JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM...
-
Upload
trinhxuyen -
Category
Documents
-
view
218 -
download
1
Transcript of JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM...
JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING
MENURUT SUDUT PANDANG AKAD JUAL BELI ISLAM
(Studi Kasus Pada Forum KASKUS)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
PUTRA KALBUADI
1110046100104
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015 M /1436 H
iv
ABSTRAK
JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING
MENURUT SUDUT PANDANG AKAD JUAL BELI ISLAM (Studi Kasus Pada Forum
KASKUS) adalah skripsi hasil karya Putra Kalbuadi, NIM 1110046100104, pada konsentrasi
Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015M/1436H.
Skripsi ini bertujuan untuk meniliti sistem dropshipping dalam jual beli online (forum
KASKUS). Mengenai kekurangan dan kelebihan sistem dropshipping serta tinjauan fikihnya.
Semakin tingginya tingkat teknologi dan pemanfaatannya, kini jual beli online tidak perlu harus
bertatap muka, dengan adanya internet maka jual beli pun menjadi hal yang instant. Manusia
tidak perlu lagi pergi ke pasar atau ke toko untuk mencari barang yang diinginkannya. Dengan
bermodalkan koneksi internet, memesan barang, melakukan pembayaran hingga barang yang
dipesan sampai didepan rumah dapat dilakukan dengan mudah. Disini penulis menekankan
bagaimana sistem dropshipping ini bisa menjadi peluang bagi masyarakat, khususnya bagi
mahasiswa/i yang ingin melakukan bisnis online tanpa terikat ruang dan waktu bahkan modal.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Menekankan kualitas atau ciri-ciri
data yang dialami sesuai dengan pemahaman deskriptif. Pengumpulan data dengan observasi
sebagai pelaku jual beli online, kemudian dengan kajian kepustakaan dari berbagai artikel, buku,
berita dan literatur yang dipandang mewakili dan berkaitan dengan objek penelitian. Dengan
metode analisis komparatif, apa yang terjadi dilapangan akan dikomparasikan dengan akad dan
hukum fikih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem jual beli online dengan sistem dropshipping
memiliki kesamaan dengan skema akad salam maupun akad wakalah. Sistem dropshipping
adalah bentuk muamalah yang diperbolehkan.
Kata kunci: Jual beli online, dropshipping, forum jual beli KASKUS, fikih jual beli online
Pembimbing: H. Abdurrauf., LC, MA.
Daftar Pustaka: Tahun 2000 s.d Tahun 2013
v
KATA PENGANTAR
بسم هللا ا لرحمن ا لر حيم
Alhamdulillah, puji serta syukur penulis ucapkan dan panjatkan kehadirat Illahi
Rabbi Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat dan kemudahan, sehingga dengan
izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, sholawat beserta salam
penulis haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW. Beserta keluarga dan
sahabatnya. Allahumma sholi wa sallim wa baarik ‘alaihi.
Dan penulis juga mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada seluruh
pihak yang telah membantu dan mendukung penulis baik langsung maupun tidak
langsung dalam penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ucapkan penulis
ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Dr. H. JM. Muslim, MA Dekan Fakultas Syariah dan Hukun UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag, M.H Ketua Program Studi Muamalat
(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA
selaku sekretaris prodi Muamalat (Ekonomi Islam).
3. Bapak Abdurrauf, LC,. M.A selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, fikiran serta memberikan arahan dalam membimbing
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan
ilmu kepada penulis, semoga ilmu yang diberikan menjadi ilmu yang
vi
bermanfaat dan bapak dan ibu selalu mendapatkan pahala serta rahmat Allah
SWT.
5. Seluruh staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan seluruh staf
perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ungkapan terima kasih, yang mungkin tidak bisa penulis ungkapkan dengan
kata, kepada kedua orang tua penulis. Ayah Bedjo dan Ibu Entin Wartini. Dan
juga kepada adik Putri Pramesti dan juga nenek Elin. Kalian yang terbaik.
7. Teman teman Perbankan Syariah B 2010, yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
8. Teman-teman setongkrongan, WARSAM FAMILY yang tak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
9. Teman – teman DPR ( Dibawah Pohon Rindang) Listio Biji, Muhammad Dio
Al-haddad, Abdul Aziz Muslim, Abdul Rozak, Kharis Cahyadi, Wili Fahmy
Aziz, Abdul Hakim, Faniditya Ramadhan, Maulana Haitami, Syarifa Aquila
Dirampatan, Kahfi Aditya Ramadhan, Risman Arif, Abdurrahman Hadimulyo
dan juga Ilham, Ade Andri, Fahmi, Ari, Kevin dll. Thanks for being such a
really good friends. Kalian seperti saudara
10. Teman-teman KKN KOPI 2013, atas pengalaman berharga bersosialisasi
dengan warga selama satu bulan dan terimakasih atas segala tawa dan
semangatnya.
11. Teruntuk Diana Martiana, terimakasih untuk semua suka dan dukanya.
Terlepas dari waktu penyusunan skripsi ini, hingga nanti. Dan juga sahabat
vii
yang sudah penulis anggap keluarga sendiri, Herry Kurniawan, Herry
Hendrawan, Syaidina Ferrry Sutrisna, Kusadi Putra, Anugrah Dwi Putra,
Putra Restu Mahardika, Chandra Budiman, Andy Firmansyah, Ruchdi
Mutaqqin dan Ahmad Guntur. We’re more than friends, We’re BROTHER.
Dan akhirnya penulis ucapkan syukur kepada Allah SWT, atas izin-Nya penulis bisa
menyelesaikan Skripsi dengan judul JUAL BELI ONLINE DENGAN
MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING MENURUT SUDUT PANDANG
AKAD JUAL BELI ISLAM (Studi Kasus Pada Forum KASKUS) dengan segala
kelemahan dan kekurangan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembacanya, Aamiin.
Jakarta,7 Januari 2015
Putra Kalbuadi
viii
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………...... i
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ……………………………… ii
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………...... iii
ABSTRAK……………………………………………………………………. iv
KATA PENGANTAR………………………………………………….......... v
DAFTAR ISI…………………………………………………………….......... viii
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 7
C. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................ 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 9
E. Tinjauan Kajian Terdahulu ....................................................... 10
F. Teknik Penulisan Skripsi .......................................................... 13
G. Sistematika Penulisan ............................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Jual Beli dalam Fiqh Islam ....................................................... 15
1. Pengertian Jual Beli............................................................ 15
2. Dasar Hukum Jual Beli ...................................................... 16
3. Macam – Macam Jual Beli ................................................. 19
B. Akad Jual Beli dalam Fiqh Islam ............................................. 22
1. Pengertian Akad ................................................................. 22
2. Macam-macam Akad ......................................................... 23
C. Electronic Commerce ............................................................... 40
1. Historis E – Commerce ...................................................... 40
2. Pengertian E – Commerce .................................................. 41
3. Kelebihan dan Kekurangan E – Commerce ....................... 43
ix
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian..................................................................... 50
B. Sumber dan Jenis Data Penelitian ............................................ 51
C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..................................... 53
D. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Forum KASKUS ......................................... 55
1. Sekilas Tentang KASKUS ................................................. 55
2. Sub-Forum Jual Beli dalam KASKUS ............................... 58
3. Tata Cara Menjadi Member dalam Forum KASKUS ........ 59
4. Dropsip dalam KASKUS ................................................... 62
B. Dropship ................................................................................... 66
1. Sekilas Tentang Dropshipping .......................................... 66
2. Skema Dropshipping ......................................................... 67
C. Kekurangan Jual Beli Online dengan Sistem Dropshipping .... 71
D. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Online Sistem
Dropshipping ............................................................................ 74
1. Simulasi Transaksi Dropshipping ..................................... 75
2. Implementasi Akad Salam dalam Jual Beli Online Sistem
Dropshipping .................................................................... 76
3. Implementasi Akad Wakalah dalam Jual Beli Online Sistem
Dropshipping .................................................................... 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 83
B. Saran ......................................................................................... 84
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi seperti saat ini, tingkat kemajuan teknologi baik secara
sadar maupun tidak, telah memberikan kemudahan bagi manusia dalam berbagai
bidang, salah satunya dalam bidang perniagaan atau jual beli. Dalam melangsungkan
kehidupannya, manusia tidak akan pernah lepas dari perihal jual beli, bahkan jauh
hari ketika jaman dahulu para pendahulu pun telah mengajarkan untuk melakukan
kegiatan perniagaaan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan bantuan
teknologi, seluruh kemudahan bagi umat manusia dapat diwujudkan.
Teknologi adalah “a design for instrumental action that reduces the
uncertainty in cause-effect relationships involve in achieving a desired outcome”.
Teknologi merupakan sebuah perangkat untuk membantu aktivitas kita dan dapat
mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat yang
melingkupi dalam mencapai suatu tujuan.1 Teknologi menghubungkan manusia
dengan kemudahan dalam mencari berbagai hal yang tidak diketahui sebelumnya,
melalui majunya perkembangan teknologi komunikasi, sebuah media penghubung
yang dinamakan internet pun mulai tercipta dan mulai menyebar luas sebagai salah
satu media komunikasi dan media informasi.
1 Agoeng Noegroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.2.
2
Salah satu bentuk nyata kemajuan teknologi adalah dengan adanya internet.
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk tahun 1970-an dan disebut
Arpanet yaitu komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat,
selanjutnya jaringan ini diperbaharui dan dikembangkan dan menjadi tulang
punggung terbentuknya internet sekarang.2
Tahun 1989, Timothy Berners-Lee, ahli komputer dari Inggris menciptakan
World Wide Web yaitu semacam program yang memungkinkan suara, gambar, film,
musik ditampilkan dalam internet. Karena penemuan inilah internet menjadi lebih
menarik tampilannya dan sangat bervariasi. Dahulu internet hanya dapat digunakan
oleh kalangan tertentu dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang
berada dirumah pun bisa terhubung ke internet dengan menggunakan modem dan
jaringan telepon.3 Seiring berkembangnya World Wide Web kemudian terciptalah
domain domain atau berbagai macam site yang dikenal sekarang, mulai dari site
sumber pengetahuan seperti wiki sampai site untuk jual beli online seperti ebay dan
amazon.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) optimal berarti (ter)baik,
tertinggi, paling menguntungkan. Pengoptimalan adalah proses atau cara menjadikan
paling (ter)baik, paling tinggi, yang berarti memanfaatkan salah satu wujud dari
2 Ibid.,h.2.
3 Sejarah Perkembangan Internet di Dunia”, artikel diakses pada 25 april 2014 dari
https://docs.google.com/document/d/1qCNWAFBXQvyfk2fygSB00o6w8n9z-
VNxNUFrTs2Osvk/edit?pli=1#
3
teknologi yaitu internet hingga mencapai hasil yang terbaik dalam mengolah atau
menggunakannya.
Internet memberikan berbagai fasilitas bagi penggunanya, salah satunya
adalah fasilitas sebagai tempat jual beli. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai ladang
untuk berbisnis, bagi pebisnis online internet merupakan tempat untuk mencari
keuntungan berupa materi, caranya? tentu dengan mengoptimalkan kegunaan dari
internet itu sendiri.
Namun secara umum pemanfaatan interrnet masih jauh dari optimal. Terlebih
di Indonesia, jangan kaget kalau ada pengusaha Indonesia yang belum pernah
bersentuhan dengan komputer apalagi internet. Pengusaha yang bisa tetap bertahan
adalah yang berani menghadapi perubahan dengan mengambil keuntungan dari
perubahan itu sendiri.4
Oleh karena itu, dengan mengoptimalkan salah satu manfaat yang diberikan
oleh internet, maka sekarang ini mulai dikenal banyaknya bisnis yang memanfaatkan
internet sebagai medianya, yang dikenal sebagai bisnis online. Bisnis online adalah
segala kegiatan yang menyangkut kegiatan berbisnis (jual beli) dengan media internet
untuk mencapai tujuannya.
Melihat berbagai macam kegunaan internet, salah satu yang bisa dijadikan
sebagai acuan untuk berbisnis online adalah fungsi atau kegunaan internet sebagai
media jual beli. Dewasa ini pihak pedagang maupun pihak pembeli tidak harus
bertemu secara langsung atau kontak fisik (face to face) dalam melakukan jual beli.
4 Arto Soebiantoro, Merek Indonesia Harus Bisa, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2013), h.15.
4
Dengan adanya kemajuan teknologi yang berupa internet, bbm pada platform
blackberry ataupun media sejenisnya, maka pedagang maupun pembeli dapat
melakukan transaksi dari jarak jauh, antar pulau bahkan sampai keseluruh dunia.
Cukup dengan melampirkan barang dagangannya melalui internet, maka dengan
mudah para pebisnis online ini akan menemukan para calon pembelinya lewat media
dunia maya tersebut.
Kebanyakan pelaku bisnis online adalah anak muda, seperti dikutip dari
okezone.com “Belakangan ini bisnis online kian menjamur di Tanah Air. Hal ini tak
lepas dari jumlah pengguna internet yang terus meningkat. Menurut Managing
Director lakubgt.com, Kuntowiyoga, saat ini jumlah pengguna internet didominasi
oleh kawula muda. Sekira 40 persen penggunanya berusia antara 18-23 tahun dan 35
persen lainnya berusia antara 25-35 tahun. Tak heran bila semakin banyak penggiat
bisnis online dari kalangan mahasiswa. Dikatakan oleh Kuntowiyoga saat
menyambangi redaksi Okezone, Kamis (12/12/2013) bahwa umumnya mereka gemar
menjajakan segala sesuatu berbau fashion.
Memang belum ada data yang akurat, namun dari pengamatan saya banyak
anak muda yang gemar menawarkan produk-produk fashion, seperti hijab atau
clothing di dunia bisnis online," tutur pria kelahiran Jakarta 16 Juni 1979 itu.
5
Ia juga menambahkan bahwa tren bisnis online akan terus naik hingga beberapa tahun
ke depan. Bahkan menurut data Google dan Yahoo, diprediksi pelaku bisnis online di
Indonesia akan mencapai lebih dari 100 juta orang pada akhir 2015”.5
Bisnis online tidak mengenal ruang dan waktu, dapat dilakukan dimana saja
hampir selama 24 jam. Oleh karena itu bisnis dari jual beli online ini seperti tidak
ada matinya, dengan pangsa pasar yang luas ditambah lagi dengan berbagai
kemudahan didalamnya maka bisnis ini pun menjadi hal yang tentu sangat
menggiurkan.
Salah satu alternatif dalam internet marketing yang belakangan ini sedang
booming adalah jual beli online dengan menggunakan sistem dropship. Masalah-
masalah yang ditakuti seperti ketiadaan waktu ataupun modal bisa diakali dengan
cara ini.
Dropshipping merupakan penjualan produk yang memungkinkan dropshipper
menjual barang ke pelanggan dengan bermodalkan foto dari supplier/toko (tanpa
harus menyetok barang) dan menjual dengan harga yang ditentutkan oleh
dropshipper atau kesepakatan harga bersama antara supplier dengan dropshipper.6
Jika dilihat secara sekilas, tentu menjadi hal yang agak sulit dimengerti bagi
mereka yang baru mengenal istilah tersebut. Namun sesungguhnya, pada praktiknya
ini adalah hal yang mudah untuk dilakukan. Gampangnya, dropshipping adalah
5Ayunda W Savitri, “Banyak Kawula Muda Lakoni Bisnis Online”, artikel diakses pada 9
April 2014 dari http://techno.okezone.com/read/2013/12/12/55/911415/banyak-kawula-muda-lakoni-
bisnis-online 6 Ahmad Syafii, Step By Step Bisnis Dropshipping dan Reseller, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2013), h.2.
6
menjual barang milik supplier atas seizin supplier kepada pembeli dengan
bermodalkan komputer dan koneksi internet.
Ada banyak situs yang menyediakan jual beli dengan menggunakan sistem
dropshipping ini, baik dari situs internasional ataupun situs nasional. Beberapa
contoh situs internasional adalah: www.amazon.com dan www.clickbank.com dan di
situs nasional adalah: www.UangDownload.com dan www.Mmonline.net. Didalam
situs tersebut kita akan disuguhi tampilan awal untuk melakukan registrasi lalu akan
diberikan petunjuk selanjutnya untuk memulai langkah awal dalam melakukan bisnis
dropshipping ini.
Melakukan jual beli tentu tidak bisa dilakukan dengan asal, ada aturan-aturan
yang mengikatnya, apalagi jika jual beli dikaitkan dengan agama, karena dalam
melakukan jual beli terdapat dua pihak yang salah satunya tidak boleh merasa
dirugikan, jika ada yang merasa dirugikan maka batalah transaksi jual beli tersebut.
Di dalam Islam sendiri jual beli diperkenalkan dalam bidang muamalah.
pengertian muamalah dalam arti luas adalah aturan hukum Allah untuk mengatur
manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dan definisi pengertian muamalah
arti sempit adalah aturan-aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia dalam kaitannya dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta
benda.7
7 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h.1.
7
Menurut jumhur ulama salah satu yang menjadi rukun dan syarat sah nya jual
beli adalah ijab dan qabul, dimana terdapat syarat yang terkait dengan ijab dan qabul
ini, yaitu ijab dan qabul ini dilakukan dalam satu majelis. Dengan kata lain dalam
melakukan jual beli dilakukan dengan cara bertemunya dua orang yaitu penjual dan
pembeli sehingga terciptalah ijab dan qabul dalam jual beli ini disatu tempat.
Syarat jual beli dalam Islam sebenarnya sudah terpenuhi oleh jual beli online,
dimana selama benda yang dijual tidak najis dan memberikan manfaat, maka benda-
benda tersebut halal hukumnya atau boleh untuk diperjual belikan. Namun dilihat dari
sisi akadnya, konsep jual beli online ini menimbulkan fenomena baru dalam hukum
Islam. Konsep jual beli online yang tidak mengharuskan para pelakunya berada
dalam satu majelis (tempat) untuk saling bertemu langsung dalam melakukan jual
beli ini menimbulkan perdebatan, dimana nantinya akan mempengaruhi hukum jual
beli online dengan sistem dropshipping ini dalam sudut pandang hukum Islam.
Berdasarkan penjelasan dan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penyusunan skripsi dengan judul “JUAL BELI ONLINE DENGAN
MENGGUNANAKAN SISTEM DROPSHIPPING MENURUT SUDUT
PANDANG AKAD JUAL BELI ISLAM (Studi Kasus Pada Forum Kaskus)”
B. Identifikasi Masalah
Pembahasan masalah ini memiliki cakupan yang sangat luas, sehingga penulis
melakukan identifikasi pada pembahasan ini sehingga tidak melebar dari cakupannya.
Identifikasi masalah tersebut antara lain:
8
1. Bagaimanakah skema dari jual beli online model dropshipping ini?
2. Bagaimana cara menentukan supplier yang baik dan supplier yang buruk bagi
seorang calon dropshipper?
3. Apakah perbedaan mendasar antara dropshipping dan makelar?
4. Adakah kiat khusus agar bisnis dropshipping ini menjadi bisnis yang
sukses/berhasil?
5. Bagaimana Islam memandang jual beli dengan metode dropshipping ini?
6. Apakah kendala-kendala yang mungkin dihadapi bagi seorang dropshipper?
7. Sejauh mana para member KASKUS telah melakukan bisnis jual beli dengan
menggunakan metode dropshipping ini?
C. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Dalam dunia bisnis online, terdapat beberapa metode dalam sistem jual
belinya, seperti re-seller, COD (Cash On Delivery) ataupun dengan sistem
dropshipping.
Dalam setiap sistem tentu saja terdapat kekurangan maupun kelebihannya
masing-masing. Namun, untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini,
penulis membatasi masalah-masalah agar pembahasan menjadi lebih jelas,
terarah dan tidak meluas. Penulis membatasi penulisan dengan cara hanya
membahas bagaimana sistem dropshipping ini bekerja dan bagaimana sistem ini
dilihat dalam tinjauan maqashid syariah.
9
2. Perumusan Masalah
Dari identifikasi masalah tersebut, penulis merumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana skema dari jual beli online dengan sistem dropshipping ini?
2. Bagaimana jual beli online dengan sistem dropshipping ini ditinjau dari
kesesuain akad jual beli dalam Islam?
D. Tujuan dan Manfaat Peneletian
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah diajukan sebelumnya, secara garis tujuan yang dicapai oleh penulis
adalah:
a. Dapat menjelaskan secara jelas gambaran mengenai sistem dropshipping
dalam jual beli online secara menyeluruh
b. Agar mengetahui bagaimana kesesuaian sistem dropshipping ini dengan
akad jual beli dalam Islam
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Diharapkan dari tulisan ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan
masukkan bagi para calon pengusaha baru, terutama bagi mahasiswa untuk
berani mengambil tindakan wirausaha mandiri sehingga dapat menciptakan
10
suatu lapangan pekerjaan baru tanpa harus memikirkan keterbatasan terhadap
jarak, waktu ataupun modal
b. Secara Praktis
- Diharapkan bagi masyarakat agar mampu memanfaatkan kegunaan
internet dengan maksimal untuk hal yang lebih penting, dalam hal ini
melakukan jual beli online daripada sekedar untuk bersosialisasi
secara maya.
- Diharapkan bagi penulis agar hasil tulisan ini dapat dipergunakan dan
dikaji lebih lanjut pada periode berikutnya jika terus mengalami
perkembangan.
E. Tinjauan Kajian Terdahulu
No. Judul/Penyusun/Tahun Substansi Perbedaan Dengan
Penulis
1. “Transaksi Jual Beli
Melalui Media Internet
(E-Commerce)
(Studi Komparatif Empat
Mahzab)”
Nurul Nasihah
2009
Fakultas Syariah dan
Skripsi ini
membahas tentang
jual beli online
melalui media
internet atau dikenal
dengan sebutan e-
commerce, sesuai
dengan tata cara
Perbedaan mendasar
dengan skripsi yang
penulis kaji terdapat
pada sistemnya, penulis
tidak hanya
menjabarkan tentang
apa itu jual beli online,
namun lebih menjurus
11
Hukum
Universitas Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah Jakarta
yang berlaku dan
juga langkah-
langkah dalam
melakukan jual beli
online tersebut.
Transaksi e-
commerce ini
kemudian dipandang
sesuai dengan
hukum Islam dan
berdasarkan
pendapat para
mahzab
kepada sebuah sistem
jual beli online dengan
metode dropshipping
12
2. “Analisa Hukum Islam
Tentang Jual Beli Gold
Pada Game Online Jenis
World Of Warcraft
(WOW)”
Yasinta Devi
2010
Fakultas Syariah dan
Hukum
Universitas Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah Jakarta
Skripsi ini
membahas tentang
jual beli gold pada
game online dengan
menggunakan mata
uang rupiah yang
ditukarkan dengan
mata uang game
tersebut. Kemudian
dilihat dari sisi Islam
yang menekankan
kepada pandangan
hukum Islam itu
sendiri terhadap jual
beli gold pada game
tersebut
Perbedaan dengan
skripsi yang penulis kaji
terutama pada jenis
benda apa yang
diperjual belikan, yang
penulis kaji benda yang
dijual merupakan benda
yang wujudnya nyata
(bisa
disentuh,dirasakan,dll)
sedangkan yang
dianalisis oleh penulis
sebelumnya adalah
berupa benda maya
yang berwujud mata
uang dalam dunia
virtual/game
3.
“Analisis Pengaruh
Kepercayaan,
Kemudahan Dan
Skripsi ini
membahas tentang
bagaimana tata cara
Perbedaan mendasar
dengan skripsi yang
penulis kaji adalah
13
Kualitas Informasi
Terhadap Keputusan
Pembelian
Secara Online Di Situs
KASKUS”
Benito Adityo
2011
Fakultas Ekonomi
Universitas Dipenogoro
Semarang
dalam belanja di
dunia e-commerce,
faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi
tingkat kepercayaan
dalam berbelanja
online, kemudahan
apa saja yang didapat
dan juga berbagai
macam informasi
yang dicari guna
pada akhirnya
menentukan
keputusan dalam
berbelanja online,
terutama dalam situs
KASKUS yang
didalamnya terdapat
sub-forum jual beli
online
tentang jual beli online
dengan media internet
atau e-commerce namun
bukan hanya tentang
suatu situs yang
menyediakan jasa untuk
melakukan bisnis online
dengan sistem
drophipping saja,
namun lebih menyorot
kepada sistem
dropshipping itu sendiri
dan pandangan hukum
Islam terhadapnya
14
F. Teknik Penulisan Skripsi
Adapun teknik dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada
buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2012” diterbitkan oleh Pusat Pengembangan dan
Penjaminan Mutu (PPMJ) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun2012. Merupakan pedoman penulisan karya ilmiah
mahasiswa UIN Jakarta, khususnya Fakultas Syari’ah dan Hukum
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi pengertian dari jual beli secara syar’i, dasar
hukum, syarat dan hukum dan juga definisi dari jual beli online
secara lebih terinci
BAB III GAMBARAN UMUM
Bab ini berisi metode yang digunakan penulis dalam menyusun
skripsi dengan teknik pengumpulan data seperti observasi,
wawancara dan studi dokumentasi sesuai dengan model skripsi
yang penulis angkat yaitu kualitatif
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
15
Pada bab ini penulis mencoba untuk menjelaskan bagaiman
Islam membahas jual beli secara online (e-commerce) dan
khususnya e-commerce yang menggunakan sistem
dropshipping.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari bab-bab sebelumnya, serta
saran-saran yang akan diberikan oleh penulis.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Jual Beli dalam Fiqh Islam
1. Pengertian Jual Beli
Fiqh menurut etimologi berarti pemahaman. Dalam arti lebih luas fiqh
merupakan hukum Islam yang berkaitan dengan perbuatan/tindakan manusia yang
didapatkan dari dari dalil-dalil yang spesifik melalui proses ijtihad(campur tangan
manusia).
Selanjutnya, kata mua’amalat berasal dari bahasa arab muamalat yang
merupakan derifasi (bentukan) dari kata „alama-yuamilu-muamalatan yang menurut
bahasa (etimologi) memiliki arti saling bertindak, berbuat, pekerjaan, pergaulan
sosial, bisnis dan transaksi.1
Fiqh muamalat adalah aturan-aturan hukum Islam yang berkaitan dengan
tindakan hukum manusia dalam persoalan-persoalan keduniaan, seperti jual beli,
gadai, perdagangan, sewa, syarikat, mudharabah, nikah, hibah, waris, wasiat, perang,
perdamaian dan segala hal yang dibutuhkan manusia dalam hidupnya.2
Jual beli dalam istilah fiqh disebut dengan al-bai‟ yang berarti menjual,
mengganti, atau menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Lafadz al-bai‟ dalam
1AH. Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, cet.1, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h.3.
2Ibid.,h.3.
16
bahasa arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yakni kata asy-syira‟
(beli). Dengan demikian, kata al-bai‟ berarti jual sekaligus juga berarti beli.3
Dapat diambil garis besarnya bahwa jual beli adalah terjadinya pertukaran
suatu barang dengan barang lainnya diantara dua pihak, yang nilainya sukarela sesuai
dengan perjanjian diantara kedua pihak tersebut, dibenarkan menurut syar’a dan
disepakati bersama. Atau pemindahan hak dan kepemilikan dari satu pihak kepada
pihak lain yang bisa dilakukan dengan cara pertukaran barang (barter) maupun
pemindahan dengan alat ganti yang disesuaikan.
2. Dasar Hukum Jual Beli
Barang siapa terjun langsung ke dunia usaha dan bergelut dengan berbagai
macam muamalat, berkewajiban untuk mengetahui hal-hal yang dapat mengakibatkan
jual beli itu sah atau tidak. Ini dimaksudkan agar muamalat berjalan sah, segala sikap
dan tindakannya jauh dari kerusakan yang tidak dibenarkan4
Islam sebagai agama rahmatan lil „alamin, yang merupakan rahmat bagi
semua, bagi semesta dan segala isinya, telah memberikan ajaran-ajaran yang
memudahkan manusia untuk menjalani kehidupannya. Dalam Islam telah tertulis
segala tata cara untuk segala hal, mulai dari apa-apa yang diperbolehkan dan yang
tidak diperbolehkan, sampai hal-hal simple mulai dari manusia bangun dari tidurnya,
melakukan aktivitas, sampai manusia itu kembali kepada tidurnya (beristirahat)
3 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalat, cet.2, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h.111.
4 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah,cet.2, (Bandung: PT. Al-Ma’rif,2010), h.46.
17
seperti membaca doa sebelum memulai segala sesuatunya dan juga untuk saling
tolong menolong sesama manusia sebagai makhluk sosial dalam kesehariannya.
Dalam perihal jual beli, Islam mendorong agar manusia melakukan jual beli
sebagai salah satu cara manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan melakukan
jual beli maka manusia akan tercipta rasa tolong menolong, rasa kebersamaan dan
juga rasa membutuhkan satu sama lain.
Dalam melakukan jual beli pun Islam telah menggambarkan tata cara yang
baik dan benar agar tidak ada kerugian diantara manusia-manusia yang melakukan
tranksaksi jual beli. Dasar hukum perihal jual beli terdapat dalam beberapa ayat di
dalam Al-Quran, diantaranya:
“ ان أدم للا ب و انش دش ع اث ”
“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba.”(Surah al-Baqarah 2:275)
ل ذقرها كى ذشاض ي ذجاسج ع ذك كى تانثاغم ئل أ انكى ت آيا ل ذأكها أي ا انز ”ا أ
تكى سدى ا“ كا للا فسكى ئ أ
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (Surah an-Nisa` 4:29).
18
Jual beli adalah merupakan suatu akad, dan dapat dikatakan sah apabila telah
memenuhi rukun dan syarat jual beli. Akad ialah ikatan kata antara penjual dan
pembeli. Jual beli belum dapat dikatan sah apabila ijab dan qabul belum dilakukan,
karena ijab qabul menunjukkan kerelaan(keridhaan) diantara kedua belah pihak.
Menurut jumhur ulama, rukum jual beli itu ada empat, yaitu sebagai berikut.
a. Orang yang berakad (penjual dan pembeli).
b. Sighat (lafaz ijab dan qabul).
c. Ada barang yang dibeli.
d. Ada nilai tukar pengganti barang.
Menurut Mazhab Hanafi, orang yang berakad, barang yang dibeli, dan nilai
tukar barang(1,3,4) diatas, termasuk syarat jual beli bukan rukun. Dalam bertransaksi
itu diperlukan rukun-rukun. Adapun rukun jual beli ada tiga, yaitu akad(ijab qabul),
orang yang berakad(penjual dan pembeli), dan ma‟kud alaih (objek akad).5
Sedangkan mayoritas ulama, menetapkan bahwa syarat jual beli sesuai dengan
rukun jual belinya, yakni6
a. Syarat orang yang berakad
1) Berakal dan mummayiz; tidak sah jual beli yang dilakukan oleh orang gila,
anak kecil dan bodoh.
2) Berjumlah dua orang atau lebih.
5 Sohari Sahrani dan Ru’fah Abdullah, Fiqh Muamalat, cet.1, (Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia, 2011), h.67. 6 Isnawati Rais dan Hasanudin, Fiqh Muamalat dan Aplikasinya Pada LKS ,(Jakarta: Lembaga
Penlitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011), h.69.
19
b. Syarat ma‟qud „alaih (harga atas nilai tukar pengganti barang dan barang yang
dibeli)
1) Barang yang dijual diketahui dengan jelas.
2) Barang yang dijual merupakan benda yang bernilai atau bermanfaat.
3) Barang yang dijual merupakan hak milik penjual.
4) Barang yang dijual dapat diserahterimakan.
c. Syarat Sighat (lafadz ijab dan qabul)
1) Kecakapan; kedua belah pihak haruslah orang yang cakap dalam melakukan
transaksi.
2) Adanya kesesuaian antara ijab dan kabul.
3) Dilakukan dalam satu tempat.
Jual beli yang menjadi kebiasaan, misalnya jual beli sesuatu yang menjadi
suatu kebutuhan sehari-hari tidak disyaratkan ijab dan kabul, ini dalah pendapat
jumhur. Menurut fatwa Ulama Syafi’iyah, jual beli barang yang kecil pun harus ijab
dan kabul, tetapi menurut Imam Al-Namawi dan Ulama Muta’akhirin Syafi’iyah
berpendirian bahwa boleh jual beli barang-barang yang kecil dengan tidak ijab dan
kabul seperti membeli sebungkus rokok.7
3. Macam-macam Jual Beli
a. Jual beli ditinjau dari aspek pelaku akad (subjek), dibedakan menjadi tiga
macam yaitu:8
7 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalat, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010) h.71.
8 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalat, h.77.
20
1) Akad jual beli yang dilakukan dengan lisan seperti yang dilakukan oleh
kebanyakan orang. Namun bagi yang bisu, dapat diganti dengan isyarat
yang merupakan ungkapan didalam hatinya sebagaimana ucapan bagi
orang yang dapat berbicara.
2) Akad jual beli melauli perantara atau tulisan. Dinyatakan sah hukumnya,
hal ini sama dengan akad jual beli yang dilakukan secara lisan apabila
kedua belah pihak tidak saling bertemu.
3) Jual beli dengan perbuatan atau dikenal dengan istilah mu‟athah, yaitu
mengambil dan memberikan barang tanpa ijab qabul karena sudah
tercantum label harga pada objek, sehingga dapat dibayarkan harga
barang tersebut.
b. Jual beli ditinjau dari sisi objek akad, dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1) Bai‟ al-muthlaq, yaitu jual beli antara barang dengan uang. Seperti
yang digunakan saat ini.
2) Bai‟ al- muqayadhah, yaitu jual beli barang dengan barang (barter).
Misalnya tukar menukar tas dengan sepatu
3) Bai‟ al-sharf, yaitu jual beli mata uang dengan mata uang lainnya.
Seperti tukar menukar rupiah dengan real.9
4) Bai‟ al-salam, yaitu jual beli pesanan antara barang dengan
harga/uang, dikarenakan barang tidak ada pada saat akad dan baru
9 Ghufron A. Masadi, Fiqh Muaalah Kontekstual, cet.1, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2002), h.141.
21
akan ada dikemudian hari. Maka dalam hal ini barang tidak lagi dinilai
sebagai „ain melainkan sebagai dain (tanggungan) sedangkan uang
yang dibayarkan sebagai tsaman (harga jual) berlaku sebagai „ain.10
c. Jual beli ditinjau dari harga jual (tsaman) yang dikenakan kepada pembeli,
dibagi menjadi empat, yaitu11
:
1) Jual beli Murabahah, yaitu jual beli dengan menarik keuntungan
tertentu dari harga beli barang semula, dimana pihak pembeli
mengetahui besaran keuntungan yang diambil oleh pihak penjual.
2) Jual beli Tauliyah, yaitu jual beli dengan tidak menarik keuntungan
tertentu dari harga beli barang semula, dimana pihak pembeli
mengetahui besar modal pembelian barang tersebut.
3) Jual beli al-wadhii‟ah, yaitu jual beli dengan harga jual lebih rendah
dari harga beli barang semula, dimana pihak pembeli mengetahui besar
modal pembelian barang tersebut.
4) Jual beli al-musawamah, yaitu jual beli dengan harga jual sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak, dimana pihak penjual biasanya
menyembunyikan besar modal pembelian barang tersebut.
d. Jual beli sesuatu yang dilarang yang jelas batal hukumnya
1) Barang yang dihukumkan najis oleh agama seperti babi, berhala dan
bangkai.
10
Ibid.,h.141. 11
AH. Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, cet.1, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h.109.
22
2) Menentukan dua harga untuk satu barang yang diperjualbelikan.
3) Jual beli ghrara, yaitu jual beli yang tidak jelas mengenai objek, harga,
besar atau kecilnya jumlah, maupun waktu penyerahan.
e. Jual beli yang dilarang tetapi sah hukumnya.
1) Jual beli najasyi, yaitu seorang menambah atau melebihi harga
komoditas milik temannya atau milik orang lain dengan maksud
memancing agar orang itu mau membeli barang tersebut.
2) Menjual diatas penjualan orang lain, artinya seorang penjual berkata
kepada pembelinya untuk membeli barang dagangannya daripada
barang dagangannya saja yang lebih murah daripada harga dagangan
penjual lain. Padahal mengenai harga yang dijual oleh penjual lain
belum diketahui jelas apakah memang lebih mahal atau ternyata sama
harganya.
Aktivitas jual beli dapat menimbulkan berbagai macam kriteria yang
kemudian membaginya kedalam berbagai aspek seperti ditinjau dari subjek akad,
objek akad, harga jual, dan juga ditinjau dari hukum jual beli itu sendiri.
B. Akad Jual Beli dalam Fiqh Islam
1. Pengertian Akad
Dalam Islam, ketika hendak melakukan jual beli, terdapat akad yang harus
dipenuhi oleh keduap belah pihak antara penjual dan pembeli. Akad yang timbul
tersebut tergantung dari perjanjian antara kedua belah pihak dalam jual beli tersebut.
23
Akad secara harfiah berarti ikatan, yakni mengadakan ikatan persetujuan atau
ikatan untuk memberi dan menerima bersama-sama dalam satu waktu.12
Artinya,
ikatan itu menimbulkan sesuatu yang harus dipenuhi, sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat al-Maidah ayat 1 yang berbunyi:
ش ي ا أ كى غ عه عاو ئل يا ره ح ال فا تانعقد أدهد نكى ت آيا أ ذها انز ”
ذكى يا شذ “ للا رى دشو ئ أ ذ انص
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan
bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian
itu) dengan tiddak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.”
Akad (ikatan, keputusan, penguatan) atau perjanjian atau kesepakatan atau
transaksi dapat diartikan sebagai komitmen yang terbingkai dengan nilai-nilai
syariah. Dalam istilah Fiqih, secara umum akad berarti sesuatu yang menjadi tekad
seseorang untuk melaksanakan baik yang muncul dari satu pihak seperti wakaf, talak,
dan sumpah, maupun yang muncul dari dua pihak seperti jual beli, sewa, wakalah,
dan gadai.13
2. Macam-Macam Akad
Akad Tijarah adalah segala macam perjanjian yang menyangkut for profit
transaction. Akad-akad ini dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan, karena itu
12
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, cet.3, (Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada,2004), h.65. 13
Ascary, Akad dan Produk Perbankan Syariah, cet.3, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h.35.
24
bersifat komersil. Contoh akad tijarah adalah akad-akad investasi, jual beli, dan sewa
menyewa. Yang termasuk kedalam akad tijari yaitu murabahah, salam istishna,
ijarah, dan musyarakah.14
a. Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual
menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli kemudian menjual kepada
pihak pembeli dengan mensyaratkan keuntungan yang diharapkan sesuai jumlah
tertentu. Dalam akad Murabahah, penjual menjual barangnya dengan meminta
kelebihan atas harga beli dengan harga jual. Perbedaan antara harga beli dan harga
jual barang disebut dengan margin keuntungan.15
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual
menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli kemudian menjual kepada
pihak pembeli dengan mensyaratkan keuntungan yang diharapkan sesuai jumlah
tertentu.16
1) Dasar Hukum Murabahah
a) Al-Qur’an
“ أدم للا انث تا ع و انش دش ”
"..dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba" (QS. Al-
Baqarah:275).
14
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.70. 15
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), h.138. 16
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.113.
25
b) Al-Hadits
Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda,“Tiga hal yang
didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah
(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah,
bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah).
c) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
No.04/DSNMUI/IV/2000, tentang MURABAHAH.
2) Syarat dan Rukun Murabahah
a) Syarat Murabahah
(1) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.
(2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
(3) Kontrak harus bebas dari riba.
(4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang
sesudah pembelian.
(5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
b) Rukun Murabahah
Rukun dari akad Murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi
ada beberapa, yaitu:
(1) Pelaku Akad, yaitu ba‟i (penjual) adalah pihak yang memiliki
26
barang untuk dijual, dan musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan akan
membeli barang;
(2) Objek akad, yaitu mabi‟ (barang dagangan) dan tsaman (harga);
(3) Shight, yaitu Ijab dan Qabul.
b. Bai‟ As-Salam (In-front Payment Sale)
1) Pengertian Bai‟ as-Salam
Dalam pengertian yang sederhana, bai‟ as-salam berarti pembelian barang
yang diserahkan di kemudian hari, sedangkan pembayarannya dilakukan di
muka.Salam dalam istilah fiqih disebut juga salaf. Secara etimologi, kedua kata
tersebut memiliki makna yang sama, yaitu mendahulukna pembayaran dan
mengakhirkan barang. Penggunaan kata salam biasanya digunakan oleh orang-orang
Hijaz, sedangkan penggunaan kata salaf biasanya digunakan oleh orang-orang Irak.17
Dalam menggunakan akad salam, hendaknya menyebutkan sifat-sifat dari
objek jual beli salam yang mungkin bisa dijangkau oleh pembeli, baik berupa barang
yang ditakar, ditimbang maupun diukur. Disebutkan juga jenisnya dan semua
identitas yang melekat pada barang yamg dipertukarkan yang menyangkut kualitas
barang tersebut. jual beli salam juga dapat berlaku untuk mengimport barang dari luar
negeri dengan menyebutkan sifat-sifatnya, kualitasnya dan kuantitasnya. Penyerahan
17
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2002),
h.143.
27
uang muka dan penyerahan barangnya dapat dibicarakan bersama dan biasanya
dibuat dalam suatu perjanjian.18
Dalam dunia bisnis modern, bentuk jual beli salam dikenal dengan pembelian
dengan cara pesan (indent).19
Tujuan utama dari jual beli salam adalah untuk saling
membantu dan menguntungkan antara konsumen dan produsen.
2) Dasar Hukum Jual Beli Salam
a) al-Qur’an, surat al-Baqarah ayat 282 :
“ فاكرث أجم يس ئن رى تذ آيا ئرا ذذا ا انز ”ا أ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermua‟amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya dan hendaklah seorang penulis diantara kamu
menuliskannya dengan benar.”20
b) al-Hadits
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah saw datang ke Madinah
dimana penduduknya melakukan salaf (salam) dalam buah-buahan
(untuk jangka waktu) satu,dua, dan tiga tahun. Beliau berkata,
يعهو ئن أجم يعهو“ ص م يعهو ك ء فف أسهف ف ش ”ي
18
M. Alis Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, h.144. 19
Mustafa Kemal, Fikih Islam, (Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2003), h.356. 20
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, h.70.
28
“Barang siapa yang melakukan salaf (salam), hendaknya ia melakukan
dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka
waktu yang diketahui.”
Berdasarkan hadis tersebut, jual beli salam ini hukumnya dibolehkan, selama
ada kejelasan ukuran, timbangan dan waktunya ditentukan. Dasar hukum jual beli ini
telah sesuai dengan tuntutan syariat dan kaidah-kaidahnya. Bahkan dalam prakteknya,
jual beli salam juga tidak meyalahi qiyas yang membolehkan penangguhan
penyerahan barang seperti halnya dibolehkannya penangguhan pembayaran.21
3) Rukun dan Syarat Bai’ as-Salam
Adapun rukun jual beli salam menurut jumhur ulama, terdiri atas:
a) Muslam (Pembeli)
b) Muslam ilaih (Penjual)
c) Muslam fiihi (Objek Barang)
d) Sighat (Ijab dan Qabul)
Syarat, terdiri atas:
a) Syarat orang yang berakad
Ulama Malikiyah dan Hanafiyah mensyaratkan aqid (muslam dan muslam
ilaih) harus berakal, yakni sudah mumayyiz, anak yang agak besar yang pembicaraan
dan jawabannya dapat dipahami, serta berumur minimal 17 tahun. Oleh karena itu
21
Burhanuddin S, Hukum Kontrak Syariah, (Yogyakarta: BPFE, 2009), h.213.
29
anak kecil, orang gila dan orang bodoh tidak boleh menjual harta sekalipun itu
miliknya.22
b) Syarat yang terkait dengan pembayaran atau harga, diantaranya:
Alat bayar harus diketahui dengan jelas jumlah dan jenisnya oleh pihak yang
terlibat dalam transaksi.
(1) Pembayaran harus dilakukan seluruhnya ketika akad telah disepakati.
(2) Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang.23
c) Syarat yang terkait dengan barang, diantaranya:
(1) Barangnya menjadi utang atau tanggungan bagi penjual. Dengan
demikian barang pesanan yang telah menjadi tanggungan pihak
penjual, keberadaannya tidak boleh diserahkan kepada pihak lain.
(2) Komoditinya harus dengan sifat-sifat yang jelas, misalnya dengan
disebutkan jenis, warna, ciri-ciri, macam dan ukurannya.24
(3) Barang yang dipesan harus tersedia dipasaran sejak akad berlangsung
sampai tiba waktu penyerahan.
(4) Barang yang dipesan dalam akad salam harus barang yang banyak
pandanannya di pasaran yang kuantitasnya dapat dinyatakan melalui
hitungan, takaran atau timbangan.
(5) Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari.25
22
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, h.74. 23
Muhammad, Model-model Akad Pembiayaan di Bank Syariah, (Yogyakarta: UII Press,
2009), h.79. 24
Abdul Fatah Idris dan Abu Ahmadi, Terjemahan Ringkas Fiqih Islam Lengkap, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1990), h.141.
30
d) Syarat tentang waktu dan penyerahan barang
(1) Mengenai tenggang waktu penyerahan barang dapat saja ditentukan
tanggal dan harinya, tetapi tidak semua jenis barang dapat ditentukan
demikian.26
(2) Syarat tentang penyerahan barang
Pihak-pihak yang bertransaksi harus menunjuk tempat untuk penyerahan
barang yang dipesan, ketentuan ini ditetapkan apabila untuk membawa barang
pesanan diperlukan biaya pengiriman atau tempat terjadinya transaksi tidak layak
dijadikan tempat penyerahan barang seperti ditengah gurun.
Jika kedua belah pihak tidak mencamtukan penentuan tempat serah terima,
jual beli salam tetap dinyatakan sah, dan tempat penyerahan bisa ditentukan
kemudian. Hal ini dikarenakan tidak ada hadis yang menjelaskannya.27
c. Istishna
1) Pegertian Istishna
Akad Istishna adalah transaksi terhadap barang dagangan dalam tanggungan
yang diisyaratkan untuk mengerjakannya.28
Objek transaksinya adalah barang yang
harus dikerjakan dan pekerjaannya pembuatan barang itu.
25
Ahmad Mujahidin, Kewenangan dan Prosedur Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di
Indonesia, cet.1, (Bogor: Penerbit Ghalian Indonesia, 2010), h.177. 26
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), h.93. 27
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2003)
h.146. 28
Abdullah bin Muhamad Ath-Thayyar, “Ensiklopedia Fiqih Muamalah Dalam Pandangan 4
Mahzab,’’ Maktabah Al-Hanif, No.190 (2004): h.143, review buku Al- Khaisani, Bada’I Ash-Shana’I
Juz VI , hal.2677
31
Istishna ialah kontrak atau transaksi yang ditandatangani bersama antara
pemesan dengan produsen untuk pembuatan suatu jenis barang tertentu atau suatu
perjanjian jual beli dimana barang yang akan diperjualbelikan belum ada29
2) Dasar Hukum Istishna
a) al-Qur’an, Surat al-Baqarah ayat 282 :
“ فاكرث أجم يس ئن رى تذ آيا ئرا ذذا ا انز ”ا أ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermua‟amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya
dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan
benar.”
b) Hadits Nabi riwayat Tirmizi:
عه سه ان أدم دشايا و دالل أ ئل صهذا دش سه ان هخ جائض ت ”انص
“ أدم دشايا سا انرشيز ع عش و دالل أ ى ئل ششغا دش ت عفششغ
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang
haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali
syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram”
(HR. Tirmizi dari „Amr bin „Auf).
29
Moh. Rifai, Konsep Perbankan Syari‟ah, (Semarang: Wicaksana, 2002), h.73.
32
c) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Tentang Istishna
Fatwa Dewan Syari’ah No: 06/DSN-MUI/IV/2000 tertanggal 4 April 2000
M / 29 Dzulhijjah 1420 H di Jakarta.
Transaksi istishna adalah transaksi yang bergerak dalam bidang pekerjaan dan
barang dalam tanggungan sehingga mempunyai hokum menikat bagi kedua belah
pihak jika memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya.30
3) Rukun dan Syarat Istishna
a) Rukun Istishna
(1) Penjual/penerima pesanan/pembuat (Shani)
(2) Pembeli/pemesan (Mustashni)
(3) Barang (Mashnu)
(4) Harga (Tsaman)
(5) Sighat (Ijab Qabul)
b) Syarat Istishna31
(1) Syarat istishna pada barang
(a) Barang yang dibuat dijelaskan jenisnya, bentuknya, sifatnya, dan
kadarnya sehingga tak lagi terdapat jahalah dan perselisihan pendapat
dapat terhindari.
30
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syari‟ah: Wacana Ulama & Cendikiawan, (Jakarta:
Tazkia Institute, 1999), h. 147. 31
Sofyan Syafri Harapan dkk, Akuntansi Perbankan Syariah, cet.1, (Jakarta: Penerbit LPEE
Usakti, 2005), h.183.
33
(b) Hendaklah istishna merupakan sesuatu yang biasanya dilakukan diantara
manusia seperti perabot barang rumah tangga, sepatu, keperluan
binatang, dan sebagainya.
(2) Syarat Harga/Tsaman
(a) Harus diketahui semua pihak.
(b) Bisa dibayarkan pada waktu akad, secara cicilan, atau ditangguhkan
pada waktu tertentu pada masa yang akan datang.
d. Ijarah
1) Pengertian Ijarah
Secara etimologi ijarah bermakna menjual manfaat. Secara terminologi ijarah
adalah suatu jenis akad yang mengambil manfaat dengan jalan penggantian.
Sedangkan dalam peraturan bank Indonesia dengan transaksi sewa menyewa atas
suatu barang dan upah mengupah suatu jasa dalam waktu tertentu melalui
pembayaran sewa atau imbalan jasa.32
2) Landasan Hukum Ijarah
a) al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 233
رى ت رى ياآذ كى ئرا سه لدكى فال جاح عه ا أ ذسرشظع أسدذى أ ئ ف عش ان ”
اذقا ش“ تص ه اذع للا ت ا أ اعه
“…Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, tidak dosa
bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.
32
Isnawati Rais dan Hasanudin, Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada LKS, h.156.
34
Bertaqwalah kepada Allah; dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan.”
b) al-Hadits
ل للا ا، فاا سس اء ي ياسعذ تان سع انض ي اق ا عه انس كا كش السض ت
“ ح صه للا فع كشا تزة أ أيشا أ رن سهى ع آن عه
“Kami pernah menyewankan tanah dengan (bayaran) hasil pertaniannya;
maka, Rasulullah melarang kami melakukan hal tersebut dan memerintahkan
agar kami menyewakannya dengan emas atau perak.”
3) Syarat dan Rukun Ijarah
Ijarah atau sewa menyewa dalam Islam dianggap sah apabila memenuhi
rukun dan syaratnya. Menurut ulama Mahzab Hanifiyah, bahwa rukun ijarah hanya
satu, yaitu ijab dan qabul saja (ungkapan menyerahkan dan persetujuan sewa
menyewa.33
Sedangkan syarat sah nya ijarah adalah34
a) Subjek Akad (pihak yang menyewakan dan pihak yang menyewa barang)
Pihak yang menyewakan haruslah cakap untuk bertindak melakukan
perbuatan hukum dalam akad. Dia haruslah pemilik barang, wakilnya atau
pengampunya.
33
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalat), h.227. 34
Irma Devita Purnamasari & Siswarno, Panduan Lengkap Hukum Praktis Populer Akad
Syariah, h.110.
35
b) Objek Akad (barang yang disewakan)
Tujuan penggunaan barang yang disewakan harus dicantumkan dalam
akad ijarah. Apabila penggunaan barang yang disewakan tidak dinyatakan
secara pasti, barang yang disewakan tersebut digunakan berdasarkan
aturan umum atau kebiasaan.
c) Akad
Dalam ijarah dibuat suatu ketentuan bahwa akad bisa dilakukan secara
lisan, tulisan ataupun isyarat. Namun, harus ada kata sepakat dengan
kalimat yang jelas.
e. Musyarakah
1) Pengertian Musyarakah/Syirkah
Musyarakah atau syirkah adalah suatu perjanjian antara dua atau beberapa
pemilik modal atau menyertakan modalnya pada suatu proyek, dimana masing-
masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta, mewakilkan atau menggugurkan
haknya dalam manajemen proyek. Keuntungan dari hasil usaha bersama ini dapat
dibagikan baik menurut proporsi penyertaan modal masing-masing maupun sesuai
dengan kesepakatan bersama. Manakala merugikan kewajiban hanya sebatas modal
masing-masing.35
Musyarakah/syirkah berarti percampuran, yakni mencampurkan satu harta
dengan harta lain sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam bahasa
35
Karmen A. Perwaatmadja dan Muhammad Syafi’I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank
Islam, (Yogyakarta: Pt Dana inakti Primayasa, 1999), h.22.
36
Indonesia kata syirkah dapat diterjemahkan dengan istilah kemitraan, persekutuan
atau perkongsian.36
2) Landasan Hukum Musyarakah
a) Al-Qur’an surat as-Shaad ayat 24
انذاخ ها انص ع ا آي تععى عه تعط، ئل انز انخهطاء نثغ شا ي كث ئ م يا قه ”
ى “
“…Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu
sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian lain, kecuali orang yang
beriman dan mengerjakan amal shaleh; dan amat sedikitlah mereka ini…”.
b) Rukun dan Syarat Musyarakah
(1) Rukun Musyarakah
Menurut jumhur ulama, ruun perserikatan, baik syirkah amlak, maupun
syirkah amlak, maupun syirkah „uqud ada tiga:
(a) Shigat (Ijab dan Qabul)
Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para untuk
menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak/akad. Akad
ini dianggap sah jika diucapkan secara lisan atau tulisan dan dengan
disaksikan oleh para saksi.
36
Karnaen A. Perwataatmadja dan Hendri Tanjung, Bank Syariah: Teori,Praktik dan
Peranannya, cet.1, (Jakarta: Celestial Publishing, 2007), h.77.
37
(b) Pihak-pihak yang berkontrak
Objek akad harus jelas, yaitu terdiri dari modal kerja, keuntungan dan
kerugian.37
(2) Syarat Musyarakah
Berkaitan dengan akad:
(a) Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan
tujuan kontrak (akad)
(b) Penerimaan dan penawaran dilakukan saat kontrak.
(c) Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespendensi atau dengan
cara-cara komunikasi modern, seperti melalui media telepon atau
internet.
Berkaitan dengan pihak-pihak yang berkontrak
(a) Mitra haruslah orang yang berkopenten dalam memberikan atau
diberikan kekuasaan perwakilan.
(b) Setiap mitra harus menyediakan dana dan pekerjaan, dan
melaksanakan kerja sebagai wakil.
(c) Setiap mitra memberi wewenang kepada mitra yang lain untuk
mengelola asseSetiap mitra memberi wewenang kepada mitra yang
lain untuk mengelola asset dan masing-masing dianggap telah diberi
wewenang untuk melakukan aktivitas musyarakah dengan
37
Abdul Ghofur Ansshari, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2009), h.128.
38
memperhatikan kepentingan mitranya, tanpa melakukan kelalaian
dan kesalahan yang disengaja.
(d) Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau menginvestikan
dan untuk kepentingan sendiri.
Berkaitan dengan modal
(a) Modal yang diberikan harus berupa uang tunai, emas , perak atau
yang nilainya sama. Modal dapat terdiri dari asset perdagangan,
seperti barang –barang properti dan sebagainya. Jika modal terbentuk
asset harus dinilai terlebih dahulu dinilai dengan tunai dan disepakati
oleh para mitra.
(b) Para pihak tidak boleh meminjamkan, menyumbangkan ,
menghadiahkan modal musyarakah kepada pihak lain, kecuali atas
dasar kesepakatan.
(c) Pada prinsipnya dalam pembiayaan musyarakah tidak ada jaminan,
namun untuk menghindari terjadinya penyimpangan suatu LKS dapat
meminta jamninan.
Sedangkan akad kad tabarru‟ (gratuitous) adalah segala macam perjanjian
yang menyangkut non profit transaction (transaksi nirlaba). Transaksi ini pada
hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil. Akad tabarru‟
dilakukan dengan tujuan tolong-menolong dalam rangka berbuat kebaikan (tabarru‟
39
berasal dari kata birr dalam bahasa Arab, yang artinya kebaikan)38
. Dalam akad
tabarru‟, pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak berhak mensyaratkan imbalan
apapun kepada pihak lainnya. Imbalan dari akad tabarru‟ adalah dari Allah Swt,
bukan dari manusia. Namun demikian, pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh
meminta kepada counterpartnya (rekan transaksinya) untuk sekedar menutupi biaya
(cover the cost) yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru‟ tersebut.
Namun ia tidak boleh sedikit pun mengambil laba dari akad tabarru‟ itu. Bentuk
akad tabarru‟ dapat berupa memberikan sesuatu atau meminjamkan sesuatu baik
uang maupun jasa. Salah satu contoh dari akad tabarru‟ adalah wakalah.
f. Wakalah
1) Pengertian Wakalah
Secara bahasa al-Wakalah berarti al-Tafwidh (penyerahan, pendelegasian
dan pemberian mandat). Wakalah adalah sebuah transaksi dimanan
seseorang menunjuk orang lain untuk menggantikan dalam mengerjakan
pekerjaannya/perkaranya ketika masih hidup.39
2) Landasan Hukum Wakalah
a) al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 283:
“... تععكى تععا فهإد أي فا نرق للا ست أيار، انز اؤذ ...”
38
Burhanuddin Susanto, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: UII Press,
2008), h.259. 39
Abdul Rahman Ghazaly, dkk. Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), h. 187.
40
“…Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah
yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya…”.
b) al-Hadist:
ل للا سس صاس،ئ ال سجال ي سهى تعس أتا سافع آن صه للا عه ”
)سا يان ف انغأ ) د انذاسز “ ح ت جا ي فض
“Rasulullah SAW mewakilkan kepada Abu Rafi‟ dan seorang Anshar
untuk mengawinkan (qabul perkawinan Nabi dengan) Maimunah r.a.”
(HR. Malik dalam al-Muwaththa)”
c) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 10/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Wakalah
C. Electronic Commerce (E-commerce)
1. Historis E-commerce
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama
kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-
web (website). Menurut Riset, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan
seharga US$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober
2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat
diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US$ pada tahun 2011.40
40
Loreana Triasisca, “E-commerce dan E-bussiness” artikel diakses pada 25 September 2014
dari http://renaisca.wordpress.com/makalah-pti-2/makalah-pti/bab-ii-pembahasan/e-commerce-dan-e-
business/
41
Website-website yang telah menjadi outlet-outlet untuk untuk kepentingan
periklanan atau penjualan produk-produk untuk segala macam bisnis telah menjadi
fenomena. Dengan komunikasi komersialisasi internet dan keberadannya ditengah
jutaan pelanggan internasional yang potensial, aplikasi-aplikasi E-commerce telah
berkembang dengan cepat.41
Sekarang ini jumlah pengguna internet telah meningkat pesat di seluruh dunia
dan ini telah membuka jalan bagi sebuah bentuk baru dalam menjalankan bisnis.
Tidak hanya toko-toko atau outlet-outlet besar menjajakan barang jualannya melalui
media internet, bahkan seseorang secara personal yang memiliki kemampuan untuk
menghasilkan sesuatu barang dapat menjual hasil kemampuannya tersebut melalui
media internet juga.
E-commerce menggabungkan segala jenis bisnis yang dijalankan dengan
jaringan komputer dan dikendalikan lapisan luas perkembangan teknologi yang
menyatukan “ekonomi pengetahuan” (knowledge economy).42
2. Pengertian E-commerce
E-commerce adalah pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan serta
pengiriman dan pembayaran produk, jasa dan informasi di internet dan jaringan
41
Mohd Ma’sum Billah, Islamic E-commerce Terapan: Tinjauan Hukum dan Praktek,
(Malaysia: Sweet & Maxwell Asia, 2010), h.61. 42
Mohd Ma’sum Billah, Islamic E-commerce Terapan: Tinjauan Hukum dan Praktek, h.62.
42
lainnya, antara perusahaan berjaringan dengan pelanggan, pemasok dan mitra
bisnisnya.43
Menurut David Baum, “E-commerce merupakan satu set teknologi dinamis,
aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen serta
komunitas tertentu melalui transaksi elektronik berupa perdagangan jasa maupun
informasi yang dilakukan secara elektronik.”44
Sedangkan menurut Amir Hatman, E-commerce ialah suatu jenis dari
mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis
berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang dan
jasa.45
Pendapat lain mengatakan E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang
menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers
dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan
komputer (computer networks) yaitu internet.46
Terdapat berbagai definisi untuk mengungkapkan istilah E-commerce. Akan
tetapi pada umumnya E-commerce merujuk pada semua transaksi komersial yang
43
Bambang H, “Internet and E-commerce”, artikel diakses pada 24 September 2014 dari
http://bambanghermawan.ilearning.me/2014/07/01/89/ 44
Onno W.Purbo dan Aang Arif Wahyudi, Mengenal E-commerce, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2000), h.13. 45
Adi Nugroho, E-commerce Memahami Perdagangan di Dunia Maya, cet.I (Bandung:
Informatika, 2006), h.9. 46
Barkatulloh dan Teguh Prasetyo, Bisnis E-commerce: Studi Sistem Keamanan dan Hukum di
Indonesia, cet.1, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h. 5.
43
menyangkut organisasi atau individu yang didasarkan pada pemrosesan data yang
didigitalisasikan termasuk teks, suara dan gambar.47
3. Kelebihan dan Kekurangan E-commerce
a. Kelebihan dari E-commerce
Kelebihan yang dapat diambil dari penerapan E-commerce dapat dilihat dari 3
pihak utama yang terlibat di dalamnya yaitu: organisasi, konsumen, dan masyarakat.
1) Bagi organisasi/perusahaan
a) Pasar internasional
Dengan penerapan E-commerce sebuah perusahaan dapat memiliki sebuah
pasar internasional. Bisnis dapat dijalankan tanpa harus terbentur pada batas negara
dengan adanya teknologi digital. Pihak perusahaan dapat bertemu dengan partner dan
kliennya dari seluruh penjuru dunia. Hal ini menciptakan sebuah lembaga
multinasional virtual.
b) Penghematan biaya operasional
Biaya operasional dapat dihemat. Biaya untuk membuat, memproses,
mendistribusikan, menyimpan, dan memperbaiki kembali informasi juga dapat
ditekan.
c) Kustomisasi masal
E-commerce telah merevolusi cara konsumen dalam membeli barang dan jasa.
Produk barang dan jasa dapat dimodifikasi sesuai dengan keingingan konumen.
47
Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Islam, cet.1, (Yogyakarta:
Magista Insania Press, 2004), h.29.
44
Contohnya, di masa lalu saat perusahaan Ford mulai memasarkan mobil produksinya,
para pembeli hanya dapat membeli motor yang berwarna hitam karena yang dibuat
memang hanya warna tersebut. Namun sekarang pembeli dapat mengkonfigurasi
sebuah mobil sesuai dengan spesifikasi mereka hanya dalam beberapa menit,
misalnya menentukan warna mobil yang mereka inginkan untuk mobil yang akan
mereka beli, hanya dengan mengunjungi website Ford di internet.
d) Berkurangnya kendala inovasi
Yang dimaksud adalah dengan E-commerce, suatu perusahaan dapat
menghemat sumber daya karena mereka tidak dipusingkan dengan sulitnya membuat
penemuan baru untuk modifikasi produk mereka. Sebagai contoh, perusahaan seperti
Motorola (mobile phone) dan Dell (komputer) dapat mengumpulkan para
konsumennya yang memesan sebuah produk. Para konsumen dapat membuat suatu
daftar mengenai spesifikasi produk baru yang mereka inginkan dan mengirimkannya
ke perusahaan secara on-line. Kemudian perusahaan dapat merencanakan produksi
suatu produk berdasarkan spesifikasi konsumen dan mengirimkan hasilnya dalam
jangka waktu beberapa hari.
e) Biaya telekomunikasi yang lebih rendah
Internet lebih murah dari sebuah jaringan tambahan yang hanya digunakan
untuk telepon. Adalah lebih murah untuk mengirimkan sebuah fax atau e-mail via
internet daripada melakukan dial telepon secara langsung.
45
f) Digitalisasi proses dan produk
Contohnya pada kasus produk software dan audio video, produk digital
tersebut dapat diunduh atau dikirim lewat e-mail secara langsung ke konsumen
melalui internet dalam format digital. Hal ini tentu saja menghemat waktu dan biaya
pengiriman produk.
g) Batasan waktu kerja dapat diatasi
Bisnis dapat dijalankan tanpa mengenal batas waktu karena dijalankan secara
on-line melalui internet yang selalu beroperasi tiap hari.
2) Bagi Konsumen
a) Akses penuh 24 jam / 7 hari
Konsumen dapat berbelanja atau mengolah bernagai transaksi lain dalam 24
jam sepanjang hari, sepanjang tahun di sebagian besar lokasi. Contohnya memeriksa
saldo, membuat pembayaran, dan memperoleh informasi lainnya.
b) Lebih banyak pilihan
Konsumen tidak hanya memiliki sekumpulan produk yang bisa dipilih, namun
juga daftar supplier internasional sehingga konsumen memiliki pilihan produk yang
lebih banyak.
c) Perbandingan harga
Konsumen dapat berbelanja di seluruh dunia dan membandingkan harganya
dengan mengunjungi berbagai situs yang berbeda atau dengan mengunjungi sebuah
website tunggal yang menampilkan berbagai harga dari sejumlah provider.
46
d) Proses pengantaran produk yang inovatif
Dengan E-commerce proses pengantaran produk menjadi lebih mudah.
Misalnya dalam kasus produk elektronik misalnya software atau berkas audio visual
di mana konsumen dapat memperoleh produk tersebut cukup dengan mengunduhnya
melalui internet.
3) Bagi Masyarakat
a) Praktek kerja yang lebih fleksibel
E-commerce memungkinkan masyarakat bisa lebih fleksibel dalam
menentukan tempat bekerja, misalnya mereka dapat bekerja dari rumahnya masing-
saing tanpa harus pergi ke kantor.
b) Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain
Masyarakat di negara berkembang dapat mengakses dan menikmati produk,
layanan, dan informasi yang mungkin sulit mereka temukan di daerahnya.
(c) Kemudahan akses fasilitas publik
Masyarakat dengan mudah dapat memanfaatkan layanan publik, misalnya
layanan kesehatan dan konsultasi serta pembelian resep dokter dengan mengunjungi
internet.
a. Kekurangan dari E-commerce
Walaupun adanya E-commerce memberi banyak keuntungan, masih terdapat
berbegai kekurangan dari E-commerce antara lain:
47
1) Bagi organisasi/perusahaan
a) Keamanan sistem rentan diserang
Terdapat sejumlah laporan mengenai website dan basis data yang dihack, dan
berbagai lubang kelemahan keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah
perusahaan besar seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah keamanan ini
menjadi sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus
sistem maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan.
b) Persaingan tidak sehat
Dibawah tekanan untuk berinovasi dan membangun bisnis untuk
memanfaatkan kesempatan yang ada dapat memicu terjadinya tindakan ilegal yaitu
penjiplakan ide dan perang harga.
c) Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru
Dengan perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru, sering
muncul masalah yaitu sistem bisnis yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan
infrastruktur berbasis web dan internet. Hal ini memaksa perusahaan untuk
menjalankan dua sistem independen yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat
mengakibatkan pembengkakan biaya.
2) Bagi konsumen
a) Perlunya keahlian komputer
Tanpa menguasai keahlian computer, mustahil konsumen dapat berpartisipasi
dalam E-commerce. Pengetahuan dasar computer diperlukan, antara lain pengetahuan
mengenai internet dan web.
48
b) Biaya tambahan untuk mengakses internet
Untuk ikut serta dalam E-commerce dibutuhkan koneksi internet yang tentu
saja menambah pos pengeluaran bagi konsumen.
c) Biaya peralatan komputer
Komputer diperlukan untuk mengakses internet, tentu saja dibutuhkan biaya
untuk mendapatkannya. Perkembangan komputer yang sangat pesat menyarankan
konsumen untuk juga mengupdate peralatannya apabila tidak ingin ketinggalan
teknologi.
d) Risiko bocornya privasi dan data pribadi
Segala hal mungkin terjadi saat konsumen mangakses internet untuk
menjalankan E-commerce, termasuk risiko bocornya data pribadi karena ulah orang
lain yang ingin membobol sistem.
e) Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain
Transaksi E-commerce yang berlangsung secara online telah mengurangi
waktu konsumen untuk dapat melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini
tidak baik karena dikhawatirkan akan dapat mengurangi rasa kepedulian terhadap
lingkungan sekitarnya.
f) Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen berinteraksi hanya dengan
komputer.
49
3) Bagi masyarakat
a) Berkurangnya interaksi antar manusia
Karena masyarakat lebih sering berinteraksi secara elektronik, dimungkinkan
terjadi berkurangnya kemampuan sosial dan personal manusia untuk bersosialisasi
dengan orang lain secara langsung.
b) Kesenjangan sosial
Terdapat bahaya potensial karena dapat terjadi kesenjangan sosial antara
orang-orang yang memiliki kemampuan teknis dalam E-commerce dengan yang
tidak, yang memiliki keahlian digaji lebih tinggi daripada yang tidak.
c) Adanya sumber daya yang terbuang
Munculnya teknologi baru akan membuat teknologi lama tidak dimanfaatkan
lagi. Misalnya dengan komputer model lama atau software model lama yang sudah
tidak relevan untuk digunakan.
d) Sulitnya mengatur internet
Sejumlah kriminalitas telah terjadi di internet dan banyak yang tidak
terdeteksi. Karena jumlah jaringan yang terus berkembang semakin luas dan jumlah
pengguna yang semakin banyak, seringkali membuat pihak berwenang kesulitan
dalam membuat peraturan untuk internet.48
48
Rifaun Naim, “Kelebihan dan Kekurangan E-commerce” artikel diambil pada tanggal 17
September 2014 dari http://buahilmu.wordpress.com/2010/10/30/keuntungan-dan-kekurangan-E-
commerce/
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian kualitatif
dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.1
Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan menggali atau
membangun satu proporsi atau menjelaskan makna dibalik realita. Peneliti berpijak
dari realita atau peristiwa yang berlangsung dilapangan.2 Penelitian metode kualitatif
dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif, mengenai
kata-kata lisan maupun tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang
yang diteliti.3
Penelitian kualitatif juga merupakan penelitian yang menghasilkan deskripsi
berupa kata-kata atau lisan dari fenomena yang diteliti atau dari orang-orang yang
berkompeten dibidangnya.
1 Suharsimi Arikunto, Management Penelitian, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2005), h.234.
2 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h.
82. 3 Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005),
h. 166.
51
B. Sumber dan Jenis Data Penelitian
Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-
kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.4
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu
atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang
dilakukan oleh peneliti.5 Data primer diperoleh langsung dari objek penelitian
yaitu narasumber sebagai member dalam forum KASKUS sekaligus pelaku jual
beli online dengan menggunakan sistem dropshipping.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-
diagram.6
C. Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka (Library Research)
Studi pustaka yang dilakukan antara lain melalui beberapa buku dan literatur
yang dipandang mewakili (resprentatif) dan berkaitan (relevan) dengan objek
4 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet.29, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), h.157. 5 Husain Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, cet.VI, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h.42. 6 Ibid.,h.42.
52
penelitian. Objek penelitian yang dimaksud adalah jual beli online dengan
menggunakan sistem “dropshipping” sebagai salah satu alternatif untuk berbisnis.
b. Studi Lapangan (Field Research)
Metode ini dilakukan dengan cara mengunjungi objek penelitian yaitu salah
seorang pelaku usaha dropshipping dalam KASKUS. Studi lapangan ini dapat
dilakukan dengan cara:
1) Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung
terhadap objek penelitian. Observasi juga merupakan pengamatan dan pencatatan
yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.7 Dalam hal ini penulis melakukan
pengamatan langsung terhadap suatu situs yang melakukan jual beli online.
2) Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dalam upaya menghimpun data
yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan permasalahan tertentu
dengan tanya jawab secara langsung yang bebas dan terbuka.8 Dalam hal ini penulis
melakukan wawancara langsung dengan salah seorang pelaku dropshipping dalam
forum KASKUS.
3) Studi Dokumentasi. Pengumpulan data diambil dari dokumentasi-dokumentasi
yang penulis dapatkan selama observasi. Mendapatkan data yang diperlukan,
mengumpulkan dan mempelajari dipandang mewakili (representatif), relevan dan
berhubungan dengan objek penelitian.
7 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metedologi Penelitian Sosial, , Cet.4 (Jakarta:
Bumi Aksara, 2003), h.54. 8 Lexy J.Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif, h.234
53
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai analisa sistem jual beli online dengan sistem “dropshipping”. Maka
dari hasil kajian kepustakaan akan dianalisis secara deskriptif analitis, yaitu
pengumpulan data, beberapa pendapat pakar untuk diteliti dan dianalisa sehingga
menjadi sebuah kesimpulan.
Secara detail analisis data ini memiliki langkah-langkah dalam
menggambarkan tentang bagaimana jual beli online dengan sistem dropshipping,
kemudian manfaatnya sebagai salah satu peluang usaha, serta tinjauan hukum Islam
terhadap jual beli online dengan sistem dropshipping ini.
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam. Dengan
pengamatan terus-menerus tersebut mengakibatkan variasi data yang digunakan
belum ada polanya yang jelas.9
Metode yang dipakai adalah metode deskriptif analisis komparitif, yakni
mendeskripsikan masalah secara utuh sebagai sebuah masalah dan menganilisis
masalah tersebut, kemudian memberikan komparasi dengan hukum Islam dan
memberikan solusi terhadap masalah tersebut.
9 Zainuddin Ali, Metedologi Penelitian Hukum, cet.2, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h.43.
54
E. Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan dirumah narasumber bernama Ruchdi Muttaqin
yang beralamat di Jl. Pinang Dalam Rt.001/Rw.014 No.63 dan juga pada forum
KASKUS dimana penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Agustus-
Oktober tahun 2014.
55
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Forum KASKUS
1. Sekilas Tentang KASKUS
KASKUS adalah forum diskusi & jual beli terbesar di Indonesia. KASKUS
adalah rumah bagi siapa saja untuk menemukan segala hal yang mereka butuhkan.
Jutaan orang menggunakan KASKUS untuk mencari informasi, pengetahuan,
bergabung dengan komunitas baru, hingga jual beli segala jenis barang dan jasa
dengan harga terbaik.
KASKUS terbagi kedalam dua jenis forum yaitu Forum & Forum Jual Beli
(FJB). Forum adalah tempat untuk mendiskusikan segala hal. FJB adalah tempat
untuk bertransaksi jual beli segala macam produk. Forum diskusi KASKUS kerap
memberitakan informasi yang tidak bisa ditemukan di portal-portal berita lain. FJB
KASKUS juga terbukti sebagai tempat paling lengkap untuk menemukan segala
macam produk & jasa.
Di KASKUS juga tercipta jargon & istilah-istilah khas yang akhirnya menjadi
budaya pengguna internet di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Juragan,
Pertamax, Rekber, COD, dan istilah-istilah lainnya.1 KASKUS didirikan pada tanggal
1 “Sekilas Tentang Kaskus”, Artikel diakses pada 17 September 2014 dari
http://support.kaskus.co.id/about/about_kaskus.html
56
6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di
Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Andrew Darwis, Ronald, dan Budi membuat
KASKUS untuk memenuhi tugas kuliah mereka. KASKUS sendiri bertujuan untuk
mengobati kerinduan mahasiswa Indonesia di luar negeri akan Indonesia melalui
berita-berita Indonesia yang diterjemahkan.
Di tahun 2006 KASKUS terpaksa berubah domain dari .com menjadi .us
karena penyebaran virus Brontok yang menyerang situs-situs besar Indonesia
termasuk KASKUS. Sejak saat itulah alamat situs KASKUS berubah menjadi
KASKUS.us, yang juga sekaligus mengartikan bahwa KASKUS adalah us atau kita.
Pada tahun 2008, Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata memutuskan
untuk mengelola KASKUS secara profesional. Situs KASKUS, personel
&infrastuktur yang terkait akhirnya diboyong ke Indonesia pada tahun ini.
Di Indonesia, kantor KASKUS pertama berlokasi di daerah Mangga Besar,
yang dibantu dengan 2 orang tenaga profesional. Dibawah naungan PT. Darta Media
Indonesia, langkah pertama yang dilakukan KASKUS adalah melakukan rebranding.
Mematuhi UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang
berlaku dan mendorong perilaku berinternet sehat, KASKUS mengambil langkah
serius untuk menutup dua forum kontroversial yaitu BB17 (Buka-Bukaan 17 Tahun)
dan Fight Club. Langkah tersebut diapresiasi baik oleh pengguna internet Indonesia,
hal ini ditandai dengan meningkat pesatnya member KASKUS hingga 300% dengan
jumlah member sebanyak 1,2 juta.
57
Di tahun 2009, untuk mengimbangi kebutuhan akan hal ini, maka kantor
KASKUS pindah ke daerah Melawai. Disini tenaga profesional KASKUS bertambah
hingga lebih dari 60 orang. Sejak tahun 2009, KASKUS menjadi pemain penting di
ranah online Indonesia. KASKUS menerima banyak penghargaan diantaranya “The
Best Innovation in Marketing” dan “The Best Market Driving Company” oleh
Marketing Magazine, dan “The Greatest Brand of the Decade” (2009-2010) oleh
Mark Plus Inc. KASKUS dengan bangga berada di peringkat 1 untuk kategori situs
komunitas, dan merupakan situs lokal nomor 1 di Indonesia, menurut Alexa.
Tahun 2011 KASKUS memulai kemitraannya dengan Global Digital Prima,
sebuah perusahaan Indonesia yang berfokus untuk mengembangkan industri digital
dan konten lokal Indonesia. Kemitraan ini mendorong pertumbuhan KASKUS yang
lebih besar lagi, baik dari sisi infrastuktur, tenaga profesional & jaringan bisnisnya
dalam usaha menjadi situs lokal nomor 1 di Indonesia serta pemain global online di
dunia. Mengimbangi ekspansi, KASKUS pun memindahkan kantor utamanya ke
Menara Palma dan menamakannya KASKUS Playground.
Tanggal 26 Mei 2012 menjadi saksi perjalanan KASKUS dimana KASKUS
kembali menggunakan alamat situs resmi KASKUS.com dan KASKUS.co.id, ini
dilakukan untuk kembali memperkuat citra KASKUS sebagai situs yang bervisi
global namun tetap memiliki identitas Indonesia.
Agar senantiasa relevan dengan tren dunia digital, pada Mei 2014 KASKUS
kembali meluncurkan versi baru yang dinamakan KASKUS Evolution. Pada versi ini
KASKUS tampil lebih fresh, classy dan clean. Membuat navigasi yang lebih intuitif,
58
fitur search yang lebih berkualitas di Forum serta Forum Jual Beli (FJB). Ini
dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan member KASKUS yang telah mencapai
lebih dari 6,5 juta member.2
2. Sub-Forum Jual Beli Dalam KASKUS
Forum tempat para pengguna KASKUS dapat menjual dan/atau membeli
suatu barang/jasa yang diinginkan. Forum ini merupakan salah satu forum utama
KASKUS, bisa dilihat dari banyaknya sub-forum yang terdapat di forum ini.
Barang/jasa yang dijual di forum ini sangat beragam, mulai dari kaos oblong seharga
Rp50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sampai dengan hak kepemilikan tanah seharga
Rp260.000.000.000,- (dua ratus enam puluh miliar rupiah).
Forum Jual Beli atau disingkat menjadi FJB memiliki sub-forum sebagai
berikut:
• Antik, • Art & Design,
• Baby & Kids Stuff , • Bisnis, Industry &
Supplier,
• Buku, • Camera & Aksesoris,
• CD & DVD, • Collectibles,
• Computer, • Elektronik,
• Face & Body Care, • Fashion & Mode,
2 “Forum Jual Beli”, Artikel diakses pada 17 September 2014 dari
http://support.KASKUS.co.id/about/sejarah_KASKUS.html
59
• Flora & Fauna, • Food, Drink & Medicine,
• Furniture, • Handphone & PDA,
• Hardware & Tools, • Kerajinan Tangan,
• Musical Instrument, • Otomotif,
• Peralatan Kantor, • Peralatan Rumah Tangga,
• Perhiasan & Jam Tangan, • Property,
• Services, • Sports Equipment,
• Ticket Events, • Tour & Travel,
• Toys & Hobbies, • Web Hosting & Services,
• Video Games, • Readme,
• Review, • Others,
• Bola • Feedback dan
Testimonial.
3. Tata Cara Menjadi Member Dalam Forum KASKUS
Untuk menjadi seorang member di dalam forum ini, diperlukan beberapa
langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Masuk kedalam situs KASKUS yaitu www.KASKUS.co.id
2. Setelah masuk ke dalam webiste maka akan disuguhkan tampilan seperti berikut:
60
3. Klik Sign In kemudian pilih Sign Up now
4. Kemdudian, akan diminta untuk mengisi data-data pada form seperti berikut:
Pada nomor 1 masukan Username KASKUS yang kalian inginkan. Boleh
nama asli ataupun dengan nama unik lainnya. (ex : bacaacab ; siapasaya ;
apanih ; lalala123 ; dsb).
Pada nomor 2 Masukan kombinasi password kalian dan ulangin di kolom
sebelahnya. Semakin banyak huruf/angka/simbol yang kalian gunakan
semakin baik.
Pada nomor 3 Masukan alamat email kalian dua kali di kotak yang
bersebelahan.
Pada nomor 4 Ketik ulang tulisan kode CAPTCHA pada kotak yang sudah
disediakan.
Note:
61
Jika username yang kalian masukkan invalid padahal kalian sudah melakukan
pengisian secara benar, kemungkinan Username yang kalian masukkan sudah
ada yang memakai, carilah atau buatlah nama lainnya.
Pastikan nama username yang dgunakan tidak asal-asalan karena nantinya
username yang daftarkan tidak dapat di re-name. Terlebih jika username
tersebut telah didaftarkan sebagai 'Prime ID'.
Jika username lebih dari 1 kata gunakan tanda sambung menggunakan 'titik'
seperti contoh di atas.
Pastikan email yang dgunakan adalah email yang benar untuk mempermudah
proses eksekusi nantinya.
1. Masukan gender
2. Masukan nama asli
3. Masukan nomer handphone
4. Masukan tanggal, bulan dan tahun lahir
5. Masukan lokasi tempat tinggal
62
6. Centang kedua-duanya atau kosongkan keduanya juga tidak apa-apa
7. lalu klik SUBMIT
kemudian akan muncul tampilan seperti ini:
Tampilan tersebut menunjukkan bahwa proses registrasi telah berhasil,
kemudian akan diarahkan kepada email yang digunakan saat mendaftar untuk proses
aktivasi.
4. Dropship Dalam KASKUS
KASKUS merupakan salah satu tempat belanja online (e-commerce) terbesar
di Indonesia, dimana terdapat puluhan bahkan ratusan atau bahkan mungkin ribuan
transaksi per harinya yang dihasilkan dari pedagang maupun pembeli yang bertemu
dalam forum tersebut. Dengan melihat kenyataan tersebut, maka tidak dapat
dipungkiri bahwa wabah bisnis online yang sedang trend saat ini dapat dijadikan
sebagai alternatif untuk melakukan usaha perdagangan yang tidak membutuhkan
tempat tertentu secara lebih spesifik.
63
Didalam sub-forum jual beli yang terdapat dalam forum KASKUS, terdapat
banyak penjual dan pembeli yang menjual atau menginginkan suatu barang. Cara
yang dapat dilakukan adalah dengan membuat sebuah thread di dalam FJB KASKUS
dengan tata cara sebagai berikut, sebagai contoh3:
1. Pertama, silahkan anda kunjungi www.KASKUS.co.id silahkan anda Sign In
menggunakan username dan password yang sudah anda buat ketika melakukan
pendaftaran
2. Sesudah login. Klik pada menu tombol Want To Sell yang ada pada Pojok kanan
atas website.
3 Aditya Nugroho, “Cara Pasang Iklan dan Jual Barang di KASKUS FJB”, Artikel diakses
pada 29 Oktober 2014 dari http://www.aditya-web.com/2014/07/cara-pasang-iklan-dan-jual-barang-
di.html
64
3. Pilih Kategori dan Sub Kategori sesuai dengan barang yang akan dijual. Sebagai
contoh pada tulisan ini adalah menjual speaker, jadi pilih kategori Elektronik dan
sub kategori Home Theater, Sound. Jika sudah klik Next Step.
4. Kemudian akan muncul form isian yang harus dilengkapi sebagai syarat atau
keterangan dalam kita menjual dan memasarkan barang kita. Jika sudah
merasakan yakin dengan deskripsi barang bisa klik tombol Submit namun jika
belum, bisa melihat tampilan iklan kita dengan mengklik tombol Preview.
5. Dan seperti inilah salah satu penampakan lapak jual beli yang telah masuk ke
dalam database FJB KASKUS.
65
Dapat dikatakan bahwa KASKUS merupakan perantara bagi supplier yang
ingin mencari dropshipper dan para user KASKUS lainnya yang ingin menjadi
seorang dropshipper.
Sama halnya seperti menjual barang diatas, para supplier pun mengiklankan
barang dagangannya dengan cara menjelaskan secara rinci tentang barang yang akan
dijual, kemudian membuka kesempatan bagi orang lain untuk menjual kembali
barang dagangannya dengan membuka sistem re-seller ataupun sistem dropshipping.
Sedangkan para user KASKUS lainnya yang ingin menjadi seorang dropshipper
dapat menghubungi para supplier yang membuka kesempatan untuk “memanjangkan
tangan” barang dagangannya tersebut.
66
B. Dropship
1. Sekilas Tentang Dropshipping
Berbisnis online memungkinkan adanya transaksi antara penjual dan pembeli,
meski tanpa bertatap muka secara langsung. Yang dibutuhkan pembeli saat
bertransaksi online adalah informasi produk dan adanya kepastian bahwa pesanannya
akan diterima sesuai permintaan. Pembeli tidak butuh informasi mengenai siapa
penjual dan dari mana produk yang dipesannya berasal.
Fenomena keanoniman penjual online ini kemudian berkembang menjadi
sebuah tren bisnis yang dikenal dengan nama dropshipping. Dropshipping mirip
dengan metode penjualan eceran. Uniknya, si pengecer tidak perlu menyimpan atau
memiliki produk secara fisik. Pengecer menjalin kerjasama bisnis dengan perorangan
atau perusahaan grosir (wholesaler/supplier), yang merupakan pemasok dari produk
yang dijual oleh si pengecer. Seluruh permintaan produk yang didapat dari pembeli
diteruskan kepada perusahaan grosir. Pihak perusahaan grosir inilah yang nantinya
akan mengirimkan pesanan kepada pembeli.
Hal menarik dari tren dropshipping ini adalah ketidaktahuan calon pembeli
bahwa ia sedang bertransaksi online dengan pengecer yang sebenarnya tidak
memegang produk secara fisik. Transaksi semacam ini hanya mungkin terjadi di
bisnis dunia maya.
Seorang dropshipper alias pelaku bisnis dropshipping hanyalah
menyebarluaskan informasi produk kepada sebanyak-banyaknya orang. Ketika
dropshipper mendapatkan pembeli, ia akan meneruskan pesanan kepada
67
wholesaler/supplier. Dropshipper hanya menawarkan produk kepada pembeli, tanpa
perlu perlu menyetok produk sama sekali.4
Menjadi seorang dropshipper bukan berarti kita bisa langsung membayangkan
keuntungan yang berlimpah didepan mata kita, karena menjadi seorang dropshipper
tidak semudah seperti yang dibayangkan atau diceritakan. Kita tidak akan tahu jika
kita tidak memulainya sendiri.5
Menjalani bisnis itu yang terpenting adalah ulet, tekun, dan tidak mudah
menyerah. Kesuksesan itu didapat setelah kerja keras. Alhamdulillah sampai saat ini
saya sudah bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan kecil saya seperti biaya bensin
untuk kendaraan saya atau pun untuk membeli pulsa dari usaha dropshipping ini.6
2. Skema dropshipping
Dalam FJB (Forum Jual Beli) KASKUS terdapat banyak supplier yang
menyediakan sistem dropshipping, diantara banyaknya supplier tersebut maka harus
diteliti dan dicermati supplier manakah yang dapat dijadikan sebagai objek untuk
memulai bisnis dropshipping ini. Dalam KASKUS, sebuah akun dapat dinilai sebagai
akun yang “baik” dan akun yang “buruk”. Akun yang memiliki reputasi baik dapat
dilihat dengan ciri kotak berwarna hijau dibawah akun tersebut, biasa disebut dengan
bar. Sedangkan akun yang buruk memiliki ciri kotak berwarna merah dibawah akun
4 Mauren Anindya, “Pahami Untung-Rugi Menjalankan Bisnis Dropship”, artikel diakses pada
29 Oktober 2014 dari http://netpreneur.co.id/pahami-untung-rugi-menjalankan-bisnis-
dropship/#.VFB65iKUeQ4 5 Wawancara Pribadi dengan Ruchdi Mutaqqin. Jakarta, 15 Oktober 2014 6 Wawancara Pribadi dengan Ruchdi Mutaqqin. Jakarta, 15 Oktober 2014
68
tersebut. warna hijau dan merah ini merupakan reputasi yang diberikan oleh member
lain kepada sebuah akun untuk menandakan akun tersebut baik atau tidaknya.
Keterangan:
1. Sebagai seorang dropshipper, maka wajib bagi kita untuk memasarkan barang
dagangan dengan cara dari mulut ke mulut atau membuat toko online sendiri.
2. Jika pembeli telah melihat barang yang kita jual, maka pembeli akan meng-order
barang tersebut kemudian membeli barang tersebut sesuai dengan harga jual dari
dropshipper (harga jual telah disepakati antara dropshipper dengan supplier)
3. Kemudian anda sebagai dropshipper memesan kepada supplier sesuai dengan apa
yang diinginkan oleh pembeli tersebut.
4. Barang akan dikirimkan oleh supplier kepada pembeli atas nama anda sebagai
dropshipper.
Sesuai dengan akad salam, supplier tidak menciptakan barang sesuai
keinginan dari pembeli, namun supplier sudah menyiapkan barang tersebut secara
69
ready stock untuk langsung diperjualbelikan. Peran dropshipper disini dapat
dikatakan sebagai agen atau perwakilan dari supplier untuk memasarkan barang
dagangan milik supplier.
Menjadi seorang dropshipper tentu harus memenuhi syarat dan ketentuan
yang diajukan oleh supplier. Sebagai contoh jika ingin menjadi dropshipper dari
supplier sepatu converse yang ada di KASKUS bernama “Soshi K-Shop”. “Shosi K-
Shop” mengajukan beberapa ketentuan dan syarat sebagai berikut:
1. Memiliki koneksi internet
2. Pembelian pertama minimal 3pcs dengan harga normal,selanjutnya bisa
pesan satuan dan mendapatkan harga khusus.
3. Harga boleh sama atau boleh dinaikkan dengan syarat harga jual tidak
merusak harga pasar. Harga belum termasuk ongkir.
4. Pengiriman barang dari Bandung.
Cara bergabung menjadi dropshipper “Soshi K-Shop”:
Caranya cukup mudah dan tanpa modal. Anda cukup SMS (Short Message
Srvice) ke 089656489587 dengan format seperti ini:
Nama :
Alamat :
No Telp :
Email :
Nama Toko Anda :
70
*setelah mengirim sms tersebut nomor handphone Anda akan otomatis
tersimpan ke dalam database kami.
*kami akan langsung mengirimkan katalog berupa gambar2 barang yang kami
jual ke alamat email anda agar anda bisa langsung memulai promosi.
Jika ada yang ingin membeli, langkah selanjutnya segera kirim form
pemesanan ke 089656489587 atau bisa via PM dan email. Format pemesanannya
sebagai berikut:
Nama Pengirim :
No Tlp Pengirim :
Nama Penerima :
Alamat & No Tlp Penerima :
Kode Barang :
Ukuran :
Warna :
Jumlah :
Bagaimana dengan cara pembayarannya?
1. Pembayaran dengan transfer ke atm BCA atau BNI.
2. Boleh DP minimal 70%
Setelah transfer harap konfirmasi hanya via sms, camtumkan tanggal ,jumlah
uang yang ditransfer, dan bank tujuan.
71
Bagaimana pengiriman barangnya?
1. Barang dikirim langsung ke alamat customer anda (si pemesan).
2. Nama pengirim adalah nama anda sebagai dropshipper.
C. Kekurangan Jual Beli Online dengan Sistem Dropshipping
Kehadiran sistem dropshipping dalam dunia jual beli online memang membawa
“angin segar” bagi para pebisnis online yang hendak menekuni dunia ini namun tanpa
memiliki modal yang cukup. Dengan segala kelebihan dan potensi yang dimilikinya,
sistem dropshipping ini masih memiliki beberapa kekurangannya, yaitu:
a. Bagi dropshipper, dalam sistem dropshipping ini harus benar-benar mencari
supplier yang bagus. Karena jika tidak, dapat terjadi masalah seperti, suppiler
tidak mengirimkan barang pesanan dari si dropshipper, yang akhirnya nama baik
dropshipper yang menjadi taruhan dan juga dapat menjadi kerugian finansial
bagi si dropshipper itu sendiri.
b. Dalam sistem ini pembeli tidak dapat melakukan COD (Cash On Delivery)
dalam pembayarannya, yaitu bertemuya penjual dan pembeli secara langsung,
karena penjual tidak memegang barang dagangannya yang memang barang
tersebut ada di pihak supplier.
c. Layaknya jual beli online, dalam sistem ini rentan terhadap tindak penipuan. Jual
beli online tidak dapat melihat langsung siapa penjual ataupun pembelinya, dan
terkadang barang yang ditampilkan berupa foto oleh seorang dropshipper tidak
sepenuhnya sesuai dengan kenyataan barang yang diterima oleh customer. Hal
ini memang murni kesalahan dari supplier, namun secara tidak langsung
72
dropshipper yang akan dicari oleh customernya untuk penggantian barang yang
tidak sesuai tersebut.
Jual beli online tentu tidak terlepas dari aksi penipuan, tidak bertemunya penjual
dengan pembeli secara langsung menimbulkan celah bagi tindak penipuan ataupun
wanprestasi untuk dapat terjadi pada setiap transaksinya. Dalam FJB (Forum Jual
Beli) KASKUS, untuk menghindari tindak penipuan tersebut, dapat menggunakan
jasa pihak ketiga yang biasa disebut REKBER (Rekening Bersama). Pihak ketiga ini
merupakan perantara antara penjual dan pembeli dimana dana dari pembeli akan
masuk ke dalam rekening rekber terlebih dahulu, tidak langsung masuk ke dalam
rekening si penjual. Kemudian pihak rekber akan mengkonfirmasikan kepada pihak
penjual bahwa dana dari pihak pembeli sudah masuk kedalam rekening rekber,
kemudian pihak rekber akan memberitahu pihak penjual untuk segera mengirimkan
barang yang dibeli oleh pihak pembeli. Lalu, ketika barang sampai ditangan pihak
pembeli, maka pihak pembeli akan memberitahu pihak rekber bahwa barang telah
diterima oleh pihak pembeli dalam keadaan baik, setelah itu barulah pihak rekber
akan mencairkan dana dari pihak pembeli ke pihak penjual. Dengan menggunakan
jasa rekber ini maka transaksi bisa dipastikan aman sehingga tidak terjadi kerugian
pada pihak manapun.
Komparasi antara akad salam dan juga akad wakalah dengan sistem
dropshipping ini memiliki kesamaan. Baik itu alur dan pihak-pihak yang berperan.
Bila dalam akad salam biasanya yang menjadi objek jual beli adalah berupa bahan-
bahan hasil bumi seperti dari pertanian, maka dalam dropshipping ini mencakup hal
73
yang lebih luas dalam objek jual belinya, seperti barang hasil pabrik yang berupa
sepatu.
Sesuai dengan rukun dan syarat sah salam yang berlaku, sistem dropshipping ini
pun bisa dinilai sah. Rukun salam lengkap dengan transaksinya, syarat sahnya pun
telah dipenuhi oleh sistem dropshipping. Sesuai kaidah usul fikih, bahwa hukum asal
dalam semua bentuk muamalah adalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
mengharamkannya. Diluar barang yang diperjualbelikan, sistem dropshipping ini
adalah boleh.
Sedangkan dalam akad wakalah, sistem dropshipping ini memiliki kesamaan
dalam menentukan posisi dimana dropshipper yang merupakan pewakil barang dari
supplier yang mewakilkan barang.
Dengan memahami beberapa kelemahan dari sistem dropshipping maka sebelum
memulai bisnis online dengan sistem dropshipping ini, tentu para pelaku bisnis akan
dapat mencari solusi-solusi dari kelemahan tersebut sehingga bisa mengurangi nilai
kelemahan dari sistem ini. Ditambah dengan memperhatikan dan menanamkan
prinsip syariah didalamnya sudah tentu hal ini akan membuat para pelaku bisnis
online yang beragama Islam menjadi tidak meragukan hukum halal dan haramnya
lagi, sehingga dimasa mendatang dengan sistem ini akan dapat menggalakkan para
wirausahawan-wirausahawan muda untuk dapat menjalankan usahanya tanpa harus
terbentur modal berupa uang.
74
D. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Online Sistem Dropshipping
Dalam melakukan transaksi jual beli, tentunya harus diperhatikan rukun maupun
syaratnya, agar transaksi tersebut menjadi halal hukumnya. Begitupun dengan
transaksi jual beli online, tanpa memperhatikan rukun dan syarat, maka ditakutkan
transaksi jual beli online tersebut menjadi haram hukumnya.
Untuk melihat akad apakah yang digunakan dalam sistem dropshipping ini,
penulis mengacu lebih jauh kepada akad salam dan akad wakalah. Pada prinsipnya
konsep salam diperuntukkan bagi transaksi jual beli barang yang belum diproduksi,
dengan kata lain, salam adalah pemesanan barang yang spesifikasinya sudah
disepakati dan harganya dibayar secara tunai di depan (advance payment), sementara
penyerahan barang yang dipesan dilakukan kemudian.7
Sedangkan wakalah, pada prinsipnya adalah pelimpahan kekuasaan oleh
seseorang sebagai pihak pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua. Dalam hal-
hal yang diwakilkan (dalam hal ini pihak kedua) hanya melaksanakan sesuatu sebatas
kuasa atau wewenang yang diberikan oleh pihak pertama, namun apabila kuasa itu
telah dilaksanakan sesuai yang disyaratkan, maka semua resiko dan tanggung jawab
atas dilaksanakan perintah tersebut sepenuhnya menjadi pihak pertama atau pemberi
kuasa.
7 Irma Devita Purnamasari & Suswinarno, Panduan Lengkap Hukum Praktis Populer Akad
Syariah, cet.1, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2011), h.56.
75
1. Simulasi Transaksi Dropshipping
Untuk memudahkan dalam memahami konsep akad salam dan wakalah dalam
transaksi online sistem dropshipping, berikut penulis berikan gambaran simulasi
transaksi dropshipping ini pada pasar online FJB KASKUS dengan sistem
dropshipping.
Ruchdi ingin mencari supplier sepatu dengan brand converse untuk kemudian
ia jual kembali, lalu ia melakukan browsing di KASKUS untuk mencari supplier
dengan harga jual termurah dan juga dapat dipercaya. Kemudian ia menemukan lapak
dari “Soshi K-Shop” yang menjual sepatu dengan brand converse tersebut dengan
membuka sistem dropshipping.
Selanjutnya Ruchdi menghubungi “Soshi K-Shop”untuk meminta pricelist
dari barang yang dijualnya sekaligus ketentuan dan syarat menjadi dropshipper.
Setelah memenuhi persyaratan dan ketentuan menjadi dropshipper, maka “Soshi K-
Shop” memberikan pricelist lengkap tentang barang dagangannya berikut foto-
fotonya. Terjadilah kesepakatan “Soshi K-Shop” sebagai supplier dengan Ruchdi
sebagai dropshipper tentang ketetapan harga jual.
Setelah itu, Ruchdi mulai memasarkan produknya di KASKUS dengan
melampirkan foto-foto yang diberikan “Soshi K-Shop” dan menjualnya dengan harga
yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menjaga persaingan harga pasar.
Pada tahap selanjutnya lagi, ada customer yang menghubungi Ruchdi untuk
membeli sepatu converse tersebut, setelah deal dengan customernya dan customernya
mentransfer sejumlah uang kepada Ruchdi, kemudian Ruchdi menghubungi “Soshi
76
K-Shop” selaku supplier untuk mengirimkan barang tersebut ke alamat customer
yang memesan kepada Ruchdi.
Dikirimlah barang pesanan tersebut oleh “Soshi K-Shop” kepada customernya
Ruchdi dengan mengatasnamakan Ruchdi sebagai pengirim barang tersebut, sehingga
ketika barang tersebut sampai ketangan customer, maka yang customer tahu adalah
bahwa Ruchdi lah sebagai penjual yang mengirim barang tersebut.
Dari simulasi diatas, penulis mencoba menggambarkan skema dropshipping
dengan memasukkan pihak-pihak yang terlibat, kemudian membandingkannya
dengan skema akad salam dan juga akad wakalah untuk menemukan persamaan dan
perbedaannya.
Selanjutnya menelaah syarat dan rukun akad salam dan wakalah apakah
terdapat dalam skema dropshipping. Dengan demikian maka akan diketahui apakah
akad salam dan wakalah nya sah atau tidak.
2. Implementasi akad Salam dalam Jual Beli Online Sistem Dropshipping
Akad salam merupakan salah satu jenis bentuk jual beli yang diperbolehkan
dalam Islam. Transaksi salam akan sah apabila memenuhi rukun dan syaratnya.
Dalam akad salam, dropshipper bertindak sebagai penjual (tangan kedua)
dimana penjual pertama adalah supplier. Namun tidak terdapat akad salam antara
supplier dengan dropshipper. Akad salam terdapat ketika terjadi transaksi antara
dropshipper dengan customer (konsumen), dimana konsumen melakukan
pembayaran terlebih dahulu kepada dropshipper atas barang yang ingin dibeli,
77
kemudian dropshipper memesankan barang yang diinginkan oleh konsumen tersebut
kepada supplier sesuai dengan kriteria pesanan si konsumen.
Implementasi akad salam yang telah disesuaikan dengan simulasi transaksi
dropshipping adalah sebagai berikut:
a. Muslam (Pembeli)
Pembeli, dalam akad salam harus cakap hukum dan tidak ingkar janji atas
transaksi yang telah disepakati.
b. Muslam ilaih (Penjual)
Penjual merupakan pihak yang menyediakan barang. Penjual disyaratkan
harus cakap hukum dan tidak boleh ingkar janji.
c. Hasil produksi/barang yang diserahkan (muslam fihi).
Hasil produksi merupakan objek barang yang akan diserahkan oleh
penjual sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam akad. Hasil
produksi tidak termasuk dalam katageri barang yang dilarang (barang
najis, haram, samar/tidak jelas/syubhat) atau barang yang dapat
menimbulkan kemudaratan.
d. Harga
Harga disepakati pada saat awal akad antara pembeli dan penjual, dan
pembayarannya dilakukan pada saat awal kontrak. Harga barang harus
ditulis jelas dalam kontrak, serta tidak boleh berubah selama masa akad.
78
Adapun dalam jual beli online sistem dropshipping, sesuai dengan simulasi
yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat akad
salam dalam sistem tersebut. Yaitu:
a. Orang yang berakad. Yaitu Ruchdi sebagai penjual, “Soshi K-
Shop”sebagai supplier dan Putra sebagai customer Ruchdi.
b. Objek barang. Terdapat objek barang yang jelas yaitu, sepatu dengan
brand converse.
c. Shigat (Ijab dan Qabul). Kesepakatan yang terjalin baik antara customer
dengan Ruchdi ataupun Ruchdi dengan “Soshi K-Shop” merupakan
shigat.
Sementara itu syarat yang disyariatkan dalam menggunakan sistem
dropshipping pun telah sesuai dengan fikih. Yaitu:
a. Syarat orang yang berakad
Sesusai ketentuan syarat akad salam dimana para pelaku akad harus
berakal dan baligh. Disini baik Ruchdi, “Soshi K-Shop” maupun Putra
merupakan pihak yang telah memenuhi syarat.
b. Syarat yang terkait dengan barang
Barang yang diperjualbelikan merupakan barang yang nyata wujudnya,
kondisinya sempurna, dan barang dalam keadaan ready stock.
c. Syarat tentang waktu dan tempat penyerahan barang dan pembayaran
79
Waktu penyerahan barang biasanya menghabiskan waktu sekitar 2 sampai
3 hari setelah barang dipesan. Dan tempat penyerahan barang bisa
ditentukan oleh si customer.
Para pihak yang melakukan akad telah memenuhi syarat dengan
menggunakan nilai rupiah sebagai alat transaksi dan juga Putra telah
melunasi seluruh pembayaran kepada Ruchdi pada awal akad.
Jika terjadi wanprestasi seperti:
a. Supplier tidak mengirim barang pada tanggal yang sudah ditentukan
oleh Ruchdi (dropshipper) dan Putra (customer), maka Ruchdi tetap
harus memenuhi kewajiban mengirim barang kepada pada Putra pada
tanggal tersebut.
b. Jika supplier mengirim barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi
atau rusak maka Ruchdi tetap wajib mengirim barang kepada Putra
sesuai spesifikasi yang sudah disepakati bersama.8
3. Implementasi akad Wakalah dalam Jual Beli Online Sistem Dropshipping
Berbeda dengan akad salam yang orientasinya merupakan akad jual beli untuk
mencari profit. Akad wakalah merupakan akad yang bersifat tabarru’, yang
orientasinya tidak mencari profit, melainkan tolong menolong dengan mengharapkan
balasan dari Allah SWT. Namun dalam pengembangannya, akad wakalah ini bisa
juga tidak hanya sekedar bersifat tabarru’, namun dapat juga mengambil fee di
8Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, h.96
80
dalamnya. Akad ini disebut wakalah bil ujroh. Transaksi wakalah akan sah apabila
memenuhi rukun dan syaratnya. Implementasinya dalam simulasi trasaksi
dropshipping adalah sebagai berikut:
a. Orang yang mewakilkan (muwakkil), syarat bagi orang yang mewakilkan
adalah dia berstatus sebagai pemilik urusan/benda dan menguasainya
serta dapat bertindak terhadap harta tersebut dengan dirinya sendiri. Jika
muwakkil itu bukan pemiliknya atau bukan orang yang ahli maka batal.
b. Wakil (orang yang mewakili), syarat bagi orang yang mewakili adalah
orang yang berakal. Jika ia idiot, gila, belum dewasa maka batal. Orang
yang sudah berstatus sebagai wakil tidak boleh berwakil kepada orang
lain kecuali atas seizin dari muwakkil pertama atau karena terpaksa seperti
pekerjaan yang diwakilkan terlalu banyak sehingga ia tidak dapat
mengerjakannya sendiri maka boleh berwakil kepada orang lain.9
c. Muwakkal fih (sesuatu yang diwakilkan), syaratnya:
1) Menerima penggantian, maksudnya boleh diwakilkan pada orang lain
untuk mengerjakannya, maka tidaklah sah mewakilkan untuk
mengerjakannya shalat, puasa, dan membaca ayat Alquran, karena
hal ini tidak bisa diwakilkan.
2) Pekerjaan itu dimiliki oleh muwakkil sewaktu akad wakalah. Oleh
karena itu, tidak sah berwakil menjual sesuatu yang dimilikinya.
9 Abdul Rahman, Ghazaly, dkk. Fiqh Mualamat, h.189.
81
3) Diketahui dengan jelas, maka batal mewakilkan sesuatu yang masih
samar, seperti sesorang berkata, “aku jadikan engkau sebagai wakilku
untuk mengawinkan salah seorang anakku”.
d. Shigat, yaitu lafaz mewakilkan, shigat diucapkan dari yang berwakil
sebagai simbol keridhaannya untuk mewakilkan, dan wakil
menerimanya.10
Adapun dalam jual beli online sistem dropshipping, sesuai dengan simulasi
yang telah dijelaskan sebelumnya, selain terdapat akad salam di dalamnya, maka
dapat disimpulkan juga bahwa terdapat salah satu akad lain, yaitu akad wakalah.
Yakni:
a. Terdapat orang yang mewakilkan (muwakkil), yaitu “Soshi K-Shop”
sebagai supplier dan terdapat orang yang mewakili (wakil), yaitu Ruchdi
sebagai dropshipper.
b. Bagi muwakkil, ia adalah asli pemilik benda/barang, bukan orang lain.
Sehingga jika terjadi “cacat” pada benda/barang maka si muwakkil dapat
bertanggung jawab. Disini “Soshi K-Shop” sebagai pemilik barang asli
yang dapat bertanggung jawab.
Sementara itu, syarat yang disyariatkan pun dalam menggunakan sistem
dropshipping telah sesuai dengan fikih. Yaitu:
a. Syarat penggantian, sesuai dengan ketentuan syarat untuk sesuatu yang
diwakilkan dalam akad wakalah dimana boleh untuk mewakilkan sesuatu.
10 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalat, h.234.
82
Disini Ruchdi sebagai seorang dropshipper bertindak sebagai penjual,
mewakilkan “Soshi K-Shop” untuk menjualkan barang dagangan milik
“Soshi K-Shop”
b. Syarat mewakilkan, Ruchdi mewakilkan “Soshi K-Shop” dalam menjual
barang dagangannya ketika ia telah menyatakan berwakil. Disini barang
dimiliki oleh Ruchdi untuk diwakilkan, maka “Soshi K-Shop” tidak
menjual barang tersebut kepada pihak lain karena sudah “dimiliki”
Ruchdi yang kemudian untuk dijual.
c. Syarat diketahui dengan jelas. Disini diketahui dengna jelas bahwa barang
yang diperjual belikan adalah sepatu dengan brand converse.
d. Sighat. Kesepakatan yang terjalin dengan baik antara “Soshi K-Shop”
selaku supplier dan Ruchdi selaku dropshipper merupakan sighat.
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan bab-bab seblumnya, dan merujuk pada hasil
penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hal-hal berikut:
1. Skema jual beli online dengan sistem dropshipping memiliki kesamaan dengan
akad ba’i as-salam. Dalam skema dropshipping terdapat muslam (pembeli),
muslam ilaih (penjual), muslim fiihi (obbjek barang) dan juga sighat (ijab dan
qabul) didalamnya. Fee yang didapat dari dropshipper berasal dari perjanjian
nilai harga jual antara dropshipper dengan supplier.
2. Sistem dropshipping ini juga memiliki kesamaan dengan akad wakalah. Dimana
dalam sistem dropshipping ini terdapat supplier yang mewakilkan suatu
benda/barang kepada dropshipper yang dapat dikatakan sebagai agen dari
supplier tersebut.
3. Sistem dropshipping dalam jual beli online, memenuhi rukun dan syarat sah yang
berlaku dalam hukum fikih. Melihat dari proses dan skema sistem dropshipping ,
jual beli online dengan sistem dropshipping ini adalah bentuk yang
diperbolehkan.
84
B. Saran
1. Dalam upaya mensosialisasikan jiwa berwirausaha, sistem dropshipping ini
perlu diperkenalkan kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak muda
agar bisa terbentuk mental untuk menjadi seorang pebisnis online.
2. Perlu dipertegas lagi didalam KASKUS tentang aturan menjadi seorang
dropshipper atau supplier untuk meminimalisir tindak penipuan, bisa dengan
cara perketatan pada saat registrasi. Pemerintah pun harus membuat aturan
tegas tentang tindak penipuan online, dengan membuat pasal-pasal tentang
penipuan dalam jual beli online sehingga para pelaku penipuan jual beli
online bisa menjadi jera.
3. Untuk DSN MUI agar lebih memperhatikan jual beli ini online ini termasuk
sistem dropshippingnya agar tidak menyalahi dari akad yang ada.
Selanjutnya diharapkan penelitian ini memberi manfaat kepada penulis, dan
juga bagi siapa pun untuk memahami sistem dropshipping dalam jual beli online.
DAFTAR PUSTAKA
A. Perwataatmadja, Karnaen dan Tanjung, Hendri. Bank Syariah: Teori,Praktik dan
Peranannya, cet.1. Jakarta: Celestial Publishing, 2007.
Ali, Zainuddin. Metedologi Penelitian Hukum, cet.4. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.
Arikunto, Suharsimi. Management Penelitian. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2005.
Ascary. Akad dan Produk Perbankan Syariah, cet.3. Jakarta: Rajawali Press, 2011.
Barkatulloh dan Prasetyo, Teguh. Bisnis E-commerce: Studi Sistem Keamanan dan
Hukum di Indonesia, cet.1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
Billah, Mohd Ma’sum. Islamic E-commerce Terapan: Tinjauan Hukum dan Praktek,
Malaysia: Sweet & Maxwell Asia, 2010.
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004.
Burhanuddin S, Hukum Kontrak Syariah. Yogyakarta: BPFE, 2009.
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya.
Fatah Idris, Abdul dan Ahmadi, Abu. Terjemahan Ringkas Fiqih Islam Lengkap.
Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
Faulidi Asnawi, Haris. Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Islam, cet.1.
Yogyakarta: Magista Insania Press, 2004.
Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalat, cet.2. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.
Hasan , M. Ali. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam. Jakarta: Rajawali Press,
2002.
Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011.
Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, cet.3. Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada,2004.
Kemal, Mustafa. Fikih Islam. Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2003.
Lathif, AH. Azharuddin. Fiqh Muamalat, cet.1. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.
Masadi, Ghufron A. Fiqh Muaalah Kontekstual, cet.1. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2002.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011.
Muhammad. Model-model Akad Pembiayaan di Bank Syariah. Yogyakarta: UII
Press, 2009.
Mujahidin, Ahmad. Kewenangan dan Prosedur Penyelesaian Sengketa Ekonomi
Syariah di Indonesia, cet.1. Bogor: Penerbit Ghalian Indonesia, 2010.
Noegroho, Agoeng. Teknologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Nugroho, Adi. E-commerce Memahami Perdagangan di Dunia Maya, cet.1.
Bandung: Informatika, 2006.
Purnamasari, Irma Devita dan Suswinarno, Panduan Lengkap Hukum Praktis
Populer Akad Syariah, cet.1. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2011.
Rais, Isnawati dan Hasanudin. Fiqh Muamalat dan Aplikasinya Pada LKS. Jakarta:
Lembaga Penlitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah, cet.2. Bandung: PT. Al-Ma’rif,2010.
Sahrani, Sohari dan Abdullah, Ru’fah. Fiqh Muamalat, cet.1. Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia, 2011.
Soebiantoro, Arto. Merek Indonesia Harus Bisa. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2013.
Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalat. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010.
Suyanto, Bagong. Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2005.
Syafii, Agoeng. Step By Step Bisnis Dropshipping dan Reseller. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2013.
Umar, Husain. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, cet.4. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2004.
Usman , Husaini dan Akbar, Purnomo Setiadi. Metedologi Penelitian Sosial. Jakarta:
Bumi Aksara, 2003.
W.Purbo, Onno dan Arif Wahyudi, Aang. Mengenal E-commerce. Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2000.
Zuhaili, Wahbah. Fiqh Muamalat Perbankan Syariah, cet.1. Jakarta: PT. Bank
Muamalat, Tbk,1999.
Wawancara
Hasil wawancara pribadi dengan Ruchdi Mutaqqin. Jakarta, 15 Oktober 2014
Website
“Forum Jual Beli”, Artikel diakses pada 17 September 2014 dari
http://support.KASKUS.co.id/about/sejarah_KASKUS.html
“Sejarah Perkembangan Internet di Dunia”, artikel diakses pada 25 april 2014 dari
https://docs.google.com/document/d/1qCNWAFBXQvyfk2fygSB00o6w8n9z-
VNxNUFrTs2Osvk/edit?pli=1#
“Sekilas Tentang Kaskus”, Artikel diakses pada 17 September 2014 dari
http://support.kaskus.co.id/about/about_kaskus.html
Aditya Nugroho, “Cara Pasang Iklan dan Jual Barang di KASKUS FJB”, Artikel
diakses pada 29 Oktober 2014 dari http://www.aditya-web.com/2014/07/cara-
pasang-iklan-dan-jual-barang-di.html
Ayunda W Savitri, “Banyak Kawula Muda Lakoni Bisnis Online”, artikel diakses
pada 9 April 2014 dari
http://techno.okezone.com/read/2013/12/12/55/911415/banyak-kawula-muda-
lakoni-bisnis-online
Bambang H, “Internet and E-commerce”, artikel diakses pada 24 September 2014
dari http://bambanghermawan.ilearning.me/2014/07/01/89/
Dudi Kurniawan, “Dropshipping Dalam Tinjauan Syariah”, artikel diakses pada 2
Mei 2014 dari http://blitza679.com/942/dropshipping-dalam-tinjauan-
syariah.html
Dwi Kristianto, “Apa Itu Internet?” artikel diakses pada 2 Mei 2014 dari
http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/www/1-
apaitu_internet.html
Loreana Triasisca, “E-commerce dan E-bussiness” artikel diakses pada 25 September
2014 dari http://renaisca.wordpress.com/makalah-pti-2/makalah-pti/bab-ii-
pembahasan/e-commerce-dan-e-business/
Mauren Anindya, “Pahami Untung-Rugi Menjalankan Bisnis Dropship”, artikel
diakses pada 29 Oktober 2014 dari http://netpreneur.co.id/pahami-untung-rugi-
menjalankan-bisnis-dropship/#.VFB65iKUeQ4
Prima Yudha, “Pengertian dan Sistem Kerja Dropship” artikel diakses pada 29 April
2014 dari https://www.lintas.me/internet/online
media/primayudha.info/dropship-pengertian-dan-sistem-kerja-dropship
Rifaun Naim, “Kelebihan dan Kekurangan E-commerce” artikel diambil pada tanggal
17 September 2014 dari
http://buahilmu.wordpress.com/2010/10/30/keuntungan-dan-kekurangan-E-
commerce/
Lampiran 1
HASIL WAWANCARA
Nama : Ruchdi Muttaqin
Pekerjaan : Mahasiswa/Dropshipper
Tempat : Jl. Pinang Dalam Rt.001/Rw.014 No.63 (Kediaman Narasumber)
Waktu : 15 Oktober 2014
1. Apa yang anda jual dalam bisnis dropshipping?
Sepatu, lebih spesifiknya saya menjual sepatu dengan brand converse.
2. Apa latar belakang anda memilih jualan sepatu menggunakan sistem
dropshipping?
Awalnya saya adalah seorang yang pengguna sepatu converse, saya senang dengan
brand ini karena menurut saya
3. Sudah berapa lama anda menjual sepatu converse menggunakan sistem
dropshipping?
Belum cukup lama, sekitar 6-7 bulan ini.
4. Darimana anda memperoleh suplai sepatu converse?
Kamu mau tau saja, kamu mau merebut lahan bisnis saya ya? (hehehe) bercanda saya.
Saya mendapatkan suplai sepatu converse ini dari salah seorang user kaskus yang membuka
jasa dropship ini
5. Berapa banyak supplier yang anda miliki untuk menyediakan sepatu
converse?
Untuk saat ini cukup 1 supplier yang saya gunakan
6. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Berdasarkan persaingan harga, semakin rendah harga yang ditawarkan, maka harga
terendah tersebut lah yang saya ambil kemudian saya jadikan sebagai supplier saya. Namun
perlu diperhatikan juga kualitas dari barangnya, jangan hanya karna tergiur barang murah,
lalu menjual produk dengan kualitas rendah juga atau biasa disebut dengan barang KW
7. Apakah supplier anda saat ini dirasa cukup untuk memenuhi permintaan
pelanggan anda?
Alhamdulillah saya merasakan cukup, supplier saya saat ini sangan berkompeten di
bidangnya.
8. Apa alasan anda memilih kaskus sebagai tempat anda memasarkan produk
anda dengan menggunakan sistem dropshipping?
Selain karena keterbatasan waktu dan ketidakmungkinan saya untuk berjualan secara
“real”, maka jual beli dunia online adalah solusi yang tepat bagi saya. Dan KASKUS
merupakan salah satu tempat jual beli online terbesar di Indonesia dengan jumlah member
yang sangat banyak dan traffic jual beli n ya yang sangat signifikan.
Lalu mengapa saya memilih sistem dropshipping? Karena saya belum punya cukup
modal untuk membeli dahulu barang dagangan tersebut kemudian baru diperjual belikan
kembali, istilahnya menjadi reseller. Dengan dropshipping saya tidak perlu membeli barang
dagangan tersebut terlebih dahulu.
9. Dalam menjual produk anda, apakah ada perjanjian antara anda dengan
supplier atau antara anda dengan customer?
Ada beberapa perjanjian dengan supplier saya, salah satunya dimana saya boleh
mengambil keuntungan namun tidak boleh jauh dari harga pasar yang ada. Karena jika saya
mengambil keuntungan yang sangat jauh, otomatis barang dagangan saya pun akan kalah
dengan barang dagangan sejenis yang harganya lebih murah. Jika sudah begitu, maka
barang dagangan saya pun menjadi tidak laku dan secara langsung dapat merugikan
supplier saya.
10. Apakah barang yang anda pasarkan sesuai tawarkan sesuai dengan produk
yang disediakan oleh supplier?
Alhamdulillah sampai saat ini saya belum menerima keluhan dari para customer saya
sehingga dapat dikatan bahwa supplier saya saat ini adalah supplier yang bagus.
11. Kesalahan apa saja yang mungkin terjadi dalam sitem dropshipping yang
anda jalankan?
Beberapa kemungkinan kesalahan yang bisa saja terjadi diantaranya adalah:
- Barang yang dikirim oleh supplier tidak sesuai dengan apa yang di inginkan
oleh customer. Ini bisa terjadi karena human error dimana mungkin saking
banyaknya orderan yang diterima oleh supplier sehingga supplier menjadi
tidak fokus ketika mengirimkan barang
- Penipuan, jual beli online tidak dapat dihindarkan dari yang namanya
penipuan, karena sistem jual beli online ini pada dasarnya bersifat saling
percaya. Untuk mencegah hal ini, KASKUS sebagai pihak yang
menyediakan “tempat” untuk melakukan jual beli online ini menyediakan
sistem “rekber” atau rekening bersama. Dimana ada pihak ketiga diantara
tranksaksi antara penjual dan pembeli yang dapat mencegah terjadinya
tindak penipuan.
12. Apakah pernah terjadi kesalahan seperti yang anda utarakan pada barang
yang dikirim dari supplier ke customer anda?
Alhamdulillah sampai saat ini belum dan semoga kedepannya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
13. Jika terjadi kesalahan, bagaimana penanganan yang anda lakukan?
Saya kan bertanggung jawab secara penuh, yang akan saya lakukan adalah meminta
customer untuk me-retur barang yang salah tersebut kemudian menghubungi supplier agar
menggantinya dengan barang yang benar sesuai dengan keinginan customer.
14. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan sistem
dropshipping ini dan menggunakan KASKUS sebagai media pemasaran?
Alhamdulillah sampai saat ini saya sangat puas dengan jual beli online dengan sistem
dropshipping ini, karena selain mudah dan praktis, secara pribadi keinginan saya menjadi
seorang enterpreneurship pun perlahan menemukan jalannya. Dan untuk KASKUS sebagai
tempat media pemasaran, saya sangat mengucapkan banyak terimakasih. Saya bisa
menjual barang dagangan saya tersebut tanpa harus membayar komisi kepada para admin
dan owner KASKUS alias free.