jurnal etos kerja dan kinerja

20
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi 1 PENGARUH ETOS KERJA TERHADAP KINERJA GURU DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA SEKOLAH DASAR NEGERI UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG Sugimin *) ABSTRACT The aim from this research analyzes work ethic influence towards teacher job performance with leadership style and work environment as moderating variable. Population in this research entire teachers at SDN UPTD Pendidikan Kecamatan Banyumanik Semarang that numbers 652 person. In this research sample that be taken as much as 130 teachers (20 % from population). Analyzer that used in this research is moderated regression analysis.Hypothesis testing known that positive influential work ethic towards teacher job performance, leadership style and work environment moderated positive influence work ethic towards teacher job performance. Keyword: Work ethic, leadership style, work environment, teacher job performance PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Profesionalitas guru tercermin dari kinerjanya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan peran aktif guru terhadap lingkungan sekitarnya. Guru yang profesional harus memahami tentang komponen wawasan kependidikan yang berlaku sehingga guru dapat memahami landasan dan kebijakan pendidikan, tingkat perkembangan peserta didik serta pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajarannya. Selain itu guru juga dituntut peran aktifnya dalam meningkatkan kemajuan masyarakat di lingkungannya. Dengan demikian guru harus selalu meningkatkan kinerjanya baik di bidang pembelajaran maupun perannya dalam masyarakat. *) Tenaga Pendidik Pada SD Negeri Srondol Kulon 01 Banyumanik Semarang

description

kinerja guru

Transcript of jurnal etos kerja dan kinerja

Page 1: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

1

PENGARUH ETOS KERJA TERHADAP KINERJA GURU

DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA

SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PADA SEKOLAH DASAR NEGERI UPTD PENDIDIKAN

KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

Sugimin *)

ABSTRACT

The aim from this research analyzes work ethic influence towards teacher jobperformance with leadership style and work environment as moderating variable.Population in this research entire teachers at SDN UPTD Pendidikan KecamatanBanyumanik Semarang that numbers 652 person. In this research sample that betaken as much as 130 teachers (20 % from population). Analyzer that used in thisresearch is moderated regression analysis.Hypothesis testing known that positiveinfluential work ethic towards teacher job performance, leadership style andwork environment moderated positive influence work ethic towards teacher jobperformance.Keyword: Work ethic, leadership style, work environment, teacher jobperformance

PENDAHULUAN

LLaattaarr BBeellaakkaanngg MMaassaallaahh

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa jabatan guru sebagai pendidik

merupakan jabatan profesional. Profesionalitas guru tercermin dari kinerjanya dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran dan peran aktif guru terhadap lingkungan

sekitarnya. Guru yang profesional harus memahami tentang komponen wawasan

kependidikan yang berlaku sehingga guru dapat memahami landasan dan kebijakan

pendidikan, tingkat perkembangan peserta didik serta pendekatan pembelajaran yang

sesuai dengan materi pembelajarannya. Selain itu guru juga dituntut peran aktifnya

dalam meningkatkan kemajuan masyarakat di lingkungannya. Dengan demikian guru

harus selalu meningkatkan kinerjanya baik di bidang pembelajaran maupun perannya

dalam masyarakat.*) Tenaga Pendidik Pada SD Negeri Srondol Kulon 01 Banyumanik Semarang

Page 2: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

2

Permasalahan kinerja merupakan masalah sering muncul pada berbagai

organisasi, demikian juga masalah kinerja juga dihadapi oleh guru SD Negeri

pada UPTD Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Permasalahan yang

berkaitan dengan guru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1.Kondisi Kinerja Guru Pada SD Negeri Di

UPTD Pendidikan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang

KeteranganJumlah Guru

(orang)Total Guru

(orang)Prosentase

(%)1. Guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran masih bersifatmonoton (belum sesuai PAIKEM)

146 652 22,4

2. Guru kurang menggunakan mediapembelajaran yang telah disediakan

207 652 31,7

3. Guru kurang menguasai penggunaankomputer dan internet

272 652 41,7

4. Guru kurang mengembangkanmetode pembelajaran

146 652 22,4

Sumber : Laporan Kinerja Guru SDN di UPTD Pendidikan Kec. Banyumanik, 2011

PPeerruummuussaann MMaassaallaahh

1. Apakah etos kerja berpengaruh terhadap kinerja guru?

2..Apakah gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh etos kerja terhadap

kinerja guru?

3. Apakah lingkungan kerja memoderasi pengaruh etos kerja terhadap kinerja

guru?

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Menganalisis pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru

2. Menganalisis pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru dengan gaya

kepemimpinan sebagai variabel moderasi

3. Menganalisis pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru dengan lingkungan

kerja sebagai variabel moderasi

Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

Page 3: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

3

1. Sebagai bahan masukan bagi pada pimpinan UPTD Pendidikan Kecamatan

Banyumanik Kota Semarang dalam mengambil kebijakan yang berkaitan

dengan upaya meningkatkan kinerja guru

2. Sebagai informasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang serupa.

TELAAH PUSTAKA

Telaah Pustaka

1. Etos Kerja

Etos kerja adalah seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada

kesadaran yang kental, keyakinan dan fundamental disertai komitmen yang

total ( Yousef, 2000). Etos kerja menjadi kunci keberhasilan, sehingga

etos kerja menjadi acuan pelaksanaan organisasi diseluruh lini yang dimulai

dari pimpinan, staff bahkan sampai dengan pelaksana unit kegiatan (Jansen,

2005).

Yousef (2000) memformulasikan 5 indikator etos kerja sebagai navigator

menuju sukses adalah sebagai berikut :

a. Bekerja keras.

b. Bertanggung jawab.

c. Pandangan terhadap kerja.

d. Ketekunan dalam bekerja.

e. Penghayatan terhadap nilai kerja

Adanya peningkatan etos kerja dalam diri pegawai akan mempengaruhi kualitas

pelayanan, sehingga fungsi pegawai akan menjadi sangat penting. Peran etos

kerja pegawai menjadi sangat penting karena mempengaruhi peningkatan

kinerja.

2. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk

mengintregasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan

tertentu Menurut J. Reddin dalam Sukanto R dan T Hani Handoko (2001) dibagi

Page 4: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

4

dalam kepemimpinan yang efektif dan tidak tidak efektif. Gaya kepemimpinan

efektif meliputi eksekutif, pembangunan , otokrat penuh kebajikan dan birokrat.

Sedangkan gaya kepemimpinan tidak efektif meliputi, kompromis, misionaris,

otokrat dan pelarian.

Bagi seorang pemimpin, perlu disadari bahwa bagaimanapun tipikal dan

gaya kepemimpinanya, semua tergantung dengan prinsip yang dianut masing-

masing. Memang tidak ada seorang pemimpin yang sempurna dalam menjalankan

tugasnya, selalu ada perbedaan, sifat, kebiasaan watak dan kepribadian. Perbedaan

ini berdampak pada tingkah laku dan gaya sehingga mewarnai perilaku yang pada

akhirnya akan muncul berbagai karakteristik kepemimpinan. Menurut Keith Davis

seperti yang dikutip oleh Miftah Toha (2004 : 36) ada 4 karakteristik umum yang

mempunyai pengaruh terhadap prestasi perusahaan antara lain kecerdasan,

kedewasaan, motivasi diri dan dorongan berprestasi serta sikap-sikap hubungan

kemanusiaan.

3. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan

yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.

Lingkungan kerja yang buruk secara langsung maupun tak akan dapat mengganggu

karyawan dalam bekerja, sebaliknya jika lingkungan kerja baik akan dapat

menunjang kinerja karyawan ( Alex Niti Semito, 2003).

Menurut Panji Anoraga dan Ninik Widiyanti (2002), lingkungan kerja

adalah merupakan suatu lingkungan dimana para karyawan tersebut bekerja.

Secara umum lingkungan kerja dalam organisasi akan merupakan lingkungan

dimana karyawan tersebut melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Suryadi

Perwiro Sentoso (2001), mengutip pernyataan Prof. Myon Woo Lee pencetus

teori W dalam Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia bahwa pihak

manajemen perusahaan hendaknya membangun suatu lingkungan kerja yang

bisa membangkitkan rasa kekeluargaan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Pihak manajemen perusahaan juga hendaknya mampu mendorong inisiatif dan

Page 5: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

5

kreatifitas. Kondisi seperti ini yang selanjutnya menciptakan antusiasme untuk

bersatu dalam organisasi untuk mencapai tujuan.

4. Kinerja Guru

Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, dinyatakan bahwa guru bertugas merencanakan dan melaksanakan

proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan

dalam pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

Menurut buku panduan penilaian kinerja guru dari Departemen

Pendidikan Nasional (2009), menyatakan bahwa unsur penilaian kinerja guru

antara lain mencakup:

a. Kepribadian guru secara umum

b. Pemahaman guru terhadap visi, misi dan tujuan sekolah

c. Kualitas kerja guru

d. Kemampuan mengelola proses pembelajaran

e. Pengembangan profesi guru

Mengacu pada unsur penilaian kinerja guru diatas maka dalam penelitian

ini indikator untuk mengukur kinerja guru yaitu melaksanakan tugas dengan

sebaik-baiknya, kerjasama, inovasi , hadir sesuai jadwal, selalu berpakaian rapi

dan sopan, ketuntasan kompetensi, penguasaan mata pelajaran, pemahaman

terhadap profesi keguruan, kesesuaian proses pembelajaran dengan rencana dan

kemampuan menyesuaikan perubahan kebijakan dan peraturan.

Page 6: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

6

Penelitian Terdahulu

No. Nama & Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian1 Moh. Thoyib

(1998)Pengaruh Lingkungan danMotivasi Kerja TerhadapKinerja Karyawan Pada PT.Timah Pangkal Pinang

Adanya pengaruhpositif dan signifikanlingkungan kerjaterhadap kinerjakaryawan.

2 Yulianto(2002),

Pengaruh Kepemimpinan,Lingkungan Kerja Dan EtosKerja Terhadap KinerjaPegawai PDAM Surabaya

Etos kerjaberpengaruh positifdan signifikanterhadap kinerjapegawai.

3 Suharti ( 2003)

Pengaruh GayaKepemimpinan danLingkungan Kerja TerhadapKinerja Pegawai KantorPengelolaan Pasar KabupatenPati

Gaya kepemimpinanberpengaruh positifterhadap kinerjapegawai

4 Vera Parlindadan M.Wahyuddin(2005)

Pengaruh GayaKepemimpinan, Motivasi,Pelatihan dan LingkunganKerja Terhadap KinerjaPegawai Pada PerusahaanDaerah Air Minum KotaSurakarta

Gaya kepemimpinantidak berpengaruhsignifikan terhadapkinerja pegawai.

Page 7: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

7

KKeerraannggkkaa PPiikkiirr PPeenneelliittiiaann

Gambar 2.1.Kerangka Pikir Penelitian

H2

H1

H3

Gambar di atas menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja

memoderasi pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru.

HHiippootteessiiss

1. Etos kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru (H1)

2. Gaya kepemimpinan memoderasi positif pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru

(H2)

3. Lingkungan kerja memoderasi positif pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru (H3)

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan skala pengukuran, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data ordinal. Sedangkan berdasarkan sumber perolehannya, data dapat

dibedakan menjadi data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang

GayaKepemimpinan

(Z1)

Etos Kerja(X)

Kinerja Guru

( Y )

LingkunganKerja ( Z2 )

Page 8: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

8

dikumpulkan sendiri oleh peneliti, sedangkan data sekunder yaitu data yang tidak

dikumpulkan sendiri oleh peneliti (Marzuki, 2002 ).

Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri di UPTD Pendidikan

Kecamatan Banyumanik Kota Semarang yang berjumlah 652 orang. Dalam

penelitian ini jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 130 orang guru ( 20 %

dari jumlah populasi ). Metode sampling yang digunakan untuk menentukan

responden / sampel adalah teknik random sampling dengan cara pengundian.

DDeeffiinniissii OOppeerraassiioonnaall VVaarriiaabbeell

No. Variabel Definisi Indikator1 Etos kerja Etos kerja adalah seperangkat

perilaku kerja positif yangberakar pada kesadaran yangkental, keyakinan danfundamental disertaikomitmen yang total (Yousef, 2000 ) :

- Bekerja keras.- Bertanggung jawab.- Pandangan terhadap

kerja.- Ketekunan dalam

bekerja.- Penghayatan terhadap

nilai kerja2 Gaya

kepemimpinanGaya kepemimpinan adalahpola tingkah laku yangdirancang untukmengintregasikan tujuanorganisasi dengan tujuanindividu untuk mencapai tujuantertentu (J. Reddin dalamSukanto R dan T Hani Handoko(2001)

- Orientasi pada sasaranpekerjaan

- Perhatian padakaryawan

- Koordinasi denganmanajer

- Adanya umpan balik

3 Lingkungankerja

Lingkungan kerja adalahsegala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yangdapat mempengaruhi dirinyadalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan

- Kebersihan tempat kerja- Kondisi penerangan- Pertukaran /sirkulasi udara- Kenyamanan ruang kerja- Suasana kerja

menyenangkan4 Kinerja guru Kinerja adalah prestasi atau

tingkat keberhasilan yang dicapaioleh sesorang (individu) atausuatu organisasi dalammelaksanakan pekerjaan padasuatu periode tertentu

- Melaksanakan tugasdengan sebaik-baiknya

- Bekerja sama dalammenyelesaikan tugas

- Inovasi dalammelaksanakan tugaspokok

- Senantiasa hadir sesuai

Page 9: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

9

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut (Marzuki, 2002):

1. Daftar Pertanyaan

Daftar pertanyaan (Questioner), yaitu sumber data yang diperoleh dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan/angket sesuai kebutuhan informasi yang

diinginkan kepada responden/ orang yang menjadi objek penelitian untuk

mendapatkan jawaban.

2. Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari literatur, buku – buku

maupun bahan terbitan lain yang berhubungan dengan pokok pembahasan.

Metode Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu dapat

mengukur variabel yang akan diukur atau sejauhmana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Kriteria

pengukuran validitas data adalah jika r hitung positif dan r hitung > r

tabel maka butir pertanyaannya adalah valid. Jika r hitung negatif dan r

hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir atau item pertanyaannya tidak

valid.

jadual yang telahditentukan

- Selalu berpakaian rapidan sopan

- Hasil yang diperolehpeserta didik (ketuntasankompetensi)

- Penguasaan matapelajaran yang menjaditanggung jawab

- Pemahaman terhadapprofesi keguruan

Page 10: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

10

2. Sedangkan uji reliabilitas, yaitu istilah yang dipakai untuk menunjukkan

sejauh mana suatu hasil pengukur relatif konsisten apabila pengukuran

dilakukan dua kali atau lebih. Pengujian reliabilitas konsistensi internal

indikator dari variabel dilakukan dengan menggunakan koefisien

cronbach’s alpha. Secara umum besarnya skor cronbach’s alpha yang

direkomendasikan di atas 0,7 ( Imam Ghozali , 2011).

2. Uji Kelayakan Model

Menurut Imam Ghozali (2011) uji kelayankan yang digunakan meliputi:

a. Koefisien determinasi

Koefisien Determinasi (adjusted R2) digunakan untuk mengukur seberapa

besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.

b. Uji F

Kriteria yang digunakan :

- Jika nilai F hitung > F tabel, maka signifikan dan jika nilai F hitung <

F tabel, maka tidak signifikan

- Jika angka signifikansi < = 0,05, maka signifikan dan jika angka

signifikansi > 0,05, maka tidak signifikan

Berdasarkan pengujian di atas maka akan dapat diketahui apakah model layak

atau tidak layak untuk digunakan

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji signifikansi individual (t test) untuk

menguji signifikansi variabel bebas yang terdapat dalam persamaan regresi

secara individu berpengaruh terhadap nilai variabel terikat. Kriteria yang

digunakan :

a. Jika t hitung > t tabel (signifikan)

b. Jika t hitung ≤ t tabel maka (tak signifikan)

c. Jika angka signifikansi < α = 0,05 (signifikan)

d. Jika angka signifikansi > 0,05 (tak signifikan)

4. Analisis Regresi Moderasi (Uji Interaksi)

Page 11: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

11

Moderateds Regression Analysis (MRA) atau Analisis Regresi Moderasi

adalah aplikasi khusus regresi linier berganda yang mengandung unsur

interaksi ( perkalian dua atau lebih variable independen). Uji ini

digunakan untuk mengetahui apakah variabel moderasi akan memperkuat

atau memperlemah pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Model persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut

(Imam Ghozali, 2011) :

Y = 1X + 2 (X. Z1 ) + 3 (X. Z2) + e

Dimana :

Y : Kinerja Guru ; X : Etos Kerja ; Z1 : Gaya Kepemimpinan

Z2 : Lingkungan Kerja ; : Koefisiensi regresi; e : Error / residu

ANALISIS DATA

Uji Validitas

Tabel 4.1Hasil Pengujian Validitas Kuesioner

Variabel Indikatorr hitung

(Corrected Item TotalCorrelation)

>/<

r tabel(=0,05)

Etos Kerja (X)

Etos Kerja (X)

GayaKepemimpinan (Z1)

X1X2X3X4X5

X1X2X3X4X5

Z1.1Z1.2Z1.3Z1.4

0,3750,4310,5180,3350,477

0,3750,4310,5180,3350,477

0,5800,5810,4830,591

>>>>>

>>>>>

>>>>

0,1760,1760,1760,1760,176

0,1760,1760,1760,1760,176

0,1760,1760,1760,176

Page 12: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

12

Lingkungan Kerja(Z2)

Kinerja Guru (Y)

Z2.1Z2.2Z2.3Z2.4Z2.5

Y1Y2Y3Y4Y5Y6Y7Y8Y9Y10

0,5610,4570,5200,4710,517

0,4030,5260,5550,5000,3590,3760,5020,4340,4300,557

>>>>>

>>>>>>>>>>

0,1760,1760,1760,1760,176

0,1760,1760,1760,1760,1760,1760,1760,1760,1760,176

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel kuesioner valid, karena

masing-masing item memenuhi syarat yaitu nilai corrected item total

correlation atau r hitung > r tabel = 0,176 ( N = 130, = 0,05 ).

Uji Reliabilitas

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Variabelr hitung

(Cronbach Alpha)

>/<

r standar

Etos Kerja(X)Gaya Kepemimpinan (Z1)Lingkungan Kerja (Z2)Kinerja Guru (Y)

0,7180,7580,7360,751

>>>>

0,700,700,700,70

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha atau r hitung untuk

keempat variabel yaitu etos kerja (X1), gaya kepemimpinan (Z1), lingkungan kerja

Page 13: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

13

(Z2) dan kinerja guru (Y) semuanya lebih besar dari 0,70 (r standar) maka dapat

disimpulkan bahwa hasil pengujian kuesioner reliabel.

Uji Kelayakan Model

1. Koefisien Determinasi

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Adjusted R Square1 .652

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Tabel di atas menunjukkan bahwa angka adjusted R square atau adjusted R2

sebesar 0,652 Hal ini berarti bahwa variabel bebas yaitu etos kerja dan variabel

moderasi ( gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja) dapat menjelaskan

variasi dari variabel terikat kinerja guru sebesar 65,2 % , sedangkan yang 34,8 %

dijelaskan variabel / faktor lain di luar model misalnya kemampuan kerja, disiplin

kerja dan sebagainya.

2. Uji F

Tabel 4.4Hasil Uji F

Model F Sig.

1 34.417 .000

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung = 34,417 > F tabel = 2,68

dengan angka signifikansi = 0,000 < = 0,05 (signifikan).

Berdasarkan pengujian adjusted R2 dan F di atas dapat disimpulkan model

persamaan regresi layak untuk digunakan.

Pengujian Hipotesis

Page 14: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

14

1. Uji Hipotesis Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Guru Dengan Gaya

Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Sebagai Variabel Moderasi

Pengujian hipotesis dapat dilakukan berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 4.5Koefisien Regresi

Model

StandardizedCoefficients t Sig.

Beta1 (Constant)

Etos Kerja (X)Mod_1 (X.Z1)Mod_2 (X.Z2)

.348

.231

.186

3.3862.9122.6672.513

.000

.004

.013

.019Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan tabel di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai

berikut :

1. Pengujian hipotesis (H1) :

- Ho : 1 = 0 : Etos Kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja guru

- Ha : 1 > 0 : Etos Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari

pengaruh variabel etos kerja terhadap kinerja guru = 2,912 > t tabel = 1,658

(df = n – k – 1 = 130 – 3 – 1 = 126 , = 0,05, uji satu pihak) dapat dilihat

pada lampiran- 8, dengan angka signifikansi = 0,004 < = 0,05

(signifikan). Dengan demikian maka hipotesis (H1) bahwa etos kerja berpengaruh

positif terhadap kinerja guru terbukti.

2. Pengujian hipotesis (H2):

- Ho : 2 = 0 : Gaya kepemimpinan tidak memoderasi pengaruh etos kerja

terhadap kinerja guru

- Ha : 2 > 0 : Gaya kepemimpinan memoderasi positif pengaruh etos kerja

terhadap kinerja guru

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari

pengaruh variabel variabel moderasi (Mod_1) terhadap kinerja guru = 2,667 >

Page 15: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

15

t tabel = 1,658 dengan angka signifikansi = 0,013 < = 0,05 (signifikan).

Dengan demikian maka hipotesis (H2) bahwa gaya kepemimpinan memoderasi

positif pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru terbukti.

3. Pengujian Hipotesis 3 ( H3) :

- Ho : 3 = 0 : Lingkungan kerja tidak memoderasi pengaruh etos kerja

terhadap kinerja guru

- Ha : 3 > 0 : Lingkungan kerja memoderasi positif pengaruh etos kerja

terhadap kinerja guru

Berdasarkan tabel 4.40. di atas juga dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari

pengaruh variabel moderasi (Mod_2) sebesar 2,513 > t tabel = 1,658 dengan

angka signifikansi = 0,019 < = 0,05 (signifikan). Dengan demikian maka

hipotesis (H3) bahwa lingkungan kerja memoderasi positif pengaruh etos kerja

terhadap kinerja guru terbukti.

4.3.2 Analisis Regresi Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Guru

dengan Gaya Kepemimpinan Lingkungan Kerja Sebagai Variabel

Moderasi

Berdasarkan tabel 4.40 dapat diketahui bahwa koefisien regresi ( beta)

atau β1= 0,348 , β2 = 0,231 dan β3 = 0,186 , sehingga dapat disusun persamaan

regresi moderasi sebagai berikut :

Y = β1X1 + β2 (X.Z1) + β3 (X.Z2) + e

Sehingga :

Y = 0,348 X + 0,231 (X.Z1) + 0,186 (X.Z2) + e

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa :

1. Koefisien regresi β1= 0,348 ( bertanda positif) , hal ini menunjukkan adanya

pengaruh positif variabel etos kerja (X) terhadap kinerja guru (Y) dan dapat

diinterpretasikan bahwa semakin tinggi etos kerja maka semakin tinggi pula

kinerja guru SD Negeri di UPTD Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

Page 16: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

16

2. Uji interaksi dari analisis terhadap persamaan di atas menunjukkan β2 =

0,231 ( bertanda positif) , hal ini berarti variabel gaya kepemimpinan (Z1)

memoderasi positif pengaruh variabel etos kerja (X) terhadap kinerja guru (Y)

dan dapat diinterpretasikan bahwa adanya gaya kepemimpinan yang sesuai

dengan kondisi akan memperkuat pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru

SD Negeri di UPTD Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

3. Uji interaksi dari analisis terhadap persamaan di atas menunjukkan β3 =

0,186 ( bertanda positif) , hal ini berarti variabel lingkungan kerja (Z2)

memoderasi positif pengaruh variabel etos kerja (X) terhadap kinerja guru (Y)

dan dapat diinterpretasikan bahwa adanya lingkungan kerja yang nyaman

akan memperkuat pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru SD Negeri di

UPTD Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa etos kerja berpengaruh

positif ( β1= 0,348) dan signifikan (sig.= 0,004 ) terhadap kinerja guru. Sehingga

hipotesis (H1) terbukti dan dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi etos

kerja maka semakin tinggi pula kinerja guru pada guru SD Negeri di UPTD

Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

Yulianto (2002) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa etos kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Surabaya.

Hasil uji interaksi menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memoderasi

positif ( β2= 0,231) dan signifikan (sig.= 0,013 ) pengaruh etos kerja terhadap

kinerja guru. Sehingga hipotesis (H2) terbukti dan dapat diinterpretasikan

bahwa adanya adanya gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi akan

memperkuat pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru pada SD Negeri di

UPTD Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Hasil penelitian ini sejalan

dengan hasil penelitian yang dilakukan Suharti ( 2003 ) yang menunjukkan bahwa

gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Kantor Pengelolaan

Pasar Kabupaten Pati. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan penelitian Vera

Parlinda dan M. Wahyuddin (2005) yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Surakarta

Page 17: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

17

Hasil uji interaksi juga menunjukkan bahwa lingkungan kerja

memoderasi positif (β3 = 0,186 ) dan signifikan (sig. = 0,019) pengaruh

kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Sehingga hipotesis (H3) terbukti dan dapat

diinterpretasikan bahwa adanya lingkungan kerja yang nyaman akan memperkuat

pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru pada SD Negeri di UPTD

Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Moh. Thoyib (1998) yang menemukan adanya pengaruh positif dan

signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Timah Pangkal

Pinang.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

Simpulan

1. Pengujian hipotesis 1 diketahui bahwa nilai t hitung = 2,912 > t tabel =

1,658 dengan angka signifikansi = 0,004 < = 0,05 (signifikan). Dengan

demikian maka hipotesis (H1) bahwa etos kerja berpengaruh positif terhadap

kinerja guru terbukti. Koefisien regresi β1= 0,348 ( bertanda positif) , hal ini

dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi etos kerja maka semakin tinggi

pula kinerja guru SD Negeri pada UPTD Pendidikan Kecamatan

Banyumanik Kota Semarang.

2. Pengujian hipotesis 2 diketahui bahwa nilai t hitung = 2,667 > t tabel =

1,658 dengan angka signifikansi = 0,013 < = 0,05 (signifikan). Dengan

demikian maka hipotesis (H2) bahwa gaya kepemimpinan memoderasi positif

pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru terbukti. Hasil uji interaksi

menunjukkan β2= 0,231( bertanda positif) , hal ini dapat diinterpretasikan

bahwa adanya gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi maka akan

memperkuat pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru pada SD Negeri

pada UPTD Pendidikan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

3. Pengujian hipotesis 3 diketahui bahwa nilai t hitung 2,513 > t tabel = 1,658

dengan angka signifikansi = 0,019 < = 0,05 (signifikan). Dengan demikian

maka hipotesis (H3) bahwa lingkungan kerja memoderasi positif pengaruh etos

kerja terhadap kinerja guru terbukti. Hasil uji interaksi menunjukkan β3 = 0,186 (

Page 18: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

18

bertanda positif) , hal ini dapat diinterpretasikan bahwa adanya lingkungan kerja

yang nyaman akan memperkuat pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru

pada SD Negeri pada UPTD Pendidikan Kecamatan Banyumanik Kota

Semarang.

Implikasi Kebijakan

1. Etos kerja, implikasinya :

a. Perlunya program pengembangan guru agar mereka memiliki etos kerja

tinggi kerena memiliki kemampuan yang lebih dari sebelunya

b. Perlunya transparansi dalam proram pengembangan karir sehingga guru

merasa diperlakukan secara adil dan lebih bersemangat dalam bekerja

2. Gaya kepemimpinan, implikasinya :

a. Kepala sekolah perlu meningkatkan bawahan untuk berusaha mencapai

target / sasaran pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai visi, misi dan tujuan

sekolah

b. Kepala sekolah perlu meningkatkan perhatian lebih besar terhadap

kesejahteraan guru dengan memberikan dukungan bagi guru untuk

mendapatkan tunjangan profesi (serifikasi)

3. Lingkungan kerja, implikasinya :

a. Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan di sekolah dengan

menggalang keakraban dan kekekeluargaan di antara guru

b. Menanamkan kesadaran siswa maupun guru untuk selalu menjaga

kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan program kerja bakti dan cuci

tangan dan potong kuku setiap hari Sabtu

Dengan langkah – langkah di atas diharapkan kinerja guru SD Negeri

pada UPTD Pendidikan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang dapat meningkat

dan selanjutnya akan dapat menunjang kemajuan sekolah.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu :

Page 19: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

19

1. Variabel yang mempengaruhi kinerja guru dalam penelitian ini terbatas

hanya satu variabel bebas ( etos kerja) dan 2 variabel moderasi ( gaya

kepemimpinan dan lingkungan kerja) sehingga penelitian yang akan datang

perlu menambahkan beberapa variabel bebas lain yang relevan ( seperti

kemampuan kerja dan disiplin kerja )

2. Penelitian ini terbatas pada guru pada SD Negeri di UPTD Kecamatan

Banyumanik Kota Semarang, agar lebih luas cakupan analisisnya maka

penelitian yang akan datang perlu dikembangkan dengan obyek yang lebih

luas misalnya guru SD Negeri di Wilayah Dinas Pendidikan Kota Semarang.

DAFTAR PUSTAKA

Alex Nitisemito,2003. Manajemen Personalia, Yogyakarta : BPFE .

Burhanuddin,. 2002. Manajemen Pendidikan, Wacana, Proses dan Aplikasinya diSekolah. Malang: Universitas Negeri Malang

Danim, 2002, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan ProfesionalismeTenaga Kependidikan.Bandung: Pustaka Setia

Imam.Ghozali,2011..Analisis Multivariat SPSS,.Edisi Ketiga. Semarang :BP – UNDIP

Jansen, 2005. Season Organizational Study. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Marzuki, 2002, Metodologi Riset, Yogyakarta. : BPFE – UII

Miftah Toha, 2004. Adminstrasi Kepegawaian, Jakarta : Rineka Karya

Moh. Thoyib, 1998. Pengaruh Lingkungan dan Motivasi Kerja Terhadap KinerjaKaryawan Pada PT. Timah Pangkal Pinang Jurnal SDM Vol 12 No. 5

Panji Anoraga & Ninik Widiyanto, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia –Konsep Dan Aplikasi, Yogyakarta : BPFE

Robins, Stephen P, 2007. Perilaku Organisasi, Jakarta : PT. Prenhallindo

Simamora, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat,Yogyakarta: BP. STIE YKPN

Page 20: jurnal etos kerja dan kinerja

No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

20

Sugiyono,2004 Metode Penelitian Administrasi , Edisi - 2, Bandung, : Alfabeta

Suharti, 2003 ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja TerhadapKinerja Pegawai Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Pati”,BENEFIT, Vol 11 No. 2

Sukanto R dan T. Hani Handoko,2001. Organisasi Perusahaan, Yogyakarta :BPFE

Suryadi Perwiro Sentosa, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia , Yogyakarta: Graha Ilmu

Vera Parlinda dan M. Wahyuddin (2005). ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi,Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PadaPerusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta ”EKOBIS, Vol.8 No. 3

W. Gulo, 2002. Metode Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia

Yosef , 2000 . The Analysis of Work Ethic– Terjemahan, Jakarta: Gramedia

Yulianto,2002. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Etos KerjaTerhadap Kinerja Pegawai PDAM Surabaya, BENEFIT Vol.10 No. 5

________, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasional

________,2009, Buku Panduan Kinerja Guru, Departemen Pendidikan Nasional