jtptunimus-gdl-priscaadit-7396-2-babi.pdf
-
Upload
komar-adiy-nak-ogii -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
Transcript of jtptunimus-gdl-priscaadit-7396-2-babi.pdf
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan industri otomotif Indonesia memberikan kejutan di tahun
2013 ini. Peningkatannya dibandingkan tahun lalu di luar prediksi. Johnny
Darmawan ketua penyelenggara Indonesia International Motor Show (IIMS)
menyatakan saat ini industri otomotif Indonesia menunjukkan perkembangan
menggembirakan. Dalam lima tahun terakhir, industri otomotif mengalami
peningkatan signifikan dan permintaan pasar dari tahun ke tahun terus
mununjukan kenaikan. ( Johnny Darmawan, IIMS, 2013 )
Industri otomotif kembali menorehkan pencapaian menggembirakan.
Dicatat pada Pada tahun 2012, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
(GAIKINDO) dalam pernyataannya di Jakarta menyebutkan Pasar mobil
Indonesia pada 2012 tumbuh 24,8 persen dengan total penjualan mencapai
1.116.230 unit, sementara pada 2011 hanya mencapai 894.164 unit. Selain dari
sisi penjualan, volume produksi juga naik dari 838.388 unit pada 2011 menjadi
1.076.157 unit, tumbuh 28,4 persen. Asumsi positif terhadap industri otomotif
Indonesia masih terus mengalir, Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
memprediksikan pasar mobil domestik akan terus mengalami pertumbuhan
signifikan. ( Sudirman Mr, GAIKINDO dan Mohamad s. Hidayat, Kemenperin.
2012 )
Hal tersebut berdampak pada tingkat permintaan komponen suku cadang
otomotif yang juga semakin tinggi. Sampai saat ini, sebagian besar bahan baku
yang digunakan untuk proses produksi komponen otomotif seperti: Besi, baja, dan
aluminium untuk suku cadang semakin besar penggunaanya. Dapat dilihat tingkat
konsumsi aluminium pada tahun 2012, untuk kebutuhan industri dalam negeri
sekitar 696 ribu ton per tahun. Hal itu disebabkan kebutuhan aluminium untuk
industri di dalam negeri yang mencapai 600.000 hingga 800.000 ton per tahun
tidak mampu dipenuhi oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang
hanya mampu memproduksi 260.000 ton per tahun. Dari data di atas dapat
2
disimpulkan bahwa penggunaan aluminium masih sangat tinggi di dunia industri
pengecoran logam.( Doc. Inalum. 2012 )
Aluminium merupakan salah satu material yang sangat banyak
dipergunakan dalam bidang teknik, namun sangat jarang dipergunakan dalam
kondisi Aluminium murni. Aluminium yang dijumpai dalam bidang teknik
kebanyakan dalam bentuk Alloy. Aluminium dalam kondisi murni memiliki sifat-
sifat yang lunak, maka dari itu harus dipadu dengan unsur lain untuk memperbaiki
sifat-sifat mekanisnya. Paduan aluminium dan silikon akan memperbaiki sifat
mekanis dari aluminiumn murni. Paduan Al-Si ini banyak dipakai pada komponen
otomotif karena mempunyai kelebihan antara lain ketahanan korosi yang baik,
ringan, tahan terhadap retak panas (hot tearing), mampu mesin, mampu cor, serta
koefisien muai panas yang rendah, sehingga memungkinkan bekerja pada
temperatur tinggi. ( Surdia dan Sato, 1992; Smith, 1993 )
Salah satu komponen otomotif yang menggunakan material berbahan
dasar paduan aluminium sebagai bahan baku utama adalah piston. Piston terbuat
dari paduan aluminium dan silikon. Paduan ini memiliki daya tahan terhadap
korosi, abrasi dan koefisien thermal yang rendah, dan juga mempunyai kekuatan
yang tinggi. Sifat tersebut merupakan sifat yang harus dimiliki oleh material
piston. (Cole, 1995)
Banyak metode yang telah dilakukan untuk meningkatkan hasil
pengecoran aluminium tuang dan meminimalisir cacat-cacat yang ditimbulkan
dari proses pengecorannya. Untuk memperoleh paduan unsur Al-Si yang sesuai
dengan ssifat mekanik material piston telah dilakukan beberapa inovasi dalam
proses casting, diantaranya adalah proses pengecoran gravitasi, cetakan tekan
(Squeeze casting), dan insert logam (metal insert). ( John, 1994 )
Pemanfaatan limbah Piston bekas untuk didaur ulang, menjadi piston baru
yang kualitasnya diharapkan sama dengan piston original. Piston merupakan salah
satu dari spare part untuk kendaraan yang sangat vital dan sering dilakukan
pergantian setiap overhould. Salah satu kasus yang sering terjadi pada mesin
otomotif selama ini adalah kerusakaran pada bagian sisi piston dan keausan dari
piston, karena piston harus menahan suhu yang tinggi, tekanan yang besar dan
gaya gesek terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Piston akan mengalami
3
keausan sehingga diperlukan penggantian dalam jangka waktu tertentu sesuai
dengan penggunaan. Perbaikan karakteristik dan sifat-sifat dari piston diharapkan
akan menambah umur penggunaan piston. ( Solechan, 2010 )
Daur ulang adalah pertimbangan utama dalam menggunakan aluminium
lanjutan. Daur ulang aluminium sangat penting karena menghemat 95% energi
dan solusi efisiensi penggunaan aluminium dibandingkan dengan memproduksi
logam dari bijih. Pasar aluminium di eropa adalah pasar yang berkembang, dan
aluminium daur ulang adalah bahan baku raw material, yang menjadi bahan utama
untuk digunakan menjadi sebuah produk kembali. Di Eropa, sekitar 34% dari
aluminium yang digunakan dalam produk fabrikasi berasal dari logam daur ulang.
Angka ini diperkirakan akan meningkat di masa depan. ( European Aluminium
Associatian (EAA) dan Organisation of European Aluminium Refiners and
Remelters (OEA) ).
Pada penelitian ini, fokus masalah yang ingin dipelajari adalah bagaimana
pengaruh perubahan sifat mekanik yang terjadi pada limbah piston yang di daur
ulang kembali, dengan variasi tekanan dan temperatur cetakan terhadap
karakteristik sifat mekanik pada piston aslinya.
1.2. Perumusan Masalah
Pada dasarnya aluminium merupakan salah satu logam paduan yang dapat
didaur ulang melelui berbagai metode pengecoran. Sampai saat ini proses daur
ulang pada alumunium hanya diterapkan pada industri – industri pengecoran kecil
dan proses daur ulang yang dilakukan pada industri kecil biasanya menghasilkan
kualitas bahan yang rendah, aplikasi penggunaanya seperti peralatan rumah
tangga, komponen hiasan. Sedangkan pada industri yang bersekala besar
cendrung menggunakan bahan dasar alumunium murni sebagai bahan baku utama.
Pada hal ini bujih alaumunium merupakan bahan tambang yang ketersediannya
terbatas.
Di Era globalisai sekarang ini, teknologi berkembang begitu pesat.
Perkembangan ini menuntut tersedianya suatu jenis material, yang memliki
penampilan atau performa yang sangat baik. Adapun kriteria yang harus dipenuhi
atau dimiliki pada material tersebut adalah : Ringan, memiliki sifat – sifat
4
mekanik yang baik, tahan lama, mudah di pabrikasi dan tentunya biaya untuk
pembuatannya yang murah.
Diharapkan dengan semakin majunya teknologi maka perlu adanya
penelitian yang sifatnya menghemat bahan baku murni di muka bumi ini. Hal
tersebut dengan memanfaatkan limbah – limbah yang ada untuk digunakan
kembali. Dimana dengan adanya pemanfaatan limbah tersebut untuk bahan baku
utama, dapat menekan penggunaan bahan baku murni di masa mendatang.
Piston merupakan komponen penting dalam kendaraan bermotor, karena
piston memgang peranan penting dalam proses pembakaran dalam ruang bakar
dan sistem kerja motor. Sehingga material untuk piston merupakan material yang
memiliki spesifikasi khusus. Untuk memenuhi karakteristik dan kriteria – kriteria
tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk menghasilkan karakteristik piston yang
sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
Untuk mengetahui seberapa besar kekuatan dari material hasil pengecoran
dengan metode penekanan. Material harus dilakukan pengujian terlebih dahulu,
sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan konstruksi.
Permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah bentuk struktur electron dari Aluminium berbasis
piston bekas dengan pengaruh tekanan dan tempertaur cetakan.
2. Pengaruh sifat kekerasan dari Aluminium berbasis piston bekas
dengan variasi temperatur cetakan dan tekanan.
3. Mengetahui Tingkat porositas yang terjadi pada Aluminium berbasis
piston bekas dengan variasi penekanan.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah studi pengecoran ulang dengan menggunakan metode
Sequeeze Casting yang berbasis material piston bekas dan dengan variasi
temperatur cetakan dan Tekanan atara lain :
1. Material yang digunakan dalam proses pengecoran yaitu material
limbah piston motor bensin.
2. Pada penelitian ini menggunakan temperatur peleburan 700°C dan
menggunakan temperatur cetakan yang bervariasi yaitu 250°, 300°
dan 350°C, dengan metode Sequeeze Casting.
5
3. Tekanan yang diberikan bervariasi yaitu Tanpa tekanan, 70 bar dan
140 bar. Nilai tekanan yang diberikan hanya terpaku pada Presure
Guage yang ada pada alat tekan.
4. Pengujian material piston meliputi uji komposisi kimia, SEM
(Scanning Electron Microscope), EDS (Electron Dispersive
Spectroscopy), porositas, dan kekerasan.
5. Hasil pengecoran adalah berbentuk pejal dengan diameter 20 mm dan
ketebalan 30 mm, belum sampai pembuatan produk piston aslinya.
6. Komposisi optimal hanya ditentukan dari sifat mekanik ( kekerasan,
porositas dan pengujian SEM ( Scanning Electron Microscopic ) tidak
ditinjau dadi uji ketahanan korosi, perubahan dimensi dan lain
sebagainya.
7. Pengujian hanya dilakukan untuk mengetahui sifat mekaniknya
sajabelum sampai ke pengujian peforma.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik material
piston bekas tanpa penambahan campuran apapun dengan melakaukan pemberian
variasi temperatur cetakan dan penekanan, untuk dimanfaatkan sebagai bahan
piston kembali.
Selain itu, hal – hal yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui sifat mekanik paling optimal.
2. Mengetahui pengaruh temperatur cetakan, terhadap perubahan sifat
mekenik yang ada pada meterial piston bekas.
3. Mengetahui pengaruh tekanan dan tingkat kepadatan bahan dengan
pengujian porositas.
4. Mengetahui Struktur Elektron dengan pengujian SEM (Scanning Electron
Microscopic) dan EDS (Electron Dispersive Spectroscopy).
5. Mengetahui perubahan sifat mekanik antara piston bekas dan piston
original.
6
1.5. Manfaat penelitian
1. Dapat mengetahui secara langsung nilai kekerasan, struktur mikro,
Komposisi kimia dan porositas, serta menambah ilmu pengetahuan
khususnya mengenai metalurgi teknik.
2. Untuk mendapatkan informasi tentang rancangan dasar kekuatan suatu
bahan dan dapat dijadikan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan
dan Memanfaatkan limbah yang ada khususnya limbah piston
3. Dapat menjadi masukan bagi pengembangan ilmu teknologi material, guna
mengurangi tingakat konsumsi Aluminium murni pada konsumsi
komponen otomotif dengan pemanfaatan limbah piston bekas yang ada.
4. Bagi industri pengecoran logam menengah kebawah, dapat mengetahui
komposisi material baru yang cocok digunakan untuk sebuah produk,
khususnya produk yang berbahan aluminium.
5. Menjaga kelestararian dan menghemat alumunium sekarang dan masa
yang akan datang.
1.6. Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini disusun dengan judul “ Analisa Pengaruh Tekanan
Dan Temperatur Cetakan Pada Pengecoran Ulang Dengan Memanfaatkan Limbah
Piston Menggunakan Sequeeze Casting ” pada penelitian ini dikemukakan dalam
5 bab. Bab I Pendahuluan berisi latar belakang, perumusan masalah, batas
masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka, Landasan Teori, Berisi Paduan Aluminium,
Sejarah Pengecoran Logam, Dasar Peleburan dan Pencetakan Logam, Squeeze
Casting, Metode Direct Squeeze Casting, Indirect Squezze Casting, Cetakan
Logam, Peleburan (Casting), Penuangan, Sifat Logam Cair, Pembekuan Logam,
Membongkar dan Membersihkan Coran, Pengujian Bahan, Pengujian Komposisi,
Pengujian Kekerasan, Pengujian Porositas, Pengujian SEM (Scanning Electron
Microscope) dan pengujian EDS (Electron Dispersive Spectroscopy). Bab III
Metode penelitian berisi Bahan dan Alat Penelitian, Peralatan penelitian, diagram
alir penelitian, Jalannya Penelitian, Pengujian karakteristik piston, Variabel
penelitian dan Analisa data. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan berisi
karakterisasi piston original Daihatsu Hi-Jet 1000, Studi komposisi material piston
7
original dan material limbah piston. Pembahasan komposisi material.
Karakterisasi nilai kekerasan material antara piston original dengan limbah biston
bekas. Pembahasan nilai kekerasan. Hasil Studi porositas antara piston original
dengan limbah biston bekas. Pembahasan hasil studi nilai porositas. Karakterisasi
struktur mikro dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopic)
antara piston original dengan limbah biston bekas. Pembahasan hasil Struktur
mikro. Karakterisasi unsur kimia dengan menggunakan (Electron Dispersive
Spectroscopy) antara piston original dengan limbah biston bekas. Pembahasan
hasil pengujian EDS (Electron Dispersive Spectroscopy). Identifikasi kualitas
hasil peleburan limbah piston dengan variasi tekanan dan temperatur cetakan,
meliputi Studi komposisi material, Kekerasan, Porositas, struktur mikro SEM dan
analisa unsur EDS. Tugas akhir ini ditutup dengan Bab V Berisi kesimpulan dan
Saran.