Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No...

14
ISSN : 2303 - 1158 Jurnal Ilmiah AgrIBA Nomor : 1 Edisi Maret 2017 DITERBITKAN OLEH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS IBA PALEMBANG Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No. 1 Hal. 1 -87 Palembang Maret 2017 I S S N 2303 - 1158

Transcript of Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No...

Page 1: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

ISSN : 2303 - 1158

Jurnal Ilmiah

AgrIBANomor : 1 Edisi Maret 2017

DITERBITKAN OLEH FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS IBA PALEMBANG

Jurnal IlmiahAgrIBA

Vol. 5 No. 1 Hal. 1 -87PalembangMaret 2017

I S S N 2303 - 1158

Page 2: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

ISSN : 2303 - 1158

Jurnal Ilmiah AgrIBA

Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret Tahun 2017

MITRA BESTARI

Dr. Yunita, SP.M.Si

Universitas Sriwijaya, Palembang

Dr. Dessy Adriani, SP,M.Si

Universitas Sriwijaya, Palembang

Dr. Khodijah, SP.,M.Si

Universitas Palembang, Palembang

Dr. Dewi Meidalima. SP.,M.Si

STIPER Sriwigama, Palembang

Dr. Ir. Wiwik Hardaningsih, M.Si

Politeknik Pertanian, Payakumbuh

Dr. Ir. Muzakir. MP

Politeknik Pertanian, Payakumbuh

Dr. Muhammad Yasin, SE.M.P

Universitas Al Khairat, Palu

Dr. Agus Sutarjo, SE.M.Si

Universitas Malahayati, Bandar Lampung

Page 3: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

JURNAL ILMIAH

AgrIBA

Pelindung :

Rektor Universitas IBA

Dekan Fakultas Pertanian UIBA

Ketua Dewan Redaksi :

M. Ardi Kurniawan, SP.M.P

Anggota Dewan Redaksi :

Dr.Ir. Karlin Agustina, M.Si

Dr. Ir. Novisrayani Kesmayanti, M.Si

Dr. Ir. Evriani Mareza, M.Si

Ir. Arifin, M.P

Ir. Ummi Kalsum, M.P

Chuzaimah,SP.M.Si

Ir. M. Sudirman, M.Si

Ir. Edy Romza, M.P

Ir. Ruli Joko Purwanto, M.P

Ir. Yursida, M.Si

Ir. Nurul Husna, M.Si

Redaksi Pelaksana :

Ahmad Febriyansyah, SP,M.Si

R.A Umikalsum, SP.M.Si

Komala Sari, SP.M.Si

Rahmi Hidayati, SP.MSi

Nur Azmi, SP,M.Si

Kesekretariatan :

Lis Marlina, SE

Haryani

Kgs. Amran

M. Fauzi

Alamat Redaksi :

Fakultas Pertanian UIBA

Jalan Mayor Ruslan Palembang

Telp. (0711) 351 264

Fax. (0711) 350 793

website :

http://www.iba.ac.id

http://www.jurnal-agriba.info

Page 4: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

ISSN : 2303 - 1158

PENGANTAR REDAKSI

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya sehingga Jurnal Ilmiah AgrIBA

dapat terbit. Volume 5 No. 1 Bulan Maret Tahun 2017 ini memuat 9 (Sembilan) tulisan dengan topik pada

bidang Pertanian.

Sebagai Jurnal ilmiah serial, maka penerbitan majalah ini sangat tergantung pada hasil penelitian maupun kajian

analisis dari para penulis, oleh karenanya kami mengajak para ilmuan untuk dapat mempublikasikannya dalam

Jurnal Ilmilah AgrIBA ini. Kami percaya bahwa melalui Jurnal ini para ilmuan dapat menyumbangkan ilmunya

dalam temuan-temuannya.

Kami sangat berterima kasih kepada para Mitra Bestari yaitu Dr. Yunita, SP.M.Si (Universitas

Sriwijaya, Palembang). Dr. Dessy Adriani, SP,M.Si (Universitas Sriwijaya, Palembang).

Dr.Khodijah, SP.,M.Si (Universitas Palembang, Palembang), Dr. Dewi Meidalima. SP.,M.Si

(STIPER Sriwigama, Palembang), Dr.Ir.Wiwik Hardaningsih, M.Si (Politeknik Pertanian,

Payakumbuh), Dr. Ir. Muzakir. MP (Politeknik Pertanian, Payakumbuh), Dr. Muhammad

Yasin, SE.M.P (Universitas Al Khairat, Palu), Dr.Agus Sutarjo, SE.M.Si (Universitas

Malahayati, Bandar Lampung) yang telah menelaah tulisan-tulisan yang dikirim kepada dewan redaksi.

Kami berharap supaya tetap berpartisipasi dalam penerbitan edisi selanjutnya. Semoga Jurnal Ilmiah AgrIBA

terbitan Fakultas Pertanian Universitas IBA dapat terus berkembang dan bermanfaat bagi para pembaca.

Palembang, Maret 2017

Redaksi

Page 5: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

ISSN : 2303 - 1158

Petunjukan Penulisan Makalah

Untuk Jurnal Ilmiah AgrIBA

Tulisan di dalam Majalah Ilmiah Pertanian ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dengan gaya bahasa

efektif dan akademis. Naskah dapat berupa hasil hasil penelitian atau kajiian yang informatif untuk menunjang

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Naskah diketik pada kertas HVS ukuran A.4 (21 cm x 29,7 cm) dengan jarak spasi 1 ½, jenis huruf Times New

Roman dengan ukuran font 12dan panjang tulisan berkisar antara 6-15 halaman. Untuk Abstract jarak 1 spasi.

Naskah hasil penelitian mohon di susun atas bagian-bagian sebagari berikut :

Judul, harus seingkat dan menunjukkan identitas subyek, indikasi tujuan studi dan memuat kata-kata kunci. Ditulis

dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Jumlah Kata maksimal 20 kata.

Nama Penulis, dengan disebutkan nama-nama penulis disertai dengan catatan kaki tentang profesi dan instansi

tempat kerja.

Ringkasan (Abstract), merupakan abstrak informatif (bukan abstrak indikatif), merupakan uraian singkat asli,

yang menyajikan data pokok dan informasi penting serta dimuat dalam tulisan asli. Abstrak ditulis dalam Bahasa

Indonesia Atau Bahasa Inggris maksimum 250 kata.

Pendahuluan, berupa latar belakang, alasan pentingnya dilakukan penelitian atau hipotesis yang mendasari,

pendekatan umum dan tujuan diadakannya penelitian, serta telusuran literature terkait.

Bagan dan Metode, berisi penjelasan mengenai bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan, waktu, tempat teknik

dan rancangan percobaan.

Hasil dan Pembahasan, disajikan secara singkat (dapat dibantu dengan tabel, grafik dan foto-foto). Pembahasan

merupakan tinjauan terhadap hasil penelitian secara singkat tapi jelas dan merujuk kepada literatur terkait.

Keterangan dan Tabel atau gambar ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Keterangan dalam bahasa

Inggris ditulis dengan Huruf Miring (Italic).

Kesimpulan dan Saran, merupakan hasil konkrit ataupun keputusan dari penelitian yang dilakukan dan saran tindak

lanjut untuk bahan pengembangan penelitian berikutnya .

Ucapan terima kasih (Acknowledgement), kepada sponsor penelitian secara singkat.

Daftar Pustaka, mencantumkan semua pustaka berikut semua keterangan yang lazim dengan tujuan jika ada

pembaca yang lazim dengan tujuan jika ada pembaca yang membutuhkan dapat dengan mudah di telusurinya.

Naskah lengkap di sampaikan ke alamat Redaksi sejumlah 1(satu) eksemplar, salah satu diantaranya berupa naskah

asli disertai satu CD dengan menyebutkan program yang dipakai. Gambar dan foto hitam putih hendaknya

disertakan.

Page 6: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

DAFTAR ISI

EVALUASI TINGKAT PENDAPATAN NELAYAN DI KECAMATAN BANAWA

KABUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH

Ahsan Mardjudo, Ani Khuryatul Abadiyah, Ivon Iskandar Mahi .................................................. 1 - 12

ANALISIS USAHA PENGOLAHAN NUGET JAMUR TIRAM DI DINAS TENAGA

KERJA DAN TRANSMIGRASI UPTD BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI

KECAMATAN SAKO

R.A.Umikalsum ................................................................................................................................ 13 - 20

INDEKS KONDISI KERANG SIMPING (Amusium Pleuronectes) DAN KONDISI

KUALITAS PERAIRAN DI KABUPATEN PEMALANG JAWA TENGAH

Syaeful Anwar................................................................................................................................... 21 – 30

POTENSI WAKTU KERJA DAN ALOKASINYA UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF

PADA RUMAH TANGGA PETANI PADI RAWA LEBAK DI DESA KAPUK

KECAMATAN PEMULUTAN OGAN ILIR

Nur Azmi ........................................................................................................................................... 31 – 41

ANALISIS PERMINTAAN IKAN LELE PADA KONSUMEN RUMAH TANGGA

DI KOTA PALEMBANG

Lia Perwita Sari ............................................................................................................................... 42 – 48

ANALISIS TREND PENGELUARAN KONSUMSI PENDUDUK DI

SUMATERA SELATAN

Rahmi Hidayati................................................................................................................................. 49 – 57

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN

KOLAM AIR TENANG DI SUMATERA SELATAN

Yulia Puspita Sari ............................................................................................................................. 58 – 62

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP MEDIA

TUMBUH DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN

Sastro, Edy Romza dan Arifin ......................................................................................................... 63 - 74

ANALISIS PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN BANDENG

(Chanos chanos Forskal 1775) DI KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH

Rangga Bayu Kusuma Haris, Azis Nurbambang dan Sutrisno Anggoro ........................................ 75 – 87

Page 7: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

13

ISSN : 2303 - 1158

ANALISIS USAHA PENGOLAHAN NUGET JAMUR TIRAM DI DINAS TENAGA

KERJA DAN TRANSMIGRASI UPTD BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI

KECAMATAN SAKO

Oleh:

R.A Umikalsum*)

*) Dosen Program Studi Agribisnis Fak. PertanianUniversitas IBA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan dari

usaha nuget jamur tiram (2) bagaimana cara pembuatan nuget jamur tiram dan (3) mengetahui

profitabilitas dari usaha pengolahan jamur tiram menjadi nuget di Kecamatan Sako Kota

Palembang. Metode dasar penelitian ini adalah deskripsi analisis dan menggunakan studi

kasus.

Penelitian dilakukan di Dinas tenaga kerja dan transmigrasi UPTD Balai latihan kerja

industri Kecamatan Sako. Metode analisis data yang digunakan antara lain: analisis biaya,

penerimaan, pendapatan dan profitabilitas dari usaha pembuatan nuget dari jamur tiram. Hasil

analisis menunjukkan : (1) Besarnya biaya produksi pada usaha pembuatan nuget jamur tiram

ini adalah : untuk biaya variabel sebesar Rp 4.277.500 dan biaya tetap sebesar Rp 494.000,-

sehingga biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 4.771.500 per bulan, dengan penerimaan

sebesar Rp. 6.521.500 per bulan, dan pendapatan sebesar Rp 1.750.000 per bulan, (2) Tahapan

proses pembuatan nugget jamur tiram yaitu seleksi bahan, penimbangan, pencampuran,

pencetakan, pengukusan, pendinginan dan tahap terakhir penggorengan, pendinginan,

penyimpanan dan pengemasan. Dalam pembuatan nuget jamur tiram ini 1 kg jamur dapat

menghasilkan 1,8 kg nuget. (3) Usaha pembuatan nuget jamur tiram ini secara ekonomi

menguntungkan. Hal ini berdasarkan perhitungan rasio tingkat keuntungan dengan nilai rata-

rata R/C 1,37

Kata kunci: Biaya, Penerimaan, Pendapatan, Pengolahan, Profitabilitas, Nuget Jamur Tiram

PENDAHULUAN

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)

adalah salah satu jamur kayu yang sudah

tidak asing lagi bagi masyarakat di

Indonesia. Jamur ini mudah dibudidayakan,

dan jamur inilah yang banyak

dibudidayakan oleh petani jamur di

Indonesia. Budidaya jamur ini memakai

teknologi yang sederhana dan praktis

sehingga dapat dilakukan oleh orang awam.

Budidaya jamur dapat dikategorikan

sebagai budidaya yang ramah lingkungan

karena substrat yang dipakai untuk

budidaya jamur ini menggunakan limbah

pertanian. Budidaya jamur juga merupakan

pemanfaatan sumberdaya hayati lokal

karena jamur tersebut merupakan bahan

alami yang ada di Indonesia tanpa harus

mengimpor.

Budidaya jamur juga merupakan

penganekaragaman pangan karena dari

jamur tiram dapat diciptakan berbagai

produk pangan. Budidaya jamur tiram juga

dapat memberi peluang pekerjaan bagi

masyarakat disekitarnya (Suprapti. 2000).

Jamur tiram mempunyai rasa yang enak

Page 8: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

14

ISSN : 2303 - 1158

seperti daging ayam, bahkan jamur tiram ini

disukai sebagian besar orang di dunia

karena rasa khasnya dan manfaatnya bagi

kesehatan.

Agroindustri berfungsi meningkatkan

nilai tambah pada suatu produk dan

pengawetan produk pertanian .Menurut

Kusnandar, et al (2010) agroindustri

sangat penting untuk dikembangkan

karena nilai tambah produk-produk

pertanian dari pengolahan bahan baku

menjadi produk setengah jadi dan

pengolahan bahan setengah jadi menjadi

barang jadi banyak dinikmati pihak lain

(yang bukan petani).

Pengolahan hasil pertanian

khususnya komoditas jamur tiram menjadi

salah satu alternatif untuk mengantisipasi

hasil produksi berlimpah yang tidak dapat

dipasarkan karena mutunya rendah. Hasil-

hasil pertanian yang ukuran dan bentuknya

tidak memenuhi standar mutu dapat

dimanfaatkan menjadi berbagai macam

hasil olahan sehingga dapat meningkatkan

nilai tambah. Teknologi pengolahan yang

digunakan sederhana dan dapat diterapkan

ditempat petani sentra produksi. Dengan

teknologi penanganan pasca panen yaitu

pengolahan hasil dapat meningkatkan

kelancaran pemasaran. Penyebab kurang

stabilnya harga komoditas jamur tiram

berkaitan dengan tidak dilakukannya

pengolahan hasil oleh petani guna

memperoleh nilai. Selain mendapatkan nilai

tambah, kegiatan pengolahan hasil juga

membuka peluang bagi pengembangan

agroindustri di pedesaan (Syarief et

al.2003).

Dengan demikian perlu dilakukan

penanganan lebih lanjut agar produk tidak

sampai dibuang percuma. Pengolahan hasil

komoditas menjadi berbagai macam produk

menjadikan daya simpan lebih lama dan

jangkauan pemasarannya lebih luas.

Dengan dilakukan penerapan teknologi

pengolahan yang tepat diharapkan petani

dapat mengadopsi teknologi tersebut

sehingga diperoleh produk olahan

komoditas jamur tiram yang berkualitas,

mendapatkan hasil yang lebih tinggi dan

terbentuk home industri. Sehingga dapat

meningkatkan daya saing dan nilai tambah

dalam mendukung pengembangan

komoditas jamur tiram melalui kajian

teknologi pengolahan hasil jamur tiram

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Seberapa besar biaya, penerimaan dan

pendapatan dalam usaha pembuatan

nuget jamur tiram yang ada di

Kecamatan Sako Kota Palembang ?

2. Bagaimana proses pembuatan nuget

dari jamur tiram yang ada di

Kecamatan Sako Kota Palembang ?

3. Seberapa besar profitabilitas yang

diperoleh pada usaha pembuatan nuget

jamur tiram yang ada di Kecamatan

Sako Kota Palembang ?

C. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui besarnya biaya,

penerimaan dan pendapatan pada usaha

pembuatan nuget jamur tiram yang ada

di Kecamatan Sako Kota Palembang ?

2. Untuk mengetahui bagaimana proses

pembuatan nuget dari jamur tiram yang

ada di Kecamatan Sako Kota

Palembang ?

3. Untuk mengetahui besarnya

profitabilitas pada usaha pembuatan

nuget jamur tiram yang ada di

Kecamatan Sako Kota Palembang ?

Page 9: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

15

ISSN : 2303 - 1158

Adapun kegunaan dari penelitian ini

adalah :

1. Memberikan informasi dalam

pengelolaan nuget dari jamur tiram

sehingga dapat menimbulkan jiwa

wirausaha pada masyarakat

2. Sebagai informasi bagi pengambil

keputusan untuk perbaikan dan

peningkatan proses pengolahan produk

dari bahan jamur tiram

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti

selanjutnya

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi UPTD

Balai Latihan Kerja Industri yang beralamat

di Jalan Residen H. Akmaluddin

Kecamatan Sako Kenten Palembang.

Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja

(purposive) dengan pertimbangan bahwa

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

UPTD Balai Latihan Kerja Industri adalah

salah satu tempat yang melakukan budidaya

dan mengolah jamur tiram menjadi

beberapa aneka makanan.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah studi kasus.

Menurut Susilo Rahardjo & Gudnanto

(2011) studi kasus adalah suatu metode

untuk memahami individu yang dilakukan

secara integrative dan komprehensif agar

diperoleh pemahaman yang mendalam

tentang individu tersebut beserta masalah

yang dihadapinya dengan tujuan

masalahnya dapat terselesaikan dan

memperoleh perkembangan diri yang baik.

C. Metode Pengumpulan Data dan

Metode Penarikan Contoh

Data yang dikumpulan dalam

penelitian ini terdiri dari data primer dan

data sekunder. Data Primer didapat dari

hasil wawancara langsung dengan pengolah

usaha jamur tiram dengan menggunakan

daftar pertanyaan yang telah disusun,

sedangka data sekunder untuk menunjang

penelitian ini diperoleh dari Dinas dan

instransi terkait

D. Metode Pengolahan Data

Data yang diperoleh dilapangan

diolah secara tabulasi dan dijelaskan secara

deskriptif kemudian dilanjutkan dengan

analisa data sebagai berikut:

Untuk menjawab permasalahan pertama,

maka digunakan rumus sebagai berikut :

\

Pn = H x Y

Pd = Pn- BT

BT = BTp + BV

Dimana :

Pn = Penerimaan (Rp/Kg)

Y = Jumlah produksi yang dihasilkan

(Kg/mt)

H = Harga jual (Rp/Kg)

Pd = Pendapatan (Rp/Kg)

BT = Total biaya produksi yang

dikeluarkan (Rp/mt)

BTp = Biaya tetap (Rp/mt)

Bv = Biaya variabel (Rp/mt)

2. Untuk menjawab permasalah kedua

yaitu proses pembuatan nuget dari

jamur tiram dilakukan secara deskriptif

3. Untuk menjawab permasalahan ketiga

yaitu tingkat keuntungan suatu analisis

usahatani dapat dinyatakan melalui R/C

(Revenue cost) atau dikenal sebagai

perbandingan antara penerimaan

Page 10: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

16

ISSN : 2303 - 1158

usahatani dengan total biaya produksi

yang dapat diukur dari :

R/C ratio = Pn/ BT

Dimana :

Jika R/C > 1, maka usahatani dinyatakan

menguntungkan

Jika R/C = 1, maka usahatani dinyatakan

tidak untung dan tidak rugi

Jika R/C < 1, maka usahatani dinyatakan

tidak menguntungkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Balai Latihan

Kerja

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

UPTD Balai Latihan Kerja Industri

kecamatan Sako merupakan salah satu

tempat produksi jamur tiram yang didirikan

oleh Bapak Didik Pangarso Setio Wibowo

Industri yang beralamat di jalan Residen H.

Akmaluddin kecamatan Sako Kenten

Palembang yang bergerak dalam bidang

agribisnis usaha budidaya jamur tiram putih

dan baru menjalankan usaha budidaya

jamur tiram putih pada awal tahun 2009.

Pada awal berdirinya, memulai usaha

jamur tiram sebanyak 2000 bibit. Untuk

pertama kalinya, bibit yang dapat

digunakan hanya sebanyak 800 bibit

sedangkan sisanya yaitu sebanyak 1200

bibit yang busuk. Bibit yang digunakan

berasal dari Bandung, Jawa Barat dimana

masa kadaluarsa dari 1 bag log adalah 4 –

5 hari. Sejalan dengan berkembangnya

usaha jamur tiram yang dirintis pak Didik

menggunakan 5000 bag log dimana 1 bag

log berharga Rp. 3.700,- untuk 1 log dapat

menghasilkan 300 gram jamur tiram.

Perharinya, hasil yang diperoleh sebanyak

40 – 150 kg. Penyiraman yang dilakukan

sebanyak 3 kali sehari dan dapat

menghasilkan panen sebanyak 3 kali dalam

1 hari.

B. Nugget Jamur Tiram

Nugget adalah suatu bentuk produk

olahan daging yang terbuat dari daging

giling yang dicetak dalam bentuk potongan

empat persegi dan dilapisi dengan tepung

berbumbu (battered dan breaded). Produk

nugget dapat dibuat dari daging sapi, ayam

dan lain-lain, tetapi yang populer

dimasyarakat adalah nugget ayam. Selain

bahan hewani, nugget dapat dimodifikasi

dengan bahan dasar jamur tiram sehingga

memenuhi kebutuhan gizi terutama protein

nabati dan mineral yang banyak terkandung

didalamnya (Kartika B, 2008).

Salah satu jenis jamur yang bisa

dibuat sebagai makanan siap saji yaitu

jamur tiram putih. Hal ini juga didukung

oleh mulai makin berkembangnya budi

daya jamur tiram di masyarakat dan

harganya juga murah (Anonymous, 2008).

Dalam penelitian ini jamur tiram

diolah menjadi “Nugget Jamur Tiram”.

Pembuatan nugget ini tanpa menambah

bahan pengawet maupun pewarna, jadi

produk ini tetap terjaga kualitasnya

sebagaimana kandungan gizi yang

tergandung didalamnya. Selain itu nugget

jamur tiram ini dapat menggantikan nugget

ayam pada umumnya. Pangan nabati

sebagai alternative pangan pengganti

daging diperlukan untuk mengurangi resiko

timbulnya keluhan kesehatan, dan

memenuhi kebutuhan kelompok vegetarian.

Pada dasarnya nugget jamur sama

dengan nugget ayam atau nugget ikan,

perbedaannya terletak pada bahan baku

yang digunakan. Jamur tiram putih dapat

digunakan sebagai alternatif bahan baku

pembuatan nugget karena tekstur jamur

tiram yang mirip dengan daging ayam.

Hasil pelaksanaan Proses Produksi

menunjukkan bahwa proses pembuatan

nugget jamur tiram di awali dari seleksi

Page 11: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

17

ISSN : 2303 - 1158

bahan, penimbangan, pencampuran,

pencetakan, pengukusan, pendinginan, dan

tahap terakhir penggorengan, pendinginan,

penyimpanan, dan pengemasan.

C. Alat dan Bahan dalam pembuatan

nugget jamur tiram

Bahan-bahan yang akan digunakan

dalam pembuatan nugget jamur tiram antara

lain jamur tiram, daging ayam giling,

tepung terigu, tepung roti, merica, garam

telur ayam dan penyedap rasa. Bahan-

bahan tersebut mempunyai fungsi masin-

masing yaitu sebagai berikut :

1. Jamur Tiram. Fungsi jamur tiram adalah

bahan dasar pembuatan nugget jamur

tiram. Jamur tiram dipilih yang baik dan

masih segar sehingga dapat

menghasilkan nugget dengan kualitas

baik.

2. Daging ayam giling. Fungsi daging ayam

giling adalah sebagai penambah cita rasa

pada nugget jamur tiram

3. Merica. Fungsi merica sebagai bahan

penyegar, menghangatkan badan,

merangsang semangat, obat perut

kembung, merangsang keluarnya

keringat, memberikan rasa pedas, dan

obat sesak nafas. Selain itu juga sebagai

karminatif, diaforetik, dan analgesik.

4. Garam. Fungsi garam untuk pengawetan

serta berperan sebagai penghambat

mikroorganisme pencemar tertentu.

5. Telur. Fungsi telur untuk penambah cita

rasa, pengembang, pengempuk, dan

Pengental.

6. Tepung Roti. Fungsi tepung roti untuk

campuran isian produk pangan dan

membalut produk pangan sebelum

digoreng.

Alat-alat yang digunakan dalam

pembuatan nugget jamur tiram antara lain

pisau, blender, saringan, baskom, loyang,

panci pengukus, wajan, pengaduk,

timbangan. Sedangkan bahan-bahan yang

digunakan antara lain jamur tiram, daging

ayam giling, tepung terigu, merica, tepung

roti, garam, penyedap rasa, telur ayam.

Dengan rincian takaran yang digunakan

adalah sebagai berikut : Untuk 1 kg jamur

tiram segar, diperlukan tambahan ¼ kg

daging ayam giling, ¼ kg tepung terigu, 1

sendok merica, ¼ tepung roti, 2 sendok

garam, 1 sendok penyedap rasa, 2 butir

telur ayam sedangkan bahan pelapis yang

digunakan adalah 2 butir putih telur ayam

dan Tepung roti

D. Proses Pembuatan

Tahapan proses pembuatan nugget

jamur tiram yaitu seleksi bahan,

penimbangan, pencampuran, pencetakan,

pengukusan, pendinginan, dan tahap

terakhir penggorengan, pendinginan,

penyimpanan, dan pengemasan. Tahapan

proses pembuatan sebagai berikut :

1. Seleksi Bahan

Penyiapan bahan baku yang digunakan

untuk membuat nugget jamur tiram

antara lain jamur tiram, daging ayam

giling, tepung terigu, tepung panir, telur

ayam, merica, garam dan penyedap

rasa.

2. Penimbangan

Tujuan penimbangan yaitu agar produk

yang dibuat sesuai dengan komposisi

dan hasilnya tidak menyimpang

sehingga produk tersebut sudah sesuai

dengan yang dihasilkan.

3. Pencampuran

Tujuan pencampuran adalah

menjadikan semua bahan menjadi satu

atau tercampur rata. Proses

pencampurannya yaitu jamur tiram

yang sudah diperas, daging ayam,

merica garam, penyedap rasa diblender

semua menjadi satu sampai halus dan

rata. Kemudian setelah halus diaduk

rata dengan terigu.

Page 12: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

18

ISSN : 2303 - 1158

4. Pencetakan

Tujuan pencetakan untuk membuat

produk lebih menarik. Pencetakan

dilakukan menggunakan loyang persegi

empat. Setelah dingin potong sesuai

selera.

5. Pengukusan

Tujuan pengukusan supaya produk

matang untuk tahapan pertama.

Pengukusan dilakukan dengan

menggunakan kompor api sedang

selama 30 menit. Jika menggunakan api

kecil ataupun besar dapat

mempengaruhi adonan seperti tidak

matang merata.

6. Penggorengan

Tujuan penggorengan yaitu

menghasilkan produk yang sudah

matang keseluruhannya dan dapat

langsung dikonsumsi. Proses

penggorengan ini dilakukan hanya

sebentar karena adonan sudah matang

saat pengukusan. Adonan ini

sebelumnya dicelupkam ke telur yang

sudah dikocok. Setelah rata satu –

persatu digulungkan ke dalam tepung

roti.

7. Pendinginan

Tujuan pendinginan yaitu menurunkan

suhu yang sebelumnya panas saat

penggorengan sehingga dapat dilakukan

proses selanjutnya. Setelah proses

penggorengan, adonan tersebut

didinginkan sampai benar-benar dingin

dan

minyak sisa penggorengan berkurang.

8. Penyimpanan dan Pengemasan

Tujuan penyimpanan dan pengemasan

untuk menyimpan produk agar lebih

awet dan tidak terkontaminasi. Adonan

nugget yang telah dingin tersebut

dimasukkan kedalam pengemas untuk

melindungi produk dari hal-hal yang

dapat mempengaruhi kualitas produk

tersebut dan memperpanjang umur

simpan. Adonan disimpan dalam suhu

dingin/freezer.

E. Analisis Usaha Nuget Jamur Tiram

Produksi mencakup setiap usaha

manusia yang baik secara langsung maupun

tidak langsung mengahasilkan barang dan

jasa supaya lebih berguna untuk memenuhi

suatu kebutuhan manusia. (Kartasapoetra,

1998). Dari penelitian yang dilakukan

dapat dilihat dalam proses produksi 1 kg

jamur tiram dapat menghasilkan 1,8 kg

nuget. Nuget jamur tiram di kemas dalam

kemasan 100 gram dijual dengan harga

Rp.12.000,-.

Biaya adalah pengorbanan yang

dilakukan untuk memperoleh suatu barang

atau jasa yang diukur dengan nilai uang,

baik itu pengeluaran yang berupa uang

melalui tukar menukar atau melalui

pemberian jasa (Rony, 1990). Biaya yang

dikeluarkan dalam usaha pembuatan nuget

jamur tiram ini terdiri atas biaya tetap dan

biaya variabel. Besarnya biaya tetap yang

dikeluarkan adalah sebesar Rp 494.000,-

sedangkan biaya variabel sebesar Rp

4.277.500, sehingga total biaya yang

dikeluarkan adalah sebesar Rp 4.771.500

Harga adalah nilai tukar suatu benda

atau barang yang diberikan oleh seseorang

atau masyarakat karena benda atau barang

tersebut mampu memberikan manfaat

terhadap seseorang atau masyarakat

(Mubyarto ,1995). Saat penelitian

dilakukan harga jual yang berlaku dipasaran

adalah untuk 100 gram nuget jamur tiram

dijual seharga Rp 12.000 sehingga untuk 1

kg nuget jamur tiram dijual dengan harga

Rp 120.000.

Penerimaan secara umum diartikan

sebagai perkalian antara jumlah produksi

per satuan waktu dan luas dikalikan dengan

harga per satuan, sehingga jumlah

penerimaan yang diperoleh dalam usaha

pembuatan nuget jamur tiram ini adalah

sebesar Rp 6.521.500

Page 13: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

19

ISSN : 2303 - 1158

Pendapatan adalah seluruh

penerimaan dalam bentuk rupiah setelah

dikurangi biaya-biaya dalam kegiatan

produksi baik langsung maupun tidak

langsung terlibat dalam proses produksi.

Pendapatan yang diperoleh dalam usaha

pembuatan nuget jamur tiram ini adalah

sebesar Rp 1.750.000.

Pemasaran hasil jamur tiram

dipasarkan kepasar-pasar tradisional seperti

pasar perumnas, pasar sekip ujung dan

dipasarkan juga ke supermarket seperti lotte

mart, hipermart dan carefour. Pemasaran

dilakukan sesuai dengan pesanan yang ada

kemudian pesanan tersebut diantarkan

ketempat tujuan (pembeli). Pemasaran

produk nugget jamur tiram sementara ini

hanya baru sebatas orderan.

Untuk lebih jelas mengenai biaya

produksi, jumlah produksi, harga,

penerimaan dan pendapatan dalam usaha

pembuatan nuget jamur tiram dapat dilihat

pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Rata-rata biaya, produksi dan

pendapatan usaha pembuatan

nuget jamur tiram.

No Uraian Rata-rata

1.

2.

Biaya tetap

Biaya Variabel

Total biaya

produksi

Rp 494.000

Rp 4.277.500

Rp 4.771.500

3.

4.

5.

Produksi

Harga jual

Penerimaan

Untuk 1 Kg jamur

dihasilkan 1,8 Kg nuget

Rp 12.000/ 100 gram

Rp 6.521.500

6. Pendapatan Rp 1.750.000

7. R/C rasio 1,37

Usaha pembuatan nuget jamur tiram

ini secara ekonomi menguntungkan. Hal

ini berdasarkan perhitungan rasio tingkat

keuntungan dengan nilai rata-rata R/C 1,37

lebih besar dari 1, maka usaha pembuatan

nuget ini dikatakan menguntungkan.

Artinya setiap 1 input yang dikeluarkan

akan menghasilkan output 1,37 atau setiap

Rp. 1,00 biaya produksi yang dikeluarkan

akan menghasilkan penerimaan sebesar

Rp.1,37.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktek lapangan ini

adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan yang diperoleh dalam usaha

pembuatan nuget jamur tiram ini adalah

sebesar Rp. 1.750.000. Sedangkan

penerimaan yang diperoleh adalah

sebesar Rp. 6.521.500. Dengan jumlah

produksi untuk 1 Kg jamur dapat

dihasilkan 1,8 kg nuget serta harga jual

yang berlaku saat penelitian

dilaksanakan adalah sebesar Rp 12.000/

100 gram nuget. Sedang biaya yang

dikeluarkan sebesar Rp 4.771.500

2. Tahapan proses pembuatan nugget

jamur tiram yaitu seleksi bahan,

penimbangan, pencampuran,

pencetakan, pengukusan, pendinginan

dan tahap terakhir penggorengan,

pendinginan, penyimpanan dan

pengemasan.

3. Usaha pembuatan nuget jamur tiram ini

secara ekonomi menguntungkan. Hal

ini berdasarkan perhitungan rasio

tingkat keuntungan dengan nilai rata-

rata R/C 1,37 lebih besar dari 1, maka

usaha pembuatan nuget ini dikatakan

menguntungkan. Artinya setiap 1 input

yang dikeluarkan akan menghasilkan

output 1,37 atau setiap Rp. 1,00 biaya

produksi yang dikeluarkan akan

menghasilkan penerimaan sebesar

Rp.1,37.

Page 14: Jurnal Ilmiah AgrIBAiba.ac.id/img/img-lib/filedownload/lppm/... · Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 5 No .1 Edisi Maret Tahun 201 7 ISSN : 2303 - 1158 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami

Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol.5 No.1 Edisi Maret Tahun 2017

20

ISSN : 2303 - 1158

B. Saran

Disarankan agar sebaiknya pemilik

membuat pembukuan secara rinci supaya

dapat mengontrol pengeluaran biaya selama

produksi berlangsung. Untuk pemerintah

supaya dapat memberikan bantuan modal

dalam usaha pembuatan nuget jamur tiram

ini dan juga ada usaha promosi mengenai

nuget jamur tiram yang ada karena selama

ini kebanyakan masyarakat hanya

mengetahui nuget yang terbuat dari bahan

baku daging sapi dan daging ayam.

Dengan diadakannya penelitian ini

mudah-mudahan untuk kedepannya

masyarakat dapat memproduksi sendiri

nugget hasil olahannya dari bahan jamur

tiram

DAFTAR PUSTAKA

Djarwanto, Suprapti S, Gandjar I. 2000.

Manfaat Jamur Tiram dalam Upaya

Peningkatan Nilai Ekonomi Limbah

Kayu, Lokakarya Nasional

Mikrobiologi Lingkungan, LIPI.

Bogor.

Hernanto, F. 1998. Ilmu Usahatani.

Penebar Swadaya. Jakarta

Kartasapoetra, A. G. 1998. Pengantar

Ekonomi Produksi Pertanian. Bina

Aksara. Jakarta

Kusnandar; Wibowo, A; Mardikanto, T;

2010. Manajemen Agroindustri.

Sebelas Maret, University Press.

Surakarta.

Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi

Pertanian. Lembaga Penelitian,

Pendidikan dan Penerangan Ekonomi

dan Sosial Indonesia (LP3ES).

Jakarta

Soedarsono. 1995. Pengantar ekonomi

mikro. LP3ES, Jakarta.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani.

Universitas Indonesia (UI-Press).

Jakarta.

Soeharjo dan Patong. 1973. Sendi-sendi

Pokok Ilmu Usahatani. Departemen

Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Institut Pertanian Bogor. Bogor

Suriawiria, Unus. 2002. Budidaya Jamur

Tiram. Yogyakarta : Kanisius.

Syarief R, Halid H. 2003. Teknologi

Penyimpanan Pangan. Arcan, Jakarta.