JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

19
1 JOB SHEET PRAKTEK SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR TUJUAN : Setelah selesai praktik sistem pengisian pada sepeda motor diharapkan mahasiswa dapat : 1. Mengetahui cara kerja sistem pengisian sepeda motor 2. Mampu memeriksa komponen sistem pengisian sepeda motor 3. Mampu menganalisa kerusakan sistem pengisian sepeda motor 4. Mampu memperbaiki kerusakan pada sistem pengisian sepeda motor ALAT DAN BAHAN 1. Sepeda motor ( Karisma, Grand, Vega – R, Mio, Shogun ) sesuai pembagian kelompok 2. Multimeter (analog atau digital) 3. Tool set 4. Kabel jumper KESELAMATAN KERJA 1. Lakukan pekerjaan praktik sesuai instruksi dan gunakan job sheet ini sebagai acuan pekerjaan secara berurutan 2. Baca dan pahami langkah demi langkah urutan pekerjaan 3. Lakukan praktik dengan sungguh – sungguh supaya hasil belajar bisa maksimal dan tidak terjadi kerusakan pada alat dan bahan 4. Hati – hati dalam penggunaan alat ukur multimeter karena sangat rawan rusak ketika salah penggunaan, terjatuh, terinjak dll. Posisikan alat ukur pada tempat yang aman ketika tidak digunakan maupun saat digunakan Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

description

alat bahan ajar untuk siswa smk teknik sepeda motor

Transcript of JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

Page 1: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

1

JOB SHEETPRAKTEK SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

TUJUAN :

Setelah selesai praktik sistem pengisian pada sepeda motor diharapkan mahasiswa dapat :

1. Mengetahui cara kerja sistem pengisian sepeda motor

2. Mampu memeriksa komponen sistem pengisian sepeda motor

3. Mampu menganalisa kerusakan sistem pengisian sepeda motor

4. Mampu memperbaiki kerusakan pada sistem pengisian sepeda motor

ALAT DAN BAHAN

1. Sepeda motor ( Karisma, Grand, Vega – R, Mio, Shogun ) sesuai pembagian kelompok

2. Multimeter (analog atau digital)

3. Tool set

4. Kabel jumper

KESELAMATAN KERJA

1. Lakukan pekerjaan praktik sesuai instruksi dan gunakan job sheet ini sebagai acuan

pekerjaan secara berurutan

2. Baca dan pahami langkah demi langkah urutan pekerjaan

3. Lakukan praktik dengan sungguh – sungguh supaya hasil belajar bisa maksimal dan

tidak terjadi kerusakan pada alat dan bahan

4. Hati – hati dalam penggunaan alat ukur multimeter karena sangat rawan rusak

ketika salah penggunaan, terjatuh, terinjak dll. Posisikan alat ukur pada tempat yang

aman ketika tidak digunakan maupun saat digunakan

5. Pastikan yang saudara lakukan benar ketika menggunakan multimeter. Satu

kesalahan bisa menyebabkan kerusakan alat

- Bertanya pada instruktur bila ragu dan didampingi terutama ketika pengukuran

tegangan

- Jangan tergesa – gesa dalam melakukan pengukuran. Pastikan setting selector

multimeter telah sesuai, posisi probe serta kondisi rangkaiannya

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

Page 2: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

2

- Pilihan selector sesuai pengukurannya dan ketika memindah / memutar selector

lakukan dengan perlahan supaya alat tidak cepat rusak

- Ketika mengukur tahanan rangkaian tidak boleh ada arus yang mengalir dalam

rangkaian tersebut

- Perhatikan kalibrasinya

- Saat pengukuran tegangan DC probe multi meter jangan sampai terbalik

LANGKAH KERJA :

1. Tempatkan sepeda motor pada area praktik sesuai pembagian masing – masing

2. Mengambil kelengkapan alat dan bahan. Tempatkan pada tempat yang aman

3. Pelajari dasar teori sistem pengisian

4. Amati rangkaian system pengisian pada sepeda motor dengan menggunakan wiring

5. Selesaikan job sistem pengisian.

6. Setelah selesai pastikan semua soket rangkaian terpasang dengan baik dan sepeda motor dapat dihidupkan dengan normal

A. DASAR TEORI SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

Sistem pengisian merupakan sumber tersedianya listrik pada sepeda motor.

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

SKEMA SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

SPULL PENGISIAN /CHARGING COIL

ON

OFFFUSE

KIPROK

BATT

KELIST. BODY

LAMPU DEPAN

+ -

SPULL PENGAPIAN (KHUSUS TIPE CDI – AC)

SPULL PENERANGAN

KUNCI KONTAK

Page 3: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

3

Komponen pendukung sistem pengisian adalah alternator (spull pengisian), kiprok,

fuse dan battery

1. ALTERNATOR / AC MAGNETO

Fungsinya menghasilkan arus AC dengan menggunakan putaran dari mesin.

Alternator terdiri dari :

1) Stator / kumparan / spull

Berupa : spull pengisian ( semua tipe sepeda motor ada ), spull penerangan

(hanya sepeda motor dengan lampu depan tipe AC), spull pengapian ( khusus

sepeda motor dengan .pengapian tipe AC )

2) Rotor / magnet / fly wheel

Berupa : magnet permanen berselang seling kutup utara dan selatan

cara kerja alternator

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

Gambar diatas adalah alternator dengan tipe :

1) Spull tipe batang sehingga menghasilkan tegangan AC 1 fasa

2) Magnet berjumlah 2 pasang sehingga menghasilkan 2 siklus dalam 1 putaran poros engkol

Catatan : jenis alternator SM sekarang ada yang memakai spull tipe melingkar dan jumlah magnet yang lebih dari 2 pasang

Ketika sepeda motor distater maka magnet

akan berputar sehingga terjadi induksi listrik

di kumparan yang berupa arus AC 1 fasa :

polaritas positif = saat magnet utara

melintasi spull

polaritas negative = saat magnet selatan

melintasi spull

semakin cepat putaran mesin maka induksi

yang dihasilkan semakin besar

+ +- -

OUT PUTAC 1 FASA

Page 4: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

4

Prosedur Pembongkaran Alternator

pada beberapa sepeda motor oli mesin harus dikeluarkan dulu karena ruang alternator terisi oli mesin. contoh : tiger , dll

pada proses pemasangan magnet perhatikan alur pada magnet dengan spi di poros engkol

2. KIPROK / REGULATOR / RECTIFIER

Fungsinya :

1) Menyearahkan arus AC dari alternator menjadi arus DC (supaya dapat digunakan untuk mengisi battery)

2) Sebagai regulator / mengatur tegangan pada skala yang telah ditentukan

Kiprok pada sepeda motor terbagi menjadi 2 tipe berdasarkan metoda rektifikasi

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

Metoda Rektifikasi

Bentuk gel. AC input Metoda arus balik tegangan Metoda regulasi

½ gelombang Single phase Internal voltage feedbackSCR shorted

1 gel. Penuh Single phase Battery voltage feedback

1. Melepas Baut Tutup Bak Mesin Sebelah Kiri Dengan Pola Bersilang Dan Bertahap

2. Tahan magnet dengan SST kemudian lepas baut dan ring

3. Lepas magnet dari poros engkol dengan SST

Page 5: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

5

1) WIRING PENGISIAN ½ GELOMBANG / HALF WAVE

cara kerja sistem pengisian ½ gelombang

terjadinya sistem pengisian saat mesin hidup dan dipengaruhi rpm mesin

KK ON kemudian mesin dihidupkan magnet berputar sehingga spull pengisian

menghasilkan arus AC (bolak – balik) menuju ke kiprok. Didalam kiprok arus AC dengan

polaritas positif melewati diode 1 (D1) sedang polaritas negatifnya tidak, sehingga arus

AC tadi berubah menjadi DC ½ gelombang kemudian arus ini diteruskan ke terminal +

battery sehingga terjadilah pengisian battery. Ketika RPM mesin dinaikkan maka

tegangan yang dihasilkan spull pengisian bertambah tinggi. Diode zener akan aktif

ketika tegangan menginjak 16 volt sehingga ada arus spull pengisian yang dilewatkan

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

misalkan spesifikasi pada honda supra

pengaturan tegangan pengisian : 14,0 – 16,0 volt pada 5000 RPM

pengaturan tegangan penerangan : 10,5 – 14,0 volt pada 5000 RPM

ON

OFFFUSE

BATTERY

KELIST.

BODY

SAKLAR LAMPU DEPAN

+ -

SPULL PENGISIAN

KUNCI KONTAK

SCRG

D 1D 2

ZDR 2

R 1][SPULL

PENERANGAN

LAMPU DEPAN

A

K

KIPROK ½ GEL

Page 6: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

6

diode 2 (D2) ZD R1 dan SCR sehingga SCR menjadi ON. Ketika SCR ON maka

arus dari spull pengisian yang tadinya mengisi battery di bypass menuju SCR lalu ke

massa sehingga tidak terjadi pengisian di battery. Siklus ini terjadi dengan cepat sekali

sehingga bila kita ukur tegangan pengisiannya pada putaran rendah sampai tinggi maka

akan berkisar antara 14 – 16 volt

pengaturan arus penerang lampu depan tipe AC

kiprok ini juga mengatur tegangan yang mengalir pada lampu kepala tipe AC yaitu ketika motor hidup dan lampu depan dinyalakan maka arus AC dari spull penerangan akan menuju ke rangkaian lampu dan sebagian dimasukkan ke kiprok. Didalam kiprok, sebagian arus tadi dilewatkan hambatan (R1) menuju massa dengan tujuan mengatur tegangan yang masuk ke rangkaian lampu depan antara 10,5 – 14 volt terutama ketika RPM tinggi agar lampu tidak putus

Digunakan pada sepeda motor : Grand, Supra, Shogun, dll

2) WIRING PENGISIAN GELOMBANG PENUH / FULL WAVE

Gambar wiring diatas tidak menunjukkan kiprok secara total (karena SCR tidak ditampilkan) hanya menunjukkan proses terjadinya system pengisian full wave

cara kerja sistem pengisian

terjadinya sistem pengisian saat mesin hidup dan dipengaruhi rpm mesin

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

misalkan spesifikasi pada honda Tiger

pengaturan tegangan pengisian : 13,5 – 14,5 volt pada 5000 RPM

SPULL PENGISIAN

ON

OFFFUSE

BATTERY

KELIST. BODY (termasuk

Lampu Depan)

+ -

KUNCI KONTAK

D 4 D 1

D 2 D 3

DIODE BRIDGE

Page 7: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

7

KK ON kemudian mesin dihidupkan magnet berputar sehingga spull pengisian menghasilkan arus AC (bolak – balik) menuju ke kiprok. Arus AC ada 2 polaritas yaitu positif dan negative yang di pakai untuk pengisian full wave

polaritas positif (saat magnet utara melintasi spull pengisian ) = spull pengisian D3 fuse + battery - battery D4 spull pengisian

polaritas negative (saat magnet selatan melintasi spull pengisian ) = spull pengisian D1 fuse + battery - battery D2 spull pengisian

Sehingga tipe pengisian lebih maksimal dalam proses chargingnya. Pengaturan tegangannya dilakukan oleh SCR antara 13,5 – 14,5 volt

Digunakan pada sepeda motor : Honda Tiger, ..

3. FUSE / SEKRING

Fungsinya sebagai pengaman dari arus yang berlebihan / konsleting. Penggantian fuse harus sesuai spesifikasinya

4. BATTERY

Fungsinya : 1) Sumber arus kelistrikan

2) Menyimpan arus DC dari sistem pengisian

Sepeda motor sekarang umumnya memakai battery 12 volt

B. JOB PENGAMATAN SISTEM PENGISIAN PADA SEPEDA MOTOR

perhatian : Gunakan wiring dibawah sebagai pedoman sesuai dengan sepeda motor yang dipakai

1. Identifikasi letak komponen sistem pengisian pada sepeda motor masing – masing mulai dari spull pengisian, kiprok, fuse dan battery

2. Urutkan dan pelajari hubungan kabel body pada sistem pengisian sesuai warna kabelnya dimulai dari spull pengisian battery (diskusikan dengan teman kelompok)

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) HONDA KARISMA

B/Y

ON

OFFFUSE 15 A

CDI

KIPROK

KOIL

LAMPU DEPAN

+ -

PULSER / PICK UP COIL

SPULL PENGISIAN /CHARGING COIL

Bu/Y

W

Y

R

BATT

R/B

G G

Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown (coklat)

KELIST. BODY

G

G+ -

RB

BUSITHROTTLESWITCH

FUSE 10 A

R/B

Page 8: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

8

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown (coklat)

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-AC) HONDA GRAND

BUSI

B/Y

ON

OFFFUSE

CDI

KIPROK

KOIL

BATT

KELIST. BODY

LAMPU

DEPAN

+ -

PULSER / GENERATOR PULSA

SPULL PENGAPIAN /SOURCE COIL

SPULL PENGISIAN /CHARGING COIL

Bu/Y

B/R

WY

R

B/W

G

G

G

B

G

G

Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown (coklat)

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-AC) YAMAHA VEGA – R

BUSI

O

ON

OFFFUSE

CDI

KIPROK

KOIL

BATT

KELIST. BODY

LAMPU DEPAN

+ -

PULSER / PICKUP COIL

SPULL PENGAPIAN /SOURCE COIL

SPULL PENGISIAN /CHARGING COIL

R

W

Br

G

WY/R

R

B/W

B

B

B

Br

B

Page 9: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

9

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) SUZUKI SHOGUN 110

W/Bu

ON

OFFFUSE

CDI

KIPROK

KOIL

BATT

KELIST. BODY

LAMPU

DEPAN

+ -

PULSER / PICK UP COIL

SPULL PENGISIAN /CHARGING COIL

Bu/Y

W/R

Y/W

R

O

B/W

O

B/W

B/W

Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown (coklat)

Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown (coklat)

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) YAMAHA MIO

CDI

KIPROK

KOIL

BATT

KELIST. BODY

LAMPU DEPAN

+ -

PULSER / PICKUP COIL

SPULL PENGISIAN /CHARGING COIL

W/L

W/R

WY/R

R

B

B

Br

BUSI

O

B

SOKET SPULL

B

BOFF

ON

FUSE

Br

Page 10: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

10

C. JOB PEMERIKSAAN KOMPONEN SISTEM PENGISIANSebelumnya hidupkan mesin sepeda motor beberapa saat untuk memastikan

kondisi mesin normal. Baca dan lakukan langkah pemeriksaan dibawah ini secara berurutan

1. Spull Pengisian dan Penerangan

a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative batteryb) Lepas konektor spull dengan cara menekan bagian penguncinya kemudian

tarik sambil di goyang, yang di pegang konektornya bukan kabelnya.c) Ukur tahanan spull pengisian dan penerangan menggunakan OHM tester

skala X 1 ohm (kalibrasi)

NO TYPE SPULL PENGISIAN (Ohm) SPULL PENERANGAN (Ohm)

1 GRAND ( W - G ) 0,1 – 1,0 ( Y – G ) 0,1 – 0,62 VEGA - R ( W – B ) 0,32 – 0,48 ( Y/R – B ) 0,24 – 0,36

3 SHOGUN ( W/R – massa body ) 0,6 – 1,2

( Y/W – massa ) 0,5 – 1,0

4 MIO ( W – B ) 0,32 – 0,48 ( Y/R – B ) 0,24 – 0,36

5 KARISMA ( W – G ) 0,3 – 1,1 Tidak ada spull penerangan

6

d) Catat hasil pengukuran = ….e) Konektor spull jangan dipasang dulu.Beri kesimpulan = …

2. Kiprok (hanya grand dan shogun)

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

Page 11: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

11

a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative batteryb) Kiprok tidak perlu dilepas dari chasisc) Lepaskan konektor kiprok.d) Ukur nilai tahanan pada terminal kiprok menggunakan Ohm tester skala x 1 K

ohm (kalibrasi)

c) Catat hasil pengukuran = ….d) Konektor kiprok jangan dipasang duluBeri kesimpulan =…

Catatan : kiprok yang tidak genuine / asli kadang nilainya tidak sama dengan spesifikasi tetapi belum tentu tidak bagus sebelum dilakukan pemeriksaan tegangan pengisiannya

3. Fuse / Sekringa) Posisikan KK off dan lepas konektor negative battery

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

PUTIH KUNING MERAH HIJAU

PUTIH ~ 8,5 ~

KUNING ~ ~ 30 - 40

MERAH ~ ~ ~

HIJAU ~ 30 - 40 ~

SUZUKI SHOGUN

HONDA GRAND Satuan : K Ω

Page 12: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

12

b) Lepas fuse dengan hati-hatic) Ukur kontinuitas fuse dengan Ohm tester pastikan tidak putus d) Periksa dan perbaiki konektor terminal fuse dari kemungkinan berkarat atau

kendor (mengikatnya fuse kurang kuat)e) Pasang kembali fuseBeri kesimpulan =….

Catatan : Penggantian fuse harus sesuai spesifikasinya atau ampere nya4. Battery

a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative batteryb) Terminal battery tidak perlu dilepas c) Amati secara visual kondisi batteryd) Pada tipe battery basah cairan elektrolit harus diantara lower dan upper.

Pengisian tambahan menggunakan air aki biasa bukan air zuur sampai batas upper.

e) Periksa kekencangan terminal positif dan negativef) Bersihkan karat yang menempel pada terminal dengan amplas. Beri sedikit

grease pada terminalnyaBerikan kesimpulan = …

Catatan : pada aki basah bila jumlah elektrolit kurang dari batas lower maka akan menyebabkan plat selnya berkarat putih (sulfasi) sehingga fungsi menyimpan arusnya berkurang ( battery rusak)

5. Kontinunitas Kabel Body Antar Komponen Sistem Pengisiana) Posisikan KK off dan lepas konektor negative batteryb) Konektor spull dan kiprok dalam kondisi

terlepasc) Ukur kontinuitas kabel body antar

komponen tersebut dengan Ohm tester skala x 1 ohm

d) Setelah selesai pasang kembali semua konektor tersebut termasuk konektor negative batterynya (pastikan kencang)

Berikan kesimpulan =…

Catatan : bila terdapat hubungan yang kurang baik / putus pada rangkaian maka akan menyebabkan system pengisian tidak bekerja. Masalah sering terjadi pada hubungan konektor yang kendor.

6. Pemeriksaan Kapasitas Battery dan Tegangan Pengisian (wajib didampingi instruktur untuk menghindari kerusakan multimeter)

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

Page 13: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

13

a) Perhatikan dengan baik – baik gambar disamping. Kesalahan prosedur bisa merusak alat ukur

b) Rangkaian system pengisian dan pengapian dalam kondisi terpasang (negative battery telah terpasang)

c) Periksa kapasitas battery dalam kondisi terpasang pada sepeda motor dengan cara :1) KK posisi off

2) Setting multimeter pada selector 50 DC Volt (pilihan selector DC V harus diatas tegangan yang akan diukur)

3) Tunjukkan setting multimeter pada instruktur agar di cek

4) Arahkan probe merah ke positif battery 5) Probe hitam ke negative battery /

massa body6) Baca hasil ukur =……volt

Catatan = Bila hasil pengukuran kurang dari 12 volt berarti kapasitasnya kurang / lemah (belum tentu battery rusak). Untuk memastikan perlu di charger terlebih dahulu

d) Periksa tegangan pengisian dengan cara :1) Pasang alat multimeter 50 DCV sama seperti diatas (gambar)2) Hidupkan sepeda motor pada putaran 5000 rpm3) Baca hasil ukur =…….volt

Catatan : Secara umum bila tegangan pengisian kurang dari 13 volt atau terlalu tinggi dari spesifikasi maka system pengisian sepeda motor tersebut bermasalah. Pada sepeda motor tipe pengapian CDI – DC / konvensional DC kerusakan pada system pengisian bisa menyebabkan sepeda motor mogok

Berikan kesimpulan = …

7. Pemeriksaan Arus Pengisian(Wajib didampingi instruktur untuk menghindari kerusakan multimeter)

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

50 DC V

KARISMA & GRAND VEGA - R SHOGUN MIO

Spesifikasi teg. pengisian pada put. 5000 rpm

14,0 – 15,0 v 14,5 v 13,0 – 16,0 v 14,0 v

Page 14: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

14

a) Rangkaian system pengisian dan pengapian dalam kondisi terpasang (negative battery terpasang)

b) Set alat multimeter (Pilihan selector amper harus diatas arus yg akan diukur)Tipe analog : 1) putar selector (pelan – pelan) pada 2,5 A

2) pindah kabel merah multimeter pada terminal 2,5 ATipe digital : 1) putar selector (pelan – pelan) pada 10 A

2) pindah kabel merah multimeter pada terminal 10 Ac) Tunjukkan setting multimeter pada instruktur agar dicekd) Lepas fuse sepeda motore) Pasang alat seperti pada gambar (hati- hati, kesalahan memasang / terbalik

bisa menyebabkan multimeter rusak)

1) Arahkan probe merah ke terminal fuse yang ke rangkaian

2) Probe hitam ke terminal fuse yang ke positif battery

f) KK ON kemudian hidupkan motor pada putaran 5000 rpm

g) Baca hasil ukur =…………Ae) Setting selector multimeter (2,5 A) jangan dirubah dulu untuk pengukuran

selanjutnyaCatatan : Biasanya pekerjaan pemeriksaan pengukuran arus jarang dilakukan karena system pengisian bisa dikatakan baik ketika tegangan pengisian sesuai spesifikasi

8. Pemeriksaan Kebocoran Arusa) Rangkaian system pengisian dan pengapian dalam kondisi terpasangb) Posisi KK OFF dan selama pengukuran dilarang menghidupkan KK karena

bisa merusak amperemeterc) Setting multimeter (analog 2.5 A, digital 10 A) seperti pada pengukuran arus

pengisian diatasd) Lepas konektor negative batterye) Pasang alat seperti pada gambar

(perhatian : hati- hati, kesalahan memasang / terbalik bisa menyebabkan multimeter rusak)1) Arahkan probe merah ke kabel

massa / massa body2) Probe hitam ke Negatif battery

f) Hasil ukur =………Kebocoran arus max 1 mA

g) Jika pengukuran telah selesai putar pelan – pelan selector multitester pada posisi off dan pindah kabel merah

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

Page 15: JOB SHEET PENGISIAN SM 1.doc

15

terminal 2,5A / 10 A ke tempat semula (positif multimeter)

Beri kesimpulan : …….

Catatan : Bila terjadi kebocoran arus melebihi spesifikasi kemungkinan ada hubungan singkat pada rangkaian listrik. Tentukan hubungan singkat dengan melepas hubungan satu - persatu

D. TROUBLE SHOOTING SISTEM PENGISIAN

Indikasi sistem pengisian normal / baik secara umum ditunjukkan dengan tegangan pengisian berkisar 13 – 16 volt dan semua komponen serta sambungan dalam keadaan baik. Sistem pengisian sepeda motor dikatakan bermasalah ditunjukkan gejala :

1. Battery mengalami penurunan tegangan (saat KK on engine mati klakson, lampu sein menjadi redup)

2. Khusus pada sepeda motor dengan pengapian tipe CDI – DC kerusakan sistem pengisian bisa menyebabkan sepeda motor mogok

pemeriksaan ini dilakukan secara berurutan :

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

SKEMA SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

SPULL PENGISIAN /CHARGING COIL

ON

OFFFUSE

KIPROK

BATT

KELIST. BODY

LAMPU DEPAN

+ -

SPULL PENGAPIAN (KHUSUS TIPE CDI – AC)

SPULL PENERANGAN

KUNCI KONTAK

1. Cek dahulu kekencangan setiap konektor dari kemungkinan kendor / berkarat

2. Cek kondisi fuse dan terminalnya (pastikan baik)

3. Periksa tegangan pengisian ke battery harus antara 13 – 16 volt

a) Bila baik = - cek terminal battery dari kemungkinan kendor / karat

- Periksa kondisi battery (perbaikan sampai penggantian)

b) Bila tidak sesuai maka periksa percikan api pada spull pengisian (besar/kecil/tidak ada)

Api Besar Periksa kiprok (cek sambungan sampai penggantian)

Api kecil/tidak ada Periksa spull pengisian (tahanan sampai penggantian)