Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco
Transcript of Jurnal Dunia Sekretari - Asekma Don Bosco
0
PERAN SEKRETARIS DALAM MENGELOLA PEKERJAANNYA
DI ERA DIGITAL
Oleh : V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.
HARMONISASI SENI PADA ANAK JALANAN: SEBUAH
PEMBELAJARAN
Oleh: Meishel Amelia B.
DAMPAK WABAH VIRUS CORONA TERHADAP CARA KERJA
ADMINISTRASI PERKANTORAN. STUDI KASUS : ASEKMA
DON BOSCO
Oleh : Muller Sagala, S.E.,M.M.
PROFESIONAL SEKRETARIS DALAM MENDAMPINGI
PIMPINAN DI ERA NEW NORMAL
Oleh: V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.
PELUANG – TANTANGAN SMART CAMPUS : SEBUAH
PEMIKIRAN
Oleh: Muller Sagala, S.E.,M.M.
AKADEMI SEKRETARI DAN MANAJEMEN DON BOSCO Jl. Pulomas Barat V – Jakarta Timur 13210 Telp : 021-4701190, 4898774 Fax : 021-4701190
Website http://www.asekmadb.ac.id
Vol.9 No.2 Juli 2020 ISSN 2089-4198
ADB’S Secretary Jurnal Dunia Sekretari
i
Vol.9 No.2 - Juli 2020 ISSN 2089-4198
ADB’S Secretary
JURNAL DUNIA SEKRETARIS
Susunan Kepengurusan Jurnal Ilmiah Dunia Sekretaris :
Penanggung Jawab
:
V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.
Mitra Bestari/Reviewer
:
Dr. V.W. Cahyana, M.Si.
Dr. Hendrikus Passagi
Dr. Zulkifli Rangkuti
Pimpinan Redaktur : Muller Sagala, S.E., M.M.
Wakil Pimpinan Redaktur : RR. Martha Septina Purbowati, S.S.,M.Pd.
Redaktur Pelaksana : Cecilia Agustien Umbas, S.Kom., M.Pd.
Astuti Widiati, S.E.,M.Pd.
Penyunting / Editor : Ir. Markonah, ASAI, M.M.- Perbanas
Institute Jakarta
Benedicta D.Muljani, S.Sos.,M.AB. -
Akademi Sekretari Widya Mandala
Surabaya
Drs. Redemptus Sriyono D H., Bc.Th.
Muller Sagala, S.E., M.M
Desain Grafis dan Fotografer : Muller Sagala, S.E., M.M.
Sekretariat : M.V. Mieke Marini M.P., S.Pd
Theresia Pawarti
A. Niken Budi Palupi
Alamat Redaksi : Kampus Asekma Don Bosco
Jl. Pulomas Barat V
Jakarta Timur
Telp: 021-4898774 Faks:021-4701190.
Situs http://www.asekma.ac.id
Email: [email protected]
ii Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
PENGANTAR REDAKSI
Pembaca yang terhormat,
Buku Jurnal Dunia Sekretaris Vol.9 No.2 Juli 2020 ini merupakan karya ilmiah dari
para dosen, alumni, mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi, dan pegawai Akademi
Sekretari dan Manajemen Don Bosco yang relevan dengan dunia sekretaris. Buku Jurnal
Ilmiah volume ini menyajikan beberapa kajian yang menarik.
Jurnal Ilmiah kali ini dapat dikatakan istimewa. Sejak Maret 2020, Indonesia dan
hampir seluruh negara terpapar pandemi virus Corona atau Covid-19. Negara dibuat lumpuh
dari berbagai kegiatan, masyarakat dibuat ketakutan. Namun kehidupan bernegara tetap
harus berjalan, masyarakat harus menghidupi dirinya dan keluarga. Untuk itu beberapa karya
tulis dalam Jurnal Ilmiah ini membahas tentang masa Covid-19, dan juga topik lain yang
masih dianggap menarik untuk dibahas.
Jurnal Ilmiah ini membahas tentang peran sekretaris di era digital dan dalam masa
Covid-19 termasuk dalam masa new normal. Jurnal ilmiah ini juga membahas tentang smart
campus sebagai sebuah pemikiran baik sebelum pandemi Covid-19 dan sesudahnya.
Semoga para pengguna buku Jurnal Ilmiah ini mendapatkan manfaat besar dalam
bidangnya masing-masing sekaligus untuk mendorong perkembangan profesi sekretaris
dalam dunia yang terus berubah.
Salam sukses dari Dewan Redaksi.
Jakarta, 1 Juli 2020
Dewan Redaksi
Vol.9 No.2 – Juli 2020 ISSN 2089-4198
iii Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
ADB’S Secretary
JURNAL DUNIA SEKRETARIS
DAFTAR ISI
Hal
PERAN SEKRETARIS DALAM MENGELOLA PEKERJAANNYA DI ERA
DIGITAL
Oleh : V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.
1
HARMONISASI SENI PADA ANAK JALANAN: SEBUAH PEMBELAJARAN
Oleh: Meishel Amelia B.
35
DAMPAK WABAH VIRUS CORONA TERHADAP CARA KERJA
ADMINISTRASI PERKANTORAN. STUDI KASUS : ASEKMA DON
BOSCO
Oleh : Muller Sagala, S.E.,M.M.
52
PROFESIONAL SEKRETARIS DALAM MENDAMPINGI PIMPINAN DI
ERA NEW NORMAL
Oleh: V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.
66
PELUANG – TANTANGAN SMART CAMPUS : SEBUAH PEMIKIRAN
Oleh: Muller Sagala, S.E.,M.M.
88
1 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
PERAN SEKRETARIS DALAM MENGELOLA PEKERJAANNYA DI ERA
DIGITAL
Oleh: V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.
(Dosen ASEKMA Don Bosco, [email protected])
ABSTRACT
In the era of digitization many job opportunities are open to everyone. This is influenced by
advances in digital technology and the higher quality of human resources. The secretary
profession in a company, leadership, and employees strives together in building company
sustainability. The purpose of this research is to find out how important the role of the
secretary profession is in the digitalization era. The author uses a survey method with
samples are secretaries in several companies in Jakarta. The results of his research are that
the role of the secretary profession in the digital era in this era is much to manage his work
with digital assistance and produce quality work results very efficiently and effectively. In
the end, the role of the secretary in the digital age is very high in handling his work to help
the leadership. The secretaries must continue to develop other skills, ranging from how to
speak when communicating orally and in writing in Indonesian, English and other languages,
to behave, to implement matters related to integrity with certain qualities, and even to the
ability to do business and other sciences.
Keywords: Technology, Secretary, Digital Era
PENDAHULUAN
Dunia kerja merupakan sebuah fase yang akan dilewati oleh setiap orang baik itu
secara formal maupun informal. Untuk memenuhi dan menunjang kehidupan sehari-hari,
setiap orang membutuhkan sebuah pekerjaan demi mendapatkan penghasilan. Di era
digitalisasi dan dengan munculnya media teknologi, menciptakan banyak peluang yang
2 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
terbuka untuk setiap orang mendapatkan pekerjaan. Tersebarnya informasi yang cepat dan
mendunia, memudahkan setiap orang mencari pekerjaan.
Di era digitalisasi ini pula persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin tinggi
dan kualitas sumber daya manusia yang professional, memiliki integritas, hard skills dan
soft skills baik yang akan dibutuhkan. Persaingan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
juga terjadi dikalangan sumber daya manusia yang sudah bekerja, bahkan orang tidak saja
mempunyai satu jenis pekerjaan tetapi juga pekerjaan lainnya. Hal ini dipengaruhi adanya
kemajuan teknologi secara digital dan mutu sumber daya manusia yang semakin tinggi.
Demikian pula hal nya dengan profesi sekretaris pada sebuah perusahaan, pimpinan
dibantu dengan karyawan-karyawan pilihannya berusaha bersama dalam membangun
keberlanjutan perusahaan. Seorang sekretaris dalam membantu pimpinan, menyelesaikan
tugas-tugas kesekretarisan dan sebagai penyambung informasi dari pimpinan ke karyawan
menjadi lebih mudah dengan media teknologi. Dalam segi efektivitas dan efesiensi pun
pekerjaan sekretaris tidak seperti jaman dahulu yang semua harus dilakukan serba manual.
Dengan adanya teknologi yang semakin canggih dan dinamika perubahan yang akan terus
berlanjut, bukan hal yang tidak mungkin peran profesi sekretaris menghilang dan tidak
diminati karena telah tergantikan oleh teknologi. Berdasarkan pernyataan tersebut,
penelitian dengan judul “Peran Sekretaris Dalam Mengelola Pekerjaannya Di Era Digital”
Penulis gunakan untuk meneliti pentingnya profesi sekretaris dan memberi gambaran
mengenai hal apa yang dapat menunjang keberlanjutan dari profesi sekretaris di era digital.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui seberapa penting peran
profesi sekretaris di era digitalisasi; dan (2) Mengetahui apa hal yang dapat menunjang
keberlanjutan pada profesi sekretaris di era digitalisasi.
Dalam menyelesaikan laporan penelitian ini, Penulis menggunakan metode survey.
Sampel yang digunakan adalah sekretaris-sekretaris pada beberapa perusahaan yang ada di
3 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Jakarta. Penulis dengan memberikan kuisioner melalui Google Form yang disebarkan
melalui Whatsapp dan secara personal chat. Kuisioner ini digunakan untuk memudahkan
pekerjaan sampai dengan tahap pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan
begitu, kesimpulan yang diambil oleh Penulis dapat terpercaya dan terbukti datanya.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Sekretaris
Sekretaris berasal dari bahasa latin yakni “secretum” yang artinya rahasia. Secara
umum sekretaris adalah sebuah profesi administratif yang bersifat asisten atau
mendukung. Gelar ini merujuk kepada sebuah pekerja kantor yang tugasnya ialah
melaksanakan pekerjaan rutin, tugas-tugas administratif, atau tugas-tugas pribadi dari
atasannya. Pekerja atau karyawan ini biasanya melakukan tugas-tugas seperti mengetik,
penggunaan komputer dan pengaturan agenda (id.m.wikipedia.org).
Sekretaris adalah pegawai kantor yang karena kedudukannya memiliki tanggung
jawab yang lebih daripada tanggung jawab seorang stenografer. Tugas sekretaris
meliputi pengambilan dan penyalinan dikte (menyalin apa yang disampaikan oleh
pimpinan ke dalam bentuk tulisan, biasanya yang didiktekan adalah konsep surat) yang
berurusan dengan publik, menjawab telepon, mengundang pertemuan, membuat
perjanjian, serta memelihara atau mengarsip warkat-warkat dan surat-surat. Seorang
sekretaris sering bertindak sebagai seorang pembantu administrasi atau pimpinan muda
(Louis C. Nahassy dan Willian Selden).
Sekretaris adalah seorang petugas yang pekerjaannya menyelenggarakan urusan
surat-menyurat termasuk menyiapkan bagi seorang pejabat penting atau suatu organisasi
(Gie dalam Saiman, 2002:25). Sekretaris adalah yang membantu seorang pimpinan
dalam melaksanakan tugas-tugas perkantoran seperti menerima surat masuk, menangani
janji, menangani telepon dan lain-lain.
4 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Seorang sekretaris bertanggung-jawab atas kelancaran berjalannya sebuah
perusahaan. Oleh karena itu, sekretaris harus mampu menyajikan informasi yang
bermanfaat kepada pimpinan dan karyawan kantor. Sekretaris diharapkan memiliki
kemampuan berpikir yang cepat dan memiliki ide, inovasi yang tinggi untuk
mengidentifikasi sebab-akibat setiap kali menghadapi masalah. Sedikit banyak rahasia
perusahaan dipercayakan kepada sekretaris, maka dari itu sekretaris harus mempunyai
komitmen terhadap tugasnya sebagai seorang yang dipercaya pimpinan demi menjaga
nama baik perusahaan.
Menurut Saiman (2002:25) “Sekretaris adalah seorang yang membantu pimpinan
agar pimpinan kantor atau perusahaan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan
efesien”.
Berdasarkan pengertian sekretaris menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa seorang sekretaris adalah seorang yang dipercaya pimpinan untuk menjaga
rahasia perusahaan dan membantu kelancaran tugas pimpinan dalam menjalankan
perusahaan.
2. Peranan Sekretaris
Dalam tugas sehari-hari seorang sekretaris dituntut untuk dapat membantu atasan secara
maksimal, sehingga terkadang sekretaris tidak mempunyai jam kerja yang tetap karena
semua tergantung pada pekerjaan pimpinan. Guna menunjang kegiatan pimpinan
tersebut seorang sekretaris harus mempunyai peran dan tanggung jawab yang tepat
dalam menangani setiap tugas-tugas yang didelegasikan pimpinan. Secara global peran
seorang sekretaris dalam perusahaan/organisasi, adalah:
a. Peranan Sekretaris Terhadap Atasan (pimpinan):
1) Menjadi penentu kebijakan yang bersifat adil bagi pegawai, berkaitan dengan
pengaturan posisi yang telah disesuaikan dengan keahlian masing-masing
5 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
2) Menjadi sumber yang dibutuhkan pimpinan dalam memenuhi berbagai tugas dan
fungsinya
3) Menjadi penerus keinginan atasan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas-
tugas
4) Sebagai alternatif pemikiran ide yang dikeluarkan oleh pimpinan
5) Menjadi faktor penunjang keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi dan
cerminan bagi bawahan.
b. Peranan Sekretaris Terhadap Bawahan (pimpinan):
1) Menjadi pemberi motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga pekerjaan
yang ditugaskan dapat dilakukan dengan benar dan lancar sesuai tujuan yang
telah ditetapkan
2) Memberikan rasa bangga kepada bawahannya dalam melakukan pekerjaan
perusahaan
3) Sebagai penerima pendapat atau usul bawahan dalam berbagai masalah yang
dihadapi
4) Mengadakan pendekatan pada bawahan agar mengerahkan dan mengetahui
kelemahan dan keinginan bawahan.
3. Tugas-tugas Sekretaris
H. Donald menyatakan bahwa hal-hal kedudukan pimpinan dan situasi
organisasi/perusahaan akan menentukan sebagian besar tugas-tugas sekretaris. Hal-hal
yang dimaksudkan adalah:
a. Menyalin atau mengisi transkip dari stenografi atau warkat-warkat dari mesin dikte
b. Membuat catatan pertemuan, menyusun dan memelihara arsip khusus
c. Menyelesaikan urusan apapun dari masalah pribadi pimpinan yang diminati dan lain-
lain.
6 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Sekretaris merupakan cerminan dari sebuah perusahaan/organisasi, maka
sekretaris yang baik adalah sekretaris yang mampu membawa dan menempatkan dirinya
dimana pun berada. Selalu bersikap professional dalam melaksanakan tugas-tugas dan
dalam menghadapi masalah. Pada sebuah perusahaan/organisasi, tugas-tugas yang
diberikan dan dikerjakan oleh seorang sekretaris tidak jauh berbeda, tergantung kepada
siapa dirinya menjabat dalam bertugas. Tugas sekretaris dapat dibagi sebagai berikut:
a. Tugas Rutin
Tugas rutin adalah tugas-tugas harian yang dikerjakan setiap hari dan tidak
memerlukan perintah khusus dari pimpinan. Tata cara pelaksanaan tugas rutin
seorang sekretaris akan selalu sama setiap harinya, namun demikian sekretaris
dituntut untuk memiliki kreativitas dalam menangani tugas-tugas rutin tersebut agar
terlihat ada variasi dan hasilnya maksimal.
Menurut Rumsari Hadi & Lukas Dwiantara (2000:6) “Tugas Rutin
dilaksanakan tanpa harus menunggu perintah dari pimpinan. Walaupun demikian,
tidak berarti sekretaris melakukan tugas tersebut dengan sikap yang monoton tanpa
ada variasi. Kreativitas juga tetap diperlukan.” Tugas rutin diantaranya adalah
sebagai berikut:
1) Menerima Tamu
Seorang sekretaris wajib memahami bahwa setiap tamu harus diperlakukan
dengan khas dan untuk itu seorang sekretaris perlu mengetahui sifat,
kedudukan/pangkat dan perilaku tamu yang datang. Walaupun demikian secara
umum setiap tamu harus diperlakukan dengan ramah, sopan, penuh perhatian,
bijaksana, dan bersahabat.
Menurut Wursanto yang dikutip oleh Sedianingsih dkk (2010:68), “Tamu
adalah tamu organisasi, badan, lembaga atau perusahaan, yaitu orang, baik
7 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
sebagai pejabat utusan dari suatu lembaga maupun sebagai pribadi, yang
berkunjung ke lembaga lain untuk kepentingan kedinasan maupun untuk
kepentingan pribadi.”
Berdasarkan pendapat di atas sekretaris merupakan penyaring para tamu
yang akan bertemu pimpinan, untuk itu sekretaris wajib mengetahui nama tamu
yang datang, dari perusahaan mana, dan maksud kedatangannya agar apabila
pimpinan sibuk dan jadwalnya padat dapat mengontrol jadwal perjanjiannya dan
menggunakan waktunya secara efisien waktunya secara efisien.
2) Pengurusan Surat Masuk
Tugas pertama seorang sekretaris setibanya di kantor memeriksa ada
tidaknya surat masuk. Biasanya pimpinan memulai kerjanya dengan membaca
surat-surat yang masuk yang telah diproses oleh sekretarisnya.
Surat-surat tersebut diletakkan di dalam map atau bila surat itu sifatnya
penting/mendesak dan membutuhkan perhatian pimpinan dengan segera,
diletakkan di atas meja pimpinan di tempat yang mudah dilihat oleh pimpinan.
Jika sudah selesai ditindaklanjuti oleh pimpinan, surat dibagikan kepada
bawahan dengan menggunakan lembar disposisi.
3) Menerima Telepon Dan Menelpon
Seperti yang sudah diketahui bahwa sekretaris sering kali menjadi orang
pertama dalam suatu perusahaan yang berhubungan dengan pihak lain baik itu
pelanggan, rekan bisnis ataupun salesman. Penampilan sekretaris yang
menyenangkan sedikit banyak juga menggambarkan keadaan perusahaan yang
menyenangkan. Itulah sebabnya, sangat penting untuk memperhatikan image
yang sekretaris sampaikan melalui telepon dari cara sekretaris berbicara serta
tingkah laku dan sopan santun saat menelpon karena sering kali kesan pertama
8 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
yang didapat banyak orang tentang perusahaan justru didapat dari pembicaraan
telepon.
Sekretaris harus menganggap bahwa yang menelpon adalah sesorang yang
penting yang harus dilayani dengan cara menelpon yang baik. Karena kita
semata-mata berkomunikasi dengan suara dan untuk menjelaskan sesuatu tidak
dapat dilengkapi dengan mimik dan ekspresi maka apabila berbicara
menggunakan telepon hendaklah diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Telepon yang berdering pada saat sibuk kerap membuat jengkel. Jangan
biarkan emosi berbicara, terimalah telepon dengan tenang
b) Berikan perhatian sepenuhnya pada saat mengangkat telepon supaya tidak
perlu mengulang-ulang pembicaraan
c) Berhati-hatilah agar nada kesal, tidak sabar, tergesa-gesa tidak kentara pada
suara. (Hartiti Hendarto & Tulusharyono.2003:54).
Tugas seorang sekretaris dalam menerima telepon dan menelpon tidak
sama dengan yang dilakukan oleh operator telepon, karena sekretaris harus
mencari informasi yang cukup sehingga sekretaris mampu mengklarifikasi setiap
penelepon yang masuk.
4) Mengatur Jadwal Kerja Pimpinan
Salah satu tugas rutin sekretaris mengatur agenda dan jadwal kegiatan
pimpinan seefektif mungkin. Sekretaris bertugas menyusun jadwal kegiatan
pimpinan selama satu hari, satu minggu, bahkan mungkin satu bulan. Berikut
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka mengatur jadwal kegiatan
pimpinan menurut Yuniasari Shinta Dewi (2008:28) antara lain:
a) Menerima dan menghimpun surat/ bahan acara kegiatan pimpinan
9 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
b) Menyusun jadwal acara kegiatan pimpinan untuk kepentingan harian,
mingguan, dan bulanan
c) Menjawab secara tepat setiap pertanyaan yang berkaitan dengan acara
kegiatan pimpinan
d) Meningkatkan setiap acara kegiatan pimpinan
e) Selalu mengikuti kemungkinan perubahan acara kegiatan pimpinan.
Seorang pimpinan tentu mempunyai banyak tugas antara lain, memimpin
rapat, menemui relasi, menandatangani surat-surat, membaca surat masuk,
meneliti laporan bawahan, mengadakan perjalanan dinas, membuat perencanaan-
perencanaan. Tugas-tugas itu pasti tidak dapat diingat semuanya oleh pimpinan
dan tidak dapat diselesaikan tanpa membuat skala prioritas penggunaan waktu
kerja.
Oleh karena itu, sekretaris harus mampu menyusun jadwal kegiatan
pimpinan, untuk mendukung suksesnya tugas pimpinan sehingga tidak
menumpuk antara tugas yang satu dengan tugas lainnya.
5) Mengelola Arsip
Arsip biasanya berbentuk salinan/asli dari surat masuk/keluar, memo, dll,
yang isinya meliputi catatan yang hidup mengenai hubungan-hubungan,
perjanjian-perjanjian dengan pihak lain. Menurut Rumsari Hadi Sumarto &
Lukas Dwiantara (2000:68) arsip dibutuhkan oleh setiap pegawai dan tidak
terkecuali oleh pimpinan. Pimpinan sangat membutuhkan arsip untuk
kepentingan manajemen perusahaan, termasuk di dalamnya untuk bahan
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
Arsip yang efektif dan rapi bukan hanya akan membuat sekretaris mampu
menyimpan dan menemukan kembali suatu informasi dengan cepat dan mudah,
10 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
akan tetapi juga akan mempermudah pimpinan apabila suatu saat mencari
informasi yang dibutuhkan tanpa bantuan sekretaris.
6) Mengatur Perjalanan Dinas Pimpinan
Pimpinan yang berperan sebagai pengambil keputusan dalam suatu organisasi
tidak hanya diam dalam ruang kerjanya, tetapi juga mengadakan pertemuan
dengan relasi atau mengunjungi cabang perusahaan. Hal yang biasanya dilakukan
sekretaris dalam mengatur perjalanan dinas pimpinan menurut Hartiti Hendarto
& Tulusharyono (2003:111) antara lain:
a) Mengatur tujuan, tanggal keberangkatan, dan transportasi yang digunakan
b) Mengurus akomodasi
c) Mempersiapkan jadwal perjalanan dan pertemuan yang akan diadakan
pimpinan dalam perjalanan tersebut
d) Mempersiapkan semua surat yang diperlukan
e) Mempersiapkan semua dokumen pendukung pertemuan
f) Mempersiapkan keperluan keuangan.
Dalam menyusun jadwal dan acara kegiatan pimpinan, sekretaris harus
mengatur supaya pimpinan merasa nyaman dalam perjalanannya.
b. Tugas Khusus
Tugas Khusus menurut Rosidah & Ambar Teguh Sulistiyani (2003:24) adalah
“tugas yang memerlukan perintah atau sesekali pimpinan menginginkan sekretaris
menggunakan pertimbangan dan pengalaman sekretaris untuk menyelesaikannya.”
Tugas khusus yaitu tugas yang diperintahkan langsung oleh pimpinan kepada
sekretaris dengan penyelesaiannya secara khusus.
Tugas ini diberikan karena adanya unsur kepercayaan kepada sekretaris.
Sedangkan menurut Rumsari Hadi Sumarto & Lukas Dwiantara (2000:6) Tugas
11 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
khusus adalah tugas yang tidak setiap hari dilakukan, tetapi merupakan instruksi dari
pimpinan. Dengan demikian pekerjaan ini bisa datang sewaktu-waktu di saat
sekretaris melakukan pekerjaan rutin. Ada beberapa tugas khusus menurut Hartiti
Hendarto & Tulusharyono (2003:96), misalnya:
1) Mengurus Surat Keluar
Surat keluar adalah semua tulisan yang sesuai perintah pimpinan dan
dikirimkan kepada orang, perusahaan, di luar instansi sendiri sesuai dengan
alamat yang dicantum pada tulisan dinas atau pada sampulnya. Pada surat
biasanya berisikan berupa pemberitahuan, undangan pertemuan/ rapat,
undangan kerjasama ataupun jawaban (konfirmasi) dari surat yang telah
dikirimkan sebelumnya.
2) Menyusun Laporan
Sebuah laporan merupakan tujuan akhir dari setiap sistem pemrosesan
data/informasi karena laporan merupakan kesimpulan dari semua data yang
sebelumnya dikumpulkan dan diproses dalam suatu lembaga/perusahaan.
Laporan sebagai informasi umpan balik yang menjadi dasar penentuan
kebijakan-kebijakan dan pengambilan keputusan.
Di samping itu laporan dapat dijadikan sebagai titik tolak evaluasi terhadap
segala sesuatu yang telah dilaksanakan melalui sebuah laporan akan dapat
diketahui keunggulan dan kelemahan dan pelaksanaan kegiatan.
4. Pengertian Era Digitalisasi
Era digital adalah istilah yang digunakan dalam kemunculan digital, jaringan
internet khususnya teknologi informasi komputer. Era digital sendiri sering digunakan
untuk menggambarkan teknologi digital. Internet sudah menjadi tidak asing lagi bagi
orang-orang. Saat ini, internet sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari kita,
12 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
seakan tidak bisa hidup tanpa internet. Perkembangan era digital yang pesat saat ini,
sangat membantu masyarakat dunia memberikan kemudahan layanan dan cakupan tanpa
batas. Seiring pesatnya perkembangan teknologi, membuat pengguna internet di dunia
pun ikut melambung tinggi.
Terlebih lagi untuk generasi milenial tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi
digital, baik itu untuk kehidupan sehari-hari maupun pada kegiatan bisnis. Revolusi
Industri Pertama ditandai dengan mekanisasi produksi menggunakan tenaga air dan uap.
Lalu, produksi massal menjadi sebuah kemungkinan yang terbuka berkat adanya tenaga
listrik pada Revolusi Industri Kedua. Sektor industri kemudian bisa mewujudkan
otomatisasi produksi pada Revolusi Industri Ketiga karena dukungan industri elektronik
dan teknologi informasi. Semua perubahan itu mendorong manusia beradaptasi, karena
pada akhirnya akan mengubah perilaku, cara bekerja hingga tuntutan keterampilan.
Indonesia sudah menapaki era Industri 4.0, yang antara lain ditandai dengan serba
digitalisasi dan otomasi. Namun, belum semua elemen masyarakat menyadari
konsekuensi logis atau dampak dari perubahan-perubahan yang ditimbulkannya. Bahkan,
fakta-fakta perubahan itu masih sering diperdebatkan. Misalnya, banyaknya toko
konvensional di pusat belanja (mall) yang tutup sering dipolitisasi dengan argumentasi
bahwa kecenderungan itu disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat. Padahal,
toko-toko konvensional memang mulai menghadapi masalah serius atau minim
pengunjung karena sebagian masyarakat perkotaan lebih memilih sistem belanja online.
Dari beli baju, sepatu, dan buku hingga beli makanan semuanya dengan pola
belanja online. Era Industri 4.0 akan terus menghadirkan banyak perubahan yang tak bisa
dibendung. Karena itu, ada urgensinya jika negara perlu berupaya maksimal dan lebih
gencar memberi pemahaman kepada semua elemen masyarakat tentang hakikat era
Industri 4.0 dengan segala konsekuensi logisnya. Langkah ini penting karena belum
13 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
banyak yang berminat memahami Industri 4.0. Masyarakat memang sudah melakoni
beberapa perubahan itu, tetapi kepedulian pada tantangan di era digitalisasi dan otomasi
sekarang ini pun terbilang minim. Untuk itu, ada beberapa hal yang menunjukkan
kemudahan dengan adanya kemajuan teknologi di era digital saat ini,
a. Mudahnya Berkomunikasi
Dikutip dari New York Times, Thomas L Friedman dalam The World is Flat
membagi globalisasi ke dalam tahapan, yaitu globalisasi 1.0, globalisasi 2.0, dan
globalisasi 3.0. Nah, sekarang ini kita telah memasuki era globalisasi 3.0, dimana
kehidupan manusia dikelilingi oleh teknologi digital. Semua manusia saling
terhubung dengan adanya internet.
Apalagi dengan munculnya social media sekarang ini, seperti Facebook,
Twitter, Instagram, dan lainnya. Anda bisa menyebarkan informasi melalui media
sosial tersebut. Selain itu, juga bisa saling menjalin silaturahmi dengan teman atau
saudara yang tinggal jauh. Memanfaatkan fitur video call sehingga akan tetap
terhubung tanpa ada batasan waktu dan wilayah.
b. Mobile Fleksibel
Era digital adalah masa di mana semua serba mudah dan tidak ada batasannya.
Masyarakat bisa mengerjakan apapun secara mobile. Bahkan sekarang ini ada
banyak sekali event yang tidak mengharuskan pesertanya datang. Hanya butuh media
online untuk bisa melakukan segala sesuatu dengan mudah. Ada banyak sekali online
course yang bisa diikuti. Bahkan ada universitas yang menyediakan fasilitas kuliah
online. Mahasiswa tidak perlu berkumpul di suatu kelas mendengarkan penjelasan
dosen. Mereka hanya perlu akses internet dan suatu sistem informasi agar bisa saling
berkomunikasi layaknya kelas perkuliahan. Masyarakat bisa memanfaatkan fitur dari
Google, yaitu Google Hangout.
14 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
c. Mudahnya Berbelanja
Untuk yang suka berbelanja, hidup di era digital adalah surga dunia. Masyarakat bisa
memilih barang tanpa harus repot pergi ke toko atau ke mall. Cukup bermodalkan
smartphone dan internet saja sudah bisa memilih barang sesuai kebutuhan. Mulai
dari kebutuhan pokok, fesyen, souvenir, bayar listrik, bayar pulsa, bayar tiket kereta
api, bayar paket data sampai dengan membeli game online, serta bisa memilih barang
dan harga sesuai kondisi dompet.
d. Internet Lebih Berkuasa daripada Pulsa
Siapa yang lebih memilih kehabisan pulsa daripada kehabisan paket internet?
Tapi itu memang benar adanya! Di zaman sekarang ini, internet lebih dibutuhkan
ketimbang pulsa. Era digital adalah suatu tanda kemajuan internet. Milenial bahkan
lebih memilih tidak makan daripada tidak ada akses internet. Jika paket data habis,
mereka akan cenderung mencari koneksi wifi untuk melakukan segala aktivitas di
social media dan game online yang sudah menjadi gaya hidup.
Dalam mencegah kecanduan yang berlebihan terhadap era digitalisme,
masyarakat harus flasback ke belakang disaat dimana mereka masih bisa hidup
ataupun begitu banyak kebahagiaan lain yang bisa dicari walau tanpa ada internet.
Kita tidak bisa sepenuhnya meninggalkan internet saat ini karena hal tersebut
merupakan kekuatan terbesar yang ada di dunia. Tapi tidak ada yang salah saat kita
meninggalkan sejenak hp, lalu berpetualang di tempat-tempat yang tidak ada embel-
embel sinyal disana.
Begitu banyak keindahan yang ada di alam yang tidak hanya bisa di-like atau
dilihat dari layar kaca. Akan ada rasa yang berbeda saat seseorang melihat secara
langsung keindahan yang telah diciptakan Tuhan yang tersebar ke segala macam
penjuru di dunia ini.
15 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
5. Macam-macam Media Teknologi
a. Komputer
Komputer adalah salah satu teknologi informasi yang berkembang dengan sangat
cepat. Komputer adalah salah satu alat elektronik dan alat mekanik yang
memungkinkan untuk membawa fungsi-fungsi matematika ke tingkatan yang lebih
tinggi dan akurat. Komputer memiliki kemampuan untuk menyimpan dan
memproses sejumlah informasi dan menampilkan kalkulasi melalui mesin pengolah
data. Fungsi utama komputer adalah komputasi, penyimpanan informasi, komunikasi
dan pengawasan.
b. Laptop atau PC Tablet
Laptop atau PC tablet digunakan oleh mereka yang memiliki kebutuhan untuk
bepergian dengan komputer misalnya tugas luar. Laptop komputer lebih mirip
komputer pribadi dalam pengoperasiannya. Namun tidak seperti komputer desktop,
notebook atau laptop ditujukan untuk portabilitas, daya yang rendah sehingga hanya
dapat digunakan untuk jangka waktu tertentu. Agar dapat digunakan tanpa
sambungan listrik, batere laptop perlu diisi ulang.
c. Telegraf
Telegraf adalah sistem komunikasi yang kini semakin ditinggalkan penggunaannya,
kecuali dalam bidang pelayaran dan militer. Telegraf merupakan sebuah sistem yang
digunakan untuk mengirimkan pesan dengan menggunakan kabel dan listrik atau
radio.
d. Radio
Radio adalah salah satu teknologi informasi yang menggunakan gelombang
radio untuk mengirimkan informasi seperti suara dengan cara mengatur secara
16 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
sistematis sifat-sifat gelombang energi elektromagnetik yang ditransmisikan melalui
ruang angkasa seperti amplitudo, frekuensi, fase, dan lain-lain.
Sistem komunikasi radio membutuhkan pemancar dan penerima yang masing-
masing memiliki antena, dan peralatan terminal lainnya yang sesuai seperti mikrofon
pada pemancar dan pengeras suara pada penerima dalam hal sistem komunikasi suara.
Seperti televisi, radio juga memiliki fungsi media massa yaitu menghibur, memberi
informasi, sosialisasi, dan memberi pengetahuan kepada khalayak.
e. Televisi
Salah satu teknologi informasi yang sangat popular adalah televisi. Televisi
merupakan media telekomunikasi yang digunakan untuk mentransmisikan gambar
bergerak dalam warna monokrom atau hitam putih, atau berwarna, dengan bentuk
dua atau tiga dimensi serta suara. Televisi menggunakan berbagai macam teknologi
yang terencana dan teroganisasi dengan baik.
Televisi memiliki karakteristik komunikasi massa, karakteristik media massa,
dan karakteristik media penyiaran sekaligus. Karakteristik media televisi tersebut
menjadikan televisi sebagai salah satu media massa yang sangat mahal. Selain itu,
televisi juga dapat diartikan sebagai perangkat televisi, berbagai jenis program
televisi, atau media transmisi televisi. Televisi umumnya ditujukan untuk hiburan,
pendidikan, berita, politik, gossip, dan periklanan.
f. Faksimili
Faksimili adalah salah satu peralatan teknologi informasi yang juga sering disebut
dengan telefaks atau telecopying. Faksimili adalah transmisi bahan cetak melalui
telepon yang dipindai ke nomor telepon yang terhubung ke alat pencetak atau printer
atau perangkat keluaran lainnya.
g. Telepon
17 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Telepon adalah salah satu peralatan teknologi komunikasi sekaligus perangkat
telekomunikasi yang memungkinkan dua pengguna atau lebih melakukan
percakapan saat mereka terlalu jauh untuk didengar secara langsung. Telepon juga
diartikan sebagai sebuah alat yang dirancang untuk transmisi dan penerimaan suara
manusia secara simultan. Sejarah perkembangan telepon dimulai saat telepon
pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 dan
dikembangkan lebih lanjut oleh Thomas Alfa Edison.
h. PDA atau Personal Digital Assistant
PDA adalah komputer berukuran kecil yang nyaman dan mudah dihubungkan ke
telepon genggam. PDA merupakan perangkat yang sesuai dengan telapak tangan
pengguna.
i. Telepon Genggam
Teknologi komunikasi yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi di masa
sekarang. Walaupun terlihat sebagai teknologi baru, sejatinya gagasan atau ide
tentang telepon radio bergerak dan berbagai layanan komunikasi personal lainnya
dimulai jauh sebelumnya yakni awal tahun 1920an yang ditandai dengan adanya uji
coba sistem telepon berbasis mobil yang dilakukan oleh perusahaan Marconi dan the
Bell Laboratories. Sistem telepon radio berbasis suara yang bersifat dua arah
kemudian mulai berkembang tahun 1924. Telepon seluler termasuk telepon radio
digunakan oleh militer selama masa perang dunia.
Kemudian, ilmu dibalik telepon seluler atau telepon genggam secara jelas
diketahui pada tahun 1945 yang dibuktikan dengan adanya sebuah artikel yang ditulis
oleh Komisioner FCC yang bernama E.K Jett bertajuk “Phone Me By Air”. Setahun
kemudian Bell memulai sistem telepon radio bergerak pertama di Amerika.
18 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Selanjutnya, Bell, Ericsson, Nokia, dan Motorola mulai mengembangkan teknologi
telepon genggam selama tahun 1950an dan 1960an.
Tahun 1970, FCC mengizinkan alokasi spektrum bagi sistem radio bergerak.
Tiga tahun kemudian, Martin Cooper dari Motorola disebut sebagai penemu telepon
radio bergerak pertama. Kini telepon genggam telah berkembang menjadi menjadi
perangkat multifungsi seperti SMS, elektronik, registrasi kontak, kalkulator, jam,
alaram, perekam dan foto display, perekaman dan pemutar video, pengiriman dan
penerimaan MMS, rekamana audio dan lain sebagainya.
j. Telepon Pintar
Telepon pintar adalah perangkat yang menggabungkan fungsionalitas telepon, PDA,
kamera, camcorder, dan komputer. Agar dapat berfungsi dengan baik, telepon pintar
menggunakan sistem operasi yang menjadi dasar pengembangan aplikasi. Beberapa
telepon pintar dapat dihubungkan ke layar eksternal dan keypad yang menciptakan
lingkungan kerja, mirip dengan laptop atau computer desktop. Beberapa sistem
operasi telepon pintar adalah Android, Symbian, Blackberry, dan WindowsPhone.
k. Modem
Modem atau modulator-demodulator adalah jaringan perangkat keras yang
memodulasi satu atau lebih sinyal gelombang pembawa untuk meng-encode
informasi digital untuk dikirimkan dan me-demodulasi sinyal untuk memecahkan
kode informasi yang dipancarkan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sinyal yang
dapat dikirimkan dengan mudah dan kemudian diterjemahkan untuk reproduksi data
digital asli.
Modem dapat digunakan dengan berbagai macam cara untuk mengirimkan
sinyal analog, dari diode pemancar cahaya hingga radio. Jenis modem yang umum
adalah yang mengubah data digital komputer menjadi sinyal listrik termodulasi untuk
19 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
ditransmisikan melalui saluran telepon dan didemodulasi oleh modem lain di sisi
penerima untuk memulihkan data digital. Modem memungkinkan komputer
berkomunikasi melalui saluran telepon dan menghubungkan komputer ke internet.
l. Satelit komunikasi
Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang berfungsi untuk mengirimkan dan
menguatkan sinyal telekomunikasi radio melalui transponder. Satelit komunikasi
menciptakan sebuah saluran komunikasi antara sumber pemancar dan penerima di
lokasi yang berbeda di bumi. Satelit komunikasi digunakan untuk televisi, telepon,
radio, internet, dan militer.
m. Internet
Internet adalah sistem global yang terdiri dari komputer dan jaringan komputer
yang saling berhubungan, yang berkomunikasi dengan menggunakan protokol
TCP/IP. Meskipun pada awalnya internet dimaksudkan untuk pertukaran data
sederhana, kini internet telah berkembang mempengaruhi seluruh domain
masyarakat, seperti ekonomi, sosialisasi, informasi, layanan kesehatan, pendidikan,
dan lain sebagainya.
Berbagai layanan internet yang kini berkembang diantaranya adalah e-
commerce, e-banking, e-government dan e-learning.
1) E-commerce adalah bentuk perdagangan yang memungkinkan konsumen untuk
mencari dan membeli produk-produk yang dibutuhkan secara daring.
2) E-banking memungkinkan pengguna untuk memiliki kendali atas transaksi
rekening mereka sendiri, pembayaran kredit, belanja, dan lain sebagainya.
Manfaatnya adalah dapat menghemat waktu, biaya murah, dan dapat diakses
dimanapaun dan kapanpun.
20 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
3) E-government digunakan untuk memberikan akses terbaik kepada publik terkait
dengan informasi atau kebijakan pemerintah.
4) E-learning terdiri dari berbagai bentuk pembelajaran dan/atau transfer
pengetahuan yang didasarkan pada teknologi elektronik.
Layanan lainnya yang menggunakan internet adalah teleworking; berbagai
media atau saluran komunikasi seperti surat elektronik, pesan instan, VoIP, blog,
podcast; komunitas virtual seperti jejaring sosial, forum, ruang percakapan, dan lain-
lain.
Kehadiran beberapa peralatan teknologi informasi dan komunikasi tersebut
tidak timbul dengan sendirinya. Hal ini dapat kita telusuri melalui perjalananan
sejarah perkembangan teknologi komunikasi, sejarah perkembangan teknologi
informasi, atau sejarah teknologi informasi. Berbagai perangkat teknologi informasi
dan komunikasi di atas sedikit banyak mempengaruhi hubungan serta pola
komunikasi antar manusia misalnya dalam konteks komunikasi interpersonal atau
komunikasi antar pribadi.
PEMBAHASAN
1. Fakta Data
Berdasarkan hasil dari metode survey menggunakan kuisioner melalui Google Form,
fakta data yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
21 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
22 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
23 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
24 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
25 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
26 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
2. Analisis Data
Kuisioner melalui Google Form yang telah Penulis gunakan dalam melakukan
penelitian ini, yaitu mencakup 10 (sepuluh) pertanyaan di bawah ini:
1) Pekerjaan seorang sekretaris menjadi lebih efektif dan efisien
Responden menjawab “Ya” bahwa pekerjaan seorang sekretaris menjadi lebih efektif
dan efesien dengan menggunakan media teknologi sebesar (94.6%) dan yang
menjawab “Tidak” dan “Ragu-ragu” masing-masing (2.7%).
2) Apakah mengalami kesulitan dalam menggunakan media teknologi
27 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Kesulitan dalam menggunakan media teknologi; responden mengatakan bahwa
sebagaian besar “Tidak” mengalami kesulitan sebesar (75.7%), yang mengalami
kesulitan sebesar (21.6%), yang ‘Ragu-ragu” adalah sebesar (2.7%).
3) Sekretaris akan tetap secara aktif menjadi media penyambung informasi
Responden mengatakan bahwa sekretaris akan tetap secara aktif menjadi media
penyambung informasi dari pimpinan sebesar (97.3%), dan yang memilih meragukan
sebesar (2,7%).
4) Mengarsip dokumen lebih mudah dikerjakan dengan menggunakan komputer
28 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Dalam hal mengarsip dokumen lebih mudah dikerjakan dengan menggunakan
komputer; responden menjawab “Ya” sebesar (91.9%), “Ragu-ragu” sebesar (5.4%)
dan sisanya “Tidak” sebesar (2.7%).
5) Sekretaris tidak menerima informasi dengan efektif
Responden yang setuju menjawab “Ya” bahwa sekretaris tidak menerima informasi
dengan efektif dari karyawan karena tidak dilakukan dengan langsung sebesar
(29.7%) dan yang “Ragu-ragu” (29.7%), kemudian yang tidak setuju dengan
menjawab “Tidak” sebesar (40.5%).
6) Meminta tanda tangan pimpinan secara langsung
29 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Lebih mudah meminta tanda tangan pimpinan secara langsung daripada melalui
media teknologi seperti email; Responden menjawab “Ya” sebesar (48.6%), “Tidak”
sebesar (24.3%), dan “Ragu-ragu” adalah (27%).
7) Proses penyelesaian tugas-tugas sekretaris menjadi lebih banyak
Dari penyataan nomor 7, Responden mengatakan bahwa proses penyelesaian tugas-
tugas sekretaris menjadi lebih banyak selama menggunakan media teknologi
sebanyak (45.9%) dan tidak setuju sebesar (45.9%) dan yang meragukan (8.1%).
8) Manajemen waktu bagi seorang sekretaris dalam melaksanakan tugas-tugasnya
30 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Responden mengatakan “Ya” pada pernyataan nomor 8, sangat penting manajemen
waktu bagi seorang sekretaris dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebesar (89.2%),
yang meragukan (8.1%) dan yang tidak setuju sebesar (2.7%).
9) Profesi sekretaris adalah profesi yang penting
Responden sebagian besar mengatakan bahwa profesi sekretaris adalah profesi yang
penting dalam sebuah organisasi/perusahaan sebesar (94.6%) dan yang menjawab
“Ragu-ragu” sebesar (5.4%).
31 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
10) Penunjang keberlanjutan profesi sekretaris di era digitalisasi
32 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
33 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Dari pertanyaan terakhir dalam kuisioner, Penulis menyimpulkan bahwa yang
menunjang keberlanjutan profesi sekretaris di era digitalisasi, yaitu mengembangkan
kemampuan diri baik dalam segi hard skills dan soft skills. Seorang sekretaris harus
terus mengembangkan keterampilannya mulai dari berbahasa, bersikap, kemampuan
komunikasi, bahkan sampai kemampuan dalam bisnis dan ilmu pengetahuan umum
lainnya
PENUTUP
Berdasarkan temuan data informasi hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dibuat
kesimpulan bahwa peran profesi sekretaris di era digital, para sekretaris di era ini banyak
mengelola pekerjaannya dengan bantuan digital dan mampu menghasilkan kualitas hasil
kerja sangat efisien dan efektif. Hal ini juga dapat diartikan bahwa di era work from home
seperti sekarang ini penanganan pekerjaan secara digital menjadi pilihan yang sangat penting.
Pada akhirnya bahwa peran sekretaris di era digital ini sangat tinggi dalam menangani
pekerjaanya guna membantu pimpinan.
Guna meningkatkan kualitas kerja sekretaris di era digital ini para sekretaris harus
terus mengembangkan keterampilan lainnya yaitu mulai dari cara berbahasa pada saat
berkomunikasi secara lisan maupun tulisan baik dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris
maupun bahasa lainnya, bersikap, mengimplementasikan hal – hal yang terkait integritas
dengan kualitas tertentu, serta bahkan sampai kemampuan dalam berbisnis dan ilmu
pengetahuan lainnya. Dengan hal- hal tersebut bisa menjadi indikator mutu profesi sekretaris
sehingga profesi sekretaris tidak akan hilang dan tidak akan tergantikan oleh teknologi di
era globalisasi ini.
34 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
DAFTAR PUSTAKA
Akademi Sekretari dan Manajemen (ASEKMA Don Bosco. Handbook of Modern Secretary:
Panduan sukses Sekretaris dalam Dunia Kerja Modern. Penerbit PPM. Jakarta.
2010.
Donni Juni Priansa. Manajemen Sekretaris Perkantoran. CV Pustaka Setia. Bandung. 2017.
Hendarto, Hartiti dan Tulus Haryono. Sekretaris Profesional. PPM. Jakarta. 2003.
Rosidah dan Ambar Teguh Sulistiyani. Menjadi sekretaris Profesional & Kantor Yang
efektif. Penerbit Gava Media. Yogjakarta. 2005.
Titik Triwidodo Djoko Kristanto. Pengembangan Kepribadian Sekretaris. PT Gramedia
Widiasarana Indonesia. Jakarta. 2004.
https://www.pelajaran.co.id/2018/15/pengertian-sekretaris-tugas-fungsi-tujuan dan-
jenisnya.html, diakses tanggal 20 Juni 2020
https://materibelajar.co.id/definisi-sekretaris/, diakses tanggal 20 Juni 2020
https://www.researchgate.net/publication/334257133_PEMAKNAAN_ARTI_INFORMAS
I_DI_ERA_DIGITAL, diakses tanggal 20 Juni 2020
https://www.kompasiana.com/irwanyudi7423/5e00d829097f36145138b505/perkembangan
-era-digital-yang-sangat-pesat, diakses tanggal 20 Juni 2020
35 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
HARMONISASI SENI PADA ANAK JALANAN: SEBUAH PEMBELAJARAN
Oleh : Meishel Amelia B.
(Mahasiswa ASEKMA Don Bosco, [email protected])
ABSTRACT
Street children are one of the social problems in Indonesia. The main reason for becoming
street children is economic factors, along with other factors such as family relations,
environmental factors, education factors and social factors. The government has given
attention to street children, but it is better if it is supported by various parties. Art
harmonization approach is one of the best ways to deal with street children. Art has a moral
dimension that can help children educate the emotional and intellectual of street children.
Through art also children can appreciate the culture, the natural surroundings, especially
to foster the power of imagination, innovation, motivation, and harmony in managing
problems that arise into everyday life. From this paper, learning that can be taken especially
for a secretary is the creation of emotional and intellectual intelligence, the growth of
imagination, innovation, and motivation. In the end all of this will create competence in
doing something. This is very necessary in completing tasks for everyone.
Keywords: Harmonization, Street children, Learning
PENDAHULUAN
Anak jalanan merupakan sebuah istilah yang mengacu pada anak-anak tunawisma yang
tinggal di wilayah jalanan. Lebih mendetail menurut UNICEF, anak jalanan yaitu berusia di
bawah 18 tahun dan bertempat tinggal di wilayah kosong yang tidak memadai, serta biasanya
tidak ada pengawasan. Beberapa anak jalanan, khususnya di negara berkembang, merupakan
anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya. Selain itu, beberapa anak jalanan juga berasal
dari keluarga dengan orang tua tunggal. Penyebab anak-anak turun untuk hidup di jalanan,
36 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
baik dari faktor hubungan dengan keluarga, faktor lingkungan, atau juga faktor hubungan
dengan masyarakat sekitar. Anak jalanan tidak mendapatkan pendidikan, tidak memiliki
tujuan hidup, tidak memiliki keyakinan pada dirinya sendiri. Mereka hidup serba kekurangan,
mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai cara yang dapat mereka lakukan
baik itu tindakan benar maupun salah.
Anak usia dini yang seharusnya menerima pendidikan justru mencari uang dipinggir-
pinggir jalan, baik dengan cara mengemis, berjualan, jasa angkat barang, jasa semir sepatu,
penjual koran, bahkan mencuri. Bisa saja itu merupakan pengaruh dari lingkungan tempat
tinggalnya yang mendorong anak tersebut menjadi seperti itu. Dan mereka tidak
mempedulikan pentingnya pendidikan bagi masa depannya, mereka hanya memikirkan apa
yang harus dilakukan untuk saat ini. Tidak hanya di kalangan anak usia dini namun juga
pada kalangan orang tua, seni mulai dilupakan. Banyak dari mereka yang beranggapan
bahwa tanpa senipun mereka bisa tetap bertahan hidup.
Anak jalanan seharusnya mendapatkan perhatian dari masyarakat bukannya justru
direndahkan dan ditinggalkan. Sebagian besar anak jalanan sebenarnya memiliki potensi
yang baik apabila mereka mau mengembangun. Sayangnya mereka tidak mendapatkan
dorongan tersebut. Sebagai seniman yang baik, seharusnya membantu menyediakan tenaga
dan tempat untuk menampung anak jalanan dan memberikan pengajaran kepada mereka
untuk membantu mereka untuk menggali potensi dalam diri mereka sehingga mereka dapat
menjadi generasi muda yang berprestasi dan juga dapat meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM) di Indonesia. Sebagai remaja penerus bangsa juga seharusnya mengenyam
pendidikan setinggi mungkin serta mencoba untuk menumbuhkan bakat-bakat yang mereka
miliki agar dapat bermanfaat dalam kehidupannya dimasa depan yang lebih baik.
Anak jalanan pastinya memiliki bakat yang tidak terlihat, sehingga mereka tidak dapat
mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Mereka tidak menyadari pentingnya
37 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
pendidikan dan seni dalam kehidupan, sehingga banyak dari mereka yang menjadi
pengangguran, pekerja serabutan, gelandangan yang keberadaannya meresahkan masyarakat
lain. Apabila dihubungkan dengan keharmonisasian seni, maka masyarakat seniman dapat
membantu bakat anak jalanan tersebut. Dengan terjunnya seniman ke dalam ruang lingkup
anak jalanan, dapat menyadarkan anak tersebut untuk memiliki bakat yang seharusnya
dikembangkan dalam lingkungan anak jalanan yang tidak diminati.
Masalah yang dibahas dalam karya tulis ini adalah : mengapa seni penting bagi
kehidupan anak jalanan, bagaimana harmonisasi seni dalam kehidupan anak jalanan, dan
beberapa pelajaran yang dapat dipetik.
Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui pentingnya seni bagi kehidupan
anak jalanan, harmonisasi seni dalam kehidupan anak jalanan, dan beberapa pelajaran yang
dapat dipetik. Dengan demikian para pemangku kepentingan dan masyarakat umum dapat
mengetahui dan memahami kondisi dan perilaku anak jalanan. Metodologi dalam penulisan
karya ilmiah ini adalah dengan melakukan studi pustaka ditambah dengan pengamatan
Penulis.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Seni
Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di
tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan biasanya melibatkan empat unsur yaitu:
waktu, ruang, tubuh seniman, dan hubungan seniman dengan penonton.
Seni pertunjukan dibagi dua, yaitu seni pertunjukan tradisional dan seni pertunjukan
modern. Setiap pementasannya seni tradisional di dalam beberapa bentuk kesenian
tradisional selalu membawa misi yang ingin disampaikan kepada penonton. Misi atau
pesan itu dapat bersifat sosial, politik, moral. Dalam setiap pertunjukan seni tradisional
terdapat beberapa nilai tertentu yang dikandungnya. Seni pertunjukan tradisional secara
38 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
umum mempunyai empat fungsi, yaitu fungsi ritual, fungsi pendidikan sebagai media
tuntunan, fungsi atau media penerangan atau kritik sosial, dan fungsi hiburan atau
tontonan.
Seni pertunjukan modern antara lain drama, opera, fragmen, teater, dan film. Seni
pertunjukan modern banyak ditampilkan di media elektronik seperti televisi. Seni
pertunjukan yang dimaksud di sini adalah seni pertunjukan yang dikonsep sebagai satu
kesatuan pertunjukan yang mempunyai tema dan tujuan tertentu, baik untuk kepentingan
orang banyak, maupun bagi seni tersebut.
Pada dasarnya, sebuah seni pertunjukan memiliki fungsi yang terkait dengan
pemenuhan kebutuhan manusia. Fungsi-fungsi yang terdapat dalam sebuah pertunjukan
terkadang tidak hanya satu, tapi bisa lebih. Hal itu bergantung dengan kebutuhan
manusia tersebut. Awal pertumbuhan dari seni sendiri adalah bermula dari adanya
keperluan-keperluan ritual. Seni yang dimunculkan biasanya dianalogikan dalam suatu
gerak, suara, ataupun tindakan-tindakan tertentu dalam suatu upacara ritual misalnya
yang dimaksudkan sebagai ungkapan atau simbol untuk berkomunikasi.
Dalam perkembangan selanjutnya seni pertunjukan masih berpijak pada aturan-
aturan tradisi keagamaan yang berlaku. Seni pertunjukan termasuk bentuk seni yang
cukup kompleks karena merupakan gabungan antar berbagai bidang seni. Pada dasarnya,
sebuah seni pertunjukan memiliki fungsi yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan
manusia. Beberapa fungsi dari pertunjukan tersebut antara lain fungsi religius, fungsi
sosial, fungsi pendidikan, fungsi estetik, hiburan, dan fungsi ekonomi. Pengulangan
dalam sebuah pertunjukan terkadang tidak hanya satu, tapi bisa lebih. Hal itu tergantung
dengan kebutuhan manusia tersebut.
2. Anak Jalanan dan Masalahnya
39 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Anak jalanan adalah fenomena nyata dalam kehidupan. Belakangan penyebab
tersebut menimbulkan permasalahan sosial yang kompleks. Anak jalanan mempunyai
ciri-ciri, berusia antara 6 sampai dengan 18 tahun, melakukan kegiatan atau berkeliaran
di jalanan, penampilannya kebanyakan kusam dan pakaian tidak terurus. Masalah anak
jalanan masih merupakan masalah kesejahteraan sosial yang serius dan perlu mendapat
perhatian. Hal ini mengingat bahwa anak-anak yang hidup di jalan sangatlah rentan
terhadap situasi buruk, perlakuan yang salah dan eksploitasi baik itu secara fisik maupun
mental. Hal ini akan sangat mengganggu perkembangan anak secara mental, fisik, sosial,
maupun kognitif, serta anak tidak mendapatkan hak dalam memperoleh pendidikan dan
penghidupan yang layak.
Keberadaan anak jalanan diabaikan dan tidak dianggap oleh sebagian besar
masyarakat, terutama masyarakat awam. Salah satu dampak dari kemiskinan adalah
adanya anak jalanan. Meningkatnya angka penduduk miskin telah mendorong
meningkatnya angka anak putus sekolah dan meningkatnya anak-anak terlantar. Pada
umumnya anak-anak terlantar mengalami masalah ganda seperti kesulitan ekonomi,
menderita gizi buruk, kurang perhatian dan kasih sayang orang tua, tidak bisa mendapat
layanan pendidikan secara maksimal, dan lain sebagainya.
Jumlah anak jalanan di Indonesia mengalami peningkatan pesat dalam beberapa
tahun terakhir. Jumlah anak jalanan tahun 2015 sebanyak 33.400 anak tersebar di 16
Provinsi. Sedangkan anak jalanan yang mendapatkan layanan Program Kesejahteraan
Sosial Anak (PKSA) baru mencapai 6.000 pada 2016. Belum semua anak jalanan ini
mendapatkan penanganan oleh pemerintah, untuk itu saya mengajak berbagai pihak
bersama-sama mendukung Indonesia Bebas Anak Jalanan 2017," kata Menteri Sosial
Khofifah Indar Parawansa.
40 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Peningkatan jumlah anak jalanan yang pesat merupakan fenomena sosial yang perlu
mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Perhatian ini tidak semata-mata terdorong
oleh besarnya jumlah anak jalanan melainkan karena situasi dan kondisi anak jalanan
yang buruk dimana kelompok ini belum mendapatkan hak-haknya bahkan sering
dilanggar.
Menurut Departemen Sosial RI (2006:1), ketelantaran pada anak secara garis besar
disebabkan oleh dua faktor yakni:
a. Faktor ketidaksengajaan atau dengan kata lain karena kondisi yang tidak
memungkinkan dari orang tua atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan anaknya.
b. Faktor kesengajaan untuk menelantarkan anaknya karena rendahnya tanggung jawab
sebagai orang tua atau keluarga terhadap anaknya.
Anak jalanan dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu:
a. Anak jalanan yang hidup di jalanan
Anak-anak yang berpartisipasi penuh di jalanan, baik secara sosial maupun ekonomi.
Beberapa diantara mereka masih mempunyai hubungan dengan orangtuanya, tetapi
frekuensi pertemuan mereka tidak menentu. Banyak diantara mereka adalah anak-
anak yang karena suatu sebab lari atau pergi dari rumah. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa anak-anak pada kategori ini sangat rawan terhadap perlakuan
salah, baik secara sosial-emosional, fisik maupun seksual.
b. Anak jalanan yang bekerja di jalanan
Anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak di jalan, namun
masih mempunyai hubungan yang kuat dengan orangtua mereka. Fungsi anak
jalanan pada kategori ini adalah untuk membantu memperkuat penyangga ekonomi
keluarganya karena beban atau tekanan kemiskinan yang mesti ditanggung tidak
dapat diselesaikan sendiri oleh kedua orangtuanya.
41 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
c. Anak jalanan yang rentan menjadi anak jalanan
Anak-anak yang menghabiskan seluruh waktunya di jalanan yang berasal dari
keluarga yang hidup atau tinggalnya juga di jalanan. Mempunyai kegiatan ekonomi
di jalanan yang senantiasa pulang ke rumah setiap hari atau dalam arti lain anak-anak
yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal di jalanan. Salah satu ciri penting dari
kategori ini adalah pemampangan kehidupan jalanan sejak anak masih bayi bahkan
sejak masih dalam kandungan. Di Indonesia, kategori ini dengan mudah ditemui di
berbagai kolong jembatan, rumah-rumah liar sepanjang rel kereta api, dan
sebagainya walau secara kuantitatif jumlahnya belum diketahui secara pasti (Bagong,
1999: 41- 42).
d. Anak jalanan berusia di atas 16 tahun
Anak berusia 5-17 tahun yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja di jalanan
atau yang bekerja dan hidup dijalanan yang menghabiskan sebagaian besar waktunya
untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.
PEMBAHASAN
1. Pentingya Seni Dalam Kehidupan Anak Jalanan
Pada hakikatnya anak jalanan adalah ‘anak-anak’, sama dengan anak-anak lainnya
yang bukan anak jalanan. Latar belakang menjadi anak jalanan meliputi : awal anak
menjadi anak jalanan, motif anak turun ke jalan, pekerjaan orang tua yang
menggambarkan kondisi perekonomian keluarga, pola asuh yang diterapkan dan
berbagai pengalaman yang dialami anak selama hidupnya.
Secara umum penyebab anak jalanan ada enam faktor penyebab dapat dijelaskan
sebagai berikut :
42 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
a. Anak jalanan turun ke jalan karena adanya desakan ekonomi keluarga sehingga justru
orang tua menyuruh anaknya untuk turun ke jalan guna mencari tambahan ekonomi
keluarga.
b. Rumah tinggal yang kumuh membuat ketidakbetahan anak berada di rumah sehingga
perumahan kumuh menjadi salah satu faktor pendorong untuk anak turun ke jalan.
c. Rendahnya pendidikan orang tua menyebabkan mereka tidak mengetahui fungsi dan
peran sebagai orang tua dan juga tidak mengetahui hak-hak anak.
d. Belum adanya payung kebijakan mengenai anak yang turun ke jalan baik dari
kepolisian, Pemda maupun Kementerian Sosial menyebabkan penanganan anak
jalanan tidak terkoordinasi dengan baik.
e. Peran masyarakat dalam memberikan kontrol sosial masih sangat rendah.
f. Lembaga-lembaga organisasi sosial belum berperan dalam mendorong partisipasi
masyarakat menangani masalah anak jalanan.
Apabila dikelompokan, faktor-faktor yang menyebabkan munculnya anak jalanan
antara lain:
a. Faktor Ekonomi
Eksploitasi secara ekonomi terhadap anak jalanan merupakan suatu tindakan
sewenang-wenang yang dilakukan oleh seseorang dengan cara memanfaatkan waktu
dan tenaga anak untuk memperoleh keuntungan secara materiil. Karena adanya suatu
tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan
standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat bersangkutan. Standar
kehidupan yang rendah ini secara langsung tampak pengaruhnya terhadap tingkat
keadaan munculnya anak jalanan. Anak yang seharusnya mendapatkan penghidupan
maupun pendidikan yang layak di masa kanak-kanak, ternyata harus memenuhi
43 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
kebutuhan ekonomi keluarganya. Tidak sedikit orang tua yang mempekerjakan anak-
anaknya yang dibawah umur untuk mencari uang bagi kehidupan keluarganya.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang kuat sebagai salah satu penyebab
munculnya anak jalanan. Tingkat ekonomi keluarga yang sangat rendah sehingga
mereka tidak dapat mencukupi kehidupannya terpaksa anak-anak mereka menjadi
korban, untuk menjadi anak jalanan untuk mencari kebutuhan ekonomi keluarganya.
Bahwa kemiskinan merupakan faktor mendasar (underlying factor) munculnya
pekerja anak. Kekuatan yang paling kuat sekali mendorong anak-anak ke dalam
lingkungan pekerjaan yang menyebabkan dan melemahkan adalah eksploitasi dari
kemiskinan. Pada bagian lain ILO dan Unicef (1994) menyebutkan bahwa
kemiskinan merupakan akar permasalahan terdalam dan faktor utama anak-anak
terjun ke dunia kerja.
c. Faktor Pendidikan
Di Indonesia faktor pendidikan pun menjadi penyebab utama anak-anak bekerja.
Biaya sekolah yang tinggi, perilaku dosen/guru yang diskriminatif, dan ketentuan-
ketentuan teksis yang birokratis mengalahkan kesempatan belajar bagi anak jalanan.
Orang tua membutuhkan tenaga anak-anaknya untuk membantu meningkatkan
pendapatan rumah tangga. Hal ini disebabkan karena anak-anak justru membutuhkan
pekerjaan, karena keadaan ekonomi keluarganya yang miskin dari pada pendidikan
yang dianggap hanya menghamburkan uang.
d. Faktor Hukum
Belum beragamnya unsur-unsur pemerintahan yang memandang anak jalanan antara
sebagai kelompok yang memerlukan perawatan (pendekatan kesejahteraan) dan
pendekatan yang menganggap anak jalanan sebagai trouble maker atau pembuat
44 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
masalah (security approach/pendekatan keamanan). Maka peluang pekerjaan sektor
informal yang tidak terlalu membutuhkan keahlian, mengakibatkan mereka menjadi
anak jalanan.
e. Faktor Masyarakat
Karena faktor masyarakat miskin, anak-anak adalah aset untuk membantu
peningkatan keluarga, anak-anak diajarkan bekerja yang berakibat drop out dari
sekolah.
f. Faktor Budaya Sosial
Ketidakmampuan orang tua menyediakan kebutuhan dasar, ditolak orang tua, salah
perawatan atau kekerasan di rumah, kesulitan berhubungan dengan keluarga atau
tetangga, terpisah dengan orang tua, sikap-sikap yang salah terhadap anak,
keterbatasan merawat anak yang mengakibatkan anak menghadapi masalah fisik,
psikologis dan sosial.
2. Usaha Kesejahteraan Sosial
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.6 Tahun 1974, Usaha-usaha
kesejahteraan sosial adalah semua upaya, program, dan kegiatan yang ditujukan untuk
mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan dan mengembangkan kesejahteraan
sosial (Sumarnonugroho, 1987:39). Usaha kesejahteraan sosial mengacu pada program,
pelayanan, dan berbagai kegiatan yang secara konkret berusaha menjawab kebutuhan
ataupun masalah-masalah yang dihadapi anggota masyarakat. Usaha kesejahteraan
sosial dapat diarahkan pada individu, keluarga, kelompok atau komunitas.
Beberapa contoh dari usaha kesejahteraan sosial yang searah dengan tujuan
pembangunan ekonomi adalah:
a. Beberapa tipe unit usaha kesejahteraan sosial yang secara langsung memberikan
sumbangan terhadap peningkatan produktifitas individu, kelompok ataupun
45 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
masyarakat, contohnya adalah pelayanan konseling pada generasi muda dan lain-
lain.
b. Jenis usaha kesejahteraan sosial yang berupaya untuk mencegah atau
meminimalisir hambatan (beban) yang dapat dihadapi oleh para pekerja (yang
masih produktif).
c. Jenis usaha kesejahteraan sosial yang memfokuskan pada pencegahan dampak
negatif urbanisasi dan industrialisasi pada kehidupan keluarga dan masyarakat atau
membantu mereka agar dapat mengidentifikasi dan mengembangkan “pemimpin”
dari suatu komunitas lokal.
3. Aspek Aktor atau Kelembagaan yang Terlibat dalam Penanganan Anak Jalanan
Mencermati permasalahan anak yang membutuhkan perhatian serius dari semua
pihak, atas inisiatif Kementerian Sosial RI, Tokoh Masyarakat, Perguruan Tinggi,
Organisasi non Pemerintah dan Pemerintah, Media Massa, dan kalangan profesi serta
dukungan United Nations Children’s Fund (UNICEF), pada tanggal 26 Oktober 1998
dibentuklah Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Perlindungan Anak).
Perlindungan anak di Indonesia dalam penyelenggaraannya memiliki asas dan landasan
yang kuat. Penyelenggaraan perlindungan anak di Indonesia berasaskan pada Pancasila
dan berlandaskan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
memiliki prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak Anak yang meliputi:
a. Prinsip Non Diskriminasi. Prinsip ini artinya tidak membedakan anak berdasarkan
asal usul, suku, agama, ras dan sosial ekonomi.
b. Prinsip kepentingan yang terbaik bagi anak. Prinsip ini mempunyai arti bahwa dalam
semua tindakan yang menyangkut anak yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat,
badan legislatif, dan badan yudikatif, maka kepentingan yang terbaik bagi anak harus
menjadi pertimbangan utama.
46 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
c. Prinsip untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan. Prinsip ini maksudnya
hak asasi yang paling mendasar bagi anak yang dilindungi oleh negara, pemerintah,
masyarakat, keluarga dan orang tua.
d. Prinsip penghargaan terhadap pendapat anak. Penghormatan atas hak-hak anak untuk
berpartisipasi dan menyatakan pendapat dalam mengambil keputusan terutama jika
menyangkut hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya. Anak agar bisa menjadi
generasi penerus keluarga dan bangsa yang kuat, maka hak-hak mereka haruslah
dilindungi oleh pihak-pihak yang memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan
perlindungan anak seperti orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa dan juga negara.
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
berkeadilan ditetapkan Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) sebagai program
prioritas nasional yang meliputi Program Kesejahteraan Sosial Anak Balita, Program
Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar, Program Kesejahteraan Sosial Anak Jalanan,
Program Kesejahteraan Sosial Anak yang Berhadapan dengan Hukum, Program
Kesejahteraan Sosial Anak Dengan Kecacatan dan Program Kesejahteraan Sosial Anak
yang Membutuhkan Perlindungan Khusus, didukung beberapa aspek utamanya aspek
pendanaan.
Sumber pendanaan tidak semata bertumpu pada APBN tetapi menggalang juga
kerjasama luar negeri, APBD, dan dukungan organisasi non-pemerintah dalam negeri
maupun internasional, termasuk sumber pendanaan Corporate Social Responsibilty
(CSR).
Sumber dana untuk kegiatan pelatihan anak jalanan dipengaruhi oleh faktor
pendorong dalam pemberdayaan anak jalanan antara lain:
1) Adanya peran aktif LSM
2) Koordinasi dengan SKPD lain
47 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
3) Tersedianya dana walaupun terbatas
4) Adanya donatur dari masyarakat dan swasta.
Sedangkan faktor penghambat diantaranya:
1) Terbatasnya dana, sarana dan prasarana
2) Terbatasnya sumber daya manusia
3) Rendahnya kesadaran anak jalanan untuk mengikuti pelatihan.
Pengembangan Kemampuan Teknis Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)
dalam pelaksanaan program PKSA adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan personil dalam menyelenggarakan setiap tahapan pelayanan
PKSA termasuk dalam pencarian sumber pendanaan program. Upaya tersebut meliputi
antara lain:
a. Pembuatan dan pengajuan proposal pencarian dana kepada lembaga-lembaga sosial,
nasional maupun internasional
b. Pembuatan dan pengajuan proposal pencarian dana kepada lembaga-lembaga usaha
yang memiliki kepedulian sosial, termasuk upaya pemanfaatan kewajiban penyisihan
dana untuk CSR (Corporate Social Responsibilities)
c. Pembuatan dan pengajuan proposal pencarian dana dari sumber Anggaran
Pendapatan & Belanja Daerah (APBD)
d. Penggalangan dana masyarakat.
4. Penanganan untuk Menertibkan Anak Jalanan
Pertama, pemerintah harus memikirkan tempat tinggal yang layak bagi anak jalanan.
Rumah singgah misalnya, di mana mereka merasa aman dan mendapatkan perlindungan.
Program Orang Tua Asuh dapat membantu pemerintah dalam menangani masalah anak
jalanan. Hal ini penting, karena berbicara anak jalanan berarti berbicara di mana mereka
48 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
tinggal untuk mendapatkan perlindungan, baik dari faktor alam maupun dari faktor orang
dewasa yang melakukan tindak kekerasan.
Kedua, adanya sekolah berbiaya murah dan gratis niscaya membuat anak yang
beraktivitas di jalanan akan berkurang. Anak-anak tidak perlu memikirkan bagaimana
mencari uang sekolah. Melunasi uang buku, membayar uang ujian, uang harian
dosen/guru, uang perpisahan, dan segala macam jenis uang lainnya yang sangat
membebani ekonomi keluarga.
Ketiga, membuat kegiatan-kegiatan yang mengikutsertakan partisipasi anak secara
rutin. Hal ini dimaksudkan untuk mengisi waktu luang anak sehingga tidak mudah untuk
terjerumus kepada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti beraktivitas di jalanan untuk
mencari uang.
Solusi yang relevan untuk mengatasi makin pesatnya pertumbuhan angka
keberadaan anak jalanan, sejauh ini terdapat tiga model penanganan anak jalanan dengan
pendekatan yang berbeda:
a. Community Based adalah model penanganan yang berpusat di masyarakat dengan
menitik beratkan pada fungsi-fungsi keluarga dan potensi seluruh masyarakat.
Tujuan akhirnya adalah anak tidak menjadi anak jalanan / sekalipun di jalan, mereka
tetap berada dilingkungan keluarga. Kegiatannya biasanya meliputi: pelatihan
peningkatan pendapatan keluarga, penyuluhan dan bimbingan pengasuhan anak, dan
kesempatan anak untuk memperoleh pendidikan dan kegiatan waktu luang.
b. Street Based adalah kegiatan dijalanan atau penjangkauan penanganan terhadap anak
langsung dilakukan ditempat anak tersebut sering berada, kegiatan ini berupa
pendamingan terhadap anak agar mendapatkan perlindungan dari orang yang
berperan sebagai pengganti orang tuanya.
49 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
c. Centre Based adalah kegiatan di panti, untuk anak-anak yang sudah utus dengan
keluarganya. panti menjadi lembaga pengganti keluarga untuk dan memenuhi
kebutuhan anak seperti kesehatan, pendidikan, keterampilan, waktu luang, makan
tempat tinggal, pekerjaan dan sebagainya.
d. Selther Based adalah model pendekatan dengan menggunakan rumah singgah
sebagai transit dari aktifitas sehari-hari anak jalanan, rumah singgah umumnya
sebagai sasaran antara bagi anak untuk kembali diperkenalkan pada norma-norma
keluarga.
Program penanggulangan anak jalanan harus bersifat lintas sektoral, terpadu,
komprehensif dan holistik, hal tersebut mencakup :
a. Program penegakan hukum dengan pelaku utama yaitu jajaran pemerintah daerah
dan aparat penegak hukum.
b. Program pencegahan yang mencakup program pengentasan kemiskinan pedesaan
dan perkotaan, program pcmbakuan dan penyediaan lapangan kerja melalui padat
karya, program kesejahteraan sosial serta program bantuan modal usaha.
c. Program penyembuhan dan pemulihan dengan pelaku utama Kementerian
Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Agama, Lembaga Swadaya
Masyarakat, Perguruan Tinggi, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
d. Program pemberdayaan melalui kegiatan pelatihan keterampilan dengan pelaku
utama Kementerian Sosial, Kementerian Tenaga Kerja, Lembaga Swadaya
Masyarakat, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
e. Program penunjang yang mencakup kegiatan pendataan, identifikasi masalah,
penyiapan sumber daya masyarakat dan penyediaan sarana serta wahana
pendukung seperti rumah tinggal, sarana mobilitas dan pondokan.
50 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
PENUTUP
UNICEF, Komisi Perlindungan Anak, Kementerian Sosial, Lembaga Swadaya
Masyarakat, dan para relawan telah memberikan perhatian yang serius kepada anak jalanan.
Hal ini membuktikan bahwa hak-hak anak telah diupayakan terpenuhi.
Mengingat banyaknya faktor yang menyebabkan timbulnya anak jalanan tentu harus
ada kesadaran dari semua pihak terutama dari diri anak itu sendiri, orang tua, keluarga, dan
lingkungan. Dengan adanya kesadaran ini akan mempermudah menangani permasalahan
anak jalanan.
Disamping usaha Pemerintah dalam penanganan anak jalanan melalui program usaha
kesejahteraan sosial, orang tua asuh, dan lain-lain, pendekatan harmonisasi seni juga
merupakan pilihan yang baik dan pantas dipertimbangkan. Melalui pendekatan seni, anak
jalanan akan dibawa ke dalam situasi : menyatu tanpa memandang latar belakang anak
jalanan sama seperti seni lagu untuk semua makluk, terbangunnya semangat kreatifitas,
imaginasi, inovasi, yang pada akhirnya akan menciptakan keahlian, kompetensi.
Pembelajaran yang didapat dari pembahasan anak jalanan ini adalah bahwa perubahan
menuju kebaikan dimulai dari kesadaran dari diri sendiri, berproses hingga mendapatkan
kedewasaan berpikir untuk mendapatkan kompetensi bertindak. Masyarakat pada umumnya,
profesi sekretaris pada khususnya dapat menemukan kreatifitas, imaginasi, dan inovasi
untuk meningkatkan kompetensi melalui harmoniasi seni seperti yang dapat diterapkan bagi
anak jalanan.
DAFTAR PUSTAKA
Fikriryandi Putra, Desy Hasanah St. A, & Eva Nuriyah H. PEMBERDAYAAN ANAK
JALANAN DI RUMAH SINGGAH. SHARE SOCIAL WORK JURNAL
(VOLUME: 5 NOMOR: 1, ISSN:2339 -0042)
51 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Nike Adriyanti, dan Mariana Wibowo. Perancangan Interior Pusat Pendidikan Anak
Jalanan di Surabaya. JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 610-615
Rahmida Setiawati. Kompetensi sebagai Basis Pendidikan Seni. Harmoni Jurnal
Pengetahuan dan Pemikiran Seni (Vol VII No 3 / September – Desember 2006).
Seni Tari: Harmonisasi Ekspresi, Kreativitas dan Karakter (4/11/2014),
https://www.atmajaya.ac.id/web/konten.aspx?gid=highlight&cid=seni-tari-
diskusi-panel, diakses tanggal 30 Desember 2019
Siaran Pers: Bukti Seni Berdampak Positif untuk Masyarakat (30 April 2019),
https://koalisiseni.or.id/siaran-pers-bukti-seni-berdampak-positif-untuk-
masyarakat/, diakses tanggal 30 Desember 2019
52 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
DAMPAK WABAH VIRUS CORONA TERHADAP CARA KERJA
ADMINISTRASI PERKANTORAN
STUDI KASUS : ASEKMA DON BOSCO
Oleh : Muller Sagala, S.E.,M.M.
(Dosen ASEKMA Don Bosco, [email protected])
ABSTRACT`
Many countries are shocked by the outbreak of the Covid-19 corona virus. Obviously, Covid-
19 is able to negate the establishment, comfort, and be able to distort the logic and beliefs
that have been felt by the public. Office activities are closed, transportation facilities are
restricted, the community including employees working from home, may not gather at close
range. The state and the business world seem powerless against the impact of Covid-19,
especially since Covid-19 is not visible. Governments in various countries including
Indonesia have established policies to stay at home, work from home, study at home, and
worship at home. Another problem that arises is not knowing exactly what to say when
Covid-19 ends. After several months of carrying out existing policies the Government finally
established a new policy that is the community and the business world can run "New
Normal". Employees and companies have been able to work on a limited basis which is a
combination of working from home online and working in the office while taking into
account health protocols. The real impact of Covid-19 is that Government policy will change
the way work from 'physically must be present at the office or campus' to "working remotely
from each other's houses" by utilizing internet technology.
Keywords: Covid-19, Work procedures, Office Administration
PENDAHULUAN
Seperti diketahui, Indonesia dan negara lainnya masih bergelut melawan virus Corona
hingga saat ini. Jumlah kasus virus Corona masih bertambah walaupun pada umumnya sudah
53 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
ada penurunan secara global. Dilaporkan juga ada kesembuhan dan yang meninggal. Usaha
penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan virus Corona dengan gejala
mirip flu.
Kasus virus Corona atau Covid-19 dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru
misterius pada Desember 2019 di Wuhan. Sebelum Covid-19 mewabah, dunia sempat heboh
dengan SARS dan MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang
tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang
sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih
parah dan gagal organ.
Covid-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia. Penularan sangat cepat
hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau Covid-
19 pada (11/3/2020). Infeksi Covid-19 sangat cepat terindikasi hingga hampir tak ada negara
atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam
waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat
spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona atau Covid-19.
Covid-19 menimbulkan dampak yang serius yang meliputi politik, ekonomi, sosial -
kesehatan, budaya, pertahanan, dan keamanan, termasuk lingkungan alam. Yang sangat
menyerap perhatian publik adalah masalah kesehatan dan ekonomi. Banyak sektor-sektor
yang menunjang masalah kesehatan dan ekonomi termasuk dunia industri dan bisnis.
Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui lebih jauh apa dampak yang
ditimbulkan oleh wabah virus Corona terhadap cara kerja administrasi perkantoran dalam
studi kasus Asekma Don Bosco.
Metodologi yang dipakai dalam karya tulis ini adalah studi pustaka dan mengikuti
berbagai webinar yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
LANDASAN TEORI
54 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
1. Pengertian dan Cara Pananganan Wabah Virus
Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada
daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang
menyebar tersebut. Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat
dikatakan sama dengan epidemi, yaitu "berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka" (UU
4/1984).
Suatu pandemi (dari bahasa Yunani : pan = semua + demos = rakyat) atau epidemi
global atau wabah global merupakan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang
dalam daerah geografi yang luas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila
ketiga syarat berikut telah terpenuhi:
a. timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi
bersangkutan,
b. agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
c. agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.
Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemi hanya karena
menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker
menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi
karena tidak ditularkan.
Virus adalah mikroorganisme patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus
hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Semua bentuk kehidupan dapat
diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea. Istilah virus
55 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
biasanya digunakan pada jenis virus yang menginfeksi sel-sel eukariota, sementara virus
yang menginfeksi sel prokariota - seperti bakteri dan arkea - dikenal sebagai bakteriofag.
Ketika tidak berada di dalam sel atau tidak dalam proses menginfeksi sel, virus
berada dalam bentuk partikel independen yang disebut virion. Pada beberapa virus
terdapat amplop eksternal yang terbuat dari lipid.
Terdapat perbedaan pendapat mengenai status virus sebagai makhluk hidup atau
sebagai struktur organik yang berinteraksi dengan makhluk hidup. Karena karakteristik
khasnya ini, virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia
(misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tumbuhan
(misalnya virus mosaik tembakau). Ilmu yang mempelajari virus disebut virologi.
Koronavirus atau coronavirus (istilah populernya: virus korona, virus corona, atau
virus Corona) adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocoronavirinae dalam
keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat
menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia). Pada manusia,
koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti
pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan Covid-19 sifatnya
lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada
ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi
dan babi menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau
mengobati infeksi koronavirus pada manusia.
Koronavirus merupakan virus beramplop dengan genom RNA utas tunggal plus dan
nukleokapsid berbentuk heliks simetris. Nama koronavirus berasal dari bahasa Latin
corona yang artinya mahkota, yang mengacu pada tampilan partikel virus (virion):
mereka memiliki pinggiran yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari.
56 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Sampai dengan saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan umat manusia
yang terkena virus Covid-19. Namun dapat dilakukan langkah sederhana untuk
pencegahan virus Covid-19.
a. Cuci tangan
Saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan selama 20 detik. Jika tidak
ada air dan sabun bisa dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60
persen. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah beraktivitas.
b. Menggunakan masker
Jangan lupa menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
c. Jangan menyentuh alat/fasilitas umum
Ketika berada di fasilitas umum, sebaiknya jangan menyentuh tombol lift, pegangan
pintu, pegangan tangga atau eskalator yang mungkin telah mengandung virus. Jika
harus menyentuh, sebaiknya gunakan tisu atau lengan baju dan segera cuci tangan
setelahnya.
d. Hindari keramaian
Kasus infeksi virus Corona atau Covid-19 mudah menyerang saat di tempat ramai.
Usahakan tidak berada di keramaian apalagi dalam ruangan berventilasi buruk. Bila
terpaksa berada di keramaian, perlu menjaga jarak antara orang. Jangan menyentuh
wajah, hidung, dan mata jika belum cuci tangan.
e. Rajin membersihkan badan, rumah, dan lingkungan
Bersih-bersih rumah menggunakan cairan disinfektan menjadi upaya lain mencegah
kasus infeksi virus Corona, dan rajin membersihkan badan.
2. Ruang Lingkup Administrasi Perkantoran
57 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Administrasi Kantor adalah serangkaian kegiatan rutin dalam suatu organisasi yang
berkaitan dengan pengelolaan data dan informasi untuk mencapai tujuan organisasi
secara sistematis. Administrasi kantor dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengorganisasian, dan pengawasan berbagai pekerjaan
yang berkaitan dengan ruang lingkup kantor dan administrasi yang tertib.
Berikut ini adalah lingkup administrasi kantor yang lengkap:
a. Kegiatan Kantor
Beberapa kegiatan kantor yang termasuk dalam ruang lingkup administrasi kantor
meliputi:
1) Perencanaan Perkantoran (office planning)
2) Pengorganisasian Perkantoran (office organizing)
3) Pengarahan Perkantoran (office actuating)
4) Pengawasan Perkantoran (office controlling)
b. Fasilitas Kerja Perkantoran
Beberapa fasilitas / fasilitas yang termasuk dalam ruang lingkup administrasi kantor
adalah:
1) Lokasi kantor
2) Bangunan
3) Peralatan
4) Interior
5) Mesin kantor.
c. Fungsi Administrasi Perkantoran
Secara umum ada lima fungsi administrasi kantor dalam kaitannya dengan operasi
organisasi, yaitu :
58 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
1) Fungsi rutin, yang merupakan fungsi administratif yang membutuhkan pemikiran
minimal termasuk pengarsipan dan duplikasi.
2) Fungsi teknis, yaitu fungsi administratif yang memerlukan pendapat, keputusan,
dan keterampilan kantor yang berkualitas.
3) Function Analyst, yang merupakan fungsi administratif yang membutuhkan
pemikiran kritis dan kreatif serta kemampuan untuk memutuskan sesuatu dengan
cepat dan tepat.
4) Fungsi interpersonal, yang merupakan fungsi administratif yang memerlukan
analisis dan penilaian sebagai dasar untuk memutuskan sesuatu dan keterampilan
dalam berkomunikasi dengan orang lain.
5) Fungsi manajerial, yaitu fungsi administratif yang memerlukan perencanaan,
pengorganisasian, pengukuran, pemberian motivasi.
d. Tujuan Administrasi Perkantoran
Sebagaimana dinyatakan dalam definisi administrasi kantor di atas, secara umum
tujuan dari proses manajemen kantor ini adalah agar tujuan perusahaan dapat dicapai
secara efektif dan efisien dan memenuhi persyaratan dari sisi teknis, ekonomi, dan
psikologis.
1) Teknis: memiliki manfaat dan kegunaan.
2) Ekonomis: harga sesuai atau sesuai dengan apa yang seharusnya.
3) Psikologis: berikan kepuasan.
Berikut ini adalah tujuan administrasi perkantoran:
1) Memberikan data dan informasi lengkap kepada pihak-pihak yang perlu
melakukan tugas organisasi secara efektif dan efisien.
2) Mengawasi pekerjaan kantor dan administrasi untuk memastikan penerapan
standar kualitas, tenggat waktu, dan prosedur yang sesuai.
59 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
3) Menerapkan kebijakan perusahaan atau departemen dan memberikan standar
layanan terkait dengan manajemen.
4) Diskusi dengan karyawan tentang kinerja kerja untuk mengidentifikasi masalah
dan penyebabnya, dan menyelesaikan masalah.
5) Berikan pelatihan atau perintah kerja kepada karyawan.
6) Verifikasi, memantau dan evaluasi pekerjaan dengan membuat laporan terkait
dengan kegiatan produksi, pengiriman dan penggajian.
7) Melakukan proses rekrutmen karyawan, dari wawancara hingga memilih
karyawan.
8) Menafsirkan dan mengomunikasikan semua prosedur kerja dan kebijakan
perusahaan kepada karyawan.
PEMBAHASAN
1. Fakta Data
Virus corona Covid-19 sudah menunjukan gejala pada 1 Desember 2019, dan
dilanjutkan dengan pengujian di laboratorium. Pada tanggal 20 Januari 2020 Pemerintah
China resmi mengumumkan bahwa virus tersebut telah cepat menyebar diantara manusia.
Pada tanggal 23 Januari 2020 Kota Wuhan sudah dalam status lockdown.
Lalu tanggal 30 Januari 2020, WHO mendeklarasikan epidemi itu sebagai darurat
kesehatan global, artinya semua negara dimungkinkan membuat berbagai kebijakan
tentang wabah virus corona ini.
Hal ini menyatakan bahwa secara fakta virus corona sudah ada dan sudah diketahui
ada pada akhir tahun 2019. Berikut adalah diagram kronologis berkembangnya virus
corona.
60 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
61 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Dimulai dari Kota Wuhan, akhirnya merebak ke seluruh dunia. Harus diakui bahwa
media sosial berbasis teknologi internet turut serta mempercepat informasi tentang
wabah virus corona ini, antara lain tentang informasi : berapa jumlah yang terinfeksi
virus, jumlah yang sudah sembuh, dan jumlah yang meninggal.
Dengan penyebaran yang begitu cepat, membuat masyarakat dunia ketakutan dan
panik. Banyak negara kaget, belum siap kebijakan apa yang akan dilakukan untuk
menghentikan penyebaran virus Covid-19 secera tepat.
Disamping pesan positif media sosial untuk memberikan informasi tentang virus
Covid-19, ternyata muncul peran negatifnya. Berita yang belum terkonfirmasi dalam
hitungan detik telah menyebar ke seluruh dunia. Hal ini dapat membuat masyarakat
bertambah panik, mengalami ketakutan yang berlebihan.
Lalu bagaimana dengan tugas-tugas yang berkaitan dengan kegiatan dan
administrasi perkantoran di dunia industri dan bisnis. Dampaknya akan sangat
tergantung kepada sektor usaha. Selama berlangsungnya kebijakan Pelaksanaan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka ada 3 instansi yang dapat beropasi
yaitu : Instansi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah; Kantor perwakilan
diplomatik dan organisasi internasional; dan Kantor Badan Usaha Milik Negara dan
Badan Usaha Milik Daerah (BUMN dan BUMD).
Sektor usaha yang diperbolehkan beroperasi dalam masa PSBB adalah : Kesehatan;
Bahan pangan, makanan dan minuman; Energi; Komunikasi dan teknologi informasi;
Keuangan; Logistik; Konstruksi; Industri strategis; Pelayanan dasar, utilitas publik dan
industri yang ditetapkan sebagai obyek vital nasional dan obyek tertentu; Perhotelan; dan
Sektor swasta yang melayani kebutuhan sehari-hari.
2. Reaksi Terhadap Virus Covid-19
62 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Reaksi negara-negara terhadap penyebaran virus Covid-19 sangat beragam. Ada
yang terencana, ada yang konservatif, dan ada yang reaktif. Reaksi tersebut wajar timbul
di tengah kepanikan dan ketakutan. Hampir seluruh reaksi yang timbul tersebut berfokus
kepada kesehatan, tetapi banyak negara juga mempertimbangkan mengenai ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan bahkan politik.
Setelah menyadari bahwa masa penyebaran virus Covid-19 belum dapat ditentukan
sampai kapan, sementara ekonomi masyarakat dan ekonomi nasional masing-masing
negara telah mulai menurun, akhirnya banyak negara termasuk Indonesia
membertimbangkan untuk membuka kegiatan perekonomian dengan tetap mengikuti
protokol kesehatan. Indonesia menyebutnya dengan “new normal”.
Dalam kasus Asekma Don Bosco, selama masa pandemi virus Covid-19 yang
dimulai sejak Maret 2020, perkuliahan dilakukan dengan cara Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ-Daring). Termasuk seluruh pelayanan administrasi dilakukan secara online, kecuali
membutuhkan pelayanan secara fisik maka diselesaikan di kampus Asekma Don Bosco
dengan perjanjian.
Selama masa pandemi Covid-19, pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Asekma
Don Bosco dilakukan secara online, dengan hasil survei berikut ini.
a. Aplikasi yang digunakan responden selama PJJ terdiri dari email, WA, Google
Classroom. Pelaksanaan PJJ, responden dapat menggunakan lebih dari 1 aplikasi.
Distribusi penggunaan aplikasi : email (93,4 persen); WA (91,8 persen); dan Google
Classroom (77,0 persen).
b. Peralatan yang digunakan responden selama pelaksanaan PJJ yaitu smartphone (HP),
laptop, desktop computer. Responden dapat menggunakan lebih dari 1 jenis peralatan.
Distribusi penggunaan peralatan : smartphone (HP) (96,7 persen); laptop (83,6
persen); dan desktop computer (3,3 persen)
63 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
c. Jenis sumber internet yang digunakan responden selama pelaksanaan PJJ yaitu
internet berlangganan sendiri, sumber wifi lainnya, paket kuota, hot spot orang tua,
hotspot, internet tetangga. Responden dapat menggunakan lebih dari 1 jenis sumber
internet. Distribusi penggunaan sumber internet : berlangganan sendiri (57,4 persen),
sumber wifi lainnya (18,0 persen), paket kuota (63,9 persen), hot spot orang tua (1,6
persen), hotspot (1,6 persen), dan internet tetangga (1,6 persen)
d. Apabila kondisi pandemi virus Covid-19 dapat semakin membaik, responden
mengharapkan : Melakukan perkuliahan di kampus (36,1 persen); Melanjutkan PJJ
(kuliah online dari rumah) (14,8 persen); dan Gabungan perkuliahan di kampus dan
PJJ (online) (49,2 persen)
e. Responden menyatakan perbandingan pengeluaran biaya : Biaya harian ke kampus
lebih besar dibanding kuliah secara PJJ (80,3 persen); Biaya kuliah secara PJJ lebih
besar dibanding kuliah di kampus (19,7 persen).
3. Analisis Dampak Terhadap Cara Kerja Kegiatan Perkantoran
Wabah penyakit global (pandemi) virus corona Covid-19 telah nyata-nyata
mengancam sendi-sendi berkehidupan di dunia ini. Berbagai negara telah menyatakan
diri berstatus bencana nasional termasuk Indonesia.
PENUTUP
Keterpaksaan dapat menimbulkan berbagai ide, berbagai pemikiran baru secara tidak
diduga. Kadangkala hasilnya dapat kurang baik. Sebaliknya kenyamanan dapat
menimbulkan pemikiran yang tidak kreatif. Akibatnya, ketika ada kejadian yang tidak biasa
akan menghadapi kesulitan.
Munculnya pandemi virus Covid-19 di hampir seluruh negara termasuk di Indonesia,
memaksa setiap orang, setiap pihak bertindak di luar kebiasaan. Mereka yang selama ini
telah membiasakan diri untuk selalu adaftif, tentu tidak mengalami kesulitan.
64 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Sebagai contoh kasus Asekma Don Bosco, adanya kebijakan Pemerintah untuk bekerja
dari rumah dan melakukan pembelajaran jarak jauh, tentu tidak mengalami hambatan yang
berarti. Selama ini manajemen, para dosen, dan para mahasiswa telah terbiasa memanfaatkan
berbagai alat media komunikasi, terbuka untuk ide-ide yang kreatif. Pembelajaran virtual
office yang sajak lama disampaikan kepada para mahasiswa telah menjadi pembelajaran dan
pengalaman yang baik.
Dengan tidak mengabaikan dampak negatif dari Covid-19, tentu banyak hal positif
yang didapat dari kondisi ini. Bagi mereka yang mengabaikan dampak Covid-19 ini, dan
tidak mau untuk belajar, tentu akan tidak siap juga menghadapi kejadian-kejadian yang
timbul secara tidak terduga.
Terbuka untuk berubah dan mau beradaptasi yang didukung dengan langkah-langkah
inovatif akan menambah kesiapan setiap pihak dalam menghadapi berbagai kejadian yang
timbul secara tiba-tiba dan tidak terduga.
DAFTAR PUSTAKA
Antonius Atosokhi Gea dan Antonina Panca Yani Wulandari. Relasi Dengan Dunia (Alam,
IPTEK & Kerja). PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2015
Asekma Don Bosco. Laporan Ringkas Keterkaitan Covid-19 Dengan Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ-Daring), 4 Juni 2020
https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/04/090100665/capai-1-juta-kasus-bagaimana-
virus-corona-menyebar-ke-seluruh-dunia-, diakses tanggal 9 Juni 2020
https://accurate.partners/news/dampak-serta-ancaman-Covid-19-bagi-pekerja-dan-
perusahaan/, diakses tanggal 9 Juni 2020
https://id.wikipedia.org/wiki/, diakses tanggal 9 Juni 2020
https://id.wikipedia.org/wiki/Koronavirus, diakses tanggal 9 Juni 2020
https://guruakuntansi.co.id/administrasi-perkantoran/, diakses tanggal 9 Juni 2020
65 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Peluncuran Program Kampus Merdeka, 24 Januari 2020. https Pembelajaran Jarak
Jauh://www.youtube.com/watch?v=39ZalVGmySQ, diakses tanggal 9 Juni
2020
66 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
PROFESIONAL SEKRETARIS DALAM MENDAMPINGI PIMPINAN DI ERA
NEW NORMAL
Oleh: V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.
(Dosen ASEKMA Don Bosco, [email protected])
ABSTRACT
The condition of the corona pandemic (Covid-19) as bad news now afflicts all countries
indiscriminately, developed and developing countries, countries that are rich in advanced
technology. It is still hard to believe logically, but this is real, this is a fact, countries on this
earth can be paralyzed helpless. The purpose of this study is to determine the extent to which
a secretary can professionally assist leaders in the new normal era. The methodology in
writing this scientific work is to do a literature study coupled with the observation of the
author. Being a secretary in modern times and in the midst of the Covid-19 pandemic
situation is certainly not an easy and easy thing. Secretaries in the new normal era certainly
have bigger and more complex challenges. When compared to the era before Covid-19, the
challenges of secretaries in the current era are increasingly competitive but must also be
selective and critical. Being a secretary in the new normal era really needs a secretary who
is unique to maintain his existence in the world of work and companies in accompanying the
leadership. The uniqueness of the secretary can be seen from the ability of the secretary to
handle and manage his work which is equipped with the quality of his hard and soft skills.
Keywords: Profesional, Secretary, New Normal
PENDAHULUAN
Berbicara tentang situasi kondisi Indonesia bahkan dunia pada saat ini seolah seperti
berbicara di dunia khayalan atau cerita dongeng yang tidak ada faktanya. Masih sulit
dipercaya secara logika dan nalar akan tetapi ini riel, ini fakta, ini sungguh nyata, negara –
negara di bumi ini bisa lumpuh tak berdaya. Kondisi yang bad news ini menimpa seluruh
67 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
negara tanpa pandang bulu, negara maju maupun negara berkembang, negara yang kaya
dengan teknologi canggih dan begelimang orang-orang hebat cerdas dan sangat mampu
secara ekonomi maupun non ekonomi ataupun negara yang sangat tertinggal dalam berbagai
hal mengalami hal yang sama yaitu mengalami pandemi corona, tepatnya mengalami
pandemic Covid-19. Seluruh aktivitas manusia secara pribadi maupun kelompok organisasi,
perusahaan, kegiatan lainnya bahkan sampai peperangan dan kejahatan antar negara yang
sudah bertahun-tahun bisa terhenti dengan sendirinya.
Sangat tidak masuk akal dan logika penalaran semua kecanggihan oleh manusia runtuh.
Interaksi sosial yang menjadi ciri manusia sebagai makhluk sosial terhenti, bahkan tidak
berlaku lagi. Bumi benar - benar seperti sedang mengalami detox, bumi disehatkan lagi dari
polusi dan perusakan alam lainnya. Bumi benar - benar dibuat sehat lagi. Perusahaan banyak
yang gulung tikar, banyak PHK (pemutusan hubungan kerja), keangkuhan perusahaan-
perusahaan besar diruntuhkan, usaha – usaha menengah ke bawah semakin tak berdaya
karena Covid-19.
Peradaban kehidupan secara menyeluruh dan berskala besar berubah dengan terpaksa.
Dan orang dituntut oleh keadaan suka tidak suka harus berubah dalam menjalani aktivitasnya.
Sungguh situasi sekarang ini membuat seluruh manusia di bumi ini berubah dari nyaman ke
ketidaknyamanan, orang harus nyaman dengan ketidaknyamanan, dan ini pembuktian
bahwa yang abadi adalah perubahan. Perubahan tidak bisa dihindari dan itu kebutuhan, maka
yang abadi itu hanya perubahan.
Bagaimana dengan perusahaan – perusahan dan karyawannya yang tetap dapat
mempertahankan aktivitasnya dan agar tetap selamat aman dalam ketidakmudahan ini?
Bagaimana dengan para pimpinan perusahaan dan para sekretarisnya dalam menjalani
aktivitasnya yang sangat sibuk dan padat dengan agenda kegiatan tetapi terpaksa harus
menghadapi perubahan? Bagaimana peran sekretaris dalam mendampingi pimpinan di era
68 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
dampak covid–19 yaitu era new normal ini? Suka tidak suka, nyaman tidak nyaman,
perubahan harus terjadi, transformasi kerja harus dijalani, begitu pun halnya dengan peran
sekretaris di perusahaan dalam mendampingi pimpinan juga harus berubah secara
professional dengan tatanan - tatanan baru di era new normal ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana sekretaris secara
profesional dapat mendampingi pimpinan di era new normal. Metodologi dalam penulisan
karya ilmiah ini adalah dengan melakukan studi pustaka ditambah dengan pengamatan
Penulis.
LANDASAN TEORI
1. Profesional
Profesional yaitu orang yang menjalankan profesi sesuai dengan keahliannya.
Dalam menjalankan tugasnya atau tugas profesinya seorang professional harus bertindak
obyektif, yang artinya bebas dari rasa tidak suka, benci, maupun rasa malas, atau enggan
mengambil keputusan. Seorang professional harus jelas dalam bertindak dan mengambil
keputusan.
Sebagaimana yang ditulis di paragraf pembuka, kali ini akan dibahas soal
profesional. Pertama akan dicoba mencari artinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia,
atau KBBI ada tiga arti dari kata professional. Pertama, kata profesional merupakan kata
sifat, yang berarti berkaitan dengan profesi. Kedua, kata profesional diartikan dengan
memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, misalkan pada kalimat “Ia
adalah seorang juru masak profesional.” Terakhir, ketiga, profesional diartikan dengan
mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. Misalkan pertandingan tinju
profesional.
Pengertian lain datang dari pembahasan filsafat terkait kata profesional. Profesional
memiliki ikatan kuat dengan kata profesi dan profesionalisme. Kata profesi diartikan
69 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
dengan pekerjaan yang menghasilkan nafkah, dengan mengandalkan keahlian dan
keterampilan khusus. Dengan begitu, kata profesional dapat diartikan sebagai orang yang
melakukan pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu. Dengan mengandalkan
keterampilan dan keahlian terkait pekerjaan tersebut. Pelakunya pun memiliki komitmen
mendalam terhadap pekerjaan tersebut.
Pengertian lain menyebutkan, seorang profesional ialah mereka yang memiliki
keahlian dan keterampilan di bidang yang dikerjakan, juga mendalami dan berkomitmen
tinggi atas pekerjaan tersebut. Maksud dari berkomitmen tinggi adalah orang tersebut
melibatkan diri, pikiran, dengan tekun dan giat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Menurut Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S.
Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional
sendiri berarti, bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan
dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu.
Profesional merupakan suatu sikap yang harus dikembangkan para pekerja saat
berada dilingkup perusahaan. Setiap orang bisa memiliki berbagai macam karakter, tapi
dalam hal ini setiap sikap dan karakter harus dapat ditempatkan di porsi yang tepat dan
sesuai.
Ada 3 hal pokok yang ada pada seorang professional:
a. Skill, maksudnya orang tersebut harus benar-benar ahli di bidangnya. Kemampuan
seorang professional bisa dilihat dari keahliannya yang di atas rata-rata dari orang
lain. Selain itu kemampuan bekerja cerdas, keras, dan pantang menyerah dalam
memecahkan masalah serta selalu berinovasi.
70 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
b. Knowledge, artinya orang tersebut harus dapat menguasai, minimalnya berwawasan
mengenai ilmu lain yang berkaitan dengan bidangnya. Pada umumnya seorang
professional akan selalu menambah ilmunya, dia tidak puas sebatas ilmu tertentu saja.
c. Attitude, maksudynya bahwa orang tersebut bukan hanya pintar, akan tetapi harus
memiliki etika yang diterapkan dalam bidangnya. Orang tersebut juga harus mampu
bekerja secara mandiri maupun kelompok, mampu mengimbangi lingkungan
kerjanya, melakukan sesuatu bukan semata hanya karena uang tetapi lebih
mengutamakan manfaatnya bagi kepentingan bersama.
Profesionalisasi berasal dari kata professionalization yang berarti kemampuan
professional. Menurut Eric Hoyle, konsep profesionalisasi mencakup dua dimensi yaitu :
“the improvement of status and the improvement of practice” (peningkatan status dan
peningkatan pelatihan).
Ciri-ciri profesional :
a. memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi.
b. memiliki kode etik.
c. memiliki tanggungjawab serta integritas yang tinggi.
d. memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.
e. memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja.
f. menjadi anggota organisasi dari profesinya.
g. berorientasi pada masa depan.
h. memiliki pengalaman yang luas
i. memiliki pemikiran terbuka, menghilangkan ego untuk kepentingan bersama.
Menurut para ahli pengertian professional mempunyai arti sebagai berikut :
a. Profesional adalah kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai antisipasi
menghadapi globalisasi (menurut Onny S.Prijono).
71 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
b. Profesionalisme berasal dari kata professional yang mempunyai makna yaitu
berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya (KBBI, 1994).
c. Profesionalisme adalah tingkah laku keahlian atau kualitas dan seseorang yang
professional (Longman,1987).
d. Profesionalisme adalah lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang-orang yang
memiliki kemampuan tertentu pula (Pamudji, 1985).
e. Profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang dimiliki oleh
birokrasi (bureaucratic- competence) dengan kebutuhan tugas (ask-requirement),
oleh Korten & Alfonso.
2. Sekretaris
Pengertian Sekretaris
Istilah sekretaris pada awalnya berasal dari bahasa Latin, yaitu “secretum” yang
berarti rahasia. Arti rahasia di sini adalah orang yang menyimpan rahasia. Ada banyak
pemahaman sekretaris yang dijelaskan oleh para ahli. Salah satu penjelasannya adalah
M. Braum dan Ramon, yang mengatakan bahwa: Sekretaris adalah pelayan kepala atau
pemimpin yang menerima dikte, menyiapkan korespondensi, menerima tamu,
memeriksa, atau mengingatkan kepemimpinannya akan kewajiban atau perjanjian
resminya dan melakukan banyak kewajiban lainnya terkait untuk meningkatkan
efektivitas kepemimpinan terkait dengan kewajiban terkait lainnya untuk meningkatkan
efektivitas pemimpin mereka. Jadi intinya adalah sekretaris adalah seseorang, baik
karyawan maupun karyawan yang memiliki tugas yang berkaitan dengan rahasia suatu
organisasi atau perusahaan.
Seorang sekretaris adalah seseorang yang membantu para pemimpin, baik
organisasi maupun perusahaan terutama dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitan
72 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
dengan masalah administrasi yang mendukung kegiatan para pimpinan atau operasional
perusahaan. Sesungguhnya kata sekretaris berasal dari bahasa latin: ”secretum” yang
artinya rahasia. Kata secretum tersebut kemudian berubah menjadi kata “secretarius”
dalam bahasa Perancis, “secretary”dalam bahasa Inggris, serta “secretaries” dalam
bahasa Belanda. Sesuai dengan asal pembentukan katanya, maka sekretaris dapat
dipahami sebagai orang yang dapat menyimpan rahasia atau hal-hal yang bersifat penting
yang tidak dapat diinformasikan ke sembarang orang.
Berbagai pendapat yang mendefinisikan sekretaris antara lain sebagai berikut:
a. Sekretaris adalah orang yang bekerja pada orang lain untuk membantu dalam
korespondensi, pekerjaan tulis, mendapatkan informasi, dan masalah masalah
lainnya: pegawai yang ditunjuk oleh masyarakat atau perusahaan atau perserikatan
untuk korespondensi, memelihara warkat warkat, terutama yang berurusan dengan
perusahaannya. (Menurut Nuraeni dalam H.W Fowler ,2014).
b. “An assistant to a chief who takes dictation, prepares correspondence,receives
visitors, checks or reminds her chief of this official engagements or appoinments and
performents and performs many other related duties hat increase the effectiveness of
the chief”. Sekretaris adalah asisten yang menerima pendiktien, menyiapkan surat
menyurat, menerima tamu, memeriksa atau mengingatkan pimpinan mengenai
kewajibannya, dan berbagai tugas lainnya yang berguna bagi peningkatan efektivitas
kerja pimpinan. (Menurut Gie, M.Braum dan ramon C, 2014 ).
c. Filter dan pengelola informasi jika ada surat masuk harus dicatat, diolah dan
disimpan sehingga memudahkan penemuannya kembali bila dibutuhkan.
d. Asisten Pribadi/Tangan Kanan Pimpinan Sekretaris membantu pimpinan dalam tugas
sehari-hari bahkan dibanyak kesempatan mewakili pimpinan untuk keperluan
perusahaan.
73 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
e. Secret Keeper/ Pemegang Rahasia, sekretaris harus bisa menyimpan informasi yang
tidak boleh diteruskan kepada yang tidak berhak.
f. Sekretaris adalah penasehat untuk dimintai pendapatnya.
g. Sekretaris adalah penghubung/humas yang menjadi penyambung atau perantara
dalam penyampaian informasi dari luar.
h. Sekretaris juga sebagai perawat/pelindung, harus memperhatikan keselamatan dan
kesehatan pimpinan termasuk dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan,
sehingga pimpinan tidak mudah lelah dalam bekerja.
Jenis-jenis Sekretaris
Sekretaris memiliki beberapa jenis jabatan berdasarkan ruang lingkup tanggung
jawabnya, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Sekretaris Organisasi / Executive Secretary
Sekretaris organisasi adalah seorang sekretaris yang memiliki tugas untuk sebuah
projek kesekretariatan di sebuah instansi perusahaan maupun pemerintahan.
Beberapa tugas dari sekretaris organisasi mencakup merencanakan dan mengatur,
penyusunan tata kerja beserta struktur organisasi, membuat keputusan, mengarahkan,
koordinasi, serta monitoring.
b. Sekretaris Pimpinan / Private Secretary
Sekretaris pimpinan dapat dikatakan adalah orang kepercayaan atau tangan kanan
dari seorang atasan. Biasanya sekretaris pimpinan tidak memiliki anak buah dan
hanya bekerja untuk salah seorang pimpinan saja. Sekretaris pimpinan biasanya
bertugas untuk membantu meringankan beban pimpinannya.
c. Sekretaris Pribadi / Personal Secretary
Sekretaris pribadi membantu aktivitas pekerjaan kantor seseorang secara personal.
Pekerjaan ini biasanya bersifat pribadi, sehingga sekretaris pribadi tentu harus
74 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
memiliki tanggung jawab untuk menjaga rahasia serta melaksanakan tugas yang
diberikan secara khusus kepadanya tersebut secara baik dan bertanggung jawab.
d. Sekretaris Junior dan Sekretaris Senior
Berdasarkan kemampuan dan pengalaman kerjanya, sekretaris dibagi ke dalam dua
golongan yaitu sekretaris junior dan sekretaris senior. Sekretaris junior adalah
seseorang yang baru masuk dan bergabung ke dalam bidang pekerjaan sekretaris.
Tentu seseorang tersebut belum memiliki pengalaman dan masih memerlukan
pengarahan dari atasan maupun senior-seniornya. Tidak jarang sekretaris junior
masih sering melakukan kesalahan karena belum terbiasa dengan tugas dan
pekerjaannya. Sedangkan sekretaris senior adalah sekretaris yang telah cukup
berpengalaman dalam bidang kerja tersebut sehingga mampu bekerja secara lebih
profesional, inisiatif, dan cenderung lebih sedikit melakukan kesalahan-kesalahan
dalam pekerjaan sekretaris
3. Pimpinan
Ada banyak ahli manajemen yang merumuskan definisi-definisi tentang kepemimpinan
atau leadership ini. (Pengertian Kepemimpinan dan Teori Kepemimpinan /Leadership),
diantaranya sebagai berikut:
a. Kepemimpinan adalah salah fungsi manajemen untuk mempengaruhi, mengarahkan,
memotivasi dan mengawasi orang lain agar dapat melakukan tugas-tugas yang telah
direncanakan sehingga mencapai sasaran dan tujuan organisasinya. Kemampuan
kepemimpinan atau leadership seorang manajer akan sangat mempengaruhi kinerja
organisasi terutama dalam hal pencapaian tujuan organisasinya.
b. Kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu mempunyai pengaruh
terhadap orang lain dan mengilhami, memberi semangat, memotivasi dan
75 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka guna membantu tercapai tujuan kelompok
atau organisasi. (Gareth Jones and Jennifer George , 2003:440).
c. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah
tercapainya tujuan. (Menurut Stephen P. Robbins (2003:40).
d. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang yang mengarah kepada
pencapaian tujuan. ( Richard L. Daft ,2003:50).
e. Pemimpin adalah individu yang mampun mempengaruhi perilaku orang lain tanpa
harus mengandalkan kekerasan; pemimpin adalah individu yang diterima oleh orang
laim sebagai pemimpin. (Ricky W. Griffin ,2003:68). Orang yang melakukan fungsi
kepemimpinan ini biasanya disebut pemimpin atau leader.
f. Teori Orang Hebat (Great Man Theory)
Teori ini berasumsi bahwa sifat kepemimpinan dan bakat-bakat kepemimpinan
dibawa dari sejak orang tersebut dilahirkan. Teori ini berkembang sejak abad ke –
19, meskipun tidak dapat diidentifikasikan dengan kepastian ilmiah tentang
karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang dapat dikatakan sebagai
pemimpin hebat, namun semua orang mengakui bahwa hanya satu orang diantara
mereka yang memiliki ciri khas sebagai pemimpin hebat. Teori ini menyatakan
bahwa pemimpin hebat itu ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Teori tersebut
juga menganggap bahwa seorang pemimpin hebat akan muncul saat dalam
menghadapi situasi tertentu. Teori ini disampaikan oleh Thomas Carley dalam
bukunya yang berjudul “On Heroes, Hero-Worship, and the Heroic in History” .
g. Teori Sifat Kepribadian (Trait Theory)
Teori ini mempercayai bahwa orang yang dilahirkan atau dilatih dengan
kepribadian tertentu akan menjadikan mereka unggul dalam peran kepemimpinan,
artinya kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan, pengetahuan,
76 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
kecakapan, daya tanggap, imajinasi fisik, kreativitas, rasa tanggungjawab, disiplin,
dan nilai-nilai lainnya dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik.
Teori kepemimpinan ini berfokus pada analisis karakteristik mental, fisik dan
sosial untuk mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang karakteristik dan
kombinasi karakteristik yang umum diantara para pemimpin. Keberhasilan
seseorang dalam kepemimpinan angat tergantung pada sifat kepribadian dan bukan
saja bersumber dari bakat namun juga berasal dari pengalaman dan hasil belajarnya.
Ada empat sifat kepribadian utama yang menjadi penentu keberhasilan atau
kegagalan seorang pemimpin (menurut McCall dan Lombardo, 1983).
1) Stabilitas dan ketenangan emosional: tenang percaya diri dan dapat diprediksi
terutama pada saat mengalami tekanan.
2) Mengakui kesalahan : tidak menutupi kesalahan yang telah dibuat tetapi
mengakui kesalahan tersebut.
3) Keterampilan interpersonal yang baik: mampu berkomunikasi dan meyakinkan
orang lain tanpa menggunakan taktik negatif dan paksaan.
4) Pengetahuan yang luas / intelektual : mampu memahami berbagai bidang tertentu
ataupun pengetahuan tertentu.
h. Teori Perilaku (Behavioural Theory)
Teori ini memberikan perspektif baru tentang kepemimpinan. Teori ini berfokus pada
perilaku para pemimpin dari pada karakteristik mental, fisik dan sosial. Keberhasilan
seorang pemimpin ditentukan oleh perilakunya dalam melaksanakan fungsi –fungsi
kepemimpinan dan perilaku tersebut dapat dipelajari atau dilatih. Teori perilaku
bertolak belakang dengan Theory Great Man (Teori Orang Hebat) yang mengatakan
bahwa seorang pemimpin dibawa sejak dari lahir dan tidak dapat dipelajari. Teori ini
77 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
menganggap bahwa kepemimpinan yang sukses adalah didasarkan pada perilaku
yang didapat dipelajari dan bukan hanya dari bawaan sejak lahir.
i. Teori Kontingensi (Contingency Theory)
Teori ini beranggapan beranggapan bahwa setiap gaya kepemimpinan harus
didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu. Berdasarkan teori ini seseorang
mungkin berhasil tampil dan memimpin sangat efektif di kondisi, situasi dan tempat
tertentu, namun kinerja kepemimpinannya akan menurun apabila dipindahkan ke
situasi dan kondisi lai atau ketika faktor di sekitar telah berubah. Contingensy Theory
ini sering disebut teori situasional.
4. New Normal
Pengertian New Normal Indonesia
Menurut Achmad Yurianto juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19
yang dimaksud dengan new normal adalah tatanan baru beradaptasi dengan Covid-19.
Masyarakat harus menjaga produktivitas di tengah pandemi virus corona Covid-19
dengan tatanan baru yang disebut new normal. Menurutnya, tatanan baru ini perlu ada
sebab hingga kini belum ditemukan vaksin definitif dengan standar internasional untuk
pengobatan virus corona.
Para ahli masih bekerja keras untuk mengembangkan dan menemukan vaksin agar
bisa segera digunakan untuk pengendalian pandemi Covid-19. "Sekarang satu-satunya
cara yang kita lakukan bukan dengan menyerah tidak melakukan apapun, melainkan kita
harus jaga produktivitas kita agar dalam situasi seperti ini kita produktif namun aman
dari Covid-19, sehingga diperlukan tatanan yang baru," kata Achmad Yurianto dalam
keterangannya di Graha BNPB, Kamis (28/5/2020).
Menurut Yuri, tatanan, kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi
untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat inilah yang kemudian disebut
78 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
sebagai new normal. Cara yang dilakukan dengan rutin cuci tangan pakai sabun, pakai
masker saat ke luar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan. Pihaknya
berharap kebiasaan baru ini harus menjadi kesadaran kolektif agar dapat berjalan dengan
baik.
"Siapa pun yang mengelola tempat umum, tempat kerja, sekolah dan tempat
ibadah harus melakukan memperhatikan aspek ini, bahkan kita berharap harus menjadi
kontrol terhadap kedisiplinan masyarakat," ujarnya. Untuk merealisasikan skenario new
normal, saat ini pemerintah telah menggandeng seluruh pihak terkait termasuk tokoh
masyarakat, para ahli dan para pakar untuk merumuskan protokol atau SOP untuk
memastikan masyarakat dapat beraktivitas kembali, tetapi tetap aman dari Covid-19.
Protokol ini bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga pendidikan dan
keagamaan, tentu bergantung pada aspek epidemologi dari masing-masing daerah,
sehingga penambahan kasus positif bisa ditekan. Dengan adanya kasus baru setiap
harinya hal ini berarti penularan masih terjadi, artinya kita harus betul-betul lebih
berdisiplin untuk mematuhi seluruh anjuran pemerintah, kita harus mengaktifkan
kembali cara-cara hidup dengan kenormalan yang baru. Oleh karena itu kami ingatkan
kembali untuk rutin cuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila ke luar rumah,"
pungkas Achmad.
PEMBAHASAN
Menjadi seorang sekretaris di jaman modern dan ditengah situasi pandemik Covid-19
ini tentu bukan hal yang ringan dan mudah. Sekretaris di era sekarang ini, di era new normal
ini tentu memiliki tantangan yang lebih besar dan complicated. Bagaimana tidak, jika
dibandingkan dengan era sebelum Covid-19 atau era yang dulu, tantangan sekretaris di era
79 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
sekarang ini semakin kompetitif tetapi juga harus selektif dan kritis. Apabila kita tidak
memiliki kapasitas-kapasitas yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris, maka tentu akan
lebih sulit untuk menjadi seorang sekretaris di masa kini. Tingkat persaingan yang semakin
tinggi berimbang dengan kualitas-kualitas terbaik yang dimiliki oleh calon-calon sekretaris
muda ini menjadikan pekerjaan sebagai seorang sekretaris sangat kompetitif.
Situasi sekarang ini sungguh menjadikan para sekretaris harus mengasah berlipat -
lipat atau mengelola diri semakin tinggi dengan ilmu pengetahuan, pengalaman, kreativitas,
kecerdasan logika, kecerdasan emosionalnya, kemajuan teknologi, kemampuan kerjasama,
kemampuan kualitas komunikasi dengan berbagai bahasa minimal kualitas komunikasi
bahasa Inggris harus lancar, termasuk manajemen waktu dan problem solving menjadi paket
lengkap yang tidak bisa ditawar oleh para sekretaris dalam mendampingi pimpinan di era
new normal ini. Ini tidak saja sebagai tantangan bagi sekretaris tetapi situasi ini
sesungguhnya menjadikan peluang bagi sekretaris dalam mengembangkan diri secara
professional dengan kualitas yang tinggi.
Integritas para sekretaris menjadi indikator penting dalam situasi sulit ini, bagaimana
dengan adanya masalah – masalah di perusahaan dan di luar perusahaan tetapi pimpinan
tetap mampu bekerja secara maksimal dengan minimal resiko, dalam hal ini peran sekretaris
cukup tinggi dalam menempatkan diri sebagai pendamping pimpinan.
Seorang sekretaris pada jaman dulu hanya memiliki kewajiban-kewajiban yang ringan
dan dapat dikatakan standar perusahaan, yaitu misalnya tugas untuk mengurus keperluan
kantor. Namun pekerjaan sebagai seorang sekretaris di masa kini memiliki tingkat tantangan
yang berbeda. Tantangan sekretaris masa kini lebih banyak dan lebih kompleks, misalnya
saja sekretaris dituntut harus berpengetahuan / berwawasan luas, mampu menghadapi situasi
yang tidak terduga, mampu bertindak dan mengambil keputusan secara cepat dan tepat, dan
lain sebagainya.
80 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Saat ini tantangan sekretaris dalam bekerja pun semakin beragam. Hal ini dikarenakan
penyesuaian terhadap laju perubahan modernisasi kehidupan. Industri perekonomian yang
semakin maju pesat tidak dapat memberikan kesempatan kepada seorang sekretaris untuk
bekerja dengan bersantai-santai. Ditengah maju pesatnya laju ekonomi tiba-tiba kondisi
perekonomian terguncang oleh adanya Covid-19. Hal ini tentu menimbulkan budaya baru
dalam bekerja maupun bersosial. Peradaban baru dalam bekerja dengan tatanan baru situasi
baru pun juga harus dihadapi oleh para sekretaris yaitu dengan melakukan adaptasi dengan
tatanan tanan baru dalam bekerja. Hal ini juga berarti perlu adaptasi dengan cara baru dalam
mendampingi pimpinan.
Protokol kesehatan dalam bekerja harus menjadi perilaku otamatis para sekretaris.
Peran sekretaris lebih banyak lagi karena selain menangani pekerjaan dengan cara-cara baru
juga harus memperhatikan pola kesehatan pimpinan dengan cara kerja yang baru, makanan
dan vitamin guna menjaga imun tubuh pimpinan. Selain itu sekretaris juga harus
berwawasan luas terkait dengan informasi yang sedang terjadi dan itu semua wajib di up
date ke pimpinan. Sungguh tantangan sekretaris bermacam-macam, misalnya saja tantangan
sekretaris profesional, maka sekretaris tersebut harus dapat menjadi seseorang yang
memiliki berbagai informasi yang kemungkinan sewaktu-waktu dapat dibutuhkan.
Sekretaris profesional dapat mensupport tentang informasi, teknis, serta pendukung
kelancaran acara kantor antara semua karyawan dan atasannya.
Saat ini sekretaris tidak hanya terbatas pada batasan gender, karena di era globalisasi
ini sudah sering dan banyak ditemui sekretaris pria. Tentunya tantangan sekretaris pria ini
tidak berbeda jauh dengan tangan sekretaris wanita. Baik sekretaris pria dan wanita,
memiliki tantangan sekretaris kantor yang juga mencakup seluruh area pekerjaan sekretaris
pada umumnya.
Macam-macam Tantangan Sekretaris
81 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Lalu apa saja tantangan seorang sekretaris yang biasanya dihadapi dalam dunia kerja saat
ini ? Berikut ini terdapat beberapa contoh tantangan sekretaris yang sering muncul dalam
pekerjaan saat ini, yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki Wawasan tentang Perusahaan
Sangat penting untuk memahami tentang seluk beluk perusahaan tempat bekerja. Serta
langkah baiknya apabila juga mengetahui tentang latar belakang, sejarah, dan bahkan
pendiri, pemilik, pengurus, serta pemegang saham perusahaan. Dengan lebih mengetahui
dan memahami semua aspek tentang perusahaan, maka seseorang akan lebih memahami
tentang visi dan goal-goal yang ingin dicapai oleh perusahaan. Kemudian, seorang
sekretaris akan dapat semakin mudah memposisikan dirinya dalam pekerjaan dengan
cara menyesuaikan kemampuannya dengan bidang yang harus digeluti. Tantangan
sekretaris ini akan membuat seorang sekretaris dapat mengukur kemampuan kerja serta
kompetensinya di perusahaan tersebut. Tantangan ini bisa diubah menjadi sebuah
motivasi untuk berubah menjadi semakin baik dan kompetitif.
2. Memiliki Wawasan tentang Produk-Produk Perusahaan
Tidak hanya di bidang marketing, seorang sekretaris juga memiliki tantangan untuk lebih
mengenal produk-produk perusahaan. Tantangan sekretaris ini mencakup kewajiban
untuk mengenal dan mengerti tentang produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan
tempat bekerja. Dengan lebih mengenal produk tersebut, maka seorang sekretaris akan
semakin mahir dalam hal pemasarannya. Seorang sekretaris dituntut untuk memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas tentang segala hal. Dan pengetahuan tentang
produk-produk perusahaan ini akan sangat membantu ketika perusahaan sedang
mengadakan meeting-meeting eksternal, serta kerjasama dengan partner dan perusahaan
lainnya.
3. Mengetahui Rekan Bisnis serta Kompetitor Perusahaan
82 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Setelah mengenal perusahaan tempat bekerja serta produk-produk perusahaan tersebut,
maka akan lebih baik apabila seorang sekretaris juga mengetahui tentang keseluruhan
rekanan bisnis dan partner kerjasama yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, sangat
penting juga untuk memiliki pengetahuan tentang kompetitor-kompetitor perusahaan.
Hal ini akan menjadikan seorang sekretaris lebih cakap dalam bekerja serta lebih mampu
memposisikan diri dalam bersikap kepada rekan bisnis maupun kepada kompetitor.
Tantangan sekretaris yang satu ini akan membuat perusahaan semakin maju dengan
masukan-masukan serta evaluasi. Karena dengan mengenal kawan dan lawan,
perusahaan akan semakin termotivasi untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.
4. Mengetahui Teknologi dan Kemajuannya
Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya otomasi hampir di semua bidang.
Revolusi Industri 4.0 sebagai fase revolusi teknologi yang mengubah cara beraktivitas,
kompleksitas dan transformasi kehidupan manusia. Setiap profesi harus merespon
perubahan tersebut secara komprehensif, sehingga tantangan industri 4.0 dapat dikelola
menjadi peluang, begitu pun juga dengan profesi sekretaris.
Agar sekretaris tetap dapat mengikuti perkembangan modernisasi, Ikatan Sekretaris
Indonesia (ISI) Cabang Semarang menggelar talkshow dengan tema: Be a Great
Secretary in Digital Era, baru-baru ini di ruang Osaka, Hotel Grasia Semarang. Tampil
sebagai pembicara adalah founder dari Citra Prestasi Gemilang, Sri Sudarwati.
Menurut Sri Sudarwati, tugas sekretaris tentunya semakin beragam seiring dengan
perubahan tersebut. Sekretaris dituntut untuk terus melakukan update, meningkatkan
skills tidak hanya untuk teknis pekerjaan tetapi juga soft skills-nya. Sekretaris harus
mulai meningkatkan aspek softskill dan hardskill nya, jika tidak ingin tergerus dengan
perkembangan modernisasi.
5. Mengetahui Tata Cara Baru (New Normal)
83 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Menurut Sri Sudarwati, tugas sekretaris tentunya semakin beragam seiring dengan
perubahan – perubahan dalam kehidupan masyarakat maupun di perusahaan. Perubahan
cara hidup baru ini sungguh menjadi tantangan sekretaris bagaimana cara mengelola
berbagi pekerjaannya yang mengalami banyak perubahan dalam penanganannya. Hal ini
tentu menjadi tantangan bagi sekretaris dalam mengembangkan diri secara hard skill dan
soft skil sesuai kebutuhan yang telah banyak berubaha karena dampak dari Covid-19.
Sekretaris dituntut untuk terus melakukan update, meningkatkan skills tidak hanya
untuk teknis pekerjaan tetapi juga soft skills-nya. Sekretaris harus mulai meningkatkan
aspek soft-skill dan hard-skill nya, jika tidak ingin tergerus dengan perkembangan
modernisasi di tengah kehidupan new normal.
Menghadapi hal tersebut, lanjutnya, mau tidak mau sekretaris saat ini harus dapat
beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat, ilmu kesehatan dan
informasinya sebagai kebutuhan berprilaku sehat di era new normal, dan memiliki
kemauan untuk belajar terus menerus. Ketidakmampuan untuk beradaptasi dapat
menyebabkan profesi ini dapat tergerus dan tersingkir.
Cara Menghadapi Tantangan Sekretaris
Setelah disebutkan mengenai macam-macam tantangan sekretaris, beberapa cara dapat
dilakukan dalam menghadapi tantangan sekretaris tersebut. Salah satu kunci utama untuk
menghadapi tantangan sekretaris adalah harus mempunyai wawasan yang luas dan selalu
belajar dengan teknologi terbaru yang dapat membantu pekerjaannya, belajar sebagai
pengetahuan praktis tentang kesehatan, menambah pengetahuan tentang budaya komunikasi
era sekarang, melakukan perubahan dalam penanganan tugas sekretaris agar lebih efisien
dan efektif, mempelajari ilmu managemen agar mampu mengelola berbagai hal yang
dihadapi. Selain itu, tantangan sekretaris dapat dihadapi dengan aksi atau tindakan dengan
dibantu oleh aspek psikologis. Yang dimaksud dengan aspek psikologis contohnya adalah
84 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
kemampuan untuk mengontrol emosi. Proses tersebut dapat dilakukan melalui cara
manajemen diri, membentuk citra diri yang positif, memiliki keseimbangan pribadi
(keseimbangan kehidupan pribadi dan karir), keterampilan pribadi (kemampuan-
kemampuan yang dapat dikembangkan), serta harga diri (menghargai keunikan diri).
Melalui aksi, cara menghadapi tantangan sekretaris adalah melalui beberapa aksi nyata
yaitu memiliki keahlian dan pengetahuan sesuai dengan profesi, mempunyai motivasi tinggi,
membentuk rasa percaya diri yang tinggi, memiliki sikap terbuka terhadap orang lain,
mampu menerima kekurangan yang dimiliki, keyakinan dalam menghadapi masalah,
memahami peran dan fungsi, tugas serta tanggung jawab sebagai seorang sekretaris, serta
memiliki etika profesi sekretaris yang bertanggung jawab.
Menjadi Sekretaris di Era New Normal
Menjadi seorang sekretaris memiliki beberapa keuntungan, salah satu keuntungan menjadi
sekretaris adalah memiliki kemampuan untuk mengerjakan tugas secara multi tasking,
pekerjaan ini akan meningkatkan skill di berbagai bidang keahlian. Apabila merasa tertarik
dan tertantang untuk menjadi seorang sekretaris pada saat ini, maka beberapa tips berikut
mungkin dapat membantu untuk menjadi seorang sekretaris yang professional di era new
normal. Beberapa tipsnya adalah sebagai berikut :
1. Memiliki Wawasan yang Luas
Seorang sekretaris harus memiliki pengetahuan yang luas di berbagai bidang. Karena
pekerjaan sekretaris pada saat ini tidak hanya terbatas pada pekerjaan mengetik,
menangani email, menerima telepon, membuat appointment, dan membuat presentasi
semata. Untuk menghadapi kompetisi di era globalisasi ini, seorang sekretaris
membutuhkan wawasan yang luas agar dapat bekerja dengan lebih kreatif dan inovatif.
Sisi positif lainnya adalah dapat mengambil keputusan yang tepat dengan cepat serta
memperluas networking.
85 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
2. Memiliki Kecerdasan Emosi
Menjadi seorang sekretaris memerlukan tingkat kontrol emosi yang baik. Bagaimana
tidak, seorang sekretaris akan selalu berinteraksi dengan banyak orang yang berbeda-
beda setiap harinya. tentu masing-masing orang tersebut memiliki kepribadian dan
karakter yang beragam. Maka dari itu, seorang sekretaris yang mampu mengontrol
emosinya merupakan nilai tambah positif bagi sebuah perusahaan.
3. Memiliki Keahlian yang Spesifik
Keterampilan seorang sekretaris seperti mampu mengoperasikan komputer, filling, dan
lain sebagainya sudah tentu merupakan hal yang umum dimiliki oleh sebagian besar
orang yang tertarik dengan pekerjaan sekretaris. Namun hal apa yang dapat
membedakannya? Tentu sebuah keahlian yang lebih spesifik. Katakanlah misalnya saja
memiliki keahlian di bidang legal, accounting / financing, human resource, maupun
pajak (tax), maka hal tersebut akan menjadi nilai tambah bagi untuk menjadi seorang
sekretaris kompeten yang dibutuhkan.
4. Mampu Menguasai Manajemen Informasi
Sekretaris dikenal sebagai sosok yang berperan sebagai penghubung informasi satu sama
lain, baik perseorangan maupun lintas departemen. Maka dari itu, seorang sekretaris
harus memiliki kemampuan untuk menyimpan dan menyampaikan informasi dengan
akurat kepada orang / departemen yang tepat. Sekretaris dapat menjadi penghubung
penyampaian informasi di dalam perusahaan.
5. Menguasai Teknologi
Teknologi yang dimaksud adalah teknologi komunikasi. Seperti yang diketahui,
komunikasi ini sangat luas cakupannya, bisa terjadi komunikasi langsung (tatap muka),
maupun komunikasi secara tidak langsung (telepon, internet, dan sebagainya).
Komunikasi langsung memerlukan seorang sekretaris yang cakap berkomunikasi, dan
86 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
memiliki keahlian melakukan presentasi sendiri yang menarik dan persuasif. Pada saat
ini, seorang sekretaris dituntut untuk dapat bekerja secara mandiri, dapat diandalkan,
percaya diri, serta berinisiatif tinggi.
PENUTUP
Menjadi sekretaris di era new normal sungguh dibutuhkan sekretaris yang mempunyai
keunikan untuk menjaga eksistensinya di dunia kerja maupun perusahaan dalam
mendampingi pimpinan. Mengapa sekretaris era sekarang mesti mempunyai keunikan?
Semua itu karena berdasarkan faktor kebutuhan. Jaman berubah dengan tidak terduga
dari segi apapun, dan untuk dapat bertahan dalam karir di dunia kerja sekretaris harus siap
menghadapinya. Keunikan sekretaris ini akan menjadi keunggulan sekretaris yang sangat
dibutuhkan oleh pimpinan dan dunia kerja. Karena dengan keunikan sekretaris pimpinan
sangat tertolong dan diuntungkan. Keunikan sekretaris terlihat dengan adanya kemampuan
sekretaris dalam menangani dan mengelola pekerjaannya yang dilengkapi secara mutu hard
skil dan soft skil yang dimilikinya.
Kualitas skill sekretaris sungguh bisa dirasakan oleh pimpinan dan lingkungan
kerjanya karena sekretaris selalu mengembangkan dirinya dengan baik, melakukan
perubahan sesuai kebutuhan, melakukan adaptasi karena kebutuhan. Keunikan sekeretaris
era sekarang terlihat dari mutunya dalam penggunaan teknologi, mempunyai wawasan yang
baik tentang kesehatan, mampu mengelola diri secara professional karena belajar tentang
psychology, mampu mengelola pekerjaan dengan baik karena mempelajari tentang
manajemen, mampu berkomunikasi dengan efektif karena sekretaris membekali diri dengan
pengetahuan komunikasi sehingga tahu bagaimana komunikasi dengan baik.
Jadi sekretaris era sekarang sungguh-sungguh mampu menempatkan diri dengan
pantas dan terhormat dan ini sesungguhnya juga menjadi peluang bagi sekretaris untuk
87 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
promosi jabatan yang lebih, karena tanpa disadari sekretaris era sekarang mempersiapkan
dirinya untuk menjadi pimpinan di lingkungan kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
ADB’S Secretary,vol.5 No. 1 Januari 2016
ADB’S Secretary, Vol.7 No.1 Januari 2018
Donni Juni Priansa. Manajemen Sekretaris Perkantoran. Pustaka Setia. Bandung. 2017.
Rosidah, Ambar Teguh Sulistyani. Menjadi Sekretaris Profesional & Kantor Yang Efektif.
Penerbit Gaya Media. Yogjakarta. 2005.
Toni Setiawan M.M. Manajemen Sumber Daya Manusia. Platinum,
[email protected]. 2012.
https://tirto.id/arti-new-normal-indonesia-tatanan-baru-beradaptasi-dengan-Covid-19-fDB3,
diakses tanggal 20 Juni 2020
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kepemimpinan-teori-kepemimpinan-
definisi-leadership/20 juni 2020, diakses tanggal 20 Juni 2020
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/profesionalisme-adalah.html, diakses
tanggal 20 Juni 2020
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/profesionalisme-adalah.html, diakses
tanggal 20 Juni 2020
https://jagad.id/definisi-profesional/, diakses tanggal 20 Juni 2020
88 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
PELUANG – TANTANGAN SMART CAMPUS : SEBUAH PEMIKIRAN
Oleh : Muller Sagala, S.E.,M.M.
(Dosen ASEKMA Don Bosco, [email protected])
ABSTRACT
Discussing about Smart Campus is very interesting. Many seminars or webinars are held,
both at home and abroad, specifically discussing Smart Campus.Interestingly, most of the
seminars connect Smart Campus with information technology. During the Covid-19
pandemic, lectures in Indonesia were conducted online (distance learning). A survey said
70 percent of students were satisfied with the online learning method. Opportunities and
challenges are whether physical facilities and infrastructure are still dominant in Smart
Campus. The results of pooling in a webinar result that the issue in Smart Campus
expectations is the leadership mindset, the desire to change, the quality of human resources.
While the adequacy of infrastructure is the 6th of the 8 biggest issues. It was also discussed
that the profile of college graduates and learning strategies need to be reviewed. Likewise
the study program and curriculum need to be reviewed as well. In terms of learning patterns,
a combination of 4 awareness patterns can be considered according to needs.
Keywords: Opportunities, Challenges, Smart Campus
PENDAHULUAN
Pembahasan secara luas tentang Smart Campus telah berlangsung sebelum masa
pandemi Covid-19 dan masih ada yang membahasnya hingga saat ini. Banyak hal menarik.
Bahan-bahan hasil webinar di luar negeri hampir mayoritas menambahkan penggunaan
teknologi dalam Smart Campus. Di Indonesia pembahasan Smart Campus dalam berbagai
webinar pada umumnya sama dengan pendapat negara-negara lain, tetapi ada beberapa nara
sumber di Indonesia yang menyatakan bahwa Smart Campus tidak melulu hanya
membangun sarana-prasarana fisik yang dikendalikan oleh teknologi yang modern.
89 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Kebijakan Pemerintah untuk belajar dari rumah, melakukan Pembelajaran Jarak Jauh
untuk seluruh kegiatan kampus kecuali yang memerlukan kehadiran fisik, misalnya
melakukan tugas praktik, maka semua dilakukan secara online. Dan hasilnya, Pelaksana
Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) Nizam, pada acara temu media Bincang Sore secara virtual (24/6/2020),
bahwa dari hasil survei, didapatkan 70 persen menyatakan pembelajaran daring dinilai baik
bahkan sangat baik, 30 persen lainnya mengakui masih adanya kelemahan.
Dengan kondisi hasil survei tersebut di atas, ternyata Smart Campus tidak harus
menyinggung sarana-prasana yang modern secara fisik, nyatanya tanpa gedung yang modern
Pembelajaran Jarak Jauh bisa dilakukan dengan baik. Untuk itu, Penulis tertarik untuk
membahas Smart Campus lebih jauh. Masalah yang dibahas dalam karya tulis ini adalah apa
peluang dan tantangan Smart Campus sebagai sebuah pemikiran.
Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui apa peluang dan tantangan dalam
sebuah pemikiran Smart Campus. Metodologi dalam penulisan karya ilmiah ini adalah
dengan melakukan studi pustaka ditambah dengan pengamatan serta keiikut sertaan Penulis
dalam berbagai webinar tentang Smart Campus.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Cerdas (Smart)
Penyebutan cerdas atau smart telah banyak digunakan. Misalnya saja : Smartphone,
Smart City, Smart Economy, Smart Environment, Smart Government, Smart Living,
Smart Mobility, Smart People.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, cerdas mempunyai arti : (1)
sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam
pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yang cerdas lagi baik budi;
(2) sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidak kurang
90 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
cerdas nya; cerdas cermat pertandingan adu ketajaman berpikir dan ketangkasan
menjawab (pertanyaan, soal matematika, dan sebagainya) secara cepat dan tepat.
Pengertian lebih lengkap dari Smartphone, Smart City, dan Smart Campus akan
diuraikan berikut ini.
Ponsel cerdas (Smartphone) adalah kelas ponsel dari ponsel dan perangkat
komputasi bergerak multiguna. Perangkat ini dibedakan dari ponsel berfitur dengan
kemampuan perangkat keras yang lebih kuat dan sistem operasi seluler yang luas, yang
memfasilitasi perangkat lunak yang lebih luas, internet, dan fungsi multimedia (termasuk
musik, video, kamera, dan permainan), bersama fungsi-fungsi inti ponsel seperti
panggilan suara dan pesan teks. Ponsel cerdas biasanya berisi sejumlah chip sirkuit
terintegrasi IC logam-oksida-semikonduktor (MOS), termasuk berbagai sensor yang
dapat dimanfaatkan oleh perangkat lunak mereka (seperti magnetometer, sensor
kedekatan, barometer, giroskop, atau akselerometer), dan dukungan protokol
komunikasi nirkabel (seperti Bluetooth, Wi-Fi, atau navigasi satelit).
Smart City merupakan bagian dari implementasi Internet of Things (IoT) di
Indonesia. Objek dari program Smart City di Indonesia adalah masyarakat, pemerintah,
dan infrastruktur kota. Smart City memiliki konsep kota yang telah mengintegrasikan
teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari, dengan tujuan untuk
mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan
kesejahteraan warga.
Sebuah kota bisa disebut sebagai kota pintar atau Smart City jika sudah
mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi hingga level tertentu dalam
proses tata kelola dan operasional sehari-hari. Integrasi tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi, membagikan informasi kepada publik, hingga memperbaiki
pelayanan kepada masyarakat ataupun meningkatkan kesejahteraan warga. Ada 6
91 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
indikator Smart City yaitu : Smart Economy (bagaimana cara pemerintah dan masyarakat
bekerja sama untuk menarik investor, dan meningkatkan daya tarik kota); Smart
Environment (meliputi waste management, water management, dan energi alternatif
yang ramah lingkungan menjadi objek untuk dikembangkan); Smart Government (dapat
memfasilitasi perubahan, dan perkembangan sosial dengan baik); Smart Living
(bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat); Smart Mobility (peningkatan
kualitas transportasi bagi masyarakat urban, misalnya MRT & LRT); Smart People
(kualitas masyarakat dan pemerintahnya).
2. Pengertian Smart Campus
Smart Campus adalah kampus yang memadukan, mengkombinasikan, menggabungkan,
dan mengimplementasikan proses belajar mengajar dengan menggunakan teknologi
informasi yang hadir akibat sistem yang menggunakan teknologi dan internet sebagai
perantaranya. Semua sistem yang menunjang proses belajar mengajar juga menggunakan
teknologi yang dapat mencerdaskan mahasiswa dengan sistem yang dikelola oleh IT.
PEMBAHASAN
1. Komponen Smart Campus
Komponen Smart Campus dapat tergambar dari ruang lingkup Smart Campus itu sendiri.
Ada beberapa pendapat tentang ruang lingkup Smart Campus.
a. Smart Campus Menurut Prof. Suhono Harso Supangkat (ITB)
Menurut Prof.Suhono Harso Supangkat, kampus cerdas (Smart Campus) adalah
kampus yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya (internal dan eksternal,
termasuk mitra-mitranya) secara efektif dan efisien dengan menggunakan solusi
cerdas, sedemikian rupa sehingga kualitas layanan dan kehidupan kampus maksimal.
Dijelaskan bahwa kecerdasan yang dimaksud tidak harus langsung dikaitkan dengan
teknologi informasi, tetapi lebih kepada mindset. Ada layanan-layanan yang cerdas
92 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
yang tersedia baik itu yang fisik dan yang virtual. Jadi inti Smart Campus adalah
apakah lebih efisien, lebih efektif atau tidak, belum dikaitkan dengan teknologi
informasi.
Bentuk bentuk layanan dalam Smart Campus yaitu smart tridharma, smart life,
dan smart management. Sedangkan sumber daya yang dapat digunakan adalah smart
people, smart governance, smart infastructure, technologies, dan environment.
b. Smart Campus Menurut Prof. Marsudi W. Kisworo
Menurut Prof. Marsudi W. Kisworo, kampus cerdas (Smart Campus) adalah kampus
yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk
menyelesaikan berbagai tantangan menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan
berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan
untuk meningkatkan kualitas warga kampus. Dijelaskan bahwa kata kunci Smart
Campus ada pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien. Kampus yang
mempunyai 300 mahasiswa tidak masalah menggunakan absensi tandatangan
manual, tetapi jika mempunyai 16.000 mahasiswa maka tidak mungkin
menggunakan absensi manual, mungkin menggunakan face recognition. Itu
namanya smart. Teknologi itu harus digunakan sesuai dengan proporsinya.
c. Smart Campus Menurut Prof. Zaenal A. Hasibuan (Ketua Aptikom)
Definisi Smart Campus sangat bervariasi tergantung dari mana kita
memandang. Smart Campus atau kampus pintar, didefinisikan sebagai tempat di
mana perangkat dan aplikasi menciptakan pengalaman atau layanan baru dan
memfasilitasi efisiensi operasional. Ada integrasi teknologi digital ke dalam proses
pembelajaran. Teknologi komputasi jaringan dapat membuat kehidupan kampus
lebih mudah bagi mahasiswa saat ini. Teknologi modern sekarang ini memungkinkan
universitas untuk mengumpulkan informasi, mengukur penggunaan air, menemukan
93 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
toilet, mendapatkan makanan dan minuman. Penggunaan teknologi wifi dan IoT
dapat membuat langkah besar dalam memberikan keamanan dan keselamatan
kampus yang lebih besar.
Prof. Zaenal A. Hasibuan menggambarkan transformasi dari kondisi pre-digital
ke arah Smart Campus sebagai berikut :
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=jhIV9Mzqu34
d. Smart Campus Menurut Anixter.com
Menurut Anixter.com (https://www.youtube.com/watch?v=y0rbbvsV3nc),
Smart Campus adalah kampus yang menyediakan : pengaturan keamanan (safe and
secure); konektifitas jaringan (network connectivity); lingkungan belajar yang
inovatif (innovative learning environments); ruang fungsi (functions spaces);
interoperabilitas infrastruktur (infrastructure interoperability).
Agar sarana dan prasarana yang disebut di atas dapat berfungsi dengan baik
maka diperlukan komponen manajemen yang meliputi : manajemen risiko, kinerja
94 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
jaringan, pengalaman mahasiswa, pemanfaatan ruang, dan pemberdayaan Campus
Internet of Things (CIoT).
Ada 5 ciri kampus yang cerdas, yaitu : pemantauan lingkungan (environment
monitoring), manajemen visual (visual management), pemberdayaan komunikasi
(communication enablement), integrasi keamanan (security integration), dan
konektifitas jaringan (network connectivity).
2. Peluang – Tantangan Smart Campus
Dalam Seminar Virtual berjudul “SMART CAMPUS: Konsep, Perencanaan,
Strategi, Implementasi” https://www.youtube.com/watch?v=jhIV9Mzqu34, yang
diselenggarakan oleh Prof. Richardus Eko Indrajit melaksanakan pooling kepada para
peserta seminar. Pertanyaannya adalah : Apakah isu terbesar dalam penerapan Smart
Campus? Ada sebanyak 125 peserta yang memberikan respon dengan hasil :
Dari hasil pooling tersebut dapat menggambarkan bahwa isu yang terbesar adalah
mindset pimpinan, keinginan berubah, kualitas SDM, sedangkan kecukupan sarana
prasarana berada pada urutan ke 6 dari 8 isu terbesar. Hal ini dapat berarti bahwa apa
95 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
yang telah dibahas terdahulu bahwa sarana prasana dalam Smart Campus bukanlah
menjadi isu yang terbesar.
Uwes Anis Chaeruman dalam seminarnya berjudul “Smart Campus di Era
Industri 4.0.” menyampaikan bahwa telah terjadi evolusi revolusi Industri 4.0 dimulai
dari Industri 1.0 pada tahun 1784. Dijelaskan bahwa perkembangan teknologi dapat
menghilangkan atau menciptakan profesi baru. Misalnya Taxi konvensional digantikan
oleh Taxi Online, dan ke depannya dapat digantikan oleh Taxi Driverless
Sumber : Uwes Anis Chaeruman dalam seminar “Smart Campus di Era Industri 4.0”
Uwes Anis Chaeruman juga menambahkan bahwa dengan adanya perkembangan
teknologi, sudah saatnya memikirkan ulang profile lulusan dan strategi pembelajaran di
kampus. Di era Industri 4.0 ini dimungkinkan akan muncul beberapa keahlian baru.
Misalnya berikut ini ditampilkan 10 keahlian baru di era Industri 4.0. Dengan demikian
maka kampus dianjurkan untuk memikirkan ulang profile lulusannya dan juga
menyusun strategi pembelajaran yang sesuai.
96 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Top 10 4.0 Skills
Sumber: https://guthriejensen.com/blog/skills-future-2020-infographic/
Peluang dan hambatan lain yang perlu diperhatikan adalah dari sisi permintaan
pekerjaan. Di era Industri 4.0 ini juga dimungkinkan tercipta lowongan pekerjaan yang
baru. Misalnya berikut ini ditampikan 10 jenis pekerjaan baru di era Industri 4.0.
Dengan demikian maka kampus juga harus memikirkan ulang program studi dan juga
menyusun kurikulum yang sesuai.
Top 10 in Demand Jobs
97 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
Sumber : https://guthriejensen.com/blog/skills-future-2020-infographic/
Menurut Chaeruman, ada 4 komponen besar yang perlu dicermati menuju Smart
Campus yang disusun dalam bentuk tabel berikut ini.
Kondisi Sistem Tradisional Menuju Kondisi Smart Campus
Sistem tradisional Komponen sistem Smart Campus
1.
Menilai dan Mengumpulkan
Informasi
Surat kabar, majalah, saran
dari teman dan keluarga,
peringkat perguruan tinggi,
kunjungan kampus, dan
materi pemasaran adalah
sumber utama untuk
mendapatkan informasi
tentang perguruan tinggi.
Situs web perguruan tinggi,
forum diskusi, situs media
sosial dan data besar
digunakan untuk menganalisis
informasi dan melakukan
analisis biaya-manfaat.
Mahasiswa di Indonesia
paling sering menggunakan
mesin pencari ketika meneliti
informasi tentang kampus
kami.
2.
Proses Seleksi Universitas
Orang tua, kelompok
sebaya dan senior memiliki
pengaruh terhadap
pengambilan keputusan.
Faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan adalah
kedekatan, keterjangkauan
dan reputasi perguruan
tinggi.
Mahasiswa lebih suka melihat
laporan penempatan
perguruan tinggi, melakukan
analisis komparatif dan
membaca forum diskusi
melalui media sosial sebelum
mengambil keputusan.
Mahasiswa di Indonesia akan
menggunakan peringkat dan
ulasan online untuk mengukur
layanan pendidikan kampus.
3.
Aplikasi dan Pendaftaran
Kehadiran fisik di kampus
diperlukan untuk proses
aplikasi. Untuk aplikasi
pinjaman, mahasiswa harus
mengunjungi bank. Untuk
ujian masuk, mahasiswa
bergantung pada buku teks
mereka.
Pengajuan biaya dan aplikasi
pinjaman mahasiswa sekarang
dimungkinkan secara online.
Video tutorial online
membantu mahasiswa untuk
lebih siap menghadapi ujian
masuk
Mahasiswa dan fakultas akan
menikmati kegiatan sistem
pembelajaran cyber-fisik baik
untuk tujuan akademik /
pengajaran atau administrasi.
4.
Belajar di Kampus dan
Penempatan
Dosen dan buku adalah
kontributor utama
pengetahuan dalam
pengaturan ruang kelas
tradisional. Juga,
menciptakan peluang kerja
Modul e-learning, kelas
cerdas dan pembelajaran jarak
jauh digunakan untuk
memberikan pengetahuan.
Peningkatan karir, bimbingan
dan pengembangan
kepribadian adalah area fokus
Kampus berubah menjadi
salah satu kampus cyber
pintar terbaik di Indonesia.
98 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
adalah motif utama di balik
pencapaian gelar sarjana.
untuk meningkatkan
keterampilan mahasiswa.
Dalam membangun Smart Campus juga perlu mempertimbangan pengaturan pola
belajar. Berikut ini disajikan 4 kuadran pola belajar, yaitu : (1) Belajar pada waktu dan
lokasi yang sama (sinkron langsung); (2) Belajar pada waktu yang sama tetapi
tempat/lokasi berbeda (sinkron maya); (3) Belajar kapan saja, di mana saja, tentang apa
saja, dengan siapa saja (asinkron kolaboratif); (4) Belajar kapan saja, di mana saja,
tentang apa saja, tanpa orang lain (asinkron mandiri).
Pengaturan Pola Belajar
Sumber: https://www.slideshare.net/uweschaeruman/smart-campus-di-era-industri-40
Pertanyaannya adalah pola pembelajaran mana yang baik? Adalah sangat penting,
pembelajaran yang mengkombinasikan sedemikian rupa strategi pembelajaran sinkron
dan asinkron dalam rangka menciptakan pengalaman belajar untuk mencapai capaian
pembelajaran yang telah ditentukan secara optimal. Misalnya penerapan video/web-
based conference untuk meningkatkan akses mahasiswa terhadap narasumber berkaliber
regional dan internasional. Pembelajaran yang mendorong mahasiswa belajar terlebih
99 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
dahulu secara daring, sebelum mendalami dan mempraktikkan bersama dosen di dalam
kelas.
Lalu apa yang menjadi peluang dan tantangan dalam Smart Campus sebagaimana
mana telah dibahas di atas?
Yang menjadi peluang dalam pembangunan Smart Campus antara lain : Perkembangan
teknologi informasi yang modern memberikan peluang bagi pengembangan sistem
informasi pengelolaan tridharma yang dimiliki oleh setiap Perguruan Tinggi yang lebih
efektif dan efisien; E-learning sebagai referensi literasi dalam era Industri 4.0 telah
selaras dengan yang dikehendaki oleh para mahasiswa di masa milenial ini (survey
membuktikan bahwa 70 puas dengan pembelajaran jarak jauh); dapat mempermudah
pelaksanaan tridharma Perguruan Tinggi khususnya dalam pelaksanaan kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Yang menjadi ancaman dalam pembangunan Smart Campus antara lain : mindset
pimpinan yang belum dapat mendukung pembangunan Smart Campus; keinginan
berubah dan kualitas SDM yang belum memadai, tuntutan mutu keahlian dari para
lulusan yang semakin tinggi.
PENUTUP
Smart Campus merupakan keharusan dalam masa kehidupan yang sudah didukung
oleh teknologi modern. Tersedianya dukungan teknologi modern dapat mempermudah
pengelolaan Smart Campus agar sumber daya yang ada dapat dikelola secara efektif dan
efisien.
Disisi lain masih ada kendala dalam pembangunan Smart Campus antara lain mindset
pimpinan yang belum dapat mendukung Smart Campus, termasuk keinginan berubah dan
kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Smart Campus tidak semata-mata
100 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
berbicara tentang teknologi informasi modern, tetapi perlu dipahami bahwa penggunaan
teknologi informasi tersebut harus dilakukan secara proporsional.
DAFTAR PUSTAKA
Shofiya Syidada dan Emmy Wahyuningtyas. Analisis Strategi Perancangan Smart Campus
Menggunakan Swot Pada Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya. Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya 1
Irfan Kamil. Dirjen Dikti: 70 Persen Mahasiswa dan Dosen Nilai Pembelajaran Daring Lebih
Baik. https://amp.kompas.com/edukasi/read/2020/06/28/223126971/dirjen-
dikti-70-persen-mahasiswa-dan-dosen-nilai-pembelajaran-daring-lebih, diakses
tanggal 28 Juni 2020
Uwes Anis Chaeruman. Smart Campus di Era Industri 4.0.
https://www.slideshare.net/uweschaeruman/smart-campus-di-era-industri-40,
diakses tanggal 20 Juni 2020
Smart Campus Menurut Anixter.com, https://www.youtube.com/watch?v=y0rbbvsV3nc,
diakses tanggal 20 Juni 2020
https://sevima.com/sudahkah-kampus-anda-menjadi-smart-campus/, diakses tanggal 20
Juni 2020
https://id.wikipedia.org/wiki/Ponsel_cerdas, diakses tanggal 20 Juni 2020
https://sis.binus.ac.id/2019/10/16/perkembangan-smart-city-di-
indonesia/#:~:text=Sebuah%20kota%20bisa%20disebut%20sebagai,kelola%20
dan%20operasional%20sehari%2Dhari, diakses tanggal 20 Juni 2020.
https://sevima.com/sudahkah-kampus-anda-menjadi-smart-
campus/#:~:text=Smart%20Campus%20hadir%20akibat%20sistem,sistem%20
yang%20dikelola%20oleh%20IT, diakses tanggal 20 Juni 2020.
101 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
1. Naskah merupakan tulisan yang bersifat ilmiah baik dari dosen, mahasiswa, pegawai
ASEKMA Don Bosco di bidang Sekretaris.
2. Naskah merupakan hasil penelitian lapangan, studi kasus, dan studi kepustakaan yang
bersifat objektif, sistematis, analitis dan deskriptif.
3. Naskah harus asli dan belum pernah dipublikasikan melalui media lainnya.
4. Kata atau istilah asing yang belum diubah menjadi kata Indonesia atau belum menjadi
istilah teknis diketik dengan huruf miring (italic).
5. Naskah diketik dalam Microsoft Word huruf Times New Roman 12, jarak baris 2 spasi,
jumlah halaman seluruhnya 14-20 lembar ukuran A4, dengan margin kiri dan bawah 3
cm, margin kanan dan atas 2.5 cm dan dikirim ke alamat redaksi.
6. Sistematika terdiri dari : Judul, Nama Penulis, Instansi, Alamat Email, ABSTRAK (jika
makalah ditulis dalam Bahasa Indonesia maka abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris dan
demikian sebaliknya), PENDAHULUAN (latar belakang, permasalahan, tujuan,
manfaat, dan metodologi), PEMBAHASAN, PENUTUP (kesimpulan dan saran), dan
DAFTAR PUSTAKA.
7. ABSTRAK merupakan intisari (substansi) yang mencakup pendahuluan, pendekatan,
metode, hasil dan kesimpulan; ditulis dalam Bahasa Inggris/Indonesia kurang lebih 100-
200 kata, dalam 1 paragraf, dicetak miring (italic).
8. Daftar Pustaka ditulis tanpa nomor, diurutkan secara alfabetis: Nama pengarang (tanpa
gelar). Judul (cetak miring). Penerbit. Kota. Tahun Penerbitan.
Contoh: Ignatius Wursanto. Kompetensi Sekretaris Profesional. Andi. Yogyakarta. 2004.
9. Isi naskah bukan tanggungjawab redaksi. Redaksi berhak memilih naskah dan mengedit
redaksionalnya tanpa mengubah arti.
1 Jurnal ADB’S Secretary Vol.9, No.2, Juli 2020
0