Jurnal HIV

download Jurnal HIV

of 13

description

hiv

Transcript of Jurnal HIV

Short-Course Antiretroviral Therapy in Primary HIV InfectionThe SPARTAC Trial Investigators*

AbstrakLatar BelakangPemberian terapi antiretroviral jangka pendek (Short-course antiretroviral therapy [ART]) pada infeksi Human Immunodeficiency virus (HIV) dapat memperlambat progesifitas penyakit namun belum dievaluasi secara adekuat.MetodePeneliti memberikan terapi ART pada orang dewasa yang mengidap HIV secara random pada 2 grup yaitu selama 48 minggu, selama 12 minggu, dan tidak diberikan ART (terapi standar), dengan permulaan terapi dimulai 6 bulan setelah pemeriksaan serokonversi. Titik akhir primer adalah angka CD4+ kurang dari 350 sel/mm3 atau inisiasi ART jangka panjang.HasilDari total 366 partisipan (60% pria) yang dibagi secara random ke dalam grup 48 minggu ART (123 partisipan) , 12 minggu ART (120 partisipan), atau terapi standar (123 partisipan) dengan follow up rata-rata 4,2 tahun. Titik akhir primer dicapai dengan jumlah 50% pada grup 48 minggu ART, jika dibandingkan dengan grup 12 minggu ART dan terapi standar yang masing-masing mencapai 61%. Rasio hazard rata-rata adalah 0,63 (95% confidence interval [CI], 0.45 to 0.90; P = 0.01) untuk grup 48 minggu ART jika dibandingkan dengan terapi standar ART, dan 0,93 (95% CI,0.67 to 1.29; P = 0.67) untuk grup 12 minggu ART jika dibandingkan dengan grup terapi standar.Proporsi partisipan yang memiliki jumlah CD4+ kurang dari 350 sel/mm3 adalah 28% pada grup 48 minggu ART, 40% pada grup 20 minggu ART, dan 40% pada grup terapi standar. Nilai pada insiasi ART jangka panjang adalah 22%, 21%, dan 22%. Waktu rata-rata untuk mencapai titik akhir primer adalah 65 minggu (95% CI,0.67 to 1.29; P = 0.67) lebih lama pada grup 48 minggu jika dibandingkan dengan grup terapi standar. Analisis post hoc menunjukkan kecenderungan untuk mendapat interval yang lebih besar antara inisiasi ART dan titik akhir primer ketika jarak inisasi ART makin dekat dengan serokonversi. Pada grup 48 minggu ART menunjukkan penurunan HIV RNA level 0.44 log10 per milliliter (95% CI, 0.25 to 0.64) setelah 36 minggu terapi. Hasil lain tidak menunjukkan jumlah yang signifikan pada ketiga grup tentang insidensi AIDS, kematian, dan efek samping yang serius.

KesimpulanPada pemberian 48 minggu ART pada pasien dengan infeksi HIV primer dapat memperlambat progesifitas penyakit, meskipun tidak lebih lama secara signifikan dari durasi terapi. Tidak terdapat bukti efek samping serius dari interupsi terapi ART terhadap hasil klinis.

Latar BelakangMeskipun penggunaan Antiretroviral Therapy (ART) pada Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas, peran ART pada manajemen infeksi HIV primer tetap menjadi kontroversial. Kerusakan imunologis setelah infeksi awal HIV terjadi secara cepat dan tidak seluruhnya reversibel meskipun dengan penggunaan ART. Studi observasional menunjukkan bahwa terapi jangka pendek dari ART dapat menjaga fungsi imun, mengurangi evolusi viral, dan membatasi reservoir virus.Dua ranzomized controlled trial sebelumnya AIDS Clinical Trial Group Setpoint Study dan Primo-SHM Trial didesain untuk mengevaluasi efek dari pemberian ART jangka pendek versus tanpa terapi pada level HIV RNA dan menunjukkan perlambatan secara sedang pada inisiasi ART jangka panjang dan penurunan set poin virus secara kecil. Tetapi belum terdapat bukti dari randomized trial bahwa pemberian ART pada infeksi HIV primer dapat memperlambat progresi penyakit.

MetodeDesain studi dan partisipanTrial SPARTAC ini merupakan penelitian yang bersifat terbuka, randomized controlled trial yang melibatkan orang dewasa dengan infeksi HIV primer dari agustus 2003 hingga juli 2007 di delapan negara. Infeksi HIV primer didefinisikan sebagai infeksi yang memenuhi satu atau lebih kriteria berikut: hasil tes positif dari HIV tes dalam waktu 6 bulan setelah tes yang negatif (kriteria 1), hasil tes negatif dengan reverse-transcriptionpolymerase-chain-reaction assay yang positif untuk HIV RNA (kriteria 2), adanya antibodi HIV (optical density units [OD], 3 bulan setelah randomisasi dan dikonfirmasi dalam 4 minggu) atau dimulainya pemberian ART jangka panjang. Titik akhir sekunder termasuk terjadinya AIDS, kematian, respons spesifik dari CD4+ dan CD8+ pada minggu 60, penurunan CD4+ sejak minggu 24 setelah pemberhentian ART pada grup dibandingkan dengan penurunan pada grup terapi standar, perkembangan resistansi obat dimulai pada minggu 120, perubahan pada tekanan darah dimulai dari randomisasi hingga minggu 12 dan 48, dan kegagagalan virologis pada pemberian regimen ART jangka panjang pertama (HIV RNA level, >400 per milimeter). Peneliti juga memeriksa perhitungan CD4+ dan HIV RNA level secara rutin. ProsedurBatas paling rendah dari deteksi pada plasma HIV RNA level ditetapkan pada 50 kopi per mililiter, kecuali pada afrika selatan dan uganda (400 kopi per mililiter). Kejadian AIDS klinis mengeksklusi kejadian CD4+ kurang dari 200 sel per kubik milimeter. Efek samping serius, kematian, AIDS di evaluasi oleh 2 praktisi (salah satunya independen) yang berada di luar studi.Untuk menentukan apakah terdapat suatu resistensi pada minggu ke 120, diadakan tes virus, 4 minggu setelah penghentian ART hingga 120 minggu apakah terdapat kenaikan titer virus (50 kopi per mililiter) pada pasien yang mendapat ART jangka panjang. Mutasi resistensi diklasifikasikan berdasarkan algoritma Stanford University HIV Drug Resistance Database dan subtipe HIV ditentukan berdasarkan Rega Institute system in March and April 2011.An interferon- enzyme-linked immunosorbent spot (ELISpot) assay digunakan untuk mengukur HIV type-1 specific CD8+ pada semua partisipan dengan strain subtipe B HIV.

Analisis statistikPada basis data studi CASCADE (Concerted Action on Seroconversion to AIDS and Death in Europe), peneliti membutuhkan paling tidak 360 pasien untuk mendapatkan 90% power penelitian untuk mendeteksi reduksi relatif pada resiko progesifitas dari titik akhir (jumlah CD4+