Judul : Pengaruh Kepuasan Konsumen Memediasi Harga …€¦ · · 2017-04-01komitmennya terhadap...
Transcript of Judul : Pengaruh Kepuasan Konsumen Memediasi Harga …€¦ · · 2017-04-01komitmennya terhadap...
Judul : Pengaruh Kepuasan Konsumen Memediasi Harga Terhadap
Loyalitas Konsumen Dalam Berbelanja Pada Florist Online Di
Denpasar
Nama : Putu Ayu Desy Trisnadewi Darmawan
NIM : 1306205070
Abstrak
Fasilitas jaringan internet tidak sekedar mencari informasi, tetapi sudah
dijadikan sebagai sumber penghasilan. Banyak cara dilakukan, seperti florist
online atau toko bunga online. Zaman kini juga hadir peluang usaha terbaru,
yaitu florist online. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan secara empiris
bahwa kepuasan konsumen dan harga sebagai prediktor terhadap loyalitas
konsumen dalam berbelanja florist online di Denpasar. Pengumpulan data ini
menggunakan kuesioner dengan teknik purposive sampling pada 100 responden
di Kota Denpasar, terdapat 11 indikator dan menggunakan metode analisis Path.
Hasil menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen pada florist online, kepuasan
konsumen mampu memediasi. Data responden yang secara langsung dapat
dilihat yaitu harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan, harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan, kepuasan pelanggan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan, kepuasan pelanggan berperan sebagai variabel
intervening antara harga dan loyalitas pelanggan.
Kata kunci: Harga, Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsumen
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ............................................. 13
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 13
1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................... 14
1.4.1 Manfaat teoretis ...................................................... 14
1.4.2 Manfaat praktis ....................................................... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Kajian Pustaka .................................................................... 15
2.1.1 Harga........................................................................ 15
2.1.2 Perilaku konsumen................................................... 16
2.1.3 Teori kepuasan ......................................................... 21
2.1.4 Loyalitas konsumen ................................................. 23
2.1.5 Instagram ................................................................. 25
2.2 Hipotesis Penelitian ............................................................ 26
2.2.1 Pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen ......... 26
2.2.2 Pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen ........ 27
2.2.3 Pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas
konsumen ................................................................. 28
2.2.4 Pengaruh kepuasan konsumen memediasi
hubungan harga terhadap loyalitas konsumen ........ 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ................................................................ 30
3.2 Lokasi dan Ruang Lingkup Wilayah Penelitian .................. 30
3.3 Subjek dan Objek Penelitian .............................................. 31
3.4 Identifikasi Variabel ........................................................... 31
3.5 Definisi Operasional Variabel ............................................ 32
3.6 Jenis dan Sumber Data ....................................................... 34
3.6.1 Jenis data ................................................................. 34
3.6.2 Sumber data ............................................................. 35
3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel .............. 35
3.8 Metode Pengumpulan Data ................................................ 36
3.8.1 Skala pengukuran .................................................... 37
3.8.2 Uji instrumen penelitian ......................................... 37
3.9 Teknik Analisis Data .......................................................... 39
3.9.1 Uji asumsi klasik ..................................................... 39
3.9.2 Analisis Path ........................................................... 40
3.9.3 Uji Sobel ................................................................. 44
3.9.3 Koefisien determinasi ............................................. 44
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................. 46
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 52
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Klasifikasi Variabel dan Indikator Penelitian .............................. 32
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Data Pengguna Internet di Indonesia ........................................ 4
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual .............................................................. 30
Gambar 3.2 Model Analisis Jalur ................................................................. 43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ................................................................. 58
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era bisnis saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah
ketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk
mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar.
Perusahaan harus berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan
dan keinginan pelanggannya. Dengan memahami kebutuhan, keinginan dan
permintaan pelanggan, maka akan memberikan masukan penting bagi
perusahaan untuk merancang strategi pemasaran agar dapat menciptakan
kepuasan bagi pelanggannya (Kotler and Armstrong, 2001). Perusahaan harus
menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini
tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang menyertakan
komitmennya terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misinya, iklan,
maupun public relations release. Kunci utama perusahaan untuk
memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada
pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas dengan
harga yang bersaing.
Menurut Kotler and Armstrong (2008:344), perusahaan saat ini sedang
menghadapi lingkungan harga yang kejam dan berubah dengan cepat.
Meningkatkan kesadaran harga pada pelanggan telah menempatkan banyak
perusahaan dalam “pricing vise”. Namun, pemotongan harga seringkali
bukanlah jawaban yang terbaik. Mengurangi biaya yang tidak perlu dapat
menyebabkan hilangnya keuntungan dan memulai perang harga. Hal tersebut
dapat memberi sinyal kepada pelanggan bahwa harga lebih penting daripada
nilai-nilai pelanggan yang disampaikan suatu merek. Sebaliknya, perusahaan
seharusnya menjual nilai bukan harga. Perusahaan harus merayu pelanggan
bahwa membayar harga yang lebih tinggi bagi merek suatu perusahaan dapat
dibenarkan karena nilai lebih yang pelanggan peroleh. Tantangannya adalah
mendapatkan harga yang dapat membuat perusahaan mendapatkan pembayaran
dengan keuntungan yang cukup untuk nilai-nilai bagi pelanggan yang
diciptakannya.
Pengertian harga dalam arti sempit adalah jumlah yang ditagihkan atas
suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang
diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa. Sepanjang sejarahnya, harga telah
menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan para embeli. Dalam
beberapa dekade terakhir, beberapa faktor diluar harga menjadi semakin
penting. Namun, harga tetap menjadi salah satu elemen yang paling penting
dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan. Harga
adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan; semua elemen lainnya melambangkan biaya. Harga juga
merupakan satu dari elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel. Tidak
seperti fitur produk dan komitmen penyalur, harga dapat berubah dengan cepat
(Kotler and Armstrong, 2008:345).
Harga tidak terlepas dari hal-hal yang dipertimbangkan konsumen sebelum
melakukan pembelian di toko online, seperti halnya teori yang dikemukakan
oleh Howard (2007) yang menyatakan bahwa alasan paling sederhana dari
pembelian online adalah untuk menghemat uang. Pada beberapa kategori
online, harga secara signifikan lebih rendah daripada daftar harga produsen
atau outlet pembelian oleh karena itu harga termasuk penting di dalam
mempengaruhi keputusan pembelian pada toko online. Selain harga menurut
Howard (2007), keragaman produk juga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian pada toko online karena konsumen lebih memilih toko online yang
mempunyai banyak pilihan produk.
Sebagian besar bisnis dunia saat ini dilaksanakan di jaringan digital yang
menghubungkan orang dan perusahaan. Internet, jaring publik luas dari
jaringan komputer, menghubungkan segala jenis pengguna di seluruh dunia
satu sama lain dang menghubungkan mereka dengan penyimpanan informasi
yang sangat besar. Internet telah memberikan pemasar suatu cara yang benar-
benar baru untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
pelanggan. Web pada dasarnya telah mengubah anggapan awal pelanggan
tentang kenyamanan, kecepatan, harga, informasi produk dan pelayanan.
Keberhasilan mengagumkan perusahaan pemula hanya klik (click-only) disebut
juga perusahaan dot-com seperti Amazon.com, eBay, Expedia dan ratusan
lainnya menyebabkan produsen dan pengecer bata-dan-semen (tradisional)
yang telah ada mempelajari ulang cara mereka melayani pasar. Sekarang,
hampir semua perusahaan tradisional ini telah menetapkan saluran penjualan
dan komunikasi online mereka sendiri, menjadi pesaing klik dan semen. Saat
ini, sulit menemukan perusahaan yang tidak memiliki kehadiran Web yang
substansial (Kotler and Armstrong, 2008). Dimana internet sudh menjadi alat
komunikasi online yang sangat penting bagi banyak orang dewasa ini.
Ditambah jaman sekarang orang cenderung lebih suka terhadap segala sesuatu
yang praktis, lebih cepat, dan fleksibel. Pelayanan jejaring sosial pun telah
menjadi konsep yang sederhana dan universal dalam lingkungan internet.
Banyak terdapat situs jejaring sosial di internet seperti Twitter, Instagram,
Facebook, Google +, Linkedin, dan Path. Orang memanfaatkan media jejaring
sosial untuk mencari teman dan bahkan ada untuk menjelaskan bisnis online.
Konsumen lebih memilih media internet karena mereka tidak perlu bertemu
langsung dengan penyedia layanan secara personal dan berhadapan dengan
perilaku dari konsumen lainnya (Walker and Johsnon, 2006).
Berikut ini adalah data pengguna internet di Indonesia dari tahun 1998
sampai 2015.
Sumber : APJII (2014)
Gambar 1.1 Data Pengguna Internet di Indonesia
Berdasarkan Gambar 1.1 yaitu data pengguna internet di Indonesia dari
tahun 1998 sampai tahun 2015 terus meningkat. Pertumbuhan pengguna
internet meningkat sejalan dengan peningkatan kepercayaan masyarakat akan
keamanan bertransaksi elektronik. Sebagian besar konsumen merasa
mendapatkan informasi lebih banyak dengan melakukan penelusuran online
ketimbang harus bertemu langsung dengan pelayan toko. Aneka ulasan produk
yang banyak ditemukan di internet, perbandingan daftar harga dan layanan
antar gratis, merupakan kenyamanan lebih yang ditawarkan belanja online.
Menurut Chandra (2000:64) dalam tulisan ilmiahnya yang berjudul
“mengenal konsumen di dunia digital: proses belanja konsumen melalui media
internet”, menjelaskan bahwa kekuatan terbesar dari internet yang membuatnya
menjadi pilihan utama konsumen dalam belanja masa depan ialah bahwa
proses pencarian, evaluasi pilihan serta 4 aktualisasi belanja terjadi sangat
cepat, nyaman, serta dilakukan di mana saja dan kapan saja. Proses pencarian
melalui internet dapat diperkuat dengan diskusi melalui chat atau news group
di antara sesama konsumen atau calon konsumen, kemudian proses evaluasi
untuk membanding-bandingkan serta membangun decision criteria,
selanjutnya proses transaksi pembelian. Pemanfaatan layanan pembelian
melaui internet, selain menghadirkan banyak keuntungan bagi pemasar, juga
menghadirkan banyak keuntungan bagi konsumen online. Menurut Kotler and
Amstrong (2001:261) keuntungan bagi konsumen online antara lain
memberikan kenyamanan. Pelanggan tidak perlu bergelut dengan lalu lintas,
tidak perlu mencari tempat parkir dan berjalan dari toko ke toko. Konsumen
dapat membandingkan merk, memeriksa harga dan memesan barang dagangan
24 jam sehari dari mana saja. Pembeli online terasa mudah dan pribadi
pelanggan menemui sedikit percekcokan sewaktu membeli. Pembelian online
menawarkan beberapa keunggulan tambahan. Jasa online komersial dan
internet memberi konsumen akses ke informasi pembandingan yang melimpah.
Menurut Rianto (2005) ternyata bisnis internet juga mengalami surut tidak
terkecuali di Indonesia, bahkan banyak pakar bisnis yang menyatakan bahwa
grafik bisnis di internet tengah menurun, akan tetapi pada kenyataannya bisnis
di internet tetap marak karena masih banyak orang yang yakin bahwa bisnis ini
tetap menjanjikan.
Menurut Mira Witriyanti (2015), Instagram merupakan satu-satunya media
online yang terprotek dalam penyimpanan foto yang ada di dalamnya, sehingga
menyulitkan pihak lain untuk melakukan penduplikasian. Pengguna Instagram
tergolong cepat, terlihat bahwa tingkat perkembangan Instagram lebih baik
dibanding Google+ ataupun Pinterest. Berjualan lewat Instagram sangat mudah
dan cepat. Para pebisnis mengaku lebih mudah memasarkan produknya melalui
media Instagram karena targetnya adalah orang yang dekat dengannya, bisa
juga teman dari teman yang mem-follow kita, atau teman kita yang dari mulut
ke mulut (word of mouth) menceritakan pengalaman berbelanjanya pada
kerabat sambil menunjukkan akun Instagram tempat mereka berbelanja secara
online. Para konsumen pun bisa dengan mudah dan cepat menemukan produk
yang diinginkan. Komunikasi pemasaran seperti inilah yang menunjang
prosesnya berjualan di Instagram. Komunikasi pemasaran yang baik bisa
mengarahkan calon pembeli hingga menjadi pembeli pada akhirnya.
Semakin pesatnya pertumbuhan global dalam perdagangan elektronik (e-
commerce), banyak bisnis mencoba untuk memperoleh keunggulan bersaing
dengan menggunakan teknologi e-commerce dalam berinteraksi dengan para
konsumen (Lee and Lin, 2005:161). Perdagangan elektronik secara umum
dapat diartikan sebagai proses transaksi jual beli secara elektronik melalui
media internet. Perdagangan elektronik merupakan satu set dinamis teknologi,
aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan
komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang,
pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik (David Baum dalam
Budi Rahardjo, 1999).
Perusahaan dengan banyak pengalaman dan keberhasilan dalam
menggunakan perdagangan elektronik mulai menyadari bahwa kunci penentu
dalam keberhasilan atau kegagalan tidak hanya pada kehadiran suatu situs dan
biaya yang rendah saja, melainkan juga kualitas jasa elektronik (Yang, 2001;
Zeithaml, 2002 dalam Lee and Lin, 2005: 161). Kualitas jasa elektronik
didefinisikan sebagai keseluruhan penilaian dan keputusan konsumen pada
penyerahan jasa elektronik dalam pasar yang nyata (Santos, 2003 dalam Lee
and Lin, 2005:161).
Seiring perkembangan zaman, dengan adanya perdagangan elektronik
akan memiliki banyak keuntungan bagi berbagai macam golongan pemakai
dan menawarkan berbagai macam manfaat. Perdagangan elektronik tidak
hanya menghemat waktu dan tempat, tetapi juga dapat menghemat dari segi
biaya. Perdagangan elektronik menjadi alat bantu pemasaran yang dirasa cukup
tangguh dengan melihat prospek pelanggan baik di seluruh Indonesia maupun
di seluruh penjuru dunia. Perdagangan elektronik dapat menghemat biaya
untuk pembuatan desain dan cetak bahan promosi. Perdagangan elektronik
dapat menjangkau ke seluruh penjuru dunia dan tersedia dalam 24 jam sehari
dan 7 hari dalam seminggu karena berjualan di dunia maya internet tidak
mengenal hari libur dan hari besar, sehingga semua transaksi bisa dilakukan
kapan saja dan dimana saja tanpa batas-batas wilayah dan waktu, sehingga
memberikan jangkauan pemasaran yang luas dan tak terbatas oleh waktu.
Perdagangan elektronik dapat meningkatkan pangsa pasar, di mana dengan
penggunaan e-commerce memungkinkan untuk meningkatkan pangsa pasar
yang semula mempunyai pangsa pasar hanya di dalam negeri saja, dengan
adanya e-commerce, maka pangsa pasar menjangkau sampai luar negeri.
Seiring dengan perkembangan teknologi, fasilitas jaringan Internet tidak
lagi hanya sekedar tempat mencari informasi mengenai ilmu dan berita, akan
tetapi saat ini internet sudah banyak dijadikan sebagai sumber penghasilan.
Banyak cara yang dilakukan untuk berpenghasilan melalui internet, seperti
halnya online shop dalam bidang florist atau yang lebih dikenal dengan florist
online atau toko bunga online. Seiring dengan perkembangan zaman kini juga
hadir peluang usaha terbaru yang lagi menjadi trend, yaitu toko bunga online,
dimana toko bunga online adalah toko bunga yang memasarkan produk-
produknya secara online di internet. Mulai dari pemilik toko bunga lokal di
setiap daerah hingga pebisnis online yang menjadi reseller dari toko-toko
bunga yang ada semuanya saling bersaing di internet dengan membuat website
atau blog untuk memasarkan produk-produk mereka (http://all-about-
florist.blogspot.co.id). Membeli bunga pada toko bunga online adalah pilihan
yang tepat, disaat seseorang mempunyai kesibukan yang tinggi dan ingin
membeli rangkaian bunga. Banyak toko bunga online yang bersedia
mengirimkannya ke alamat tujuan yang bersangkutan apalagi bunga yang akan
dikirim ke tempat tujuan berdomisili dekat dengan toko bunga yang dipesan.
Dengan membeli online dari internet mudah, simple dan tidak banyak
membuang waktu untuk mencari ke toko bunga. Kebutuhan akan bunga saat
ini memang berkembang cukup pesat bukan hanya sebagai tanaman hias saja
tetapi bunga sudah digunakan orang sebagai ucapan duka maupun suka dan
digunakan juga sebagai hiasan pengantin perempuan beserta dekorasi-dekorasi
yang terbuat dari bunga (http://www.bungabouquet.com/2013/08/bisnis-toko-
bunga-online/).
Menurut Tse and Wilton (1988) dalam Tjiptono (1999), kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian
yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk.
Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai evaluasi pasca konsumsi bahwa
suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan (Engel, Blackwell and Miniard, 1990 dalam Tjiptono, 1999). Model
diskonfirmasi harapan yang dikembangkan oleh Oliver (1993) menyatakan
bahwa kepuasan keseluruhan ditentukan oleh ketidaksesuaian harapan, yang
merupakan perbandingan kinerja yang dirasakan dengan harapan. Spreng Mac
Kenzie and Olshavsky (1996) memperluas model Oliver (1993) tentang
kepuasan, yaitu pernyataan afektif tentang reaksi emosional terhadap
pengalaman produk atau jasa yang dipengaruhi oleh afeksi pelanggan terhadap
produk-produk tersebut.
Berbagai definisi dan ukuran kepuasan pelanggan telah digunakan dalam
penelitian sebelumnya (Szymanski and Henard, 2001). Salah satu pendekatan
adalah untuk membedakan antara transaksi-spesifik dan keseluruhan kepuasan
(Oliver, 1997). Kami membedakan kepuasan dengan proses pembelian (mis
perbandingan produk dan interaksi dengan orang-orang penjualan) dan
kepuasan dengan hasil pembelian (yaitu produk yang dibeli). Penelitian
sebelumnya telah menunjukkan bahwa kedua komponen kepuasan berkorelasi
tetapi secara konseptual berbeda (Bitner dan Hubbert, 1994; Shankar et al;
2003.). Demikian pula, Spreng et al. (1993) mengusulkan bahwa kepuasan
pelanggan dengan ketersediaan informasi produk ketika mengevaluasi berbagai
pilihan produk memiliki pengaruh penting pada penilaian kepuasan
keseluruhan.
Selain diskusi berlimpah tentang kepuasan konsumen, Voss, Parasuraman,
dan Grewal (1998) mengemukakan bahwa keputusan harga memiliki dampak
pada kepuasan konsumen dalam industri jasa. Parasuraman, Zeithaml, dan
Berry (1994) juga menunjukkan bahwa pengaruh kualitas produk dan
dirasakan harga konsumen sering diabaikan dalam studi kepuasan konsumen
sebelumnya. Selain itu, sampai saat ini, penyelidikan simultan keterkaitan
antara kualitas produk, dirasakan kualitas layanan, dirasakan harga keadilan,
kepuasan, dan loyalitas belum dilakukan.
Pelanggan diibaratkan seorang raja yang harus dilayani, namun hal ini
bukan berarti menyerahkan segala-galanya kepada pelanggan. Usaha
memuaskan kebutuhan pelanggan harus dilakukan secara menguntungkan atau
bersifat “win-win situation” yaitu dimana kedua belah pihak merasa senang
atau tidak ada yang dirugikan. Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang
sangat berharga demi mempertahankan keberadaan pelanggannya tersebut
untuk tetap berjalannya suatu bisnis atau usaha (Chandra dan Danny, 2001).
Menurut Prus and Brandt (1995:28) kemudian menjelaskan loyalitas
pelanggan sebagai berikut:. "Loyalitas pelanggan adalah kombinasi dari
sejumlah kualitas. Hal ini didorong oleh kepuasan pelanggan, namun juga
melibatkan janji pada bagian dari pelanggan untuk membuat melanjutkan
investasi dalam menjalankan hubungan dengan merek atau perusahaan
(Zeithaml, Berry, dan Parasuraman, 1993:37). Akhirnya, loyalitas pelanggan
adalah puncak dengan kombinasi sikap (niat untuk membeli lagi dan/atau
membeli produk atau layanan tambahan dari perusahaan yang sama, kesediaan
untuk merekomendasikan perusahaan kepada orang lain, komitmen kepada
perusahaan ditunjukkan oleh resistensi untuk beralih ke pesaing) dan perilaku
(pembelian berulang, membeli lebih banyak dan berbeda produk atau jasa dari
perusahaan yang sama, merekomendasikan perusahaan kepada orang lain) ".
Loyalitas pelanggan merupakan hasil dari kepuasan pelanggan nantinya
akan memberikan manfaat bagi perusahaan, yaitu hubungan yang harmonis
antara perusahaan dan pelanggan (Schanaars dalam Tjiptono 1997:24).
Loyalitas pelanggan merupakan bagian terpenting dari terciptanya pengulangan
pembelian yang dilakukan pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan
(Caruana, 2002). Menurut Reichheld dan Detrick dalam Te Tu et al. (2003),
loyalitas pelanggan adalah strategi dalam menciptakan keuntungan bersama
untuk kepentingan perusahaan dan pelanggan. Loyalitas pelanggan terbentuk
karena adanya hubungan langsung antara pembeli dan penjual, yang nantinya
akan memberikan hubungan interpersonal positif dan rasa saling percaya yang
akan berhubungan baik dengan perusahaan (Reynold and Arnold, 2001).
Seperti yang kita ketahui, kota Denpasar sebagai ibu kota menjadikannya
kota dengan penduduk terpadat. Dengan penduduk terpadat yang banyak
tentunya segala bentuk kebutuhan pangan, sandang dan papan akan meningkat.
Dengan era kemajuan teknologi sekarang ini belanja kebutuhan tidak harus
pergi ke pasar atau pun bertemu pedagang langsung. Belanja online pun
menjadi salah satu cara memenuhi kebutuhan tanpa harus membuang-buang
waktu untuk pergi berbelanja.
Berdasarkan uraian penjelasan diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai Peran Kepuasan Konsumen Dalam Memediasi Pengaruh
Harga Terhadap Loyalitas Konsumen maka diputuskan untuk mengambil judul
penelitian tentang “Pengaruh Kepuasan Konsumen Memediasi Pengaruh
Harga Terhadap Loyalitas Konsumen Dalam Berbelanja Pada Florist
Online Di Denpasar.”
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah untuk
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah harga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dalam
berbelanja pada florist online di Denpasar?
2. Bagaimanakah harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam
berbelanja pada florist online di Denpasar?
3. Bagaimanakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas
konsumen dalam berbelanja pada florist online di Denpasar?
4. Bagaimanakah peran kepuasan konsumen memediasi hubungan harga
terhadap loyalitas konsumen dalam berbelanja pada florist online di
Denpasar?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menjelaskan secara empiris bahwa harga berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen dalam berbelanja pada florist online di Denpasar.
2. Untuk menjelaskan secara empiris bahwa harga berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen dalam berbelanja pada florist online di Denpasar.
3. Untuk menjelaskan secara empiris bahwa kepuasan konsumen
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dalam berbelanja pada florist
online di Denpasar.
4. Untuk menjelaskan secara empiris bahwa peran kepuasan konsumen
memediasi hubungan harga terhadap loyalitas konsumen dalam berbelanja
pada florist online di Denpasar.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoretis
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi
tambahan dalam bidang ilmu manajemen pemasaran.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi florist online dalam merumuskan kebijakan agar dapat
memuaskan konsumen dengan memperhatikan harga terhadap loyalitas
konsumen.