Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

107
0 PERAN SEKRETARIS DALAM MENGELOLA PEKERJAANNYA DI ERA DIGITAL Oleh : V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si. HARMONISASI SENI PADA ANAK JALANAN: SEBUAH PEMBELAJARAN Oleh: Meishel Amelia B. DAMPAK WABAH VIRUS CORONA TERHADAP CARA KERJA ADMINISTRASI PERKANTORAN. STUDI KASUS : ASEKMA DON BOSCO Oleh : Muller Sagala, S.E.,M.M. PROFESIONAL SEKRETARIS DALAM MENDAMPINGI PIMPINAN DI ERA NEW NORMAL Oleh: V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si. PELUANG – TANTANGAN SMART CAMPUS : SEBUAH PEMIKIRAN Oleh: Muller Sagala, S.E.,M.M. AKADEMI SEKRETARI DAN MANAJEMEN DON BOSCO Jl. Pulomas Barat V – Jakarta Timur 13210 Telp : 021-4701190, 4898774 Fax : 021-4701190 Website http://www.asekmadb.ac.id Vol.9 No.2 Juli 2020 ISSN 2089-4198 ADB’S Secretary Jurnal Dunia Sekretari

Transcript of Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

Page 1: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

0

PERAN SEKRETARIS DALAM MENGELOLA PEKERJAANNYA

DI ERA DIGITAL

Oleh : V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.

HARMONISASI SENI PADA ANAK JALANAN: SEBUAH

PEMBELAJARAN

Oleh: Meishel Amelia B.

DAMPAK WABAH VIRUS CORONA TERHADAP CARA KERJA

ADMINISTRASI PERKANTORAN. STUDI KASUS : ASEKMA

DON BOSCO

Oleh : Muller Sagala, S.E.,M.M.

PROFESIONAL SEKRETARIS DALAM MENDAMPINGI

PIMPINAN DI ERA NEW NORMAL

Oleh: V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.

PELUANG – TANTANGAN SMART CAMPUS : SEBUAH

PEMIKIRAN

Oleh: Muller Sagala, S.E.,M.M.

AKADEMI SEKRETARI DAN MANAJEMEN DON BOSCO Jl. Pulomas Barat V – Jakarta Timur 13210 Telp : 021-4701190, 4898774 Fax : 021-4701190

Website http://www.asekmadb.ac.id

Vol.9 No.2 Juli 2020 ISSN 2089-4198

ADB’S Secretary Jurnal Dunia Sekretari

Page 2: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

i

Vol.9 No.2 - Juli 2020 ISSN 2089-4198

ADB’S Secretary

JURNAL DUNIA SEKRETARIS

Susunan Kepengurusan Jurnal Ilmiah Dunia Sekretaris :

Penanggung Jawab

:

V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.

Mitra Bestari/Reviewer

:

Dr. V.W. Cahyana, M.Si.

Dr. Hendrikus Passagi

Dr. Zulkifli Rangkuti

Pimpinan Redaktur : Muller Sagala, S.E., M.M.

Wakil Pimpinan Redaktur : RR. Martha Septina Purbowati, S.S.,M.Pd.

Redaktur Pelaksana : Cecilia Agustien Umbas, S.Kom., M.Pd.

Astuti Widiati, S.E.,M.Pd.

Penyunting / Editor : Ir. Markonah, ASAI, M.M.- Perbanas

Institute Jakarta

Benedicta D.Muljani, S.Sos.,M.AB. -

Akademi Sekretari Widya Mandala

Surabaya

Drs. Redemptus Sriyono D H., Bc.Th.

Muller Sagala, S.E., M.M

Desain Grafis dan Fotografer : Muller Sagala, S.E., M.M.

Sekretariat : M.V. Mieke Marini M.P., S.Pd

Theresia Pawarti

A. Niken Budi Palupi

Alamat Redaksi : Kampus Asekma Don Bosco

Jl. Pulomas Barat V

Jakarta Timur

Telp: 021-4898774 Faks:021-4701190.

Situs http://www.asekma.ac.id

Email: [email protected]

Page 3: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

ii Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

PENGANTAR REDAKSI

Pembaca yang terhormat,

Buku Jurnal Dunia Sekretaris Vol.9 No.2 Juli 2020 ini merupakan karya ilmiah dari

para dosen, alumni, mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi, dan pegawai Akademi

Sekretari dan Manajemen Don Bosco yang relevan dengan dunia sekretaris. Buku Jurnal

Ilmiah volume ini menyajikan beberapa kajian yang menarik.

Jurnal Ilmiah kali ini dapat dikatakan istimewa. Sejak Maret 2020, Indonesia dan

hampir seluruh negara terpapar pandemi virus Corona atau Covid-19. Negara dibuat lumpuh

dari berbagai kegiatan, masyarakat dibuat ketakutan. Namun kehidupan bernegara tetap

harus berjalan, masyarakat harus menghidupi dirinya dan keluarga. Untuk itu beberapa karya

tulis dalam Jurnal Ilmiah ini membahas tentang masa Covid-19, dan juga topik lain yang

masih dianggap menarik untuk dibahas.

Jurnal Ilmiah ini membahas tentang peran sekretaris di era digital dan dalam masa

Covid-19 termasuk dalam masa new normal. Jurnal ilmiah ini juga membahas tentang smart

campus sebagai sebuah pemikiran baik sebelum pandemi Covid-19 dan sesudahnya.

Semoga para pengguna buku Jurnal Ilmiah ini mendapatkan manfaat besar dalam

bidangnya masing-masing sekaligus untuk mendorong perkembangan profesi sekretaris

dalam dunia yang terus berubah.

Salam sukses dari Dewan Redaksi.

Jakarta, 1 Juli 2020

Dewan Redaksi

Vol.9 No.2 – Juli 2020 ISSN 2089-4198

Page 4: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

iii Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

ADB’S Secretary

JURNAL DUNIA SEKRETARIS

DAFTAR ISI

Hal

PERAN SEKRETARIS DALAM MENGELOLA PEKERJAANNYA DI ERA

DIGITAL

Oleh : V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.

1

HARMONISASI SENI PADA ANAK JALANAN: SEBUAH PEMBELAJARAN

Oleh: Meishel Amelia B.

35

DAMPAK WABAH VIRUS CORONA TERHADAP CARA KERJA

ADMINISTRASI PERKANTORAN. STUDI KASUS : ASEKMA DON

BOSCO

Oleh : Muller Sagala, S.E.,M.M.

52

PROFESIONAL SEKRETARIS DALAM MENDAMPINGI PIMPINAN DI

ERA NEW NORMAL

Oleh: V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.

66

PELUANG – TANTANGAN SMART CAMPUS : SEBUAH PEMIKIRAN

Oleh: Muller Sagala, S.E.,M.M.

88

Page 5: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

1 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

PERAN SEKRETARIS DALAM MENGELOLA PEKERJAANNYA DI ERA

DIGITAL

Oleh: V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.

(Dosen ASEKMA Don Bosco, [email protected])

ABSTRACT

In the era of digitization many job opportunities are open to everyone. This is influenced by

advances in digital technology and the higher quality of human resources. The secretary

profession in a company, leadership, and employees strives together in building company

sustainability. The purpose of this research is to find out how important the role of the

secretary profession is in the digitalization era. The author uses a survey method with

samples are secretaries in several companies in Jakarta. The results of his research are that

the role of the secretary profession in the digital era in this era is much to manage his work

with digital assistance and produce quality work results very efficiently and effectively. In

the end, the role of the secretary in the digital age is very high in handling his work to help

the leadership. The secretaries must continue to develop other skills, ranging from how to

speak when communicating orally and in writing in Indonesian, English and other languages,

to behave, to implement matters related to integrity with certain qualities, and even to the

ability to do business and other sciences.

Keywords: Technology, Secretary, Digital Era

PENDAHULUAN

Dunia kerja merupakan sebuah fase yang akan dilewati oleh setiap orang baik itu

secara formal maupun informal. Untuk memenuhi dan menunjang kehidupan sehari-hari,

setiap orang membutuhkan sebuah pekerjaan demi mendapatkan penghasilan. Di era

digitalisasi dan dengan munculnya media teknologi, menciptakan banyak peluang yang

Page 6: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

2 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

terbuka untuk setiap orang mendapatkan pekerjaan. Tersebarnya informasi yang cepat dan

mendunia, memudahkan setiap orang mencari pekerjaan.

Di era digitalisasi ini pula persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin tinggi

dan kualitas sumber daya manusia yang professional, memiliki integritas, hard skills dan

soft skills baik yang akan dibutuhkan. Persaingan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik

juga terjadi dikalangan sumber daya manusia yang sudah bekerja, bahkan orang tidak saja

mempunyai satu jenis pekerjaan tetapi juga pekerjaan lainnya. Hal ini dipengaruhi adanya

kemajuan teknologi secara digital dan mutu sumber daya manusia yang semakin tinggi.

Demikian pula hal nya dengan profesi sekretaris pada sebuah perusahaan, pimpinan

dibantu dengan karyawan-karyawan pilihannya berusaha bersama dalam membangun

keberlanjutan perusahaan. Seorang sekretaris dalam membantu pimpinan, menyelesaikan

tugas-tugas kesekretarisan dan sebagai penyambung informasi dari pimpinan ke karyawan

menjadi lebih mudah dengan media teknologi. Dalam segi efektivitas dan efesiensi pun

pekerjaan sekretaris tidak seperti jaman dahulu yang semua harus dilakukan serba manual.

Dengan adanya teknologi yang semakin canggih dan dinamika perubahan yang akan terus

berlanjut, bukan hal yang tidak mungkin peran profesi sekretaris menghilang dan tidak

diminati karena telah tergantikan oleh teknologi. Berdasarkan pernyataan tersebut,

penelitian dengan judul “Peran Sekretaris Dalam Mengelola Pekerjaannya Di Era Digital”

Penulis gunakan untuk meneliti pentingnya profesi sekretaris dan memberi gambaran

mengenai hal apa yang dapat menunjang keberlanjutan dari profesi sekretaris di era digital.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui seberapa penting peran

profesi sekretaris di era digitalisasi; dan (2) Mengetahui apa hal yang dapat menunjang

keberlanjutan pada profesi sekretaris di era digitalisasi.

Dalam menyelesaikan laporan penelitian ini, Penulis menggunakan metode survey.

Sampel yang digunakan adalah sekretaris-sekretaris pada beberapa perusahaan yang ada di

Page 7: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

3 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Jakarta. Penulis dengan memberikan kuisioner melalui Google Form yang disebarkan

melalui Whatsapp dan secara personal chat. Kuisioner ini digunakan untuk memudahkan

pekerjaan sampai dengan tahap pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan

begitu, kesimpulan yang diambil oleh Penulis dapat terpercaya dan terbukti datanya.

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Sekretaris

Sekretaris berasal dari bahasa latin yakni “secretum” yang artinya rahasia. Secara

umum sekretaris adalah sebuah profesi administratif yang bersifat asisten atau

mendukung. Gelar ini merujuk kepada sebuah pekerja kantor yang tugasnya ialah

melaksanakan pekerjaan rutin, tugas-tugas administratif, atau tugas-tugas pribadi dari

atasannya. Pekerja atau karyawan ini biasanya melakukan tugas-tugas seperti mengetik,

penggunaan komputer dan pengaturan agenda (id.m.wikipedia.org).

Sekretaris adalah pegawai kantor yang karena kedudukannya memiliki tanggung

jawab yang lebih daripada tanggung jawab seorang stenografer. Tugas sekretaris

meliputi pengambilan dan penyalinan dikte (menyalin apa yang disampaikan oleh

pimpinan ke dalam bentuk tulisan, biasanya yang didiktekan adalah konsep surat) yang

berurusan dengan publik, menjawab telepon, mengundang pertemuan, membuat

perjanjian, serta memelihara atau mengarsip warkat-warkat dan surat-surat. Seorang

sekretaris sering bertindak sebagai seorang pembantu administrasi atau pimpinan muda

(Louis C. Nahassy dan Willian Selden).

Sekretaris adalah seorang petugas yang pekerjaannya menyelenggarakan urusan

surat-menyurat termasuk menyiapkan bagi seorang pejabat penting atau suatu organisasi

(Gie dalam Saiman, 2002:25). Sekretaris adalah yang membantu seorang pimpinan

dalam melaksanakan tugas-tugas perkantoran seperti menerima surat masuk, menangani

janji, menangani telepon dan lain-lain.

Page 8: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

4 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Seorang sekretaris bertanggung-jawab atas kelancaran berjalannya sebuah

perusahaan. Oleh karena itu, sekretaris harus mampu menyajikan informasi yang

bermanfaat kepada pimpinan dan karyawan kantor. Sekretaris diharapkan memiliki

kemampuan berpikir yang cepat dan memiliki ide, inovasi yang tinggi untuk

mengidentifikasi sebab-akibat setiap kali menghadapi masalah. Sedikit banyak rahasia

perusahaan dipercayakan kepada sekretaris, maka dari itu sekretaris harus mempunyai

komitmen terhadap tugasnya sebagai seorang yang dipercaya pimpinan demi menjaga

nama baik perusahaan.

Menurut Saiman (2002:25) “Sekretaris adalah seorang yang membantu pimpinan

agar pimpinan kantor atau perusahaan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan

efesien”.

Berdasarkan pengertian sekretaris menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa seorang sekretaris adalah seorang yang dipercaya pimpinan untuk menjaga

rahasia perusahaan dan membantu kelancaran tugas pimpinan dalam menjalankan

perusahaan.

2. Peranan Sekretaris

Dalam tugas sehari-hari seorang sekretaris dituntut untuk dapat membantu atasan secara

maksimal, sehingga terkadang sekretaris tidak mempunyai jam kerja yang tetap karena

semua tergantung pada pekerjaan pimpinan. Guna menunjang kegiatan pimpinan

tersebut seorang sekretaris harus mempunyai peran dan tanggung jawab yang tepat

dalam menangani setiap tugas-tugas yang didelegasikan pimpinan. Secara global peran

seorang sekretaris dalam perusahaan/organisasi, adalah:

a. Peranan Sekretaris Terhadap Atasan (pimpinan):

1) Menjadi penentu kebijakan yang bersifat adil bagi pegawai, berkaitan dengan

pengaturan posisi yang telah disesuaikan dengan keahlian masing-masing

Page 9: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

5 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

2) Menjadi sumber yang dibutuhkan pimpinan dalam memenuhi berbagai tugas dan

fungsinya

3) Menjadi penerus keinginan atasan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas-

tugas

4) Sebagai alternatif pemikiran ide yang dikeluarkan oleh pimpinan

5) Menjadi faktor penunjang keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi dan

cerminan bagi bawahan.

b. Peranan Sekretaris Terhadap Bawahan (pimpinan):

1) Menjadi pemberi motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga pekerjaan

yang ditugaskan dapat dilakukan dengan benar dan lancar sesuai tujuan yang

telah ditetapkan

2) Memberikan rasa bangga kepada bawahannya dalam melakukan pekerjaan

perusahaan

3) Sebagai penerima pendapat atau usul bawahan dalam berbagai masalah yang

dihadapi

4) Mengadakan pendekatan pada bawahan agar mengerahkan dan mengetahui

kelemahan dan keinginan bawahan.

3. Tugas-tugas Sekretaris

H. Donald menyatakan bahwa hal-hal kedudukan pimpinan dan situasi

organisasi/perusahaan akan menentukan sebagian besar tugas-tugas sekretaris. Hal-hal

yang dimaksudkan adalah:

a. Menyalin atau mengisi transkip dari stenografi atau warkat-warkat dari mesin dikte

b. Membuat catatan pertemuan, menyusun dan memelihara arsip khusus

c. Menyelesaikan urusan apapun dari masalah pribadi pimpinan yang diminati dan lain-

lain.

Page 10: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

6 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Sekretaris merupakan cerminan dari sebuah perusahaan/organisasi, maka

sekretaris yang baik adalah sekretaris yang mampu membawa dan menempatkan dirinya

dimana pun berada. Selalu bersikap professional dalam melaksanakan tugas-tugas dan

dalam menghadapi masalah. Pada sebuah perusahaan/organisasi, tugas-tugas yang

diberikan dan dikerjakan oleh seorang sekretaris tidak jauh berbeda, tergantung kepada

siapa dirinya menjabat dalam bertugas. Tugas sekretaris dapat dibagi sebagai berikut:

a. Tugas Rutin

Tugas rutin adalah tugas-tugas harian yang dikerjakan setiap hari dan tidak

memerlukan perintah khusus dari pimpinan. Tata cara pelaksanaan tugas rutin

seorang sekretaris akan selalu sama setiap harinya, namun demikian sekretaris

dituntut untuk memiliki kreativitas dalam menangani tugas-tugas rutin tersebut agar

terlihat ada variasi dan hasilnya maksimal.

Menurut Rumsari Hadi & Lukas Dwiantara (2000:6) “Tugas Rutin

dilaksanakan tanpa harus menunggu perintah dari pimpinan. Walaupun demikian,

tidak berarti sekretaris melakukan tugas tersebut dengan sikap yang monoton tanpa

ada variasi. Kreativitas juga tetap diperlukan.” Tugas rutin diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) Menerima Tamu

Seorang sekretaris wajib memahami bahwa setiap tamu harus diperlakukan

dengan khas dan untuk itu seorang sekretaris perlu mengetahui sifat,

kedudukan/pangkat dan perilaku tamu yang datang. Walaupun demikian secara

umum setiap tamu harus diperlakukan dengan ramah, sopan, penuh perhatian,

bijaksana, dan bersahabat.

Menurut Wursanto yang dikutip oleh Sedianingsih dkk (2010:68), “Tamu

adalah tamu organisasi, badan, lembaga atau perusahaan, yaitu orang, baik

Page 11: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

7 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

sebagai pejabat utusan dari suatu lembaga maupun sebagai pribadi, yang

berkunjung ke lembaga lain untuk kepentingan kedinasan maupun untuk

kepentingan pribadi.”

Berdasarkan pendapat di atas sekretaris merupakan penyaring para tamu

yang akan bertemu pimpinan, untuk itu sekretaris wajib mengetahui nama tamu

yang datang, dari perusahaan mana, dan maksud kedatangannya agar apabila

pimpinan sibuk dan jadwalnya padat dapat mengontrol jadwal perjanjiannya dan

menggunakan waktunya secara efisien waktunya secara efisien.

2) Pengurusan Surat Masuk

Tugas pertama seorang sekretaris setibanya di kantor memeriksa ada

tidaknya surat masuk. Biasanya pimpinan memulai kerjanya dengan membaca

surat-surat yang masuk yang telah diproses oleh sekretarisnya.

Surat-surat tersebut diletakkan di dalam map atau bila surat itu sifatnya

penting/mendesak dan membutuhkan perhatian pimpinan dengan segera,

diletakkan di atas meja pimpinan di tempat yang mudah dilihat oleh pimpinan.

Jika sudah selesai ditindaklanjuti oleh pimpinan, surat dibagikan kepada

bawahan dengan menggunakan lembar disposisi.

3) Menerima Telepon Dan Menelpon

Seperti yang sudah diketahui bahwa sekretaris sering kali menjadi orang

pertama dalam suatu perusahaan yang berhubungan dengan pihak lain baik itu

pelanggan, rekan bisnis ataupun salesman. Penampilan sekretaris yang

menyenangkan sedikit banyak juga menggambarkan keadaan perusahaan yang

menyenangkan. Itulah sebabnya, sangat penting untuk memperhatikan image

yang sekretaris sampaikan melalui telepon dari cara sekretaris berbicara serta

tingkah laku dan sopan santun saat menelpon karena sering kali kesan pertama

Page 12: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

8 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

yang didapat banyak orang tentang perusahaan justru didapat dari pembicaraan

telepon.

Sekretaris harus menganggap bahwa yang menelpon adalah sesorang yang

penting yang harus dilayani dengan cara menelpon yang baik. Karena kita

semata-mata berkomunikasi dengan suara dan untuk menjelaskan sesuatu tidak

dapat dilengkapi dengan mimik dan ekspresi maka apabila berbicara

menggunakan telepon hendaklah diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Telepon yang berdering pada saat sibuk kerap membuat jengkel. Jangan

biarkan emosi berbicara, terimalah telepon dengan tenang

b) Berikan perhatian sepenuhnya pada saat mengangkat telepon supaya tidak

perlu mengulang-ulang pembicaraan

c) Berhati-hatilah agar nada kesal, tidak sabar, tergesa-gesa tidak kentara pada

suara. (Hartiti Hendarto & Tulusharyono.2003:54).

Tugas seorang sekretaris dalam menerima telepon dan menelpon tidak

sama dengan yang dilakukan oleh operator telepon, karena sekretaris harus

mencari informasi yang cukup sehingga sekretaris mampu mengklarifikasi setiap

penelepon yang masuk.

4) Mengatur Jadwal Kerja Pimpinan

Salah satu tugas rutin sekretaris mengatur agenda dan jadwal kegiatan

pimpinan seefektif mungkin. Sekretaris bertugas menyusun jadwal kegiatan

pimpinan selama satu hari, satu minggu, bahkan mungkin satu bulan. Berikut

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka mengatur jadwal kegiatan

pimpinan menurut Yuniasari Shinta Dewi (2008:28) antara lain:

a) Menerima dan menghimpun surat/ bahan acara kegiatan pimpinan

Page 13: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

9 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

b) Menyusun jadwal acara kegiatan pimpinan untuk kepentingan harian,

mingguan, dan bulanan

c) Menjawab secara tepat setiap pertanyaan yang berkaitan dengan acara

kegiatan pimpinan

d) Meningkatkan setiap acara kegiatan pimpinan

e) Selalu mengikuti kemungkinan perubahan acara kegiatan pimpinan.

Seorang pimpinan tentu mempunyai banyak tugas antara lain, memimpin

rapat, menemui relasi, menandatangani surat-surat, membaca surat masuk,

meneliti laporan bawahan, mengadakan perjalanan dinas, membuat perencanaan-

perencanaan. Tugas-tugas itu pasti tidak dapat diingat semuanya oleh pimpinan

dan tidak dapat diselesaikan tanpa membuat skala prioritas penggunaan waktu

kerja.

Oleh karena itu, sekretaris harus mampu menyusun jadwal kegiatan

pimpinan, untuk mendukung suksesnya tugas pimpinan sehingga tidak

menumpuk antara tugas yang satu dengan tugas lainnya.

5) Mengelola Arsip

Arsip biasanya berbentuk salinan/asli dari surat masuk/keluar, memo, dll,

yang isinya meliputi catatan yang hidup mengenai hubungan-hubungan,

perjanjian-perjanjian dengan pihak lain. Menurut Rumsari Hadi Sumarto &

Lukas Dwiantara (2000:68) arsip dibutuhkan oleh setiap pegawai dan tidak

terkecuali oleh pimpinan. Pimpinan sangat membutuhkan arsip untuk

kepentingan manajemen perusahaan, termasuk di dalamnya untuk bahan

pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.

Arsip yang efektif dan rapi bukan hanya akan membuat sekretaris mampu

menyimpan dan menemukan kembali suatu informasi dengan cepat dan mudah,

Page 14: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

10 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

akan tetapi juga akan mempermudah pimpinan apabila suatu saat mencari

informasi yang dibutuhkan tanpa bantuan sekretaris.

6) Mengatur Perjalanan Dinas Pimpinan

Pimpinan yang berperan sebagai pengambil keputusan dalam suatu organisasi

tidak hanya diam dalam ruang kerjanya, tetapi juga mengadakan pertemuan

dengan relasi atau mengunjungi cabang perusahaan. Hal yang biasanya dilakukan

sekretaris dalam mengatur perjalanan dinas pimpinan menurut Hartiti Hendarto

& Tulusharyono (2003:111) antara lain:

a) Mengatur tujuan, tanggal keberangkatan, dan transportasi yang digunakan

b) Mengurus akomodasi

c) Mempersiapkan jadwal perjalanan dan pertemuan yang akan diadakan

pimpinan dalam perjalanan tersebut

d) Mempersiapkan semua surat yang diperlukan

e) Mempersiapkan semua dokumen pendukung pertemuan

f) Mempersiapkan keperluan keuangan.

Dalam menyusun jadwal dan acara kegiatan pimpinan, sekretaris harus

mengatur supaya pimpinan merasa nyaman dalam perjalanannya.

b. Tugas Khusus

Tugas Khusus menurut Rosidah & Ambar Teguh Sulistiyani (2003:24) adalah

“tugas yang memerlukan perintah atau sesekali pimpinan menginginkan sekretaris

menggunakan pertimbangan dan pengalaman sekretaris untuk menyelesaikannya.”

Tugas khusus yaitu tugas yang diperintahkan langsung oleh pimpinan kepada

sekretaris dengan penyelesaiannya secara khusus.

Tugas ini diberikan karena adanya unsur kepercayaan kepada sekretaris.

Sedangkan menurut Rumsari Hadi Sumarto & Lukas Dwiantara (2000:6) Tugas

Page 15: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

11 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

khusus adalah tugas yang tidak setiap hari dilakukan, tetapi merupakan instruksi dari

pimpinan. Dengan demikian pekerjaan ini bisa datang sewaktu-waktu di saat

sekretaris melakukan pekerjaan rutin. Ada beberapa tugas khusus menurut Hartiti

Hendarto & Tulusharyono (2003:96), misalnya:

1) Mengurus Surat Keluar

Surat keluar adalah semua tulisan yang sesuai perintah pimpinan dan

dikirimkan kepada orang, perusahaan, di luar instansi sendiri sesuai dengan

alamat yang dicantum pada tulisan dinas atau pada sampulnya. Pada surat

biasanya berisikan berupa pemberitahuan, undangan pertemuan/ rapat,

undangan kerjasama ataupun jawaban (konfirmasi) dari surat yang telah

dikirimkan sebelumnya.

2) Menyusun Laporan

Sebuah laporan merupakan tujuan akhir dari setiap sistem pemrosesan

data/informasi karena laporan merupakan kesimpulan dari semua data yang

sebelumnya dikumpulkan dan diproses dalam suatu lembaga/perusahaan.

Laporan sebagai informasi umpan balik yang menjadi dasar penentuan

kebijakan-kebijakan dan pengambilan keputusan.

Di samping itu laporan dapat dijadikan sebagai titik tolak evaluasi terhadap

segala sesuatu yang telah dilaksanakan melalui sebuah laporan akan dapat

diketahui keunggulan dan kelemahan dan pelaksanaan kegiatan.

4. Pengertian Era Digitalisasi

Era digital adalah istilah yang digunakan dalam kemunculan digital, jaringan

internet khususnya teknologi informasi komputer. Era digital sendiri sering digunakan

untuk menggambarkan teknologi digital. Internet sudah menjadi tidak asing lagi bagi

orang-orang. Saat ini, internet sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari kita,

Page 16: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

12 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

seakan tidak bisa hidup tanpa internet. Perkembangan era digital yang pesat saat ini,

sangat membantu masyarakat dunia memberikan kemudahan layanan dan cakupan tanpa

batas. Seiring pesatnya perkembangan teknologi, membuat pengguna internet di dunia

pun ikut melambung tinggi.

Terlebih lagi untuk generasi milenial tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi

digital, baik itu untuk kehidupan sehari-hari maupun pada kegiatan bisnis. Revolusi

Industri Pertama ditandai dengan mekanisasi produksi menggunakan tenaga air dan uap.

Lalu, produksi massal menjadi sebuah kemungkinan yang terbuka berkat adanya tenaga

listrik pada Revolusi Industri Kedua. Sektor industri kemudian bisa mewujudkan

otomatisasi produksi pada Revolusi Industri Ketiga karena dukungan industri elektronik

dan teknologi informasi. Semua perubahan itu mendorong manusia beradaptasi, karena

pada akhirnya akan mengubah perilaku, cara bekerja hingga tuntutan keterampilan.

Indonesia sudah menapaki era Industri 4.0, yang antara lain ditandai dengan serba

digitalisasi dan otomasi. Namun, belum semua elemen masyarakat menyadari

konsekuensi logis atau dampak dari perubahan-perubahan yang ditimbulkannya. Bahkan,

fakta-fakta perubahan itu masih sering diperdebatkan. Misalnya, banyaknya toko

konvensional di pusat belanja (mall) yang tutup sering dipolitisasi dengan argumentasi

bahwa kecenderungan itu disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat. Padahal,

toko-toko konvensional memang mulai menghadapi masalah serius atau minim

pengunjung karena sebagian masyarakat perkotaan lebih memilih sistem belanja online.

Dari beli baju, sepatu, dan buku hingga beli makanan semuanya dengan pola

belanja online. Era Industri 4.0 akan terus menghadirkan banyak perubahan yang tak bisa

dibendung. Karena itu, ada urgensinya jika negara perlu berupaya maksimal dan lebih

gencar memberi pemahaman kepada semua elemen masyarakat tentang hakikat era

Industri 4.0 dengan segala konsekuensi logisnya. Langkah ini penting karena belum

Page 17: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

13 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

banyak yang berminat memahami Industri 4.0. Masyarakat memang sudah melakoni

beberapa perubahan itu, tetapi kepedulian pada tantangan di era digitalisasi dan otomasi

sekarang ini pun terbilang minim. Untuk itu, ada beberapa hal yang menunjukkan

kemudahan dengan adanya kemajuan teknologi di era digital saat ini,

a. Mudahnya Berkomunikasi

Dikutip dari New York Times, Thomas L Friedman dalam The World is Flat

membagi globalisasi ke dalam tahapan, yaitu globalisasi 1.0, globalisasi 2.0, dan

globalisasi 3.0. Nah, sekarang ini kita telah memasuki era globalisasi 3.0, dimana

kehidupan manusia dikelilingi oleh teknologi digital. Semua manusia saling

terhubung dengan adanya internet.

Apalagi dengan munculnya social media sekarang ini, seperti Facebook,

Twitter, Instagram, dan lainnya. Anda bisa menyebarkan informasi melalui media

sosial tersebut. Selain itu, juga bisa saling menjalin silaturahmi dengan teman atau

saudara yang tinggal jauh. Memanfaatkan fitur video call sehingga akan tetap

terhubung tanpa ada batasan waktu dan wilayah.

b. Mobile Fleksibel

Era digital adalah masa di mana semua serba mudah dan tidak ada batasannya.

Masyarakat bisa mengerjakan apapun secara mobile. Bahkan sekarang ini ada

banyak sekali event yang tidak mengharuskan pesertanya datang. Hanya butuh media

online untuk bisa melakukan segala sesuatu dengan mudah. Ada banyak sekali online

course yang bisa diikuti. Bahkan ada universitas yang menyediakan fasilitas kuliah

online. Mahasiswa tidak perlu berkumpul di suatu kelas mendengarkan penjelasan

dosen. Mereka hanya perlu akses internet dan suatu sistem informasi agar bisa saling

berkomunikasi layaknya kelas perkuliahan. Masyarakat bisa memanfaatkan fitur dari

Google, yaitu Google Hangout.

Page 18: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

14 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

c. Mudahnya Berbelanja

Untuk yang suka berbelanja, hidup di era digital adalah surga dunia. Masyarakat bisa

memilih barang tanpa harus repot pergi ke toko atau ke mall. Cukup bermodalkan

smartphone dan internet saja sudah bisa memilih barang sesuai kebutuhan. Mulai

dari kebutuhan pokok, fesyen, souvenir, bayar listrik, bayar pulsa, bayar tiket kereta

api, bayar paket data sampai dengan membeli game online, serta bisa memilih barang

dan harga sesuai kondisi dompet.

d. Internet Lebih Berkuasa daripada Pulsa

Siapa yang lebih memilih kehabisan pulsa daripada kehabisan paket internet?

Tapi itu memang benar adanya! Di zaman sekarang ini, internet lebih dibutuhkan

ketimbang pulsa. Era digital adalah suatu tanda kemajuan internet. Milenial bahkan

lebih memilih tidak makan daripada tidak ada akses internet. Jika paket data habis,

mereka akan cenderung mencari koneksi wifi untuk melakukan segala aktivitas di

social media dan game online yang sudah menjadi gaya hidup.

Dalam mencegah kecanduan yang berlebihan terhadap era digitalisme,

masyarakat harus flasback ke belakang disaat dimana mereka masih bisa hidup

ataupun begitu banyak kebahagiaan lain yang bisa dicari walau tanpa ada internet.

Kita tidak bisa sepenuhnya meninggalkan internet saat ini karena hal tersebut

merupakan kekuatan terbesar yang ada di dunia. Tapi tidak ada yang salah saat kita

meninggalkan sejenak hp, lalu berpetualang di tempat-tempat yang tidak ada embel-

embel sinyal disana.

Begitu banyak keindahan yang ada di alam yang tidak hanya bisa di-like atau

dilihat dari layar kaca. Akan ada rasa yang berbeda saat seseorang melihat secara

langsung keindahan yang telah diciptakan Tuhan yang tersebar ke segala macam

penjuru di dunia ini.

Page 19: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

15 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

5. Macam-macam Media Teknologi

a. Komputer

Komputer adalah salah satu teknologi informasi yang berkembang dengan sangat

cepat. Komputer adalah salah satu alat elektronik dan alat mekanik yang

memungkinkan untuk membawa fungsi-fungsi matematika ke tingkatan yang lebih

tinggi dan akurat. Komputer memiliki kemampuan untuk menyimpan dan

memproses sejumlah informasi dan menampilkan kalkulasi melalui mesin pengolah

data. Fungsi utama komputer adalah komputasi, penyimpanan informasi, komunikasi

dan pengawasan.

b. Laptop atau PC Tablet

Laptop atau PC tablet digunakan oleh mereka yang memiliki kebutuhan untuk

bepergian dengan komputer misalnya tugas luar. Laptop komputer lebih mirip

komputer pribadi dalam pengoperasiannya. Namun tidak seperti komputer desktop,

notebook atau laptop ditujukan untuk portabilitas, daya yang rendah sehingga hanya

dapat digunakan untuk jangka waktu tertentu. Agar dapat digunakan tanpa

sambungan listrik, batere laptop perlu diisi ulang.

c. Telegraf

Telegraf adalah sistem komunikasi yang kini semakin ditinggalkan penggunaannya,

kecuali dalam bidang pelayaran dan militer. Telegraf merupakan sebuah sistem yang

digunakan untuk mengirimkan pesan dengan menggunakan kabel dan listrik atau

radio.

d. Radio

Radio adalah salah satu teknologi informasi yang menggunakan gelombang

radio untuk mengirimkan informasi seperti suara dengan cara mengatur secara

Page 20: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

16 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

sistematis sifat-sifat gelombang energi elektromagnetik yang ditransmisikan melalui

ruang angkasa seperti amplitudo, frekuensi, fase, dan lain-lain.

Sistem komunikasi radio membutuhkan pemancar dan penerima yang masing-

masing memiliki antena, dan peralatan terminal lainnya yang sesuai seperti mikrofon

pada pemancar dan pengeras suara pada penerima dalam hal sistem komunikasi suara.

Seperti televisi, radio juga memiliki fungsi media massa yaitu menghibur, memberi

informasi, sosialisasi, dan memberi pengetahuan kepada khalayak.

e. Televisi

Salah satu teknologi informasi yang sangat popular adalah televisi. Televisi

merupakan media telekomunikasi yang digunakan untuk mentransmisikan gambar

bergerak dalam warna monokrom atau hitam putih, atau berwarna, dengan bentuk

dua atau tiga dimensi serta suara. Televisi menggunakan berbagai macam teknologi

yang terencana dan teroganisasi dengan baik.

Televisi memiliki karakteristik komunikasi massa, karakteristik media massa,

dan karakteristik media penyiaran sekaligus. Karakteristik media televisi tersebut

menjadikan televisi sebagai salah satu media massa yang sangat mahal. Selain itu,

televisi juga dapat diartikan sebagai perangkat televisi, berbagai jenis program

televisi, atau media transmisi televisi. Televisi umumnya ditujukan untuk hiburan,

pendidikan, berita, politik, gossip, dan periklanan.

f. Faksimili

Faksimili adalah salah satu peralatan teknologi informasi yang juga sering disebut

dengan telefaks atau telecopying. Faksimili adalah transmisi bahan cetak melalui

telepon yang dipindai ke nomor telepon yang terhubung ke alat pencetak atau printer

atau perangkat keluaran lainnya.

g. Telepon

Page 21: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

17 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Telepon adalah salah satu peralatan teknologi komunikasi sekaligus perangkat

telekomunikasi yang memungkinkan dua pengguna atau lebih melakukan

percakapan saat mereka terlalu jauh untuk didengar secara langsung. Telepon juga

diartikan sebagai sebuah alat yang dirancang untuk transmisi dan penerimaan suara

manusia secara simultan. Sejarah perkembangan telepon dimulai saat telepon

pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 dan

dikembangkan lebih lanjut oleh Thomas Alfa Edison.

h. PDA atau Personal Digital Assistant

PDA adalah komputer berukuran kecil yang nyaman dan mudah dihubungkan ke

telepon genggam. PDA merupakan perangkat yang sesuai dengan telapak tangan

pengguna.

i. Telepon Genggam

Teknologi komunikasi yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi di masa

sekarang. Walaupun terlihat sebagai teknologi baru, sejatinya gagasan atau ide

tentang telepon radio bergerak dan berbagai layanan komunikasi personal lainnya

dimulai jauh sebelumnya yakni awal tahun 1920an yang ditandai dengan adanya uji

coba sistem telepon berbasis mobil yang dilakukan oleh perusahaan Marconi dan the

Bell Laboratories. Sistem telepon radio berbasis suara yang bersifat dua arah

kemudian mulai berkembang tahun 1924. Telepon seluler termasuk telepon radio

digunakan oleh militer selama masa perang dunia.

Kemudian, ilmu dibalik telepon seluler atau telepon genggam secara jelas

diketahui pada tahun 1945 yang dibuktikan dengan adanya sebuah artikel yang ditulis

oleh Komisioner FCC yang bernama E.K Jett bertajuk “Phone Me By Air”. Setahun

kemudian Bell memulai sistem telepon radio bergerak pertama di Amerika.

Page 22: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

18 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Selanjutnya, Bell, Ericsson, Nokia, dan Motorola mulai mengembangkan teknologi

telepon genggam selama tahun 1950an dan 1960an.

Tahun 1970, FCC mengizinkan alokasi spektrum bagi sistem radio bergerak.

Tiga tahun kemudian, Martin Cooper dari Motorola disebut sebagai penemu telepon

radio bergerak pertama. Kini telepon genggam telah berkembang menjadi menjadi

perangkat multifungsi seperti SMS, elektronik, registrasi kontak, kalkulator, jam,

alaram, perekam dan foto display, perekaman dan pemutar video, pengiriman dan

penerimaan MMS, rekamana audio dan lain sebagainya.

j. Telepon Pintar

Telepon pintar adalah perangkat yang menggabungkan fungsionalitas telepon, PDA,

kamera, camcorder, dan komputer. Agar dapat berfungsi dengan baik, telepon pintar

menggunakan sistem operasi yang menjadi dasar pengembangan aplikasi. Beberapa

telepon pintar dapat dihubungkan ke layar eksternal dan keypad yang menciptakan

lingkungan kerja, mirip dengan laptop atau computer desktop. Beberapa sistem

operasi telepon pintar adalah Android, Symbian, Blackberry, dan WindowsPhone.

k. Modem

Modem atau modulator-demodulator adalah jaringan perangkat keras yang

memodulasi satu atau lebih sinyal gelombang pembawa untuk meng-encode

informasi digital untuk dikirimkan dan me-demodulasi sinyal untuk memecahkan

kode informasi yang dipancarkan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sinyal yang

dapat dikirimkan dengan mudah dan kemudian diterjemahkan untuk reproduksi data

digital asli.

Modem dapat digunakan dengan berbagai macam cara untuk mengirimkan

sinyal analog, dari diode pemancar cahaya hingga radio. Jenis modem yang umum

adalah yang mengubah data digital komputer menjadi sinyal listrik termodulasi untuk

Page 23: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

19 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

ditransmisikan melalui saluran telepon dan didemodulasi oleh modem lain di sisi

penerima untuk memulihkan data digital. Modem memungkinkan komputer

berkomunikasi melalui saluran telepon dan menghubungkan komputer ke internet.

l. Satelit komunikasi

Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang berfungsi untuk mengirimkan dan

menguatkan sinyal telekomunikasi radio melalui transponder. Satelit komunikasi

menciptakan sebuah saluran komunikasi antara sumber pemancar dan penerima di

lokasi yang berbeda di bumi. Satelit komunikasi digunakan untuk televisi, telepon,

radio, internet, dan militer.

m. Internet

Internet adalah sistem global yang terdiri dari komputer dan jaringan komputer

yang saling berhubungan, yang berkomunikasi dengan menggunakan protokol

TCP/IP. Meskipun pada awalnya internet dimaksudkan untuk pertukaran data

sederhana, kini internet telah berkembang mempengaruhi seluruh domain

masyarakat, seperti ekonomi, sosialisasi, informasi, layanan kesehatan, pendidikan,

dan lain sebagainya.

Berbagai layanan internet yang kini berkembang diantaranya adalah e-

commerce, e-banking, e-government dan e-learning.

1) E-commerce adalah bentuk perdagangan yang memungkinkan konsumen untuk

mencari dan membeli produk-produk yang dibutuhkan secara daring.

2) E-banking memungkinkan pengguna untuk memiliki kendali atas transaksi

rekening mereka sendiri, pembayaran kredit, belanja, dan lain sebagainya.

Manfaatnya adalah dapat menghemat waktu, biaya murah, dan dapat diakses

dimanapaun dan kapanpun.

Page 24: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

20 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

3) E-government digunakan untuk memberikan akses terbaik kepada publik terkait

dengan informasi atau kebijakan pemerintah.

4) E-learning terdiri dari berbagai bentuk pembelajaran dan/atau transfer

pengetahuan yang didasarkan pada teknologi elektronik.

Layanan lainnya yang menggunakan internet adalah teleworking; berbagai

media atau saluran komunikasi seperti surat elektronik, pesan instan, VoIP, blog,

podcast; komunitas virtual seperti jejaring sosial, forum, ruang percakapan, dan lain-

lain.

Kehadiran beberapa peralatan teknologi informasi dan komunikasi tersebut

tidak timbul dengan sendirinya. Hal ini dapat kita telusuri melalui perjalananan

sejarah perkembangan teknologi komunikasi, sejarah perkembangan teknologi

informasi, atau sejarah teknologi informasi. Berbagai perangkat teknologi informasi

dan komunikasi di atas sedikit banyak mempengaruhi hubungan serta pola

komunikasi antar manusia misalnya dalam konteks komunikasi interpersonal atau

komunikasi antar pribadi.

PEMBAHASAN

1. Fakta Data

Berdasarkan hasil dari metode survey menggunakan kuisioner melalui Google Form,

fakta data yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Page 25: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

21 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Page 26: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

22 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Page 27: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

23 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Page 28: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

24 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Page 29: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

25 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Page 30: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

26 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

2. Analisis Data

Kuisioner melalui Google Form yang telah Penulis gunakan dalam melakukan

penelitian ini, yaitu mencakup 10 (sepuluh) pertanyaan di bawah ini:

1) Pekerjaan seorang sekretaris menjadi lebih efektif dan efisien

Responden menjawab “Ya” bahwa pekerjaan seorang sekretaris menjadi lebih efektif

dan efesien dengan menggunakan media teknologi sebesar (94.6%) dan yang

menjawab “Tidak” dan “Ragu-ragu” masing-masing (2.7%).

2) Apakah mengalami kesulitan dalam menggunakan media teknologi

Page 31: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

27 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Kesulitan dalam menggunakan media teknologi; responden mengatakan bahwa

sebagaian besar “Tidak” mengalami kesulitan sebesar (75.7%), yang mengalami

kesulitan sebesar (21.6%), yang ‘Ragu-ragu” adalah sebesar (2.7%).

3) Sekretaris akan tetap secara aktif menjadi media penyambung informasi

Responden mengatakan bahwa sekretaris akan tetap secara aktif menjadi media

penyambung informasi dari pimpinan sebesar (97.3%), dan yang memilih meragukan

sebesar (2,7%).

4) Mengarsip dokumen lebih mudah dikerjakan dengan menggunakan komputer

Page 32: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

28 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Dalam hal mengarsip dokumen lebih mudah dikerjakan dengan menggunakan

komputer; responden menjawab “Ya” sebesar (91.9%), “Ragu-ragu” sebesar (5.4%)

dan sisanya “Tidak” sebesar (2.7%).

5) Sekretaris tidak menerima informasi dengan efektif

Responden yang setuju menjawab “Ya” bahwa sekretaris tidak menerima informasi

dengan efektif dari karyawan karena tidak dilakukan dengan langsung sebesar

(29.7%) dan yang “Ragu-ragu” (29.7%), kemudian yang tidak setuju dengan

menjawab “Tidak” sebesar (40.5%).

6) Meminta tanda tangan pimpinan secara langsung

Page 33: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

29 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Lebih mudah meminta tanda tangan pimpinan secara langsung daripada melalui

media teknologi seperti email; Responden menjawab “Ya” sebesar (48.6%), “Tidak”

sebesar (24.3%), dan “Ragu-ragu” adalah (27%).

7) Proses penyelesaian tugas-tugas sekretaris menjadi lebih banyak

Dari penyataan nomor 7, Responden mengatakan bahwa proses penyelesaian tugas-

tugas sekretaris menjadi lebih banyak selama menggunakan media teknologi

sebanyak (45.9%) dan tidak setuju sebesar (45.9%) dan yang meragukan (8.1%).

8) Manajemen waktu bagi seorang sekretaris dalam melaksanakan tugas-tugasnya

Page 34: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

30 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Responden mengatakan “Ya” pada pernyataan nomor 8, sangat penting manajemen

waktu bagi seorang sekretaris dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebesar (89.2%),

yang meragukan (8.1%) dan yang tidak setuju sebesar (2.7%).

9) Profesi sekretaris adalah profesi yang penting

Responden sebagian besar mengatakan bahwa profesi sekretaris adalah profesi yang

penting dalam sebuah organisasi/perusahaan sebesar (94.6%) dan yang menjawab

“Ragu-ragu” sebesar (5.4%).

Page 35: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

31 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

10) Penunjang keberlanjutan profesi sekretaris di era digitalisasi

Page 36: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

32 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Page 37: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

33 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Dari pertanyaan terakhir dalam kuisioner, Penulis menyimpulkan bahwa yang

menunjang keberlanjutan profesi sekretaris di era digitalisasi, yaitu mengembangkan

kemampuan diri baik dalam segi hard skills dan soft skills. Seorang sekretaris harus

terus mengembangkan keterampilannya mulai dari berbahasa, bersikap, kemampuan

komunikasi, bahkan sampai kemampuan dalam bisnis dan ilmu pengetahuan umum

lainnya

PENUTUP

Berdasarkan temuan data informasi hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dibuat

kesimpulan bahwa peran profesi sekretaris di era digital, para sekretaris di era ini banyak

mengelola pekerjaannya dengan bantuan digital dan mampu menghasilkan kualitas hasil

kerja sangat efisien dan efektif. Hal ini juga dapat diartikan bahwa di era work from home

seperti sekarang ini penanganan pekerjaan secara digital menjadi pilihan yang sangat penting.

Pada akhirnya bahwa peran sekretaris di era digital ini sangat tinggi dalam menangani

pekerjaanya guna membantu pimpinan.

Guna meningkatkan kualitas kerja sekretaris di era digital ini para sekretaris harus

terus mengembangkan keterampilan lainnya yaitu mulai dari cara berbahasa pada saat

berkomunikasi secara lisan maupun tulisan baik dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris

maupun bahasa lainnya, bersikap, mengimplementasikan hal – hal yang terkait integritas

dengan kualitas tertentu, serta bahkan sampai kemampuan dalam berbisnis dan ilmu

pengetahuan lainnya. Dengan hal- hal tersebut bisa menjadi indikator mutu profesi sekretaris

sehingga profesi sekretaris tidak akan hilang dan tidak akan tergantikan oleh teknologi di

era globalisasi ini.

Page 38: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

34 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

DAFTAR PUSTAKA

Akademi Sekretari dan Manajemen (ASEKMA Don Bosco. Handbook of Modern Secretary:

Panduan sukses Sekretaris dalam Dunia Kerja Modern. Penerbit PPM. Jakarta.

2010.

Donni Juni Priansa. Manajemen Sekretaris Perkantoran. CV Pustaka Setia. Bandung. 2017.

Hendarto, Hartiti dan Tulus Haryono. Sekretaris Profesional. PPM. Jakarta. 2003.

Rosidah dan Ambar Teguh Sulistiyani. Menjadi sekretaris Profesional & Kantor Yang

efektif. Penerbit Gava Media. Yogjakarta. 2005.

Titik Triwidodo Djoko Kristanto. Pengembangan Kepribadian Sekretaris. PT Gramedia

Widiasarana Indonesia. Jakarta. 2004.

https://www.pelajaran.co.id/2018/15/pengertian-sekretaris-tugas-fungsi-tujuan dan-

jenisnya.html, diakses tanggal 20 Juni 2020

https://materibelajar.co.id/definisi-sekretaris/, diakses tanggal 20 Juni 2020

https://www.researchgate.net/publication/334257133_PEMAKNAAN_ARTI_INFORMAS

I_DI_ERA_DIGITAL, diakses tanggal 20 Juni 2020

https://www.kompasiana.com/irwanyudi7423/5e00d829097f36145138b505/perkembangan

-era-digital-yang-sangat-pesat, diakses tanggal 20 Juni 2020

Page 39: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

35 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

HARMONISASI SENI PADA ANAK JALANAN: SEBUAH PEMBELAJARAN

Oleh : Meishel Amelia B.

(Mahasiswa ASEKMA Don Bosco, [email protected])

ABSTRACT

Street children are one of the social problems in Indonesia. The main reason for becoming

street children is economic factors, along with other factors such as family relations,

environmental factors, education factors and social factors. The government has given

attention to street children, but it is better if it is supported by various parties. Art

harmonization approach is one of the best ways to deal with street children. Art has a moral

dimension that can help children educate the emotional and intellectual of street children.

Through art also children can appreciate the culture, the natural surroundings, especially

to foster the power of imagination, innovation, motivation, and harmony in managing

problems that arise into everyday life. From this paper, learning that can be taken especially

for a secretary is the creation of emotional and intellectual intelligence, the growth of

imagination, innovation, and motivation. In the end all of this will create competence in

doing something. This is very necessary in completing tasks for everyone.

Keywords: Harmonization, Street children, Learning

PENDAHULUAN

Anak jalanan merupakan sebuah istilah yang mengacu pada anak-anak tunawisma yang

tinggal di wilayah jalanan. Lebih mendetail menurut UNICEF, anak jalanan yaitu berusia di

bawah 18 tahun dan bertempat tinggal di wilayah kosong yang tidak memadai, serta biasanya

tidak ada pengawasan. Beberapa anak jalanan, khususnya di negara berkembang, merupakan

anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya. Selain itu, beberapa anak jalanan juga berasal

dari keluarga dengan orang tua tunggal. Penyebab anak-anak turun untuk hidup di jalanan,

Page 40: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

36 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

baik dari faktor hubungan dengan keluarga, faktor lingkungan, atau juga faktor hubungan

dengan masyarakat sekitar. Anak jalanan tidak mendapatkan pendidikan, tidak memiliki

tujuan hidup, tidak memiliki keyakinan pada dirinya sendiri. Mereka hidup serba kekurangan,

mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai cara yang dapat mereka lakukan

baik itu tindakan benar maupun salah.

Anak usia dini yang seharusnya menerima pendidikan justru mencari uang dipinggir-

pinggir jalan, baik dengan cara mengemis, berjualan, jasa angkat barang, jasa semir sepatu,

penjual koran, bahkan mencuri. Bisa saja itu merupakan pengaruh dari lingkungan tempat

tinggalnya yang mendorong anak tersebut menjadi seperti itu. Dan mereka tidak

mempedulikan pentingnya pendidikan bagi masa depannya, mereka hanya memikirkan apa

yang harus dilakukan untuk saat ini. Tidak hanya di kalangan anak usia dini namun juga

pada kalangan orang tua, seni mulai dilupakan. Banyak dari mereka yang beranggapan

bahwa tanpa senipun mereka bisa tetap bertahan hidup.

Anak jalanan seharusnya mendapatkan perhatian dari masyarakat bukannya justru

direndahkan dan ditinggalkan. Sebagian besar anak jalanan sebenarnya memiliki potensi

yang baik apabila mereka mau mengembangun. Sayangnya mereka tidak mendapatkan

dorongan tersebut. Sebagai seniman yang baik, seharusnya membantu menyediakan tenaga

dan tempat untuk menampung anak jalanan dan memberikan pengajaran kepada mereka

untuk membantu mereka untuk menggali potensi dalam diri mereka sehingga mereka dapat

menjadi generasi muda yang berprestasi dan juga dapat meningkatkan Sumber Daya

Manusia (SDM) di Indonesia. Sebagai remaja penerus bangsa juga seharusnya mengenyam

pendidikan setinggi mungkin serta mencoba untuk menumbuhkan bakat-bakat yang mereka

miliki agar dapat bermanfaat dalam kehidupannya dimasa depan yang lebih baik.

Anak jalanan pastinya memiliki bakat yang tidak terlihat, sehingga mereka tidak dapat

mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Mereka tidak menyadari pentingnya

Page 41: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

37 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

pendidikan dan seni dalam kehidupan, sehingga banyak dari mereka yang menjadi

pengangguran, pekerja serabutan, gelandangan yang keberadaannya meresahkan masyarakat

lain. Apabila dihubungkan dengan keharmonisasian seni, maka masyarakat seniman dapat

membantu bakat anak jalanan tersebut. Dengan terjunnya seniman ke dalam ruang lingkup

anak jalanan, dapat menyadarkan anak tersebut untuk memiliki bakat yang seharusnya

dikembangkan dalam lingkungan anak jalanan yang tidak diminati.

Masalah yang dibahas dalam karya tulis ini adalah : mengapa seni penting bagi

kehidupan anak jalanan, bagaimana harmonisasi seni dalam kehidupan anak jalanan, dan

beberapa pelajaran yang dapat dipetik.

Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui pentingnya seni bagi kehidupan

anak jalanan, harmonisasi seni dalam kehidupan anak jalanan, dan beberapa pelajaran yang

dapat dipetik. Dengan demikian para pemangku kepentingan dan masyarakat umum dapat

mengetahui dan memahami kondisi dan perilaku anak jalanan. Metodologi dalam penulisan

karya ilmiah ini adalah dengan melakukan studi pustaka ditambah dengan pengamatan

Penulis.

LANDASAN TEORI

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Seni

Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di

tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan biasanya melibatkan empat unsur yaitu:

waktu, ruang, tubuh seniman, dan hubungan seniman dengan penonton.

Seni pertunjukan dibagi dua, yaitu seni pertunjukan tradisional dan seni pertunjukan

modern. Setiap pementasannya seni tradisional di dalam beberapa bentuk kesenian

tradisional selalu membawa misi yang ingin disampaikan kepada penonton. Misi atau

pesan itu dapat bersifat sosial, politik, moral. Dalam setiap pertunjukan seni tradisional

terdapat beberapa nilai tertentu yang dikandungnya. Seni pertunjukan tradisional secara

Page 42: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

38 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

umum mempunyai empat fungsi, yaitu fungsi ritual, fungsi pendidikan sebagai media

tuntunan, fungsi atau media penerangan atau kritik sosial, dan fungsi hiburan atau

tontonan.

Seni pertunjukan modern antara lain drama, opera, fragmen, teater, dan film. Seni

pertunjukan modern banyak ditampilkan di media elektronik seperti televisi. Seni

pertunjukan yang dimaksud di sini adalah seni pertunjukan yang dikonsep sebagai satu

kesatuan pertunjukan yang mempunyai tema dan tujuan tertentu, baik untuk kepentingan

orang banyak, maupun bagi seni tersebut.

Pada dasarnya, sebuah seni pertunjukan memiliki fungsi yang terkait dengan

pemenuhan kebutuhan manusia. Fungsi-fungsi yang terdapat dalam sebuah pertunjukan

terkadang tidak hanya satu, tapi bisa lebih. Hal itu bergantung dengan kebutuhan

manusia tersebut. Awal pertumbuhan dari seni sendiri adalah bermula dari adanya

keperluan-keperluan ritual. Seni yang dimunculkan biasanya dianalogikan dalam suatu

gerak, suara, ataupun tindakan-tindakan tertentu dalam suatu upacara ritual misalnya

yang dimaksudkan sebagai ungkapan atau simbol untuk berkomunikasi.

Dalam perkembangan selanjutnya seni pertunjukan masih berpijak pada aturan-

aturan tradisi keagamaan yang berlaku. Seni pertunjukan termasuk bentuk seni yang

cukup kompleks karena merupakan gabungan antar berbagai bidang seni. Pada dasarnya,

sebuah seni pertunjukan memiliki fungsi yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan

manusia. Beberapa fungsi dari pertunjukan tersebut antara lain fungsi religius, fungsi

sosial, fungsi pendidikan, fungsi estetik, hiburan, dan fungsi ekonomi. Pengulangan

dalam sebuah pertunjukan terkadang tidak hanya satu, tapi bisa lebih. Hal itu tergantung

dengan kebutuhan manusia tersebut.

2. Anak Jalanan dan Masalahnya

Page 43: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

39 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Anak jalanan adalah fenomena nyata dalam kehidupan. Belakangan penyebab

tersebut menimbulkan permasalahan sosial yang kompleks. Anak jalanan mempunyai

ciri-ciri, berusia antara 6 sampai dengan 18 tahun, melakukan kegiatan atau berkeliaran

di jalanan, penampilannya kebanyakan kusam dan pakaian tidak terurus. Masalah anak

jalanan masih merupakan masalah kesejahteraan sosial yang serius dan perlu mendapat

perhatian. Hal ini mengingat bahwa anak-anak yang hidup di jalan sangatlah rentan

terhadap situasi buruk, perlakuan yang salah dan eksploitasi baik itu secara fisik maupun

mental. Hal ini akan sangat mengganggu perkembangan anak secara mental, fisik, sosial,

maupun kognitif, serta anak tidak mendapatkan hak dalam memperoleh pendidikan dan

penghidupan yang layak.

Keberadaan anak jalanan diabaikan dan tidak dianggap oleh sebagian besar

masyarakat, terutama masyarakat awam. Salah satu dampak dari kemiskinan adalah

adanya anak jalanan. Meningkatnya angka penduduk miskin telah mendorong

meningkatnya angka anak putus sekolah dan meningkatnya anak-anak terlantar. Pada

umumnya anak-anak terlantar mengalami masalah ganda seperti kesulitan ekonomi,

menderita gizi buruk, kurang perhatian dan kasih sayang orang tua, tidak bisa mendapat

layanan pendidikan secara maksimal, dan lain sebagainya.

Jumlah anak jalanan di Indonesia mengalami peningkatan pesat dalam beberapa

tahun terakhir. Jumlah anak jalanan tahun 2015 sebanyak 33.400 anak tersebar di 16

Provinsi. Sedangkan anak jalanan yang mendapatkan layanan Program Kesejahteraan

Sosial Anak (PKSA) baru mencapai 6.000 pada 2016. Belum semua anak jalanan ini

mendapatkan penanganan oleh pemerintah, untuk itu saya mengajak berbagai pihak

bersama-sama mendukung Indonesia Bebas Anak Jalanan 2017," kata Menteri Sosial

Khofifah Indar Parawansa.

Page 44: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

40 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Peningkatan jumlah anak jalanan yang pesat merupakan fenomena sosial yang perlu

mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Perhatian ini tidak semata-mata terdorong

oleh besarnya jumlah anak jalanan melainkan karena situasi dan kondisi anak jalanan

yang buruk dimana kelompok ini belum mendapatkan hak-haknya bahkan sering

dilanggar.

Menurut Departemen Sosial RI (2006:1), ketelantaran pada anak secara garis besar

disebabkan oleh dua faktor yakni:

a. Faktor ketidaksengajaan atau dengan kata lain karena kondisi yang tidak

memungkinkan dari orang tua atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan anaknya.

b. Faktor kesengajaan untuk menelantarkan anaknya karena rendahnya tanggung jawab

sebagai orang tua atau keluarga terhadap anaknya.

Anak jalanan dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu:

a. Anak jalanan yang hidup di jalanan

Anak-anak yang berpartisipasi penuh di jalanan, baik secara sosial maupun ekonomi.

Beberapa diantara mereka masih mempunyai hubungan dengan orangtuanya, tetapi

frekuensi pertemuan mereka tidak menentu. Banyak diantara mereka adalah anak-

anak yang karena suatu sebab lari atau pergi dari rumah. Berbagai penelitian

menunjukkan bahwa anak-anak pada kategori ini sangat rawan terhadap perlakuan

salah, baik secara sosial-emosional, fisik maupun seksual.

b. Anak jalanan yang bekerja di jalanan

Anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak di jalan, namun

masih mempunyai hubungan yang kuat dengan orangtua mereka. Fungsi anak

jalanan pada kategori ini adalah untuk membantu memperkuat penyangga ekonomi

keluarganya karena beban atau tekanan kemiskinan yang mesti ditanggung tidak

dapat diselesaikan sendiri oleh kedua orangtuanya.

Page 45: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

41 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

c. Anak jalanan yang rentan menjadi anak jalanan

Anak-anak yang menghabiskan seluruh waktunya di jalanan yang berasal dari

keluarga yang hidup atau tinggalnya juga di jalanan. Mempunyai kegiatan ekonomi

di jalanan yang senantiasa pulang ke rumah setiap hari atau dalam arti lain anak-anak

yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal di jalanan. Salah satu ciri penting dari

kategori ini adalah pemampangan kehidupan jalanan sejak anak masih bayi bahkan

sejak masih dalam kandungan. Di Indonesia, kategori ini dengan mudah ditemui di

berbagai kolong jembatan, rumah-rumah liar sepanjang rel kereta api, dan

sebagainya walau secara kuantitatif jumlahnya belum diketahui secara pasti (Bagong,

1999: 41- 42).

d. Anak jalanan berusia di atas 16 tahun

Anak berusia 5-17 tahun yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja di jalanan

atau yang bekerja dan hidup dijalanan yang menghabiskan sebagaian besar waktunya

untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.

PEMBAHASAN

1. Pentingya Seni Dalam Kehidupan Anak Jalanan

Pada hakikatnya anak jalanan adalah ‘anak-anak’, sama dengan anak-anak lainnya

yang bukan anak jalanan. Latar belakang menjadi anak jalanan meliputi : awal anak

menjadi anak jalanan, motif anak turun ke jalan, pekerjaan orang tua yang

menggambarkan kondisi perekonomian keluarga, pola asuh yang diterapkan dan

berbagai pengalaman yang dialami anak selama hidupnya.

Secara umum penyebab anak jalanan ada enam faktor penyebab dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Page 46: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

42 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

a. Anak jalanan turun ke jalan karena adanya desakan ekonomi keluarga sehingga justru

orang tua menyuruh anaknya untuk turun ke jalan guna mencari tambahan ekonomi

keluarga.

b. Rumah tinggal yang kumuh membuat ketidakbetahan anak berada di rumah sehingga

perumahan kumuh menjadi salah satu faktor pendorong untuk anak turun ke jalan.

c. Rendahnya pendidikan orang tua menyebabkan mereka tidak mengetahui fungsi dan

peran sebagai orang tua dan juga tidak mengetahui hak-hak anak.

d. Belum adanya payung kebijakan mengenai anak yang turun ke jalan baik dari

kepolisian, Pemda maupun Kementerian Sosial menyebabkan penanganan anak

jalanan tidak terkoordinasi dengan baik.

e. Peran masyarakat dalam memberikan kontrol sosial masih sangat rendah.

f. Lembaga-lembaga organisasi sosial belum berperan dalam mendorong partisipasi

masyarakat menangani masalah anak jalanan.

Apabila dikelompokan, faktor-faktor yang menyebabkan munculnya anak jalanan

antara lain:

a. Faktor Ekonomi

Eksploitasi secara ekonomi terhadap anak jalanan merupakan suatu tindakan

sewenang-wenang yang dilakukan oleh seseorang dengan cara memanfaatkan waktu

dan tenaga anak untuk memperoleh keuntungan secara materiil. Karena adanya suatu

tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan

standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat bersangkutan. Standar

kehidupan yang rendah ini secara langsung tampak pengaruhnya terhadap tingkat

keadaan munculnya anak jalanan. Anak yang seharusnya mendapatkan penghidupan

maupun pendidikan yang layak di masa kanak-kanak, ternyata harus memenuhi

Page 47: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

43 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

kebutuhan ekonomi keluarganya. Tidak sedikit orang tua yang mempekerjakan anak-

anaknya yang dibawah umur untuk mencari uang bagi kehidupan keluarganya.

b. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan merupakan faktor yang kuat sebagai salah satu penyebab

munculnya anak jalanan. Tingkat ekonomi keluarga yang sangat rendah sehingga

mereka tidak dapat mencukupi kehidupannya terpaksa anak-anak mereka menjadi

korban, untuk menjadi anak jalanan untuk mencari kebutuhan ekonomi keluarganya.

Bahwa kemiskinan merupakan faktor mendasar (underlying factor) munculnya

pekerja anak. Kekuatan yang paling kuat sekali mendorong anak-anak ke dalam

lingkungan pekerjaan yang menyebabkan dan melemahkan adalah eksploitasi dari

kemiskinan. Pada bagian lain ILO dan Unicef (1994) menyebutkan bahwa

kemiskinan merupakan akar permasalahan terdalam dan faktor utama anak-anak

terjun ke dunia kerja.

c. Faktor Pendidikan

Di Indonesia faktor pendidikan pun menjadi penyebab utama anak-anak bekerja.

Biaya sekolah yang tinggi, perilaku dosen/guru yang diskriminatif, dan ketentuan-

ketentuan teksis yang birokratis mengalahkan kesempatan belajar bagi anak jalanan.

Orang tua membutuhkan tenaga anak-anaknya untuk membantu meningkatkan

pendapatan rumah tangga. Hal ini disebabkan karena anak-anak justru membutuhkan

pekerjaan, karena keadaan ekonomi keluarganya yang miskin dari pada pendidikan

yang dianggap hanya menghamburkan uang.

d. Faktor Hukum

Belum beragamnya unsur-unsur pemerintahan yang memandang anak jalanan antara

sebagai kelompok yang memerlukan perawatan (pendekatan kesejahteraan) dan

pendekatan yang menganggap anak jalanan sebagai trouble maker atau pembuat

Page 48: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

44 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

masalah (security approach/pendekatan keamanan). Maka peluang pekerjaan sektor

informal yang tidak terlalu membutuhkan keahlian, mengakibatkan mereka menjadi

anak jalanan.

e. Faktor Masyarakat

Karena faktor masyarakat miskin, anak-anak adalah aset untuk membantu

peningkatan keluarga, anak-anak diajarkan bekerja yang berakibat drop out dari

sekolah.

f. Faktor Budaya Sosial

Ketidakmampuan orang tua menyediakan kebutuhan dasar, ditolak orang tua, salah

perawatan atau kekerasan di rumah, kesulitan berhubungan dengan keluarga atau

tetangga, terpisah dengan orang tua, sikap-sikap yang salah terhadap anak,

keterbatasan merawat anak yang mengakibatkan anak menghadapi masalah fisik,

psikologis dan sosial.

2. Usaha Kesejahteraan Sosial

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.6 Tahun 1974, Usaha-usaha

kesejahteraan sosial adalah semua upaya, program, dan kegiatan yang ditujukan untuk

mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan dan mengembangkan kesejahteraan

sosial (Sumarnonugroho, 1987:39). Usaha kesejahteraan sosial mengacu pada program,

pelayanan, dan berbagai kegiatan yang secara konkret berusaha menjawab kebutuhan

ataupun masalah-masalah yang dihadapi anggota masyarakat. Usaha kesejahteraan

sosial dapat diarahkan pada individu, keluarga, kelompok atau komunitas.

Beberapa contoh dari usaha kesejahteraan sosial yang searah dengan tujuan

pembangunan ekonomi adalah:

a. Beberapa tipe unit usaha kesejahteraan sosial yang secara langsung memberikan

sumbangan terhadap peningkatan produktifitas individu, kelompok ataupun

Page 49: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

45 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

masyarakat, contohnya adalah pelayanan konseling pada generasi muda dan lain-

lain.

b. Jenis usaha kesejahteraan sosial yang berupaya untuk mencegah atau

meminimalisir hambatan (beban) yang dapat dihadapi oleh para pekerja (yang

masih produktif).

c. Jenis usaha kesejahteraan sosial yang memfokuskan pada pencegahan dampak

negatif urbanisasi dan industrialisasi pada kehidupan keluarga dan masyarakat atau

membantu mereka agar dapat mengidentifikasi dan mengembangkan “pemimpin”

dari suatu komunitas lokal.

3. Aspek Aktor atau Kelembagaan yang Terlibat dalam Penanganan Anak Jalanan

Mencermati permasalahan anak yang membutuhkan perhatian serius dari semua

pihak, atas inisiatif Kementerian Sosial RI, Tokoh Masyarakat, Perguruan Tinggi,

Organisasi non Pemerintah dan Pemerintah, Media Massa, dan kalangan profesi serta

dukungan United Nations Children’s Fund (UNICEF), pada tanggal 26 Oktober 1998

dibentuklah Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Perlindungan Anak).

Perlindungan anak di Indonesia dalam penyelenggaraannya memiliki asas dan landasan

yang kuat. Penyelenggaraan perlindungan anak di Indonesia berasaskan pada Pancasila

dan berlandaskan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta

memiliki prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak Anak yang meliputi:

a. Prinsip Non Diskriminasi. Prinsip ini artinya tidak membedakan anak berdasarkan

asal usul, suku, agama, ras dan sosial ekonomi.

b. Prinsip kepentingan yang terbaik bagi anak. Prinsip ini mempunyai arti bahwa dalam

semua tindakan yang menyangkut anak yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat,

badan legislatif, dan badan yudikatif, maka kepentingan yang terbaik bagi anak harus

menjadi pertimbangan utama.

Page 50: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

46 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

c. Prinsip untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan. Prinsip ini maksudnya

hak asasi yang paling mendasar bagi anak yang dilindungi oleh negara, pemerintah,

masyarakat, keluarga dan orang tua.

d. Prinsip penghargaan terhadap pendapat anak. Penghormatan atas hak-hak anak untuk

berpartisipasi dan menyatakan pendapat dalam mengambil keputusan terutama jika

menyangkut hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya. Anak agar bisa menjadi

generasi penerus keluarga dan bangsa yang kuat, maka hak-hak mereka haruslah

dilindungi oleh pihak-pihak yang memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan

perlindungan anak seperti orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa dan juga negara.

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang

berkeadilan ditetapkan Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) sebagai program

prioritas nasional yang meliputi Program Kesejahteraan Sosial Anak Balita, Program

Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar, Program Kesejahteraan Sosial Anak Jalanan,

Program Kesejahteraan Sosial Anak yang Berhadapan dengan Hukum, Program

Kesejahteraan Sosial Anak Dengan Kecacatan dan Program Kesejahteraan Sosial Anak

yang Membutuhkan Perlindungan Khusus, didukung beberapa aspek utamanya aspek

pendanaan.

Sumber pendanaan tidak semata bertumpu pada APBN tetapi menggalang juga

kerjasama luar negeri, APBD, dan dukungan organisasi non-pemerintah dalam negeri

maupun internasional, termasuk sumber pendanaan Corporate Social Responsibilty

(CSR).

Sumber dana untuk kegiatan pelatihan anak jalanan dipengaruhi oleh faktor

pendorong dalam pemberdayaan anak jalanan antara lain:

1) Adanya peran aktif LSM

2) Koordinasi dengan SKPD lain

Page 51: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

47 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

3) Tersedianya dana walaupun terbatas

4) Adanya donatur dari masyarakat dan swasta.

Sedangkan faktor penghambat diantaranya:

1) Terbatasnya dana, sarana dan prasarana

2) Terbatasnya sumber daya manusia

3) Rendahnya kesadaran anak jalanan untuk mengikuti pelatihan.

Pengembangan Kemampuan Teknis Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)

dalam pelaksanaan program PKSA adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan personil dalam menyelenggarakan setiap tahapan pelayanan

PKSA termasuk dalam pencarian sumber pendanaan program. Upaya tersebut meliputi

antara lain:

a. Pembuatan dan pengajuan proposal pencarian dana kepada lembaga-lembaga sosial,

nasional maupun internasional

b. Pembuatan dan pengajuan proposal pencarian dana kepada lembaga-lembaga usaha

yang memiliki kepedulian sosial, termasuk upaya pemanfaatan kewajiban penyisihan

dana untuk CSR (Corporate Social Responsibilities)

c. Pembuatan dan pengajuan proposal pencarian dana dari sumber Anggaran

Pendapatan & Belanja Daerah (APBD)

d. Penggalangan dana masyarakat.

4. Penanganan untuk Menertibkan Anak Jalanan

Pertama, pemerintah harus memikirkan tempat tinggal yang layak bagi anak jalanan.

Rumah singgah misalnya, di mana mereka merasa aman dan mendapatkan perlindungan.

Program Orang Tua Asuh dapat membantu pemerintah dalam menangani masalah anak

jalanan. Hal ini penting, karena berbicara anak jalanan berarti berbicara di mana mereka

Page 52: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

48 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

tinggal untuk mendapatkan perlindungan, baik dari faktor alam maupun dari faktor orang

dewasa yang melakukan tindak kekerasan.

Kedua, adanya sekolah berbiaya murah dan gratis niscaya membuat anak yang

beraktivitas di jalanan akan berkurang. Anak-anak tidak perlu memikirkan bagaimana

mencari uang sekolah. Melunasi uang buku, membayar uang ujian, uang harian

dosen/guru, uang perpisahan, dan segala macam jenis uang lainnya yang sangat

membebani ekonomi keluarga.

Ketiga, membuat kegiatan-kegiatan yang mengikutsertakan partisipasi anak secara

rutin. Hal ini dimaksudkan untuk mengisi waktu luang anak sehingga tidak mudah untuk

terjerumus kepada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti beraktivitas di jalanan untuk

mencari uang.

Solusi yang relevan untuk mengatasi makin pesatnya pertumbuhan angka

keberadaan anak jalanan, sejauh ini terdapat tiga model penanganan anak jalanan dengan

pendekatan yang berbeda:

a. Community Based adalah model penanganan yang berpusat di masyarakat dengan

menitik beratkan pada fungsi-fungsi keluarga dan potensi seluruh masyarakat.

Tujuan akhirnya adalah anak tidak menjadi anak jalanan / sekalipun di jalan, mereka

tetap berada dilingkungan keluarga. Kegiatannya biasanya meliputi: pelatihan

peningkatan pendapatan keluarga, penyuluhan dan bimbingan pengasuhan anak, dan

kesempatan anak untuk memperoleh pendidikan dan kegiatan waktu luang.

b. Street Based adalah kegiatan dijalanan atau penjangkauan penanganan terhadap anak

langsung dilakukan ditempat anak tersebut sering berada, kegiatan ini berupa

pendamingan terhadap anak agar mendapatkan perlindungan dari orang yang

berperan sebagai pengganti orang tuanya.

Page 53: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

49 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

c. Centre Based adalah kegiatan di panti, untuk anak-anak yang sudah utus dengan

keluarganya. panti menjadi lembaga pengganti keluarga untuk dan memenuhi

kebutuhan anak seperti kesehatan, pendidikan, keterampilan, waktu luang, makan

tempat tinggal, pekerjaan dan sebagainya.

d. Selther Based adalah model pendekatan dengan menggunakan rumah singgah

sebagai transit dari aktifitas sehari-hari anak jalanan, rumah singgah umumnya

sebagai sasaran antara bagi anak untuk kembali diperkenalkan pada norma-norma

keluarga.

Program penanggulangan anak jalanan harus bersifat lintas sektoral, terpadu,

komprehensif dan holistik, hal tersebut mencakup :

a. Program penegakan hukum dengan pelaku utama yaitu jajaran pemerintah daerah

dan aparat penegak hukum.

b. Program pencegahan yang mencakup program pengentasan kemiskinan pedesaan

dan perkotaan, program pcmbakuan dan penyediaan lapangan kerja melalui padat

karya, program kesejahteraan sosial serta program bantuan modal usaha.

c. Program penyembuhan dan pemulihan dengan pelaku utama Kementerian

Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Agama, Lembaga Swadaya

Masyarakat, Perguruan Tinggi, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

d. Program pemberdayaan melalui kegiatan pelatihan keterampilan dengan pelaku

utama Kementerian Sosial, Kementerian Tenaga Kerja, Lembaga Swadaya

Masyarakat, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

e. Program penunjang yang mencakup kegiatan pendataan, identifikasi masalah,

penyiapan sumber daya masyarakat dan penyediaan sarana serta wahana

pendukung seperti rumah tinggal, sarana mobilitas dan pondokan.

Page 54: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

50 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

PENUTUP

UNICEF, Komisi Perlindungan Anak, Kementerian Sosial, Lembaga Swadaya

Masyarakat, dan para relawan telah memberikan perhatian yang serius kepada anak jalanan.

Hal ini membuktikan bahwa hak-hak anak telah diupayakan terpenuhi.

Mengingat banyaknya faktor yang menyebabkan timbulnya anak jalanan tentu harus

ada kesadaran dari semua pihak terutama dari diri anak itu sendiri, orang tua, keluarga, dan

lingkungan. Dengan adanya kesadaran ini akan mempermudah menangani permasalahan

anak jalanan.

Disamping usaha Pemerintah dalam penanganan anak jalanan melalui program usaha

kesejahteraan sosial, orang tua asuh, dan lain-lain, pendekatan harmonisasi seni juga

merupakan pilihan yang baik dan pantas dipertimbangkan. Melalui pendekatan seni, anak

jalanan akan dibawa ke dalam situasi : menyatu tanpa memandang latar belakang anak

jalanan sama seperti seni lagu untuk semua makluk, terbangunnya semangat kreatifitas,

imaginasi, inovasi, yang pada akhirnya akan menciptakan keahlian, kompetensi.

Pembelajaran yang didapat dari pembahasan anak jalanan ini adalah bahwa perubahan

menuju kebaikan dimulai dari kesadaran dari diri sendiri, berproses hingga mendapatkan

kedewasaan berpikir untuk mendapatkan kompetensi bertindak. Masyarakat pada umumnya,

profesi sekretaris pada khususnya dapat menemukan kreatifitas, imaginasi, dan inovasi

untuk meningkatkan kompetensi melalui harmoniasi seni seperti yang dapat diterapkan bagi

anak jalanan.

DAFTAR PUSTAKA

Fikriryandi Putra, Desy Hasanah St. A, & Eva Nuriyah H. PEMBERDAYAAN ANAK

JALANAN DI RUMAH SINGGAH. SHARE SOCIAL WORK JURNAL

(VOLUME: 5 NOMOR: 1, ISSN:2339 -0042)

Page 55: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

51 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Nike Adriyanti, dan Mariana Wibowo. Perancangan Interior Pusat Pendidikan Anak

Jalanan di Surabaya. JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 610-615

Rahmida Setiawati. Kompetensi sebagai Basis Pendidikan Seni. Harmoni Jurnal

Pengetahuan dan Pemikiran Seni (Vol VII No 3 / September – Desember 2006).

Seni Tari: Harmonisasi Ekspresi, Kreativitas dan Karakter (4/11/2014),

https://www.atmajaya.ac.id/web/konten.aspx?gid=highlight&cid=seni-tari-

diskusi-panel, diakses tanggal 30 Desember 2019

Siaran Pers: Bukti Seni Berdampak Positif untuk Masyarakat (30 April 2019),

https://koalisiseni.or.id/siaran-pers-bukti-seni-berdampak-positif-untuk-

masyarakat/, diakses tanggal 30 Desember 2019

Page 56: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

52 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

DAMPAK WABAH VIRUS CORONA TERHADAP CARA KERJA

ADMINISTRASI PERKANTORAN

STUDI KASUS : ASEKMA DON BOSCO

Oleh : Muller Sagala, S.E.,M.M.

(Dosen ASEKMA Don Bosco, [email protected])

ABSTRACT`

Many countries are shocked by the outbreak of the Covid-19 corona virus. Obviously, Covid-

19 is able to negate the establishment, comfort, and be able to distort the logic and beliefs

that have been felt by the public. Office activities are closed, transportation facilities are

restricted, the community including employees working from home, may not gather at close

range. The state and the business world seem powerless against the impact of Covid-19,

especially since Covid-19 is not visible. Governments in various countries including

Indonesia have established policies to stay at home, work from home, study at home, and

worship at home. Another problem that arises is not knowing exactly what to say when

Covid-19 ends. After several months of carrying out existing policies the Government finally

established a new policy that is the community and the business world can run "New

Normal". Employees and companies have been able to work on a limited basis which is a

combination of working from home online and working in the office while taking into

account health protocols. The real impact of Covid-19 is that Government policy will change

the way work from 'physically must be present at the office or campus' to "working remotely

from each other's houses" by utilizing internet technology.

Keywords: Covid-19, Work procedures, Office Administration

PENDAHULUAN

Seperti diketahui, Indonesia dan negara lainnya masih bergelut melawan virus Corona

hingga saat ini. Jumlah kasus virus Corona masih bertambah walaupun pada umumnya sudah

Page 57: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

53 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

ada penurunan secara global. Dilaporkan juga ada kesembuhan dan yang meninggal. Usaha

penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan virus Corona dengan gejala

mirip flu.

Kasus virus Corona atau Covid-19 dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru

misterius pada Desember 2019 di Wuhan. Sebelum Covid-19 mewabah, dunia sempat heboh

dengan SARS dan MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang

tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang

sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih

parah dan gagal organ.

Covid-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia. Penularan sangat cepat

hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau Covid-

19 pada (11/3/2020). Infeksi Covid-19 sangat cepat terindikasi hingga hampir tak ada negara

atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam

waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat

spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona atau Covid-19.

Covid-19 menimbulkan dampak yang serius yang meliputi politik, ekonomi, sosial -

kesehatan, budaya, pertahanan, dan keamanan, termasuk lingkungan alam. Yang sangat

menyerap perhatian publik adalah masalah kesehatan dan ekonomi. Banyak sektor-sektor

yang menunjang masalah kesehatan dan ekonomi termasuk dunia industri dan bisnis.

Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui lebih jauh apa dampak yang

ditimbulkan oleh wabah virus Corona terhadap cara kerja administrasi perkantoran dalam

studi kasus Asekma Don Bosco.

Metodologi yang dipakai dalam karya tulis ini adalah studi pustaka dan mengikuti

berbagai webinar yang diselenggarakan oleh Pemerintah.

LANDASAN TEORI

Page 58: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

54 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

1. Pengertian dan Cara Pananganan Wabah Virus

Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada

daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang

menyebar tersebut. Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat

dikatakan sama dengan epidemi, yaitu "berjangkitnya suatu penyakit menular dalam

masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaan yang

lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka" (UU

4/1984).

Suatu pandemi (dari bahasa Yunani : pan = semua + demos = rakyat) atau epidemi

global atau wabah global merupakan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang

dalam daerah geografi yang luas.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila

ketiga syarat berikut telah terpenuhi:

a. timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi

bersangkutan,

b. agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,

c. agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.

Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemi hanya karena

menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker

menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi

karena tidak ditularkan.

Virus adalah mikroorganisme patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus

hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki

perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Semua bentuk kehidupan dapat

diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea. Istilah virus

Page 59: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

55 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

biasanya digunakan pada jenis virus yang menginfeksi sel-sel eukariota, sementara virus

yang menginfeksi sel prokariota - seperti bakteri dan arkea - dikenal sebagai bakteriofag.

Ketika tidak berada di dalam sel atau tidak dalam proses menginfeksi sel, virus

berada dalam bentuk partikel independen yang disebut virion. Pada beberapa virus

terdapat amplop eksternal yang terbuat dari lipid.

Terdapat perbedaan pendapat mengenai status virus sebagai makhluk hidup atau

sebagai struktur organik yang berinteraksi dengan makhluk hidup. Karena karakteristik

khasnya ini, virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia

(misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tumbuhan

(misalnya virus mosaik tembakau). Ilmu yang mempelajari virus disebut virologi.

Koronavirus atau coronavirus (istilah populernya: virus korona, virus corona, atau

virus Corona) adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocoronavirinae dalam

keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat

menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia). Pada manusia,

koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti

pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan Covid-19 sifatnya

lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada

ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi

dan babi menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau

mengobati infeksi koronavirus pada manusia.

Koronavirus merupakan virus beramplop dengan genom RNA utas tunggal plus dan

nukleokapsid berbentuk heliks simetris. Nama koronavirus berasal dari bahasa Latin

corona yang artinya mahkota, yang mengacu pada tampilan partikel virus (virion):

mereka memiliki pinggiran yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari.

Page 60: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

56 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Sampai dengan saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan umat manusia

yang terkena virus Covid-19. Namun dapat dilakukan langkah sederhana untuk

pencegahan virus Covid-19.

a. Cuci tangan

Saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan selama 20 detik. Jika tidak

ada air dan sabun bisa dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60

persen. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah beraktivitas.

b. Menggunakan masker

Jangan lupa menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

c. Jangan menyentuh alat/fasilitas umum

Ketika berada di fasilitas umum, sebaiknya jangan menyentuh tombol lift, pegangan

pintu, pegangan tangga atau eskalator yang mungkin telah mengandung virus. Jika

harus menyentuh, sebaiknya gunakan tisu atau lengan baju dan segera cuci tangan

setelahnya.

d. Hindari keramaian

Kasus infeksi virus Corona atau Covid-19 mudah menyerang saat di tempat ramai.

Usahakan tidak berada di keramaian apalagi dalam ruangan berventilasi buruk. Bila

terpaksa berada di keramaian, perlu menjaga jarak antara orang. Jangan menyentuh

wajah, hidung, dan mata jika belum cuci tangan.

e. Rajin membersihkan badan, rumah, dan lingkungan

Bersih-bersih rumah menggunakan cairan disinfektan menjadi upaya lain mencegah

kasus infeksi virus Corona, dan rajin membersihkan badan.

2. Ruang Lingkup Administrasi Perkantoran

Page 61: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

57 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Administrasi Kantor adalah serangkaian kegiatan rutin dalam suatu organisasi yang

berkaitan dengan pengelolaan data dan informasi untuk mencapai tujuan organisasi

secara sistematis. Administrasi kantor dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengorganisasian, dan pengawasan berbagai pekerjaan

yang berkaitan dengan ruang lingkup kantor dan administrasi yang tertib.

Berikut ini adalah lingkup administrasi kantor yang lengkap:

a. Kegiatan Kantor

Beberapa kegiatan kantor yang termasuk dalam ruang lingkup administrasi kantor

meliputi:

1) Perencanaan Perkantoran (office planning)

2) Pengorganisasian Perkantoran (office organizing)

3) Pengarahan Perkantoran (office actuating)

4) Pengawasan Perkantoran (office controlling)

b. Fasilitas Kerja Perkantoran

Beberapa fasilitas / fasilitas yang termasuk dalam ruang lingkup administrasi kantor

adalah:

1) Lokasi kantor

2) Bangunan

3) Peralatan

4) Interior

5) Mesin kantor.

c. Fungsi Administrasi Perkantoran

Secara umum ada lima fungsi administrasi kantor dalam kaitannya dengan operasi

organisasi, yaitu :

Page 62: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

58 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

1) Fungsi rutin, yang merupakan fungsi administratif yang membutuhkan pemikiran

minimal termasuk pengarsipan dan duplikasi.

2) Fungsi teknis, yaitu fungsi administratif yang memerlukan pendapat, keputusan,

dan keterampilan kantor yang berkualitas.

3) Function Analyst, yang merupakan fungsi administratif yang membutuhkan

pemikiran kritis dan kreatif serta kemampuan untuk memutuskan sesuatu dengan

cepat dan tepat.

4) Fungsi interpersonal, yang merupakan fungsi administratif yang memerlukan

analisis dan penilaian sebagai dasar untuk memutuskan sesuatu dan keterampilan

dalam berkomunikasi dengan orang lain.

5) Fungsi manajerial, yaitu fungsi administratif yang memerlukan perencanaan,

pengorganisasian, pengukuran, pemberian motivasi.

d. Tujuan Administrasi Perkantoran

Sebagaimana dinyatakan dalam definisi administrasi kantor di atas, secara umum

tujuan dari proses manajemen kantor ini adalah agar tujuan perusahaan dapat dicapai

secara efektif dan efisien dan memenuhi persyaratan dari sisi teknis, ekonomi, dan

psikologis.

1) Teknis: memiliki manfaat dan kegunaan.

2) Ekonomis: harga sesuai atau sesuai dengan apa yang seharusnya.

3) Psikologis: berikan kepuasan.

Berikut ini adalah tujuan administrasi perkantoran:

1) Memberikan data dan informasi lengkap kepada pihak-pihak yang perlu

melakukan tugas organisasi secara efektif dan efisien.

2) Mengawasi pekerjaan kantor dan administrasi untuk memastikan penerapan

standar kualitas, tenggat waktu, dan prosedur yang sesuai.

Page 63: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

59 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

3) Menerapkan kebijakan perusahaan atau departemen dan memberikan standar

layanan terkait dengan manajemen.

4) Diskusi dengan karyawan tentang kinerja kerja untuk mengidentifikasi masalah

dan penyebabnya, dan menyelesaikan masalah.

5) Berikan pelatihan atau perintah kerja kepada karyawan.

6) Verifikasi, memantau dan evaluasi pekerjaan dengan membuat laporan terkait

dengan kegiatan produksi, pengiriman dan penggajian.

7) Melakukan proses rekrutmen karyawan, dari wawancara hingga memilih

karyawan.

8) Menafsirkan dan mengomunikasikan semua prosedur kerja dan kebijakan

perusahaan kepada karyawan.

PEMBAHASAN

1. Fakta Data

Virus corona Covid-19 sudah menunjukan gejala pada 1 Desember 2019, dan

dilanjutkan dengan pengujian di laboratorium. Pada tanggal 20 Januari 2020 Pemerintah

China resmi mengumumkan bahwa virus tersebut telah cepat menyebar diantara manusia.

Pada tanggal 23 Januari 2020 Kota Wuhan sudah dalam status lockdown.

Lalu tanggal 30 Januari 2020, WHO mendeklarasikan epidemi itu sebagai darurat

kesehatan global, artinya semua negara dimungkinkan membuat berbagai kebijakan

tentang wabah virus corona ini.

Hal ini menyatakan bahwa secara fakta virus corona sudah ada dan sudah diketahui

ada pada akhir tahun 2019. Berikut adalah diagram kronologis berkembangnya virus

corona.

Page 64: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

60 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Page 65: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

61 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Dimulai dari Kota Wuhan, akhirnya merebak ke seluruh dunia. Harus diakui bahwa

media sosial berbasis teknologi internet turut serta mempercepat informasi tentang

wabah virus corona ini, antara lain tentang informasi : berapa jumlah yang terinfeksi

virus, jumlah yang sudah sembuh, dan jumlah yang meninggal.

Dengan penyebaran yang begitu cepat, membuat masyarakat dunia ketakutan dan

panik. Banyak negara kaget, belum siap kebijakan apa yang akan dilakukan untuk

menghentikan penyebaran virus Covid-19 secera tepat.

Disamping pesan positif media sosial untuk memberikan informasi tentang virus

Covid-19, ternyata muncul peran negatifnya. Berita yang belum terkonfirmasi dalam

hitungan detik telah menyebar ke seluruh dunia. Hal ini dapat membuat masyarakat

bertambah panik, mengalami ketakutan yang berlebihan.

Lalu bagaimana dengan tugas-tugas yang berkaitan dengan kegiatan dan

administrasi perkantoran di dunia industri dan bisnis. Dampaknya akan sangat

tergantung kepada sektor usaha. Selama berlangsungnya kebijakan Pelaksanaan

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka ada 3 instansi yang dapat beropasi

yaitu : Instansi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah; Kantor perwakilan

diplomatik dan organisasi internasional; dan Kantor Badan Usaha Milik Negara dan

Badan Usaha Milik Daerah (BUMN dan BUMD).

Sektor usaha yang diperbolehkan beroperasi dalam masa PSBB adalah : Kesehatan;

Bahan pangan, makanan dan minuman; Energi; Komunikasi dan teknologi informasi;

Keuangan; Logistik; Konstruksi; Industri strategis; Pelayanan dasar, utilitas publik dan

industri yang ditetapkan sebagai obyek vital nasional dan obyek tertentu; Perhotelan; dan

Sektor swasta yang melayani kebutuhan sehari-hari.

2. Reaksi Terhadap Virus Covid-19

Page 66: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

62 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Reaksi negara-negara terhadap penyebaran virus Covid-19 sangat beragam. Ada

yang terencana, ada yang konservatif, dan ada yang reaktif. Reaksi tersebut wajar timbul

di tengah kepanikan dan ketakutan. Hampir seluruh reaksi yang timbul tersebut berfokus

kepada kesehatan, tetapi banyak negara juga mempertimbangkan mengenai ekonomi,

sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan bahkan politik.

Setelah menyadari bahwa masa penyebaran virus Covid-19 belum dapat ditentukan

sampai kapan, sementara ekonomi masyarakat dan ekonomi nasional masing-masing

negara telah mulai menurun, akhirnya banyak negara termasuk Indonesia

membertimbangkan untuk membuka kegiatan perekonomian dengan tetap mengikuti

protokol kesehatan. Indonesia menyebutnya dengan “new normal”.

Dalam kasus Asekma Don Bosco, selama masa pandemi virus Covid-19 yang

dimulai sejak Maret 2020, perkuliahan dilakukan dengan cara Pembelajaran Jarak Jauh

(PJJ-Daring). Termasuk seluruh pelayanan administrasi dilakukan secara online, kecuali

membutuhkan pelayanan secara fisik maka diselesaikan di kampus Asekma Don Bosco

dengan perjanjian.

Selama masa pandemi Covid-19, pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Asekma

Don Bosco dilakukan secara online, dengan hasil survei berikut ini.

a. Aplikasi yang digunakan responden selama PJJ terdiri dari email, WA, Google

Classroom. Pelaksanaan PJJ, responden dapat menggunakan lebih dari 1 aplikasi.

Distribusi penggunaan aplikasi : email (93,4 persen); WA (91,8 persen); dan Google

Classroom (77,0 persen).

b. Peralatan yang digunakan responden selama pelaksanaan PJJ yaitu smartphone (HP),

laptop, desktop computer. Responden dapat menggunakan lebih dari 1 jenis peralatan.

Distribusi penggunaan peralatan : smartphone (HP) (96,7 persen); laptop (83,6

persen); dan desktop computer (3,3 persen)

Page 67: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

63 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

c. Jenis sumber internet yang digunakan responden selama pelaksanaan PJJ yaitu

internet berlangganan sendiri, sumber wifi lainnya, paket kuota, hot spot orang tua,

hotspot, internet tetangga. Responden dapat menggunakan lebih dari 1 jenis sumber

internet. Distribusi penggunaan sumber internet : berlangganan sendiri (57,4 persen),

sumber wifi lainnya (18,0 persen), paket kuota (63,9 persen), hot spot orang tua (1,6

persen), hotspot (1,6 persen), dan internet tetangga (1,6 persen)

d. Apabila kondisi pandemi virus Covid-19 dapat semakin membaik, responden

mengharapkan : Melakukan perkuliahan di kampus (36,1 persen); Melanjutkan PJJ

(kuliah online dari rumah) (14,8 persen); dan Gabungan perkuliahan di kampus dan

PJJ (online) (49,2 persen)

e. Responden menyatakan perbandingan pengeluaran biaya : Biaya harian ke kampus

lebih besar dibanding kuliah secara PJJ (80,3 persen); Biaya kuliah secara PJJ lebih

besar dibanding kuliah di kampus (19,7 persen).

3. Analisis Dampak Terhadap Cara Kerja Kegiatan Perkantoran

Wabah penyakit global (pandemi) virus corona Covid-19 telah nyata-nyata

mengancam sendi-sendi berkehidupan di dunia ini. Berbagai negara telah menyatakan

diri berstatus bencana nasional termasuk Indonesia.

PENUTUP

Keterpaksaan dapat menimbulkan berbagai ide, berbagai pemikiran baru secara tidak

diduga. Kadangkala hasilnya dapat kurang baik. Sebaliknya kenyamanan dapat

menimbulkan pemikiran yang tidak kreatif. Akibatnya, ketika ada kejadian yang tidak biasa

akan menghadapi kesulitan.

Munculnya pandemi virus Covid-19 di hampir seluruh negara termasuk di Indonesia,

memaksa setiap orang, setiap pihak bertindak di luar kebiasaan. Mereka yang selama ini

telah membiasakan diri untuk selalu adaftif, tentu tidak mengalami kesulitan.

Page 68: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

64 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Sebagai contoh kasus Asekma Don Bosco, adanya kebijakan Pemerintah untuk bekerja

dari rumah dan melakukan pembelajaran jarak jauh, tentu tidak mengalami hambatan yang

berarti. Selama ini manajemen, para dosen, dan para mahasiswa telah terbiasa memanfaatkan

berbagai alat media komunikasi, terbuka untuk ide-ide yang kreatif. Pembelajaran virtual

office yang sajak lama disampaikan kepada para mahasiswa telah menjadi pembelajaran dan

pengalaman yang baik.

Dengan tidak mengabaikan dampak negatif dari Covid-19, tentu banyak hal positif

yang didapat dari kondisi ini. Bagi mereka yang mengabaikan dampak Covid-19 ini, dan

tidak mau untuk belajar, tentu akan tidak siap juga menghadapi kejadian-kejadian yang

timbul secara tidak terduga.

Terbuka untuk berubah dan mau beradaptasi yang didukung dengan langkah-langkah

inovatif akan menambah kesiapan setiap pihak dalam menghadapi berbagai kejadian yang

timbul secara tiba-tiba dan tidak terduga.

DAFTAR PUSTAKA

Antonius Atosokhi Gea dan Antonina Panca Yani Wulandari. Relasi Dengan Dunia (Alam,

IPTEK & Kerja). PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2015

Asekma Don Bosco. Laporan Ringkas Keterkaitan Covid-19 Dengan Pembelajaran Jarak

Jauh (PJJ-Daring), 4 Juni 2020

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/04/090100665/capai-1-juta-kasus-bagaimana-

virus-corona-menyebar-ke-seluruh-dunia-, diakses tanggal 9 Juni 2020

https://accurate.partners/news/dampak-serta-ancaman-Covid-19-bagi-pekerja-dan-

perusahaan/, diakses tanggal 9 Juni 2020

https://id.wikipedia.org/wiki/, diakses tanggal 9 Juni 2020

https://id.wikipedia.org/wiki/Koronavirus, diakses tanggal 9 Juni 2020

https://guruakuntansi.co.id/administrasi-perkantoran/, diakses tanggal 9 Juni 2020

Page 69: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

65 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Peluncuran Program Kampus Merdeka, 24 Januari 2020. https Pembelajaran Jarak

Jauh://www.youtube.com/watch?v=39ZalVGmySQ, diakses tanggal 9 Juni

2020

Page 70: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

66 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

PROFESIONAL SEKRETARIS DALAM MENDAMPINGI PIMPINAN DI ERA

NEW NORMAL

Oleh: V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.

(Dosen ASEKMA Don Bosco, [email protected])

ABSTRACT

The condition of the corona pandemic (Covid-19) as bad news now afflicts all countries

indiscriminately, developed and developing countries, countries that are rich in advanced

technology. It is still hard to believe logically, but this is real, this is a fact, countries on this

earth can be paralyzed helpless. The purpose of this study is to determine the extent to which

a secretary can professionally assist leaders in the new normal era. The methodology in

writing this scientific work is to do a literature study coupled with the observation of the

author. Being a secretary in modern times and in the midst of the Covid-19 pandemic

situation is certainly not an easy and easy thing. Secretaries in the new normal era certainly

have bigger and more complex challenges. When compared to the era before Covid-19, the

challenges of secretaries in the current era are increasingly competitive but must also be

selective and critical. Being a secretary in the new normal era really needs a secretary who

is unique to maintain his existence in the world of work and companies in accompanying the

leadership. The uniqueness of the secretary can be seen from the ability of the secretary to

handle and manage his work which is equipped with the quality of his hard and soft skills.

Keywords: Profesional, Secretary, New Normal

PENDAHULUAN

Berbicara tentang situasi kondisi Indonesia bahkan dunia pada saat ini seolah seperti

berbicara di dunia khayalan atau cerita dongeng yang tidak ada faktanya. Masih sulit

dipercaya secara logika dan nalar akan tetapi ini riel, ini fakta, ini sungguh nyata, negara –

negara di bumi ini bisa lumpuh tak berdaya. Kondisi yang bad news ini menimpa seluruh

Page 71: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

67 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

negara tanpa pandang bulu, negara maju maupun negara berkembang, negara yang kaya

dengan teknologi canggih dan begelimang orang-orang hebat cerdas dan sangat mampu

secara ekonomi maupun non ekonomi ataupun negara yang sangat tertinggal dalam berbagai

hal mengalami hal yang sama yaitu mengalami pandemi corona, tepatnya mengalami

pandemic Covid-19. Seluruh aktivitas manusia secara pribadi maupun kelompok organisasi,

perusahaan, kegiatan lainnya bahkan sampai peperangan dan kejahatan antar negara yang

sudah bertahun-tahun bisa terhenti dengan sendirinya.

Sangat tidak masuk akal dan logika penalaran semua kecanggihan oleh manusia runtuh.

Interaksi sosial yang menjadi ciri manusia sebagai makhluk sosial terhenti, bahkan tidak

berlaku lagi. Bumi benar - benar seperti sedang mengalami detox, bumi disehatkan lagi dari

polusi dan perusakan alam lainnya. Bumi benar - benar dibuat sehat lagi. Perusahaan banyak

yang gulung tikar, banyak PHK (pemutusan hubungan kerja), keangkuhan perusahaan-

perusahaan besar diruntuhkan, usaha – usaha menengah ke bawah semakin tak berdaya

karena Covid-19.

Peradaban kehidupan secara menyeluruh dan berskala besar berubah dengan terpaksa.

Dan orang dituntut oleh keadaan suka tidak suka harus berubah dalam menjalani aktivitasnya.

Sungguh situasi sekarang ini membuat seluruh manusia di bumi ini berubah dari nyaman ke

ketidaknyamanan, orang harus nyaman dengan ketidaknyamanan, dan ini pembuktian

bahwa yang abadi adalah perubahan. Perubahan tidak bisa dihindari dan itu kebutuhan, maka

yang abadi itu hanya perubahan.

Bagaimana dengan perusahaan – perusahan dan karyawannya yang tetap dapat

mempertahankan aktivitasnya dan agar tetap selamat aman dalam ketidakmudahan ini?

Bagaimana dengan para pimpinan perusahaan dan para sekretarisnya dalam menjalani

aktivitasnya yang sangat sibuk dan padat dengan agenda kegiatan tetapi terpaksa harus

menghadapi perubahan? Bagaimana peran sekretaris dalam mendampingi pimpinan di era

Page 72: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

68 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

dampak covid–19 yaitu era new normal ini? Suka tidak suka, nyaman tidak nyaman,

perubahan harus terjadi, transformasi kerja harus dijalani, begitu pun halnya dengan peran

sekretaris di perusahaan dalam mendampingi pimpinan juga harus berubah secara

professional dengan tatanan - tatanan baru di era new normal ini.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana sekretaris secara

profesional dapat mendampingi pimpinan di era new normal. Metodologi dalam penulisan

karya ilmiah ini adalah dengan melakukan studi pustaka ditambah dengan pengamatan

Penulis.

LANDASAN TEORI

1. Profesional

Profesional yaitu orang yang menjalankan profesi sesuai dengan keahliannya.

Dalam menjalankan tugasnya atau tugas profesinya seorang professional harus bertindak

obyektif, yang artinya bebas dari rasa tidak suka, benci, maupun rasa malas, atau enggan

mengambil keputusan. Seorang professional harus jelas dalam bertindak dan mengambil

keputusan.

Sebagaimana yang ditulis di paragraf pembuka, kali ini akan dibahas soal

profesional. Pertama akan dicoba mencari artinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia,

atau KBBI ada tiga arti dari kata professional. Pertama, kata profesional merupakan kata

sifat, yang berarti berkaitan dengan profesi. Kedua, kata profesional diartikan dengan

memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, misalkan pada kalimat “Ia

adalah seorang juru masak profesional.” Terakhir, ketiga, profesional diartikan dengan

mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. Misalkan pertandingan tinju

profesional.

Pengertian lain datang dari pembahasan filsafat terkait kata profesional. Profesional

memiliki ikatan kuat dengan kata profesi dan profesionalisme. Kata profesi diartikan

Page 73: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

69 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

dengan pekerjaan yang menghasilkan nafkah, dengan mengandalkan keahlian dan

keterampilan khusus. Dengan begitu, kata profesional dapat diartikan sebagai orang yang

melakukan pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu. Dengan mengandalkan

keterampilan dan keahlian terkait pekerjaan tersebut. Pelakunya pun memiliki komitmen

mendalam terhadap pekerjaan tersebut.

Pengertian lain menyebutkan, seorang profesional ialah mereka yang memiliki

keahlian dan keterampilan di bidang yang dikerjakan, juga mendalami dan berkomitmen

tinggi atas pekerjaan tersebut. Maksud dari berkomitmen tinggi adalah orang tersebut

melibatkan diri, pikiran, dengan tekun dan giat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Menurut Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S.

Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang

merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional

sendiri berarti, bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan

dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu.

Profesional merupakan suatu sikap yang harus dikembangkan para pekerja saat

berada dilingkup perusahaan. Setiap orang bisa memiliki berbagai macam karakter, tapi

dalam hal ini setiap sikap dan karakter harus dapat ditempatkan di porsi yang tepat dan

sesuai.

Ada 3 hal pokok yang ada pada seorang professional:

a. Skill, maksudnya orang tersebut harus benar-benar ahli di bidangnya. Kemampuan

seorang professional bisa dilihat dari keahliannya yang di atas rata-rata dari orang

lain. Selain itu kemampuan bekerja cerdas, keras, dan pantang menyerah dalam

memecahkan masalah serta selalu berinovasi.

Page 74: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

70 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

b. Knowledge, artinya orang tersebut harus dapat menguasai, minimalnya berwawasan

mengenai ilmu lain yang berkaitan dengan bidangnya. Pada umumnya seorang

professional akan selalu menambah ilmunya, dia tidak puas sebatas ilmu tertentu saja.

c. Attitude, maksudynya bahwa orang tersebut bukan hanya pintar, akan tetapi harus

memiliki etika yang diterapkan dalam bidangnya. Orang tersebut juga harus mampu

bekerja secara mandiri maupun kelompok, mampu mengimbangi lingkungan

kerjanya, melakukan sesuatu bukan semata hanya karena uang tetapi lebih

mengutamakan manfaatnya bagi kepentingan bersama.

Profesionalisasi berasal dari kata professionalization yang berarti kemampuan

professional. Menurut Eric Hoyle, konsep profesionalisasi mencakup dua dimensi yaitu :

“the improvement of status and the improvement of practice” (peningkatan status dan

peningkatan pelatihan).

Ciri-ciri profesional :

a. memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi.

b. memiliki kode etik.

c. memiliki tanggungjawab serta integritas yang tinggi.

d. memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.

e. memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja.

f. menjadi anggota organisasi dari profesinya.

g. berorientasi pada masa depan.

h. memiliki pengalaman yang luas

i. memiliki pemikiran terbuka, menghilangkan ego untuk kepentingan bersama.

Menurut para ahli pengertian professional mempunyai arti sebagai berikut :

a. Profesional adalah kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai antisipasi

menghadapi globalisasi (menurut Onny S.Prijono).

Page 75: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

71 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

b. Profesionalisme berasal dari kata professional yang mempunyai makna yaitu

berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk

menjalankannya (KBBI, 1994).

c. Profesionalisme adalah tingkah laku keahlian atau kualitas dan seseorang yang

professional (Longman,1987).

d. Profesionalisme adalah lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang-orang yang

memiliki kemampuan tertentu pula (Pamudji, 1985).

e. Profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang dimiliki oleh

birokrasi (bureaucratic- competence) dengan kebutuhan tugas (ask-requirement),

oleh Korten & Alfonso.

2. Sekretaris

Pengertian Sekretaris

Istilah sekretaris pada awalnya berasal dari bahasa Latin, yaitu “secretum” yang

berarti rahasia. Arti rahasia di sini adalah orang yang menyimpan rahasia. Ada banyak

pemahaman sekretaris yang dijelaskan oleh para ahli. Salah satu penjelasannya adalah

M. Braum dan Ramon, yang mengatakan bahwa: Sekretaris adalah pelayan kepala atau

pemimpin yang menerima dikte, menyiapkan korespondensi, menerima tamu,

memeriksa, atau mengingatkan kepemimpinannya akan kewajiban atau perjanjian

resminya dan melakukan banyak kewajiban lainnya terkait untuk meningkatkan

efektivitas kepemimpinan terkait dengan kewajiban terkait lainnya untuk meningkatkan

efektivitas pemimpin mereka. Jadi intinya adalah sekretaris adalah seseorang, baik

karyawan maupun karyawan yang memiliki tugas yang berkaitan dengan rahasia suatu

organisasi atau perusahaan.

Seorang sekretaris adalah seseorang yang membantu para pemimpin, baik

organisasi maupun perusahaan terutama dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitan

Page 76: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

72 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

dengan masalah administrasi yang mendukung kegiatan para pimpinan atau operasional

perusahaan. Sesungguhnya kata sekretaris berasal dari bahasa latin: ”secretum” yang

artinya rahasia. Kata secretum tersebut kemudian berubah menjadi kata “secretarius”

dalam bahasa Perancis, “secretary”dalam bahasa Inggris, serta “secretaries” dalam

bahasa Belanda. Sesuai dengan asal pembentukan katanya, maka sekretaris dapat

dipahami sebagai orang yang dapat menyimpan rahasia atau hal-hal yang bersifat penting

yang tidak dapat diinformasikan ke sembarang orang.

Berbagai pendapat yang mendefinisikan sekretaris antara lain sebagai berikut:

a. Sekretaris adalah orang yang bekerja pada orang lain untuk membantu dalam

korespondensi, pekerjaan tulis, mendapatkan informasi, dan masalah masalah

lainnya: pegawai yang ditunjuk oleh masyarakat atau perusahaan atau perserikatan

untuk korespondensi, memelihara warkat warkat, terutama yang berurusan dengan

perusahaannya. (Menurut Nuraeni dalam H.W Fowler ,2014).

b. “An assistant to a chief who takes dictation, prepares correspondence,receives

visitors, checks or reminds her chief of this official engagements or appoinments and

performents and performs many other related duties hat increase the effectiveness of

the chief”. Sekretaris adalah asisten yang menerima pendiktien, menyiapkan surat

menyurat, menerima tamu, memeriksa atau mengingatkan pimpinan mengenai

kewajibannya, dan berbagai tugas lainnya yang berguna bagi peningkatan efektivitas

kerja pimpinan. (Menurut Gie, M.Braum dan ramon C, 2014 ).

c. Filter dan pengelola informasi jika ada surat masuk harus dicatat, diolah dan

disimpan sehingga memudahkan penemuannya kembali bila dibutuhkan.

d. Asisten Pribadi/Tangan Kanan Pimpinan Sekretaris membantu pimpinan dalam tugas

sehari-hari bahkan dibanyak kesempatan mewakili pimpinan untuk keperluan

perusahaan.

Page 77: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

73 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

e. Secret Keeper/ Pemegang Rahasia, sekretaris harus bisa menyimpan informasi yang

tidak boleh diteruskan kepada yang tidak berhak.

f. Sekretaris adalah penasehat untuk dimintai pendapatnya.

g. Sekretaris adalah penghubung/humas yang menjadi penyambung atau perantara

dalam penyampaian informasi dari luar.

h. Sekretaris juga sebagai perawat/pelindung, harus memperhatikan keselamatan dan

kesehatan pimpinan termasuk dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan,

sehingga pimpinan tidak mudah lelah dalam bekerja.

Jenis-jenis Sekretaris

Sekretaris memiliki beberapa jenis jabatan berdasarkan ruang lingkup tanggung

jawabnya, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sekretaris Organisasi / Executive Secretary

Sekretaris organisasi adalah seorang sekretaris yang memiliki tugas untuk sebuah

projek kesekretariatan di sebuah instansi perusahaan maupun pemerintahan.

Beberapa tugas dari sekretaris organisasi mencakup merencanakan dan mengatur,

penyusunan tata kerja beserta struktur organisasi, membuat keputusan, mengarahkan,

koordinasi, serta monitoring.

b. Sekretaris Pimpinan / Private Secretary

Sekretaris pimpinan dapat dikatakan adalah orang kepercayaan atau tangan kanan

dari seorang atasan. Biasanya sekretaris pimpinan tidak memiliki anak buah dan

hanya bekerja untuk salah seorang pimpinan saja. Sekretaris pimpinan biasanya

bertugas untuk membantu meringankan beban pimpinannya.

c. Sekretaris Pribadi / Personal Secretary

Sekretaris pribadi membantu aktivitas pekerjaan kantor seseorang secara personal.

Pekerjaan ini biasanya bersifat pribadi, sehingga sekretaris pribadi tentu harus

Page 78: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

74 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

memiliki tanggung jawab untuk menjaga rahasia serta melaksanakan tugas yang

diberikan secara khusus kepadanya tersebut secara baik dan bertanggung jawab.

d. Sekretaris Junior dan Sekretaris Senior

Berdasarkan kemampuan dan pengalaman kerjanya, sekretaris dibagi ke dalam dua

golongan yaitu sekretaris junior dan sekretaris senior. Sekretaris junior adalah

seseorang yang baru masuk dan bergabung ke dalam bidang pekerjaan sekretaris.

Tentu seseorang tersebut belum memiliki pengalaman dan masih memerlukan

pengarahan dari atasan maupun senior-seniornya. Tidak jarang sekretaris junior

masih sering melakukan kesalahan karena belum terbiasa dengan tugas dan

pekerjaannya. Sedangkan sekretaris senior adalah sekretaris yang telah cukup

berpengalaman dalam bidang kerja tersebut sehingga mampu bekerja secara lebih

profesional, inisiatif, dan cenderung lebih sedikit melakukan kesalahan-kesalahan

dalam pekerjaan sekretaris

3. Pimpinan

Ada banyak ahli manajemen yang merumuskan definisi-definisi tentang kepemimpinan

atau leadership ini. (Pengertian Kepemimpinan dan Teori Kepemimpinan /Leadership),

diantaranya sebagai berikut:

a. Kepemimpinan adalah salah fungsi manajemen untuk mempengaruhi, mengarahkan,

memotivasi dan mengawasi orang lain agar dapat melakukan tugas-tugas yang telah

direncanakan sehingga mencapai sasaran dan tujuan organisasinya. Kemampuan

kepemimpinan atau leadership seorang manajer akan sangat mempengaruhi kinerja

organisasi terutama dalam hal pencapaian tujuan organisasinya.

b. Kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu mempunyai pengaruh

terhadap orang lain dan mengilhami, memberi semangat, memotivasi dan

Page 79: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

75 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka guna membantu tercapai tujuan kelompok

atau organisasi. (Gareth Jones and Jennifer George , 2003:440).

c. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah

tercapainya tujuan. (Menurut Stephen P. Robbins (2003:40).

d. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang yang mengarah kepada

pencapaian tujuan. ( Richard L. Daft ,2003:50).

e. Pemimpin adalah individu yang mampun mempengaruhi perilaku orang lain tanpa

harus mengandalkan kekerasan; pemimpin adalah individu yang diterima oleh orang

laim sebagai pemimpin. (Ricky W. Griffin ,2003:68). Orang yang melakukan fungsi

kepemimpinan ini biasanya disebut pemimpin atau leader.

f. Teori Orang Hebat (Great Man Theory)

Teori ini berasumsi bahwa sifat kepemimpinan dan bakat-bakat kepemimpinan

dibawa dari sejak orang tersebut dilahirkan. Teori ini berkembang sejak abad ke –

19, meskipun tidak dapat diidentifikasikan dengan kepastian ilmiah tentang

karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang dapat dikatakan sebagai

pemimpin hebat, namun semua orang mengakui bahwa hanya satu orang diantara

mereka yang memiliki ciri khas sebagai pemimpin hebat. Teori ini menyatakan

bahwa pemimpin hebat itu ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Teori tersebut

juga menganggap bahwa seorang pemimpin hebat akan muncul saat dalam

menghadapi situasi tertentu. Teori ini disampaikan oleh Thomas Carley dalam

bukunya yang berjudul “On Heroes, Hero-Worship, and the Heroic in History” .

g. Teori Sifat Kepribadian (Trait Theory)

Teori ini mempercayai bahwa orang yang dilahirkan atau dilatih dengan

kepribadian tertentu akan menjadikan mereka unggul dalam peran kepemimpinan,

artinya kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan, pengetahuan,

Page 80: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

76 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

kecakapan, daya tanggap, imajinasi fisik, kreativitas, rasa tanggungjawab, disiplin,

dan nilai-nilai lainnya dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik.

Teori kepemimpinan ini berfokus pada analisis karakteristik mental, fisik dan

sosial untuk mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang karakteristik dan

kombinasi karakteristik yang umum diantara para pemimpin. Keberhasilan

seseorang dalam kepemimpinan angat tergantung pada sifat kepribadian dan bukan

saja bersumber dari bakat namun juga berasal dari pengalaman dan hasil belajarnya.

Ada empat sifat kepribadian utama yang menjadi penentu keberhasilan atau

kegagalan seorang pemimpin (menurut McCall dan Lombardo, 1983).

1) Stabilitas dan ketenangan emosional: tenang percaya diri dan dapat diprediksi

terutama pada saat mengalami tekanan.

2) Mengakui kesalahan : tidak menutupi kesalahan yang telah dibuat tetapi

mengakui kesalahan tersebut.

3) Keterampilan interpersonal yang baik: mampu berkomunikasi dan meyakinkan

orang lain tanpa menggunakan taktik negatif dan paksaan.

4) Pengetahuan yang luas / intelektual : mampu memahami berbagai bidang tertentu

ataupun pengetahuan tertentu.

h. Teori Perilaku (Behavioural Theory)

Teori ini memberikan perspektif baru tentang kepemimpinan. Teori ini berfokus pada

perilaku para pemimpin dari pada karakteristik mental, fisik dan sosial. Keberhasilan

seorang pemimpin ditentukan oleh perilakunya dalam melaksanakan fungsi –fungsi

kepemimpinan dan perilaku tersebut dapat dipelajari atau dilatih. Teori perilaku

bertolak belakang dengan Theory Great Man (Teori Orang Hebat) yang mengatakan

bahwa seorang pemimpin dibawa sejak dari lahir dan tidak dapat dipelajari. Teori ini

Page 81: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

77 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

menganggap bahwa kepemimpinan yang sukses adalah didasarkan pada perilaku

yang didapat dipelajari dan bukan hanya dari bawaan sejak lahir.

i. Teori Kontingensi (Contingency Theory)

Teori ini beranggapan beranggapan bahwa setiap gaya kepemimpinan harus

didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu. Berdasarkan teori ini seseorang

mungkin berhasil tampil dan memimpin sangat efektif di kondisi, situasi dan tempat

tertentu, namun kinerja kepemimpinannya akan menurun apabila dipindahkan ke

situasi dan kondisi lai atau ketika faktor di sekitar telah berubah. Contingensy Theory

ini sering disebut teori situasional.

4. New Normal

Pengertian New Normal Indonesia

Menurut Achmad Yurianto juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19

yang dimaksud dengan new normal adalah tatanan baru beradaptasi dengan Covid-19.

Masyarakat harus menjaga produktivitas di tengah pandemi virus corona Covid-19

dengan tatanan baru yang disebut new normal. Menurutnya, tatanan baru ini perlu ada

sebab hingga kini belum ditemukan vaksin definitif dengan standar internasional untuk

pengobatan virus corona.

Para ahli masih bekerja keras untuk mengembangkan dan menemukan vaksin agar

bisa segera digunakan untuk pengendalian pandemi Covid-19. "Sekarang satu-satunya

cara yang kita lakukan bukan dengan menyerah tidak melakukan apapun, melainkan kita

harus jaga produktivitas kita agar dalam situasi seperti ini kita produktif namun aman

dari Covid-19, sehingga diperlukan tatanan yang baru," kata Achmad Yurianto dalam

keterangannya di Graha BNPB, Kamis (28/5/2020).

Menurut Yuri, tatanan, kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi

untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat inilah yang kemudian disebut

Page 82: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

78 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

sebagai new normal. Cara yang dilakukan dengan rutin cuci tangan pakai sabun, pakai

masker saat ke luar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan. Pihaknya

berharap kebiasaan baru ini harus menjadi kesadaran kolektif agar dapat berjalan dengan

baik.

"Siapa pun yang mengelola tempat umum, tempat kerja, sekolah dan tempat

ibadah harus melakukan memperhatikan aspek ini, bahkan kita berharap harus menjadi

kontrol terhadap kedisiplinan masyarakat," ujarnya. Untuk merealisasikan skenario new

normal, saat ini pemerintah telah menggandeng seluruh pihak terkait termasuk tokoh

masyarakat, para ahli dan para pakar untuk merumuskan protokol atau SOP untuk

memastikan masyarakat dapat beraktivitas kembali, tetapi tetap aman dari Covid-19.

Protokol ini bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga pendidikan dan

keagamaan, tentu bergantung pada aspek epidemologi dari masing-masing daerah,

sehingga penambahan kasus positif bisa ditekan. Dengan adanya kasus baru setiap

harinya hal ini berarti penularan masih terjadi, artinya kita harus betul-betul lebih

berdisiplin untuk mematuhi seluruh anjuran pemerintah, kita harus mengaktifkan

kembali cara-cara hidup dengan kenormalan yang baru. Oleh karena itu kami ingatkan

kembali untuk rutin cuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila ke luar rumah,"

pungkas Achmad.

PEMBAHASAN

Menjadi seorang sekretaris di jaman modern dan ditengah situasi pandemik Covid-19

ini tentu bukan hal yang ringan dan mudah. Sekretaris di era sekarang ini, di era new normal

ini tentu memiliki tantangan yang lebih besar dan complicated. Bagaimana tidak, jika

dibandingkan dengan era sebelum Covid-19 atau era yang dulu, tantangan sekretaris di era

Page 83: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

79 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

sekarang ini semakin kompetitif tetapi juga harus selektif dan kritis. Apabila kita tidak

memiliki kapasitas-kapasitas yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris, maka tentu akan

lebih sulit untuk menjadi seorang sekretaris di masa kini. Tingkat persaingan yang semakin

tinggi berimbang dengan kualitas-kualitas terbaik yang dimiliki oleh calon-calon sekretaris

muda ini menjadikan pekerjaan sebagai seorang sekretaris sangat kompetitif.

Situasi sekarang ini sungguh menjadikan para sekretaris harus mengasah berlipat -

lipat atau mengelola diri semakin tinggi dengan ilmu pengetahuan, pengalaman, kreativitas,

kecerdasan logika, kecerdasan emosionalnya, kemajuan teknologi, kemampuan kerjasama,

kemampuan kualitas komunikasi dengan berbagai bahasa minimal kualitas komunikasi

bahasa Inggris harus lancar, termasuk manajemen waktu dan problem solving menjadi paket

lengkap yang tidak bisa ditawar oleh para sekretaris dalam mendampingi pimpinan di era

new normal ini. Ini tidak saja sebagai tantangan bagi sekretaris tetapi situasi ini

sesungguhnya menjadikan peluang bagi sekretaris dalam mengembangkan diri secara

professional dengan kualitas yang tinggi.

Integritas para sekretaris menjadi indikator penting dalam situasi sulit ini, bagaimana

dengan adanya masalah – masalah di perusahaan dan di luar perusahaan tetapi pimpinan

tetap mampu bekerja secara maksimal dengan minimal resiko, dalam hal ini peran sekretaris

cukup tinggi dalam menempatkan diri sebagai pendamping pimpinan.

Seorang sekretaris pada jaman dulu hanya memiliki kewajiban-kewajiban yang ringan

dan dapat dikatakan standar perusahaan, yaitu misalnya tugas untuk mengurus keperluan

kantor. Namun pekerjaan sebagai seorang sekretaris di masa kini memiliki tingkat tantangan

yang berbeda. Tantangan sekretaris masa kini lebih banyak dan lebih kompleks, misalnya

saja sekretaris dituntut harus berpengetahuan / berwawasan luas, mampu menghadapi situasi

yang tidak terduga, mampu bertindak dan mengambil keputusan secara cepat dan tepat, dan

lain sebagainya.

Page 84: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

80 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Saat ini tantangan sekretaris dalam bekerja pun semakin beragam. Hal ini dikarenakan

penyesuaian terhadap laju perubahan modernisasi kehidupan. Industri perekonomian yang

semakin maju pesat tidak dapat memberikan kesempatan kepada seorang sekretaris untuk

bekerja dengan bersantai-santai. Ditengah maju pesatnya laju ekonomi tiba-tiba kondisi

perekonomian terguncang oleh adanya Covid-19. Hal ini tentu menimbulkan budaya baru

dalam bekerja maupun bersosial. Peradaban baru dalam bekerja dengan tatanan baru situasi

baru pun juga harus dihadapi oleh para sekretaris yaitu dengan melakukan adaptasi dengan

tatanan tanan baru dalam bekerja. Hal ini juga berarti perlu adaptasi dengan cara baru dalam

mendampingi pimpinan.

Protokol kesehatan dalam bekerja harus menjadi perilaku otamatis para sekretaris.

Peran sekretaris lebih banyak lagi karena selain menangani pekerjaan dengan cara-cara baru

juga harus memperhatikan pola kesehatan pimpinan dengan cara kerja yang baru, makanan

dan vitamin guna menjaga imun tubuh pimpinan. Selain itu sekretaris juga harus

berwawasan luas terkait dengan informasi yang sedang terjadi dan itu semua wajib di up

date ke pimpinan. Sungguh tantangan sekretaris bermacam-macam, misalnya saja tantangan

sekretaris profesional, maka sekretaris tersebut harus dapat menjadi seseorang yang

memiliki berbagai informasi yang kemungkinan sewaktu-waktu dapat dibutuhkan.

Sekretaris profesional dapat mensupport tentang informasi, teknis, serta pendukung

kelancaran acara kantor antara semua karyawan dan atasannya.

Saat ini sekretaris tidak hanya terbatas pada batasan gender, karena di era globalisasi

ini sudah sering dan banyak ditemui sekretaris pria. Tentunya tantangan sekretaris pria ini

tidak berbeda jauh dengan tangan sekretaris wanita. Baik sekretaris pria dan wanita,

memiliki tantangan sekretaris kantor yang juga mencakup seluruh area pekerjaan sekretaris

pada umumnya.

Macam-macam Tantangan Sekretaris

Page 85: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

81 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Lalu apa saja tantangan seorang sekretaris yang biasanya dihadapi dalam dunia kerja saat

ini ? Berikut ini terdapat beberapa contoh tantangan sekretaris yang sering muncul dalam

pekerjaan saat ini, yaitu sebagai berikut :

1. Memiliki Wawasan tentang Perusahaan

Sangat penting untuk memahami tentang seluk beluk perusahaan tempat bekerja. Serta

langkah baiknya apabila juga mengetahui tentang latar belakang, sejarah, dan bahkan

pendiri, pemilik, pengurus, serta pemegang saham perusahaan. Dengan lebih mengetahui

dan memahami semua aspek tentang perusahaan, maka seseorang akan lebih memahami

tentang visi dan goal-goal yang ingin dicapai oleh perusahaan. Kemudian, seorang

sekretaris akan dapat semakin mudah memposisikan dirinya dalam pekerjaan dengan

cara menyesuaikan kemampuannya dengan bidang yang harus digeluti. Tantangan

sekretaris ini akan membuat seorang sekretaris dapat mengukur kemampuan kerja serta

kompetensinya di perusahaan tersebut. Tantangan ini bisa diubah menjadi sebuah

motivasi untuk berubah menjadi semakin baik dan kompetitif.

2. Memiliki Wawasan tentang Produk-Produk Perusahaan

Tidak hanya di bidang marketing, seorang sekretaris juga memiliki tantangan untuk lebih

mengenal produk-produk perusahaan. Tantangan sekretaris ini mencakup kewajiban

untuk mengenal dan mengerti tentang produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan

tempat bekerja. Dengan lebih mengenal produk tersebut, maka seorang sekretaris akan

semakin mahir dalam hal pemasarannya. Seorang sekretaris dituntut untuk memiliki

pengetahuan dan wawasan yang luas tentang segala hal. Dan pengetahuan tentang

produk-produk perusahaan ini akan sangat membantu ketika perusahaan sedang

mengadakan meeting-meeting eksternal, serta kerjasama dengan partner dan perusahaan

lainnya.

3. Mengetahui Rekan Bisnis serta Kompetitor Perusahaan

Page 86: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

82 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Setelah mengenal perusahaan tempat bekerja serta produk-produk perusahaan tersebut,

maka akan lebih baik apabila seorang sekretaris juga mengetahui tentang keseluruhan

rekanan bisnis dan partner kerjasama yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, sangat

penting juga untuk memiliki pengetahuan tentang kompetitor-kompetitor perusahaan.

Hal ini akan menjadikan seorang sekretaris lebih cakap dalam bekerja serta lebih mampu

memposisikan diri dalam bersikap kepada rekan bisnis maupun kepada kompetitor.

Tantangan sekretaris yang satu ini akan membuat perusahaan semakin maju dengan

masukan-masukan serta evaluasi. Karena dengan mengenal kawan dan lawan,

perusahaan akan semakin termotivasi untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.

4. Mengetahui Teknologi dan Kemajuannya

Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya otomasi hampir di semua bidang.

Revolusi Industri 4.0 sebagai fase revolusi teknologi yang mengubah cara beraktivitas,

kompleksitas dan transformasi kehidupan manusia. Setiap profesi harus merespon

perubahan tersebut secara komprehensif, sehingga tantangan industri 4.0 dapat dikelola

menjadi peluang, begitu pun juga dengan profesi sekretaris.

Agar sekretaris tetap dapat mengikuti perkembangan modernisasi, Ikatan Sekretaris

Indonesia (ISI) Cabang Semarang menggelar talkshow dengan tema: Be a Great

Secretary in Digital Era, baru-baru ini di ruang Osaka, Hotel Grasia Semarang. Tampil

sebagai pembicara adalah founder dari Citra Prestasi Gemilang, Sri Sudarwati.

Menurut Sri Sudarwati, tugas sekretaris tentunya semakin beragam seiring dengan

perubahan tersebut. Sekretaris dituntut untuk terus melakukan update, meningkatkan

skills tidak hanya untuk teknis pekerjaan tetapi juga soft skills-nya. Sekretaris harus

mulai meningkatkan aspek softskill dan hardskill nya, jika tidak ingin tergerus dengan

perkembangan modernisasi.

5. Mengetahui Tata Cara Baru (New Normal)

Page 87: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

83 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Menurut Sri Sudarwati, tugas sekretaris tentunya semakin beragam seiring dengan

perubahan – perubahan dalam kehidupan masyarakat maupun di perusahaan. Perubahan

cara hidup baru ini sungguh menjadi tantangan sekretaris bagaimana cara mengelola

berbagi pekerjaannya yang mengalami banyak perubahan dalam penanganannya. Hal ini

tentu menjadi tantangan bagi sekretaris dalam mengembangkan diri secara hard skill dan

soft skil sesuai kebutuhan yang telah banyak berubaha karena dampak dari Covid-19.

Sekretaris dituntut untuk terus melakukan update, meningkatkan skills tidak hanya

untuk teknis pekerjaan tetapi juga soft skills-nya. Sekretaris harus mulai meningkatkan

aspek soft-skill dan hard-skill nya, jika tidak ingin tergerus dengan perkembangan

modernisasi di tengah kehidupan new normal.

Menghadapi hal tersebut, lanjutnya, mau tidak mau sekretaris saat ini harus dapat

beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat, ilmu kesehatan dan

informasinya sebagai kebutuhan berprilaku sehat di era new normal, dan memiliki

kemauan untuk belajar terus menerus. Ketidakmampuan untuk beradaptasi dapat

menyebabkan profesi ini dapat tergerus dan tersingkir.

Cara Menghadapi Tantangan Sekretaris

Setelah disebutkan mengenai macam-macam tantangan sekretaris, beberapa cara dapat

dilakukan dalam menghadapi tantangan sekretaris tersebut. Salah satu kunci utama untuk

menghadapi tantangan sekretaris adalah harus mempunyai wawasan yang luas dan selalu

belajar dengan teknologi terbaru yang dapat membantu pekerjaannya, belajar sebagai

pengetahuan praktis tentang kesehatan, menambah pengetahuan tentang budaya komunikasi

era sekarang, melakukan perubahan dalam penanganan tugas sekretaris agar lebih efisien

dan efektif, mempelajari ilmu managemen agar mampu mengelola berbagai hal yang

dihadapi. Selain itu, tantangan sekretaris dapat dihadapi dengan aksi atau tindakan dengan

dibantu oleh aspek psikologis. Yang dimaksud dengan aspek psikologis contohnya adalah

Page 88: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

84 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

kemampuan untuk mengontrol emosi. Proses tersebut dapat dilakukan melalui cara

manajemen diri, membentuk citra diri yang positif, memiliki keseimbangan pribadi

(keseimbangan kehidupan pribadi dan karir), keterampilan pribadi (kemampuan-

kemampuan yang dapat dikembangkan), serta harga diri (menghargai keunikan diri).

Melalui aksi, cara menghadapi tantangan sekretaris adalah melalui beberapa aksi nyata

yaitu memiliki keahlian dan pengetahuan sesuai dengan profesi, mempunyai motivasi tinggi,

membentuk rasa percaya diri yang tinggi, memiliki sikap terbuka terhadap orang lain,

mampu menerima kekurangan yang dimiliki, keyakinan dalam menghadapi masalah,

memahami peran dan fungsi, tugas serta tanggung jawab sebagai seorang sekretaris, serta

memiliki etika profesi sekretaris yang bertanggung jawab.

Menjadi Sekretaris di Era New Normal

Menjadi seorang sekretaris memiliki beberapa keuntungan, salah satu keuntungan menjadi

sekretaris adalah memiliki kemampuan untuk mengerjakan tugas secara multi tasking,

pekerjaan ini akan meningkatkan skill di berbagai bidang keahlian. Apabila merasa tertarik

dan tertantang untuk menjadi seorang sekretaris pada saat ini, maka beberapa tips berikut

mungkin dapat membantu untuk menjadi seorang sekretaris yang professional di era new

normal. Beberapa tipsnya adalah sebagai berikut :

1. Memiliki Wawasan yang Luas

Seorang sekretaris harus memiliki pengetahuan yang luas di berbagai bidang. Karena

pekerjaan sekretaris pada saat ini tidak hanya terbatas pada pekerjaan mengetik,

menangani email, menerima telepon, membuat appointment, dan membuat presentasi

semata. Untuk menghadapi kompetisi di era globalisasi ini, seorang sekretaris

membutuhkan wawasan yang luas agar dapat bekerja dengan lebih kreatif dan inovatif.

Sisi positif lainnya adalah dapat mengambil keputusan yang tepat dengan cepat serta

memperluas networking.

Page 89: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

85 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

2. Memiliki Kecerdasan Emosi

Menjadi seorang sekretaris memerlukan tingkat kontrol emosi yang baik. Bagaimana

tidak, seorang sekretaris akan selalu berinteraksi dengan banyak orang yang berbeda-

beda setiap harinya. tentu masing-masing orang tersebut memiliki kepribadian dan

karakter yang beragam. Maka dari itu, seorang sekretaris yang mampu mengontrol

emosinya merupakan nilai tambah positif bagi sebuah perusahaan.

3. Memiliki Keahlian yang Spesifik

Keterampilan seorang sekretaris seperti mampu mengoperasikan komputer, filling, dan

lain sebagainya sudah tentu merupakan hal yang umum dimiliki oleh sebagian besar

orang yang tertarik dengan pekerjaan sekretaris. Namun hal apa yang dapat

membedakannya? Tentu sebuah keahlian yang lebih spesifik. Katakanlah misalnya saja

memiliki keahlian di bidang legal, accounting / financing, human resource, maupun

pajak (tax), maka hal tersebut akan menjadi nilai tambah bagi untuk menjadi seorang

sekretaris kompeten yang dibutuhkan.

4. Mampu Menguasai Manajemen Informasi

Sekretaris dikenal sebagai sosok yang berperan sebagai penghubung informasi satu sama

lain, baik perseorangan maupun lintas departemen. Maka dari itu, seorang sekretaris

harus memiliki kemampuan untuk menyimpan dan menyampaikan informasi dengan

akurat kepada orang / departemen yang tepat. Sekretaris dapat menjadi penghubung

penyampaian informasi di dalam perusahaan.

5. Menguasai Teknologi

Teknologi yang dimaksud adalah teknologi komunikasi. Seperti yang diketahui,

komunikasi ini sangat luas cakupannya, bisa terjadi komunikasi langsung (tatap muka),

maupun komunikasi secara tidak langsung (telepon, internet, dan sebagainya).

Komunikasi langsung memerlukan seorang sekretaris yang cakap berkomunikasi, dan

Page 90: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

86 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

memiliki keahlian melakukan presentasi sendiri yang menarik dan persuasif. Pada saat

ini, seorang sekretaris dituntut untuk dapat bekerja secara mandiri, dapat diandalkan,

percaya diri, serta berinisiatif tinggi.

PENUTUP

Menjadi sekretaris di era new normal sungguh dibutuhkan sekretaris yang mempunyai

keunikan untuk menjaga eksistensinya di dunia kerja maupun perusahaan dalam

mendampingi pimpinan. Mengapa sekretaris era sekarang mesti mempunyai keunikan?

Semua itu karena berdasarkan faktor kebutuhan. Jaman berubah dengan tidak terduga

dari segi apapun, dan untuk dapat bertahan dalam karir di dunia kerja sekretaris harus siap

menghadapinya. Keunikan sekretaris ini akan menjadi keunggulan sekretaris yang sangat

dibutuhkan oleh pimpinan dan dunia kerja. Karena dengan keunikan sekretaris pimpinan

sangat tertolong dan diuntungkan. Keunikan sekretaris terlihat dengan adanya kemampuan

sekretaris dalam menangani dan mengelola pekerjaannya yang dilengkapi secara mutu hard

skil dan soft skil yang dimilikinya.

Kualitas skill sekretaris sungguh bisa dirasakan oleh pimpinan dan lingkungan

kerjanya karena sekretaris selalu mengembangkan dirinya dengan baik, melakukan

perubahan sesuai kebutuhan, melakukan adaptasi karena kebutuhan. Keunikan sekeretaris

era sekarang terlihat dari mutunya dalam penggunaan teknologi, mempunyai wawasan yang

baik tentang kesehatan, mampu mengelola diri secara professional karena belajar tentang

psychology, mampu mengelola pekerjaan dengan baik karena mempelajari tentang

manajemen, mampu berkomunikasi dengan efektif karena sekretaris membekali diri dengan

pengetahuan komunikasi sehingga tahu bagaimana komunikasi dengan baik.

Jadi sekretaris era sekarang sungguh-sungguh mampu menempatkan diri dengan

pantas dan terhormat dan ini sesungguhnya juga menjadi peluang bagi sekretaris untuk

Page 91: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

87 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

promosi jabatan yang lebih, karena tanpa disadari sekretaris era sekarang mempersiapkan

dirinya untuk menjadi pimpinan di lingkungan kerjanya.

DAFTAR PUSTAKA

ADB’S Secretary,vol.5 No. 1 Januari 2016

ADB’S Secretary, Vol.7 No.1 Januari 2018

Donni Juni Priansa. Manajemen Sekretaris Perkantoran. Pustaka Setia. Bandung. 2017.

Rosidah, Ambar Teguh Sulistyani. Menjadi Sekretaris Profesional & Kantor Yang Efektif.

Penerbit Gaya Media. Yogjakarta. 2005.

Toni Setiawan M.M. Manajemen Sumber Daya Manusia. Platinum,

[email protected]. 2012.

https://tirto.id/arti-new-normal-indonesia-tatanan-baru-beradaptasi-dengan-Covid-19-fDB3,

diakses tanggal 20 Juni 2020

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kepemimpinan-teori-kepemimpinan-

definisi-leadership/20 juni 2020, diakses tanggal 20 Juni 2020

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/profesionalisme-adalah.html, diakses

tanggal 20 Juni 2020

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/profesionalisme-adalah.html, diakses

tanggal 20 Juni 2020

https://jagad.id/definisi-profesional/, diakses tanggal 20 Juni 2020

Page 92: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

88 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

PELUANG – TANTANGAN SMART CAMPUS : SEBUAH PEMIKIRAN

Oleh : Muller Sagala, S.E.,M.M.

(Dosen ASEKMA Don Bosco, [email protected])

ABSTRACT

Discussing about Smart Campus is very interesting. Many seminars or webinars are held,

both at home and abroad, specifically discussing Smart Campus.Interestingly, most of the

seminars connect Smart Campus with information technology. During the Covid-19

pandemic, lectures in Indonesia were conducted online (distance learning). A survey said

70 percent of students were satisfied with the online learning method. Opportunities and

challenges are whether physical facilities and infrastructure are still dominant in Smart

Campus. The results of pooling in a webinar result that the issue in Smart Campus

expectations is the leadership mindset, the desire to change, the quality of human resources.

While the adequacy of infrastructure is the 6th of the 8 biggest issues. It was also discussed

that the profile of college graduates and learning strategies need to be reviewed. Likewise

the study program and curriculum need to be reviewed as well. In terms of learning patterns,

a combination of 4 awareness patterns can be considered according to needs.

Keywords: Opportunities, Challenges, Smart Campus

PENDAHULUAN

Pembahasan secara luas tentang Smart Campus telah berlangsung sebelum masa

pandemi Covid-19 dan masih ada yang membahasnya hingga saat ini. Banyak hal menarik.

Bahan-bahan hasil webinar di luar negeri hampir mayoritas menambahkan penggunaan

teknologi dalam Smart Campus. Di Indonesia pembahasan Smart Campus dalam berbagai

webinar pada umumnya sama dengan pendapat negara-negara lain, tetapi ada beberapa nara

sumber di Indonesia yang menyatakan bahwa Smart Campus tidak melulu hanya

membangun sarana-prasarana fisik yang dikendalikan oleh teknologi yang modern.

Page 93: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

89 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Kebijakan Pemerintah untuk belajar dari rumah, melakukan Pembelajaran Jarak Jauh

untuk seluruh kegiatan kampus kecuali yang memerlukan kehadiran fisik, misalnya

melakukan tugas praktik, maka semua dilakukan secara online. Dan hasilnya, Pelaksana

Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) Nizam, pada acara temu media Bincang Sore secara virtual (24/6/2020),

bahwa dari hasil survei, didapatkan 70 persen menyatakan pembelajaran daring dinilai baik

bahkan sangat baik, 30 persen lainnya mengakui masih adanya kelemahan.

Dengan kondisi hasil survei tersebut di atas, ternyata Smart Campus tidak harus

menyinggung sarana-prasana yang modern secara fisik, nyatanya tanpa gedung yang modern

Pembelajaran Jarak Jauh bisa dilakukan dengan baik. Untuk itu, Penulis tertarik untuk

membahas Smart Campus lebih jauh. Masalah yang dibahas dalam karya tulis ini adalah apa

peluang dan tantangan Smart Campus sebagai sebuah pemikiran.

Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui apa peluang dan tantangan dalam

sebuah pemikiran Smart Campus. Metodologi dalam penulisan karya ilmiah ini adalah

dengan melakukan studi pustaka ditambah dengan pengamatan serta keiikut sertaan Penulis

dalam berbagai webinar tentang Smart Campus.

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Cerdas (Smart)

Penyebutan cerdas atau smart telah banyak digunakan. Misalnya saja : Smartphone,

Smart City, Smart Economy, Smart Environment, Smart Government, Smart Living,

Smart Mobility, Smart People.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, cerdas mempunyai arti : (1)

sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam

pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yang cerdas lagi baik budi;

(2) sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidak kurang

Page 94: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

90 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

cerdas nya; cerdas cermat pertandingan adu ketajaman berpikir dan ketangkasan

menjawab (pertanyaan, soal matematika, dan sebagainya) secara cepat dan tepat.

Pengertian lebih lengkap dari Smartphone, Smart City, dan Smart Campus akan

diuraikan berikut ini.

Ponsel cerdas (Smartphone) adalah kelas ponsel dari ponsel dan perangkat

komputasi bergerak multiguna. Perangkat ini dibedakan dari ponsel berfitur dengan

kemampuan perangkat keras yang lebih kuat dan sistem operasi seluler yang luas, yang

memfasilitasi perangkat lunak yang lebih luas, internet, dan fungsi multimedia (termasuk

musik, video, kamera, dan permainan), bersama fungsi-fungsi inti ponsel seperti

panggilan suara dan pesan teks. Ponsel cerdas biasanya berisi sejumlah chip sirkuit

terintegrasi IC logam-oksida-semikonduktor (MOS), termasuk berbagai sensor yang

dapat dimanfaatkan oleh perangkat lunak mereka (seperti magnetometer, sensor

kedekatan, barometer, giroskop, atau akselerometer), dan dukungan protokol

komunikasi nirkabel (seperti Bluetooth, Wi-Fi, atau navigasi satelit).

Smart City merupakan bagian dari implementasi Internet of Things (IoT) di

Indonesia. Objek dari program Smart City di Indonesia adalah masyarakat, pemerintah,

dan infrastruktur kota. Smart City memiliki konsep kota yang telah mengintegrasikan

teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari, dengan tujuan untuk

mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan

kesejahteraan warga.

Sebuah kota bisa disebut sebagai kota pintar atau Smart City jika sudah

mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi hingga level tertentu dalam

proses tata kelola dan operasional sehari-hari. Integrasi tersebut dimaksudkan untuk

meningkatkan efisiensi, membagikan informasi kepada publik, hingga memperbaiki

pelayanan kepada masyarakat ataupun meningkatkan kesejahteraan warga. Ada 6

Page 95: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

91 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

indikator Smart City yaitu : Smart Economy (bagaimana cara pemerintah dan masyarakat

bekerja sama untuk menarik investor, dan meningkatkan daya tarik kota); Smart

Environment (meliputi waste management, water management, dan energi alternatif

yang ramah lingkungan menjadi objek untuk dikembangkan); Smart Government (dapat

memfasilitasi perubahan, dan perkembangan sosial dengan baik); Smart Living

(bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat); Smart Mobility (peningkatan

kualitas transportasi bagi masyarakat urban, misalnya MRT & LRT); Smart People

(kualitas masyarakat dan pemerintahnya).

2. Pengertian Smart Campus

Smart Campus adalah kampus yang memadukan, mengkombinasikan, menggabungkan,

dan mengimplementasikan proses belajar mengajar dengan menggunakan teknologi

informasi yang hadir akibat sistem yang menggunakan teknologi dan internet sebagai

perantaranya. Semua sistem yang menunjang proses belajar mengajar juga menggunakan

teknologi yang dapat mencerdaskan mahasiswa dengan sistem yang dikelola oleh IT.

PEMBAHASAN

1. Komponen Smart Campus

Komponen Smart Campus dapat tergambar dari ruang lingkup Smart Campus itu sendiri.

Ada beberapa pendapat tentang ruang lingkup Smart Campus.

a. Smart Campus Menurut Prof. Suhono Harso Supangkat (ITB)

Menurut Prof.Suhono Harso Supangkat, kampus cerdas (Smart Campus) adalah

kampus yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya (internal dan eksternal,

termasuk mitra-mitranya) secara efektif dan efisien dengan menggunakan solusi

cerdas, sedemikian rupa sehingga kualitas layanan dan kehidupan kampus maksimal.

Dijelaskan bahwa kecerdasan yang dimaksud tidak harus langsung dikaitkan dengan

teknologi informasi, tetapi lebih kepada mindset. Ada layanan-layanan yang cerdas

Page 96: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

92 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

yang tersedia baik itu yang fisik dan yang virtual. Jadi inti Smart Campus adalah

apakah lebih efisien, lebih efektif atau tidak, belum dikaitkan dengan teknologi

informasi.

Bentuk bentuk layanan dalam Smart Campus yaitu smart tridharma, smart life,

dan smart management. Sedangkan sumber daya yang dapat digunakan adalah smart

people, smart governance, smart infastructure, technologies, dan environment.

b. Smart Campus Menurut Prof. Marsudi W. Kisworo

Menurut Prof. Marsudi W. Kisworo, kampus cerdas (Smart Campus) adalah kampus

yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk

menyelesaikan berbagai tantangan menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan

berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan

untuk meningkatkan kualitas warga kampus. Dijelaskan bahwa kata kunci Smart

Campus ada pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien. Kampus yang

mempunyai 300 mahasiswa tidak masalah menggunakan absensi tandatangan

manual, tetapi jika mempunyai 16.000 mahasiswa maka tidak mungkin

menggunakan absensi manual, mungkin menggunakan face recognition. Itu

namanya smart. Teknologi itu harus digunakan sesuai dengan proporsinya.

c. Smart Campus Menurut Prof. Zaenal A. Hasibuan (Ketua Aptikom)

Definisi Smart Campus sangat bervariasi tergantung dari mana kita

memandang. Smart Campus atau kampus pintar, didefinisikan sebagai tempat di

mana perangkat dan aplikasi menciptakan pengalaman atau layanan baru dan

memfasilitasi efisiensi operasional. Ada integrasi teknologi digital ke dalam proses

pembelajaran. Teknologi komputasi jaringan dapat membuat kehidupan kampus

lebih mudah bagi mahasiswa saat ini. Teknologi modern sekarang ini memungkinkan

universitas untuk mengumpulkan informasi, mengukur penggunaan air, menemukan

Page 97: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

93 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

toilet, mendapatkan makanan dan minuman. Penggunaan teknologi wifi dan IoT

dapat membuat langkah besar dalam memberikan keamanan dan keselamatan

kampus yang lebih besar.

Prof. Zaenal A. Hasibuan menggambarkan transformasi dari kondisi pre-digital

ke arah Smart Campus sebagai berikut :

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=jhIV9Mzqu34

d. Smart Campus Menurut Anixter.com

Menurut Anixter.com (https://www.youtube.com/watch?v=y0rbbvsV3nc),

Smart Campus adalah kampus yang menyediakan : pengaturan keamanan (safe and

secure); konektifitas jaringan (network connectivity); lingkungan belajar yang

inovatif (innovative learning environments); ruang fungsi (functions spaces);

interoperabilitas infrastruktur (infrastructure interoperability).

Agar sarana dan prasarana yang disebut di atas dapat berfungsi dengan baik

maka diperlukan komponen manajemen yang meliputi : manajemen risiko, kinerja

Page 98: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

94 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

jaringan, pengalaman mahasiswa, pemanfaatan ruang, dan pemberdayaan Campus

Internet of Things (CIoT).

Ada 5 ciri kampus yang cerdas, yaitu : pemantauan lingkungan (environment

monitoring), manajemen visual (visual management), pemberdayaan komunikasi

(communication enablement), integrasi keamanan (security integration), dan

konektifitas jaringan (network connectivity).

2. Peluang – Tantangan Smart Campus

Dalam Seminar Virtual berjudul “SMART CAMPUS: Konsep, Perencanaan,

Strategi, Implementasi” https://www.youtube.com/watch?v=jhIV9Mzqu34, yang

diselenggarakan oleh Prof. Richardus Eko Indrajit melaksanakan pooling kepada para

peserta seminar. Pertanyaannya adalah : Apakah isu terbesar dalam penerapan Smart

Campus? Ada sebanyak 125 peserta yang memberikan respon dengan hasil :

Dari hasil pooling tersebut dapat menggambarkan bahwa isu yang terbesar adalah

mindset pimpinan, keinginan berubah, kualitas SDM, sedangkan kecukupan sarana

prasarana berada pada urutan ke 6 dari 8 isu terbesar. Hal ini dapat berarti bahwa apa

Page 99: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

95 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

yang telah dibahas terdahulu bahwa sarana prasana dalam Smart Campus bukanlah

menjadi isu yang terbesar.

Uwes Anis Chaeruman dalam seminarnya berjudul “Smart Campus di Era

Industri 4.0.” menyampaikan bahwa telah terjadi evolusi revolusi Industri 4.0 dimulai

dari Industri 1.0 pada tahun 1784. Dijelaskan bahwa perkembangan teknologi dapat

menghilangkan atau menciptakan profesi baru. Misalnya Taxi konvensional digantikan

oleh Taxi Online, dan ke depannya dapat digantikan oleh Taxi Driverless

Sumber : Uwes Anis Chaeruman dalam seminar “Smart Campus di Era Industri 4.0”

Uwes Anis Chaeruman juga menambahkan bahwa dengan adanya perkembangan

teknologi, sudah saatnya memikirkan ulang profile lulusan dan strategi pembelajaran di

kampus. Di era Industri 4.0 ini dimungkinkan akan muncul beberapa keahlian baru.

Misalnya berikut ini ditampilkan 10 keahlian baru di era Industri 4.0. Dengan demikian

maka kampus dianjurkan untuk memikirkan ulang profile lulusannya dan juga

menyusun strategi pembelajaran yang sesuai.

Page 100: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

96 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Top 10 4.0 Skills

Sumber: https://guthriejensen.com/blog/skills-future-2020-infographic/

Peluang dan hambatan lain yang perlu diperhatikan adalah dari sisi permintaan

pekerjaan. Di era Industri 4.0 ini juga dimungkinkan tercipta lowongan pekerjaan yang

baru. Misalnya berikut ini ditampikan 10 jenis pekerjaan baru di era Industri 4.0.

Dengan demikian maka kampus juga harus memikirkan ulang program studi dan juga

menyusun kurikulum yang sesuai.

Top 10 in Demand Jobs

Page 101: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

97 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Sumber : https://guthriejensen.com/blog/skills-future-2020-infographic/

Menurut Chaeruman, ada 4 komponen besar yang perlu dicermati menuju Smart

Campus yang disusun dalam bentuk tabel berikut ini.

Kondisi Sistem Tradisional Menuju Kondisi Smart Campus

Sistem tradisional Komponen sistem Smart Campus

1.

Menilai dan Mengumpulkan

Informasi

Surat kabar, majalah, saran

dari teman dan keluarga,

peringkat perguruan tinggi,

kunjungan kampus, dan

materi pemasaran adalah

sumber utama untuk

mendapatkan informasi

tentang perguruan tinggi.

Situs web perguruan tinggi,

forum diskusi, situs media

sosial dan data besar

digunakan untuk menganalisis

informasi dan melakukan

analisis biaya-manfaat.

Mahasiswa di Indonesia

paling sering menggunakan

mesin pencari ketika meneliti

informasi tentang kampus

kami.

2.

Proses Seleksi Universitas

Orang tua, kelompok

sebaya dan senior memiliki

pengaruh terhadap

pengambilan keputusan.

Faktor-faktor yang menjadi

pertimbangan adalah

kedekatan, keterjangkauan

dan reputasi perguruan

tinggi.

Mahasiswa lebih suka melihat

laporan penempatan

perguruan tinggi, melakukan

analisis komparatif dan

membaca forum diskusi

melalui media sosial sebelum

mengambil keputusan.

Mahasiswa di Indonesia akan

menggunakan peringkat dan

ulasan online untuk mengukur

layanan pendidikan kampus.

3.

Aplikasi dan Pendaftaran

Kehadiran fisik di kampus

diperlukan untuk proses

aplikasi. Untuk aplikasi

pinjaman, mahasiswa harus

mengunjungi bank. Untuk

ujian masuk, mahasiswa

bergantung pada buku teks

mereka.

Pengajuan biaya dan aplikasi

pinjaman mahasiswa sekarang

dimungkinkan secara online.

Video tutorial online

membantu mahasiswa untuk

lebih siap menghadapi ujian

masuk

Mahasiswa dan fakultas akan

menikmati kegiatan sistem

pembelajaran cyber-fisik baik

untuk tujuan akademik /

pengajaran atau administrasi.

4.

Belajar di Kampus dan

Penempatan

Dosen dan buku adalah

kontributor utama

pengetahuan dalam

pengaturan ruang kelas

tradisional. Juga,

menciptakan peluang kerja

Modul e-learning, kelas

cerdas dan pembelajaran jarak

jauh digunakan untuk

memberikan pengetahuan.

Peningkatan karir, bimbingan

dan pengembangan

kepribadian adalah area fokus

Kampus berubah menjadi

salah satu kampus cyber

pintar terbaik di Indonesia.

Page 102: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

98 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

adalah motif utama di balik

pencapaian gelar sarjana.

untuk meningkatkan

keterampilan mahasiswa.

Dalam membangun Smart Campus juga perlu mempertimbangan pengaturan pola

belajar. Berikut ini disajikan 4 kuadran pola belajar, yaitu : (1) Belajar pada waktu dan

lokasi yang sama (sinkron langsung); (2) Belajar pada waktu yang sama tetapi

tempat/lokasi berbeda (sinkron maya); (3) Belajar kapan saja, di mana saja, tentang apa

saja, dengan siapa saja (asinkron kolaboratif); (4) Belajar kapan saja, di mana saja,

tentang apa saja, tanpa orang lain (asinkron mandiri).

Pengaturan Pola Belajar

Sumber: https://www.slideshare.net/uweschaeruman/smart-campus-di-era-industri-40

Pertanyaannya adalah pola pembelajaran mana yang baik? Adalah sangat penting,

pembelajaran yang mengkombinasikan sedemikian rupa strategi pembelajaran sinkron

dan asinkron dalam rangka menciptakan pengalaman belajar untuk mencapai capaian

pembelajaran yang telah ditentukan secara optimal. Misalnya penerapan video/web-

based conference untuk meningkatkan akses mahasiswa terhadap narasumber berkaliber

regional dan internasional. Pembelajaran yang mendorong mahasiswa belajar terlebih

Page 103: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

99 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

dahulu secara daring, sebelum mendalami dan mempraktikkan bersama dosen di dalam

kelas.

Lalu apa yang menjadi peluang dan tantangan dalam Smart Campus sebagaimana

mana telah dibahas di atas?

Yang menjadi peluang dalam pembangunan Smart Campus antara lain : Perkembangan

teknologi informasi yang modern memberikan peluang bagi pengembangan sistem

informasi pengelolaan tridharma yang dimiliki oleh setiap Perguruan Tinggi yang lebih

efektif dan efisien; E-learning sebagai referensi literasi dalam era Industri 4.0 telah

selaras dengan yang dikehendaki oleh para mahasiswa di masa milenial ini (survey

membuktikan bahwa 70 puas dengan pembelajaran jarak jauh); dapat mempermudah

pelaksanaan tridharma Perguruan Tinggi khususnya dalam pelaksanaan kegiatan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Yang menjadi ancaman dalam pembangunan Smart Campus antara lain : mindset

pimpinan yang belum dapat mendukung pembangunan Smart Campus; keinginan

berubah dan kualitas SDM yang belum memadai, tuntutan mutu keahlian dari para

lulusan yang semakin tinggi.

PENUTUP

Smart Campus merupakan keharusan dalam masa kehidupan yang sudah didukung

oleh teknologi modern. Tersedianya dukungan teknologi modern dapat mempermudah

pengelolaan Smart Campus agar sumber daya yang ada dapat dikelola secara efektif dan

efisien.

Disisi lain masih ada kendala dalam pembangunan Smart Campus antara lain mindset

pimpinan yang belum dapat mendukung Smart Campus, termasuk keinginan berubah dan

kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Smart Campus tidak semata-mata

Page 104: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

100 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

berbicara tentang teknologi informasi modern, tetapi perlu dipahami bahwa penggunaan

teknologi informasi tersebut harus dilakukan secara proporsional.

DAFTAR PUSTAKA

Shofiya Syidada dan Emmy Wahyuningtyas. Analisis Strategi Perancangan Smart Campus

Menggunakan Swot Pada Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya. Universitas

Wijaya Kusuma Surabaya 1

Irfan Kamil. Dirjen Dikti: 70 Persen Mahasiswa dan Dosen Nilai Pembelajaran Daring Lebih

Baik. https://amp.kompas.com/edukasi/read/2020/06/28/223126971/dirjen-

dikti-70-persen-mahasiswa-dan-dosen-nilai-pembelajaran-daring-lebih, diakses

tanggal 28 Juni 2020

Uwes Anis Chaeruman. Smart Campus di Era Industri 4.0.

https://www.slideshare.net/uweschaeruman/smart-campus-di-era-industri-40,

diakses tanggal 20 Juni 2020

Smart Campus Menurut Anixter.com, https://www.youtube.com/watch?v=y0rbbvsV3nc,

diakses tanggal 20 Juni 2020

https://sevima.com/sudahkah-kampus-anda-menjadi-smart-campus/, diakses tanggal 20

Juni 2020

https://id.wikipedia.org/wiki/Ponsel_cerdas, diakses tanggal 20 Juni 2020

https://sis.binus.ac.id/2019/10/16/perkembangan-smart-city-di-

indonesia/#:~:text=Sebuah%20kota%20bisa%20disebut%20sebagai,kelola%20

dan%20operasional%20sehari%2Dhari, diakses tanggal 20 Juni 2020.

https://sevima.com/sudahkah-kampus-anda-menjadi-smart-

campus/#:~:text=Smart%20Campus%20hadir%20akibat%20sistem,sistem%20

yang%20dikelola%20oleh%20IT, diakses tanggal 20 Juni 2020.

Page 105: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

101 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

PEDOMAN PENULISAN NASKAH

1. Naskah merupakan tulisan yang bersifat ilmiah baik dari dosen, mahasiswa, pegawai

ASEKMA Don Bosco di bidang Sekretaris.

2. Naskah merupakan hasil penelitian lapangan, studi kasus, dan studi kepustakaan yang

bersifat objektif, sistematis, analitis dan deskriptif.

3. Naskah harus asli dan belum pernah dipublikasikan melalui media lainnya.

4. Kata atau istilah asing yang belum diubah menjadi kata Indonesia atau belum menjadi

istilah teknis diketik dengan huruf miring (italic).

5. Naskah diketik dalam Microsoft Word huruf Times New Roman 12, jarak baris 2 spasi,

jumlah halaman seluruhnya 14-20 lembar ukuran A4, dengan margin kiri dan bawah 3

cm, margin kanan dan atas 2.5 cm dan dikirim ke alamat redaksi.

6. Sistematika terdiri dari : Judul, Nama Penulis, Instansi, Alamat Email, ABSTRAK (jika

makalah ditulis dalam Bahasa Indonesia maka abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris dan

demikian sebaliknya), PENDAHULUAN (latar belakang, permasalahan, tujuan,

manfaat, dan metodologi), PEMBAHASAN, PENUTUP (kesimpulan dan saran), dan

DAFTAR PUSTAKA.

7. ABSTRAK merupakan intisari (substansi) yang mencakup pendahuluan, pendekatan,

metode, hasil dan kesimpulan; ditulis dalam Bahasa Inggris/Indonesia kurang lebih 100-

200 kata, dalam 1 paragraf, dicetak miring (italic).

8. Daftar Pustaka ditulis tanpa nomor, diurutkan secara alfabetis: Nama pengarang (tanpa

gelar). Judul (cetak miring). Penerbit. Kota. Tahun Penerbitan.

Contoh: Ignatius Wursanto. Kompetensi Sekretaris Profesional. Andi. Yogyakarta. 2004.

9. Isi naskah bukan tanggungjawab redaksi. Redaksi berhak memilih naskah dan mengedit

redaksionalnya tanpa mengubah arti.

Page 106: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

1 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020

Page 107: Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco

0