Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

download Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

of 18

description

desc

Transcript of Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    1/18

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Hiperkolesterolemia1. Pengertian

    Hiperkolesterolemia mempunyai batasan sederhana yaitu satu keadaan

    dimana kadar kolesterol dalam darah melebihi diatas normal. Hiperkolesterolemia

    bukan merupakan satu penyakit tapi merupakan faktor risiko utama penyakit

    jantung koroner. Hiperkolesterolemia terjadi karena adanya gangguan

    metabolisme lemak yang dapat menyebabkan peningkatan kadar lemak darah

    yang bisa disebabkan oleh karena defisiensi enzim lipoprotein, lipase, defisiensi

    reseptor Low Density Lipoprotein (LDL) atau bisa juga disebabkan oleh

    ketidaknormalan genetika yaang menghasilkan kenaikan dramatis dalam produksi

    kolesterol di hati atau penurunan dalam kemampuan hati untuk membersihkan

    kolesterol dari darah.6,13

    Kolesterol dilihat dari struktur kimianya merupakan senyawa lemak yang

    kompleks. Kolesterol termasuk dalam golongan lemak atau lipid, tetapi kolesterol

    dan lemak merupakan subtansi yang berbeda. Satu makanan bisa saja tinggi

    lemak, tetapi bebas kolesterol, misalnya minyak zaitun, dan sebaliknya makanan

    lain bisa rendah lemak tetapi tinggi kolesterol. Kolesterol pada dasarnya sangat

    dibutuhkan oleh tubuh kita, dalam satu hari tubuh memerlukan kurang lebih

    kolesterol 1000 mg. Lebih separo dari kebutuhan disintesis oleh tubuh dan

    sisanya lagi perlu disuplai dari luar melalui makanan. Kolesterol dibutuhkan

    dalam berbagai metabolisme tubuh yaitu antara lain sebagai perkursor untuk

    sintesis hormon steroid seperti testosteron, estrogen, progesteron, kortikosteroid,

    dan asam empedu.

    2,6

    Testosteron dibutuhkan untuk pembentukan untuk pembentukan

    spermatozoa dan perkembangan tanda-tanda kelamin sekunder pada laki-laki

    sehingga apabila kekurangan hormon ini akan menyebabkan terhambatnya

    perkembangan reproduksi. Estrogen juga diperlukan bagi perkembangan

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    2/18

    reproduksi perempuan dan progesteron dibutuhkan untuk mempertahankan

    kehamilan, kekurangan progesteron akan menyebabkan keguguran.

    Kolesterol juga berperan sebagai komponen struktur dari membran dan

    merupakan lapisan luar dari lipoprotein plasma. Sintesis vitamin D juga

    memerlukan kolesterol yaitu dengan cara kolesterol akan dikonversikan menjadi

    7-dehidrokolesterol yang merupakan pro vitamin D yang dengan bantuan sinar

    matahari dikonversikan menjadi vitamin D yang berperan dalam metabolisme

    kalsium sebagai pembentukan tulang.2,8

    Kolesterol dibuat dalam hati dan usus halus, akan tetapi beredar di dalam

    darah. Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat termasuk

    trigleserida, LDL kolesterol danHigh Density Lipoprotein ( HDL ) kolesterol.

    Kolesterol di dalam darah terikat oleh suatu lippoprotein , yang terdiri dari

    kilomikron, Very Low Density Lipoprotein ( VLDL ), LDL dan HDL. Setiap

    lipoprotein memiliki fungsi masing-masing , seperti kilomikron yang berfungsi

    untuk mengangkut kolesterol yang baru dibentuk didalam usus halus, VLDL

    berfungsi membawa kolesterol yang telah dikeluarkan oleh hati ke jaringan otot

    untuk disimpan sebagai cadangan energi, LDL untuk mengangkut kolesterol

    didalam plasma darah dan keperluan pertukaran zat. Partikel LDL dalam

    menjalankan fungsinya mudah sekali menempel dalam dinding pembuluh darahkoroner sehingga menimbulkan plak aterosklerosis ( timbunan lemak pada

    dinding pembuluh darah ), sedangkan HDL berfungsi menangkap kolesterol

    dalam keadaan bebas untuk diangkut kembali dalam hati. Sehingga bahwa LDL

    sering dikenal sebagai kolesterol jahat dan HDL sebagai kolesterol baik.2,3,8

    2. Dampak bagi Kesehatan

    Kelebihan kolesterol dalam darah mudah melekat pada dinding sebelah

    dalam pembuluh darah, selanjutnya LDL akan menembus dinding pembuluh

    darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan pembuluh darah yang lebih

    dalam yang disebut Intima. LDL yang telah menyusup kedalam intima akan

    mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang telah teroksidasi

    dan akan memacu terbentuknya zat yang dapat melekatkan dan menarik monosit (

    salah satu jenis sel darah putih ) menembus lapisan endotel dan masuk kedalam

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    3/18

    intima. LDL yang teroksidasi juga sering memacu terbentuknya zat yang dapat

    mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag. LDL-

    teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi

    sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa.3,13

    Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang

    makin lama makin membesar sehingga membentuk benjolan yang akan

    menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah. Keadaan akan makin

    memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna akan merangsang sel-sel otot

    pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam ( media ) untuk masuk kedalam

    intima dan kemudian akan membelah-belah diri sehingga jumlahnya semakin

    banyak.3,13

    Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh dari ( plak kolesterol )

    membuat saluran pembuluh darah menjadi sempit dan aliran darah menjadi

    kurang lancar. Plak kolesterol pada dinding pembuluh darah bersifat rapuh dan

    mudah pecah , meninggalkan luka pada dinding pembuluh darah yang dapat

    mengaktifkan pembentukan bekuan darah. Pembuluh darah dikarenakan sudah

    mengalami penyempitan dan pengerasan oleh plak kolesterol, maka bekuan darah

    ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total yang dikenal sebagai

    aterosklerosis ( proses pembentukan plak pada pembuluh darah).

    3,13

    Penyempitan dan pengerasan ini apabila cukup berat akan menyebabkan

    suplai darah ke otot jantung tidak memadai, maka menimbulkan sakit atau nyeri

    dada yang disebut sebagai angina, bila berlanjut akan menyebabkan matinya

    jaringan otot jantung yang disebut infark miokard, dan apabila meluas akan

    menimbulkan gagal jantung. Beberapa gejala penyakit jantung adalah :

    a. Rasa tertekan ( ditimpa beban, sakit, terjepit, di peras, terbakar ) di dada yangdapat menjalar ke lengan kiri , leher, dan punggung.

    b. Tercekik atau sesak berlangsung lebih dari 20 menit/.c. Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa menyebabkan pingsan.d. Gejala akan bertambah berat dengan aktivitas dan akan berkurang dengan

    istirahat.8,13

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    4/18

    Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak ( arteri

    karotid ) maka akan menyebabkan stroke. Gejala serangan stroke tergantung dari

    derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Gejala stroke ringan :

    bicara tiba-tiba pelo, gejala yang lebih berat berupa kelumpuhan anggota gerak

    badan, wajah menjadi asimetris, jika terjadi perdarahan hebat akan menyebabkan

    kematian.2,8

    Hiperkolesterolemia juga berkaitan dengan penyakit Kencing Manis atau

    Diabetes Mellitus ( DM ) di mana pada penderita DM kadar gula dalam darah

    akan melebihi normal . Kadar gula darah apabila naik dan berlangsung lama ,

    maka akan menicu terjadinya aterosklerosis pada arteri koroner dan akan

    meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida. Bentuk LDL pada penderita DM

    lebih padat dengan ukuran yang lebih kecil yang sering disebut Small Dense LDL,

    sehingga akan lebih mudah masuk ke dalam lapisan pembuluh darah yang lebih

    dalam, ini akan lebih berbahaya karena lebih bersifat aterogenik ( lebih mudah

    menempel pada pembuluh darah dan lebih mudah membentuk plak).2,3,18

    Dampak lain yang ditimbulkan oleh hiperkolesterolemia adalah disfungsi

    ereksi atau ketidak mampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang

    memadai untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan. Proses

    aterosklerosis dapat terjadi pada pembuluh darah penis ( arteri dorsalis penis ) .Plak yang menyumbat pembuluh darah penis akan menyebabkan penis tidak

    mendapatkan aliran darah sehingga menganggu terjadinya ereksi.3,18

    4. Pengukuran Hiperkolesterolemia

    Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan melakukan tes di

    laboratorium setelah berpuasa kurang lebih antara 10-12 jam sebelum

    pengambilan sampel darah. Darah diambil perintra vena yang biasanya terdapat

    pada bagian lengan bawah, sebelum diambil darah tidak diperbolehkan

    mengkomsumsi obat-obatan yang mempengaruhi kolesterol.18

    Untuk menentukan kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah ,

    semuanya harus mengacu pada pedoman umum yang telah disepakati dan

    digunakan di seluruh dunia yaitu pedoman dari National cholesterol Education

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    5/18

    Program Adult Panel Treatmen III ( NCEP ATP III ) yaitu menetapkan batasan

    pengukuran kolesterol seperti dalam Tabel 2.1 dibawah ini :

    Tabel 2.1 Kategori Batasan Kadar Kolesterol dalam darah

    Pengukuran Rendah Normal Perbatasan

    Tinggi

    Tinggi Sangat

    TinggiKolesterol

    Total

    240 mg/dl

    Kolesterol

    LDL

    190mg/dl

    Kolesterol

    HDL

    < 40

    mg/dl

    60 mg/dl

    Trigliserida 499mg/dl

    Sumber : Pedoman NCEP ATP III dari www. Pfizerperduli.com2

    Selain daripada tersebut diatas, pada pedoman tersebut juga sudah

    ditentukan batasan nilai Kolesterol LDL berdasarkan banyaknya faktor risiko

    pada seseorang terhadap penyakit jantung koroner,antara lain :

    a.Seseorang yang memiliki faktor risiko 0-1 maka target penurunan KolesterolLDL yang harus dicapai adalah < 160 mg/dl.

    b.Seseorang yang memiliki faktor risiko 2 maka target yang harus dicapai adalah< 130 md/dl.

    c.Seseorang yang telah mendapat PJK atau risiko PJK ekivalen seperti diabetes,maka target yang harus dicapai adalah < 100 mg/dl.

    2,18

    B. Faktor penyebab dan faktor risiko hiperkolesterolemia1. Penyebab Hiperkolesterolemia

    Dalam batasan ilmiah, hiperkolesterolemia terjadi adanya akumulasi

    kolesterol dan lipid pada dinding pembuluh darah. Hiperkolesterolemia

    merupakan masalah yang cukup penting karena termasuk faktor resiko utama

    Penyakit Jantung Koroner. Penelitian mendukung bahwa hiperkolesterolemia

    memiliki lebih dari satu penyebab. Faktor genetik, pola diet makan , gaya hidup,

    obesitas dan faktor lain mungkin semua berperan.

    a. Faktor Genetik

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    6/18

    Hiperkolesterolemia cenderung terjadi dalam keluarga, mendukung bahwa

    hal itu mungkin memiliki suatu penyebab genetik. Dalam dunia medis

    hiperkolesterolemia yang diturunkan sebagai familial hypercholesterolemia

    (FH). FH ini merupakan penyakit genetik yang diturunkan secara dominan

    autosomal ( kromosom yang bukan untuk reproduksi ) dalam sel manusia.

    Departemen Biokimia dan Biomolekuler Universitas Queensland , Brisbane,

    Australia meneliti bahwa penyebab penyakit ini adalah adanya mutasi yang

    terjadi pada reseptor kolesterol LDL. Reseptor LDL merupakan reseptor sel

    permukaan yang berfungsi untuk mempertahankan homeostasis kolesterol.2,11

    Reseptor ini terdiri atas lima domain yang berbeda yaitu Ligang-binding

    (LB), epidermal growth factor (EGF)-precursor homology, O- Linked sugar ,

    domain transmembrane, dan sitoplasma. Domain LB terdiri atas tujuh modul

    yang mengandung kurang lebih 40 residu asam amino yang dihubungkan oleh

    4-12 jaringannya. Modul LB mengandung empat residu yang berperan pada

    pengikatan ion kalsium dan distabilkan oleh tiga ikatan disulfida Cys I-III, Cys

    II-V, dan Cys IV-VI.2,11

    Cara sederhana menerangkan bahwa penyebab hiperkolesterolemia dari faktor

    genetik yaitu bahwa 80 % dari kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh

    sendiri. Ada sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyakdibandingkan yang lain. Ini disebabkan karena faktor keturunan. Pada orang

    tersebut meskipun hanya mengkomsumsi makanan yang mengandung

    kolesterol atau lemak jenuh, tetapi tubuh tetap saja memproduksi kolesterol

    lebih banyak.2,6,11,13

    b. Faktor pola makan

    Terjadinya penyumbatan dan penyempitan pembuluh arteri koroner

    tersebut disebabkan oleh penumpukan zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) di

    bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi. Salah satu

    faktor yang paling berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya penimbunan

    zat lemak ini adalah gaya hidup, khususnya pola makan.2,6,8,14,16

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    7/18

    Penyakit jantung kerap diidentikkan dengan penyakit akibat hidup

    enak, yaitu terlalu banyak mengkonsumsi makanan mengandung lemak dan

    kolesterol. Hal ini semakin menjadi dengan kian membudayanya konsumsi

    makan siap saji aliasjunk food dalam kurun waktu satu dekade ini.2,14

    Junk foodtelah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian masyarakat di

    Indonesia, di berbagai gerai yang terdapat di mal-mal, selalu penuh oleh

    pengunjung dengan beragam usia, dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

    Padahal junk food banyak mengandung sodium, lemak jenuh dan kolesterol.

    Sodium merupakan bagian dari garam. Bila tubuh terlalu banyak mengandung

    sodium,dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga menyebabkan

    tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggilah yang dapat berpengaruh

    munculnya gangguan penyakit jantung.8,14,21

    Lemak jenuh berbahaya bagi tubuh karena merangsang hati untuk

    memproduksi banyak kolesterol yang juga berperan akan munculnya penyakit

    jantung. Karena kolesterol yang mengendap lama-kelamaan akan menghambat

    aliran darah dan oksigen sehingga mengganggu metabolisme sel otot jantung.

    Cara terbaik untuk menjaga tubuh dari serangan jantung adalah mengubah gaya

    hidup dengan menjalankan diet seimbang. Diet seimbang bisa juga dikatakan

    sebagai makanan seimbang, yaitu makanan sehari-hari yang mengandungberbagai zat gizi dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan

    tubuh untuk hidup sehat secara optimal.8,12,15,21

    Bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah beras, jagung,

    sagu, ubi dan hasil olahannya. Sumber protein nabati dapat diperoleh dari

    tempe, tahu, kacang-kacangan, sedangkan protein hewani dari daging, telur,

    ayam dan ikan. Sedangkan sumber zat pengatur didapat dari sayur dan buah-

    buahan.8,12,21

    Untuk menghindari penimbunan lemak dalam pembuluh darah,

    seseorang perlu menghindari lemak jenuh seperti lemak sapi, kambing,

    makanan bersantan dan gorengan karena dapat meningkatkan kadar kolesterol

    darah. Lemak tak jenuh tunggal, yang mempunyai pengaruh sedikit terhadap

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    8/18

    peningkatan kadar kolesterol darah, terdapat pada minyak zaitun, minyak biji

    kapas, minyak wijen dan minyak kelapa sawit.8,12,21

    Menggunakan minyak jelantah atau minyak yang digunakan berkali-kali

    akan berakibat jelek karena asam lemak tidak jenuh berubah menjadi asam

    lemak trans yang dapat meningkatkan lipoprotein LDL dan menurunkan

    lipoprotein HDL. Konsumsi kacang-kacangan seperti kacang kedelai, ikan, dan

    biji bunga matahari yang mengandung asam lemak omega-3 (lenoleat) dan

    omega 6 (linoleat) harus ditingkatkan. Begitu pula dengan sayur, buah, jagung,

    ubi-ubian yang mengandung serat. Serat pada buah-buahan secara efektif dapat

    menurunkan kadar kolesterol LDL. Di tabel 2.2 di bawah ini beberapa daftar

    makanan dengan kandungan kolesterolnya .8,12,14,15,21

    Tabel 2.2 Daftar Jenis Makanan dan Kadar Kolesterol

    Jenis Makanan Kolestrol

    (mg/10 gr)

    Kategori

    Putih telur ayam 0 sehatTeripang 0 sehatSusu sapi non fat 0 sehatDaging ayam / daging bebek pilihan tanpa kulit 50

    sehatIkan air tawar 55 sehatDaging sapi / daging babi pilihan tanpa lemak 60 sehatDaging kelinci 65 sehatDaging kambing tanpa lemak 70 sehatIkan ekor kuning 85 sehatDaging asap (ham / smoke beef) 98 sekali-sekaliIga sapi 100 sekali-sekali

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    9/18

    Iga babi 105 sekali-sekaliDaging sapi 105 sekali-sekaliBurung dara 120 sekali-sekaliIkan bawal 120 sekali-sekaliDaging sapi berlemak 125 hati-hati

    Gajih sapi 130 hati-hatiGajih kambing 130 hati-hatiDaging babi berlemak 130 hati-hatiKeju 140 hati-hatiSosis daging 150 hati-hatiKepiting 150 hati-hatiUdang 160 hati-hatiKerang 160 hati-hatiSiput 160 hati-hatiBelut 185 hati-hatiSantan 185 berbahaya

    Gajih babi 200 berbahayaSusu sapi 250 berbahayaSusu sapi cream 280 berbahayaCoklat 290 berbahayaMargarin / Mentega 300 berbahayaJeroan sapi 380 berbahayaJeroan babi 420 berbahayaKerang putih / tiram 450 berbahayaJeroan kambing 610 berbahayaCumi-cumi 1170 pantangKuning telur ayam 2000 pantang

    Otak sapi 2300 pantangOtak babi 3100 pantangTelur burung puyuh 3640 pantang

    Sumber : http.://www. Fisika- Brawijaya.com14

    c. Faktor Obesitas

    Obesitas digunakan untuk memahami batasan sederhana dari kelebihan

    berat badan yang dihasilkan dari makan terlalu banyak dan aktifitas terlalu

    sedikit. Obesitas merupakan hasil interaksi kompleks antara faktor-faktor

    genetik, perilaku dan lingkungan, menyebabkan ketidakseimbangan antara

    asupan dan pengeluaran energi. Menurut National Institute of Health

    (Departemen Kesehatan Amerika ), bahwa peningkatan berat badan 20 % atau

    lebih di atas berat badan normal adalah titik dimana kelebihan berat badan

    berkembang menjadikan gangguan kesehatan. Tingkat kelebihan berat badan

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    10/18

    yang rendah dapat berkaitan dengan risiko kesehatan, terutama timbulnya

    gangguan kesehatan lain seperti diabetes, hipertensi dan penyakit jantung.6,13,22

    Obesitas telah berkembang sebagai faktor risiko diabetes, hipertensi,

    penyakit kardiovaskuler dan beberapa kanker pada pria dan wanita. Kondisi lain

    yang terjadi, termasuk kesulitas bernafas waktu tidur, osteoarthritis, kemandulan,

    hipertensi intrakranial idiopati, penyakit stasis vena pada anggota gerak bawah,

    getaran gastro-esofageal, dan gangguan perkemihan.17,22

    Obesitas berhubungan dengan kondisi medis terkait dengan 300.000

    kematian setiap tahun, setelah merokok, sebagai kematian yang dapat dicegah.

    Diperkirakan jumlah kematian tiap tahun terkait dengan obesitas diantara orang

    dewasa di Amerika Serikat adalah mendekati 280.000 berdasarkan rasio kasar

    relative dari semua subjek dan 325.000 berdasarkan rasio kasar dari perokok dan

    non perokok. Sepertiga dari semua kasus tekanan darah tinggi terkait dengan

    obesitas, dan obesitas sendiri adalah 50 % atau lebih menyebabkan peningkatan

    kadar kolesterol darah.6,13

    Obesitas juga tidak hanya masalah kosmetik (penampilan), tetapi

    merupakan gangguan kesehatan. Orang yang memiliki kelebihan berat badan

    40% berisiko 2 kali lebih besar untuk meninggal lebih awal daripada orang

    dengan berat badan normal. Pengaruh ini dapat dilihat setelah 10 30 tahunmengalami obesitas. Selain DM, hipertensi, penyakit jantung, obesitas terkait

    dengan beberapa kondisi medis yang serius seperti stroke, serta berhubungan

    dengan tingginya angka kejadian jenis kanker tertentu. Pada pria, timbulnya

    kanker kolon, rektum dan prostat lebih tinggi pada orang yang obesitas. Pada

    wanita, hal ini dikaitkan dengan kematian akibat kanker kandung kemih,

    payudara, uterus, serviks dan ovarium. Penyakit lain yang terkait dengan

    obesitas adalah batu ginjal dan kandung kemih, osteoarthritis, gout, dan masalah

    pernafasan.16,22

    Beberapa pengukuran yang berbeda digunakan untuk mengevaluasi status

    berat badan pasien dan risiko kesehatan potensial. Namun demikian, evaluasi

    yang lengkap termasuk pengukuran usia, tinggi dan berat badan, komposisi dan

    distribusi lemak, dan muncul atau tidaknya masalah dan faktor risiko kesehatan

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    11/18

    lainnya. Tabel Berat dan Tinggi Badan untuk mengukur berat badan ideal telah

    digunakan sejak tahun 1959 tetapi memiliki beberapa keterbatasan. Ukuran

    terbaru untuk obesitas yang telah berkembang populer diantara peneliti dan

    klinisi adalah indeks masa tubuh (IMT). IMT adalah berat badan dalam

    kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter. Ukuran ini tidak secara

    aktual mengukur lemak tubuh, tetapi secara umum berhubungan secara tepat

    dengan tingkat obesitas. Kategori Ambang batas obesitas untuk Indonesia

    tersebut dalam tabel 2.3

    Tabel 2.3 Kategori IMT Orang Indonesia

    Kategori Keterangan IMT

    Kekurangan berat badan tingkat berat < 17.0Kurus

    Kekurangan berat badan tingkat ringan 17.0 18.5

    Normal >18.5 25.0

    Kelebihan berat badan tingkat ringan > 25.0 27.0Gemuk

    Kelebihan berat badan tingkat berat > 27.0

    (Sumber: Depkes dalam Supariasa, 1994)

    Orang dengan obesitas maka di dalam tubuhnya cenderung akan banyak

    timbunan lemak yang berlebih, dan timbunan lemak yang ada di dalam tubuh ini

    akan menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah. Penyempitan pembuluh

    darah ini kemudian akan dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL

    kolesterol.13,17,20,22

    d. Faktor kebiasaan merokok.

    Masyarakat awam sudah banyak mengetahui bahwa merokok bisa

    merusak paru-paru karena asap yang diisap langsung masuk ke paru-paru, namun

    banyak orang tidak tahu bahwa rokok ternyata juga bisa meningkatkan kadar

    kolesterol dalam tubuh manusia. Beberapa situs kesehatan disebutkan bahwa zat-

    zat kimia yang terkandung dalam rokok, terutama nikotin, dapat menurunkan

    kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL)

    dalam darah.3,10

    Pada kebanyakan orang yang merokok ditemukan bahwa kadar HDL-nya

    rendah. Berarti pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari

    jaringan ke hati menjadi terganggu, sementara kebalikannya justru terjadi pada

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    12/18

    kadar LDL-nya. Pada orang yang merokok ditemukan kadar LDL-nya tinggi,

    berarti lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh.10,14

    Bahan dasar rokok mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi

    kesehatan. Dalam satu batang rokok terdapat lebih kurang 4.000 jenis bahan kima,

    40 persen di antaranya beracun. Bahan kimia yang paling berbahaya terutama

    nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat dalam asap rokok.

    Nikotin dalam rokok dapat mempercepat proses penyempitan dan penyumbatan

    pembuluh darah. Penyumbatan dan penyempitan ini bisa terjadi pada pembuluh

    darah koroner, yang bertugas membawa oksigen ke jantung. Selain memperburuk

    profil lemak atau kolesterol darah, rokok juga dapat meningkatkan tekanan darah

    dan nadi.10

    Merokok juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, memekatkan

    darah sehingga mudah menggumpal, mengganggu irama jantung dan kekurangan

    oksigen karena karbon monoksida ( CO ). Bila orang tetap merokok setelah

    pemberian obat penghancur bekuan darah (dibalon), akibatnya dia bisa

    mengalami penyumbatan kembali. Kemungkinan itu dua sampai empat kali lebih

    tinggi daripada pasien yang berhenti merokok. Masalah yang menonjol pada

    kebiasaan merokok di Indonesia adalah pada jenis rokok yang diisap, yakni rokok

    kretek. Jenis rokok ini mempunyai kadar tar dan nikotin lebih tinggi tiga sampailima kali dibandingkan dengan rokok filter.10,14

    Rokok juga bisa menimbulkan efek kecanduan pada orang-orang yang

    mengonsumsinya, rokok memiliki efek yang sama dengan morfin, yaitu efek

    adiksi (ketagihan) dan habituasi (ketergantungan).10,14

    Perokok aktif dapat dibedakan dalam beberapa tingkat menurut jumlah

    rokok yang dihisap dalam satu hari yaitu :

    1). Perokok ringan yaitu sebanyak 1- 9 batang dalam satu hari.

    2). Perokok sedang yaitu sebanyak 10 19 batang dalam satu hari.

    3). Perokok berat yaitu diatas 19 batang dalam satu hari.14

    e. Kurang Keteraturan berolahraga

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    13/18

    Olahraga merupakan bagian dari aktifitas fisik yang dilakukan untuk tujuan

    memperoleh manfaat kesehatan. Aktifitas fisik adalah gerakan yang dilakukan

    oleh tubuh dan sistem penunjangnya. Selama aktifitas fisik, otot membutuhkan

    energi luar metabolisme untuk bergerak. Banyaknya energi yang dibutuhkan

    tergantung seberapa banyak otot bergerak, berapa lama dan berapa berat aktifitas

    yang dilakukan. Energi yang dikeluarkan saat melakukan aktifitas fisik dapat

    dihitung berdasarkan tabel 2.4 berikut.

    Tabel 2.4 Pengeluaran Energi dalam Aktifitas Fisik dan Olahraga (Kal/menit)

    Berat Badan (Kg)No Kegiatan

    60 70 80 90

    1 Senam 4 5 6 6

    2 Berjalan 3,5 km/jam 4 5 6 6

    3 Berkebun 5 6 6 7

    4 Merawat anak 4 4 5 5

    5 Masak 3 3 3 4

    6 Nonton televisi 1 1 1 1

    7 Berbelanja 4 4 5 5

    8 Bergerak, bermain dengan anak 4 5 6 6

    9 Membaca 1 1 2 2

    10 Tidur 1 1 1 1

    11 Pekerjaan dengan komputer 1 2 2 2

    12 Pekerjaan kantor ringan 2 2 2 2

    13 Mengemudi 2 2 3 3

    14 Duduk di kelas 2 2 2 3

    Sumber : Pooja Malhotra, 2004

    16

    Aktifitas yang efektif yang dapat menurunkan kadar kolesterol yaitu

    berupa olahraga yang teratur yang dilakukan minimal tiga kali seminggu masing-

    masing dengan lama waktu antara kurang lebih 45 menit. Olahraga yang

    dianjurkan adalah olahraga yang melibatkan otot-otot besar tubuh seperti paha,

    lengan atas serta pinggul , seperti senam, aerobik , jalan kaki, berenang, jogging,

    atau bersepeda.2,13

    Manfaat olahraga yang teratur yaitu :

    1). Meningkatkan kadar HDL kolesterol.

    2). Memperbaiki fungsi paru dan pemberian O2 ke miokard.

    3). Menurunkan berat badan sehingga lemak tubuh yang berlebihan berkurang

    bersama-sama dengan menurunkan LDL kolesterol.

    4). Membantu menurunkan tekanan darah.

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    14/18

    5). Meningkatkan kesegaran jasmani.2,13,15

    f. Stress

    Secara sederhana stres dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana

    individu terganggu keseimbangannya. Stres terjadi akibat adanya situasi eksternal

    atau internal yang memunculkan gangguan, dan menuntut individu untuk

    berespon adaptif. Stres merupakan sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan

    manusia, bahkan stres seperti merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri.7,14

    Setiap hari kita harus tergesa-gesa bangun, membereskan pekerjaan

    rumah, lupa atau tidak sempat sarapan, lari mengejar kendaraan umum, sekolah

    atau menjalani aktivitas, berkonflik dengan teman atau orang lain, kehabisan uang

    padahal harus membeli keperluan harian, dan seterusnya, semua itu dapat

    memunculkan stres.7,14

    Stres menampilkan diri melalui berbagai gejala, seperti meningkatnya

    kegelisahan, ketegangan dan kecemasan, sakit fisik (sakit kepala, mulas, gatal-

    gatal, diare), adanya kelelahan, ketegangan otot, gangguan tidur, atau

    meningkatnya tekanan darah dan detak jantung. Stres juga dapat tampil dalam

    perubahan pada perilaku, individu jadi tidak sabar, lebih cepat marah, menarik

    diri, atau menampilkan perubahan pola makan. Sebagian individu merasa

    frustrasi, tak berdaya, menjadi lesu dan memiliki penilaian diri rendah.

    14

    Dalam sebuah penelitian menunjukkan orang yang stress 1,5 x lebih besar

    mendapatkan resiko PJK daripada orang yang tidak stress, karena dengan adanya

    stress terjadi peningkatan kadar kolesterol darah dan tekanan darah dalam tubuh.14

    2. Pencegahan Hiperkolesterolemia2,3,12,13,16,19,20

    a. Mengatur pola makan yaitu dengan cara :

    1). Mengkonsumsi makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan :

    Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari :

    a). 60 % kalori berasal dari karbohidrat

    b). 15 % kalori berasal dari protein.

    c). 25 % kalori berasal dari lemak

    d). Kalori dari lemak jenuh tidak boleh lebih dari 10 %

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    15/18

    Kelebihan kalori dapat diakibatkan dari asupan yang berlebih (makan

    banyak) atau penggunaan energi yang sedikit (kurang aktivitas). Kelebihan

    kalori terutama yang berasal dari karbohidrat dapat menyebabkan

    peningkatan kadar trigliserida. Contoh makanan yang mengandung

    karbohidrat tinggi yaitu nasi, kue, snack, mie, roti dsb. Contoh makanan

    yang mengandung protein hewani tinggi yaitu daging, ikan, udang, putih

    telur. Contoh makanan yang mengandung protein nabati tinggi yaitu tahu,

    tempe, kacang-kacangan.

    2). Menurunkan asupan lemak jenuh.

    Lemak jenuh terutama berasal dari minyak kelapa, santan dan semua

    minyak lain seperti minyak jagung, minyak kedele dll yang mendapat

    pemanasan tinggi atau dipanaskan berulang-ulang. Kelebihan lemak jenuh

    akan menyebabkan peningkatan kadar LDL kolesterol.

    3). Menjaga agar asupan lemak jenuh tetap baik secara kuantitas maupun

    kualitas.

    Minyak tidak jenuh terutama didapatkan pada ikan laut serta minyak

    sayur dan minyak zaitun yang tidak dipanaskan dengan pemanasan tinggi

    atau tidak dipanaskan secara berulang-ulang. Asupan lemak tidak jenuh ini

    akan dapat meningkatkan kadarkolesterol HDL, dan mencegah terbentuknyaendapan pada pembuluh darah.

    4). Menurunkan asupan kolesterol

    Kolesterol terutama banyak ditemukan pada lemak dari hewan, jeroan,

    kuning telur, serta seafood(kecuali ikan).

    5). Mengkonsumsi lebih banyak serat dalam menu makanan sehari-hari.

    a). Serat banyak ditemukan pada buah- buahan (misalnya apel, pir

    yang dimakan dengan kulitnya) dan sayur-sayuran.

    b). Serat yang dianjurkan adalah sebesar 25 40 gr / hari, setara dengan 6

    buah apel merah dengan kulit atau 6 mangkuk sayuran.

    c). Serat berfungsi untuk mengikat lemak yang berasal dari makanan

    dalam proses pencernaan, sehingga mencegah peningkatan kadar LDL

    kolesterol.

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    16/18

    6). Merubah cara memasak

    a). Sebaiknya memasak makanan bukan dengan menggoreng tetapi dengan

    merebus, mengukus atau membakar tanpa minyak atau mentega.

    b). Minyak goreng dari asam lemak tidak jenuh sebaiknya bukan

    digunakan untuk menggoreng tetapi digunakan untuk minyak salad,

    sehingga mempunyai efek positif terhadap peningkatan kadar HDL

    kolesterol maupun pencegahan terjadinya endapan pada pembuluh darah.

    b. Melakukan aktifitas olahraga dengan teratur.

    1). Dianjurkan untuk melakukan olah raga yang bersifat aerobik ( jalan cepat,

    lari- lari kecil, sepeda, renang dan lain-lain) secara teratur 3 5 kali setiap

    minggu, minimal 45 menit/ olahraga.

    2). Olah raga yang teratur akan membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL.

    3). Melakukan aktifitas olah raga sampai mengeluarkan keringat.

    c. Menjaga berat badan ideal

    Berat badan yang berlebih( obesitas ) adalah salah satu faktor risiko

    hiperkolesterolemia, untuk itu diupayakan berat badan supaya tetap ideal,

    minimal tidak obesitas yaitu dengan IMT < 25,0. Cara menjaga berat badan yang

    utama adalah dengan pengaturan diet makan dan aktifitas olahraga yang teratur.

    Selain mencegah hiperkolesterolemia, berat badan yang ideal banyak mengurangifaktor risiko penyakit-penyakit lain misalnya DM, Hipertensi, PJK dan lain-lain.

    3. Pengobatan Hiperkolesterolemia3,13,14

    Pengobatan hiperkolesterolemia dilakukan setelah usaha-usaha seperti yang

    tersebut diatas seperti pengaturan makan dan olahraga tidak memberikan perbaikan

    dan berdasarkan pendapat dokter bahwa kadar ketinggian kolesterol sudah

    memerlukan pengobatan medis. Obat hiperkolesterolemia yang beredar di

    Indonesia antara lain yaitu Asam Fibrat, Resin, Penghambat HMGCoa reduktase,

    Asam nikotinat dan Ezetimibe.

    Obat yang termasuk golongan asam fibrat adalah Gemfibrozil Fenofibrate

    dan Ciprofibrate. Gemfibrozil sangat efektif dalam menurunkan trigliserid plasma.

    Gemfibrozil meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga bersihan partikel

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    17/18

    kaya trigliserid meningkat. Kadar kolesterol HDL juga meningkat pada pemberian

    Gemfibrozil.

    Fibrate menurunkan produksi LDL dan meningkatkan kadar HDL. LDL

    ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan

    HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.

    Obat antihiperlipidemik yang termasuk golongan resin adalah Kolestiramin

    (Chlolestyramine) . Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam

    empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.

    Penghambat HMGCoa reduktase antara lain Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin,

    Fluvastatin, Atorvastatin. Golongan ini bekerja dengan cara menghambat

    pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan

    hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan untuk

    mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu dapat berguna untuk

    meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah. Asam nikotinat atau Niasin /

    vitamin B3 yang larut air. Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk

    meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah. Sedangkan Ezetimibe dapat

    menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL dengan cara

    mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

    C. Kerangka Teoritis dan Konseptual1. Kerangka Teoritis

    Berdasarkan teori yang diuraikan dalam tinjauan pustaka disusun kerangka teoritis

    sebagai berikut:

    Keteraturan

    berolahragaPola MakanKebiasaan

    Merokok

    Obesitas

    Lingkungan

    Kerja dan rumah

  • 5/27/2018 Jtptunimus Gdl Harsanawis 5211 3 Bab2

    18/18

    Beban kerja

    Bagan 2.1 Kerangka Teoritis

    Sumber: William H. Frishman,MD dan Syed. F Mahmood, MD3

    Kejadian

    Hiperkolesterolemia

    Kadar lemak

    dalam makanan

    Riwayat

    hiperkolesterolemia

    dalam keluarga

    Jumlah kolesterol

    yang dibakarStres

    2. Kerangka KonseptualPola Makan

    Keteraturan berolahraga

    Obesitas

    Kebiasaan Merokok

    Kejadian

    Hiperkolesterolemia

    D. Hipotesis

    1. Ada hubungan antara makan dengan kejadian hiperkolesterolemia pada capapolisi di lingkungan Mapolda Jateng.

    2. Ada hubungan antara obesitas dengan kejadian hiperkolesterolemia pada capapolisi di lingkungan Mapolda Jateng.

    3. Ada hubungan antara keteraturan berolahraga dengan kejadianhiperkolesterolemia pada capa polisi di lingkungan Mapolda Jateng.

    4. Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hiperkolesterolemiacapa polisi di lingkungan Mapolda Jateng.