MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA SELASA, 14 DESE … · Menteri Dalam Negeri dan Partai Demokrat...

1
APA yang terjadi kemarin di Yogyakarta tidak bisa dikatakan lain kecuali satu kata: melawan. Rakyat Yogyakarta melawan total untuk menjaga eksistensi sistem pemerintahan yang selama ini mereka hormati. Hampir seluruh komponen kota itu tumpah ruah ke Gedung DPRD untuk menegaskan sikap mereka bahwa keistimewaan Yogyakarta harus dipertahankan apa adanya. Yogyakarta dipimpin sultan yang juga menjabat gubernur dan ditetapkan, bukan dipilih. Itulah keistimewaan Yogyakarta yang dibela rakyat mati-matian. Perlawanan rakyat Yogyakarta ternyata searah dengan kese- pakatan fraksi-fraksi DPRD DIY. Semua fraksi, kecuali Fraksi Partai Demokrat, menyatakan setuju Gubernur DIY ditetapkan, bukan dipilih. Menangkah perlawanan rakyat Yogyakarta? Belum! Ka- rena keputusan terakhir masih menunggu pembahasan RUU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta antara pemerintah pusat dan DPR di Jakarta. Menteri Dalam Negeri dan Partai Demokrat adalah dua pihak yang ngotot bahwa Gubernur DIY harus dipilih, bukan ditetapkan. Menangkah si- kap pemerintah dan Partai Demokrat? Belum tentu. Bila tren hari ini bertahan, besar kemungkinan pemerintah akan kalah di DPR karena mayoritas fraksi, termasuk anggota koalisi, mendukung penetapan. Banyak yang bertanya ti- dak habis pikir. Apa begitu gentingnya Yogyakarta bagi Indonesia saat ini dan ke depan sehingga keistime- waannya perlu diubah? Pada sisi manakah Daerah Istimewa Yogyakarta bertentangan dengan demokrasi dan konstitusi? Keistimewaan Yogyakarta adalah pada kesepakatan dan penghargaan kita pada sistem pemerintahan yang meng- gabungkan jabatan sultan dan gubernur di satu tangan. Sama halnya kita memberi keistimewaan Aceh dengan membolehkan sistem hukum syariah yang berbeda dari sistem hukum nasio- nal. Juga sama dengan keistimewaan Papua yang memboleh- kan perwakilan adat dalam sistem pemerintahan lokal. Kalau Aceh boleh memperoleh keistimewaan memberlaku- kan hukum kanun, mengapa Yogyakarta tidak dibolehkan mempunyai gubernur yang menyatu di tangan sultan? Peme- rintah membuka perdebatan untuk perkara yang sangat tidak perlu untuk dipersoalkan. Penghargaan atas keistimewaan adalah bagian yang indah dan kaya dari sistem demokrasi dan hukum di Indonesia. Ada- lah kekeliruan besar menuduh Yogyakarta menganut sistem monarki yang bertentangan dengan demokrasi. Bila keistimewaan Aceh dan Papua ternyata berongkos ma- hal, Yogyakarta justru istimewa karena mengongkosi Republik ketika masih belia. Apakah negara kemudian begitu jahatnya untuk memereteli keistimewaan DIY? Inilah yang menyakitkan rakyat Yogyakarta sampai detik ini. Harus ada kebesaran jiwa para pemimpin dan elite untuk menyelesaikan kontroversi Yogyakarta. Rakyat Yogyakarta tidak menuntut yang aneh-aneh. Mereka hanya ingin mem- pertahankan sebuah sistem yang selama ini terbukti tidak bertentangan dengan demokrasi dan konstitusi. Jangan anggap remeh rakyat Yogyakarta. Mereka memiliki tradisi perlawanan yang gagah berani. HASIL penelitian mengungkapkan berhubungan seks secara rutin ampuh mengurangi ketegangan yang menghinggapi pasangan pengantin baru di fase awal kehidupan rumah tangga mereka. Penelitian dilakukan dengan cara mengikuti aktivitas 72 pa- sangan pengantin baru selama empat tahun pertama pernikah- an mereka. Hasilnya pada enam bulan pertama pernikahan, rata-rata pasangan melakukan hubungan seksual satu kali per pekan dan sekitar tiga kali per bulan setelah menginjak tahun keempat. Secara keseluruhan disimpulkan, kebahagiaan dalam rumah tangga tidak melulu dipengaruhi frekuensi hubungan seks. Na- mun, peneliti menemukan seks secara rutin bisa meningkatkan kepuasan dan kualitas hubungan pasangan suami istri. “Berhubungan seks secara rutin bisa menjadi satu cara untuk menjaga kepuasan tiap-tiap pasangan, khususnya bagi para penderita penyakit saraf,” ungkap peneliti dari University of Tennessee dalam jurnal Social Psychological and Personality Sci- ence. Dijelaskan, aktivitas seksual yang rutin dilakoni pengantin baru mampu menekan stres yang disebabkan proses adaptasi yang tidak mudah.(HealthDay/Mps/X-5) MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA SELASA, 14 DESEMBER 2010 | NO.10883 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN AP Layanan Berlangganan & Customer Service SMS: 08121128899 T: (021) 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Messi Cetak Dua Gol, CR7 Satu Lionel Messi berhasil menyamai produktivitas gol Ronaldo pada jornada ke-15 ini. Olahraga, Hlm 27 EDITORIAL Yogyakarta Melawan Jangan anggap remeh rakyat Yogyakarta. Mereka memiliki tradisi perlawanan yang gagah berani.” Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi: mediaindonesia.com PAUSE Seks Rutin Kurangi Stres menyatakan kemampuan KJRI Jeddah hanya bisa menampung 150 orang, se- dangkan TKI di bawah Jembatan Kan- dara mencapai 300-400 orang. DPRD Yogya Dukung Penetapan Semua fraksi sepakat, hanya F-PD yang masih menunggu petunjuk dari pusat. Agus Utantoro H ANYA satu kata ‘pene- tapan’. Itulah kata kunci perlawanan rakyat Yogya- karta yang mencuat dalam dua sidang akbar. Sidang paripurna terbuka yang berlangsung selama 3 jam di Gedung DPRD DIY di Jalan Malio- boro dan ‘sidang rakyat’ di Alun-Alun Utara Yogyakarta, kemarin. Dengan kehadiran ribuan rakyat yang memadati halaman Gedung DPRD Yog- yakarta, DPRD memutuskan pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur provinsi itu dengan penetapan. Keputusan tersebut merupakan hasil sidang DPRD DIY yang membahas pe- milihan atau penetapan gubernur dan wakil gubernur terkait dengan pem- bahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Keistimewaan DIY. Selain menghasilkan keputusan itu, sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana juga memutuskan mempertahankan DIY sebagai daerah istimewa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik In- donesia (NKRI). Dalam sidang yang dihadiri 44 ang- gota dari 55 anggota DPRD DIY, Sek- retaris DPRD DIY Bambang Hermanto membacakan keputusan sidang. Keputusan itu selanjutnya ditanda- tangani pimpinan dewan dan menjadi sikap politik DPRD DIY yang tertulis dalam surat Nomor 54/K/DPRD/2010. “Keputusan ini akan dikirimkan ke DPR sebagai masukan untuk ditindak- lanjuti,” kata Bambang. Enam fraksi menyatakan setuju de- ngan penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, sedangkan satu fraksi, yaitu F-PD, sebagaimana dibacakan Agus Prasetyo masih menunggu pe- tunjuk dari pusat (lihat tabel). Meski memberikan pandangan fraksi, anggota fraksi kecewa karena Ketua F-PD Putut Wiryawan tidak hadir dalam rapat paripurna terbuka tersebut. Gonjang-ganjing di partai berkuasa itu sebelumnya mencuat ketika Gusti Ban- doro Pangeran Haryo (GBPH) Prabuku- sumo mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPD Partai Demokrat DIY. Belum final Di Jakarta, Menko Polkam Djoko Su- yanto menegaskan RUU Keistimewaan DIY saat ini belum memasuki tahap nal. Pemerintah masih memformu- lasikan agar keistimewaan Yogyakarta sesuai dengan format yang tertuang da- lam UUD 1945. “Sedang dimatangkan. Kita tunggu, nanti akan segera disam- paikan ke DPR,” papar Djoko dalam konferensi pers di Jakarta. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan draf RUU Keistimewaan DIY versi pemerintah sudah nal. Hal itu kembali ditegas- kan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, kemarin. Ia menyatakan draf RUU Keistimewaan DIY yang dikirim Kementerian Dalam Negeri sudah di- terima Sekretariat Negara. Namun, menurut Sudi, Presiden Yudhoyono belum menandatangani amanat presiden (ampres) draf RUU tersebut untuk dikirimkan kepada DPR. Sudi mengatakan Presiden akan sece- patnya menandatangani ampres terse- but sehingga RUU Keistimewaan DIY bisa segera dibahas bersama oleh peme- rintah dan DPR. (Wta/Rin/*/X-6) [email protected] Berita terkait hlm 2 BANYAKNYA warga negara Indo- nesia (WNI) yang telantar di bawah Jembatan Kandara, Jeddah, Arab Saudi, mengindikasikan pemerin- tah melakukan pembiaran terkon- struksi. “Pasalnya, hal ini telah terjadi pu- luhan tahun. Kasus yang sama terus terulang dan itu tidak pernah bisa terselesaikan,” ujar anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya saat rapat kerja Komisi I DPR dengan pemerintah di Jakarta, kemarin. Dalam rapat Gedung DPR itu hadir Menlu Marty Natalegawa, Me- nakertrans Muhaimin Iskandar, dan Kepala Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat. Sejauh ini belum ada jalan keluar atas kasus TKI yang menggelandang di bawah Jembatan Kandara, meng- ingat kemampuan pemerintah ter- batas. Anggaran dan lokasi untuk me- nampung TKI tak bisa mendukung kondisi di lapangan. Kemenakertrans Kasus TKI di Kolong Kandara Buntu Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui mediaindonesia.com atau e-mail: [email protected] Pemulangan TKI telantar karena ke- lebihan masa tinggal (overstay) pun tak mudah mengingat mereka harus mele- wati karantina pemerintah Arab Saudi. Menlu mengaku kesulitan mendata overstayer sehingga mereka tidak bisa dipulangkan. Kesulitan utama bukan- lah menyiapkan surat perjalanan lak- sana paspor bagi TKI bermasalah untuk segera pulang ke Indonesia. “Ada masalah-masalah dengan TKI kita di luar negeri. Ini menunjukkan akar permasalahan, identitas palsu, pelatihan tidak optimal, menemukan bentuk serius,” kata Marty. Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat menyatakan pihaknya sedang me- nyinkronkan data TKI yang kelak dapat mengintegrasikan data antara Kemenlu, Kemenakertrans, BNP2TKI, dan kemen- terian terkait lainnya. DPR RI tak puas dengan penjelasan pemerintah. Anggota Komisi I DPR RI dari F-PAN Teguh Juwarno mendesak moratorium pengiriman TKI demi harga diri bangsa. Namun, Menakertrans Mu- haimin keberatan. (HA/Din/*/X-9) SEPAKAT PENETAPAN: Ribuan warga DI Yogyakarta dari berbagai elemen long march melewati kawasan Malioboro untuk menghadiri Sidang Paripurna DPRD Provinsi DI Yogyakarta, kemarin. Sidang paripurna sepakat memutuskan untuk pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur melalui mekanisme penetapan, bukan pemilihan. MAYORITAS fraksi di Komisi VII DPR menyetujui usulan pemerintah untuk membatasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2011. Persetujuan diberikan setelah komi- si yang membawahkan sektor energi dan lingkungan itu menggelar rapat kerja (raker) dengan pemerintah, ke- marin. Pemerintah dalam raker ter- sebut diwakili Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Saleh. Raker berlang- sung selama lebih dari 12 jam. Sejak awal, rapat berjalan alot, di- mulai pukul 10.00 WIB sempat diskors dua kali, yakni pukul 12.00 dan 17.00. Skors terakhir, yakni pukul 17.00, sedianya dijadwalkan kembali di- mulai pukul 18.30. Namun, alotnya lobi-lobi yang dilakukan fraksi-fraksi bersama pemerintah membuat rapat baru kembali dimulai pukul 20.30. Hingga berita ini diturunkan, Komisi VII tengah melakukan lobi- lobi antarfraksi. Mayoritas Fraksi Sepakat Pembatasan BBM PPP. Suara ketujuh fraksi hanya terpecah soal waktu pelaksanaan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi. Fraksi Partai Demo- krat dan PAN sepakat pembatasan konsumsi dilakukan mulai Janu- ari 2011. Sisanya me- minta pelaksanaan pembatasan di perte- ngahan 2011. Adapun, kemarin, pemerintah untuk per- tama kalinya meng- ajukan secara resmi usulan pembatasan pemakaian BBM ber- subsidi. Dalam penjelasannya, Darwin Saleh mengatakan rencana pembatasan BBM jenis premium akan dilakukan di wilayah Jabodetabek pada minggu ke- tiga Januari 2011. Bukan 1 Januari 2011 sebagaimana diwacanakan selama ini. (AW/*/Mad/Ant/X-10) Berita terkait hlm 17 Marty Natalegawa Menteri Luar Negeri ANTARA/WAHYU PUTRO MI/SUSANTO Namun, dari pantauan Media Indo- nesia, dari sembilan fraksi di Komisi VII DPR, hanya PDIP yang tetap tegas menolak kebijakan pembatasan BBM bersubsidi. Sementara itu, Fraksi Partai Gerindra abstain. Sedangkan tujuh fraksi lainnya me- nyepakati, yakni Fraksi Partai Demokrat, PAN, PKB, Hanura, Golkar, PKS, dan

Transcript of MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA SELASA, 14 DESE … · Menteri Dalam Negeri dan Partai Demokrat...

Page 1: MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA SELASA, 14 DESE … · Menteri Dalam Negeri dan Partai Demokrat adalah dua pihak yang ngotot bahwa Gubernur DIY harus dipilih, bukan ditetapkan.

APA yang terjadi kemarin di Yogyakarta tidak bisa dikatakan lain kecuali satu kata: melawan. Rakyat Yogyakarta melawan total untuk menjaga eksistensi sistem pemerintahan yang selama ini mereka hormati.

Hampir seluruh komponen kota itu tumpah ruah ke Gedung DPRD untuk menegaskan sikap mereka bahwa keistimewaan Yogyakarta harus dipertahankan apa adanya. Yogyakarta dipimpin sultan yang juga menjabat gubernur dan ditetapkan, bukan dipilih. Itulah keistimewaan Yogyakarta yang dibela rakyat mati-matian.

Perlawanan rakyat Yogyakarta ternyata searah dengan kese-pakatan fraksi-fraksi DPRD DIY. Semua fraksi, kecuali Fraksi Partai Demokrat, menyatakan setuju Gubernur DIY ditetapkan, bukan dipilih.

Menangkah perlawanan rakyat Yogyakarta? Belum! Ka-rena keputusan terakhir masih menunggu pembahasan RUU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta antara pemerintah pusat dan DPR di Jakarta.

Menteri Dalam Negeri dan Partai Demokrat adalah dua pihak yang ngotot bahwa Gubernur DIY harus dipilih, bukan ditetapkan. Menangkah si-kap pemerintah dan Partai Demokrat? Belum tentu. Bila tren hari ini bertahan, besar kemungkinan pemerintah akan kalah di DPR karena mayoritas fraksi, termasuk anggota koalisi, mendukung penetapan.

Banyak yang bertanya ti-dak habis pikir. Apa begitu gentingnya Yogyakarta bagi Indonesia saat ini dan ke depan sehingga keistime-waannya perlu diubah? Pada sisi manakah Daerah Istimewa Yogyakarta bertentangan dengan demokrasi dan konstitusi?

Keistimewaan Yogyakarta adalah pada kesepakatan dan penghargaan kita pada sistem pemerintahan yang meng-gabungkan jabatan sultan dan gubernur di satu tangan. Sama halnya kita memberi keistimewaan Aceh dengan membolehkan sistem hukum syariah yang berbeda dari sistem hukum nasio-nal. Juga sama dengan keistimewaan Papua yang memboleh-kan perwakilan adat dalam sistem pemerintahan lokal.

Kalau Aceh boleh memperoleh keistimewaan memberlaku-kan hukum kanun, mengapa Yogyakarta tidak dibolehkan mempunyai gubernur yang menyatu di tangan sultan? Peme-rintah membuka perdebatan untuk perkara yang sangat tidak perlu untuk dipersoalkan.

Penghargaan atas keistimewaan adalah bagian yang indah dan kaya dari sistem demokrasi dan hukum di Indonesia. Ada-lah kekeliruan besar menuduh Yogyakarta menganut sistem monarki yang bertentangan dengan demokrasi.

Bila keistimewaan Aceh dan Papua ternyata berongkos ma-hal, Yogyakarta justru istimewa karena mengongkosi Republik ketika masih belia. Apakah negara kemudian begitu jahatnya untuk memereteli keistimewaan DIY? Inilah yang menyakitkan rakyat Yogyakarta sampai detik ini.

Harus ada kebesaran jiwa para pemimpin dan elite untuk menyelesaikan kontroversi Yogyakarta. Rakyat Yogyakarta tidak menuntut yang aneh-aneh. Mereka hanya ingin mem-pertahankan sebuah sistem yang selama ini terbukti tidak bertentangan dengan demokrasi dan konstitusi.

Jangan anggap remeh rakyat Yogyakarta. Mereka memiliki tradisi perlawanan yang gagah berani.

HASIL penelitian mengungkapkan berhubungan seks secara rutin ampuh mengurangi ketegangan yang menghinggapi pasangan pengantin baru di fase awal kehidupan rumah tangga mereka.

Penelitian dilakukan dengan cara mengikuti aktivitas 72 pa-sangan pengantin baru selama empat tahun pertama pernikah-an mereka. Hasilnya pada enam bulan pertama pernikahan, rata-rata pasangan melakukan hubungan seksual satu kali per pekan dan sekitar tiga kali per bulan setelah menginjak tahun keempat.

Secara keseluruhan disimpulkan, kebahagiaan dalam rumah tangga tidak melulu dipengaruhi frekuensi hubungan seks. Na-mun, peneliti menemukan seks secara rutin bisa meningkatkan kepuasan dan kualitas hubungan pasangan suami istri.

“Berhubungan seks secara rutin bisa menjadi satu cara untuk menjaga kepuasan tiap-tiap pasangan, khususnya bagi para penderita penyakit saraf,” ungkap peneliti dari University of Tennessee dalam jurnal Social Psychological and Personality Sci-ence. Dijelaskan, aktivitas seksual yang rutin dilakoni pengantin baru mampu menekan stres yang disebabkan proses adaptasi yang tidak mudah.(HealthDay/Mps/X-5)

MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA SELASA, 14 DESEMBER 2010 | NO.10883 | TAHUN XLI | 28 HALAMANAP

Layanan Berlangganan & Customer Service

SMS: 08121128899T: (021) 5821303

No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Messi Cetak Dua Gol, CR7 Satu Lionel Messi berhasil menyamai produktivitas gol Ronaldo pada jornada ke-15 ini.Olahraga, Hlm 27

EDITORIAL

Yogyakarta Melawan

Jangan anggap remeh rakyat Yogyakarta. Mereka memiliki tradisi perlawanan yang gagah berani.”

Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi:mediaindonesia.com

PAUSE

Seks Rutin Kurangi Stres

menyatakan kemampuan KJRI Jeddah hanya bisa menampung 150 orang, se-dangkan TKI di bawah Jembatan Kan-dara mencapai 300-400 orang.

DPRD Yogya Dukung Penetapan Semua fraksi sepakat, hanya F-PD yang masih menunggu petunjuk dari pusat.

Agus Utantoro

HANYA satu kata ‘pene-tapan’. Itulah kata kunci perlawanan rakyat Yogya-karta yang mencuat dalam

dua sidang akbar. Sidang paripurna terbuka yang berlangsung selama 3 jam di Gedung DPRD DIY di Jalan Malio-boro dan ‘sidang rakyat’ di Alun-Alun Utara Yogyakarta, kemarin.

Dengan kehadiran ribuan rakyat yang memadati halaman Gedung DPRD Yog-yakarta, DPRD memutuskan pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur provinsi itu dengan penetapan.

Keputusan tersebut merupakan hasil sidang DPRD DIY yang membahas pe-milihan atau penetapan gubernur dan wakil gubernur terkait dengan pem-bahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Keistimewaan DIY.

Selain menghasilkan keputusan itu, sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana juga memutuskan mempertahankan DIY sebagai daerah istimewa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik In-donesia (NKRI).

Dalam sidang yang dihadiri 44 ang-gota dari 55 anggota DPRD DIY, Sek-retaris DPRD DIY Bambang Hermanto membacakan keputusan sidang.

Keputusan itu selanjutnya ditanda-tangani pimpinan dewan dan menjadi sikap politik DPRD DIY yang tertulis dalam surat Nomor 54/K/DPRD/2010. “Keputusan ini akan dikirimkan ke DPR sebagai masukan untuk ditindak-lanjuti,” kata Bambang.

Enam fraksi menyatakan setuju de-ngan penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, sedangkan satu fraksi, yaitu F-PD, sebagaimana dibacakan Agus Prasetyo masih menunggu pe-tunjuk dari pusat (lihat tabel). Meski memberikan pandangan fraksi, anggota fraksi kecewa karena Ketua F-PD Putut Wiryawan tidak hadir dalam rapat paripurna terbuka tersebut.

Gonjang-ganjing di partai berkuasa itu sebelumnya mencuat ketika Gusti Ban-doro Pangeran Haryo (GBPH) Prabuku-sumo mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPD Partai Demokrat DIY.

Belum finalDi Jakarta, Menko Polkam Djoko Su-

yanto menegaskan RUU Keistimewaan DIY saat ini belum memasuki tahap fi nal. Pemerintah masih memformu-lasikan agar keistimewaan Yogyakarta sesuai dengan format yang tertuang da-lam UUD 1945. “Sedang dimatangkan. Kita tunggu, nanti akan segera disam-paikan ke DPR,” papar Djoko dalam konferensi pers di Jakarta.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan draf RUU Keistimewaan DIY versi pemerintah sudah fi nal. Hal itu kembali ditegas-kan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, kemarin. Ia menyatakan draf RUU Keistimewaan DIY yang dikirim Kementerian Dalam Negeri sudah di-terima Sekretariat Negara.

Namun, menurut Sudi, Presiden Yudhoyono belum menandatangani amanat presiden (ampres) draf RUU tersebut untuk dikirimkan kepada DPR. Sudi mengatakan Presiden akan sece-patnya menandatangani ampres terse-but sehingga RUU Keistimewaan DIY bisa segera dibahas bersama oleh peme-rintah dan DPR. (Wta/Rin/*/X-6)

[email protected] Berita terkait hlm 2

BANYAKNYA warga negara Indo-nesia (WNI) yang telantar di bawah Jembatan Kandara, Jeddah, Arab Saudi, mengindikasikan pemerin-tah melakukan pembiaran terkon-struksi.

“Pasalnya, hal ini telah terjadi pu-luhan tahun. Kasus yang sama terus terulang dan itu tidak pernah bisa terselesaikan,” ujar anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya saat rapat kerja Komisi I DPR dengan pemerintah di Jakarta, kemarin.

Dalam rapat Gedung DPR itu hadir Menlu Marty Natalegawa, Me-nakertrans Muhaimin Iskandar, dan Kepala Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat.

Sejauh ini belum ada jalan keluar atas kasus TKI yang menggelandang di bawah Jembatan Kandara, meng-ingat kemampuan pemerintah ter-batas.

Anggaran dan lokasi untuk me-nampung TKI tak bisa mendukung kondisi di lapangan. Kemenakertrans

Kasus TKI di Kolong Kandara Buntu

Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui mediaindonesia.com atau e-mail:

[email protected]

Pemulangan TKI telantar karena ke-lebihan masa tinggal (overstay) pun tak mudah mengingat mereka harus mele-wati karantina pemerintah Arab Saudi.

Menlu mengaku kesulitan mendata overstayer sehingga mereka tidak bisa dipulangkan. Kesulitan utama bukan-lah menyiapkan surat perjalanan lak-sana paspor bagi TKI bermasalah untuk segera pulang ke Indonesia.

“Ada masalah-masalah dengan TKI kita di luar negeri. Ini menunjukkan akar permasalahan, identitas palsu, pelatihan tidak optimal, menemukan bentuk serius,” kata Marty.

Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat menyatakan pihaknya sedang me-nyinkronkan data TKI yang kelak dapat mengintegrasikan data antara Kemenlu, Kemenakertrans, BNP2TKI, dan kemen-terian terkait lainnya.

DPR RI tak puas dengan penjelasan pemerintah. Anggota Komisi I DPR RI dari F-PAN Teguh Juwarno mendesak moratorium pengiriman TKI demi harga diri bangsa. Namun, Menakertrans Mu-haimin keberatan. (HA/Din/*/X-9)

SEPAKAT PENETAPAN: Ribuan warga DI Yogyakarta dari berbagai elemen long march melewati kawasan Malioboro untuk menghadiri Sidang Paripurna DPRD Provinsi DI Yogyakarta, kemarin. Sidang paripurna sepakat memutuskan untuk pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur melalui mekanisme penetapan, bukan pemilihan.

MAYORITAS fraksi di Komisi VII DPR menyetujui usulan pemerintah untuk membatasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2011.

Persetujuan diberikan setelah komi-si yang membawahkan sektor energi dan lingkungan itu menggelar rapat kerja (raker) dengan pemerintah, ke-marin. Pemerintah dalam raker ter-sebut diwakili Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Saleh. Raker berlang-sung selama lebih dari 12 jam.

Sejak awal, rapat berjalan alot, di-mulai pukul 10.00 WIB sempat diskors dua kali, yakni pukul 12.00 dan 17.00.

Skors terakhir, yakni pukul 17.00, sedianya dijadwalkan kembali di-mulai pukul 18.30. Namun, alotnya lobi-lobi yang dilakukan fraksi-fraksi bersama pemerintah membuat rapat baru kembali dimulai pukul 20.30.

Hingga berita ini diturunkan, Komisi VII tengah melakukan lobi-lobi antarfraksi.

Mayoritas Fraksi Sepakat Pembatasan BBMPPP. Suara ketujuh fraksi hanya terpecah soal waktu pelaksanaan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

Fraksi Partai De mo-krat dan PAN sepa kat pembatasan konsumsi dilakukan mulai Janu-ari 2011. Sisanya me-minta pelaksanaan pembatasan di perte-ngahan 2011.

Adapun, kemarin, pemerintah untuk per-tama kalinya meng-ajukan secara resmi usul an pembatasan pemakaian BBM ber-

subsidi. Dalam penjelasannya, Darwin Saleh mengatakan rencana pembatasan BBM jenis premium akan dilakukan di wilayah Jabodetabek pada minggu ke-tiga Januari 2011. Bukan 1 Januari 2011 sebagaimana diwacanakan selama ini.(AW/*/Mad/Ant/X-10)

Berita terkait hlm 17

Marty NatalegawaMenteri Luar Negeri

ANTARA/WAHYU PUTRO

MI/SUSANTO

Namun, dari pantauan Media Indo-nesia, dari sembilan fraksi di Komisi VII DPR, hanya PDIP yang tetap tegas menolak kebijakan pembatasan BBM bersubsidi. Sementara itu, Fraksi Partai Gerindra abstain.

Sedangkan tujuh fraksi lainnya me-nyepakati, yakni Fraksi Partai Demokrat, PAN, PKB, Hanura, Golkar, PKS, dan