Job 9.docx

5
PERCOBAAN 9 Osilator Penggeser Fasa Menggunakan Amplitudo 1. Tujuan Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat: a. Mengamati dan menganalisa pengaturan ampitudo output osilator. b. Mengamati dan menganalisa keadaan untuk menjamin tegangan osilator. c. Mengamati dan menganalisa prinsip pembangkitan sinyal modulasi dengan rangkaian umpan balik. d. Mengamati dan menganalisa rangkaian-rangkaian osilator. 2. Dasar Teori Osilator merupakan perangkat elektronnik yang menghasilkan keluaran berupa syarat tegangan bentuk syarat terhadap bentuk osilator, ada bermacam-macam yaitu: bentuk sinusoidal, persegi serta giigi gergaji. Osilator berbeda dengan penguat, dan karena penguat memerllukan syarat untuk mennghasilkan syarat keluaran, dalam osilator tidak ada syarat melainkan ada syarat

description

job 9

Transcript of Job 9.docx

Page 1: Job 9.docx

PERCOBAAN 9

Osilator Penggeser Fasa Menggunakan Amplitudo

1. Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat:

a. Mengamati dan menganalisa pengaturan ampitudo output osilator.

b. Mengamati dan menganalisa keadaan untuk menjamin tegangan

osilator.

c. Mengamati dan menganalisa prinsip pembangkitan sinyal modulasi

dengan rangkaian umpan balik.

d. Mengamati dan menganalisa rangkaian-rangkaian osilator.

2. Dasar Teori

Osilator merupakan perangkat elektronnik yang menghasilkan keluaran

berupa syarat tegangan bentuk syarat terhadap bentuk osilator, ada

bermacam-macam yaitu: bentuk sinusoidal, persegi serta giigi gergaji.

Osilator berbeda dengan penguat, dan karena penguat memerllukan syarat

untuk mennghasilkan syarat keluaran, dalam osilator tidak ada syarat

melainkan ada syarat keluaran saja, dan keluaran selanjutnya

amplitudonya dapat dikendalikan.

GAMBAR

Blok A disebut fungsi transfer maju.

Blok B disebut fungsi transfer umpan balik.

Pada fungsi dengan umpan balik dihasilkan penguatan tegangannya.

Af = VoVi

.A

1+ ABpersamaam 1

Secara umum, persamaan diatas menunjukkan adanya 3 keadaan yang

dikemukakan oleh denominatornya, salah satu keadaan tersebut adalah

Page 2: Job 9.docx

saat denominatornya menjadi nol nilai Af menjadi tak hingga. Secara

matematis, pada keadaan nol nias disebabkan sinyal input nol/ Vi = 0 akan

menjadikan tegangan Vo dapat dinilai serupa daya. Keadaan seperti itulah

yang menjadi prinsip pembangkitan sinyal. Dalam rangkaian tersebut

dapat dilihat total pengukuran loop adalah

L(jw) = A(jw) β(jw)

Ada banyak cara untuk mencapai kriteria terjadi osilasi diatas, namun

untuk kemudahannya dalam perancangan sering kali dipilih dalam

keadaan-keadaan berikut:

A = Am < 0 dan β = 1/Am < 0

A = Am < 180 dan β = 1/Am < 180

A = Am < 90 dan β = 1/Am < 90

Contoh implementasinya untuk ketiga keadaan tersebut diatas secara

berurutan adalah osilator jembatan wien, osilator penggeser fasa, osilator

kuadrator yang rangkaiannya terlihat pada gambar:

GAMBAR

Untuk osilator penggeser fasa, frekuensi dan penguatan adalah

ω = 1

√6 RC dan Am =

129 persamaan 2

Osilator Penggeser Fasa Menggunakan Amplitudo

Osilator penggeser fasa termasuk osilator RC. Pada osilator penggeser

fasa, terdapat sebuah pembalik fasa sebesar 180° dan memasukkan

kembali ke input sehingga terjadi umpan balik positif. Rangkaian

pembalik fasa ini dibentuk oleh 3 buah rangkaian RC.

Prinsip kerja rangkaian pembatas amplitude adalah memanfaatkan dioda

pada penentu pnguatan operasional. Dioda akan mempertahankan nilai

tegangannya bila memperoleh tegangan lebih dan tegangan in – out.

Page 3: Job 9.docx

Prinsip kerja pengendali pengutaan otomatis

Dengan menghasilkan resistor penentu, penguatan rangkaian penguat

operasional dengan transistor FET. Tegangan output disearahkan dan

digunakan untuk mengendalikan resistansi transistor.

Gambar Rangkaian

GAMBAR

Komponen dan Peralatan

Komponen

1. Kapasitor 18 nF

2. Resistor 1K8 dan 52,2K

3. Dioda

Peralatan

1. Multimeter

2. Protoboard

3. Osiloskop

4. Catu daya/ Pascal

5. Function generator

6. Kabel jumper

7. Kabel BNC to BNC

Langkah Kerja

1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar

2. Hubungkan terminal output Vo dengan kanal 2 osiloskop. Atur

resistansi RF sehingga rangkaian yang berosilasi dengan outputnya

Page 4: Job 9.docx

sinusoidal yang baik. Amati dan catat amplitudo dan frekuensi sinyal

keluarannya, serta ukur resistansi RF.

3. Gunakan rangkaian osilatot diperoleh 18 Vpp atau nilai yang lebih

rendah.

4. Atur kembali resistansi RF sehingga output diperoleh sekitar 25Vpp/

lebih.