jurnal etos kerja dan kinerja
-
Upload
kang-didan-praboe -
Category
Documents
-
view
153 -
download
8
description
Transcript of jurnal etos kerja dan kinerja
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
1
PENGARUH ETOS KERJA TERHADAP KINERJA GURU
DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
PADA SEKOLAH DASAR NEGERI UPTD PENDIDIKAN
KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG
Sugimin *)
ABSTRACT
The aim from this research analyzes work ethic influence towards teacher jobperformance with leadership style and work environment as moderating variable.Population in this research entire teachers at SDN UPTD Pendidikan KecamatanBanyumanik Semarang that numbers 652 person. In this research sample that betaken as much as 130 teachers (20 % from population). Analyzer that used in thisresearch is moderated regression analysis.Hypothesis testing known that positiveinfluential work ethic towards teacher job performance, leadership style andwork environment moderated positive influence work ethic towards teacher jobperformance.Keyword: Work ethic, leadership style, work environment, teacher jobperformance
PENDAHULUAN
LLaattaarr BBeellaakkaanngg MMaassaallaahh
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa jabatan guru sebagai pendidik
merupakan jabatan profesional. Profesionalitas guru tercermin dari kinerjanya dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan peran aktif guru terhadap lingkungan
sekitarnya. Guru yang profesional harus memahami tentang komponen wawasan
kependidikan yang berlaku sehingga guru dapat memahami landasan dan kebijakan
pendidikan, tingkat perkembangan peserta didik serta pendekatan pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajarannya. Selain itu guru juga dituntut peran aktifnya
dalam meningkatkan kemajuan masyarakat di lingkungannya. Dengan demikian guru
harus selalu meningkatkan kinerjanya baik di bidang pembelajaran maupun perannya
dalam masyarakat.*) Tenaga Pendidik Pada SD Negeri Srondol Kulon 01 Banyumanik Semarang
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
2
Permasalahan kinerja merupakan masalah sering muncul pada berbagai
organisasi, demikian juga masalah kinerja juga dihadapi oleh guru SD Negeri
pada UPTD Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Permasalahan yang
berkaitan dengan guru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1.Kondisi Kinerja Guru Pada SD Negeri Di
UPTD Pendidikan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang
KeteranganJumlah Guru
(orang)Total Guru
(orang)Prosentase
(%)1. Guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran masih bersifatmonoton (belum sesuai PAIKEM)
146 652 22,4
2. Guru kurang menggunakan mediapembelajaran yang telah disediakan
207 652 31,7
3. Guru kurang menguasai penggunaankomputer dan internet
272 652 41,7
4. Guru kurang mengembangkanmetode pembelajaran
146 652 22,4
Sumber : Laporan Kinerja Guru SDN di UPTD Pendidikan Kec. Banyumanik, 2011
PPeerruummuussaann MMaassaallaahh
1. Apakah etos kerja berpengaruh terhadap kinerja guru?
2..Apakah gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh etos kerja terhadap
kinerja guru?
3. Apakah lingkungan kerja memoderasi pengaruh etos kerja terhadap kinerja
guru?
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Menganalisis pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru
2. Menganalisis pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru dengan gaya
kepemimpinan sebagai variabel moderasi
3. Menganalisis pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru dengan lingkungan
kerja sebagai variabel moderasi
Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
3
1. Sebagai bahan masukan bagi pada pimpinan UPTD Pendidikan Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang dalam mengambil kebijakan yang berkaitan
dengan upaya meningkatkan kinerja guru
2. Sebagai informasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang serupa.
TELAAH PUSTAKA
Telaah Pustaka
1. Etos Kerja
Etos kerja adalah seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada
kesadaran yang kental, keyakinan dan fundamental disertai komitmen yang
total ( Yousef, 2000). Etos kerja menjadi kunci keberhasilan, sehingga
etos kerja menjadi acuan pelaksanaan organisasi diseluruh lini yang dimulai
dari pimpinan, staff bahkan sampai dengan pelaksana unit kegiatan (Jansen,
2005).
Yousef (2000) memformulasikan 5 indikator etos kerja sebagai navigator
menuju sukses adalah sebagai berikut :
a. Bekerja keras.
b. Bertanggung jawab.
c. Pandangan terhadap kerja.
d. Ketekunan dalam bekerja.
e. Penghayatan terhadap nilai kerja
Adanya peningkatan etos kerja dalam diri pegawai akan mempengaruhi kualitas
pelayanan, sehingga fungsi pegawai akan menjadi sangat penting. Peran etos
kerja pegawai menjadi sangat penting karena mempengaruhi peningkatan
kinerja.
2. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk
mengintregasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan
tertentu Menurut J. Reddin dalam Sukanto R dan T Hani Handoko (2001) dibagi
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
4
dalam kepemimpinan yang efektif dan tidak tidak efektif. Gaya kepemimpinan
efektif meliputi eksekutif, pembangunan , otokrat penuh kebajikan dan birokrat.
Sedangkan gaya kepemimpinan tidak efektif meliputi, kompromis, misionaris,
otokrat dan pelarian.
Bagi seorang pemimpin, perlu disadari bahwa bagaimanapun tipikal dan
gaya kepemimpinanya, semua tergantung dengan prinsip yang dianut masing-
masing. Memang tidak ada seorang pemimpin yang sempurna dalam menjalankan
tugasnya, selalu ada perbedaan, sifat, kebiasaan watak dan kepribadian. Perbedaan
ini berdampak pada tingkah laku dan gaya sehingga mewarnai perilaku yang pada
akhirnya akan muncul berbagai karakteristik kepemimpinan. Menurut Keith Davis
seperti yang dikutip oleh Miftah Toha (2004 : 36) ada 4 karakteristik umum yang
mempunyai pengaruh terhadap prestasi perusahaan antara lain kecerdasan,
kedewasaan, motivasi diri dan dorongan berprestasi serta sikap-sikap hubungan
kemanusiaan.
3. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan
yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
Lingkungan kerja yang buruk secara langsung maupun tak akan dapat mengganggu
karyawan dalam bekerja, sebaliknya jika lingkungan kerja baik akan dapat
menunjang kinerja karyawan ( Alex Niti Semito, 2003).
Menurut Panji Anoraga dan Ninik Widiyanti (2002), lingkungan kerja
adalah merupakan suatu lingkungan dimana para karyawan tersebut bekerja.
Secara umum lingkungan kerja dalam organisasi akan merupakan lingkungan
dimana karyawan tersebut melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Suryadi
Perwiro Sentoso (2001), mengutip pernyataan Prof. Myon Woo Lee pencetus
teori W dalam Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia bahwa pihak
manajemen perusahaan hendaknya membangun suatu lingkungan kerja yang
bisa membangkitkan rasa kekeluargaan untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Pihak manajemen perusahaan juga hendaknya mampu mendorong inisiatif dan
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
5
kreatifitas. Kondisi seperti ini yang selanjutnya menciptakan antusiasme untuk
bersatu dalam organisasi untuk mencapai tujuan.
4. Kinerja Guru
Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan bahwa guru bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan
dalam pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Menurut buku panduan penilaian kinerja guru dari Departemen
Pendidikan Nasional (2009), menyatakan bahwa unsur penilaian kinerja guru
antara lain mencakup:
a. Kepribadian guru secara umum
b. Pemahaman guru terhadap visi, misi dan tujuan sekolah
c. Kualitas kerja guru
d. Kemampuan mengelola proses pembelajaran
e. Pengembangan profesi guru
Mengacu pada unsur penilaian kinerja guru diatas maka dalam penelitian
ini indikator untuk mengukur kinerja guru yaitu melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya, kerjasama, inovasi , hadir sesuai jadwal, selalu berpakaian rapi
dan sopan, ketuntasan kompetensi, penguasaan mata pelajaran, pemahaman
terhadap profesi keguruan, kesesuaian proses pembelajaran dengan rencana dan
kemampuan menyesuaikan perubahan kebijakan dan peraturan.
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
6
Penelitian Terdahulu
No. Nama & Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian1 Moh. Thoyib
(1998)Pengaruh Lingkungan danMotivasi Kerja TerhadapKinerja Karyawan Pada PT.Timah Pangkal Pinang
Adanya pengaruhpositif dan signifikanlingkungan kerjaterhadap kinerjakaryawan.
2 Yulianto(2002),
Pengaruh Kepemimpinan,Lingkungan Kerja Dan EtosKerja Terhadap KinerjaPegawai PDAM Surabaya
Etos kerjaberpengaruh positifdan signifikanterhadap kinerjapegawai.
3 Suharti ( 2003)
Pengaruh GayaKepemimpinan danLingkungan Kerja TerhadapKinerja Pegawai KantorPengelolaan Pasar KabupatenPati
Gaya kepemimpinanberpengaruh positifterhadap kinerjapegawai
4 Vera Parlindadan M.Wahyuddin(2005)
Pengaruh GayaKepemimpinan, Motivasi,Pelatihan dan LingkunganKerja Terhadap KinerjaPegawai Pada PerusahaanDaerah Air Minum KotaSurakarta
Gaya kepemimpinantidak berpengaruhsignifikan terhadapkinerja pegawai.
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
7
KKeerraannggkkaa PPiikkiirr PPeenneelliittiiaann
Gambar 2.1.Kerangka Pikir Penelitian
H2
H1
H3
Gambar di atas menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja
memoderasi pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru.
HHiippootteessiiss
1. Etos kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru (H1)
2. Gaya kepemimpinan memoderasi positif pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru
(H2)
3. Lingkungan kerja memoderasi positif pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru (H3)
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan skala pengukuran, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data ordinal. Sedangkan berdasarkan sumber perolehannya, data dapat
dibedakan menjadi data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang
GayaKepemimpinan
(Z1)
Etos Kerja(X)
Kinerja Guru
( Y )
LingkunganKerja ( Z2 )
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
8
dikumpulkan sendiri oleh peneliti, sedangkan data sekunder yaitu data yang tidak
dikumpulkan sendiri oleh peneliti (Marzuki, 2002 ).
Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri di UPTD Pendidikan
Kecamatan Banyumanik Kota Semarang yang berjumlah 652 orang. Dalam
penelitian ini jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 130 orang guru ( 20 %
dari jumlah populasi ). Metode sampling yang digunakan untuk menentukan
responden / sampel adalah teknik random sampling dengan cara pengundian.
DDeeffiinniissii OOppeerraassiioonnaall VVaarriiaabbeell
No. Variabel Definisi Indikator1 Etos kerja Etos kerja adalah seperangkat
perilaku kerja positif yangberakar pada kesadaran yangkental, keyakinan danfundamental disertaikomitmen yang total (Yousef, 2000 ) :
- Bekerja keras.- Bertanggung jawab.- Pandangan terhadap
kerja.- Ketekunan dalam
bekerja.- Penghayatan terhadap
nilai kerja2 Gaya
kepemimpinanGaya kepemimpinan adalahpola tingkah laku yangdirancang untukmengintregasikan tujuanorganisasi dengan tujuanindividu untuk mencapai tujuantertentu (J. Reddin dalamSukanto R dan T Hani Handoko(2001)
- Orientasi pada sasaranpekerjaan
- Perhatian padakaryawan
- Koordinasi denganmanajer
- Adanya umpan balik
3 Lingkungankerja
Lingkungan kerja adalahsegala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yangdapat mempengaruhi dirinyadalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan
- Kebersihan tempat kerja- Kondisi penerangan- Pertukaran /sirkulasi udara- Kenyamanan ruang kerja- Suasana kerja
menyenangkan4 Kinerja guru Kinerja adalah prestasi atau
tingkat keberhasilan yang dicapaioleh sesorang (individu) atausuatu organisasi dalammelaksanakan pekerjaan padasuatu periode tertentu
- Melaksanakan tugasdengan sebaik-baiknya
- Bekerja sama dalammenyelesaikan tugas
- Inovasi dalammelaksanakan tugaspokok
- Senantiasa hadir sesuai
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
9
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut (Marzuki, 2002):
1. Daftar Pertanyaan
Daftar pertanyaan (Questioner), yaitu sumber data yang diperoleh dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan/angket sesuai kebutuhan informasi yang
diinginkan kepada responden/ orang yang menjadi objek penelitian untuk
mendapatkan jawaban.
2. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari literatur, buku – buku
maupun bahan terbitan lain yang berhubungan dengan pokok pembahasan.
Metode Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu dapat
mengukur variabel yang akan diukur atau sejauhmana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Kriteria
pengukuran validitas data adalah jika r hitung positif dan r hitung > r
tabel maka butir pertanyaannya adalah valid. Jika r hitung negatif dan r
hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir atau item pertanyaannya tidak
valid.
jadual yang telahditentukan
- Selalu berpakaian rapidan sopan
- Hasil yang diperolehpeserta didik (ketuntasankompetensi)
- Penguasaan matapelajaran yang menjaditanggung jawab
- Pemahaman terhadapprofesi keguruan
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
10
2. Sedangkan uji reliabilitas, yaitu istilah yang dipakai untuk menunjukkan
sejauh mana suatu hasil pengukur relatif konsisten apabila pengukuran
dilakukan dua kali atau lebih. Pengujian reliabilitas konsistensi internal
indikator dari variabel dilakukan dengan menggunakan koefisien
cronbach’s alpha. Secara umum besarnya skor cronbach’s alpha yang
direkomendasikan di atas 0,7 ( Imam Ghozali , 2011).
2. Uji Kelayakan Model
Menurut Imam Ghozali (2011) uji kelayankan yang digunakan meliputi:
a. Koefisien determinasi
Koefisien Determinasi (adjusted R2) digunakan untuk mengukur seberapa
besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.
b. Uji F
Kriteria yang digunakan :
- Jika nilai F hitung > F tabel, maka signifikan dan jika nilai F hitung <
F tabel, maka tidak signifikan
- Jika angka signifikansi < = 0,05, maka signifikan dan jika angka
signifikansi > 0,05, maka tidak signifikan
Berdasarkan pengujian di atas maka akan dapat diketahui apakah model layak
atau tidak layak untuk digunakan
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji signifikansi individual (t test) untuk
menguji signifikansi variabel bebas yang terdapat dalam persamaan regresi
secara individu berpengaruh terhadap nilai variabel terikat. Kriteria yang
digunakan :
a. Jika t hitung > t tabel (signifikan)
b. Jika t hitung ≤ t tabel maka (tak signifikan)
c. Jika angka signifikansi < α = 0,05 (signifikan)
d. Jika angka signifikansi > 0,05 (tak signifikan)
4. Analisis Regresi Moderasi (Uji Interaksi)
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
11
Moderateds Regression Analysis (MRA) atau Analisis Regresi Moderasi
adalah aplikasi khusus regresi linier berganda yang mengandung unsur
interaksi ( perkalian dua atau lebih variable independen). Uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah variabel moderasi akan memperkuat
atau memperlemah pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Model persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut
(Imam Ghozali, 2011) :
Y = 1X + 2 (X. Z1 ) + 3 (X. Z2) + e
Dimana :
Y : Kinerja Guru ; X : Etos Kerja ; Z1 : Gaya Kepemimpinan
Z2 : Lingkungan Kerja ; : Koefisiensi regresi; e : Error / residu
ANALISIS DATA
Uji Validitas
Tabel 4.1Hasil Pengujian Validitas Kuesioner
Variabel Indikatorr hitung
(Corrected Item TotalCorrelation)
>/<
r tabel(=0,05)
Etos Kerja (X)
Etos Kerja (X)
GayaKepemimpinan (Z1)
X1X2X3X4X5
X1X2X3X4X5
Z1.1Z1.2Z1.3Z1.4
0,3750,4310,5180,3350,477
0,3750,4310,5180,3350,477
0,5800,5810,4830,591
>>>>>
>>>>>
>>>>
0,1760,1760,1760,1760,176
0,1760,1760,1760,1760,176
0,1760,1760,1760,176
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
12
Lingkungan Kerja(Z2)
Kinerja Guru (Y)
Z2.1Z2.2Z2.3Z2.4Z2.5
Y1Y2Y3Y4Y5Y6Y7Y8Y9Y10
0,5610,4570,5200,4710,517
0,4030,5260,5550,5000,3590,3760,5020,4340,4300,557
>>>>>
>>>>>>>>>>
0,1760,1760,1760,1760,176
0,1760,1760,1760,1760,1760,1760,1760,1760,1760,176
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel kuesioner valid, karena
masing-masing item memenuhi syarat yaitu nilai corrected item total
correlation atau r hitung > r tabel = 0,176 ( N = 130, = 0,05 ).
Uji Reliabilitas
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Variabelr hitung
(Cronbach Alpha)
>/<
r standar
Etos Kerja(X)Gaya Kepemimpinan (Z1)Lingkungan Kerja (Z2)Kinerja Guru (Y)
0,7180,7580,7360,751
>>>>
0,700,700,700,70
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha atau r hitung untuk
keempat variabel yaitu etos kerja (X1), gaya kepemimpinan (Z1), lingkungan kerja
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
13
(Z2) dan kinerja guru (Y) semuanya lebih besar dari 0,70 (r standar) maka dapat
disimpulkan bahwa hasil pengujian kuesioner reliabel.
Uji Kelayakan Model
1. Koefisien Determinasi
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Adjusted R Square1 .652
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Tabel di atas menunjukkan bahwa angka adjusted R square atau adjusted R2
sebesar 0,652 Hal ini berarti bahwa variabel bebas yaitu etos kerja dan variabel
moderasi ( gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja) dapat menjelaskan
variasi dari variabel terikat kinerja guru sebesar 65,2 % , sedangkan yang 34,8 %
dijelaskan variabel / faktor lain di luar model misalnya kemampuan kerja, disiplin
kerja dan sebagainya.
2. Uji F
Tabel 4.4Hasil Uji F
Model F Sig.
1 34.417 .000
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung = 34,417 > F tabel = 2,68
dengan angka signifikansi = 0,000 < = 0,05 (signifikan).
Berdasarkan pengujian adjusted R2 dan F di atas dapat disimpulkan model
persamaan regresi layak untuk digunakan.
Pengujian Hipotesis
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
14
1. Uji Hipotesis Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Guru Dengan Gaya
Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Sebagai Variabel Moderasi
Pengujian hipotesis dapat dilakukan berdasarkan tabel di bawah ini:
Tabel 4.5Koefisien Regresi
Model
StandardizedCoefficients t Sig.
Beta1 (Constant)
Etos Kerja (X)Mod_1 (X.Z1)Mod_2 (X.Z2)
.348
.231
.186
3.3862.9122.6672.513
.000
.004
.013
.019Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan tabel di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai
berikut :
1. Pengujian hipotesis (H1) :
- Ho : 1 = 0 : Etos Kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja guru
- Ha : 1 > 0 : Etos Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari
pengaruh variabel etos kerja terhadap kinerja guru = 2,912 > t tabel = 1,658
(df = n – k – 1 = 130 – 3 – 1 = 126 , = 0,05, uji satu pihak) dapat dilihat
pada lampiran- 8, dengan angka signifikansi = 0,004 < = 0,05
(signifikan). Dengan demikian maka hipotesis (H1) bahwa etos kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja guru terbukti.
2. Pengujian hipotesis (H2):
- Ho : 2 = 0 : Gaya kepemimpinan tidak memoderasi pengaruh etos kerja
terhadap kinerja guru
- Ha : 2 > 0 : Gaya kepemimpinan memoderasi positif pengaruh etos kerja
terhadap kinerja guru
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari
pengaruh variabel variabel moderasi (Mod_1) terhadap kinerja guru = 2,667 >
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
15
t tabel = 1,658 dengan angka signifikansi = 0,013 < = 0,05 (signifikan).
Dengan demikian maka hipotesis (H2) bahwa gaya kepemimpinan memoderasi
positif pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru terbukti.
3. Pengujian Hipotesis 3 ( H3) :
- Ho : 3 = 0 : Lingkungan kerja tidak memoderasi pengaruh etos kerja
terhadap kinerja guru
- Ha : 3 > 0 : Lingkungan kerja memoderasi positif pengaruh etos kerja
terhadap kinerja guru
Berdasarkan tabel 4.40. di atas juga dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari
pengaruh variabel moderasi (Mod_2) sebesar 2,513 > t tabel = 1,658 dengan
angka signifikansi = 0,019 < = 0,05 (signifikan). Dengan demikian maka
hipotesis (H3) bahwa lingkungan kerja memoderasi positif pengaruh etos kerja
terhadap kinerja guru terbukti.
4.3.2 Analisis Regresi Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Guru
dengan Gaya Kepemimpinan Lingkungan Kerja Sebagai Variabel
Moderasi
Berdasarkan tabel 4.40 dapat diketahui bahwa koefisien regresi ( beta)
atau β1= 0,348 , β2 = 0,231 dan β3 = 0,186 , sehingga dapat disusun persamaan
regresi moderasi sebagai berikut :
Y = β1X1 + β2 (X.Z1) + β3 (X.Z2) + e
Sehingga :
Y = 0,348 X + 0,231 (X.Z1) + 0,186 (X.Z2) + e
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa :
1. Koefisien regresi β1= 0,348 ( bertanda positif) , hal ini menunjukkan adanya
pengaruh positif variabel etos kerja (X) terhadap kinerja guru (Y) dan dapat
diinterpretasikan bahwa semakin tinggi etos kerja maka semakin tinggi pula
kinerja guru SD Negeri di UPTD Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
16
2. Uji interaksi dari analisis terhadap persamaan di atas menunjukkan β2 =
0,231 ( bertanda positif) , hal ini berarti variabel gaya kepemimpinan (Z1)
memoderasi positif pengaruh variabel etos kerja (X) terhadap kinerja guru (Y)
dan dapat diinterpretasikan bahwa adanya gaya kepemimpinan yang sesuai
dengan kondisi akan memperkuat pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru
SD Negeri di UPTD Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
3. Uji interaksi dari analisis terhadap persamaan di atas menunjukkan β3 =
0,186 ( bertanda positif) , hal ini berarti variabel lingkungan kerja (Z2)
memoderasi positif pengaruh variabel etos kerja (X) terhadap kinerja guru (Y)
dan dapat diinterpretasikan bahwa adanya lingkungan kerja yang nyaman
akan memperkuat pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru SD Negeri di
UPTD Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa etos kerja berpengaruh
positif ( β1= 0,348) dan signifikan (sig.= 0,004 ) terhadap kinerja guru. Sehingga
hipotesis (H1) terbukti dan dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi etos
kerja maka semakin tinggi pula kinerja guru pada guru SD Negeri di UPTD
Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Yulianto (2002) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa etos kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Surabaya.
Hasil uji interaksi menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memoderasi
positif ( β2= 0,231) dan signifikan (sig.= 0,013 ) pengaruh etos kerja terhadap
kinerja guru. Sehingga hipotesis (H2) terbukti dan dapat diinterpretasikan
bahwa adanya adanya gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi akan
memperkuat pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru pada SD Negeri di
UPTD Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan Suharti ( 2003 ) yang menunjukkan bahwa
gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Kantor Pengelolaan
Pasar Kabupaten Pati. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan penelitian Vera
Parlinda dan M. Wahyuddin (2005) yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Surakarta
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
17
Hasil uji interaksi juga menunjukkan bahwa lingkungan kerja
memoderasi positif (β3 = 0,186 ) dan signifikan (sig. = 0,019) pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Sehingga hipotesis (H3) terbukti dan dapat
diinterpretasikan bahwa adanya lingkungan kerja yang nyaman akan memperkuat
pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru pada SD Negeri di UPTD
Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian Moh. Thoyib (1998) yang menemukan adanya pengaruh positif dan
signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Timah Pangkal
Pinang.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
Simpulan
1. Pengujian hipotesis 1 diketahui bahwa nilai t hitung = 2,912 > t tabel =
1,658 dengan angka signifikansi = 0,004 < = 0,05 (signifikan). Dengan
demikian maka hipotesis (H1) bahwa etos kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja guru terbukti. Koefisien regresi β1= 0,348 ( bertanda positif) , hal ini
dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi etos kerja maka semakin tinggi
pula kinerja guru SD Negeri pada UPTD Pendidikan Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang.
2. Pengujian hipotesis 2 diketahui bahwa nilai t hitung = 2,667 > t tabel =
1,658 dengan angka signifikansi = 0,013 < = 0,05 (signifikan). Dengan
demikian maka hipotesis (H2) bahwa gaya kepemimpinan memoderasi positif
pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru terbukti. Hasil uji interaksi
menunjukkan β2= 0,231( bertanda positif) , hal ini dapat diinterpretasikan
bahwa adanya gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi maka akan
memperkuat pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru pada SD Negeri
pada UPTD Pendidikan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
3. Pengujian hipotesis 3 diketahui bahwa nilai t hitung 2,513 > t tabel = 1,658
dengan angka signifikansi = 0,019 < = 0,05 (signifikan). Dengan demikian
maka hipotesis (H3) bahwa lingkungan kerja memoderasi positif pengaruh etos
kerja terhadap kinerja guru terbukti. Hasil uji interaksi menunjukkan β3 = 0,186 (
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
18
bertanda positif) , hal ini dapat diinterpretasikan bahwa adanya lingkungan kerja
yang nyaman akan memperkuat pengaruh etos kerja terhadap kinerja guru
pada SD Negeri pada UPTD Pendidikan Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang.
Implikasi Kebijakan
1. Etos kerja, implikasinya :
a. Perlunya program pengembangan guru agar mereka memiliki etos kerja
tinggi kerena memiliki kemampuan yang lebih dari sebelunya
b. Perlunya transparansi dalam proram pengembangan karir sehingga guru
merasa diperlakukan secara adil dan lebih bersemangat dalam bekerja
2. Gaya kepemimpinan, implikasinya :
a. Kepala sekolah perlu meningkatkan bawahan untuk berusaha mencapai
target / sasaran pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai visi, misi dan tujuan
sekolah
b. Kepala sekolah perlu meningkatkan perhatian lebih besar terhadap
kesejahteraan guru dengan memberikan dukungan bagi guru untuk
mendapatkan tunjangan profesi (serifikasi)
3. Lingkungan kerja, implikasinya :
a. Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan di sekolah dengan
menggalang keakraban dan kekekeluargaan di antara guru
b. Menanamkan kesadaran siswa maupun guru untuk selalu menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan program kerja bakti dan cuci
tangan dan potong kuku setiap hari Sabtu
Dengan langkah – langkah di atas diharapkan kinerja guru SD Negeri
pada UPTD Pendidikan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang dapat meningkat
dan selanjutnya akan dapat menunjang kemajuan sekolah.
5.3. Keterbatasan Penelitian
Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu :
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
19
1. Variabel yang mempengaruhi kinerja guru dalam penelitian ini terbatas
hanya satu variabel bebas ( etos kerja) dan 2 variabel moderasi ( gaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja) sehingga penelitian yang akan datang
perlu menambahkan beberapa variabel bebas lain yang relevan ( seperti
kemampuan kerja dan disiplin kerja )
2. Penelitian ini terbatas pada guru pada SD Negeri di UPTD Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang, agar lebih luas cakupan analisisnya maka
penelitian yang akan datang perlu dikembangkan dengan obyek yang lebih
luas misalnya guru SD Negeri di Wilayah Dinas Pendidikan Kota Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
Alex Nitisemito,2003. Manajemen Personalia, Yogyakarta : BPFE .
Burhanuddin,. 2002. Manajemen Pendidikan, Wacana, Proses dan Aplikasinya diSekolah. Malang: Universitas Negeri Malang
Danim, 2002, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan ProfesionalismeTenaga Kependidikan.Bandung: Pustaka Setia
Imam.Ghozali,2011..Analisis Multivariat SPSS,.Edisi Ketiga. Semarang :BP – UNDIP
Jansen, 2005. Season Organizational Study. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Marzuki, 2002, Metodologi Riset, Yogyakarta. : BPFE – UII
Miftah Toha, 2004. Adminstrasi Kepegawaian, Jakarta : Rineka Karya
Moh. Thoyib, 1998. Pengaruh Lingkungan dan Motivasi Kerja Terhadap KinerjaKaryawan Pada PT. Timah Pangkal Pinang Jurnal SDM Vol 12 No. 5
Panji Anoraga & Ninik Widiyanto, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia –Konsep Dan Aplikasi, Yogyakarta : BPFE
Robins, Stephen P, 2007. Perilaku Organisasi, Jakarta : PT. Prenhallindo
Simamora, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat,Yogyakarta: BP. STIE YKPN
No.33 / Th. XIX / Oktober 2012 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi
20
Sugiyono,2004 Metode Penelitian Administrasi , Edisi - 2, Bandung, : Alfabeta
Suharti, 2003 ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja TerhadapKinerja Pegawai Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Pati”,BENEFIT, Vol 11 No. 2
Sukanto R dan T. Hani Handoko,2001. Organisasi Perusahaan, Yogyakarta :BPFE
Suryadi Perwiro Sentosa, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia , Yogyakarta: Graha Ilmu
Vera Parlinda dan M. Wahyuddin (2005). ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi,Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PadaPerusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta ”EKOBIS, Vol.8 No. 3
W. Gulo, 2002. Metode Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia
Yosef , 2000 . The Analysis of Work Ethic– Terjemahan, Jakarta: Gramedia
Yulianto,2002. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Etos KerjaTerhadap Kinerja Pegawai PDAM Surabaya, BENEFIT Vol.10 No. 5
________, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasional
________,2009, Buku Panduan Kinerja Guru, Departemen Pendidikan Nasional