Jurnal Belajar 1 Zoo Ver

download Jurnal Belajar 1 Zoo Ver

of 7

Transcript of Jurnal Belajar 1 Zoo Ver

JURNAL BELAJAR ZOOLOGI VERTEBRATA

Nama Nim Offr/Kelas Tanggal Jurnal Kegiatan

: Ardiani Samti Nur Azizah : 100341400678 :A/A : 15 Agustus 2011 : ke 1 : Pengenalan mata kuliah

A. Konsep yang dipelajari Pada pertemuan pertama di semester tiga ini Ibu Endah menyampaikan garis besar zoology vertebrata. Pada semester ini hal yang akan dipelajari adalah Chordata, namun sebelumnya harus dipelajari tentang protokordata. Protokordata atau kordata tingkat rendah meliputi :Hemikordata, Urokordata, dan Sefalokordata. Kordata dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu: Kelompok /Acrania dan kelompok / Craniata. Kelompok /Acrania terdiri dari: Hemikordata, Urokordata dan Sefalokordata. Sedangkan yang termasuk kelompok / Craniata adalah: Agnatha dan Gnatostoma. Gnatostoma terdiri dari 2 superkelas yaitu: Superkelas Pisces dan superkelas Tetrapoda. Superkelas Pisces terdiri dari: Elasmobranchii, Halocephali, Dipnoi dan Teleostoi. Sedangkan kelas tetrapoda meliputi: Amfibi, reptilian,aves dan mamalia.

B. Hasil eksplorasi sebagai bukti belajar Hemikordata atau Adelokordata merupakan ewan yang bentuknya seperti cacing berlidahyang tergolong dalam subfilum atau klasdari filum kordata ataulebih tepatnya pada kordata rendah atau protokordata. Namun sekarang hewan ini ditempatka sebagai filum invertebrate yang terpisah, sejak dugaan afinitasnya sebagai hewan kordata diragukan.

Hemikordata adalah sekelompok kecil hewan yang hidup di perairan laut, hidup secara solitermaupun koloni, merupakan rongga yang memiliki rongga soelomdan kebanyakan hidup di dalam liang yang bentuknya seperti tabung. Tubuhnya lunak dan mudah putus.Tubuh dan rongga coelom dibagi menjadi 3 bagian yang tidak sama yaitu pobosis, kolar, dan trunkus. Sebagian besar memiliki pasangan celah insang yang keluar dari faring menuju ke bagian eksterior. Sistem saraf berupa anyaman sel-sel saraf dan serabut sarafnya terletak pada permukaan tubuh, terbenam dalam epidermis.Hewan ini tidak memiliki jaringan tulang ,tetapi memiliki divertikulum bucal di daerah preoral, yang sering diduga sebagai notokord. Hewan ini tdak memiliki ekor.Beberapa spesies mengalami perkembangan secara langsung, sedang yang lain membentuklarva tornaria. Filum ini memiliki 100 spesies. Teori-teori tentang asal usul Chordata disusun berdasarkan karakteristik invertebrata dan kordata rendah. Ada 3 teori yang dapat dikemukakan mengenai asal usul Phylum Chordata yaitu:

1. Teori Anelida Baik anelida maupun Chordata bersifat bilateral simetris dan bersegmen. Organ-organ ekskresi bersegmen, selom tumbuh baik, ada korda saraf di pembuluhpembuluh darah longitudinal. Apabila pada anelida kita menempatkan korda sarafnya di sebelah dorsal saluran pencernaan, maka tipe aliran darahnya akan sama dengan yang terdapat pada chordata. Namun, namun mulut anelida itu lalu ada di sebelah dorsal, tidak seperti pada chordata yang mulutnya di sebelah ventral. Demikian pula berbagai hubungan dorsoventral akan berubah. Lebih-lebih lagi, annelida itu tidak mempunyai struktur yang serupa dengan notokorda atau celah-celah insang.

2. Teori Araknid Persamaanya adalah pada eurypterid (artropoda zaman Paleozoik) dan ostracoderm (chordata pada zaman purba), yaitu adanya eksoskeleton dorsal, namun

demikian, kordata tidak mempunyai apendiks-apendiks seperti pada artopoda, dan korda sarafnya terletak sebelah dorsal. Sedangkan pada artopoda, korda sarafnya ada di sebelah ventral. Teori Ekinodermika Larva tornaria dari cacing lidah Soccoglossus sp. (anak filum Hemichordata) tdan larva bipinnaria dari echinodermata, semuanya ransparan, bersilia eksternal, dengn ruang selom, dan mempunyai porus dorsal. Dahulu memang terjadi kekeliruan, yaitu larva cacing lidah itu diidentifikasi sebagai Asterius sp. Sebuah hipotesis pernah dikemukakahn, bahwa larva echinodermatalarva hemichordatalarva

tunikataamfioksusostracoderm. Jika hipotesis itu benar, maka tidak ada lagi kemungkinan akan ditemukan fosil chordata purba.

SUB PHYLUM HEMICHORDATA (setengah chordata) Kedudukan Hemichordata dalam phylum Chordata sulit untuk dibedakan, karena dalam sub phylum ini terdapat beberapa jenis binatang yang mempunyai bentuk seperti cacing.. oleh karena ini dan lain faktor, hemichordates diperlakukan sebagai famili dari echinodermata dan chordata.

Anatomi Badan ialah lunak dan berbentuk silinder seperti cacing. Dataran badan dilapisi epidermis yang terdiri atas satu lapis sel yang mempunyai cilia. Pada badan dapat dibedakan: o Proboscis, yang berbentuk seperti conus

o Collare, yang berbentuk sebagai leher baju dan menglilingi colum dan basis proboscis.

o Truncus, yang panjang agak pipih.

Sistem cardiovasculer terdiri atas sinus dorsalis, truncus longitudinalis dorsalis, truncus longitudinalis ventralis, glomerolus, dan plexus. Tidak mempunyai alat-alat indera. Tetapi beberapa sel epidermis pada beberapa tempat pada proboscis dan pada tepi cranial collare rupanya bersifat sel-sel sensoris.

Dinding badan terdiri atas jaringan otot. Di dalam proboscis terdapat satu celom yang bermuara keluar melalui satu lubang, ialah porus proboseis. Di dalam collare terdapat dua celom yang dipisah satu dari yang lain oleh suatu sekat median ialah mesenterium dorsale dan menseterium entrale. Juga celom ini bermuara keluar masing-masing melalui porus collare. Celom di dalam proboscis dan di dalam collare dilalui oleh fasciculi jaringan pengikat. Cellom itu dapat diisi dengan air laut melalui pori.

Fisiologi Cellom proboscis dan cellom collare diduga dapat diisi dengan air laut sehingga mengembang dan mengeras. Oleh karenanya dan dengan bantuan gerakan otot tuncus, hewan dapat masuk ke dalam lumpur. Mulut tetap terbuka, sehingga air dan lumpur yang mengandung sisa-sisa organis masuk ke dalam mulut. Air kemudian keluar melalui lubang-lubang, kandung-kandung, celah-celah insang, sisa-sisa organis merupakan makanan dan tanah, dikeluarkan melalui anus.

Embryo Pada Balanoglossusterdapat amphigoni terdapat amphigoni dan

gonochorisme. Ovaria dan testes berbentuk sebagai kandung-kandung yang tersusun dalam dua baris. Mereka terdapat di dalam cristae genitales. Mereka bermuara keluar dengan baris pori yang terdapat pada tepi crista genetalis. Fertilisasi berlangsung ex tern. Perkembangan dapat langsung atau dengan metamorphosis. Pada perkembangan langsung seperti halnya pada Saccoglossus, terjadi pembelahan secara holoblastis dan equal, sehingga terjadi bentuk blastula. Bentuk blastula berubah menjadi bentuk grastula dengan cara invaginasi. Gastroporus

kemudian menutup dan entoderm memisah dari ectoderm. Embrio memanjang dan suatu salcus memanjang melingkar terjadi sebagai invaginasi di dalam sulcus. Anus terjadi pada tempat gastroporus.

C. Relevansi terhadap konsep yang dipelajari Relevansi terhadap konsep yang dipelajari adalah: 1. Hemikordata termasuk kelompok protokordata, bersama urokordata dan sefalokordata 2. Hemikordata menyerupai cacing laut dan halus 3. Hemikordata mempunyai celah ingsang 4. Sistem sirkulasi darah hemikordaata masih sederhana

D. Identifikasi masalah dan pemecahannya Permasalahan yang muncul selama awal perkulaiahan sesmester 3 ini adalah : 1. Jurnal yang dibuat pada zoology vertebrata ,apakah susunannya masih sama dengan semester lalu? Jawab : Sama, namun ditambah dengan foto pribadi

2. Mengapa kelompok presentasi juga harus membuat pertanyaan? Jawab: Agar kelompok penyaji lebih memhami lagi mengenai materi,selain itu untuk megira-ira pertanyaan yang dibuat oleh teman-teman. 3. Peta konsep kelompok kecil dibuat di kertas apa? Jawab: Peta konsep kelompok kecil dibuat di kertas folio bergaris atau diketik.

E. Element yang menarik Hal menarik yang saya dapatkan saat mendengar penjelasan Ibu Endah adalah : 1. Ternyata vertebrata yang saya pelajari saat SMA yang meliputi (Amfibi, Reptil, Aver dan Mamalia) merupakan kelompok kelas Gnatostoma dan superklas tetrapoda.

2. Di semester ini kami akan mendapat tugas membuat dendrogram. Semoga kami akan mendapat pengalaman baru 3. Yang menarik dari hemikordata adalah kesamaannya dengan 3 filum hewan avertebrata yaitu dengan echinodermata, annelida dan arachnida. 4. Ternyata mulut hemikordata selalu terbuka, tidak mampu menutup secara sempurna. 5. Ternyata proboscis tidak hanya untuk kupu-kupu, namun hemikordata pun juga memiliki probosis.

F. Refleksi diri Di semester tiga ini kami akan mendapatkan tugas untuk membuat peta konsep ,menganalisis jurnal/artikel ilmiah,dan membuat dendrogram sebagai tugas akhir. Semoga kami bisa melakukannya dengan maksimal dan selalu diberi kemudahan ,kepahaman, kesehatan dan kelancaran oleh Allah swt. Amin. Sejujurnya saya masih belum paham mengenai cara menganalisis jurnal /artikel. Jurnal yang telah saya temukan dari internet, saya baca lalu kami tentukan tujuan, masalah dan pembahasannya. ` Pada semester lalu saya sadar bahwa cara belajar saya jauh dari bagus.

Semester lalu , saya kurang membaca buku. Aktifitasmembaca buku hanya saya lakukan saat ada tugas membuat jurnal, laporan atau penulisan makalah. Padahal seharusnya, kegiatan membaca buku mata kuliah harus dilakukan sesering mungkin. Tidak hanya saat mengerjakan tuga saja. Semoga di semester tiga ini, motivasi saya untuk membaca dan belajar bahasa Inggris semakin bagus dan berdampak baik di kemudian hari. Amin

G. Pertanyaan untuk bab selanjutnya 1. Hemikordata tubuhnya disokong oleh penyokong tubuh dalam yang mirip dengan notokord yaitu: bucal diverticulum. Zat apa yang terkandung dalam bucal divertikulum? 2. Sebelum bucal diverticulum muncul, apa yang menyokong tubuh hemikordata?

3. Apakah pigokord hanya ditemukan di bagian abdomen hemikordata? 4. Apakah pada larva tornaria sudah terdapat pada calon notokord (bucal diverticulum)? 5. Skleton brancia adalah dinding celah insang yang berbentuk U dan disokong oleh akar skleton primer dan sekunder. Apakah akar skleton primer dan sekunder tersebut?