Jurnal

7
MAKALAH SEMINAR PENERAPAN SOFT SKILL SEBAGAI UPAYA MEMPERSIAPKAN MAHASISWA MENJADI GURU PROFESIONAL Disusun oleh : Yohanes Berchmans Senda 121424028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2015

description

pendidikan

Transcript of Jurnal

  • MAKALAH SEMINAR

    PENERAPAN SOFT SKILL SEBAGAI UPAYA MEMPERSIAPKAN MAHASISWA

    MENJADI GURU PROFESIONAL

    Disusun oleh :

    Yohanes Berchmans Senda

    121424028

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    2015

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Berbicara tentang pendidikan kita semua pasti sudah tahu bahwa betapa pentingnya

    pendidikan tersebut. Pendidikan, kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu modal yang kita

    miliki untuk hidup di zaman yang sudah berkembang. Tantangan di dalam dunia pendidikan saat ini ,

    mengharuskan mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya agar menjadi seorang guru profesional untuk

    meningkatkan mutu pendidikan.

    Untuk menjadi seorang guru yang profesional , mahasiswa diwajibkan untuk mengasah

    kembali keterampilan mengajar di dalam kelas. Selain keterampilan dasar, seorang guru profesional

    juga harus memiliki kompetensi dasar. Dari keterampilan dan kompetensi dasar inilah , yang akan

    menjadikan mahasiswa mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang guru yang cerdas,

    menyenangkan, dan terampil.

    Selain keterampilan dasar diatas mahasiswa berprofesi guru harus memiliki juga kemampuan

    penguasaan kemampuan yang bersifat teknis akademis (hard skills), dan akan semakin

    lengkap apabila memiliki kemampuan intrapersonal dan interpersonal (soft skills). Dengan

    menguasai soft skill, maka proses pembelajaran akan berlangsung sebab tahapan pembelajaran adalah

    dari sesuatu yang konkrit mengarah kepada yang abstrak. Soft skill merupakan bagian keterampilan

    dari seseorang yang lebih bersifat pada kehalusan atau sensitifitas perasaan seseorang terhadap

    lingkungan di sekitarnya. Dikarenakan soft skill lebih mengarah kepada ketrampilan psikologis maka

    dampak yang diakibatkan lebih mudah dirasakan. Akibat yang bisa dirasakan adalah perilaku sopan,

    disiplin, keteguhan hati, kemampuan kerja sama, membantu orang lain dan sebagainya.

    Keberhasilan mahasiswa untuk menjadi guru profesional dalam proses belajar dan mengajar,

    bukan hanya didasarkan pada ukuran material semata seperti ijazah formal, nilai IPK, atau jumlah jam

    mengajar. Guru tersebut akan dianggap berhasil , jika ia mampu menjadi teladan bagi peserta didik.

    Jika dikaitkan dengan keterampilan dasar mengajar di atas maka guru yang berhasil adalah ketika dia

    bertanggung jawab, bermoral, jujur, menghargai orang lain, punya komitmen tinggi, mau terus

    belajar, dan bijaksana.

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Guru

    Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

    membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak

    usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Tugas utama seorang guru

    tersebut akan efektif jika guru memiliki standar profesionalitas tertentu yang tercermin dan

    kompetensi, kecakapan atau keterampilan dasar tertentu. Secara formal, untuk menjadikan mahasiswa

    sebagai guru profesional harus memiliki persyaratan diantaranya memenuhi kualifikasi akademik

    minimum, terampil, dan bersertifikat pendidik. Guru-guru yang memenuhi kriteria profesional inilah

    yang akan mampu menjalankan fungsi proses pendidikan dan pembelajaran dengan baik. Pada

    konteks pembelajaran inilah guru harus memiliki kompetensi dalam mengelola sumber daya kelas,

    seperti ruang kelas, fasilitas pembelajaran, suasana kelas dan interaksi diantara siswa.

    B. Kompetensi Dasar Seorang Guru

    1. Kompetensi Pedagogik

    Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan

    pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

    mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

    2. Kompetensi Kepribadian

    Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian

    yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak

    mulia.

    3. Kompetensi Sosial

  • Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara

    efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan

    masyarakat sekitar.

    4. Kompetensi Profesional

    Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

    mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi

    keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya.

    C. Penerapan Soft Skill Bagi Guru

    Soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan

    istilah kecerdasan emosional. Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan

    teknis dan akademis (Hard Skill), yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.

    Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori: intrapersonal dan interpersonal

    skill.

    Secara garis besar, kemampuan intrapersonal mencakup beberapa aspek, yaitu:

    1. Kesadaran diri (self awareness), yang didalamnya meliputi: kepercayaan diri,

    kemampuan untuk melakukan penilaian dirinya, pembawaan, serta kemampuan

    mengendalikan emosional.

    2. Kemampuan diri (self skill), yang didalamnya meliputi: upaya peningkatan diri,

    kontrol diri, dapat dipercaya, dapat mengelola waktu dan kekuatan, proaktif, dan konsisten.

    Sedangkan kemampuan interpersonal juga mencakup beberapa aspek yaitu:

    1. Aspek kesadaran sosial (social awareness), yang meliputi kemampuan kesadaran

    politik, pengembangan aspek-aspek yang lain, berorientasi untuk melayani, dan empati.

    2. Aspek kemampuan sosial (social skill), yang meliputi kemampuan memimpin,

    mempunyai pengaruh, dapat berkomunikasi, mampu mengelola konflik, kooperatif dengan

    siapapun, dapat bekerja sama dengan tim, dan bersinergi.

    Pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan penting dalam dunia pendidikan, dalam hal ini

    guru. Karena guru akan menjadi teladan bagi para siswa, yang meliputi bagaimana guru terampil

    dalam menerapkan manajemen diri (berkomunikasi, memimpin, membina hubungan dengan orang

    lain, dan mengembangkan diri).

  • D. Pengembangan Soft Skill Dalam Pembelajaran

    Untuk menerapkan soft skill pada para siswa, faktor yang sangat berpengaruh adalah dimulai

    dari guru. Maka, guru harus bisa jadi living example. Dari mulai datang tepat waktu, mengoreksi

    tugas, dan sebagainya. Bukan apa-apa, kemampuan presentasi dan menulis siswa masih banyak yang

    belum bagus. Guru juga harus bisa melatih siswa supaya asertif, supaya berani membicarakan ide.

    Fenomena siswa menyontek juga jangan dianggap biasa, ini masuk faktor kejujuran dan etika dalam

    soft skill. Lihat di Indonesia, korupsi begitu menjamur, karena orang sudah terbiasa tidak jujur sejak

    masa sekolah.

    Soft skill yang diberikan kepada para siswa dapat diintegrasikan dengan materi pembelajaran.

    Materi soft skill yang perlu dikembangkan kepada para siswa, tidak lain adalah penanaman sikap

    jujur, kemampuan berkomunikasi, dan komitmen. Dengan cara itu setiap guru mengetahui komponen

    soft skill apa yang harus dikembangkan ketika mengajar.

    E. Peran Soft Skill dan Hard Skill

    Soft skill diartikan sebagai perilaku personal dan interpersonal yang mampu mengembangkan dan

    memaksimalkan kinerja yang humanis. Sehingga penerapan soft skill dapat mengatur keterampilan

    berhubungan dengan orang lain dan mampu mengatur dirinya sendiri.

    Etika, kepemimpinan, kreativitas, kerja sama, inisiatif dan lain sebagainya dapat dicapai

    dengan pembelajaran soft skill. Karena itu pembelajaran seperti ini merupakan suatu keharusan agar

    diimplementasikan di tingkat pendidikan dasar, menengah bahkan perguruan tinggi dalam kurikulum.

    Hard skill merupakan kemampuan teknis yang terdiri dari keahlian bidang kerja (mata

    pelajaran). Jika soft skill dan hard skill dipadukan dalam pembelajaran maka terciptalah lulusan yang

    cerdas, pintar dan beretika. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengintegrasikan soft

    skill dan hard skill, yaitu:

    1. Soft skill harus diintegrasikan dalam mata pelajaran dan tujuan yang akan dicapai

    soft skill. Sehingga tenaga pendidik harus menyeleksi dan mengorganisasikan dimensi-

    dimensi soft skill yang koheran dalam mata pelajaran.

  • 2. Penerapan soft skill harus berdasarkan pada pengalaman kerja di sekolah misalnya

    jika ingin menerapkan kedisiplinan, motivasi kerja, kewirausahaan kepada peserta didik maka

    tenaga pendidik harus melakukan seleksi pengalaman belajar yang layak dan bermakna untuk

    disimulasikan.

    3. Penerapan soft skill dalam mata pelajaran (hard skill) dapat dilakukan dengan

    pemberian contoh oleh tenaga pendidik, dalam hal ini dari seorang guru.

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

    membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada

    pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

    Seorang guru harus memiliki kemampuan , keterampilan, serta soft skill di dalam

    proses belajar bersama siswa. Soft skill sendiri, sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar

    kemampuan teknis dan akademis (Hard Skill), yang lebih mengutamakan kemampuan intra

    dan interpersonal. Dan secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori:

    intrapersonal dan interpersonal skill. Sedangkan hard skill merupakan kemampuan teknis

    yang terdiri dari keahlian bidang kerja (mata pelajaran).Jika soft skill dan hard skill

    dipadukan dalam pembelajaran maka terciptalah lulusan yang cerdas, pintar dan beretika.

    Sehingga yang menjadi tolak ukur keberhasilan seorang guru di dalam kelas,adalah

    ditentukan oleh soft skill.

    B. Saran

    Dari keseluruhan pentingnya seorang guru, keterampilan, kompetensi yang dimiliki

    serta soft skill yang dikembangkan dalam makalah ini, penulis menyarankan agar sebagai

    calon seorang guru profesional, kita harus mempunya kesadaran dan semangat tentang profesi

    keguruan kita. Kesadaran ini dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Dimana kesadaran

    internal sendiri, menjadikan mahasiswa berprofesi guru semakin kuat secara personal ,

    sedangkan kesadaran internal menjadikan mahasiswa berprofesi guru kuat secara sosial.

  • DAFTAR PUSTAKA

    http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.com/2012/01/soft-skill-dalam-pembelajaran.html

    https://ibnufajar75.wordpress.com/2012/12/27/empat-kompetensi-yang-harus-dimiliki-seorang-guru-

    profesi