Journal Tentang Benzodiazepine

2
Benzodiazepine : no demensia risk? Benzodiazepine adalah obat yang sering digunakan dalam terapi pada kasus-kasus seperti ansietas (kecemasan) dan insomnia karena memiliki efek sedatif atau bersifat menenangkan. Bertentangan dengan penelitian sebelumnya, sebuah penelitian yang baru menunjukkan bahwa benzodiazepine tidak menaikkan resiko terhadap demensia. Namun, para ahli tetap sepakat bahwa penggunaan obat-obat seperti benzodiazepine tetap harus dihindari pada pasien lanjut usia karena dapat menyebabkan confution(kebingungan). Sebuah penelitian / investigator yang dipimpin oleh Shelly Gray, PharmD, professor and vice chair, Department of Pharmacy, University of Washington School of Pharmacy, di Seattle, menemukan bahwa resiko demensia sedikit lebih tinggi pada pasien yang lebih tua dengan paparan benzodiazepine selama minilam 10 tahun. Hal ini tentu bisa menjadi salah satu pertimbangan pada pasien-pasien lanjut usia. “Studi kami menunjukkan bahwa benzodiazepine tidak menyebabkan demensia, tetapi kami masih menyarankan kepada para professional kesehatan untuk menghindari pemberian obat(benzodiazepine) ini kepada orang tua dengan alasan efek samping lainnya. Seperti peningkatan resiko confution(kebingungan) atau delirium, jatuh, kecelakaan mobil, dan luka-luka lainnya.” Kata Dr. Gray.

description

ben

Transcript of Journal Tentang Benzodiazepine

Page 1: Journal Tentang Benzodiazepine

Benzodiazepine : no demensia risk?

Benzodiazepine adalah obat yang sering digunakan dalam terapi pada kasus-kasus seperti ansietas (kecemasan) dan insomnia karena memiliki efek sedatif atau bersifat menenangkan.

Bertentangan dengan penelitian sebelumnya, sebuah penelitian yang baru menunjukkan bahwa benzodiazepine tidak menaikkan resiko terhadap demensia. Namun, para ahli tetap sepakat bahwa penggunaan obat-obat seperti benzodiazepine tetap harus dihindari pada pasien lanjut usia karena dapat menyebabkan confution(kebingungan).

Sebuah penelitian / investigator yang dipimpin oleh Shelly Gray, PharmD, professor and vice chair, Department of Pharmacy, University of Washington School of Pharmacy, di Seattle, menemukan bahwa resiko demensia sedikit lebih tinggi pada pasien yang lebih tua dengan paparan benzodiazepine selama minilam 10 tahun. Hal ini tentu bisa menjadi salah satu pertimbangan pada pasien-pasien lanjut usia.

“Studi kami menunjukkan bahwa benzodiazepine tidak menyebabkan demensia, tetapi kami masih menyarankan kepada para professional kesehatan untuk menghindari pemberian obat(benzodiazepine) ini kepada orang tua dengan alasan efek samping lainnya. Seperti peningkatan resiko confution(kebingungan) atau delirium, jatuh, kecelakaan mobil, dan luka-luka lainnya.” Kata Dr. Gray.

Analisis/penelitian yangdilakukan oleh Dr. Gray dan timnya ini melibatkan 3.434 peserta di wilayah Seattle dimana area tersebut di identifikasi tidak terdapat demensia. Usia rata-rata peserta adalah 74 tahun. Mereka telah menjadi anggota dari sebuah grup kesehatan pada sebuah system kesehatan di northwest Amerika Serikat setidaknya 10 tahun. Pada penelitian tersebut para ahli menggunakan DSM-4 sebagai acuan dasar dalam mendiagnosis pasien dalam hal ini adalah demensia.

Page 2: Journal Tentang Benzodiazepine

Secara keseluruhan, 30% dari peserta telah diberikan setidaknya satu resep benzodiazepine dalam kurun waktu setidaknya 10 tahun. Jenis benzodiazepine yang paling sering digunakan adalah temazepam, diazepam, clonazepam, triazolam, dan lorazepam.

Selama rata-rata 7,3 tahun dilakukan follow up, hasilnya 23,2% peserta mengalami peningkatan insidensi demensia. 79,9% dari kasus-kasus tersebut adalah alzeimer. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan resiko terhadap pasien lanjut usia. Tetapi, para alhi juga menjelaskan bahwa selalu ada peningkatan resiko yang berkaitan dengan penambahan usia.

Jadi kesimpulannya, pada penelitian ini dijelaskan bahwa benzodiazepine tidak meningkatkan resiko terhadap demensia. Tetapi, pada kasus-kasus dengan pasien lanjut usia pemakaian benzodiazepine tetap harus dipertimbangkan, karene para ahli mengemukakan bahwa selalu ada peningkatan resiko yang mengiringi penambahan usia.

Sumber :

http://www.medscape.com/viewarticle/858249