkam ke telur yang
sudah dikocok. Setelah rata satu –
persatu digulungkan ke dalam tepung
roti.
7. Pendinginan
Tujuan pendinginan yaitu menurunkan
suhu yang sebelumnya panas saat
penggorengan sehingga dapat dilakukan
proses selanjutnya. Setelah proses
penggorengan, adonan tersebut
didinginkan sampai benar-benar dingin
dan
minyak sisa penggorengan berkurang.
8. Penyimpanan dan Pengemasan
Tujuan penyimpanan dan pengemasan
untuk menyimpan produk agar lebih
awet dan tidak terkontaminasi. Adonan
nugget yang telah dingin tersebut
dimasukkan kedalam pengemas untuk
melindungi produk dari hal-hal yang
dapat mempengaruhi kualitas produk
tersebut dan memperpanjang umur
simpan. Adonan disimpan dalam suhu
dingin/freezer.
E. Analisis Usaha Nuget Jamur Tiram
Produksi mencakup setiap usaha
manusia yang baik secara langsung maupun
tidak langsung mengahasilkan barang dan
jasa supaya lebih berguna untuk memenuhi
suatu kebutuhan manusia. (Kartasapoetra,
1998). Dari penelitian yang dilakukan
dapat dilihat dalam proses produksi 1 kg
jamur tiram dapat menghasilkan 1,8 kg
nuget. Nuget jamur tiram di kemas dalam
kemasan 100 gram dijual dengan harga
Rp.12.000,-.
Biaya adalah pengorbanan yang
dilakukan untuk memperoleh suatu barang
atau jasa yang diukur dengan nilai uang,
baik itu pengeluaran yang berupa uang
melalui tukar menukar atau melalui
pemberian jasa (Rony, 1990). Biaya yang
dikeluarkan dalam usaha pembuatan nuget
jamur tiram ini terdiri atas biaya tetap dan
biaya variabel. Besarnya biaya tetap yang
dikeluarkan adalah sebesar Rp 494.000,-
sedangkan biaya variabel sebesar Rp
4.277.500, sehingga total biaya yang
dikeluarkan adalah sebesar Rp 4.771.500
Harga adalah nilai tukar suatu benda
atau barang yang diberikan oleh seseorang
atau masyarakat karena benda atau barang
tersebut mampu memberikan manfaat
terhadap seseorang atau masyarakat
(Mubyarto ,1995). Saat penelitian
dilakukan harga jual yang berlaku dipasaran
adalah untuk 100 gram nuget jamur tiram
dijual seharga Rp 12.000 sehingga untuk 1
kg nuget jamur tiram dijual dengan harga
Rp 120.000.
Penerimaan secara umum diartikan
sebagai perkalian antara jumlah produksi
per satuan waktu dan luas dikalikan dengan
harga per satuan, sehingga jumlah
penerimaan yang diperoleh dalam usaha
pembuatan nuget jamur tiram ini adalah
sebesar Rp 6.521.500
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
19
ISSN : 2303 - 1158
Pendapatan adalah seluruh
penerimaan dalam bentuk rupiah setelah
dikurangi biaya-biaya dalam kegiatan
produksi baik langsung maupun tidak
langsung terlibat dalam proses produksi.
Pendapatan yang diperoleh dalam usaha
pembuatan nuget jamur tiram ini adalah
sebesar Rp 1.750.000.
Pemasaran hasil jamur tiram
dipasarkan kepasar-pasar tradisional seperti
pasar perumnas, pasar sekip ujung dan
dipasarkan juga ke supermarket seperti lotte
mart, hipermart dan carefour. Pemasaran
dilakukan sesuai dengan pesanan yang ada
kemudian pesanan tersebut diantarkan
ketempat tujuan (pembeli). Pemasaran
produk nugget jamur tiram sementara ini
hanya baru sebatas orderan.
Untuk lebih jelas mengenai biaya
produksi, jumlah produksi, harga,
penerimaan dan pendapatan dalam usaha
pembuatan nuget jamur tiram dapat dilihat
pada Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Rata-rata biaya, produksi dan
pendapatan usaha pembuatan
nuget jamur tiram.
No Uraian Rata-rata
1.
2.
Biaya tetap
Biaya Variabel
Total biaya
produksi
Rp 494.000
Rp 4.277.500
Rp 4.771.500
3.
4.
5.
Produksi
Harga jual
Penerimaan
Untuk 1 Kg jamur
dihasilkan 1,8 Kg nuget
Rp 12.000/ 100 gram
Rp 6.521.500
6. Pendapatan Rp 1.750.000
7. R/C rasio 1,37
Usaha pembuatan nuget jamur tiram
ini secara ekonomi menguntungkan. Hal
ini berdasarkan perhitungan rasio tingkat
keuntungan dengan nilai rata-rata R/C 1,37
lebih besar dari 1, maka usaha pembuatan
nuget ini dikatakan menguntungkan.
Artinya setiap 1 input yang dikeluarkan
akan menghasilkan output 1,37 atau setiap
Rp. 1,00 biaya produksi yang dikeluarkan
akan menghasilkan penerimaan sebesar
Rp.1,37.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktek lapangan ini
adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan yang diperoleh dalam usaha
pembuatan nuget jamur tiram ini adalah
sebesar Rp. 1.750.000. Sedangkan
penerimaan yang diperoleh adalah
sebesar Rp. 6.521.500. Dengan jumlah
produksi untuk 1 Kg jamur dapat
dihasilkan 1,8 kg nuget serta harga jual
yang berlaku saat penelitian
dilaksanakan adalah sebesar Rp 12.000/
100 gram nuget. Sedang biaya yang
dikeluarkan sebesar Rp 4.771.500
2. Tahapan proses pembuatan nugget
jamur tiram yaitu seleksi bahan,
penimbangan, pencampuran,
pencetakan, pengukusan, pendinginan
dan tahap terakhir penggorengan,
pendinginan, penyimpanan dan
pengemasan.
3. Usaha pembuatan nuget jamur tiram ini
secara ekonomi menguntungkan. Hal
ini berdasarkan perhitungan rasio
tingkat keuntungan dengan nilai rata-
rata R/C 1,37 lebih besar dari 1, maka
usaha pembuatan nuget ini dikatakan
menguntungkan. Artinya setiap 1 input
yang dikeluarkan akan menghasilkan
output 1,37 atau setiap Rp. 1,00 biaya
produksi yang dikeluarkan akan
menghasilkan penerimaan sebesar
Rp.1,37.
Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017
20
ISSN : 2303 - 1158
B. Saran
Disarankan agar sebaiknya pemilik
membuat pembukuan secara rinci supaya
dapat mengontrol pengeluaran biaya selama
produksi berlangsung. Untuk pemerintah
supaya dapat memberikan bantuan modal
dalam usaha pembuatan nuget jamur tiram
ini dan juga ada usaha promosi mengenai
nuget jamur tiram yang ada karena selama
ini kebanyakan masyarakat hanya
mengetahui nuget yang terbuat dari bahan
baku daging sapi dan daging ayam.
Dengan diadakannya penelitian ini
mudah-mudahan untuk kedepannya
masyarakat dapat memproduksi sendiri
nugget hasil olahannya dari bahan jamur
tiram
DAFTAR PUSTAKA
Djarwanto, Suprapti S, Gandjar I. 2000.
Manfaat Jamur Tiram dalam Upaya
Peningkatan Nilai Ekonomi Limbah
Kayu, Lokakarya Nasional
Mikrobiologi Lingkungan, LIPI.
Bogor.
Hernanto, F. 1998. Ilmu Usahatani.
Penebar Swadaya. Jakarta
Kartasapoetra, A. G. 1998. Pengantar
Ekonomi Produksi Pertanian. Bina
Aksara. Jakarta
Kusnandar; Wibowo, A; Mardikanto, T;
2010. Manajemen Agroindustri.
Sebelas Maret, University Press.
Surakarta.
Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi
Pertanian. Lembaga Penelitian,
Pendidikan dan Penerangan Ekonomi
dan Sosial Indonesia (LP3ES).
Jakarta
Soedarsono. 1995. Pengantar ekonomi
mikro. LP3ES, Jakarta.
Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani.
Universitas Indonesia (UI-Press).
Jakarta.
Soeharjo dan Patong. 1973. Sendi-sendi
Pokok Ilmu Usahatani. Departemen
Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. Bogor
Suriawiria, Unus. 2002. Budidaya Jamur
Tiram. Yogyakarta : Kanisius.
Syarief R, Halid H. 2003. Teknologi
Penyimpanan Pangan. Arcan, Jakarta.