JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN BISNIS …...tercinta yang selalu penulis hormati dan sayangi, dan...

107
i JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN BISNIS LAHAN KUBURAN MEWAH (ANALISIS FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) NO. 09 TAHUN 2014) Studi Kasus Pemakaman Modern San Diego Hills Karawang Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Oleh: Haichal Fikri NIM: 1111043100029 KONSENTRASI PERBANDINGAN MADZHAB FIQIH PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Transcript of JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN BISNIS …...tercinta yang selalu penulis hormati dan sayangi, dan...

i

JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN BISNIS LAHAN

KUBURAN MEWAH (ANALISIS FATWA MAJELIS ULAMA

INDONESIA (MUI) NO. 09 TAHUN 2014)

Studi Kasus Pemakaman Modern San Diego Hills Karawang

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi

Salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

Haichal Fikri

NIM: 1111043100029

KONSENTRASI PERBANDINGAN MADZHAB FIQIH

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB DAN HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

ii

JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN BISNIS LAHAN

KUBURAN MEWAH ( ANALISIS FATWA MAJELIS ULAMA

INDONESIA (MUI) NO. 09 TAHUN 2014)

Studi Kasus Pemakaman Modern San Diego Hills Karawang

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.sy)

Oleh:

Haichal Fikri

NIM 1111043100029

Pembimbing I

Dr. H. Ahmad Mukri Aji, MA.

NIP. 195703121985031003

Pembimbing II

H. Ahmad Bisyri Abd Shomad, MA.

NIP. 196803202000031001

KONSENTRASI PERBANDINGAN MADZHAB FIQIH

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB DAN HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN

BISNIS LAHAN KUBURAN MEWAH (ANALISIS FATWA MAJELIS

ULAMA INDONESIA (MUI) NO 09 TAHUN 2014) Studi Kasus

Pemakaman Modern San Diego Hills Karawang telah diujikan dalam sidang

Munaqasah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 Juni 2016. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Syariah (S.Sy) pada Program Studi

Perbandingan Mazhab dan Hukum.

Jakarta, 29 Juni 2016

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D.

NIP . 196912161996031001

Panitia Ujian Munaqasah

1 Ketua : Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si

NIP. 197412132003121001

(……...……….)

2 Sekretaris : Hj. Siti Hanna, S.Ag, Lc, MA

NIP. 197402162008012013

(……...……….)

3 Pembimbing I : Dr. H. Ahmad Mukri Aji, MA.

NIP. 195703121985031003

(……...……….)

4 Pembimbing II : Ahmad Bisyri Abd. Shomad, MA

NIP. 196803202000031001

(……...……….)

5 Penguji I : Dr. H. Fuad Thohari, M. Ag.

NIP. 197003232000031001

(……...……….)

6 Penguji II : Hj. Ummu Hana Yusuf Saumin. MA

NIP. 196108201996031001

(……...……….)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta: 11 Juni 2016 M

6 Syawal 1437 H

Penulis

v

ABSTRAK

HAICHAL FIKRI (1111043100029), JUAL BELI TANAH UNTUK

KUBURAN DAN BISNIS LAHAN KUBURAN MEWAH (ANALISIS

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) NO. 09 TAHUN 2014)

STUDI KASUS PEMAKAMAN MODERN SAN DIEGO HILLS

KARAWANG. Konsentrasi Perbandingan Madzhab Fiqih, Program Studi

Perbandingan Madzhab dan Hukum, Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. 1 x 70 halaman + 6 lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan dari Majelis

Ulama Indonesia mengenai Jual Beli tanah untuk kuburan dan bisnis lahan

kuburan mewah, serta ingin mengetahui analisis penulis terhadap Fatwa MUI

tentang jual beli tanah kuburan dan bisnis kuburan mewah.

Metode penelitian dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan

pendekatan analisis kualitatif yaitu pendekatan yang ditunjukan untuk meneliti

pada hasil wawancara mendalam (deep interview), kemudian menganalisis hasil

data yang diperoleh untuk mendapatkan kesimpulan penelitan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa jual beli tanah untuk kuburan adalah

akad jual-beli tanah yang hukumnya mubah sama seperti jual beli tanah lain nya

tetapi bisa berubah hukumnya menjadi haram dengan marak terjadinya praktek

jual beli kuburan mewah yang terjadi dalam masa kini yaitu dengan adanya

perlakuan terhadap kuburan secara berlebihan baik dari segi luas, harga, fasilitas,

maupun nilai bangunan. yang dinilai telah melampaui batas yang itu semua

mengandung unsur tabdzir dan israf

Kata kunci : Fatwa Majelis Ulama Indonesia Jual Beli Tanah Untuk Kuburan

dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah.

Pembimbing : Dr. H. Ahmad Mukri Aji, MA.

H. Ahmad Bisyri Abd Shomad, MA.

Daftar Pustaka : 1992-2014

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada allah swt.

dialah sumber tempat bersandar, dialah sumber kenikmatan hidup yang tanpa

batas, rahman dan rahim tetap menghiasi namanya. sehingga penulis diberikan

kekuatan fisik, mental serta psikis untuk dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Jual Beli Tanah Untuk Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan

Mewah (Analisis Fatwa Majelis Ulama Indonesia No 09 tahun 2014) Studi

Kasus Pemakaman Modern San Diego Hills Karawang)”

Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW. beserta para keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya, yang telah

membuka pintu keimanan yang bertauhidkan kebahagiaan, kearifan hidup

manusia dan pencerahan atas kegelapan manusia serta uswatun hasanah yang

dijadikan sebuah pembelajaran bagi umat manusia hingga akhir zaman.

Skripsi ini, penulis susun guna memenuhi syarat akhir untuk mencapai

gelar Sarjana Syariah (S1) pada program studi Perbandingan Madzhab dan

Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Selama proses perjalanan untuk menyelesaikan skripsi ini, penulis

mendapat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak sehingga terselesaikannya

skripsi ini. oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang

terhormat:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Uin

Syarif Hidayatullah Jakarta.

vii

2. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si Ketua program studi

Perbandingan Madzhab dan Hukum

3. Ibu Hj. Siti Hana Lc, MA. Sekretaris program studi Perbandingan

Madzhab dan Hukum.

4. Bapak Dr. KH. Ahmad Mukri Aji, MA, serta Bapak Ahmad Bisyri Abdus

Shomad MA, sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu,

memberikan masukan serta ilmunya selama penulis mengerjakan skripsi

ini.

5. Bapak dan ibu dosen yang penulis hormati, yang telah memberikan tenaga

dan pikirannya untuk mendidik penulis.

6. Kepada segenap karyawan perpustakaan utama serta perpustakaan

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang jug memberikan bantuan berupa bahan-bahan yang menjadi

referensi dalam penulisan skripsi.

7. Orang tua penulis Ayahanda H. Muhammad Romli dan Ibunda Hj. Azizah

tercinta yang selalu penulis hormati dan sayangi, dan yang selalu

mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis, memberikan bimbingan,

arahan, nasehat serta doa demi kesuksesan penulis. Semoga Allah selalu

memberikan rahman dan rahimnya kepada mereka, aamiin.

8. Tidak lupa kepada saudara kandung penulis Alfian Haikal S.Pdi, Hamdan

Yuafi serta Muhammad Fadlan. Yang sangat memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis.

9. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan penulis kelas PMF angkatan

2011.

viii

Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa moril maupun

materil penulis panjatkan doa semoga Allah SWT. membalasnya dengan imbalan

pahala yang berlipat ganda dan menjadikan sebagai amal jariah yang tidak pernah

surut mengalir pahalanya, dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan semua pihak. Aamiin Yaa Rabbal Alamin.

Jakarta, Juni 2016

Penulis

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………. ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN…………………………... iii

LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………. .. iv

ABSTRAK………………………………………………………………….. v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .............................................. 7

C. Metode Penelitian .................................................................. 8

D. Study Review Terdahulu ........................................................ 11

E. Sistematika Penulisan. ........................................................... 12

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI DALAM

ISLAM .......................................................................................... 14

A. Pengertian Jual Beli ................................................................ 14

B. Dasar Hukum Jual Beli ........................................................... 16

C. Rukun Dan Syarat Jual Beli ................................................... 18

D. Macam-Macam Jual Beli ........................................................ 21

BAB III GAMBARAN UMUM PEMAKAMAN MODERN SAN

DIEGO HILLS KARAWANG DAN MAJELIS ULAMA

INDONESIA ................................................................................ 28

x

A. Gambaran Umum Pemakaman Modern San Diego

Hills Karawang....................................................................... 28

1. Latar Belakang Berdirinya Pemakaman San Diego Hills . ..... 28

2. Letak Geografis dan Fasilitas Pemakaman San Diego

Hills Karawang. ................................................................. 29

3. Pemakaman Berdasarkan Agama ...................................... 30

B. Gambaran Umum Majelis Ulama Indonesia .......................... 36

1. Sejarah Singkat Majelis Ulama Indonesia ......................... 36

2. Sekilas Tentang Komisi Fatwa ......................................... 38

3. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Jual Beli Tanah

Untuk Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah ........ 39

BAB IV ANALISIS FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA NO 09

TAHUN 2014 TENTANG JUAL BELI TANAH UNTUK

KUBURAN DAN BISNIS LAHAN KUBURAN MEWAH ..... 51

A. Landasan Hukum Fatwa Mui Tentang Jual Beli Tanah

Untuk Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah. ............. 51

1. Landasan Dalil Al-Qur’an ............................................... 53

2. Hadits Rasulullah Saw. ................................................... 55

3. Qaidah Ushuliyyah dan Qaidah Fiqhiyyah .................... 58

B. Analisis Penulis Terhadap Fatwa MUI Tentang Jual Beli

Tanah Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah .............. 59

xi

BAB V PENUTUP .................................................................................... 65

A. Kesimpulan ............................................................................ 65

B. Saran ....................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis

katulistiwa yang berada diantara benua Asia dan Australia. Indonesia dikenal

dengan negara agraris yang memiliki daratan yang luas. Dalam ruang lingkup

agraria, tanah merupakan bagian dari bumi.1 Tanah adalah bagian permukaan

bumi dan menjadi alas yang terbentang luas sebagai tempat berpijaknya

manusia. Sehingga menimbulkan keterkaitan yang erat antara tanah dengan

manusia, karena seluruh kehidupan manusia bergantung pada tanah. Selain

itu, tanah adalah harta tidak bergerak yang bersifat permanen dan dapat

dijadikan investasi bagi kehidupan mendatang, bahkan pada akhirnya tanah

pulalah yang menjadikan persemayaman terakhir ketika manusia berganti

kehidupan.2

Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa

dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirya akan mati.

Dalam ketentuan syariat Islam mengurus mayit merupakan fardhu kifayah

bagi setiap muslim yang hidup untuk memenuhi hak-hak mayit. Salah satu

hak mayit adalah dikuburkan.3 Dan tak lepas dari bantuan muslim lainnya

karena, setiap manusia hidup bermasyarakat, saling tolong-menolong dalam

1 Urip Santoso, Hukum Agraria Kajian Komprehensif, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012), h. 9.

2 Marihot Pahala Siahaan, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Teori dan

Praktek,. (Jakarta: PT. Raja Graffindo Persada, 2003), h. 1.

3 Taqiyudin Al-Huseini. Terjemahan Kifayat Al-Akhyar fi Ghayat Al-Ikhtisar, Juz I

(Surabaya: Kharisma), h. 163.

2

menghadapi berbagai macam persoalan untuk menutupi kebutuhan antara

yang satu dengan yang lain.4

Seiring dengan berkembangnya zaman, permasalahan-permasalahan

barupun saling bermunculan. Salah satu permasalahan yang timbul yang juga

merupakan area pemikiran para mujtahid adalah permasalahan yang terkait

dengan kewajiban manusia terhadap jenazah dan perawatannya, yaitu

memandikan, mengafankan, menshalatkan, mengiring atau mengantarkan

jenazah sampai kepemakaman serta memakamkan jenazah.5 Manusia

diciptakan oleh Allah SWT dan akan kembali keasalnya yaitu tanah.

Sementara itu tanah yang kita pijak, selain menjadi tempat berkumpulnya

orang-orang yang hidup, tanah juga merupakan tempat bagi mereka yang

telah meninggal dunia.6

Pada saat ini, permasalahan yang berkaitan dengan pemakaman

adalah mulai banyak berkembangnya usaha properti komersial untuk

penyediaan kavling yang dipergunakan sebagai kuburan, dan dijual kepada

masyarakat. Usaha jual beli kavling untuk kuburan yang berkembang di

masyarakat ada yang wajar, namun ada yang dikelola secara ekslusif dan

dikenal di masyarakat sebagai kuburan mewah, yaitu pemakaman yang lebih

menunjukan keindahan sebuah tempat yang dibandingkan kesan sebuah

pemakaman yang dengan nilai kemistisan yang tinggi.7

4 Imam Al- Ghazali, Ihya Ulumuddin, Juz II, (Beirut: Dâr Al-Fikr), h. 211.

5 Taqiyudin Al-Huseini, Kifayat Al-Akhyar fi Hali Ghayat Al-Ikhtisar, Juz II, (

Beirut : Dâr Al-Fikr ), h. 164.

6 Lihat, Surat Al Mursalat, Ayat, 25-26

7 Diakses Dari http://www.sandiegohills.co.id/ Pada Tanggal 21 Maret 2016 Jam

19.47.

3

Pada dasarnya, bahwa dalam setiap muamalah dan transaksi itu boleh,

seperti jual beli, sewa menyewa, gadai, kerja sama (mudharabah atau

musyarakah), perwakilan, dan lain-lain. Kecuali yang tegas-tegas diharamkan

seperti mengakibatkan kemudorotan, tipuan, dan riba.8 Sebagaimana terdapat

dalam kaidah fiqih :

Hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya.9

Kuburan mewah yang marak terjadi dalam masa ini adalah perlakuan

terhadap kuburan yang dinilai telah melampaui batas. Diperlakukan secara

berlebihan baik dari segi luas, harga fasilitas, maupun nilai bangunan. Karena

itu semua mengandung unsur tabdzir, dan israf. Tabdzir adalah menggunakan

harta untuk sesuatu yang sia-sia dan tidak bermanfaat menurut ketentuan

syar‟i ataupun kebiasaan umum dimasyarakat. Sementara israf adalah

tindakan yang berlebih-lebihan, yaitu penggunaan lahan melebihi kebutuhan

pemakaman.10

Menambahkan tanah melebihi yang ada dari hasil galian itu

merupakan suatu larangan. Sebab makruh hukumnya membangun kuburan

dengan dicungkup, dibuat kubah dan semacamnya bila berada ditanah pribadi

kecuali bila ada kebutuhan karena kebiasaan digalinya kuburan disuatu

8 A Dzazuli, Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah-Kaidah Hukum Islam Dalam

Menyelesaikan Masalah-Masalah Yang Praktis, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 130.

9 Jalaluddin Abdurrahman Ass-Suyuti, Al-Asybah wa An-nadzhoir Fi Qowaidi wa

Furu‟i Fiqhi As-syafii, (Beirut: Dâr Al-Fikr, 2011 ), h. 82.

10

Fatwa Majelis Ulama Indonesia No 09 Tahun 2014 Tentang Jual Beli Tanah

Untuk Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah.

4

tempat baik oleh pencuri atau binatang buas. Sedangkan pemugaran kuburan

ditanah pekuburan umum haram hukumnya membangunnya.11

„Izzuddin bin Abd As-Salam didalam kitabnya Qawa‟id al-Ahkam fi

Musalih Al-Anam mengatakan bahwa seluruh syariah itu adalah maslahat.12

baik dengan cara menolak mafsadah ataupun dengan meraih maslahat. Jual

beli lahan untuk pemakaman pada dasarnya sangat membantu masyarakat-

masyarakat yang membutuhkannya. Namun,harus diperhatikan kemaslahatan

dan kemudorotannya. Apabila berkumpul antara maslahat dan mafsadah,

maka yang harus dipilih yang maslahatnya lebih banyak, dan apabila sama

banyaknya atau sama kuatnya maka menolak mafsadah lebih utama dari

meraih maslahat, sebab menolak mafsadah itu merupakan kemaslahatan.13

Tinjauan hukum Islam yang berkaitan dengan jual beli lahan

pemakaman ini sangat menarik untuk dikaji dan diteliti karna pada dasarnya

pemakaman merupakan suatu hak-hak bagi seorang yang telah meninggal dan

merupakan kewajiban bagi mereka yang masih hidup. Namun, bagaimana

dengan pemakaman mewah yang didalamnya dijajakan berbagai macam tipe

fasilitas mewah dan ukuran lahan yang luas sesuai dengan permintaan

konsumen. Tentunya dengan harga yang cukup mahal. Hal ini merupakan

suatu bukti diskriminasi antar sesama muslim, sementara di mata Allah SWT

manusia semuanya itu sama, derajat manusia ditentukan dari taqwanya,

11

Imam Al-Nawawi, Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, Juz IV, (Beirut: Dar al-Fikr,

1392 H), h. 27.

12

A. Dzazuli, Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah-Kaidah Hukum Islam Dalam

Menyelesaikan Masalah-Masalah Yang Praktis, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 27.

13

Sayyid Abi Bakar Al-Ahdali, Terjemahan Taqrirot Al-Mandzumah Al-Faroid Al-

Bahiyah fi Qowaid Al-Fiqhiyah, ( Kediri : Hidayatul Mubtadiin Lirboyo, 2011 ), h. 34.

5

Karena sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah SWT diantara

kalian adalah orang yang paling bertaqwa.14

Dalam pandangan sosial, pemakaman mewah ini mendiskriminasikan

antara orang miskin dan orang kaya. Ironisnya jenazah orang miskin yang

tinggal disekitar pemakaman mewah itu harus mencari pemakaman yang lain

karena tidak memiliki biaya. Sedangkan jenazah orang kaya justru

menempatkan lahan-lahan yang luas, sejuk, dan didukung fasilitas mewah.

Sementara pemakaman orang miskin bisa digusur kapan saja, sedangkan

pemakaman elit kaum kaya terjaga diatas bukit yang indah.15

Dalam permasalahan ini Islam harus mengambil sikap agar tidak

terjadi kesimpang siuran dalam penetapan hukumnya. Karena ajaran Islam

yang dibawa Nabi Muhammad SAW bersifat universal tidak terbatas ruang

dan waktu. Dengan keuniversalannya ajaran Islam membawa konsekuensi

komprehensif kandungan ajarannya dalam menjawab permasalahan yang

muncul dari waktu ke waktu. Kalangan ulama ushul fiqh menyepakati suatu

kaidah bahwa pada dasarnya hukum segala sesuatu yang berhubungan dengan

ibadah hukumnya haram, kecuali terdapat dalil yang memperbolehkan atau

mewajibkannya. Sedangkan dasar segala sesuatu yang berhubungan dengan

muamalat adalah boleh sampai terdapat dalil yang melarangnya.16

14

Lihat Al-Qur‟an Surat, Al-Hujurat, Ayat, 13.

15 Hasil Wawancara Dengan Bapak Ade Badruzzaman, Warga Kab Karawang Pada

Tanggal 10 Maret 2016.

16

Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992),

h. 417.

6

Negara Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya

beragama Islam sudah seharusnya sensitive dan tanggap dalam menghadapi

permasalahan yang berkaitan dengan halal dan haram guna memberikan suatu

kenyamanan dan keamanan spiritual agama. Karena permasalahan halal dan

haram bukanlah permasalahan yang sederhana yang dapat diabaikan,

melainkan permasalahan yang harus diperhatikan secara seksama. Karena

tidak hanya menyangkut hubungan antara manusia dengan manusia (hablum

minannas) tetapi juga menyangkut hubungan manusia kepada Allah SWT

(hablum minallah).

Majelis Ulama Indonesia sebagai lembaga independen dan lembaga

yang paling bertanggung jawab atas keberadaan umat Islam di Indonesia, dan

sudah seharusnya lebih bisa mengawasi masalah-masalah yang terjadi pada

masyarakat Indonesia. Untuk itu Majelis Ulama Indonesia dengan Komisi

Fatwanya telah memfatwakan bahwa bisnis lahan kuburan mewah itu

haram.17

Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis merasa perlu untuk

melakukan kajian terhadap permasalahan diatas, dengan meneliti dan

mengelola data yang penulis himpun yang dikemas dalam bentuk skripsi

dengan judul: JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN BISNIS

LAHAN KUBURAN MEWAH ( ANALISIS FATWA MAJELIS

ULAMA INDONESIA (MUI) NO. 09 TAHUN 2014) Studi Kasus

Pemakaman Modern San Diego Hills Karawang

17

Fatwa Majelis Ulama Indonesia No 09 Tentang Jual Beli Tanah Untuk Kuburan

dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah.

7

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam proposal skripsi ini lebih dapat terarah

dan tersusun secara sistematis pada judul bahasan yang menjadi

permasalahan,maka penulis memberikan pembatasan masalah hanya pada

masalah yang berkaitan dengan jual beli lahan kuburan mewah,

2. Rumusan Masalah

Berdasaran pembatasan masalah di atas maka penulis merumuskan

permasalahan yaitu:

1. Bagaimana hukum jual beli tanah kuburan menurut hukum islam?

2. Bagaimana hukum bisnis lahan kuburan mewah menurut hukum

islam?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian.

Suatu penelitian yang dilakukan tentu harus mempunyai tujuan

dan manfaat yang ingin diperoleh dari hasil penelitian. Dalam

merumuskan tujuan penelitian, penulis berpegang pada masalah yang telah

dirumuskan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum islam terhadap jual beli

lahan kuburan mewah untuk bisnis.

b. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya putusan fatwa Majelis

Ulama Indonesia ini

8

c. Untuk mengetahui analisis terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia

ini

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:

a. Penelitian ini di harapkan dapat mampu menyumbangkan wacana

ilmu pengetahuan yang diperlukan serta menambah khazanah

kepustakaan untuk kepentingan akademik.

b. Sebagai wahana untuk mengembangkan wacana dan pemikiran bagi

peneliti

c. Memberikan informasi pada masyarakat umum khususnya warga

muslim terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor : 09 Tahun

2014 Tentang Jual Beli Tanah Untuk Kuburan dan Bisnis Lahan

Kuburan Mewah.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kualitatif. Dimana penelitian kualitatif adalah berpijak dari

realita atas peristiwa yang berlangsung di lapangan. Apa yang di hadapi

dalam penelitian adalah sosial kehidupan sehari-hari. Penelitian seperti

berupaya memandang apa yang sedang terjadi dalam dunia tersebut dan

meletakkan temuan-temuan yang diperoleh di dalamnya. Oleh karena itu,

apa yang dilakukan oleh peneliti selama dilapangan termasuk dalam suatu

9

posisi yang berdasarkan kasus, yang mengarahkan perhatian pada

spesifikasi kasus-kasus tertentu.18

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini berupa pendekatan

hukum sosiologi atau penelitian hukum empirik, yaitu penelitian yang

berdasarkan bukti kenyataan di lapangan atau realitas sosial. Metode

penelitian dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan pendekatan

analisis kualitatif yaitu pendekatan yang ditunjukan untuk meneliti pada

hasil wawancara mendalam (deep interview), kemudian menganalisis

hasil data yang diperoleh untuk mendapatkan kesimpulan penelitan.

Pendekatan ini dimaksud untuk mengetahui mengukur dan menilai sebuah

fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor : 09 Tahun 2014 Tentang Jual Beli

Tanah Untuk Kuburan Dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah sehingga

penelitian ini digolongkan dalam jenis penelitian kualitatif yaitu data

dinyatakan dengan pernyataan dan tidak bisa dinyatakan dengan angka

3. Sumber Data

a. Sumber Primer

Dalam penelitian hukum empirik, data primer diperoleh langsung

dari data yang didapatkan melalui observasi dan wawancara dengan

subjek penelitian

b. Di dalam penelitian ini, digunakan pula data sekunder yang memiliki

kekuatan mengikat yang dibedakan dalam beberapa macam:

18

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2001) cet. 3, h. 82 .

10

1) Bahan hukum primer yaitu: bahan-bahan hukum yang mengikat.

Dalam skripsi ini adalah Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor :

09 Tahun 2014 Tentang Jual Beli Tanah Untuk Kuburan Dan

Bisnis Lahan Kuburan Mewah

2) Bahan hukum sekunder yaitu: berupa buku-buku, makalah seminar,

jurnal-jurnal, laporan penelitian, artikel, majalah, situs, testimoni,

koran maupun blog, karya ilmiyah berita berita dimedia massa dan

lainnya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kajian kepustakaan yaitu upaya pengidentifikasi secara sistematis

dan melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen yang memuat

informasi yang berkaitan dengan tema, objek dan masalah penelitian

yang akan dilakukan.

Selain itu, peneliti juga akan melakukan

wawancara yakni proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dengan informan menggunakan instrument pengumpulan data yang

dinamakan interview guide

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpensikan, atau mudah

dipahami dan diinformasikan kepada orang lain.

Pada tahapan analisis data,data diolah dan dimanfaatkan

sedemikian rupa sampai dapat menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang

11

dapat dipakai untuk menjawab persoalan yang diajukan dalam penelitian.

Adapun data-data tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif

analisis, yaitu suatu metode menganalisis dan menjelaskan suatu

permasalahan dengan memberikan suatu gambaran secara jelas

sehingga menemukan jawaban yang diharapkan.

6. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini memiliki dasar acuan buku “Pedoman

Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”

yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press tahun 2012.

E. Study Review Terdahulu

Sejauh ini penulis melakukan tinjauan terhadap kajian terdahulu yang

pembahasannya memiliki sedikit kesamaan, seperti salah satu diantaranya

adalah skripsi yang berjudul “Bisnis Pemakaman Dalam Persfektif Islam”

(Study Komparatif Antara TPU Pondok Gede Dan TPU Pondok Rangon).

Yang ditulis oleh Miftah Rahmatullah Program studi Perbandingan Mazhab

Fiqih 2012. Skripsi ini menyimpulkan bahwa memperjual belikan tanah untuk

makam yang telah diwakafkan sebenarnya tidak sejalan dengan konsep wakaf

dalam pandangan Islam., dan pihak yang lain untuk membayar harga yang

telah dijanjikan. Dalam prakteknya, biaya-biaya yang dipungut cukup besar

sehingga dapat membatasi hak-hak warga miskin untuk memanfaatkan jasa

pemakaman. Maka sangat jelas bahwa tanah yang diwakafkan tidak boleh

diperjual belikan. Pemberlakuan tarif yang cukup tinggi membatasi hak

warga miskin untuk dapat memanfaatkan tanah makam. Sehingga hanya

12

dapat dimanfaatkan oleh oleh orang kaya. Pembagian makam menjadi

beberapa blok atau kelas mengindikasikan adanya komersialisasi

pemakaman, karena memberlakukan tarif yang berbeda-beda. Ini menunjukan

bahwa pemakaman cenderung mengarah pada bisnis

F. Sistematika Penulisan.

Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, Pembagian kedalam

beberapa bab dan sub bab adalah bertujuan untuk memudahkan pembahasan

terhadap isi penulisan ini, dengan tehnik penulisan mengacu kepada buku

pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan perincian sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN

membahas tentang pendahulan meliputi: latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian dan penulisan serta library research,

studi pustaka dan sistematika penulisan. Dengan berangkat dari

pendahuluan kita sudah mengetahui garis besar penelitian Bab

pertama ini adalah sebagai pengantar. Adapun isi penelitian

seluruhnya tertuang dalam bab II, III, IV. Inti dari penelitian

seluruhnya tertuang dalam bab V, berisi kesimpulan dan saran.

Bab II TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI DALAM

ISLAM

Membahas tentang tinjauan umum tentang pengertian, macam

macam, dasar hukum, dan syarat-syarat jual beli dalam islam

13

Bab III GAMBARAN UMUM PEMAKAMAN MODERN SAN

DIEGO HILLS KARAWANG DAN MAJELIS ULAMA

INDONESIA

Membahas tentang tinjauan umum tentang gambaran umum dan

Manajemen pemakaman modern San Diego Hills Karawang

Tinjauan umum tentang Majelis Ulama Indonesia.

Bab IV ANALISIS FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA NO

09 TENTANG JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN

BISNIS LAHAN MAKAM MEWAH

Membahas tentang landasan hukum serta analisis penulis terhadap

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 09 Tahun 2014 Tentang

Jual Beli Tanah Untuk Kuburan Dan Bisnis Lahan Kuburan

Mewah.

Bab V PENUTUP

Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

14

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM

A. Pengertian Jual Beli

Jual beli atau perdagangan dalam istilah fiqh disebut البيع secara

etimologi adalah مقابلة شئ بشئ yang artinya menukar sesuatu dengan sesuatu.19

Sedangkan secara terminologi adalah suatu transaksi tukar-menukar materi

(maaliyah) yang memberikan konsekuensi kepemilikan barang („ain) atau

jasa (manfaat) secara permanen (muabbad).20

Dan pengertian jual beli secara

terminologi juga terdapat beberapa definisi dari para Ulama diantaranya :

1. Menurut Syekh Zainuddin Al-Malibari, jual beli adalah menukarkan

harta dengan harta dengan cara yang dikhususkan.21

2. Menurut Ibn Qudamah, jual beli adalah tukar menukar barang dengan

barang yang bertujuan memberi kepemilikan dan menerima hak

milik.22

3. Menurut Imam Nawawi, jual beli adalah tukar menukar barang

dengan barang dengan barang yang bertujuan memberi kepemilikan.23

19

Syamsuddin Muhammad bin Ahmad Ar-Romli Al-Anshori As-Syafii, Ghayatu

Al-Bayan „Ala Syarhi Zubad Ibnu Ruslan, (Beirut: Dâr Al-Kutub Al-Ilmiyyah, 2012), h.

270.

20

Syihabuddin Amad Bin Ahmad Al-Qolyubi, Hasyiyah al-Qolyubi Wa Amirah ‟ala

Syarhi Al-Mahali, Juz II, (Beirut: Dâr Al-Fikr, Tt ), h. 191.

21

Zainuddin Al-Malibari, Fathu Al-Muin, (Surabaya: Dâr Al-ilmi Tt), h. 66.

22

Wahbah Adzuhailly, Terjemahan Fiqh Islam wa Adilatuhu, (Jakarta: Gema

Insani, 2011), h. 2.

15

Dapat kita ambil kesimpulan Dari beberapa definisi yang telah

diterangkan di atas bahwa sanya jual-beli merupakan sarana tempat

bertemunya antara penjual dan pembeli yang dilakukan atas dasar suka sama

suka, sehingga keduanya dapat saling memperoleh kebutuhannya secara sah.

jual-beli juga dapat menciptakan (hubungan antara manusia) حبل من الناس di

muka bumi ini, karena setiap manusia hidup bermasyarakat, saling tolong-

menolong dalam menghadapi berbagai macam kebutuhan antara yang satu

dengan yang lain dengan alasan agar keduanya saling mengenal satu sama

lain, sehingga interaksi sosial dapat terlaksana dengan baik, karena manusia

merupakan makhluk sosial.

Istilah jual beli, pada hakikatnya hanya berlaku dalam komoditi

(ma‟qud alaih) berupa barang (ain), Bukan jasa (manfaah). Sebab jual beli

hanya berlaku pada materi maaliyah), sementara jasa pada hakikatnya bukan

termasuk maaliyah. Kategorisasi jasa atau manfaat sebagai maaliyah, hanya

sebatas majaz, sebab eksistensinya bersifat abstrak (ma‟dumah), dan lebih

dikarnakan demi mentolerir keabsahan mengadakan transaksi jasa

(manfaah).24

Dengan demikian, jual-beli merupakan pertukaran harta antara

dua pihak atas dasar saling rela dan memindahkan milik dengan ganti yang

dapat dibenarkan, berarti barang tersebut dipertukarkan dengan alat ganti

yang dapat dibenarkan. Adapun yang dimaksud dengan ganti yang dapat

dibenarkan disini berarti milik atau harta tersebut dipertukarkan dengan alat

23

Muhammad Asy-Syarbini, Mughni Al-Muhtâj, Juz II, (Beirut: Dâr Al-Fikr, Tt), h.

2.

24

Muhammad Asy-Syarbini, Mughni al-Muhtâj, Juz II (Beirut: Dâr Al-Fikr Tt), h.

407.

16

pembayaran yang sah, dan diakui keberadaannya, misalnya uang rupiah dan

mata uang lainnya.25

B. Dasar Hukum Jual Beli

Jual beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat manusia

mempunyai landasan atau dalil yang kuat yang terdapat pada 3 sumber

hukum yaitu : Al-qur‟an, Al-Hadits, Dan Ijma Ulama, yang berbicara tentang

jual beli antara lain :

1. Al-Qur‟an

Surat An-nisa Ayat 29

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara

kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah

adalah Maha Penyayang kepadamu”. (QS. An-Nisa:4)

2. Al-Hadis

Artinya:“Nabi saw Ditanya? pekerjaan apa yang terbaik? Beliau

menjawab, kerja seseorang dengan tangannya sendiri, dan setiap

jual beli yang baik. artinya yang tidak terdapat unsur manipulasi

dan khianat.” (HR. Al-Hakim)

25

Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafida, 2000), Cet.

I, h. 129.

17

Dalam hadis di atas dijelaskan bahwa sanya pekerjaan yang

paling baik adalah berdagang karena dalam berdagang manusia dapat

memenuhi semua kebutuhannya dan harus dengan cara yang baik jujur

yang tidak ada unsur khianat. Dan juga karna rasulullah saw adalah

seorang pedagang yang jujur.26

Artinya:“Sesungguhnya jual beli itu hanya atas dasar saling

rela.” (HR. Baihaqi).27

Hadis ini menegaskan bahwa kerelaan dalam jual beli

digambarkan dari kerelaan dalam dan melalui kesepakatan kedua belah

pihak yaitu dengan adanya ijab dan qobul.

3. Ijma

Para Ulama telah bersepakat dan merumuskan akan kelegalan

transaksi jual beli debngan alasan manusia tidak mampu mencukupi

kebutuhan dirinya tanpa bantuan orang lain yang harus diganti dengan

barang lainnya yang sesuai.28

Berdasarkan dari ketiga dasar hukum tersebut di atas, maka

jelaslah bahwa hukum asal jual beli yaitu boleh akan tetapi pada situasi-

situasi tertentu tidak menutup kemungkinan adanya perubahan status

hukum jual beli itu sendiri menjadi haram, makruh, dan sunnah. Semua

tergantung pada pada terpenuhinya syarat dan rukun jual beli.

26

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Beirut: al- Assrya Tt), h. 233.

27

Ibnu Majah, Sunnan Ibnu Majah, Juz III, (Beirut: Dar al-Fikr), h. 737.

28

Nasroen Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), h. 114.

18

C. Rukun Dan Syarat Jual Beli

Rukun jual beli terbagi enam yaitu:

shighat, „aqid, ma‟qud „alaih. setiap dari ketiganya terbagi menjadi

dua, seperti „aqid terbagi menjadi penjual dan pembeli, ma‟qud „alaih terbagi

menjadi alat pembayaran dan barang dan shighat terbagi menjadi ijab dan

qabul.

Yang dimaksud dengan rukun dalam jual beli adalah transaksi yang

terhenti karena wujudnya sesuatu meskipun tidak mencakup pada arti

sebenarnya. Dan yang dimaksud dari definisi ini adalah menurut terminologi.

Dasar jual beli adalah shighat karena jika tanpanya tidak akan bisa dinamakan

orang yang bertransaksi sebagai penjual dan pembeli.

Dan setiap rukun memiliki hukum dan syarat-syarat yang akan

dijelaskan.29

1. Shighat

Shighat dalam jual beli adalah sesuatu yang menunjukkan atas

kerelaan orang yang bertransaksi yaitu penjual dan pembeli. Shighat

memiliki dua macam:

a. Ucapan yaitu lafadz yang menunjukkan penyerahan barang atau

memberikan kepemilikan barang, seperti: saya menjual dan saya

membeli, dan ucapan yang diucapkan oleh penjual disebut ijab

dan sesuatu yang diucapkan pembeli disebut qabul. Atau sesuatu

29 Abdurrahman al-Jaziri, Al-Fiqhu „ala Madzahib al-Arba‟ah, Juz II, (Maktabah

Syamilah), h. 117.

19

yang serupa dengan ucapan seperti utusan dan tulisan.

Contohnya: Ketika seseorang menulis untuk orang yang tidak

ada berupa tulisan, saya telah menjual rumahku dengan dengan

harga sekian. Atau seseorang memerintahkan utusan untuk

bertransaksi jual beli. Maka contoh demikian dianggap shighat

dan sah jual belinya. Dan tidak diperbolehkan adanya pemisah

kecuali dengan sesuatu yang diperboleh pada shighat ucapan

ketika adanya barang yang diperjual belikan.

b. Mu‟athah yaitu mengambil dan memberi tanpa adanya ucapan

seperti seseorang membeli sesuatu yang harganya sudah

diketahui kemudian pembeli mengambil barang dari penjual dan

memberikan harga ke penjual. Tidak ada perbedaan adanya

barang yang dijual itu sedikit seperti roti dan telur dan

semisalnya dari sesuatu yang terlaku pembeliannya secara

kebiasaan.30

2. „Aqid

„Aqid baik penjual maupun pembeli memiliki beberapa syarat:

a. Tamyiz, maka tidak sah jual belinya anak kecil yang belum

tamyiz begitu juga orang gila, sedangkan anak kecil yang sudah

tamyiz dan orang gila yang keduanya sudah memahami tentang

segala sesuatu yang berkaitan dengan jul beli, mampu

memahami tujuan pembicaraan dan cakap dalam menjawab

30 Abdurrahman al-Jaziri, Al-Fiqhu „ala Madzahib al-Arba‟ah, Juz II, (Maktabah

Syamilah), h. 119.

20

tujuan pembicaraan, maka jual beli keduanya dihukumi sah

tetapi tidak berlanjut kecuali jika mendapatkan izin dari wali.

b. Pandai, syarat ini untuk berlanjutnya jual beli. Maka tidak sah

jual belinya anak kecil yang tamyiz atau yang belum, jual

belinya orang gila, idiot dan dungu kecuali jika mendapatkan

izin dari wali. Adapun jual belinya anak kecil yang belum

tamyiz itu tidak sah.

c. Inisiatif pribadi, maka tidak sah jual belinya seseorang yang

terpaksa, sesuai dengan firman Allah:

Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka

sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh

dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu”. (Q.S. An-Nisaa‟: 29)

Dan sabda Nabi:

Artinya: “Jual beli berdasarkan saling ridla”. (H.R. Ibnu

Hibban).31

3. Ma‟qud „Alaih

31

Abdurrahman al-Jaziri, Al-Fiqhu „ala Madzahib al-Arba‟ah, Juz II, (Maktabah

Syamilah), h. 121.

21

Ma‟qud „alaih baik yang berupa alat pembayaran atau barang

dagangan memiliki beberapa syarat:

a. Suci, maka tidak sah jual beli najis. Seperti jika seseorang

menjual najis atau barang yang terkena najis yang tidak dapat

disucikan maka jual belinya tidak sah dan begitu juga tidak sah

jika alat pembayaran berupa najis atau terkena najis yang tidak

dapat disucikan, atau jika seseorang membeli barang yang suci

dan menjadikan alat pembayarannya berupa khamar dan babi

maka jual belinya tidak sah.

b. Bermanfaat menurut syari‟at, maka tidak sah jual beli serangga

yang tidak bermanfaat.

c. Barangnya dimiliki, maka tidak sah barang yang tidak dimiliki

kecuali pada aqad salam.

d. Mampu diserah terimakan.

e. Barang dan alat pembayarannya diketahui secara transparan,

maka menjual barang yang tidak diketahui secara transparan

tidak sah. Seperti belilah sesuatu dariku dengan harga yang

telah ditentukan oleh fulan, maka jual beli tersebut tidak sah.

f. Akadnya tidak diberikan tenggang waktu, seperti saya menjual

unta dengan harga sekian selama 1 tahun.32

D. Macam-Macam Jual Beli

32

Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqhu „ala Madzahib al-Arba‟ah, Juz II, (Maktabah

Syamilah), h. 123.

22

Macam-macam bentuk jual beli dapat ditinjau dari beberapa segi:

1. Ditinjau dari benda yang dijadikan sebagai obyek jual beli terdapat tiga

macam bentuk jual beli:

a. Jual beli benda yang kelihatan ialah ketika pada waktu akad jual

beli atau barang yang diperjual belikan ada didepan penjual dan

pembeli. Jual beli ini boleh karna lazim dilakukan oleh masyarakat.

b. Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam perjanjian ialah jual

beli salam (pesanan) Menurut kebiasaan para pedagang salam,

adalah jual beli yang tidak tunai (kontan). Salam pada awalnya

berarti meminjamkan barang atau sesuatu yang seimbang dengan

harga tertentu, Maksudnya perjanjian yang barang-barangnya

ditangguhkan hiingga masa tertentu. Sebagai imbalan harga yang

telah ditetapkn ketika akad.

c. Jual beli benda yang tidak ada serta tidak dapat dilihat ialah jual beli

yang dilarang oleh agama islam karena baranggnya tidak tentu atau

masih gelap sehingga dikhawatirkan barang tersebut diperoleh dari

barang curian atau barang titipan yang akibatnya dapat

menimbulkan kerugian salah satu pihak.33

2. Ditinjau dari segi pelaku akad. Jual beli terbagi menjadi tiga:

a. Akad jual beli yang dilakukan dengan lisan adalah akad yang

dilakukan oleh kebanyakan orang. Bagi orang bisu diganti dengan

33

Imam Taqiyuddin Abu Bakar al-Husaini, Terjemahan Kifayat al-Akhyar, Juz I,

Penerjemah, Anas Thohir Syamsudin, (Surabaya: Bina Ilmu, 1997), h. 329.

23

isyarat karna isyarat merupakan pembawaan alami dalam

menampakan kehendak.

b. Penyampaian jual beli melalui utusan,perantara,tulisan,atau surat-

menyurat sama hal nya dalam ijab qabul dengan ucapan misalnya

Via pos dan giro.34

c. Jual beli dengan perbuatan (saling membutuhkan) atau dikenal

dengan istilah mu‟athah

Yaitu mengambil dan memberikan barang tanpa ijab dan

qabul, seperti seseorang yang mengambil baju yang sudah

bertulisan lebel harganya. Dibandrol oleh penjual dan kemudian

diberikan uang pembayarannya kepada penjual.

3. Ditinjau dari segi pelaku akad, jual beli terbagi menjadi tiga:

a. Akad jual beli yang dilakukan dengan lisan adalah akad yang

dilakukan oleh kebanyakan orang. Bagi orang bisu diganti dengan

isyarat karena isyarat merupakan pembawaan alami dalam

menampakan kehendak.

a. Penyampaian jual beli melalui utusan, perantara, tulisan, atau surat-

menyurat sama halnya dalam ijab qabul dengan ucapan misalnya

via pos dan giro.35

34

Isnawati Rais dan Hasanudin, Fiqih Muamalat dan Aplikasinya Pada Lembaga

Keuangan syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2011),

h. 72.

35

Isnawati Rais dan Hasanudin, Fiqih Muamalat dan Aplikasinya Pada Lembaga

Keuangan Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h.

71.

24

b. Jual beli dengan perbuatan saling membutuhkan atau dikenal

dengan istilah muathah yaitu mengambil baju yang sudah bertulisan

label harganya. dibandrol oleh penjual dan kemudian diberikan

uang pembayarannya kepada penjual.

4. Ditinjau dari segi hukumnya, jual beli ada dua macam:

a. Jual beli yang sah menurut hukum. Jual beli dikatakan sah, apabila

sesuai dengan rukun Dan syarat jual beli, barang yang dijual bukan

milik orang lain atau tidak terikat oleh khiyar. Namun jual beli

yang sah dapat juga dilarang (bathil) oleh syariat apabila

melanggar ketentuan pokok yakni merugikan salah satu pihak,

memonopoli pasar dan merusak mekanisme pasar.

b. Jual beli yang bathil menurut hukum. Apabila salah satu atau

seluruh rukunnya tidak Terpenuhi atau jual beli itu ada pada dasar

dan sifatnya tidak diisyaratkan.36

Selain pembelian diatas ada juga

jual beli yang dilarang, jual beli yang dilarang terbagi dua

diantaranya:

Pertama jual beli yang dilarang dan hukumnya tidak sah

(batal), yaitu jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya.

Bentuk jual beli yang termasuk dalam katagori ini sebagai berikut:

1) Jual beli yang zatnya haram,najis,atau tidak boleh diperjual-

belikan. Barang yang najis atau yang haram dimakan haram

juga untuk diperjual belikan. Seperti anjing, babi, berhala,

36

Isnawati Rais dan Hasanudin, Fiqih Muamalat dan Aplikasinya Pada lembaga

Keuangan Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h.

72.

25

bangkai, dan khamer. Adapun jual beli yang dilarang karna

barangnya tidak boleh diperjual belikan adalah air mani

(sperma) binatang. Jual beli (sperma), memperoleh keturunan.

Jual beli ini haram hukumnya.

2) Jual beli yang belum jelas.

Sesuatu yang bersifat spekulasi ata samar-samar haram untuk

diperjual belikan. Yang dimaksud samar-samar adalah tidak

jelas, baik barang, kadar, harga, masa pembayaran, maupun

ketidak jelasan yang lainnya.

3) Jual beli yang dilarang karena samar-samar antara lain:

a) Jual beli buah-buahan yang belum tampak hasilnya.

Misalnya menjual petik manggah untuk dipetik kalau sudah

tua/masak nanti. Termasuk dalam kelompok ini adalah

larangan menjual pohon secara tahunan.

b) Jual beli yang belum tampak misalnya, ikan dikolam/laut,

ubi/singkong yang masih ditanam atau jual beli dengan

habalul-habalul, jual beli anak binatang yang masih berada

didalam kandungan induknya.37

37

Wahbah Dzuhaily, Terjemahan Fiqh al-Islami wa Adillatuh, Juz VII, Penerjemah,

Abdul Hayyie al-Kattani dkk, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 3496.

26

4) Jual beli bersyara. jual beli yang ijab qabulnya dikait-kaitkan

dengan syarat-syarat tertentu yang tidak ada kaitannya dengan

jual beli unsur-unsur yang merugikan dilarang oleh agama.38

5) Jual beli yang menimbulkan kemudharatan, kemiskinan,

bahkan kemusyrikan dilarang untuk diperjual belikan, seperti

jual beli patung salib dan buku-buku untuk bacaaan porno,

Memperjual belikan ini dapat menimbulan kemaksiatan,

sebaliknya dengan dilarangnya jual beli barang ini maka

hikmahnhya minimal dapat mencegah dan menjauhkan manusia

dari perbuatan dosa dan maksiat.

6) Jual beli mulamasah yaitu: jual beli secara sentuh-menyentuh.

misalnya seseorang menyentuh sehelai kain dengan tangannya

diwaktu malam atau siang hari, maka orang yang menyentuh

berarti telah membeli kain ini. Hal ini dilarang agama karena

mengandung tipuan dan kemungkinan akan menimbulkan

kecurigaan dari salah satu pihak.

7) Jual beli online pada umumnya transaksi secara online

merupakan transaksi pesanan dalam model bisnis era global

yang non face, dengan hanya melalukan transfer data lewat

dunia maya, via internet, yang mana kedua belah pihak antara

originator dan penjual dan pembeli atau menembus batas

38

Wahbah Zuhaily, Terjemahan Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Juz VII, Penerjemah,

Abdul Hayyie al-Kattani dkk, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 3501.

27

system pemasaran dan bisnis online dengan menggunakan

sentral shop.

28

BAB III

GAMBARAN UMUM PEMAKAMAN MODERN SAN DIEGO HILLS

KARAWANG DAN MAJELIS ULAMA INDONESIA

A. Gambaran Umum Pemakaman Modern San Diego Hills Karawang

1. Latar Belakang Berdirinya Pemakaman San Diego Hills

Pada masa kini seiring dengan perkembangan zaman serta semakin

sedikitnya lahan yang diperuntukan untuk pemakaman, maka keberadaan

tempat pemakaman merupakan suatu kebutuhan yang harus disediakan,

terlebih lagi terdapat sebagian masyarakat menengah keatas yang

membutuhkan sarana tempat pemakaman yang sesuai yang mereka

inginkan yaitu pemakaman yang bersih, indah, dan dikelola oleh

manajemen professional sehingga dijadikan peluang bisnis yang amat

mejanjikan bagi perusahaan yang marak terjadi didaerah Karawang yang

biasa disebut pemakaman modern.

Pada awalnya pihak Lippo melakukan survey pasar dan

menghitung keuntungan yang akan diperoleh jika membuat sebuah

pemakaman yang diperjual belikan. ternyata menurut hasil perhitungan

menunjukan bahwa keuntungan untuk bisnis pemakaman lebih besar

dibandingkan bisnis property. Hal ini menjadi pemicu bagi pihak Lippo

untuk melakukan bisnis pemakaman DiKarawang.

Pemakaman modernSan Diego Hills ini merupakan salah satu

mimpi dari pemilik yaitu PT Lippo untuk mempunyai sebuah lahan

pemakaman yang indah.

29

Pemakaman yang pada awal penggagasnya hanya diperuntukan

untuk keluarga pemilik saja, kemudian berkembang menjadi pemakaman

umum yang mempunyai nilai komersil dan dapat diperjual belikan. ide

dasar dari bentuk pemasaran San Diego Hills ini mengikuti jenis

pemakaman yang ada di California, yaitu forest lawn.39

Pemakaman forest

lawn menggunakan konsep sebuah taman pemakaman yang lebih

menunjukan keindahan sebuah tempat yang dibandingkan kesan sebuah

pemakaman yang dengan nilai kemistisan yang tinggi.

Pada awalnya pihak Lippo melakukan survey pasar dan

menghitung keuntungan atau value yang akan diperoleh jika membuat

sebuah pemakaman yang diperjual belikan. ternyata menurut hasil

perhitungan menunjukan bahwa keuntungan untuk bisnis pemakaman

lebih besar dibandingkan dengan bisnis bangunan komersil seperti mall

maupun proprerty perumahan. Hal ini yang menjadi pemicu bagi pihak

lippo untuk melakukan bisnis pemakaman dengan mengembangkan lahan

pemakaman yang dibelinya dari warga sekitar.

2. Letak Geografis dan Fasilitas Pemakaman San Diego Hills Karawang.

Pemakaman Modern San Diego Hills Karawang ini terletak

didaerah Karawang Barat Kabupaten Karawang Jawa Barat yang dapat

diakses dengan mudah melalui tol Jakarta-Cikampek. Disekitar lokasi

terdapat bangunan yang bersifat industry yaitu pabrik-pabrik besar dan

pemakaman modern San Diego Hills ini jauh dari pusat hunian maupun

39

Hasil Wawancara Dengan Bapak Andriana, Karyawan San Diego Hills Pada Tgl

18 November 2015.

30

daerah komersil lainnya pemakaman ini adalah pemakaman yang jauh

dari kesan menyeramkan. Sebagaimana proyek properti prestisiusnya

yang lain, PT Lippo Karawaci Tbk. Sangat concern mendesain San Diego

Hills sejak awal dengan melakukan studi mendalam. Adalah taman

pemakaman terkemuka dunia, Forest Lawn Memorial Parks and

Mortuaries di California Amerika Serikat, yang kemudian diadaptasi

konsep dasarnya bagi pendirian San Diego Hills Memorial Parks and

Funeral Homes di areal seluas 500 Ha infrastruktur pemakaman ini mulai

dibangun pada tahun 2006 akhir dan awal pemakaman pada tahun 2007.40

San Diego Hills Memorial Parks and Funeral Homes merupakan kawasan

pemakaman pertama di dunia yang menawarkan kelengkapan fasilitas

dan layanan berkualitas: taman pemakaman eksklusif, danau seluas 8

Ha., kapel, musholla, restoran Italia, jogging track, kolam renang, florist

& gift shop, padang rumput asri bagi outdoor activity, hingga gedung

serba guna berkapasitas 250 orang. Kini, melangsungkan pernikahan dan

berwisata di kawasan pemakaman bukan lagi sesuatu hal yang tidak

lazim dilakukan.

3. Pemakaman Berdasarkan Agama

Pada awalnya pemakaman San Diego Hills ini memilih untuk tidak

membedakan letak dan pembagian pemakaman berdasarkan agama.

Konsep pemakaman universal yang menjadi pilihan dari pihak Lippo

dengan mempertimbangkan keanekaragaman yang ada di Indonesia,

40

Hasil Wawancara Dengan Bapak Dimas Berlian Marketing San Diego Hills Pada

Tgl 18 November 2015.

31

bahkan sasaran pihak Lippo untuk konsumen dari pemakaman ini tidak

hanya dari Indonesia tetapi juga bagi masyarakat luar lainnya. Untuk

mayoritas yang dimakamkan dipemakaman modern San Diego Hills ini,

paling banyak yang beragama nasrani dari pada agama yang lainnnya.41

Tetapi pada kenyataannya, konsep universal yang ingin diterapkan

pada pemakaman San Diego Hills ini tidak dapat direalisasikan karena

bentuk pemakaman dan tata cara memakamkan orang yang meninggal dari

setiap agama berbeda-beda. Sehingga pada akhirnya lahan pemakaman

San Diego Hills dibagi dan dikelompokkan berdasarkan agama.

Pengelompokan pemakaman menurut agama disesuaikan dengan kaedah

atau tata cara dari masing-masing agama. sebagaimana contoh ialah

peletakan lahan pemakaman bagi yang beragama islam yang terletak

dibagian barat dari pemakaman tersebut mengikuti arah kiblat sebagai

acuan agama islam saat beribadah.42

Berpegang pada pandangan semua agama, bahwa mengantar dan

mengenang orang-orang yang telah berpulang haruslah dilakukan dengan

cara yang benar menurut kaidah, pantas, khusuk, dan khidmat, detail

layanan dan fasilitas di San Diego Hills dirancang untuk menghormati

tata cara penguburan yang sesuai bagi setiap penganut agama dan tradisi

yang majemuk di Indonesia, tanpa mengurangi kedalaman nilai-nilai

41

Hasil Wawancara Dengan Bapak Andriana, Karyawan San Diego Hills Pada Tgl

18 November 2015.

42

Wawancara Dengan Bapak Dimas Berlian Marketing San Diego Hills Pada

Tanggal 18 November 2015.

32

spiritualnya. Untuk itu area pemakaman San Diego Hills terbagi menjadi

3 bagian besar yang sarat makna yaitu :

1) Universal Garden

Area yang menghadirkan simbolisasi Penciptaan Dunia,

Janji Allah kepada Adam, Abraham, Raja Daud, sampai Mesias

yang harus disalibkan, bangkit, dan memulai era martir sampai

ajaran kasih dan pertobatan melalui Yesus Kristus untuk masuk ke

"New Eden". Pdt. Hendra G. Mulia, MTh, bertindak sebagai

advisor dalam perancangan simbolisasi area ini.

Saat ini Universal Garden terdiri dari dua bagian yaitu:

a. Garden of Creation

Garden of Creation terdiri dari 7 mansion yaitu:

1. Sabbath,

2. Seagull,

3. Hummingbird,

4. Sovereignty,

5. Crown,

6. Peacefulness,

7. Moonbeam.

b. Garden of Faith, Hope, and Love.

Garden of Faith, Hope, and Love baru terdiri dari 2

mansion yaitu:

1. Gentleness

2. Adoration.

33

2) Garden of Prosperity and Joy

Garden of Prosperity and Joy atau Bai Fu Le Yuan tampil

dengan simbolisasi sejarah, kebudayaan, dan kepercayaan

masyarakat Tionghoa, karya desainer dan landscaper terkemuka

Shanghai, Mr. Cui Xue Sen. Area pemakaman dirancang seksama

sesuai perhitungan lokasi terbaik dan harmonis dengan alam

sekitar berdasarkan kaidah Fengshui. Bai Fu Le Yuan dilengkapi

tempat beribadah atau sembahyang, tempat berhikmat yang

memiliki sifat peringatan, sekaligus sebagai tempat rehat yang

berpemandangan memikat. Tujuh keindahan mewarnai kawasan

Bai Fu Le Yuan dengan daya tarik luar biasa :

a) Bridge of Eternity, jembatan bergaya Tiongkok

membentang di atas danau, seolah menjadi pengantar

indah menuju ke kehidupan abadi yang damai dan bahagia.

b) Remembrance Hall, merupakan tempat penyimpanan

Columbarium yang megah dan agung.

c) Mountain of Life, menyiratkan air sebagai sumber

kehidupan sekaligus membangkitkan suasana alami

menyegarkan.

d) Pavilion of Blessings, pavilion peristirahatan sementara

bagi keluarga.

e) Bridge of Nine Virtues, jembatan sembilan liku yang

menggambarkan Sembilan kebajikan: kepercayaan,

harapan, cinta, kebijaksanaan, keadilan, keberanian,

integritas, sikap moderat, dan ketekunan.

34

f) Sky Deck, dataran terbuka yang tertinggi di seluruh

Garden of Prosperity and Joy.

g) Mountain Gate, gerbang megah yang kokoh dan anggun.

Keseluruhan kawasan Bai Fu Le Yuan berbentuk layaknya

kelelawar raksasa yang seolah melindungi taman indah. Saat ini

terdiri dari 6 Mansion yakni Diamond Mansion, Pearl Mansion,

dan Jade Mansion, Peony Mansion, dan Island Estate, dengan

luas total lahan sekitar 25 Ha.

3) Five Pillars Garden

Mengadopsi konsep 5 rukun Islam (Syahadat, Sholat,

Puasa, Zakat, dan Haji), Five Pillars Garden seluas 25 Ha.

merupakan taman pemakaman muslim dengan filosofi Islami

yang dirancang Dr. Mona Siddiqui, professor dari Glasgow

University jurusan Islamic Studies and Public Understanding dan

Janet Benton, konsultan lansekap dari Skotlandia.

Five Pillars Garden terdiri dari lima area :

a) Unity Garden (Rukun Islam: Syahadat). yang saat ini

memiliki Wisdom Mansion. Filosofi yang terkandung

dalam Syahadat digambarkan melalui desain jalan

berbentuk lingkaran spiral di perbukitan, menunjukkan

satu kesatuan alam semesta dalam kekuasaan Allah.

b) Prayer Garden (Rukun Islam 2: Sholat). yang saat ini

terdapat tiga mansion yaitu Midday Mansion, Guiding

35

Light Mansion dan Before Dawn Mansion. Desain

terinspirasi salah satu kewajiban umat Islam yaitu

mendirikan sholat 5 waktu.

c) Fasting Garden (Rukun Islam 3: Puasa). Mencoba maknai

puasa sebagai hidup dalam kesederhanaan melalui desain

lansekap yang menggunakan tipikal tanaman gersang

berdampingan harmoni dengan tanaman subur.

d) Benefaction Garden (Rukun Islam 4: Zakat). Saat ini

memiliki dua mansion yaitu Charity Mansion dan Fitrah

Mansion. Makna kepedulian sosial yang terkandung dalam

ibadah Zakat diaplikasikan melalui keberadaan air terjun

yang mengalirkan air ke seluruh area sebagai perlambang

sederhana dari arti "berbagi".

e) Pilgrimage Garden (Rukun Islam 5: Haji). Tampil dalam

lansekap tanaman gersang yang menggambarkan

perjalanan melalui gurun pasir. Di dalam area ini terdapat

Pilgrimage Pavilion sebagai simbol "oasis" dalam

perjalanan Haji.

Sejak tahap perancangan, pengelola San Diego Hills terlebih dahulu

berdiskusi dengan pemuka agama Islam terkait penentuan arah kiblat dan

tata cara penguburan di taman pemakaman muslim ini.43

43

Diakses Dari http://www.sandiegohills.co.id/ Pada Tanggal 23 November 2015.

36

B. Gambaran Umum Majelis Ulama Indonesia

1. Sejarah Singkat Majelis Ulama Indonesia

Majelis ulama Indonesia adalah ormas Islam yang berada dinegara

Indonesia dan wadah atau majelis yang menghimpun para ulama, zuama,

dan cendekiawan muslim Indonesia untuk menyatukan gerak dan langkah-

langkah umat Islam Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bersama. MUI

atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang

mewadahi ulama, zu‟ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk

membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh

Indonesia. Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395

Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 di Jakarta, Indonesia..44

MUI berdiri sebagai hasil dari pertemuan atau musyawarah para

ulama, cendekiawan dan zu‟ama yang datang dari berbagai penjuru tanah

air, antara lain meliputi dua puluh enam orang ulama yang mewakili 26

Provinsi di Indonesia pada masa itu, 10 orang ulama yang merupakan

unsur dari ormas-ormas Islam tingkat pusat, yaitu, NU, Muhammadiyah,

Syarikat Islam, Perti. Al-Washliyah, Math‟laul Anwar, GUPPI, PTDI,

DMI dan Al-Ittihadiyyah, 4 orang ulama dari Dinas Rohani Islam,

Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan POLRI serta 13

orang tokoh/cendekiawan yang merupakan tokoh perorangan. Dari

musyawarah tersebut, dihasilkan adalah sebuah kesepakatan untuk

membentuk wadah tempat bermusyawarahnya para ulama. zuama dan

44

Diakses Dari http://mui.or.id / Pada Tanggal 26 November 2015.

37

cendekiawan muslim, yang tertuang dalam sebuah “Piagam Berdirinya

MUI,” yang ditandatangani oleh seluruh peserta musyawarah yang

kemudian disebut Musyawarah Nasional Ulama I.45

Majelis Ulama Indonesia (MUI) hadir ke pentas sejarah ketika

bangsa Indonesia tengah berada di fase kebangkitan kembali, setelah

selama tiga puluh tahun sejak kemerdekaan energi bangsa terserap dalam

perjuangan politik, baik di dalam negeri maupun di dalam forum

internasional, sehingga kurang mempunyai kesempatan untuk membangun

menjadi bangsa yang maju dan berakhlak mulia.46

sebagai wadah

musyawarah para ulama, zu‟ama dan cendekiawan muslim berusaha

untuk:

a) Memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam Indonesia

dalam mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang

diridhai Allah Swt.

b) Memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan

kemasyarakatan kepada Pemerintah dan masyarakat, meningkatkan

kegiatan bagi terwujudnya ukhwah Islamiyah dan kerukunan antar-

umat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan

bangsa serta;

45

Diakses Dari http://mui.or.id / Pada Tanggal 6 November 2015.

46

Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia Edisi Revisi 2011

Hasil Rakernas MUI Tahun 2011), Diterbitkan oleh Sekretariat Majelis Ulama Indonesia Pusat,

2011, h. 4.

38

c) Menjadi penghubung antara ulama dan umaro (pemerintah) dan

penterjemah timbal balik antara umat dan pemerintah guna

mensukseskan pembangunan nasional;

d) Meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga

Islam dan cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan

dan tuntunan kepada masyarakat khususnya umat Islam dengan

mengadakan konsultasi dan informasi secara timbal balik.

2. Sekilas Tentang Komisi Fatwa

Komisi fatwa MUI merupakan salah satu komisi di Majelis Ulama

Indonesia yang menangani persoalan hukum yang mendapat perhatian

khusus karena masyarakat sangat memerlukan nasehat keagamaan dari

ulama‟ agar perubahan sosial yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu

pengetahuan, tekhnologi dan pembangunan tidak menjadikan masyarakat,

bangsa dan negara Indonesia menyimpang dari kehidupan yang religius.47

Sejak berdirinya tahun 1975 sampai dengan tahun 2015, komisi

fatwa MUI telah melahirkan sejumlah fatwa-fatwa. baik fatwa dibidang

ibadah, fatwa dibidang keagamaan, fatwa dibidang sosial kemasyarakatan

dan fatwa dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan

banyaknya fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh komisi fatwa MUI tersebut,

penulis tertarik melakukan kajian terhadap satu fatwa yang dikeluarkan

oleh MUI yaitu fatwa No. 09 Tahun 2014 tentang jual beli tanah untuk

kuburan dan bisnis lahan kuburan mewah. dengan meneliti dan mengelola

47

Abdul, Aziz, Dahlan, dkk, Ensiklopedi Hukum Islam 2, (Jakarta : Ichtiyar Baru

Van Houve, 1997), h. 963.

39

data yang penulis himpun yang dikemas dalam bentuk skripsi sekaligus

memberikan informasi pada masyarakat umum khususnya warga muslim

terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang jual beli tanah untuk

kuburan dan bisnis lahan kuburan mewah.

Tugas pokok komisi ini adalah menampung, meneliti, membahas

dan merumuskan rencana fatwa dan hukum tentang masalah-masalah

keagamaan dan kemasyarakatan. Adapun produk keputusannya bisa

berupa fatwa, nasehat, anjuran, seruan.48

3. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Jual Beli Tanah Untuk

Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah menimbang:

a. Bahwa dewasa ini mulai banyak berkembang usaha properti

komersial untuk penyediaan kavling yang dipergunakan sebagai

kuburan, dan dijual kepada masyarakat;

b. Bahwa usaha jual beli kavling untuk kuburan yang berkembang di

masyarakat ada yang wajar, namun ada yang dikelola secara

ekslusif dan dikenal di masyarakat sebagai kuburan mewah

c. Bahwa dalam ketentuan syari‟ah Islam, salah satu hak janazah

adalah dikuburkan, yang menjadi kewajiban orang Islam yang

masih hidup, sementara biayanya bisa berasal dari harta si mayyit

ataupun dari baitul maal.

48

Abdul Aziz, Dahlan, dkk, Ensiklopedi Hukum Islam 2, (Jakarta : Ichtiyar Baru

Van Houve, 1997), h. 963.

40

d. Bahwa terhadap masalah tersebut muncul pertanyaan dari

masyarakat mengenai hukum jual beli tanah untuk kuburan dan

bisnis lahan kuburan mewah.

e. Bahwa oleh karena itu Komisi Fatwa MUI perlu menetapkan fatwa

tentang jual beli tanah untuk kuburan dan bisnis lahan kuburan

mewah guna dijadikan pedoman.

Mengingat:

1) Ayat Al-Qur‟an:

a. Firman Allah SWT yang menjelaskan tentang ketentuan

menguburkan mayyit, antara lain:

Artinya:“Kemudian Dia (Allah) mematikannya dan

memasukkannya ke dalam kubur”. (QS. „Abasa : 21)

Artinya:Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul,

Orang-orang hidup dan orang-orang mati? (QS. Al-Mursalat:

25)

b. Firman Allah yang mengatur kehalalan jual beli dengan prinsip

saling rela dan keharaman riba, antara lain:

Artinya: “Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba.”. (QS. Al-Baqarah 275)

41

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama suka di antara kamu”. (QS. An-Nisaa‟ : 29).

c. Firman Allah yang memerintahkan tolong menolong dalam hal

kebaikan, antara lain:

Artinya: Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam

(mengerjakan) dosa dan pelanggaran. (QS. al-Ma‟idah : 2)

d. Firman Allah SWT yang melarang perbuatan tabdzir dan israf

(melampaui batas) serta perbuatan sia-sia, antara lain :

Artinya: Dan janganlah kamu menghamburkan (hartamu).

Sesungguhnya para penghambur harta itu adalah saudara-

saudara syaitan, sedangkan syaitan itu adalah sangat ingkar

kepada Tuhannya. (QS. Al-Isra‟: 26 – 27)

42

Artinya:”Dan janganlah kamu berlebih-lebihan.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

berlebih-lebihan”. (QS: al-An‟am: 141)

Artinya:”Dan janganlah kamu turuti pekerjaan orang-orang

yang berlebih-lebihan. Mereka yang merusak diatas bumi dan

tidak memperbaiki.” (QS: asy-Syu‟ara: 151-152)

2) Hadits Rasullulah SAW, Antara lain :

Artinya:“Sa‟id Al-Khudri bahwa Rasulullah s.a.w bersabda,

"Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka."

(HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu

Hibban).49

Hadis di atas menerangkan pada intinya jual beli dibangun atas

dasar suka rela.

Artinya: “Dari Rifa‟ah bin Rafi‟ Ra, bahwasanya Nabi

Muhammad SAW ditanya: “Pekerjaan apa yang lebih bagus?

49

Ibnu Majah, Sunnan Ibnu Majah, Jilid III, (Beirut: Dar Al-Fikr), h. 737.

43

Beliau menjawab: “Usaha mandiri, dan setiap jual beli yang

mabrur (benar).” (HR. Al-Bazzar dan dishahihkan Hakim).50

Hadis ini menjelaskan tentang kebolehan menyiapkan kain

kafan untuk persiapan pada saat meninggal. Dengan demikian,

maka dibolehkan juga menyiapkan kavling untuk kuburan.

Dari Abu Hurairah ra.: Rasulullah SAW. bersabda:

”Kuburan-kuburan ini amat gelap bagi para ahli kubur, dan

sesungguhnya Allah SWT. meneranginya untuk mereka karena

aku menshalatinya”. (HR. Muslim).51

Dari Abi al-Hayyaj al-Asadi, berkata: “Ali ibn Abi Thalib

berkata kepada saya: “Tidakkah aku menugaskan kepadamu

untuk sesuatu yang telah ditugaskan kepadaku oleh Rasulullah

SAW.; engkau tidak membiarkan patung kecuali engkau

merubah bentuknya, dan tidaklah membiarkan kuburan yang

tinggi kecuali engkau meratakannya”. (HR. Muslim).

50

Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulughul Maram Min Adillah al-Ahkam, Juz I, (Maktabah

Syamilah), h. 292.

51

Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulughul Maram Min Adillah al-Ahkam, Juz I, (Maktabah

Syamilah), h. 202.

44

Dari Jabir, berkata: Rasulullah SAW. melarang kuburan itu

dilapisi kapur, diduduki, dan dipasang atap di atasnya”. (HR.

Muslim).52

Dari Jabir, berkata: Rasulullah SAW. melarang kuburan itu

dilapisi kapur, dipasang tulisan, dipasang atap di atasnya, dan

diinjak”. (HR. Tirmidzi)

Dari Jabi ra ia berkata: Rasulullah SAW melarang kuburan

itu dipasang atap di atasnya, atau ditambah tanah, atau

dilapisi kapur”. Sulaiman ibn Musa menambahkan redaksi

“atau memasang tulisan di atasnya” (HR. An-Nasai).

Dari Malik dari Yahya ibn Sa‟id ia berkata: saya memperoleh

kabar bahwa Abu Bakar berkata pada „Aisyah saat kondisi

sakit: “Berapa lapis rasulullah saw dikafani? Aisyah

menjawab: “Dengan tiga lapis kain pintal putih”, lantas Abu

Bakr berkata: “Ambil kain ini. Ia telah terkena minyak

za‟faran, cucilah kemudian kafani aku dengannya serta dua

kain yang lain. „Aisyah pun berkata: “Apakah ini?” Abu

52

Muhammad bin Shaleh bin Muhammad al-„Utsaimin, Syarh Riyadlus Shalihin,

Juz I, (Maktabah Syamilah) , h. 2112.

45

Bakar pun menjawab: “Orang yang hidup lebih membutuhkan

kain yang baru dari pada orang yang mati. Hanya saja ini

untuk batas waktu tertentu” (HR. Bukhari).

3) Qaidah ushuliyyah dan qaidah fiqhiyyah

Pada prinsipnya setiap hal (di luar ibadah) adalah boleh

kecuali ada dalil yang menunjukkan sebaliknya.

Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

Kebijakan imam (pemerintah) terhadap rakyatnya didasarkan

pada kemaslahatan.

Sesuatu kewajiban yang hanya bisa terlaksana dengan adanya

suatu perbuatan (sarana), maka perbuatan (yang menjadi

sarana) tersebut hukumnya (juga) wajib.

Segala mudharat (bahaya) harus dihindarkan sedapat

mungkin.

Menghindarkan mafsadat didahulukan atas mendatangkan

maslahat.

Dharar yang bersifat khusus harus ditanggung untuk

menghindarkan dharar yang bersifat umum (lebih luas).

Apabila terdapat dua kerusakan atau bahaya yang saling

bertentangan, maka kerusakan atau bahaya yang lebih besar

dihindari dengan jalan melakukan perbuatan yang resiko

bahayanya lebih kecil.

46

Memperhatikan :

1) Pendapat para ulama terkait masalah kuburan dan penanganan

janazah, antara lain:

a. Imam an-Nawawi dalam kitab Raudlatu al-Thalibin, Juz I

halaman 623, yang menerangkan soal penggunaan jenis kafan

sesuai dengan kondisi si mayyit, tetapi tidak boleh berlebih-

lebihan. Dan dari sini bisa dipahami pada masalah kuburan,

sebagaimana redaksinya:

Yang dianggap dalam penggunaan kain kafan yang dibolehkan

bagi mayyit adalah kondisi keadaan mayyit. Jika ia termasuk

orang kaya maka (kain kafannya) dari jenis pakaian yang

paling bagus. Jika ia termasuk orang yang biasa maka dari

jenis pakaian yang biasa. Dan jika ia termasuk orang miskin

maka dari jenis pakaian yang sederhana. Mereka berkata:

Dan dimakruhkan berlebih-lebihan dalam hal kain kafan.

Dalam hal berlebih-lebihan pada penggunaan kain kafan,

apalagi berlebihan dalam hal fasilitas pemakamannya.

b. Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Minhaj Syarh Shahih

Muslim, Bairut, Dar Ihya‟ al-Turats al-Arabiy, 1392 H, Cet. II,

Jilid VII, Hal.27:

47

Adapun membangun di atas kuburan, jika pembangunannya di

tanah milik yang membangun, maka hukumnya makruh, dan

jika di pemakaman umum maka haram. Demikian pendapat

Imam Syafi‟i dan murid-muridnya. Imam Syafi‟i berkata dalam

kitab “al-Umm”: Dan saya melihat para Imam di Makkah

memerintahkan untuk menghancurkan bangunan (yang ada di

atas kuburan)”. Penghancuran ini dikuatkan oleh hadis “dan

tidaklah membiarkan kuburan yang tinggi kecuali engkau

meratakannya”.

c. Imam al-Syairazi dalam kitab “al-Muhadzdzab” juz 1 halaman

445

Penguburan jenazah hukumnya fardhu kifayah, karena

meninggalkan jenazah di atas tanah (tidak dikuburkan) adalah

bentuk pelecehan atas kemuliaan jenazah, dan menyebabkan

orang terganggu sebab bau busuknya.

d. Imam Ibn Qudamah dalam kitab “al-Mughni” juz 3 halaman

443 menegaskan tentang pembelian tanah untuk kuburan

sebagai berikut:

Tidak mengapa seseorang membeli tempat untuk kuburannya,

dan kemudian berwasiat untuk dikuburkan di tempat tersebut.

Hal ini dilakukan oleh Utsman ibn Affan, „Aisyah, dan Umar

ibn Abdul Aziz

48

2) Pendapat, saran, dan masukan yang berkembang dalam Rapat-

Rapat Komisi Fatwa, dan yang terakhir pada tanggal 20 Februari

2014.

Dengan bertawakal kepada Allah SWT memutuskan dan

menetapkan: fatwa tentang jual beli tanah untuk kuburan dan bisnis

lahan kuburan mewah

Pertama: Ketentuan Umum

Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan:

a. Kuburan Mewah adalah kuburan yang mengandung unsur

tabdzir dan israf, baik dari segi luas, harga, fasilitas,

maupun nilai bangunan.

b. Tabdzir adalah menggunakan harta untuk sesuatu yang sia-sia

dan tidak bermanfaat menurut ketentuan syar‟i ataupun

kebiasan umum di masyarakat.

c. Israf adalah tindakan yang berlebih-lebihan, yaitu

penggunaan lahan melebihi kebutuhan pemakaman.

Kedua: Ketentuan Hukum

a. Menguburkan jenazah muslim adalah wajib kifayah, dan

Pemerintah wajib menyediakan lahan untuk pemakaman

umum.

b. Setiap orang muslim boleh menyiapkan lahan khusus sebagai

tempat untuk dikuburkan saat ia meninggal, dan boleh

berwasiat untuk dikuburkan di tempat tertentu sepanjang

tidak menyulitkan.

49

c. Jual beli lahan untuk kepentingan kuburan dibolehkan dengan

ketentuan:

a. syarat dan rukun jual beli terpenuhi;

b. Dilakukan dengan prinsip sederhana, tidak mendorong

adanya tabdzir, israf, dan perbuatan sia-sia, yang

memalingkan dari ajaran Islam;

c. kavling kuburan tidak bercampur antara muslim dan non-

muslim;

d. penataan dan pengurusannya dijalankan sesuai dengan

ketentuan syari‟ah;

e. tidak menghalangi hak orang untuk memperoleh

pelayanan penguburan.

f. Jual beli dan bisnis lahan untuk kepentingan kuburan

mewah yang terdapat unsur tabdzir dan israf hukumnya

haram.

Ketiga : Rekomendasi

a. Pemerintah harus menyiapkan dan menjamin

ketersediaan lahan kuburan bagi warga masyarakat serta

pemeliharaannya, dan dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan syari‟ah, di antaranya tidak mencampur antara

pemakaman muslim dengan non-muslim;

b. Pelaku usaha yang bergerak di bidang jual beli tanah

kavling untuk kuburan tidak menjual kemewahan dalam

50

bisnisnya yang mendorong pada perilaku tabdzir, israf,

serta perbuatan sia-sia;

c. Masyarakat yang berkecukupan hendaknya

mentasarrufkan hartanya untuk kepentingan yang

bermanfaat sebagai bekal untuk kematian;

d. Umat Islam diminta untuk tidak larut dalam perilaku

tabdzir, israf, serta perbuatan sia-sia dengan membeli

kavling pekuburan mewah.

e. Pemerintah, Pelaku Usaha, dan masyarakat yang terkait

dengan kegiatan penyediaan lahan kuburan agar

menjadikan fatwa ini sebagai pedoman.

Keempat: Ketentuan Penutup

a. Fatwa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan

ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat

kekeliruan, akan diperbaiki dan disempurnakan

sebagaimana mestinya.

b. Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan

dapat mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk

menyebarluaskan fatwa ini. 53

53

Fatwa Majelis Ulama Indonesia No 09 Tahun 2014, Tentang Jual Beli Tanah

Untuk Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah.

51

BAB IV

ANALISIS FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA NO 09 TENTANG

JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN BISNIS LAHAN

KUBURAN MEWAH

A. Landasan Hukum Fatwa Mui Tentang Jual Beli Tanah Untuk Kuburan

dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah.

Majelis Ulama Indonesia sebagai organ dari pemerintahan Indonesia

berfungsi sebagai pengayom segala macam aspirasi umat islam khususnya

untuk memberikan saran-saran, fatwa terhadap segala gejala-gejala fenomena

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana dijelaskan bahwa

fatwa muncul karena adanya suatu perkara dan juga bisa disebabkan akibat

dari perkembangan sosial yang dihadapi oleh umat. oleh karena itu, fatwa

mensyaratkan adanya orang yang meminta atau kondisi yang memerlukan

adanya pandangan atau keputusan fatwa. pada dasarnya fatwa memberikan

suatu reaksi terhadap isu-isu dalam merefleksikan intelektualisme dan politik

pada masa itu.54

Dalam praktek jual beli harus berdasarkan hukum syariat seutuhnya,

sehingga dapat terhindar dari larangan-larangan syariat yang terdapat dalam

jual beli khususnya jual beli tanah untuk kuburan dan bisnis lahan kuburan

mewah.

Landasan hukum fatwa majelis ulama Indonesia tentang jual beli

tanah untuk kuburan dan bisnis lahan kuburan mewah adalah:

54

M. B. Hooker , Islam Madzhab Indonesia, Fatwa-Fatwa dan Perubahan Sosial,

Penerjemah Iding Rosyidin Hasan, (Jakarta: Teraju, 2002), h. 16.

52

Dengan beberapa pertimbangannya maka komisi fatwa MUI

memandang perlu adanya fatwa tentang jual beli lahan kuburan dan bisnis

makam mewah, seiring semakin majunya perkembangan zaman, semakin

banyak munculnya permasalahan baru yang perlu diatur oleh agama. islam

adalah agama yang sempurna sehingga setiap masalah baru dapat merujuk

kembali kepada al-qur‟an dan as-sunnah. kedudukan fatwa amat penting

dalam kehidupan umat islam karena fatwa adalah sesuatu yang dapat

menentukan hukum permasalahan hukum halal maupun haram. adapun yang

menjadi pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan komisi

fatwanya adalah sebagai berikut:

a. Bahwa dewasa ini mulai banyak berkembang usaha properti komersial

untuk penyediaan kavling yang dipergunakan sebagai kuburan, dan

dijual kepada masyarakat;

b. Bahwa usaha jual beli kavling untuk kuburan yang berkembang di

masyarakat ada yang wajar, namun ada yang dikelola secara ekslusif

dan dikenal di masyarakat sebagai kuburan mewah

c. Bahwa dalam ketentuan syari‟ah Islam, salah satu hak janazah adalah

dikuburkan, yang menjadi kewajiban orang Islam yang masih hidup,

sementara biayanya bisa berasal dari harta si mayyit ataupun dari

baitul maal

d. Bahwa terhadap masalah tersebut muncul pertanyaan dari masyarakat

mengenai hukum jual beli tanah untuk kuburan dan bisnis lahan

kuburan mewah;

53

e. Bahwa oleh karena itu Komisi Fatwa MUI perlu menetapkan fatwa

tentang jual beli tanah untuk kuburan dan bisnis lahan kuburan mewah

guna dijadikan pedoman.

Majelis ulama Indonesia dengan komisi fatwanya dalam menetapkan

fatwa jual beli tanah untuk kuburan dan bisnis lahan makam mewah merujuk

berdasarkan al-qur‟an, al-hadis, kaidah-kaidah fiqh, serta berpedoman pada

Pendapat para Alim-ulama.

1. Landasan Dalil Al-Qur’an

Dalam fatwa tentang jual beli tanah untuk kuburan dan bisnis

makam mewah merujuk kepada al-quran yang merupakan pedoman

dalam hidup umat islam, al-qur‟an sebagai sumber hukum, seluruh

madzhab sepakat bahwa al-qur‟an sebagai sumber hukum utama

dalam menetapkan hukum, dalam kata lain bahwa al-qur‟an

menempati posisi awal dari tertib sumber hukum dalam berhujjah.55

Landasan dalil al-qur‟an secara garis besar fatwa MUI tentang

jual beli tanah untuk kuburan dan bisnis makam mewah dibuat dengan

menggunakan beberapa surat dengan rincian sebagai berikut:

a. Firman Allah SWT yang menjelaskan tentang ketentuan

menguburkan mayyit, antara lain:

Artinya: “Kemudian Dia (Allah) mematikannya dan

memasukkannya ke dalam kubur”. (QS. „Abasa : 21)

55

M. Quraisy Syihab, Membumikan Al-qur‟an, Jilid II, (Jakarta: Lentera Hati), h.

345.

54

Artinya: Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat)

berkumpul, Orang-orang hidup dan orang-orang mati? (QS.

Al-Mursalat : 25)

b. Firman Allah yang mengatur kehalalan jual beli dengan prinsip

saling rela dan keharaman riba, antara lain:

Artinya: Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. (QS. Al-Baqarah 275)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama suka di antara kamu. (QS. An-Nisaa‟ : 29).

c. Firman Allah yang memerintahkan tolong menolong dalam hal

kebaikan, antara lain:

Artinya: “Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam

(mengerjakan) dosa dan pelanggaran. (QS. al-Ma‟idah : 2)

d. Firman Allah SWT yang melarang perbuatan tabdzir dan israf

(melampaui batas) serta perbuatan sia-sia, antara lain :

55

Artinya: “Dan janganlah kamu menghamburkan (hartamu).

Sesungguhnya para penghambur harta itu adalah saudara-

saudara syaitan, sedangkan syaitan itu adalah sangat ingkar

kepada Tuhannya. (QS. al-Isra‟: 26 – 27)

Artinya: “Dan janganlah kamu berlebih-lebihan.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

berlebih-lebihan. (QS: al-An‟am: 141)

Artinya: “Dan janganlah kamu turuti pekerjaan orang-orang

yang berlebih-lebihan. Mereka yang merusak diatas bumi dan

tidak memperbaiki.” (QS: asy-Syu‟ara: 151-152)

2. Hadits Rasulullah Saw.

Hadis merupakan sumber hukum yang kedua bagi hukum

islam setelah al-qur‟an. Terdapat beberapa hadis yang menjadi rujukan

dasar pada fatwa tentang keharaman jual beli tanah untuk kuburan dan

bisnis lahan kuburan mewah diantaranya:

Sa‟id Al-Khudri bahwa Rasulullah s.a.w bersabda,

"Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka."

(HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu

Hibban).56

56

Ibnu Majah, Sunnan Ibnu Majah, Juz III, (Beirut: Dar Al-Fikr), h. 737.

56

Hadis di atas menerangkan pada intinya jual beli dibangun atas dasar

suka rela.

Dari Rifa‟ah bin Rafi‟ Ra, bahwasanya Nabi Muhammad SAW

ditanya: “Pekerjaan apa yang lebih bagus? Beliau menjawab:

“Usaha mandiri, dan setiap jual beli yang mabrur (benar).

(HR. Al-Bazzar dan dishahihkan Hakim).57

Hadis ini menjelaskan tentang kebolehan menyiapkan kain kafan

untuk persiapan pada saat meninggal. Dengan demikian, maka dibolehkan

juga menyiapkan kavling untuk kuburan.

Dari Abu Hurairah ra.: Rasulullah SAW. bersabda:

”Kuburan-kuburan ini amat gelap bagi para ahli kubur, dan

sesungguhnya Allah SWT. meneranginya untuk mereka karena

aku menshalatinya”. (HR. Muslim).58

Dari Abi al-Hayyaj al-Asadi, berkata: “Ali ibn Abi Thalib

berkata kepada saya: “Tidakkah aku menugaskan kepadamu

untuk sesuatu yang telah ditugaskan kepadaku oleh Rasulullah

SAW.; engkau tidak membiarkan patung kecuali engkau

57

Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulul Al-Maram Min Adillah al-Ahkam, Juz I, (Maktabah

Syamilah), h. 292.

58

Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulugh Al-Maram Min Adillah al-Ahkam, Juz I,

(Maktabah Syamilah), h. 202.

57

merubah bentuknya, dan tidaklah membiarkan kuburan yang

tinggi kecuali engkau meratakannya”. (HR. Muslim).

Dari Jabir, berkata: Rasulullah SAW. melarang kuburan itu

dilapisi kapur, diduduki, dan dipasang atap di atasnya”. (HR.

Muslim).59

Dari Jabir, berkata: Rasulullah SAW. melarang kuburan itu

dilapisi kapur, dipasang tulisan, dipasang atap di atasnya, dan

diinjak”. (HR. Tirmidzi).

Dari Jabir ra ia berkata: Rasulullah SAW melarang kuburan

itu dipasang atap di atasnya, atau ditambah tanah, atau

dilapisi kapur”. Sulaiman ibn Musa menambahkan redaksi

“atau memasang tulisan di atasnya”. (HR. Al-Nasai).

Dari Malik dari Yahya ibn Sa‟id ia berkata: saya memperoleh

kabar bahwa Abu Bakar berkata pada „Aisyah saat kondisi

sakit: “Berapa lapis rasulullah saw dikafani? Aisyah

59

Muhammad bin Shaleh bin Muhammad al-„Utsaimin, Syarh Riyadlus Shalihin,

Juz I, (Maktabah Syamilah), h. 2112.

58

menjawab: “Dengan tiga lapis kain pintal putih”, lantas Abu

Bakr berkata: “Ambil kain ini. Ia telah terkena minyak

za‟faran, cucilah kemudian kafani aku dengannya serta dua

kain yang lain. „Aisyah pun berkata: “Apakah ini?” Abu

Bakar pun menjawab: “Orang yang hidup lebih membutuhkan

kain yang baru dari pada orang yang mati. Hanya saja ini

untuk batas waktu tertentu” (HR. Bukhari).

3. Qaidah ushuliyyah dan qaidah fiqhiyyah

Pada prinsipnya setiap hal (di luar ibadah) adalah boleh

kecuali ada dalil yang menunjukkan sebaliknya.

Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

Kebijakan imam (pemerintah) terhadap rakyatnya didasarkan

pada kemaslahatan.

Sesuatu kewajiban yang hanya bisa terlaksana dengan adanya

suatu perbuatan (sarana), maka perbuatan (yang menjadi

sarana) tersebut hukumnya (juga) wajib.

Segala mudharat (bahaya) harus dihindarkan sedapat

mungkin.

Menghindarkan mafsadat didahulukan atas mendatangkan

maslahat.

Dharar yang bersifat khusus harus ditanggung untuk

menghindarkan dharar yang bersifat umum (lebih luas).

59

Apabila terdapat dua kerusakan atau bahaya yang saling

bertentangan, maka kerusakan atau bahaya yang lebih besar

dihindari dengan jalan melakukan perbuatan yang resiko

bahayanya lebih kecil.

B. Analisis Penulis Terhadap Fatwa MUI Tentang Jual Beli Tanah

Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah

Sebagaimana yg telah ditetapkan Komisi Fatwa Majelis Ulama

Indonesia (MUI) bahwa pada dasarnya akad jual-beli yang terdapat dalam

jual beli tanah untuk kuburan adalah akad jual-beli tanah yang hukumnya

mubah sama seperti jual beli tanah lain nya. Hukum kebolehan transaksi jual

beli tanah yang dipersiapkan untuk kuburan juga di kuatkan oleh pendapat

Ibnu Qudamah dalam kitab Al-mughni :

Tidak mengapa seseorang membeli tempat untuk kuburannya, dan

kemudian berwasiat untuk dikuburkan di tempat tersebut. Hal ini

dilakukan oleh Utsman ibn Affan, „Aisyah, dan Umar ibn Abdul

Aziz.60

Pada dasarnya yang menjadi objek jual-beli pada Pemakaman

Modern San Diego Hills ini adalah sebidang tanah dan jasa perawatan nya,

tetapi bisa berubah hukumnya menjadi haram dengan marak terjadinya

praktek jual beli kuburan mewah yang marak terjadi dalam masa kini yaitu

dengan adanya perlakuan terhadap kuburan secara berlebihan baik dari segi

luas, harga, fasilitas, maupun nilai bangunan. yang dinilai telah melampaui

batas yang itu semua mengandung unsur tabdzir dan israf. tabdzir adalah

60

Ibnu Qudamah, Al-Mughni, Juz III, (Beirut: Dâr Al-Fikr, Tt), h. 443.

60

menggunakan harta untuk sesuatu yang sia-sia dan tidak bermanfaat menurut

ketentuan syar‟i ataupun kebiasaan umum dimasyarakat. sedangkan israf

adalah tindakan yang berlebih-lebihan, yaitu penggunaan lahan melebihi

kebutuhan. padahal dalam konteks islam bahwa yang disunahkan pada

kuburan yaitu tidak terlalu ditinggikan diatas permukaan tanah dan tidak

dibentuk sepunuk onta, akan tetapi hanya ditinggikan seukur jengkal dan

meratakannya.61

penulis juga menilai setelah penulis berkunjung kesana

berpendapat bahwa taman pemakaman modern San Diego Hills ini lebih

menunjukan keindahan sebuah tempat dibandingkan kesan sebuah

pemakaman dengan nilai kemistisan yang tinggi, sehingga ketika kita datang

kesana lupa akan adanya kematian Rasulullah Saw pernah bersabda

Artinya: telah diceritakan kepada kami Ahmad ibn Yunus, telah menceritakan

kepada kami Muarrif ibn Washil dari Muharib ibn Ditsar dari Ibnu

Buraidah dari ayahnya ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “ aku

telah melarang kalian menziarahi kuburan, sekarang berziarahlah

ke kuburan, karena dalam berziarah itu terdapat peringatan

(mengingat kematian).”62

Dan dipemakaman modern San Diego Hills ini didalamnya dijajakan

berbagai macam tipe-tipe, fasilitas mewah dan ukuran lahan yang luas sesuai

dengan permintaan konsumen. Tentunya dengan harga yang bervariasi yang

relative sangat mahal yang ditawarkan sesuai masing-masing type yaitu:

61

Imam al-Nawawi, Syarh Shahih Muslim, Juz III, (Beirut: Dâr Al-Fikr, Tt), h. 36.

62

Abu Daud Ibn Sulaiman Ibn Asy‟ats Ibn Ishaq Ibn Basyir Ibn Syaddad, Sunan

Abi Daud, Maktabah Al „ashriyah, Beirut: Juz III, h. 213.

61

1. Single (satuan) dengan harga mulai dari harga Rp. 55.952.000 – Rp

81.819.000

2. Semi Private (pasangan) dengan harga mulai dari Rp. 170.000.000 – Rp.

322.218.600

3. Private (untuk 4 makam atau lebih) dengan harga mulai Rp. 674.043.700

– Rp. 1.754.133.700

4. Peak estate (kavling / m2) dengan harga mulai dari 15 jutaan – 19 jutaan

permeter.

. Hal ini merupakan suatu bukti diskriminasi antar sesama muslim,

sementara di mata Allah SWT manusia semuanya itu sama hanya

ketaqwaanlah yang membedakannnya.

Dalam pandangan sosial, pemakaman mewah ini menimbulkan

adanya diskriminasi dalam hirarki sosial. Ironisnya jenazah orang miskin

yang tinggal disekitar pemakaman mewah itu harus mencari pemakaman

yang lain karena tidak memiliki biaya. Sedangkan jenazah orang kaya justru

menempatkan lahan-lahan yang luas, sejuk, dan didukung fasilitas mewah.

Sementara pemakaman orang miskin bisa digusur kapan saja, sedangkan

pemakaman elit kaum kaya terjaga diatas bukit yang indah.63

Setelah penulis melakukan kunjungan ke Pemakaman Modern San

Diego Hills ini lalu penulis melakukan wawancara dengan sekretaris komisi

fatwa yang mengeluarkan fatwa tentang jual beli tanah untuk kuburan dan

bisnis lahan kuburan mewah HM. Asrorun Ni‟am Sholeh, MA. menjelaskan

63

Hasil Wawancara Dengan Bapak Ade Badruzzaman, Warga Kab Karawang Pada

Tanggal 10 Maret 2016.

62

indikasi mengapa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan komisi fatwanya

sampai menegeluarkan fatwa haram tentang penomena pemakaman mewah

karena adanya sebuah konsideran. Pertama, ada fenomena membisniskan

untuk kepentingan pemakaman padahal pemakaman itu adalah tanggung

jawab orang muslim yang hidup, kemudian yang menjadi hak jenazah. Salah

satu tajhizul janaiz mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan

menguburkan. maka ketika itu menjadi kewajiban orang hidup sebagai salah

satu sarana menguburkan, adalah menyediakan lahan untuk kepentingan

untuk pengkuburan. Kedua, dalam konsep fiqh islam aturan soal

menguburkan itu yang sederhana tidak melakukan aktifitas yang israf dan

tabdzir. Ketika praktek penguburan mewah yang melebihi dari ketentuan

yang melebihi dari kebutuhan yang tidak ada hajat untuk kepentingan itu

maka itu termasuk kategori israf dan tabdzir. dan perbuatan israf dan tabdzir

itu dilarang oleh agama dan hukumnya haram.

Pengharaman atas pembelian kavling pemakaman mewah adalah

upaya untuk memewahkan pemakaman tersebut, bukan terletak pada jual

belinya karena memewahkan termasuk perbuatan yang mengandung israf dan

tabdzir. Dampak mudharat yang akan timbul dari penomena pemakaman

mewah adalah yang pasti bumi dan seiisinya diciptakan oleh Allah SWT

untuk ditujukan guna kepentingan dan kemaslahatan manusia baik yang hidup

maupun yang mati, bagi yang mati, salah satunya adalah untuk kepentingan

penguburan. Kepentingan pemakaman yang hanya sebatas untuk menunaikan

kewajiban. Misalnya kalau itu digunakan tidak pada tempatnya, berarti itu

63

israf dan tabdzir dan itu diharamkan. Apalagi sekarang perkembangan jumlah

penduduk masyarakat terus bertambah sementar tanah tidak bertambah,

dalam konteks ini kepentingan orang yang hidup itu lebih didahulukan dari

pada kepentingan orang yang mati. Apalagi jika kuburan mewah kemudian

menghilangkan fungsi produktif tanah maka itu bisa melahirkan benturan

antar kepentingan orang yang hidup dan orang yang mati. Dengan demikian

dalam konteks ini mejaga kemaslahatan hidup kalau bisa termanfaatkan untuk

kepentingan kehidupan maka itu jauh lebih diprioritaskan.64

akan tetapi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberi pengecualian dalam fatwanya yaitu

praktek jual beli tanah kuburan tersebut boleh dilakukan jika rukun dan syarat

jual beli terpenuhi didalam syariat islam

Dengan mempertimbangkan serta menganlisa hal diatas maka penulis

sejalan dengan Komisi Fatwa Majelis ulama indonesia (MUI) mengambil

kesimpulan bahwa jual-beli tanah untuk kuburan adalah hukumnya sah

karena memenuhi syarat sah jual-beli, namun karena terdapat faktor eksternal

yang haram dan melekat pada bisnis makam mewah yakni harga makam

yang sangat israf juga tabdzir dan menghias kuburan hanya untuk

mempercantik serta fasilitas maka bisnis seperti ini hukumnya haram.

Adapun alasan pihak terkait bahwa hal tersebut hanya untuk membuat

kanyamanan bagi para peziarah dan keluarga yang datang tidak dapat

menafikan sisi keharaman nya yakni berlebihan dalam penguburan. Dan

64

Hasil Wawancara Dengan Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Dr. HM. Asrorun

Ni‟am Sholeh, MA.

64

alasan keluarga untuk membuat orang yang dikuburkan di pemakaman

modern San Diego Hills agar membuatnya nyaman bertentangan dengan

hadis nabi yang membuat si mayit nyaman bukan dengan mewahnya kuburan

yang berada dibukit yang sejuk yang dikenal dengan sebutan pemakaman

mewah melainkan dengan amal perbuatan baiknya ketika masih hidup.

sebagaimana dengan sabda Rasulullah Saw:

Artinya: Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “ jika

seorang anak adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya,

kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan

anak yang shaleh yang selalu mendoaknnya.” (HR. Muslim).

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan bab-bab terdahulu dan untuk mengakhiri pembahasan

dalam skripsi ini, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pemakaman modern San Diego Hills adalah pemakaman mewah yang

berlokasi di Kab Karawang. Yang memperjual belikan kavling tanah

untuk pemakaman dengan ukuran dan luas sesuai type yang

diinginkan pembeli, yang dikelola secara professional oleh PT. Lippo

Group yang memang sang pemilik pemakaman modern ini mengikuti

mengikuti jenis pemakaman yang ada di California, yaitu forest lawn

pemakaman yang menggunakan konsep sebuah taman pemakaman

yang lebih menunjukan keindahan sebuah tempat yang dibandingkan

kesan sebuah pemakaman yang dengan nilai kemistisan yang tinggi.

dalam praktek jual belinya pemakaman modern San Diego Hills ini

bisa dilakukan secara cash dan kredit dengan angsuran selama 12

bulan dengan syarat belum adanya kedukaan. pemakaman modern

San Diego Hills ini juga berbeda dengan TPU biasa. dipemakaman

modern San Diego Hills ini hanya satu kali pembayaran, bersertifikat,

bebas iuran kebersihan, perawatan selamanya dan keamanan yang

sangat aman full day 24 jam.

66

2. Dalam praktek jual beli nya, jual beli tanah kuburan di pemakaman

modern San Diego Hiils ini penulis menilai praktek jual belinya sah

sebagaimana yg telah ditetapkan mui bahwa pada dasarnya akad jual-

beli yang terdapat dalam jual beli tanah kuburan adalah akad jual-beli

tanah yang hukumnya mubah sama seperti jual beli tanah lain nya.

Akan tetapi bisa berubah hukumnya menjadi haram dengan marak

terjadinya praktek bisnis kuburan mewah yang marak terjadi dalam

masa kini yaitu dengan adanya perlakuan terhadap kuburan yang

dinilai telah melampaui batas. diperlakukan secara berlebihan baik

dari segi luas, harga fasilitas, maupun nilai bangunan. karena itu

semua mengandung unsur tabdzir, dan israf. Namun yang

diharamkan oleh MUI adalah berlebihan dalam pendanaan atau

pembiayaan pemakaman yang terhitung israf atau tabdzir terlebih lagi

menghias kuburan dimakruhkan oleh ulama fiqh kecuali untuk nabi,

aulia, ulama dan orang sholeh.

B. Saran

Berdasarkan pemaparan pada bab-bab sebelumnya didalam skripsi ini

maka penulis memaparkan beberapa saran yang diharapkan agar bermanfaat

bagi semua pihak sebagai berikut:

1. Pemerintah harus menyiapkan dan menjamin ketersediaan lahan

kuburan bagi warga masyarakat serta pemeliharaannya, dan

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariah, diantaranyya tidak

mencampur antara pemakaman muslim dan non muslim.

67

2. Pelaku usaha yang bergerak dibidang jual beli tanah kavling untuk

kuburan tidak menjual kemewahan dalam bisnisnya yang mendorong

pada prilaku tabdzir dan israf, serta perbuatan sia-sia.

3. Masyarakat yang berkecukupan hendaknya menggunakan hartanya

untuk kepentingan yang bermanfaat.

4. Umat Islam diminta untuk tidak larut dalam prilaku tabdzir, israf.dan

Perbuatan sia-sia dengan membeli kavling kuburan mewah

68

DAFTAR PUSTAKA

Al-Huseini Taqiyudin. Terjemahan Kifayat Al-Akhyar fi Ghayat Al-Ikhtisar, Juz I

(Surabaya: Kharisma).

Al- Ghazali, Imam, Ihya Ulumudin, Juz II, (Beirut: Dâr Al-Fikr).

As-Suyuti Jalaluddin Abdurrahman, Al-Asybah wa An-nadzhoir Fi Qowaidi wa

Furu‟i Fiqhi As-syafii, (Beirut: Dâr Al-Fikr, 2011 ).

Al-Nawawi Imam, Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, Juz IV, (Beirut: Dar al-Fikr,

1392 H).

Al-Ahdali Sayyid Abi Bakar, Terjemahan Taqrirot al-Mandzumah al-Faroid al-

Bahiyah fi Qowaid al-Fiqhiyah, (Kediri: Hidayatul Mubtadiin Lirboyo,

2011).

Ar-Romli Al-Anshori As-Syafii, Syamsuddin Muhammad bin Ahmad Ghayatu

Al-Bayan „Ala Syarhi Zubad Ibnu Ruslan, (Beirut: Dâr Al-Kutub Al-

Ilmiyyah, 2012).

Al-Qolyubi, Syihabuddin Ahmad Bin Ahmad Hasyiyah al-Qolyubi Wa Amirah

‟ala Syarhi Al-Mahali, Juz II, (Beirut: Dâr Al-Fikr, Tt ).

Al-Malibari Zainuddin, Fathu Al-Muin, (Surabaya: Dâr Al-ilmi Tt).

Asy-Syarbini Muhammad, Mughni Al-Muhtâj, Juz II, (Beirut: Dâr Al-Fikr, Tt).

Adzuhailly Wahbah, Terjemahan Fiqh Islam wa Adilatuhu, (Jakarta: Gema

Insani, 2011).

Al-Asqalani Ibnu Hajar, Bulughul Maram Min Adillah al-Ahkam, Juz I,

(Maktabah Syamilah).

Al-Jaziri Abdurrahman, Al-Fiqhu „ala Madzahib al-Arba‟ah, Juz II, (Maktabah

Syamilah).

Al-„Utsaimin Muhammad bin Shaleh bin Muhammad, Syarh Riyadlus Shalihin,

Juz I, (Maktabah Syamilah).

Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2001).

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-qur‟an dan terjemahnya, (Bandung:

Syamil Cipta Media, 2005)

Diakses Dari http://mui.or.id / Pada Tanggal 26 November 2015 Pukul 15.13.

70

Diakses Dari http://www.sandiegohills.co.id/ Pada Tanggal 23 November 2015

Pukul 10.47

Dzazuli Ahmad, Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah-Kaidah Hukum Islam Dalam

Menyelesaikan Masalah-Masalah Yang Praktis, (Jakarta: Kencana,

2006).

Dahlan Abdul, Aziz, dkk, Ensiklopedi Hukum Islam 2, (Jakarta : Ichtiyar Baru

Van Houve, 1997).

Fatwa Majelis Ulama Indonesia No 09 Tentang Jual Beli Tanah Untuk Kuburan

dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah.

Hasil Wawancara Dengan Bapak Andriana, Karyawan San Diego Hills Pada Tgl

18 November 2015.

Hasil Wawancara Dengan Bapak Dimas Berlian Marketing San Diego Hills Pada

Tanggal 18 November 2015.

Hasil Wawancara Dengan Bapak Ade Badruz Zaman, Warga Kab Karawang Pada

Tanggal 10 Maret 2016.

Hasil Wawancara Dengan Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Dr. HM. Asrorun

Ni‟am Sholeh, MA.

Haroen Nasroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000).

Hooker M.B, Islam Madzhab Indonesia, Fatwa-Fatwa dan Perubahan Sosial

Penerjemah Iding Rosyidin Hasan, (Jakarta: Teraju, 2002).

Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992).

Lubis Suhrawardi K., Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafida, 2000).

Marihot Pahala Siahaan, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Teori

dan Praktek,. (Jakarta: PT. Raja Graffindo Persada, 2003).

Majah Ibnu, Sunnan Ibnu Majah, Juz III, (Beirut: Dar Al-Fikr).

Muhammad bin Shaleh bin Muhammad al-„Utsaimin, Syarh Riyadlus Shalihin,

Juz I, (Maktabah Syamilah).

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 2007).

Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia Edisi Revisi

2011 Hasil Rakernas MUI Tahun 2011), Diterbitkan oleh Sekretariat

Majelis Ulama Indonesia Pusat, 2011.

70

Qudamah Ibnu, Al-Mughni, Juz III, (Beirut: Dâr Al-Fikr, Tt).

Rais Isnawati dan Hasanudin, Fiqih Muamalat dan Aplikasinya Pada Lembaga

Keuangan syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta: 2011).

Santoso Urip, Hukum Agraria Kajian Komprehensif, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012).

Taqiyudin Al-Huseini, Kifayat Al-Akhyar fi Hali Ghayat Al-Ikhtisar, Juz II, (

Beirut : Dâr Al-Fikr ).

Sabiq Sayyid, Fiqh Sunnah, (Beirut: al- Assrya Tt).

Syihab M. Quraisy, Membumikan Al-qur‟an, Jilid II, (Jakarta: Lentera Hati).

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya :

Nama : Dr. HM. Asrorun Ni’am Sholeh, MA.

Jabatan : Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia

Telah diwawancarai oleh Haichal Fikri (1111043100029) mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah Dan Hukum Jurusan

Perbandingan Madzhab Fiqh yang meneliti tentang Jual Beli Tanah untuk

Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah (Analisis Fatwa Majelis Ulama

Indonesia No 09 Tahun 2014 Study Kasus San Diego Hills Memorial Park

Karawang)

Depok, 25 Desember 2015

Dr. HM. Asrorun Ni’am Sholeh, MA.

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya:

Nama : Andriana

Jabatan : Karyawan Pemakaman Modern San Diego Hills

Telah diwawancarai oleh Haichal Fikri (1111043100029) mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah Dan Hukum Jurusan

Perbandingan Madzhab Fiqh yang meneliti tentang Jual Beli Tanah untuk

Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah (Analisis Fatwa Majelis Ulama

Indonesia No 09 Tahun 2014 Study Kasus San Diego Hills Memorial Park

Karawang)

Karawang, 18 November 2015.

Andriana

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya :

Nama : Dimas Berlian

Jabatan : Marketing Pemakaman Modern San Diego Hills Karawang

Telah diwawancarai oleh Haichal Fikri (1111043100029) mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah Dan Hukum Jurusan

Perbandingan Madzhab Fiqh yang meneliti tentang Jual Beli Tanah untuk

Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah (Analisis Fatwa Majelis Ulama

Indonesia No 09 Tahun 2014 Study Kasus San Diego Hills Memorial Park

Karawang)

Karawang, 18 November 2015.

Dimas Berlian

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya :

Nama : Ade Badru Zaman

Jabatan : Pegawai Negri Sipil Kementerian Agama Kabupaten

Telah diwawancarai oleh Haichal Fikri (1111043100029) mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah Dan Hukum Jurusan

Perbandingan Madzhab Fiqh yang meneliti tentang Jual Beli Tanah untuk

Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah (Analisis Fatwa Majelis Ulama

Indonesia No 09 Tahun 2014 Study Kasus San Diego Hills Memorial Park

Karawang)

Karawang, 10 Maret 2016.

Ade Badru Zaman

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya :

Nama : Tezar Laksana Putra

Jabatan : Pembeli Lahan Kuburan Pemakaman San Diego Hills

Telah diwawancarai oleh Haichal Fikri (1111043100029) mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah Dan Hukum Jurusan

Perbandingan Madzhab Fiqh yang meneliti tentang Jual Beli Tanah untuk

Kuburan dan Bisnis Lahan Kuburan Mewah (Analisis Fatwa Majelis Ulama

Indonesia No 09 Tahun 2014 Study Kasus San Diego Hills Memorial Park

Karawang)

Bogor, 1 Juli 2016.

Tezar Laksana Putra

Hasil Wawancara

Nara Sumber : Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA.

Hari/Tanggal : Jum’at 25 Desember 2015

Pukul : 11.00 – 11.10

Tanya : Apa indikasi MUI sehingga sampai mengeluarkan fatwa haram soal

makam mewah ?

Jawab : Yaitu dikonsideran sudah ada yang pertama ada fenomena

membisniskan untuk kepentingan pemakaman padahal pemakaman itu

adalah tanggung jawab orang muslim yang hidup, kemudian yang

menjadi hak jenazah salah satu tajhizul janaiz mulai dari memandikan,

mengkafani, mensholatkan dan menguburkan. nah ketika itu menjadi

kewajiban orang hidup maka sebagai salah satu sarana menguburkan ya

menyediakan lahan untuk kepentingan untuk pengkuburan, berikutnya

didalam konsep fiqih Islam aturan soal menguburkan itu yang

sederhana tidak melakukan aktifitas yang israf dan tabdzir, ketika

praktek penguburan mewah yang melebihi dari ketentuan yang melebihi

dari kebutuhan yang tidak ada hajat untuk kepentingan itu maka itu

termasuk kategori israf dan tabdzir. dan perbuatan israf dan tabdzir itu

dilarang oleh agama dan hukumnya haram.

Tanya : Sepengetahuan saya menurut madzhab syafii hukum membangun

kuburan jika ditanah milik sendiri hukumnya makruh bukankah itu jual

beli tanah yang mana tanah nya menjadi milik kita pribadi, lalu kenapa

diharamkan apa alasannya ?

Jawab : Ini babnya bukan masalah menguburkan ditanah sendiri, ditanah sendiri

tidak ada masalah itu boleh, beli lahan untuk penguburan juga boleh, ini

menjadi menurut madzhab fiqih membeli tanah untuk kepentingan

penguburan yang menjadi masalah adalah melakukan israf dan tabdzir

untuk melakukan kepentingan sesuatu yang bukan pada tempatnya.

Tanya : Yang diharamkannya itu jual beli makamnya atau memewahkan

kuburannya ?

Jawab : Yang menjadi pengharamannya adalah memewahkannya bukan jual

belinya karena memewahkan termasuk perbuatan yang mengandung

israf dan tabdzir.

Tanya : Ada sebagian kalangan yang menilai fatwa MUI terhadap makam

mewah adalah haram sangat berlebihan bahkan Ketua umum PBNU

pun yang mengatakannya. lantas bagaimana MUI menyikapinya?

Jawab : Sangat perlu memahami secara utuh fatwanya, mungkin saja Pak KH.

Said Aqil Siradj belum membaca fatwanya secara mendalam.

Tanya : Komisi fatwa MUI menetapkan bahwa makam mewah itu haram lalu

apa mudhorot yang timbul dari adanya pemakaman mewah didalam

kehidupan sosial ini ?

Jawab : Yang pasti bumi dan seisinya diciptakan oleh allah swt untuk ditujukan

guna kepentingan dan kemaslahatan manusia, kemaslahatan itu bagi

yang hidup maupun yang mati, yang mati salah satunya adl untuk

kepentingan penguburan, kepentingan pemakaman itu sebatas hanya

untuk menunaikan kewajiban misalanya kalau itu tidak digunakan pada

tempatny itu israf dan tabdzir dan itu diharamkan. jikalau untuk

kepentingan yang lain apalagi sekarang perkembangan jumlah

penduduk masyarakat jumlah warga negara terus bertambah sementar

tanah tidak bertambah dalam konteks ini kepenatingan orang yang

hidup itu didahulukan dari pada kepentingan orang yang mati apalagi

kuburan mewah kemudian menghilangkan fungsi produktif tanah maka

itu bisa melahirkan benturan antar kepentingan orang yang hidup dan

orang yang mati. maka dalam konteks ini mejaga kemaslahatan hidup

kalau bisa termanfaatkan untuk kepentingan kehidupan maka itu jauh

lebih diprioritaskan.

Depok, 25 Desember 2015

Yang Mewawancarai Yang Diwawancarai

( Haichal Fikri ) ( Dr. HM. Asrorun Ni’am Sholeh, MA.)

Nara Sumber : Bapak Andriana

Hari/Tanggal : Tgl 18 November 2015 Jam 16.25

Pukul : 16.25-16.43

Tanya: Siapa yang mendirikan pemakaman modern San Diego Hills ini?

Jawab: Yang mendirikan pemakaman ini yaitu PT. Lippo Group

Tanya: Biasanya perhari berapa yang dimakamkan di San Diego Hils ini?

Jawab : Paling 5 kalo lagi panas 8 kadang juga cuma 2 perhari

Tanya: Mulai kapan berdirinya dan melayani pemakaman modern ini ?

Jawab: 2006 akhir dan mulai awal pemakaman pada tahun 2007

Tanya: Awal mulanya dari mana tanah yang dikelola ini?

Jawab: Dari tanah warga sekitaran pemakaman San Diego Hills ini

Tanya: Mayoritas yang dimakamkan di san diego hiils ini beragama apa?

Jawab: Paling banyak yang dimakamkan disini beragama Nasrani, yang punya aja

beragama Nasrani

Tanya: Untuk keseluruhan lahan pemakaman modern ini berapa luasnya ?

Jawab: Kurang lebih 500 hektar yang dibuat pemakaman baru 200 hektar sisanya

masih kosong

Tanya: Apa yang membedakan pemakaman modern ini dengan pemakaman

umum lainnya ?

Jawab: Bedanya kalau disini pemamakamannya dikelola dengan sangat baik dan

untuk hal administrasi di San Diego Hills ini tidak lagi dikenakan biaya

untuk perawatan pemakaman dan yang lainnya.

Tanya: Apa yang menjadi objek jual beli dalam transaksi dipemakaman modern

ini ?

Jawab : Pada dasarnya yang menjadi objek dalam jual beli tanah kavling

Tanya: Untuk biaya administrasi pemakaman modern ini pembayaran bisa

dilakukan secara langsung atau cash atau bisakah secara kredit ? Kalo bisa

secara kredit biasanya dapat di angsur dalam jangka berapa lama?

jawab: Ya bisa dilakukan secara cash atau kredit dapat diangsur dalam tempo 12

kali bayar

Tanya: Biasanya berapa tarif harga dari yang termurah sampai harga yang

termahal ?

Jawab: Kalau untuk masalah harga tergantung type yang dipilih pembeli

Tanya: Apakah pemakaman modern ini juga melayani pemesanan pemakaman ?

Jawab: Iya disini sudah banyak yang memesan makam ada yang dipersiapkan

untuk keluargnya, bahkan ada juga yang memesan untuk investasi

tanya: Fasilitas apa saja yang didapatkan dipemakaman modern ini ?

Jawab: Sangat banyak mas ada kolam renang, gedung serba guna, restoran,

mushola dan banyak lagi seperti yang mas lihat sekarang aja.

Tanya: Untuk pengguna jasa pemakaman tentu saja bukan hanya yang beragama

muslim yang dapat dimakamkan disini, apakah dibedakan dari blok

sesuai agama masing-masing ?

Jawab: Semuanya sudah dibagi blok masing-masing untuk setiap agama.

Tanya: Apakah ada pengaruhnya setelah MUI mengeluarkan fatwa no 09 tahun

2014 tentang jual beli tanah untuk kuburan dan bisnis lahan kuburan

mewah, lalu bagaimana tanggapan pengelola terhadap fatwa MUI ini ?

Jawab: Tidak pengaruh biasa aja karna bukan pemakaman muslim saja yang

dimakamkan disini. Dan pengelola juga tau karna disini ada humasnya

Yang Mewawancarai Yang Diwawancarai

Haichal Fikri Andriana

Nara Sumber : Bapak Dimas Berlian

Hari/Tanggal : Tgl 18 November 2015 Jam 16.25

Pukul : 17.00-17.43

Tanya: Apa yang menjadi latar belakang berdirinya pemakaman modern San

Diego Hills ini?

Jawab: Pemakaman San Diego Hills ini merupakan salah satu mimpi dari pemilik

yaitu PT Lippo untuk mempunyai sebuah lahan pemakaman yang indah.

pemakaman yang pada awal penggagasnya hanya diperuntukan untuk

keluarga pemilik saja, kemudian berkembang menjadi pemakaman umum

yang mempunyai nilai komersil dan dapat diperjual belikan.

Tanya: Sejak kapan bapak berkerja dipemakaman modern ini?

Jawab: Saya berkerja disini dari awal berdirinya pemakaman modern San Diego

Hills.

Tanya: Apa yang menjadi konsep dari pemakaman modern San Diego Hills ini?

Jawab: Konsep San Diego Hills ini adalah menyediakan kawasan pemakaman

yang tidak menyeramkan bagi pengunjung.

Tanya: Adakah bedanya TPU dengan pemakaman modern San Diego Hills ini ?

Jawab: Bedanya disini tidak ada biaya perpanjangan pertahun atau per 3 tahun itu

gak ada dan biaya perawatan juga tidak ada selamanya

Tanya: Untuk ukuran lubang tetap sama atau gimana ?

Jawab: Tetap sama ukurannya sesuai yang diatur oleh agama

Tanya: Bagaimana system pengelolaannya?

Jawab: Untuk system pengelolaannya sendiri semua konsep kuburan itu

ditentukan oleh pihak pengelola agar seragam hanya untuk fasilitas

bangunan itu konsep dari pembeli kita yang mengelola

Tanya: Apakah adanya administrasi pajak setiap tahunnya ?

Jawab: Tidak ada, sebenernya ada pajak tetapi pihak lippo mengkreasi dari harga

net itu dialokasikan sekian persen untuk dana abadi, dana abadi yang

digunakan untuk biaya mentioner dan perpanjangan.

Tanya: Apakah pemakaman San Diego Hills ini berkerja sama dengan pihak RS.

Siloam ?

Jawab: Semua siloam itu dibawah naungan PT lippo dan satu group sama kita,

kalau meninggalnya di rs siloam malah adanya potongan diskon untuk

dimakamkan di San Diego Hills ini

Tanya: Apa kelebihan dimakamkan dipemakaman San Diego Hills ini ?

Jawab: Kelebihannya disini yang pertama tidak ada urusan administrasi lagi di

kemudian hari seperti perpanjangan, biaya mentioner , karena perdanya di

TPU bagi pengelola berhak mengambil alih makam yang sudah ada bila si

ahli waris tidak membayar uang perpnajangan setelah jatuh tempo 6 bulan

entah ditumpuk atau dipindahkan, kalau disini tidak bisa sekali pakai.

adanya kenyamanan disini tidak adanya pemulung, pedagang asongan,

didukung oleh pemandangan yang asri seperti itulah kurang lebihnya

Tanya: Untuk biaya administrasi pemakaman modern ini pembayaran bisa

dilakukan secara langsung atau bisakah secara angsur ? kalo bisa secara

angsur biasanya dapat di angsur dalam jangka berapa lama?

Jawab: Admisnistrasinya bisa dilakukan secara angsur dengan syarat belum

adanya kedukaan, bisa diangsur 12 kali angsuran

Tanya: Apakah boleh satu lubang untuk berdua, kalo ditpu boleh ?

Jawab: Boleh dengan beberapa syarat yaitu jenazahnya hasil pindahan dari Tpu

Tanya: Bagaimana tanggapan pihak San Diego Hills terhadap keluarnya fatwa

MUI tentang bisnis makam mewah ?

Jawab: Mewah itu diukur dari orangnya masing masing, kalo uang satu juta untuk

tukang becak mahal tetapi bagi konglomerat satu juta itu sedikit, intinya

tidak boleh berlebihan dari kehidupan.tidak mengurangi amal ibadahnya,

intinya mau mahal atau enggak yang dilihat oleh allah itu ibadahnya

bukan masalah mahal atau enggak.

Yang Mewawancarai Yang Diwawancarai

Haichal Fikri Dimas Berlian

Nara Sumber : Bapak Ade Badruzzaman

Hari/Tanggal : Tgl 10 Maret 2016

Pukul : 12.15-12.57

Tanya : Sejak kapan dibangunnya pemakaman modern San Diego Hills ini?

Jawab : Berdirinya pemakaman modern San Diego Hills ini kira-kira pada tahun

2006 akhir

Tanya : Kapan awal mulanya yang bapak tau pertama kali dibuka untuk umum

dalam memakamkan?

Jawab : Kira-kira awal tahun 2007 awal, tapi saya kurang tau percis

Tanya : Dikabupaten Karawang adakah Pemakaman modern yang lain, selain

San Diego Hills ini?

jawab : Ada banyak yang lain, ada yang khusus pemakaman muslim yaitu Al-

Azhar , dan ada banyak yang lainnya, kurang lebih ada 4.

Tanya : Adakah warga sekitar pemakaman modern San Diego Hills ini yang

dikuburkan dipemakaman ini?

Jawab : Saya rasa si tidak ada, mana ada yang mampu untuk memakamkan di

pemakaman modern ini, dipemakaman ini palingan yang dimakamkan

orang Jakarta yang kaya

Tanya : Apa ada pengaruhnya dari adanya pemakaman modern San Diego Hills

ini untuk warga sekitar?

Jawab : Nggak ada, nggak ada pengaruhnya buat warga sekitar

Tanya : Adakah keuntungan tersendiri dengan adanya Pemakaman Modern San

Diego Hills ini untuk warga sekitar?

Jawab : Untuk keuntungan dengan adanya Pemakaman Modern San Diego Hils

ini palingan hanya dari penyerapan tenaga kerja saja yang menjadi

karyawan.

Tanya : Apakah ada kerugiannya buat masyarakat sekitar dengan adanya

Pemakaman Modern San Diego Hills ini

Jawab : Jelas ada kerugiannya, karena tidak ada pengaruh positifnya, Cuma punya

nama aja, San Diego Hills adanya di Karawang, bahkan jadi semakin

sulit untuk memakaman, yang kami harapkan pemerintah untuk

menyediakan pemakaman umum gratis untuk warga manapun.

Tanya : Dilihat dari segi keuntungan sama kerugiannya lebih banyak mana dengan

adanya pemakaman modern San Diego Hills?

Jawab : Gatau ya, mungkin buat warga sekitar lebih banyak kerugiannya dari pada

keuntungannya,tetapi untuk pemerintah daerah Karawang mungkin

sangat menguntungkan karena dapat hasil dari pembayaran pajak dari

adanya pemakaman modern San Diego Hils ini?

Tanya : Apakah adanya diskriminasi sosial dengan adanya Pemakaman Modern

San Diego Hills ini?

Jawab : Jelas ada, diskriminasi bagi orang mampu aja yang bisa dimakamkan

disana, mana bisa orang miskin dimakamkan disana, orientasi

Pemakaman Modern ini kan bisnis. Dalam pandangan sosial, pemakaman

mewah ini mendiskriminasikan antara orang kaya dan orang miskin.

Ironisnya jenazah orang miskin yang tinggal disekitar pemakaman

mewah itu harus mencari pemakaman yang lain karena tidak memiliki

biaya. Sedangkan jenazah orang kaya justru menempatkan lahan-lahan

yang luas, sejuk, dan didukung fasilitas mewah. Sementara pemakaman

orang miskin bisa digusur kapan saja, sedangkan pemakaman elit kaum

kaya terjaga diatas bukit yang indah.

Tanya : Bagaimana menurut bapak melihat harga makam yang terbilang sangat

tinggi apa itu termasuk mubadzir dan israf?

Jawab : Menurut saya itu jelas mubadzir berlebihan banget, tapi buat mereka yang

beli dipemakaman modern ini kan orang kaya yang duitnya banyak.

Tanya : Pada tahun 2014 Majelis Ulama Indonesia dengan komisi fatwanya

mengeluarkan fatwa tentang jual beli tanah kuburan dan bisnis makam

mewah, apa bapak setuju atau sependapat dengan fatwa MUI tersebut,

yang mengharamkan bisnis makam mewah?

jawab : Ya sangat setuju, pastinya kan MUI dalam mengeluarkan fatwanya pasti

dengan berlandaskan berbagai dalil-dalil baik dalil Al-qur’an ataupun

hadits Rasulullah Saw. karena yang saya lihat juga pemakaman modern

itu sangat mubadzir berlebihan yang mana tindakan mubadzir itu

dilarang oleh syariat. Padahalkan dalam konsep islam bikin makam itu

gak boleh macem-macem. apalagi dipemakaman umum gak boleh itu

pakai bata dibangun. pemakaman modern ini kan orientasinya bisnis

nggak ada pengaruh positifnya yang ada cuma ada diskriminasi sosial

padahal dimata Allah kan manusia dinilai bukan dari kaya atau

miskinnya tetapi dilihatnya dari segi taqwanya.

Karawang, 10 Maret 2016.

Yang Mewawancarai Yang Diwawancarai

Haichal Fikri Ade Badru Zaman

Hasil Wawancara

Nara Sumber : Tezar Laksana Putra (Pembeli)

Hari/Tanggal : Jum’at 1 Juli 2016

Pukul : 11.05-12.07

Tanya : Apa alasan bapak dan keluarga memilih untuk membeli makam di

pemakaman modern San Diego Hills?

Jawab : Yaa alasan saya dan keluarga memakamkan di pemakaman san diego

hills ini saya pikir, pemakaman ini sangat terawat dan terjaga untuk

pemakaman orang-orang yang kami sayang dan cintai, otomatiskan kalau

untuk orang yang sangat berharga bagi kita ya kita inginnya yang terbaik

dong jelasnya.

Tanya : Pertama kali tau adanya pemakaman ini, bapak tau dari mana?

Jawab : Saya tau adanya pemakaman San Diego Hills ini dari kerabat saya, lalu

saya mencari tau di website dan ternyata terdapat konsep yang baik.

Tanya : Apa si kelebihan memakamkan di pemakaman San Diego Hills ini?

Jawab : Menurut saya ada banyak kelebihannya yang pertama makamnya sangat

terjaga, bersih, dan yang kedua sangat nyaman ketika kita datang pada

saat menziarahinya

Tanya : Untuk administrasi apa di pemakaman modern san diego hills ini juga

terdapat pajak setiap tahunnya?

Jawab : di sinilah yang menjadi nilai plus bagi saya membeli lahan kuburan di

pemakaman modern san diego hills karena disini administarasi hanya

sekali saja sampai hari kiamat, tidak ada ada lagi administrasi untuk

membayar pajak seperti pada tempat pemakaman umum lainnya.

Tanya : Untuk type bapak memilih type apa saat membeli lahan di pemakaman

modern san diego hills ini

Jawab : untuk type saya memilih membeli type semi private yaitu pemakaman

yang disediakan untuk couple atau satu set untuk ibu dan bapak saya

Tanya : Kalau boleh tau berapa harga ketika anda mebeli pemakaman type itu?

Jawab : ooh untuk itu maaf yaa saya kira soal urusan harga saya nggak mau

bilang ke mas yaa , bisa mas cek aja di website pemakaman San Diego

hills

Tanya : untuk kenyamanan kan yang merasakan kita yang menziarahi bukan

untuk kenyamanan si mayit. yang bisa mebuat simayit nyaman bukankah

dalam hadits nabi hanya tiga perkara saja pak?

jawab : memang saya juga tau itu yaa tapi apa salahnya kita melakukan yang

terbaik untuk orang yang kita sayang

Tanya : pada tahun 2014 MUI dengan komisi fatwanya mengeluarkan fatwa

tentang keharaman bisnis makam mewah, apakah bapak mengetahuinya?

Jawab : iya saya tau saya sempat membaca di portal berita online maupun media

cetak.

Tanya : maaf pak kenapa bapak masih saja membeli lahan di pemakaman modern

San Diego Hills ini?

Jawab : yaa karena menurut saya bahwa fatwa itu kan tidak mengikat dan bisa

ditaati dan tidak juga, dan juga masih banyak perbedaan pendapat tentang

bisnis lahan kuburan mewah ini, dan saya juga sangat berupaya memberi

yang terbaik untuk orang yang amat berharga dan sayangi untuk saya dan

keluarga.

Yang Mewancarai Yang Diwawancarai

Haichal Fikri Tezar Laksana Putra

Lampiran Foto

Pemakaman Modern San Diego Hills Karawang