MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUA RA SENIN, 6 … file2009. Ketika itu, pemerintah berkukuh Sri Sultan...

1
2009. Ketika itu, pemerintah berkukuh Sri Sultan Hamengku Buwono X tak bisa otomatis menjadi Gubernur Yogyakarta. Gubernur Yogyakarta, menurut pemerintah, harus dipilih me- lalui mekanisme pemilihan ke- pala daerah. Namun, mayoritas fraksi di DPR menolak usulan itu karena jika Gubernur Yogya- karta dipilih melalui pemilihan kepala daerah, unsur keistime- waan Yogyakarta hilang. Sikap ngotot pemerintah, me- nurut pakar hukum tata negara SEKELOMPOK peneliti dari Israel menemukan lelaki berparas tampan lebih mudah mendapatkan peluang wawancara kerja ketimbang perempuan cantik. Bradley Rufe, peneliti ekonomi dan dosen di Ben-Gurion University di Negev, Israel, mengatakan tim menyebarkan 5.312 surat lamaran identik kepada 2.656 perusahaan menca- kup 10 bidang yang berbeda. Sebagian surat dilengkapi foto laki-laki dan perempuan yang berparas menarik dan biasa serta sebagian lain tidak dilengkapi foto. Hasilnya, surat lamaran yang dilengkapi foto laki-laki tam- pan mendapat respons 20%, sedangkan surat lamaran laki-laki yang tidak dilengkapi foto 14%, dan surat lamaran yang dileng- kapi foto laki-laki bertampang biasa saja sebesar 9%. “Hipotesis kami, kebanyakan staf HRD perempuan yang mungkin iri dengan perempuan lain yang cantik di tempat kerja mereka. Saran kami perempuan tidak menyertakan foto dalam resume mereka,” ungkap Rufe. (HealthDay/Mps/X-5) MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA SENIN, 6 DESEMBER 2010 | NO.10876 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN Layanan Berlangganan & Customer Service SMS: 08121128899 T: (021) 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Barca Nyaris Kena Skors Kemenangan atas Valencia diharapkan bisa mengangkat moral pemain Real Madrid setelah kalah dari Barcelona. Olahraga, Hlm 27 EDITORIAL NEGERI ini sesungguhnya memiliki daftar panjang orang- orang yang berkapasitas, berkompetensi, dan berintegritas tinggi untuk menjadi pemimpin di level daerah. Akan tetapi, ratusan pemilu kada langsung di tingkat lokal, ternyata cenderung menghasilkan terpidana. Penyebabnya tak lain dan tak bukan, karena sistem rekrut- men yang jauh lebih mementingkan gizi daripada visi dan misi. Mutu dikalahkan uang. Bertambah celaka, karena partai politik yang semestinya menjadi salah satu agen demokrasi, justru menyuburkan praktik politik uang. Partai bahkan dengan sadar dan sengaja membunuh ka- dernya sendiri, dengan cara membuka pintu selebar-lebarnya bagi orang-orang dari luar partai yang ingin berkuasa dengan syarat mereka menyediakan dana. Partai malah sangat kreatif mencari orang-orang berduit untuk dipasang sebagai calon kepala daerah. Demikian besar peranan politik uang, sehingga untuk mengembalikan uang yang sudah diinvestasikan dalam pemilu kada itu, orang harus korupsi besar-besaran. Seorang gubernur, misalnya, hanya berpenghasilan Rp8,6 juta per bulan, padahal untuk memenangi pemilu kada menghabiskan Rp100 miliar. Tidak mengherankan ba- nyak kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi. Hingga Oktober 2010, Kementerian Dalam Negeri mencatat 150 wali kota dan bupati menjadi tersangka korupsi. Anehnya, tidak ada satu pun partai politik yang malu karena telah menghasilkan koruptor. Sebaliknya, warga pun tidak menyesal atas pi- lihannya. Fenomena kepala daerah masuk penjara ini jelas menunjukkan betapa sakit bangsa ini. Tahun depan, seperti disimpulkan dalam diskusi Politik dan Ekonomi Indonesia 2011 yang diselenggarakan Media Group pekan lalu, praktik politik uang itu masih akan terjadi. Per- tanyaannya, apakah yang harus dilakukan untuk menghabisi politik uang ini? Ada dua jawaban besar. Pertama, kepala daerah cukup dipilih DPRD. Politik uang belum habis tuntas, tapi yang rusak hanya sejumlah anggota DPRD, sedangkan rakyat diselamat- kan dari busuknya politik uang. Kedua, partai politiklah yang bertanggung jawab meng- usung kader-kader terbaiknya untuk bertarung menduduki tampuk pimpinan daerah. Ini berarti partai harus mampu mengembangkan modal sosial sehingga anggota dan simpati- sannya percaya kepada sang kader dan memilihnya dengan ketulusan hati. Paralel dengan perbaikan rekrutmen di tingkat partai politik itu, siapa pun yang tertangkap memberi dan menerima uang dalam pemilu kada, berapa pun nilainya, segera masukkan ke penjara. Membabat Politik Uang Ini berarti partai harus mampu mengembangkan modal sosial sehingga anggota dan simpatisannya percaya kepada sang kader dan memilihnya dengan ketulusan hati.” Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi: mediaindonesia.com PAUSE Paras Wajah dan Peluang TIDAK TERBIT BERKENAAN dengan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1432 Hijriah yang merupakan hari libur nasional, Media Indonesia tidak terbit pada Selasa, 7 Desember 2010. Media Indonesia terbit kembali pada Rabu, 8 Desember 2010. Kepada pembaca dan relasi harap maklum. PENERBIT Pembatasan BBM Subsidi Bebani Rakyat 45% Kalau targetnya penghematan APBN Rp10 triliun per tahun, penaikan harga BBM Rp300 per liter sudah cukup. Jajang Sumantri L ARANGAN peng- gunaan bahan bakar minyak (BBM) bersub- sidi untuk kendaraan berpelat hitam merupakan u- paya bagus menekan borosnya pemakaian anggaran subsidi APBN untuk mereka yang ti- dak berhak. Namun, tidak matangnya pemerintah dalam menyusun skema pembatasan membuat langkah tersebut belum akan berdampak signifikan terha- dap penghematan volume ataupun anggaran subsidi ne- gara. Belum adanya bentuk kompensasi yang nyata untuk masyarakat menengah ke ba- wah akan membuat kelompok ini malah mendapat beban eko- nomi tambahan hingga lebih dari 45%. “Skenario pembatasan untuk kendaraan pribadi secara kese- luruhan itu sama dengan kebi- jakan menaikkan harga BBM sekitar 45%,” ujar Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto kepada Media Indonesia, kemarin. Hanya saja bedanya, kebi- jakan itu terlihat masih melin- dungi kepentingan masyarakat dengan membebaskan ken- daraan umum (pelat kuning), sepeda motor, kendaraan roda tiga, dan angkutan nelayan dari ketentuan itu. “Beban masyarakat kelas ba- wah yang punya mobil untuk mencari nafkah, misalnya sopir mobil pick up, omprengan, dan angkutan barang akan bertam- bah karena harus mengeluar- kan biaya tambahan 45%. Ini sama dengan kenaikan harga BBM langsung karena me- reka mengeluarkan tambahan Rp2.000 untuk mendapatkan 1 liter pertamax di kisaran harga Rp6.500 dari harga pre- mium yang Rp4.500,” papar Pri Agung. Menurut dia, pilihan pem- batasan BBM bersubsidi itu diambil pemerintah karena dianggap tingkat penolakan- nya (resistensi) dari masyarakat tidak sebesar penaikan harga BBM. “Padahal, kalau target- nya hanya untuk menghasilkan penghematan Rp10 triliun per tahun, dengan menaikkan harga BBM Rp300 per liter saja didapat tambahan dana Rp11 triliun per tahun.” Hal lain yang membuat ke- bijakan pembatasan diragukan efektivitasnya adalah kesiapan infrastruktur. Saat ini, baru dua pertiga SPBU di Jabodetabek yang sudah siap menjual BBM nonsubsidi. Sebelumnya, Direktur Pe- masaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo mengata- kan, untuk tahap awal, secara infrastruktur kota-kota besar di Region III, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), sudah siap melaksanakan kebijakan pembatasan BBM pada 1 Janu- ari 2011. Penghematan yang dida- pat dari pembatasan di Jabo- detabek itu sekitar 500 ribu kiloliter (kl). Setelah itu, pada pertengahan 2011, seluruh Jawa dan Bali siap melaksanakan kebijakan itu. Penghematan yang didapat sekitar 4 juta kl atau setara Rp8 triliun. Sementara itu, terkait de- ngan kesiapan infrastruk- tur, anggota Komisi VII DPR (membidangi energi) Roma- hurmuziy (F-PPP) meminta agar pemerintah melakukan sosialisasi dua pekan sebe- lum pembatasan diberlakukan (sekitar 18 Desember 2010). “Manakala hal tersebut tidak dipenuhi, Komisi VII akan meminta pemerintah memun- durkan kebijakan tersebut,” ujarnya, kemarin. Hari ini, Komisi VII DPR dijadwalkan memanggil Badan Pengatur Hilir Migas untuk menanyakan kesiapan pe- laksanaan pembatasan BBM bersubsidi di Jabodetabek. (*/ AW/X-7) [email protected] The Dragon Menang Mutlak CHRIS John membuktikan dirinya masih pantas untuk tetap menyandang gelar super champions kelas bulu versi Asosiasi Tinju Dunia (WBA) setelah menang angka mutlak atas Fernando David Saucedo di stadion tennis indoor Jakarta, kemarin malam. Tiga hakim memberikan ke- menangan mutlak untuk Chris John, yaitu Silvestre Abianza (Filipina) 119-109, Pinit Prayat- sab (Thailand) 119-109, dan Jose Ignacio Martines 120-108 (Spanyol). Fisik The Dragon--julukan Chris John--terlihat melorot se- jak ronde keenam. Pukulannya banyak yang meleset dan justru lawan yang makin agresif. Bah- kan sering kali Saucedo seperti memprovokasi agar lawan terus melancarkan pukulan- pukulan terbaiknya. Tidak adanya killing punch dari petinju berusia 31 tahun tersebut membuat Saucedo merasa di atas angin. Bahkan ia terus menantang agar Chris John mendatanginya dengan pukulan terbaik. Kantung mata kanan Chris John terlihat membiru dan pe- lipis kanannya memerah tanda terkena pukulan keras. ‘’Pelatih mengingatkan saya jangan fokus untuk meng-KO lawan, tapi bagaimana me- nampilkan yang terbaik di atas ring. Saya cukup puas dengan hasil ini,’’ ujar Chris John. Sementara itu, dalam per- tarungan sebelumnya, Daud ‘Cino’ Jordan hanya perlu 19 detik di ronde pertama untuk membungkam David Mar- chiano di kelas bulu Organisasi Tinju Dunia (WBO) Asia Pasic. “Saya tidak menyangka begitu cepat. Saya kaget begitu di- nyatakan menang,” ujar Daud seusai pertarungan. Daud kemudian mengaku ingin bertarung dengan Chris John dan berharap bisa me- ngalahkan rekan senegaranya tersebut. Menurut promotor Raja Sapta Oktohari, wacana itu memang menarik. ‘’Kita akan lihat peluang-peluangnya karena mereka datang dari dua badan tinju dunia yang berbeda. Kalau Chris John di WBA, Daud di WBO,’’ ujarnya. (*/Eko/R-1) PERTAHANKAN GELAR: Petinju Indonesia Chris John digendong pelatihnya, Craig Christian, setelah mengalahkan Fernando David Saucedo di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, tadi malam. Pusat Paksakan Kehendak Gubernur Yogyakarta Dipilih TIDAK ada materi baru dalam RUU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang disiapkan pemerintah pusat. Itulah sebabnya kesan pemak- saan kehendak pemerintah pu- sat atas Yogyakarta tidak bisa terhindarkan. Kacung Marijan, pakar poli- tik dari Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, menje- laskan kesan pemaksaan ke- hendak dari pemerintah pusat sangat kental dalam kontro- versi RUU Keistimewaan Yog- yakarta. Menurut Kacung, mungkin maksud pemerintah baik, yaitu seluruh kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat. Namun, kata dia, pemerintah lupa bahwa mayoritas fraksi di DPR sudah menolak opsi Gubernur Yogyakarta dipilih langsung. RUU Keistimewaan Yogya- karta batal disahkan peme- rintah dan DPR periode 2004- Irmanputra Sidin, memperli- hatkan kontraksi metakonstitu- si yang sulit lagi dibahasakan. Mestinya pemerintah menghor- mati aspirasi masyarakat. Fraksi PDIP DPR pun me- minta pemerintah berhenti ber wacana soal pemilihan Gubernur Yogyakarta secara langsung. Sebab, kata Ganjar Pranowo, Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, si- kap fraksi-fraksi di dewan be- lum berubah. Sembilan fraksi menghendaki penetapan dan cuma Fraksi Partai Demokrat yang menghendaki pemilihan. Menteri Dalam Negeri Ga- mawan Fauzi hingga kemarin belum bisa menjelaskan konsep pembagian kewenangan antara Sultan dan gubernur sebagai kepala daerah. Meski RUU Keistimewaan Yogyakarta masih dirampung- kan, partai politik di Yogyakarta mulai bersiap-siap mendirikan posko referendum. (Din/X-3) METRO TV Kacung Marijan Pakar Politik Universitas Airlangga REUTERS MI/ROMMY PUJIANTO

Transcript of MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUA RA SENIN, 6 … file2009. Ketika itu, pemerintah berkukuh Sri Sultan...

2009. Ketika itu, pemerintah berkukuh Sri Sultan Hamengku Buwono X tak bisa otomatis menjadi Gubernur Yogyakarta. Gubernur Yogyakarta, menurut pemerintah, harus dipilih me-lalui mekanisme pemilihan ke-pala daerah. Namun, mayoritas

fraksi di DPR menolak usulan itu karena jika Gubernur Yogya-karta dipilih melalui pemilihan kepala daerah, unsur keistime-waan Yogyakarta hilang.

Sikap ngotot pemerintah, me-nurut pakar hukum tata negara

SEKELOMPOK peneliti dari Israel menemukan lelaki berparas tampan lebih mudah mendapatkan peluang wawancara kerja ketimbang perempuan cantik.

Bradley Ruffl e, peneliti ekonomi dan dosen di Ben-Gurion University di Negev, Israel, mengatakan tim menyebarkan 5.312 surat lamaran identik kepada 2.656 perusahaan menca-kup 10 bidang yang berbeda. Sebagian surat dilengkapi foto laki-laki dan perempuan yang berparas menarik dan biasa serta sebagian lain tidak dilengkapi foto.

Hasilnya, surat lamaran yang dilengkapi foto laki-laki tam-pan mendapat respons 20%, sedangkan surat lamaran laki-laki yang tidak dilengkapi foto 14%, dan surat lamaran yang dileng-kapi foto laki-laki bertampang biasa saja sebesar 9%.

“Hipotesis kami, kebanyakan staf HRD perempuan yang mungkin iri dengan perempuan lain yang cantik di tempat kerja mereka. Saran kami perempuan tidak menyertakan foto dalam resume mereka,” ungkap Ruffl e. (HealthDay/Mps/X-5)

MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA SENIN, 6 DESEMBER 2010 | NO.10876 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN

Layanan Berlangganan & Customer Service

SMS: 08121128899T: (021) 5821303

No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Barca Nyaris Kena Skors Kemenangan atas Valencia diharapkan bisa mengangkat moral pemain Real Madrid setelah kalah dari Barcelona.Olahraga, Hlm 27

EDITORIAL

NEGERI ini sesungguhnya memiliki daftar panjang orang-orang yang berkapasitas, berkompetensi, dan berintegritas tinggi untuk menjadi pemimpin di level daerah. Akan tetapi, ratusan pemilu kada langsung di tingkat lokal, ternyata cenderung menghasilkan terpidana.

Penyebabnya tak lain dan tak bukan, karena sistem rekrut-men yang jauh lebih mementingkan gizi daripada visi dan misi. Mutu dikalahkan uang. Bertambah celaka, karena partai politik yang semestinya menjadi salah satu agen demokrasi, justru menyuburkan praktik politik uang.

Partai bahkan dengan sadar dan sengaja membunuh ka-dernya sendiri, dengan cara membuka pintu selebar-lebarnya bagi orang-orang dari luar partai yang ingin berkuasa dengan syarat mereka menyediakan dana. Partai malah sangat kreatif mencari orang-orang berduit untuk dipasang sebagai calon kepala daerah.

Demikian besar peranan politik uang, sehingga untuk mengembalikan uang yang sudah diinvestasikan dalam pemilu kada itu, orang harus korupsi besar-besaran. Seorang gubernur, misalnya, hanya berpenghasilan Rp8,6 juta per bulan, padahal untuk memenangi pemilu kada menghabiskan Rp100 miliar.

Tidak mengherankan ba-nyak kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi.

Hingga Oktober 2010, Kementerian Dalam Negeri mencatat 150 wali kota dan bupati menjadi tersangka korupsi.

Anehnya, tidak ada satu pun partai politik yang malu karena telah menghasilkan koruptor. Sebaliknya, warga pun tidak menyesal atas pi-lihannya. Fenomena kepala daerah masuk penjara ini jelas menunjukkan betapa sakit bangsa ini.

Tahun depan, seperti disimpulkan dalam diskusi Politik dan Ekonomi Indonesia 2011 yang diselenggarakan Media Group pekan lalu, praktik politik uang itu masih akan terjadi. Per-tanyaannya, apakah yang harus dilakukan untuk menghabisi politik uang ini?

Ada dua jawaban besar. Pertama, kepala daerah cukup dipilih DPRD. Politik uang belum habis tuntas, tapi yang rusak hanya sejumlah anggota DPRD, sedangkan rakyat diselamat-kan dari busuknya politik uang.

Kedua, partai politiklah yang bertanggung jawab meng-usung kader-kader terbaiknya untuk bertarung menduduki tampuk pimpinan daerah. Ini berarti partai harus mampu mengembangkan modal sosial sehingga anggota dan simpati-sannya percaya kepada sang kader dan memilihnya dengan ketulusan hati.

Paralel dengan perbaikan rekrutmen di tingkat partai politik itu, siapa pun yang tertangkap memberi dan menerima uang dalam pemilu kada, berapa pun nilainya, segera masukkan ke penjara.

Membabat Politik Uang

Ini berarti partai harus mampu mengembangkan modal sosial sehingga anggota dan simpatisannya percaya kepada sang kader dan memilihnya dengan ketulusan hati.”

Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi:mediaindonesia.com

PAUSE

Paras Wajah dan Peluang

TIDAK TERBITBERKENAAN dengan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1432 Hijriah yang merupakan hari libur nasional, Media Indonesia tidak terbit pada Selasa, 7 Desember 2010. Media Indonesia terbit kembali pada Rabu, 8 Desember 2010. Kepada pembaca dan relasi harap maklum.

PENERBIT

PembatasanBBM SubsidiBebani Rakyat 45%Kalau targetnya penghematan APBN Rp10 triliun per tahun, penaikan harga BBM Rp300 per liter sudah cukup.

Jajang Sumantri

LARANGAN peng-gunaan bahan bakar minyak (BBM) bersub-sidi untuk kendaraan

berpelat hitam merupakan u-paya bagus menekan borosnya pemakaian anggaran subsidi APBN untuk mereka yang ti-dak berhak.

Namun, tidak matangnya pemerintah dalam menyusun skema pembatasan membuat langkah tersebut belum akan berdampak signifikan terha-dap penghematan volume ataupun anggaran subsidi ne-gara. Belum adanya bentuk kompensasi yang nyata untuk masyarakat menengah ke ba-wah akan membuat kelompok ini malah mendapat beban eko-nomi tambahan hingga lebih dari 45%.

“Skenario pembatasan untuk kendaraan pribadi secara kese-luruhan itu sama dengan kebi-jakan menaikkan harga BBM sekitar 45%,” ujar Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto kepada Media Indonesia, kemarin.

Hanya saja bedanya, kebi-jakan itu terlihat masih melin-dungi kepentingan masyarakat dengan membebaskan ken-

daraan umum (pelat kuning), sepeda motor, kendaraan roda tiga, dan angkutan nelayan dari ketentuan itu.

“Beban masyarakat kelas ba-wah yang punya mobil untuk mencari nafkah, misalnya sopir mobil pick up, omprengan, dan angkutan barang akan bertam-bah karena harus mengeluar-kan biaya tambahan 45%. Ini sama dengan kenaikan harga BBM langsung karena me-reka mengeluarkan tambahan Rp2.000 untuk mendapatkan 1 liter pertamax di kisaran harga Rp6.500 dari harga pre-mium yang Rp4.500,” papar

Pri Agung.Menurut dia, pilihan pem-

batasan BBM bersubsidi itu diambil pemerintah karena dianggap tingkat penolakan-nya (resistensi) dari masyarakat tidak sebesar penaikan harga BBM. “Padahal, kalau target-nya hanya untuk menghasilkan penghematan Rp10 triliun per tahun, dengan menaikkan harga BBM Rp300 per liter saja didapat tambahan dana Rp11 triliun per tahun.”

Hal lain yang membuat ke-bijakan pembatasan diragukan efektivitasnya adalah kesiapan infrastruktur. Saat ini, baru dua pertiga SPBU di Jabodetabek yang sudah siap menjual BBM nonsubsidi.

Sebelumnya, Direktur Pe-masaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo mengata-kan, untuk tahap awal, secara infrastruktur kota-kota besar di Region III, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), sudah siap melaksanakan kebijakan pembatasan BBM pada 1 Janu-ari 2011.

Penghematan yang dida-pat dari pembatasan di Jabo-detabek itu sekitar 500 ribu kiloliter (kl). Setelah itu, pada pertengahan 2011, seluruh Jawa dan Bali siap melaksanakan

kebijakan itu. Penghematan yang didapat sekitar 4 juta kl atau setara Rp8 triliun.

Sementara itu, terkait de-ngan kesiapan infrastruk-tur, anggota Komisi VII DPR (membidangi energi) Roma-hurmuziy (F-PPP) meminta

agar pemerintah melakukan sosialisasi dua pekan sebe-lum pembatasan diberlakukan (sekitar 18 Desember 2010). “Manakala hal tersebut tidak dipenuhi, Komisi VII akan meminta pemerintah memun-durkan kebijakan tersebut,” ujarnya, kemarin.

Hari ini, Komisi VII DPR dijadwalkan memanggil Badan Pengatur Hilir Migas untuk menanyakan kesiapan pe-laksanaan pembatasan BBM bersubsidi di Jabodetabek. (*/AW/X-7)

[email protected]

The Dragon Menang Mutlak

CHRIS John membuktikan dirinya masih pantas untuk tetap menyandang gelar super champions kelas bulu versi Asosiasi Tinju Dunia (WBA) setelah menang angka mutlak atas Fernando David Saucedo di stadion tennis indoor Jakarta, kemarin malam.

Tiga hakim memberikan ke-menangan mutlak untuk Chris John, yaitu Silvestre Abianza (Filipina) 119-109, Pinit Prayat-sab (Thailand) 119-109, dan Jose Ignacio Martines 120-108 (Spanyol).

Fisik The Dragon--julukan Chris John--terlihat melorot se-jak ronde keenam. Pukulannya banyak yang meleset dan justru lawan yang makin agresif. Bah-kan sering kali Saucedo seperti

memprovokasi agar lawan terus melancarkan pukulan-pukulan terbaiknya.

Tidak adanya killing punch dari petinju berusia 31 tahun tersebut membuat Saucedo merasa di atas angin. Bahkan ia terus menantang agar Chris John mendatanginya dengan pukulan terbaik.

Kantung mata kanan Chris John terlihat membiru dan pe-lipis kanannya memerah tanda terkena pukulan keras.

‘’Pelatih mengingatkan saya jangan fokus untuk meng-KO lawan, tapi bagaimana me-nampilkan yang terbaik di atas ring. Saya cukup puas dengan hasil ini,’’ ujar Chris John.

Sementara itu, dalam per-tarungan sebelumnya, Daud

‘Cino’ Jordan hanya perlu 19 detik di ronde pertama untuk membungkam David Mar-chiano di kelas bulu Organisasi Tinju Dunia (WBO) Asia Pasifi c. “Saya tidak menyangka begitu cepat. Saya kaget begitu di-nyatakan menang,” ujar Daud seusai pertarungan.

Daud kemudian mengaku ingin bertarung dengan Chris John dan berharap bisa me-ngalahkan rekan senegaranya tersebut. Menurut promotor Raja Sapta Oktohari, wacana itu memang menarik. ‘’Kita akan lihat peluang-peluangnya karena mereka datang dari dua badan tinju dunia yang berbeda. Kalau Chris John di WBA, Daud di WBO,’’ ujarnya. (*/Eko/R-1)

PERTAHANKAN GELAR: Petinju Indonesia Chris John digendong pelatihnya, Craig Christian, setelah mengalahkan Fernando David Saucedo di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, tadi malam.

Pusat Paksakan KehendakGubernur Yogyakarta Dipilih

TIDAK ada materi baru dalam RUU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang di siapkan pemerintah pusat. Itulah sebabnya kesan pemak-saan kehendak pemerintah pu-sat atas Yogyakarta tidak bisa terhindarkan.

Kacung Marijan, pakar poli-tik dari Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, menje-laskan kesan pemaksaan ke-hendak dari pemerintah pusat sangat kental dalam kontro-versi RUU Keistimewaan Yog-yakarta.

Menurut Kacung, mungkin maksud pemerintah baik, yaitu seluruh kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat. Namun, kata dia, pemerintah lupa bahwa mayoritas fraksi di DPR sudah menolak opsi Gubernur Yogyakarta dipilih langsung.

RUU Keistimewaan Yogya-karta batal disahkan peme-rintah dan DPR periode 2004-

Irmanputra Sidin, memperli-hatkan kontraksi metakonstitu-si yang sulit lagi dibahasakan. Mestinya pemerintah menghor-mati aspirasi masyarakat.

Fraksi PDIP DPR pun me-minta pemerintah berhenti ber wacana soal pemilihan Gu bernur Yogyakarta secara langsung. Sebab, kata Ganjar Pranowo, Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, si-kap fraksi-fraksi di dewan be-lum berubah. Sembilan fraksi menghendaki penetapan dan cuma Fraksi Partai Demokrat yang menghendaki pemilihan.

Menteri Dalam Negeri Ga-mawan Fauzi hingga kemarin belum bisa menjelaskan konsep pembagian kewenangan antara Sultan dan gubernur sebagai ke pala daerah.

Meski RUU Keistimewaan Yogyakarta masih dirampung-kan, partai politik di Yogyakarta mulai bersiap-siap mendirikan posko referendum. (Din/X-3)

METRO TV

Kacung MarijanPakar Politik Universitas Airlangga

REUTERS

MI/ROMMY PUJIANTO