Jtptunimus Gdl Nakilulsol 7778-2-1fileb i
-
Upload
erikarista -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
description
Transcript of Jtptunimus Gdl Nakilulsol 7778-2-1fileb i
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ganggungan kesehatan yang sering terjadi pada system reproduksi wanita di
kalangan masyarakat diantaranya kanker serviks, kanker payudara, kista ovarium,
gangguan menstruasi, mioma uteri dan lain sebagainya (Manuaba, 2009). Salah satu
gangguan kesehatan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah kista ovarium.
Kista ovarium merupakan suatu benjolan yang berada di ovarium yang dapat
mengakibatkan pembesaran pada perut bagian bawah (Prawirohardjo, 2009). Kista
ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada
wanita di masa reproduksinya. Kista ovarium disebabkan oleh ganguan (pembentukan)
hormone pada hipotalamus, hipofisis dan ovarium. Kista ovarium pada umumnya
dijumpai pada wanita usia yang lebih tua, post menopause, hampir 80% kasus tumor
ovarium dijumpai pada wanita usia diatas 50 tahun. Kista ovarium yang bersifat ganas
disebut kanker ovarium.
The American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun 2014 ,
sekitar 21.980 kasus baru kanker ovarium akan didiagnosis dan 14.270 wanita akan
meninggal karena kanker ovarium di Amerika Serikat. Angka kejadian kista ovarium
tertinggi ditemukan pada Negara maju, dengan rata-rata 10 per 100.000, kecuali di
Jepang (6,5 per 100.000). insiden di Amerika Selatan (7,7 per 100.000) relative tinggi
bila dibandingkan dengan angka kejadian di Asia da Afrika (WHO,2010).
Angka kejadian kanker ovarium di Indonesia diperkirakan sebanyak 2.314
kasus (5,3%) (Sistem Informasi Rumah Sakit Indonesia, 2008). Di Indonesia sekitar 25-
-
50% kematian wanita usia subur disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan
kehamilan dan persalinan serta penyakit system reproduksi misalnya kista ovarium.
(Depkes RI,2011). Kepala Departemen Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
Profesor Soeharti Gondhowiardjo mengatakan, jumlah penderita kanker di Indonesia
kian meningkat. Dari data Kementrian Kesehatan (KemenKes) tahun 2012
menyebutkan, prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1.000 orang. Padahal data
sebelumnya menyebutkan prevalensi 1 banding 1.000 orang (KemenKes 2012).
Berdasarkan data Dinkes Provisi Jawa Tengah pada tahun 2012,
berdasarkan laporan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berasal dari
Rumah Sakit dan Puskesmas, kasus penyakit Ca servik terdapat 2.259 kasus, kasus
terbanyak ditemukan di Kota Semarang (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012).
Data yang didapatkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
peneliti mendapatkan data angka kejadian kista ovarium pada tahun 2012 terdapat 38
kasus, tahun 2013 terdapat 94 kasus, dan tahun 2014 sampai bulan juni terdapat 56
kasus (Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang, 2012-juni 2014).
Tumor ovarium tidak menunjukan gejala dan tanda, terutama tumor ovarium
yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan, aktivitas
endokrin, atau komplikasi tumor-tumor tersebut (Sarwono prawirohardjo, 2007).
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 10 pasien yang menderita
kista ovarium yang dirawat inap di RSUD Kota Semarang didapatkan data usia 20 tahun
ada 2 orang, usia 21-45 tahun ada 6 orang, usia >45 tahun ada 2 orang. Pendidikan
pasien yang menderita kista ovarium SD sebanyak 3 orang, pendidikan SMP sebanyak 3
orang, pendidikan SMA sebanyak 3 orang, pendidkan S1 1 orang, pekerjaan pasien
-
yang menderita kista ovarium IRT sebanyak 6 orang, swasta sebanyak 4 orang,
penatalaksanaan semua pasien yang dijadikan studi pendahuluan diatasi dengan bedah
medis .Ini membuktikan bahwa dari data berdasarkan usia penderita terbesar kista
ovarium adalah wanita usia reproduktif, dari data pendidikan penderita kista ovarium
yang paling sedikit adalah pendidikan akademi, dan dari data pekerjaan penderita
terbanyak kista ovarium adalah IRT, sedangkan penatalaksaan kista ovarium terbanyak
adalah dengan bedah medis.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul
Gambaran Karakteristik dan Penatalaksanaan Kista Ovarium pada Pasien Rawat Inap
di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang tahun 2014.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu diadakan penelitian untuk
mengetahui lebih lanjut Bagaimana gambaran karakteristik dan penatalaksanaan kista
ovarium pada pasien rawat inap di RSUD Kota Semarang tahun 2014?.
C. Tujuan Penelitian
1. Umum
Menggambarkan karakteristik dan penatalaksanaan kista ovarium pada pasien rawat
inap di RSUD Kota Semarang tahun 2014.
2. Khusus
-
a. Mengetahui gambaran karakteristik responden kista ovarium meliputi: umur,
pendidikan dan pekerjaan pasien rawat inap di RSUD Kota Semarang tahun
2014.
b. Mengetahui penatalaksanaan kista ovarium pada pasien rawat inap di RSUD
Kota Semarang tahun 2014.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah tentang ilmu pengetahuan yaitu tentang kesehatan reproduksi
wanita khususnya tentang kista ovarium.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi tenaga kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi tenaga kesehatan
dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi pada wanita terutama wanita
yang menderita kista ovarium.
b. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
informasi masyarakat khususnya wanita yang sudah menstruasi untuk selalu
melakukan pemeriksaan ginekologi secara berkala.
c. Bagi peneliti
-
Menerapkan ilmu yang telah di dapatkan dibangku kuliah dan mendapatkan
pengalaman dalam melakukan penelitian dan dapat digunakan sebagai bahan
acuan penelitian lebih lanjut.
d. Bagi institusi
Dapat memberikan informasi dan sebagai bahan acuan pada penelitian
selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
Table 1.1 Keaslian penelitian
No Judul
Nama
Tahun
Populasi Sampel Jenis dan
pendekatan
Hasil
1 Studi
karakteristik
wanita
penderita kista
ovarium di
RSUD Dr. R.
Koesma
Tuban
Emy Dwi
Yulistya
Rahmawati
2007
Semua kasus
kista ovarium
di RSUD Dr.
R. Koesma
Tuban tahun
2007
Jumlah sampel
sebanyak 75
orang diambil
dengan cara
total sampling
Deskriptif
dengan
pendekatan
survey
Bahwa mayoritas
penderita kista ovarium
adalah dengan usia 22-
40 tahun, mayoritas
penderita kista ovarium
memiliki paritas
-
3
wanita usia
subur tentang
kista ovarium
di desa Jabung
Sragen tahun
2013
Karakteristik
penderita kista
ovarium yang
dirawat inap
di rumah sakit
Elisabeth
Medan tahun
2088-2012
Dumaris
Siringo,
Hisman,
Jemadi
Desa Jabung
Sragen
Semua
penderita kista
ovarium yang
dirawat inap
di Rumah
sakit
St.Elisabeth
Medan tahun
2008-2012
orang diambil
dengan cara
total sampling
Jumlah sampel
sebanyak 116
orang diambil
dengan cara
total sampling
dengan
pendekatan
cross sectional
Deskriptif
dengan
menggunakan
desain case
series
baik sebanyak 17 orang
(24,2%), cukup
sebanyak 39 orang
(55,8%), dan kurang
sebanyak 14 orang
(20%)
Bahwa responden yang
menderita kista ovarium
tertinggi terdapat pada
kelompok umur 29-37
tahun (29,7%), suku
Batak (81,9%), agama
Kristen Protestan
(56,9%), pendidikan
Akademik/Perguruan
Tinggi (47,4%),
pekerjaan Ibu Rumah
Tangga (33,6%), status
kawin (71,6%) .