Jobsheet Praktek Blog Selinder

23
JOBSHEET PRAKTEK NAMA SEKOLAH SMK NUSANTARA RANTEPAO KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN MATA PELAJARAN OVERHOUL ENGINE KELAS XI NAMA PRAKTEK PEMERIKSAAN BLOG SELINDER 1. Tujuan Khusus Pembelajaran Memeriksa secara visual blok silinder Memeriksa kelurusan bantalan utama Memeriksa saluran oli Mengukur tabung silinder Mengganti tabung silinder basah 2. ALAT DANBAHAN ALAT BAHAN Kotak alat Mistar baja Pengukur tabung silinder Fuller Gauge Mistar sorong Mikrometer luar Lampu kerja Pistol udara Blok silinder Amplas Kain lap Pembersih

description

jobsheet TKR

Transcript of Jobsheet Praktek Blog Selinder

Page 1: Jobsheet Praktek Blog Selinder

JOBSHEET PRAKTEK

NAMA SEKOLAH SMK NUSANTARA RANTEPAO

KOMPETENSI KEAHLIAN

TEKNIK KENDARAAN RINGAN

MATA PELAJARAN OVERHOUL ENGINE

KELAS XI

NAMA PRAKTEK PEMERIKSAAN BLOG SELINDER

1. Tujuan Khusus Pembelajaran

Memeriksa secara visual blok silinder

Memeriksa kelurusan bantalan utama

Memeriksa saluran oli

Mengukur tabung silinder

Mengganti tabung silinder basah

2. ALAT DANBAHAN

ALAT BAHAN Kotak alat

Mistar baja

Pengukur tabung

silinder

Fuller Gauge

Mistar sorong

Mikrometer luar

Lampu kerja

Pistol udara

Skrap

Blok silinder

Amplas

Kain lap

Pembersih

Page 2: Jobsheet Praktek Blog Selinder

3. LANGKAH KERJA

Pembersihan

Bersihkan blok silinder dengan pencuci

Bersihkan saluran-saluran oli dengan pistol udara

Bersihkan permukaan-permukaan yang berpaking dengan skrap dan ampelas

Pemeriksaan awal

Periksa secara visual blok silinder

terhadap keretakan dan kebocoran.

Bila air terlihat bocor pada sumbat,

sumbat harus diganti dan jika

terdapat keretakan harus

diperbaiki/ dioverhoul.

Periksa secara visual goresan-

goresan pada tabung silinder, bila

goresan terlalu dalam, silinder

harus dioverhoul.

Page 3: Jobsheet Praktek Blog Selinder

Blok silinder tunggal/ kering

Kontrol kebengkokan ( permukaan atas )

Sebab kebengkokan : Panas yang berlebihan ( over

heating )

Kebengkokan maksimum yang diijinkan 0,15 mm

Posisi Pengukuran

Kontrol kebengkokan ( permukaan bawah )

kebengkokan maksimum yang diijinkan 0,1 mm

kebengkokan yang terjadi agak sulit diperbaiki, tetapi bisa dilaksanakan pada bengkel reparasi

Page 4: Jobsheet Praktek Blog Selinder

Mengukur tabung silinder

Bersihkan kembali tabung-tabung silinder

Ukur diameter asli tabung silinder dengan mistar sorong 9 pada bagian bawah/

bagian yang tidak terkena gesekan cincin torak )

Pasang alat pembaca pengukur tabung silinder pada tangkai sampai jarum dial

bergerak 0,10 mm. (lihat gambar bawah).

Pilih dan pasangkan batang pengukur/ cincin pada kaki pengukur dial, sesuai

dengan besar diameter asli silinder. Hasil pengukuran dengan mistar sorong

untuk ukuran selain kelipatan 5 tambahkan ring penambah contoh: Untuk

diameter 77 mm gunakan batang 75 mm ditambah ring 2 mm.

Page 5: Jobsheet Praktek Blog Selinder

Setkan dial indikator pada mikrometer sesuai dengan diameter asli

INFORMASI

Panjang ukuran batang pengukur tabung silinder yang dipasang tidak sesuai

dengan harga seharusnya, maka perlu dikalibrasi/diset lagi (lihat gambar).

Set / kalibrasi mikrometer pada ukuran yang sesuai (0, 25, 50, 75, atau 100 mm)

dengan memakai alat pengubah yang ada pada kotak mikrometer.Jika sudah

pas, setel mikrometer pada ukuran diameter asli (lihat gambar), posisi pengukur

tabung silinder dan mikrometer harus tegak lurus (supaya hasil akurat)

Set/kalibrasi dial pengukur tabung silinder dengan memutar rumah (dari plastik

bagian luar) pada posisi nol (0), jika sudah maka alat siap digunakan untuk

pengukuran.

Supaya hasil pembacaan hasil pengukuran benar, harus diperhatikan arah

putaran jarum, jika alat pengukur tabung silinder dilepas dari mikrometer, maka

jarum akan bergeser dari posisi nol ke posisi yang baru (yang lebih besar

nilainya).

Pada waktu pengukuran tabung silinder posisi alat pengukur juga harus tegak

lurus/atau geser-geser alat pengukur dan dapatkan hasil yang terkecil.

HASIL PENGUKURAN

Ditentukan letak jarum dengan posisi nol, jika jarum bergerak pada posisi

sebelum nol/seratus maka hasil pengukuran pasti kurang dari diameter asli, dan

sebaliknya.

Page 6: Jobsheet Praktek Blog Selinder

YY

X

X

Pengukuran tabung silinder

Posisi pengukuran Arah sumbu poros engkol

(memanjang)

Arah 900 terhadap sumbu poros

engkol (melintang)

Bagian-bagian pengukuranAwal langkah cincin torak

1. ATAS, sedikit ke bawah awal

langkah cincin torak

2. TENGAH, di tengah langkah cincin

torak

3. BAWAH, sedikit ke atas akhir

langkah cincin torak.

Akhir langkah cincin torak.

Diameter asli.

Page 7: Jobsheet Praktek Blog Selinder

INFORMASI

Ketirusan adalah selisih hasil pengukuran terbesar dikurangi hasil pengukuran

terkecil dari satu posisi pengukuran X atau Y saja.

Contoh: X1 – X2, X2 - X3, X3 – X2, X2 – X1.

Y1 – Y2, Y2 - Y3, Y3 – Y2, Y2 – Y1.

Kelonjongan/keovalan adalah selisih + hasil pengukuran dari 2 posisi pengukuran X

dan Y pada 3 posisi.

Contoh: X1 – Y1, X2 – Y2, X3 – Y3 atau sebaliknya

Page 8: Jobsheet Praktek Blog Selinder

TABEL HASIL PENGUKURAN

Silinder

No

Posisi pengukuran

X memanjang Y melintang

1Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1.2.3.

Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1. 2. 3.

2Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1. 2. 3.

Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1. 2. 3.

3Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1. 2. 3.

Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1. 2. 3.

4Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1. 2. 3.

Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1. 2. 3.

5Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1. 2. 3.

Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1. 2. 3.

6Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1. 2. 3.

Ukuran mistar sorongDiameter asli : …….1. 2. 3.

Batas ketirusan/kelonjongan maks 0,08 – 0,10 mm.

Ketirusan maks : min :

Kelonjongan maks : min :

Kesimpulan:

Page 9: Jobsheet Praktek Blog Selinder

Pemeriksaan arah semprotan pada saluran oli pendingin torak secara visual.

Nosel saluran oli pendingin harus mengarah ke bagian atas torak. (Khusus untuk

motor diesel).

Contoh keausan

Dengan bertambahnya umur pemakaian suatu motor akan mengakibatkan keausan

pada permukaan luncur tabung silinder.

Sehingga ruang kompresi tidak rapat lagi.

Keausan terjadi pada alur cincin,

makin ke bawah keausan makin

kecil, biasanya terjadi pada motor

pada langkah panjang.

Keausan terjadi pada bidang

tengah yang paling dalam

Biasanya terjadi pada motor

langkah pendek.

Page 10: Jobsheet Praktek Blog Selinder

Sebab-sebab keausan secara umum

Gesekan cincin torak pada permukaan luncur tabung silinder

Keausan dihitung 0,001 – 0,003 mm tiap 1000 km

Kondensasi air di dalam silinder karatan

Tingkat pelumasan/ jenis minyak pelumas yang salah

Jenis bahan bakar ( ada bagian-bagian yang korosif ).

Informasi tambahan :

1. Pembongkaran kepala silinder pada motor silinder jenis basah.

Setelah baut-baut kepala silinder lepas, putar kepala silinder sehingga kepala

silinder bebas/ tidak melekat dengan tabung silinder.

Angkat kepala silinder

Pasang plat pengaman untuk menghindarkan terlepasnya tabung silinder.

Page 11: Jobsheet Praktek Blog Selinder

Bersihkan permukaan blok silinder dan ukurlah tinggi permukaan tabung

silinder dengan permukaan blok silinder

Jika tinggi permukaan sesuai dengan ketentuan, pasang paking yang baru

dan kepala silinder.

Jika tinggi permukaan tidak sesuai ketentuan, perbaiki dudukan dari tabung

silinder dengan menambah atau mengurangi ring/skim (lihat halaman

berikutnya)

2. Penggantian sil / ring tabung silinder basah

Keluarkan tabung silinder dari blok motor, dengan cara mendorong dari

bagian bawah blok silinder. Kalau terasa berat, pergunakan alat pelepas

tabung silinder.

Bersihkan tabung silinder dan ukur diameter tabung silinder

Bersihkan dudukan sil-sil pada tabung silinder dan blok silinder.

Pasang tabung silinder ke blok silinder tanpa sil

Tabung silinder

Page 12: Jobsheet Praktek Blog Selinder

Posisi pengukuran

Tabung silinderBlok silinder

Ring

Pasang plat pengaman dan keraskan baut dengan momen pengerasan

Ukur tinggi permukaan tabung silinder dari permukaan blok silinder.

Pengukuran dilaksanakan pada empat posisi.

Tinggi yang diijinkan 0,08 – 0,12 mm

Perbedaan tinggi pengukuran yang diijinkan 0,02 mm

Lepas lagi tabung silinder dari blok silinder

Pilih ring yang sesuai dengan spesifikasi

Pasang tabung silinder dengan ring yang dipilih

Ukur tinggi permukaan tabung silinder

Untuk mendapatkan tinggi permukaan tabung yang diinginkan, dilaksanakan

dengan cara ring yang sesuai.

Page 13: Jobsheet Praktek Blog Selinder

Kemungkinan Perbaikan

Permukaan atas blok silinder

Perbaikan dilakukan dengan cara menggerinda.

Tebal penggerindaan maksimum 0,20 mm

Pakai paking silinder baru dengan tabel yang sesuai agar tidak merubah

perbandingan kompresi.

Permukaan luncur silinder

Perbaikan dilakukan dengan cara membor ulang.

Banyaknya step perbaikan 4 step

Variasi pembesaran diameter masing-masing step perbaikan adalah 0,25 mm.

Pakai torak “oversize” dengan diameter yang sesuai untuk masing-masing step

perbaikan tersebut.

Keterangan

Pada tabung silinder kering bila keausan melebihi batas maksimum, tabung

silinder diganti baru dan pakai lagi torak standart.

Pemasangan tabung silinder kering dengan sistem pres, tekanan pengepresan

20 – 30 kg.

Page 14: Jobsheet Praktek Blog Selinder

LEMBAR INFORMASI

MOMEN PENGENCANGAN BAUT STANDAR

9 1 1 1 1 – 4 0 6 2 0 Nomor Part

Panjang baut: 20 mm

Diameter dasar dari ulir: 6 mm

Tanda kepala baut*

*Penjelasan dari tanda kepala baut dapat dilihat pada tabel berikut.

MOMEN SPESIFIKASI BAUT – BAUT STANDAR

Kelas Diameter dasar

mm

Pit mm Limit momen (kg-m)

4T 68

10101212121314141616

11,251,251,5

1,25 (ISO)1,5

1,751,51,52

1,52

0,4 – 0,71,0 – 1,61,9 – 3,11,8 – 3,03,5 – 5,53,5 – 5,53,0 – 5,04,5 – 7,05,0 – 8,04,7 – 7,7

7,5 – 11,07,1 – 10,6

5T 68

10101212121314141616

11,251,251,5

1,25 (ISO)1,5

1,751,51,52

1,52

0,6 – 0,91,5 – 2,23,0 – 4,52,7 – 4,25,0 – 8,05,0 – 7,04,8 – 6,86,5 – 9,0

7,5 – 11,07,0 – 10,512,0 – 17,011,5 – 16,5

6T 68

10

11,251,25

0,6 – 0,91,5 – 2,23,0 – 4,5

Page 15: Jobsheet Praktek Blog Selinder

10121212

1,51,25 (ISO)

1,51,75

2,7 – 4,25,0 – 8,05,0 – 7,04,0 – 6,8

7T 68

10101212121314141616

11,251,251,5

1,25 (ISO)1,5

1,751,51,52

1,52

0,8 – 1,22,0 – 3,04,0 – 5,53,7 – 5,2

7,5 – 10,57,0 – 9,06,0 – 8,5

8,0 – 12,010,0 – 15,09,5 – 14,015,0 – 23,014,0 – 22,0

Catatan:

Spesifikasi momen ini hanya berlaku untuk ulir – ulir dari bahan baja. Spesifikasi

momen ini tidak berlaku untuk ulir – ulir bahan yang lain atau apabila bagian tempat

pengencangan dipengaruhi panas atau getaran.