Jurnal Darah

16
ABSTRAK Praktikum kali ini bertujuan untuk mengenal bentuk sel, menentukan waktu lisis darah, menentukan larutan isotonic, hipotonik, hipertonik. Menghitung jumlah eritrosit, dan leukosit,menghitung kadar hematokrit, menghitung jumlah jenis leukosit. Dengan menggunakan alat hemositometer,hemometer dan papan bilik. Hemasitometer adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah. Hemometer alat yang digunakan untuk mengukur atau menghitung kadar hemoglobin darah dengan metode sahli. Dan papan bilik digunakan untuk menghitung jumalah eritrosit dan leukosit A. Pendahuluan Darah adalah suatu jaringan berbentuk cair yang beredar melalui jantung, arteri, dan vena yang berfungsi untuk memasukkan oksigen dan bahan makanan keseluruhan tubuh serta mengambil karbondioksida dan metabolik dari jaringan. Darah juga merupakan salah satu diantara 3 cairan tubuh yang utama ( caiaran yang lainnya adalah caiaran intraselluler). Darah terdiri atas plasma darah dan sel- sel darah. Sel- sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit ), sel darah putih (leukosit ), dan platelet ( thrombosit ). Eritrosit didalam aliran

description

jurnal darah

Transcript of Jurnal Darah

Page 1: Jurnal Darah

ABSTRAK

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengenal bentuk sel, menentukan waktu

lisis darah, menentukan larutan isotonic, hipotonik, hipertonik. Menghitung

jumlah eritrosit, dan leukosit,menghitung kadar hematokrit, menghitung jumlah

jenis leukosit. Dengan menggunakan alat hemositometer,hemometer dan papan

bilik. Hemasitometer adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan

perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasisel yang

rendah. Hemometer alat yang digunakan untuk mengukur atau menghitung kadar

hemoglobin darah dengan metode sahli. Dan papan bilik digunakan untuk

menghitung jumalah eritrosit dan leukosit

A. Pendahuluan

Darah adalah suatu jaringan

berbentuk cair yang beredar melalui

jantung, arteri, dan vena yang

berfungsi untuk memasukkan oksigen

dan bahan makanan keseluruhan tubuh

serta mengambil karbondioksida dan

metabolik dari jaringan. Darah juga

merupakan salah satu diantara 3 cairan

tubuh yang utama ( caiaran yang

lainnya adalah caiaran intraselluler).

Darah terdiri atas plasma darah dan

sel- sel darah. Sel- sel darah terdiri atas

sel darah merah (eritrosit ), sel darah

putih (leukosit ), dan platelet

( thrombosit ). Eritrosit didalam aliran

darah mammalia merupakan sel yang

tidak berinti dan tidak bergerak.

Bentuknya seperti cakram, bikonkav,

dan sirkulair dengan diameter dan

ketebalan yang bervariasi, tergantung

pada status gizi dengan spesies hewan.

Eritrosit anjing sangat bikonkav,

eritrosit ruminansia sedikit bikonkav.

Jumlah eritrosit sangat bervariasi

diantara berbagai jenis

hewanmammalia maupun non

mammalia. Jumlah eritrosit sangat

bervariasi diantara jenisnya, bahkan

berbedadiantara individu dalam

jenisnya, karena cairan plasma selalu

keluar – masuk dinding kapiler.

Faktor lain yang juga dapat

mempengaruhi jumlah eritrosit yaitu,

umur, jenis kelamin,latihan (olah

raga), status gizi, laktasi,kehamilan,

pelepasan epinephrine, volume darah

(hemodilusi / hemokonsentrasi), fase

Page 2: Jurnal Darah

siklus estrus, ketinggian tempat dan

faktor lingkungan lainnya.

Untuk mempertahankan ukurannya

tetap konstan, eritrosit harus tetap

berada disuatu lingkungan yang

osmolaritasnya sama dengan plasma

darah. Karean didalam tubuh yang

sehat, 60% dari berat badan manusia

adalah air.

Cairan tubuh merupakan faktor

penting dalam berbagai proses

fisiologis didalam tubuh. Untuk

menjaga agar cairan tubuh relative

konstan dan komposisinya stabil maka

kesehatan sangat perlu untuk

diperhatikan.

Apabila tekanan osmotic plasma turun

banyak, sehingga dikatakan bahwa

berada dalam lingkungan yang

hipotonik terhadap isi sel, maka akan

terjadi masuknya cairan plasma

kedalam sel melalui membrane semi

permeable sehingga terjadi

pembengkakan sel. Hal ini

menyebabkan meregangnya membrane

sel, kemudian robek dan isi sel keluar

dan hemoglobin menyebar di

sekelilingnya, peristiwa ini disebut

hemolisat. Larutan yang mempunyai

tekanan osmotic sama dengan isi sel

disebut larutan isotonis. Larutan

isotonis mammalia adalah 0,9 % NaCl.

Larutan yang mempunyai tekanan

osmotis lebih tinggi disebut larutan

hipertonis, menyebabkan keluarnya air

dari dalam sel dengan cara osmotis,

sehingga eritrosit mengkerut. Peristiwa

ini disebut krenasi / plasmolysis.

B. Tujuan Percobaan

Setelah dilakukannya

percobaan ini,diharapkan mahasiswa

dapat mengenal bentuk sel,

menentukan waktu lisis darah,

menentukan larutan isotonic,

hipotonik, hipertonik. Menghitung

jumlah eritrosit, dan

leukosit,menghitung kadar hematocrit,

menghitung jumlah jenis leukosit.

C. Hipotesis

Sel darah merah bentuknya

tidak berinti dan bulat cekung.

Leukosit tidak teratur dan berinti.

Trombosit tidak teratur dan tidak

berinti. Nilai normal Hb pada wanita

12-16 gr/dl sedangkan pada pria 14-18

gr/dl. Normal leukosit dewasa 4000-

1000/mm3, Normal eritosit wanita 4,2-

Page 3: Jurnal Darah

5,4 jt/mm3 sedangkan pada pria 4,6-

6,2 jt/mm3.

D. Metodologi kerja

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam

percobaan ini adalah darah kelinci,

praktikan, NaCl fisiologis,objek glas,

tabung reaksi, mikroskop,

hemositometer, hemometer, ,larutan

hayem,larutan Turk, giemsa, HCl 0,1

N, Na sitrat,larutan sabun.

Prosedur Percobaan :

Mengenal bentuk sel

Dibersihkan objek glas dan

penutupnya menggunakan kapas

alcohol dan kertas saring. Diteteskan

larutan fisiologis sebanyak 1- 2 tetes.

Dibersihkan ujung jari manis dari

orang percobaan dengan alcohol

kemudian tusuklah dengan dengan

lanset. Diteteskan darah sebanyak 1

tetes pada larutan fisiologis pada objek

glas. Dicampurkan keduanya dengan

pengaduk glas kemudiantutup dengan

cover glas., diamati dibawah

mikroskop.diperhatikan bentuk dan

ukuran sel darah putih, granula dan inti

pada sel darah putih.

Menetapkan waktu lisis darah

Diatur 8 buah tabung reaksi

dirak dan tandai sesuai dengan larutan

yang akan dimasukkan di dalamnya.

Dimasukkan ke dalam tabung 2ml

larutan NaCl 5%, 2%, 0,9%, 0,6%,

0,4%,0,2%, aqua dest dan larutan

sabun. Ditambahkan 2 tetes darah

( darah mammalia yang sudah diberi

Na sitrat ) pada masing –masing

tabung reaksi dan dicampur perlahan –

lahan dengan cara menggoyang

tabung.dijalankan Stopwatch pada saat

meneteskan darah ke dalam tabung.

Dicatat waktu lisis darah. Untuk

mengetahui akhir lisis, hentikan

stopwatch pada saat larutan dalam

tabung reaksi sudah bening.

Menetapkan larutan isotonic,

hipotonik, hipertonik.

Diteteskan 1- 2 tetes larutan

NaCl 5%,0,9% dan 0,4% secara

terpisah pada objek glas yang bersih.

Ditambahkan sel darah dengan cara

mengambil sedikit darah dengan tusuk

gigi. Diamati dibawah mikroskop,

dibandingkan ukuran selnya.

Ditentukan mana larutan isotonic,

hipotonik, hipertonik.

Page 4: Jurnal Darah

Menghitung jumlah eritrosit dan

leukosit

Diusaplah bagian yang akan

diambil darahnya (manusia) dengan

kapas alcohol. Setelah darah keluar,

ditempelkan ujung pipet

eritrosit(dengan tanda merah

didalamnya) diisap darah sampai

angka 0,5 kemudian diencerkan

dengan larutan hayem sampai batas

seratus satu, diikat pipa karet pada

karet pada pipetnya dan dikocok

perlahan – lahan dengan membentuk

goyangan angka delapan. Sebelum

darah diisikan pada bilik hitung,

dipersipkan terlebih dahulu bilik

hitung di bawah mikroskop. Untuk

menghitung jumlah

leukosit,ditempelkan ujung pipet

leukosit (yang bertanda butiran putih

pada pipetnya) diisap darah sampai

angka 0,5,kemudian diencerkan

dengan larutan Turk sampai angka 11.

Diikat pipa plastic pada pipetnya agar

darah tidak keluar dan dikocok

perlahan- lahan dengan putaran

membentuk angka delapan sampai

homogen. Kotak yang digunakan

untuk menghitung leukosit adalah

kotak besar yang ada pada kiri/kanan

atas dan ujung kiri/kanan bawah.

Menghitung kadar hemoglobin

darah

Diisi tabung sahli dengan HCl

0,1N sampai batas angka 2. Diisap

darah yang sudah keluar dengan pipet

sahli smapai batas anka 1kemudian

masukkanke dalam tabung sahli

meniup/menghisap darahnya agar

darah yang ada dalam pipet bersih dan

darah dapat masuk semuanya ke dalam

tabung sahli. Ditunggubeberapa menit

sampai terbentuk asam hematin yaitu

terjadinya perubahan warna dari merah

darah menjadi coklat.kemudian

ditambahkan aqua dest sedikit demi

sedikit sampai warnanya sesuai dengan

warna larutan standard. Dibaca angka

pada permukaan atas dari tabung sahli.

E. Hasil Percobaan

Mengenal bentik sel

Euritrosit : tidak berinti (1)

Leukosit : berinti (2)

Trombosit : ½ euritrosit (3)

Page 5: Jurnal Darah

Menetapkan waktu lisis darah

Larutan

%

Waktu

Lisis

Bentuk

0,2 04 :

26

0,4 03 :01

0,6 02: 01

0,9 02 :

41

2 02 :

54

5 09 :00

Aqua

dest

51 :80

Larutan

Sabun

10 :

30

Menetapkan larutan isotonis,

hipotonis,hipertonik

Jenis

larutan

Kadar

(%)

Bentuk

Isontonis 0,9

Hipotonis 5

Hipertonis 0,4

Menghitung jumlah eritrosit dan

leukosit

Jumlah leukosit : 210 x 50 = 10.500

/cc

Jumlah leukosit : 428 x 50 = 21.400 /

cc

Jumlah leukosit rata – rata : 10.500

+ 21.400 / 2 = 15.950 /cc

Jumlah eritrosit : 202 x 106/cc

Jumlah eritrosit : 688 x 106/ cc

Jumlah eritrosit rata – rata :

202.000.0000 + 688.000.000 / 2 =

445.000.000/ cc

Page 6: Jurnal Darah

Menghitung kadar hemoglobin

Hb : 10,6 gr/%

F. Pembahasan

Pada percobaan praktikum

anfisman ini, kami melakukan uji coba

dengan menggunakan sampel darah.

Dengan melakukan beberapa

percobaan yaitu mengenal bentuk sel

darah, menettapkan waktu lisis darah,

menetapkan larutan isotonic, hipotonik

dan hipertonik, menghitung jumlah

eritrosit dan leukosit, serta menghitung

kadar hemoglobin darah.

Dari percobaan ini didapatkan

beberapa data mengenai darah dari

masing – masing percobaan tersebut.

Dalam percobaan yang pertama

dengan mengenali bentuk sel darah

yang menunjukkan eritrosit

Mengandung Hb, yaitu zat warna

darah yang berfungsi mengikat O2.

Eritrosit berbentuk bulat cekung

(bikonkaf), tidak berinti, memiliki

fungsi Mengangkut O2 dan CO2.

Jumlah eritrosit pada manusia 4- 5 juta

(per mm3 darah) dan di buat di hati dan

limpa(saat dalam rahim), Sum-sum

tulang (t.pipih). pada leukosit bentuk

darah tidak teratur dan berinti,

berfungsi membunuh kuman. Jumlah

leukosit pada manusia 8000 – 9000

(per mm3 darah) dan di buat di Sum-

sum merah (t.pipa), limpa dan kelenjar

limfe. Sedangkan pada trombosit

berbentuk tidak teratur dan tidak

berinti, memiliki fungsi sebagai

pembekuan darah. Jumlah trombosit

pada manusia 100-250 ribu (per

mm3 darah) dan di buat di sum - sum

tulang.

Percobaan kedua adalah

percobaan menetapkan waktu lisis

darah, dalam percobaan ini waktu lisis

darah ditentukan oleh jenis larutan

sehingga dapat mempengaruhi waktu

lisis dengan bentuk yang berbeda dari

masing – masing jenis larutan. Pada

larutan NaCl 0.2%, 0.4%, dan 0.6%

dengan konsentrasi yang tinggi maka

waktu lisis pada darah semakin cepat.

Pada NaCl 0.9% darah tetap stabil dan

bentuk yang sama seperti biasa karna

larutan isotonis mempunyai komposisi

yang sama dengan cairan tubuh.

Sadangkan pada larutan NaCl 2% dan

5% terjadi krenasi pada darah.

Semakin besar konsentrasi NaCl maka

waktu yang di butuhkan darah untuk

krenasi semakin lama.

Page 7: Jurnal Darah

Percobaan yang ketiga adalah

menetapkan larutan isotonis, hipotonik

dan hipertonik.. Dalam percobaan ini

Larutan NaCl 0,9% bersifat isotonis

karena darah akan tetap stabil dan

bentuk yang sama seperti biasa karna

larutan isotonis mempunyai komposisi

yang sama dengan cairan tubuh., Pada

larutan hipertonis NaCl 5% sel darah

akan mengkerut. Kerutan yang terjadi

pada darah ini dikarenakan NaCl

dengan konsentrasi tergolong pekat,

jika dibanding dengan cairan isi sel

darah merah, sehingga menyebabkan

air yang ada didalam sel darah merah

akan banyak keluar dan akibatnya sel

darah merah akan mengkerut. , dan

apabila eritrosit diberikan NaCl

dengan konsentrasi 0,4% eritrosit

cenderung mengalami hemolisis,

dikarenakan cairan di luar sel berdifusi

ke dalam sel akibat adanya perbedaan

potensial air (PA) dimana PA larutan

NaCl lebih tinggi dari pada PA sel

darah merah. Jumlah air yang masuk

ke dalam eritrosit semakin bertambah

sampai akhirnya melampaui batas

kemampuan membran eritrosit dan

menyebabkan membran itu pecah

sehingga sitoplasma eritrosit keluar.

Selanjutnya adalah

menghitung jumlah leukosit dan

eritrosit pada darah. Leukosit

merupakan sel darah putih sedangkan

eritrosit merupakan sel darah merah.

Dari masing – masing sel darah ini

dapat dihitung jumlah selnya,

percobaan yang telah dilakukan

menunjukan jumlah leukosit. Leukosit

normal pada manusia dewasa 4000-

10.000/mm3, Normal eritosit wanita

4,2-5,4 jt/mm3. Sedangkan pada

perhitungan darah yang di lakukan di

hasilkan leukosit sebanyak

19.950.000/cc dan pada eritrosit adalah

445.000.000/cc. dari data yang di

hasilkan terdapat perbedaan yang jauh

dari nilai normal leukosit dan eritrosit

yang seharusnya. Hal ini bisa terjadi

mungkin karena ketidak telitian

praktikan dalam melihat dan

menghitung leukosit dan eritrosit yang

terdapat pada papan bilik. Kemudian

percobaan selanjutnya adalah

menghitung kadar hemoglobin dalam

darah. Kadar hemoglobin normal pada

wanita 12-16 gr/dl sedangkan pada

pria 14-18 gr/dl. Data yang dari hasil

percobaan menunjukkan untuk Hb

adalah 10,6 gr%. Hal ini mungkin

Page 8: Jurnal Darah

disebabkan kondisi fisik pemilik darah

sedang tidak stabil atau normal

(kondisi ketahanan tubuh menurun).

G. Kesimpulan

Darah merupakan salah satu

diantara 3 cairan tubuh yang utama

( cairan yang lainnya adalah caiaran

intraselluler). Darah terdiri atas plasma

darah dan sel- sel darah. Sel- sel darah

mempunyai bentuk yang

berbeda,terdiri atas sel darah merah

(eritrosit ) berbentuk bulat cekung

(bikonkaf) dan tidak berinti, sel darah

putih (leukosit) berbentuk tidak teratur

dan berinti, dan platelet ( thrombosit)

berbentuk tidak teratur dan tidak

berinti. Pada percobaan menetapkan

larutan isotonik, hipotonik dan

hipertonik dapat di simpulkan bahwa

pada kadar NaCl yang rendah darah

mengalami hemolisis dan pada kadar

NaCl yang tinggi darah mengalami

krenasi.

Daftar Pustaka

Moerfiah 2013. Penuntun Praktikum

Anatomi Fisiologi Manusia. Bogor.

Laboratorium farmasi

Kimball, J. W., Biologi – Jilid 2, ed.2,

Erlangga, Jakarta, 1990

Isnanto, R. R., Analisis Kuantitatif

Data Citra Sel Darah, Jurusan Teknik

Elektro Universitas Gajah Mada,

Yogyakarta, 1994

Siregar H, Yusuf I, Gani A (1995),

Fisiologi Sel dan Cairan Tubuh.

Bagian Ilmu Faal Fakultas

Kedokteran, Universitas Hasanudin.

Suhartono, E, Fujiati dan Roselina,

P.2004 Pengaruh Vitamin C terhadap

Jumlah Eritrosit dan Kadar

Hemoglobin pada Tikus Wistar Galur

sparague Dawley yang Dipajan Sinar

UV Jurnal Kedokteran YARSI 12 (1):

42 -45

Isnanto, R.R., Analisis Kuantitatif

Data Citra Sel Darah, Jurusan Teknik

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta,

1994

Page 9: Jurnal Darah

Sutami H. Siti Biologi Jilid 2. IPB .

Bogor

Guyton , A.C. 1990. Fisiologi Manusia

dan Mekanisme Penyakit . Edisi 3.

Jakarta : EGC

Hardjoeno, dkk .2003. Interpretasi

Hasil Tes Laboratorium Diagnosa .

Makasar : Lembaga Penerbitan

Universitas Hasanudin

Tahir, Syahrial. 1998 . Intrumentasi .

Jakarta : Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Page 10: Jurnal Darah

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“ DARAH ”

Disusun oleh :

Kelompok 6

Ketua : Agustinus Ratu Baon (0661 12 169)

Anggota : 1. Nadia Rani Diastuti (0661 12 161)

2. Dea Yuniar A.P (0661 12 152)

3. Yesi Restina (0661 12 134)

4. Wantia Ade Putri (0661 12 144)

` Dosen Pembimbing : 1. Dra. Moerfiah, M.Si

2. Dr. E. Mulyati Effendi, M.Si

Asisten Dosen : 1. Antony Basit Erlangga

2. Evi Julianti Gani

3. Rian Agustian

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 11: Jurnal Darah

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2013