Judul : ANALISIS DAYA TARIK SELEBRITI SEBAGAI ......1999 oleh dr. Fredi Setyawan, ditandai dengan...
Transcript of Judul : ANALISIS DAYA TARIK SELEBRITI SEBAGAI ......1999 oleh dr. Fredi Setyawan, ditandai dengan...
Judul : ANALISIS DAYA TARIK SELEBRITI SEBAGAI ENDORSER
PADA IKLAN NAAVAGREEN VERSI AYU TING-TING DI INSTAGRAM
(Studi Deskriptif Kualitatif Pada Followers Naavagreen)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecantikan merupakan sesuatu yang sangat melekat bagi kaum wanita,
khususnya bagi wanita modern yang senantiasa ingin menunjukkan eksistensi
dirinya dalam sosialitas. Banyak cara yang dilakukan wanita untuk mencapai
kecantikan tanpa memperdulikan unsur penting lainnya.
Gaya hidup modern yang cenderung praktis menuntut orang melakukan
pekerjaan dengan cara yang cepat serta mudah. Hal ini berlaku juga dalam hal
pemilihan perawatan melalui klinik kecantikan khususnya wanita yang selalu
ingin mempercantik dirinya dengan proses yang cepat. Penampilan bagi wanita itu
penting. Bagi kaum wanita, kecantikan dan daya tarik fisik penting. Karena
dukungan sosial, popularitas, pemilihan teman hidup dan karir dipengaruhi daya
tarik fisik seseorang.
Produk-produk kecantikan saat ini telah banyak dijumpai di pasaran, mulai
dari produk kecantikan yang dikhususkan bagi jenis kulit tertentu, hingga produk
kecantikan (kosmetik) yang memiliki lisensi halal bagi kaum muslimah. Begitu
banyaknya produk kosmetik yang ditawarkan dengan memberikan manfaat dalam
penggunaan yang dibutuhkan oleh konsumen memacu semangat para produsen
untuk meraih peluang bisnis yang ada sehingga dari peluang tersebut didapatkan
keuntungan yang maksimal.
2
Dengan majunya teknologi dan peradaban, selera pasar konsumen semakin
maju pula. Konsumen semakin hari semakin kritis. Mereka menuntut kualitas,
layanan, kecepatan, flexibilitas dan harga bersaing. Sehingga pengusaha atau
produsen dewasa ini cenderung lebih memperhatikan kepentingan konsumen
dalam hal memasarkan produk yang dihasilkan guna menciptakan kepuasan
konsumen. Kepuasan konsumen merupakan sasaran dari semua kegiatan
pemasaran yang dilakukan dengan sukses. Kepuasan konsumen dapat diukur
dengan membandingkan harapan konsumen terhadap produk atau jasa
pendukungnya. Untuk itu produsen selalu berusaha menghasilkan produk
kosmetik yang berkualitas, sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli dan
menggunakan produk tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu
model pemasaran yang tepat, dimana pemasaran merupakan salah satu titik
permulaan dari proses pertumbuhan suatu perusahaan.
Guna mencapai suatu kepuasan konsumen dalam memilih suatu produk
maka seorang pengusaha atau produsen harus dapat memberikan kualitas terhadap
suatu merknya. Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang
menghasilkan manfaat bagi konsumen. Di mana merk sangat mempengaruhi
fungsi-fungsi produksi dan keuangan sebuah perusahaan serta kegiatan-kegiatan
pemasaran lainnya. Merk adalah nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain,
warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya. Pada dasarnya suatu
merk juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan
serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para konsumen. Citra merk
yang kuat memberikan sejumlah keunggulan, seperti posisi pasar yang lebih
3
superior dibandingkan pesaing, kapabilitas unik yang sulit ditiru, loyalitas
pelanggan dan pembelian ulang yang lebih besar, dan lain-lain. Keunggulan
seperti inilah yang mendorong setiap perusahaan untuk berjuang keras dalam
rangka mengelola merknya sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh posisi
terbaik dalam benak konsumen.
Produk kosmetik yang mempunyai merk dengan kualitas yang memiliki
ciri dan manfaat sesuai dengan kebutuhan dan keingginan konsumen dapat
dipastikan mempunyai hasil penjualan yang tinggi karena penjual untuk secara
konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada
para konsumen. Citra merk yang kuat memberikan sejumlah keunggulan, seperti
posisi pasar yang lebih superior dibandingkan pesaing, kapabilitas unik yang sulit
ditiru, loyalitas pelanggan dan pembelian ulang yang lebih besar, dan lain-lain.
Keunggulan seperti inilah yang mendorong setiap perusahaan untuk berjuang
keras dalam rangka mengelola merknya sedemikian rupa sehingga dapat
memperoleh posisi terbaik dalam benak konsumen. produk kosmetik yang
mempunyai merk dengan kualitas yang memiliki ciri dan manfaat sesuai dengan
kebutuhan dan keingginan konsumen dapat dipastikan mempunyai hasil penjualan
yang tinggi karena produk yang dihasilkan adalah benar-benar dibutuhkan
konsumen, seperti London Beauty Centre, Natasha, dan Naavagreen.
4
Tabel 1.1 Persentase Penjualan dari Produk Klinik Kecantikan / Perawatan
Kulit di Indonesia Tahun 2016:
(Sumber: www.topbrand-award.com, 2016 (Majalah Marketing)
Berdasarkan persentase penjualan pada tabel Top Brand Award terdapat 7
produk perawatan kulit yang beredar dipasaran. Dominasi yang tertinggi yaitu
produk Natasha Skin Care dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 40,1%.
Produk Natasha Skin Care dan Kemudian disusul dengan produk Erha Clinic
dengan angka 17,4%. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel masing-masing angka
berbagai produk klinik kecantikan penguasa pangsa pasar, dan yang paling
terendah yaitu Estetika sebesar 1,5%. Ditahun 2016 Naavagreen mendapatkan
penghargaan sebagai “Best Brand” dalam kategori Skin Care dijogja. Persaingan
pangsa pasar dari produk perawatan kulit sangat ketat.
London Beauty Centre merupakan klinik kecantikan kulit, yang didirikan
oleh Bapak Anton Yuwono dan Ibu Watji Niwati pada tanggal 19 Juli 1998.
Semula kehadiran London Beauty Centre terdengar asing, karena pada saat itu
belum melembaga sebagai sebuah klinik kecantikan kulit yang terintegrasi antara
estetika dan tindakan medik. Kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang semakin
Merek TBI TOP
Natasha Skin Care 40,1% TOP
Erha Clinic 17,4% TOP
London Beauty Centre 6,4%
Miracle Skin Care 2,9%
Larissa Aesthetic Center 2,6%
Klinik Dr. Eva Mulia 2,4%
Estetika 1,5%
5
tinggi, dan kemajuan teknologi medis di bidang estetika maka layanan perawatan
kecantikan kulit membutuhkan keahlian dokter. London Beauty Centre
menggabungkan antara keterampilan estetika dari beautician dengan kepakaran
medis dokter. Klinik kecantikan kulit London Beauty Centre kemudian diikuti
berdirinya klinik serupa yang megikuti konsep London Beauty Centre yang
menyediakan jasa konsultasi dokter yaitu Natasha.
Natasha merupakan klinik perawatan kecantikan kulit yang memadukan
teknologi terkini dalam perawatan. Berdirinya Natasha Skin care berawal di tahun
1999 oleh dr. Fredi Setyawan, ditandai dengan dibukanya Natasha Skin care
klinik yang pertama di Ponorogo Jawa Timur. Disusul dengan klinik berikutnya di
Madiun dan Surabaya pada tahun yang sama. Respon positif dari pelanggan dan
semakin meningkatnya kebutuhan akan perawatan kulit membuat Natasha Skin
care berkembang begitu pesat. Jaringan klinik Natasha Skin Care pun semakin
meluas ke seluruh kota-kota di Indonesia. Kemudian diikuti berdirinya klinik
serupa dengan Natasha yaitu Naavagreen yang katanya Naavagreen merupakan
adik dari Natasha.
Naavagreen diproduksi sendiri oleh PT. Dion Farma Abadi yang telah
bersertifikasi CPKB (Cara Pengolahan Kosmetik yang Baik) BPOM serta
sertifikasi halal dari MUI. Naavagreen merupakan salah satu klinik kecantikan,
yang saat ini menjadi perbincangan banyak orang, khususnya bagi mahasisiwi di
wilayah Kota Yogyakarta. Yogyakarta yang dijuluki sebagai kota pelajar, sangat
besar kemungkinannya bagi para pengusaha untuk menawarkan produk
dagangannya, hal tersebut dimanfaatkan oleh PT. Dion Farma Abadi dalam
6
memasarkan produk unggulannya yaitu Navagreen Natural Skin Care. Pemilihan
kalangan mahasiswi Yogyakarta sebagai target pemasarannya adalah karena
kecenderungan mahasiswi yang rata-rata adalah anak muda senantiasa ingin
tampil cantik sehat alami dalam penampilan sehari-harinya, yang salah satunya
dapat dilakukan dengan mempergunakan produk dari Naavagreen dan perawatan
secara rutin.
PT. Dion Farma Abadi melakukan berbagai macam bentuk strategi
penjualan dengan tujuan menarik konsumen sebanyak-banyaknya untuk membeli
produk Naavagreen Natural Skin Care yang diproduksi. Salah satu strategi yang
digunakan oleh Naavagreen dalam menarik minat masyarakat untuk membeli
produk Naavagreen yaitu beriklan melalui media sosial instagram.
Instagram sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna
mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai
layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram merupakan
tempat strategis para pebisnis untuk memasarkan barang dagangannya yang
disebut dengan istilah Online Marketing.. Selain mempunyai atau menyewa
tempat tersendiri, juga menggunakan media sosial Instagram untuk memasarkan
produk-produknya tersebut. Dengan mengupload foto-foto produk tersebut di
Instagram, tidak hanya khalayak di Yogyakarta saja yang bisa melihat, namun di
seluruh Indonesia maupun mancanegara bisa melihatnya jika brand tersebut sudah
dikenal banyak khalayak. Pebisnis yang tidak mempunyai modal besar, cukup
dengan mempunyai akun Instagram, mereka sudah bisa memasarkan produknya
agar bisa diketahui secara luas. Fenomena maraknya penjualan produk melalui
7
media sosial khususnya Instagram pada pebisnis membuat persaingan semua
Brand di Yogyakarta selalu berinovasi dengan produk dan menggunakan sarana
penjualan secara efektif, khususnya Instagram.
Iklan merupakan media yang sangat tepat untuk memasarkan suatu
produk, apalagi media untuk beriklan sangat banyak dan dapat dijumpai dimana-
mana. Dengan beragam kreativitas yang diciptakan oleh sebuah iklan, dapat
mempengaruhi persepsi dan menjadi referensi konsumen dalam berbagai merek
produk yang beredar, salah satunya produk Naavagreen.
Untuk mengiklankan sebuah produk baru ataupun produk lama tentunya
harus memikirkan strategi yang inovatif dan kreatif, agar bisa dikenal dan
diterima oleh konsumen. Komunikasi pemasaran memegang peranan penting
dalam proses memasarkan suatu produk, karena di dalam komunikasi pemasaran
terdapat masalah yang berkaitan erat dengan strategi serta aplikasi yang akan
dilakukan oleh biro iklan yang bertanggung jawab dalam mengkampanyekan
suatu produk. Salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang biasa digunakan
dalam memasarkan produk adalah dengan menggunakan selebriti endorser yang
tepat dan sesuai dengan target market produk yang ingin dituju. Dalam
penunjukan selebriti endorse itu sendiri yang nantinya akan berperan dalam
memposisikan suatu produk. Selebriti endorse sendiri biasanya diwakili oleh
sosok selebriti yang menjadi panutan dan idola dari masyarakat luas, karena
penggunaan selebriti kerap merepresentasikan produk secara keseluruhan.
8
Selebriti endorser adalah seseorang yang dipercaya untuk mewakili
produk tertentu. Penggunaan selebriti endorser dilakukan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk menggunakan produk, pemilihan
selebriti endorser biasanya seorang selebriti yang terkenal. Posisi dari selebriti
endorser sendiri dari suatu produk tidak hanya sebagai talent iklan saja, akan
tetapi ikut berperan aktif dalam seluruh kegiatan kampanye produk tersebut.
Tujuan utama dari selebriti endorser adalah untuk menginformasikan konsumen
tentang produk yang dia bintangi. Oleh karena itu, biasanya penunjukan selebriti
endorser melalui tahap pertimbangan baik dari segi perilaku, ataupun prestasi dan
reputasi yang dimiliki.
Penggunaan endorser sebuah produk dapat dipercaya mampu
mendongkrak penjualan produk tersebut. Hal ini dikarenakan selain dapat
menimbulkan brand awarness, sekaligus juga mewakili brand personality yang
dibawakan dan diharapkan dapat mendekati target konsumen dengan baik sampai
konsumen akhirnya tertarik untuk mengkonsumsi produk yang diiklankan.
Penggunaan selebriti endorser sebagai upaya memperkenalkan produk juga
dilakukan oleh PT. Dion Farma Abadi dalam mempromosikan klinik kecantikan,
yaitu Naavagreen Natural Skin Care. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
memunculkan dan selanjutnya meningkatkan minat beli konsumen (mahasiswi
Yogyakarta) untuk membeli produk Naavagreen. Dalam mempromosikan klinik
kecantikannya, Naavagreen menggandeng selebriti Indonesia yaitu Ayu
Rosmalina nama lainnya Ayu Ting-Ting. Pemilihan Ayu Ting-Ting sebagai
selebriti endorser didasarkan pada karirnya yang semakin hari semakin booming.
9
Walaupun Ayu Ting-Ting berkecimpung dalam dunia hiburan, yang notabene
dilingkupi pengaruh-pengaruh hingar bingar dunia hiburan, yang jika tidak dapat
memfilter akan terjerumus pada hal-hal yang negatif.
Penggunaan Ayu Ting-Ting sebagai selebriti endorser sejak tahun 2016.
Fenomena penggunaan selebriti endorse pada sebuah produk memang sering
dilakukan, hal ini disebabkan oleh kebanyakan masyarakat yang senantiasa
mengikuti gaya dari idolanya yang merupakan seorang selebriti seperti Ayu Ting-
Ting. Penggunaan selebriti endorser yang diharapkan oleh PT. Dion Farma Abadi
dapat memberikan dampak positif terhadap minat beli konsumen terhadap
produk-produk Naavagreen yang mayoritas terdiri atas mahasiswi di wilayah
Kota Yogyakarta.
Pemilihan selebriti endorser yang sesuai setidaknya akan dapat
memberikan pengaruh positif bagi para pemakai produk Naavagreen untuk dapat
melakukan tindakan-tindakan yang positif. Berdasarkan penjelasan di atas,
peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian yang didasarkan pada maraknya
penggunaan selebriti endorser, yang justru kemudian memunculkan sebuah
pertanyaan penggunaan selebriti endorser tersebut dalam menarik minat
mahasiswi di Yogyakarta untuk membeli dan mempergunakan produk
Naavagreen, yang penulis rangkum dalam sebuah judul skripsi yaitu Analisis
Daya Tarik Selebriti Sebagai Endorser (Ayu Ting-Ting) Pada Iklan Naavagreen
Di Instagram (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Followers Naavagreen)
10
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, hal yang menjadi masalah
dalam penelitian ini adalah : Bagaimana daya tarik selebriti sebagai endorser pada
iklan Naavagreen versi Ayu Ting-Ting di Instagram?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan
penelitian ini adalah : Untuk mengetahui daya tarik selebriti sebagai endorser
pada iklan Naavagreen versi Ayu Ting-Ting di instagram.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian tentang daya tarik
selebriti sebagai endorse pada iklan Naavagreen versi Ayu Ting-Ting di
instagram pada followers Naavagreen ini adalah:
1.4.1 Manfaat akademik
a. Bagi para akademisi, penelitian ini dapat menyajikan informasi mengenai
analisis daya Tarik selebriti sebagai endorser pada iklan Naavagreen versi
Ayu Ting-Ting pada followers Naavagreen.
b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk melengkapi serta untuk
menambah pengetahuan teoritis dan wawasan iklan bagi penulis dan juga
pembaca, khususnya mengenai selebriti sebagai endorser pada iklan
Naavagreen versi Ayu Ting-Ting dari kalangan artis.
11
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi para praktisi, penelitian ini memiliki implikasi sebagai bahan evaluasi
dalam menghadapi dan memahami penggunaan selebriti sebagai bintang
iklan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi kepentingan praktis manajerial dalam bidang penggunaan selebriti
sebagai iklan.
1.5 Kerangka Teori
1.5.1 New Media
Banyaknya teknologi yang bermunculan di era globalisasi ini, seperti
teknologi digital serta berkembang pesatnya teknologi computer di sepanjang
decade 1980-an, telah melahirkan new communication technologies atau teknologi
komunikasi baru, atau disebut juga dengan istilah new media. Pemahaman
mengenai new media dalam penelitian ini meminjam pendekatan yang digunakan
Sonia Livingstone, bahwa istilah “new” disini lebih dipahami sebagai apa yang
baru bagi masyarakat, yakni dalam konteks sosial dan kultur, bukan dengan
semata-mata memahaminya hanya sebagai sebuah piranti atau artefak dimana
lebih berkaitan dengan konteks teknologi itu sendiri (Terry Flew, 2005 : 2).
Artinya definisi new media disini dapat dibatasi sebagai ide, perasaan, dan
pengalaman yang diperoleh seseorang melalui keterlibatannya dalam medium dan
cara berkomunikasi yang baru, berbeda dan lebih menantang. Salah satu ciri khas
yang menandai new media adalah adanya kombinasi antara 3C, yaitu computing
and information technology (IT), jaringan komunikasi (communications network),
12
dan digitalisasi (digitized media and information content) (Terry Flew, 2005 : 2).
Selain beberapa ciri umum yang sudah disebutkan di atas terdapat “Dua i” yang
dikenal sebagai karakteristik utama dari new media, yaitu individualisasi
(individualization) dan interaktivitas (interactivity). Kedua karakteristik ini akan
dijelaskan sebagai berikut:
a. Individualisation atau individualisasi
Individualisasi mengacu pada adanya peluang yang lebih bagi pengguna
internet dalam mengontrol arus informasi. Dengan adanya individualisasi ini
artinya konsumen juga semakin terdemassifikasi atau terbagi ke dalam segmen-
segmen yang lebih spesifik. Demassifikasi berarti bahwa control komunikasi telah
berubah dari yang tadinya dikendalikan oleh pembuat pesan menjadi dikendalikan
oleh si penerima pesan atau konsumen media (Everret M. Roger 1986 : 5) oleh
Karena itu, karakteristik demassifikasi dalam media interaktif disebut sebagai
lawan dari media massa yang dikenal bersifat massif.
b. Interactivity atau interaktivitas
Interaktivitas diartikan sebagai kemampuan dari system komunikasi untuk
balik berbicara (talk-back) dengan pengguna, hamper seperti individu-individu
yang terlihat dalam percakapan tatap muka (Everret M. Roger 1986 : 5). Abrar
menjelaskan ciri-ciri komunikasi interaktif secara sederhana, yaitu:
1. Orang yang terlihat bias berinteraksi secara leluasa.
2. Umpan balik, baik yang bersifat positif maupun negatif segera bias diketahui.
13
3. Penyampaian pesan dilakukan secara verbal maupun gambar dan,
4 Menggunakan media interaktif. Dari penjelasan tersebut, maka inti dari
interaktivitas adalah feed back langsung dan komunikasi dua arah (Ana Nadhya
Abrar, 2003 : 19).
Berdasarkan karakter-karakter tersebut, maka terdapat beberapa jenis
media yang bisa dikategorikan sebagai media baru. Lance Bannet
mengidentifikasi new media dalam bentuk mobile phone, internet, teknologi
streaming, jaringan nir-kabel, serta world wide web (Lance Bannet, 2003). Dalam
penelitian ini, maka objek new media hanya akan difokuskan pada jenis new
media yang relevan sesuai dengan yang digunakan pada kampanye online
marketing melalui Instagram Naavagreen, yaitu sosial media sebagai salah satu
fiktur berbasis teknologi internet.
1.5.2.1 Media Sosial Instagram
Boyd dan Ellison (2007 : 11) mendefinisikan situs jejaring social sebagai
layanan berbasis web yang memungkinkan perorangan untuk membangun profil
umum atau semi-umum dalam satu system yang terbatas, menampilkan pengguna
lainnya yang berkaitan dengan mereka, dan melihat-lihat dan mengamati, daftar
koneksi yang mereka miliki maupun daftar yang dibuat oleh pengguna lainnya
dalam sistem tersebut. Situs jejaring social dianggap sebagai ekstensi diri di dunia
maya dan hubungan-hubungan yang ada di dalamnya juga merupakan ekstensi
dari hubungan-hubungan yang benar-benar ada. Hal ini, didukung dalam
penelitian yang dilakukan Lampe et al (dalam Puntoadi, 2011 : 2) yang
14
menemukan bahwa alasan penggunaan situs jejaring social adalah untuk mencari
orang-orang yang mereka kenal dan berinteraksi dengan teman-teman tersebut,
dan bukan untuk mencari teman-teman baru.
Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi-bagikan
foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang
memungkinkan teman facebook kita mem-follow akun Instagram kita. Makin
populernya Instagram sebagai aplikasi yang digunakan untuk membagi foto
membuat banyak pengguna yang terjun ke bisnis online turut mempromosikan
produk-produknya lewat Instagram (Nisrina, 2015 : 137)
Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi. Kata
“insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid yang pada masanya
lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan
foto-foto secara instan, seperti polaroid didalam tampilannya. Sedangkan untuk
kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja telegram sendiri
adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama
halnya dengan instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan
jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima
dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal dari kata instan dan telegram.
Pendiri Instagram adalah Kevin Systrom dan Mike Krieger. Kevin
Systrom adalah seorang pemrogram komputer dan pengusaha Internet. Kevin
dibesarkan di sebuah kota kecil bernama Holliston di Massacahusetts, Amerika
Serikat dan Michel "Mike" Krieger adalah pengusaha dan insinyur perangkat
lunak asal Brasil.
15
Mike Krieger lahir di Sao Paulo, Sao Paulo, Brazil. Mereka berdua mendirikan
Instagram pada tahun 2010.
Instagram merupakan salah satu media jejaring sosial yang dapat
dimanfaatkan sebagai media pemasaran langsung (direct marketing). Melalui
Instagram-lah produk barang/jasa ditawarkan dengan meng-upload foto atau
video singkat, sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang/jasa
yang ditawarkan. User yang melihat Instagram, pasti akan melihat postingan dari
followers (pengikut) nya tersebut, terutama foto-foto. Oleh karena itu, kualitas
foto yang baik, menarik dan jelas, maka user akan tertarik untuk membaca
caption (judul foto) di bawahnya. Beragam fitur yang dimiliki Instagram diduga
dapat mempengaruhi benak calon pembeli yang juga menggunakan media sosial
Instagram, juga merupakan sarana yang sangat mudah jika ingin melihat produk-
produk terbaru yang diposting di akun Instagram, tidak perlu langsung
mengunjungi toko, cukup hanya mengamati galeri Instagram penjual produk. Di
Instagram, seseorang sebenarnya berbagi foto-foto tentang produk-produknya
dengan pengemasan yang khas.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Periklanan
2.1.1 Pengertian Periklanan
Iklan sering disebut dengan istilah yang berbeda-beda. Di Amerika dan
Inggris iklan disebut dengan advertising. Sementara itu di perancis disebut
reclame yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang. Di latin disebut
advertere dan di Belanda disebut advententie. Setiap negara mungkin memiliki
istilah sendiri-sendiri mengenai iklan. Sekalipun begitu pengertian dasarnya sama,
yaitu mentransfer pikiran dan gagasan kepada orang lain. Istilah iklan yang
dikenal di Indonesia sendiri disinyalir berasal dari istilah dalam bahasa arab, yaitu
i’lan. Istilah iklan pertama kali di populerkan oleh sudarjo Tjkosisworo pada
tahun 1951 sebagai padanan kata dari advertising dan advertentie, dengan
pengertian penyampaian pesan yang kreatif dan persuasive melalui suatu media
penyampai (Didih, 2006 : 122).
Sekalipun ada banyak istilah untuk menyebut iklan, namun pengertian
yang digunakan untuk memaknai kata iklan ada bermacam-macam, baik yang
disampaikan perorangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan maupun secara
kelembagaan. Dalam sudut pandang komunikasi orang cenderung menekankan
iklan sebagai proses penyampaian pesan melalui media dari komunikator kepada
komunikan, dimana pemasangan pesan tersebut dilakukan dengan cara membayar.
17
Iklan merupakan semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi
barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar (Philip
Kotler, 1991 : 237). Adapun maksud „dibayar‟ pada definisi tersebut
menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada
umumnya harus dibeli. Maksud kata „nonpersonal‟ berarti suatu iklan melibatkan
media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada
sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan (Morissan, 2010 : 17).
2.1.2 Fungsi Iklan
Periklanan adalah suatu cara untuk menciptakan kesadaran dan pilihan.
Kita tidak membeli barang secara langsung kepada para pabrikan, melainkan
melalui para agen yang disebut distributor. Distributor inilah yang menjual produk
ke masyarakat dengan menggunakan para penjual. Para penjual tersebut
memerlukan informasi yang aktual yang perlu di sampaikan pada khalayak
berkenaan dengan produknya. Informasi tersebut disampaikan melalui sebuah
media, di antaranya suratkabar, majalah, radio, televise maupun media-media lain.
Ketika pasar industry menerima informasi tersebut, mereka merespon dan
memilih untuk membeli produk. Iklan ada Karena ia memiliki beberapa fungsi,
menurut Rotzoil (dalam Widyatama, 2007 : 147) iklan memiliki empat fungsi
utama, yaitu :
a. Precipitation
Merupakan fungsi mempercepat berubahnya suatu kondisi dari keadaan
yang semula tidak bias mengambil keputusan terhadap produk berubah
18
menjadi dapat mengambil keputusan. Fungsi ini misalnya meningkatkan
permintaan atas suatu produk dan menciptakan kesadaran dan pengetahuan
tentang merek suatu produk.
b. Perssuasion
Merupakan membangkitkan keinginan dari khalayak sesuai pesan yang
diiklankan. Hal ini meliputi persuasi atas daya tarik emosi. Menyebarkan
informasi tentang ciri-ciri suatu produk dan membujuk konsumen untuk
tetap membeli.
c. Reinforcement (meneguhkan sikap)
Fungsi ini berarti iklan mampu meneguhkan keputusan yang telah diambil
oleh khayalak. Peneguhan ini meliputi mengabsahkan daya beli para
khalayak. Peneguhan ini meliputi menghabiskan daya beli para konsumen
yang sudah ada terhadap suatu produk dan mengabsahkan keputusan
sebelumnya dalam mengkonsumsi produk.
d. Reminder
Fungsi reminder adalah fungsi iklan yang mampu mengingatkan dan
semakin meneguhkan terhadap produk yang diiklankan, misalnya
memperkuat loyalitas konsumen akan produk yang sudah disenanginya.
Sekalipun muncul produk baru yang sejenis, namun bila seseorang tetap
setia pada produk yang lama Karena terpengaruh iklan, maka iklan
tersebut dapat dikatakan mampu melakukan fungsi reminder.
19
Sementara menurut Dendi Sudiana (dalam (Widyatama, 2007 : 147-148)
menyebutkan bahwa iklan mempunyai beberapa fungsi yaitu :
a. Mengenalkan Produk
Mengenalkan produk berarti menyampaikan informasi kepada
seseorang dari tidak kenal menjadi kenal terhadap produk.
b. Brand Awarness
Brand Awarness yaitu membangun kesadaran merek, bahwa dengan
menerpa iklan, masyarakat mampu terbangkitkan kesadarannya
terhadap keberadaan produk/merek. Dengan kesadaran yang
terbangkitkan ini maka produk dapat selalu diingat oleh khalayak,
yang pada gilirannya diharapkan mampu selalu berada dalam posisi
top of mind (selalu diingat).
c. Brand image
Fungsi iklan yang lain adalah membantu membentuk citra merek
(Brand Image) sebuah produk. Melalui rekayasa pesan yang
disampaikan, iklan telah banyak digunakan untuk membantu
membentuk, memelihara dan memperbaiki citra merek.
d. Corporate image
Fungsi iklan terhadap citra perusahaan adalah membangun,
memelihara dan memperbaiki citra perusahaan (Corporate Image).
Citra perusahaan yang baik tersebut tidak hanya dibangun dari
portofolio perusahaan yang sempurna, melainkan dari bantuan iklan.
20
2.1.3 Tujuan Iklan
Menurut Anne Anastasi (dalam Widyatama 2011 : 30), tujuan dasar iklan
adalah pemberian informasi tentang suatu produk atau layanan jasa dengan cara
dan strategi persuasif, agar berita atau pesan dapat dipahami, diterima dan
disimpan kemudian diingat, serta adanya tindakan tertentu (membeli) yang
ditingkatkan dengan cara menarik perhatian konsumen serta menimbulkan
asosiasi-asosiasi yang dapat menggugah selera, agar bertindak sesuai keinginan
komunikator. Kemudian menurut Vestergaard and Schroder (dalam Widyatama
2011 : 29) menuliskan bahwa iklan memiliki 5 tujuan, yaitu :
1. Menarik Perhatian (Attention)
Apabila iklan ditujukan untuk mendapatkan perhatian,
effektifitasnya bisa dilihat dari seberapa banyak orang yang tahu tentang
brand yang diiklankan.
2. Membangkitkan minat (Interest)
Merangsang konsumen untuk membuat penilaian atau image yang
positif tentang brand yang bersangkutan. Pada konteks ini effektifitas iklan
bisa diukur dari sejauh mana image konsumen berubah terhadap brand
setelah iklan dipublikasikan.
3. Merangsang hasrat (Desire)
Menumbuhkan keinginan (Desire) di hati konsumen untuk
membeli brand. Seberapa banyak konsumen yang mempunyai keinginan
untuk membeli brand yang diiklankan menjadi tolok ukur effektifitas
iklan.
21
4. Melahirkan tindakan (Action)
Tujuan iklan yang terakhir adalah merangsang konsumen untuk
membeli (Action) brand yang diiklankan. Effektifitas iklan diukur dengan
cara melihat perubahan penjualan setelah iklan beredar.
2.1.4 Sasaran Periklanan
Dalam memasang iklan hendaknya tidak semata-mata mempertimbangkan
yang akan menjadi sasarannya, tetapi juga perlu dipertimbangkan pihak-pihak
yang mungkin berhubungan dengan iklan dan sasarannya. Menurut (Sigit,
1982:51) iklan sebaiknya disusun dengan memperhatikan beberapa hal yaitu:
1) Para pembeli dan pemakai diwaktu sekarang.
2) Mereka yang memilki potensi sebagai pembeli.
3) Mereka yang memilki kekuasaan memutuskan membeli.
4) Mereka yang menjadi pembeli atau pemakai diwaktu yang akan dating.
5) Mereka yang dapat dipengaruhi orang lain untuk membeli atau memakai.
6) Pasar pedagang.
7) Pasar pesaing.
2.2 Penggunaan Endorser Dalam Iklan
Iklan yang menggunakan endorser adalah iklan dengan menggunakan
tokoh/idola masyarakat. Penggunaan endorser dalam iklan dimaksudkan untuk
memberikan dukungan / dorongan kepada pesan iklan agar lebih mudah diterima
22
oleh konsumen, sekaligus mempermudah tumbuhnya keyakinan dalam diri
konsumen atas produk yang diiklankan.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa peran endorser dalam iklan
menggantikan fungsi komunikator untuk “berbincang” (menyampaikan pesan
iklan) kepada konsumennya. Dengan menampilkan sosok dengan pribadi tertentu,
khalayak merasakan suasana akrab sebagaimana terjadi pada komunikasi
interpersonal.
Dalam praktek pembuatan iklan, terdapat berbagai jenis endorser yang
digunakan dalam periklanan. Pemilihan jenis endorser didasarkan pada jenis
produk dan tujuan periklanannya. Jenis-jenis endorser yang sering digunakan
dalam periklanan :
1. Expert
Endorser expert adalah penggunaan tokoh yang memiliki keahlian pada
bidang tertentu yang relevan dengan produk yang diiklankan. Penggunaan tokoh
ahli ini dimaksudkan agar konsumen yakin akan keunggulan teknis produk
tersebut.
Expert / ahli yang dipilih sebagai bintang iklan dilakukan atas
pertimbangan pengetahuan dan kemampuannya di bidang tertentu. Dengan
menggunakan expert, diharapkan dapat memberikan kesan bahwa produk yang
diiklankan bias dipercaya.
23
2. Prominence
Adalah penggunaan tokoh yang dikenal dan dipercaya oleh masyarakat.
Penggunaan tokoh terkenal ini dimaksudkan agar konsumen menganggap produk
tersebut sebagai produk yang terkenal (seperti sang tokoh) dan produk yang baik /
berkualitas (Karena dipakai oleh tokoh terkenal).
3. Celebrity
Endorser celebrity adalah penggunaan artis, penyanyi atau bintang film
yang disukai masyarakat luas untuk mengiklankan produk tertentu. Penggunaan
artis / bintang ini dimaksudkan agar konsumen juga menyukai produk tersebut
seperti mereka menyukai artis / bintang yang menginkankannya.
Selebriti, secara definisi adalah orang-orang yang dikenal secara luas oleh
masyarakat, baik itu seseorang bintang film, penyanyi, pelawak, atlet, maupun
model. Penggunaan selebriti tentunya berkonsekuensi pada mahalnya biaya sewa.
Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyewa mereka, tergantung dari tingkat
ketenarannya.
4. Testimonial
Penggunaan tokoh yang berasal dari kalangan orang biasa yang dianggap
netral (tidak memihak) untuk menyampaikan pernyataan (testimoni) tentang
keunggulan produk yang diiklankan. Penggunaan orang biasa ini dimaksudkan
agar melalui pernyataan orang tersebut, konsumen dapat diyakinkan akan
kejujuran produsen atas keunggulan produk tersebut.
24
Penggunaan bintang iklan non-selebriti adalah individu yang tidak dikenal
(pada mulanya). Individu ini dipilih Karena sesuai dengan tema iklan atau dengan
target segmennya. Keuntungan menggunakan endorser non-selebriti adalah lebih
murah dibandingkan dengan selebriti terkenal.
5. Terresterial
Adalah penggunaan tokoh yang merupakan orang biasa dan tidak
komersial sesuai dengan lingkungan dimana produk tersebut dipasarkan atau
dibuat. Penggunaan tokoh ini dimaksudkan agar konsumen yakin bahwa
keunggulan produk tersebut memang benar, dengan melihat kesaksian dari
masyarakat disekitar pabrik / daerah pemasaran produk tersebut.
6. Clientel
Adalah penggunan tokoh yang telah menjadi pelanggan / konsumen dari
produk yang diiklankan. Penggunaan tokoh ahli ini dimaksudkan agar melalui
pengakuan dari pelanggan / konsumen yang telah membeli / menggunakan produk
tersebut, para calon konsumen yakin akan keunggulan produk yang diiklankan.
7. Leader
Adalah penggunaan tokoh yang merupakan pemimpin pada bidang
tertentu yang relevan dengan produk yang diiklankan. Penggunaan tokoh ahli ini
dimaksudkan agar konsumen yakin akan keunggulan produk tersebut.
25
8. Accesivist
Adalah penggunaan tokoh yang memiliki keunikan pada bidang tertentu.
Penggunaan tokoh unik ini dimaksudkan agar konsumen tertarik atas penampilan
tokoh unik tersebut dan kemudian juga akan memperhatikan iklan yang
ditayangkan.
9. Superiority
Adalah penggunaan tokoh yang memiliki keunggulan / prestasi pada
bidang tertentu. Penggunaan tokoh ahli ini dimaksudkan agar konsumen tertarik /
kagum pada tokoh itu dan kemudian memperlihatkan iklan produk tersebut.
2.3 Selebrity Endorser
Kesuksesan pemasaran sebuah produk tidak hanya tergantung dari konsep
yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan (entertainment),
termasuk bintang iklannya. Banyak produk yang sangat popular dan mampu
mendongkrak penjualan berkat pemilihan bintang iklan yang tepat. Bahkan
sebuah produk tidak jarang melekat pada figure sang bintang. Banyak produsen
atau perusahaan yang menggunakan selebritis sebagai pendukung dalam beriklan
(endorser).
Endorser adalah icon atau sosok tertentu yang dipakai dalam kegiatan
promosi yang bertujuan untuk mendukung efektifitas penyampaian pesan produk
(Didih, 132 : 2006). Para pemasang iklan dengan bangga menggunakan kaum
selebriti di dalam periklanan Karena atribut popular yang mereka miliki seringkali
merupakan pemikat yang diinginkan untuk merek-merek yang mereka dukung.
26
Artis yang sedang „naik daun‟ merupakan pilihan yang paling banyak diminati
para pemasar untuk mendukung kegiatan promosinya. Dengan menghadirkan artis
yang notabene dikenal luas masyarakat merek akan dengan mudah terasosiasikan
dan menempati benak masyarakat secara efektif. Oleh karenanya pihak
perusahaan terkadang tidak segan-segan membayar lebih mahal untuk artis
terkenal untuk mendukung promosinya.
2.3.1 Peran Selebriti
Berikut ini adalah beberapa peran selebriti sebagai model iklan yang bisa
digunakan perusahaan dalam sebuaha iklan (Schiffman dan Kanuk dalam
Mahestu Noviandra, 2006: 65-74) :
1) Testimonial, jika secara personal selebriti menggunakan produk tersebut
maka pihak dia bisa memberikan kesaksian tentang kualitas maupun
benefit dari produk atau merek yang diiklankan tersebut.
2) Endorsement, ada kalanya selebriti diminta untuk membintangi iklan
produk dimana dia secara pribadi tidak ahli dalam bidang tersebut.
3) Actor, selebriti diminta untuk mempromosikan suatu produk atau merek
tertentuterkait dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu program
tayangantertentu.
4) Spokeperson, selebriti yang mempromosikan produk, merek atau suatu
perusahaandalam kurun waktu tertentu masuk dalam kelompok peran
spokerperson. Penampilan mereka akan diasosiasikan dengan merek atau
produk yang mereka wakili.
27
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan di yakini memiliki daya
tarik tersendiri. Selain memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh
perhatian dari konsumen, selebriti juga mempunyai kekuatan untuk dijadikan
sebagai alat untuk membujuk, merayu, serta mempengaruhi konsumen sasaran,
yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya. Dengan memanfaatkan ketenaran
tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian
terhadap produk yang diiklankannya.
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan juga memiliki peranan yang
penting dalam membentuk personaliti merek (brand personality) pada sebuah
produk. Bagi perusahaan, personaliti merek ini sangatlah penting untuk
membedakannya dengan merek lain. Personaliti yang demikian oleh selebriti
harus disesuaikan dengan image produk yang diiklankan dan kemudian personaliti
tersebut ditransfer kedalam merek produk yang diiklankan sehingga konsumen
sadar akan keberadaan dari merek tersebut. Selain itu, diharapkan pula dengan
dibentuknya personaliti merek pada sebuah produk dapat membantu perusahaan
dalam meningkatkan kinerja merek produk tersebut dipasarkan.
2.3.2 Kriteria Celebrity Endorser
Di dalam memilih selebriti yang menjadi endorser diperlukan
pertimbangan- pertimbangan dari pengiklan karena karakter endorser diakui
sangat efektif dalam mengangkat citra produk dan brand awareness (Royan,
2005:23).
28
Dalam mengevaluasi selebriti yang akan digunakan sebagai endorser
Amy Dyson dan Douglas Turco mengemukakan konsep FRED (Familiarity,
Relevance, Esteem, Differentiation) (Miciak & Shanklim, 1994:51) yaitu:
1) Familiarity, merupakan komponen pertama yang penting dalam celebrity
endorser, artinya khalayak sasaran harus mengenal pada sosok sang artis
dan melihatnya sebagai pribadi yang tulus, menyenangkan, dan bisa
dipercaya.
2) Relevance, artinya terdapat hubungan yang berarti (kecocokan) antara
image merek yang diiklankan dan selebriti, serta antara selebriti dengan
target market. Pengiklan seringkali mencocokan image produk,
karakteristik target market dan personalitas dari celebrity endorser (Belch
& Belch, 2004: 175).
3) Esteem, artinya terdapat respek dan kepercayaan yang tinggi dari
konsumen terhada pselebriti.
4) Differentiation, artinya konsumen melihat endorser sebagai pribadi yang
unik, berbeda dan eksklusif atas produk yang dimilikinya. Ini merupakan
sebuah kontribusi besar bagi efektifitas seorang endorser.
29
2.4 Media Sosial
2.4.1. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia.
Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang
mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis
web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplan dan
Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok
aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated
content”.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web
page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi
dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan
Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast,
maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang
tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat
dan tidak terbatas.
30
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial
pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter
misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan
sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di
negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial
juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang
seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan
sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan
berbagai model content lainnya. Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai
berikut :
a. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa
keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
b. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
c. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
31
2.5 Instagram
Instagram adalah aplikasi untuk photo-sharing dan layanan jejaring sosial
online yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil gambar, menerapkan
filter digital untuk mereka, dan berbagi hasilnya melalui berbagai layanan social
media seperti Facebook, Twitter dan situs media lainnya. Ciri khas dari Instagram
adalah hasil fotonya yang berupa persegi, mirip dengan produk Kodak Instamatic
dan gambar-gambar yang dihasilkan oleh foto Polaroid - berbeda dengan kamera
modern yang biasanya memiliki bentuk persegi panjang atau dengan rasio
perbandingan bentuk 16:9.
Instagram diciptakan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger, dua sarjana
dari Stanford University di Amerika Serikat. Mereka berdua meluncurkan
Instagram pada bulan Oktober 2010.
Layanan Instagram yang tadinya masih berupa aplikasi smartphone ini
mendapatkan popularitas yang tinggi dalam waktu cepat, dengan lebih dari 100
juta pengguna yang terdaftar (dan sekitar 90 juta pengguna aktif bulanan) per
Januari 2013. Ini berarti hanya dalam kurun waktu 3 tahun saja, jumlah pengguna
Instagram sudah mencapai ratusan juta. Instagram saat ini dapat diakses melalui
Apple App Store and Google Play.
Pada awalnya Instagram hanya tersedia untuk smartphone milik Apple,
seperti: iPhone, iPad, dan iPod Touch. Kemudian sejak bulan April 2012, fasilitas
Instagram mulai diintegrasikan untuk ponsel kamera Android sehingga pengguna
Android pun bisa mulai menggunakan Instagram untuk aktivitas sharing foto
mereka.
32
2.5 Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan oleh Deddy Triawan (2011) yang berjudul
“Pengaruh Daya Tarik Endorser (Sherina) dalam Iklan Terhadap Brand Image
Produk Simpati (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas
Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta)”. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar responden mempunyai penilaian yang tinggi pada
daya tarik endorser (Sherina) dan brand image produk simpati. Dengan
menggunakan tingkat signifikan sebesar = 5% diperoleh nilai thitung sebesar
5,414. Dengan demikian nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel yang ditentukan
yaitu sebesar 1,9921 atau (5,414 > 1,9921), maka dapat dinyatakan bahwa
hipotesis diterima, yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara daya tarik
endorser (Sherina) dalam iklan terhadap brand image produk simpati.
Penelitian yang dilakukan oleh Septiyo Aji Nugroho (2013) dengan judul
penelitian “Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan dan Kekuatan Celebrity Endorser
Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Terhadap Brand Attitude Handphone
Nokia”. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, dengan
menggunakan teknik pengambilan sempel simple random sampling. Alat analisis
dalam penelitian menggunakan analisis regresi uji t dan uji F Berdasarkan hasil
pengujian dengan menggunakan program SPSS, menunjukan bahwa daya tarik
iklan tidak berpengaruh positif terhadap brand awareness, sedangkan kekuatan
celebrity endorser berpengaruh positif terhadap brand awareness. Untuk variabel
brand awareness tidak berpengaruh positif terhadap brand attitude. Adapun hasil
uji F, secara bersama-sama daya tarik iklan.
33
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Rahayu dan I Ketut Nurcahya
dengan judul “Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Image, Brand Trust Terhadap
Keputusan Pembelian Clear Shampoo Di Kota Denpasar”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwasanya Celebrity endorser, brand image, brand trust secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Clear
shampoodi Kota Denpasar.Celebrity endorser, brand image, brand trust secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Clear
shampoodi Kota Denpasar.Variabel brand image berpengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian Clear shampoo di Kota Denpasar.
Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sekarang adalah:
1. Metode penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif.
2. Artis yang mebintangi iklan adalah Ayu Ting-Ting melalui media sosial
3. Subyek penelitian adalah Followers Naavagreen.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
analisis deskriptif dengan jenis data kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, dan gambar. Laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data.
Data tersebut berasal dari naskah wawancara, capture postingan, foto, alat
perekam.
Penulisan deskriptif ditujukan untuk :
1. Mengumpulkan informasi aktual secara terperinci yang melukiskan gejala
yang ada.
2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek dari
penelitian.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
yang sama-sama belajar dari pengalaman untuk menetapkan rencana dan
keputusan pada waktu yang akan dating.
Penelitian deskriptif menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa
menjelaskan hubungan antara variable dan tidak menguji hipotesis. (Rakhmat,
2004:24-26). Penelitian kualitaif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau
35
proses menyaring data atau informasi yang bersifat sewajarnya, mengenai suatu
masalah dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu pada obyeknya. Alat
pengumpulan data atau instrument penelitian adalah peneliti sendiri. Dalam
mengumpulkan data peneliti harus terjun ke lapangan secara aktif.
Untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan menganalisis daya tarik
selebriti endorser pada iklan Naavagreen versi Ayu Ting-Ting di Instagram.
Disamping itu, penelitian ini tidak menguji hipotesis serta membuat prediksi
sesuai dengan rumusan masalah penelitian. Data yang dikumpulkan penelitian
berupa kata-kata yang diperoleh dari hasil wawancara, capture postingan iklan
Naavagreen kemudian disusun dalam laporan penelitian.
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analisis daya tarik
selebriti endorser (Ayu Ting-Ting) pada iklan Naavagreen di instagram . Subjek
penelitian dalam hal ini ditujukan kepada Followers Naavagreen. Penelitian
followers yang digunakan pada subyek penelitian yaitu dengan kriteria sebagai
berikut :
a. Memiliki akun Instagram
b. Aktif mengakses Instagram dan mengunggah foto minimal satu kali dalam
satu minggu
c. Followers yang mengikuti akun Instagram Naavagreen
d. Followers yang menggunakan produk Naavagreen
36
3.4. Teknik pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan teori yang relevan dalam penelitian ini
menggunakan bahan-bahan tertulis sebagai dasar penelitian. Sumber bukti
yang dapat dijadikan fokus bagi pengumpulan data penelitian ini adalah
buku, arsip, dan sumber informasi penunjang lain yang relevan dalam
penelitian ini.
2. Wawancara
Pertanyaan mendalam yang melibatkan audience sebagai individu
berkaitan dengan analisis daya tarik selebriti endorser pada iklan
Naavagreen versi Ayu Ting-Ting di instagram. Wawancara mendalam
dilakukan untuk memperoleh data yang mencangkup hal-hal yang
berkaitan di masa lampau, sekarang, dan masa datang. Wawancara
dilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, yang nantinya akan
diwawancarai adalah para narasumber yang relevan terhadap penelitian
yang sedang dilakukan narasumber yang diwawancarai adalah sebagai
berikut:
a. Followers Naavagreen
3. Observasi
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang
berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar
(Sutopo, 2002: 64). Observasi dapat dilakukan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini penulis melakukan
37
pengamatan langsung pada iklan Naavagreen yang di posting pada media
sosial instagram dan interaksi (perilaku) followers Naavagreen ketika
melihat iklan tersebut. Objek penelitian yaitu analisis daya tarik
selebriti endorser pada iklan Naavagreen versi Ayu Ting-Ting di
Instagram. Adapun Fungsi observasi dalam hal deskripsi adalah
menjelaskan dan merinci gejala yang terjadi. Pengamatan dilakukan secara
pasif untuk menghindari terganggunya aktivitas instansi.
3.5. Sumber Data dan Data penelitian
Sumber data pada penelitian ini adalah akun Instagram Naavagreen.
Sementara itu, data yang dilakukan dalam penelitian dibagi dalam dua bagian :
1. Data primer
Data primer dalam penelitian ini yaitu postingan akun Instagram
Naavagreen, wawancara, dan observasi. Peneliti melakukan observasi
langsung dengan followers Naavagreen. Dalam observasi penulis
melakukan wawancara kepada followers Naavagreen. Wawancara
dilakukan dengan interview guide yang dipersiapkan oleh penulis.
2. Data sekunder
Data sekunder dari penelitian ini adalah data-data yang mendukung
penelitian. Sumber data sekunder diperoleh dari buku, internet, dokumen
penunjang lain.
38
3.6. Uji Validitas Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji
validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau dapat
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti
dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono,
2009:267). Ketepatan data tersebut tidak hanya tergantung dari ketepatan memilih
sumber data dan teknik pengumpulannya, tetapi juga diperlukan teknik
pengembangan validitas datanya. Pengembangan validitas data yaitu berupa
teknik triagulasi.
Triangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi
peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. Menurut Patton (Sutopo,
2002:78) menyatakan bahwa ada empat macam teknik triangulasi, yaitu:
1. Triangulasi data / Triangulasi sumber (data triangulation)
2. Triangulasi matode (method triangulation)
3. Triangulasi peneliti (investigator triangulation)
4. Triangulasi teori (theory triangulation)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi data / sumber. Pada
triangulasi sumber / data, peneliti di dalam mengumpulkan data, juga wajib
menggunakan beragam sumber data yang tersedia selain objek wawancara yang
telah disebutkan diatas. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap
kebenarannya bila digali dari sumber data yang berbeda. Sumber data tersebut
adalah followers Naavagreen. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber
39
yang satu, bisa lebih teruji kebenarannya bilamana dibandingkan dengan data
sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda.
3.7. Teknik Analisis Data
Dalam proses Analisa data terdapat tiga komponen utama yakni reduksi
data, sajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Berikut adalah penjelasan
mengenai tiga komponen diatas terkait dengan daya tarik selebriti endorser pada
iklan Naavagreen versi Ayu Ting-Ting di Instagram:
a. Reduksi Data
Merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan tranformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-
catatan tertulis di lapangan.
b. Penyajian Data
Penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Dengan melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang
sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan.
Dalam kasus ini sajian data yang akan di informasikan oleh peneliti adalah
bagaimana analisis daya tarik selebriti endorser pada iklan Naavagreen
versi Ayu Ting-Ting di Instagram. Ini terkait dengan jurusan yang sedang
di ambil oleh peneliti yakni ilmu komunikasi, dan tentunya saja untuk
mengetahui relevansi antara teori dan praktek ilmu komunikasi
dilapangan.
40
c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi
Dari perolehan data yang nantinya akan didapatkan oleh peneliti maka
simpulan perlu di verifikasikan agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan,
sementara itu proses verifikasi diperlukan dalam rangka menghasilkan penelitian
yang valid.
Dalam bentuk analisis ini, peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen
analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data
berlangsung. Sesudah pengumpulan data berakhir, peneliti akan bergerak diantara
tiga komponen analisis dengan menggunakan waktu yang masih tersisa bagi
peneliti. Dan proses analisis ini disebut sebagai model analisis interaktif.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Naavagreen Dari Masa Ke Masa
4.1.1. Natural Skin Care
Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan oleh
masyarakat kita sejak dulu kala. Bahkan di masyarakat, proses perawatan itu
sudah menjadi budaya dan tradisi yang mengakar. Kemudian dalam
perkembangannya, pada sekitar abad ke 19, masyarakat mulai dikenalkan dengan
proses perawatan dengan pemakaian kosmetik, semuanya itu memiliki tujuan
yang sama, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan.
Di jaman teknologi seperti saat ini, sudah tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa produk kosmetik dan perawatan yang sehat dengan menggunakan
kemajuan teknologi sangat diperlukan oleh manusia, baik laki laki maupun
perempuan. Berbagai produk kosmetik dan aneka jenis perawatan dipakai secara
berulang secara rutin.
Berada di daerah tropis seperti di Indonesia ini, dimana matahari bersinar
sepanjang hari, dalam iklim seperti ini menyebabkan kulit akan lebih berkeringat
dan berminyak. Selain itu juga akan cepat memicu pembentukan pigmen yang
lebih banyak. Dalam kondisi seperti ini, memungkinkan terjadinya berbagai
masalah kesehatan dan kecantikan kulit, namun tidak perlu khawatir, sebab
42
masalah kesehatan dan kecantikan kulit selalu dapat dicegah. Biasanya munculnya
masalah pada kulit dikarenakan, masih banyak yang belum bisa terlayani secara
optimal, kurangnya perawatan yang harus dilakukan sejak dini, kesenjangan
pengertian tentang kesehatan kulit, dan harga yang mahal.
Di satu sisi, Indonesia memiliki iklim tropis yang mudah memunculkan
masalah kesehatan kulit, tetapi disisi lain, juga banyak memiliki, kekayaan dan
keanekaragaman hayati yang terkandung di bumi pertiwi. Kekayaan-keayaan
alami yang sifatnya herbal itu telah lama dimanfaatkan oleh generasi terdahulu,
untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit dan wajah. Bahkan hingga saat ini
budaya dan tradisi perawatan kulit itu telah diakui dan dipakai untuk perawatan
modern di dunia.
Dalam memanfaatkan kekayaan lama dan cara-cara tradisi perawatan
kesehatan dan kulit para leluhur, maka di Jogja pada tanggal 11 Agustus 2012
telah berdiri pusat perawatan kecantikan kulit yang bernama Naavagreen Natural
Skin Care. Merupakan klinik perawatan kecantikan kulit yang memadukan
teknologi terkini dalam perawatan kulit wajah yang menghadirkan para tenaga
professional di bidang kecantikan. Semua proses perawatan dan produknya
menggunakan bahan-bahan alami/natural. Keuntungan lain yang dapat diperoleh
di Naavagreen adalah selain tentunya dengan biaya yang lebih murah, juga
kualitas produk yang prima, dan pelayanan yang ramah serta pelayanan dokter
yang professional. Natural Skin Care diproduksi sendiri oleh PT. Dion Farma
Abadi yang telah bersertifikasi CPKB (Cara Pengolahan Kosmetik yang Baik)
BPOM serta sertifikasi halal dari MUI.
43
Natural Skin Care yang berarti seluruh proses perawatan dan produk-
produknya menggunakan bahan-bahan alami/natural. Sama halnya dengan
Naavagreen, sesuai dengan namanya yang berarti cantik dan hijau, Naavagreen
Natural Skin Care mengedepankan makna kecantikan alami. Dimana seluruh
proses perawatan dan produk-produk Naavagreen menggunakan bahan-bahan dari
tumbuhan (botanical) seperti, resveratrol (anggur), liqorice extract, lekopen
(tomat), procyanidin (biji anggur), ellagic acid (pomegranat), guesterin (kedelai),
dan lain-lain.
Selanjutnya, pada proses dan kinerja dari Naavagreen untuk melayani
masyarakat dalam melakukan perawatan adalah melalui proses pengawasan yang
dilakukan oleh dokter. Walaupun demikian, dari sisi harga Naavagreen memiliki
harga yang ekonomis sehingga akan sangat membantu masyarakat secara luas
dalam melakukan perawatan dengan harga yang terjangkau dan aman.
Dalam mengiringi setiap perkembangan dari Natural Skin Care,
Naavagreen memiliki visi dan misi sebagai berikut :
1) Visi
Menjadi Pusat Pelayanan Perawatan Kecantikan Kulit dan Wajah
secara alami/natural, berkualitas dan murah, yang Prima dan
terpercaya bagi semua.
44
2) Misi
Mengembangkan keterampilan dan profesionalisme Karyawan.
Memberikan pelayanan perawatan yang alami / natural, berkualitas,
murah dan terpercaya bagi semua pelanggan.
Dengan 17 cabang yang dimiliki di seluruh Indonesia, antara lain Jakarta,
Bandung, Ponorogo, Purwokerto, Malang, Kediri, Mojokerto, Yogyakarta, Solo,
Semarang, Garut, Indramayu, Wonosobo, Surabaya, Madiun, hingga Mataram.
Beberapa kota yang akan menyusul dalam waktu tidak lama lagi diantaranya
adalah Bojonegoro, Ponorogo dan Denpasar.
Pada tahun 2016 Naavagreen Natural Skin care mendapatkan
penghargaan sebagai “Best Brand” dalam kategori Skin Care di Yogyakarta dan
di tahun 2017 PT. Dion Farma Abadi memperoleh penghargaan “International
Arch of Europe Award for Quality and Technology” di Frankfurt, Jerman.
Penghargaan-penghargaan tersebut adalah salah satu bukti betapa besarnya
kepercayaan dari masyarakat terhadap produk dan jasa dari Naavagreen.
Selain kepercayaan yang datang dari masyarakat, Naavagreen memiliki
strategi pemasaran dengan menggunakan new media Instagram dan menggandeng
selebriti Ayu Ting-Ting sebagai endorser. Naavagreen memilih Instagram
sebagai media promosinya , karena sedikitnya penggunaan twitter dan facebook
saat ini, masyarakat yang sudah mulai beralih ke media sosial Instagram untuk
mencari informasi, yang menganggap Instagram lebih menarik dalam
45
pengemasannya. Naavagreen mengelola akun Instagram sebagai media
promosinya.
Saat ini media sosial memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan kita sehari-hari. Bagi sebagian orang media sosial banyak digunakan
sebagai media promosi produk dan pelayanan jasa perusahaan.
. Banyak produsen yang menggunakan media sosial seperti Instagram untuk
mempromosikan produknya. Perusahaan yang menjalankan aktivitasnya baik
yang bergerak dalam bidang jasa, maupun produk, mempunyai tujuan yang sama
yaitu untuk memperoleh keuntungan dari setiap pemasaran yang dilakukan.
Instagram merupakan tempat strategis para pebisnis untuk memasarkan barang
dagangannya, yang disebut dengan istilah Online marketing. Mengupload foto-
foto produk di Instagram, tidak hanya khalayak di Yogyakarta saja yang bisa
melihat, namun di seluruh Indonesia maupun mancanegara bisa melihatnya jika
brand tersebut sudah dikenal banyak khalayak.
Instagram Naavagreen memiliki followers atau pengikut yang berjumlah,
62.1k (ribu) dan yang di ikuti oleh Naavagreen hanya 2 yaitu akun Instagram dan
akun naavamagazine. Followers Naavagreen merupakan orang-orang yang
pernah mengetahui, mengenal, dan menggunakan brand Naavagreen.
Banyak fitur-fitur di aplikasi Instagram yang mendukung strategi
penjualan yang bisa di manfaatkan pengelola akun Instagram. Naavagreen
memanfaatkan fitur-fitur tersebut seperti upload foto, caption foto, dan hastag
dapat menarik perhatian followers dan pengguna akun Instagram lainnya.
46
Dibawah ini merupakan akun Instagram dari Naavagreen :
Gambar 4.1
Instagram Naavagreen
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya tarik
tersendiri, daya tarik yang meliputi keramahan, dan menyenangkan fisik. Selain
memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh perhatian dari
konsumen, selebriti juga mempunyai kekuatan untuk dijadikan sebagai alat untuk
membujuk, merayu dan mempengaruhi konsumen sasarannya yaitu dengan
ketenaran yang dimilikinya, dengan memanfaatkan ketenaran tersebut diharapkan
dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk
yang diiklankan.
47
4.1.2. Deskripsi Selebriti Endorser Ayu Ting-Ting
Pemilihan selebriti terkenal seperti Ayu Ting-Ting sebagai salah satu
endorser yang dipilih Naavagreen memiliki beberapa alasan. Alasan – alasan
tersebut adalah adanya popularitas Ayu Ting-Ting yang sedang naik daun dalam
dunia pertelevisian. Ayu Ting-Ting pada masa kemunculan pertamanya adalah
seorang penyanyi yang terkenal dengan judul “Alamat Palsu”. Kemudian dengan
beberapa latar belakang yang menarik perhatian, akhirnya Ayu Ting-Ting sering
menjadi sorotan media infotainment, dari situlah popularitas Ayu Ting-Ting
semakin naik. Bahkan dalam masa-masa kepopularitasannya Ayu Ting-Ting tidak
hanya mengisi panggung hiburan dengan menjadi penyanyi, namun juga presenter
dalam suatu acara di salah satu stasiun televisi Indonesia.
Kemunculan Ayu Ting Ting yang merupakan pendatang baru dalam dunia
entertainment menjadikannya sebagai artis yang berprestasi. Kemudian alasan
lainnya yang mendukung Ayu Ting-Ting menjadi selebriti endorser adalah
penampilannya yang menarik dengan kulit yang tetap terawat dan terjaga dalam
usia yang cukup berumur. Hal-hal inilah yang kemudian menjadikannya sebagai
salah satu endorser yang dipilih oleh Naavagreen, karena dinilai mampu menarik
perhatian masyarakat, dengan membangun motivasi dan kepercayaan dalam benak
konsumen Naavagreen, karena penampilan fisik yang menarik dari selebriti
menjadi salah satu bagian dari daya tarik. Biasanya konsumen akan cenderung
membentuk kesan positif dan lebih percaya pada yang disampaikan oleh selebriti
dengan penampilan fisik yang menarik, dengan digunakannya selebriti sebagai
bintang iklan suatu produk, daya tarik yang dimiliki oleh selebriti tersebut telah
48
menjadi suatu dimensi penting terhadap image suatu produk yang diwakili.
Konsumen cenderung membentuk kesan positif, dan lebih percaya terhadap
selebriti sebagai bintang iklan karena daya tarik yang dimiliki oleh selebriti
tersebut. Seperti yang di ungkapkan Tiwi selaku followers Naavagreen :
“Ayu Ting-Ting Pantas menjadi selebriti endorser Naavagreen karna
Ayu Ting-Ting merupakan artis Nasional yang sudah memiliki nama
besar, memiliki banyak prestasi, cantik, penampilan yang menarik dan
sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai seorang penyanyi
dangdut.Sehingga masyarakat lebih cepat mengenal produk dan
perawatan dari Navagreen apabila menggunakan selebriti endorser
Ayu Ting-Ting” (wawancara 20 Agustus 2017).
Ayu Ting-Ting merupakan salah satu artis yang memiliki paras cantik, suara
merdu, dan berprestasi, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar Ayu
untuk mengidolakannya. Kepopularitasan kini tengah di capai oleh Ayu Ting-
Ting, seperti yang telah diketahui bahwa saat ini nama Ayu kian meroket. Ayu
merupakan salah satu artis yang mempunyai followers terbanyak. Followers akun
Instagram Ayu Ting-Ting berjumlah 21,5 m (juta). Semakin hari followers akun
Instagram Ayu Ting-Ting makin bertambah.
49
Gambar 4.2
Instagram Ayu Ting-Ting
(Sumber : www.instagram.com @ayutingting92)
Pada hari rabu tanggal 26 juli 2017, Ayu Ting-Ting dinobatkan sebagai
selebriti dengan jumlah followers terbanyak, dengan followers 21,5 m (juta).
Penghargaan ini adalah penghargaan kali keduanya dari Instagram, karena tahun
sebelumnya Ayu Ting-Ting juga tercatat sebagai artis terbanyak pengikutnya.
Banyak masyarakat yang mengidolakan Ayu Ting-ting, mulai dari anak-anak,
remaja, hingga orang tua. Mereka mengidolakan Ayu Ting-Ting karena
prestasinya didunia hiburan, dan profesinya sebagai penyanyi dangdut serta
seorang comedian.
Prestasi-prestasi yang telah di dapat Ayu Ting-Ting, dapat menjadi daya
tarik sendiri bagi netizen, karena keberhasilan dari seseorang dapat dilihat dari
prestasi-prestasi yang telah di dapat. Dibawah ini adalah beberapa prestasi yang
telah di dapat Ayu Ting-Ting :
50
Gambar 4.17
Penghargaan platinum Ayu Ting-Ting
(Sumber : https://gozzip.id/img/48217/)
Lewat album “Best of Ayu Ting-Ting”, Ayu mencatatkan prestasi dengan
menorehkan platinum lewat penjualan albumnya, “Best of Ayu-Ting Ting”.
Album Ayu Ting-Ting terjual lebih dari 150.000 kopi penjualan di Indonesia.
51
Gambar 4.18
Penghargaan dangdut awards 2016
(Sumber : https://gozzip.id/img/48217/)
Pada ajang Indonesian Dangdut Awards 2016, Ayu Ting-Ting berhasil
memenangkan dua buah pernghargaan sekaligus. Ayu berhasil memenangkan
kategori "Penyanyi Dangdut Solo Wanita Terpopuler" dan "Lagu Terpopuler-
Sambalado", dalam ajang tersebut Ayu mengalahkan Cita Citata, Lesti DA1, Inul
Daratista dan temannya sendiri Zaskia Gotik.
Menjadi publik figur seringkali bikin serba salah, seperti yang terjadi
dengan penyanyi dangdut Ayu Ting-Ting. Ayu Ting-Ting memang mempunyai
daya tarik tersendiri dan selalu menjadi incaran para media. Di satu sisi Ayu
dibenci dan di sisi lain justru dirindukan. Meski sering diterpa kabar tidak sedap,
tetapi followers di akun pribadinnya terus bertambah. Para followers-nya itu tak
52
jarang malah mencerca Ayu dengan pernyataan-pernyataan yang cenderung
negatif dan menyakitkan. Bahkan ada yang menyerukan untuk memboikot Ayu,
tapi seruan itu tidak berpengaruh terhadap penambahan followers.
Pada saat admin Naavagreen memposting foto Ayu Ting-Ting sedang
mengenakan jilbab, akun Instagram milik Naavagreen langsung dibanjiri
komentar dari penggemar Ayu Ting-Ting dan hatters-nya. Postingan foto
berjilbab tersebut bermaksud untuk memperingati hari raya Idul Adha.
Gambar 4.15
Foto Ayu Ting-Ting
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Pada foto tersebut Ayu Ting-Ting terlihat sangat cantik, dengan balutan
jilbab berwarna hijau dan tersenyum lebar. Seperti yang ditulis oleh followers
dibawah ini :
53
Gambar 4.16
Screenshot komentar followers
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Ayu Ting-Ting memang mempunyai daya tarik sendiri di mata para
netizen, bisa dilihat dari komentar yang di tulis followers di atas kebanyakan dari
mereka memuji Ayu Ting-Ting, hanya satu followers yang berkomentar negatif
pada postingan foto tersebut.
54
Komentar negatif dari salah satu followers Naavagreen pada postingan
tersebut sebagai berikut ini :
Gambar 4.17
Screenshot komentar followers
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Akun instagram @ely_wijayanticurly seakan bereaksi kaget bahwa brand
ambassador dari brand Naavagreen adalah Ayu Ting-Ting. Hal tersebut
menggambarkan ketidak sukaan akun Instagram @ely_wijayanticurly.
55
4.1.3. Deskripsi Iklan Naavagreen Yang Menggunakan Ayu Ting-Ting
Sebagai Endorser
Pada tahun 2016 perusahaan Naavagreen menggandeng selebriti
Indonesia yaitu Ayu Ting-Ting sebagai selebriti endorser, untuk mengiklankan
perawatan dan produk-produk yang ada di Naavagreen. Perusahaan Naavagreen
memilih Ayu Ting-Ting sebagai selebriti endorser karena latar belakang Ayu
Ting-Ting sebagai selebriti, yang memiliki segudang prestasi dan memiliki
penampilan serta kulit yang indah. Kehadiran endorser mampu memberi
pengaruh dan ajakan bagi masyarakat, baik konsumen Naavagreen ataupun
masyarakat luas yang belum menjadi konsumen namun ingin melakukan
perawatan kulit.
Gambar 4.3
Iklan Naavagreen
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
56
Iklan Ayu Ting-Ting di atas pada produk Naavagreen yaitu untuk
menggambarkan kecantikan wajahnya. “Wajah Ayu jadi TingTing”, maksudnya
di sini adalah sudah ayu, tingting pula wajahnya. Naavagreen manfaatkan nama
artisnya menjadi pemasukan yang bermanfaat. Selain itu, pada iklan tersebut
terlihat tiga jari Ayu Ting-Ting, yang secara tidak langsung Ayu Ting-Ting
mengkomunikasikan 3 Trik Cantik. “Pertama, semua proses perawatan dan
produk Naavagreen menggunakan bahan-bahan natural dari tumbuhan. Kedua,
perawatan kulit di Naavagreen melalui proses pengawasan dokter. Ketiga,
perawatan di Naavagreen ekonomis sehingga tidak memerlukan biaya mahal.
menggambarkan tiga trik dari Naavagreen.
Salah satu perawatan yang di iklankan oleh Ayu Ting-Ting yaitu
Naavagreen Skin Tightening Therapy. Perawatan ini memanfaatkan teknologi
frekuensi radio untuk menghasilkan gelombang energi hangat dan nyaman yang
membuat kulit bereaksi dengan memproduksi kolagen lebih banyak. Hasilnya,
kulit akan terasa lebih kencang, kenyal, dan nampak merona segar. Perawatan
dilakukan kira-kira 20 menit. Sekali perawatan, bisa langsung merasakan
hasilnya. Agar perawatan lebih optimal, perlu mengulang perawatan minimal dua
minggu sekali atau tergantung kulit. Seperti yang di ungkapkan Ayu selaku
followers Naavagreen :
“Saya pernah melakukan perawatan Skin Tightening Therapy hasilnya
memuaskan bisa buat pipi tirus, kulit muka kayak dipijit-pijit lembut
merata, kulit muka jadi hangat, halus, kencang seketika karna efek
tarikan alat tightening. Muka saya dipijit masing-masing 20 menit
mulai bagian pipi kanan, kening, pipi, kiri dan bawah mata kanan-kiri
57
sampai dagu. Kalau treatment ini sekali doang sih belum kerasa
banget manfaatnya, intinya harus rutin supaya lemak-lemak dipipi
juga bisa ilang paling nggak sebulan 1 sampai 2 kali. Saya tahu Skin
Tightening Therapy karna saya sempet liat iklannya di Instagram dan
saya langsung mencoba treatmentnya di Naavagreen kota baru”
(wawancara 18 agustus 2017).
Pada tanggal 26 Oktober 2016, Ayu Ting-Ting mulai memposting iklan
Naavagreen Skin Tightening di akun Instagramnya. Postingan iklan tersebut
seperti berikut ini :
Gambar 4.4
Skin Tightening Therapy
(Sumber : www.instagram.com @ayutingting92)
Dalam postingan tersebut, terlihat background foto pada iklan Naavagreen
berwarna hijau sesuai dengan namanya yang berarti cantik dan hijau. Dalam
caption yang digunakan yaitu “Tag temanmu yang pipinya tembem ajak buat
cobain #SkinTightening Therapy!”. Penggunaan caption dengan kalimat seperti
58
itu dapat menguatkan karakter pada foto yang digunakan yaitu terlihat tangan Ayu
Ting-Ting mengarah ke area dagu yang tirus dan disandingkan dengan alat Skin
Tightening Therapy. Pada iklan tersebut tertera harga mulai dari Rp 140.000 buat
satu kali perawatan.
Hastag yang digunakan pada foto tersebut berisi #SkinTightening. Hastag
yang digunakan tersebut agar foto itu menjadi tranding di Instagram, segala kata
dalam bahasa inggris yang menyangkut Skin Tightening digunakan di foto
tersebut agar muncul di explore. Misal nya jika dalam fitur hastag di Instagram
kita menggunakan kata kunci #skintightening, maka segala foto yang
menggunakan hastag #skintightening akan keluar nantinya dan foto yang di
upload oleh Ayu Ting-Ting ini salah satunya.
Geotagging yang digunakan Ayu Ting-Ting dalam foto tersebut yaitu
“naavagreen” yang menunjukkan kalau perawatan tersebut tersedia di
Naavagreen, berharap followers Ayu Ting-Ting melihat geotagging tersebut.
Iklan tersebut menarik perhatian followers, terlihat dari likers (penyuka)
foto tersebut sebanyak 29.955, dan mendapatkan komentar sebanyak 2453. Likers
di atas jumlah 2.000 dikatakan berhasil menarik perhatian pengguna Instagram.
Isi komentar dari followers sangatlah beragam, mulai dari hatters-nya yang selalu
menjatuhkan nama baik Ayu Ting-Ting, online shop yang memasarkan
produknya, dan ada fans Ayu Ting-Ting yang selalu memberi dukungan. Pada
postingan tersebut, terlihat adanya komentar dari salah satu hatters Ayu Ting-
Ting yang bernama @teguh_c_darell. Komentar yang @teguh_c_darell tulis pada
59
postingan tersebut “Artis kampung”, sayangnya komentar yang @teguh_c_darell
tulis tidak digubris oleh Ayu Ting-Ting.
Gambar 4.5
Screenshot komentar @teguh_c_darell
(Sumber : www.instagram.com @ayutingting92)
Ayu Ting-Ting merupakan salah satu artis yang mempunyai banyak
hatters. Seakan tak pernah usai, Ayu Ting-Ting terus-terusan mendapatkan cacian
dan hujatan dari hatters-nya. Setiap foto yang diunggah oleh Ayu Ting-Ting di
Instagram, pasti ada saja komentar dari hatters yang menghujat dirinya, salah
satunya pada postingan iklan Naavagreen Skin Tightening di atas. Selain
mendapatkan hujatan dan cacian, Ayu Ting-Ting juga mendapatkan hastag
#boikotayutingting dari hatters-nya. Hastag tersebut tengah ramai digunakan
netizen, sebagai tanda protes dengan keberadaan Ayu Ting-Ting di acara-acara
televisi. Hastag yang bertuliskan #boikotayutingting ternyata tidak mempengaruhi
60
popularitas Ayu Ting-Ting dalam dunia pertelevisian, terlihat Ayu Ting-Ting
masih membawakan acara di salah satu televisi swasta yaitu pesbukers. Isu-isu
yang beredar mengenai Ayu Ting-Ting menjadi menarik perhatian masyarakat,
akhirnya Ayu Ting-ting sering menjadi sorotan media infotainment, hal tersebut
dapat membuat popularitas Ayu Ting-Ting semakin naik.
Pada postingan foto iklan tersebut terlihat Naavagreen melakukan
endorsement yaitu Ayu Ting-Ting, diharapkan dapat menarik minat konsumen
untuk melakukan pembelian terhadap produk yang diiklankannya. Strategi
tersebut dinilai berpengaruh cukup signifikan, selain bisa meningkatkan brand
awareness di kalangan netizen, biasanya jumlah pengikut akun online store yang
melakukan endorser juga akan bertambah. Dilihat dari sisi fotografinya Ayu
Ting-Ting terlihat cantik, luwes, dan menarik dalam foto iklan tersebut. Seperti
yang diungkapkan oleh Tiwi selaku followers Naavagreen :
“Ayu Ting-Ting terlihat jauh lebih cantik dengan tersenyum lebar,
rambutnya yang di ikat belakang dan di bagian wajah di biarkan
sedikit terurai menurut saya itu sangat menarik, Ayu didalam iklan
tersebut terlihat sangat luwes liat saja dari pose tangannya yang dia
arahkan ke area dagu sangat feminim” (wawancara 21 Agustus 2017).
61
Gambar 4.6
Skin Tightening Therapy
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Pada tanggal yang bersamaan, Naavagreen juga memposting iklan Skin
Tightening di akun Instagramnya. Di akun Instagram Naavagreen, iklan tersebut
menarik perhatian followers, terlihat dari likers (penyuka) foto tersebut sebanyak
838, dan mendapatkan komentar sebanyak 161. Isi komentar dari followers juga
beragam, mulai dari menanyakan perawatannya, lokasi, dan harganya.
Pada postingan tersebut terlihat adanya komentar dari beberapa followers
Naavagreen, yang pertama bernama @nofi_yuniani bertanya mengenai konsultasi
dan pembelian produk secara online. Kemudiam admin Naavagreen menjawab
dengan “Hai, maaf dokter siap konsultasi di klinik. :( Semoga ada kesempatan”.
Jawaban dari admin Naavagreen menjelaskan bahwa tidak ada konsultasi secara
online, karena Naavagreen sudah menyediakan konsultasi gratis di kliniknya
langsung. Konsultasi di klinik biasanya dilakukan dalam 3 bulan sekali untuk
62
member Naavagreen. Seperti yang di ungkapkan Sukowati selaku followers
Naavagreen :
“Buat member Naavagreen sekarang wajib melakukan konsultasi
dalam 3 bulan sekali, saya menjadi member Naavagreen sudah
4tahun, biasanya saya tidak pernah konsultasi tapi karna peraturan
baru dari pihak Naavagreen jadi saya dalam 3 bulan sekali harus
konsultasi ke dokternya dan setau saya tidak ada konsultasi lewat
online adanya konsultasi di kliniknya langsung gratis”(wawancara 17
Agustus 2017).
Komentar yang kedua bernama @bbrillyansf bertanya mengenai treatment
Skin Tightening Therapy untuk cabang Surabaya sudah ada atau belum.
Kemudian admin Naavagreen menjawab dengan “Yesss.. Yuk!;)”, yang artinya
“iya..yuk”. Jawaban dari admin Naavagreen secara tidak langsung dia mengajak
konsumennya untuk segera melakukan perawatan tersebut, di akhir kalimat admin
Naavagreen memberikan tanda senyum yang berarti admin Naavagreen ingin
memberikan pelayanan, keramahan dengan sepenuh hati pada followers.
Gambar 4.7
Screenshot komentar followers
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
63
Gambar 4.8
Screenshot jawaban admin Naavagreen
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Komentar ketiga yaitu dari hatters Ayu Ting-Ting yang bernama
@ayu_melan98. Komentar yang @ayu_melan98 tulis pada postingan tersebut
“knp bintang iklan nya si japok sihh…@naavagreen” yang artinya “kenapa
selebriti endorser iklannya menggunakan janda depok (japok) sih @naavagreen”,
dari kalimat tersebut menjelaskan bahwa @ayu_melan98 merasa sedikit kaget dan
marah ketika melihat iklan tersebut menggunakan selebriti endorser Ayu Ting-
Ting. Komentar tersebut tidak dijawab oleh admin Naavagreen. Banyak followers
Naavagreen yang tidak menyukai jika Ayu Ting-Ting menjadi selebriti endorser
iklan Naavagreen, karena banyak beredarnya gosip yang tidak baik mengenai
Ayu Ting-Ting. Seperti yang di ungkapkan oleh Erlin selaku followers
Naavagreen
“Saya sedikit kaget melihat iklan Naavagreen yang menggunakan Ayu
Ting-Ting sebagai selebriti endorsernya, kalau saya pribadi tidak suka
sebenernya jika Ayu menjadi bintang iklannya karena dia punya
gosip yang tidak baik yang beredar selama ini. Seperti gosipnya dia
bersama Raffi Ahmad” (wawancara 17 Agustus 2017).
64
Dari ketiga komentar followers diatas dapat menjadi masukkan untuk
perusahaan Naavagreen, karena respon dari followers sangat penting untuk
memajukan perusahaan dan menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah iklan.
Keberhasilan sebuah iklan dilihat dari seberapa banyak konsumen dapat
menerima dan menggunakan produknya. Menurut Vestergaard and Schroder
(dalam Widyatama 2011 : 29) bahwa iklan memiliki 5 tujuan, tetapi disini peneliti
hanya menjelaskan 2 tujuan iklan saja. Pertama, Membangkitkan minat (Interest)
dan kedua, merangsang hasrat (Desire).
Membangkitkan minat (Interest) yaitu merangsang konsumen untuk
membuat penilaian atau image yang positif tentang brand yang bersangkutan.
Pada konteks ini effektifitas iklan bisa diukur dari sejauh mana image konsumen
berubah terhadap brand setelah iklan dipubikasikan. Misalnya pada akun
instagram @noniseptyani menuliskan komentar di akun Naavagreen, “Saya ud
treatment di @naavagreen Jakarta Barat 150rb hasilnya ok lebih tirus tapi harus
rutin juga treatment nya”. @noniseptyani, menceritakan bahwa dia telah
melakukan perawatan tersebut dan hasilnya ok, bisa membuat pipi menjadi tirus.
Gambar 4.9
Screenshot komentar @noniseptyani
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
65
Merangsang hasrat (Desire) yaitu menumbuhkan keinginan di hati
konsumen untuk membeli produk. Seberapa banyak konsumen yang mempunyai
keinginan untuk membeli brand yang diiklankan. Misalnya pada akun Instagram
@sarah_tina46 yang menuliskan komentar di akun Naavagreen, “Aduh jdi pngen
cobain skin thigtening therapy…Pipi q tembem bngt”. Di lihat dari komentarnya,
bahwa @sarah_tina ingin mencoba perawatan Naavagreen Skin Tightening agar
pipinya dapat tirus.
Gambar 4.10
Screenshot komentar @sarah_tina46
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Hasil komentar dari followers di atas menunjukkan bahwa iklan tersebut
telah berhasil menarik minat konsumen, dilihat dari tujuan iklan menurut
Vestergaard and Schroder (dalam Widyatama 2011 : 29). Tujuan iklan tersebut
yaitu membangkitkan minat (Interest) dan kedua, merangsang hasrat (Desire).
Noni dan sarah merupakan dua dari sekian banyaknya followers Naavagreen yang
tertarik untuk melakukan perawatan ketika melihat iklan tersebut. Seperti yang
diungkapkan oleh Anggi selaku followers Naavagreen :
“Saya tertarik untuk melakukan treatment Skin Tightening Therapy,
pertama kali saya lihat iklannya di akun instagram naavagreen
kebetulan saya mengikuti instagramnya” (wawancara 20 Agustus
2017).
66
Gambar 4.11
Skin Tightening Therapy
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Naavagreen memposting ulang iklan tersebut, terlihat di akun
Instagramnya Naavagreen memposting iklan Skin Tightening Therapy dua kali.
Postingan yang kedua pada tanggal 20 Januari 2016, pada postingan yang kedua
Naavagreen terlihat menggunakan geotagging. Geotagging yang digunakan
Naavagreen dalam foto tersebut “ayutingting92” dan “official_aytinglicious”
yang menunjukkan kepada followers Naavagreen, bahwa Ayu Ting-Ting
merupakan selebriti endorser dari Naavagreen dan menunjukkan kepada fansnya
Ayu Ting-Ting kalau di Naavagreen tersedia perawatan tersebut.
Caption yang digunakan Naavagreen pada postingan foto iklan yang
kedua sama seperti postingan yang pertama yaitu “Tag temanmu yang pipinya
tembem ajak buat cobain #SkinTightening Therapy!”. Penggunaan caption
67
dengan kalimat seperti itu dapat menguatkan karakter pada foto yang digunakan
yaitu terlihat tangan Ayu Ting-Ting mengarah ke area dagu yang tirus dan
disandingkan dengan alat Skin Tightening Therapy. Pada iklan tersebut juga
tertera harga mulai dari Rp 140.000 buat satu kali perawatan.
Gambar 4.12
Screenshot Hastag
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Hastag yang digunakan pada foto tersebut berisi #SkinTightening
#InfoNaava #naavagreen #skincare #aytinglicious #ayutingting #ayutingting92
#TreatmentNaava. Segala hastag yang digunakan dalam foto tersebut sebenarnya
hampir sama disetiap postingan foto-foto sebelumnya, hanya beberapa hastag
terkadang di tambahkan di akhir-akhir, tergantung bagaimana foto yang di
posting. Pada dasarnya hastag tersebut selalu digunakan agar Naavagreen menjadi
tranding di dunia klinik kecantikan perawatan wajah dan kulit.
Pada Iklan tersebut terlihat likers (penyuka) dan komentar mengalami
penurunan, likers (penyuka) pada postingan kedua mendapatkan 758, dan
mendapatkan komentar sebanyak 92. Isi komentar pada postingan iklan yang
kedua sangat menarik perhatian, karena dari sekian banyak hatters yang
berkomentar hanya satu yang dijawab oleh admin Naavagreen. Jawaban komentar
dari admin Naavagreen seperti berikut ini :
68
Gambar 4.13
Screenshot komentar followers
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Akun Instagram @nilnilnili merupakan salah satu hatters Ayu Ting-Ting
yang mendapat jawaban komentar dari admin Naavagreen, arti dari isi komentar
@nilnilnili di atas yaitu “yang lain pada tanya kapan buka cabang disini dan
disana, udah ada yang tanya kapan brand ambassadornya ganti gak ?”, dari
kalimat tersebut menjelaskan bahwa @nilnilnili tidak menyukai jika brand
ambassadornya tetap menggunakan Ayu Ting-Ting. Komentar tersebut dijawab
oleh admin Naavagreen “hai, terima kasih usulannya ;)”, jawaban dari admin
Naavagreen secara tidak langsung pihaknya mengucapkan terima kasih atas
usulan dari followers-nya, usulan tersebut tentunya menjadi bahan pertimbangan
perusahaan, karena untuk mengganti selebriti endorser tidak mudah, perusahaan
harus mengevaluasi kembali selebriti yang akan digunakan sebagai endorser.
Gambar 4.14
Screenshot jawaban admin Naavagreen
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
69
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan di yakini memiliki daya tarik
tersendiri. Selain memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh
perhatian dari konsumen, selebriti juga mempunyai kekuatan untuk dijadikan
sebagai alat untuk membujuk, merayu, serta mempengaruhi konsumen sasaran,
yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya, dengan memanfaatkan ketenaran
tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian
terhadap produk yang diiklankannya.
70
4.2 Pembahasan
Terence A. Shimp (2003: 460) mendefinisikan selebriti adalah tokoh
(aktor, penghibur, atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam
bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung. Tokoh yang
dipilih dengan cermat setidaknya dapat menarik perhatian pada produk atau
merek. Sedangkan menurut M. Suyanto (2007: 158) selebriti adalah pribadi yang
dikenal masyarakat (aktor, aktris, atlet untuk mendukung suatu produk).
Berdasarkan dua pengertian selebriti diatas dapat dipahami bahwa yang
termasuk selebriti adalah aktor, aktris, entertainer yang dikenal masyarakat karena
berbagai prestasinya. Kata entertainer di sini bisa mewakili seseorang yang
menjadi penghibur, baik mereka yang memandu sebuah acara atau program
televisi (menjadi presenter) maupun mereka yang memang menjadi bintang dalam
acara-acara yang sifatnya humoris. Para pemasang iklan menjadikan mereka
(selebriti) sebagai model dalam periklanannya atau sering disebut celebrity
endorser. Menurut Terence A. Shimp (2002: 455) definsi “Celebrity endorser
adalah memanfaatkan seorang artis, entertainer, atlet, dan publik figur yang mana
banyak diketahui oleh orang banyak untuk keberhasilan dibidangnya masing-
masing dari bidang yang didukung”.
Pendekatan iklan yang semakin populer adalah memang menggunakan
selebriti. Teori di belakang iklan ini menyatakan bahwa orang bakal cenderung
lebih memperhatikan dan menggunakan produk yang digunakan oleh para
selebriti tersebut. Selebriti merupakan wujud nyata dari berbagai image atau
71
asosiasi yang dipikirkan oleh konsumen pada suatu merek. Jika suatu merek
diasosiasikan sebagai merek yang luwes, maka selebriti pun harus mewakili
semua asosiasi tersebut. Bagi seorang pemasar, brand personality ini sangat
penting karena setiap halnya manusia, personality membuat merek suatu produk
akan nampak berbeda dibandingkan dengan merek lain. Melihat adanya perilaku
pasar yang ingin meniru gaya hidup selebriti, perusahaan rela mengeluarkan
sejumlah uang yang tidak sedikit untuk menggunakan selebriti dalam
mempromosikan produk mereka.
Penggunaan sumber khusus seperti selebriti sebagai sumber untuk
penyampai informasi di anggap dapat membantu perusahaan untuk menempatkan
produk. Selebriti bisa menjadi user imaginery bagi konsumen. Ketika konsumen
membeli suatu produk biasanya akan mengaitkan pencitraan dirinya (Royan,
2004:11).
Celebrity endorser dalam mempromosikan produk/jasa selain menghadirkan
iklan yang menarik juga harus mampu menciptakan rasa kepercayaan kepada para
konsumen. Dalam penelitian ini diketahui bahwa produk/jasa yang dipromosikan
oleh celebrity endorser mampu meningkatkan rasa percaya terhadap online shop
yang meng-endorse para selebriti. Sumber yang dirasakan dipercaya dapat
mempengaruhi audience, meskipun sumber tersebut dirasa memiliki keahlian
yang relatif sedikit. Sebaliknya, sumber yang dirasa tidak dapat dipercaya, jika
dirasa memiliki keahlian paling tidak memiliki kemampuan persuasif.
72
Selain harus mampu menciptakan daya tarik pesan, iklan yang kreatif,
periklanan juga harus tetap memilih endorser sebagai pembawa pesan iklannya.
Pemilihan endorser biasanya melalui berbagai pertimbangan, baik menyangkut
tingkat popularitasnya, kredibilliltas, citra, serta kemampuan mewakili karakter
produk yang akan diiklankan.
Selebrity endorser yang sangat terkenal seperti Ayu Ting-Ting akan
meningkatkan penjualan produk Naavagreen, karena semakin baik pemakaian
tokoh dalam iklan di Instagram tersebut akan mendapat perhatian yang besar dari
followers sehingga produk yang ditawarkan sangat mudah diingat. Penggunaan
selebriti khususnya dari kalangan bisnis hiburan atau penyanyi merupakan hal
utama dari periklanan. Konsumen mudah mengidentifikasi diri dengan para
bintang, seringkali dengan memandang mereka sebagai pahlawan atas prestasi,
kepribadian, dan daya tarik fisik mereka. Para pemasang iklan menggunakan
kaum selebriti di dalam periklanannya, karena atribut popularitas yang mereka
miliki termasuk kecantikan, keberanian, bakat, keanggunan, kekuasaan, dan daya
tarik, seringkali merupakan pemikat yang diinginkan bagi followers untuk merek-
merek yang mereka dukung.
Hasil ini sejalan dengan pendapat Suyanto (2009:180), bahwa periklanan
haruslah inovatif dan juga estetis sehingga dapat lebih diingat dari pada promosi
dengan aktivitas lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan daya tarik agar pesan yang
disampaikan memiliki dampak. Daya tarik pesan iklan antara lain daya tarik
selebritis. Penggunaan selebriti dalam sebuah iklan dimaksudkan untuk
73
mempengaruhi sikap dan presepsi konsumen terhadap kualitas, pertimbangan
lainnya adalah popularitasnya, dan kemenarikan secara fisik.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa daya tarik dari endorser antara lain
popularitas, fisik, dan performa. Popularitas adalah suatu fenomena sosial tentang
persepsi kolektif masyarakat, yang menentukan siapa yang paling banyak dikenal
orang. Melalui berbagai sarana, seseorang bisa meraih popularitas. Semakin
banyak dikenal, semakin populer namanya. Seperti Ayu Ting-Ting, nama Ayu
Ting-Ting kian meroket dalam dunia hiburan, Ayu merupakan artis yang paling
banyak memiliki followers di media sosial khususnya Instagram. Perempuan
kelahiran depok itu berhasil menarik perhatian masyarakat, terbukti saat single-
nya „Alamat Palsu‟ yang liriknya mudah diingat dan pada single tersebut Ayu
Ting-Ting mendapatkan penghargaan.
Penampilan Ayu dalam kesehariannya terbilang sederhana, hal itu yang
membuat ayu, sesuai dengan namanya. Orang boleh tidak menyukainya, namun
itu justru jadi daya tarik tersendiri. Bukti yang paling nyata adalah jumlah
pengikutnya yang kian meningkat. Banyak orang yang memanfaatkan popularitas
Ayu, salah satunya perusahaan Naavagreen yang memilih Ayu Ting-Ting sebagai
selebriti endorser, pada tahun 2016. Salah satu perawatan yang dipromosiin oleh
Ayu Ting-Ting melalui Instagram yaitu Skin Tightening Therapy, Perawatan ini
bisa membuat pipi menjadi tirus, jika perawatan tersebut dilakukan sebulan satu
sampai dua kali tergantung kulit. Hal tersebut sangat menarik perhatian, terlihat
dari likers (penyuka) sebanyak 29.955, dan mendapatkan komentar sebanyak
2453. Likers di atas jumlah 2.000 dikatakan berhasil menarik perhatian pengguna
74
Instagram terutama followers Naavagreen. Media sangat mempengaruhi
popularitas Ayu, yang artinya selain faktor personal terdapat faktor-faktor lain
yang berhasil membentuk Ayu sampai saat ini termasuk juga peran media sosial
yang cukup penting.
Daya tarik fisik meliputi kecantikan dan keanggunan. Ayu Ting-Ting
merupakan salah satu artis yang cantik dan anggun. Terlihat pada saat admin
Naavagreen memposting foto Ayu Ting-Ting sedang mengenakan jilbab,
postingan foto berjilbab tersebut bermaksud untuk memperingati hari raya Idul
Adha. Pada foto tersebut Ayu Ting-Ting terlihat sangat cantik, dengan balutan
jilbab berwarna hijau dan tersenyum lebar. Daya tarik ini menjadi dimensi yang
penting untuk image suatu produk yang diwakili oleh selebriti tersebut.
Performa dalam bidang pekerjaan yaitu untuk menyebutkan prestasi yang
telah dicapai. Prestasi-prestasi yang telah di dapat Ayu Ting-Ting yaitu Lewat
album “Best of Ayu Ting-Ting”, Ayu mencatatkan prestasi dengan menorehkan
platinum lewat penjualan albumnya, “Best of Ayu-Ting Ting”. Album Ayu Ting-
Ting terjual lebih dari 150.000 kopi penjualan di Indonesia dan pada ajang
Indonesian Dangdut Awards 2016, Ayu Ting-Ting berhasil memenangkan dua
buah pernghargaan sekaligus. Ayu berhasil memenangkan kategori "Penyanyi
Dangdut Solo Wanita Terpopuler" dan "Lagu Terpopuler-Sambalado". Prestasi
yang pernah dimiliki oleh Ayu Ting-Ting inilah yang kemudian dimanfaatkan
oleh perusahaan untuk menjadikannya sebagai selebriti endorser. Perusahaan
yang sekarang ini menjadikan Ayu Ting-Ting sebagai selebriti endorser
produknya adalah perusahaan Naavagreen.
75
Mengkajinya dalam media sosial Instagram dimana media sosial Instagram
adalah media baru di dunia pemasaran online dan salah satu tools-nya yang
sedang menjadi tren yaitu pada penggunaan celebrity endorser atau Selebgram.
Melalui rute periferal, celebrity endorser akan memberikan pengaruh positif
dikarenakan iklan melalui media elektronik hanya berdurasi sekitar kurang lebih
30 detik (Shimp, 2003:198).
Followers akun Instagram Naavagreen mendapat rekomendasi dari berbagai
akun Instagram yang mem-posting dan memberi tag berupa produk brand
Naavagreen. Followers akun Instagram Naavagreen juga pernah menggunakan
brand Naavagreen sebelum mem-follow akun Instagram Naavagreen. Adanya
informasi yang telah narasumber dapatkan melalui tiga sumber pengenalan yaitu
iklan di akun Instagram Naavagreen, rekomendasi, dan pengalaman
menggunakan produk Naavagreen membuat followers akun Instagram
Naavagreen mengenal produk-produk brand Naavagreen dan mempengaruhi
ketertarikan followers akun Instagram Naavagreen terhadap brand Naavagreen.
Iklan pada akun Instagram Naavagreen mempersuasi followers untuk
melakukan pembelian dengan melalui central route. Followers Instagram
Naavagreen mengkritisi penyampaian pesan iklan tersebut, karena followers
Instagram Naavagreen selektif terhadap keputusan pembelian produk yang
ditawarkan Naavagreen dan ditujukan untuk mengetahui kesesuaian produk yang
diiklankan dengan memposting berupa photo dan caption yang disampaikan oleh
admin Naavagreen. Hasil pertimbangan dan evaluasi followers Instagram
Naavagreen belum membuat yakin untuk memutuskan pembelian sehingga
76
followers Instagram Naavagreen melakukan pencarian informasi terhadap produk
yang ditawarkan oleh admin Naavagreen.
Disamping memiliki daya tarik endorser dan kepercayaan yang tinggi dari
followers di Instagram, membuat selebriti endorser Ayu Ting-Ting dipandang
sebagai seorang selebriti yang memiliki keahlian yang cukup baik. Kondisi ini
ditunjukkan dengan penilaian followers di Instagram yang tinggi pada
kemampuan memerankan karakter tokoh dengan baik, mempunyai keahlian dalam
berakting, mempunyai prestasi, pengalaman sebagai artis dan bintang iklan, dan
memiliki keterampilan baik dalam beriklan.
78
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis deskriptif menyatakan bahwa penggunaan selebriti
sebagai endorser dapat menarik perhatian masyarakat dan dapat mempengaruhi
konsumen untuk membeli produknya. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa
daya tarik dari endorser antara lain popularitas, fisik, dan performa. Popularitas
adalah suatu fenomena sosial tentang persepsi kolektif masyarakat, yang
menentukan siapa yang paling banyak dikenal orang. Melalui berbagai sarana,
seseorang bisa meraih popularitas. Semakin banyak dikenal, semakin populer
namanya. Seperti Ayu Ting-Ting, nama Ayu Ting-Ting kian meroket dalam dunia
hiburan, Ayu merupakan artis yang paling banyak memiliki followers di media
sosial khususnya Instagram. Perempuan kelahiran depok itu berhasil menarik
perhatian masyarakat, terbukti saat single-nya „Alamat Palsu‟ yang liriknya
mudah diingat dan pada single tersebut Ayu Ting-Ting mendapatkan
penghargaan.
Penampilan Ayu dalam kesehariannya terbilang sederhana, hal itu yang
membuat ayu, sesuai dengan namanya. Orang boleh tidak menyukainya, namun
itu justru jadi daya tarik tersendiri. Bukti yang paling nyata adalah jumlah
pengikutnya yang kian meningkat. Banyak orang yang memanfaatkan popularitas
Ayu, salah satunya perusahaan Naavagreen yang memilih Ayu Ting-Ting sebagai
79
selebriti endorser, pada tahun 2016. Salah satu perawatan yang dipromosiin oleh
Ayu Ting-Ting melalui Instagram yaitu Skin Tightening Therapy, Perawatan ini
bisa membuat pipi menjadi tirus, jika perawatan tersebut dilakukan sebulan satu
sampai dua kali tergantung kulit. Hal tersebut sangat menarik perhatian, terlihat
dari likers (penyuka) sebanyak 29.955, dan mendapatkan komentar sebanyak
2453. Likers di atas jumlah 2.000 dikatakan berhasil menarik perhatian pengguna
Instagram terutama followers Naavagreen. Media sangat mempengaruhi
popularitas Ayu, yang artinya selain faktor personal terdapat faktor-faktor lain
yang berhasil membentuk Ayu sampai saat ini termasuk juga peran media sosial
yang cukup penting.
Daya tarik fisik meliputi kecantikan dan keanggunan. Ayu Ting-Ting
merupakan salah satu artis yang cantik dan anggun. Terlihat pada saat admin
Naavagreen memposting foto Ayu Ting-Ting sedang mengenakan jilbab,
postingan foto berjilbab tersebut bermaksud untuk memperingati hari raya Idul
Adha. Pada foto tersebut Ayu Ting-Ting terlihat sangat cantik, dengan balutan
jilbab berwarna hijau dan tersenyum lebar. Daya tarik ini menjadi dimensi yang
penting untuk image suatu produk yang diwakili oleh selebriti tersebut.
Performa dalam bidang pekerjaan yaitu untuk menyebutkan prestasi yang
telah dicapai. Prestasi-prestasi yang telah di dapat Ayu Ting-Ting yaitu Lewat
album “Best of Ayu Ting-Ting”, Ayu mencatatkan prestasi dengan menorehkan
platinum lewat penjualan albumnya, “Best of Ayu-Ting Ting”. Album Ayu Ting-
Ting terjual lebih dari 150.000 kopi penjualan di Indonesia dan pada ajang
Indonesian Dangdut Awards 2016, Ayu Ting-Ting berhasil memenangkan dua
80
buah pernghargaan sekaligus. Ayu berhasil memenangkan kategori "Penyanyi
Dangdut Solo Wanita Terpopuler" dan "Lagu Terpopuler-Sambalado". Prestasi
yang pernah dimiliki oleh Ayu Ting-Ting inilah yang kemudian dimanfaatkan
oleh perusahaan untuk menjadikannya sebagai selebriti endorser. Perusahaan
yang sekarang ini menjadikan Ayu Ting-Ting sebagai selebriti endorser
produknya adalah perusahaan Naavagreen.
5.2 SARAN
Peneltian ini masih belum sempurna, adapun saran-saran yang dapat
ditunjukan kepada agency iklan, peneliti maupun pembaca
1. Pihak promosi perusahaan hendaknya lebih memperhatikan faktor daya
tarik pada selebriti endorser karena hal ini mampu meningkatkan persepsi
konsumen atas brand image pada produk Navaagreen tersebut.
2. Perusahaan Navaagreen hendaknya lebih mementingkan keinginan dan
kebutuhan followers-nya.
3. Penelitian selanjutnya adalah untuk mengembangkan studi deskriptif dengan
menambah literatur dari berbagai sumber, termasuk melakukan wawancara
mendalam. Memilih iklan yang menarik untuk sebuah penelitian dan lebih
mendetail.
DAFTAR PUSTAKA
Abrar, Ana Nadhya. 2003. Teknologi Komunikasi: Perspektif Ilmu
Komunikasi. Yogyakarta: LESF.
Belch, George, E., Belch, Michael, A. 2004. Advertising and Promotion- An
Integrated Marketing Communication Perspektive-Fifth Edition, Mc
Graw-Hill Higher Education, New York.
Boyd, D. M., & Ellison, N. B. 2007 : Social Network Sites: Definition, History,
and Scholarship.
Didih Suryadi, 2006. Promosi Efektif, Yogyakarta: Tugu Publisher.
M. Nisrina. 2015. Bisnis Online Manfaat Media Sosial Dalam Meraup Uang.
Yogyakarta: Kobis.
Puntoadi, Danis, 2011. Menciptakan Penjualan Melalui Social Media, PT Elex
Komputindo, Jakarta.
Rogers, Everett M. 1986. Communication Technology. New York: Free Press.
Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Royan, F.M. 2004. Marketing Celebrities. Selebriti dalam Iklan dan Strategi
Selebriti Memasarkan Diri Sendiri, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sutopo, 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan Terapannya
dalam Penelitian, Sebelas Maret University Press: Jakarta.
Shimp, Terence, A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu, Erlangga, Jakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
Bandung: Alfabeta.
Terry Flew. 2005. New Media: An Introduction, New York: Oxford University
Press.
.
Referensi Internet
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-
result/top_brand_index_2016_fase_2 (diakses 9 Mei 2017)
https://web.facebook.com/NaavagreenIndonesia/?ref=br_rs (diakses 9
Mei 2017)
http://www.biografiku.com/2013/12/biografi-kevin-systrom-pendiri-
instagram_5.html (diakses 13 Mei 2017)
https://bisnis.tempo.co/read/news/2017/07/26/090894605/45-juta-
pengguna-instagram-indonesia-pasar-terbesar-di-asia (diakses 10
Agustus 2017)
http://www.naavagreen.com/ (diakses 10 Agustus 2017)
https://gozzip.id/img/48217/ (diakses 25 September 2017)
http://www.definisimenurutparaahli.com/ (diakses 3 November 2017)
http://www.bintang.com/ (diakses 3 November 2017)
LAMPIRAN
Nama : Anggi Angelica,
Instagram : @anggilicaa
Pendidikan : UPN "Veteran" Yogyakarta
1. Apakah menurut anda Ayu Ting-Ting pantas menjadi selebriti endorser pada
iklan Naavagreen?
Jawaban :
Menurut saya pantas Ayu Ting-Ting menjadi selebriti endorser Naavagreen.
Asalkan image Ayu Ting-Ting sesuai dengan apa yang Naavagreen ingin
tonjolkan
2. Bagaimana respon anda ketika melihat iklan Naavagreen versi Ayu Ting-Ting
di akun media sosial Instagram ?
Jawaban :
Saya merasa kaget, karena Ayu Ting-Ting dipilih sebagai selebriti endorser
Naavagreen
3. Ketika anda melihat iklan tersebut, apakah anda tertarik untuk mencoba
perawatannya atau tidak ?
Jawaban :
Saya tertarik untuk melakukan treatment Skin Tightening Therapy, pertama
kali saya lihat iklannya di akun instagram naavagreen kebetulan saya
mengikuti instagramnya
4. Apakah anda pernah melakukan perawatan Skin Tightening Therapy ? Dan
bagaimana hasilnya ?
Jawaban :
Belum pernah, saya baru mau mencoba
5. Memuaskan atau tidak ?
Jawaban :
Saya tidak bisa memberikan jawaban memuaskan atau tidak, soalnya saya
belum pernah mencoba perawatan skin tightening therapy
6. Sudah berapa lama anda menggunakan produk Naavagreen ?
Jawaban :
Kurang dari satu tahun ( 6 bulan)
7. Apakah anda merupakan salah satu followers dari akun Instagram
naavagreen ?
Jawaban :
Iya saya followers Naavagreen
Nama : Ayu dwi herlini,
Instagram : @ayudwiherlini
Pendidikan : UPN "Veteran" Yogyakarta
1. Apakah menurut anda Ayu Ting-Ting pantas menjadi selebriti endorser pada
iklan Naavagreen?
Jawaban :
iya pantas
2. Bagaimana respon anda ketika meihat iklan Naavagreen versi Ayu Ting-Ting
di akun media sosial Instagram ?
Jawaban :
Respon nya bagus
3. Ketika anda melihat iklan Naavagreen di Instagram, apa yang anda pikirkan ?
Apakah kalian tertarik untuk mencoba perawatannya atau tidak ?
Jawaban :
iya tertarik biar pipinya tirus
4. Apakah anda pernah melakukan perawatan Skin Tightening Therapy ? Dan
bagaimana hasilnya ? memuaskan atau tidak ?
Jawaban :
Saya pernah melakukan perawatan Skin Tightening Therapy hasilnya
memuaskan bisa buat pipi tirus, kulit muka kayak dipijit-pijit lembut merata,
kulit muka jadi hangat, halus, kencang seketika karna efek tarikan alat
tightening. Muka saya dipijit masing-masing 20 menit mulai bagian pipi
kanan, kening, pipi, kiri dan bawah mata kanan-kiri sampai dagu. Kalau
treatment ini sekali doang sih belum kerasa banget manfaatnya, intinya harus
rutin supaya lemak-lemak dipipi juga bisa ilang paling nggak sebulan 1
sampai 2 kali. Saya tahu Skin Tightening Therapy karna saya sempet liat
iklannya di Instagram dan saya langsung mencoba treatmentnya di
Naavagreen kota baru
5. Sudah berapa lama anda menggunakan produk Naavagreen ?
Jawaban :
3 tahun
6. Apakah anda merupakan salah satu followers dari akun Instagram
Naavagreen ?
Jawaban :
iya
Nama : Erlin Ratna Ambarsari
Instagram : @erlinratna
Pendidikan : UPN “Veteran’ Jogja
1. Apakah menurut anda Ayu Ting-Ting pantas menjadi selebriti endorser pada
iklan Naavagreen?
Jawaban :
Cocok saja, karena dia jg udah terkenal
2. Bagaimana respon anda ketika meihat iklan Naavagreen versi Ayu Ting-Ting
di akun media sosial Instagram ?
Jawaban :
Saya sedikit kaget melihat iklan Naavagreen yang menggunakan Ayu Ting-
Ting sebagai selebriti endorsernya, kalau saya pribadi tidak suka sebenernya
jika Ayu menjadi bintang iklannya karena dia punya gosip yang tidak baik
yang beredar selama ini. Seperti gosipnya dia bersama Raffi Ahmad
3. Ketika anda melihat iklan Naavagreen di Instagram, apa yang anda pikirkan ?
Apakah kalian tertarik untuk mencoba perawatannya atau tidak ?
Jawaban :
Sedikit tertarik
4. Apakah anda pernah melakukan perawatan Skin Tightening Therapy? Dan
bagaimana hasilnya ? Memuaskan atau tidak ?
Jawaban :
Belum pernah
5. Sudah berapa lama anda menggunakan produk Naavagreen ?
Jawaban :
Kurang lebih 1 tahun
6. Apakah anda merupakan salah satu Followers dari akun Instagram
Naavagreen?
iyaa sudah
Nama : Sukowati
Nama ig : sukowati_aprilia95
Pendidikan : respati Yogyakarta
1. Apakah menurut anda Ayu Ting-Ting pantas menjadi selebriti endorser pada
iklan naavagreen?
Jawaban :
Pantas" saja cuma karena Ayu Ting-Ting jd iklan dari navagreen jadinya yg
tadinya navagreen agak murah jadi lumayan karena ada pajak
2. Bagaimana respon anda ketika meihat iklan Naavagreen versi Ayu Ting-Ting
di akun media sosial instagram ?
Jawaban :
Responya biasa, cuma saat tau Navagreen jadi mahal jadi tau kalau mungkin
dikenakan pajak karena brand ambassador iklannya ayu Ting-Ting
3. Ketika anda melihat iklan Naavagreen di Instagram, apa yang anda pikirkan ?
Apakah kalian tertarik untuk mencoba perawatannya atau tidak ?
Jawaban :
Saya tertarik karena ada salah satu temen yang pernah mencoba perawatan
navagreen dan seminggu setelah memakai terlihat bersih makanya saya
tertarik untuk mencoba
4. Apakah anda pernah melakukan perawatan Skin Tightening Therapy? Dan
bagaimana hasilnya ? Memuaskan atau tidak ?
Jawaban :
Jujur untuk yg perawatan itu belum pernah menggunakan palingan kalau
facial itu pakainya yg biasa atau yang diatas itu selain itu belum pernah
mencoba
5. Sudah berapa lama anda menggunakan produk Naavagreen ? Berapa kali
biasanya melakukan konsultasi ? online atau tidak ?
Jawaban :
Buat member Naavagreen sekarang wajib melakukan konsultasi dalam 3
bulan sekali, saya menjadi member Naavagreen sudah 4tahun, biasanya saya
tidak pernah konsultasi tapi karna peraturan baru dari pihak Naavagreen jadi
saya dalam 3 bulan sekali harus konsultasi ke dokternya dan setau saya tidak
ada konsultasi lewat online adanya konsultasi di kliniknya langsung gratis
6. Apakah anda merupakan salah satu followers dari akun instagram
Naavagreen?
Jawaban :
Iya followers Naavagreen
Nama : Tiwi Nurmaningsih
Nama instagram : @tiwinr
Pendidikan : UPN “Veteran”
1. Apakah menurut anda Ayu Ting-Ting pantas menjadi selebriti endorser pada iklan
Naavagreen?
Jawaban :
Ayu Ting-Ting pantas menjadi selebriti endorser Naavagreen karna Ayu Ting-Ting
merupakan artis Nasional yang sudah memiliki nama besar, memiliki banyak prestasi,
cantik, penampilan yang menarik dan sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai
seorang penyayi dangdut. Sehingga masyarakat lebih cepat mengenal produk dan
perawatan dari Naavagreen apabila menggunakan selebriti endorser Ayu Ting-Ting.
2. Bagaimana respon anda ketika meihat iklan Naavagreen versi Ayu Ting-Ting di akun
media sosial Instagram ?
Jawaban :
Ayu Ting-Ting terlihat jauh lebih cantik dengan tersenyum lebar, rambutnya yang di
ikat belakang dan di bagian wajah di biarkan sedikit terurai menurut saya itu sangat
menarik, Ayu didalam iklan tersebut terlihat sangat luwes liat saja dari pose tangannya
yang dia arahkan ke area dagu sangat feminim
3. Ketika anda melihat iklan Naavagreen di Instagram, apa yang anda pikirkan ?
Apakah kalian tertarik untuk mencoba perawatannya atau tidak ?
Jawaban :
Ingin mencoba perawatannya supaya memiliki kulit yg bagus, sehat, dan tirus
4. Apakah anda pernah melakukan perawatan Skin Tightening Therapy ? Dan bagaimana
hasilnya ? Memuaskan atau tidak ?
Jawaban :
Belum pernah, jadi belum tau hasilnya memuaskan atau tidak
5. Sudah berapa lama anda menggunakan produk Naavagreen ?
Jawaban :
Baru sebentar, sekitar satu tahun.
6. Apakah anda merupakan salah satu followers dari akun Instagram Naavagreen ?
Jawaban :
Iya saya mengikuti navagreen
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN llNGGIUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKJI. Babarsari 2, Tambakbayan, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 485268, 485990 Fax. (0274) 487147
Laman: http://sospol.upnyk.ac.id
Nomor : 49/UN62.S/LT/2017Hal : Permohonan Ijin Penelitian
Yogyakarta, 14 Agustus 2017
Yth. PimpinanNavagreen YogyakartaJI. Cendrawasih Komplek Colombo No.5Daerah Istimewa Yogyakarta
Dengan hormat,
Diberitahukan bahwa mahasiswa dibawah ini :
NamaNIMProgram Studi
Riski Desmalisa153130223IImu Komunikasi
Saat ini sedang menyelesaikan penulisan skripsi sebagai tugas akhir studi S-l di FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran" Yogyakarta. Adapun Judul yang sedang dibuatadalah:
ANALISIS DA YA T ARIK SELEBRITI SEBAGAI ENDORSER PADA IKLANNA VAGREEN VERSI AYV TING- TING DI INST AGRAM
Untuk Kelancaran data informasi dan wawancara yang diperlukan dalam penulisan skripsi,kami mohon Bapakllbu selaku pimpinan untuk memberikan ijin kepada mahasiswa kamiagar dapat memperoleh data yang diperlukan.
Demikian atas perhatian dan kerja sarna yang baik diucapkan terima kasih.
Dr. HASTHO JOKO NV, M.SiNIK.272059701531