JUDUL UNIT KOMPETENSI - · PDF fileMembuka kelas/ Presentasi pokok materi ... digunakan oleh...
Transcript of JUDUL UNIT KOMPETENSI - · PDF fileMembuka kelas/ Presentasi pokok materi ... digunakan oleh...
Drs. Abigain Pakpahan 1
JUDUL UNIT KOMPETENSI :
REM PIRINGAN DAN BOSTER REM
Diskripsi Unit Kompetensi:
Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan
melepas, memeriksa dan menyetel komponen rem piringan dan boster sesuai
standar operasional prosedur.
Tujuan Umum Pembelajaran:
Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diklat dapat:
1. Melepas, memeriksa, memasang dan menyetel komponen rem piringan
dengan benar sesuai manual
2. Melepas, memeriksa, dan memasang boster rem dengan benar sesuai
manual
Prasyarat Pembelajaran
Sebelum mempelajari modul ini dan untuk menunjang kesuksesan
pembelajaran, maka peserta hendaknya sudah menguasai materi pembelajaran
modul keselamatan kerja, basik hydrolik dan peralatan mekanik otomotif
Petunjuk Pembelajaran
1. Membaca modul secara cermat
2. Mengikuti perintah yang terdapat pada modul
3. Memeriksakan setiap aktivitas pada widyaiswara
4. Pembelajaran teori dinyatakan kompeten apabila dapat mengerjakan
seluruh aktivitas dengan 100 % benar.
Drs. Abigain Pakpahan 2
Strategi Pelaksanaan Diklat Ada keinginan untuk improvement
Dari dulu sampai sekarang apa adanya alias biasa-biasa saja
Jangan-jangan menurun kompetensi kita
Weel Come :
• Introduction
• Tata Tertib
• Dll
Penyajian Materi
• Pengenalan
• Pre-tes
- - dikumpulkan atau
- - dibahas dalam kelompok
● Penyajian materi ( dalam bentuk kunci-kunci pokok/must know)
● Pendalaman materi pada komputer
● Praktikum
- Kesiapan objek
- Kesiapan alat/bahan
- Kesiapan buku manual
- Kesiapan teknisi
- Kesiapan wi dalam pembimbingan
● Post test / assessment
Drs. Abigain Pakpahan 3
Strategi penyampaian materi diklat
Membuka kelas/ Presentasi pokok materi Pendalaman materi secara Pre - Tes secara klasikal individu pada komputer Aktivitas.2 Kegiatan Aktivitas.1 Kegiatan (100%benar) Belajar.2 (100%benar) Belajar.1 Setelah kegiatan belajar teori Kegiatan belajar praktik Assessment / dan aktivitasnya telah tuntas (mengikuti buku manual) post test
Drs. Abigain Pakpahan 4
PENGEMBANGAN MATERI BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR. 1 REM PIRINGAN (DISC BRAKE)
A. PENDAHULUAN Silinder utama adalah alat yang mengubah tenaga operasi yang
digunakan oleh pedal rem pada tekanan hidrolik. Sekarang ini, tandem silinder
utama, yang termasuk dua piston, menghasilkan tekanan hidrolik pada jalur rem
dua sistem. Tekanan hidrolik kemudian dikenakan pada calipers rem cakram
atau silinder roda dari rem tromol.
Reservoir berfungsi menyerap perubahan pada volume cairan rem yang
disebabkan oleh perubahan pada temperatur cairan. Dia juga memiliki pembatas
didalam yang membagi tangki menjadi bagian-bagian depan dan belakang
seperti yang terlihat pada gambar 1. Desain kedua bagian dari tangki ini
memastikan bahwa bila satu sirkuit gagal karena kebocoran cairan, sirkuit yang
lain masih akan ada untuk menghentikan kendaraan.
Sensor level cairan mendeteksi waktu ketika level cairan di tangki
reservoir turun di bawah tingkat minimum dan kemudian menggunakan lampu
peringatan system rem untuk memperingatkan pengemudi.
Dari segi konstruksi silinder utama dapat dilihat pada gambar berikut yang
terdiri dari komponen-komponen berikut.
(1) Piston No.1 (2) Pegas Pembalik No.1 (return spring) (3) Piston No.2 (4) Pegas Pembalik No.2 (5) Piston cup karet (6) Tangki reservoir (7) Sensor level cairan
Drs. Abigain Pakpahan 5
Gambar 1. Konstruksi silinder utama
B. KEBOCORAN MINYAK REM
1. Kebocoran cairan pada bagian belakang Bila pedal rem ditekan, piston No. 1 bergerak ke kiri tapi tidak menghasilkan
tekanan hidrolik di bagian belakang. Karenanya, piston No. 1 menekan pegas
pembalik, terhubung dengan piston No. 2, dan mendorongnya. Piston No. 2
menaikkan tekanan hidrolik pada ujung depan dari silinder utama, yang
membuat dua buah rem dapat dioperasikan dari sisi depan silinder utama
(master cylinder).
Drs. Abigain Pakpahan 6
Gambar 2. Kebocoran cairan pada bagian belakang
2. Kebocoran cairan di bagian depan Karena tekanan hidrolik tidak dihasilkan di bagian depan, maka piston No. 2
bergerak sampai ia menyentuh dinding di ujung terjauh dari silinder utama. Bila
piston No. 1 didorong lebih jauh ke kiri dari posisi ini, tekanan hidrolik naik pada
bagian belakang dari silinder utama (master cylinder), yang membuat rem
dioperasikan dari bagian belakang silinder utama (master cylinder).
Gambar 3. Kebocoran cairan pada bagian depan
Drs. Abigain Pakpahan 7
C. DASAR PERENCANAAN REM Bila pedal rem ditekan, silinder utama mengubah tenaga ini menjadi tekanan
hidrolik. Operasi pedal rem berdasarkan tuas, dan mengubah tenaga pedal yang
kecil menjadi tenaga yang besar yang bekerja pada silinder utama.
Berdasarkan hukum Pascal, tenaga hidrolik yang dihasilkan di silinder utama
ditransmisikan melalui jalur rem ke masingmasing silinder utama. Tenaga itu
bekerja pada brake lining dan bantalan rem cakram untuk menghasilkan tenaga
pengereman.
Menurut hukum Pascal, tekanan yang digunakan secara eksternal atas cairan
terbatas yang dihantarkan secara seragam ke semua arah.
Dengan menggunakan prinsip ini pada sirkuit hidrolik di sistem rem, tekanan
yang dihasilkan di silinder utama dihantarkan secara sama ke semua silinder
roda. Tenaga pengereman bervariasi, seperti yang terlihat pada contoh berikut,
tergantung pada diameter dari silinder roda.
Bila desain kendaraan memerlukan tenaga pengereman yang lebih besar pada
roda-roda depan, misalnya, disainernya akan merincikan silinder roda yang lebih
besar untuk bagian depan.
Gambar 4. Design Daya Pengereman
Drs. Abigain Pakpahan 8
D. TIPE DARI JALUR REM Bila jalur rem terbuka dan cairan/minyak rem keluar, rem tidak akan bekerja lagi.
atas alasan ini, hidrolik rem dibagi menjadi jalur rem dua sistem. Tekanan
hidrolis yang dikirim ke kedua sistem dari silinder utama ditransmisikan ke
calipers rem cakram atau silinder roda.
Susunan dari jalur rem berbeda antara kendaraan FR dan FF, pada kendaraan
FR, jalur rem dibagi menjadi sistem roda depan dan sistem roda belakang, tapi
pada kendaraan FF piping diagonal digunakan, karena beban yang dikenakan
pada bagian depan pada kendaraan FF itu besar, tenaga pengereman yang
lebih tinggi digunakan untuk roda-roda depan daripada untuk roda-roda
belakang.
Untuk ini, bila sistem jalur rem yang sama digunakan untuk kendaraan FR
digunakan pada kendaraan FF, tenaga pengereman akan terlalu lemah
bila sistem pengereman roda depan gagal, Untuk masalah ini sistem jalur pipa
diagonal untuk roda depan kanan dan roda belakang kiri dan satu untuk roda
depan kiri dan roda belakang kanan digunakan supaya bila satu system gagal,
sistem lain akan mempertahankan tenaga.
Gambar 5. Jalur Pengereman
Drs. Abigain Pakpahan 9
E. REM CAKRAM (DISC BRAKE)
1. Konstruksi Rem cakram terdiri dari komponen komponen seperti berikut.
(1) Caliper rem cakram (Disc brake caliper)
(2) Bantalan rem cakram (Disc brake pad)
(3) Rotor rem cakram (Disc brake rotor)
(4) Piston
(5) Cairan/pelumas (Fluid)
2. Pengoperasian Rem cakram mendorong piston dengan menggunakan tekanan hidrolik yang
dikirim melalui jalur rem dari master cylinder untuk membuat bantalan rem
cakram menjepit kedua sisi rotor rem cakram dan menghentikan ban berputar.
Karena rotor rem cakram dan bantalan rem cakram saling menggesek, maka
terjadi panas akibat friksi tadi, tetapi, karena rotor rem cakram dan badan rem
terbuka, panas friksi yang terjadi dapat dengan mudah menguap.
Gambar 6. Konstruksi dan operasi rem cakram
Drs. Abigain Pakpahan 10
3. Penyetelan Rem (Brake Adjustment) Karena celah rem disesuaikan secara otomatis oleh penutup piston (karet),
sehingga celah rem tidak perlu disesuaikan dengan tangan. Ketika pedal rem
ditekan, maka tekanan hidrolik akan menggerakkan piston dan mendorong
bantalan rem cakram melawan rotor rem cakram.
Pada saat ini, piston bergerak sambil menyebabkan penutup piston berubah
bentuk, dan saat pedal rem dilepaskan, penutup piston kembali ke bentuk
semula, sehingga menggerakkan piston menjauhi bantalan rem cakram.
Karenanya, walaupun bantalan rem cakram sudah aus dan piston bergerak,
jumlah kembalinya piston selalu sama, sehingga celah antara bantalan rem
cakram dan rotor rem cakram dipertahankan pada jarak yang konstan.
Gambar 7. Penyetelan rem
4. Penurunan cairan/pelumas rem Jumlah cairan rem pada tangki reservoir rem menurun karena keausan dari
bantalan rem cakram atau rem cakram lining. Karenanya, kondisi keausan dari
bantalan rem cakram atau rem cakram lining dapat dihitung dengan mengecek
tingkat cairan/pelumas di tangki reservoir. Karena diameter piston yang besar,
Drs. Abigain Pakpahan 11
keausan dari bantalan rem cakram berakibat pada penurunan tingkat cairan/
pelumas yang tajam di tangki reservoir .
Gambar 8. Penurunan cairan rem
5. Indikator keausan bantalan Ketika bantalan rem cakram aus dan perlu diganti, indikator keausan
bantalan rem cakram menghasilkan suara lengkingan tinggi untuk memberi
peringatan pada pengemudi.
Pada Corolla, peringatan ini terjadi saat ketebalan bantalan tepat 2. 5 mm
(0. 098 in). Konstruksi dan Operasi rem cakram dapat dijelaskan dimana saat
ketebalan bantalan berkurang menjadi kurang dari yang telah disebutkan diatas,
maka indikator keausan bantalan, yang terdapat pada piringan belakang
bantalan, berhungungan dengan rotor rem cakram dan mengeluarkan suara
lengkingan saat mobil berjalan.
Ada rem indikator keausan bantalan tipe sensor seperti yang terlihat pada
gambar di bawah dimana ketika sensor tersebut aus bersama rem cakram,
sirkuit sensor menjadi terbuka. ECU akan mendeteksi sirkuit yang terbuka tadi
dan memberi peringatan kepada pengemudi.
Drs. Abigain Pakpahan 12
Gambar 9. Keausan bantalan
6. Tipe-tipe dari caliper rem cakram Tipe-tipe dari caliper akan diterangkan di bawah ini.
(1) Tipe caliper tetap ( Fixed caliper) Sebuah tipe fixed caliper
mempunyai sepasang piston untuk mendorong rotor rem cakram
pada kedua sisinya.
(2) Tipe caliper mengambang (Floating caliper) Sebuah tipe floating
caliper tertempel pada piston hanya pada satu sisi dari caliper.
Piston berperan sebagai pembuat tekanan hidrolik, dan apabila bantalan rem
cakram ditekan, caliper akan bergerak ke arah yang berbeda dari piston, dan
mendorong rotor rem cakram dari kedua sisinya. Akibatnya, caliper akan
menghentikan perputaran roda. Ada beberapa jenis floating caliper, tergantung
dari metode menempelkan caliper ke piringan putar.
Drs. Abigain Pakpahan 13
Gambar 10. Tipe caliper rem cakram
7. Tipe-tipe rotor rem cakram Tipe-tipe rotor rem cakram dijelaskan di bawah ini.
(1) Tipe solid
Terbuat dari sebuah rotor rem cakram tunggal.
(2) Tipe berventilasi (ventilated)
Terdapat lubang di dalamnya, dan sangat baik untuk
mengurangi panas.
(3) Tipe dengan tromol (with drum)
Built-in drum brake untuk parking brake.
Gambar 11. Tipe rotor rem cakram
Drs. Abigain Pakpahan 14
Aktivitas 1
Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah
pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau
presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus benar
100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya.
1. Tuliskan lima komponen utama silinder utama
a. ___________________________________________________________
b. ___________________________________________________________
c. ___________________________________________________________
d. ___________________________________________________________
e. ___________________________________________________________
2. Jelaskan proses pengereman yang terjadi walaupun ada kebocoran cairan
pada bagian depan ___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
3. Jelaskan proses pengereman yang terjadi walaupun ada kebocoran cairan
pada bagian belakang ___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
4. Jelaskan apa tujuan dan cara kerja rem dengan jalur FR.
___________________________________________________________
___________________________________________________________
Drs. Abigain Pakpahan 15
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
5. Jelaskan apa tujuan dan cara kerja rem dengan jalur FF
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
6. Tuliskan lima komponen rem cakram
a. ___________________________________________________________
b. ___________________________________________________________
c. ___________________________________________________________
d. ___________________________________________________________
e. ___________________________________________________________
7. Jelaskan cara kerja rem cakram
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
8. Jelaskan bagaimana proses penyetelan otomatis celah rem cakram
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Drs. Abigain Pakpahan 16
9. Jelaskan dua metoda indikator keausan bantalan pada rem cakram.
a. ___________________________________________________________
___________________________________________________________
b. ___________________________________________________________
___________________________________________________________
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tipe caliper tetap ( Fixed caliper)
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tipe caliper mengambang (Floating
caliper) _______________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
12. Tuliskan tiga jenis rotor rem cakram
a. ___________________________________________________________
b. ___________________________________________________________
c. ___________________________________________________________
Drs. Abigain Pakpahan 17
KEGIATAN BELAJAR. 2 Boster REM (BRAKE BOOSTER)
A. BRAKE BOOSTER
1. Fungsi dan Konstruksi a. Fungsi Brake booster adalah alat yang memakai perbedaan antara engine
vacuum dan ekanan atmosfer untuk menghasilkan tenaga yang kuat
(pendorong daya) yang proporsional pada tenaga penekan pedal untuk
mengoperasikan rem. Brake booster menggunakan vacuum yang
dihasilkan pada beragam intake (pompa vacuum pada kasus mesin disel).
Gambar 6. Brake Booster
Drs. Abigain Pakpahan 18
b. Konstruksi Brake booster terdiri dari komponen komponen berikut ini.
(1) Batang pengoperasian katup (2) Batang pendorong (Push rod)
(3) Piston pendorong (Booster piston) (4) Badan booster (Booster body)
(5) Diafragma (6) Pegas Diafragma
(7) Badan katup (Valve body) (8) Cakram reaksi (Reaction disc)
(9) Pembersih udara (Air cleaner) (10) Penutup badan (Body seal)
(11) Ruang tekanan variable (12) Ruang tekanan konstan
(13) Katup cek (Check valve)
2. Tandem Brake Booster Tandem brake booster adalah alat yang mempunyai dua ruang vacuum
berjajar dan mempunyai boost power yang besar tanpa harus menambah
ukuran piston
Gambar 7. Tandem Brake Booster
Drs. Abigain Pakpahan 19
3. Pengoperasian a. Rem tidak dipergunakan Katup udara dihubungkan ke batang operasi katup, dan ditarik ke kanan
oleh pegas pembalik katup udara. Katup pengontrol didorong ke kiri oleh
pegas katup pengontrol, Ini menyebabkan katup udara bersentuhan dengan
katup pengontrol. Karenanya, udara atmosfer yang mengalir melalui elemen
pembersih udara dicegah memasuki ruang tekanan variabel.
Pada kondisi ini katup hampa udara dari badan katup dipisahkan dari katup
pengontrol untuk membuka alan antara saluran A dan saluran B. Karena
akan selalu ada hampa udara di ruang tekanan konstan, akan ada pula
hampa udara di ruang tekanan variabel pada saat ini. Sebagai akibatnya,
piston didorong ke kanan oleh pegas diafragma.
Gambar 8. Posisi Rem Tidak Bekerja
Drs. Abigain Pakpahan 20
b. Rem digunakan Ketika pedal rem ditekan, batang pengoperasian katup mendorong katup
udara, sehingga menyebabkan katup udara bergerak ke kiri. Katup
pengontrol, yang didorong melawan katup udara oleh pegas katup
pengontrol, juga bergerak ke kiri sampai ia berhubungan dengan katup
hampa udara. Ini menutup bukaan antara saluran A dan B. Ketika katup
udara bergerak lebih jauh ke kiri, ia bergerak menjauhi katup pengontrol.
Kondisi ini membuat udara atmosfer memasuki ruang tekanan variabel
melalui saluran B (setelah melewati elemen pembersih udara).
Perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan
variable membuat piston bergerak ke kiri, hal ini menyebabkan cakram
reaksi (reaction disc) menggerakkan batang pendorong booster ke kiri dan
menambah tenaga pengereman.
Gambar 9. Posisi Rem Bekerja
Drs. Abigain Pakpahan 21
c. Kondisi menahan Bila pedal rem ditekan setengah, batang pengoperasian katup dan katup
udara akan berhenti bergerak tapi piston akan tetap bergerak ke kiri karena
adaperbedaan tekanan. Katup pengontrol tetap dihubungkan dengan katup
hampa udara oleh pegas katup pengontrol, tapi ia bergerak bersama
dengan piston.
Karena katup pengontrol bergerak ke kiri dan berhubungan dengan katup
udara, udara atmosfer dicegah untuk memasuki ruangan tekanan variabel,
sehingga tekanan pada ruang tekanan variabel stabil. Akibatnya ada
perbedaan tekanan yang konstan antara ruang tekanan konstan dan ruang
tekanan variabel. Karenanya, piston akan berhenti bergerak dan
mempertahankan tenaga pengereman yang sedang berlangsung.
Gambar 10. Kondisi Menahan
Drs. Abigain Pakpahan 22
d. Kondisi Pada Dorongan Maksimum Bila pedal rem ditekan seluruhnya ke bawah, katup udara akan bergerak
seluruhnya menjauh dari katup pengontrol. Pada kondisi ini, ruang tekanan
variabel diisi seluruhnya dengan udara atmosfer, dan perbedaan tekanan
antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel dibuat
maksimum, hal ini membuat efek dorong maksimum bekerja pada piston.
Bahkan bila tenaga tambahan diberikan pada pedal rem, efek dorong pada
piston akan tetap tidak berubah, dan tenaga tambahan akan diberikan
hanya pada tongkat pendorong booster dan akan dikirimkan sebagaimana
adanya ke silinder utama.
Gambar 11. Kondisi Dorongan Maksimum
Drs. Abigain Pakpahan 23
e. Kondisi tidak hampa udara Bila sebuah vacuum gagal diberikan pada brake booster atas sebab
apapun, maka tidak akan ada perbedaan tekanan antara ruang tekanan
konstan dan ruang tekanan variable (karena keduanya akan diisi dengan
udara atmosfer). Saat brake booster ada pada posisi "off", piston
dikembalikan ke kanan oleh pegas diafragma. Namun, saat pedal rem
ditekan, batang pengoperasi katup bergerak ke kiri dan mendorong katup
udara, cakram reaksi (reaction disc) dan tongkat pendorong booster. Ini
menyebabkan silinder utama piston memberikan tenaga pengereman
pada rem. Pada saat yang sama, katup udara mendorong kunci stopper
katup yang dimasukkan ke badan katup. Sehingga, piston juga akan
mengatasi pegas diafragma dan bergerak ke kiri. Maka dengan itu, rem
akan tetap fungsional bahkan saat tidak ada hampa udara yang diberikan
pada brake booster. Namun, karena brake booster tidak bekerja, pedal rem
akan terasa "berat".
Gambar 11. Kondisi tidak hampa udara
Drs. Abigain Pakpahan 24
f. Mekanisme Reaksi (1). Umum Mekanisme ini diberikan untuk menurunkan tendangan balik dari pedal rem,
sehingga menambah "rasa" pedal, dengan menyebabkan hanya setengah
dari tekanan feedback digunakan pada pedal (setengahnya lagi diserap
oleh booster piston)
(2). Pengoperasian Mekanisme reaksi diperlihatkan pada gambar 12 dibawah ini yang
mencakup; batang pendorong booster, cakram reaksi dan slide katup udara
didalam badan katup. Karena cakram reaksi dibuat dari karet halus, cakram
reaksi dapat dianggap sebagai cairan tak menekan. Dengan alasan ini, saat
batang pendorong booster didorong ke kanan, batang tersebut akan
menekan cakram reaksi, tapi karena tidak dapat dilakukan, tenaganya
dikirimkan ke katup udara dan badan katup. Karenanya, tenaga tadi
ditransmisikan antara katup udara dan badan katup sesuai dengan daerah
permukaannya. Asumsikan bahwa 100 N (9.8kgf,.21.6 lbf) diberikan pada
batang pendorong booster, seperti yang diperlihatkan disini. Rasio dari
daerah katup udara dan badan katup adalah 4 sampai 1, 80 N (7.8kgf; 17.2
lbf) ditransmisikan ke badan katup dan 20 N (2.0 kgf,.4.4lbf) ke katup udara.
Gambar 12. Mekanisme reaksi
Drs. Abigain Pakpahan 25
g. Penyesuaian Celah dari Batang Pendorong Panjang dari batang pendorong harus sebelum master cylinder rem dan
booster rem dirakit. Hal ini diperlukan supaya ada celah yang sesuai antara
master cylinder piston dan tongkat pendorong booster setelah mereka
dirakit kembali.
Sebuah SST digunakan untuk menyesuaikan celah tersebut.Pada model-
model terbaru, ada saat-saat ketika ketebalan ukuran harus digunakan.
Pastikan untuk merujuk ke petunjuk perbaikan (manual repair).
PETUNJUK:
• Bila master cylinder sudah diganti dan ada alat aksesori pada peralatan,
gunakan alat aksesori untuk melakukan penyesuaian. Kalau label yang
diperlihatkan pada gambar tercantum pada badan booster, lihat repair
manual
PETUNJUK SERVIS:
Bila celahnya terlalu kecil, akan mengakibatkan rem menyeret. Bila
celahnya terlalu besar, akan mengakibatkan pengereman tidak efektip
Gambar 13. Celah batang pendorong
Drs. Abigain Pakpahan 26
h. Pengecekan Fungsi Brake booster menggunakan perbedaan antara engine vacuum dan
tekanan atmosfer untuk menghasilkan power boost. Karenanya, fungsi
brake booster dapat dicek dengan melakukan inspeksi berikut.
(1). Pengecekan fungsi airtightness
Untuk menghasilkan power boost, vacuum di dalam brake booster harus
dipertahankan, ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel ditutup
seluruhnya oleh katup vacuum, dan udara harus mengalir dari katup udara.
Adapun pemeriksaan yang akan dilakukan adalah seperti berikut ini.
• Matikan mesin setelah menghidupkannya selama 1 sampai 2
menit. Vacuum akan dibiarkan memasuki brake booster
• Tekan pedal rem beberapa kali. Saat melakukan ini, bila posisi
pedal lebih tinggi 2 atau 3 kali daripada posisi pertama, katup
cek atau katup vacuum tertutup, dan katup udara terbuka, dan
udara dibiarkan masuk. Dari hal ini dapat ditentukan bahwa
airtightness
dari tiap katup adalah normal.
Gambar 14. Pengecekan airtightness
Drs. Abigain Pakpahan 27
(2). Pengecekan pengoperasian Bila mesin dihidupkan sementara tidak ada vacuum di brake booster, katup
vacuum tertutup, dan katup udara terbuka, vacuum akan dibiarkan masuk
ke ruang tekanan konstan. Kondisi pedal rem pada saat ini dapat digunakan
untuk mengecek operasi power boost.
(1) Dalam kondisi mesin mati, tekan pedal rem beberapa kali. Udara
akan masuk ke ruang tekanan konstan.
(2) Hidupkan mesin dengan kondisi pedal rem ditekan Vacuum akan
dihasilkan dan perbedaan tekanan akan dihasilkan antara ruang
tekanan konstan dan ruang tekanan variabel.
Bila pedal rem turun lebih dari yang sebelumnya pada saat ini, dapat
ditentukan bahwa power boost yang normal telah dihasilkan.
(3). Pengecekan fungsi load airtightness
Bila mesin dimatikan dengan kondsisi pedal rem ditekan, kondisi pedal
dapat digunakan untuk mengecek kebocoran vacuum dari ruang tekanan
konstan.
(1) Tekan pedal rem saat mesin hidup.
(2) Matikan mesin sementara pedal rem ditekan.
Pada kondisi ditahan, perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan
dan ruang tekanan variable akan konstan. Kemudian, bila tidak ada
perbedaan pada tinggi pedal rem sementara pedal rem tetap ditekan
selama 30 detik, dapat disimpulkan bahwa katup cek dan katup vacuum
tertutup dengan normal dan tidak ada masalah dengan ruang tekanan
konstan.
Drs. Abigain Pakpahan 28
Aktivitas 2
Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah
pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau
presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus benar
100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya.
1. Jelaskan fungsi brake booster pada sistem rem
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
2. Tuliskan sepuluh komponen boster rem. ___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tandem Brake Booster. ___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
4. Jelaskan operasi boster rem pada kondisi Rem tidak dipergunakan
___________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Drs. Abigain Pakpahan 29
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
5. Jelaskan operasi boster rem pada kondisi Rem dipergunakan
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
6. Jelaskan operasi boster rem pada kondisi menahan
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
7. Jelaskan operasi boster rem pada kondisi Dorongan Maksimum
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
8. Jelaskan operasi boster rem pada Kondisi tidak hampa udara
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Drs. Abigain Pakpahan 30
9. Jelaskan secara singkat fungsi dan cara kerja mekanisme reaksi pada
boster rem.
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
_____________________
10. Jelaskan pada saat bagaimana dilakukan penyesuaian Celah dari Batang
Pendorong __________________________________________________
___________________________________________________________
11. Uraikan tiga metoda pemeriksaan boster rem.
a. _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
b. _________________________________________________________
_________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
c. _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
Drs. Abigain Pakpahan 31
REM CAKRAM & BRAKE BOOSTER
Disusun Oleh
Drs. Abigain Pakpahan
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
BANDUNG
2009
Drs. Abigain Pakpahan 32
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………… i
Daftar Isi ………………………………………… ii
Diskripsi unit kompetensi……………………………….. 1
Tujuan umum pembelajaran……………………………. 1
Prasyarat pembelajaran ……………………………….. 1
Strategi pelaksanaan diklat ……………………………. 2
Strategi penyampaian materi diklat …………………… 3
Kegiatan Belajar 1. ……………………………………… 4
A. Pendahuluan ………………………………………… 4
B. Kebocoran minyak rem …………………………….. 5
C. Dasar perencanaan rem …………………………… 7
D. Tipe jalur rem ……………………………………….. 8
E. Rem cakram ………………………………………… 9
Aktivitas 1……………………………………………….. 14
Kegiatan Belajar 2 Boster Rem ……………………… 17
1. Fungsi dan konstruksi …………………………….. 17
2. Tandem brake booster …………………………….. 18
3. Pengoperasian brake booster ……………………. 19
Aktivitas 2. ……………………………………………… 28