Jump 3&7 Skenario 2 Geriatri
-
Upload
muhfarizaaudi -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of Jump 3&7 Skenario 2 Geriatri
8/19/2019 Jump 3&7 Skenario 2 Geriatri
http://slidepdf.com/reader/full/jump-37-skenario-2-geriatri 1/2
Jump 3
Gangguan Tidur Pada Usia Lanjut
Akibat penting dari penelitian dinamik untuk tidur adalah deskripsi yang lebih
sistematik dari gangguan tidur. Klasifikasi oleh Association of Sleep Disorder Centers pada
tahun 1999 dianggap komprehensif dan bermanfaat secara praktis. Gangguan tidur yang berat
pada usia lanjut dibagi menjadi :
1. Gangguan memulai dan mempertahankan tidur (disorders of initiating and
maintaining sleep = !"#$
%. Gangguan mengantuk berlebihan (disorders of e&cessi'e somnolence =
)#$
*. Gangguan siklus tidur + jaga (disorders of the sleep + ,ake cycle$
-. erilaku tidur abnormal (abnormal sleep beha'iour/ parasomnias$
Gangguan memulai dan mempertahankan tidur atau insomnia berkaitan dengan
gangguan klinik sebagai berikut :
1. Apnea tidur/ terutama apnea tidur sentral
%. "ioklonus yang berhubungan dengan tidur berjalan/ gerakan
mendadak pada tingkat yang berulang/ stereotipik/ unilateral atau bilateral/ keluhan
berupa 0tungkai gelisah (restless leg $/ tungkai kaku ,aktu malam/ neuropatia atau
miopatia dan defisiensi asam folat dan besi.
*. 2erbagai konflik emosional dan stress merupakan penyebab
psikofisiologik dari insomnia.
-. Gangguan psikiatrik berat terutama depresi seringkali menimbulkan
bangun terlalu pagi dan dapat bermanifestasi sebagai insomnia dan hipersomnia.
epresi endogen berkaitan dengan onset dini dari tidur 3)" dan dapat diperbaiki
secara dramatis dengan obat antidepresan.
4. Keluhan penyakit5penyakit organik/ misalnya nyeri karena arthritis/
penyakit keganasan/ nocturia/ penyakit hati atau ginjal dan sesak napas dapat
mengakibatkan bangun berulang pada tidur malam.
6. #indrom otak organik yang kronik seringkali menimbulkan insomnia.
enyakit arkinson terganggu tidurnya %5* jam. asien Al7heimer sering terbangun
tengah malam dan dapat menimbulkan eksitasi paradoksikal.
8. at seperti alkhohol dan obat kortikosteroid/ teofilin dan beta5blockers
dapat menginterupsi tidur. engobatan dengan stimulansia dan gejala lepas 7at
hipnotika dan sedati'a perlu diperhatikan untuk gangguan tidur.
Jump 7
8/19/2019 Jump 3&7 Skenario 2 Geriatri
http://slidepdf.com/reader/full/jump-37-skenario-2-geriatri 2/2
erapi !nkontinensia urin :
engelolaan inkontinensia pada penderita lanjut usia/ secara garis besar dapat
dikerjakan sebagai berikut:
a. rogram rehabilitasi antara lain
5 "elatih respons ;< agar baik lagi
5 "elatih perilaku berkemih
5 atihan otot5otot dasar panggul
5 "odifikasi tempat untuk berkemih (urinal/ komodo$
c. bat5obatan
erapi dengan menggunakan obat5obatan diberikan apabila masalah akut sebagai
pemicu timbulnya inkontinensia urin telah diatasi dan berbagai upaya bersifat
nonfarmakologis telah dilakukan tetapi tetap tidak berhasil mengatasi
inkontinensia tersebut. emberian obat disesuaikan dengan tipe inkontinensia
urinnya.
a. embedahan
embedahan merupakan pilihan terakhir untuk inkontinensia yang tidak berhasil
diatasi dengan perilaku/ obat5obatan/ ataupun dengan alat bantu. apat juga
merupakan pilihan penderita sendiri/ ,alaupun hampir semua penderita tidak
menyukai tindakan pembedahan. 2eberapa tindakan pembedahan seperti
spincterectomi/ operasi prostat atau operasi pada prolaps rahim
b. Kateterisasi/ baik secara berkala (intermitten$ atau menetap (indwelling)
c. ain5lain/ misalnya penyesuaian lingkungan yang mendukung untuk kemudahan
berkemih/ penggunaan pakaian dalam dan bahan5bahan penyerap khusus untuk
mengurangi dampak inkontinensia.
aftar pustaka :
Goet7 >G. (%??8$ Cerebrovascular Diseases. In : Goetz: Tetboo! of Clinical
"eurolog#$ %rd ed . hiladelphia : #aunders
Gunadi @.(19-$. &roblemati! 'sia (anut Ditinau Dari Sudut *ese+atan ,iwa.
Bakarta: Bi,a C;!! (-$:9598.