job 5
-
Upload
perdana-sukma-wibowo -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of job 5
3.5 JOB VPERENCANAAN BETON K225
1. 2. 3. 4. 5. 3.5.1 TUJUAN 1. Untuk menentukan campurean beton dari data-data yang telah diperoleh dari pengujian agregat.2. Untuk mengetahui cara pencampuran material beton yang akan diaduk.3. Untuk menentukan berapa perbandingan dari bahan-bahan untuk menghasilkan mutu beton yang diinginkan.
3.5.2 DASAR TEORIPerencanaan beton dimaksudkan untuk mendapatkan kuat tekan yang tinggi sesuai dengan perencanaan, mudah dikerjakan, tahan lama (awet), murah dan tahan terhadap keausan.Pada perencanaan beton, dapat digunakan beberapa cara, salah satunya yang sering digunakan adalah dengan cara DOE (Department Of Envirotment) dimana perencanaan adukan dapat mengguanakan tabel dan grafik.
3.5.3 ALAT DAN BAHANPeralatan : Sekop, Sendok spesi, Bekesting beton kubus (15 cm x 15 cm x 15 cm), Ember Palu penumbuk berbahan karet Penyemprot oli Besi penumbuk Pengaris besi Kerucut slump test Kain lap Kuas Talam Timbangan manual Mesin penguji tekan beton Kalkulator Gayung Spana ujung terbuka/ kunci pasBahan : Agregat kasar (batu pecah) Agregat halus (pasir) Semen Air Solar
3.5.4 LANGKAH KERJA1. Menyiapkan Formula Perencanaan Campuran Beton, daftar formula terlampir.2. Isi setiap kolom dan hitung nilai-nilai yang diperlukan untuk membuat campuran beton K225.3. Setelah didapat perbandingan antara pasir : batu pecah : semen : air maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan alat dan bahan.4. Mengambil semen seberat 6.026 kg, pasir seberat 10.402 kg, batu pecah seberat 21.118 kg dan air sekitar 3.459 kg. Semua bahan ditimbang mengunakan timbangan manual. 5. Mengambil talam dengan ukuran 1 m x 1 m. 6. Meletakan pasir pada nampan dibentuk seperti gunung yang merekah,7. Memasukan semen pada tumpukan pasir tadi, lalu aduk hingga tercampur rata.8. Mencampur batu pecah pada campuran semen dan pasir yang sebelumnya sudah diaduk rata tadi.9. Setelah batu, pasir dan semen telah tercampur rata buatlah cekungan pada bagian tengah. Lalu masukan air sedikit demi sedikit, agar adukan semen dapat diatur kelecakkannya.10. Jika adukan beton sedah tercampur merata , kita dapat melakukan slump test.11. Untuk melakukan pengujian slump test diperlukan kerucut uji dan tongkat besi penumbuk.12. Letakan kerucut tersebut pada permukaan datar dengan posisi kedua kaki menahan bagian telinga kerucut slump.13. Masukan adukan kedalam kerucut mengunakan sendok spesi. Untuk ketentuan yang berlaku, kita masukkan terlebih dahulu adukan sekitar 1/3 tinggi dari kerucut slump test tersebut, kemudian ditumbuk dengan menggunakan tongkat penumbuk besi sebanyak 25 x. Kemudian ditambah lagi adukan sama seperti banyak adukan yang pertama yaitu 1/3 dari tinggi kerucut slump test, selanjutnya tetap ditumbuk lagi sebanyak 25 x. Setelah itu, untuk yang terakhir ditambah lagi 1 lapis adukan sampai penuh dan ditumbuk sebanyak 25 x lagi. Setelah penumbukan tersebut pasti keadaan adukan akan turun, maka ditambah lagi sedikit adukan (sebagai penutup) di dalam kerucut slump test tersebut, kemudian diratakan lagi dengan menggunakan sendok spesi.14. Mengangkat alat test slump tersebut secara tegak lurus ke atas.15. Setelah diangkat ukur tinggi keruntuhan 16. Dari tiga keruntuhan yang diukur tidak boleh melebihi 15 cm dan lebar setelah runtuh harus lebih dari 5 cm.17. Jika adukan masih belum tepat kadar kelecakannya maka harus di olah lagi18. Jika sudah sesuai dengan kriteria uji slump, kita dapat melanjutkan untuk mengisi bekesting beton berbentuk kubus19. Sebelum mengisi bekesting dengan adukan beton, ada baiknya membersihkan dan memberi oli agar pada saat pelepasan bekesting dapat dengan mudah terlepas.20. Jika sudah bersih, dilanjutkan dengan mengisi bekesting dengan adukan beton dengan tiga tahap. Pertama masukan 1/3 adukan lalu padatkan mengunakan besi penumbuk dan palu berbahan karet. Setelah itu masukan lagi 1/3 adukan dan pukul lagi. Hingga 1/3 yang terakhir setelah dilakukan penumbukan akan terjadi penurunan muka beton, maka ditambah lagi sedikit lalu diratakan.21. Dalam pengujian sebenarnya pengujian yang baik adalah beton dikeringkan selama 28 hari, namun mengingat waktu kegiatan praktek tidak anyak maka diambil waktu minimum 3 hari.22. Setelah 2 hari beton dikeluarkan dari bekesting, setelah dikelurkan beton lalu direndam dalam air selama 1 hari.23. Setelah 1 hari direndam dalam air angkat beton dan lap hingga beton terasa lembab.24. Timbang kelima kubus beton tersebut lalu catat hasil timbangan pada tabel yang tersedia di form terlampir25. Pengujian tekan beton, lakukan pengujian pada setiap beton dan catat hasil uji pada form terlampir. Untuk diketahui meletakan kubus beton pada alat uji tekan harus lah tepat ditengah alat tekan agar lempengan penekan beton bekerja merata dan maksimal.26. Setelah nilai-nilai dari kuat tekan beton diperoleh kita langsung melakukan perhitungan untuk mendapat nilai rata-rata dari kuat tekan beton yang sudah kita rencanakan campurannya tersebut.
Proses Pembuatan Kubus Beton K225
Proses pencampuran adukan beton Pengujian slump test
Proses pemadatan kubus betonMeratakan bagian atas betonHasil beton setelah 3 hariMesin penekan beton
33