Jurnal Fix

6
A. Latar Belakang Infeksi Luka dalam Operasi (Surgical Site Infection) memperpanjang lama waktu perawatan di rumah sakit; hal ini juga menjadi penyebab utama terjadinya infeksi nasokomial yang meningkatkan angka morbiditas dan sumber dari banyaknya biaya medis. Sarung tangan steril berkontribusi untuk mencegah kontaminasi pada luka saat operasi, tapi ada pula yang permeabel terhadap bakteri dan bisa rusak selama penggunaan. Sehingga antisepsis tangan yang efektif merupakan hal yang tetap penting. Pedoman antisepsis pada tangan dan lengan untuk karyawan departemen operasi bertujuan untuk menghilangkan mikroorganisme sementara dan mengurangi jumlah flora. Di Perancis, 2 kebiasaan yang direkomendasikan untuk persiapan tangan untuk operasi yaitu 5 menit mencuci tangan dengan sabun antiseptik; dan pilihan lainnya yaitu mencuci tangan 1 menit dengan sabun nonantiseptik dan air keran, diikuti oleh 5 menit dari mencuci tangan dengan larutan alkohol solution saja. Di negara-negara Eropa lainnya, mencuci tangan dengan larutan alkohol solution dianjurkan hanya 3 menit. Banyak laporan menunjukkan bahwa larutan alkohol solution memiliki aktivitas antimikroba yang lebih baik dan lebih berkelanjutan daripada mencuci tangan tradisional. Sebagai contoh, Hobson dkk membandingkan jumlah antimikroba tangan antara setelah 3 menit mencuci tangan dengan larutan yang mengandung 7,5% povidone iodine dan 4%

description

Contoh Jurnal kesehatan

Transcript of Jurnal Fix

A. Latar BelakangInfeksi Luka dalam Operasi (Surgical Site Infection) memperpanjang lama waktu perawatan di rumah sakit; hal ini juga menjadi penyebab utama terjadinya infeksi nasokomial yang meningkatkan angka morbiditas dan sumber dari banyaknya biaya medis. Sarung tangan steril berkontribusi untuk mencegah kontaminasi pada luka saat operasi, tapi ada pula yang permeabel terhadap bakteri dan bisa rusak selama penggunaan. Sehingga antisepsis tangan yang efektif merupakan hal yang tetap penting. Pedoman antisepsis pada tangan dan lengan untuk karyawan departemen operasi bertujuan untuk menghilangkan mikroorganisme sementara dan mengurangi jumlah flora.Di Perancis, 2 kebiasaan yang direkomendasikan untuk persiapan tangan untuk operasi yaitu 5 menit mencuci tangan dengan sabun antiseptik; dan pilihan lainnya yaitu mencuci tangan 1 menit dengan sabun nonantiseptik dan air keran, diikuti oleh 5 menit dari mencuci tangan dengan larutan alkohol solution saja. Di negara-negara Eropa lainnya, mencuci tangan dengan larutan alkohol solution dianjurkan hanya 3 menit. Banyak laporan menunjukkan bahwa larutan alkohol solution memiliki aktivitas antimikroba yang lebih baik dan lebih berkelanjutan daripada mencuci tangan tradisional. Sebagai contoh, Hobson dkk membandingkan jumlah antimikroba tangan antara setelah 3 menit mencuci tangan dengan larutan yang mengandung 7,5% povidone iodine dan 4% klorheksidin glukonat dan 3 menit mencuci tangan dengan larutan alkohol solution. Menyatakan pengurangan unit pembentuk koloni (CFU) dari data baseline secara signifikan lebih tinggi dalam kebiasaan larutan alkohol solution bila dibandingkan dengan povidone iodine atau chlorhexidine glukonat setelah 1 menit, 3 jam dan 6 jam pada hari pertama dan hari kedua. Namun, penelitian ini melibatkan relawan sehat dan periode studi yang singkat, dengan jumlah mikroorganisme tangan sebagai titik akhir primer. Kepatuhan yang buruk dan risiko dermatitis tidak diperhitungkan. Karena kebutuhan untuk sampel populasi yang sangat besar, bersama dengan adanya berbagai faktor pembaur dan biaya yang mahal, studi klinis yang membahas tentang perbandingan risiko infeksi nasokomial setelah kebiasaan antisepsis tangan dengan cara yang berbeda sangat langka.Untuk mengkonfirmasi kebenaran rekomendasi saat antisepsis tangan sebelum operasi, kami melakukan studi kesetaraan acak dengan membandingkan kebiasaan mencuci tangan antara larutan alkohol solution dengan mencuci tangan tradisional dengan melakukan eksperimen croocover pada beberapa layanan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kesetaraan 2 kebiasaan dalam hal tingkat infeksi luka dalam operasi.

B. Tujuan Peneliti1. UmumTujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membandingkan keefektifan kebiasaan mencuci tangan dalam mencegah infeksi luka bedah selama pelaksanaan operasi.

2. KhususTujuan khusus dari penelitian ini adalah menemukan kebiasaan menuci tangan yang efektif untuk mencegah infeksi luka bedah.

C. Hasil dan PembahasanPenelitian ini dilakukan pada 6 layanan bedah, yaitu dengan menggunakan 2 metode mencuci tangan secara bergantian (crossover) setiap bulan selama 16 bulan (1 Januari 2000-1 Januari 2001). 2 metode tersebut adalah kebiasaan mencuci tangan dengan 75% larutan alkohol solution yang mengandung-propanol 1, propanol-2, dan mecetronium etilsulfate; dan kebiasaan mencuci tangan tradisional dengan persiapan antiseptic yang mengandung 4% povidone iodine atau 4% klorheksidin glukonat.Karakteristik pasien dalam penelitian ini sesuai dengan jenis operasi yang dilakukan. Ada 446 operasi ginekologi (33%), 383 kelahiran sesar (28%), dan 356 operasi payudara (26%) (n = 1.359). Tiroidektomi, adalah prosedur THT yang paling sering (n = 346). Indikasi Urological (n = 540) terdiri 384 (71%) kandung kemih atau uretra operasi dan 85 (16%) operasi ginjal. Prosedur ortopedi (n = 746) terdiri 290 (39%) osteosyntheses dan 147 (20%) insersi protesa.Sebanyak 77 anggota staf departemen operasi dilakukan penilaian untuk toleransi kulit pada awal studi dan setelah 3 crossover pertama. Berdasarkan visual analog skala skor, kulit kering mengalami penurunan sebesar 0,9 cm (95% CI, 0,5-1,2) setelah periode mencuci tangan dengan alcohol solution dan meningkat sebesar 0,4 cm (95% CI, -0.1 sampai 1.2) setelah periode mencuci tangan secara tradisonal (P = 0,046). Demikian pula, iritasi kulit juga menurun sebesar 1,5 cm (95% CI, 1,1-1,9) setelah periode mencuci tangan dengan alcohol solution dan meningkat sebesar 0,4 cm (95% CI, 0,2-0,6) setelah periode mencuci tangan secara tradisional (P = .03). Satu perawat scrub melaporkan iritasi pada tangan dan mata (pembengkakan) bila menggunakan AAS untuk mencuci tangan.Selama masa penelitian, dari hasil analisis diketahui sebanyak 4823 pasien berturut-turut menjalani operasi. Di antaranya, 385 pasien yang menjalani operasi terkontaminasi atau terkontaminasi kotor dalam operasi, dan 51 pasien tidak diketahui untuk menindaklanjuti hasil infeksi luka operasi dalam 30 hari (17 pada kelompok mencuci tangan dengan larutan alcohol solution). Sisanya 4.387 pasien yang menjalani operasi tidak terkontaminasi.

D. KesimpulanDari penelitian dengan membandingkan 2 kebiasaan mencuci tangan yang dilakukan selama 16 bulan di 6 layanan bedah dengan metode penelitian crossover didapatkan kesimpulan bahwa mencuci tangan dengan larutan alcohol yang didahului dengan mencuci tangan nonantiseptik selama 1 menit sebelum prosedur pertama dilakukan oleh dokter setiap harinya dan sebelum prosedur lain jika tangan kotor sama efektifnya dengan mencuci tangan menggunakan handscrubing tradisional dengan menggunakan sabun antiseptic dalam mencegah infeksi luka bedah. Kebiasaan mencuci tangan dengan larutan alcohol lebih diterima oleh tim bedah dalam meningkatkan kepatuhan terhadap pedoman kebersihan. Mencuci tangan dengan larutan alkohol dapat digunakan secara aman sehingga dapat sebagai alternatif untuk mencuci tangan tradisional sebelum operasi.

E. Kelebihan dan Kekurangan1. Kelebihan :a. Mencuci tangan merupakan hal yang sepele, namun sangat penting untuk mencegah infeksi nasokomialb. Dengan penelitian ini diharapkan kita bisa lebih bijaksana dalam menerapkan cara mencuci tangan yang tepat gunac. Peneliti juga memperhatikan kondisi kulit efek samping penggunaan cuci tangan larutan alcohol dan cuci tangan tradisional menggunakan sabun2. Kekurangana. Peneliti menggunakan waktu yang lama dalam penelitiannyab. Ada beberapa sampel yang tidak bisa dilacak

F. Implikasi KeperawatanSetelah dilakukan penelitian ini, hendaknya tim medis, sebagai tenaga kesehatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap terjadinya infeksi pada luka operasi menerapkan kebiasaan mencuci tangan yang efektif mencegah infeksi luka bedah yaitu dengan menggunakan larutan alcohol yang didahului dengan mencuci tangan nonantiseptik selama 1 menit ataupun mencuci tangan menggunakan handscrubing tradisional dengan menggunakan sabun antiseptik.Saran Bagi peneliti selanjutnya, mungkinkah dilakukan penelitian mengenai kebiasaan memcuci tangan menggunakan handrub terlebih dahulu kemudian menggunakan handscrub. Karena menurut kami mencuci tangan menggunakan alcohol terlebih dahulu dapat membunuh kuman yang ada ditangan dan kemudian sabun dan air mengalir pada handscrub melarutkan kuman tersebut.