jop-edisi2-2011

4

Transcript of jop-edisi2-2011

Page 1: jop-edisi2-2011
Page 2: jop-edisi2-2011

Seorang pasien tengah membayar uang administrasi di loket Poliklinik Undip. Karena kurangnya sosialisasi, poliklinik sering sepi pasien.

VISI Undip menuju universitas riset tahun 2020 harus dimbangi dengan persiapan di semua bidang. Salah satunya bidang akademik. Peningkatan intensitas dan kualitas di bidang penelitian mestinya menjadi prioritas. Sayang, minimnya minat penelitian mahasiswa bahkan dosen layak menjadi materi evaluasi. Padahal, penelitian yang diterbitkan menjadi jurnal mampu meningkatkan akreditasi universitas.

Biaya, pembuatan laporan pertanggungjawaban serta publikasi yang memakan waktu juga menjadi kendala. Tak hanya itu, anggaran penelitian tahun ini dipangkas. Semoga, minat penelitian dosen tidak menurun.

Masih berkaitan dengan evaluasi, fasilitas kesehatan yang dimiliki Undip nampaknya juga kurang diperhatikan. Belum banyak yang tahu, kalau Undip memiliki poliklinik yang disediakan untuk seluruh civitas akademika. Kurangnya publikasi dan tempat yang tidak strategis menjadi

alasannya.Jam pelayanan yang hanya dua jam tidak cukup mengakomodasi

yang ingin berobat. Undip semestinya mampu mengoptimalkan promosi fasilitas kesehatan satu-satunya yang dimiliki.

Prestasi membanggakan telah diukir oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Undip di ajang 1st Vietnam Internasional Choir. Mereka berhasil meraih gelar juara di kompetisi paduan suara dunia. Prestasi tersebut mengharumkan nama Undip di kancah internasional.

Dibalik kemenangan yang diraih, salah satu anggota PSM Undip meng-alami musibah. Muhammad Febriyanto, mengalami radang paru-paru sehingga harus dirawat di rumah sakit di Vietnam. Empati dan solidaritas untuk Febri datang dari berbagai kalangan membantu kepulangan hingga pengobatan untuk penyembuhannya. (Redaksi)

Evan/Manunggal

EDISI 2/ TAHUN XI/ 16 - 31 MEI 2011 2

FASILITAS kesehatan yang dimiliki Undip ini sepi karena kurangnya pengetahuan mahasiswa akan adanya poliklinik. Bahkan pernah dalam sehari tidak ada satupun pasien yang berobat. Padahal, Undip berani menjamin obat generik yang digunakan berkualitas dan lebih baik dari standar puskesmas.

Hal tersebut dikatakan Retno Nur Kadarwati, Koordinator Administrasi Poliklinik beberapa waktu lalu. Wati mengatakan bahwa pengadaan obat-obatan poliklinik dibawah koordinasi ba-gian Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma). Bagian Kesma bertugas untuk menyediakan obat-obatan yang berkualitas sesuai kebutuhan poliklinik. Menurutnya, selain penjaminan mutu obat, biaya pengobatan di poliklinik juga terjangkau untuk mahasiswa.

Menurut Tono Suhartono yang pernah men-jadi Kepala Bagian Minat Penalaran dan Infor-masi Kemahasiswaan mengatakan, poliklinik yang sepi bukan menjadi tanggung jawab Kesma. “Sosialisasi poliklinik telah dilakukan saat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) oleh Pembantu Dekan III masing-masing fakultas dan sudah tercetak di buku panduan,” jelasnya. Harapannya, sivitas akademika dan masyarakat sekitar dapat memanfaatkan fasilitas ini.

Kurangnya promosi dan sosialisasi fasili-tas kesehatan ini semakin ditegaskan Pembantu Rektor III, Drs Warsito SU. ”Sedikit mahasiswa yang menggunakan fasilitas Undip memang disebabkan sosialisasi yang kurang. Ini men-jadi koreksi bagi kami,” kata Warsito. Selain itu, letak poliklinik yang kurang representatif dan minimnya ketersediaan jenis obat-obatan tertentu menjadi kendala tersendiri.

Menurut Warsito, waktu pelayanan belum

mencukupi untuk pasien dari mahasiswa yang kuliah hingga sore. Ia menjelaskan, seorang dok-ter dialokasikan 10 jam praktek dalam seminggu yang rata-rata setiap harinya dua jam. Mantan dekan FISIP ini menambahkan, jadwal praktek di poliklinik sudah disesuaikan dengan jadwal dokter, sehingga tidak ada alasan membolos saat praktek di poliklinik.

Poliklinik yang berada di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Tembalang memberikan layanan mulai Senin-Jumat pukul 09.00-11.00 WIB. Dokter berasal dari dosen Fakultas Kedok-teran (FK) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undip. Poliklinik ini melayani perto-longan pertama serta pengobatan penyakit ringan. Biaya pendaftaran sebesar Rp 7.500,00 dan digu-nakan untuk biaya operasional. Sasaran layanan-nya adalah sivitas akademika hingga masyarakat sekitar kampus.

Wujud PengabdianIr Suyatno MKes, Pembantu Dekan III FKM

yang juga berpraktek di poliklinik Undip mene-rangkan, hal ini merupakan wujud pengabdiannya kepada masyarakat. “Ada surat dari rektor yang meminta bantuan tenaga untuk poliklinik. Kami lantas menawarkan kepada dosen yang bersedia dan memiliki waktu luang,” tuturnya.

Poliklinik sebagai fasilitas kesehatan se-benarnya sangat dibutuhkan. Seperti yang diung-kapkan Arie, Fakultas Teknik, telah empat kali berobat di poliklinik Undip. Arie dibebaskan dari biaya pada saat pertama kali berobat, tetapi untuk selanjutnya membayar sesuai harga obat yang di-beli. Selama berobat, biaya yang dikeluarkannya tidak lebih dari Rp 10.000,00. Menurutnya, tarif ini sudah sesuai bagi kalangan mahasiswa. (Dian, Rina, Nastiti)

Poliklinik Undip selalu terlihat sepi. Jarang sekali ada

mahasiswa yang berobat di sana. Kurangnya sosialisasi fasilitas kesehatan kampus

ini ditengarai menjadi penyebabnya.

Poliklinik Undip Kurang Sosialisasi

Salam dari Joglo

Evaluasi untuk “Kemenangan”

Page 3: jop-edisi2-2011

Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Pelindung: Prof Drs. Sudharto P. Hadi, MES., Ph.D. Penasehat: Prof. Dr. dr. Hertanto W. Subagio, M.S., Sp.GK., Dr. Mohammad Chabachib, M.Si, Akt, Drs. Warsito, S.U., Prof. dr. Sultana, Ph.D., Dr Adi Nugroho, Agus Naryoso, S.Sos Pemimpin Umum: Nurul Huda Sekretaris Umum: Makrus Ali Pemimpin Redaksi: Rio Sandy Pradana Pemimpin Litbang: Septian Anggadipa Pemimpin Perusahaan: Astri Nur Afidah Sekretaris Redaksi: Restu Wardani Redaktur Pelaksana: Dwi Nastiti Muliasari Staf Redaksi: Dian Kurniati, Didi Adisaputro, Fery Surya Nugraha, Rina O. Dzikrurianti Redaktur Fotografi: Muhammad Evan S. Staf Fotografi: Zaenab L. Putri Redaktur Artistik: Hasan Anwar Staf Artistik: May T. Vimeris, Nabila Nailatus S. Manajer Iklan: Rahman A. N. Staf Iklan: Aulia Nadine, Genda Priherdika, Edysri Hermayuda Manajer Rumah Tangga: Destiya Dwi P. Produksi dan distribusi: Junarso Adi C., Reza Fadhillah, Muhammad Fakhrulzahmi Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Joglo Universitas Diponegoro Jln. Imam

Bardjo, SH No.2 Semarang 50241 Telp: (024) 8446003 email: [email protected] website: www.manunggal.undip.ac.id

Masukkan agenda anda lewat e-mail: [email protected]

EDISI 2/ TAHUN XI/ 16 - 31 MEI 2011 3

Olimpiade Undip 2011

Kompetisi olahraga multi cabang, basket, voli, bulu-tangkis, futsal, dan sepak bola memperebutkan Piala Rektor dan total hadiah Rp 11 juta. Pelaksanaan 23 Mei-10 Juni 2011.

CP : Dimas (081327263722)

AgendaSYARAT sebuah bangsa maju adalah menjadikan manusianya sebagai aset utama. Indonesia sebenarnya telah mengakomo-dasinya dalam pembukaan UUD 1945 yaitu, mencerdaskan kehidu-pan bangsa. Dengan tingkat per-tumbuhan penduduk yang sema-kin tinggi, harus diimbangi pula oleh pendidikan yang berkualitas dan merata.

Permasalahan yang dihadapi bangsa ini adalah rendahnya kuali-tas pendidikan serta kurangnya tenaga pengajar di daerah. Sebagai anak bangsa, Anies Baswedan ber-inisiatif untuk membantu pemera-

taan pendidikan di daerah-daerah yang minim tenaga pengajar.

Terinspirasi dari program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) pada 1852, ia mendirikan Yayasan Indonesia Mengajar. Ia menawarkan solusi pemerataan guru dengan mengirim anak-anak terbaik bangsa yang bersedia ke daerah, melalui program Indone-sia Mengajar. Harapannya, setiap anak Indonesia mendapat pengajar-an dan pendidikan yang layak.

Yayasan ini mengirim peng-ajar muda ke daerah-daerah dan mengabdi selama satu tahun. Pengajar muda di Yayasan Indo-

nesia Mengajar dikirim ke daerah-daerah terpencil tanpa akses listrik dan telepon.

Mantan Rektor Universitas Paramadina memaparkan dari 51 tenaga muda yang tersaring, tiga pengajar diantaranya merupakan lulusan Undip.

Hal tersebut disampaikan Anies saat menjadi pembicara dalam roadshow Indonesia Meng-ajar, Jumat (15/4) lalu. Bertempat di Gedung Soedarto SH Undip, acara bertema “Setahun Meng-ajar, Seumur Hidup Menginspira-si” ini diselenggarakan oleh BEM FIB Undip. (Dian)

Jadikan Manusia Sebagai Aset Utama

Break

Page 4: jop-edisi2-2011