Judul SUP dan Latar Belakangnya.docx

25
PENGEMBANGAN PEKERJAAN RUMAH (PR) MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER Proposal Oleh: Nopa Ariansyah Nomor Induk Mahasiswa 06101008020 Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

description

Contoh Seminar Usul Penelitian

Transcript of Judul SUP dan Latar Belakangnya.docx

PENGEMBANGAN PEKERJAAN RUMAH (PR) MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER

Proposal Oleh:

Nopa AriansyahNomor Induk Mahasiswa 06101008020Program Studi Pendidikan MatematikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYAINDERALAYA2013

HALAMAN PENGESAHAN

PENGEMBANGAN PEKERJAAN RUMAH (PR) MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER

Oleh :NAMA: NOPA ARIANSYAHNIM: 06101008020PRODI: PENDIDIKAN MATEMATIKA

Telah disetujui untuk diseminarkan pada akhir semester genap 2012/2013.

Inderalaya, Juni 2013Pembimbing Akademik

Dra. Cecil Hiltrimartin, M.SiNIP. 196403111988032001

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGMatematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan tekhnologi modern dan mempunyai peran penting dalamberbagai disiplin ilmu pengetahuuan. Keuniversalan matematika menjadikan kedudukannya lebih tinggi dari produk ilmiah manapun (Manfaat, 2010 : 147). Soedjadi (dalam Mahmudi) mengemukakan bahwa matematika adalah salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya maupun aspek penalarannya mempunyai peranan yang penting dalam upaya penguasaan ilmu dan tekhnologi. Ini berarti sampai batas tertentu, matematiks perlu dikuasai oleh segenap warga negara Indonesia. Itulah alasan penting mengapa matematika perlu diajarkan disetiap jenjang pendidikan.Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, dan juga telah menjadi kebutuhan untuk memajukan peradaban manusia. Pendidikan dikatakan bermutu apabila proses pembelajaran berlangsung secara efektif, serta peserta didik memperoleh pengalaman yang bermakna bagi dirinya, masyarakat maupun pembangunan bangsa. Dalam mencapai keefektifan belajar siswa maka penggunaan media mempunyai peranan yang sangat penting. Terdapat beberapa definisi media. Menurut Syaiful Bahri dan Azwan Zain (dalam Mizhadin 2012) menjelaskan bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Lalu menurut Scramm (dalam Rusman 2012:159) media adalah tekhnologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Selain itu, AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.Disini dapat kita pahami bahwa media merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan maupun informasi. Beranjak dari hal tersebut media merupakan satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan yang tentunya sangat bermanfaat jika diterapkan dalam proses pembelajaran, media yang digunakan dalam proses pembelajaran disebut sebagai media pembelajaran. Menurut Heinich dkk. (Arsyad:2005) mengemukakan media pembelajaran sebagai berikut: Batasan medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi,film, foto, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, baham-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandungmaksud-maksud pembelajaran maka media itu disebut media pembelajaran.

Menurut Miarso (dalam Rusman 2012) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Menurut Hmalik (dalam Rusman 2012) fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut:1. Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.2. Penggunaan media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran.3. Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.4. Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru.5. Penggunaan media pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidkan.Selain itu menurut Kempt dan Dayton (dalam Rusman 2012) fungai utama media pembelajaran adalah:1. Memotivasi minat dan tindakan, direalisasikan dengan tekhnik drama atau hiburan.2. Menyajikan informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa.3. Memberi instruksi, informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan siswa.

Dari berbagai manfaat media di atas kita tidak perlu lagi ragu dalam menggunakan media pembelajaran saat kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikaenakan penggunana media pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu dalam penyampaian pesan dan isi pelajaran serta memberikan makna yang lebih dari proses pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik untuk meningkatkan proses belajarnya. Salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh seorang guru agar proses pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan menyenangkan adalah menggunakan media komputer. Dengan perkembangannya yang semakin canggih, maka sampai saat ini banyak dirasakan manfaatnya dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu manfaat komputer adalah dalam bidang pendidikan misalnya multimedia. Dimana dengan pemanfaatan multimedia, proses pembelajaran lebih bermakna, karena mampu menampilkan teks, warna, suara, video, gerak, gambar serta mampu menampilkan kepintaran yang dapat menyajikan proses interaktif. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga bermanfaat dalam pendidikan, salah satunya adalah pembelajaran berbantuan komputer, dalam penggunaannya menurut Sudjana dan Rivai (1989) terdapat beberapa model pembelajaran berbantuan komputer, yaitu model latihan dan praktek (drill and practice), model tutorial (tutorials), model penemuan (problem solving), model simulasi (simulations) dan model permainan (game). Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaanBerkaitan dengan pesatnya perkembangan dan penggunaan komputer tersebut, pemerintah melalui Depdiknas telah menyarankan agar sekolah-sekolah dapat memanfaatkannya dalam rangka meningkatkan keefektifan pembelajaran di sekolah. Hal ini secara jelas tertuang pada kalimat terakhir bagian latar belakang pada standar isi mata pelajaran matematika untuk SMP/MTs yang tertulis Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga atau media lainnya. Ini mengandung arti bahwa sekolah (guru) diharapkan mau menggunakan/memanfaatkan media (komputer) untuk dapat/lebih meningkatkan keefektifan pembelajarannya. Saat ini komputer sudah banyak dipergunakan di berbagai sektor/bidang termasuk juga pada bidang pendidikan (sekolah). Hal ini dikarenakan dengan menggunakan komputer dapat mempertinggi efisiensi/efektivitas suatu pekerjaan yang salah satunya disebabkan adanya beberapa kelebihan/manfaat dari komputer tersebut dalam dunia pendidikan. Menurut Arsyad (dalam Rusman:2012) manfat komputer dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut:1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme.3. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban.4. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu program pembelajaran memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.5. Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan, peralatan lain seperti compact disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.Dengan demikian, perkembangan teknologi komputer khususnya dengan program-program aplikasinya, semakin memberikan manfaat yang besar pada dunia pendidikan (sekolah) baik itu untuk membantu dalam bidang administrasi maupun dalam bidang instruksional (pengajaran).Pada masa sekarang aplikasi-aplikasi pada komputer terus berkembang bahkan pemakai komputer atau user juga dimungkinkan untuk dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi baik secara online maupun offline.Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer.

Sejak diciptakannya komputer sebagai alat bantu manusia, maka pengembangan perangkat lunak yang mendukung pembelajaran pun selalu diciptakan, salah satunya flash. Flash adalah program animasi berbasis vektor yang digunakan untuk membuat animasi dan aplikasi web yang dinamis dan interaktif. Selain itu, flash juga dapat digunkan untuk membuat kartun, game, menu interaktif, e-card, screen saver, aplikasi multimedia, dan laini-lain (Candra, 2006:2).Kegunaan flash yang begitu beragam membuat flash banyak dikembangkan saat ini. Salah satunya dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran menggunakan media flash untuk pembelajaran materi ......................... pada kelas XI di SMA ZZ Palembang. Maka dari itu untuk memperoleh manfaat yang lebih dalam terhadap penggunaan media flash dalam proses pembelajaran matematika, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran ... Menggunakan Media Flash.

1.2. RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah pengaruh penggunaan media flash pada materi .............. terhadap tingkat pemahaman siswa di SMA ZZ Palembang?

1.3. TUJUAN PENELITIANBerdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah mencari tahu hasil belajar siswa dalam penggunaan media flash pada materi .............. terhadap tingkat pemahaman siswa di SMA ZZ Palembang.

1.4. MANFAATPenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:1. Bagi siswa, dapat memberikan variasi dalam proses pembelajaran di kelas sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti setiap proses kegiataan belajar mengajar. Selain itu juga dengan menggunakan media flash diharapkan siswa dapat mengikuti proes kegiatanbelajar mengajar dengan baik.2. Bagi guru, dapat menambah variasi kegiatan belajar dikelas sehingga lebih menarik bagi para siswa. Hingga pada akhirnya siswa dapat menangkap, memaknai, dan memahami materi yang diajarkan.3. Bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangsih terhadap kemajuan dunia tekhnologi bagi pendidikan di Indonesia.

Pengembangan bahan ajar ..... menggunakan multimedia dengan pendekatan PMRI di kelas ....

ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran matematika menggunakan aplikasi macromedia flash director yang berbasis PMRI. PMRI merupakan suatu metode pembelajaran khusus untuk matematika yang diterapkan dengan sukses di Belanda sejak 1970-an dan juga di beberapa negara lain. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan mengenai pengaruh penggunaan media flash berbasis PMRI terhadap tingkat pemahaman siswa mengenai suatu materi yang diajarkan. Hingga pada akhirnya siswa dapat menangkap, memaknai, dan memahami materi yang diajarkan. BAB IPENDAHULUAN

1.5. LATAR BELAKANGMenurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Beberapa komponen pendidikan yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran yaitu tujuan pendidikan, pendidik/guru, dan peserta didik/siswa. Untuk mencapai tujuan pendidikan, guru memegang peran penting dalam mencerdaskan peserta didik. Oleh karena itu, perlu diperhatikan unsur pembelajaran yang paling mendasar, yaitu metode pembelajaran dan media pembelajarannya.Menurut Tejo Nurseto (2011) dalam sistem pembelajaran modern saat ini, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pesan, tapi siswa juga bertindak sebagai komunikator atau penyampai pesan. Dalam kondisi seperti itu, maka terjadi apa yang disebut dengan komunikasi dua arah bahkan komunikasi banyak arah. Dalam komunikasi pembelajaran media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Artinya, proses pembelajaran akan terjadi apabila ada komunikasi antara penerima pesan dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut. Dunia pendidikan dewasa memasuki era dunia media, di mana kegiatan pembelajaran menuntut dikuranginya metode ceramah dan diganti dengan pemakaian banyak media. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran saat ini yang menekankan pada keterampilan proses dan active learning, maka kiranya peranan media pembelajaran, menjadi semakin penting.Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2011:24-25) ,beberapa manfaat media pembelajaran antara lain:1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa.3. Metode mengajar akan lebih bervariasi dan tidak membosankan.4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar.Sejak diciptakannya komputer sebagai alat bantu manusia, maka pengembangan perangkat lunak yang mendukung pembelajaran pun selalu diciptakan, salah satunya flash. Flash adalah program animasi berbasis vektor yang digunakan untuk membuat animasi dan aplikasi web yang dinamis dan interaktif. Selain itu, flash juga dapat digunkan untuk membuat kartun, game, menu interaktif, e-card, screen saver, aplikasi multimedia, dan laini-lain (Candra, 2006:2).Salah satu permasalahan terbesar dengan matematika modern ialah menyajikan matematika sebagai produk jadi, siap pakai, abstrak dan diajarkan secara mekanistik: guru mendiktekan rumus dan prosedur ke siswa Menurut Fauzan (2002) dalam Robert K Sembiring. Fauzan mengamati di kelas bahwa banyak murid menggunakan prosedur tanpa memahaminya. Salah satu cara yang pas agar agar permasalahan di atas dapat ditanggulangi ialah dengan menggunakan metode pendekatan PMRI.Menurut Ahmad Fauzan (2011) PMRI adalah pendekatan dalam pembelajaran Matematika yang mengandung kegiatan atau aktivitas manusia. Ada tiga prinsip dasar dalam RME/PMRI, yaitu: penemuan kembali secara terbimbing, fenomenologi didaktis, dan prinsip model mediasi. Ketiga dasar tadi terinspirasi oleh pandangan Freudenthal yang menganggap matematika sebagai kegiatan manusia (Sembiring, Hadi, Dolk, 2008; Sejarah PMRI, bab 3). Kata real dalam realistik maksudnya real dalam arti bermakna bagi siswa. Dalam teori RME/PMRI pelajaran diawali dari bahan yang kontekstual yang real dari segi pengalaman siswa menurut Gravemeijer (2010) dalam Robert K Sembiring.Selama ini pendesaianan media pembelajaran flash lebih terkesan hanya sebagai pengganti papan tulis yang ada di depan kelas. Siswa dijelaskan tanpa adanya timbal balik dari penjelasan tersebut. Hali ini dalam artian siswa tidak menemukan konsep dengan sendirinya. Menurut Ahmad Fauzan (2011) PMRI adalah pendekatan dalam pembelajaran Matematika yang mengandung kegiatan atau aktivitas manusia. Berdasarkan pengertian ini peneliti berpendapat bahwa guru-guru akan mengalami kesulitan untuk membawa keaadaan nyata ke dalam kelas saat pembelajaran. Hal ini dikarenakan tidak semua masalah matematika bisa dibawa secara nyata dan utuh ke dalam kelas.Beranjak dari hal ini munculah keinginan dari peniliti untuk menggabungkan antara media pembelajaran flash dengan metode pendekatan PMRI. Penelti menginginkan media flash dapat menggnatikan keadaan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari saat pada proses pembelajaranke dalam bentuk flsah. Disamping hal ini menarik tentunya akan menciptakan suasana tersendir dari parasiswa yang sedang belajar memahami suatu hal. Berdasarkan hal ini maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengembangan bahan ajar ..... menggunakan multimedia dengan pendekatan PMRI di kelas ....

1.6. RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah pengaruh penggunaan media flash berbasis PMRI terhadap tingkat pemahaman siswa di SMA ZZ Palembang?

1.7. TUJUAN PENELITIANBerdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah mencari tahu pengaruh penggunaan media flash berbasis PMRI terhadap tingkat pemahaman siswa di SMA ZZ Palembang.

1.8. MANFAATPenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:4. Bagi siswa, dapat memberikan variasi dalam proses pembelajaran di kelas sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti setiap proses kegiataan belajar mengajar. Selain itu juga dengan menggunakan media flash berbasis PMRI diharapkan siswa dapat mengalami kejadian real yang diimplementasikan dalam media flash sesuai dengan materi yang diajarkan.5. Bagi guru, dapat menambah variasi kegiatan belajar dikelas sehingga lebih menarik bagi para siswa. Hingga pada akhirnya siswa dapat menangkap, memaknai, dan memahami materi yang diajarkan.6. Bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangsih terhadap kemajuan dunia tekhnologi bagi pendidikan di Indonesia.

Pengembangan Pekerjaan Rumah (PR) atau home work Berbasis media Flash

ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan metode pekerjaan rumah (PR) atau home work pada pembelajaran Matematika menggunakan aplikasi macromedia flash director. Pekerjaan rumah atau home work merupakan suatu lanjutan dari proses pembelajaran di sekolah yang ada di rumah. Dengan adanya pekerjaan rumah atau home work diharapkan siswa dapat mengulangi pelajaran yang diberikan disekolah dan mempelajari materi pelajaran selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan mengenai reaksi siswa terhadap pekerjaan rumah yang dikemas melalui macromedia flas director.

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGMatematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan tekhnologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuuan. Keuniversalan matematika menjadikan kedudukannya lebih tinggi dari produk ilmiah manapun (Manfaat, 2010 : 147). Soedjadi (dalam Mahmudi) mengemukakan bahwa matematika adalah salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya maupun aspek penalarannya mempunyai peranan yang penting dalam upaya penguasaan ilmu dan tekhnologi. Ini berarti sampai bata tertentu, matematika perlu dikuasai oleh segenap warga negara Indonesia. Itulah alasan penting mengapa matematika perlu diajarkan disetiap jenjang pendidikan. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, dan juga telah menjadi kebutuhan untuk memajukan peradaban manusia. Pendidikan dikatakan bermutu apabila proses pembelajaran berlangsung secara efektif, serta peserta didik memperoleh pengalaman yang bermakna bagi dirinya, masyarakat maupun pembangunan bangsa. Menurut Sadiman,Pendididikan adalah suatu proses yang berlangsung secara berkesinambungan guna meningkatkan kecerdasan dan keterampilan, melaui proses belajar. Proses belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan.Berdasarkan uraian di atas cukup jelas bahwa keluarga merupakan tempat terselaengaranya pendidikan bagi anak, khususnya pada masa awal perkembangannya baik secara fisik maupun pikiran. Berbicara mengenai pendidikan dalam keluarga maka orang tua lah yang pertama kali bertanggung jawab dalam mendidik anak. Sebagai salah satu perwujudannya orang tua lah yang membimbing dan membina sertamemberikan arahan kepada anak dalam melanjutkan kegiatan belajar dari sekolah ke rumah. Seperti contoh misalnya mengulangi pelajaran yang telah dipelajari di sekolah maupun dalam mengerjakan pekerjaaan rumah (PR) yang diberikan oleh gurunya di sekolah.Pemberian pekerjaan rumah (PR) merupakan salah satu metode mengajar yang digunakan oleh seorang guru agar hal yang telah dipelajari di sekolah dapat kembali dipahami oleh murid di rumah dan tujuan akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu guru harus memberikan tujuan yang jelas kepada murid tentang hal apa yang ingin dicapai. Tujuan yang dirumuskan guru haruslah bersifat merangsang agar siswa berusaha maksimal dan lebih baik, memupuk inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri. Dengan begitu murid akan lebih bersifat konstruktif, kaya dengan pengalaman sehingga mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.Berbicara mengenai pekerjaan rumah (PR) guru-guru menemukan beberapa murid tidak mengerjakan pekerjan rumah karena berbagai alasan dan frustasi terhadap murid yang tidak mengerjakan atau menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) mereka (Cooper, 2001 dalam Jan Wilson). Darling-Hammond dan Olivia : 2006 (dalam Jan Wilson) menyatakan beberapa alasan mengapa para murid tidak meyelesaikan pekerjaan rumah (PR) mereka. Kebanyakan murid mengatakan alasan bahwa mereka tidak mengetahui cara mengerjakannya. Beberapa murid mengatakan bahwa mereka tidak tahu bagaimana awal untuk mengerjakan itu, dan beberapa kasus mengatakan bahwa mereka tidak memahami petunjuk yang diberikan oleh guru mengenai tugas tersebut.Berdasarkan pendapat di atas jelas bahwa sebagian besar PR yang ditugaskan oleh guru kepada murid tidak dikerjakan seutuhnya oleh para murid karena berbagai alasan. Bahkan berdasarkan survey dari MetLife terhadap pekerjaan rumah mengatakan bahwa guru-guru sangat sering memberikan pekerjaan rumah karena mereka kehabisan atau kekurangan waktu mengajar di kelas (Markow, Kim, & Liebman, 2007, p.30 dalam Douglas Fisher dkk). Misalkan ketika guru menjelaskan suatu topik pelajaran namun hingga pada akhirnya mereka kehabisan waktu untuk dalam kegiatan belajar mengajar pada topik tersebut. Lalu hal yang paling sering dilakukan guru adalah dengan memberikan tugas berupa pekerjaan rumah yang materinya belum sampai diajarkan pada kegiatan proses belajar mengajar tadi. Mengapa murid diberika pekerjaan rumah? Hal ini disebabkan melalui pekerjaan rumahlah guru dapat memastikan siswanya belajar memahami topik yang tersisa dengan mengerjakan tugas yang diberikannya. Diman pekerjaan rumah itu pada kesesokan harinya pas ada lagi pertemuan tentang pelajaran tersebut murid-murid akan mengumpulkan pekerjaan rumah mereka.Menurut Douglas Fisher dkk (2011) ada empat jenis murid dalam merespon pekerjaan rumah:1. Completers, murid yang mengerjakan PR dan menyeseikannya dengan benar.2. Slackers, murid yang tidak menerjakan PR karena berbagai alasan.3. Bewildered, murid yang mengerjakan PR tapi tidak membuat banyak kesalahan dalam jawabannya.4. Cheaters, murid yang mencontekhasil pekerjaan temannya.Dari keempat jenis murid tersebut hanya murid bertipe completors yang mampu mencapai tujuan dari sebuah pekerjaan rumah dengan baik. Pada tipe slackers dan bewildered guru nampaknya akan mengulangi penjelasan mengenai topik yang belum diajarkan tersebut. Hal ini tentunya akan memakan waktu lagi sehingga rencana pembelajaran topik lain akan terganggu karena tidak ada ketepatan waktu. Sisannya, cheaters, sangat membahayakan karena murid bertipe ini hanya mencontek tanpa memahami sama sekali apa yang mereka tulis.Dari keempat jenis respon murid terhadap pekerjaan rumah tadi ada berbagai permasalahan mengenai respon murid yang timbul terhadap pekerjaan rumah itu sendiri. Menurut Pasi : 2006 (dalam Jan Wilson) mengatakan bahwa para murid mungkin tidak mengerjakan pekerjaan rumah karena mereka merasa bosan dan terlalu sering. Misalkan contoh hal yang berupa lembar kejra yang berulang-ulang dan hand-outs. Guru-guru harusnya membuat pekerjaan rumah berhubungan yang sesuai, tapi diperhatikan dan menarik bagi gaya belajar para murid. Hal ini bertujuan agar tujuan dari pekerjaan rumah tersebut dapat tercapai dengan cara siswa menyelesaikan pekerjaan rumah itu dengan baik.Dari berbagai permasalahan mengenai pekerjaan rumah di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan rumah tersebut haruslah menjadi sesuatu hal yang dianggap penting bagi para murid. Ini merupakan tugas para guru agar baimana murid tetap respect terhadap pekerjaan rumah yang diberikan kepada mereka. Hal ini dimaksudkan agar apa yang yang ingin dicapai oleh guru melaui pekerjaan rumah tersebut dapa tercapai dengan baik sehingga hasil belajar para murid akan meningkat. Hingga pada akhirnya proses pembelajaran akan tercapai secara optimal baik di sekolah maupun di rumah.Dari hasil uraian di atas peneliti tertarik untuk membuat suatu metode atau cara proses pemberian pekerjaan rumah kepada para murid. Peneliti menawarkan tentang sebuah metode atau cara yang bisa membuat pekerjaaan rumah yang diberikan kepada para murid itu terkesan bukan sebagai suatu beban atau tuntunan bagi mereka. Peneliti menginginkan agar pekerjaan rumah yang diberikan kepada mereka itu sebagai susatu hal yang benar-benar dibutuhkan oleh para murid dan tentunya menyenangkan. Di sini peneliti memfokuskan pekerjaan rumah pada pembelajaran matematika.Berdasarkan Cooper : 2001 (dalam Vicky C. W. Tam) pekerjaan rumah merupakan tugas tertulis maupun tidak tertulis yang diberikan oleh guru di sekolah kepada para murid yang dikerjakan di luar sekolah. Berangkat dari pendapat tersebut peneliti merancang sebuah metode pekerjaan rumah yang baru yang diberikan kepada para murid. Peneliti melibatkan media pembelajaran dalam sebuah pekerjaan rumah. Menurut pendapat Bishop :1989 (dalam Marina Milovanovic) bahwa guru matematika menunjukan minat yang luar biasa dalam visualisasi terminologi dan pendekatan matematika yang divisualisasikan para dosen sanagt membantu dalam pengembangan pemikiran dalam belajar matematika.Berdasarkan hal ini peneliti memutuskan media tersebut adalah media pembelajaran berbentuk flash. Sebab sudah banyak proses pembelajaran matematika menggunakan media flash yang terbukti menarik minat para murid dalm proses belajar mengajar matematika di kelas. Maka dari itu peneliti mencoba menerapkan hal ini pada proses pemberian pekerjaan rumah bagi para siswa menggunakan media flash. Lalu peneliti akhirnya tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Pekerjaan Rumah (PR) atau home work Berbasis Flash.

1.2. RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana tanggapan siwa terhadap pekerjaan rumah atau home work yang dikemas melalui macromedia flash director di SMA ZZ Palembang?

1.3. TUJUAN PENELITIANBerdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah mencari tahu tanggapan siswa mengenai pekerjaan rumah atau home work yang dikemas melalui macromedia flash director director di SMA ZZ Palembang.

1.4. MANFAATPenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:1. Bagi siswa, dapat menambah semangat mengerjakan pekerjaan rumah karena dikemas melalui hal yang berbeda dari biasanya. Dengan demikian pekerjaan rumah bukan lagi merupakan suatu beban yang harus diselesaikan melainkan sebagai suatu hal yang menyenangkan karena dikemas secara berbeda.2. Bagi guru, dapat menambah variasi kegiatan belajar mandiri kepada siswa saat di rumah melaui pemberian tugas atau pekerjaan rumah yang dikemas secara menarik.3. Bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangsih terhadap kemajuan dunia tekhnologi bagi pendidikan di Indonesia.