judul

23
Moralitas Tindakan Manusia Sebuah Pengantar Pendidikan Moral Dhanu Koesbyanto, JA [email protected]

description

deskripsi

Transcript of judul

  • Moralitas Tindakan ManusiaSebuah Pengantar Pendidikan Moral

    Dhanu Koesbyanto, [email protected]

  • Apa itu (Filsafat) Moral,

    Bagian dari ilmu filsafat yang mengkaji baik-buruknya/benar-salahnya tingkah laku/tindakan manusia sebagai manusia.

  • Objek Penyelidikannya:Manusia dengan segala tindakannya : Objek material : tindakan manusia sebagai manusia Objek formal : benar salahnya tindakan manusia menurut norma moral

  • TindakanPerlu dibedakan : Actus Hominis (The act of man) :tindakan manusia pada umumnya (netral), yang dapat disamakan sebagai makhluk hidup pada umumnya.mis. jalan; manusia dan anjing sama-sama berjalan. Actus Humanus (Human act) :tindakan-tindakan yang khas manusia, yang berhubungan dengan pengertian, kesadaran serta kebebasannya.

  • Catatan 1 Banyak tindakan yang sepintas lalu adalah actus hominis (netral) tetapi dapat menjadi actus humanus kalau di dalamnya terkandung suatu maksud manusiawi tertentu.misalnya: tindakan membuka jendela (netral), menjadi actus humanus misalnya kalau dilandasi motivasi agar teman-teman yang dikelas merasa sejuk (motif cinta khas human).

  • Catatan 2Orang sering dinilai berdasarkan kecakapan yang dimilikinya (renang, main tenis, dsb.); hal ini tidak berhubungan dengan moralitas. Berhubungan dengan moralitas, bila penilaian didasarkan atas kelakukannya (pengasih, orang baik, pembohong, dsb.)

  • KesimpulanTindakan Manusia sebagai manusia:Perbuatan manusia yang dilakukan dengan bebas dan kerelaan [voluntary]. Perbuatan dengan persetujuan dan pengetahuan (mau dan tahu)Perbuatan yang dilakukan dengan sadar, dibawah control dan tanggungjawab.Manusia punya kekekuatan dan kekuasaan untuk melakukan atau tidak.

  • Perhatian:Hanya manusia yang mempunyai tindakan yang bernilai moral; dari tindakannya.Gerakan alam tidak bersifat moral.Proses biologis dan psikis tidak bersifat moral.

  • Moralitas Tindakan ManusiaKlarifikasi:Tidak semua perbuatan/ tindakan manusia mempunyai muatan moral.

  • 1. Etiket / Sopan-santun:Relatif, karena konvensi.Mengenai hal lahiriah.Bertahan dalam kebersamaan.

  • 2. Moralitas:Mengenai norma dan kewajiban.Menyentuh kemanusiaan.Merupakan ciri khas manusia.Hanya manusia yang selalu memberi penilaian pihak lain.Merasa memiliki kesadaran moral.

  • Pembedaan Term/IstilahAmoral dan Imoral:Amoral: tidak ada relevansi moral.Imoral: bertentangan dengan moral

  • MACAM ETIKAEtika UmumMenyelidiki pengertian-pengetian dasar dari moralitas, mengetengahkan paham-paham dasar yang melatarbe-lakangi macam-macam tinjauan dalam etika khusus.eg. tentang kebebasan, tanggungjawab, suara hati,...

  • MACAM ETIKAEtika KhususMenyelidiki bidang-bidang moral secara khusus.eg. etika biomedis sosial, etika bisnis, etika keagamaan, etika keluarga .....Masing-masing bidang penyelidikan masih terbagi-bagi lagi secara khusus.eg. dalam ilmu keluarga : masalah sexual, kesetiaan, ....

  • Ajaran Moral dan Etika Moral Ajararan Moral: Patokan praktis untuk bertindak 'baik'.Bentuk: ajaran-ajaran, peraturan, kotbah, wejangan bagaimana harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik.Sumber ajaran moral: budaya, ideologi, pendidikan orang tua, agama, dsb. Sifat ajaran moral: praktis dan dapat langsung diterapkan di dalam hidup.

  • Etika Moral:Filsafat/pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan-pandangan moral. Bentuk: berupa suatu ilmu, yang sifatnya lebih teoritis: memberi dasar penalaran/pertang-gungjawaban secara rasional; mengapa harus berbuat/mengikuti ajaran moral tertentu?Memberikan bekal sikap kritis untuk melaksanakan ajaran moral tertentu, atau sikap kritis terhadap pandangan tentang baik-buruknya suatu masyarakat. Memberikan orientasi hidup. Ada bermacam-macam pandangan hidup, bagaimana kita harus bersikap?

  • HUBUNGAN MORAL DAN AGAMA Apakah Moral Mengandaikan Agama?Etika/moral tidak dapat menggantikan agama. Agama membantu orang untuk dapat bersikap baik (sebagai penjaga yang mengukuhkan moral)Agama mengintensifkan dan memberi motivasi untuk melakukan suatu keutamaan moral secara mendalam.eg. keyakinan bahwa manusia sebagai citra Allah.Memberi dasar untuk menghormati manusia sebagai pribadi yang bermanfaat tinggi.

  • Etika/Moral diperlukan Agama:Etika perlu agar norma-norma moral yang disodorkan oleh agama mempunyai dasar penalaran yang dapat diterima oleh semua orang. Etika diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah moral agama: Bagaimana kita harus mengartikan Sabda Allah yang termuat dalam wahyu?

  • Yang Perlu Diperhatikan!Di sini, masalahnya terletak pada pihak kita yang sering kurang mampu memahami arti Sabda Allah itu seringkali etika merangsang kita untuk mempertanyakan kembali pandangan moral agama kita.Bagaimana menanggapi masalah-masalah moral yang pada waktu wahyu itu diterima belum dipikirkan? eg. masalah bayi tabung, KB, dsb.

  • Kesimpulan:Walaupun sudah ada ajaran agama mengenai sikap moral, etika itu tetap diperlakukan; terutama untuk merefleksikan secara kritis untuk mempertangung-jawabkan dan mengkonkretkan kebenaran Wahyu Allah di dalam dimensi kehidupan manusiawi.

  • SUMBANGAN MORAL UNTUK HIDUP BERAGAMA Etika membantu orang-orang beragama untuk :Menemukan apa pesan wahyu yang sebenarnya bagi kehidupan manusia yang konkret.eg. pesan cinta kasih; bagaimana bercinta kasih itu ? Memecahkan masalah-masalah moral agama yang tak dapat dipecahkan tanpa etika, oleh karena masalah-masalah tersebut disadari pada waktu KS ditulis.eg. masalah bayi tabung, dsb. Menumbuhkan rangsangan, mempertanyakan kembali pandangan-pandangan agama kita secara kritis, agama iman kita semakin otentik.Mengaktifkan akal budi/pikirannya sebagai anugerah Allah yang justru berguna untuk mempertanggung jawabkan imannya.

  • NORMA-NORMA MORAL DAN NORMA-NORMA AGAMANorma-norma Moral:Tolok ukur yang dipakai masyarakat untuk menentukan benar- salahnya/baik-buruknya sikap atau tindakan manusia sebagai manusia (bukan hanya pelaku peran tersebut).Tolok ukur ini dipakai untuk menentukan kebaikan seseorang, sebagai manusia.Norma ini mengikat bagi semua orang tanpa kecuali.

  • Norma Agama:Tolok ukur yang dipakai untuk menentukan baik/ buruknya tindakan atau sikap seseorang dalam rangka penghayatan suatu agama.Tolok ukur ini dipakai untuk menentukan baik buruknya orang sebagai pemeluk agama tersebut.Maka norma ini hanya mengikat bagi orang-orang yang menganut agama tersebut.nb: norma agama dapat diterima oleh semua orang, bila selaras dengan norma-norma moral.