Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

41
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR ...... TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 1

description

Bahan sertfikasi WI

Transcript of Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

Page 1: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

PERATURAN

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

NOMOR ...... TAHUN 2011

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

JAKARTA, 2011

1

Page 2: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

NOMOR ...... TAHUN 2011

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

Menimbang: a. bahwa pelaksanaan sertifikasi Widyaiswara selain

merupakan penjaminan kualitas dalam rangka pengakuan

kelayakan sebagai Widyaiswara profesional atas dasar

penguasaan kompetensi, juga merupakan bagian dari

program pembinaan karier oleh Instansi Pembina Diklat;

b. bahwa sehubungan dengan huruf a di atas, dipandang perlu

menetapkan Pedoman Penyelenggaraan Sertifikasi

Widyaiswara;

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2

Page 3: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana

telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor

198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4019);

5. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 1972 tentang

Tanggung Jawab Fungsional Pendidikan dan Latihan;

6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

7. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan

Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;

8. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit

Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non

3

Page 4: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 tahun 2005;

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional

Widyaiswara dan Angka Kreditnya;

10.Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara

dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 dan

Nomor 2 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;

11.Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 3

Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional

Widyaiswara dan Angka Kreditnya;

12.Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 5

Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Widyaiswara;

13.Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 6

Tahun 2008 tentang Pedoman Sertifikasi Widyaiswara;

14.Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 8

Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan

Fungsional Widyaiswara sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 3

Tahun 2009;

15.Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4

Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Administrasi Negara, sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Kepala Lembaga

Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2011;

4

Page 5: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI

WIDYAISWARA

Pasal 1

Pedoman Penyelenggaraan Sertifikasi Widyaiswara yang

selanjutnya disebut Pedoman sebagaimana tercantum dalam

Lampiran Peraturan ini, merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 2

Pedoman Penyelenggaraan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 1 digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan

sertifikasi Widyaiswara.

Pasal 3

Dengan berlakunya Peraturan ini, Peraturan Kepala Lembaga

Administrasi Negara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Sertifikasi Widyaiswara dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 4

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

pada tanggal : 2011

KEPALA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

5

Page 6: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

ASMAWI REWANSYAH

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

NOMOR ... TAHUN 2011

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA

6

Page 7: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan

Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah memberikan

tanggung jawab kepada Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai

Instansi Pembina Diklat untuk melaksanakan standarisasi dan akreditasi

Diklat termasuk standarisasi dan sertifikasi Widyaiswara. Untuk maksud

tersebut telah ditetapkan Standar Kompetensi Widyaiswara dan Pedoman

Sertifikasi Widyaiswara.

Pada dasarnya sertifikasi bertujuan untuk memenuhi kualifikasi minimum

Widyaiswara yang merupakan bagian dari program pembinaan dan

pengembangan kariernya. Sertifikasi Widyaiswara diperlukan dalam

rangka menjamin kualitas kemampuan dan kelayakan Widyaiswara

sebagai tenaga pendidik, pengajar, dan pelatih bagi PNS yang profesional

di lembaga Diklat pemerintah. Penyelenggaraan sertifikasi juga

merupakan upaya penting dalam rangka pengendalian kualitas guna

mendukung tercapainya tujuan dan sasaran Diklat secara berdaya guna

dan berhasil guna. Untuk maksud tersebut, dipandang perlu menerbitkan

Pedoman Penyelenggaraan Sertifikasi Widyaiswara.

B. Tujuan

Pedoman penyelenggaraan sertifikasi Widyaiswara disusun untuk

memberikan panduan secara teknis dalam perencanaan, pelaksanaan

dan pengendalian sertifikasi baik oleh Instansi Pembina maupun melalui

7

Page 8: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

kemitraan antara Instansi Satminkal Widyaiswara dengan Instansi

Pembina.

C. Pengertian

Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:

1. Widyaiswara adalah PNS yang diangkat sebagai pejabat fungsional

oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab,

wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih PNS pada

Lembaga Diklat Pemerintah.

2. Lembaga Diklat Pemerintah adalah satuan unit organisasi pada

Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Kesekretariatan

Lembaga Negara, dan Perangkat Daerah yang bertugas melakukan

pengelolaan Diklat dan pengembangan SDM.

3. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh

seorang PNS, berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku

yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

4. Standar Kompetensi adalah kemampuan minimal yang secara umum

dimiliki oleh Widyaiswara dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab

dan wewenangnya untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih PNS,

yang terdiri atas kompetensi pengelolaan pembelajaran, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi substantif.

5. Sertifikasi adalah proses pengakuan atas kelayakan seorang

Widyaiswara dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab,

wewenangnya untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih mata Diklat

tertentu melalui uji kompetensi dengan merujuk pada Standar

Kompetensi.

8

Page 9: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

6. Rumpun Mata Diklat adalah kumpulan Mata Diklat sejenis yang dapat

diampu oleh seorang Widyaiswara. Jumlah Rumpun Mata Diklat

ditetapkan oleh masing-masing instansi teknis.

7. Portofolio adalah kumpulan dokumen yang berisi data/informasi unjuk

kerja dan/atau kinerja Widyaiswara yang akan mengikuti sertifikasi.

8. Micro teaching adalah simulasi mengajar dari mata Diklat yang dipilih

Widyaiswara sebagai spesialisasinya.

9. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara yang selanjutnya

disebut Instansi Pembina adalah Lembaga Administrasi Negara (LAN)

yang secara fungsional bertanggung jawab atas penetapan dan

pengendalian terhadap standar kompetensi Widyaiswara yang meliputi

kewenangan penanganan, prosedur pelaksanaan tugas, dan

metodologi termasuk petunjuk teknis kewidyaiswaraan.

10. Instansi Satminkal Widyaiswara adalah Satuan Administrasi

Pangkal/Unit kerja lembaga Diklat dimana Widyaiswara bertugas pada

Lembaga Negara, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non

Kementerian, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.

11.Peta substantif Diklat adalah matriks yang berisi informasi nama

Widyaiswara dan spesialisasinya dari program-program Diklat yang

diselenggarakan oleh lembaga Diklat, yang disahkan oleh pimpinan

lembaga Diklat.

9

Page 10: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

BAB II

PERSYARATAN PESERTA DAN

PENETAPAN SPESIALISASI

A. Persyaratan

Untuk dapat mengikuti sertifikasi, seorang Widyaiswara harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

1. Status kepegawaiannya tidak dalam pembebasan sementara,

sebagaimana dimaksud Pasal 31 Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang

Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;

2. Menentukan bidang spesialisasi yang akan disertifikasi;

3. Memiliki latar belakang pendidikan formal, pengalaman kerja dan/atau

telah lulus Diklat Substansi yang sesuai dengan bidang spesialisasi

yang disertifikasi;

4. Diusulkan oleh pimpinan lembaga Diklat masing-masing Widyaiswara

untuk menempuh sertifikasi;

5. Melampirkan SK Jabatan Widyaiswara dan SK Pangkat Terakhir;

6. Pengusulan sertifikasi Widyaiswara harus didasarkan pada peta

substantif Diklat yang ada di masing-masing lembaga Diklat;

7. Mengajukan portofolio sebagai bahan penilaian dan pertimbangan

seleksi administratif.

B. Penetapan Spesialisasi

1. Widyaiswara dapat menetapkan maksimal 3 (tiga) bidang spesialisasi

mata Diklat atau rumpun mata Diklat untuk Diklat dalam jabatan (Diklat

Kepemimpinan, Diklat Teknis, Diklat Fungsional) dan Diklat

Prajabatan.

2. Penetapan spesialisasi didasarkan pada latar belakang pendidikan

formal, pengalaman kerja dan/atau Diklat substansi yang sesuai

dengan pilihan bidang spesialisasi dimaksud.

10

Page 11: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

3. Apabila terjadi perubahan atas penetapan spesialisasi sebagaimana

butir 2 diatas, maka widyaiswara dapat mengajukan ulang spesialisasi

tersebut sepanjang bidang spesialisasinya tetap maksimal 3 (tiga).

Untuk spesialisasi mata diklat yang digantikan, harus dinyatakan tidak

berlaku oleh yang bersangkutan dengan persetujuan pimpinan

lembaga diklat. Selanjutnya, widyaiswara yang bersangkutan wajib

mengikuti kembali sertifikasi dari spesialisasi yang baru.

11

Page 12: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

BAB III

PENYELENGGARA SERTIFIKASI

A. Dewan Penilai

Dewan Penilai bertugas mengevaluasi proses penyelenggaraan sertifikasi

Widyaiswara dan berwenang menetapkan hasil-hasilnya.

1. Dewan Penilai dipimpin oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara

selaku ketua.

2. Anggota Dewan Penilai terdiri atas:

a. Deputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur LAN;

b. Kepala Direktorat Pembinaan Widyaiswara LAN merangkap

sebagai Sekretaris;

c. 2 (dua) orang Widyaiswara Utama yang ditunjuk oleh Deputi

Bidang Pembinaan Diklat Aparatur LAN.

B. Tim Penilai

Dalam pelaksanaan sertifikasi, Deputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur

menunjuk Tim Penilai, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Tim Penilai berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Dewan Penilai.

2. Tim Penilai bertugas :

a. melakukan verifikasi dan penilaian portofolio dan berkas

microteaching peserta sertifikasi;

b. (menentukan kelayakan calon peserta sertifikasi untuk mengikuti uji

kompetensi);

c. menguji kompetensi peserta dari aspek penguasaan substantif dan

pengelolaan pembelajaran pada proses pemaparan mata diklat

serta memberikan masukan untuk perbaikan berkelanjutan peserta

sertifikasi;

12

Page 13: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

d. mengolah dan menyampaikan hasil penilaian peserta sertifikasi

kepada Dewan Penilai.

e. menyusun dan menyampaikan laporan hasil penilaian sertifikasi

kepada Dewan Penilai.

3. Tim Penilai terdiri dari:

a. Penilai Kompetensi Substantif; dan

b. Penilai Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran;

4. Jumlah anggota tim penilai ditentukan berdasarkan jumlah peserta dan

keragaman kompetensi yang diuji.

5. Setiap anggota tim penilai wajib memiliki sertifikat penilai pada

program sertifikasi yang dikeluarkan oleh instansi pembina Jabatan

Fungsional Widyaiswara.

C. Sekretariat Sertifikasi

Direktorat Pembinaan Widyaiswara secara fungsional melaksanakan

tugas kesekretariatan dalam pelaksanaan Sertifikasi.

1. Sekretariat Sertifikasi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Dewan Penilai.

2. Sekretariat dipimpin oleh seorang koordinator yang dijabat oleh Kepala

Sub Direktorat Evaluasi dan Penempatan Widyaiswara pada Direktorat

Pembinaan Widyaiswara.

3. Sekretariat bertugas mempersiapkan pelaksanaan sertifikasi yang

meliputi:

a. Menerima peta substantif Diklat dari lembaga Diklat yang disahkan

oleh pimpinan lembaga Diklat;

b. Menerima dan melakukan seleksi administratif terhadap portofolio

calon peserta sertifikasi Widyaiswara;

c. Mengirimkan surat pemanggilan calon peserta sertifikasi yang lolos

seleksi administratif, setelah ditetapkan dan disetujui Dewan

Penilai;

d. Mengusulkan Tim Penilai kepada Deputi Bidang Pembinaan Diklat

Aparatur;

13

Page 14: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

e. Membuat dan mengirimkan surat permintaan kesediaan menjadi

anggota Tim Penilai;

f. Menyiapkan bahan-bahan penilaian bagi Tim Penilai baik substantif

maupun administratif;

g. Mendampingi Tim Penilai dalam pelaksanaan sertifikasi;

h. Menerima hasil penilaian Tim Penilai;

i. Menyusun laporan hasil sertifikasi;

j. Menyiapkan bahan-bahan untuk rapat Dewan Penilai;

k. Menyiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan sertifikasi;

l. Mengirimkan penetapan hasil sertifikasi kepada pimpinan lembaga

Diklat Widyaiswara;

m. Menyampaikan sertifikat kepada Widyaiswara.

14

Page 15: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

BAB IV

MEKANISME PELAKSANAAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA

A. Penetapan Spesialisasi Widyaiswara

1. Lembaga Diklat menyusun peta substansi Diklat untuk menetapkan

spesialisasi Widyaiswara sesuai RENSTRA Diklat;

2. Bidang spesialisasi Widyaiswara untuk Diklat Kepemimpinan dan Diklat

Prajabatan mengacu pada ketentuan yang dikeluarkan oleh Lembaga

Administrasi Negara;

3. Bidang spesialisasi Widyaiswara untuk Diklat Teknis dan Diklat

Fungsional mengacu pada ketentuan yang dikeluarkan oleh Instansi

Pembina Teknis dan Instansi Pembina Jabatan Fungsional.

B. Pengusulan Sertifikasi Widyaiswara

Pimpinan lembaga Diklat mengusulkan Widyaiswara yang akan mengikuti

sertifikasi ke Lembaga Administrasi Negara c.q. Direktorat Pembinaan

Widyaiswara dengan melampirkan:

1. Peta Substansi Diklat sesuai formulir 1;

2. Portofolio masing-masing Widyaiswara yang diusulkan untuk

mengikuti sertifikasi sesuai formulir 2;

3. Bahan uji kompetensi terdiri dari:

a. GBPP/RBPMD dan SAP/RP (makro dan mikro);

b. Materi Pelengkap Modul;

c. Bahan tayang (makro dan mikro).

4. Rekaman mengajar Diklat dengan jangka waktu maksimal 2 (dua)

tahun sebelum pelaksanaan sertifikasi. Dalam rekaman dimaksud

harus mencakup tahap pembukaan, penyajian dan penutup dengan

durasi minimal 90 menit dan maksimal 180 menit dalam bentuk CD.

Rekaman mengajar harus sesuai ketentuan sebagai berikut :

15

Page 16: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

a. Memiliki kualitas gambar

dan suara yang baik dan jelas;

b. Durasi rekaman minimal

90 menit dan maksimal 180 menit yang mencakup tahap

pembukaan, penyajian, dan penutup pembelajaran,

memperlihatkan variasi metode pembelajaran dan penggunaan

media pembelajaran;

c. Rekaman dalam format

VCD/DVD.

5. Form penilaian kompetensi sosial dan kepribadian yang ditanda

tangani oleh Pimpinan Lembaga Diklat

C. Pemanggilan Peserta Sertifikasi

Sekretariat Sertifikasi melakukan pemanggilan bagi peserta sertifikasi

yang memenuhi kelayakan uji portofolio sesuai dengan spesialisasi yang

telah ditentukan.

D. Pelaksanaan Uji Kompetensi

1. Dalam satu angkatan pelaksanaan sertifikasi, jumlah peserta

maksimal adalah 30 orang.

2. Peserta sertifikasi dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok sesuai

spesialisasinya yang terdiri dari maksimal 10 (sepuluh) orang peserta

dan dinilai oleh 2 (dua) orang tim penilai substansi dan pengelolaan

pembelajaran.

3. Sertifikasi dilaksanakan minimal selama 3 (tiga) hari.

4. Pada saat uji kompetensi dihadapan tim penilai, setiap peserta

diberikan waktu selama 90 menit, meliputi 15 menit untuk micro

teaching dan 75 menit untuk uji kompetensi substansi dan pengelolaan

pembelajaran.

E. Penentuan Kelulusan

Peserta dinyatakan lulus apabila memenuhi kriteria penilaian yang

meliputi:

16

Page 17: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

1. Pengelolaan Pembelajaran (bobot 40%)

2. Kepribadian (bobot 10%)

3. Sosial (bobot 10%)

4. Substantif (bobot 40%)

Nilai minimal kelulusan untuk masing-masing kriteria di atas adalah 71

(tujuh puluh satu) dari rentang penilaian 1 – 100.

Bagi peserta yang dinyatakan tidak lulus diberikan kesempatan

mengulang 1 (satu) kali untuk spesialisasi yang sama.

Penggantian spesialisasi Widyaiswara harus mendapat persetujuan dari

pimpinan lembaga Diklat yang dituangkan dalam peta substantif Diklat.

17

Page 18: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

BAB V

PENILAIAN DAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

A. Instrumen Penilaian

1. Penilaian Aspek Kompetensi Kepribadian oleh rekan sejawat

minimal setengah dari populasi Widyaiswara, serta pimpinan di unit

Diklat yang bersangkutan.

Hal-hal yang dinilai dalam aspek kompetensi kepribadian adalah:

a. Mampu menerima umpan balik secara obyektif;

b. Mampu mengendalikan diri dalam berinteraksi;

c. Mampu berbicara dengan santun;

d. Mampu bersikap sopan;

e. Mampu mentaati atau mematuhi peraturan yang berlaku di

lingkungan kerjanya.

2. Penilaian Aspek Kompetensi Sosial oleh rekan sejawat minimal

setengah dari populasi Widyaiswara di unit Diklat, serta pimpinan di

unit Diklat yang bersangkutan.

Hal-hal yang dinilai dalam aspek kompetensi sosial adalah:

a. Mampu bekerjasama dengan baik dengan sesama rekan

Widyaiswara, pejabat struktural, penyelenggara Diklat, dan SDM

kediklatan lainnya;

b. Mampu berkomunikasi dengan baik dengan sesama rekan

Widyaiswara, pejabat struktural, penyelenggara Diklat, dan SDM

kediklatan lainnya.

3. Penilaian Aspek Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran oleh

Penilai Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran.

Hal-hal yang dinilai dalam aspek pengelolaan pembelajaran adalah:

a. Keterampilan untuk membuka kelas (perkenalan, deskripsi singkat,

tujuan pembelajaran);

b. Keterampilan menggunakan alat bantu pembelajaran;

18

Page 19: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

c. Kesesuaian metode dengan tujuan pembelajaran;

d. Keterampilan dalam mengelola tanya jawab;

e. Penampilan, gaya dan sikap dalam penyampaian;

f. Kemampuan memotivasi peserta;

g. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar;

h. Kualitas suara dan intonasi;

i. Kualitas Bahan Uji Kompetensi (RBPMD, RP makro dan mikro,

Materi Pelengkap Modul, Bahan Tayang makro dan mikro);

j. Kemampuan menyajikan materi secara sistematis;

k. Keterampilan menutup kelas (kesimpulan penyajian dan evaluasi

pembelajaran);

l. Keterampilan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.

4. Penilaian Aspek Kompetensi Substansi oleh Penilai Kompetensi

Substansi.

Hal yang dinilai dari aspek kompetensi substansi adalah:

a. Memahami dan menjelaskan isi/materi, teori/prinsip yang berlaku

dalam substansi spesialisasi;

b. Menjelaskan penerapan teori/prinsip substansi spesialisasi;

c. Mengevaluasi dan menganalisa kasus/masalah yang ada/timbul

yang berkenaan dengan substansi spesialisasi;

d. Menemukan solusi, membuat kesimpulan dan mengemukakan

rekomendasi atas kasus/masalah yang ada mengenai substansi

spesialisasi.

B. Sertifikat Kompetensi

1. Widyaiswara yang dinyatakan lulus diberikan sertifikat sebagai bentuk

pengakuan atas kompetensi yang dimilikinya.

2. Sertifikat berlaku selama Widyaiswara yang bersangkutan mengampu

spesialisasinya.

3. Sertifikat diberikan kepada Widyaiswara untuk masing-masing 1 (satu)

bidang spesialisasi.

4. Sertifikat ditandatangani oleh Kepala LAN.

19

Page 20: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

BAB VI

PEMBIAYAAN SERTIFIKASI

Dalam rangka efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan sertifikasi

Widyaiswara, maka sumber pembiayaan penyelenggaraan sertifikasi dapat

berasal dari:

1. Anggaran Lembaga Administrasi Negara, dan/atau

2. Anggaran Instansi Pengusul.

20

Page 21: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

BAB VII

P E N U T U P

1. Pedoman ini disusun dalam rangka jaminan profesionalisme jabatan

fungsional Widyaiswara.

2. Apabila di kemudian hari terdapat perubahan kebijakan dapat dilakukan

perbaikan.

Ditetapkan di : Jakarta

pada tanggal :

KEPALA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

ASMAWI REWANSYAH

21

Page 22: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

Formulir 1DAFTAR PETA SUBSTANTIF DIKLAT

Lembaga Diklat: .....................................Tahun ....... sampai dengan .......

NoNama

Program Diklat

Mata Diklat/

Rumpun Mata Diklat

Jumlah JP

Jumlah Diklat

(5 tahun)

Total(Jumlah JP x 5 tahun)

Widyaiswara Pengampu

1. 1.

2.

Dst.

2. 1.

2.

Dst.

Dst.

Kapusdiklat Kementerian/LPNK/

Kepala Badan (Kantor) Diklat Pemprov/Kab/Kota

(……… ………………………………)

NIP.

Catatan:

Jumlah JP minimal untuk tatap muka per tahun yang harus dipenuhi adalah 500 JP, sebagai prasyarat kecukupan angka kredit untuk kenaikan jabatan.

Disusun oleh Kepala Biro Kepegawaian/Kepala Diklat/Kapusdiklat kementrian /LPNK/Kepala Badan (Kantor) Diklat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Widyaiswara pengampu

5 (lima) tahun sesuai dengan Rencana Strategis (RENSTRA) Diklat. RENSTRA Diklat harus dilampirkan

22

Page 23: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

Formulir 2

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARAREPUBLIK INDONESIA

Pasfoto Terbaru Berwarna Ukuran 3x4 cm

1. Nama Lengkap (Gelar)

2. NIP3. No Seri KARPEG4. Tempat/Tanggal Lahir5. Pangkat/Golongan/TMT6. Jabatan7. Instansi/Unit Kerja8. Alamat Kantor/Telp/Faks/E-mail

9. Alamat Rumah/Telp/Faks/HP

10. Nomor, Tanggal Surat Usulan Mengikuti Sertifikasi

11. Pejabat Pengusul13. Spesialisasi yang akan disertifikasi

Pendidikan

JenjangPerguruan Tinggi Bidang Studi/Jurusan

Tahun Lulus

D4S1S2S3

23

PORTOFOLIOPESERTA SERTIFIKASI

WIDYAISWARA

Page 24: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

Pengalaman Jabatan (Sejak CPNS)

No Nama JabatanPangkat/ Golongan

Eselon/ Jenjang Jabatan

Tahun .... s/d ...

Instansi/ Unit Kerja

1

2

3

Dst

Pengalaman Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan

No Nama Diklat PenyelenggaraTempat

PenyelenggaraanTahun

1

2

3

Dst

Kegiatan Ilmiah/Seminar

NoNama Kegiatan Ilmiah/Seminar

PenyelenggaraTempat

PenyelenggaraanTahun

1

2

3

Dst

Mengetahui, Kapusdiklat Kementerian/LPNK/Kepala Badan (Kantor) Diklat Pemprov/Kab/Kota

(………………………………………) NIP.

Widyaiswara

(………………………………………) NIP.

24

Page 25: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

Formulir 3

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA__________________________________

FORM PENILAIAN

KOMPETENSI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

NAMA PESERTA : .......................................................................................

INSTANSI : .......................................................................................

NO. ASPEK YANG DIEVALUASIBOBOT

(%)NILAI

NILAI AKHIR(BOBOT X NILAI)*

1.Keterampilan untuk membuka kelas (perkenalan, deskripsi singkat, tujuan pembelajaran)

10

2.Keterampilan menggunakan alat bantu pembelajaran

10

3.Kesesuaian metode dengan tujuan pembelajaran

15

4. Keterampilan dalam menjawab pertanyaan 10

5.Penampilan, gaya dan sikap dalam penyampaian

10

6. Kemampuan memotivasi peserta 5

7.Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

5

8. Kualitas suara dan intonasi 5

9.Kualitas Bahan Uji Kompetensi (RBPMD, RP, Materi Pelengkap Modul, Bahan Tayang)

10

10.Kemampuan menyajikan materi secara sistematis

10

11.Keterampilan menutup kelas (kesimpulan penyajian dan evaluasi pembelajaran)

5

12.Kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris

5

TOTAL NILAI 100%

* diisi oleh Sekretariat Sertifikasi

91 – 100 Baik SekaliLulus

Penilai 81 – 90 Baik71 – 80 Cukup61 – 70 Kurang Tidak

Lulus51 – 60 Kurang Sekali(…………………………........…….)

25

Tidak Konsisten: Pedoman Menggun

Page 26: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

26

Page 27: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

Formulir 4

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FORM PENILAIAN

KOMPETENSI KEPRIBADIAN

NAMA PESERTA : .........................................................................

INSTANSI : .........................................................................

NO UNSUR YANG DINILAI NILAI

1. Mampu menerima umpan balik secara obyektif

2. Mampu mengendalikan diri dalam berinteraksi

3. Mampu berbicara dengan santun

4. Mampu bersikap sopan

5.Mampu mentaati atau mematuhi peraturan yang berlaku di lingkungan kerjanya

RATA-RATA

Keterangan nilai:91 – 100 Baik Sekali

Lulus81 – 90 Baik71 – 80 Cukup61 – 70 Kurang Tidak

Lulus51 – 60 Kurang Sekali

27

Kapusdiklat Kementerian/LPNK/Kepala Badan (Kantor) Diklat

Pemprov/Kab/Kota

(………..………………………………)

NIP.

Page 28: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

Formulir 5

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FORM PENILAIAN

KOMPETENSI SOSIAL

NAMA PESERTA : .........................................................................

INSTANSI : .........................................................................

NO UNSUR YANG DINILAI NILAI

1.Mampu bekerjasama dengan baik dengan sesama rekan Widyaiswara, pejabat struktural, penyelenggara Diklat, dan SDM kediklatan lainnya

2.Mampu berkomunikasi dengan baik dengan sesama rekan Widyaiswara, pejabat struktural, penyelenggara Diklat, dan SDM kediklatan lainnya

RATA-RATA

Keterangan nilai:91 – 100 Baik Sekali

Lulus81 – 90 Baik71 – 80 Cukup61 – 70 Kurang Tidak

Lulus51 – 60 Kurang Sekali

28

Penilai

(………………………………….......)

NIP.

Page 29: Juknis Sertifikasi 13 Sep 2011

Formulir 6

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FORM PENILAIAN

KOMPETENSI SUBSTANSI

NAMA PESERTA : .........................................................................

INSTANSI : .........................................................................

NO UNSUR YANG DINILAI NILAI

1.Memahami dan menjelaskan isi/materi, teori/prinsip yang berlaku dalam substansi spesialisasi

2.Menjelaskan penerapan teori/prinsip substansi spesialisasi

3.Mengevaluasi dan menganalisa kasus/masalah yang ada/timbul yang berkenaan dengan substansi spesialisasi

4.Menemukan solusi, membuat kesimpulan dan mengemukakan rekomendasi atas kasus/masalah yang ada mengenai substansi spesialisasi

RATA-RATA

Keterangan nilai:91 – 100 Baik Sekali

Lulus81 – 90 Baik71 – 80 Cukup61 – 70 Kurang Tidak

Lulus51 – 60 Kurang Sekali

29

Penilai

(……… ………………………………)

NIP.