Judul 3 Rani

14
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN MALARIA DI KECAMATAN LANGSA KOTA KOTA LANGSA TAHUN 2013 A. Latar Belakang Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia yang disebabkan oleh plasmodium dimana penularannya diperantai oleh vektor yaitu nyamuk anopheles betina. Infeksi oleh nyamuk anaopheles ini telah dikenal manusia berabad yang lalu, seperti dituliskan di buku kedokteran Asiria, Cina dan India. Pengetahuan terhadap malaria yang tergolong penting yaitu batas penyebaran penyakit yang luas mencapai 64°LU (RuBia) dan 32°LS (Argentina) dengan ketinggian wilayah 400 meter dibawah permukaan laut (Laut mati dan Kenya) dan 2600 meter di atas permukaan laut (Bolivia). Spesies nyamuk anopheles yang mampu menularkan plasmodium penyebab penyakit malaria di Indonesia berdasarkan survai unit kerja SPP (serangga penular penyakit) diperkirakan mencapai 20 spesies yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari 46 species yang ada. Penderita malaria yang tinggal di daerah dengan angka 1

Transcript of Judul 3 Rani

Page 1: Judul 3 Rani

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN MALARIA

DI KECAMATAN LANGSA KOTA KOTA LANGSA TAHUN 2013

A. Latar Belakang

Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang paling mematikan di

dunia yang disebabkan oleh plasmodium dimana penularannya diperantai oleh

vektor yaitu nyamuk anopheles betina. Infeksi oleh nyamuk anaopheles ini telah

dikenal manusia berabad yang lalu, seperti dituliskan di buku kedokteran Asiria,

Cina dan India. Pengetahuan terhadap malaria yang tergolong penting yaitu batas

penyebaran penyakit yang luas mencapai 64°LU (RuBia) dan 32°LS (Argentina)

dengan ketinggian wilayah 400 meter dibawah permukaan laut (Laut mati dan

Kenya) dan 2600 meter di atas permukaan laut (Bolivia). Spesies nyamuk

anopheles yang mampu menularkan plasmodium penyebab penyakit malaria di

Indonesia berdasarkan survai unit kerja SPP (serangga penular penyakit)

diperkirakan mencapai 20 spesies yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari

46 species yang ada. Penderita malaria yang tinggal di daerah dengan angka

penularan malaria tinggi, dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium

(mixed infection) seperti campuran plasmodium falcifarum dengan plasmodium

vivax atau plasmodium malariae (Hiswani, 2004).

Infeksi malaria oleh plasmodium di seluruh dunia sampai dengan tahun

2006 menurut survey yang dilakukan Malaria Control Programmes (NMCPs)

diperkirakan mencapai 247 juta kasus dengan angka kematian hampir mencapai 1

juta setiap tahun terutama dialami anak usia di bawah lima tahun. Survey

melaporkan pula negara endemis malaria di seluruh dunia sampai dengan tahun

1

Page 2: Judul 3 Rani

2

2008 diestimasi sekitar 109 negara dan sebagian besar atau 45 negara terdapat di

Afrika. Hal ini menyebabkan 80% atau 212 juta kasus malaria di dunia ditemukan

di benua tersebut sedangkan selebihnya terjadi di luar Afrika yang menyebar di

beberapa negara endemis malaria lainnya dengan bagian terbesar didapati di

negara India, Sudan, Myanmar, Bangladesh, Indonesia, Papua New Guinea dan

Pakistan (WHO, 2010).

Indonesia yang merupakan negara endemis seperti halnya Afrika

berdasarkan laporan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DepKes RI),

kasus malaria sampai dengan tahun 2009 terjadi di hampir 80% atau 396

kabupaten di Indonesia yang tergolong wilayah endemis malaria. Tinggi

rendahnya kasus malaria dapat dilihat dari Annual Parasite Incidence (API) dan

Annual Malaria Incidence (AMI) yang dimiliki sebuah daerah. API merupakan

ukuran yang dipakai untuk kasus malaria di daerah Jawa dan Bali serta AMI untuk

untuk daerah di luar Jawa dan Bali. AMI tertinggi di Indonesia terdapat di Papua

Barat sebesar 346,04 per 100 penduduk, diikuti oleh Papua sebesar 176,84 per 100

penduduk dan Maluku sebesar 92,04 per 1000 penduduk. Sedangkan untuk API

tertinggi dimiliki oleh daerah Bali sebesar 0,42 per 1000 penduduk, Jawa Barat

sebesar 0,37 per 1000 penduduk dan Jawa Timur sebesar 0,18 per 1000 penduduk.

Secara keseluruhan API dan AMI di Indonesia telah menunjukkan penurunan dari

tahun 2000. API Indonesia tahun 2000 yaitu 0,81 per 1000 penduduk dan AMI

sebesar 31,09 per 1000 penduduk. Sedangkan API sampai dengan tahun 2007

sebesar 0,16 per 1000 penduduk dan AMI sebesar 19,67 per 1000 penduduk

(DepKes RI, 2011).

Page 3: Judul 3 Rani

3

Pemerintah Aceh yang terdiri dari 23 kabupaten dan kota, termasuk dalam

5 besar sebagai provinsi dengan AMI tertinggi di Indonesia yaitu 12,57 per 1.000

penduduk (55.616 kasus pada tahun 2007). Kabupaten yang tergolong memiliki

kasus malaria tinggi terdiri atas 5 Kabupaten meliputi Pidie dengan malaria positif

sebanyak 1.401 kasus, Aceh Besar sebanyak 998 kasus, Aceh Barat sebanyak 659

kasus, Aceh Timur sebanyak 634 kasus dan Aceh Jaya sebanyak 465 kasus

(DinKes Aceh, 2011).

Penyebab tingginya kejadian suatu penyakit yang mengganggu kesehatan

seperti malaria, terdiri atas banyak aspek diantaranya yaitu rendahnya kesadaran

masyarakat untuk menerapkan perilaku pencegahan. Perilaku yang dapat

mengurangi insiden malaria di suatu daerah meliputi penggunaan kelambu tidur,

menggunakan baju tebal, menyemprotkan obat nyamuk spray di dalam rumah,

menghindari berada di luar rumah pada waktu puncak nyamuk mencari makan

seperti petang dan subuh atau mengoleskan obat nyamuk bila harus beraktifitas

pada waktu tersebut dan sebagainya (WHO, 2010).

Pencegahan terhadap peningkatan insiden malaria di wilayah Kota Langsa

telah dilakukan oleh petugas kesehatan setempat meliputi pemberian informasi

mengenai berbagai hal tentang penyakit malaria. Namun kemampuan masyarakat

untuk menerapkan tindakan yang dianjurkan dan hambatan yang menjadi

penghalang pelaksanaan tindakan tersebut belum mendapat intervensi yang sesuai

dimana merupakan bahagian penting dari promosi kesehatan yang tidak hanya

berupa pemberian pendidikan namun sejauhmana kemampuan masyarakat

menerapkan perilaku promosi kesehatan.

Page 4: Judul 3 Rani

4

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan

Sungailiat Kabupaten Bangka terhadap 90 orang ibu rumah tangga yang menjadi

responden, dimana sebagian besar masayarakat belum menerapkan perilaku

promosi kesehatan yang benar untuk mencegah penyakit malaria. Keluarga yang

anggotanya mengalami malaria sebagian besar (60%) karena tidak membatasi

kontak dengan nyamuk yaitu melakukan aktifitas pada waktu puncak nyamuk

menghisap darah dan 52% memiliki sikap negatif terhadap pencegahan malaria

(Yahya dkk, 2005).

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan

perilaku promosi kesehatan masyarakat terhadap pencegahan malaria di

Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa Tahun 2013.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu insiden malaria masih tinggi

setiap tahunnya di Langsa Kota Kecamatan Kota Langsa, akan tetapi tidak

diketahui secara pasti tindakan yang telah dilakukan masyarakat untuk mencegah

malaria sehingga perlu diteliti faktor apa yang berhubungan dengan perilaku

promosi kesehatan masyarakat terhadap pencegahan malaria di Kecamatan Langsa

Kota Kota Langsa Tahun 2013.

Page 5: Judul 3 Rani

5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor yang berhubungan dengan

perilaku promosi kesehatan masyarakat terhadap pencegahan malaria di

Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui bagaimana gambaran umur ibu di Kecamatan Langsa Kota Kota

Langsa.

b. Mengetahui bagaimana gambaran motivasi ibu di Kecamatan Langsa Kota

Kota Langsa.

c. Mengetahui bagaimana pendidikan ibu di Kecamatan Langsa Kota Kota

Langsa.

d. Mengetahui bagaimana sosial ekonomi keluarga di Kecamatan Langsa Kota

Kota Langsa.

e. Mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang pencegahan

malaria di Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa.

f. Mengetahui bagaimana hubungan umur ibu terhadap pencegahan malaria di

Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa.

g. Mengetahui bagaimana hubungan motivasi ibu terhadap pencegahan malaria

di Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa.

h. Mengetahui bagaimana hubungan pendidikan ibu terhadap pencegahan

malaria di Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa.

i. Mengetahui bagaimana hubungan sosial ekonomi keluarga terhadap

pencegahan malaria di Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa a.

Page 6: Judul 3 Rani

6

j. Mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan ibu terhadap pencegahan

malaria di Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa.

D. Manfaat Penelitian

1. Pelayanan Keperawatan

Masukan dalam memberikan asuhan keperawatan untuk masyarakat agar

berupaya seoptimal mungkin menerapkan perilaku promosi kesehatan guna

mencegah penyakit malaria.

2. Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian dan masukan dalam

pengembangan pendidikan keperawatan di masa yang akan datang, khususnya

asuhan keperawatan komunitas dalam mengupayakan penerapan perilaku

promosi kesehatan pada masyarakat terhadap pencegahan malaria.

3. Dinas Kesehatan

Informasi tambahan bagi Dinas Kesehatan terkait untuk menyusun langkah-

langkah konkrit sebagai upaya meningkatkan penerapan perilaku promosi

kesehatan terhadap pencegahan malaria.

4. Keluarga / Masyarakat

Masukan bagi masyarakat guna melakukan upaya mencegah malaria.

5. Peneliti Keperawatan

Dasar untuk penelitian lanjutan terhadap penerapan perilaku promosi kesehatan

oleh masyarakat terhadap pencegahan malaria.

Page 7: Judul 3 Rani

7

E. Kerangka Konsep

Variabel Indenpenden Variabel Dependen

Faktor-faktor personal :Biologi

Psikologi :

Sosiokultural :

Keadaan terdahulu terkait dengan perilaku:

Pengetahuan ibu

Pengalaman sebelumnya Ketrampilan dalam melaksanakan

tindakan promosi kesehatan

Pendidikan ibuSosial ekonomi keluarga

Etnik Ras Kemampuan menyesuaikan diri

Umur ibu

KekuatanKapasitas aerobikStatus menopauseStatus pubertasKeseimbangan

Motivasi ibu

Rasa percaya diri Kemampuan personal Kesadaran terhadap status kesehatan Definisi kesehatan

Pencegahan malaria

: Area penelitian

: Tidak diteliti

Keterangan :

Page 8: Judul 3 Rani

8

F. Hipotesa Penelitian

Dari kerangka kerja yang penulis uraikan diatas maka rumusan hipotesa

yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Ha : Ada hubungan faktor umur ibu terhadap pencegahan malaria.

2. Ha : Ada hubungan faktor motivasi ibu terhadap pencegahan malaria.

3. Ha : Ada hubungan faktor pendidikan ibu terhadap pencegahan

malaria.

4. Ha : Ada hubungan faktor sosial ekonomi keluarga terhadap

pencegahan malaria.

5. Ha : Ada hubungan faktor pengetahuan ibu terhadap pencegahan

malaria.

A. Metodelogi Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif

yaitu untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan

dengan perilaku promosi kesehatan masyarakat terhadap pencegahan malaria di

Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa Tahun 2013.

2. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini seluruh penduduk di Kecamatan Langsa

Kota Kota Langsa Tahun 2013.

2. Sampel

Page 9: Judul 3 Rani

9

Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Dahlan (2008,

p.62). Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

consecutive sampling. Consecutive sampling adalah cara pengambilan

sampel nonprobability sampling yang mendekati probabilitas sampling,

dimana seluruh sampel yang dianggap mewakili kriteria yang telah

ditentukan diambil sebagai sampel (Dahlan, 2009, p.130).

Page 10: Judul 3 Rani

10

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M.R & Tomey, A.M. (2002). Nursing Theorists and Their Work. Missouri : Mosby.

Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian, ed.revisi v, Jakarta : Rineka Cipta.

Dahlan, M.S. (2008). Langkah-langkah membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Sagung Seto.

--------------. (2009). Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

DinKes Provinsi Aceh. (2011). Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh tahun 2010. Banda Aceh : DinKes Provinsi Aceh.

Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S.J. (2004). Fundamentals of nursing:Concepts, process and practice. New Jersey : Pearson Education.

Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

WHO (2006). Global malaria programme. Dikutip tanggal 23 April 2013, dari http://www.who.int/entity/en/

------. (2010). World malaria report 2008. Dikutip tanggal 24 April 2013, dari http://www.who.int/entity/en/